Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
CARA MENCARI PEKERJAAN
1. TIPS MELAMAR PEKERJAAN
Beberapa tips melamar pekerjaan :
1. Lamar pekerjaan yang anda minati dan yakin mampu melaksanakan.
2. Buatlah surat lamaran yang terkesan individual/personal khusus untuk perusahaan yang
dimaksud jangan membuat surat lamaran yang sudah diformat secara standard atau meniru
/jiplak mentah-mentah dari buku.
3. Usahakan surat tsb singkat , faktual dan menarik dengan bahasa yang jelas dan penampilan
yang menarik dalam arti : rapi ( tidak ada kesalahan dalam ejaan atau tatabahasa), bersih (
tinta hitam diatas kertas putuh, jangan ada koreksi seperti tippex atau perbaikan dengan
pensil/bolpoin sebaiknya ketik dan cetak ulang saja ) dan selalu berusaha ditujukan kepada
seseorang tertentu ( nama dan /atau jabatan yang spesifik ).
4. Surat lamaran maksimal hanya satu halaman, selalu disertai resume/C.V. (curriculum vitae)
anda dan memberi impresi pertama yang positif tentang anda.
5. Resume /C.V. anda sebaiknya memberi detil tentang dirimu mencakup latar belakang
pendidikan, ketrampilan-ketrampilan yang anda miliki, pengalaman kerja ( full-time atau
part-time atau free lance yg memberi anda kompetensi tertentu untuk melakukan suatu
pekerjaan ), aktivitas (organisasi, masyarakat, olah raga ,dsb) dan prestasi - prestasi (
disekolah maupun luar sekolah) yang pernah anda raih. . Ciri resume / C.V. yang baik
adalah : rapi, simpel, jujur dan akurat . Sebaiknya bersih dan disusun agar penyampaian
informasi menarik dan mudah dibaca. Berilah jarak ( margin) pada semua sisi resume/c.v
anda sebesar 1" ( minimal 1/2" kalau anda kekurangan space untuk mengisi informasi
tentang diri anda.) Bagian putih ini membuat resume anda menarik, bersih dan mudah
dibaca sekaligus memberi tempat bagi pembaca untuk membubuhkan catatan langsung pada
resumemu. Gunakan kertas dan tinta yang sama dengan surat lamarannya.
6. Proof read ulang surat lamaran dan resume/C.V. anda Pastikan bahwa tidak ada kesalahan
Tipografis, tatabahasa/ grammar, bahasa yang diulang-ulang/repetitif,layout yang kurang
rapi (miring atau tidak lurus) ataupun kesalahan lain. Suatu kesalahan dalam ejaan saja bisa
menyebabkan anda kehilangan kesempatan yang penting untuk memperoleh pekerjaan.
7. Silahkan membaca buku/literatur yang tersedia di toko-toko buku. Banyak yang mengulas
cara-cara dan kiat yang efektif dalam menulis surat lamaran , resume/C.V. maupun
wawancara.
2. BERAPA GAJI YANG ANDA MINTA ?
Bila dalam wawancara, Anda ditanya berapa gaji yang anda inginkan, bagaimana cara
menjawab pertanyaan itu dengan baik tanpa menimbulkan kesan bahwa Anda pencari gaji tinggi
atau memberi kesan berapapun imbalan yang diberikan Anda mau.
Pada umumnya perusahaan sudah mempunyai rentang standar gaji untuk jabatan -jabatan
yang ditawarkan. Bagi pelamar untuk posisi yang lebih tinggi dan langka biasanya memiliki
kekuatan tawar menawar yang lebih tinggi. Jadi dalam menjawab pertanyaan tersebut anda harus
memperoleh gambaran dulu imbalan total yang akan anda terima dalam setahun. Imbalan total
adalah gaji dan tunjangan lain yang diberikan termasuk insentif dan bonus. Selain itu perlu
ditanyakan apakah imbalan yang ditawarkan itu termasuk PPH atau netto.
Dalam menjawab pertanyaan tersebut jawablah imbalan yang anda harapkan setahun.
Berdasarkan harga pasar yang sesuai untuk jabatan tersebut serta nilai tambah yang anda miliki.
Jawablah dengan diplomatis: " Saya berpendapat perusahaan ini pasti sudah mempunyai standar
imbalan bagi jabatan ini. Berdasarkan pengalaman yang saya miliki dan kontribusi yang dapat saya
berikan pada perusahaan ini, saya mengharapkan imbalan yang akan diberikan adalah minimal Rp.
…/tahun ditambah fasilitas-fasilitas lain sesuai dengan peraturan perusahaan.
Negosiasi mengenai gaji pada saat ini tidak lagi dipandang tabu oleh sebagian besar
perusahaan, namun anda diharapkan mengumpulkan informasi dulu agar dapat bernegosiasi dengan
baik.
3. BERBURU KARIR DI AKHIR PEKAN
Cermati kata-kata 'bersayap' para pengiklan…
Menjelang akhir pekan, biasanya anda lebih santai. Punya banyak waktu untuk jalan-jalan,
menyalurkan hobi, termasuk membaca koran. Nah, di akhir pekan umumnya iklan lowongan kerja
'bertaburan' di koran. Aha…tertarik untuk berburu pekerjaan baru atau memang sedang mencari
kerja setelah lulus sekolah?
Ada baiknya anda mencermati iklan lowongan kerja yang anda baca dengan teliti. Sebab,
banyak lho mereka yang melamar kerja lalu mengeluh setelah menjalani wawancara. "Kok gajinya
rendah ya? padahal jabatannya keren." Atau "Itu kerja atau rodi, kok harus siap kapan saja? Kapan
dong waktu saya untuk istirahat?"
Seperti juga anda yang 'menjual' diri anda sebaik-baiknya ketika berhadapan dengan
pewawancara di sebuah perusahaan, maka begitu jugalah sebaliknya. Perusahaan yang beriklan di
media massa umumnya selalu berusaha menampilkan citranya sebaik mungkin, misalnya dengan
tampilan iklan yang eksklusif menggunakan huruf yang bagus, bahasa Inggris… dan kata-kata yang
muluk.
Tak jarang, kita terlanjur berkhayal yang muluk tentang perusahaan yang kita lamar, saking
eksklusifnya iklan perusahaan itu di media massa. Padahal setelah dijajaki, banyak juga perusahaan
bermasalah karena ternyata gajinya rendah, waktu kerjanya tak manusiawi, posisi yang ditawarkan
tak seimbang dengan kemampuan kita dan sebagainya. Nah, berikut ini beberapa kata-kata
'bersayap' yang kerap muncul dalam iklan lowongan kerja yang ada baiknya kita cermati, sebelum
menyesal di kemudian hari.
- Great opportunity. Pekerjaan yang ditawarkan perusahaan ini biasanya penuh tantangan
tetapi gajinya rendah. Mereka biasanya mengutamakan calon karyawan yang belum berpengalaman
agar tidak harus memberikan gaji yang tinggi. Jika anda hanya ingin mengejar pengalaman pernah
bekerja untuk dijadikan referensi di kemudian hari, tak apalah menjalani pekerjaan yang
kategorinya seperti ini untuk sementara waktu. Yang masuk dalam kategori ini misalnya sales,
interviewer untuk perusahaan riset produk, marketing atau pialang saham.
- Varied responsibilities. Kategori ini biasanya menawarkan pekerjaan di bidang-bidang
yang umum. Tetapi, pekerjaan ini justru menuntut kesigapan anda melakukan segala hal yang
diberikan atasan anda. Selain itu, anda juga secara tak tertulis diwajibkan siap sedia kapan dan
dimana saja diperlukan oleh atasan anda. Kategori ini biasnya menawarkan posisi staf umum atau
staf administrasi.
4. - Valuable management-training position. Posisi ini umumnya ditujukan untuk segala lini
pendidikan. Anda tidak perlu harus sarjana untuk mengajukan lamaran. Perusahaan ini biasanya
akan melakukan training dan melihat kemampuan anda sesudahnya. Seringkali juga dicantumkan
kata-kata no need experience. Faktor kerja keras, kesungguhan dan keberuntungan menjadi hal-hal
yang seringkali lebih berperan dalam posisi-posisi seperti ini. Receptionist, waiter, sales, penerima
tamu di kafe adalah beberapa lowongan yang masuk kategori ini.
- High energy environment. Kalau anda punya semangat yang tinggi, jiwa petualang,
mungkin inilah posisi yang cocok untuk anda. Perusahaan ini mencari orang yang tangguh untuk
menjalani pekerjaan yang padat jadwal, menyita waktu, pikiran dan tenaga. Anda yang mudah
stress, tidak cekatan dan tidak sabaran lebih baik tidak melamar di posisi ini. Yang masuk dalam
kategori ini diantaranya wartawan, guide tourism, instruktur olahraga, sales, marketing dan, talent
(pencari bakat).
An investment on your future. Kalau anda ingin pekerjaaan yang tidak mengikat, ini adalah
posisi yang bisa dipertimbangkan. Pekerjaan yang ini biasanya menyiapkan sistem penggajian
berdasarkan prestasi yang orientasinya lebih ke penjualan, bisa dijalani secara paruh waktu (part-
time) atau permanen.
Perusahaan-perusahaan multi level marketing atau riset produk, masuk dalam kategori ini:
- Experience is a must. Perusahan-perusahaan bertaraf nasional ataupun internasional yang
reputasinya sudah bagus dan dikenal luas, biasanya mengutamakan calon karyawan yang sudah
berpengalaman di bidangnya. Dengan persyaratan yang ketat seperti itu, mereka juga berani
membayar anda dengan gaji yang tinggi dan fasilitas yang baik. Kepala sekolah, direktur, manager,
kepala bagian, staf khusus di suatu divisi, pemimpin redaksi, redaktur bidang di suatu media massa,
manager public relations, manager keuaangan, staf analist kimia, staf keuangan, sekretaris direktur,
instruktur fitness adalah beberapa contoh posisi yang masuk dalam kategori ini.
- Planning and coordinating. Perusahaan ini biasanya mencari orang-orang yang disiplin,
menghargai waktu dan punya jiwa kepemimpinan untuk mengisi posisi yang ditawarkan. Pekerjaan
ini lebih mengarah pada penyusunan beragam jadwal yang berhubungan dengan orang lain. Mereka
yang punya latar belakang organisasi ketika kuliah seringkali lebih disukai, dengan atau tanpa
pengalaman. Yang masuk dalam kategori ini diantaranya adalah manager planning, sekretaris,
marketing promotions atau public relations.
5. BILA SURAT LAMARAN ANDA TIDAK DIBALAS
Bila anda sudah mengirimkan surat lamaran dan ternyata tidak mendapat balasan, ada
beberapa kemungkinan mengapa surat lamaran anda tidak dibalas. Tentunya, pertama-tama anda
harus melamar pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan minat anda sendiri, yang harus
dicerminkan dalam surat anda. Kemudian, kita perlu memahami bagaimana suatu perusahaan
menyeleksi surat lamaran yang diterimanya. Bagi perusahaan, surat lamaran dapat dianggap sebagai
saringan pertama bagi calon karyawannya. Biasanya, yang ingin diketahui pertama-tama adalah
apakah persyaratan mutlak yang biasanya tercantum dalam iklan terpenuhi atau tidak.
Persyaratan mutlak itu meliputi misalnya, pendidikan terendah, jumlah pengalaman kerja,
dan juga apakah pengalaman itu relevan dengan pekerjaan yang ditawarkan. Tentu saja kesan
pertama penting sekali. Surat yang lipatannya kurang rapi, salah tulis atau ketik menimbulkan kesan
kurang baik. Bila surat lamaran anda lengkap, dilampiri keterangan-keterangan sesuai persyaratan,
maka kesan pribadi yang tampil dari surat lamaran anda akan menentukan apakah anda akan
diundang untuk wawancara atau tidak. Surat yang mencerminkan penulis yang berkepribadian
menarik akan mendapatkan lebih banyak perhatian.
Tampilkanlah diri anda secara wajar, jujur dan profesional. Sebutkanlah lowongan yang
dilamar secara jelas. Ceritakanlah secara ringkas apa yang mendorong anda untuk melamar
pekerjaan itu dan bagaimana anda secara pribadi merasa akan dapat berkembang dan juga
berkontribusi kepada perusahaan itu. Janganlah membuat surat yang terlalu panjang. Satu lembar
sudah cukup. Sertakan lampiran berupa riwayat pekerjaan, pendidikan, salinan ijazah dan hal-hal
lain yang diminta.
6. CARA BERPAKAIAN YANG BAIK DALAM WAWANCARA
Berpakaian yang "baik" dalam wawancara memang tidak dapat digeneralisasikan karena
setiap perusahaan memiliki kebiasaan-kebiasaan/budaya perusahaan yang berbeda. Namun, ada
beberapa tips yang dapat diingat, antara lain:
Cari informasi terlebih dahulu tentang perusahaan dan Bapak/Ibu yang akan mewawancarai
anda. Beberapa perusahaan memiliki peraturan atau "kebiasaan" berpakaian secara formal, tetapi
ada juga yang semi formal, atau bahkan ada yang bebas. Hal ini penting, agar anda tidak dilihat
sebagai "orang aneh', disesuaikan dengan posisi yang akan dilamar. Bagi pelamar pria disarankan
menggunakan kemeja lengan panjang dan berdasi, tidak perlu menggunakan jas. Berpakaian rapih
dan bersih, tidak kusut. Hal ini memberi kesan bahwa anda menghargai wawancara ini.
Berpakaian dengan warna yang tidak terlalu menyolok (mis., mengkilap, ngejreng).
Bagi pelamar wanita berpakaian yang tidak terlalu ketat (rok bawah, kancing baju atasan).
Berpakaian dengan disain yang simple (tidak telalu banyak pernik-pernik, toch ini bukan
acara pesta).
Tidak berlebihan dalam menggunakan wangi-wangian dan perhiasan.
7. MEMILIH IKLAN YANG TEPAT
Umumnya pencari kerja akan memberikan perhatian yang banyak pada iklan lowongan
kerja. Banyaknya iklan lowongan kerja bukan berarti kita dapat seenaknya mengirimkan surat
lamaran. Tidak ada larangan untuk Anda mengirim surat lamaran kepada semua pemasang iklan,
tetapi perlu dipertimbangkan bahwa perilaku demikian akan berdampak biaya tinggi. Beberapa tips
dalam memilih iklan lowongan kerja yang baik, seperti sebagai berikut :
1. Memberikan kejelasan jenis bisnis perusahaan tersebut. Kenapa penting ?, informasi ini perlu
diketahui agar kita dapat mengukur apakah akan cocok dengan jenis bisnis perusahaan tersebut bila
nantinya bekerja di perusahaan tersebut.
2. Syarat lamaran jelas dan terukur. Informasi persyaratan kerja perlu kita ketahui untuk bahan
tanya jawab wawancara. Kita dapat juga mengukur kemampuan diri apakah layak melamar ke
perusahaan tersebut
3. Manfaat yang di tawarkan. Kadang-kadang ada yang mencantumkan, tetapi cukup banyak yang
tidak mencantumkan. Misalnya besaran gaji dan fasilitas lain yang diberikan. Jika mencantumkan
informasi ini, maka dapat kita indikasikan bahwa perusahaan tersebut telah siap menerima
karyawan sebagai suatu aset. Tetapi Andapun harus sadar, bahwa pencantuman itu menandakan
besaran prestasi yang diinginkan oleh perusahaan pemasang iklan terhadap calon pelamar.
4. Informasi perilaku kerja. Informasi ini sangat kita butuhkan untuk kesiapan mental dalam
menjalankan tugas. Misalnya "bersedia melakukan perjalanan dinas keluar kota", dan sebagainya.
Kejelasan informasi ini menandakan bahwa perusahaan tersebut mengetahui benar tanggung jawab
calon pelamar jika di terima kelak.
5. Informasi dalam urutan yang logik. Misalnya ada iklan yang menyatakan persyaratan untuk
jabatan Sekreataris sebagai berikut : "Wanita, umur antara 20 - 23 tahun, lulus Akademi Sekretaris,
pengalaman kerja minimal 5 tahun, dan seterusnya". Jika Anda urutkan logika angka dari informasi
tersebut, maka akan terlihat tidak dalam urutan yang rasional. Ini menandakan bahwa pemasang
iklan kurang persiapan untuk mencari tenaga yang dibutuhkannya.
6. Alamat jelas. Pastikan alamat pemasang iklan jelas.
7. Batas waktu pengiriman surat lamaran. Perlu diketahui agar kita tidak menyia-nyiakan biaya dan
tenaga untuk mengirim surat lamaran kepada perusahaan pemasang iklan, padahal sudah tidak
dibutuhkan.
8. Media tempat pemasangan iklan. Jika iklan tersebut berada pada media terkenal dan memiliki
sebaran luas, maka kemungkinan akan banyak pelamar. Ini juga menandakan bahwa tingkat
kompetisi pasti akan tinggi dan mempengaruhi peluang diterima bisa kecil. Tetapi iklan lowongan
kerja yang di pasang pada media terkenal dengan ukuran yang besar berarti perusahaan tersebut
cukup bonafit.
8. VARIASI PERTANYAAN DALAM WAWANCARA
Bagi pelamar terutama bagi pemula pencari kerja perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi
pertanyaan-pertanyaan yang akan dihadapi. Berikut ini kami berikan variasi-variasi pertanyaan
yang kerap muncul dalam wawancara
Pertanyaan mengenai riwayat pendidikan :
Mengapa anda memilih jurusan tersebut?
Mata pelajaran apa yang anda paling suka, jelaskan alasannya.
Mata pelajaran apa yang kurang anda sukai, jelaskan alasannya.
Pada tingkat pendidikan mana anda merasa paling berprestasi, mengapa?
Apakah hasil ujian menggambarkan potensi anda, jelaskan?
Siapakah yang membiayai studi anda?
Bagaimana teman-teman atau guru mengambarkan mengenai diri anda?
Dalam lingkungan macam apakah anda merasa dapat bekerja paling baik?
Pertanyaan mengenai pengalaman kerja :
Ceritakan mengenai pengalaman kerja anda
Bagi yang belum pernah bekerja pada umumnya diminta untuk menceritakan mengenai
aktivitas ekstra kurikuler selama studi
Pekerjaan manakah yang paling menantang bagi anda, mohon dijelaskan.
Pekerjaan manakah yang paling menantang bagi anda dan bagaimana anda menyelesaikan
hal tersebut
Dengan kolega macam apakah anda senang bekerja sama?
Dengan boss macam apakah anda senang bekerja?
Bagaimanakah anda memperlakuan anak buah anda?
Pertanyaan mengenai sasaran anda :
Mengapa anda ingin bekerja dalam industri ini?
Apakah yang mendorong anda melamar kepada perusahaan kami?
Apakah yang anda inginkan dalam 5 tahun mendatang?
Apakah yang anda inginkan dalam hidup anda?
Apa yang anda lakukan untuk mencapai sasaran anda?
Pertanyaan mengenai organisasi yang ingin anda masuki :
Apakah yang anda ketahui tentang organisasi yang akan anda masuki?
Menurut anda faktor faktor sukses apa yang dibutuhkan seseorang untuk bekerja disini?
Apakah yang anda cari dalam bekerja?
Bagaimana anda dapat berkontribusi dalam perusahaan ini?
Menurut anda apa visi dan misi dari organisasi ini?
Pertanyaan yang perlu dicermati :
Tolong buka jendela tersebut ( ada tanda "sedang dicat mohon ditutup")
Kita lanjutkan wawancara ini tanggal 27 Desember 2000 (lebaran).
9. WAWANCARA KERJA
Menjawab dengan cerdas, taktis dan optimis
Meski anda merasa pintar dan brilian, jangan keburu yakin bahwa semua pintu perusahaan akan
terbuka secara otomatis untuk anda. Sebab kenyataannya, para tuan dan nyonya pintar ini seringkali
gagal dalam wawancara. Alasannya ? tidak smart dan taktis dalam menjawab pertanyaan.
1. Ceritakan tentang diri anda
Erina Collins, seorang agen rekruitmen di Los Angeles menyatakan seringkali ada perbedaan yang
mengejutkan antara ketika kita membaca lamaran seseorang dengan saat berhadapan dengan si
pelamar. "Pengalaman menunjukkan, surat lamaran yang optimis tidak selalu menunjukkan bahwa
pelamarnya juga sama optimisnya," kata Erina. Ketika pewawancara menanyakan hal yang
sederhana seperti "Di mata anda, siapa anda?" atau "Ceritakan sesuatu tentang anda", banyak
pelamar menatap pewawancaranya dengan bingung dan lalu seketika menjadi tak percaya diri.
"Saya merasa biasa-biasa saja" atau "tak banyak yang bisa saya ceritakan tentang diri saya"
seringkali menjadi jawaban yang dipilih pelamar sebagai upaya merendahkan diri. Selama ini
banyak artikel karir konvensional yang menyarankan agar anda sebaiknya merendahkan diri sebisa
mungkin, sebagai upaya mencuri hati si pewawancara. "Tapi ini jaman modern. Jawaban yang
terlalu merendah dan banyak basi-basi hanya menunjukkan bahwa anda sebenarnya tidak yakin
dengan diri anda. Dan perusahaan masa kini tidak butuh karyawan seperti itu," tegas Erina.
Pengalaman Eliana Burthon, staf humas sebuah hotel berbintang di New York mungkin menarik
untuk disimak. Ketika pewawancara memberinya satu menit untuk bercerita tentang dirinya, Eliana
mengatakan "Saya Eliana Burthon, anak pertama dari lima bersaudara. Sejak SMA, saya aktif di
koran sekolah. Disitu saya menulis, mewawancarai orang-orang di sekitar saya dan berhubungan
dengan mereka. Dari situ saya sadar alangkah menariknya bisa bertemu dengan orang banyak,
berdiskusi dan mengetahui banyak hal dari mereka. Diluar itu, saya senang musik, membaca dan
traveling.Ketika kuliah, saya sering menulis pengalaman jalan-jalan saya, atau sekedar memberi
referensi kaset yang sedang laris untuk koran kampus saya."
Meski tak memberikan jawaban yang berbunga-bunga, apa yang diungkapkan Eliana tentang
dirinya menunjukkan bahwa dirinya terbuka, ramah dan punya rasa ingin tahu. "Jawaban itu cerdas
dan efektif untuk menggambarkan bagaimana dia menyatakan secara implisit bahwa dirinya merasa
layak ditempatkan di posisi yang diincarnya. Pewawancara butuh jawaban seperti itu. Cukup
singkat, tapi menunjukkan optimisme yang alamiah," kata Erina Collins.
Kalau anda dipanggil untuk wawancara, sebisanya persiapkan diri dengan baik. Rasa percaya diri
dan menunjukkan bahwa anda menjadi diri sendiri adalah yang terpenting. Pewawancara tidak
butuh jawaban yang berbunga-bunga, berapi-api apalagi munafik. Pada kesempatan pertama,
mereka biasanya ingin melihat bagaimana si pelamar menghargai diri sendiri. Sebab itu, buatlah
beberapa poin tentang kemahiran anda, hal-hal yang anda sukai dan inginkan untuk masa depan
anda. Kalau telah menemukan poin-poin itu, berlatihlah mengemukakan semua itu dalam sebuah
jawaban singkat yang cerdas dan optimis.
2. Hati-hati pertanyaan jebakan
Siapapun idealnya tak suka menjawab pertanyaan-pertanyaan yang memojokkan. Tapi begitulah
kenyataannya ketika anda diwawancara. Seringkali banyak hal tak terduga yang dilontarkan si
pewawancara dan membuat anda seringkali kelepasan bicara. Dalam hal ini, Erina memberi contoh
10. pengalamannya ketika mewawancarai seorang pelamar tentang mengapa ia memutuskan pindah
kerja.
"Ketika itu saya tanya 'apa yang membuat anda memutuskan pindah kerja? tadi anda bilang,
lingkungan kerjanya cukup nyaman kan?' dan pelamar itu menjawab 'saya tidak suka bos saya.
Seringkali ia membuat saya jengkel dengan pekerjaan-pekerjaan tambahan dan itupun tidak
membuat gaji saya naik.' Saya lalu berpikir, apa yang akan dia katakan jika suatu saat keluar dari
perusahaan saya tentulah tak beda buruknya dengan apa yang dia ungkapkan pada saya tentang
perusahaan lamanya," ungkap Erina.
Poinnya, taktislah dalam memberi jawaban. Jangan pernah memberi jawaban yang menjelekkan
tempat kerja anda yang lama atau apapun yang konotasinya negatif. Lebih baik kalau anda
menjawab "saya menginginkan ritme kerja yang teratur dan terjadwal. Mengenai gaji, sebenarnya di
tempat kerja yang lama tak ada masalah, tapi tentu saya senang kalau ada peluang untuk
peningkatan gaji." Atau kalau anda ditanya tentang kelemahan anda, lebih baik tidak menjawab
"saya sering telat dan lupa waktu." Tetapi jawablah lebih taktis, misalnya "kadang saya memang
pelupa, tetapi beberapa waktu ini sudah membaik karena saya selalu mencatat segalanya di buku
agenda." atau "saya sering kesal kalau kerja dengan rekan yang lamban, tetapi sebisanya kami
berdiskusi bagaimana caranya menyelesaikan kerja dengan lebih cepat."
Dalam wawancara, si pewawancara selalu berupaya mengorek sedapat mungkin tentang
kepribadian pelamar. Kadang pertanyaan sepele seperti "Sudah punya pacar? Ada niat menikah
dalam waktu dekat?" sering ditanggapi buru-buru oleh si pelamar dengan menjawab misalnya
"Sudah, rencananya kami akan menikah akhir tahun ini." Padahal, menurut Erina, jawaban itu bisa
jadi penutup peluang kerja anda. "Perusahaan selalu ingin diyakinkan bahwa calon karyawannya
hanya akan fokus pada pekerjaan mereka, terutama pada awal masa kerja. Jawaban bahwa anda
akan menikah dalam waktu dekat justru menunjukkan bahwa perusahaan bukanlah fokus anda yang
sebenarnya, tetapi hanya seperti selingan," ujar Erina sambil menambahkan bahwa akan lebih baik
kalau anda menjawab "sudah, tapi sebenarnya saya ingin mempunyai pengalaman kerja yang cukup
sebelum memutuskan untuk menikah."
3. Semangat dan bahasa tubuh
Dalam wawancara kerja, penampilan memang bukan nomor satu tetapi menjadi pendukung yang
ikut menentukan. Karena itu selain berpakaian rapi, tidak seronok, mencolok atau banyak pernik,
tunjukkan bahasa tubuh yang baik. Jangan pernah melipat tangan di dada pada saat wawancara,
karena memberi kesan bahwa anda seorang yang kaku dan defensif. Idealnya, tangan dibiarkan
bebas untuk mengekspresikan kata-kata anda, tentu saja dengan tidak berlebihan.
Selama wawancara berlangsung, buatlah kontak mata yang intens. Pelamar yang sering membuat
kontak mata menunjukkan keinginan untuk dipercaya serta kesungguhan memberikan jawaban.
Rilekslah dan sesekali tersenyum untuk menunjukkan bahwa anda pribadi yang hangat. Umumnya,
perusahaan menyukai pelamar yang menyenangkan. Kurangi kata-kata "saya merasa…" atau "saya
kurang…" dan sebaiknya gunakan "saya pikir…", "menurut pendapat saya..", "saya yakin…", "saya
optimis…". Kata-kata "saya merasa…" atau "saya kurang…" mengesankan anda lebih sering
menduga, menggunakan perasaan, tidak terlalu percaya diri dan tidak menguasai persoalan.
Nah, siap bersaing di dunia kerja? Yang penting, persiapkan diri anda dengan baik dan jangan
pernah meremehkan pertanyaan sekecil apapun dalam wawancara kerja. Selamat bersaing!
11. YANG PERLU DICERMATI DALAM WAWANCARA KERJA
PERNAHKAH Anda mempunyai teman, kerabat atau entah apa saja yang punya pengalaman
seperti ini? Berkali-kali melamar kerja, tetapi gagal saat wawancara.
Seperti pengalaman Asti-sebut saja begitu-yang bolak-balik mengadu nasib untuk mencari
pekerjaan baru, tetapi sekian kali gagal mendapatkannya. Sialnya, dia tidak berhasil lolos setelah
mengikuti tahapan wawancara. Asti sempat putus asa dan malas untuk melayangkan lamaran lagi.
Tetapi seorang
teman menghiburnya, "Kamu masih beruntung karena untuk dipanggil, dites kemudian
diwawancara itu merupakan separuh bahkan tiga perempat keberhasilan. Banyak orang yang
dipanggil saja tidak, apalagi sampai diwawancara."
Rupanya kata-kata itu betul-betul memberikan semangat baru buat Asti. Sambil terus bekerja
dengan status kontrak di tempatnya sekarang, Asti tetap mencoba mencari peluang kerja yang lebih
baik. Meski begitu, setiap kali melamar, wawancara beberapa kali yang gagal itu tetap membayang.
"Biasanya orang tambah banyak pengalaman, makin percaya diri. Tetapi saya, makin sering
diwawancara, makin pesimis, karena di sini saya selalu gagal," ujar Asti.
Pengalaman seperti itu sebenarnya jamak dialami orang. Tak cuma di Indonesia, tetapi universal
dialami oleh para pelamar kerja di mana-mana di dunia, yang menggunakan sistem seleksi obyektif,
bukan sistem koneksi.
Wawancara sebenarnya hanya merupakan bagian dari sekian proses yang harus dilalui. Seleksi
pertama biasanya sudah berlangsung saat lamaran diterima perusahaan. Kualifikasi, termasuk
pendidikan, pengalaman, dan lainnya menjadi pertimbangan sebuah perusahaan untuk melanjutkan
atau tidak
melanjutkan proses lamaran.
Betapa pentingnya wawancara, terbukti dari contoh kasus Asti di atas. Sepandai apa pun Anda,
dengan pengalaman yang Anda miliki, tetap saja tak menjamin Anda bisa diterima di tempat kerja
baru yang Anda inginkan. Tak ada rumus yang bisa digunakan dalam wawancara, selain berusaha
meyakinkan
orang yang mewawancarai bahwa Anda memang mampu, cocok, dan merupakan orang yang tepat
untuk mengisi lowongan yang sedang dicari.
Berbagai tipe
Ada beberapa bentuk wawancara yang umumnya dipraktikkan oleh pencari kerja. Yang cukup
banyak dikenal adalah bentuk wawancara tanya jawab antara pelamar dengan calon tempatnya
bekerja. Ini bisa dilakukan oleh satu orang saja atau oleh sebuah panel pewawancara.
Dalam tipe demikian, wawancara bisa cuma berbentuk skrining, sekadar mencocokkan antara yang
dikemukakan pelamar dalam surat lamarannya ditambah dengan rincian lisan. Wawancara demikian
adakalanya bisa dilakukan melalui telepon. Namun yang lebih banyak, wawancara dilakukan
dengan tatap muka.
Sesuatu yang kini banyak dipraktikkan di banyak tempat adalah wawancara kelompok. Di sini
sejumlah kandidat yang sudah lolos seleksi sebelumnya dikumpulkan untuk mengikuti diskusi
informal. Subyek yang dibicarakan dipilih oleh pewawancara, para kandidat diminta melontarkan
pendapatnya, bertanya, atau membuat kesimpulan.
12. Wawancara seperti ini biasanya dilakukan untuk mencari tahu potensi kepemimpinan seseorang
dalam bidang manajerial. "Tujuan dari wawancara kelompok ini adalah untuk mengetahui
bagaimana interaksi kandidat dengan orang-orang lainnya. Juga untuk mengetahui bagaimana dia
menggunakan pengetahuan dan kemampuan berpikirnya untuk mengalahkan orang-orang
lainnya," demikian alasannya, sebagaimana ditulis dalam CareerBuilder's "How to" Guide: Job
Interview Types.
Jangan terpancing sewot kalau si pewawancara menyudutkan Anda dengan kata-kata sarkastik.
Bukan tidak mungkin ini bagian dari bentuk wawancara yang disebut wawancara stres. Bentuk yang
seperti ini dimaksudkan untuk menguji bagaimana seorang pelamar mengatasi hal situasi demikian.
Tak cuma
lontaran kata-kata sarkatis atau argumentatif, tetapi yang namanya wawancara stres atau stress
interview adakalanya menguji kesabaran pelamar. Salah satunya dengan membiarkan pelamar
menunggu beberapa lama.
Terhadap situasi seperti ini, jangan sakit hati. Tahan emosi Anda ketika menghadapi pertanyaan
dari pewawancara. Bersikaplah kalem, seolah tidak terjadi apa-apa. Klarifikasi pertanyaan yang
kurang jelas bila diperlukan. Ingat,
jangan terkesan terburu-buru saat menjawab.
Wawancara adakalanya juga dilakukan sambil makan siang (lunch interview). Suasananya mungkin
lebih santai dibanding dengan wawancara yang dilakukan di kantor. Namun jangan lupa, makan
siang ini adalah makan siang bisnis dan Anda sedang diperhatikan. Gunakan kesempatan
wawancara ini untuk mengembangkan dasar hubungan dengan pewawancara.
Pertanyaan umum
Apa saja yang ditanyakan dalam sebuah wawancara?
Jawabannya bisa bermacam-macam. Bahkan posisi yang sama untuk kesempatan wawancara yang
hampir bersamaan, antara satu orang dengan orang lainnya bisa mendapatkan pertanyaan yang
berbeda.
Namun ada sejumlah pertanyaan umum yang sering kali dilontarkan saat wawancara. Siap-siap saja
kalau ditanya, "Kenapa Anda ingin bekerja di sini? Bagaimana perusahaan ini sampai membuat
Anda tertarik?" Atau bisa jadi cuma pertanyaan sangat ringan, seperti: "Coba ceritakan tentang diri
Anda."
Masih banyak pertanyaan penting selain pertanyaan di atas. Alasan mengapa seseorang ingin
pindah, termasuk pertanyaan umum yang sering ditanyakan. Penanya tentu ingin mengetahui
apakah Anda mempunyai masalah dengan tempat kerja Anda atau tidak. Jika Anda memang benar-
benar tidak mempunyai
problem, katakan saja alasannya. Anda bisa mengatakan, soal tidak adanya kemungkinan
pengembangan atau Anda memerlukan pekerjaan yang cocok dengan keterampilan Anda, atau
kantor Anda pindah ke lokasi yang terlalu jauh, dan sebagainya dan sebagainya.
Sebaliknya pun begitu. Kalau memang ada masalah, jujur saja. Tunjukkan bahwa Anda bisa
menerima tanggung jawab dan belajar dari kesalahan sebelumnya. Anda perlu menjelaskan
masalahnya, tetapi jangan menguraikan posisi bekas atasan Anda dalam terminologi yang serba
negatif. Tunjukkan bahwa semua itu merupakan bagian dari proses belajar yang tidak akan
mempengaruhi pekerjaan nantinya.
13. Di samping kekuatan, pertanyaan juga sering menyangkut sesuatu yang negatif. Simak umpamanya
kalimat, "Apa kelemahan utama Anda?"
Untuk hal seperti ini, bersikaplah positif. Alihkan kelemahan menjadi kekuatan. Misalnya Anda
mungkin bisa mengatakan, "Sering saya khawatir terhadap pekerjaan saya. Kadang- kadang saya
bekerja sampai larut untuk memastikan
pekerjaan telah berjalan semestinya."
Pertanyaan-pertanyaan ringan sampai soal hobi serta olahraga kegemaran bukan tidak mungkin
masuk dalam wawancara. Dari hobi dan aktivitas kegemaran mungkin penanya ingin mencocokkan
apakah Anda orang yang kreatif, punya daya analisis baik, staminanya bisa diandalkan, atau apakah
Anda termasuk orang yang mudah bekerja sama.
Bahkan banyak pewawancara yang ingin tahu apakah pelamar yang sedang dihadapinya
mempunyai kehidupan di luar pekerjaannya. Ini bukan sekadar pertanyaan mengada-ada, karena
dari sini bisa ditemukan suatu nilai tambah
seseorang yang bermanfaat untuk perusahaan. Sebagai contoh, orang yang kreatif atau menjadikan
atletik sebagai jalan keluar dari stres umumnya lebih sehat, lebih gembira, dan lebih produktif.
Percaya diri
Kepercayaan diri memang perlu ditampilkan. Usahakan untuk melakukan kontak mata dengan
penanya dan jawabpertanyaan- pertanyaan dengan jawaban yang jelas.
Jangan lupa untuk cermat mendengarkan pertanyaan. Komunikasi harus berjalan dua arah. Jika
Anda terlalu mendominasi konversasi, bisa jadi Anda kehilangan soal-soal yang dirasakan penting
oleh penanya.
Jika ada kesempatan bertanya, jangan menanyakan sesuatu yang bisa menimbulkan kesimpulan
negatif. Contoh yang paling umum misalnya pertanyaan mengenai hari libur. Jika pertanyaan
seputar ini terlalu rinci, jangan-jangan pihak pewawancara menganggap pelamar tertarik bergabung
lebih karena banyaknya kesempatan libur. Kalaupun soal ini ingin diperjelas, pastikan bahwa
pewawancara mengerti kenapa Anda perlu menanyakan hal itu.
Sikap tubuh yang baik hendaknya diperhatikan selama berlangsungnya wawancara. Hindari bahasa-
bahasa tubuh yang negatif, seperti menggerak-gerakkan kaki, menggigit bibir, melipat tangan, tidak
melihat lawan bicara atau berdehem sebelum menjawab setiap pertanyaan. (mnsbc/ret)
Rileks dan Terbuka
TERLAMBAT datang mengikuti wawancara merupakan satu hal yang hendaknya tidak boleh
terjadi. Tepat waktu (atau datang awal) biasanya diartikan oleh pengundang sebagai bentuk
komitmen, bahkan lebih dari itu bisa dianggap sebagai tanda bisa dipercaya serta sikap profesional.
Bersikaplah positif dan usahakan agar pihak lain merasa nyaman. Perlihatkan keterbukaan dengan
cara memberi senyum hangat serta jabat tangan keras.
Jangan memberi komentar negatif tentang perusahaan Anda sebelumnya atau perusahaan tempat
bekerja sekarang.
14. Rileks. Anggap saja wawancara adalah sebuah percakapan biasa. Ingat, penanya sebenarnya sama
groginya dengan yang diwawancara.
Bila wawancara sudah selesai, jangan lupa memberi salam dan mengucapkan terima kasih.
Kesankan bahwa Anda berminat dengan posisi yang ditawarkan. Kalau perlu tanyakan
kemungkinan bisa menelepon untuk mencek status lamaran. Kalau mereka menyatakan akan
mengontak, dengan sopan tanyakan kapan hal itu bisa diharapkan.
Kirimkan pesan, "Terima kasih untuk wawancaranya". Usahakan supaya pesan itu tiba sebelum
keputusan diambil. Kalau kontak selama ini dilakukan melalui e-mail, kirim e-mail terima kasih
segera setelah wawancara. (mnsbc/ret).