SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  9
MAKALAH KEWARGANEGARAAN

IMPLEMENTASI TUJUAN NEGARA DALAM KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN NASIONAL

DISUSUN OLEH :
NOVIAN DEDE PRAKOSO
NIM : 1301051016
FAKULTAS : KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI : ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap Negara yang berdiri sendiri pasti memiliki tujuan Negara. Dimana setiap
Negara memiliki tujuan Negara yang berbeda satu dengan lainnya. Tujuan Negara
merupakan cita-cita suatu bangsa untuk mencapai suatu kebahagiaan bersama. Ada beberapa
tujuan negara, namun adapun fungsi tujuan Negara sebagai ilmu terapan dalam pembangunan
nasional sebagai titik acuan. Perlu diingat bahwa pembangunan nasional tidak luput dari asas
tujuan Negara yang terbentuk dari penyesuaian masyarakat Indonesia sendiri. Dalam hal ini
penulis merasa tertarik untuk memberikan pemahaman secara garis besar mengenai tujuan
Negara dalam pembangunan nasional, maka penulis mengangkat judul “implementasi tujuan
Negara dalam pelaksanaan pembangunan nasional.”
1.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman dan
informasi kepada pembaca mengenai tujuan Negara dan pembangunan nasional dalam hal
implementasi atau penerapan tujuan Negara secara garis besar yaitu dalam pelaksanaan
kebijakan pembangunan nasional itu sendiri.
1.3 Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan pembahasan yang akan dibahas dalam makalah ini,
1. Pengertian Tujuan Negara
2. Pengertian Pembangunan nasional
3. Penerapan tujuan Negara dalam pelaksanaan pembangunan nasional
1.4 Lingkup Penelitian
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengambil sampel ruang lingkup berupa
analisa dari beberapa buku dan website.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TUJUAN NEGARA

Setiap Negara yang berdiri sendiri pasti memiliki tujuan Negara yang selalu
berbeda satu dengan lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh penguasa Negara yang sedang
memerintah. Sebab Negara tersebut memiliki tujuan meraih kebahagiaan bersama semua orang
yang tergabung dalam organisasi Negara tersebut.
Tujuan Negara adalah mengembangkan agar rakyat berkembang serta
mengembangkan daya ciptanya sebebas mungkin (Roger H. Soltau). Adapun beberapa macam
tujuan Negara yang sekarang sudah diterapkan di beberapan Negara besar, diantaranya adalah,
a. Untuk memperluas kekuasaan

Ajaran negara kekuasaan menyatakan bahwa kekuasaan berarti kebenaran, dan dengan
bertambahnya kekuasaan berarti akan bertambahnya kemajuan di lapangan lain. Negara
kekuasaan menghendaki agar negaranya menjaadi besar dan jaya. Untuk
mencapai tujuannya maka rakyat dijaadikan alat untuk perluasan, kepentingan
orang perseorangan ada di bawah kepentingan bangsa dan negara.
b. Untuk menjalankan ketertiban hukum
Negara bertujuan menyelenggarakan ketertiban hukum segala kekuasaan dari alat-alat
pemerintahan berdasarkan atas hukum, semua orang harus tinduk kepada hukum, sebab
hukumlah yang berkuasa dalam negara tersebut.
c. Untuk mencapai kesejahteraan umum
Negara bertujuan ingin mewujudkan kesejahteraan umum. Negara dipandang sebagai alat
yang dibentuk manusia untuk mencapai tujuan bersama, yakni suatu tatanan masyarakat
yan gdidalamnya ada kebahagiaan, kemakmuran dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
negara itu.
Di Indonesia sendiri tujuan Negara tertulis di Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 paragraf ke-IV yang berisikan:
“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social, maka
disusunkah kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat yang berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan serta dengan mewujudkan keadilan sosian bagi seluruh rakyat
Indonesia.”
Inti pokok Paragraf keempat adalah tertuju pada pembentukan suatu pemerintahan Negara yang
isinya, di antaranya adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Prihal tujuan Negara,
Prihal diadakannya Undang-Undang Dasar,
Prihal bentuk Negara, dan
Prihal asas/dasar kerohanian (falsafah) Negara.

Adapun mengenai prihal tujuan Negara terlihat dan tercantum dalam kalimat:
….untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social. Tujuan Negara dimaksud adalah
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social.
2.2 PENGERTIAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Pembangunan Nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan
masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan nasional
dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memperhatikan tantangan
perkembangan global (Tap. MPR No. IV/MPR/1999). Dalam mengimplementasikan
pembangunan nasional selalu berdasarkan pada tujuan Negara yang tertera pada Undang-Undang
Dasar, dan Undang-Undang Dasar pula yang menjadi titik acuan wujud kepribadian bangsa dan
nilai luhur yang universal.
Pembangunan nasional yang berasaskan pada Undang-Undang Dasar terdapat
pada bagian pembukaan, dimana pada pembukaan undang-undang dasar paragraf keempat
mengutarakan pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia.
1. Pengalaman Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, antara lain mencakup tanggung jawab
bersama dari semua golongan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
2.

3.

4.

5.

Esa secara bersama-sama meletakkan landasan spiritual, moral, dan etik yang kukuh bagi
pembangunan nasional.
Pengalaman Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, antara lain mencakup
peningkatan martabat serta hak dan kewajiban asasi warga Negara serta penghapusan
penjajahan, kesengsaraan dan ketidakadilan dari muka bumi.
Pengalaman Sila Persatuan Indonesia antara lain mencakup peningkatan pembinaan
bangsa di semua bidang kehidupan manusia, masyarakat, bangsa dan Negara sehingga
rasa kesetiakawanan semakin kuat dalam ragnka memperkukuh persatuan dan kesatuan
bangsa.
Pengalaman Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan anatara lain mencakup upaya makin menumbuhkan dan
mengembangkan system politik Demokrasi Pancasila yang makin mampu memelihara
stabilitas nasional yang dinamis.
Pengalaman Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia antara lain
mencakup upaya untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi yang
dikaitkan dengan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju kepada
terciptanya kemakmuran yang berkeadilan. Berdasarkan pokok pikiran diatas, maka
hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan
pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya dengan Pancasila sebagai dasar, tujuan
dan pedoman pembangunan nasional. Pembangunan nasional dilaksanakan merata
diseluruh tanah air dan tidak hanya untuk satu golongan atau sebagian dari masyarakat,
tetapi untuk seluruh masyarakat.

Didalam pembangunan nasional dibutuhkannya hakikat pembangunan nasional
yang meliputi pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan manusia seluruhnya. Oleh
karena itu dalam pembangunan nasional dibutuhkan hal-hal sebagai berikut:
a. Ada keselarasan, keserasian, kesimbangan, dan kebulatan yang utuh dalam seluruh
kegiatan pembangunan. Pembangunan adalah untuk manusia dan bukan sebaliknya
manusia untuk pembangunan. Dalam pembangunan dewasa ini, unsur manusia, unsur
sosial-budaya, dan unsur lainnya harus mendapatkan perhatian yang seimbang.
b. Pembangunan harus merata untuk seluruh masyarakat dan di seluruh wilayah tanah
air.
c. Subjek dan objek pembangunan adalah manusia dan masyarakat Indonesia, sehingga
pembangunan harus berkepribadian Indonesia pula.
d. Pembangunan dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan pemerintah. Masyarakat
adalah pelaku utama pembangunan dan pemerintah berkewajiban untuk
mengarahkan, membimbing, serta menciptakan suasana yang menunjang. Kegiatan
masyarakat dan kegiatan pemerintah mesti saling mendukung, saling mengisi, dan
saling melengkapi dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan
pembangunan nasional.
2.3 PENERAPAN
NASIONAL

TUJUAN

NEGARA

DALAM

PELAKSAAN

PEMBANGUNAN

Tujuan Negara dan pembangunan nasional merupakan kolerasi yang sama-sama
wujud dari paragraf keempat pembukaan undang-undang dasar 1945 yang berisikan:
“Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.”
Pernyataan di atas merupakan cerminan bahwa pada dasarnya implementasi
tujuan Negara dalam Pembangunan Nasional sangat mencitrakan wujud masyarakat Indonesia
yang sejahtera, lahiriah maupun batiniah. Tujuan negara merupakan rancangan untuk mencapai
cita-cita Negara, sedangkan pembangunan nasional adalah cara atau bentuk praktik untuk
mencapai cita-cita Negara sesuai dengan tujuan Negara.
Agar pembangunan yang dilaksanakan lebih terarah dan memberikan hasil dan
daya guna yang efektif bagi kehidupan seluruh bangsa Indonesia maka pembangunan yang
dilaksanakan mengacu pada perencanaan yang terprogram secara bertahap dengan
memperhatikan perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Oleh
karena itu pemerintah merancang suatu perencanaan pembangunan yang tersusun dalam suatu
Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun), dan mulai Repelita VII diuraikan dalam suatu
Repeta (Rencana Pembangunan Tahunan), yang memuat uraian kebijakan secara rinci dan
terukur tentang beberapa Propenas (Program Pembangunan Nasional). Rancangan APBN tahun
2001 adalah Repeta pertama dari pelaksanaan Propenas yang merupakan penjabaran GBHN
1999-2004, di samping merupakan tahun pertama pelaksanaan otonomi daerah dan
desentralisasi fiskal.
Sejak repelita pertama (tahun 1969) hingga repelita sekarang (tahun1999) telah
terealisasi beberapa program pembangunan yang hasilnya telah menyentuh seluruh aspek
kehidupan masyarakat, baik aspek politik, ekonomi, sosial dan budaya. Meskipun realisasi
pembangunan telah menyentuh dan dinikmati oleh hampir seluruh masyarakat, namun tidak
berarti terjadi secara demokratis. Dengan kata lain, hasil-hasil pembangunan tersebut belum
mampu menjangkau pemerataan kehidupan seluruh masyarakat. Masih banyak terjadi
ketimpangan atau kesenjangan pembangunan maupun hasil-hasilnya, baik antara pusat dan
daerah atau dalam lingkup yang luas adalah kesenjangan antara Kawasan Timur Indonesia (KTI)
dan Kawasan Barat Indonesia (KBI), khususnya pada sektor ekonomi. Salah satu kesenjangan di
sektor ekono
mi tersebut diantaranya adalah tidak meratanya kekuatan ekonomi di setiap
wilayah, seperti tidak meratanya tingkat pendapatan (per kapita) penduduk, tingkat kemiskinan
dan kemakmuran, mekanisme pasar dan lain-lain.
Dampak dari kesenjangan tersebut telah menimbulkan beberapa gejolak dalam
bentuk tuntutan adanya pemerataan pembangunan maupun hasil-hasilnya, dari dan untuk setiap
wilayah di Indonesia. Untuk mengurangi bahkan menghilangkan kesenjangan tersebut
pemerintah telah menempuh beberapa kebijaksanaan pembangunan diantaranya dengan
memberlakukan Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah yang pada
prinsipnya merupakan pelimpahan wewenang pusat ke daerah untuk mengurus rumah tangganya
sendiri sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah.

Didalam mengimplementasikan tujuan Negara dalam pelaksaan pembangunan nasional, terdapat
berbagai asas atau prinsip pokok untuk perencanaan dan pelaksaannya, diantaranya adalah,
Asas Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
Asas Manfaat Kegiatan pembangunan memberikan manfaat bagi peningkatan
kesejahteraan,
Asas Demokrasi Pancasila Kegiatan Pembangunan Nasional dilakukan berdasarkan
kekeluargaan,
Asas Keseimbangan, Keserasian, dan Keselarasan dalam Perikehidupan Dalam
Pembangunan Nasional adanya keseimbangan, keserasian dan keselarasan antara dunia
dan akhirat, materil dan spiritual dan lain-lain,
Asas Hukum Dalam penyelenggaraan Pembangunan Nasional, masyarakat harus taat dan
patuh kepada hukum ,
Asas Kemandirian Pembangunan Nasional berlandaskan kepercayaan akan kemampuan
diri sendiri,
Asas Kejuangan Dalam penyelenggaraan Pembangunan Nasional masyarakata harus
memiliki mental, tekad, jiwa dan semangat,
Asas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pembangunan Nasional dapat memberikan
kesejahteraan rakyat lahir dan batin yang setinggi-tingginya.
BAB III
KESIMPULAN

Pembangunan Nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan
masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan IPTEK serta
perhatikan tantangan perkembangan global. Pengimplementasian tujuan Negara dalam
pelaksanaan Pembangunan nasional yang berasaskan pada Undang-Undang Dasar terdapat pada
bagian pembukaan, dimana pada pembukaan undang-undang dasar paragraf keempat
mengutarakan pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia. Tujuan negara merupakan rancangan
untuk mencapai cita-cita Negara, sedangkan pembangunan nasional adalah cara atau bentuk
praktik untuk mencapai cita-cita Negara sesuai dengan tujuan Negara.
Modal dasar tujuan Negara adalah keseluruhan sumber kekuatan nasional baik yang efektif
maupun potensial yang dimiliki dan didayagunakan bangsa Indonesia dalam pembangunan
nasional, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan Negara Indonesia,
Jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa,
Wilayah nusantara yang luas yang berkedudukan di garis khatulistiwa,
Kekayaan alam yang beraneka ragam,
Penduduk yang besar sebagai sumber daya manusia yang potensuial,
Rohaniah dan mental ,
Budaya bangsa Indonesia yang dinamais ,
Potensi dan kekuatan efektif bangsa,
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
DAFTAR PUSTAKA

Setijo, Panjdi. 2006. Pendidikan Pancasil Prespektif Sejarah Perjuangan Bangsa. Jakarta. PT,
Grasindo
http://herrypkn.blogspot.com/2012/07/pengertian-fungsi-dan-tujuan-negara_31.html
http://ardiyafardhanprayoga.blogspot.com/2012/12/macam-macam-fungsi-dan-tujuannegara.html
http://www.nanampek.nagari.or.id/c31.php
http://irriyanti.blogspot.com/2013/06/makalah-sederhana-pembangunan-nasional.html

Contenu connexe

Tendances

Makalah civic group 3
Makalah civic group 3Makalah civic group 3
Makalah civic group 3RezaWahyuni5
 
Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara pjj_kemenkes
 
PKN Wawasan nusantara
PKN Wawasan nusantaraPKN Wawasan nusantara
PKN Wawasan nusantaraBayu Setiarbi
 
Makalah kelangkaan bbm (hukum politik)
Makalah kelangkaan bbm (hukum politik)Makalah kelangkaan bbm (hukum politik)
Makalah kelangkaan bbm (hukum politik)DELA ASFARINA
 
Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018hadiarnowo
 
PPT Bab Wawasan Nusantara (PPKn Kelas 10 Semester 2)
PPT Bab Wawasan Nusantara (PPKn Kelas 10 Semester 2)PPT Bab Wawasan Nusantara (PPKn Kelas 10 Semester 2)
PPT Bab Wawasan Nusantara (PPKn Kelas 10 Semester 2)Aura Tsabita Camalia
 
Ketahanan nasional dibidang politik dan pembangunan
Ketahanan nasional dibidang politik dan pembangunanKetahanan nasional dibidang politik dan pembangunan
Ketahanan nasional dibidang politik dan pembangunannatal kristiono
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 7
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 7Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 7
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 7eli priyatna laidan
 
Ketahanan nasional di bidang politik leni nurita
Ketahanan nasional di bidang politik   leni nuritaKetahanan nasional di bidang politik   leni nurita
Ketahanan nasional di bidang politik leni nuritanatal kristiono
 
Makalah PKN tentang ketahanan Nasional di Indonesia
Makalah PKN tentang ketahanan Nasional di IndonesiaMakalah PKN tentang ketahanan Nasional di Indonesia
Makalah PKN tentang ketahanan Nasional di IndonesiaDesi Rahmawati
 
Makalah Ketahanan Nasional
Makalah Ketahanan NasionalMakalah Ketahanan Nasional
Makalah Ketahanan NasionalHera Rosdiana
 

Tendances (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Kelompok 2 civics
Kelompok 2 civicsKelompok 2 civics
Kelompok 2 civics
 
Makalah civic group 3
Makalah civic group 3Makalah civic group 3
Makalah civic group 3
 
Modul 4 kb 2
Modul 4 kb 2Modul 4 kb 2
Modul 4 kb 2
 
Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
PKN Wawasan nusantara
PKN Wawasan nusantaraPKN Wawasan nusantara
PKN Wawasan nusantara
 
Kb 3 modul 3
Kb 3 modul 3Kb 3 modul 3
Kb 3 modul 3
 
Makalah kelangkaan bbm (hukum politik)
Makalah kelangkaan bbm (hukum politik)Makalah kelangkaan bbm (hukum politik)
Makalah kelangkaan bbm (hukum politik)
 
Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018
 
PPT Bab Wawasan Nusantara (PPKn Kelas 10 Semester 2)
PPT Bab Wawasan Nusantara (PPKn Kelas 10 Semester 2)PPT Bab Wawasan Nusantara (PPKn Kelas 10 Semester 2)
PPT Bab Wawasan Nusantara (PPKn Kelas 10 Semester 2)
 
GESTRATEGI INDONESIA
GESTRATEGI INDONESIAGESTRATEGI INDONESIA
GESTRATEGI INDONESIA
 
Ketahanan nasional dibidang politik dan pembangunan
Ketahanan nasional dibidang politik dan pembangunanKetahanan nasional dibidang politik dan pembangunan
Ketahanan nasional dibidang politik dan pembangunan
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 7
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 7Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 7
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 7
 
Ketahanan nasional di bidang politik leni nurita
Ketahanan nasional di bidang politik   leni nuritaKetahanan nasional di bidang politik   leni nurita
Ketahanan nasional di bidang politik leni nurita
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
3 kb 2 modul 3
3 kb 2 modul 33 kb 2 modul 3
3 kb 2 modul 3
 
2 kb 1 modul 2
2 kb 1 modul 22 kb 1 modul 2
2 kb 1 modul 2
 
Makalah PKN tentang ketahanan Nasional di Indonesia
Makalah PKN tentang ketahanan Nasional di IndonesiaMakalah PKN tentang ketahanan Nasional di Indonesia
Makalah PKN tentang ketahanan Nasional di Indonesia
 
Makalah Ketahanan Nasional
Makalah Ketahanan NasionalMakalah Ketahanan Nasional
Makalah Ketahanan Nasional
 
Ppt pkn wawasan nusantara
Ppt pkn wawasan nusantaraPpt pkn wawasan nusantara
Ppt pkn wawasan nusantara
 

En vedette

Chapter 1 - Mengapa Riset Implementasi Diperlukan?
Chapter 1 - Mengapa Riset Implementasi Diperlukan?Chapter 1 - Mengapa Riset Implementasi Diperlukan?
Chapter 1 - Mengapa Riset Implementasi Diperlukan?Insan Adiwibowo
 
Chapter 2 - Bagaimana Riset Implementasi Dipergunakan
Chapter 2 - Bagaimana Riset Implementasi DipergunakanChapter 2 - Bagaimana Riset Implementasi Dipergunakan
Chapter 2 - Bagaimana Riset Implementasi DipergunakanInsan Adiwibowo
 
Chapter 5: Apa pendekatan dan metode yang tepat untuk Riset Implementasi?
Chapter 5: Apa pendekatan dan metode yang tepat untuk Riset Implementasi?Chapter 5: Apa pendekatan dan metode yang tepat untuk Riset Implementasi?
Chapter 5: Apa pendekatan dan metode yang tepat untuk Riset Implementasi?akunlastri
 
Perbedaan ktsp dengan kurikulum 2013
Perbedaan ktsp dengan kurikulum 2013Perbedaan ktsp dengan kurikulum 2013
Perbedaan ktsp dengan kurikulum 2013Nur Farida
 
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013dimas hartono
 

En vedette (7)

Chapter 1 - Mengapa Riset Implementasi Diperlukan?
Chapter 1 - Mengapa Riset Implementasi Diperlukan?Chapter 1 - Mengapa Riset Implementasi Diperlukan?
Chapter 1 - Mengapa Riset Implementasi Diperlukan?
 
Chapter 2 - Bagaimana Riset Implementasi Dipergunakan
Chapter 2 - Bagaimana Riset Implementasi DipergunakanChapter 2 - Bagaimana Riset Implementasi Dipergunakan
Chapter 2 - Bagaimana Riset Implementasi Dipergunakan
 
Chapter 5: Apa pendekatan dan metode yang tepat untuk Riset Implementasi?
Chapter 5: Apa pendekatan dan metode yang tepat untuk Riset Implementasi?Chapter 5: Apa pendekatan dan metode yang tepat untuk Riset Implementasi?
Chapter 5: Apa pendekatan dan metode yang tepat untuk Riset Implementasi?
 
Perbedaan ktsp dengan kurikulum 2013
Perbedaan ktsp dengan kurikulum 2013Perbedaan ktsp dengan kurikulum 2013
Perbedaan ktsp dengan kurikulum 2013
 
GPON
GPONGPON
GPON
 
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
 
Model implementasi
Model implementasi Model implementasi
Model implementasi
 

Similaire à implementasi

Pendidikan pancasila
Pendidikan pancasilaPendidikan pancasila
Pendidikan pancasilaSubhan Muslih
 
LATIHAN 6.pptx
LATIHAN 6.pptxLATIHAN 6.pptx
LATIHAN 6.pptxBoniBaobei
 
TUGAS PANCASILA BAB IX.pptx
TUGAS PANCASILA BAB IX.pptxTUGAS PANCASILA BAB IX.pptx
TUGAS PANCASILA BAB IX.pptxCitraMarghareta
 
PPT-9-Hub-Konsep-Nilai-Moral-dan-Norma-dengan-Tuntutan-Perilaku-Warga-Negara....
PPT-9-Hub-Konsep-Nilai-Moral-dan-Norma-dengan-Tuntutan-Perilaku-Warga-Negara....PPT-9-Hub-Konsep-Nilai-Moral-dan-Norma-dengan-Tuntutan-Perilaku-Warga-Negara....
PPT-9-Hub-Konsep-Nilai-Moral-dan-Norma-dengan-Tuntutan-Perilaku-Warga-Negara....ssuseracde3c1
 
Pokok Kaidah Fundamental Bangsaku
Pokok Kaidah Fundamental BangsakuPokok Kaidah Fundamental Bangsaku
Pokok Kaidah Fundamental BangsakuLianita Dian
 
Pembahasan soal cpns tkd nomor 1
Pembahasan soal cpns tkd nomor 1Pembahasan soal cpns tkd nomor 1
Pembahasan soal cpns tkd nomor 1An-Nizar el dams
 
ppt bela negara kelomggghhtqgwhpok 1.pptx
ppt bela negara kelomggghhtqgwhpok 1.pptxppt bela negara kelomggghhtqgwhpok 1.pptx
ppt bela negara kelomggghhtqgwhpok 1.pptxtariakun252
 
Bab 6 - Komitmen Kebangsaan Kolektif untuk Memperkuat NKRI.pptx
Bab 6 - Komitmen Kebangsaan Kolektif untuk Memperkuat NKRI.pptxBab 6 - Komitmen Kebangsaan Kolektif untuk Memperkuat NKRI.pptx
Bab 6 - Komitmen Kebangsaan Kolektif untuk Memperkuat NKRI.pptxAding15
 

Similaire à implementasi (20)

Agenda dalam sistem ekonomi indonesia
Agenda dalam sistem ekonomi indonesiaAgenda dalam sistem ekonomi indonesia
Agenda dalam sistem ekonomi indonesia
 
Pkn materi smstr1
Pkn materi smstr1Pkn materi smstr1
Pkn materi smstr1
 
Pendidikan pancasila
Pendidikan pancasilaPendidikan pancasila
Pendidikan pancasila
 
A
AA
A
 
Geopolitik
GeopolitikGeopolitik
Geopolitik
 
LATIHAN 6.pptx
LATIHAN 6.pptxLATIHAN 6.pptx
LATIHAN 6.pptx
 
Geostrategi Indonesia
Geostrategi IndonesiaGeostrategi Indonesia
Geostrategi Indonesia
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Tik
TikTik
Tik
 
Tik
TikTik
Tik
 
TUGAS PANCASILA BAB IX.pptx
TUGAS PANCASILA BAB IX.pptxTUGAS PANCASILA BAB IX.pptx
TUGAS PANCASILA BAB IX.pptx
 
Ketahanan nasional
Ketahanan nasional Ketahanan nasional
Ketahanan nasional
 
PPT-9-Hub-Konsep-Nilai-Moral-dan-Norma-dengan-Tuntutan-Perilaku-Warga-Negara....
PPT-9-Hub-Konsep-Nilai-Moral-dan-Norma-dengan-Tuntutan-Perilaku-Warga-Negara....PPT-9-Hub-Konsep-Nilai-Moral-dan-Norma-dengan-Tuntutan-Perilaku-Warga-Negara....
PPT-9-Hub-Konsep-Nilai-Moral-dan-Norma-dengan-Tuntutan-Perilaku-Warga-Negara....
 
Pembukaan uud.ppt
Pembukaan uud.pptPembukaan uud.ppt
Pembukaan uud.ppt
 
Pokok Kaidah Fundamental Bangsaku
Pokok Kaidah Fundamental BangsakuPokok Kaidah Fundamental Bangsaku
Pokok Kaidah Fundamental Bangsaku
 
(Bab 9) geostrategi
(Bab 9) geostrategi(Bab 9) geostrategi
(Bab 9) geostrategi
 
Pembahasan soal cpns tkd nomor 1
Pembahasan soal cpns tkd nomor 1Pembahasan soal cpns tkd nomor 1
Pembahasan soal cpns tkd nomor 1
 
ppt bela negara kelomggghhtqgwhpok 1.pptx
ppt bela negara kelomggghhtqgwhpok 1.pptxppt bela negara kelomggghhtqgwhpok 1.pptx
ppt bela negara kelomggghhtqgwhpok 1.pptx
 
Bab 6 - Komitmen Kebangsaan Kolektif untuk Memperkuat NKRI.pptx
Bab 6 - Komitmen Kebangsaan Kolektif untuk Memperkuat NKRI.pptxBab 6 - Komitmen Kebangsaan Kolektif untuk Memperkuat NKRI.pptx
Bab 6 - Komitmen Kebangsaan Kolektif untuk Memperkuat NKRI.pptx
 
Modul 5 kb 3
Modul 5 kb 3Modul 5 kb 3
Modul 5 kb 3
 

implementasi

  • 1. MAKALAH KEWARGANEGARAAN IMPLEMENTASI TUJUAN NEGARA DALAM KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL DISUSUN OLEH : NOVIAN DEDE PRAKOSO NIM : 1301051016 FAKULTAS : KOMUNIKASI PROGRAM STUDI : ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap Negara yang berdiri sendiri pasti memiliki tujuan Negara. Dimana setiap Negara memiliki tujuan Negara yang berbeda satu dengan lainnya. Tujuan Negara merupakan cita-cita suatu bangsa untuk mencapai suatu kebahagiaan bersama. Ada beberapa tujuan negara, namun adapun fungsi tujuan Negara sebagai ilmu terapan dalam pembangunan nasional sebagai titik acuan. Perlu diingat bahwa pembangunan nasional tidak luput dari asas tujuan Negara yang terbentuk dari penyesuaian masyarakat Indonesia sendiri. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk memberikan pemahaman secara garis besar mengenai tujuan Negara dalam pembangunan nasional, maka penulis mengangkat judul “implementasi tujuan Negara dalam pelaksanaan pembangunan nasional.” 1.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman dan informasi kepada pembaca mengenai tujuan Negara dan pembangunan nasional dalam hal implementasi atau penerapan tujuan Negara secara garis besar yaitu dalam pelaksanaan kebijakan pembangunan nasional itu sendiri. 1.3 Rumusan Masalah Adapun beberapa rumusan pembahasan yang akan dibahas dalam makalah ini, 1. Pengertian Tujuan Negara 2. Pengertian Pembangunan nasional 3. Penerapan tujuan Negara dalam pelaksanaan pembangunan nasional 1.4 Lingkup Penelitian Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengambil sampel ruang lingkup berupa analisa dari beberapa buku dan website.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN TUJUAN NEGARA Setiap Negara yang berdiri sendiri pasti memiliki tujuan Negara yang selalu berbeda satu dengan lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh penguasa Negara yang sedang memerintah. Sebab Negara tersebut memiliki tujuan meraih kebahagiaan bersama semua orang yang tergabung dalam organisasi Negara tersebut. Tujuan Negara adalah mengembangkan agar rakyat berkembang serta mengembangkan daya ciptanya sebebas mungkin (Roger H. Soltau). Adapun beberapa macam tujuan Negara yang sekarang sudah diterapkan di beberapan Negara besar, diantaranya adalah, a. Untuk memperluas kekuasaan Ajaran negara kekuasaan menyatakan bahwa kekuasaan berarti kebenaran, dan dengan bertambahnya kekuasaan berarti akan bertambahnya kemajuan di lapangan lain. Negara kekuasaan menghendaki agar negaranya menjaadi besar dan jaya. Untuk mencapai tujuannya maka rakyat dijaadikan alat untuk perluasan, kepentingan orang perseorangan ada di bawah kepentingan bangsa dan negara. b. Untuk menjalankan ketertiban hukum Negara bertujuan menyelenggarakan ketertiban hukum segala kekuasaan dari alat-alat pemerintahan berdasarkan atas hukum, semua orang harus tinduk kepada hukum, sebab hukumlah yang berkuasa dalam negara tersebut. c. Untuk mencapai kesejahteraan umum Negara bertujuan ingin mewujudkan kesejahteraan umum. Negara dipandang sebagai alat yang dibentuk manusia untuk mencapai tujuan bersama, yakni suatu tatanan masyarakat yan gdidalamnya ada kebahagiaan, kemakmuran dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat negara itu. Di Indonesia sendiri tujuan Negara tertulis di Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 paragraf ke-IV yang berisikan: “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
  • 4. ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social, maka disusunkah kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat yang berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta dengan mewujudkan keadilan sosian bagi seluruh rakyat Indonesia.” Inti pokok Paragraf keempat adalah tertuju pada pembentukan suatu pemerintahan Negara yang isinya, di antaranya adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. Prihal tujuan Negara, Prihal diadakannya Undang-Undang Dasar, Prihal bentuk Negara, dan Prihal asas/dasar kerohanian (falsafah) Negara. Adapun mengenai prihal tujuan Negara terlihat dan tercantum dalam kalimat: ….untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social. Tujuan Negara dimaksud adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social. 2.2 PENGERTIAN PEMBANGUNAN NASIONAL Pembangunan Nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan nasional dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memperhatikan tantangan perkembangan global (Tap. MPR No. IV/MPR/1999). Dalam mengimplementasikan pembangunan nasional selalu berdasarkan pada tujuan Negara yang tertera pada Undang-Undang Dasar, dan Undang-Undang Dasar pula yang menjadi titik acuan wujud kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal. Pembangunan nasional yang berasaskan pada Undang-Undang Dasar terdapat pada bagian pembukaan, dimana pada pembukaan undang-undang dasar paragraf keempat mengutarakan pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia. 1. Pengalaman Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, antara lain mencakup tanggung jawab bersama dari semua golongan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
  • 5. 2. 3. 4. 5. Esa secara bersama-sama meletakkan landasan spiritual, moral, dan etik yang kukuh bagi pembangunan nasional. Pengalaman Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, antara lain mencakup peningkatan martabat serta hak dan kewajiban asasi warga Negara serta penghapusan penjajahan, kesengsaraan dan ketidakadilan dari muka bumi. Pengalaman Sila Persatuan Indonesia antara lain mencakup peningkatan pembinaan bangsa di semua bidang kehidupan manusia, masyarakat, bangsa dan Negara sehingga rasa kesetiakawanan semakin kuat dalam ragnka memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa. Pengalaman Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan anatara lain mencakup upaya makin menumbuhkan dan mengembangkan system politik Demokrasi Pancasila yang makin mampu memelihara stabilitas nasional yang dinamis. Pengalaman Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia antara lain mencakup upaya untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi yang dikaitkan dengan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju kepada terciptanya kemakmuran yang berkeadilan. Berdasarkan pokok pikiran diatas, maka hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya dengan Pancasila sebagai dasar, tujuan dan pedoman pembangunan nasional. Pembangunan nasional dilaksanakan merata diseluruh tanah air dan tidak hanya untuk satu golongan atau sebagian dari masyarakat, tetapi untuk seluruh masyarakat. Didalam pembangunan nasional dibutuhkannya hakikat pembangunan nasional yang meliputi pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan manusia seluruhnya. Oleh karena itu dalam pembangunan nasional dibutuhkan hal-hal sebagai berikut: a. Ada keselarasan, keserasian, kesimbangan, dan kebulatan yang utuh dalam seluruh kegiatan pembangunan. Pembangunan adalah untuk manusia dan bukan sebaliknya manusia untuk pembangunan. Dalam pembangunan dewasa ini, unsur manusia, unsur sosial-budaya, dan unsur lainnya harus mendapatkan perhatian yang seimbang. b. Pembangunan harus merata untuk seluruh masyarakat dan di seluruh wilayah tanah air. c. Subjek dan objek pembangunan adalah manusia dan masyarakat Indonesia, sehingga pembangunan harus berkepribadian Indonesia pula. d. Pembangunan dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan pemerintah. Masyarakat adalah pelaku utama pembangunan dan pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan suasana yang menunjang. Kegiatan masyarakat dan kegiatan pemerintah mesti saling mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional.
  • 6. 2.3 PENERAPAN NASIONAL TUJUAN NEGARA DALAM PELAKSAAN PEMBANGUNAN Tujuan Negara dan pembangunan nasional merupakan kolerasi yang sama-sama wujud dari paragraf keempat pembukaan undang-undang dasar 1945 yang berisikan: “Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.” Pernyataan di atas merupakan cerminan bahwa pada dasarnya implementasi tujuan Negara dalam Pembangunan Nasional sangat mencitrakan wujud masyarakat Indonesia yang sejahtera, lahiriah maupun batiniah. Tujuan negara merupakan rancangan untuk mencapai cita-cita Negara, sedangkan pembangunan nasional adalah cara atau bentuk praktik untuk mencapai cita-cita Negara sesuai dengan tujuan Negara. Agar pembangunan yang dilaksanakan lebih terarah dan memberikan hasil dan daya guna yang efektif bagi kehidupan seluruh bangsa Indonesia maka pembangunan yang dilaksanakan mengacu pada perencanaan yang terprogram secara bertahap dengan memperhatikan perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu pemerintah merancang suatu perencanaan pembangunan yang tersusun dalam suatu Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun), dan mulai Repelita VII diuraikan dalam suatu Repeta (Rencana Pembangunan Tahunan), yang memuat uraian kebijakan secara rinci dan terukur tentang beberapa Propenas (Program Pembangunan Nasional). Rancangan APBN tahun 2001 adalah Repeta pertama dari pelaksanaan Propenas yang merupakan penjabaran GBHN 1999-2004, di samping merupakan tahun pertama pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. Sejak repelita pertama (tahun 1969) hingga repelita sekarang (tahun1999) telah terealisasi beberapa program pembangunan yang hasilnya telah menyentuh seluruh aspek kehidupan masyarakat, baik aspek politik, ekonomi, sosial dan budaya. Meskipun realisasi pembangunan telah menyentuh dan dinikmati oleh hampir seluruh masyarakat, namun tidak berarti terjadi secara demokratis. Dengan kata lain, hasil-hasil pembangunan tersebut belum mampu menjangkau pemerataan kehidupan seluruh masyarakat. Masih banyak terjadi ketimpangan atau kesenjangan pembangunan maupun hasil-hasilnya, baik antara pusat dan daerah atau dalam lingkup yang luas adalah kesenjangan antara Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan Kawasan Barat Indonesia (KBI), khususnya pada sektor ekonomi. Salah satu kesenjangan di sektor ekono mi tersebut diantaranya adalah tidak meratanya kekuatan ekonomi di setiap wilayah, seperti tidak meratanya tingkat pendapatan (per kapita) penduduk, tingkat kemiskinan dan kemakmuran, mekanisme pasar dan lain-lain. Dampak dari kesenjangan tersebut telah menimbulkan beberapa gejolak dalam bentuk tuntutan adanya pemerataan pembangunan maupun hasil-hasilnya, dari dan untuk setiap wilayah di Indonesia. Untuk mengurangi bahkan menghilangkan kesenjangan tersebut pemerintah telah menempuh beberapa kebijaksanaan pembangunan diantaranya dengan memberlakukan Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah yang pada
  • 7. prinsipnya merupakan pelimpahan wewenang pusat ke daerah untuk mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah. Didalam mengimplementasikan tujuan Negara dalam pelaksaan pembangunan nasional, terdapat berbagai asas atau prinsip pokok untuk perencanaan dan pelaksaannya, diantaranya adalah, Asas Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Asas Manfaat Kegiatan pembangunan memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan, Asas Demokrasi Pancasila Kegiatan Pembangunan Nasional dilakukan berdasarkan kekeluargaan, Asas Keseimbangan, Keserasian, dan Keselarasan dalam Perikehidupan Dalam Pembangunan Nasional adanya keseimbangan, keserasian dan keselarasan antara dunia dan akhirat, materil dan spiritual dan lain-lain, Asas Hukum Dalam penyelenggaraan Pembangunan Nasional, masyarakat harus taat dan patuh kepada hukum , Asas Kemandirian Pembangunan Nasional berlandaskan kepercayaan akan kemampuan diri sendiri, Asas Kejuangan Dalam penyelenggaraan Pembangunan Nasional masyarakata harus memiliki mental, tekad, jiwa dan semangat, Asas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pembangunan Nasional dapat memberikan kesejahteraan rakyat lahir dan batin yang setinggi-tingginya.
  • 8. BAB III KESIMPULAN Pembangunan Nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan IPTEK serta perhatikan tantangan perkembangan global. Pengimplementasian tujuan Negara dalam pelaksanaan Pembangunan nasional yang berasaskan pada Undang-Undang Dasar terdapat pada bagian pembukaan, dimana pada pembukaan undang-undang dasar paragraf keempat mengutarakan pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia. Tujuan negara merupakan rancangan untuk mencapai cita-cita Negara, sedangkan pembangunan nasional adalah cara atau bentuk praktik untuk mencapai cita-cita Negara sesuai dengan tujuan Negara. Modal dasar tujuan Negara adalah keseluruhan sumber kekuatan nasional baik yang efektif maupun potensial yang dimiliki dan didayagunakan bangsa Indonesia dalam pembangunan nasional, yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan Negara Indonesia, Jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa, Wilayah nusantara yang luas yang berkedudukan di garis khatulistiwa, Kekayaan alam yang beraneka ragam, Penduduk yang besar sebagai sumber daya manusia yang potensuial, Rohaniah dan mental , Budaya bangsa Indonesia yang dinamais , Potensi dan kekuatan efektif bangsa, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
  • 9. DAFTAR PUSTAKA Setijo, Panjdi. 2006. Pendidikan Pancasil Prespektif Sejarah Perjuangan Bangsa. Jakarta. PT, Grasindo http://herrypkn.blogspot.com/2012/07/pengertian-fungsi-dan-tujuan-negara_31.html http://ardiyafardhanprayoga.blogspot.com/2012/12/macam-macam-fungsi-dan-tujuannegara.html http://www.nanampek.nagari.or.id/c31.php http://irriyanti.blogspot.com/2013/06/makalah-sederhana-pembangunan-nasional.html