SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  7
Télécharger pour lire hors ligne
Macam-Macam Kalimat Majemuk dan Contohnya

1. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat Majemuk Setara adalah kalimat majemuk yang terdidri atas beberapa kalimat yang
setara atau sederajat kedudukannya, yang masing-masing dapat berdiri sendri. Kalimat Majemuk
Setara dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

1. Kalimat majemuk setara sejalan
Kalimat majemuk setara sejalan ialah kaliamat majemuk setara yang terdiri atas beberapa
kalimat tunggal yang bersamaan situasinya
Contoh : Juminten pergi ke pasar, Parno berangkat ke bengkel, sedang Ganes pergi ke kebun
binatang.

Penjelasan Contoh Kalimat majemuk setara sejalan diatas :
Kalimat tersebut adalah kalimat majemuk setara sejalan.
Kalimat 1 : Juminten pergi ke pasar.
Juminten = subjek
Pergi = predikat
Ke pasar = keterangan tempat
Kalimat 2 : Norif berangkat ke bengkel
Norif = subjek
Berangkat = predikat
ke bengkel = keterangan tempat
Kalimat 3 : Ganes pergi ke kebun binatang.
a. Ganes = subjek
b. pergi = predikat
c. ke kebun binatang = keterangan tempat

Catatan:
a. Kata-kata yang penghubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara sejalan ialah:
dan, dan lagi, lagi pula, sedang, sedangkan, lalu, kemudian.
b. Dalam meguraikan menurut jabatannya, hendaknya selalu dibiasakan menempuh cara-car
sebagai berikut:
1. Kalimat yang hendak diuraikan dikutip lebih dahulu.
2. Memberi nama kalimat yang akan diuraikan.
3. Kemudian baru bagian-bagian kalimat diuraikan menurut jabatannya sebagai berikut:
a. Kata-kata yang hendak diuraikan ditempatkan di sebelah kiri.
b. Jabatan-jabatan kalimat ditempatkan di sebelah kanan.

2. Kalimat Majemuk Setara Berlawanan
Kalimat majemuk setara berlawanan ialah kalimat majemuk setara yang terdiri atas beberapa
kalimat tunggal yang isinya menyatakan situasi berlawanan.
Contoh : Adiknya pandai, sedang kakaknya bodoh.
Rahmad berani, tetapi ia tidak mau bertengkar.

Penjelasan Contoh Kalimat majemuk setara berlawanan diatas :
Kalimat tersebut adalah kalimat majemuk setara berlawanan
Kalimat 1 : Rahmad berani
Rahmad = subjek
Berani = predikat
Kalimat 2 : ia tidak mau bertengkar.
Ia = subjek
tidak mau bertengkar = predikat


Catatan:
Kata-kata penhubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara berlawanan antara lain
ialah: sedangkan, tetapi, melainkan, padahal, hanyalah, walaupun, meskipun, biarpun,
kendatipun, jangankan, namun.


3. Kalimat Majemuk Setara yang menyatakan sebab akibat
Kalimat Majemuk Setara yang menyatakan sebab akibat ialah kalimat majemuk setara yang
terdiri atas beberapa kalimat tunggal yang isi bagian yang satu menyatakan sebab akibat dari
bagian yang lain.
Contoh :
Roy Marten ditahan, karena ia telah membawa sabu-sabu.
Anak itum luka parah, sehingga ia harus dibawa ke rumah sakit.

Penjelasan Contoh Kalimat Majemuk Setara yang menyatakan sebab akibat diatas :
Roy Martien ditahan, karena ia telah membawa sabu-sabu.
Kalimat tersebut adalah kalimat majemuk setara yang menyatakan sebab akibat.
Kalimat 1 : Roy Martien ditahan
Roy Martien = subjek
ditahan = predikat
Kalimat 2 : ia telah membawa sabu-sabu.
Ia = subjek
telah membawa = predikat
sabu-sabu = objek

Catatan :
Kata-kata penghubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara yang menyatakan
sebab akibat antara lain ialah: sebab, karena, oleh karena itu, sehingga, maka.

2. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat Majemuk bertingkat ialah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal yang
kedudukanya tidak setara/ sederajat, yakni yang satu menjadi bagian yang lain.

Kalimat majemuk bertingkat sesungguhnya berasal dari sebuah kalimat tunggal. Bagian dari
kalimat tunggal tersebut kemudian diganti atau diubah sehingga menjadi sebuah kalimat baru
yang dapat berdiri sendiri.
Bagian kalimat majemuk bertingkat yang berasal dari bagian kalimat tunggal yang tidak
mengalami pergantian/ perubahan dinamakan induk kalimat, sedang bagian kalimat majemuk
yang berasal dari bagian kalimat tunggal yang sudah mengalami penggantian/ peubahan
dinamakan anak kalimat.

Contoh :
Ia datang kemarin. Kalimat tunggal tersebut ialah kalimat tunggal yang mempunyai keterangan
waktu: kemarin. Jika kata kemarin diganti/ diubah menjadi kalimat yang dapat berdiri sendiri,
yakni diubah/ diganti dengan kalimat: ketika orang sedang makan, maka berubahlah kalimat
tunggal tersebut menjadi kalimat majemuk bertingkat sebagai berikut: Ia datang, ketika orang
sedang datang.
Perkataan: ia datang (yang tidak pernah mengalami perubahan/ pergantian) dinamai induk
kalimat, sedang perkataan: ketika orang sedang makan (yang mengubah/ mengganti kata
kemarin) dinamai anak kalimat.

Macam Anak Kalimat dalam Kalimat Majemuk Bertingkat
Ada bermacam-macam anak kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat. Hal itu bergantung
kepada bagian kalimat tunggal mana yang diubh/ digantinya. Karena itu macam anak kalimat
dalam kalimat majemuk bertingkat dapat diperinci sebagai berikut:

1. Anak kalimat pengganti subyek
Contoh:
Siapa bersalah, akan dihukum.
Yang mencuri sepeda saya, telah ditangkap polisi.
Contoh uraian kalimat:
Yang mencuri sepeda saya, telah ditangkap polisi.
G Kalimat tersebut ialah kalimat majemuk bertingkat
G A. Telah ditangkap polisi = induk kalimat
Ditangkap = predikat
Polisi = obyek/ pelengkap pelaku
Telah = keterangan waktu/ keterangan modalitas.
B. Yang mencuri sepeda saya = anak kalimat pengganti subyek
Yang = subyek
Mencuri = predikat
Sepeda saya = obyek/ pelengkap penderita
Catatan:
Tiap kali hendak menguraikan kalimat majemuk bertingkat, hendaknya lebih dulu diusahakan
mencari/ menyelidiki kalimat tunggal mana yang menjadi asal kalimat majemuk bertingkat itu.
Dengan cara itu kita akan mudah mencari induk kalimat dan anak kalimat dari kalimat majemuk
bertingkat yang hendak kita uraikan.

2. Anak kalimat pengganti predikat
Anak kalimat pengganti predikat hanya terdapat pada kalimat nominal.
Contoh:
Rumah itu batu. (kalimat tunggal)
Rumah itu bahannya terbuat dari benda keras. (kalimat majemuk bertingkat)

3. Anak kalimat pengganti obyek/ pelengkap penderita
Contoh:
Basir mencintai Nova. (kalimat tunggal)
Basir mencintai yang sangat dikasihinya. (kalimat majemuk bertingkat)

4. Anak kalimat pengganti obyek/ pelengkap pelaku
Contoh:
Ali ditikam oleh penjahat. (kalimat tunggal)
Ali ditikam oleh orang yang menggedor pintu rumahnya semalam. (kalimat majemuk bertingkat)

5. Anak kalimat pengganti obyek/ pelengkap penyerta
Contoh:
Norief memberikan uang kepada anaknya. (kalimat tunggal)
Norief memberikan uang kepada yang menumpang di Surabaya. (kalimat majemuk bertingkat)

6. Anak kalimat pengganti obyek/ pelengkap berkata depan
Contoh:
Ia rindu kepada ibunya. (kalimat tunggal)
Ia rindu kepada yang memeliharanya sejak kecil. (kalimat majemuk bertingkat)

7. Anak kalimat pengganti obyek pasangan
Contoh:
Kami telah berunding dengan Bpk. Susilo Bambang Yudhoyono. (kalimat tunggal)
Kami telah berunding dengan yang memimpin negara Indonesia. (kalimat majemuk bertingkat)

8. Anak kalimat pengganti obyek alat
Contoh:
Norief bersenjatakan pena. (kalimat tunggal)
Norif bersenjatakan yang dibuat untuk menulis. (kalimat majemuk bertingkat)

9. Anak kalimat pengganti keterangan tempat
Contoh:
Henny pergi ke pasar. (kalimat tunggal)
Henny pergi ke yang dikunjungi orang tiap hari. (kalimat majemuk bertingkat)

10. Anak kalimat pengganti keterangan waktu
Contoh:
Anis datang kemarin. (kalimat tunggal)
Anis datang ketika orang sedang sholat. (kalimat majemuk bertingkat)

11. Anak kalimat pengganti keterangan sebab
Contoh:
Basir tidak berkuliah karena sakit. (kalimat tunggal)
Basir tidak berkuliah karena jiwanya terganggu. (kalimat majemuk bertingkat)

12. Anak kalimat pengganti keterangan alasan
Contoh:
Saya tidak pergi karena hujan. (kalimat tunggal)
Saya tidak pergi karena suasana yang tidak mengizinkan. (kalimat majemuk bertingkat)

13. Anak kalimat pengganti keterangan akibat
Contoh:
Basir dianiaya sehingga sakit. (kalimat tunggal)
Basir dianaya sehingga badannya terbaring. (kalimat majemuk bertingkat)

14. Anak kalimat pengganti keterangan alat
Contoh:
Ia menikam dengan pisau. (kalimat tunggal)
Ia menikam dengan yang dibelinya kemarin. (kalimat majemuk bertingkat)

15. Anak kalimat pengganti keterangan asal
Contoh:
Sepatunya Norief terbuat dari emas. (kalimat tunggal)
Sepatunya Norief terbuat dari bahan yang diinginkannya. (kalimat majemuk bertingkat)

16. Anak kalimat pengganti keterangan syarat
Contoh:
Kalau begitu, saya tidak mau mengajak . (kalimat tunggal)
Kalau kamu nakal, saya tidak mau mengajak. (kalimat majemuk bertingkat)

17. Anak kalimat pengganti keterangan tujuan
Contoh:
Tora Sudiro belajar keras agar lulus. (kalimat tunggal)
Tora Sudiro belajar keras agar cita-citanya tercapai. (kalimat majemuk bertingkat)

18. Anak kalimat pengganti keterangan kualitas
Contoh:
Boneng tersenyum manis. (kalimat tunggal)
Boneng tersenyum seperti yang kita lihat. (kalimat majemuk bertingkat)

19. Anak kalimat pengganti keterangan perihal
Contoh:
Dengan tertawa ia menjawab pertanyaan itu. (kalimat tunggal)
Dengan mulut tertawa lebar ia menjawab pertanyaan itu. (kalimat majemuk bertingkat)

20. Anak kalimat pengganti keterangan perlawanan
Contoh:
Meskipun mendung, ia berangkat juga. (kalimat tunggal)
Meskipun cuaca buruk, ia berangkat juga. (kalimat majemuk bertingkat)

21. Anak kalimat pengganti keterangan kuantitas
Contoh:
Mereka berjalan seratus kilometer. (kalimat tunggal)
Mereka berjalan jauh sekali jaraknya. (kalimat majemuk bertingkat)

22. Anak kalimat pengganti keterangan derajat
Contoh:
Udara itu dingin sekali. (kalimat tunggal)
Uadara itu tak terperikan rasanya. (kalimat majemuk bertingkat)

23. Anak kalimat pengganti keterangan modalitas
Contoh:
Mungkin ia meninggal di sana. (kalimat tunggal)
Desas-desus tersiar ia meninggal di sana. (kalimat majemuk bertingkat)

24. Anak kalimat pengganti keterangan perbandingan
Contoh:
Paimo lebih rajin daripada Mopai. (kalimat tunggal)
Paimo lebih rajin daripada orang yang mirip dengannya itu. (kalimat majemuk bertingkat)

25. Anak kalimat pengganti keterangan perwatasan
Contoh:
Semua tahanan dibebaskan, kecuali Basir. (kalimat tunggal)
Semua tahanan dibebaskan, kecuali yang berseragam merah jambu itu. (kalimat majemuk
bertingkat)

Cucu Kalimat dalam Kalimat Majemuk Bertingkat
Dalam kalimat majemuk bertingkat kadang-kadang terdapat cucu kalimat, yaitu anak dari anak
kalimat. Cucu kalimat tersebut terjadi jika bagian kalimat dari anakkalimat diubah/ diganti
menjadi sebuah kalimat yang dapat berdiri sendiri.
Contoh:
Norief menyepak bola. (kalimat tunggal)
Ia menyepak yang disenangi oleh adiknya. (kalimat majemuk bertingkat yang mempunyai anak
kalimat pengganti obyek/ pelengkap penderita)
Ia menyepak yang disenangi oleh yang memakai baju baru itu. (kalimat majemuk bertingkat
yang mempunyai cucu kalimat pengganti obyek/ pelengkap pelaku pada anak kalimat)
3. Kalimat majemuk rapatan
Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek, predikat
atau objeknya sama,maka bagian yang sama hanya disebutkan sekali.
Contoh:
* Pekerjaannya hanya makan. (kalimat tunggal 1)
* Pekerjaannya hanya tidur. (kalimat tunggal 2)
* Pekerjaannya hanya merokok. (kalimat tunggal 3)Pekerjaannya hanya makan, tidur, dan
merokok. (kalimat majemuk rapatan)
4. Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat
majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat.
Contoh:
* Toni bermain dengan Kevin. (kalimat tunggal 1)
* Rina membaca buku di kamar kemarin. (kalimat tunggal 2, induk kalimat)
* Ketika aku datang ke rumahnya. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)Toni
bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke rumahnya.
(kalimat majemuk campuran)

Contenu connexe

Tendances

Ayat majmuk pancangan ii
Ayat majmuk pancangan iiAyat majmuk pancangan ii
Ayat majmuk pancangan iifiro HAR
 
Konjungsi kalimat
Konjungsi kalimatKonjungsi kalimat
Konjungsi kalimatCrist Rian
 
RAGAM AYAT (AYAT PASIF)
RAGAM AYAT (AYAT PASIF) RAGAM AYAT (AYAT PASIF)
RAGAM AYAT (AYAT PASIF) cg.Teha Amran
 
7 kelas kata bahasa indonesia
7 kelas kata bahasa indonesia7 kelas kata bahasa indonesia
7 kelas kata bahasa indonesiaChairil Anam
 
Japanese Grammar Guide - ch3 Basic Grammar - 3.4 Adjectives
Japanese Grammar Guide - ch3 Basic Grammar - 3.4 AdjectivesJapanese Grammar Guide - ch3 Basic Grammar - 3.4 Adjectives
Japanese Grammar Guide - ch3 Basic Grammar - 3.4 AdjectivesAhmad S. Hafiddin
 
Frasa Sendi Nama
Frasa Sendi NamaFrasa Sendi Nama
Frasa Sendi Namafiro HAR
 
Analisis kesalahan berbahasa - kesalahan berbahasa tataran semantik
Analisis kesalahan berbahasa - kesalahan berbahasa tataran semantikAnalisis kesalahan berbahasa - kesalahan berbahasa tataran semantik
Analisis kesalahan berbahasa - kesalahan berbahasa tataran semantikAjengIlla
 
Struktur dan kaidah teks ulasan film/drama
Struktur dan kaidah teks ulasan film/dramaStruktur dan kaidah teks ulasan film/drama
Struktur dan kaidah teks ulasan film/dramaAndi Mauliana
 
Ayat Majmuk
Ayat MajmukAyat Majmuk
Ayat MajmukMat Yuih
 
Struktur dan kaidah teks ulasan
Struktur dan kaidah teks ulasanStruktur dan kaidah teks ulasan
Struktur dan kaidah teks ulasanaep Saepudin
 
Presentation 2
Presentation 2Presentation 2
Presentation 2m_saturnus
 
Ayat majmuk campuran i
Ayat majmuk campuran iAyat majmuk campuran i
Ayat majmuk campuran ifiro HAR
 

Tendances (20)

Kal majemuk-sekarang
Kal majemuk-sekarangKal majemuk-sekarang
Kal majemuk-sekarang
 
Ayat majmuk pancangan ii
Ayat majmuk pancangan iiAyat majmuk pancangan ii
Ayat majmuk pancangan ii
 
Frase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimatFrase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimat
 
Kalimat Majemuk
Kalimat MajemukKalimat Majemuk
Kalimat Majemuk
 
Ayat Pasif
Ayat PasifAyat Pasif
Ayat Pasif
 
Konjungsi kalimat
Konjungsi kalimatKonjungsi kalimat
Konjungsi kalimat
 
RAGAM AYAT (AYAT PASIF)
RAGAM AYAT (AYAT PASIF) RAGAM AYAT (AYAT PASIF)
RAGAM AYAT (AYAT PASIF)
 
7 kelas kata bahasa indonesia
7 kelas kata bahasa indonesia7 kelas kata bahasa indonesia
7 kelas kata bahasa indonesia
 
Bahasa Indonesia
Bahasa IndonesiaBahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
 
Japanese Grammar Guide - ch3 Basic Grammar - 3.4 Adjectives
Japanese Grammar Guide - ch3 Basic Grammar - 3.4 AdjectivesJapanese Grammar Guide - ch3 Basic Grammar - 3.4 Adjectives
Japanese Grammar Guide - ch3 Basic Grammar - 3.4 Adjectives
 
Frasa Sendi Nama
Frasa Sendi NamaFrasa Sendi Nama
Frasa Sendi Nama
 
Analisis kesalahan berbahasa - kesalahan berbahasa tataran semantik
Analisis kesalahan berbahasa - kesalahan berbahasa tataran semantikAnalisis kesalahan berbahasa - kesalahan berbahasa tataran semantik
Analisis kesalahan berbahasa - kesalahan berbahasa tataran semantik
 
Struktur dan kaidah teks ulasan film/drama
Struktur dan kaidah teks ulasan film/dramaStruktur dan kaidah teks ulasan film/drama
Struktur dan kaidah teks ulasan film/drama
 
Ayat Majmuk
Ayat MajmukAyat Majmuk
Ayat Majmuk
 
Struktur dan kaidah teks ulasan
Struktur dan kaidah teks ulasanStruktur dan kaidah teks ulasan
Struktur dan kaidah teks ulasan
 
Presentation 2
Presentation 2Presentation 2
Presentation 2
 
Teks ulasan
Teks ulasanTeks ulasan
Teks ulasan
 
Kata sendi nama
Kata sendi namaKata sendi nama
Kata sendi nama
 
Kata penghubung
Kata penghubungKata penghubung
Kata penghubung
 
Ayat majmuk campuran i
Ayat majmuk campuran iAyat majmuk campuran i
Ayat majmuk campuran i
 

Similaire à Bahasa indonesia

Similaire à Bahasa indonesia (20)

Kalimat majemuk
Kalimat majemuk Kalimat majemuk
Kalimat majemuk
 
Tatabahasa Tingkatan 1
Tatabahasa Tingkatan 1Tatabahasa Tingkatan 1
Tatabahasa Tingkatan 1
 
makalah kalimat majemuk
makalah kalimat majemukmakalah kalimat majemuk
makalah kalimat majemuk
 
Kalimat Inversi dan Kalimat Majemuk
Kalimat Inversi dan Kalimat MajemukKalimat Inversi dan Kalimat Majemuk
Kalimat Inversi dan Kalimat Majemuk
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesia
 
Frasa sendi nama
Frasa sendi namaFrasa sendi nama
Frasa sendi nama
 
Kalimat verbal dan nominal
Kalimat verbal dan nominalKalimat verbal dan nominal
Kalimat verbal dan nominal
 
tatabahasa__imbuhan_.pptx
tatabahasa__imbuhan_.pptxtatabahasa__imbuhan_.pptx
tatabahasa__imbuhan_.pptx
 
Praktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docx
Praktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docxPraktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docx
Praktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docx
 
Kalimat Dalam Bahasa Indonesia
Kalimat Dalam Bahasa IndonesiaKalimat Dalam Bahasa Indonesia
Kalimat Dalam Bahasa Indonesia
 
Kalimatdalambahasaindonesia :)
Kalimatdalambahasaindonesia  :)Kalimatdalambahasaindonesia  :)
Kalimatdalambahasaindonesia :)
 
Kalimat
KalimatKalimat
Kalimat
 
Kalimat
KalimatKalimat
Kalimat
 
Kalimat majemuk dan jenis
Kalimat majemuk dan jenisKalimat majemuk dan jenis
Kalimat majemuk dan jenis
 
Materi 3 noun phrase dan subject verb agreement
Materi 3 noun phrase dan subject verb agreementMateri 3 noun phrase dan subject verb agreement
Materi 3 noun phrase dan subject verb agreement
 
Frase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimatFrase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimat
 
English me
English meEnglish me
English me
 
Materi Pelajaran 4 Possessive & Days And Months
Materi Pelajaran 4 Possessive & Days And MonthsMateri Pelajaran 4 Possessive & Days And Months
Materi Pelajaran 4 Possessive & Days And Months
 
Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektif
 
Kaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiaKaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesia
 

Bahasa indonesia

  • 1. Macam-Macam Kalimat Majemuk dan Contohnya 1. Kalimat Majemuk Setara Kalimat Majemuk Setara adalah kalimat majemuk yang terdidri atas beberapa kalimat yang setara atau sederajat kedudukannya, yang masing-masing dapat berdiri sendri. Kalimat Majemuk Setara dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu : 1. Kalimat majemuk setara sejalan Kalimat majemuk setara sejalan ialah kaliamat majemuk setara yang terdiri atas beberapa kalimat tunggal yang bersamaan situasinya Contoh : Juminten pergi ke pasar, Parno berangkat ke bengkel, sedang Ganes pergi ke kebun binatang. Penjelasan Contoh Kalimat majemuk setara sejalan diatas : Kalimat tersebut adalah kalimat majemuk setara sejalan. Kalimat 1 : Juminten pergi ke pasar. Juminten = subjek Pergi = predikat Ke pasar = keterangan tempat Kalimat 2 : Norif berangkat ke bengkel Norif = subjek Berangkat = predikat ke bengkel = keterangan tempat Kalimat 3 : Ganes pergi ke kebun binatang. a. Ganes = subjek b. pergi = predikat c. ke kebun binatang = keterangan tempat Catatan: a. Kata-kata yang penghubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara sejalan ialah: dan, dan lagi, lagi pula, sedang, sedangkan, lalu, kemudian. b. Dalam meguraikan menurut jabatannya, hendaknya selalu dibiasakan menempuh cara-car sebagai berikut: 1. Kalimat yang hendak diuraikan dikutip lebih dahulu. 2. Memberi nama kalimat yang akan diuraikan. 3. Kemudian baru bagian-bagian kalimat diuraikan menurut jabatannya sebagai berikut: a. Kata-kata yang hendak diuraikan ditempatkan di sebelah kiri. b. Jabatan-jabatan kalimat ditempatkan di sebelah kanan. 2. Kalimat Majemuk Setara Berlawanan Kalimat majemuk setara berlawanan ialah kalimat majemuk setara yang terdiri atas beberapa
  • 2. kalimat tunggal yang isinya menyatakan situasi berlawanan. Contoh : Adiknya pandai, sedang kakaknya bodoh. Rahmad berani, tetapi ia tidak mau bertengkar. Penjelasan Contoh Kalimat majemuk setara berlawanan diatas : Kalimat tersebut adalah kalimat majemuk setara berlawanan Kalimat 1 : Rahmad berani Rahmad = subjek Berani = predikat Kalimat 2 : ia tidak mau bertengkar. Ia = subjek tidak mau bertengkar = predikat Catatan: Kata-kata penhubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara berlawanan antara lain ialah: sedangkan, tetapi, melainkan, padahal, hanyalah, walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun, jangankan, namun. 3. Kalimat Majemuk Setara yang menyatakan sebab akibat Kalimat Majemuk Setara yang menyatakan sebab akibat ialah kalimat majemuk setara yang terdiri atas beberapa kalimat tunggal yang isi bagian yang satu menyatakan sebab akibat dari bagian yang lain. Contoh : Roy Marten ditahan, karena ia telah membawa sabu-sabu. Anak itum luka parah, sehingga ia harus dibawa ke rumah sakit. Penjelasan Contoh Kalimat Majemuk Setara yang menyatakan sebab akibat diatas : Roy Martien ditahan, karena ia telah membawa sabu-sabu. Kalimat tersebut adalah kalimat majemuk setara yang menyatakan sebab akibat. Kalimat 1 : Roy Martien ditahan Roy Martien = subjek ditahan = predikat Kalimat 2 : ia telah membawa sabu-sabu. Ia = subjek telah membawa = predikat sabu-sabu = objek Catatan :
  • 3. Kata-kata penghubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara yang menyatakan sebab akibat antara lain ialah: sebab, karena, oleh karena itu, sehingga, maka. 2. Kalimat Majemuk Bertingkat Kalimat Majemuk bertingkat ialah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal yang kedudukanya tidak setara/ sederajat, yakni yang satu menjadi bagian yang lain. Kalimat majemuk bertingkat sesungguhnya berasal dari sebuah kalimat tunggal. Bagian dari kalimat tunggal tersebut kemudian diganti atau diubah sehingga menjadi sebuah kalimat baru yang dapat berdiri sendiri. Bagian kalimat majemuk bertingkat yang berasal dari bagian kalimat tunggal yang tidak mengalami pergantian/ perubahan dinamakan induk kalimat, sedang bagian kalimat majemuk yang berasal dari bagian kalimat tunggal yang sudah mengalami penggantian/ peubahan dinamakan anak kalimat. Contoh : Ia datang kemarin. Kalimat tunggal tersebut ialah kalimat tunggal yang mempunyai keterangan waktu: kemarin. Jika kata kemarin diganti/ diubah menjadi kalimat yang dapat berdiri sendiri, yakni diubah/ diganti dengan kalimat: ketika orang sedang makan, maka berubahlah kalimat tunggal tersebut menjadi kalimat majemuk bertingkat sebagai berikut: Ia datang, ketika orang sedang datang. Perkataan: ia datang (yang tidak pernah mengalami perubahan/ pergantian) dinamai induk kalimat, sedang perkataan: ketika orang sedang makan (yang mengubah/ mengganti kata kemarin) dinamai anak kalimat. Macam Anak Kalimat dalam Kalimat Majemuk Bertingkat Ada bermacam-macam anak kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat. Hal itu bergantung kepada bagian kalimat tunggal mana yang diubh/ digantinya. Karena itu macam anak kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat dapat diperinci sebagai berikut: 1. Anak kalimat pengganti subyek Contoh: Siapa bersalah, akan dihukum. Yang mencuri sepeda saya, telah ditangkap polisi. Contoh uraian kalimat: Yang mencuri sepeda saya, telah ditangkap polisi. G Kalimat tersebut ialah kalimat majemuk bertingkat G A. Telah ditangkap polisi = induk kalimat Ditangkap = predikat Polisi = obyek/ pelengkap pelaku
  • 4. Telah = keterangan waktu/ keterangan modalitas. B. Yang mencuri sepeda saya = anak kalimat pengganti subyek Yang = subyek Mencuri = predikat Sepeda saya = obyek/ pelengkap penderita Catatan: Tiap kali hendak menguraikan kalimat majemuk bertingkat, hendaknya lebih dulu diusahakan mencari/ menyelidiki kalimat tunggal mana yang menjadi asal kalimat majemuk bertingkat itu. Dengan cara itu kita akan mudah mencari induk kalimat dan anak kalimat dari kalimat majemuk bertingkat yang hendak kita uraikan. 2. Anak kalimat pengganti predikat Anak kalimat pengganti predikat hanya terdapat pada kalimat nominal. Contoh: Rumah itu batu. (kalimat tunggal) Rumah itu bahannya terbuat dari benda keras. (kalimat majemuk bertingkat) 3. Anak kalimat pengganti obyek/ pelengkap penderita Contoh: Basir mencintai Nova. (kalimat tunggal) Basir mencintai yang sangat dikasihinya. (kalimat majemuk bertingkat) 4. Anak kalimat pengganti obyek/ pelengkap pelaku Contoh: Ali ditikam oleh penjahat. (kalimat tunggal) Ali ditikam oleh orang yang menggedor pintu rumahnya semalam. (kalimat majemuk bertingkat) 5. Anak kalimat pengganti obyek/ pelengkap penyerta Contoh: Norief memberikan uang kepada anaknya. (kalimat tunggal) Norief memberikan uang kepada yang menumpang di Surabaya. (kalimat majemuk bertingkat) 6. Anak kalimat pengganti obyek/ pelengkap berkata depan Contoh: Ia rindu kepada ibunya. (kalimat tunggal) Ia rindu kepada yang memeliharanya sejak kecil. (kalimat majemuk bertingkat) 7. Anak kalimat pengganti obyek pasangan Contoh: Kami telah berunding dengan Bpk. Susilo Bambang Yudhoyono. (kalimat tunggal)
  • 5. Kami telah berunding dengan yang memimpin negara Indonesia. (kalimat majemuk bertingkat) 8. Anak kalimat pengganti obyek alat Contoh: Norief bersenjatakan pena. (kalimat tunggal) Norif bersenjatakan yang dibuat untuk menulis. (kalimat majemuk bertingkat) 9. Anak kalimat pengganti keterangan tempat Contoh: Henny pergi ke pasar. (kalimat tunggal) Henny pergi ke yang dikunjungi orang tiap hari. (kalimat majemuk bertingkat) 10. Anak kalimat pengganti keterangan waktu Contoh: Anis datang kemarin. (kalimat tunggal) Anis datang ketika orang sedang sholat. (kalimat majemuk bertingkat) 11. Anak kalimat pengganti keterangan sebab Contoh: Basir tidak berkuliah karena sakit. (kalimat tunggal) Basir tidak berkuliah karena jiwanya terganggu. (kalimat majemuk bertingkat) 12. Anak kalimat pengganti keterangan alasan Contoh: Saya tidak pergi karena hujan. (kalimat tunggal) Saya tidak pergi karena suasana yang tidak mengizinkan. (kalimat majemuk bertingkat) 13. Anak kalimat pengganti keterangan akibat Contoh: Basir dianiaya sehingga sakit. (kalimat tunggal) Basir dianaya sehingga badannya terbaring. (kalimat majemuk bertingkat) 14. Anak kalimat pengganti keterangan alat Contoh: Ia menikam dengan pisau. (kalimat tunggal) Ia menikam dengan yang dibelinya kemarin. (kalimat majemuk bertingkat) 15. Anak kalimat pengganti keterangan asal Contoh: Sepatunya Norief terbuat dari emas. (kalimat tunggal)
  • 6. Sepatunya Norief terbuat dari bahan yang diinginkannya. (kalimat majemuk bertingkat) 16. Anak kalimat pengganti keterangan syarat Contoh: Kalau begitu, saya tidak mau mengajak . (kalimat tunggal) Kalau kamu nakal, saya tidak mau mengajak. (kalimat majemuk bertingkat) 17. Anak kalimat pengganti keterangan tujuan Contoh: Tora Sudiro belajar keras agar lulus. (kalimat tunggal) Tora Sudiro belajar keras agar cita-citanya tercapai. (kalimat majemuk bertingkat) 18. Anak kalimat pengganti keterangan kualitas Contoh: Boneng tersenyum manis. (kalimat tunggal) Boneng tersenyum seperti yang kita lihat. (kalimat majemuk bertingkat) 19. Anak kalimat pengganti keterangan perihal Contoh: Dengan tertawa ia menjawab pertanyaan itu. (kalimat tunggal) Dengan mulut tertawa lebar ia menjawab pertanyaan itu. (kalimat majemuk bertingkat) 20. Anak kalimat pengganti keterangan perlawanan Contoh: Meskipun mendung, ia berangkat juga. (kalimat tunggal) Meskipun cuaca buruk, ia berangkat juga. (kalimat majemuk bertingkat) 21. Anak kalimat pengganti keterangan kuantitas Contoh: Mereka berjalan seratus kilometer. (kalimat tunggal) Mereka berjalan jauh sekali jaraknya. (kalimat majemuk bertingkat) 22. Anak kalimat pengganti keterangan derajat Contoh: Udara itu dingin sekali. (kalimat tunggal) Uadara itu tak terperikan rasanya. (kalimat majemuk bertingkat) 23. Anak kalimat pengganti keterangan modalitas Contoh: Mungkin ia meninggal di sana. (kalimat tunggal)
  • 7. Desas-desus tersiar ia meninggal di sana. (kalimat majemuk bertingkat) 24. Anak kalimat pengganti keterangan perbandingan Contoh: Paimo lebih rajin daripada Mopai. (kalimat tunggal) Paimo lebih rajin daripada orang yang mirip dengannya itu. (kalimat majemuk bertingkat) 25. Anak kalimat pengganti keterangan perwatasan Contoh: Semua tahanan dibebaskan, kecuali Basir. (kalimat tunggal) Semua tahanan dibebaskan, kecuali yang berseragam merah jambu itu. (kalimat majemuk bertingkat) Cucu Kalimat dalam Kalimat Majemuk Bertingkat Dalam kalimat majemuk bertingkat kadang-kadang terdapat cucu kalimat, yaitu anak dari anak kalimat. Cucu kalimat tersebut terjadi jika bagian kalimat dari anakkalimat diubah/ diganti menjadi sebuah kalimat yang dapat berdiri sendiri. Contoh: Norief menyepak bola. (kalimat tunggal) Ia menyepak yang disenangi oleh adiknya. (kalimat majemuk bertingkat yang mempunyai anak kalimat pengganti obyek/ pelengkap penderita) Ia menyepak yang disenangi oleh yang memakai baju baru itu. (kalimat majemuk bertingkat yang mempunyai cucu kalimat pengganti obyek/ pelengkap pelaku pada anak kalimat) 3. Kalimat majemuk rapatan Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek, predikat atau objeknya sama,maka bagian yang sama hanya disebutkan sekali. Contoh: * Pekerjaannya hanya makan. (kalimat tunggal 1) * Pekerjaannya hanya tidur. (kalimat tunggal 2) * Pekerjaannya hanya merokok. (kalimat tunggal 3)Pekerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok. (kalimat majemuk rapatan) 4. Kalimat majemuk campuran Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat. Contoh: * Toni bermain dengan Kevin. (kalimat tunggal 1) * Rina membaca buku di kamar kemarin. (kalimat tunggal 2, induk kalimat) * Ketika aku datang ke rumahnya. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)Toni bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke rumahnya. (kalimat majemuk campuran)