2. Manfaat Virus bagi Manusia
Beberapa pakar biologi terutama yang
berkecimpung dalam bidang rekayasa
genetika justru banyak terbantu dengan
keberadaan virus ini.
3. Berikut adalah beberapa manfaat dari
penciptaan virus:
1. Virus dapat digunakan untuk memproduksi
interveron yaitu sejenis senyawa yang
dimanfaatkan untuk mencegah replikasi virus
di dalam sel induk.
2. Virus dimanfaatkan untuk pembuatan vaksin
berbagai jenis mikroba penyebab penyakit
bagi manusia seperti: vaksin sabin dan salk
untuk mencegah penyakit polio vaksin pasteur
untuk mencegah penyakit rabies.
4. Contoh kasus pada akhir tahun 1700, Edward Jenner
seorang dokter asal Inggris mengetahui dari pasien-
pasien di pedesaan bahwa para pemerah susu yang
telah terkena cacar sapi (penyakit ringan yang
menginfeksi sapi) ternyata resisten terhadap infeksi
cacar sesudahnya. Dalam percobaannya, Jenner
menggoreskan jarum yang mengandung cairan dari
luka seorang pemerah sapi yang telah terkena cacar
sapi ke seorang anak laki-laki. Anak tersebut ternyata
resisten terhadap wabah cacar. Virus cacar sapi
dengan virus cacar sangat mirip sehingga sistem
imun tidak dapat membedakan adanya partikel asing.
Selain vaksin cacar juga sudah ditemukan vaksin
lainnya, misalnya vaksin polio, vaksin rubela, vaksin
campak dan vaksin gondongan.
5. 3. Virus dapat dimanfaatkan sebagai antibakterial karena dapat
menghancurkan bakteri-bakteri yang mengganggu pada produk-produk
makanan yang diawetkan.
4. Virus dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan insulin. Sebagai
contoh virus penyebab kanker dapat dicangkokkan bersama dengan gen-
gen penghasil insulin atau zat lain ke bakteri sehingga bakteri tersebut
dapat berkembangbiak dengan cepat dan sekaligus memproduksi insulin
atau zat lain.
5. Beberapa virus dapat dimanfaatkan untuk re-kombinasi genetika. Melalui
terapi gen, gen penyebab inveksi yang terdapat di dalam virus dapat diubah
menjadi gen baik (gen “penyembuh”).
6. Virus bermanfaat sebagai antibodi pada serum darah sebagaimana
sekresi pada membran mukosa yang membantu tubuh menghancurkan
unsur-unsur asing seperti virus (virus melawan virus).
7. Virus berguna sebagai sebagai model sistem untuk mempelajari
peristiwa-peristiwa yang mengendalikan informasi genetik, karena virus
sebenarnya adalah potongan-potongan informasi genetik yang berbeda
dengan informasi genetik sel.
8. Virus dapat digunakan untuk membasmi hama secara biologis. Pada
waktu yang akan datang, bakteriofage diharapkan dapat dikembangkan
menjadi obat untuk membunuh bakteri yang menimbulkan penyakit secara
spesifik.
6. Vaksin
Vaksin (dari kata vaccinia, penyebab infeksi
cacar sapi yang ketika diberikan kepada
manusia, akan menimbulkan pengaruh
kekebalan terhadap cacar), adalah bahan
antigenik yang digunakan untuk menghasilkan
kekebalan aktif terhadap suatu penyakit
sehingga dapat mencegah atau mengurangi
7. Vaksin dapat berupa galur virus atau
bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak
menimbulkan penyakit. Vaksin dapat juga
berupa organisme mati atau hasil-hasil
pemurniannya (protein, peptida, partikel
serupa virus, dsb.). Vaksin mempersiapkan
sistem kekebalan manusia atau hewan untuk
bertahan terhadap serangan patogen tertentu,
terutama bakteri, virus, atau toksin. Vaksin
juga membantu sistem kekebalan melawan
sel-sel degeneratif maupun kanker.
8. Menumbuhkan kekebalan
Sistem kekebalan mengenali partikel vaksin sebagai
agen asing, menghancurkan dan "mengingat"nya.
Ketika di kemudian hari agen virulen menginfeksi
tubuh, sistem kekebalan telah siap:
Menetralkan bahannya sebelum bisa memasuki sel;
dan
Mengenali dan menghancurkan sel yang telah
terinfeksi sebelum agen ini dapat berbiak.
Kuman yang dilemahkan digunakan untuk melawan
tuberkulosis, rabies, dan cacar; kuman yang telah
mati digunakan untuk mengatasi kolera dan tifus;
toksoid digunakan untuk melawan difteri dan tetanus.
9. Meskipun vaksin sejauh ini tidak virulen sebagaimana
agen "sebenarnya," terkadang bisa menimbulkan efek
samping, dan harus diperkuat dengan vaksinasi ulang
tiap beberapa tahun. Suatu cara mengatasi hal ini
adalah dengan vaksinasi DNA. DNA yang
menyandi suatu bagian virus atau bakteri yang dapat
dikenali sistem kekebalan dimasukkan dan
diekspresikan dalam sel manusia/hewan. Sel-sel ini
selanjutnya menghasilkan toksoid agen penginfeksi,
tanpa pengaruh berbahaya lainnya. Pada tahun 2003,
vaksinasi DNA masih dalam percobaan, namun
menunjukkan hasil menjanjikan.
Pemberantasan penyakit
Berbagai penyakit seperti polio telah dapat dikendalikan
di negara-negara maju melalui penggunaan vaksin
secara massal (malah, cacar telah berhasil
10. Sepanjang mayoritas masyarakat telah diimunisasi, penyakit
infeksi akan sulit mewabah. Pengaruh ini disebut herd
immunity. Beberapa kalangan, terutama yang melakukan
praktik pengobatan alternatif, menolak mengimunisasi dirinya
atau keluarganya, berdasarkan keyakinan bahwa efek
samping vaksin merugikan mereka. Para pendukung
vaksinasi rutin mengatakan bahwa efek samping
vaksin sangat jarang, jika ada pun, jauh lebih kecil
dibandingkan dengan akibat infeksi penyakit, dan
beranggapan bahwa hitungan untung/rugi haruslah
berdasarkan keuntungan terhadap kemanusiaan secara
keseluruhan, bukan hanya keuntungan pribadi yang
diimunisasi. Resiko utama rubella, misalnya, adalah terhadap
janin wanita hamil, tapi resiko ini dapat secara efektif
dikurangi dengan imunisasi anak-anak agar tidak menular
kepada wanita hamil.