Dokumen tersebut membahas tentang masuknya Jepang ke Indonesia pada masa Perang Dunia 2, sistem pemerintahan militer Jepang di Indonesia, dan berbagai organisasi yang dibentuk Jepang untuk melatih pemuda Indonesia seperti PETA, Putera, serta berbagai bentuk perlawanan rakyat terhadap penjajahan Jepang.
KEHIDUPAN SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA, MILITER DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA PADA ZAMAN PENDUDUKAN JEPANG.
1. MALIK PUTRA EMAN (19)
MARDINA NATALIA (20)
MEGA CHAERUNISSA (21)
MERRY CHRYSTYANA (22)
MOHAMAD FADLI (23)
NINDA AYU NURDIANA (24)
XI IPS 5
2. 1. Modernisasi Jepang
Bangsa barat yang pertama kali mendobrak politik isolasi Jepang
adalah Amerika Serikat. Pada tahun 1853, angkatan laut Amerika
Serikat di bawah pimpinan Commodore Metthew Calbraith Perry
tiba di Teluk Yokohama. Tujuannya untuk meminta kepada
pemerintah Jepang membuka kota-kota pelabuhannya bagi
keperluan perniagaan (perdagangan). Namun, pemerintah Jepang
yang diwakili oleh Shogun dari Keluarga Tokugawa meminta
waktu untuk mempertimbangkannya.
Pada tahun 1854, Commodore Perry kembali ke Jepang yang
dilanjutkan dengan dibuatnya perjanjian Shimoda. Tujuan dari
perjanjian itu adalah untuk membuat kesepakatan hubungan
antara Jepang dengan Amerika Serikat. Namun perjanjian yang
disepakati antara Shogun dengan Amerika Serikat itu
menyebabkan munculnya golongan-golongan yang tidak setuju
atau menentang pembukaan Jepang dan sekaligus menentang
politik Shogun.
3. Pada dasarnya di Jepang terdapat dua kekuasaan pemerintah, yaitu
pemerintahan Shogun yang berkududukan di Edo dan pemerintahan
Kaisar (Tenno) yang berpusat di Kyoto. Pada tahun 1867 Kaisar
Komei meninggal dunia dan digantikan oleh puteranya yang
bernama Pangeran Mutshuhito dengan gelar Tenno Meiji. Gerakan
untuk mengembalikan kekuasaan ke tangan Kaisar semakin kuat
dan mencapai puncaknya. Shogun Yosinobu meletakkan jabatannya
pada tanggal 8 November 1867. Untuk mengakhiri kekuasaan
Shogun itu, maka Jepang memasuki era baru, dimana kekuasaan
kembali berada di tangan Kaisar (Tenno). Peristiwa ini dikenal
dengan Restorasi Meiji. Kaisar Meiji melakukan pembaharuan di
segala bidang kehidupan masyarakat Jepang dengan tujuan untuk
mengejar ketinggalan-krtinggalan dari bangsa-bangsa Barat. Tahun
1873 diadakan wajib militer bagi semua lapisan masyarakat dan
juga bentuk tentara nasional dengan segala perlengkapannya yang
dibeli dari negara-negara Barat. Pada tahun 1871 dibentuk
departemen pengajaran serta dikeluarkanlah wajib belajar
terhadap anak-anak usia 6-14 tahun,dan Jepang menjadi negeri
pertama di dunia yang bebas buta huruf. Pada tahun 1873 dibentuk
sistem pajak baru. Dengan demikian setelah Restorasi Meiji dalam
waktu yang cukup singkat Jepang menjadi negara maju dan dapat
mengangkat dirinya sejajar dengan negara-negara Barat.
4. Industri Jepang maju dengan cepat sejak terjadinya modernisasi tahun
1868, begitu pula dengan jumlah penduduk semakin bertambah sehingga
berpengaruh pada bidang ekonomi. Ketika Jepang merasa dirinya telah
kuat timbul keinginan untuk mengikuti jejak bangsa-bangasa Barat dalam
usaha untuk mendapatkan daerah-daerah jajahan. Menjelang akhir abad
ke-19 (1894-1895) terjadi perang Jepang-Cina. Dalam perang ini Jepang
memperoleh kemenangan. Kemudian pada tahun 1904-1905 terjadi perang
antara Jepang-Rusia dan Jepang berhasil memukul mundur pasukan Rusia
di Manchuria. Pada perang Dunia I (1914-1918) Jepang terlibat perang
melawan Jerman dengan tujuan untuk mendapatkan daerah-daerah
jajahan Jerman di Asia. Pada tahun 1931 Jepang malakukan serangan
terhadap Manchuria dan berhasil menguasai sebagian besar dari daerah
Manchuria dalam waktu 6 bulan. Pertikaian tentanra Jepang dengan Cina
terus berkobar. Dalam tahun 1937 diawali dengan terjadinya insiden di
atas jembatan Marco Polo, Jepang dengan persenjataan yang serba
modern mengadakan pendaratan secara besar-besaran di Cina Utara dan
Tengah. Setelah insiden itu, Presiden Cina Chiang Kai Shek memaklumkan
bahwa telah terjadi perang Cina dan Jepang. Dengan adanya perang
Jepang-Cina, mulailah Baron Tanaka merebut wilayah-wilayah yang ada di
Laut Selatan dan Asia Timur Raya.perang ini ternyata menggoncangkan
suasana di daerah Pasifik, sehingga masing-masing negara yang sedang
berkuasa pada saat itu di daerah Pasifik memperkuat
kedudukannya,sehingga tanda-tanda akan meletusnya perang Pasifik mulai
tampak nyata.
5. a. Bidang politik
Kemenangan Jepang terhadap Rusia telah membangkitkan
bangsa-bangsa Asia untuk menentang imperialisme Barat.
Gerakan nasionalisme bermunculan, seperti di Indonesia Lahirnya
Budi Utomo (1908), di Vietnam lahir Vietnam Restoration League
(1907).
b. Bidang militer
Tentara Jepang dikenal dengan Pasukan Kate (karena orang-orang
Jepang pendek-pendek), yang memiliki semangat Bushido yang
tinggi yang ditunjang oleh persenjataan modern. Ekspansi Jepang
yang selalu berhasil akhirnya menyadarkan bengsa-bangsa Barat
terhadap bahaya “Kuning” yang dari arah utara.
c. Bidang ekonomi
Jepang berusaha untuk merebut pasaran hasil industri dengan
melaksanakan Politik Dumping. Negara-negara yang kaya dengan
hasil bahan industri akan bekerjasama dengan Jepang sebagai
negara yang maju industrinya, sehingga akan terjadi kerjasama
yang serasi untuk meningkatkan kemakmuran bersama.
6. 1. Masuknya Jepang ke wilayah Indonesia
Sebagai negara fasis-militerisme di Asia, Jepang sangat kuat,
sehingga meresahkan kaum pergerakan nasional di Indonesia.
Sedangkan sikap pergerakan politik bangsa Indonesia dengan tegas
menentang dan menolak bahwa fasisme sedang mengancam dari
arah utara. Sikap ini dinyatakan dengan jelas oleh Gabungan Politik
Indonesia (GAPI). Pada tanggal 8 Desember 1941 pecah perang di
Lautan Pasifik yang melibatkan Jepang. Angkatan perang Jepang
begitu kuat, sehinnga Hindia Belanda yang merupakan benteng
kebanggan Inggris di daerah Asia Tenggara akhirnya jatuh ke tangan
pasukan Jepang. Jatuhnya Singapura ke tangan Jepang pada
tanggal 15 Februari 1941, yaitu dengan ditenggelamkannya kapai
induk Inggris bernama Prince of Wales dan Refulse, sangat
menggoncangkan pertahanan sekutu di Asia. Secara kronologis
serangan-serangan pasukan Jepang di Indonesia adalah sebagai
berikut: diawali dengan menduduki Tarakan (10 Januari 1942),
kemudian Minahasa, Sulawesi, Balikpapan, Ambon. Kemudian pada
bulan Februari 1942 pasukan Jepang menduduki Pontianak,
Makassar, Banjarmasin, Pelembang dan Bali. Kemudian di Batavia (5
Maret 1942), Bandung (8 Maret 1942)dan akhirnya pasukan Belanda
di Jawa Tengan menyerah kepada Panglima Bala Tentara Jepang
Imamura di Kalijati (Subang, 8 Maret 1942).
7. Pembesar Bala Tentara Nippon memegang kekuasaan
militer dan segala kekuasaan yang dulu dipegang oleh
gubernur Jendral (pada masa kekuasaan Belanda). Dalam
pelaksanaan sistem pemerintahan ini, kekuasaan atas
wilayah Indonesia dipegang oleh dua angkatan perang yaitu
angkatan darat (Rikugun) dan angkatan laut (Kaigun).
Masing-masing angkatan mempunyai wilayah kekuasaan.
Dalam hal ini Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah
kekuasaan yaitu:
a. Daerah Jawa dan Madura dengan pusatnya Batavia
berada di bawah kekuasaan Rikugun.
b. Daerah Sumatra dan Semenanjung Tanah Melayu
dengan pusatnya Singapura berada di bawah kekuasaan
Rikugun.
c. Daerah Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara,
Maluku, Irian berada di bawah kekuasaan Kaigun.
8. a. Gerakan Tiga A
Gerakan ini disebut Gerakan Tiga A karena
semboyannya adalah Nippon Pelindung Asia,
Nippon Cahaya Asia, Nippon Pemimpin Asia.
Gerakan ini dipimpin oleh Syamsuddin SH.
Namun dalam perkembangan selanjutnya
gerakan ini tidak dapat menarik simpati
rakyat, sehinnga pada tahun 1943 Gerakan
Tiga A dibubarkan dan dibagi dengan Putera.
9. b. Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA)
Organisasi ini dibentuk pada tahun 1943 dibawah pimpinan
“Empat Serangkai”, yaitu Bung Karno, Bung Hatta, Ki Hajar
Dewantara, KH Mas Mansyur. Gerakan Putera ini pun diharapkan
dapat menarik perhatian bangsa Indonesia agar membantu
pasukan Jepang dalam setiap peperangan yang dilakunnya.
Ternyata Gerakan Putera yang menjadi bentukan Jepang ini
ternyata menjadi bumerang bagi Jepang. Hal ini disebabkan oleh
anggota-anggota dari Putera yang memiliki sifat nasionalisme
yang tinggi. Tujuannya untuk membangun dan
menghidupkan segala sesuatu yang telah dirobohkan oleh
imprelialisme Belanda. Bagi Jepang, tujuan pembentukan
Poetera adalah untuk memusatkan segala potensi
masyarakat Indonesia dalam rangka membantu usaha
perangnya.
10. c. Pembela Tanah Air (PETA)
PETA merupakan sebuah organisasi bentukan Jepang dengan
keanggotaanya berisi pemuda-pemuda Indonesia. Dalam
organisasi PETA ini para pemuda bangsa Indonesia d di didik
atau mendapatkan latihan kemiliteran dari pasukan
Jepang. Pemuda-pemuda inilah yang menjadi tiang utama
perjuangan kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia.
Tujuan awalnya pembentuka organisasi PETA ini adalah
untuk memenuhi kepentingan peperangan Jepang di Lautan
Pasifik. Namun karena PETA bersifat nasional dan diaanggap
sangat membahayakan kedudukan Jepang atas wilayah
Indonesia, maka pada tahun 1944 PETA dibubarkan.
Berikutnya Jepang mendirikan organisasi lainnya yang
bernama Perhimpunan Kebaktian Rakyat yang lebih
terkenal dengan nama Jawa Hokokai. Kepemimpinan
organisasi ini berada di bawah Komando Militer Jepang.
11. a) Pada tanggal 9 Maret 1943 didirikan
gerakan Seinendan (Barisan Pemuda). Pelantikannya
dilakukan 29 April 1943, dengan anggota ± 3500 pemuda.
Tujuannya untuk melatih dan mendidik para pemuda, agar
mampu menjaga dan mempertahankan tanah air dengan
kekuatan sendiri. Persyaratan untuk menjadi Seinendan
adalah: pemuda berusia 14 - 23 tahun.
b) Fujinkai (Barisan Wanita). Fujinkai dibentuk pada
bulan Agustus 1943. Anggotanya terdiri atas para wanita
berusia 15 tahun ke atas
12. c) Pembentukan Barisan Pelajar
(Gokutai) untuk pelajar SD – SLTA
d) Pembentukan Barisan Pembantu Polisi
(Keibodan), dengan syarat yang lebih ringan dari
Seinendan, usia yang diprioritaskan ± 23 - 25
tahun. Untuk Keibodan ini ada keharusan untuk
setiap desa (Ku) yang memiliki pemuda dengan
usia tersebut dan berbadan sehat wajib menjadi
Keibodan. Sistem pengawasan Keibodan ini
diserahkan pada Polisi Jepang. Ada beberapa
istilah Keibodan sesuai dengan wilayah atau
daerahnya seperti di Sumatera disebut
dengan Bogodan sedangkan di daerah Angkatan
Laut, khususnya di Kalimantan disebut
dengan Borneo Konon Hokokudan dengan jumlah
pasukan ± 28.000 orang.
13. e) Pembentukan Barisan Pembantu Prajurit Jepang (Heiho) April
1943. Anggota Heiho adalah pemuda berusia ± 18 - 25 tahun, dengan
pendidikan terendah SD. Mereka akan ditempatkan langsung pada
angkatan perang Jepang (AL - AD). Walaupun berstatus pembantu
prajurit tetapi mereka dilatih untuk mampu menggunakan senjata
dan mengoperasikan meriam-meriam pertahanan udara. Bahkan
saat perang semakin hebat mereka diikutsertakan bertempur ke
front di Solomon dan tempat lain. Disinilah para pemuda kita
mendapat tempat latihan militer yang sesungguhnya dengan
kemampuan yang tinggi.
f) Jibakutai (Barisan Berani Mati) Jibakutai dibentuk pada
tanggal 8 Desember 1944. Barisan ini rupanya mendapatkan inspirasi
dari pilot Kamikaze yang sanggup mengorbankan nyawanya dengan
jalan menabrakkan pesawatnya kepada kapal perang musuh.
g) Pembentukan Barisan Semi Militer khusus direkrut dari
golongan Islam dengan nama : Hizbullah (Tentara Allah) diantaranya
tokoh Otto Iskandinata dan Dr. Buntaran Martoatmojo
h) Beberapa hari sesudah janji kemerdekaan (9 September
1944) dibentuk Benteng Perjuangan Jawa (Jawa Sentotai) ini
merupakan badan perjuangan dalam Jawa Hokokai, bahkan
organisasi lainpun dibentuk seperti Barisan Pelopor (
Suisyintai) dipimpin langsung oleh Ir. Soekarno, Sudiro, RP. Suroso,
Otto Iskandardinata dan Dr. Buntaran Martoatmojo.
14. D. Perlawanan Rakyat Terhadap Jepang
Buruknya kehidupan rakyat mendorong timbulnya perlawanan-
perlawanan rakyat di beberapa tempat seperti:
1. Aceh, pada tahun 1942 terjadi pemberontakan di Cot
Plieng, Lhok Sumawe dibawah pimpinan Tengku Abdul Jalil.
Pemberontakan ini dapat dipadamkan. Namun dua tahun
kemudian muncul lagi pemberontakan di meureu dibawah
pimpinan Teuku Hamid dan juga dapat dipadamkan.
2. Karang Ampel, Sindang (Kabupaten Indramayu) pada tahun
1943 terjadi perlawanan rakyat terhadap Jepang. Perlawanan ini
dipimpin oleh Haji Madriyan dan kawan-kawan, namun
perlawanan ini dapat ditindas oleh Jepang dengan sangat kejam.
3. Sukamah ( Kabupaten Tasikmalaya) pada tahun 1943 terjadi
perlawanan rakyat terhadap Jepang. Perlawanan ini dipimpin
oleh Zaenal Mustafa. Dalam perlawanan ini Zaenal Mustafa
membunuh kaki tangan Jepang. Dengan kenyataan ini Jepang
kemudian melakukan pembalasan yang luar biasa dan melakukan
pembunuhan masal terhadap rakyat.
15. 4. Blitar, pada tanggal 14 februari1945 terjadi pemberontakan
PETA di bawah pimpinan Supriyadi. Dalam memimpin
pemberontakan ini Supriyadi tidak sendirian tetapi dibantu oleh
teman-temannya seperti Dr.Ismail,Mudari, Suwondo. Pada
pemberontakan itu, orang-orang Jepang yang ada di blitar
dibinasakan. Pemberontakan heroic itu benar-benar mengejutkan
Jepang, terlebih lagi pada saat itu Jepang terus menerus mengalami
kekalahan dadalam perang Asia Timur Raya dan Perang Pasifik.
Kemudian Jepang mengepung kedudukan supriyadi, namun pasukan
supriyadi tetap melakukan aksinya. Jepang tidak kehabisan akal, ia
melakukan suatu tipu muslihat dengan menyerukan agar
pemberontak menyerah saja dan akan dijamin keselamatannya
serta akan dipenuhi segala tuntutannya. Tipuan Jepang tersebut
ternyata berhasil dan berakibat banyak anggota PETA yang
menyerah. Pasukan berhasil dan akibanya banyak anggota PETA yang
menyerah. Pasukan PETA yang menyerah tidak luput dari hukuman
Jepang dan beberapa orang dijatuhi hukuman mati seperti Ismail
dan kawan-kawannya. Di samping itu, ada pula yang meninggal
karena siksaan Jepang.
Secara umum dapat dikataan bahwa pendudukan Jepang di
Indonesia tidak dapat diterima. Jepang juga sempat mengadakan
pembunuhan secara besar-besaran terhadap rakyat dari lapisan
terpelajar di daerah Kalimantan Barat. Hanya sebagian kecil saja
yang dapat menyelamatkan diri dan lari ke pulau jawa.
Setelah kekalahan-kekalahan yang dialami oleh Jepang pada setiap
peperangannya dalam perang pasifik, akhirnya pada tanggal 14
agustus 1945 Jepang menyerah kepada pasukan sekutu.
16. a. Bidang politik
Sejak masuknya kekuasaan Jepang di Indonesia, organisasi-organisasi
politik tidak dapat berkembang lagi. Bahkan pemerintah pendudukan
Jepang menghapuskan segala bentuk kegiatan organisasi-organisasi,
kemudian diganti dengan organisasi buatan Jepang, sehingga kehidupan
politik pada masa itu diatur oleh pemerintah Jepang.
b. Bidang ekonomi
Kedatangan bengsa Jepang ke Indonesia berlatar belakang masalah
ekonomi, yaitu mencari daerah-daerah sebagai penghasil bahan mentah
dan mahan baku. Aktivitas perekonomian bangsa Indonesia pada zaman
Jepang sepenuhnya dipegang oleh pemerintah Jepang.
c. Bidang pendidikan
Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, kehidupan pendidikan
berkembang pesat dibandingkan dengan pendudukan Hindia Belanda.
Pemerintah pendudukan Jepang memberikan kesempatan kepada bangsa
Indonesia untuk mengikuti pendidikan pada sekolah-sekolah yang dibangun
oleh pemerintah. Disamping itu, bahasa Indonesia digunakan Sebagai
bahasa perantara pada sekolah-sekolah serta penggunaan nama-nama
diindonesiakan. Namun tujuan Jepang mengembangkan pendidikan yang
luas pada bangsa Indonesia adalah untuk menarik simpati dan
mendapatkan bantuan dari rakyat indonesia dalam menghadapi lawan-
lawannya pada perang pasifik.
17. d. Bidang kebudayaan
Dibidang kebudayaan pemerintah Jepang mendirikan
sebuah pusat kebudayaan pada 1 april 1943. Pusat
kebudayaan itu bernama keimin bunkei shidoso. Pusat
kebudayaan itu dipakai sebagai sarana untuk
menanamkan dan menyebarkan kesenian serta
kebudayaan Jepang bagi bangsa Indonesia. Sekolah itu
juga dipakai untuk mengarahkan agar karya-karya
seniman seperti roamn, sajak, lagu, lukisan,
sandiwara, dan film tidak menyimpang dari tujuan
Jepang dan dijadikan alat propaganda pemerintah
Jepang.
18. e. Bidang sosial
Selama masa pendudukan Jepang kehidupan sosial
masyarakat sangat memprihatinkan. Terlabih lagi
rakyat dijadikan romusha (kerja paksa), sehingga
banyak jatuh korban akibat kelaparan dan penyakit.
f. Bidang birokrasi
Kekuasaan Jepang atas wilayah Indonesia dipegang
oleh kalangan militer, yaitu dari angkatan darat
(rikugun) dan angkatan laut (kaigun). Dengan demikian
sistem pemerintahan atas wilayah diatur berdasarkan
aturan militer.
19. g. Bidang militer
Kekuasaan Jepang atas wilayah Indonesia memiliki
arti penting, khususnya dalam bidang militer. Para
pemuda bangsa Indonesia diberikan pendidikan
militer melalui organisasi PETA. Pemuda-pemuda
yang tergabung dalam PETA inilah yang nantinya
menjadi inti kekuatan dan penggerak perjuangan
rakyat Indonesia mencapai kemerdekaannya.
20. 1. Pengendalian terhadap Pergerakan Nasional Indonesia
Jepang adalah Negara di benua Asia yang tidak pernah mengalami penjajahan
bangsa-bangsa Barat. Abad ke 20 negara jepang mulai berhubungan dengan
bangsa-bangsa Barat. Pada waktu itu bangsa-bangsa barat telah memasuki
zaman modern sehingga Jepang mulai berkenalan dengan peradaban modern.
Dlam waktu pendek jepang terkenal rajin,tekun bekerja dan kuat menderita
itu telah dapat mengoper peradaban modern dari Dunia Barat. Jepang dalam
waktu pendek dapat unggul dalam bidang teknologi. Tetapi dalam bidang
rohaniah mereka tetap memelihara identitas Jepang Budaya rohaniah jepang
tetap tidak berubah. Jepang berhasil mengawinkan budaya warisan nenek
moyang dengan teknologi Barat. Pada lahirnya mereka mencontoh tatahidup
dan tatakarya Barat, tetapi pada batinnya mereka tetap orang Jepang yang
memegang teguh adat-istiadat tradisional.
Setelah Jepang menjadi Negara industry modern, maka jepang membutukan
daerah untuk memperoleh bahan-bahan mentahnya maupun untuk menjual
hasil barang-barangnya. Daerah yang diinginkan oleh Jepang adalah negeri-
negeri Asia, yang pada waktu itu telah dijajah atau setidak-tidaknya dikuasai
ekonominya oleh bangsa-bangsa Barat. Untuk mendapatkan daerah Asia yang
kaya dan padat penduduknya itu, jepang harus merebutnya dengan kekerasan
dari bangsa-bangsa Barat. Perang perebutan jajahan antara Jepang dengan
Negara-negara barat di Asia yang berlangsung selama kurang lebih 3,5 tahun
(1941-1945) dinamai Perang pasifik sedangkan orang Jepang menyebutnya
perang Asia Timur Raya.
21. Pada tanggal 8 Desember 1941 menyerang Pearl
Harbor, maka Gubernur Jendral Hindia Belanda
menyatakan erang terhadap Jepang. Dalam jangka
waktu kurang dari 100 hari Jepang berhasi
menumbangkan kekuasaankolonial Inggris di Malaya
dan Birma, AS di Filipina dan Belanda di Indonesia.
Setelah belanda menyerah tanpa syarat, kemudian
Jepang mulai beraksi. Jepang mulai berkuasa di
Indonesia terutama pulau Jawa dan Sumatra
diperintah oleh angkatan darat, sedangkan daerah
Indonesia lainnya diperintah oleh angkatan laut
jepang.
Sesuai dengan keadaan perang, maka pemerintah
militer Jepang tidak membolehkan berdirinya partai-
partai politik di Indonesia. Kegiatan politik
Pergerakan nasional Indonesia dikendalikan oleh
Jepang dan ditujukan untuk membantu jepang dalam
Perang. Jepang berusaha mengerahkan semua orang
Asia untuk usaha perangnya.
22. Kedudukan Jepang dalam Perang Pasifik pada tahun 1943 sudah berubah. Jepang
yang tadinya berada di pihak penyerang, sekarang beralih ke pihak yang bertahan.
Oleh karena itu jepang memerlukan dukungan dari penduduknya masing-masing.
Itulah sebabnya di Indonesia Jepang mulai giat mengerahkan kaum muda Indonesia
untuk membantu usaha Perang Asia Timur Raya. Rakyat Indonesia harus
dipersiapkan secara fisik untuk menghadapi kedatangan Serikat di Indonesia. Untuk
itu pada tanggal 9 maret 1943 didirikan organisasi semi militer. Dan pada bulan
Agustus 1943 dibentuk Fujingkai (Himpunan Wanita). Fujingkai dapat dimasuki oleh
semua wanita yang telah berumur 15 tahun ke atas. Kepada kaum wanita inipun
diberikan latihan-latihan militer.
Disamping itu para pemuda ada juga yang dimasukkan kedalam kelompok khusus
untuk mendapatkan pendidikan membantu tugas-tugas kepolisian. Kelompok khusus
ini disebut keibodan yang berarti barisan bantu polisi. Umur anggota Keibondan
lebih tua dari umur anggota Seinendan yaitu antara 23 sampai 25 tahun. Yang dapat
diterima menjadi anggota keibondan adalah semua laki-laki yang berasal dari tiap
desa. Para anggota Keibondan diusahakan oleh jepang agar tidak mendapat
pengaruh dari golongan nasionalis. Keibondan dibentuk di desa-desa dimana
golongan nasionalis kurang mendapat pengaruh. Badan ini langsung dibawah
pengawasan polisi, pengawasan terhadap badan ini dilakukan secara ketat sekali.
Hal ini berbeda dengan Seinendan , dalam badan ini golongan nasionalis dapat
menanamkan pengaruhnya. Dengan demikian mereka mengisi jiwa pemuda dengan
semangat nasionalisme. Kedua badan tersebut dibentuk di Jawa, Sumatra dan
daerah-daerah yang dikuasai oleh angkatan laut, di Sumatra Keibondan terkenal
dengan nama Borneo Konen Hokokudan. Selain itu juga dibentuk organisasi pemuda
Islam yang dinamai Hisbullah.
23. Pada tanggal 3 Oktober 1943 panglima tentara
Jepang di jawa memaklumkan pembentukan peta.
Sebagai tindak lanjut dari penguman itu maka
mulailah dilatih puluhan calon perwira Peta di kota
Bogor. Sesuai dengan pembentukan peta di pulau
jawa, maka di pulai Sumatra dibentuk Giyugun
(tentara Sukarela). Dengan adanya tentara sukarela
itu timbul suatu golongan yang memperoleh
pendidikan militer pada zaman pendudukan Jepang.
Harapan-harapan jepang sebagian besar tidak
terlaksana, karena para pemimpin Indonesia yang
bekerja sama dengan jepang, berhasil menanamkan
semangat nasionalisme di kalangan pemuda. Lebih-
lebih pemuda hasil didikan peta, yang kebanyakan
terdiri dari pelajar-pelajar sekolah, dapat
menangkap apa yang tersirat dari apa yang tersurat
oleh para pemimpin.
24. 1. Pemerasan Bahan Makanan
Selain sesuai dengan situasi perang pada waktu itu, kegiatan ekonomi
juga diarahkan kepada kepentingan perang. Jepang berusaha menguasai
dan mendapatkan sumber-sumber bahan mentah untuk industry perang.
Selain itu jepang juga mempunyai rencana untuk memotong sumber
perbekalan musuhnya di Negara-negara Asia. Penguasaan wilayah yang
kaya akan bahan-bahan mentah akan meringankan beban Jepang dalam
perang. Dalam melaksanakan rencananya, jepang menempuh dua tahap.
Tahap pertama adalah penguasaan dan tahap kedua adalah penyusunan
kembali ekonomi daerah jajahan untuk memenuhi kebutuhan bahan-
bahan perang. Wilayah-wilayah yang dikuasai harus sanggup memenuhi
kebutuhannya sendiri.
Sebelum pemerintah Hindia Belanda menyerah kepada Jepang, mereka
melakukan taktik bumi hangus dengan menghancurkan objek-objek vital
terutama instalasi tambang minyak bumi. Itulah sebabnya pada masa
pertama pendudukan jepang, hamper seluruh kehidupan ekonominya
lumpuh. Langkah pertama yang dilakukan pemerintah jepang adalah
mengadakan rehabilitasi sarana ekonomi seperti memperbaiki jembatan
dan telepon. Dan penduduk Jepang langsung mengawasi perkebunan kopi,
kina, teh dan teh. Pemerintah juga memegang monopoli pembelian dan
menentukan harga penjualan hasil perkebunan itu. Khusus tanaman jarak
sangat dibutuhkan oleh pemerintah penduduk Jepang untuk pelumas
mesin-mesin termasuk mesin pesawat terbang. Selain jarak, tanaman
kina juga sangat dibutuhkan yakni untuk pembuatan obat anti-malaria,
karena penyakit itu dapat melemahkan kemampuan tempur para prajurit
25. Jawa Hokokai giat melakukan kampanye untuk meningkatkan usaha
pengadaan pangan, khususnya beras dan jagung. Sedangkan bimbingan
pertanian diberikan kepada petani dengan penyuluhan pertanian. Tetapi
sebaliknya pihak Jepang tidak pernah memperkenalkan cara bertani
modern sebagaimana yang dilakukan Jepang pada waktu itu. Mereka
hanya memeras hasil, tanpa memodernisasi sistem pertanian.
Akibat pemerasan yang dilakukan dalam bidang makanan oleh
pemerintah penduduk jepang, maka rakyat menjadi sangat miskin dan
sengsara hidupnya. Makanan sangat kurang, lebih-lebih makanan yang
bergizi, sehingga menyebabkan tenaga kerja jauh berkurang. Penyakit
akibat kekurngan makanan merajalela belum lagi ditambah dengan
timbulnya bencana alam. Masalah pokok lainnya yang menyangkut
kehidupan rakyat adalah masalah sandang. Sebelum pendudukan
jepang masalah sandang di Indonesia sangat tergantung pada import.
Tetapi semenjak pendudukan jepang, Indonesia harus mengusahakan
sendiri bahan pakaiannya. Caranya adalah dengan mengusahakan
percobaan penanaman pohon kapas di beberapa daerah. Usaha
pemintalan kapas dilakukan secara menyeluruh, tetapi karena
kekurangan bahan baku usaha itu terpaksa dihentikan. Di pedesaan
sebagian besar rakyatnya telah mulai memakai kain goni atau bagor.
Pada awal tahu 1944 atas inisiatif Jawa Hokokai diadakan pecan
pengumpulan pakaian untu rakyat jelata. Usaha tersebut tidak begitu
menolong, sehingga rakyat masih kekurangan. Akibat pemerasan yang
dilakukan oleh pemerintahan penduduk Jepang, maka keadaan
penghidupan rakyat menjadi parah.
26. Pemerasan tenaga manusia pada zaman pendudukan jepang
dilakukan terhadap semua golongan dalam masyarakat Indonesia,
baik orang kota maupun orang desa, mulai dari yang terpelajar
sampai kepada yang butahuruf sekalipun. Semuanya diperahkan
untuk usaha perang. Golongan yang paling sensara pada zaman
pendudukan Jepang adalah romusya. Merka dipekerjakan secara
paksa oleh pihak jepang, terutama pada obyek-obyek militer
seperti membuat lapangan terbang, membuat kubu-kubu
pertahanan dan membuat jalan kereta-api. Tenaga romusya
kebanyakan diambil dari desa-desa dan umumnya mereka tidak
bersekolah atau paling tinggi tamat sekolah dasar. Pada mulanya
mereka dibujuk menjadi romusya , dan kalau tidak berhasil barulah
dilakukan pemaksaan.
Pemerasan tenaga romusya tersebut telah membawa akibat pula
dalam struktur social di Indonesia. Banyak pemuda-pemuda tani
yang menghilang dari desanya, karena mereka takut dikirim
sebagai romusya. Apalagi pemerintahan jepang bertindak lebih
jauh lagi dimana hamper semua laki-laki yang sehat diambil.
Tetapi para romusya yang selamat dan kembali ke desanya akan
mempunyai pengalaman-pengalaman banyak dalam berbagai
bidang. Mereka yang datang membawa gagasan baru, sehingga
desa terbuka untuk perubahan.
27. Menjelang berakhirnya tahun 1944, posisi Jepang semakin terjepit akibat
kekalahan-kekalahan yang dialami dalam setiap medan pertempuran
melawan Sekutu. Oleh karena itu, untuk mempertahankan pengaruh Jepang
di negara-negara yang didudukinya, Perdana Menteri Koiso mengeluarkan
Janji Kemerdekaan pada tanggal 7 September 1944 dalam sidang Parlemen
Jepang di Tokyo. Sebagai bukti dan tindak lanjut janji tersebut, pada
tanggal 1 Maret 1945, Letnan Jenderal Kumakici Harada (pemimpin militer
di Jawa) mengumumkan dibentuknya Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dengan
ketuanya Dr. K.R.T. Rajiman Wedyodiningrat. BPUPKI bertugas untuk
mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang penting dan perlu bagi
pembentukan negara Indonesia, misalnya saja hal-hal yang menyangkut segi
ekonomi dan politik.
BPUPKI ternyata tidak bertahan lama. Dalam perkembangan
berikutnya, BPUPKI dibubarkan, lalu diganti dengan Dokuritsu Junbi Inkai
atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Badan ini diresmikan
sesuai dengan keputusan Jenderal Terauchi, yaitu seorang panglima tentara
umum selatan, yang membawahi semua tentara Jepang di Asia Tenggara
pada tanggal 7 Agustus 1945. Setelah itu, diadakanlah pertemuan antara
Soekarno, M. Hatta, dan Rajiman Wedyodiningrat dengan Jenderal Terauchi
di Dalat. Di dalam pertemuan itu, Jenderal Terauchi menyampaikan bahwa
Pemerintah Jepang telah memutuskan akan memberikan kemerdekaan
kepada Indonesia yang wilayahnya meliputi seluruh bekas wilayah Hindia-
Belanda. Akan tetapi, setelah mendengar berita penyerahan tanpa syarat
Jepang terhadap Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945, kemerdekaan yang
dicita-citakan oleh bangsa Indonesia terwujud bukan atas nama PPKI,
melainkan atas nama Bangsa Indonesia itu sendiri.
28. KESIMPULAN
Ø Meletusnya Perang Pasifik berpengaruh besar terhadap gerakan
kemerdekaan negara-negara di Asia Timur, termasuk Indonesia.
Tujuan Jepang menyerang dan menduduki Hindia-Belanda adalah
untuk menguasai sumber-sumber alam, terutama minyak bumi,
guna mendukung potensi perang Jepang serta mendukung
industrinya. Jawa dirancang sebagai pusat penyediaan bagi
seluruh operasi militer di Asia Tenggara, dan Sumatera sebagai
sumber minyak utama. Pada zaman pendudukan Jepang di Asia
Pasifik ini, terutama di Indonesia, memunculkan beberapa
pengaruh di bidang politik, militer dan ekonomi. Hal ini
melatarbelakangi munculnya Pergerakan Nasional di Indonesia
seperti Budi Utomo untuk menentang imperialisme barat.
Ø Pada masa pendudukan Jepang terjadi pengekangan politik
terhadap Indonesia. Sejak masuknya kekuasaan Jepang di
Indonesia, organisasi-organisasi politik tidak dapat berkembang
lagi. Bahkan pemerintah pendudukan Jepang menghapuskan
segala bentuk kegiatan organisasi-organisasi, kemudian diganti
dengan organisasi buatan Jepang, sehingga kehidupan politik
pada masa itu diatur oleh pemerintah Jepang.
Ø Tidak hanya pengekangan politik yang terjadi di Indonesia,
akan tetapi pemerasan sosial-ekonomi terhadap Indonesia juga
terjadi antara lain pemerasan bahan makanan dan pemerasan
tenaga kerja yang dilakukan oleh pemerintah Jepang.