Kd ii meeting 3 (tep thp)-rev

Muhammad Luthfan
Muhammad LuthfanDivisi KWU à Himalogista
ALKOHOL DAN ETER
Tim Dosen
Kimia Dasar II/ Kimia Organik
1
SUMBER ALKOHOL DAN ETER
 Alkohol didapatkan dengan cara fermentasi
terhadap bahan bahan yang mengandung pati
atau gula
ex : pembuatan tape, sake
 Eter didapatkan dengan mereaksikan alkil
halida dengan alkoksida, atau dehidrasi
alkohol.
2
Nama IUPAC
 Alkanol diturunkan dari alkana dengan
mengganti satu atom H pada alkana dengan
satu gugus -OH.
 Struktur : R-OH
 Nama alkanol diturunkan dari alkana yang
sesuai dengan mengganti akhiran a menjadi
ol.
3
TATANAMA ALKOHOL
4
H3C
H2
C
H2
C OH H3C
H
C
H2
C CH3
OH
H3C
H
C
H2
C
H2
C
H2
C OH
CH3
Cl
H2
C
H2
C
H2
C OHH3C
H
C
H2
C C
CH3
CH3
CH3OH
4,4-Dimethyl-pentan-2-ol
4,4-Dimethyl-2-pentanol
4-Methyl-pentan-1-ol
4-Methyl-1-pentanol
4-Methyl-pentanol
3-Chloro-propan-1-ol
3-Chloro-1-propanol
Propan-1-ol
1-Propanol
Butan-2-ol
2-Butanol
Contoh :
Alkohol diberi nama dengan menyebutkan nama gugus alkil
yang mengikat –OH kemudian diikuti dengan kata alkohol.
R – OH ; dengan R : alkil dan OH : alkohol
Contoh :
Tata nama Trivial
H3C
H2
C
H2
C OH H3C
H
C
H2
C CH3
OH
H3C C OH
CH3
propil alkohol
sec-butil alkohol
H2
C
H2
C
H2
C OHH3C
butil alkohol
CH3
tert-butil alkohol
H3C C
H
H2
C OH
isobutil alkohol
CH3
H3C C
H2
C OH
CH3
CH3
neopentil alkohol
Tata Nama Karbinol
 Alkohol yang mengandung dua gugus hidroksil
umumnya diberi nama glikol.
 Dalam sistem substitutif IUPAC alkohol
tersebut dinamai sebagai diol.
6
CH2 CH2
OH OH
Etilen glikol
1,2-Etanadiol
CH2
OH OH
Propilen glikol
1,2-Propanadiol
CH3CH CH2CH2CH2
OH OH
Trimetilen glikol
1,3-Propanadiol
7
Atom karbon dapat berupa suatu atom karbon dari
gugus alkenil atau gugus alkunil.
Atau dapat pula berupa suatu atom karbon jenuh
dari suatu cincin benzena.
CH2OH
CH2 CCH3
C CCH2OHH
Benzil alkohol
Suatu alkohol benzilik
3-Propunol
OH
2-Propenol (alil alkohol)
 Penggolongan didasarkan pada derajat substitusi
dari atom karbon yang langsung mengikat gugus
hidroksil.
1. Alkohol primer (1º)  Jika gugus –OH terikat pada
karbon primer (karbon tersebut mengikat satu
atom karbon lain)
2. Alkohol sekunder (2º)  Jika gugus –OH terikat
pada karbon sekunder (karbon yg mengikat dua
atom karbon lain).
3. Alkohol tersier (3º)  Jika gugus –OH terikat pada
karbon tersier (karbon yg mengikat tiga atom
karbon lain). 8
KLASIFIKASI ALKOHOL
Nama IUPAC
 Struktur : R-O-R’
 Dalam sistem IUPAC, eter dinamai sebagai
alkoksialkana
 Gugus RO- merupakan suatu gugus alkoksi  gugus
yang lebih pendek
 Rantai utama / induk : alkana  rantai terpanjang
TATANAMA ETER
H3C O
H2
C CH3
H2
C O
H2
C CH3H3C
Ethoxy-ethaneMethoxy-ethane
O C CH3
CH3
CH3
Butoxy-benzene
Tata Nama Trivial
 Eter sederhana sering dinamai dengan nama
umum.
 Tuliskan kedua gugus yang terikat pada atom
oksigen (alkil) sesuai urutan abjad (etil, metil,
propil) dan tambahkan kata eter.
H3C O
H2
C CH3
H2
C O
H2
C CH3H3C
dietil eteretil metil eter
O C CH3
CH3
CH3
tert-butil fenil eter
H3C
H
C
H2
C
H2
C H3C O
H2
C
H2
C
O
H2
C CH3
OCH3
CH3 O CH3
H3C
O
CH2H2C
O
O O
Oxirane
etilen oksida
Tetrahydro-furan [1,4]Dioxane
1,4-dioksasikloheksana
1,2-dimetoksietana2-metoksipentana
Metil sec-pentil eter
1-etoksi-4-metilbenzena
LATIHAN
13
H3C
H2
C O
H2
C
H
C C
H
OH
CH2
H3C
H
C O
H2
C
H2
C OH
CH3
H3C
H2
C O
H2
C
H
C CH3
OH
H3C
H2
C O
H2
C
H
C C
H
OH
CH3
CH3
H3C
H
C O
H2
C
H
C
CH3
CH3
CH3
H3C
H
C O
H2
C C
CH3
CH3
CH2
SIFAT FISIK ALKOHOL
 Memiliki titik didih yang lebih tinggi dibandingkan
dengan eter atau hidrokarbon yang sebanding.
 Molekul-molekul alkohol dapat berikatan satu sama
lain melalui ikatan hidrogen.
 Metanol, etanol, propil alkohol, isopropil alkohol,
dan tert-butil alkohol larut sempurna dengan air 
bersifat polar
 Kelarutan alkohol dalam air menurun secara
bertahap sebanding dgn rantai hidrokarbon yang
semakin panjang.
(Remember : gugus –OH bersifat polar, rantai C
bersifat non polar)
15
 Eter memiliki titik didih yang sebanding dengan
hidrokarbon dengan berat molekul yang sama.
ex : Titik didih dietil eter (MW = 74) adalah 34,6ºC,
dan pentana (MW = 72) adalah 36ºC.
 Eter juga dapat membentuk ikatan hidrogen
dengan senyawa-senyawa seperti air.
 Eter memiliki kelarutan dalam air yang sebanding
dengan alkohol dengan berat molekul yang sama.
Ex :Dietil eter & 1-butanol memiliki kelarutan yang
sama dalam air, sekitar 8 g per 100 mL pada suhu
kamar.
16
SIFAT FISIK ETER
ISOMER ALKOHOL DAN ETER
Alkohol mempunyai :
 Isomer kerangka : beda rantai induk
 Isomer posisi : beda posisi –OH
 Isomer fungsi dengan eter
Eter mempunyai :
 Isomer kerangka
 Isomer fungsi dengan alkohol
17
ISOMER
C
H2
C
H2
C
H2
C
H2
H3C OH C
H2
H
C C
H2
H3C OH
CH3
1-pentanol 2-metil-1-butanol
Isomer kerangka
H3C C
H2
C
H2
OH H3C C
H
CH3
OH
1-propanol 2-propanol
Isomer posisi
ISOMER FUNGSI
 Alkohol dan eter memiliki kesamaan yaitu
isomeri fungsi dimana rumus molekulnya
sama tetapi berbeda gugus fungsi.
contoh : etanol dan metoksi metana
(C2H6O)
19
H3C
H2
C OH H3C O CH3
REAKSI REAKSI PADA ALKOHOL DAN ETER
1. Reaksi-reaksi pada Alkohol
 Penggantian hidrogen dalam Gugus –OH
Hidrogen dalam gugus –OH alkohol dapat
digantikan oleh logam aktif, gugus alkil, dan gugus
asam
a. Penggantian oleh Logam Aktif
Dengan logam Na, alkohol membentuk garam
natrium alkoksida disertai pembebasan hidrogen
20
H3C
H2
C OH H3C
H2
C ONa+ 2Na +H2
REAKSI REAKSI PADA ALKOHOL DAN ETER
1. Reaksi-reaksi pada Alkohol
 Penggantian hidrogen dalam Gugus –OH
b. Penggantian oleh Gugus Alkil
Reaksi ini terjadi bila alkohol diubah dahulu
menjadi garam alkoksida dan kemudan direaksikan
dgn alkil halida.
21
H3C
H2
C OH H3C
H2
C ONa+ 2Na + H2
H3C
H2
C ONa + CH3I H3C
H2
C O CH3 + NaI
c. Penggantian oleh halogen
reaksi penggantian gugus –OH dengan halogen
( X : F, Cl, Br, dst)
d. Penggantian oleh Gugus Asam (Esterifikasi)
Reaksi penggantian ini berlangsung bila alkohol
direaksikan dengan asam, atau klorida asam, dan
semuanya menghasilkan ester.
22
H3C
H2
C OH H3C
H2
C Cl+ HClp + H2O
H3C
H2
C OH + H3C C
O
OH H3C C
O
O
H2
C CH3
1. Reaksi-reaksi pada Alkohol
 Oksidasi
23
REAKSI REAKSI PADA ALKOHOL DAN ETER
C OHH3C
OH
H
C HH3C
O
C CH3H3C
H
OH
C CH3H3C
O
C OHH3C
O
[O]
-H2O
[O]
-H2O
[O]
-H2O
C CH3H3C
CH3
OH
[O]
(tidak bereaksi)
alkohol primer
asam karboksilat
alkohol sekunder keton
alkohol tersier
 Untuk membedakan suatu alkohol termasuk
alkohol primer, sekunder atau tersier dapat
dilakukan menggunakan pereaksi Lucas
 Pereaksi Lucas dibuat dengan dengan
mereaksikan asam klorida pekat dan seng
klorida.
 Selain itu juga digunakan tes kromat (reaksi
oksidasi alkohol)
24
MEMBEDAKAN JENIS ALKOHOL
Pengamatan yang terjadi ketika ditambah pereaksi Lucas
adalah:
1. Untuk alkohol primer  tidak terjadi perubahan
karena tidak terjadi reaksi kimia.
2. Pada alkohol sekunder  terjadi reaksi kimia namun
sangat lambat. Untuk mempercepat reaksi yang
terjadi yaitu dilakukan pemanasan, setelah pemanasan
sekitar 10 menit akan terbentuk 2 lapisan.
3. Alkohol tersier ketika bereaksi dengan cepat
membentuk alkil klorida yang tak larut dalam larutan
25
TES LUCAS
 Alkohol primer akan dioksidasi menghasilkan
asam karboksilat sedangkan alkohol sekunder
menghasilkan keton.
 Reaksi oksidasi dengan asam kromat terjadi
sangat singkat dan memberikan perubahan
warna yang jelas dari warna orange menjadi
larutan biru kehijauan.
 Alkohol tersier dengan asam kromat tidak
dapat bereaksi.
26
TES KROMAT
1. Reaksi-reaksi pada Alkohol
 Dehidrasi alkohol
Dehidrasi alkohol dengan suatu asam sulfat
akan menghasilkan alkena dan air.
27
H2C CH2
H OH
- H2O
H2C CH2
H2SO4
REAKSI REAKSI PADA ALKOHOL DAN ETER
2. Reaksi – reaksi pada eter
 Pembakaran
Eter mudah terbakar membentuk gas karbon
dioksida dan uap air.
Contoh:
CH3 – O – CH3 + 3O2  2CO2 + 3H2O
 Reaksi dengan Logam Aktif
Berbeda dengan alkohol, eter tidak bereaksi
dengan logam natrium (logam aktif).
contoh :
R – O – R + Na ↛ (tidak bereaksi)
28
REAKSI REAKSI PADA ALKOHOL DAN ETER
2. Reaksi – reaksi pada eter
 Reaksi dengan PCl5
Eter bereaksi dengan PCl5, tetapi tidak
membebaskan HCl.
R – O – R’ + PCl5  R – Cl + R’ – Cl + POCl3
 Reaksi dengan Hidrogen Halida (HX)
Eter terurai oleh asam halida, terutama oleh HI.
Jika asam halida terbatas:
R – O – R’ + HI  R – OH + R’ – I
Jika asam halida berlebihan:
R – O – R’ + 2 HI  R – I + R’ – I + H2O
29
REAKSI REAKSI PADA ALKOHOL DAN ETER
MEMBEDAKAN ALKOHOL DENGAN ETER
 Alkohol dan eter dapat dibedakan berdasarkan
reaksinya dengan logam natrium dan fosforus
pentaklorida (PCl5)
 Alkohol bereaksi dengan logam natrium
membebaskan hidrogen, sedangkan eter tidak
bereaksi.
 Alkohol bereaksi dengan PCl5 menghasilkan gas HCl,
sedangkan eter bereaksi tetapi tidak menghasilkan
HCl.
R – OH + PCl5  R – Cl + H – Cl + POCl3
R – O – R’ + PCl5  R – Cl + R’ – Cl + POCl3
30
METODE PENGUJIAN ALKOHOL ETER
31
ALKOHOL & ETER PENTING
METANOL (CH3OH)
 Dahulu sebagian besar metanol dibuat dari distilasi
destruktif kayu (pemanasan kayu pada suhu tinggi
tanpa udara) = alkohol kayu (wood alcohol).
 Sekarang dibuat melalui hidrogenasi katalitik dari
karbon monoksida.
 Metanol sangat beracun. Konsumsi dalam jumlah yg
sangat kecil sekalipun dapat menyebabkan kebutaan;
dalam jumlah besar menyebabkan kematian.
 Keracunan metanol dapat pula terjadi melalui
penghirupan uap atau paparan jangka panjang
terhadap kulit.
32
ETANOL
 Merupakan alkohol dari semua minuman beralkohol.
 Dapat dibuat dari fermentasi gula, dengan
menambahkan ragi ke dalam campuran gula dan air.
 Ragi mengandung enzim yang memicu suatu reaksi
berseri yang panjang, dan akhirnya mengubah suatu
gula sederhana (C6H12O6) menjadi etanol dan karbon
dioksida.
 Etanol adalah suatu hipnotik (penidur). Ia menekan
aktivitas otak atas meskipun memberi efek ilusi
sebagai suatu stimulant.
 Etanol juga toksik (metanol lbh toksik) 33
ALKOHOL & ETER PENTING
ETILEN GLIKOL
 Etilen glikol (HOCH2CH2OH) memiliki berat
molekul yang rendah dan titik didih yang tinggi,
serta campur dengan air.
 Sifat ini membuat etilen glikol menjadi suatu
antibeku (antifreeze) ideal untuk kendaraan
bermotor.
34
ALKOHOL & ETER PENTING
DIETIL ETER
 Berupa suatu cairan dengan titik didih rendah dan
mudah terbakar.
 Sebagian besar eter bereaksi lambat dengan
oksigen melalui suatu reaksi radikal yang disebut
auto-oksidasi membentuk hidroperoksida dan
peroksida (ekplosif).
 Sering digunakan sebagai pelarut ekstraksi.
 Dipakai sebagai suatu anestetik (pembius) pada
pembedahan.
35
ALKOHOL & ETER PENTING
1 sur 33

Recommandé

alkohol & eter par
alkohol & eteralkohol & eter
alkohol & eterKlik Bayoe
26.8K vues33 diapositives
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi par
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiAlkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiHensen Tobing
41.8K vues39 diapositives
Bab 2 Atom, Molekul dan Ion par
Bab 2 Atom, Molekul dan IonBab 2 Atom, Molekul dan Ion
Bab 2 Atom, Molekul dan IonJajang Sulaeman
7.3K vues40 diapositives
Senyawa koordinasi (kompleks) par
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Windha Herjinda
91.7K vues44 diapositives
Substitusi, eliminasi, adisi par
Substitusi, eliminasi, adisiSubstitusi, eliminasi, adisi
Substitusi, eliminasi, adisinovadwiyanti08
29.9K vues10 diapositives
Powerpoint Aldehid dan keton par
Powerpoint Aldehid dan ketonPowerpoint Aldehid dan keton
Powerpoint Aldehid dan ketonHusin Hamzah
21.9K vues29 diapositives

Contenu connexe

Tendances

Uji Karbohidrat par
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidratpure chems
29.8K vues30 diapositives
AROMATISITAS BENZENA & BENZENA TERSUBSTITUSI par
AROMATISITAS  BENZENA  &  BENZENA  TERSUBSTITUSIAROMATISITAS  BENZENA  &  BENZENA  TERSUBSTITUSI
AROMATISITAS BENZENA & BENZENA TERSUBSTITUSIKlik Bayoe
46.5K vues17 diapositives
Ppt termokimia par
Ppt termokimiaPpt termokimia
Ppt termokimianajmiarjuna
30.2K vues26 diapositives
Alkohol,ppt par
Alkohol,pptAlkohol,ppt
Alkohol,pptLeoLestari SuriHapiziah
24.1K vues20 diapositives
Reaksi Eliminasi par
Reaksi EliminasiReaksi Eliminasi
Reaksi Eliminasielfisusanti
25.2K vues74 diapositives
Eter par
EterEter
EterHapin Afriyani
3.5K vues10 diapositives

Tendances(20)

Uji Karbohidrat par pure chems
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidrat
pure chems29.8K vues
AROMATISITAS BENZENA & BENZENA TERSUBSTITUSI par Klik Bayoe
AROMATISITAS  BENZENA  &  BENZENA  TERSUBSTITUSIAROMATISITAS  BENZENA  &  BENZENA  TERSUBSTITUSI
AROMATISITAS BENZENA & BENZENA TERSUBSTITUSI
Klik Bayoe46.5K vues
Reaksi Eliminasi par elfisusanti
Reaksi EliminasiReaksi Eliminasi
Reaksi Eliminasi
elfisusanti25.2K vues
S T O I K I O M E T R I par Iwan Setiawan
S T O I K I O M E T R IS T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R I
Iwan Setiawan42.3K vues
TOM (Teori Orbital Molekul) par Farikha Uly
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)
Farikha Uly51.4K vues
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik par Irma Rahmawati
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Irma Rahmawati31.7K vues
PPt ASAM DAN BASA par evyns
PPt ASAM DAN BASAPPt ASAM DAN BASA
PPt ASAM DAN BASA
evyns49.5K vues
Kimia Organik (Aldehid dan keton) par nailaamaliaa
Kimia Organik (Aldehid dan keton)Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
nailaamaliaa75.2K vues
laporan praktikum pembuatan Propilena par wd_amaliah
laporan praktikum pembuatan Propilenalaporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilena
wd_amaliah16.8K vues

Similaire à Kd ii meeting 3 (tep thp)-rev

Suraiya reaksi alkohol_&_eter par
Suraiya reaksi alkohol_&_eterSuraiya reaksi alkohol_&_eter
Suraiya reaksi alkohol_&_eterSri ElflsparKyu
2.8K vues14 diapositives
4a-senyawa-alkohol-eter.pdf par
4a-senyawa-alkohol-eter.pdf4a-senyawa-alkohol-eter.pdf
4a-senyawa-alkohol-eter.pdfTIRASBALYO
61 vues17 diapositives
Kelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOL par
Kelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOLKelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOL
Kelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOLAldi Azwardi Imani
5.9K vues46 diapositives
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2 par
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2Raha Sia
64.6K vues13 diapositives
Eter finishing by shinigami par
Eter finishing by shinigamiEter finishing by shinigami
Eter finishing by shinigamiAhdiat Shinigami
2.4K vues20 diapositives
Sifat sifat senyawa karbon par
Sifat sifat senyawa karbonSifat sifat senyawa karbon
Sifat sifat senyawa karbonSMA Negeri 9 KERINCI
32.5K vues7 diapositives

Similaire à Kd ii meeting 3 (tep thp)-rev(20)

4a-senyawa-alkohol-eter.pdf par TIRASBALYO
4a-senyawa-alkohol-eter.pdf4a-senyawa-alkohol-eter.pdf
4a-senyawa-alkohol-eter.pdf
TIRASBALYO61 vues
Kelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOL par Aldi Azwardi Imani
Kelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOLKelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOL
Kelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOL
Aldi Azwardi Imani5.9K vues
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2 par Raha Sia
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
Raha Sia64.6K vues
Materi senyawa karbon par Ayu S
Materi senyawa karbonMateri senyawa karbon
Materi senyawa karbon
Ayu S23.9K vues
2_3. alkohol, fenol dan eter.pdf par Samy232124
2_3. alkohol, fenol dan eter.pdf2_3. alkohol, fenol dan eter.pdf
2_3. alkohol, fenol dan eter.pdf
Samy2321245 vues
05. halo alkana, alkohol, dan eter.pptx par RasVrenSolusi
05. halo alkana, alkohol, dan eter.pptx05. halo alkana, alkohol, dan eter.pptx
05. halo alkana, alkohol, dan eter.pptx
RasVrenSolusi29 vues
Materi hidrokarbon par Riestu Rate
Materi hidrokarbonMateri hidrokarbon
Materi hidrokarbon
Riestu Rate12.4K vues
Gugus fungsi dina adreini par dinaadreini87
Gugus fungsi dina adreiniGugus fungsi dina adreini
Gugus fungsi dina adreini
dinaadreini8719.2K vues

Plus de Muhammad Luthfan

Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt par
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.pptKuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.pptMuhammad Luthfan
68 vues140 diapositives
Lipid Evaluation (FTP UB) par
Lipid Evaluation (FTP UB)Lipid Evaluation (FTP UB)
Lipid Evaluation (FTP UB)Muhammad Luthfan
406 vues45 diapositives
Seminar MM Universitas Brawijaya par
Seminar MM Universitas BrawijayaSeminar MM Universitas Brawijaya
Seminar MM Universitas BrawijayaMuhammad Luthfan
136 vues13 diapositives
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892 par
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892Muhammad Luthfan
114 vues10 diapositives
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892 par
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892Muhammad Luthfan
162 vues53 diapositives
Polisakarida Fungsional par
Polisakarida FungsionalPolisakarida Fungsional
Polisakarida FungsionalMuhammad Luthfan
779 vues52 diapositives

Plus de Muhammad Luthfan(20)

Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt par Muhammad Luthfan
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.pptKuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892 par Muhammad Luthfan
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Muhammad Luthfan114 vues
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892 par Muhammad Luthfan
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Muhammad Luthfan162 vues
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892 par Muhammad Luthfan
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Muhammad Luthfan290 vues
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02 par Muhammad Luthfan
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891 par Muhammad Luthfan
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Muhammad Luthfan855 vues
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630 par Muhammad Luthfan
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806 par Muhammad Luthfan
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
Muhammad Luthfan406 vues
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892 par Muhammad Luthfan
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Muhammad Luthfan113 vues
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02 par Muhammad Luthfan
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Muhammad Luthfan226 vues
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1) par Muhammad Luthfan
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
Muhammad Luthfan350 vues

Kd ii meeting 3 (tep thp)-rev

  • 1. ALKOHOL DAN ETER Tim Dosen Kimia Dasar II/ Kimia Organik 1
  • 2. SUMBER ALKOHOL DAN ETER  Alkohol didapatkan dengan cara fermentasi terhadap bahan bahan yang mengandung pati atau gula ex : pembuatan tape, sake  Eter didapatkan dengan mereaksikan alkil halida dengan alkoksida, atau dehidrasi alkohol. 2
  • 3. Nama IUPAC  Alkanol diturunkan dari alkana dengan mengganti satu atom H pada alkana dengan satu gugus -OH.  Struktur : R-OH  Nama alkanol diturunkan dari alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran a menjadi ol. 3 TATANAMA ALKOHOL
  • 4. 4 H3C H2 C H2 C OH H3C H C H2 C CH3 OH H3C H C H2 C H2 C H2 C OH CH3 Cl H2 C H2 C H2 C OHH3C H C H2 C C CH3 CH3 CH3OH 4,4-Dimethyl-pentan-2-ol 4,4-Dimethyl-2-pentanol 4-Methyl-pentan-1-ol 4-Methyl-1-pentanol 4-Methyl-pentanol 3-Chloro-propan-1-ol 3-Chloro-1-propanol Propan-1-ol 1-Propanol Butan-2-ol 2-Butanol Contoh :
  • 5. Alkohol diberi nama dengan menyebutkan nama gugus alkil yang mengikat –OH kemudian diikuti dengan kata alkohol. R – OH ; dengan R : alkil dan OH : alkohol Contoh : Tata nama Trivial H3C H2 C H2 C OH H3C H C H2 C CH3 OH H3C C OH CH3 propil alkohol sec-butil alkohol H2 C H2 C H2 C OHH3C butil alkohol CH3 tert-butil alkohol H3C C H H2 C OH isobutil alkohol CH3 H3C C H2 C OH CH3 CH3 neopentil alkohol
  • 6. Tata Nama Karbinol  Alkohol yang mengandung dua gugus hidroksil umumnya diberi nama glikol.  Dalam sistem substitutif IUPAC alkohol tersebut dinamai sebagai diol. 6 CH2 CH2 OH OH Etilen glikol 1,2-Etanadiol CH2 OH OH Propilen glikol 1,2-Propanadiol CH3CH CH2CH2CH2 OH OH Trimetilen glikol 1,3-Propanadiol
  • 7. 7 Atom karbon dapat berupa suatu atom karbon dari gugus alkenil atau gugus alkunil. Atau dapat pula berupa suatu atom karbon jenuh dari suatu cincin benzena. CH2OH CH2 CCH3 C CCH2OHH Benzil alkohol Suatu alkohol benzilik 3-Propunol OH 2-Propenol (alil alkohol)
  • 8.  Penggolongan didasarkan pada derajat substitusi dari atom karbon yang langsung mengikat gugus hidroksil. 1. Alkohol primer (1º)  Jika gugus –OH terikat pada karbon primer (karbon tersebut mengikat satu atom karbon lain) 2. Alkohol sekunder (2º)  Jika gugus –OH terikat pada karbon sekunder (karbon yg mengikat dua atom karbon lain). 3. Alkohol tersier (3º)  Jika gugus –OH terikat pada karbon tersier (karbon yg mengikat tiga atom karbon lain). 8 KLASIFIKASI ALKOHOL
  • 9. Nama IUPAC  Struktur : R-O-R’  Dalam sistem IUPAC, eter dinamai sebagai alkoksialkana  Gugus RO- merupakan suatu gugus alkoksi  gugus yang lebih pendek  Rantai utama / induk : alkana  rantai terpanjang TATANAMA ETER H3C O H2 C CH3 H2 C O H2 C CH3H3C Ethoxy-ethaneMethoxy-ethane O C CH3 CH3 CH3 Butoxy-benzene
  • 10. Tata Nama Trivial  Eter sederhana sering dinamai dengan nama umum.  Tuliskan kedua gugus yang terikat pada atom oksigen (alkil) sesuai urutan abjad (etil, metil, propil) dan tambahkan kata eter. H3C O H2 C CH3 H2 C O H2 C CH3H3C dietil eteretil metil eter O C CH3 CH3 CH3 tert-butil fenil eter
  • 11. H3C H C H2 C H2 C H3C O H2 C H2 C O H2 C CH3 OCH3 CH3 O CH3 H3C O CH2H2C O O O Oxirane etilen oksida Tetrahydro-furan [1,4]Dioxane 1,4-dioksasikloheksana 1,2-dimetoksietana2-metoksipentana Metil sec-pentil eter 1-etoksi-4-metilbenzena
  • 12. LATIHAN 13 H3C H2 C O H2 C H C C H OH CH2 H3C H C O H2 C H2 C OH CH3 H3C H2 C O H2 C H C CH3 OH H3C H2 C O H2 C H C C H OH CH3 CH3 H3C H C O H2 C H C CH3 CH3 CH3 H3C H C O H2 C C CH3 CH3 CH2
  • 13. SIFAT FISIK ALKOHOL  Memiliki titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan eter atau hidrokarbon yang sebanding.  Molekul-molekul alkohol dapat berikatan satu sama lain melalui ikatan hidrogen.  Metanol, etanol, propil alkohol, isopropil alkohol, dan tert-butil alkohol larut sempurna dengan air  bersifat polar  Kelarutan alkohol dalam air menurun secara bertahap sebanding dgn rantai hidrokarbon yang semakin panjang. (Remember : gugus –OH bersifat polar, rantai C bersifat non polar) 15
  • 14.  Eter memiliki titik didih yang sebanding dengan hidrokarbon dengan berat molekul yang sama. ex : Titik didih dietil eter (MW = 74) adalah 34,6ºC, dan pentana (MW = 72) adalah 36ºC.  Eter juga dapat membentuk ikatan hidrogen dengan senyawa-senyawa seperti air.  Eter memiliki kelarutan dalam air yang sebanding dengan alkohol dengan berat molekul yang sama. Ex :Dietil eter & 1-butanol memiliki kelarutan yang sama dalam air, sekitar 8 g per 100 mL pada suhu kamar. 16 SIFAT FISIK ETER
  • 15. ISOMER ALKOHOL DAN ETER Alkohol mempunyai :  Isomer kerangka : beda rantai induk  Isomer posisi : beda posisi –OH  Isomer fungsi dengan eter Eter mempunyai :  Isomer kerangka  Isomer fungsi dengan alkohol 17
  • 16. ISOMER C H2 C H2 C H2 C H2 H3C OH C H2 H C C H2 H3C OH CH3 1-pentanol 2-metil-1-butanol Isomer kerangka H3C C H2 C H2 OH H3C C H CH3 OH 1-propanol 2-propanol Isomer posisi
  • 17. ISOMER FUNGSI  Alkohol dan eter memiliki kesamaan yaitu isomeri fungsi dimana rumus molekulnya sama tetapi berbeda gugus fungsi. contoh : etanol dan metoksi metana (C2H6O) 19 H3C H2 C OH H3C O CH3
  • 18. REAKSI REAKSI PADA ALKOHOL DAN ETER 1. Reaksi-reaksi pada Alkohol  Penggantian hidrogen dalam Gugus –OH Hidrogen dalam gugus –OH alkohol dapat digantikan oleh logam aktif, gugus alkil, dan gugus asam a. Penggantian oleh Logam Aktif Dengan logam Na, alkohol membentuk garam natrium alkoksida disertai pembebasan hidrogen 20 H3C H2 C OH H3C H2 C ONa+ 2Na +H2
  • 19. REAKSI REAKSI PADA ALKOHOL DAN ETER 1. Reaksi-reaksi pada Alkohol  Penggantian hidrogen dalam Gugus –OH b. Penggantian oleh Gugus Alkil Reaksi ini terjadi bila alkohol diubah dahulu menjadi garam alkoksida dan kemudan direaksikan dgn alkil halida. 21 H3C H2 C OH H3C H2 C ONa+ 2Na + H2 H3C H2 C ONa + CH3I H3C H2 C O CH3 + NaI
  • 20. c. Penggantian oleh halogen reaksi penggantian gugus –OH dengan halogen ( X : F, Cl, Br, dst) d. Penggantian oleh Gugus Asam (Esterifikasi) Reaksi penggantian ini berlangsung bila alkohol direaksikan dengan asam, atau klorida asam, dan semuanya menghasilkan ester. 22 H3C H2 C OH H3C H2 C Cl+ HClp + H2O H3C H2 C OH + H3C C O OH H3C C O O H2 C CH3
  • 21. 1. Reaksi-reaksi pada Alkohol  Oksidasi 23 REAKSI REAKSI PADA ALKOHOL DAN ETER C OHH3C OH H C HH3C O C CH3H3C H OH C CH3H3C O C OHH3C O [O] -H2O [O] -H2O [O] -H2O C CH3H3C CH3 OH [O] (tidak bereaksi) alkohol primer asam karboksilat alkohol sekunder keton alkohol tersier
  • 22.  Untuk membedakan suatu alkohol termasuk alkohol primer, sekunder atau tersier dapat dilakukan menggunakan pereaksi Lucas  Pereaksi Lucas dibuat dengan dengan mereaksikan asam klorida pekat dan seng klorida.  Selain itu juga digunakan tes kromat (reaksi oksidasi alkohol) 24 MEMBEDAKAN JENIS ALKOHOL
  • 23. Pengamatan yang terjadi ketika ditambah pereaksi Lucas adalah: 1. Untuk alkohol primer  tidak terjadi perubahan karena tidak terjadi reaksi kimia. 2. Pada alkohol sekunder  terjadi reaksi kimia namun sangat lambat. Untuk mempercepat reaksi yang terjadi yaitu dilakukan pemanasan, setelah pemanasan sekitar 10 menit akan terbentuk 2 lapisan. 3. Alkohol tersier ketika bereaksi dengan cepat membentuk alkil klorida yang tak larut dalam larutan 25 TES LUCAS
  • 24.  Alkohol primer akan dioksidasi menghasilkan asam karboksilat sedangkan alkohol sekunder menghasilkan keton.  Reaksi oksidasi dengan asam kromat terjadi sangat singkat dan memberikan perubahan warna yang jelas dari warna orange menjadi larutan biru kehijauan.  Alkohol tersier dengan asam kromat tidak dapat bereaksi. 26 TES KROMAT
  • 25. 1. Reaksi-reaksi pada Alkohol  Dehidrasi alkohol Dehidrasi alkohol dengan suatu asam sulfat akan menghasilkan alkena dan air. 27 H2C CH2 H OH - H2O H2C CH2 H2SO4 REAKSI REAKSI PADA ALKOHOL DAN ETER
  • 26. 2. Reaksi – reaksi pada eter  Pembakaran Eter mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air. Contoh: CH3 – O – CH3 + 3O2  2CO2 + 3H2O  Reaksi dengan Logam Aktif Berbeda dengan alkohol, eter tidak bereaksi dengan logam natrium (logam aktif). contoh : R – O – R + Na ↛ (tidak bereaksi) 28 REAKSI REAKSI PADA ALKOHOL DAN ETER
  • 27. 2. Reaksi – reaksi pada eter  Reaksi dengan PCl5 Eter bereaksi dengan PCl5, tetapi tidak membebaskan HCl. R – O – R’ + PCl5  R – Cl + R’ – Cl + POCl3  Reaksi dengan Hidrogen Halida (HX) Eter terurai oleh asam halida, terutama oleh HI. Jika asam halida terbatas: R – O – R’ + HI  R – OH + R’ – I Jika asam halida berlebihan: R – O – R’ + 2 HI  R – I + R’ – I + H2O 29 REAKSI REAKSI PADA ALKOHOL DAN ETER
  • 28. MEMBEDAKAN ALKOHOL DENGAN ETER  Alkohol dan eter dapat dibedakan berdasarkan reaksinya dengan logam natrium dan fosforus pentaklorida (PCl5)  Alkohol bereaksi dengan logam natrium membebaskan hidrogen, sedangkan eter tidak bereaksi.  Alkohol bereaksi dengan PCl5 menghasilkan gas HCl, sedangkan eter bereaksi tetapi tidak menghasilkan HCl. R – OH + PCl5  R – Cl + H – Cl + POCl3 R – O – R’ + PCl5  R – Cl + R’ – Cl + POCl3 30
  • 30. ALKOHOL & ETER PENTING METANOL (CH3OH)  Dahulu sebagian besar metanol dibuat dari distilasi destruktif kayu (pemanasan kayu pada suhu tinggi tanpa udara) = alkohol kayu (wood alcohol).  Sekarang dibuat melalui hidrogenasi katalitik dari karbon monoksida.  Metanol sangat beracun. Konsumsi dalam jumlah yg sangat kecil sekalipun dapat menyebabkan kebutaan; dalam jumlah besar menyebabkan kematian.  Keracunan metanol dapat pula terjadi melalui penghirupan uap atau paparan jangka panjang terhadap kulit. 32
  • 31. ETANOL  Merupakan alkohol dari semua minuman beralkohol.  Dapat dibuat dari fermentasi gula, dengan menambahkan ragi ke dalam campuran gula dan air.  Ragi mengandung enzim yang memicu suatu reaksi berseri yang panjang, dan akhirnya mengubah suatu gula sederhana (C6H12O6) menjadi etanol dan karbon dioksida.  Etanol adalah suatu hipnotik (penidur). Ia menekan aktivitas otak atas meskipun memberi efek ilusi sebagai suatu stimulant.  Etanol juga toksik (metanol lbh toksik) 33 ALKOHOL & ETER PENTING
  • 32. ETILEN GLIKOL  Etilen glikol (HOCH2CH2OH) memiliki berat molekul yang rendah dan titik didih yang tinggi, serta campur dengan air.  Sifat ini membuat etilen glikol menjadi suatu antibeku (antifreeze) ideal untuk kendaraan bermotor. 34 ALKOHOL & ETER PENTING
  • 33. DIETIL ETER  Berupa suatu cairan dengan titik didih rendah dan mudah terbakar.  Sebagian besar eter bereaksi lambat dengan oksigen melalui suatu reaksi radikal yang disebut auto-oksidasi membentuk hidroperoksida dan peroksida (ekplosif).  Sering digunakan sebagai pelarut ekstraksi.  Dipakai sebagai suatu anestetik (pembius) pada pembedahan. 35 ALKOHOL & ETER PENTING

Notes de l'éditeur

  1. 1
  2. 5
  3. 6
  4. 7
  5. 8
  6. 9
  7. 10
  8. Revisi: 1-isopropoksi-2-metilpropana; 1-isopropoksi-2-metilenpropana; 2-isopropoksi-1-etanol; 1-etoksi-3-metil-2-butanol; 1-etoksi-2propanol; 4-etoksi-3-hidroksi-1-butena
  9. 15
  10. 16
  11. 20
  12. 21
  13. 28
  14. 29
  15. 32
  16. 33
  17. 34
  18. 35