1. INDUSTRI KREATIF
Kota Bandung
MUHAMMAD RIZAL FAHMI
(143010173)
EMAIL: officialrizalfahmi(at)gmail.com
REPOSITORY:
https://mrfdoc.github.io/bandunginfashion.github.io
3. 3
RANCANGAN PROSES BISNIS
PROMOSI DAN DIGITAL E-COMMERCE
UNTUKINDUSTRI KREATIF PADA SUB
SEKTOR INDUSTRIFASHION DI KOTA
BANDUNG
BEKERJASAMA DENGAN
DINAS KEBUDAYAAN PARIWISATA
DAN
KOMITE EKONOMI KREATIF
KOTA BANDUNG
4. 4
Pendahuluan
DAFTAR
ISI
01 Meliputi latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penelitian
Industri Kreatif Fashion
02 Definisi secara umum
Kerangka Pemecahan Masalah
03 Tahapan penelitian
Identifikasi Proses Bisnis
04 Memperlihatkan pertambahan nilai dengan analisis rantai nilai
Porter
Arsitektur Informasi
05 Pemetaan informasi dengan Business System Planning (BSP)
Pemetaan Proses Bisnis
06 Pemetaan proses bisnis level 0, level 1 dan level 2
6. Sejak awal abad 21,
dunia telah memasuki
fase ekonomi ke 4
yaitu era Ekonomi
Kreatif.
Howkins (Suryana, 2013)
Kota Bandung
dicanangkan sebagai pilot
project kota kreatif se-Asia
Timur di Yokohama pada
tahun 2007. Dimana Kota
Bandung akan menjadi titik
sentral pada
perkembangan ekonomi
masa depan yang berbasis
industri kreatif.
Berdasarkan data yang
dihimpun oleh Komite
Ekonomi Kreatif Kota
Bandung, Jumlah
Industri Kreatif terbanyak
adalah Industri Fashion
dengan persentase 53%
Saat ini Kota Bandung
mengalami suatu
pergeseran ekonomi
yaitu dari kota industri
menjadi kota jasa dan
perdagangan. Hal ini
diakibatkan oleh
sempitnya lahan.
Pemerintah perlu
memfasilitasi promosi
untuk meningkatkan
penjualan para pelaku
industry kreatif di Kota
Bandung dengan misi
Digital Talent dan dapat
dibuat proses bisnisnya
untuk membuat website
LATAR BELAKANG
7. TUJUAN
PENELITIA
N
1. Untuk memperoleh rancangan proses
bisnis promosi dan penjualan industri
fashion di Kota Bandung.
2. Memperoleh rancangan prototype
website yang informatif dan dapat
digunakan untuk mempromosikan produk-
produk kategori fashion di Kota Bandung
agar mampu meningkatkan penjualan dari
produk tersebut.
7
8. BATASAN
PENELITIAN
8
Fokus penelitian hanya pada Industri
Fashion di Kota Bandung
Aktivitas yang diteliti hanya promosi dan
penjualan
Level pemetaan proses bisnis hanya
sampai level 2
9. 9
INDUSTRI
KREATIF
FASHION
INDUSTRI KREATIF
Industri kreatif adalah industri yang berasal
dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan
serta bakat individu untuk menciptakan
kesejahteraan serta lapangan pekerjaan
dengan menghasilkan dan mengeksploitasi
daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.
FASHION
Arti sesungguhnya dari kata “fashion” adalah sesuatu
yang mengacu pada hal-hal yang dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang.
11. 11
FLOWCHART
PENELITIAN
Mulai
Studi Literatur
Pengum pulan Data:
1. Data Jumlah Industri Kreatif di Kota
Bandung
2. Data Jumlah Industri Kreatif di tiap
kecamatan di Kot a Bandung
3. Data Jumlah Industri Fashion di
Kota Bandung
Menentukan sub-sekt or industri paling
potensial pada industri kreatif di Kota
Bandung
Menentukan aktivitas paling penting
dalam Industri Fashion di Kota
Bandung
Identifikasi Proses Bisnis
Industri Fashion di Kota Bandung
A
Latar Belakang Penelitian
12. 12
FLOWCHART
PENELITIAN A
Membuat model pemetaan proses
bisnis Industri Fashion di Kota
Bandung secara umum (Level 0)
Membuat pemetaan terhadap interaksi
aktivitas promosi dan penjualan dengan
pelaku Industri Fashion
Membuat pemetaan terhadap interaksi pada
aktivitas promosi dan penjualan dengan
proses secara keseluruhan
Membuat pemetaan terhadap interaksi antar
proses secara keseluruhan di Industri
Fashion
Membuat rancangan website
informatif
Membuat pemetaan aktivitas promosi
dan penjualan Level 1 dan Level 2
Menerapkan bahasa pemrograman
pada Virtual Studio Code
Website
Running?
Selesai
TIDAK
YA
Analisis rancangan proses bisnis
promosi dan penjualan pada industri
fashion di Kota BandungAnalisis Rantai Nilai Industri
Fashion
Membuat Rancangan Arsitektur
Inform asi dengan Metode Business
System Planning (BSP)
B
B
14. 14
ANALISISRANTAI NILAIMODEL PORTER
KOMUNITAS
1. Melakukan kolaborasi, sharing dan membuat event fashion seperti single show dll.
2. Membentuk karakter unik fashion Bandung
3. Mewadahi dan mengembangkan desainer muda
TEKNOLOGI
1. Mesin berteknologi baru baik mesin jahit maupun mesin lainnya
2. Mekanisme penggunaan berupa pemasangan maupun mekanisme lainnya
3. Bahan baku baru yang dapat digunakan sebagai keunikan suatu desain fashion
PEMERINTAH
1. Promosi (pameran, pertunjukan)
2. Program Pemerintah Kota Bandung, Bandung Modest Fashion Vision 2018
1. Penjualan di pasar lokal
2. Ekspor
3. Penjualan Online situs
penjualan, media sosial,
website sendiri
4. Penjualan melalui
dropshipper & reseller
5. Membuka toko atau cabang
1. Melalui pihak ke 3 atau
distributor untuk menjual
langsung ke konsumen
2. Melalui dropshipper
3. Melalui agen atau reseller
4. Melalui pameran
1. Tidak terlalu membutuhkan
mesin yang canggih
2. Pembuatan dengan
handmade menjadi nilai
tambah tersendiri
1. Ide dapat berkembang dari
tren fashion global
2. Dapat dikolaborasikan
dengan model budaya lokal
sunda
3. Konsep desain bertema
4. Matches Color
5. Mix Printed Outfit
KREASI PRODUKSI DISTRIBUSI KOMERSIALISASI
BandungFashionIndustry
ValueChain
SUPPORTACTIVITIESPRIMARYACTIVITIES
TREN GLOBAL
1. Perubahan tren fashion global dinamis
2. Mudah diadopsi oleh gaya fashion Bandung
16. 16
BUSINESS SYSTEM
PLANNING
PEMBUATAN
ARSITEKTUR
INFORMASI
1. Definisikan
Tujuan Bisnis
2. Definisikan
Proses Bisnis
3. Definisikan Kelas
Data
4. Membuat
Arsitektur Informasi
No.
Kelompok Proses
Proses-proses
1. Kreasi 1. Research and Development
2. Membuat Pola Produk
3.
Membuat Blueprint Rancangan Produk
4. Analisis TrenFashion
5. SurveyPasar
2. Produksi 1. Perencanaan Produksi
2. Pengendalian Produksi
3. Pengadaan Bahan Baku
4. Penjadwalan Produksi
5. Teknologi Produksi
3. Distribusi 1. Perencanaan distribusi produk
2. Distribusi Lokal
3.
Distribusi Produk Melalui Program
Program Pemerintah
4. Distribusi Kepada Reseller
4. Komersialisasi 1.
PemenuhanDemand Dari Pasar
2. Promosi
3. Penjualan Melalui Dropshipper
4. Penjualan Online
1
18. 18
BUSINESS
SYSTEM
PLANNING
No. Kelas Data
1. Database
2. Sistem Informasi
3. Fasilitas
4. Inovasi
5. Penelitian
6. Administrasi
7. Demand
8. Promosi
9. Produksi
10. Kolaborasi
11. Strategi
12. Tren
13. Teknologi
14. Kerjasama
15. Pihak Eksternal (Ekosistem Ekraf)
3
23. PETA
PROSES
BISNIS
LEVEL 0
1. Pengembangan Visi dan Manajemen Strategi (Develop Vision and Strategic)
2. Promosi
(Promotion)
4. Penjualan (Sales)
PROSES PRIORITAS
5. Perancangan (Design)
6. Proses Produksi
(Production)
7. Hasil (Output)
3. Distribusi
(Distribution)
PROSES PENDUKUNG
10. Teknologi
9. Komunitas
Kreatif
8. Tren
Fashion
Global
11. Pemerintah
Kota Bandung
(Governments)
LEADSUPPORTSUPPORT
Produk Jadi
(Finished
Goods)
Rancangan
Produk
(Design)
Sumber Daya
Manusia (Human
Resource)
Kreatifitas
(Creativity)
Teknologi
(Technology)
Informasi
(Information)
Inovasi
(Innovation)
Kondisi Internal dan
Eksternal Pelaku
Ekonomi Kreatif
Fashion
(Internal and External
Environmental
Fashion Industry)
ZOOM
23
24. PETA
PROSES
BISNIS
AKTIVITAS
PROMOSI
LEVEL1
&
LEVEL2
APQC
FRAMEWORK
2.0 Promosi (Promotion)
2.1 Memahami pasar, pelanggan dan kemampuan internal
2.1.1 Melakukananalisis pelanggan dan analisis pasar
2.1.2 Mengevaluasi dan memprioritaskan peluang pasar
2.2 MengembangkanStrategi Pemasaran online
2.2.1 Menentukanpenawaran dan proposisi nilai pelanggan
2.2.2 Menentukanstrategi penetapan hargamenyesuaikandemand
2.2.3 Mengembangkandan mengelola brand
2.2.4 Mengelola strategi distribusi
2.3 Mengembangkandan mengelola rencanapemasaran
2.3.1 Menetapkan sasaran dan matriks produkberdasarkan segmen pasar
2.3.2 Menetapkan anggaran pemasaran
2.3.3 Merancangdan melaksanakanprogram pemasaran brand/ merk
2.3.4 Merancangdan melaksanakanpromosi
2.3.5 Mengembangkandan mengelola harga
2.3.6 Mengelola hargaproduk, promosi dan tunjangan
2.3.7 Melacak tindakan manajemen pelanggan
2.3.8 Melakukanposting review hasil peluncuranproduk
24
25. INTERAKSI
PROSESBISNIS
BUSINESSMODELCANVAS
CUSTOMER
SEGMENTS
CUSTOMER
RELATIONSHIPS
CHANNELS
VALUE
PROPOSITION
SEGMEN PASAR
DAPAT DITETAPKAN
BERDASARKAN SIAPA
YANG INGIN
MENJADI TUJUAN
PERUSAHAAN
UNTUK DILAYANI
ATAU DIPENUHI
KEBUTUHANNYA
SEGMEN PASAR
MASING-MASING
PELAKU INDUSTRI
FASHION BERBEDA
MEMBERIKAN FEEDBACK DALAM
PENJUALAN PRODUK DI WEBSITE
PENJUALAN
MEMPERBAIKI
PELAYANAN
MAUPUN KUALITAS
PRODUK
WEBSITE MEDIA SOSIAL
RESELLER
INDUSTRI FASHION DI
KOTA BANDUNG
MEMILIKI BERBAGAI
JENIS KEUNIKAN
DIANTARANYA
MEMILIKI GAYA
FASHION YANG
BERTEMA, MATCHES
COLOR, MIX PRINTED
OUTFIT. SEHINGGA
PRODUK-PRODUK
FASHION KOTA
BANDUNG MEMILIKI
NILAI LEBIH DENGAN
KUALITAS YANG BAIK
DAN DESAIN YANG
MENARIK
KEY
ACTIVITIES
KEY PARTNERS
KEY RESOURCE
COST STRUCTURE REVENUE STREAM
KREASI
PRODUKSI
DISTRIBUSI
KOMERSIALISASI
MANUSIA
TEKNOLOGI
BRAND
WEBSITE
PEMERINTAH
DISTRIBUTOR
PIHAK PENGADAAN
KOMUNITAS
VARIABLE COST:
BIAYA BAHAN
TERGANTUNG
JUMLAH YANG
DIPRODUKSI
ANGGARAN
PROMOSI
ANGGARAN
PENJUALAN
PENJUALAN PRODUK
FASHION
PENJUALAN
LANGSUNG DI TOKO
ATAU TEMPAT
LAINNYA
DROPSHIPPER
FIXED COST: GAJI
25
26. 26
PROTOTYPE WEBSITE
PEMBUATAN WEBSITE BERDASARKAN ARSITEKTUR INFORMASI YANG
DIDALAMNYA MEMUAT INFORMASI DAN KELAS DATA YANG HARUS
DITUNJUKAN. SELAIN ITU DIDUKUNG PULA DARI BUSINESS MODEL
CANVAS
29. KESIMPULAN
Untuk memperolah rancangan proses bisnis promosi dan digital
e-commerce pada industri fashion di Kota Bandung ini tentunya perlu
dilakukan beberapa tahapan. Tahapan yang dilakukan terdiri dari dua
tahapan utama yaitu perancangan sistem secara umum dan
perancangan sistem secara rinci.
Dalam perancangan secara umum dapat diidentifikasi melalui
analisis rantai nilai model Porter dan dibuat arsitektur informasinya
untuk konten websitenya.
Dalam perancangan secara rinci dilakukan pemetaan terhadap
proses bisnis level 0,1 dan 2 untuk diketahui interaksi proses bisnis
tersebut secara keseluruhan.
29
30. 30
SARAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa hal
yang menjadi saran bagi beberapa pihak kedepannya. Saran
tersebut tentunya akan sangat berguna bagi pihak terkait
termasuk pemerintah agar dapat mengembangkan proyek ini
menjadi lebih baik lagi dikarenakan keterbatasan peneliti. Jika
pemerintah serius dalam menggarap proyek ini untuk
mencapai misi Kota Bandung sebagai Kota Fashion 2018,
maka website perlu dikembangkan kembali dengan membuat
sistem database yang mampu menampung seluruh aspek
seperti data demand, kategori produk fashion yang dijual,
forum untuk kolaborasi, serta platform untuk berjualan. Selain
itu, pemerintahpun haruslah konsisten dalam
mengembangkan konsep digital e-commerce ini serta perlu
adanya pembuatan seperti peraturan baru bagi para pelaku
industri fashion untuk mendaftarkan unit usahanya pada
website tersebut agar memudahkan pemerintah dalam
melakukan pendataan.