Pdrb merupakan cerminan dari kemampuan produksi dan tingkat pendapatan suatu masyarakat itu berarti pdrb mempumyai hubumgan yang erat dengan pendapatan asli daerah
PDRB merefleksikan kemampuan produksi dan tingkat pendapatan masyarakat. Kenaikan PDRB berkorelasi positif dengan pendapatan daerah karena meningkatkan konsumsi dan penerimaan pajak pemerintah daerah. Pemerintah daerah menggunakan PDRB dalam menentukan kebijakan pembangunan untuk meningkatkan pendapatan per kapita.
Similar to Pdrb merupakan cerminan dari kemampuan produksi dan tingkat pendapatan suatu masyarakat itu berarti pdrb mempumyai hubumgan yang erat dengan pendapatan asli daerah
Similar to Pdrb merupakan cerminan dari kemampuan produksi dan tingkat pendapatan suatu masyarakat itu berarti pdrb mempumyai hubumgan yang erat dengan pendapatan asli daerah (20)
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Pdrb merupakan cerminan dari kemampuan produksi dan tingkat pendapatan suatu masyarakat itu berarti pdrb mempumyai hubumgan yang erat dengan pendapatan asli daerah
1. PDRB merupakan cerminan dari kemampuan produksi dan tingkat pendapatan suatu
masyarakat itu berarti PDRB mempumyai hubumgan yang erat dengan Pendapatan asli daerah.
Secara teori apabila terjadi kenaikan pendapatan individu maka akan mendorong kenaikan
konsumsi dari individu tersebut. Naiknya konsumsi masyarakat menyebabkan bertambahnya
pembayarau pajak baik dari Pajak Bumi dan Bangman , Pajak Pembangunan ataupun pajak -
pajak lainnya yang termasuk dalam komponen pajak yang di tarik dan di kelola pemerintah
daerah sebagai salah satu sumber penerimaan pendapatan asli daerah. Apabila pendapatan dari
sektor pajak meningkat, pendapatan daerah juga akan mengalami kenaikan apalagi selama ini
pajak memberikan kontribusi terbesar dalam menunjang peningkatan pendapat daerah maupun
pendapatan Negara. Jadi secara singnifikan kenaikan PDRB akan menyebabkan terjadinya
kenaikan pendapatan asli suatu daerah. Sehingga dalam menentukan arah kebijakan
pembangunan daerah Pemerintah Daerah selalu memperhitungkan sektor-sektor potensial yang
rnampu mendorong prodtktivitas masyarakat dalam meningkatkan pendapatan per kapita
penduduk.
Dalam menglutung Pendapatan Daerah hanya di pakai konsep domestik. Berarti
seluruh nilai tambah yang di timbulkan oleh berbagai sector lapangan usaha yang melakukan
kegiatan usahanya di suah wilayah regional (Propinsi atau KabupatenKotamadya) di masukkan
tanpa memperhatikan pemilikan atas faktor produksi yang ikut berpartisipasi dalam proses
produksi di daerah tersebut.
Terkait dengan PDRB tersebut ada beberapa metode perhitungan dari PDRB tersebut
diantaranya (taringan 2004) :
2. 1. Metode Langsung
a. Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi dimaksudkan untuk menghitung netto barang dan jasa
yang diproduksi oleh seluruh sektor ekonomi selama setahun disemua
wilayah/region. Barang dan jasa yang diproduksi ini dinilai pada harga
produksen yaitu harga yang belum termasuk biaya transport dan pemasaran
karena biaya transport akan dihitung sebagai pendapatan sektor transport
sedangkan biaya pemasaran akan dihitung sebagai pendapatan sektor
perdagangan.
b. Pendekatan Pendapatan
PDRB dirumuskan dengan memperhitungkan jumlah seluruh balas jasa yang
diterima oleh faktor produksi ( berupa gaji dan upah, bunga, sewa dan laba) yang
ikut serta dalam proses produksi di suatu wilayah/ region dalam waktu tertentu,
biasanya satu tahun. Berdasarkan pengertian diatas, maka nilai tambah bruto
adalah jumlah dari upah dan gaji , sewa tanah, bunga modal dan laba , semuanya
sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya.
c. Pendekatan pengeluaran
PDRB dihitung dengan menjumlahkan seluruh komponen pengeluaran akhir,
meliputi pengeluaran konsumsi rumah tangga dan swasta yang tidak mencari
keuntungan, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap
domestik bruto serta ekspor netto ( yaitu ekspor dikurangi impor) didalam suatu
wilayah/ region dalam jangka waktu tertentu biasanya setahun. Dengan metode
ini, perhitungan nilai tambah bruto bertitik tolak pada penggunaan akhir barang
dan jasa yang diproduksi.
3. 2. Metode Tidak Langsung
Secara konsep, estimasi penghitungan nilai PDRB menggunakan pendekatan
atas dasar harga berlaku (at current price) dan atas dasar harga konstan (at constan
price). Baik PDRB harga berlaku maupun harga konstan masing-masing mempunyai
interprestasi data yang berbeda
PDRB atas dasar harga berlaku adalah penghitungan PDRB berdasarkan tahun
berjalan atau harga yang berlaku pada setiap tahun penghitungan dengan masih
adanya faktor inflasi didalamnya. PDRB atas dasar harga konstan adalah
penghitungan PDRB berdasarkan harga tetap atau konstan pada tahun tertentu
dengan mengabaikan faktor inflasi. PDRB atas dasar harga konstan bertujuan untuk
melihat perkembangan PDRB atau perekonomian secara riil yang kenaikannya/
pertumbuhannya tidak dipengaruhi oleh adanya perubahan harga atau inflasi/deflasi