3. Definisi I`tikaf
I`tikaf
secara bahasa adalah:
Menetap, bertahan, selalu terikat dengan
sesuatu yang baik atau buruk.
Menurut syariat adalah:
Menetap di suatu masjid dengan niat
(mendekatkan diri kepada Allah)
4. Legalitas Syariat I`tikaf
اَل َوانُهوُرِشاَبُتاْمُتْنَأ َواَونُفِكاَعيِفاِد ِاجَسَمْال
(Tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang
kamu beri'tikaf dalam mesjid. (QS: al-Baqarah: 187)
اُهنِااَفَكَتْعااَرْشَعْالاَر ِاخ َوَ ْالاْنِماَانَضَمَرىتَحاُهاف َوَتاُللاامُث
اَفَكَتْعااُهُجا َو ْزَأاْنِماِهِدْعَب(رواهالبخارى)
Beliau (Rasul) beri`tikaf pada sepuluh hari terakhir
Ramadhan sampai ia diwafatkan oleh Allah, kemudian
para istri beliau tetap melanjutkan i`tikaf setelah beliau
meninggal
(HR. Bukhari).
5. Hukum Pelaksanaan I`tikaf
Disunnahkan sepanjang waktu; pada
bulan Ramadhan dan di luar Ramadhan
Sangat dianjurkan beri`tikaf pada
sepuluh hari terakhir Ramadhan, sebagai
usaha untuk meraih Lailatul Qadar dengan
memperbanyak ibadah di masjid.
Wajib melaksanakan i`tikaf karena
dinadzarkan untuk beri`tikaf.
6. Durasi Waktu Beri`tikaf
I`tikaf dilakukan minimal sejenak, selama waktu yang
dianggap sudah menetap disuatu tempat (menurut sebagian
fuqaha`)
I`tikaf dilakukan minimal sehari (menurut sebagian fuqaha`)
Setiap orang yang masuk masjid dianjurkan untuk berniat
i`tikaf, meskipun hanya sebentar di dalam masjid, yaitu:
اُْتي ََوناَافَكِتْعِ ْالاِ ِِلىَلاَعَت
Saya berniat i`tikaf karena Allah Ta`ala
Tidak ada batas maksimal waktu melaksanakan i`tikaf.
Bahkan boleh seumur hidup.
Durasi waktu i`tikaf, ditentukan oleh orang yang beri`tikaf
Bagi yang beri`tikaf di sepuluh hari terakhir Ramadhan,
dianjurkan untuk sudah berada di masjid sebelum Magrib
malam ke 21 Ramdhan dan berakhir i`tikaf setelah shalat Id di
masjid beri`tikaf
7. Tempat I`tikaf
Ulama sepakat bahwa i`tikaf hanya boleh
dilakukan di masjid. Tidak sah pada selain
masjid.
Sebaiknya i`tikaf dilakukan di masjid yang
dilaksanakan shalat jum`at dan shalat
jama`ah 5 waktu (Masjid Jami`)
Lebih afdhal i`tikaf dilakukan 3 masjid
yang diistimewakan (Masjidil Haram,
Masjid Nabawi, dan Masjidil Aqsha
8. Larangan Selama I`tikaf
Tidak boleh keluar masjid, kecuali untuk
perkara darurat atau perkara penting yang
tidak bisa diabaikan/ditunda.
Boleh keluar masjid untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan lazim manusia,
seperti: buang hajat, mandi, berwudhu`,
membuang najis, membersihkan diri dari
najis, dan lain-lain
9. Ya Allah, jadikanlah kami;
الُجَراُهُبْلَقاقلَعُماِد ِجَسَمْالِباِإاَذاَجََرخاُهْنِمىتَحاْوُعَياَداِهْيَلِإ
Seorang laki-laki yang hatinya terpaut
dengan masjid; ketika keluar darinya
sampai kembali ke dalamnya.
10. Semoga Anda Orangnya!
يِفاوتُيُبنَاِذَأاُاِلاْنَأاَعَف ْرُتاَرَكْذُي َواَهيِفااُهُمْسااُحِبَسُياُهَلاَهيِفاُِودُغْالِباِلاَص ْاْل َو(36)
االَج ِراَلاْمِهيِهْلُتاة َارَجِتاَل َواْعيَباْنَعاِرْكِذاِاِلاِامَقِإ َواِة ََلالصاِاءَتيِإ َواالزاِةاَكۙاونَاُفَاخَياًم ْوَي
اُبلَقَتَتاِهيِفاُوبُلُقْالاُارَصْبَ ْاْل َو(37)
36. Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang
telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut
nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan
waktu petang,
37. Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan
dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati
Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan
(dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada
suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan
menjadi goncang (QS: al-Nur:37).