SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
Infrastruktur Data
      Spatial

          Musnanda Satar




     Timika, Sarmi dan Jayapura
           November 2012
Pengertian
•   Data spatial adalah data berbasis ruang, menunjukkan lokasi object
    tertentu di atas permukaan bumi dalam konteks ruang dan lokasi.
•   Data Geospasial yang selanjutnya disingkat DG adalah data
    tentang lokasi geografis, dimensi atau ukuran, dan/atau karakteristik
    objek alam dan/atau buatan manusia yang berada di bawah,
    pada, atau di atas permukaan bumi (UU 41 tahun 2011)
•   Infrasturktur Data Spatial atau spatial data infrastructure (SDI) adalah
    pelaksanaan indfasruktur data dalam kerangka data geografis,
    metadata, pengguna dan tools yang secara interaktif terkoneksi
    dalam rangka penggunaan data spatial yang efesien dan fleksibel.
    Definisi yang lain adalah sebagai proses perpaduan teknologi,
    kebijakan, standar, sumberdaya dan aktifitas yang diperlukan
    lainnya untuk mendapatkan, mengolah, mendistribusi,
    menggunakan, mengelola serta menjaga data spatial.
Landasan Hukum
• UU No 4 Tahun 2011 tentang INFORMASI
  GEOSPASIAL
• UU No 14 tahun 2008 mengenai Keterbukaan
  Informasi Publik.
• UU No 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
• PP no 10 tahun 2010 tentang Ketelitian Peta dalam
  Penataan Ruang
• Perpres tahun 85 tahun 2007 tentang Jaringan Data
  Spatial Nasional.
Perkembangan SDI
• Istilah SDI pertama kali diperkenalkan tahun 1993 oleh U.S.
  National Research Council untuk menjelaskan dari
  teknologi,kebijkan dan pengaturan kelembagaan yang
  bersama-sama memfasilitasi pembuatan, pertukaran dan
  penggunaan geospatial data.
• Di Indonesia dimulai dari tahun 1993 oleh melibatkan 7 instansi
  pemerintah yang terkait dengan penggunaan data spatial.
  Kegiatan ini difasilitasi oleh BIG atau dulunya Bakosurtanal.
• Pertemuan lanjutan pembentukan dilakukan beberapa kali
  sesudah itu yaitu tahun 1997, 2000, 2003 sampai kemudian
  keluar konsep NSDI (National Spatial Data Infrastruktur).
• Melalui proses yang panjang tahun 2011 pengelolaan data
  spatial akhirnya memiliki payung hukum berupa UU.
Mengapa SDI diperlukan
• Needs: Kebutuhan data spatial sangat penting dalam
  perencanaan pembangunan pada hampir semua
  sektor. Tidak hanya lembaga seperti Bappeda, PU atau
  BPN, tetapi sektor-sektor lainpun sudah mulai
  menggunakan data spatial.
• Efficiency: Ada banyak pihak baik lembaga pemerintah
  maupun non pemerintah yang melakukan kegiatan
  pengadaan data spatial, penggunaan dan distribusi
  data spatial secara terpisah.
• Transparency: Data spatial kebanyakan merupakan
  data-data yang wajib di shared ke publik sebagai
  bagian dari transparansi. Diperlukan mekanisme,
  protokol dan aturan untuk mengatur proses ini agar
  data tersebut bisa diakses secara baik dan benar.
Permasalahan Umum
      Pengembangan SDI
• Tidak adanya koordinasi antara berbagai pihak yang
  baik tingkat kementrian/nasional, dinas/provinsi dan
  kabupaten, organisasi non pemerintah, dll. Banyak dari
  lembaga tersebut melakukan kegiatan pembangunan,
  pengolahan data secara sendiri-sendiri dan tidak
  melakukanproses sharing.
• Tidak adanya akuntabilitas dan transparansi dalam
  kegiatan terkait pengadaan dan pengolahan data
  spatial.
• Tidak adanya mekanisme dalam pengolahan data
  didalam lembaga/institusi, sehingga kadangkala data
  staff yang dikumpulkan menjadi milik pribadi dan ketika
  terjadi perpindahan/mutasi data tersebut terbawa oleh
  pribadi.
SDI Tingkat Nasional
• Badan Informasi Geospatial (BIG) mengumumkan
  project Geo Portal yang merupakan inisiatif dalam
  rangka koordinasi infrastruktur data spatial di Indonesia.
• Inisiatif Geospasial untuk negeri adalah portal geospasial
  Indonesia dibangun dengan partisipasi berbagai
  kementrian dan lembaga serta pemerintah daerah di
  Indonesia dapat dilihat dalam: http://maps.ina-
  sdi.or.id/home/index.html
• Aceh membentuk unit AGDC Aceh Geo Data Center
  tahun 2008. Kegiatan ini dikoordinasikan oleh Bappeda
  Provinsi Aceh dalam rangka meningkatkan efektifitas
  penggunaan data spatial dalam rehabilitasi pasca
  bencana tsunami dan gempa bumi.
Geo Portal Indonesia
Mengapa Perlu SDI Pada
   Tingkat Kabupaten
• Untuk mengoptimalkan peran data dalam menunjang
  kegiatan-kegiatan pembangunan,
• Mengurangi adanya duplikasi dari berbagai pihak,
• Membuat data geografi bisa lebih diakses oleh
  masyarakat luas dengan menggunakan standar,
• Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya terkait
  data spatial,
• Memberikan nilai tambah penggunaan data jika
  menggabungkan dari berbagai sumber dengan melalui
  kerjasama berbagai pihak baik pemerintah, swasta dan
  pendidikan dengan cara menambahkan jenis dan
  ketersediaan data yang ada.
SDI dan Penataan Ruang
•   Pada dasarnya, dalam tatanan IDSN, proses perencanaan tata ruang lebih
    bersifat sebagai pengguna (user) data spasial dimana data spatial
    diperlukan dalam proses penataan ruang,
•   Selain peta dasar, dalam perencanaan tata ruang juga memerlukan data
    spasial yang terkait dengan kondisi fisik wilayah, seperti kerentanan terhadap
    bencana, keanekaragaman hayati, oseanografi, iklim dan geofisika, serta
    data fisik wilayah lainnya,
•   Pembangunan data spasial pada umumnya memerlukan pembiayaan yang
    relatif besar, baik dalam proses pengadaan data dasar (mentah),
    pengolahan dan analisa data, maupun penyajian dalam wujud peta. Akses
    terhadap data spasial (seperti peta dasar atau citra satelit), umumnya
    diperlukan oleh lebih dari satu instansi. Oleh karena itu, berbagai data spasial
    yang telah dikembangkan oleh masing-masing instansi, akan lebih bermakna
    bila dapat saling dipertukarkan (dapat saling diakses oleh instansi terkait).
•   Pertukaran data (data sharing) antar instansi terkait, bila dapat terwujud,
    akan memberikan efisiensi pemanfaatan dana yang sangat signifikan,
    sekurangnya biaya proses pengolahan/analisa data dapat dihemat.
Apa langkah selanjutnya?
•   Perlu adanya dasar hukum yang mengatur mekanisme dan prosedur kerja
    yang dapat diacu bersama dalam rangka perwujudan/implementasi IDSN.
•   Perlu dilakukan standarisasi data spasial yang selanjutnya menjadi acuan
    oleh seluruh pihak yang terkait dalam rangka implementasi IDSN.
•   Perlu dilakukan percepatan penyediaan peta dasar dengan tingkat ketelitian
    yang memadahi (skala 1:25.000) untuk seluruh wilayah yang sangat
    diperlukan dalam perencanaan pembangunan.
•   Perlu dikembangkan capacity building IDSN, khususnya kesiapan sumber
    daya manusia yang handal, baik kualitas maupun kuantitas, dalam
    penyediaan, pengelolaan, pendistribusian/ penyebarluasan dan
    pelaksanaan data sharing, serta penguasaan teknologi dalam rangka
    implementasi IDSN.
•   Perlu optimalisasi dalam implementasi perangkat lunak yang interoperabilitas
    dalam rangka data sharing. Untuk itu, Sistem Informasi Geografis berbasis
    Web harus terus dikembangkan, khususnya dalam pengembangan elemen
    sistemnya seperti infrastruktur, data, kelembagaan dan SDMnya.
Provinsi/Kabupaten Dalam
            SDI?
• Mendorong adanya payung hukum pengelolaan
  data spatial;
• Mendorong dibentuknya unit khusus dalam
  pengolahan data spatial di dalam Bappeda;
• Mengalokasikan staff yang bekerja dalam
  pengelolaan data spatial dalam Bappeda/Dinas
  terkait;
• Mendorong adanya rencana anggaran rutin
  dalam kegiatan pengelolaan data spatial.

Contenu connexe

Tendances

Dasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaanDasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaanZia Ul Maksum
 
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...CIFOR-ICRAF
 
Jaring Informasi Geospasial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Jaring Informasi Geospasial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan RakyatJaring Informasi Geospasial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Jaring Informasi Geospasial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan RakyatMgs Zulfikar Rasyidi
 
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISTiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISbramantiyo marjuki
 
Makalah geosat vlbi
Makalah geosat vlbiMakalah geosat vlbi
Makalah geosat vlbifebrina11
 
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0oriza steva andra
 
Analisis pusat pelayanan di kabupaten serang
Analisis pusat pelayanan di kabupaten serangAnalisis pusat pelayanan di kabupaten serang
Analisis pusat pelayanan di kabupaten serangArief Budiman
 
JENIS – JENIS PETA UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
JENIS – JENIS PETA UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAJENIS – JENIS PETA UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
JENIS – JENIS PETA UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAInstitut Teknologi Medan
 
Contok kerangka acuan kerja
Contok kerangka acuan kerjaContok kerangka acuan kerja
Contok kerangka acuan kerjaagus prapto
 
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi) Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi) bramantiyo marjuki
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPenataan Ruang
 
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...Deki Zulkarnain
 
Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah  Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah Hafida Siti
 
Juknis pengukuran bidang tanah sistematik lengkap
Juknis pengukuran bidang tanah  sistematik lengkap Juknis pengukuran bidang tanah  sistematik lengkap
Juknis pengukuran bidang tanah sistematik lengkap Ethan Nagekeo
 
Analisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahanAnalisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahanSOFI ANI
 

Tendances (20)

Dasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaanDasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaan
 
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
 
Jaring Informasi Geospasial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Jaring Informasi Geospasial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan RakyatJaring Informasi Geospasial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Jaring Informasi Geospasial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
 
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISTiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
 
Makalah geosat vlbi
Makalah geosat vlbiMakalah geosat vlbi
Makalah geosat vlbi
 
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
 
Analisis pusat pelayanan di kabupaten serang
Analisis pusat pelayanan di kabupaten serangAnalisis pusat pelayanan di kabupaten serang
Analisis pusat pelayanan di kabupaten serang
 
pci geomatica
pci geomaticapci geomatica
pci geomatica
 
JENIS – JENIS PETA UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
JENIS – JENIS PETA UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAJENIS – JENIS PETA UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
JENIS – JENIS PETA UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
 
Transformasi Koordinat dari DGN 95 ke SRGI 2013
Transformasi Koordinat dari DGN 95 ke SRGI 2013Transformasi Koordinat dari DGN 95 ke SRGI 2013
Transformasi Koordinat dari DGN 95 ke SRGI 2013
 
Contok kerangka acuan kerja
Contok kerangka acuan kerjaContok kerangka acuan kerja
Contok kerangka acuan kerja
 
Struktur ruang
Struktur ruangStruktur ruang
Struktur ruang
 
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi) Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
 
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
 
Penilaian tanah
Penilaian tanahPenilaian tanah
Penilaian tanah
 
Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah  Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah
 
Juknis pengukuran bidang tanah sistematik lengkap
Juknis pengukuran bidang tanah  sistematik lengkap Juknis pengukuran bidang tanah  sistematik lengkap
Juknis pengukuran bidang tanah sistematik lengkap
 
Analisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahanAnalisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahan
 
Tugas Manajemen Survei dan Pemetaan
Tugas Manajemen Survei dan PemetaanTugas Manajemen Survei dan Pemetaan
Tugas Manajemen Survei dan Pemetaan
 

En vedette

Perencanaan Pembangunan dengan Aplikasi Data Spasial
Perencanaan Pembangunan dengan Aplikasi Data Spasial Perencanaan Pembangunan dengan Aplikasi Data Spasial
Perencanaan Pembangunan dengan Aplikasi Data Spasial Dadang Solihin
 
Network Analyst dalam Sistem Informasi Geografis
Network Analyst dalam Sistem Informasi GeografisNetwork Analyst dalam Sistem Informasi Geografis
Network Analyst dalam Sistem Informasi GeografisSally Indah N
 
Pengenalan Sistem Informasi Geografis
Pengenalan Sistem Informasi GeografisPengenalan Sistem Informasi Geografis
Pengenalan Sistem Informasi GeografisRizky Firmansyah
 
I ♥ Maps: Quantum GIS + Python
I ♥ Maps: Quantum GIS + PythonI ♥ Maps: Quantum GIS + Python
I ♥ Maps: Quantum GIS + PythonPaige Bailey
 
Forum Data dan Pengelolaan Data Pembangunan di Papua
Forum Data dan Pengelolaan Data Pembangunan di PapuaForum Data dan Pengelolaan Data Pembangunan di Papua
Forum Data dan Pengelolaan Data Pembangunan di PapuaAchmad Tamrin
 
Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102
Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102
Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102Sally Indah N
 
Pengantar kartografi
Pengantar kartografiPengantar kartografi
Pengantar kartografijetgeo96
 
Peta objek geografi (diah,lia,rani)
Peta objek geografi (diah,lia,rani)Peta objek geografi (diah,lia,rani)
Peta objek geografi (diah,lia,rani)diah_nahdhiah_35
 
7. pembangunan ekonomi daerah 5 v abdul hadi (11140742)
7. pembangunan ekonomi daerah 5 v abdul hadi (11140742)7. pembangunan ekonomi daerah 5 v abdul hadi (11140742)
7. pembangunan ekonomi daerah 5 v abdul hadi (11140742)abdul hadi
 
Aplikasi GIS dalam penataan ruang
Aplikasi GIS dalam penataan ruangAplikasi GIS dalam penataan ruang
Aplikasi GIS dalam penataan ruangMusnanda Satar
 
Inovasi Pelayanan Sistem Pertiketan Bus Transjakarta
Inovasi Pelayanan Sistem Pertiketan Bus TransjakartaInovasi Pelayanan Sistem Pertiketan Bus Transjakarta
Inovasi Pelayanan Sistem Pertiketan Bus TransjakartaRochmat Sudiarjo
 
Laporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan Gajahmungkur
Laporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan GajahmungkurLaporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan Gajahmungkur
Laporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan GajahmungkurSally Indah N
 
Pembangunan ekonomi daerah......
Pembangunan ekonomi daerah......Pembangunan ekonomi daerah......
Pembangunan ekonomi daerah......rosita puspa
 
Data Perencanaan Pembangunan Daerah
Data Perencanaan Pembangunan DaerahData Perencanaan Pembangunan Daerah
Data Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Dukungan Data dan Informasi dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah
Dukungan Data dan Informasi dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah Dukungan Data dan Informasi dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah
Dukungan Data dan Informasi dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...Jonh Boekorsjom
 

En vedette (20)

Perencanaan Pembangunan dengan Aplikasi Data Spasial
Perencanaan Pembangunan dengan Aplikasi Data Spasial Perencanaan Pembangunan dengan Aplikasi Data Spasial
Perencanaan Pembangunan dengan Aplikasi Data Spasial
 
Network Analyst dalam Sistem Informasi Geografis
Network Analyst dalam Sistem Informasi GeografisNetwork Analyst dalam Sistem Informasi Geografis
Network Analyst dalam Sistem Informasi Geografis
 
Pengenalan Sistem Informasi Geografis
Pengenalan Sistem Informasi GeografisPengenalan Sistem Informasi Geografis
Pengenalan Sistem Informasi Geografis
 
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
 
I ♥ Maps: Quantum GIS + Python
I ♥ Maps: Quantum GIS + PythonI ♥ Maps: Quantum GIS + Python
I ♥ Maps: Quantum GIS + Python
 
Forum Data dan Pengelolaan Data Pembangunan di Papua
Forum Data dan Pengelolaan Data Pembangunan di PapuaForum Data dan Pengelolaan Data Pembangunan di Papua
Forum Data dan Pengelolaan Data Pembangunan di Papua
 
Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102
Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102
Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102
 
Pengantar kartografi
Pengantar kartografiPengantar kartografi
Pengantar kartografi
 
Peta objek geografi (diah,lia,rani)
Peta objek geografi (diah,lia,rani)Peta objek geografi (diah,lia,rani)
Peta objek geografi (diah,lia,rani)
 
7. pembangunan ekonomi daerah 5 v abdul hadi (11140742)
7. pembangunan ekonomi daerah 5 v abdul hadi (11140742)7. pembangunan ekonomi daerah 5 v abdul hadi (11140742)
7. pembangunan ekonomi daerah 5 v abdul hadi (11140742)
 
Aplikasi GIS dalam penataan ruang
Aplikasi GIS dalam penataan ruangAplikasi GIS dalam penataan ruang
Aplikasi GIS dalam penataan ruang
 
Inovasi Pelayanan Sistem Pertiketan Bus Transjakarta
Inovasi Pelayanan Sistem Pertiketan Bus TransjakartaInovasi Pelayanan Sistem Pertiketan Bus Transjakarta
Inovasi Pelayanan Sistem Pertiketan Bus Transjakarta
 
Laporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan Gajahmungkur
Laporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan GajahmungkurLaporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan Gajahmungkur
Laporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan Gajahmungkur
 
Metadata Dalam GIS
Metadata Dalam GISMetadata Dalam GIS
Metadata Dalam GIS
 
11 Map Composer dengan QGIS 2.4
11 Map Composer dengan QGIS 2.411 Map Composer dengan QGIS 2.4
11 Map Composer dengan QGIS 2.4
 
Pembangunan ekonomi daerah......
Pembangunan ekonomi daerah......Pembangunan ekonomi daerah......
Pembangunan ekonomi daerah......
 
Data Perencanaan Pembangunan Daerah
Data Perencanaan Pembangunan DaerahData Perencanaan Pembangunan Daerah
Data Perencanaan Pembangunan Daerah
 
04 Dasar-dasar QGIS dan Plugin
04 Dasar-dasar QGIS dan Plugin04 Dasar-dasar QGIS dan Plugin
04 Dasar-dasar QGIS dan Plugin
 
Dukungan Data dan Informasi dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah
Dukungan Data dan Informasi dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah Dukungan Data dan Informasi dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah
Dukungan Data dan Informasi dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah
 
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...
 

Similaire à MENYEDIAKAN SDI LOKAL

Integrasi data geospasial darat dan laut
Integrasi data geospasial darat dan lautIntegrasi data geospasial darat dan laut
Integrasi data geospasial darat dan lautmasandz
 
Pengembangan Pengelolaan Katalog Data Spasial Berbasis WebGIS di Lingkungan ...
Pengembangan Pengelolaan Katalog Data Spasial Berbasis WebGIS  di Lingkungan ...Pengembangan Pengelolaan Katalog Data Spasial Berbasis WebGIS  di Lingkungan ...
Pengembangan Pengelolaan Katalog Data Spasial Berbasis WebGIS di Lingkungan ...bramantiyo marjuki
 
Kebijakan Satu Data DJCK 2022.pdf
Kebijakan Satu Data DJCK 2022.pdfKebijakan Satu Data DJCK 2022.pdf
Kebijakan Satu Data DJCK 2022.pdfAgungArdy2
 
Simulasi seminar peranan basis data terintegrasi dalam sistem informasi per...
Simulasi seminar   peranan basis data terintegrasi dalam sistem informasi per...Simulasi seminar   peranan basis data terintegrasi dalam sistem informasi per...
Simulasi seminar peranan basis data terintegrasi dalam sistem informasi per...Anindya N. Rafitricia
 
Membangun sistem informasi pertanahan
Membangun sistem informasi pertanahanMembangun sistem informasi pertanahan
Membangun sistem informasi pertanahanAni Rani
 
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitin
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitinBab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitin
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitinkiky permana
 
4250887b9606fa62f2c9450c72fb46d2.pdf
4250887b9606fa62f2c9450c72fb46d2.pdf4250887b9606fa62f2c9450c72fb46d2.pdf
4250887b9606fa62f2c9450c72fb46d2.pdfAgungDwiPutrantoWibo1
 
PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...
PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK  MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK  MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...
PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...bramantiyo marjuki
 
PL3201 Sesi 10.pdf
PL3201 Sesi 10.pdfPL3201 Sesi 10.pdf
PL3201 Sesi 10.pdfMayaSafira10
 
Paparan Infrastruktur TI Pemprov Kalbar - Unit PDE
Paparan Infrastruktur TI Pemprov Kalbar - Unit PDEPaparan Infrastruktur TI Pemprov Kalbar - Unit PDE
Paparan Infrastruktur TI Pemprov Kalbar - Unit PDESofiarti Dyah Anggunia
 
Bahan perancanagan data base (sri astiti )
Bahan perancanagan data base (sri astiti )Bahan perancanagan data base (sri astiti )
Bahan perancanagan data base (sri astiti )Researcher Syndicate68
 
Pengembangan E-Government di Pemerintah Daerah
Pengembangan E-Government di Pemerintah DaerahPengembangan E-Government di Pemerintah Daerah
Pengembangan E-Government di Pemerintah DaerahIndriyatno Banyumurti
 
Kak database perumahan
Kak database perumahanKak database perumahan
Kak database perumahanamrin syahrafi
 

Similaire à MENYEDIAKAN SDI LOKAL (20)

Integrasi data geospasial darat dan laut
Integrasi data geospasial darat dan lautIntegrasi data geospasial darat dan laut
Integrasi data geospasial darat dan laut
 
Pengembangan Pengelolaan Katalog Data Spasial Berbasis WebGIS di Lingkungan ...
Pengembangan Pengelolaan Katalog Data Spasial Berbasis WebGIS  di Lingkungan ...Pengembangan Pengelolaan Katalog Data Spasial Berbasis WebGIS  di Lingkungan ...
Pengembangan Pengelolaan Katalog Data Spasial Berbasis WebGIS di Lingkungan ...
 
Kebijakan Satu Data DJCK 2022.pdf
Kebijakan Satu Data DJCK 2022.pdfKebijakan Satu Data DJCK 2022.pdf
Kebijakan Satu Data DJCK 2022.pdf
 
Simulasi seminar peranan basis data terintegrasi dalam sistem informasi per...
Simulasi seminar   peranan basis data terintegrasi dalam sistem informasi per...Simulasi seminar   peranan basis data terintegrasi dalam sistem informasi per...
Simulasi seminar peranan basis data terintegrasi dalam sistem informasi per...
 
Membangun sistem informasi pertanahan
Membangun sistem informasi pertanahanMembangun sistem informasi pertanahan
Membangun sistem informasi pertanahan
 
LAYOUT PETA JAWA BARAT
LAYOUT PETA JAWA BARATLAYOUT PETA JAWA BARAT
LAYOUT PETA JAWA BARAT
 
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitin
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitinBab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitin
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitin
 
Bab3
Bab3Bab3
Bab3
 
Kabar jkpp 19
Kabar jkpp 19Kabar jkpp 19
Kabar jkpp 19
 
One Map Policy
One Map PolicyOne Map Policy
One Map Policy
 
4250887b9606fa62f2c9450c72fb46d2.pdf
4250887b9606fa62f2c9450c72fb46d2.pdf4250887b9606fa62f2c9450c72fb46d2.pdf
4250887b9606fa62f2c9450c72fb46d2.pdf
 
FGD di Provinsi Banten
FGD di Provinsi BantenFGD di Provinsi Banten
FGD di Provinsi Banten
 
PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...
PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK  MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK  MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...
PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...
 
DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0
DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0
DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MapInfo 6.0
 
PL3201 Sesi 10.pdf
PL3201 Sesi 10.pdfPL3201 Sesi 10.pdf
PL3201 Sesi 10.pdf
 
Paparan Infrastruktur TI Pemprov Kalbar - Unit PDE
Paparan Infrastruktur TI Pemprov Kalbar - Unit PDEPaparan Infrastruktur TI Pemprov Kalbar - Unit PDE
Paparan Infrastruktur TI Pemprov Kalbar - Unit PDE
 
Bahan perancanagan data base (sri astiti )
Bahan perancanagan data base (sri astiti )Bahan perancanagan data base (sri astiti )
Bahan perancanagan data base (sri astiti )
 
Pengembangan E-Government di Pemerintah Daerah
Pengembangan E-Government di Pemerintah DaerahPengembangan E-Government di Pemerintah Daerah
Pengembangan E-Government di Pemerintah Daerah
 
Tor seminar nasional jkpp 1 tahun ksp
Tor seminar nasional jkpp   1 tahun kspTor seminar nasional jkpp   1 tahun ksp
Tor seminar nasional jkpp 1 tahun ksp
 
Kak database perumahan
Kak database perumahanKak database perumahan
Kak database perumahan
 

Plus de Musnanda Satar

Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan RuangInstrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan RuangMusnanda Satar
 
Bekerja dengan data online arcgis server
Bekerja dengan data online arcgis serverBekerja dengan data online arcgis server
Bekerja dengan data online arcgis serverMusnanda Satar
 
Proses Pelaksanaan KLHS RTRW dan RPJM di Kabupaten
Proses Pelaksanaan KLHS RTRW dan RPJM di KabupatenProses Pelaksanaan KLHS RTRW dan RPJM di Kabupaten
Proses Pelaksanaan KLHS RTRW dan RPJM di KabupatenMusnanda Satar
 
Analisis forest fire kaltim+kaltara
Analisis forest fire kaltim+kaltaraAnalisis forest fire kaltim+kaltara
Analisis forest fire kaltim+kaltaraMusnanda Satar
 
Analisis spatial lokasi hti kalimantan timur
Analisis spatial lokasi hti kalimantan timurAnalisis spatial lokasi hti kalimantan timur
Analisis spatial lokasi hti kalimantan timurMusnanda Satar
 
Peluang implementasi Development by Design (DbD) di Sektor HTI
Peluang implementasi Development by Design (DbD) di Sektor HTIPeluang implementasi Development by Design (DbD) di Sektor HTI
Peluang implementasi Development by Design (DbD) di Sektor HTIMusnanda Satar
 
Development by design bahasa indonesia
Development by design bahasa indonesiaDevelopment by design bahasa indonesia
Development by design bahasa indonesiaMusnanda Satar
 
Tata Cara Penyusunan RPJMD Kabupaten
Tata Cara Penyusunan RPJMD KabupatenTata Cara Penyusunan RPJMD Kabupaten
Tata Cara Penyusunan RPJMD KabupatenMusnanda Satar
 
Tata Cara Penyusunan RPJP/M D Kabupaten
Tata Cara Penyusunan RPJP/M D KabupatenTata Cara Penyusunan RPJP/M D Kabupaten
Tata Cara Penyusunan RPJP/M D KabupatenMusnanda Satar
 
Presentation Adaptasi Mitigasi Perubahan Iklim
Presentation Adaptasi Mitigasi Perubahan Iklim Presentation Adaptasi Mitigasi Perubahan Iklim
Presentation Adaptasi Mitigasi Perubahan Iklim Musnanda Satar
 
Proses penyusunan renstra skpd
Proses penyusunan renstra skpdProses penyusunan renstra skpd
Proses penyusunan renstra skpdMusnanda Satar
 
Tahapan penyelenggaraan KLHS
Tahapan penyelenggaraan KLHSTahapan penyelenggaraan KLHS
Tahapan penyelenggaraan KLHSMusnanda Satar
 

Plus de Musnanda Satar (15)

Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan RuangInstrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
 
Bekerja dengan data online arcgis server
Bekerja dengan data online arcgis serverBekerja dengan data online arcgis server
Bekerja dengan data online arcgis server
 
Proses Pelaksanaan KLHS RTRW dan RPJM di Kabupaten
Proses Pelaksanaan KLHS RTRW dan RPJM di KabupatenProses Pelaksanaan KLHS RTRW dan RPJM di Kabupaten
Proses Pelaksanaan KLHS RTRW dan RPJM di Kabupaten
 
Analisis forest fire kaltim+kaltara
Analisis forest fire kaltim+kaltaraAnalisis forest fire kaltim+kaltara
Analisis forest fire kaltim+kaltara
 
Analisis spatial lokasi hti kalimantan timur
Analisis spatial lokasi hti kalimantan timurAnalisis spatial lokasi hti kalimantan timur
Analisis spatial lokasi hti kalimantan timur
 
Peluang implementasi Development by Design (DbD) di Sektor HTI
Peluang implementasi Development by Design (DbD) di Sektor HTIPeluang implementasi Development by Design (DbD) di Sektor HTI
Peluang implementasi Development by Design (DbD) di Sektor HTI
 
Manual ArcGIS
Manual ArcGIS Manual ArcGIS
Manual ArcGIS
 
Development by design bahasa indonesia
Development by design bahasa indonesiaDevelopment by design bahasa indonesia
Development by design bahasa indonesia
 
Tata Cara Penyusunan RPJMD Kabupaten
Tata Cara Penyusunan RPJMD KabupatenTata Cara Penyusunan RPJMD Kabupaten
Tata Cara Penyusunan RPJMD Kabupaten
 
Tata Cara Penyusunan RPJP/M D Kabupaten
Tata Cara Penyusunan RPJP/M D KabupatenTata Cara Penyusunan RPJP/M D Kabupaten
Tata Cara Penyusunan RPJP/M D Kabupaten
 
Presentation Adaptasi Mitigasi Perubahan Iklim
Presentation Adaptasi Mitigasi Perubahan Iklim Presentation Adaptasi Mitigasi Perubahan Iklim
Presentation Adaptasi Mitigasi Perubahan Iklim
 
Proses penyusunan renstra skpd
Proses penyusunan renstra skpdProses penyusunan renstra skpd
Proses penyusunan renstra skpd
 
Web mapping
Web mappingWeb mapping
Web mapping
 
Tahapan penyelenggaraan KLHS
Tahapan penyelenggaraan KLHSTahapan penyelenggaraan KLHS
Tahapan penyelenggaraan KLHS
 
KLHS
KLHSKLHS
KLHS
 

MENYEDIAKAN SDI LOKAL

  • 1. Infrastruktur Data Spatial Musnanda Satar Timika, Sarmi dan Jayapura November 2012
  • 2. Pengertian • Data spatial adalah data berbasis ruang, menunjukkan lokasi object tertentu di atas permukaan bumi dalam konteks ruang dan lokasi. • Data Geospasial yang selanjutnya disingkat DG adalah data tentang lokasi geografis, dimensi atau ukuran, dan/atau karakteristik objek alam dan/atau buatan manusia yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi (UU 41 tahun 2011) • Infrasturktur Data Spatial atau spatial data infrastructure (SDI) adalah pelaksanaan indfasruktur data dalam kerangka data geografis, metadata, pengguna dan tools yang secara interaktif terkoneksi dalam rangka penggunaan data spatial yang efesien dan fleksibel. Definisi yang lain adalah sebagai proses perpaduan teknologi, kebijakan, standar, sumberdaya dan aktifitas yang diperlukan lainnya untuk mendapatkan, mengolah, mendistribusi, menggunakan, mengelola serta menjaga data spatial.
  • 3. Landasan Hukum • UU No 4 Tahun 2011 tentang INFORMASI GEOSPASIAL • UU No 14 tahun 2008 mengenai Keterbukaan Informasi Publik. • UU No 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang • PP no 10 tahun 2010 tentang Ketelitian Peta dalam Penataan Ruang • Perpres tahun 85 tahun 2007 tentang Jaringan Data Spatial Nasional.
  • 4. Perkembangan SDI • Istilah SDI pertama kali diperkenalkan tahun 1993 oleh U.S. National Research Council untuk menjelaskan dari teknologi,kebijkan dan pengaturan kelembagaan yang bersama-sama memfasilitasi pembuatan, pertukaran dan penggunaan geospatial data. • Di Indonesia dimulai dari tahun 1993 oleh melibatkan 7 instansi pemerintah yang terkait dengan penggunaan data spatial. Kegiatan ini difasilitasi oleh BIG atau dulunya Bakosurtanal. • Pertemuan lanjutan pembentukan dilakukan beberapa kali sesudah itu yaitu tahun 1997, 2000, 2003 sampai kemudian keluar konsep NSDI (National Spatial Data Infrastruktur). • Melalui proses yang panjang tahun 2011 pengelolaan data spatial akhirnya memiliki payung hukum berupa UU.
  • 5. Mengapa SDI diperlukan • Needs: Kebutuhan data spatial sangat penting dalam perencanaan pembangunan pada hampir semua sektor. Tidak hanya lembaga seperti Bappeda, PU atau BPN, tetapi sektor-sektor lainpun sudah mulai menggunakan data spatial. • Efficiency: Ada banyak pihak baik lembaga pemerintah maupun non pemerintah yang melakukan kegiatan pengadaan data spatial, penggunaan dan distribusi data spatial secara terpisah. • Transparency: Data spatial kebanyakan merupakan data-data yang wajib di shared ke publik sebagai bagian dari transparansi. Diperlukan mekanisme, protokol dan aturan untuk mengatur proses ini agar data tersebut bisa diakses secara baik dan benar.
  • 6. Permasalahan Umum Pengembangan SDI • Tidak adanya koordinasi antara berbagai pihak yang baik tingkat kementrian/nasional, dinas/provinsi dan kabupaten, organisasi non pemerintah, dll. Banyak dari lembaga tersebut melakukan kegiatan pembangunan, pengolahan data secara sendiri-sendiri dan tidak melakukanproses sharing. • Tidak adanya akuntabilitas dan transparansi dalam kegiatan terkait pengadaan dan pengolahan data spatial. • Tidak adanya mekanisme dalam pengolahan data didalam lembaga/institusi, sehingga kadangkala data staff yang dikumpulkan menjadi milik pribadi dan ketika terjadi perpindahan/mutasi data tersebut terbawa oleh pribadi.
  • 7. SDI Tingkat Nasional • Badan Informasi Geospatial (BIG) mengumumkan project Geo Portal yang merupakan inisiatif dalam rangka koordinasi infrastruktur data spatial di Indonesia. • Inisiatif Geospasial untuk negeri adalah portal geospasial Indonesia dibangun dengan partisipasi berbagai kementrian dan lembaga serta pemerintah daerah di Indonesia dapat dilihat dalam: http://maps.ina- sdi.or.id/home/index.html • Aceh membentuk unit AGDC Aceh Geo Data Center tahun 2008. Kegiatan ini dikoordinasikan oleh Bappeda Provinsi Aceh dalam rangka meningkatkan efektifitas penggunaan data spatial dalam rehabilitasi pasca bencana tsunami dan gempa bumi.
  • 9. Mengapa Perlu SDI Pada Tingkat Kabupaten • Untuk mengoptimalkan peran data dalam menunjang kegiatan-kegiatan pembangunan, • Mengurangi adanya duplikasi dari berbagai pihak, • Membuat data geografi bisa lebih diakses oleh masyarakat luas dengan menggunakan standar, • Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya terkait data spatial, • Memberikan nilai tambah penggunaan data jika menggabungkan dari berbagai sumber dengan melalui kerjasama berbagai pihak baik pemerintah, swasta dan pendidikan dengan cara menambahkan jenis dan ketersediaan data yang ada.
  • 10. SDI dan Penataan Ruang • Pada dasarnya, dalam tatanan IDSN, proses perencanaan tata ruang lebih bersifat sebagai pengguna (user) data spasial dimana data spatial diperlukan dalam proses penataan ruang, • Selain peta dasar, dalam perencanaan tata ruang juga memerlukan data spasial yang terkait dengan kondisi fisik wilayah, seperti kerentanan terhadap bencana, keanekaragaman hayati, oseanografi, iklim dan geofisika, serta data fisik wilayah lainnya, • Pembangunan data spasial pada umumnya memerlukan pembiayaan yang relatif besar, baik dalam proses pengadaan data dasar (mentah), pengolahan dan analisa data, maupun penyajian dalam wujud peta. Akses terhadap data spasial (seperti peta dasar atau citra satelit), umumnya diperlukan oleh lebih dari satu instansi. Oleh karena itu, berbagai data spasial yang telah dikembangkan oleh masing-masing instansi, akan lebih bermakna bila dapat saling dipertukarkan (dapat saling diakses oleh instansi terkait). • Pertukaran data (data sharing) antar instansi terkait, bila dapat terwujud, akan memberikan efisiensi pemanfaatan dana yang sangat signifikan, sekurangnya biaya proses pengolahan/analisa data dapat dihemat.
  • 11. Apa langkah selanjutnya? • Perlu adanya dasar hukum yang mengatur mekanisme dan prosedur kerja yang dapat diacu bersama dalam rangka perwujudan/implementasi IDSN. • Perlu dilakukan standarisasi data spasial yang selanjutnya menjadi acuan oleh seluruh pihak yang terkait dalam rangka implementasi IDSN. • Perlu dilakukan percepatan penyediaan peta dasar dengan tingkat ketelitian yang memadahi (skala 1:25.000) untuk seluruh wilayah yang sangat diperlukan dalam perencanaan pembangunan. • Perlu dikembangkan capacity building IDSN, khususnya kesiapan sumber daya manusia yang handal, baik kualitas maupun kuantitas, dalam penyediaan, pengelolaan, pendistribusian/ penyebarluasan dan pelaksanaan data sharing, serta penguasaan teknologi dalam rangka implementasi IDSN. • Perlu optimalisasi dalam implementasi perangkat lunak yang interoperabilitas dalam rangka data sharing. Untuk itu, Sistem Informasi Geografis berbasis Web harus terus dikembangkan, khususnya dalam pengembangan elemen sistemnya seperti infrastruktur, data, kelembagaan dan SDMnya.
  • 12. Provinsi/Kabupaten Dalam SDI? • Mendorong adanya payung hukum pengelolaan data spatial; • Mendorong dibentuknya unit khusus dalam pengolahan data spatial di dalam Bappeda; • Mengalokasikan staff yang bekerja dalam pengelolaan data spatial dalam Bappeda/Dinas terkait; • Mendorong adanya rencana anggaran rutin dalam kegiatan pengelolaan data spatial.

Notes de l'éditeur

  1. . Denganadanyakepastianhukum, diharapkanupayapenyediaan, pengelolaan, pendistribusiandanpenyebarluasan, serta data sharing dapatberjalandengandilandasiolehkekuatanhukum, termasukpembakuankelembagaandantatakerjapengembangandanpengelolaan data spasial, baik di tingkatpusatmaupun di daerah. Standar yang telahdibakukandiharapkandapatdidukungolehkomitmenberbagaipihak, baik di tingkatpusatmaupun di daerah, sehinggakendala-kendalateknisdalam data sharing dapatdiminimalkan. Diharapkanpetadasartersebutdapatdidistribusikankeseluruhpihakterkait, baik di pusatmaupun di daerah. Hal inisangatmendukungkebijakanpemerintah yang tertuangdalam UU No. 26 Tahun 2007 tentangPenataanRuang, khususnyaterkaitdenganupayapenyesuaiansubstansirencanatataruangwilayahdanperaturandaerahtentangrencanatataruangwilayahdalam tempo yang relatifsingkat (duatahun).