3. LOKASI DAN SUMBER SEJARAH
Pemindahan pusat pemerintah dari Pajang ke Mataram pada tahun
1586 oleh Senopati menandai berdirinya Kesultanan Mataram
Pusatnya adalah disebelah tenggara Kota Yogyakarta, yakni di
Kotagede
4. ASAL
USULKi Ageng mendapat hadiah berupa kali Opak dan Kali Progo yang mengalir ke
Samudra Hindia ketika ia berahasil membuh Ario Penangsang, salah satu sutan di Kerajaan
Pajang. Di daerah situ Ki Ageng Pemanah Mendirikan sebuah keraton kecil pada tahun
1575. di situ pula beliau mendirikan sebuah pendidikan yang mengajarkan agama (pondok
kecil).
Setelah beberapa tahun Ki Ageng Pamanahan meninggal dunia, pada tahun 1584. Ki
Ageng Pamanahan mempunyai putra yang bernama Senopati. Setelah meningglanya Ki
Ageng Pamanahan Senopati-lah yang menggatikan kedudukan Ki Ageng. Pada
pemerintahan Senopati ia memperluas kekuasaan ke daerah sekitarnya termasuk pesisir
utara. Semakin berjalanny waktu Kesultanan Pajang akhirnya berada di bawah kekuasaan
Mataram. Selain Pajang, Demak juga dikuasai. Pada tahun 1590, Madiun mengakui
kekuasaan Mataram dan kemudian disusul oleh Surabaya dan Kediri. Pemrintahan Senopati
dapat dikatakan sebagai awal kebangkitan. Setelah itu Senopati wafat.
Setelah wafatnya Senopati digantikan oleh Jolang, putra dari selir yang berasal dari
Pati. Jalang menympurnakan pembangunan Kotagede. Pangeran Jolang meninggal dari
pemburuan (krapyak) pada tahun 1613
6. KONDISI SOSIAL-POLITIK
KESULTANAN
Pada saat wafat Senopati digantikan dengan putranya yaitu Mas
Jolong. Tapi karena tidak mempunyai ketangguhan Mataram tidak
semakin maju,hingga wafatnya Mas Jolong (1613) dan akhirnya
digantikan oleh Sultan Agung yang dapat mencipatkan prajurit yang
tanggung . Pada 1615 Sultan Agung menyerang Lesem, Tuban, dan
Madura. Dan berhasil menguasai hampir seluruh Jawa kecuali ( Banten,
Cirebon, Blambangan , dan Batavia ). Selain itu karena keberaniannya
Sultan Agung pernah menyerang VOC pada tahun 1628 dan 1629 tapi
semua itu gagal. Meski begitu serangan Sultan Agung dapat
membendung VOC di Jawa untuk sementara waktu.
7. SISTEM PEMERINTAHAN
Kutanegara untuk daerah pusat keranton
Negara agung untuk sekitar Kutanegara
Mancanegara untuk di luar Negara Agung
Pesisir untuk daerah pesisir.
8. Sultan agung adalah seorang yang dikenal sebagai filsafat, ahli
politik, sastra, dan agamis. Beliau mempunyai karya sastra yang
berjudul Sastra Gending dan Surya Alam. Beliau juga berhasil
mengkulturisasikan semua agama dengan nama KEJAWEN.
Setelah meninggal beliau digantikan dgn Amangkurat 1 .
Amangkurat 2 hingga Amangkurat 3.
Dan kekacauan politik baru dapat diselesaikan pada masa
Pakabuwana3.
Hingga terjadi perpecahan 4 wilayah yakni:
Kes. Yogyakarta , Pakulaman , Surakarta , Mangkunegara.