Dokumen ini membahas kasus pneumonia pada balita di Indonesia antara tahun 2013-2018. Terdapat peningkatan cakupan diagnosis pneumonia pada balita, dengan puncaknya pada tahun 2016 sebesar 65,27%, meskipun menurun lagi pada 2017-2018. Pneumonia adalah infeksi paru yang menyebabkan peradangan pada alveoli dan gejala sesak napas, batuk, dan demam.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Pneumonia atau dikenal juga dengan istilah paru-paru basah adalah infeksi yang
mengakibatkan peradangan pada kantong-kantong udara di salah satu atau
kedua paru-paru. Pada penderita pneumonia, sekumpulan kantong-kantong
udara kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru (alveoli) akan
meradang dan dipenuhi cairan atau nanah. Akibatnya, penderita mengalami
sesak napas, batuk berdahak, demam, atau menggigil.
3. TABEL DAN GRAFIK CAKUPAN
PENEMUAN PNEUMONIA DI
INDONESIA PADA TAHUN 2013-2018
Tahun % Cakupan Pneumonia
2013 24,46
2014 29,47
2015 63,45
2016 65,27
2017 51,19
2018 56,51
0
10
20
30
40
50
60
70
2013 2014 2015 2016 2017 2018
% Cakupan Pneumonia
4. INTERPRETASI DATA
Setelah melihat tabel dan grafik data cakupan pneumonia pada balita di
indonesia pada tahun 2013-2018 di dapatkan hasil bahwa pada tahun 2013
sebanyak 25 balita (24,46%), tahun 2014 sebanyak 30 balita (29,47%), tahun
2015 sebanyak 64 balita (63,54%), pada tahun 2016 sebanyak 66 balita
(65,27%), pada tahun 2017 sebanyak 52 balita (51,19%), dan pada tahun 2018
sebanyak 70 balita (56,51%)
5. KESIMPULAN
Ditarik kesimpulan bahwa cakupan penemuan pneumonia pada balita di
indonesia pada tahun 2013-2018, Angka tertinggi terjadi pada tahun 2016
sebanyak (65,27%) dan terendah terjadi pada tahun 2013 sebanyak (24,46%).
Dan selama 6 tahun terakhir cakupan penemuan pneumonia pada balita di
indonesia terjadi peningkatan pesat pada tahun 2016 dan turun lagi pada tahun
2017.