Kontrol sosial merupakan proses yang direncanakan atau tidak untuk mengajarkan individu agar dapat menyesuaikan diri dengan norma dan nilai kelompok melalui berbagai cara seperti sosialisasi, sanksi, dan penghargaan dengan tujuan mematuhi aturan yang berlaku. Efektivitas kontrol sosial dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ikatan kelompok, keragaman norma, dan sikap aparat terhadap pelanggaran.
3. Kontrol Sosial , menurut :
Peter l.Berger ;
Adalah bbg cara yg digunakan
Masy. Untuk menertibkan anggota yg membangkang
Roucek & Warren ;
Adalah proses yg terencana atau tdk untuk mengajar
individu agar dpt menyesuaikan diri dgn kebiasaan dan
nilai2 kelompok tempat mereka tinggal
4. Soeryono Soekanto ;
Adalah suatu proses baik yang
direncanakan atau tidak , yg bertujuan
untuk mengajak, membimbing bahkan
memaksa warga masy. Agar mematuhi
nilai2 dan kaidah2 yang berlaku
5. Soetandyo Wignyosoebroto ;
adalah semua cara yang ditempuh dan semua
sarana yang digunakan untuk mengendalikan
tingkah pekerti warga masyarakat atau sebagai
sarana pemaksa yg akan segera dilaksanakan
dengan menggunakan kekuatan fisik ataupun
psikik, manakala proses sosialisasi tidak
menghasilkan efek ketertiban sebagaimana
diharapkan
6. Kontrol Sosial tidak akan dikenakan kpd
warga, bila warga itu mematuhi bbg
norma sosial yang berlaku dalam
bersikap dan berperilaku.
Apabila norma sosial telah dipatuhi warga
masy. tanpa kekerasan ataupun
paksaan, maka dpt dikatakan bhw norma
sos tsbt telah punya kekuatan sendiri
(self enforcing)
7.
Kontrol Sosial Formal
◦ Pengendalian sosial yang menggunakan proses atau
sosialisasi yang telah melembaga dengan pengawasan
negara atau badan2 yang menggun prosedur yang tetap
dan dibuat scr tertulis
Kontrol Sosial Informal
◦ Pengendalian sosial dengan menggunakan proses yang
belum melembaga secara kelembagaan melalui norma2
sosial dengan sanksi biasanya diekspresikan dalam
bentuk pujian, celaan, pengucilan. dsb
8. Penyebab Perilaku Menyimpang mnrt Soeryono Soekanto,
al. : karena
1.Norma sos. yang ada tdk memuas
kan bagi pihak ttt karena tdk dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya.
2. Norma sos. yg ada kurang jelas
perumusannya shg menimbulkan
aneka penafsiran/penerapannya
3. Di dlm masy terjadi konflik antara peranan2 yg dipegang
warga
4. Tdk mungkin untuk mengatur kepentingan semua warga
masy
9. Selain faktor tersebut mengapa individu
menyimpang al.;
1. Individu tdk mendapatkan sosialisasi yg
cukup memadai
2. Kontrol sosial yang lemah
3. Sanksi yang relatif ringan
4. Menyimpang itu menguntung kan
10. Sarana Kontrol sosial dapat berupa
pemberian
1. Sanksi (punishment)
2. Penghargaan ( reward)
Sanksi : akan bekerja secar represif
Untuk menekan warga dengan pemberian
pembebanan penderitaan bagi siapa
saja yang melanggar norma sosial.
11.
Informal positive sanctions : senyuman, jabat tangan,
dsb.
Informal negative sanctions: secara spontan, ex:
gosip, muka masam, dsb.
Formal positive sanctions: urusan umum yang berhub
dg keagamaan (ekspresi perilaku yang dibenarkan
dalam kelompok sosialnya) : hadiah, pangkat, dsb.
Formal negative sanctions : ketidakbenaran yang
melembaga yang ada dalam masyarakat, sekolah,
organisasi, dsb. Ex: denda, pengusiran, penjara
12. Macam2 Sanksi adalah :
1. Sanksi ekonomi, yaitu pembebanan penderitaan eko
spt denda, ganti rugi, sita dll
2. Sanksi Fisik, yaitu pembebanan penderitaan fisik spt,
dipukul, cubit, cambuk, pancung, tembak dll
3. Sanksi Psikologis, yaitu pembebanan penderitaan
kejiwaan spt dicemooh, diejek dipermalukan didepan
umum
13. Pemberian penghargaan dpt juga berfungsi sbg sarana
kontrol sos yg bekerja secara preventif
Macam2 Penghargaan adalah :
1. Ekonomi : misalnya rangsangan
akan diberi uang atau benda2
ekonomis lainnya
2. Fisik : misalnya dibelai, dicium,
disalami dan sebagainya
3. Psikologis: misalnya disanjung,
dipuji dan sejenisnya
14. Efektif tdknya kontrol sos setidaknya
dipengaruhi oleh :
1. Menarik tdknya kelompok bagi para wargaanya
2. Otonom tdknya kelompok itu
3. Beragam tdknya norma yg berlaku
pada masyarakat itu
4. Banyak sedikitnya dan anomik
tdknya kelompok itu
5. Toleran tdknya petugas kontrol
sosial thdp pelanggaran yg terjadi
15. Toleran tidaknya petugas kontrol
sosial dipengaruhi oleh faktor :
1. Ekstrim tdknya pelanggaran itu
2. Situasi sos ketika pelanggaran
itu terjadi
3. Status dan reputasi pelanggar
4. Azasi tidaknya nilai yang
dilanggar
16. Aparat Kontrol Sosial adalah :
1. Masyarakat, mereka ini pd umumnya tdk ada
wkt yg cukup krn wktnya untk mencari
pemenuhan kebutuhan hidup dan keterbatasan
kemampuan, kmdn dipercayakan kepada pemerintah
2. Aparat kepolisian, ketua adat,
tokoh masyarakat, pimpinan
sekolah dan sebagainya
17.
Pemaksaan melalui konformitas : ideologi,
bahasa, seni, rekreasi, organisasi rahasia, teror,
pengendalian ekonomi, perencanaan ekonomi
dan sosial