SlideShare a Scribd company logo
1 of 139
Download to read offline
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Arahan Mendikbud

Pengembangan Kurikulum 2013

Penyegaran Nara Sumber Pelatihan Guru untuk Implementasi Kurikulum 2013
Jakarta, 26-28 Juni 2013
Beberapa Isu Publik Tentang Kurikulum
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•

Terkesan mendadak, tanpa evaluasi kurikulum yang sedang berjalan
Tidak melibatkan guru atau asosiasi profesi pendidik
Kurang sosialisasi
Menghapus mata pelajaran yang mendukung di persaingan global
(Bahasa Inggris dan TIK)
Mengabaikan kemampuan guru didalam membuat RPP dan silabus
Tidak menjawab apa yang dibutuhkan peserta didik
Berkembangnya stigma negatif terhadap guru
Mestinya metodologi yang diperbaiki bukan kurikulum
Anggaran sangat besar , khawatir seperti kasus hambalang
Tarik-ulur anggaran antara Kemdikbud dan DPR
Implementasi bakal terhambat karena anggaran belum disetujui

2
Landasan Pengembangan Kurikulum
Landasan Pengembangan Kurikulum 2013
RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKAN
• Perubahan metodologi pembelajaran

• Penataan kurikulum
INPRES NOMOR 1 TAHUN 2010
• Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional:
Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif
berdasarkan nilai-nilai Budaya bangsa untuk membentuk daya saing
dan karakter bangsa

3
Kronologi Pengembangan Kurikulum 2013
DASAR HUKUM:
Amanah RPJMN 2010-2014 mengarahkan untuk memantapkan pelaksanaan sistem pendidikan
nasional, melalui penyediaan sistem pembelajaran, penyempurnaan kurikulum pendidikan dasar dan
menengah serta pembelajaran.
Sasaran : Penyempurnaan kurikulum sekolah dasar-menengah sebelum tahun 2011 yang diterapkan
di 25% sekolah pada 2012 dan 100% pada 2014.
KRONOLOGI:
31 Juli 2012
Rapat Sidang Terbatas
Arahan Presiden RI
“Penguatan Kurikulum dengan
penekanan memasukkan
pendidikan karakter”

RPJMN 2010-2014
INPRES 1/2010

19 September 2012
Rapat Koordinasi Menghadapi Panja Belanja
Pemerintah Pusat Banggar DPR RI
Usulan Kriteria Pemanfaatan Optimalisasi
Anggaran Pendidikan :
“Program telah dibahas dan disetujui oleh
Komite Pendidikan Nasional”

4 Agustus 2012
Komite Pendidikan
Laporan awal :
Penataan dan Penyempurnaan
(Pengembangan) Kurikulum
 Komite Pendidikan Menyetujui

14 Desember 2012
Raker Komisi X DPR RI:
“menyetujui anggaran
Kurikulum untuk Satker
Dikdas dan Dikmen”

22 November 2012
Raker Komisi X DPR RI:
“sepakat pembahasan
pengembangan kurikulum dalam
panja Kurikulum”

18 Februari 2013
Sidkab Paripurna
Arahan Presiden:
“kurikulum 2013 lebih
disosialisasikan secara
masif untuk
4
pelaksanaannya mulai
TA 2013/2014”

4
RANCANG ULANG BANGUNAN KURIKULUM
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1975
Kurikulum
Sekolah Dasar

1947
Rencana Pelajaran →
Dirinci dalam Rencana
Pelajaran Terurai

1994
Kurikulum 1994

1968
Kurikulum Sekolah
Dasar

1945

1955

1965

1985

1975

1995

2004
Rintisan
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi (KBK)
2013

‘Kurikulum 2013’

2005

2015

1984
Kurikulum 1984

1964
Rencana Pendidikan
Sekolah Dasar

1973
Kurikulum Proyek
Perintis Sekolah
Pembangunan
(PPSP)

Materi pengetahuan

2006
Kurikulum
Tingkat Satuan
Pendidikan
(KTSP)
1997
Revisi Kurikulum 1994
Produk

6
Kurikulum Sebagai Materi
• Planning oriented, mewakili pandangan teoritis
• Dipergunakan di Indonesia periode sebelum Tahun 2000
• Kurikulum sebagai wahana menyampaikan pengetahuan
(knowledge transmission) dari guru ke siswa
• Perencanaan pembelajaran sangat dominan dan ketat
berdasarkan urutan logis dari materi pembelajaran
• Guru melaksanakan pembelajaran dengan meneruskan apa yang
diketahuinya kepada siswa sesuai dengan silabus yang telah
ditentukan
• Penilaian berdasarkan atas penyerapan materi pengetahuan
oleh siswa terhadap rencana materi pengetahuan yang tertuang
dalam silabus

7
Kurikulum Sebagai Produk
• Result oriented, mewakili pandangan produktif
• Dipergunakan di Indonesia dalam periode Dekade 2000an
• Dipicu oleh kebutuhan pasar atas kompetensi yang harus dikuasai
oleh lulusan (produk) program pendidikan
• Berkembang dari Inggris (sejak 1980an)
• Kebebasan dalam penyampaian pembelajaran, yang penting hasil
akhirnya harus sesuai standar, yaitu memiliki kompetensi
sebagaimana dirumuskan.
• Sangat tergantung pada penilaian terstandar (harus ketat) sejalan
dengan konsep produk dimana pengecekan adalah pada hasil
akhir yang harus sesuai standar
• Diadopsi di Indonesia dalam bentuk KBK dan KTSP, dengan
modifikasi bahwa produk akhir diterjemahkan dari materi yang
harus dikuasi, sehingga standar lulusan diturunkan dari standar isi
8
Kurikulum Sebagai Proses
• Action Oriented, mewakili pandangan praktis
• Tidak pernah digunakan di Indonesia
• Dipicu oleh kebutuhan individual siswa yang tidak dapat
diseragamkan
• Berkembang dari Finlandia (sejak 1990an)
• Penekanan pada berfikir kritis yang diwujudkan dalam tindakan
nyata dengan membangun kolaborasi antar pelaku pendidikan
(guru, siswa, pengelola)
• Mengevalusi proses secara terus menerus melalui pemantauan
proses dan capaiannya secara ketat
• Penilaian berdasarkan kemajuan siswa dalam pembelajaran
(relatif terhadap dirinya pada periode sebelumnya)
• Hasil akhir dapat berbeda bagi tiap siswa sesuai dengan bakat
dan minatnya
9
Kurikulum Sebagai Praksis Kontektual
• Pengertian baru dalam Kurikulum
• Perluasan dari konsep kurikulum sebagai proses dengan
penambahan perlunya komitmen bersama menyepakati (antar
pelaku pendidikan) kegiatan-kegiatan yang diperlukan (sebagai
bagian dari proses pembelajaran) untuk mencapai target
tertentu yang telah ditetapkan.
• Pendekatan sistem: materi  proses  produk
(konsep: teoritispraktisproduktif)
• Penguasaan materi pembelajaran diperoleh melalui siklus aksi
dan refleksi berkelanjutan (continuous action-reflection)
• Pentingnya peran guru dalam menghasilkan komitmen dari siswa
untuk mencapai target tertentu yang telah ditetapkan
• Perlunya tambahan pendekatan transdisipliner melalui tema
pembelajaran yang kontekstual dengan sekitarnya untuk
memastikan praksisnya relevan
Praxis is the process by which theory, lesson, or skill is enacted, practiced, embodied, or realized.

10
Kurikulum Sebagai Praksis Kontekstual

Kompetensi

11
Konsep Pengembangan Kurikulum Sebagai Praksis
Keutuhan
Keseragaman
Keselarasan
(Praktek terbaik)
UU Sisdiknas
Konteks

Kebutuhan:
-Individu
-Masyarakat
-Bangsa dan Negara
-Peradaban
Bervariasi

Kompetensi
lulusan
(Sikap,
Keterampilan,
Pengetahuan)
Standar
(produk)

Sikap, Pengetahuan, Keterampilan

Materi Inti
Pembelajaran
Proses
Pembelajaran
Proses
Penilaian

Dokumen
Kurikulum

Standar
(materi dan proses)

Proses
Pembelajaran

KI-KD Mapel
Standar

Variasi (normal, pengayaan, remedi)

12
Perbandingan Kurikulum dari Masa ke Masa
No Kurikulum .... – 1994

Kurikulum 2004 – 2006

Kurikulum 2013

1

Basis materi

Basis produk

Basis praksis

2

Fokus pada ranah
pengetahuan

Mapel berkontribusi pada
kompetensi tertentu

Mapel berkontribusi pada
semua ranah kompetensi

2

Produk dan proses
ditentukan dari materi

Produk ditentukan dari
materi, proses ditentukan
terpisah

Materi dan proses
diturunkan dari produk

2

Penekanan pada rencana

Penekanan pada hasil

Penekanan keselarasan
rencana, kegiatan, hasil

3

Keseragaman materi

Keseragaman hasil

Keseragaman materi,
proses dan hasil

4

Pemantauan pelaksanaan Penilaian hasil yang sangat
silabus dan RPP standar
ketat (harusnya), mis. UN

5

Menggunakan materi
sebagai konteks

Penilaian proses dan hasil
secara utuh

Menggunakan materi sebagai Menggunakan tema
konteks
populer sebagai konteks

Arah Pengembangan: Kurikulum sebagai Praksis Kontekstual13
Siklus Pengembangan Kurikulum: ARBIME

Reviu

14
Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum

Kelayakan:
-Materi
-Metode Penyampaian
-Metode Penilaian

* tidak pernah berhenti belajar

Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak mulia

Pembelajar yang Sukses *
Individu yang Percaya Diri
WN yang Bertanggung Jawab
Kontributor Peradaban yang Efektif
Kebutuhan:
-Individu
-Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia
-Peradaban

Kurikulum

(SKL, Struktur Kurikulum, Standar-standar: Isi, Proses, dan Penilaian)

Buku Pegangan (Buku Babon)

(Buku Pegangan Siswa, Buku Pegangan Guru)

Rumusan Kompetensi Guru dan Penyiapan Guru

Manajemen dan
Kepemimpinan

Pembelajaran

Sosio-eko-kultural

Iklim Akademik dan
Budaya Sekolah

Kesiapan:
-Fisik
-Emosional
-Intelektual
- Spiritual

Pedagogi

Lulusan yang
Kompeten

Peserta Didik

Psikologi

15
Pertimbangan Dalam Pengembangan Kurikulum
Tetap Prioritas Utama

1.
Kebutuhan
Akademis

Pengembang
Kurikulum

3.
Kebutuhan
Aspirasi

Toleransi

2.
Kebutuhan
Operasional

16
Bagian I:

Reviu
Kerangka Analisis Pengembangan Kurikulum 2013

Penguatan Proses

KBK 2004
KTSP 2006

Pendalaman dan
Perluasan Materi
Kesempatan
dan Tantangan

Perancangan
Kurikulum

Analisis

18
1. MENYONGSONG 100 TAHUN MERDEKA
Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar
Kurikulum 2013

Sedang Dikerjakan
Telah dan terus
Dikerjakan

-Peningkatan Kualifikasi &
Sertifikasi
-Pembayaran Tunjangan
Sertifikasi
-Uji Kompetensi dan
Pengukuran Kinerja

-Rehab Gedung Sekolah
-Penyediaan Lab dan
Perpustakaan
-Penyediaan Buku

-BOS
-Bantuan Siswa Miskin
-BOPTN/Bidik Misi (di PT)

Manajemen Berbasis Sekolah
20
Bonus Demografi Sebagai Modal Indonesia 2045

SDM
Usia Produktif
Melimpah

Kompeten

Modal
Pembangunan

Transformasi Melalui Pendidikan
Tidak Kompeten

Beban
Pembangunan

100 tahun kemerdekaan

-Kurikulum
- PTK
-Sarpras
-Pendanaan
-Pengelolaan

8 SNP

"Bonus Demografi"

21
....Indonesia’s economy has enormous promise...
.... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....

Perlu dipersiapkan
social engineering

Perlu peningkatan
akses, kualitas dan
relevansi pendidikan

Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012)

22
Pengaruh Kualitas Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Indonesia

World Bank, Education Quality and Economic Growth, 2009

•Kualitas pendidikan
berpengaruh positif thd
pertumbuhan ekonomi
dengan koefisen kontribusi
hampir 2 kali
•Untuk negara dengan PDB
/Kapita dibawah rata-rata
dunia, koefisien ini bernilai
lebih tinggi yaitu 2.28
•Kualitas pendidikan
berpengaruh terhadap
produktivitas tenaga kerja

23
2. INTEGRASI IPTEK-BAHASA-BUDAYA
Pergeseran Paradigma Pembangunan
s/d Dekade 1980an

Dekade 1990an-2010an

Dekade 2020an dst

Pembangunan
Ekonomi Berbasis
Sumberdaya

Pembangunan
Ekonomi Berbasis
Pengetahuan

Pembangunan
Kesejahteraan Berbasis
Peradaban

Sumber Daya Alam
sebagai
Modal Pembangunan

Pengetahuan sebagai
Modal Pembangunan

Peradaban sebagai
Modal Pembangunan

Kekayaan
Pengetahuan

SDM Berpengetahuan
sebagai
Modal Pembangunan
Penduduk Sebagai
Pelaku/Kontributor

Kekayaan
Pengetahuan

Pendidikan

Penduduk Sebagai
Pasar/Pengguna

Pendidikan

Sumber Daya Manusia
sebagai
Beban Pembangunan

SDM Beradab
sebagai
Modal Pembangunan
Penduduk Sebagai
Kreator/Disiminator

Kekayaan
Peradaban

Pendidikan, dalam jangka panjang, adalah faktor tunggal paling menentukan melebarnya jurang
kesenjangan, oleh karena itu investasi dalam bidang pendidikan adalah cara logis untuk
menghilangkan kesenjangan tersebut
25
Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban

Modal SosialBudaya
Modal Sistem
Pemerintahan

Modal
Peradaban

Modal
SDM
-Sikap
-Keterampilan
-pengetahuan

Pembangunan
Kesejahteraan

Modal Individu

Modal
Pengetahuan/
Keterampilan
Global Prosperity Index menempatkan Indonesia pada urutan ke
63, dengan modal sosial-budaya menempati urutan ke 27

Terwujud Melalui
Keutuhan ASK

26
Pendidikan, Bahasa, dan Kebudayaan
Utuh

Alam

-Logika
-Etika
-Estetika
- Spiritual
ita

Budaya

Bahasa
Seni

Peradaban

-Pikiran
-Perasaan

IPTEK

Eksistensi

Manusia

Pengetahuan

Ekspresi

Masyarakat

Pendidikan
Abstraksi

Tuhan

(pengalaman) Interaksi

Internalisasi

Pembudayaan
Aktualisasi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Membentuk Insan Indonesia yang Beradab
Kompetensi Inti IV (SD/MI): Menyajikan Pengetahuan yang dimiliki dengan bahasa yang
jelas, logis, sistematis, dengan karya yang estetis, dan dengan tindakan yang
mencerminkan anak beriman dan berakhlak mulia

27
3. PEMBELAJARAN ABAD 21
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Ciri Abad 21

Informasi
(tersedia dimana saja, kapan saja)

Komputasi
(lebih cepat memakai mesin)

Otomasi
(menjangkau segala pekerjaan rutin)

Komunikasi
(dari mana saja, ke mana saja)

Model Pembelajaran
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong
peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber
observasi, bukan diberi tahu
Pembelajaran diarahkan untuk mampu
merumuskan masalah [menanya], bukan hanya
menyelesaikan masalah [menjawab]
Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir
analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir
mekanistis [rutin]
Pembelajaran menekankan pentingnya
kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan
masalah

29
Kerangka Kompetensi Abad 21
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kehidupan dan Karir
• Fleksibel dan adaptif
• Berinisiatif dan mandiri
• Keterampilan sosial dan budaya
• Produktif dan akuntabel
• Kepemimpinan&tanggung jawab

Pembelajaran dan Inovasi
• Kreatif dan inovasi
• Berfikir kritis menyelesaikan masalah
• Komunikasi dan kolaborasi

Informasi, Media and
Teknologi
• Melek informasi
• Melek Media
• Melek TIK

Kerangka ini menunjukkan bahwa
berpengetahuan [melalui core
subjects] saja tidak cukup, harus
dilengkapi:
-Berkemampuan kreatif - kritis
-Berkarakter kuat [bertanggung
jawab, sosial, toleran, produktif,
adaptif,...]
Disamping itu didukung dengan
kemampuan memanfaatkan
informasi dan berkomunikasi
Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,...

30
Kerangka Kompetensi Abad 21
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
•Mendukung Keseimbangan
penilaian: tes standar serta
penilaian normatif dan sumatif
•Menekankan pada pemanfaatan
umpan balik berdasarkan kinerja
peserta didik
•Membolehkan pengembangan
portofolio siswa

•Menciptakan latihan pembelajaran,
dukungan SDM dan infrastruktur
•Memungkinkan pendidik untuk
berkolaborasi, berbagi pengalaman
dan integrasinya di kelas
•Memungkinkan peserta didik untuk
belajar yang relevan dengan konteks
dunia
•Mendukung perluasan keterlibatan
komunitas dalam pembelajaran,
baik langsung maupun online

Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak
hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain
termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan
dukungan lingkungan pendidikan yang memadai

31
4. PENTINGNYA KREATIVITAS
Grafik Hubungan Inovasi dan Daya Saing
7

6

Competitiveness Score

Indonesia
5
4
3

y = 0,051x + 1,6176
Koef Korelasi = 0,91

2

GCI: Global Competitiveness Index
ICI: Innovation Capability Index

1
0
0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Innovation Score
Sumber:

World Economic Forum. The Global Competitiveness Report 2012–2013.
Augusto López-Claros. The Innovation for Development Report 2010–2011.

33
Koef Korelasi = 0,84

Source: Martin Prosperity Institute. 2011. Creativity and Prosperity: The Global Creativity Index.

34
Pergeseran Pengertian tentang Kreativitas
Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan dimana saja,
sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif

Pemahaman Lama
Terbatas untuk seni
Murni bakat

Pemahaman Baru
Untuk semua mata pelajaran
Keterampilan yang dapat dipelajari

Originalitas
Originalitas dan nilai (asas manfaat)
Tidak perlu pengetahuan pendukung Pengetahuan lapangan sangat
diperlukan
Terobosan besar
Keterampilan berfikir (kontribusi
dalam pengembangan)
Free play (bebas) dan discovery
Stimulation play (terarah) dan
discovery

Anuscha Ferrari et al. 2009. Innovation and Creativity in Education and Training

35
Persepsi & Pemahaman Guru Ttg Kreativitas
Pengertian Kreativitas

% Setuju

Berlaku untuk setiap ranah pengetahuan

98

Berlaku untuk tiap mata pelajaran
Tidak terbatas pada seni
Tiap orang dapat menjadi kreatif

96
86
88

Bakat bawaan lahir
Keterampilan dasar yang sebaiknya dikembangkan di sekolah
Dapat diajarkan
Dapat dinilai

21
95
70
50

(tidak mudah menilai kreativitas  tantangan bagi sistem pendidikan, bukan dihindari)

R. Cachia and A. Ferrari. 2010. Creativity in Schools: A survey of Teachers in Europe.
JRC Scientific & Technical Reports.

36
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:
• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari
pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
Pembelajaran berbasis
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
kecerdasan tidak akan
-

Observing [mengamat]
Questioning [menanya]
Personal
Experimenting [mencoba]
Associating [menalar]
Networking [Membentuk jejaring]

memberikan hasil siginifikan
(hanya peningkatan 50%)
dibandingkan yang berbasis
kreativitas (sampai 200%)
Inter-personal

Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman
personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning]
untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk
bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning
37

37
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity:
what can we learn from research?
Guru dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif melalui:
• tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban benar,
• mentolerir jawaban yang nyeleneh,
• menekankan pada proses bukan hanya hasil saja,
• memberanikan peserta didik untuk:
- mencoba,
- menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasi,
- memiliki interpretasi sendiri terkait pengetahuan/kejadian,
• memberikan keseimbangan antara kegiatan terstruktur dan
spontan/ekspresif
38
Arah Pengembangan: Penguatan Proses
Proses

Karakteristik Penguatan
Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya,
mencoba, menalar,....

Pembelajaran

Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran
untuk semua mata pelajaran

Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery
learning]
Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi,
pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif
Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi

Penilaian

Menekankan pada pertanyaan yang mebutuhkan pemikiran
mendalam [bukan sekedar hafalan]
Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa
Menggunakan portofolio pembelajaran siswa

39
5. PENDALAMAN & PERLUASAN MATERI
Refleksi dari Hasil PISA 2009
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

Matematika

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

Level 6
Level 5
Level 4

IPA

Level 3
Level 2
Level 1
Below Level 1

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

Level 6
Level 5
Level 4

Bahasa

Level 3
Level 2
Level 1b
Level 1a

Hampir semua siswa Indonesia hanya
menguasai pelajaran sampai level 3
saja, sementara negara lain banyak yang sampai
level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa
semua manusia diciptakan sama, interpretasi
dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan
berbeda dengan tuntutan zaman 
penyesuaian kurikulum
41
Hasil TIMSS Matematika SMP/MTs Kelas VIII
2007
Very Low

Low

2011

Intermediate

High

Advance

Low

Intermediate

High

Advance

Indonesia

Morocco

Saudi Arabia

Iran

Thailand

Malaysia

Turkey

Japan

Korea, Rep. of

Singapore

Chinese Taipei

Saudi Arabia

Morocco

Indonesia

Iran

Malaysia

Thailand

Turkey

Japan

Singapore

Korea, Rep. of

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Chinese Taipei

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

Very Low

Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50%
siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua
anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda
dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
42
Hasil TIMSS IPA SMP/MTs Kelas VIII
2007
Very Low

Low

2011

Intermediate

High

Advance

Low

Intermediate

High

Advance

Morocco

Indonesia

Saudi Arabia

Thailand

Malaysia

Iran

Turkey

Japan

Korea, Rep. of

Chinese Taipei

Singapore

Saudi Arabia

Morocco

Indonesia

Iran

Turkey

Thailand

Malaysia

Korea, Rep. of

Japan

Chinese Taipei

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Singapore

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

Very Low

Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 40%
siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua
anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda
dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
43
Hasil TIMSS Membaca SD/MI Kelas IV
2006
Very Low

Low

2011

Intermediate

High

Advance

Low

Intermediate

High

Advance

Morocco

Indonesia

Saudi Arabia

Iran

Chinese Taipei

Singapore

Morocco

Indonesia

Iran

Chinese Taipei

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Singapore

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

Very Low

Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebih dari
50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa
semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia
berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
44
Model Soal TIMSS

TIMSS dan PIRLS membagi soal-soalnya menjadi empat
katagori:
–
–
–
–

Low mengukur kemampuan sampai level knowing
Intermediate mengukur kemampuan sampai level applying
High mengukur kemampuan sampai level reasoning
Advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with
incomplete information

45
Perbandingan Kurikulum IPA SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Domain

Topics

Biology

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Major organs and organ systems in humans and other organisms
Cells and their functions, including respiration and photosynthesis as cellular process
Reproduction and heredity
Role of variation & adaptation in survival/extinction of species in a changing environ.
Interdependence of populations of organisms in an ecosystem
Reasons for increase in world’s human population and its effects on the environment
Human health (infection, prevention, immunity) and the importance of diet & exercise

Chemistry

1.
2.
3.
4.

Classification, composition, and particulate structure of matter (inside atom)
Solutions (solvent, solute, concentration/dilution, effect of temperature on solubility)
Properties and uses of common acids and bases
Chemical change (transformation, conservation, oxidation)

Physics

1.
2.
3.
4.
5.

Physical states and changes in matter
Energy forms, transformations, heat, and temperature
Basic properties/behaviors of light and sound
Electric circuits and properties and uses of permanent magnets and electromagnets
Forces and motion (forces, basic description of motion, effects of density & pressure)

Earth
Science

1.
2.
3.
4.

Earth’s structure and physical features
Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
Earth’s processes, cycles, and history
Earth’s resources, their use, and conservation
Earth in the solar system and the universe
46
Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Domain

Topics

Number

1.
2.
3.
4.
5.

Computing, estimating, or approximating with whole numbers
Concepts of fractions and computing with fractions
Concepts of decimals and computing with decimals
Representing, comparing, ordering, and computing with integers
Problem solving involving percents and proportions

Algebra

1.
2.
3.
4.
5.

Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences
Simplifying and evaluating algebraic expressions
Simple linear equations and inequalities
Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
Simultaneous (two variables equations)
Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations

Geometry

1.
2.
3.
4.

Data &
Chances

1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs
2. Interpreting data sets
3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes

Geometric properties of angles and geometric shapes
Congruent figures and similar triangles
Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent.
Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas, surface
areas, and volumes
5. Points on the Cartesian plane
6. Translation, reflection, and rotation

Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa
kelas VIII yang mengikuti TIMSS
47
Perbandingan Kurikulum Matematika SD Kelas IV dan Materi TIMSS
Domain

Topics

Number

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Concepts of whole numbers, including place value and ordering
Adding, subtracting, multiplying, and/or dividing with whole numbers
Concepts of fractions
Adding and subtracting with fractions
Concepts of decimals, including place value and ordering
Adding and subtracting with decimals
Number sentences
Merah: Belum Diajarkan di Kelas IV
Number patterns

Geometry
Shapes and
Measurement

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Lines: measuring, estimating length of; parallel and perpendicular lines
Comparing and drawing angles
Using informal coordinate systems to locate points in a plane
Elementary properties of common geometric shapes
Reflections and rotations
Relationships between two-dimensional and three-dimensional shapes
Finding and estimating areas, perimeters, and volumes

Data
Display

1. Reading data from tables, pictographs, bar graphs, or pie charts
2. Drawing conclusions from data displays
3. Displaying data using tables, pictographs, and bar graphs

Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa
kelas IV yang mengikuti TIMSS
48
Persentase Siswa SMP Kelas VIII yang Telah Diajar Topik TIMSS (IPA)
All Science
(20 Topics)
91

Biology
(7 Topics)
82

Chemistry
(4 Topics)
98

Physics
(5 Topics)
98

Earth Science
(4 Topics)
91

Turkey

89

93

99

97

63

Saudi Arabia

88

86

91

85

92

Thailand

74

69

92

67

72

Chinese Taipei

68

92

98

59

5

Indonesia

67

73

82

79

27

Singapore

65

63

80

83

31

Malaysia

63

61

80

72

38

Morocco

57

56

59

55

62

Japan

57

35

86

76

41

Korea, Rep.Of

54

38

42

79

64

Iran

Walaupun hampir semua materi IPA ada pada kurikulum, tetapi tidak semua memperoleh
pelajaran tersebut. Menunjukkan banyak materi kurikulum yang tidak diajarkan . Hal ini sangat
mungkin terkait dengan kemampuan profesi guru, mengajarkan apa yang mereka pahami, dan
melompati yang mereka merasa kurang paham
Source: TIMSS 2011 International Science Report.

49
Pesersentase Siswa SMP Kls VIII yang Telah Diajar Topik TIMSS (Matematika)
All Mathematics
(19 Topics)
94

Number
(5 Topics)
100

Algebra
(5 Topics)
92

Geometry
(6 Topics)
89

Data and Chance
(3 Topics)
98

Korea, Rep.Of

92

100

91

92

81

Saudi Arabia

92

99

85

93

88

Japan

91

99

92

93

75

Singapore

88

99

94

75

83

Malaysia

84

98

73

93

63

Iran

80

100

74

81

58

Chinese Taipei

79

99

97

84

4

Thailand

77

98

62

80

65

Indonesia

69

97

84

61

12

Morocco

62

97

61

46

35

Turkey

Mengingat tidak semua materi matematika TIMSS terdapat pada kurikulum, sehingga wajar apabila
persentase siswa yang telah diajar materi TIMSS adalah rendah
Source: TIMSS 2011 International Mathematics Report.

50
Tingkat Kesulitan Mata Pelajaran
PKN KTSP 2006 Kelas IV

PKN KTSP 2006 Kelas V

• Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan
pemerintahan desa dan pem. kecamatan
• Menggambarkan struktur organisasi desa dan
pemerintah kecamatan
• Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan
pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi
• Menggambarkan struktur organisasi
kabupaten, kota, dan provinsi
• Mengenal lembaga-lembaga negara dalam
susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti
MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK
• Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat
pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan
para Menteri
• Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang
pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan
internasional
• Memberikan contoh sederhana pengaruh
globalisasi di lingkungannya
• Menentukan sikap terhadap pengaruh
globalisasi yang terjadi di lingkungannya

• Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
• Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
• Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
• Pengertian dan pentingnya peraturan
perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
• Memberikan contoh peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah, seperti
pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok
• Mendeskripsikan pengertian organisasi
• contoh organisasi di lingkungan sekolah dan
masyarakat
• Menampilkan peran serta dalam memilih
organisasi di sekolah
• Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama
• Mematuhi keputusan bersama
Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD

51
Arah Pengembangan: Penguatan Materi
• Evaluasi ulang ruang lingkup materi:
– Meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan
bagi siswa
– Mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan
siswa
– Menambahkan materi yang dianggap penting dalam
perbandingan internasional

• Evaluasi ulang kedalaman materi sesuai dengan
tuntutan perbandingan internasional [s/d reasoning]
• Menyusun kompetensi dasar yang sesuai dengan
materi yang dibutuhkan
52
Bagian II

Reviu
Strategi Peningkatan Kinerja Pendidikan
Peran Kurikulum

Efektivitas
Pembelajaran

Dikdas-Wajar 9 th

Lama Sekolah
Periode 1994-2012

Dikmen-PMU
Mulai 2013

54
1. TEMA RANCANGAN KURIKULUM
Tujuan Pendidikan Nasional
(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)
Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Spiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Sikap Sosial
berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis,
bertanggung jawab
Pengetahuan
berilmu
Keterampilan
cakap dan kreatif
56
Peran Kurikulum sebagai Integrator
Sistem Nilai, Pengetahuan dan Keterampilan
Watak/Perilaku Kolektif

Sistem
Nilai

Kompetensi:
-Sikap
-keterampilan
-Pengetahuan

Kurikulum

Pembelajaran

Aktualisasi
(Action)

Internalisasi
(Reflection)

Watak/
Perilaku
Individu

-Produktif
-Inovatif
-Peduli
-...

PTK dan dukungan lain: SarPras,...
57
Pendidikan

Bangsa yang Cerdas

Kebudayaan

Spiritual

Intelektual

Sosial

Kinestesis

Kultural

Bangsa yang Beradab

Bangsa Berpengetahuan dan Berbudaya

Kreatif

Inovatif

Bangsa yang
Kolaboratif-Kompetitif

Peran Pendidikan dan Kebudayaan
Produktif

Afektif
58
Tema Pengembangan Kurikulum 2013
(Sesuai UU 20/2003)

Kurikulum yang dapat
menghasilkan insan
indonesia yang:

Produktif
Kreatif
Inovatif
Afektif

Produktif, Kreatif,
Inovatif,
Afektif
melalui penguatan

Sikap, Keterampilan,
dan Pengetahuan
yang terintegrasi

59
Dukungan Pembelajaran Kreatif
Creative
Teaching

Peran Guru

Creative
Pedagogy
Peran
Kurikulum

Teaching
for
Creativity

Creative
Learning

Peran Buku (Sarpras)
dan Budaya Sekolah

60
Reviu

Bagian III
1. REKONSTRUKSI POLA PIKIR DAN
ASPEK LEGAL
Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006

Mapel 1

Mapel 2

Mapel 3

SKL Mapel 1

SKL Mapel 2

SKL Mapel 3

SK-KD Mapel 1

SK-KD Mapel 2

SK-KD Mapel 3

....
....
....

Mapel n
SKL Mapel n
SK-KD Mapel n

Standar Isi
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan Pendidikan
SK-KD: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

63
Pola Pikir KBK 2004 dan KTSP 2006
Kerah

Saku

Lengan Kiri

Lengan Kanan

Muka Kiri

Muka Kanan
Belakang

64
Pola Pikir Kurikulum 2013
Kemeja Lengan Panjang Warna Biru
Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58 cm)

38 cm

saku

86 cm

kerah

58 cm

92 cm

Lengan Kiri

Muka Kiri

Belakang

83 cm

Muka Kanan

Lengan Kanan

65
Arah Rancangan: Pola Pikir Perumusan Kurikulum
No

KBK 2004

KTSP 2006

Kurikulum 2013

1

Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari
Standar Isi

Standar Kompetensi Lulusan
diturunkan dari kebutuhan

2

Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan
Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan
Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran

Standar Isi diturunkan dari
Standar Kompetensi Lulusan
melalui Kompetensi Inti yang
bebas mata pelajaran

3

Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk
sikap, pembentuk keterampilan, dan
pembentuk pengetahuan

Semua mata pelajaran harus
berkontribusi terhadap
pembentukan sikap, keterampilan,
dan pengetahuan,

4

Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran

Mata pelajaran diturunkan dari
kompetensi yang ingin dicapai

5

Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain,
seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah

Semua mata pelajaran diikat oleh
kompetensi inti (tiap kelas)

6

Kurikulum adalah bagian dari Standar Isi

Kurikulum adalah turunan dari
SKL, SI, Proses, Penilaian

66
Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum
Elemen

KTSP 2006

Ukuran Tata kelola

Kurikulum 2013

Kewenangan

Hampir mutlak

Terbatas

Kompetensi

Harus tinggi

Sebaiknya tinggi. Bagi yang
rendah masih terbantu
dengan adanya buku

Beban

Berat

Ringan

Efektivitas waktu untuk
kegiatan pembelajaran

Rendah [banyak waktu
untuk persiapan]

Tinggi

Peran penerbit

Besar

Kecil

Variasi materi dan proses

Tinggi

Rendah

Variasi harga/beban siswa

Tinggi

Rendah

Hasil pembelajaran

Tergantung sepenuhnya
pada guru

Tidak sepenuhnya tergantung
guru, tetapi juga buku yang
disediakan pemerintah

Titik Penyimpangan

Banyak

Sedikit

Besar Penyimpangan

Tinggi

Rendah

Pengawasan

Sulit, hampir tidak
mungkin

Mudah

Guru

Buku

Siswa

Pemantauan

67
Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum
Proses

Peran

KTSP 2006

Kurikulum 2013

Guru

Hampir mutlak [dibatasi
hanya oleh SK-KD]

Pengembangan dari yang
sudah disiapkan

Pemerintah

Hanya sampai SK-KD

Mutlak

Pemerintah Daerah

Supervisi penyusunan

Supervisi pelaksanaan

Penerbit

Kuat

Lemah

Penyediaan
Buku

Guru

Hampir mutlak

Kecil, untuk buku pengayaan

Pemerintah

Kecil, untuk kelayakan
penggunaan di sekolah

Mutlak untuk buku teks

Penyusunan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran

Guru

Hampir mutlak

Kecil, untuk pengembangan
dari yang ada pada buku teks

Pemerintah Daerah

Supervisi penyusunan dan
pemantauan

Supervisi pelaksanaan dan
pemantauan

Guru

Mutlak

Hampir mutlak

Pemerintah Daerah

Pemantauan kesesuaian
dengan rencana [variatif]

Pemantauan kesesuaian
dengan buku teks [terkendali]

Pemerintah

Sulit, karena variasi terlalu
besar

Mudah, karena mengarah
pada pedoman yang sama

Penyusunan
Silabus

Pelaksanaan
Pembelajaran
Penjaminan
Mutu

68
Kurikulum Yang Dituliskan (Global)

Peran Guru

Penyimpangan

Kurikulum Yang Dituliskan (Rinci)
Penyimpangan

Kurikulum Yang Dibukukan
Penyimpangan

Kurikulum Yang Diajarkan

Kurikulum 2013

Penyimpangan

Peran Pemerintah

Kurikulum Yang Dirumuskan

Peran
Guru

Peran
Pemerintah

KTSP 2006

Peran Pemerintah

Peran Guru

KBK 2004

Rantai Pasok Kurikulum

Penyimpangan

Kurikulum Yang Diserap
Catatan: Penyimpangan dapat bernilai positif atau negatif tergantung pelakunya

69
Pembagian Peran-Tugas Pemerintah dan Satuan Pendidikan/Guru
serta Efektivitas Waktu Pembelajaran

Alokasi waktu persiapan silabus
dan review buku

Peran-Tugas Guru/Satdik

KTSP 2006

Efektivitas waktu pembelajaran

Efektivitas waktu pembelajaran
Alokasi waktu guru untuk persiapan
silabus dan review buku ajar

KBK 2004

Kurikulum
2013

Peran-Tugas Pemerintah
... Kurikulum 2013 memberikan kesempatan yang lebih besar bagi guru/satuan pendidikan untuk
meningkatkan efektivitas waktu pembelajaran .....

70
Penyesuaian PP 19/2005  PP 32/2013
Standar Kompetensi Lulusan (Permendikbud No. 54/2013)
Standar Isi
(No. 64/2013)

Standar Proses
(No. 65/2013)

Standar
Penilaian
(No. 66/2013)

KD dan Struktur Kurikulum SD/MI (No. 67/ 2013)
KD dan Struktur Kurikulum SMP/MTs (No. 68/2013)
KD dan Struktur Kurikulum SMA/MA (No. 69/2013)
KD dan Struktur Kurikulum SMK/MAK (No. 70/2013)
Buku Teks Pelajaran (No. 71/2013)
71
2. RUMUSAN PRAKSIS KURIKULUM 2013
Rumusan Konteks dalam Kurikulum 2013
Dunia (Peradaban) Global
Negara

SMP
PT SMA/K

Peserta
Didik

Sat
Pendidikan

Keluarga

Sosial-Ekonomi-Budaya

SD
73
Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013  SP
Perluasan dan pendalaman dalam proses pencapaian kompetensi
2006

2013
Creating

Evaluating

Characterizing/
Actualizing
Communicating

Analyzing

Organizing/
Internalizing

Applying

PT

Evaluating

Associating

Valuing

Experimenting

Applying

Understanding

Responding

Questioning

Understanding

Knowing/
Remembering

Accepting

Observing

Knowing/
Remembering

Knowledge
(Bloom)

Attitude
(Krathwohl)

SMA/K

Analyzing

Skill
(Dyers)

SMP

S
D

Knowledge
(Bloom)
74
Rumusan Materi (Pengetahuan) dalam Kurikulum 2013  SI
Perluasan dan pendalaman taksonomi Bloom menjadi Bloom-Anderson

Mengetahui

Faktual
Konseptual
Prosedural

Metakognitif

Memahami

Menerapkan

Mengana- Mengeva- Mencipta
lisis
luasi

SD/MI
SMP/MTs
SMA/MA/
SMK/MAK

75
Rumusan Produk dalam Kurikulum 2013  SKL
DOMAIN

SD

SMP

SMA-SMK

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan

SIKAP

PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM
BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN
PERADABANNYA

Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta
KETERAMPILAN

PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH
KONKRET DAN ABSTRAK

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta
PENGETAHUAN

PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN
KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN

Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;
1. Perkembangan psikologis anak
2. Lingkup dan kedalaman materi
3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan
5. Lingkungan

76
3. RUMUSAN PENJENJANGAN
Pembentukan Kompetensi Melalui Pembelajaran
dan Pemanfaatannya
Belajar
Bagaimana
Belajar
Mengapa

Keterampilan

Belajar Apa

Pengetahuan

Keterampilan

Pembelajaran  K-S-A

Sikap

Pengetahuan

Sikap

Pemanfaatan  A-S-K

78
Proses Perumusan

Keterkaitan Kompetensi Lulusan antar Jenjang Pendidikan

KI
KI
KL

Kelas IIII
Kelas IIII

KI
KI
KL

Kelas IV
Kelas IV

SMP/MTs

KIKL
KI
Kelas V
Kelas V
SMA/K
/MA/MAK

Tujuan
Pendidikan
Nasional

KI
KI
KL

Kelas VI
Kelas VI

PT/PTA

SD/MI
Proses Pembentukan

Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Kompetensi
Himpunan Pelajaran Inti
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Himpunan Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran

KL : Kompetensi Lulusan

79
Proses Perumusan

Keterkaitan antara Kompetensi Lulusan, Kompetensi Dasar dan
Matapelajaran untuk SD

Kelas I

Kelas VI

Kelas V

Kelas IV

Kelas IIII

Kelas II

Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Himpunan Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran

.. Kurikulum 2013 menekankan pentingnya penguatan
kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan)
lulusan

Proses Pembentukan

KI
KI
KI
Kelas I KI
Kelas I
Kelas I

KI
KI
KelasKIII
II
Kelas KI
Kelas II

KI
KI
Kelas KI
IIII
KI
Kelas IIII
Kelas IIII

KI
KI
Kelas KI
IV
KI
Kelas IV
Kelas IV

KI
KI
KelasKIV
V
Kelas KI
Kelas V

Kompetensi
Kompetensi
Lulusan
Lulusan
Kompetensi
Lulusan

KI
KI
Kelas KI
VI
KI
Kelas VI
Kelas VI

KI : Kompetensi Inti

80
4. PERBEDAAN ESENSIAL
KTSP 2006 DAN KURIKULUM 2013
81
Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013

Elemen Perubahan

82
Elemen Perubahan
Elemen

Deskripsi
SD

SMP

SMA

SMK

Kompetensi
Lulusan

• Mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara berimbang

Materi (ISI)

• Adanya keseimbangan antara materi untuk mendukung kemampuan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
• Semua konten mendukung ketiga kompetensi diatas secara berimbang

Pendekatan
(ISI)

Kompetensi dikembangkan melalui:

Proses
pembelajaran

• Tematik Integratif
•Mata pelajaran
dalam semua mata IPA dan IPS
pelajaran
masingmasingnya
adalah terpadu

•Mata pelajaran
wajib, peminatan,
lintas minat, dan
pendalaman minat

•Kompetensi
keterampilan
yang sesuai
dengan standar
industri

• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menalar, Menyajikan, dan
Mencipta.
• Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan
masyarakat
• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
• Sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan
83
Elemen Perubahan
Deskripsi

Elemen

Penilaian hasil
belajar

Ekstrakurikuler

SD

SMP

SMA

SMK

• Penilaian berbasis kompetensi
• Pergeseran dari penilaian melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL
• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama
penilaian dan penilaian mandiri oleh siswa
•
•
•
•

Pramuka (wajib)
UKS
PMR
Bahasa Inggris

•
•
•
•
•

Pramuka (wajib)
OSIS
UKS
PMR
Dll

• Perlunya ekstra kurikuler partisipasi aktif siswa dalam
permasalahan kemasyarakatan (menjadi bagian dari
pramuka)

84
Perbedaan Esensial Kurikulum 2013 untuk SD/MI
KTSP 2006

Kurikulum 2013

Materi didominasi pengetahuan

Materi memuat secara berimbang antara sikap, keterampilan,
dan pengetahuan

Mata pelajaran tertentu
mendukung kompetensi tertentu

Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap,
keterampilan, pengetahuan]

Mata pelajaran dirancang berdiri
sendiri dan memiliki standar
kompetensi lulusan sendiri

Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan
memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti
tiap kelas

Bahasa Indonesia sejajar dengan
mapel lain

Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain [sikap dan
keterampilan berbahasa}

Tiap mata pelajaran diajarkan
dengan pendekatan berbeda

Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang
sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, mencoba,
menalar,....

Tiap jenis konten pembelajaran
diajarkan terpisah [separated
curriculum]

Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan
terpadu satu sama lain [cross curriculum atau integrated
curriculum]
Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan
penggerak konten pembelajaran lainnya

Tematik untuk kelas I – III [belum
integratif]

Tematik Integratif untuk Kelas I – VI
85
Arah Rancangan: Penyesuaian Beban Guru dan Siswa SD
Pelaku Beban
Menyusun Silabus
Mencari buku yang sesuai

Penyelesaian
Disediakan buku pegangan
guru

Mengajar beberapa mata pelajaran dengan cara
berbeda

Guru

Murid

Pendekatan tematik
Mengajar banyak mata pelajaran
terpadu menggunakan satu
Menggunakan bahasa Indonesia sebagai penghela buku untuk semua mata
mata pelajaran yang lain sehingga selaras
pelajaran sehingga dapat
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai
selaras dengan kemampuan
penggerak pembahasan
Bahasa Indonesia sebagai
alat komunikasi dan carrier of
Mempelajari banyak mapel
knowledge
Mempelajarai mata pelajaran dengan cara
berbeda
Membeli buku
Membeli lembar kerja siswa

Penyedian buku teks oleh
pemerintah/daerah
86
Pembelajaran Sekolah Dasar Versi Kurikulum 2013
Buku Aktivitas

Guru

Agama
Sikap, Pengetahuan, Keterampilan

Sumber Kompetensi

Pend. Agama &
Budi Pekerti

Guru PA&BP

Pancasila &
Kewarganegaraan

Bahasa
Indonesia
Matematika

IPA
IPS
Seni Budaya &
Prakarya
Olahraga &
Kesehatan

Buku
Tema
Buku
Buku
Terpadu:
Buku
-Dalam Mapel
Tema
Tema
Tema
(Intra-disiplin)
(Tematik
-Antar Mapel
(Tematik
(Tematik
(Inter-disiplin)
Terpadu)
Terpadu)
-Luar Mapel
Terpadu)

Guru
Kelas

Siswa
Sekolah
Dasar

/Kontekstual
(Trans-disiplin)

Guru PJOK
(Bahasa Indonesia sebagai
penghela mapel lain)

87
Perbedaan Esensial Kurikulum SMP
KTSP 2006

Kurikulum 2013

Mata pelajaran tertentu
mendukung kompetensi tertentu

Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi
[sikap, keterampilan, pengetahuan]

Mata pelajaran dirancang berdiri
sendiri dan memiliki kompetensi
dasar sendiri

Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang
lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh
kompetensi inti tiap kelas

Bahasa Indonesia sebagai
pengetahuan

Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier
of knowledge

Tiap mata pelajaran diajarkan
dengan pendekatan yang
berbeda

Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan
yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui
mengamati, menanya, mencoba, menalar,....

Kurangnya penekanan pada
kemampuan prosedural

Semua mata pelajaran menekankan pentingnya
prosedur rinci dalam penyelesaian masalah

TIK adalah mata pelajaran sendiri

TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan
sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain
88
Perbedaan Esensial Kurikulum SMA/K
KTSP 2006

Kurikulum 2013

Mata pelajaran tertentu
mendukung kompetensi
tertentu

Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap,
keterampilan, pengetahuan] dengan penekanan yang berbeda

Mapel dirancang berdiri
sendiri dan memiliki
kompetensi dasar sendiri

Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki
kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas

Bahasa Indonesia sebagai
pengetahuan

Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge

Tiap mata pelajaran
diajarkan dengan
pendekatan yang berbeda

Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama,
yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba,
menalar,....

Untuk SMA, ada penjurusan
sejak kelas XI

Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan,
antar minat, dan pendalaman minat

SMA dan SMK tanpa
kesamaan kompetensi

SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait
dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Penjurusan di SMK sangat
detil [sampai keahlian]

Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai bidang studi],
didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman
89
5. TEMA SEBAGAI KONTEKS DALAM PRAKSIS
Pentingnya Tematik Terpadu
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak melihat dunia
sebagai suatu keutuhan yang terhubung, bukannya
penggalan-penggalan lepas dan terpisah.
• Mapel-mapel sekolah dasar dengan definisi kompetensi
yang berbeda menghasilkan banyak keluaran yang sama.
• Keterkaitan satu sama lain antar mapel-mapel sekolah
dasar menyebabkan keterpaduan konten pada berbagai
mapel dan arahan bagi siswa untuk mengaitkan antar
mapel akan meningkatkan hasil pembelajaran siswa.

91
Manfaat Tematik Terpadu
• Fleksibilitas pemanfaatan waktu dan menyesuaikannya
dengan kebutuhan siswa
• Menyatukan pembelajaran siswa untuk konvergensi
pemahaman yang diperolehnya sambil mencegah terjadinya
inkonsistensi antar mata pelajaran
• Merefleksikan dunia nyata yang dihadapi anak di rumah dan
lingkungannya
• Selaras dengan cara anak berfikir, dimana hasil penelitian
otak mendukung teori pedagogi dan psikologi bahwa anak
menerima banyak hal dan mengolah dan merangkumnya
menjadi satu. Sehingga mengajarkan secara holistik terpadu
adalah sejalan dengan bagaimana otak anak mengolah
informasi.

92
Ruang Lingkup Keterpaduan dan Prosesnya
Keterpaduan

Dalam Mapel
(Integrasi Vertikal)

IntraDisipliner

Antar Mapel

Luar mapel

(Integrasi Horisontal)

MultiDisipliner

InterDisipliner
(Inter-dependen)

TransDisipliner
(Basis Konteks,
melalui Observasi )

93
Reviu
Reviu Analisis Rancang Bangun Kurikulum 2013

Metode Uji Publik:
1. Dialog Tatap Muka di 33 Provinsi
2. Dialog Virtual (Online)
3. Tertulis

PERUMUSAN

UJI PUBLIK

29 Nov – 23 Des 2012

Perumusan Bersama:
1. Nara Sumber Nasional
2. BSNP
3. Pengarah
4. Tim Inti (Ahli)

FINALISASI

24 Des 2012 – Mar 2013

Sosialisasi diberikan kepada:
1. Guru, Kepala Sekolah,
pengawas Sekolah
2. Dinas Pendidikan
3. Lembaga/Organisasi
Pendidikan (PGRI, LP Ma’arif,
Muhammadiyah, Penabur,...)
4. Media Massa
5. ....

SOSIALISASI
Jan – Juni 2013

Finalisasi Bersama:
1. Wapres, UKP4
2. Nara Sumber Nasional
3. BSNP
4. Pengarah
95
Reviu

Bagian IV
Peta Jalan Implementasi Kurikulum 2013
2010-2011

2013-2015

2012-2013

Pengembangan

Persiapan

-Kurikulum

-Buku
-Guru
-KS & PS

Reflektif

Korektif

Reflektif

Korektif

2015-dst

Implementasi
Bertahap:

Implementasi
Luas:

-Guru, KS, PS
-Siswa
-Sekolah

-Guru, KS, PS
-Siswa
-Sekolah

Reflektif
Sumatif
Pemantauan dan Evaluasi

Saat Ini

97
1. FAKTOR KESIAPAN IMPLEMENTASI
Tingkat Kesiapan Implementasi
No Komponen

Tingkat Kesiapan

1

Sarana Prasarana

Tidak ada kebutuhan sarpras khusus
[dapat menggunakan yang sudah ada]

2

Siswa

Tidak ada prasyarat khusus bagi siswa karena mulai pada awal
jenjang kelas ( SD dibagi jadi dua jenjang kelas: I-III, IV-VI)
Tidak memerlukan tambahan biaya pribadi bagi siswa

3

Buku

4

Guru

Sebagian besar disiapkan pemerintah.
[Untuk yang tidak disiapkan, kompetensi dasarnya telah disiapkan
sehingga dapat disediakan oleh penerbit]
Materi

Sebagian besar materi adalah sama dengan kurikulum yang lalu
sehingga tidak akan menyulitkan guru

Pembelajaran

Disiapkan melalui pelatihan

Penilaian

Disiapkan melalui pelatihan

5

Kepala/Pengawas
Sekolah

Disiapkan melalui pelatihan terkait dengan instructional
leadershipnya

6

Manajemen Sekolah

Diperlukan kesiapan manajemen sekolah dalam menghadapi
perubahan dari penjurusan menjadi peminatan, belajar melalui
pengamatan di luar kelas, adanya ekstra dan ko kurikuler ,....
(melalui panduan/pelatihan)

99
Sistem Implementasi Kurikulum
IKLIM DAN BUDAYA SEKOLAH

KURIKULUM

Buku
(+SarPras Lain)

Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan

MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN

100
Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum
Kesesuaian kompetensi
PTK dengan kurikulum
dan buku teks

Kurikulum
Penguatan peran
pemerintah dalam
pembinaan dan
pemantauan

Penguatan
manajemen dan
budaya sekolah

Faktor Penentu

Lulusan yang
Kompeten

Peserta Didik

Ketersediaan buku sebagai
bahan ajar dan sumber belajar
yang mengintegrasikan standar
pembentuk kurikulum

Faktor Pendukung
101
2. PERSIAPAN IMPLEMENTASI
Kerangka Kerja Persiapan Implementasi Kurikulum
Penulisan Buku
(Master)

Pengembanga
n Kurikulum
Penentuan
Sekolah (Lokasi,
Rombel, Siswa,
Guru, KS,...)
Reflektif/Formatif
Sumatif

Persiapan

Pengadaan
Buku

Pelatihan
Guru, KS, PS

Implementasi
Kurikulum:
Sekolah,
Buku,
Guru,
KS, PS

103
3. PENENTUAN SEKOLAH SASARAN
Model Implementasi Kurikulum 2013
No Program

Anggaran

Jumlah Sekolah

1
2

Pusat
Pemda

Pengadaan Buku Pelatihan Guru
Pemerintah
Pemerintah
Pemda
Pemda

3

Pusat-Pemda

Pemda

4
5

Semi Mandiri
Mandiri

2359
Sekolah/Yayasan Pusat
Sekolah/Yayasan Sekolah/Yayasan Yayasan Cendana

Pusat

6.410

Kota Pekanbaru,
Kep. Meranti,...

Kutai Timur,
Tarakan, ....

(Riau),...

105
Cakupan Sasaran Sekolah, Siswa, dan Guru
No

Jenjang

Jumlah Sekolah

Jumlah Guru

Jumlah Siswa

1

SD

2.598

15.629

341.630

2

SMP

1.521

27.403

342.712

3

SMA

1.270

5.979

335.940

4

SMK

1.021

7.102

514.783

Jumlah

6.410

56.113

1.535.065

Kriteria:
1. Kesiapan Sekolah (diprioritaskan eks RSBI dan Akreditasi A)
2. Kesiapan Distribusi (keterjangkauan distribusi buku)
3. Berbasis Provinsi

106
Sasaran Sekolah Kurikulum 2013 Per Provinsi
No

Provinsi

SD

SMP

SMA

SMK

JUMLAH

1 Aceh

41

51

30

10

132

2 Bali

74

53

29

47

203

3 Bangka Belitung

36

23

13

9

81

4 Banten

82

44

46

53

225

5 Bengkulu

33

37

16

6

92

6 D.I. Yogyakarta

64

30

29

23

146

7 DKI Jakarta

72

33

90

55

250

8 Gorontalo

35

25

8

6

74

9 Jambi

36

34

22

5

97

10 Jawa Barat

257

150

228

252

887

11 Jawa Tengah

347

209

148

177

881

12 Jawa Timur

469

222

212

150

1.053

13 Kalimantan Barat

37

26

17

7

87

14 Kalimantan Selatan

47

33

16

18

114

15 Kalimantan Tengah

24

15

8

2

49

16 Kalimantan Timur

50

39

23

27

139
107
Sasaran Sekolah Kurikulum 2013 Per Provinsi
No
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

Provinsi
Kep. Riau
Lampung
Maluku
Maluku Utara
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Papua
Papua Barat
Riau
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Sumatera Utara
JUMLAH
Total Seluruhnya

SD
24
82
18
9
43
26
36
16
37
24
132
25
27
62
163
64
106
2.598

148.660

SMP
15
60
12
8
27
16
19
9
36
16
64
13
16
35
66
33
52
1.521

SMA
6
41
5
4
19
7
11
4
28
4
30
7
7
15
34
41
72
1.270

SMK
10
19
1
2
12
2
6
4
13
2
29
2
2
10
14
13
33
1.021

34.570

11.637

10.684

JUMLAH
55
202
36
23
101
51
72
33
114
46
255
47
52
122
277
151
263
6.410
108
Sebaran Sekolah Sasaran

SD

SMP

SMA/K

http://kml.pdsp.kemdiknas.go.id/fkml.dll?id=pemetaan-kurikulum&isall=false

109
Sebaran Sekolah Sasaran: Provinsi Aceh

SD

SMP

SMA/K http://kml.pdsp.kemdiknas.go.id/fkml.dll?id=pemetaan-kurikulum&isall=false

110
Sebaran Sekolah Sasaran
Kab. Aceh Besar, Provinsi Aceh

Besar

SD

SMP

SMA/K http://kml.pdsp.kemdiknas.go.id/fkml.dll?id=pemetaan-kurikulum&isall=false

111
Contoh Sebaran Sekolah Sasaran
Kab. Aceh Besar, Provinsi Aceh

SDN 1 Peukan Bada
21 KM
10,1 KM

Bandara Sultan
Iskandar Muda

SMPN 1 Darul Imarah
SMAN 1 Ingin Jaya

SD

SMP

SMA/K http://kml.pdsp.kemdiknas.go.id/fkml.dll?id=pemetaan-kurikulum&isall=false

112
Contoh Profil SDN 1 Peukan Bada,
Kab. Aceh Besar, Provinsi Aceh
NPSN
Tingkat Sekolah
Status
Tahun Berdiri

: 10107324
: SD
: Negeri
: 1981

5°32'55.66"N
95°14'5.87"E

http://kml.pdsp.kemdiknas.go.id/fkml.dll?id=pemetaan-kurikulum&isall=false

113
Contoh Profil SMPN 1 Darul Imarah,
Kab. Aceh Besar, Provinsi Aceh
NPSN
Tingkat Sekolah
Status
Tahun Berdiri

: 10100210
: SMP
: Negeri
: 1981

5°30'55.11"N
95°19'38.75"E

http://kml.pdsp.kemdiknas.go.id/fkml.dll?id=pemetaan-kurikulum&isall=false

114
Skala Implementasi
No
1

Jenjang
Satuan

Kelas

SD

I

2013
2%

Tahun
2014
100%

100%

100%

II

100%

III
IV

100%
2%

100%

100%

100%

V

100%

VI
2

SMP

VII

100%
4%

100%

100%

100%

VIII

100%

IX
3

SMA/SMK

X
XI
XII

2015

100%
10%

100%

100%

100%

100%
100%
115
4. PENYEDIAAN BUKU
Model Buku Kurikulum 2013
• Buku berbasis aktivitas untuk semua jenjang sekolah,
terutama untuk SD/MI
• Tiap pembahasan menggunakan pendekatan
kontekstual (idealnya transdisipliner)
• Mengajak siswa untuk mencari tahu berdasarkan
konteks pembahasannya
• Pendekatan terpadu untuk buku SD/MI dan IPA-IPS
SMP/MTs
• Tiap pembahasan mencakup tiga ranah kompetensi:
pengetahuan, keterampilan, sikap
• Tiap bab/tema memuat satu atau lebih projek untuk
dikerjakan dan disajikan siswa
Manfaat Buku Teks Pelajaran Wajib

Siswa:
Nasional:
Efiensi nasional
hampir 60% dari
penurunan
harga buku
wajib

Terjamin
capaian
minimal

Pemerintah
Mencetak
Buku

Guru:
Persiapan
mengajar lebih
mudah,
pelatihan
lebih terarah

Penerbit:
1.Kualitas lebih
baik
2.Harga lebih
wajar (public
awareness)

Orang Tua:

Tetap dapat
menerbitkan
buku
pengayaan

Menghemat
pendanaan
sekolah
anaknya

Percetakan:
tetap dapat
mencetak buku
pemerintah atau
pengayaan

118
5. PENYIAPAN GURU
Jadwal Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
10 - 14 Juli
dan
10 - 16 Juli

15 Juli

4 - 8 Juli

29 Juni - 3 Juli

Pelatihan Guru
Sasaran
Pelatihan Guru
inti

26 - 28 Juni

Pelatihan
Instruktur
Nasional

dan
Kepala
Sekolah/
Pengawas
Sasaran

Implementasi
di sekolah
sasaran

Penyegaran
Narasumber
Nasional
120
Model Pelatihan Guru
Nara Sumber

Guru Inti

Instruktur Nasional

6
Region

Jakarta
Instrukt. Nas.

LPMP
Guru
Sasaran

Guru Inti
Instrukt. Nas

Instrukt. Nas

Pelatihan Instruktur
Nasional

Guru Inti

Guru Inti

Pelatihan Guru Inti

Guru
Sasaran

Guru
Sasaran

Pelatihan Guru

Kuantitas dan kualitas pemahaman guru sasaran tidak kurang dari kriteria minimal (buku)
Catatan: 1. Pelatihan dilaksanakan untuk tiap kelompok guru mapel/guru kelas
2. Mapel SD (PJOK, Seni Budaya Prakarya, Agama) bergabung ke kelompok guru kelas
3. Guru Agama SMP bergabung ke Kelompok PPKn
4. Kepala Sekolah mengikuti pelatihan guru dengan jam tambahan
121
Hirarki Peran Dalam Implementasi Kurikulum 2013
PENGAWAS SENIOR

PENGAWAS
INTI

KEPALA
SEKOLAH
INTI

GURU INTI

PENGAWAS

KEPALA
SEKOLAH

GURU KELAS/
GURU MAPEL

122
NARA SUMBER NASIONAL, INSTRUKTUR NASIONAL, GURU INTI, DAN GURU
SASARAN
JAKARTA

NS

Pejabat
Kemdikbud
Ahli Pendidikan
Praktisi
Pendidikan
Unsur lain

JAKARTA

IN GURU
IN
(Guru sasaran
yang terpilih
sebagai Instruktur
Nasional)

(Guru sasaran
yang terpilih
sebagai Instruktur
Nasional)

PPPPTK LPMP
(Penulis Bahan

(Penulis dan Non

WI

Pelatihan)

GI

GURU
IN

WI
PPPPTK LPMP
Bahan Pelatihan)

GURU INTI
(Guru sasaran
yang terpilih
sebagai Guru
Inti)

DOSEN
Penulis Bahan
Ajar
Non Penulis
Bahan Ajar

DOSEN
Penulis Bahan
Ajar

LPMP PPPPTK

6
REGION

MASTER TRAINING
(Mengawasi, Memantau,
Mensupervisi Klinis dan
Melaporkan Proses Pelatihan

GS
GURU
SASARAN

GURU
IN
(Guru sasaran
yang terpilih
sebagai
Instruktur
Nasional)
GURU INTI

(Guru sasaran
yang terpilih
sebagai Guru
Inti)

GURU YANG
MENGIMPLEMENTASIKAN
KURIKULUM 2013

123
Indikator Keberhasilan Pelatihan
No.

Komponen

Indikator

1.

Peserta
pelatihan

•
•
•
•
•

2.

Instruktur

• Memiliki Integritas, kesiapan, dan kesungguhan Instruktur
• Memiliki kemampuan yang berkualitas tentang konsep keilmuan dan
menyampaikannya kepada peserta,
• Memiliki kualitas interaksi termasuk kemampuan membangkitkan suasana
pelatihan yang kreatif.

3.

Proses

• Rancangan program dapat terlaksana dengan baik
• Kesesuaian pendekatan, metode, dan teknik dengan standar kompetensi
• Kesesuaian aktivitas dengan produk-produk kegiatan

4.

Penilaian

•
•
•
•

Memahami isi pesan kurikulum 2013 secara komprehensif
Mampu menerapkan pembelajaran tematik terintegrasi dan kontekstual
Memahami pendekatan scientific
Mampu menerapkan kemampuan berfikir tingkat tinggi
Mampu membangun budaya pembelajaran yang aktif, menantang, dan
menyenangkan
• Mampu menunjukkan keteladanan khususnya tentang kejujuran, disiplin,
kebersihan, dan tanggung jawab
• Terlaksananya proses penilai an yang berbasis pada sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
• ∆ (X2 – X1)> 0, signifikan; X2 : Postest; X1 : Pretest

Ketaatan pelaksanaan penilaian dengan prinsip, asas dan prosedur.
Kecukupan dan kesesuaian pendekatan penilaian
Kualitas penerapan authentic assesment
Pemanfaatan penilaian terhadap perbaikan (feed back)

124
Esensi Pelatihan Nara Sumber
• Memahami pandangan dan pesan-pesan Nara Sumber Nasional
Kurikulum 2013 sebagai bagian dari kurikulum tidak tertulis
(hidden curriculum) untuk melengkapi yang tertulis (written
curriculum) sehingga dapat memperkaya kurikulum yang
diajarkan (taught/delivered curriculum)
• Memahami kebutuhan dan arah perubahan pola pikir PTK
supaya Kurikulum 2013 dapat diimplemenkan dengan baik
• Memahami filosofi, rasional, dan konsep Kurikulum 2013 dan
perbedaannya dengan kurikulum sebelumnya
• Memahami standar-standar yang dipergunakan sebagai acuan
dalam perumusan Kurikulum 2013 dan perbedaannya dengan
standar-standar yang dipergunakan pada kurikulum sebelumnya
• Memahami proses pembelajaran dan proses penilaian menurut
Kurikulum 2013 dan menuangkannya dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran
Promosi

Peran Nara Sumber

penerapan
Kurikulum

Melatih

Nara Sumber

Instruktur
Nasional dan
Guru Inti (bila
perlu)

Kurikulum
(tidak hanya
pelatihan)

Nara
Sumber
Masukan dan
pengayaan

Help desk
implementasi
kurikulum

Pelatihan
di daerah yang
mengimplementasi
kan mandiri

materi dan
metode
pelatihan

(resouce person)
126
6. PENYIAPAN MANAJEMEN DAN
BUDAYA SEKOLAH
Kegiatan Pembelajaran
Ekstra
Kurikuler

Kurikuler

•
•
•
•

Pramuka (Wajib)
UKS
PMR
...

Ko
Kurikuler

128
Perubahan Manajemen dan Budaya SMP
1.Kelas IX dalam penentuan minat
2.Pindahan dari/ke sekolah yang
belum menerapkan Kurikulum 2013
3.Kesulitan dalam perubahan pola dan
model pembelajaran
4.Transisi dari KTSP ke Kurikulum 2013
(bagi yang sekarang belum impl.)

1. Pramuka dalam bentuk
pengembangan komunitas
dan kepedulian sosial
2. Olahraga, dll

Menyiapkan
kegiatan
ekstrakurikuler

Menyiapkan
BK

Manajemen
&
Budaya
Sekolah

1.
2.
3.
4.

Pengamatan di luar kelas
Pemanfaatan TIK
Pemanfaatan perpustakaan
Pengerjaan projek

Menyiapkan
Manajemen
Fasilitas
129
SMA/SMK
• Menyiapkan bimbingan dan konseling dalam:
– Penentuan mata pelajaran lintas peminatan dan pendalaman peminatan (bila ada)
bagi siswa
– Mengantispasi perubahan minat
– Perpindahan siswa dari/ke sekolah yang belum menerapkan Kurikulum 2013

• Menentukan mekanisme transisi pada tahun pertama ini untuk:
– Pada saat tahun depan semua sekolah menerapkan Kurikulum 2013 mulai Kelas XI
padahal Kelas X masih menggunakan KTSP 2006
– Penerimaan siswa baru pada sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 padahal
selama masih di SMP belum diberi pengarahan oleh guru BK

• Menyiapkan kegiatan ekstra kurikuler kepramukaan dalam bentuk keterlibatan
aktif pada pengembangan komunitas dan kepedulian sosial
• Pengaturan jadwal penggunaan kelas dan fasilitas sekolah: lintas minat,
pendalaman minat, pemanfaatan TIK, pengerjaan projek, belajar mandiri,
kegiatan ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler
• Menyiapkan mekanisme penilaian mata pelajaran pada saat siswa Kelas XII
SMK melakukan praktek industri
• Memastikan Kurikulum 2013 berjalan untuk semua mata pelajaran walaupun
buku yang tersedia baru untuk 3 mata pelajaran
130
7. PENYIAPAN PENILAIAN
Sistem Penilaian Kurikulum 2013
No Jenis Penilaian

Pelaku

Waktu

1

Penilaian otentik

Guru

Berkelanjutan

2

Penilaian diri

Siswa

Tiap kali sebelum ulangan harian.

3

Penilaian projek

Guru

Tiap akhir bab atau tema pelajaran

4

Ulangan harian (dapat berbentuk
penugasan)

Guru

terintegrasi dengan proses
pembelajaran

5

Ulangan Tengah dan Akhir
Semester

Guru (di bawah koord.
satuan pendidikan)

Semesteran

6

Ujian Tingkat Kompetensi

Sekolah (kisi-kisi dari
Pemerintah)

Tiap tingkat kompetensi yang tidak
bersamaan dengan UN

7

Ujian Mutu Tingkat Kompetensi

Pemerintah (dengan
metode survei)

Tiap akhir tingkat kompetensi
(yang bukan akhir jenjang sekolah)

8

Ujian Sekolah

Sekolah (sesuai
dengan peraturan)

Akhir jenjang sekolah

9

Ujian Nasional sebagai Ujian
Tingkat Kompetensi pada akhir
jenjang satuan pendidikan.

Pemerintah (sesuai
dengan peraturan)

Akhir jenjang sekolah

Merah: cara penilaian baru, Hitam: cara penilaian konvensional
Sistem Penilaian Kurikulum 2013
1. Penilaian Otentik
Waktu: terus menerus
2. Penilaian Projek
Waktu: Akhir Bab/Tema
3. Ulangan Harian
Waktu: Sesuai rencana
4. UTS/AUS
Waktu: Semesteran

1. Ujian Tingkat Kompetensi
(yang bukan UN)
Waktu: Tiap tingkat kompetensi
2. Ujian Sekolah
Waktu: Akhir jenjang sekolah

Guru

Pemerintah
1. Ujian Tingkat Kompetensi (UN)
Waktu: Akhir jenjang sekolah
2. Ujian mutu Tingkat Kompetensi
Waktu: Tiap akhir tingkat kompetensi

Sekolah

Siswa
Penilaian Diri
Waktu: Sebelum ulangan harian

133
Reviu

Bagian V
Manajemen Monitoring Implementasi Kurikulum

Dinas Pendidikan
Prov. & Kab/Kota

membina

Kemdikbud
UIK Pusat

Sekolah+Guru

memantau

melapor

melapor
Pendampingan
memantau

Guru Inti

LPMP: Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

UIK Provinsi
di LPMP

melapor

UIK : Unit Implementasi Kurikulum

135
Ruang Lingkup Monitoring
Fisik: jadwal, kuantitas, kualitas
Substansi: Kebenaran,
Kelengkapan, Kesesuaian, Keterbacaan,

Fisik: jadwal, kuantitas, kualitas
Substansi: Kebenaran,
Kelengkapan, Kesesuaian, Keterbacaan,
Estetika

Dokumen

Buku

Sekolah

Guru

Fisik: jadwal, kuantitas, kualitas
Substansi: administrasi,
pengaturan fasilitas,
manajemen, budaya

Pelatihan:

jadwal, kuantitas,
kualitas
Pemahaman: materi, aktivitas,
pembelajaran,
penilaian
136
Bagian VI

Reviu
Indikator Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013
No
1

Entitas
Pendidikan
Peserta Didik

Indikator Keberhasilan
Lebih produktif, kreatif, inovatif, afektif
Lebih senang belajar

2

3

4

5

Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan

Lebih bergairah dalam melakukan proses pembelajaran

Manajemen
Satuan
Pendidikan

Lebih mengedepankan layanan pembelajaran termasuk
bimbingan dan penyuluhan

Negara dan
Bangsa

Reputasi internasional pendidikannya menjadi lebih baik

Masyarakat
Umum

Memperoleh lulusan sekolah yang lebih kompeten

Lebih mudah dalam memenuhi ketentuan 24 jam per minggu

Terjadinya proses pembelajaran yang lebih variatif di sekolah
Memiliki daya saing yang lebih tinggi, sehingga lebih menarik
bagi investor

Dapat berharap kebutuhan pendidikan akan dipenuhi oleh
sekolah (tidak perlu kursus tambahan)
138
Ruang Lingkup Evaluasi
Evaluasi

Siswa

Peningkatan
Kompetensi (3)

Guru

Perubahan Pola
Pikir + Peningkatan
Kompetensi (4+1)

Sekolah

Perbaikan Budaya
dan Manajemen

Publik

Guru

Administrasi dan
Manajemen

Hasil

Buku

Pelatihan & Supervisi
(model, waktu,
materi, Instruktur)

Produk

Kelengkapan, Kesesuian, Kebenaran,
Keterbacaan,
Estetika

Sekolah

Kelengkapan,
Kebenaran,
Keterbacaan

Sumatif
Jangka Panjang
Soft Evidence

Dokumen

Formatif
Jangka Pendek
Hard Evidence

Produktif, Kreatif,
Inovatif, Afektif
139

More Related Content

What's hot

beauchamp’s system model
beauchamp’s system modelbeauchamp’s system model
beauchamp’s system modelRosi Rosidah
 
Matematika sebagai ilmu deduktif
Matematika sebagai ilmu deduktifMatematika sebagai ilmu deduktif
Matematika sebagai ilmu deduktifMella Imelda
 
Problem based learning
Problem based learningProblem based learning
Problem based learningsintaroyani
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasaraudiasls
 
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013dimas hartono
 
Limit fungsi-soal-jawab1
Limit fungsi-soal-jawab1Limit fungsi-soal-jawab1
Limit fungsi-soal-jawab1nadiahbsa
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranAli Akbar TA
 
Contoh Manajemen Sekolah
Contoh Manajemen SekolahContoh Manajemen Sekolah
Contoh Manajemen SekolahWARGA SALAPAN
 
Modul matematika-teori-belajar-polya
Modul matematika-teori-belajar-polyaModul matematika-teori-belajar-polya
Modul matematika-teori-belajar-polyaCha Aisyah
 
Pendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulumPendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulumsadirun
 
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSTUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSNailul Hasibuan
 
Metode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individuMetode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individuNastiti Rahajeng
 
Critical book report metodologi penenlitian
 Critical book report metodologi penenlitian Critical book report metodologi penenlitian
Critical book report metodologi penenlitianMuhammad Tarigan II
 
sejarah dan perkembangan kurikulum di indonesia
sejarah dan perkembangan kurikulum di indonesiasejarah dan perkembangan kurikulum di indonesia
sejarah dan perkembangan kurikulum di indonesiaokiarisaputra
 
PENILAIAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR K-13
PENILAIAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR K-13PENILAIAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR K-13
PENILAIAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR K-13M. ALI AMIRUDDIN
 
PENERAPAN TEORI BELAJAR BRUNNER DALAM MATEMATIKA
PENERAPAN TEORI BELAJAR BRUNNER DALAM MATEMATIKAPENERAPAN TEORI BELAJAR BRUNNER DALAM MATEMATIKA
PENERAPAN TEORI BELAJAR BRUNNER DALAM MATEMATIKAHikmawati Suhardi
 

What's hot (20)

beauchamp’s system model
beauchamp’s system modelbeauchamp’s system model
beauchamp’s system model
 
Matematika sebagai ilmu deduktif
Matematika sebagai ilmu deduktifMatematika sebagai ilmu deduktif
Matematika sebagai ilmu deduktif
 
Problem based learning
Problem based learningProblem based learning
Problem based learning
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasar
 
7. cara pembuatan diktat modul teks
7. cara pembuatan diktat modul teks7. cara pembuatan diktat modul teks
7. cara pembuatan diktat modul teks
 
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
 
Limit fungsi-soal-jawab1
Limit fungsi-soal-jawab1Limit fungsi-soal-jawab1
Limit fungsi-soal-jawab1
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaran
 
Teori Posisi Kurikulum
Teori Posisi KurikulumTeori Posisi Kurikulum
Teori Posisi Kurikulum
 
Contoh Manajemen Sekolah
Contoh Manajemen SekolahContoh Manajemen Sekolah
Contoh Manajemen Sekolah
 
Modul matematika-teori-belajar-polya
Modul matematika-teori-belajar-polyaModul matematika-teori-belajar-polya
Modul matematika-teori-belajar-polya
 
Pendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulumPendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulum
 
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSTUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
 
Metode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individuMetode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individu
 
Komponen Kurikulum PPT
Komponen Kurikulum PPTKomponen Kurikulum PPT
Komponen Kurikulum PPT
 
Critical book report metodologi penenlitian
 Critical book report metodologi penenlitian Critical book report metodologi penenlitian
Critical book report metodologi penenlitian
 
sejarah dan perkembangan kurikulum di indonesia
sejarah dan perkembangan kurikulum di indonesiasejarah dan perkembangan kurikulum di indonesia
sejarah dan perkembangan kurikulum di indonesia
 
Pengembengan kurikulum smk
Pengembengan kurikulum smkPengembengan kurikulum smk
Pengembengan kurikulum smk
 
PENILAIAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR K-13
PENILAIAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR K-13PENILAIAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR K-13
PENILAIAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR K-13
 
PENERAPAN TEORI BELAJAR BRUNNER DALAM MATEMATIKA
PENERAPAN TEORI BELAJAR BRUNNER DALAM MATEMATIKAPENERAPAN TEORI BELAJAR BRUNNER DALAM MATEMATIKA
PENERAPAN TEORI BELAJAR BRUNNER DALAM MATEMATIKA
 

Similar to 1. penjelasan mendikbud kurikulum 2013

Penjelasan Kemdikbud kurikulum 2013
Penjelasan Kemdikbud kurikulum 2013Penjelasan Kemdikbud kurikulum 2013
Penjelasan Kemdikbud kurikulum 2013Donny kurnianto
 
1. penjelasan mendikbud kur 2013 kpd nara sumber pelatihan (260613)
1. penjelasan mendikbud kur 2013 kpd nara sumber pelatihan (260613)1. penjelasan mendikbud kur 2013 kpd nara sumber pelatihan (260613)
1. penjelasan mendikbud kur 2013 kpd nara sumber pelatihan (260613)Iepank Iep
 
1. kurikulum 2013
1. kurikulum 20131. kurikulum 2013
1. kurikulum 2013razanputra
 
Informasi kurikulum 2013
Informasi kurikulum 2013 Informasi kurikulum 2013
Informasi kurikulum 2013 ahmad akhyar
 
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimiatanialisa008
 
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR RBT10620RebeccaAnakM
 
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)Sofyan Saputra
 
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budayaSofyan Saputra
 
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...tihahhhnazmahhh09
 
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakaryaSofyan Saputra
 
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbkBeda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbkapotek agam farma
 
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomiSofyan Saputra
 
Sosialisasi IKM Mandiri smpn 4 langkaplancar.pptx
Sosialisasi IKM Mandiri smpn 4 langkaplancar.pptxSosialisasi IKM Mandiri smpn 4 langkaplancar.pptx
Sosialisasi IKM Mandiri smpn 4 langkaplancar.pptxagusriyadi481
 
20210427 Materi Sosialisasi Pelatih Ahli PSP.pptx
20210427 Materi Sosialisasi Pelatih Ahli PSP.pptx20210427 Materi Sosialisasi Pelatih Ahli PSP.pptx
20210427 Materi Sosialisasi Pelatih Ahli PSP.pptxAlrosyidRidlo
 
Pengembangan Kurikulum-2013
Pengembangan Kurikulum-2013Pengembangan Kurikulum-2013
Pengembangan Kurikulum-2013Wahyu Windarti
 
lesson-study-41.ppt
lesson-study-41.pptlesson-study-41.ppt
lesson-study-41.pptSahabatEdu
 
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptx
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptxPengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptx
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptxFebriHenni1
 

Similar to 1. penjelasan mendikbud kurikulum 2013 (20)

Penjelasan Kemdikbud kurikulum 2013
Penjelasan Kemdikbud kurikulum 2013Penjelasan Kemdikbud kurikulum 2013
Penjelasan Kemdikbud kurikulum 2013
 
1. penjelasan mendikbud kur 2013 kpd nara sumber pelatihan (260613)
1. penjelasan mendikbud kur 2013 kpd nara sumber pelatihan (260613)1. penjelasan mendikbud kur 2013 kpd nara sumber pelatihan (260613)
1. penjelasan mendikbud kur 2013 kpd nara sumber pelatihan (260613)
 
1. kurikulum 2013
1. kurikulum 20131. kurikulum 2013
1. kurikulum 2013
 
Informasi kurikulum 2013
Informasi kurikulum 2013 Informasi kurikulum 2013
Informasi kurikulum 2013
 
Minggu 8
Minggu 8Minggu 8
Minggu 8
 
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
 
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
 
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
 
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
 
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...
 
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
 
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbkBeda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
 
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
 
Sosialisasi IKM Mandiri smpn 4 langkaplancar.pptx
Sosialisasi IKM Mandiri smpn 4 langkaplancar.pptxSosialisasi IKM Mandiri smpn 4 langkaplancar.pptx
Sosialisasi IKM Mandiri smpn 4 langkaplancar.pptx
 
20210427 Materi Sosialisasi Pelatih Ahli PSP.pptx
20210427 Materi Sosialisasi Pelatih Ahli PSP.pptx20210427 Materi Sosialisasi Pelatih Ahli PSP.pptx
20210427 Materi Sosialisasi Pelatih Ahli PSP.pptx
 
Pengembangan Kurikulum-2013
Pengembangan Kurikulum-2013Pengembangan Kurikulum-2013
Pengembangan Kurikulum-2013
 
9 ls-uppl
9 ls-uppl9 ls-uppl
9 ls-uppl
 
lesson-study-41.ppt
lesson-study-41.pptlesson-study-41.ppt
lesson-study-41.ppt
 
lesson-study-41.ppt
lesson-study-41.pptlesson-study-41.ppt
lesson-study-41.ppt
 
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptx
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptxPengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptx
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptx
 

More from Nia Piliang

Hot potatoes by nia
Hot potatoes by niaHot potatoes by nia
Hot potatoes by niaNia Piliang
 
Modul ppk bagi guru 2017
Modul ppk bagi guru 2017Modul ppk bagi guru 2017
Modul ppk bagi guru 2017Nia Piliang
 
Draft panduan pembelajaran tematik terpadu sd
Draft panduan pembelajaran tematik terpadu sdDraft panduan pembelajaran tematik terpadu sd
Draft panduan pembelajaran tematik terpadu sdNia Piliang
 
Guru pembelajar nia
Guru pembelajar niaGuru pembelajar nia
Guru pembelajar niaNia Piliang
 
Decimal into fraction nia
Decimal into fraction niaDecimal into fraction nia
Decimal into fraction niaNia Piliang
 
overview pkg 2015
overview pkg 2015overview pkg 2015
overview pkg 2015Nia Piliang
 
Permendikbud no 068 th 2014 ttg tik kkpi
Permendikbud no 068 th 2014 ttg tik kkpiPermendikbud no 068 th 2014 ttg tik kkpi
Permendikbud no 068 th 2014 ttg tik kkpiNia Piliang
 
Panduan pendidikan karakter di sd
Panduan pendidikan karakter di sdPanduan pendidikan karakter di sd
Panduan pendidikan karakter di sdNia Piliang
 
Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd
Panduan teknis remedial dan pengayaan di sdPanduan teknis remedial dan pengayaan di sd
Panduan teknis remedial dan pengayaan di sdNia Piliang
 
Panduan teknis pengisian rapor dan buku induk di sd
Panduan teknis pengisian rapor dan buku induk di sdPanduan teknis pengisian rapor dan buku induk di sd
Panduan teknis pengisian rapor dan buku induk di sdNia Piliang
 
Panduan penilaian rapor sd ara - 24 june 2015
Panduan penilaian   rapor sd ara - 24 june 2015Panduan penilaian   rapor sd ara - 24 june 2015
Panduan penilaian rapor sd ara - 24 june 2015Nia Piliang
 
Panduan penyusunan rpp di sd
Panduan penyusunan rpp di sdPanduan penyusunan rpp di sd
Panduan penyusunan rpp di sdNia Piliang
 
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjen
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjenJuknis penilaian-sd-2014-tt-dirjen
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjenNia Piliang
 
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk makNia Piliang
 
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma maNia Piliang
 
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m tsNia Piliang
 
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sdNia Piliang
 
Penyesuaian pola pikir dan pembelajaran
Penyesuaian pola pikir dan pembelajaranPenyesuaian pola pikir dan pembelajaran
Penyesuaian pola pikir dan pembelajaranNia Piliang
 
Penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelasPenelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelasNia Piliang
 

More from Nia Piliang (20)

Hot potatoes by nia
Hot potatoes by niaHot potatoes by nia
Hot potatoes by nia
 
Modul ppk bagi guru 2017
Modul ppk bagi guru 2017Modul ppk bagi guru 2017
Modul ppk bagi guru 2017
 
Draft panduan pembelajaran tematik terpadu sd
Draft panduan pembelajaran tematik terpadu sdDraft panduan pembelajaran tematik terpadu sd
Draft panduan pembelajaran tematik terpadu sd
 
Guru pembelajar nia
Guru pembelajar niaGuru pembelajar nia
Guru pembelajar nia
 
Decimal into fraction nia
Decimal into fraction niaDecimal into fraction nia
Decimal into fraction nia
 
Akpk lppks
Akpk lppksAkpk lppks
Akpk lppks
 
overview pkg 2015
overview pkg 2015overview pkg 2015
overview pkg 2015
 
Permendikbud no 068 th 2014 ttg tik kkpi
Permendikbud no 068 th 2014 ttg tik kkpiPermendikbud no 068 th 2014 ttg tik kkpi
Permendikbud no 068 th 2014 ttg tik kkpi
 
Panduan pendidikan karakter di sd
Panduan pendidikan karakter di sdPanduan pendidikan karakter di sd
Panduan pendidikan karakter di sd
 
Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd
Panduan teknis remedial dan pengayaan di sdPanduan teknis remedial dan pengayaan di sd
Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd
 
Panduan teknis pengisian rapor dan buku induk di sd
Panduan teknis pengisian rapor dan buku induk di sdPanduan teknis pengisian rapor dan buku induk di sd
Panduan teknis pengisian rapor dan buku induk di sd
 
Panduan penilaian rapor sd ara - 24 june 2015
Panduan penilaian   rapor sd ara - 24 june 2015Panduan penilaian   rapor sd ara - 24 june 2015
Panduan penilaian rapor sd ara - 24 june 2015
 
Panduan penyusunan rpp di sd
Panduan penyusunan rpp di sdPanduan penyusunan rpp di sd
Panduan penyusunan rpp di sd
 
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjen
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjenJuknis penilaian-sd-2014-tt-dirjen
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjen
 
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak
 
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
 
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
 
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd
 
Penyesuaian pola pikir dan pembelajaran
Penyesuaian pola pikir dan pembelajaranPenyesuaian pola pikir dan pembelajaran
Penyesuaian pola pikir dan pembelajaran
 
Penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelasPenelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelas
 

1. penjelasan mendikbud kurikulum 2013

  • 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Arahan Mendikbud Pengembangan Kurikulum 2013 Penyegaran Nara Sumber Pelatihan Guru untuk Implementasi Kurikulum 2013 Jakarta, 26-28 Juni 2013
  • 2. Beberapa Isu Publik Tentang Kurikulum • • • • • • • • • • • Terkesan mendadak, tanpa evaluasi kurikulum yang sedang berjalan Tidak melibatkan guru atau asosiasi profesi pendidik Kurang sosialisasi Menghapus mata pelajaran yang mendukung di persaingan global (Bahasa Inggris dan TIK) Mengabaikan kemampuan guru didalam membuat RPP dan silabus Tidak menjawab apa yang dibutuhkan peserta didik Berkembangnya stigma negatif terhadap guru Mestinya metodologi yang diperbaiki bukan kurikulum Anggaran sangat besar , khawatir seperti kasus hambalang Tarik-ulur anggaran antara Kemdikbud dan DPR Implementasi bakal terhambat karena anggaran belum disetujui 2
  • 3. Landasan Pengembangan Kurikulum Landasan Pengembangan Kurikulum 2013 RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKAN • Perubahan metodologi pembelajaran • Penataan kurikulum INPRES NOMOR 1 TAHUN 2010 • Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional: Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai Budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa 3
  • 4. Kronologi Pengembangan Kurikulum 2013 DASAR HUKUM: Amanah RPJMN 2010-2014 mengarahkan untuk memantapkan pelaksanaan sistem pendidikan nasional, melalui penyediaan sistem pembelajaran, penyempurnaan kurikulum pendidikan dasar dan menengah serta pembelajaran. Sasaran : Penyempurnaan kurikulum sekolah dasar-menengah sebelum tahun 2011 yang diterapkan di 25% sekolah pada 2012 dan 100% pada 2014. KRONOLOGI: 31 Juli 2012 Rapat Sidang Terbatas Arahan Presiden RI “Penguatan Kurikulum dengan penekanan memasukkan pendidikan karakter” RPJMN 2010-2014 INPRES 1/2010 19 September 2012 Rapat Koordinasi Menghadapi Panja Belanja Pemerintah Pusat Banggar DPR RI Usulan Kriteria Pemanfaatan Optimalisasi Anggaran Pendidikan : “Program telah dibahas dan disetujui oleh Komite Pendidikan Nasional” 4 Agustus 2012 Komite Pendidikan Laporan awal : Penataan dan Penyempurnaan (Pengembangan) Kurikulum  Komite Pendidikan Menyetujui 14 Desember 2012 Raker Komisi X DPR RI: “menyetujui anggaran Kurikulum untuk Satker Dikdas dan Dikmen” 22 November 2012 Raker Komisi X DPR RI: “sepakat pembahasan pengembangan kurikulum dalam panja Kurikulum” 18 Februari 2013 Sidkab Paripurna Arahan Presiden: “kurikulum 2013 lebih disosialisasikan secara masif untuk 4 pelaksanaannya mulai TA 2013/2014” 4
  • 6. Perkembangan Kurikulum di Indonesia 1975 Kurikulum Sekolah Dasar 1947 Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai 1994 Kurikulum 1994 1968 Kurikulum Sekolah Dasar 1945 1955 1965 1985 1975 1995 2004 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2013 ‘Kurikulum 2013’ 2005 2015 1984 Kurikulum 1984 1964 Rencana Pendidikan Sekolah Dasar 1973 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) Materi pengetahuan 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 1997 Revisi Kurikulum 1994 Produk 6
  • 7. Kurikulum Sebagai Materi • Planning oriented, mewakili pandangan teoritis • Dipergunakan di Indonesia periode sebelum Tahun 2000 • Kurikulum sebagai wahana menyampaikan pengetahuan (knowledge transmission) dari guru ke siswa • Perencanaan pembelajaran sangat dominan dan ketat berdasarkan urutan logis dari materi pembelajaran • Guru melaksanakan pembelajaran dengan meneruskan apa yang diketahuinya kepada siswa sesuai dengan silabus yang telah ditentukan • Penilaian berdasarkan atas penyerapan materi pengetahuan oleh siswa terhadap rencana materi pengetahuan yang tertuang dalam silabus 7
  • 8. Kurikulum Sebagai Produk • Result oriented, mewakili pandangan produktif • Dipergunakan di Indonesia dalam periode Dekade 2000an • Dipicu oleh kebutuhan pasar atas kompetensi yang harus dikuasai oleh lulusan (produk) program pendidikan • Berkembang dari Inggris (sejak 1980an) • Kebebasan dalam penyampaian pembelajaran, yang penting hasil akhirnya harus sesuai standar, yaitu memiliki kompetensi sebagaimana dirumuskan. • Sangat tergantung pada penilaian terstandar (harus ketat) sejalan dengan konsep produk dimana pengecekan adalah pada hasil akhir yang harus sesuai standar • Diadopsi di Indonesia dalam bentuk KBK dan KTSP, dengan modifikasi bahwa produk akhir diterjemahkan dari materi yang harus dikuasi, sehingga standar lulusan diturunkan dari standar isi 8
  • 9. Kurikulum Sebagai Proses • Action Oriented, mewakili pandangan praktis • Tidak pernah digunakan di Indonesia • Dipicu oleh kebutuhan individual siswa yang tidak dapat diseragamkan • Berkembang dari Finlandia (sejak 1990an) • Penekanan pada berfikir kritis yang diwujudkan dalam tindakan nyata dengan membangun kolaborasi antar pelaku pendidikan (guru, siswa, pengelola) • Mengevalusi proses secara terus menerus melalui pemantauan proses dan capaiannya secara ketat • Penilaian berdasarkan kemajuan siswa dalam pembelajaran (relatif terhadap dirinya pada periode sebelumnya) • Hasil akhir dapat berbeda bagi tiap siswa sesuai dengan bakat dan minatnya 9
  • 10. Kurikulum Sebagai Praksis Kontektual • Pengertian baru dalam Kurikulum • Perluasan dari konsep kurikulum sebagai proses dengan penambahan perlunya komitmen bersama menyepakati (antar pelaku pendidikan) kegiatan-kegiatan yang diperlukan (sebagai bagian dari proses pembelajaran) untuk mencapai target tertentu yang telah ditetapkan. • Pendekatan sistem: materi  proses  produk (konsep: teoritispraktisproduktif) • Penguasaan materi pembelajaran diperoleh melalui siklus aksi dan refleksi berkelanjutan (continuous action-reflection) • Pentingnya peran guru dalam menghasilkan komitmen dari siswa untuk mencapai target tertentu yang telah ditetapkan • Perlunya tambahan pendekatan transdisipliner melalui tema pembelajaran yang kontekstual dengan sekitarnya untuk memastikan praksisnya relevan Praxis is the process by which theory, lesson, or skill is enacted, practiced, embodied, or realized. 10
  • 11. Kurikulum Sebagai Praksis Kontekstual Kompetensi 11
  • 12. Konsep Pengembangan Kurikulum Sebagai Praksis Keutuhan Keseragaman Keselarasan (Praktek terbaik) UU Sisdiknas Konteks Kebutuhan: -Individu -Masyarakat -Bangsa dan Negara -Peradaban Bervariasi Kompetensi lulusan (Sikap, Keterampilan, Pengetahuan) Standar (produk) Sikap, Pengetahuan, Keterampilan Materi Inti Pembelajaran Proses Pembelajaran Proses Penilaian Dokumen Kurikulum Standar (materi dan proses) Proses Pembelajaran KI-KD Mapel Standar Variasi (normal, pengayaan, remedi) 12
  • 13. Perbandingan Kurikulum dari Masa ke Masa No Kurikulum .... – 1994 Kurikulum 2004 – 2006 Kurikulum 2013 1 Basis materi Basis produk Basis praksis 2 Fokus pada ranah pengetahuan Mapel berkontribusi pada kompetensi tertentu Mapel berkontribusi pada semua ranah kompetensi 2 Produk dan proses ditentukan dari materi Produk ditentukan dari materi, proses ditentukan terpisah Materi dan proses diturunkan dari produk 2 Penekanan pada rencana Penekanan pada hasil Penekanan keselarasan rencana, kegiatan, hasil 3 Keseragaman materi Keseragaman hasil Keseragaman materi, proses dan hasil 4 Pemantauan pelaksanaan Penilaian hasil yang sangat silabus dan RPP standar ketat (harusnya), mis. UN 5 Menggunakan materi sebagai konteks Penilaian proses dan hasil secara utuh Menggunakan materi sebagai Menggunakan tema konteks populer sebagai konteks Arah Pengembangan: Kurikulum sebagai Praksis Kontekstual13
  • 15. Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum Kelayakan: -Materi -Metode Penyampaian -Metode Penilaian * tidak pernah berhenti belajar Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak mulia Pembelajar yang Sukses * Individu yang Percaya Diri WN yang Bertanggung Jawab Kontributor Peradaban yang Efektif Kebutuhan: -Individu -Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia -Peradaban Kurikulum (SKL, Struktur Kurikulum, Standar-standar: Isi, Proses, dan Penilaian) Buku Pegangan (Buku Babon) (Buku Pegangan Siswa, Buku Pegangan Guru) Rumusan Kompetensi Guru dan Penyiapan Guru Manajemen dan Kepemimpinan Pembelajaran Sosio-eko-kultural Iklim Akademik dan Budaya Sekolah Kesiapan: -Fisik -Emosional -Intelektual - Spiritual Pedagogi Lulusan yang Kompeten Peserta Didik Psikologi 15
  • 16. Pertimbangan Dalam Pengembangan Kurikulum Tetap Prioritas Utama 1. Kebutuhan Akademis Pengembang Kurikulum 3. Kebutuhan Aspirasi Toleransi 2. Kebutuhan Operasional 16
  • 18. Kerangka Analisis Pengembangan Kurikulum 2013 Penguatan Proses KBK 2004 KTSP 2006 Pendalaman dan Perluasan Materi Kesempatan dan Tantangan Perancangan Kurikulum Analisis 18
  • 19. 1. MENYONGSONG 100 TAHUN MERDEKA
  • 20. Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar Kurikulum 2013 Sedang Dikerjakan Telah dan terus Dikerjakan -Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi -Pembayaran Tunjangan Sertifikasi -Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja -Rehab Gedung Sekolah -Penyediaan Lab dan Perpustakaan -Penyediaan Buku -BOS -Bantuan Siswa Miskin -BOPTN/Bidik Misi (di PT) Manajemen Berbasis Sekolah 20
  • 21. Bonus Demografi Sebagai Modal Indonesia 2045 SDM Usia Produktif Melimpah Kompeten Modal Pembangunan Transformasi Melalui Pendidikan Tidak Kompeten Beban Pembangunan 100 tahun kemerdekaan -Kurikulum - PTK -Sarpras -Pendanaan -Pengelolaan 8 SNP "Bonus Demografi" 21
  • 22. ....Indonesia’s economy has enormous promise... .... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood .... Perlu dipersiapkan social engineering Perlu peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012) 22
  • 23. Pengaruh Kualitas Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia World Bank, Education Quality and Economic Growth, 2009 •Kualitas pendidikan berpengaruh positif thd pertumbuhan ekonomi dengan koefisen kontribusi hampir 2 kali •Untuk negara dengan PDB /Kapita dibawah rata-rata dunia, koefisien ini bernilai lebih tinggi yaitu 2.28 •Kualitas pendidikan berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja 23
  • 25. Pergeseran Paradigma Pembangunan s/d Dekade 1980an Dekade 1990an-2010an Dekade 2020an dst Pembangunan Ekonomi Berbasis Sumberdaya Pembangunan Ekonomi Berbasis Pengetahuan Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban Sumber Daya Alam sebagai Modal Pembangunan Pengetahuan sebagai Modal Pembangunan Peradaban sebagai Modal Pembangunan Kekayaan Pengetahuan SDM Berpengetahuan sebagai Modal Pembangunan Penduduk Sebagai Pelaku/Kontributor Kekayaan Pengetahuan Pendidikan Penduduk Sebagai Pasar/Pengguna Pendidikan Sumber Daya Manusia sebagai Beban Pembangunan SDM Beradab sebagai Modal Pembangunan Penduduk Sebagai Kreator/Disiminator Kekayaan Peradaban Pendidikan, dalam jangka panjang, adalah faktor tunggal paling menentukan melebarnya jurang kesenjangan, oleh karena itu investasi dalam bidang pendidikan adalah cara logis untuk menghilangkan kesenjangan tersebut 25
  • 26. Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban Modal SosialBudaya Modal Sistem Pemerintahan Modal Peradaban Modal SDM -Sikap -Keterampilan -pengetahuan Pembangunan Kesejahteraan Modal Individu Modal Pengetahuan/ Keterampilan Global Prosperity Index menempatkan Indonesia pada urutan ke 63, dengan modal sosial-budaya menempati urutan ke 27 Terwujud Melalui Keutuhan ASK 26
  • 27. Pendidikan, Bahasa, dan Kebudayaan Utuh Alam -Logika -Etika -Estetika - Spiritual ita Budaya Bahasa Seni Peradaban -Pikiran -Perasaan IPTEK Eksistensi Manusia Pengetahuan Ekspresi Masyarakat Pendidikan Abstraksi Tuhan (pengalaman) Interaksi Internalisasi Pembudayaan Aktualisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Membentuk Insan Indonesia yang Beradab Kompetensi Inti IV (SD/MI): Menyajikan Pengetahuan yang dimiliki dengan bahasa yang jelas, logis, sistematis, dengan karya yang estetis, dan dengan tindakan yang mencerminkan anak beriman dan berakhlak mulia 27
  • 29. Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21 Ciri Abad 21 Informasi (tersedia dimana saja, kapan saja) Komputasi (lebih cepat memakai mesin) Otomasi (menjangkau segala pekerjaan rutin) Komunikasi (dari mana saja, ke mana saja) Model Pembelajaran Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan hanya menyelesaikan masalah [menjawab] Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir mekanistis [rutin] Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah 29
  • 30. Kerangka Kompetensi Abad 21 Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008 Kehidupan dan Karir • Fleksibel dan adaptif • Berinisiatif dan mandiri • Keterampilan sosial dan budaya • Produktif dan akuntabel • Kepemimpinan&tanggung jawab Pembelajaran dan Inovasi • Kreatif dan inovasi • Berfikir kritis menyelesaikan masalah • Komunikasi dan kolaborasi Informasi, Media and Teknologi • Melek informasi • Melek Media • Melek TIK Kerangka ini menunjukkan bahwa berpengetahuan [melalui core subjects] saja tidak cukup, harus dilengkapi: -Berkemampuan kreatif - kritis -Berkarakter kuat [bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif, adaptif,...] Disamping itu didukung dengan kemampuan memanfaatkan informasi dan berkomunikasi Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,... 30
  • 31. Kerangka Kompetensi Abad 21 Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008 •Mendukung Keseimbangan penilaian: tes standar serta penilaian normatif dan sumatif •Menekankan pada pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja peserta didik •Membolehkan pengembangan portofolio siswa •Menciptakan latihan pembelajaran, dukungan SDM dan infrastruktur •Memungkinkan pendidik untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman dan integrasinya di kelas •Memungkinkan peserta didik untuk belajar yang relevan dengan konteks dunia •Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam pembelajaran, baik langsung maupun online Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan dukungan lingkungan pendidikan yang memadai 31
  • 33. Grafik Hubungan Inovasi dan Daya Saing 7 6 Competitiveness Score Indonesia 5 4 3 y = 0,051x + 1,6176 Koef Korelasi = 0,91 2 GCI: Global Competitiveness Index ICI: Innovation Capability Index 1 0 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Innovation Score Sumber: World Economic Forum. The Global Competitiveness Report 2012–2013. Augusto López-Claros. The Innovation for Development Report 2010–2011. 33
  • 34. Koef Korelasi = 0,84 Source: Martin Prosperity Institute. 2011. Creativity and Prosperity: The Global Creativity Index. 34
  • 35. Pergeseran Pengertian tentang Kreativitas Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan dimana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif Pemahaman Lama Terbatas untuk seni Murni bakat Pemahaman Baru Untuk semua mata pelajaran Keterampilan yang dapat dipelajari Originalitas Originalitas dan nilai (asas manfaat) Tidak perlu pengetahuan pendukung Pengetahuan lapangan sangat diperlukan Terobosan besar Keterampilan berfikir (kontribusi dalam pengembangan) Free play (bebas) dan discovery Stimulation play (terarah) dan discovery Anuscha Ferrari et al. 2009. Innovation and Creativity in Education and Training 35
  • 36. Persepsi & Pemahaman Guru Ttg Kreativitas Pengertian Kreativitas % Setuju Berlaku untuk setiap ranah pengetahuan 98 Berlaku untuk tiap mata pelajaran Tidak terbatas pada seni Tiap orang dapat menjadi kreatif 96 86 88 Bakat bawaan lahir Keterampilan dasar yang sebaiknya dikembangkan di sekolah Dapat diajarkan Dapat dinilai 21 95 70 50 (tidak mudah menilai kreativitas  tantangan bagi sistem pendidikan, bukan dihindari) R. Cachia and A. Ferrari. 2010. Creativity in Schools: A survey of Teachers in Europe. JRC Scientific & Technical Reports. 36
  • 37. Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: • 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. • Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. Pembelajaran berbasis • Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: kecerdasan tidak akan - Observing [mengamat] Questioning [menanya] Personal Experimenting [mencoba] Associating [menalar] Networking [Membentuk jejaring] memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%) Inter-personal Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning 37 37
  • 38. Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research? Guru dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif melalui: • tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban benar, • mentolerir jawaban yang nyeleneh, • menekankan pada proses bukan hanya hasil saja, • memberanikan peserta didik untuk: - mencoba, - menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasi, - memiliki interpretasi sendiri terkait pengetahuan/kejadian, • memberikan keseimbangan antara kegiatan terstruktur dan spontan/ekspresif 38
  • 39. Arah Pengembangan: Penguatan Proses Proses Karakteristik Penguatan Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,.... Pembelajaran Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery learning] Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi Penilaian Menekankan pada pertanyaan yang mebutuhkan pemikiran mendalam [bukan sekedar hafalan] Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa Menggunakan portofolio pembelajaran siswa 39
  • 40. 5. PENDALAMAN & PERLUASAN MATERI
  • 41. Refleksi dari Hasil PISA 2009 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Matematika 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Level 6 Level 5 Level 4 IPA Level 3 Level 2 Level 1 Below Level 1 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Level 6 Level 5 Level 4 Bahasa Level 3 Level 2 Level 1b Level 1a Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 saja, sementara negara lain banyak yang sampai level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman  penyesuaian kurikulum 41
  • 42. Hasil TIMSS Matematika SMP/MTs Kelas VIII 2007 Very Low Low 2011 Intermediate High Advance Low Intermediate High Advance Indonesia Morocco Saudi Arabia Iran Thailand Malaysia Turkey Japan Korea, Rep. of Singapore Chinese Taipei Saudi Arabia Morocco Indonesia Iran Malaysia Thailand Turkey Japan Singapore Korea, Rep. of 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Chinese Taipei 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Very Low Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 42
  • 43. Hasil TIMSS IPA SMP/MTs Kelas VIII 2007 Very Low Low 2011 Intermediate High Advance Low Intermediate High Advance Morocco Indonesia Saudi Arabia Thailand Malaysia Iran Turkey Japan Korea, Rep. of Chinese Taipei Singapore Saudi Arabia Morocco Indonesia Iran Turkey Thailand Malaysia Korea, Rep. of Japan Chinese Taipei 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Singapore 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Very Low Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 43
  • 44. Hasil TIMSS Membaca SD/MI Kelas IV 2006 Very Low Low 2011 Intermediate High Advance Low Intermediate High Advance Morocco Indonesia Saudi Arabia Iran Chinese Taipei Singapore Morocco Indonesia Iran Chinese Taipei 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Singapore 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Very Low Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 44
  • 45. Model Soal TIMSS TIMSS dan PIRLS membagi soal-soalnya menjadi empat katagori: – – – – Low mengukur kemampuan sampai level knowing Intermediate mengukur kemampuan sampai level applying High mengukur kemampuan sampai level reasoning Advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information 45
  • 46. Perbandingan Kurikulum IPA SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS Domain Topics Biology 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Major organs and organ systems in humans and other organisms Cells and their functions, including respiration and photosynthesis as cellular process Reproduction and heredity Role of variation & adaptation in survival/extinction of species in a changing environ. Interdependence of populations of organisms in an ecosystem Reasons for increase in world’s human population and its effects on the environment Human health (infection, prevention, immunity) and the importance of diet & exercise Chemistry 1. 2. 3. 4. Classification, composition, and particulate structure of matter (inside atom) Solutions (solvent, solute, concentration/dilution, effect of temperature on solubility) Properties and uses of common acids and bases Chemical change (transformation, conservation, oxidation) Physics 1. 2. 3. 4. 5. Physical states and changes in matter Energy forms, transformations, heat, and temperature Basic properties/behaviors of light and sound Electric circuits and properties and uses of permanent magnets and electromagnets Forces and motion (forces, basic description of motion, effects of density & pressure) Earth Science 1. 2. 3. 4. Earth’s structure and physical features Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII Earth’s processes, cycles, and history Earth’s resources, their use, and conservation Earth in the solar system and the universe 46
  • 47. Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS Domain Topics Number 1. 2. 3. 4. 5. Computing, estimating, or approximating with whole numbers Concepts of fractions and computing with fractions Concepts of decimals and computing with decimals Representing, comparing, ordering, and computing with integers Problem solving involving percents and proportions Algebra 1. 2. 3. 4. 5. Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences Simplifying and evaluating algebraic expressions Simple linear equations and inequalities Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII Simultaneous (two variables equations) Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations Geometry 1. 2. 3. 4. Data & Chances 1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs 2. Interpreting data sets 3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes Geometric properties of angles and geometric shapes Congruent figures and similar triangles Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent. Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas, surface areas, and volumes 5. Points on the Cartesian plane 6. Translation, reflection, and rotation Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS 47
  • 48. Perbandingan Kurikulum Matematika SD Kelas IV dan Materi TIMSS Domain Topics Number 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Concepts of whole numbers, including place value and ordering Adding, subtracting, multiplying, and/or dividing with whole numbers Concepts of fractions Adding and subtracting with fractions Concepts of decimals, including place value and ordering Adding and subtracting with decimals Number sentences Merah: Belum Diajarkan di Kelas IV Number patterns Geometry Shapes and Measurement 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Lines: measuring, estimating length of; parallel and perpendicular lines Comparing and drawing angles Using informal coordinate systems to locate points in a plane Elementary properties of common geometric shapes Reflections and rotations Relationships between two-dimensional and three-dimensional shapes Finding and estimating areas, perimeters, and volumes Data Display 1. Reading data from tables, pictographs, bar graphs, or pie charts 2. Drawing conclusions from data displays 3. Displaying data using tables, pictographs, and bar graphs Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas IV yang mengikuti TIMSS 48
  • 49. Persentase Siswa SMP Kelas VIII yang Telah Diajar Topik TIMSS (IPA) All Science (20 Topics) 91 Biology (7 Topics) 82 Chemistry (4 Topics) 98 Physics (5 Topics) 98 Earth Science (4 Topics) 91 Turkey 89 93 99 97 63 Saudi Arabia 88 86 91 85 92 Thailand 74 69 92 67 72 Chinese Taipei 68 92 98 59 5 Indonesia 67 73 82 79 27 Singapore 65 63 80 83 31 Malaysia 63 61 80 72 38 Morocco 57 56 59 55 62 Japan 57 35 86 76 41 Korea, Rep.Of 54 38 42 79 64 Iran Walaupun hampir semua materi IPA ada pada kurikulum, tetapi tidak semua memperoleh pelajaran tersebut. Menunjukkan banyak materi kurikulum yang tidak diajarkan . Hal ini sangat mungkin terkait dengan kemampuan profesi guru, mengajarkan apa yang mereka pahami, dan melompati yang mereka merasa kurang paham Source: TIMSS 2011 International Science Report. 49
  • 50. Pesersentase Siswa SMP Kls VIII yang Telah Diajar Topik TIMSS (Matematika) All Mathematics (19 Topics) 94 Number (5 Topics) 100 Algebra (5 Topics) 92 Geometry (6 Topics) 89 Data and Chance (3 Topics) 98 Korea, Rep.Of 92 100 91 92 81 Saudi Arabia 92 99 85 93 88 Japan 91 99 92 93 75 Singapore 88 99 94 75 83 Malaysia 84 98 73 93 63 Iran 80 100 74 81 58 Chinese Taipei 79 99 97 84 4 Thailand 77 98 62 80 65 Indonesia 69 97 84 61 12 Morocco 62 97 61 46 35 Turkey Mengingat tidak semua materi matematika TIMSS terdapat pada kurikulum, sehingga wajar apabila persentase siswa yang telah diajar materi TIMSS adalah rendah Source: TIMSS 2011 International Mathematics Report. 50
  • 51. Tingkat Kesulitan Mata Pelajaran PKN KTSP 2006 Kelas IV PKN KTSP 2006 Kelas V • Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa dan pem. kecamatan • Menggambarkan struktur organisasi desa dan pemerintah kecamatan • Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi • Menggambarkan struktur organisasi kabupaten, kota, dan provinsi • Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK • Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri • Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional • Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya • Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya • Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia • Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia • Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia • Pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah • Memberikan contoh peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok • Mendeskripsikan pengertian organisasi • contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat • Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi di sekolah • Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama • Mematuhi keputusan bersama Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD 51
  • 52. Arah Pengembangan: Penguatan Materi • Evaluasi ulang ruang lingkup materi: – Meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi siswa – Mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa – Menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan internasional • Evaluasi ulang kedalaman materi sesuai dengan tuntutan perbandingan internasional [s/d reasoning] • Menyusun kompetensi dasar yang sesuai dengan materi yang dibutuhkan 52
  • 54. Strategi Peningkatan Kinerja Pendidikan Peran Kurikulum Efektivitas Pembelajaran Dikdas-Wajar 9 th Lama Sekolah Periode 1994-2012 Dikmen-PMU Mulai 2013 54
  • 55. 1. TEMA RANCANGAN KURIKULUM
  • 56. Tujuan Pendidikan Nasional (Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003) Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Spiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Sikap Sosial berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab Pengetahuan berilmu Keterampilan cakap dan kreatif 56
  • 57. Peran Kurikulum sebagai Integrator Sistem Nilai, Pengetahuan dan Keterampilan Watak/Perilaku Kolektif Sistem Nilai Kompetensi: -Sikap -keterampilan -Pengetahuan Kurikulum Pembelajaran Aktualisasi (Action) Internalisasi (Reflection) Watak/ Perilaku Individu -Produktif -Inovatif -Peduli -... PTK dan dukungan lain: SarPras,... 57
  • 58. Pendidikan Bangsa yang Cerdas Kebudayaan Spiritual Intelektual Sosial Kinestesis Kultural Bangsa yang Beradab Bangsa Berpengetahuan dan Berbudaya Kreatif Inovatif Bangsa yang Kolaboratif-Kompetitif Peran Pendidikan dan Kebudayaan Produktif Afektif 58
  • 59. Tema Pengembangan Kurikulum 2013 (Sesuai UU 20/2003) Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang: Produktif Kreatif Inovatif Afektif Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif melalui penguatan Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan yang terintegrasi 59
  • 60. Dukungan Pembelajaran Kreatif Creative Teaching Peran Guru Creative Pedagogy Peran Kurikulum Teaching for Creativity Creative Learning Peran Buku (Sarpras) dan Budaya Sekolah 60
  • 62. 1. REKONSTRUKSI POLA PIKIR DAN ASPEK LEGAL
  • 63. Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006 Mapel 1 Mapel 2 Mapel 3 SKL Mapel 1 SKL Mapel 2 SKL Mapel 3 SK-KD Mapel 1 SK-KD Mapel 2 SK-KD Mapel 3 .... .... .... Mapel n SKL Mapel n SK-KD Mapel n Standar Isi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan Pendidikan SK-KD: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 63
  • 64. Pola Pikir KBK 2004 dan KTSP 2006 Kerah Saku Lengan Kiri Lengan Kanan Muka Kiri Muka Kanan Belakang 64
  • 65. Pola Pikir Kurikulum 2013 Kemeja Lengan Panjang Warna Biru Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58 cm) 38 cm saku 86 cm kerah 58 cm 92 cm Lengan Kiri Muka Kiri Belakang 83 cm Muka Kanan Lengan Kanan 65
  • 66. Arah Rancangan: Pola Pikir Perumusan Kurikulum No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013 1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan 2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran 3 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan, 4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai 5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas) 6 Kurikulum adalah bagian dari Standar Isi Kurikulum adalah turunan dari SKL, SI, Proses, Penilaian 66
  • 67. Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum Elemen KTSP 2006 Ukuran Tata kelola Kurikulum 2013 Kewenangan Hampir mutlak Terbatas Kompetensi Harus tinggi Sebaiknya tinggi. Bagi yang rendah masih terbantu dengan adanya buku Beban Berat Ringan Efektivitas waktu untuk kegiatan pembelajaran Rendah [banyak waktu untuk persiapan] Tinggi Peran penerbit Besar Kecil Variasi materi dan proses Tinggi Rendah Variasi harga/beban siswa Tinggi Rendah Hasil pembelajaran Tergantung sepenuhnya pada guru Tidak sepenuhnya tergantung guru, tetapi juga buku yang disediakan pemerintah Titik Penyimpangan Banyak Sedikit Besar Penyimpangan Tinggi Rendah Pengawasan Sulit, hampir tidak mungkin Mudah Guru Buku Siswa Pemantauan 67
  • 68. Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum Proses Peran KTSP 2006 Kurikulum 2013 Guru Hampir mutlak [dibatasi hanya oleh SK-KD] Pengembangan dari yang sudah disiapkan Pemerintah Hanya sampai SK-KD Mutlak Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan Supervisi pelaksanaan Penerbit Kuat Lemah Penyediaan Buku Guru Hampir mutlak Kecil, untuk buku pengayaan Pemerintah Kecil, untuk kelayakan penggunaan di sekolah Mutlak untuk buku teks Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Guru Hampir mutlak Kecil, untuk pengembangan dari yang ada pada buku teks Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan dan pemantauan Supervisi pelaksanaan dan pemantauan Guru Mutlak Hampir mutlak Pemerintah Daerah Pemantauan kesesuaian dengan rencana [variatif] Pemantauan kesesuaian dengan buku teks [terkendali] Pemerintah Sulit, karena variasi terlalu besar Mudah, karena mengarah pada pedoman yang sama Penyusunan Silabus Pelaksanaan Pembelajaran Penjaminan Mutu 68
  • 69. Kurikulum Yang Dituliskan (Global) Peran Guru Penyimpangan Kurikulum Yang Dituliskan (Rinci) Penyimpangan Kurikulum Yang Dibukukan Penyimpangan Kurikulum Yang Diajarkan Kurikulum 2013 Penyimpangan Peran Pemerintah Kurikulum Yang Dirumuskan Peran Guru Peran Pemerintah KTSP 2006 Peran Pemerintah Peran Guru KBK 2004 Rantai Pasok Kurikulum Penyimpangan Kurikulum Yang Diserap Catatan: Penyimpangan dapat bernilai positif atau negatif tergantung pelakunya 69
  • 70. Pembagian Peran-Tugas Pemerintah dan Satuan Pendidikan/Guru serta Efektivitas Waktu Pembelajaran Alokasi waktu persiapan silabus dan review buku Peran-Tugas Guru/Satdik KTSP 2006 Efektivitas waktu pembelajaran Efektivitas waktu pembelajaran Alokasi waktu guru untuk persiapan silabus dan review buku ajar KBK 2004 Kurikulum 2013 Peran-Tugas Pemerintah ... Kurikulum 2013 memberikan kesempatan yang lebih besar bagi guru/satuan pendidikan untuk meningkatkan efektivitas waktu pembelajaran ..... 70
  • 71. Penyesuaian PP 19/2005  PP 32/2013 Standar Kompetensi Lulusan (Permendikbud No. 54/2013) Standar Isi (No. 64/2013) Standar Proses (No. 65/2013) Standar Penilaian (No. 66/2013) KD dan Struktur Kurikulum SD/MI (No. 67/ 2013) KD dan Struktur Kurikulum SMP/MTs (No. 68/2013) KD dan Struktur Kurikulum SMA/MA (No. 69/2013) KD dan Struktur Kurikulum SMK/MAK (No. 70/2013) Buku Teks Pelajaran (No. 71/2013) 71
  • 72. 2. RUMUSAN PRAKSIS KURIKULUM 2013
  • 73. Rumusan Konteks dalam Kurikulum 2013 Dunia (Peradaban) Global Negara SMP PT SMA/K Peserta Didik Sat Pendidikan Keluarga Sosial-Ekonomi-Budaya SD 73
  • 74. Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013  SP Perluasan dan pendalaman dalam proses pencapaian kompetensi 2006 2013 Creating Evaluating Characterizing/ Actualizing Communicating Analyzing Organizing/ Internalizing Applying PT Evaluating Associating Valuing Experimenting Applying Understanding Responding Questioning Understanding Knowing/ Remembering Accepting Observing Knowing/ Remembering Knowledge (Bloom) Attitude (Krathwohl) SMA/K Analyzing Skill (Dyers) SMP S D Knowledge (Bloom) 74
  • 75. Rumusan Materi (Pengetahuan) dalam Kurikulum 2013  SI Perluasan dan pendalaman taksonomi Bloom menjadi Bloom-Anderson Mengetahui Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif Memahami Menerapkan Mengana- Mengeva- Mencipta lisis luasi SD/MI SMP/MTs SMA/MA/ SMK/MAK 75
  • 76. Rumusan Produk dalam Kurikulum 2013  SKL DOMAIN SD SMP SMA-SMK Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan SIKAP PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta KETERAMPILAN PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH KONKRET DAN ABSTRAK Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta PENGETAHUAN PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan; 1. Perkembangan psikologis anak 2. Lingkup dan kedalaman materi 3. Kesinambungan 4. Fungsi satuan pendidikan 5. Lingkungan 76
  • 78. Pembentukan Kompetensi Melalui Pembelajaran dan Pemanfaatannya Belajar Bagaimana Belajar Mengapa Keterampilan Belajar Apa Pengetahuan Keterampilan Pembelajaran  K-S-A Sikap Pengetahuan Sikap Pemanfaatan  A-S-K 78
  • 79. Proses Perumusan Keterkaitan Kompetensi Lulusan antar Jenjang Pendidikan KI KI KL Kelas IIII Kelas IIII KI KI KL Kelas IV Kelas IV SMP/MTs KIKL KI Kelas V Kelas V SMA/K /MA/MAK Tujuan Pendidikan Nasional KI KI KL Kelas VI Kelas VI PT/PTA SD/MI Proses Pembentukan Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Kompetensi Himpunan Pelajaran Inti Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Himpunan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran KL : Kompetensi Lulusan 79
  • 80. Proses Perumusan Keterkaitan antara Kompetensi Lulusan, Kompetensi Dasar dan Matapelajaran untuk SD Kelas I Kelas VI Kelas V Kelas IV Kelas IIII Kelas II Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Himpunan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran .. Kurikulum 2013 menekankan pentingnya penguatan kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) lulusan Proses Pembentukan KI KI KI Kelas I KI Kelas I Kelas I KI KI KelasKIII II Kelas KI Kelas II KI KI Kelas KI IIII KI Kelas IIII Kelas IIII KI KI Kelas KI IV KI Kelas IV Kelas IV KI KI KelasKIV V Kelas KI Kelas V Kompetensi Kompetensi Lulusan Lulusan Kompetensi Lulusan KI KI Kelas KI VI KI Kelas VI Kelas VI KI : Kompetensi Inti 80
  • 81. 4. PERBEDAAN ESENSIAL KTSP 2006 DAN KURIKULUM 2013 81
  • 82. Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013 Elemen Perubahan 82
  • 83. Elemen Perubahan Elemen Deskripsi SD SMP SMA SMK Kompetensi Lulusan • Mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara berimbang Materi (ISI) • Adanya keseimbangan antara materi untuk mendukung kemampuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan • Semua konten mendukung ketiga kompetensi diatas secara berimbang Pendekatan (ISI) Kompetensi dikembangkan melalui: Proses pembelajaran • Tematik Integratif •Mata pelajaran dalam semua mata IPA dan IPS pelajaran masingmasingnya adalah terpadu •Mata pelajaran wajib, peminatan, lintas minat, dan pendalaman minat •Kompetensi keterampilan yang sesuai dengan standar industri • Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menalar, Menyajikan, dan Mencipta. • Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat • Guru bukan satu-satunya sumber belajar. • Sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan 83
  • 84. Elemen Perubahan Deskripsi Elemen Penilaian hasil belajar Ekstrakurikuler SD SMP SMA SMK • Penilaian berbasis kompetensi • Pergeseran dari penilaian melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil] • Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL • Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian dan penilaian mandiri oleh siswa • • • • Pramuka (wajib) UKS PMR Bahasa Inggris • • • • • Pramuka (wajib) OSIS UKS PMR Dll • Perlunya ekstra kurikuler partisipasi aktif siswa dalam permasalahan kemasyarakatan (menjadi bagian dari pramuka) 84
  • 85. Perbedaan Esensial Kurikulum 2013 untuk SD/MI KTSP 2006 Kurikulum 2013 Materi didominasi pengetahuan Materi memuat secara berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan] Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki standar kompetensi lulusan sendiri Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas Bahasa Indonesia sejajar dengan mapel lain Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain [sikap dan keterampilan berbahasa} Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,.... Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah [separated curriculum] Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain [cross curriculum atau integrated curriculum] Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya Tematik untuk kelas I – III [belum integratif] Tematik Integratif untuk Kelas I – VI 85
  • 86. Arah Rancangan: Penyesuaian Beban Guru dan Siswa SD Pelaku Beban Menyusun Silabus Mencari buku yang sesuai Penyelesaian Disediakan buku pegangan guru Mengajar beberapa mata pelajaran dengan cara berbeda Guru Murid Pendekatan tematik Mengajar banyak mata pelajaran terpadu menggunakan satu Menggunakan bahasa Indonesia sebagai penghela buku untuk semua mata mata pelajaran yang lain sehingga selaras pelajaran sehingga dapat Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai selaras dengan kemampuan penggerak pembahasan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of Mempelajari banyak mapel knowledge Mempelajarai mata pelajaran dengan cara berbeda Membeli buku Membeli lembar kerja siswa Penyedian buku teks oleh pemerintah/daerah 86
  • 87. Pembelajaran Sekolah Dasar Versi Kurikulum 2013 Buku Aktivitas Guru Agama Sikap, Pengetahuan, Keterampilan Sumber Kompetensi Pend. Agama & Budi Pekerti Guru PA&BP Pancasila & Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS Seni Budaya & Prakarya Olahraga & Kesehatan Buku Tema Buku Buku Terpadu: Buku -Dalam Mapel Tema Tema Tema (Intra-disiplin) (Tematik -Antar Mapel (Tematik (Tematik (Inter-disiplin) Terpadu) Terpadu) -Luar Mapel Terpadu) Guru Kelas Siswa Sekolah Dasar /Kontekstual (Trans-disiplin) Guru PJOK (Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain) 87
  • 88. Perbedaan Esensial Kurikulum SMP KTSP 2006 Kurikulum 2013 Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan] Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang berbeda Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,.... Kurangnya penekanan pada kemampuan prosedural Semua mata pelajaran menekankan pentingnya prosedur rinci dalam penyelesaian masalah TIK adalah mata pelajaran sendiri TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain 88
  • 89. Perbedaan Esensial Kurikulum SMA/K KTSP 2006 Kurikulum 2013 Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan] dengan penekanan yang berbeda Mapel dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang berbeda Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,.... Untuk SMA, ada penjurusan sejak kelas XI Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan pendalaman minat SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Penjurusan di SMK sangat detil [sampai keahlian] Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai bidang studi], didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman 89
  • 90. 5. TEMA SEBAGAI KONTEKS DALAM PRAKSIS
  • 91. Pentingnya Tematik Terpadu • Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak melihat dunia sebagai suatu keutuhan yang terhubung, bukannya penggalan-penggalan lepas dan terpisah. • Mapel-mapel sekolah dasar dengan definisi kompetensi yang berbeda menghasilkan banyak keluaran yang sama. • Keterkaitan satu sama lain antar mapel-mapel sekolah dasar menyebabkan keterpaduan konten pada berbagai mapel dan arahan bagi siswa untuk mengaitkan antar mapel akan meningkatkan hasil pembelajaran siswa. 91
  • 92. Manfaat Tematik Terpadu • Fleksibilitas pemanfaatan waktu dan menyesuaikannya dengan kebutuhan siswa • Menyatukan pembelajaran siswa untuk konvergensi pemahaman yang diperolehnya sambil mencegah terjadinya inkonsistensi antar mata pelajaran • Merefleksikan dunia nyata yang dihadapi anak di rumah dan lingkungannya • Selaras dengan cara anak berfikir, dimana hasil penelitian otak mendukung teori pedagogi dan psikologi bahwa anak menerima banyak hal dan mengolah dan merangkumnya menjadi satu. Sehingga mengajarkan secara holistik terpadu adalah sejalan dengan bagaimana otak anak mengolah informasi. 92
  • 93. Ruang Lingkup Keterpaduan dan Prosesnya Keterpaduan Dalam Mapel (Integrasi Vertikal) IntraDisipliner Antar Mapel Luar mapel (Integrasi Horisontal) MultiDisipliner InterDisipliner (Inter-dependen) TransDisipliner (Basis Konteks, melalui Observasi ) 93
  • 94. Reviu
  • 95. Reviu Analisis Rancang Bangun Kurikulum 2013 Metode Uji Publik: 1. Dialog Tatap Muka di 33 Provinsi 2. Dialog Virtual (Online) 3. Tertulis PERUMUSAN UJI PUBLIK 29 Nov – 23 Des 2012 Perumusan Bersama: 1. Nara Sumber Nasional 2. BSNP 3. Pengarah 4. Tim Inti (Ahli) FINALISASI 24 Des 2012 – Mar 2013 Sosialisasi diberikan kepada: 1. Guru, Kepala Sekolah, pengawas Sekolah 2. Dinas Pendidikan 3. Lembaga/Organisasi Pendidikan (PGRI, LP Ma’arif, Muhammadiyah, Penabur,...) 4. Media Massa 5. .... SOSIALISASI Jan – Juni 2013 Finalisasi Bersama: 1. Wapres, UKP4 2. Nara Sumber Nasional 3. BSNP 4. Pengarah 95
  • 97. Peta Jalan Implementasi Kurikulum 2013 2010-2011 2013-2015 2012-2013 Pengembangan Persiapan -Kurikulum -Buku -Guru -KS & PS Reflektif Korektif Reflektif Korektif 2015-dst Implementasi Bertahap: Implementasi Luas: -Guru, KS, PS -Siswa -Sekolah -Guru, KS, PS -Siswa -Sekolah Reflektif Sumatif Pemantauan dan Evaluasi Saat Ini 97
  • 98. 1. FAKTOR KESIAPAN IMPLEMENTASI
  • 99. Tingkat Kesiapan Implementasi No Komponen Tingkat Kesiapan 1 Sarana Prasarana Tidak ada kebutuhan sarpras khusus [dapat menggunakan yang sudah ada] 2 Siswa Tidak ada prasyarat khusus bagi siswa karena mulai pada awal jenjang kelas ( SD dibagi jadi dua jenjang kelas: I-III, IV-VI) Tidak memerlukan tambahan biaya pribadi bagi siswa 3 Buku 4 Guru Sebagian besar disiapkan pemerintah. [Untuk yang tidak disiapkan, kompetensi dasarnya telah disiapkan sehingga dapat disediakan oleh penerbit] Materi Sebagian besar materi adalah sama dengan kurikulum yang lalu sehingga tidak akan menyulitkan guru Pembelajaran Disiapkan melalui pelatihan Penilaian Disiapkan melalui pelatihan 5 Kepala/Pengawas Sekolah Disiapkan melalui pelatihan terkait dengan instructional leadershipnya 6 Manajemen Sekolah Diperlukan kesiapan manajemen sekolah dalam menghadapi perubahan dari penjurusan menjadi peminatan, belajar melalui pengamatan di luar kelas, adanya ekstra dan ko kurikuler ,.... (melalui panduan/pelatihan) 99
  • 100. Sistem Implementasi Kurikulum IKLIM DAN BUDAYA SEKOLAH KURIKULUM Buku (+SarPras Lain) Pendidik dan Tenaga Kependidikan MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN 100
  • 101. Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum Kesesuaian kompetensi PTK dengan kurikulum dan buku teks Kurikulum Penguatan peran pemerintah dalam pembinaan dan pemantauan Penguatan manajemen dan budaya sekolah Faktor Penentu Lulusan yang Kompeten Peserta Didik Ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standar pembentuk kurikulum Faktor Pendukung 101
  • 103. Kerangka Kerja Persiapan Implementasi Kurikulum Penulisan Buku (Master) Pengembanga n Kurikulum Penentuan Sekolah (Lokasi, Rombel, Siswa, Guru, KS,...) Reflektif/Formatif Sumatif Persiapan Pengadaan Buku Pelatihan Guru, KS, PS Implementasi Kurikulum: Sekolah, Buku, Guru, KS, PS 103
  • 105. Model Implementasi Kurikulum 2013 No Program Anggaran Jumlah Sekolah 1 2 Pusat Pemda Pengadaan Buku Pelatihan Guru Pemerintah Pemerintah Pemda Pemda 3 Pusat-Pemda Pemda 4 5 Semi Mandiri Mandiri 2359 Sekolah/Yayasan Pusat Sekolah/Yayasan Sekolah/Yayasan Yayasan Cendana Pusat 6.410 Kota Pekanbaru, Kep. Meranti,... Kutai Timur, Tarakan, .... (Riau),... 105
  • 106. Cakupan Sasaran Sekolah, Siswa, dan Guru No Jenjang Jumlah Sekolah Jumlah Guru Jumlah Siswa 1 SD 2.598 15.629 341.630 2 SMP 1.521 27.403 342.712 3 SMA 1.270 5.979 335.940 4 SMK 1.021 7.102 514.783 Jumlah 6.410 56.113 1.535.065 Kriteria: 1. Kesiapan Sekolah (diprioritaskan eks RSBI dan Akreditasi A) 2. Kesiapan Distribusi (keterjangkauan distribusi buku) 3. Berbasis Provinsi 106
  • 107. Sasaran Sekolah Kurikulum 2013 Per Provinsi No Provinsi SD SMP SMA SMK JUMLAH 1 Aceh 41 51 30 10 132 2 Bali 74 53 29 47 203 3 Bangka Belitung 36 23 13 9 81 4 Banten 82 44 46 53 225 5 Bengkulu 33 37 16 6 92 6 D.I. Yogyakarta 64 30 29 23 146 7 DKI Jakarta 72 33 90 55 250 8 Gorontalo 35 25 8 6 74 9 Jambi 36 34 22 5 97 10 Jawa Barat 257 150 228 252 887 11 Jawa Tengah 347 209 148 177 881 12 Jawa Timur 469 222 212 150 1.053 13 Kalimantan Barat 37 26 17 7 87 14 Kalimantan Selatan 47 33 16 18 114 15 Kalimantan Tengah 24 15 8 2 49 16 Kalimantan Timur 50 39 23 27 139 107
  • 108. Sasaran Sekolah Kurikulum 2013 Per Provinsi No 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Provinsi Kep. Riau Lampung Maluku Maluku Utara Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Papua Papua Barat Riau Sulawesi Barat Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Sulawesi Utara Sumatera Barat Sumatera Selatan Sumatera Utara JUMLAH Total Seluruhnya SD 24 82 18 9 43 26 36 16 37 24 132 25 27 62 163 64 106 2.598 148.660 SMP 15 60 12 8 27 16 19 9 36 16 64 13 16 35 66 33 52 1.521 SMA 6 41 5 4 19 7 11 4 28 4 30 7 7 15 34 41 72 1.270 SMK 10 19 1 2 12 2 6 4 13 2 29 2 2 10 14 13 33 1.021 34.570 11.637 10.684 JUMLAH 55 202 36 23 101 51 72 33 114 46 255 47 52 122 277 151 263 6.410 108
  • 110. Sebaran Sekolah Sasaran: Provinsi Aceh SD SMP SMA/K http://kml.pdsp.kemdiknas.go.id/fkml.dll?id=pemetaan-kurikulum&isall=false 110
  • 111. Sebaran Sekolah Sasaran Kab. Aceh Besar, Provinsi Aceh Besar SD SMP SMA/K http://kml.pdsp.kemdiknas.go.id/fkml.dll?id=pemetaan-kurikulum&isall=false 111
  • 112. Contoh Sebaran Sekolah Sasaran Kab. Aceh Besar, Provinsi Aceh SDN 1 Peukan Bada 21 KM 10,1 KM Bandara Sultan Iskandar Muda SMPN 1 Darul Imarah SMAN 1 Ingin Jaya SD SMP SMA/K http://kml.pdsp.kemdiknas.go.id/fkml.dll?id=pemetaan-kurikulum&isall=false 112
  • 113. Contoh Profil SDN 1 Peukan Bada, Kab. Aceh Besar, Provinsi Aceh NPSN Tingkat Sekolah Status Tahun Berdiri : 10107324 : SD : Negeri : 1981 5°32'55.66"N 95°14'5.87"E http://kml.pdsp.kemdiknas.go.id/fkml.dll?id=pemetaan-kurikulum&isall=false 113
  • 114. Contoh Profil SMPN 1 Darul Imarah, Kab. Aceh Besar, Provinsi Aceh NPSN Tingkat Sekolah Status Tahun Berdiri : 10100210 : SMP : Negeri : 1981 5°30'55.11"N 95°19'38.75"E http://kml.pdsp.kemdiknas.go.id/fkml.dll?id=pemetaan-kurikulum&isall=false 114
  • 117. Model Buku Kurikulum 2013 • Buku berbasis aktivitas untuk semua jenjang sekolah, terutama untuk SD/MI • Tiap pembahasan menggunakan pendekatan kontekstual (idealnya transdisipliner) • Mengajak siswa untuk mencari tahu berdasarkan konteks pembahasannya • Pendekatan terpadu untuk buku SD/MI dan IPA-IPS SMP/MTs • Tiap pembahasan mencakup tiga ranah kompetensi: pengetahuan, keterampilan, sikap • Tiap bab/tema memuat satu atau lebih projek untuk dikerjakan dan disajikan siswa
  • 118. Manfaat Buku Teks Pelajaran Wajib Siswa: Nasional: Efiensi nasional hampir 60% dari penurunan harga buku wajib Terjamin capaian minimal Pemerintah Mencetak Buku Guru: Persiapan mengajar lebih mudah, pelatihan lebih terarah Penerbit: 1.Kualitas lebih baik 2.Harga lebih wajar (public awareness) Orang Tua: Tetap dapat menerbitkan buku pengayaan Menghemat pendanaan sekolah anaknya Percetakan: tetap dapat mencetak buku pemerintah atau pengayaan 118
  • 120. Jadwal Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 10 - 14 Juli dan 10 - 16 Juli 15 Juli 4 - 8 Juli 29 Juni - 3 Juli Pelatihan Guru Sasaran Pelatihan Guru inti 26 - 28 Juni Pelatihan Instruktur Nasional dan Kepala Sekolah/ Pengawas Sasaran Implementasi di sekolah sasaran Penyegaran Narasumber Nasional 120
  • 121. Model Pelatihan Guru Nara Sumber Guru Inti Instruktur Nasional 6 Region Jakarta Instrukt. Nas. LPMP Guru Sasaran Guru Inti Instrukt. Nas Instrukt. Nas Pelatihan Instruktur Nasional Guru Inti Guru Inti Pelatihan Guru Inti Guru Sasaran Guru Sasaran Pelatihan Guru Kuantitas dan kualitas pemahaman guru sasaran tidak kurang dari kriteria minimal (buku) Catatan: 1. Pelatihan dilaksanakan untuk tiap kelompok guru mapel/guru kelas 2. Mapel SD (PJOK, Seni Budaya Prakarya, Agama) bergabung ke kelompok guru kelas 3. Guru Agama SMP bergabung ke Kelompok PPKn 4. Kepala Sekolah mengikuti pelatihan guru dengan jam tambahan 121
  • 122. Hirarki Peran Dalam Implementasi Kurikulum 2013 PENGAWAS SENIOR PENGAWAS INTI KEPALA SEKOLAH INTI GURU INTI PENGAWAS KEPALA SEKOLAH GURU KELAS/ GURU MAPEL 122
  • 123. NARA SUMBER NASIONAL, INSTRUKTUR NASIONAL, GURU INTI, DAN GURU SASARAN JAKARTA NS Pejabat Kemdikbud Ahli Pendidikan Praktisi Pendidikan Unsur lain JAKARTA IN GURU IN (Guru sasaran yang terpilih sebagai Instruktur Nasional) (Guru sasaran yang terpilih sebagai Instruktur Nasional) PPPPTK LPMP (Penulis Bahan (Penulis dan Non WI Pelatihan) GI GURU IN WI PPPPTK LPMP Bahan Pelatihan) GURU INTI (Guru sasaran yang terpilih sebagai Guru Inti) DOSEN Penulis Bahan Ajar Non Penulis Bahan Ajar DOSEN Penulis Bahan Ajar LPMP PPPPTK 6 REGION MASTER TRAINING (Mengawasi, Memantau, Mensupervisi Klinis dan Melaporkan Proses Pelatihan GS GURU SASARAN GURU IN (Guru sasaran yang terpilih sebagai Instruktur Nasional) GURU INTI (Guru sasaran yang terpilih sebagai Guru Inti) GURU YANG MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 123
  • 124. Indikator Keberhasilan Pelatihan No. Komponen Indikator 1. Peserta pelatihan • • • • • 2. Instruktur • Memiliki Integritas, kesiapan, dan kesungguhan Instruktur • Memiliki kemampuan yang berkualitas tentang konsep keilmuan dan menyampaikannya kepada peserta, • Memiliki kualitas interaksi termasuk kemampuan membangkitkan suasana pelatihan yang kreatif. 3. Proses • Rancangan program dapat terlaksana dengan baik • Kesesuaian pendekatan, metode, dan teknik dengan standar kompetensi • Kesesuaian aktivitas dengan produk-produk kegiatan 4. Penilaian • • • • Memahami isi pesan kurikulum 2013 secara komprehensif Mampu menerapkan pembelajaran tematik terintegrasi dan kontekstual Memahami pendekatan scientific Mampu menerapkan kemampuan berfikir tingkat tinggi Mampu membangun budaya pembelajaran yang aktif, menantang, dan menyenangkan • Mampu menunjukkan keteladanan khususnya tentang kejujuran, disiplin, kebersihan, dan tanggung jawab • Terlaksananya proses penilai an yang berbasis pada sikap, keterampilan, dan pengetahuan. • ∆ (X2 – X1)> 0, signifikan; X2 : Postest; X1 : Pretest Ketaatan pelaksanaan penilaian dengan prinsip, asas dan prosedur. Kecukupan dan kesesuaian pendekatan penilaian Kualitas penerapan authentic assesment Pemanfaatan penilaian terhadap perbaikan (feed back) 124
  • 125. Esensi Pelatihan Nara Sumber • Memahami pandangan dan pesan-pesan Nara Sumber Nasional Kurikulum 2013 sebagai bagian dari kurikulum tidak tertulis (hidden curriculum) untuk melengkapi yang tertulis (written curriculum) sehingga dapat memperkaya kurikulum yang diajarkan (taught/delivered curriculum) • Memahami kebutuhan dan arah perubahan pola pikir PTK supaya Kurikulum 2013 dapat diimplemenkan dengan baik • Memahami filosofi, rasional, dan konsep Kurikulum 2013 dan perbedaannya dengan kurikulum sebelumnya • Memahami standar-standar yang dipergunakan sebagai acuan dalam perumusan Kurikulum 2013 dan perbedaannya dengan standar-standar yang dipergunakan pada kurikulum sebelumnya • Memahami proses pembelajaran dan proses penilaian menurut Kurikulum 2013 dan menuangkannya dalam rencana pelaksanaan pembelajaran
  • 126. Promosi Peran Nara Sumber penerapan Kurikulum Melatih Nara Sumber Instruktur Nasional dan Guru Inti (bila perlu) Kurikulum (tidak hanya pelatihan) Nara Sumber Masukan dan pengayaan Help desk implementasi kurikulum Pelatihan di daerah yang mengimplementasi kan mandiri materi dan metode pelatihan (resouce person) 126
  • 127. 6. PENYIAPAN MANAJEMEN DAN BUDAYA SEKOLAH
  • 129. Perubahan Manajemen dan Budaya SMP 1.Kelas IX dalam penentuan minat 2.Pindahan dari/ke sekolah yang belum menerapkan Kurikulum 2013 3.Kesulitan dalam perubahan pola dan model pembelajaran 4.Transisi dari KTSP ke Kurikulum 2013 (bagi yang sekarang belum impl.) 1. Pramuka dalam bentuk pengembangan komunitas dan kepedulian sosial 2. Olahraga, dll Menyiapkan kegiatan ekstrakurikuler Menyiapkan BK Manajemen & Budaya Sekolah 1. 2. 3. 4. Pengamatan di luar kelas Pemanfaatan TIK Pemanfaatan perpustakaan Pengerjaan projek Menyiapkan Manajemen Fasilitas 129
  • 130. SMA/SMK • Menyiapkan bimbingan dan konseling dalam: – Penentuan mata pelajaran lintas peminatan dan pendalaman peminatan (bila ada) bagi siswa – Mengantispasi perubahan minat – Perpindahan siswa dari/ke sekolah yang belum menerapkan Kurikulum 2013 • Menentukan mekanisme transisi pada tahun pertama ini untuk: – Pada saat tahun depan semua sekolah menerapkan Kurikulum 2013 mulai Kelas XI padahal Kelas X masih menggunakan KTSP 2006 – Penerimaan siswa baru pada sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 padahal selama masih di SMP belum diberi pengarahan oleh guru BK • Menyiapkan kegiatan ekstra kurikuler kepramukaan dalam bentuk keterlibatan aktif pada pengembangan komunitas dan kepedulian sosial • Pengaturan jadwal penggunaan kelas dan fasilitas sekolah: lintas minat, pendalaman minat, pemanfaatan TIK, pengerjaan projek, belajar mandiri, kegiatan ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler • Menyiapkan mekanisme penilaian mata pelajaran pada saat siswa Kelas XII SMK melakukan praktek industri • Memastikan Kurikulum 2013 berjalan untuk semua mata pelajaran walaupun buku yang tersedia baru untuk 3 mata pelajaran 130
  • 132. Sistem Penilaian Kurikulum 2013 No Jenis Penilaian Pelaku Waktu 1 Penilaian otentik Guru Berkelanjutan 2 Penilaian diri Siswa Tiap kali sebelum ulangan harian. 3 Penilaian projek Guru Tiap akhir bab atau tema pelajaran 4 Ulangan harian (dapat berbentuk penugasan) Guru terintegrasi dengan proses pembelajaran 5 Ulangan Tengah dan Akhir Semester Guru (di bawah koord. satuan pendidikan) Semesteran 6 Ujian Tingkat Kompetensi Sekolah (kisi-kisi dari Pemerintah) Tiap tingkat kompetensi yang tidak bersamaan dengan UN 7 Ujian Mutu Tingkat Kompetensi Pemerintah (dengan metode survei) Tiap akhir tingkat kompetensi (yang bukan akhir jenjang sekolah) 8 Ujian Sekolah Sekolah (sesuai dengan peraturan) Akhir jenjang sekolah 9 Ujian Nasional sebagai Ujian Tingkat Kompetensi pada akhir jenjang satuan pendidikan. Pemerintah (sesuai dengan peraturan) Akhir jenjang sekolah Merah: cara penilaian baru, Hitam: cara penilaian konvensional
  • 133. Sistem Penilaian Kurikulum 2013 1. Penilaian Otentik Waktu: terus menerus 2. Penilaian Projek Waktu: Akhir Bab/Tema 3. Ulangan Harian Waktu: Sesuai rencana 4. UTS/AUS Waktu: Semesteran 1. Ujian Tingkat Kompetensi (yang bukan UN) Waktu: Tiap tingkat kompetensi 2. Ujian Sekolah Waktu: Akhir jenjang sekolah Guru Pemerintah 1. Ujian Tingkat Kompetensi (UN) Waktu: Akhir jenjang sekolah 2. Ujian mutu Tingkat Kompetensi Waktu: Tiap akhir tingkat kompetensi Sekolah Siswa Penilaian Diri Waktu: Sebelum ulangan harian 133
  • 135. Manajemen Monitoring Implementasi Kurikulum Dinas Pendidikan Prov. & Kab/Kota membina Kemdikbud UIK Pusat Sekolah+Guru memantau melapor melapor Pendampingan memantau Guru Inti LPMP: Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan UIK Provinsi di LPMP melapor UIK : Unit Implementasi Kurikulum 135
  • 136. Ruang Lingkup Monitoring Fisik: jadwal, kuantitas, kualitas Substansi: Kebenaran, Kelengkapan, Kesesuaian, Keterbacaan, Fisik: jadwal, kuantitas, kualitas Substansi: Kebenaran, Kelengkapan, Kesesuaian, Keterbacaan, Estetika Dokumen Buku Sekolah Guru Fisik: jadwal, kuantitas, kualitas Substansi: administrasi, pengaturan fasilitas, manajemen, budaya Pelatihan: jadwal, kuantitas, kualitas Pemahaman: materi, aktivitas, pembelajaran, penilaian 136
  • 138. Indikator Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013 No 1 Entitas Pendidikan Peserta Didik Indikator Keberhasilan Lebih produktif, kreatif, inovatif, afektif Lebih senang belajar 2 3 4 5 Pendidik dan Tenaga Kependidikan Lebih bergairah dalam melakukan proses pembelajaran Manajemen Satuan Pendidikan Lebih mengedepankan layanan pembelajaran termasuk bimbingan dan penyuluhan Negara dan Bangsa Reputasi internasional pendidikannya menjadi lebih baik Masyarakat Umum Memperoleh lulusan sekolah yang lebih kompeten Lebih mudah dalam memenuhi ketentuan 24 jam per minggu Terjadinya proses pembelajaran yang lebih variatif di sekolah Memiliki daya saing yang lebih tinggi, sehingga lebih menarik bagi investor Dapat berharap kebutuhan pendidikan akan dipenuhi oleh sekolah (tidak perlu kursus tambahan) 138
  • 139. Ruang Lingkup Evaluasi Evaluasi Siswa Peningkatan Kompetensi (3) Guru Perubahan Pola Pikir + Peningkatan Kompetensi (4+1) Sekolah Perbaikan Budaya dan Manajemen Publik Guru Administrasi dan Manajemen Hasil Buku Pelatihan & Supervisi (model, waktu, materi, Instruktur) Produk Kelengkapan, Kesesuian, Kebenaran, Keterbacaan, Estetika Sekolah Kelengkapan, Kebenaran, Keterbacaan Sumatif Jangka Panjang Soft Evidence Dokumen Formatif Jangka Pendek Hard Evidence Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif 139

Editor's Notes

  1. Garis dipertebal
  2. Majelis NU, Muhammadiyah,