1. KELAINAN PADA OTOT
Distrofi Otot Duchenne & Becker
Distrofi Otot Duchenne & Becker adalah penyakit yang menyebabkan kelemahan pada
otot-otot yang dekat dengan batang tubuh.
PENYEBAB
Kelainan gen yang menyebabkan distrofi otot Duchenne berbeda dengan kelainan gen
yang menyebabkan distrofi otot Becker, tetapi keduanya terjadi pada gen yang sama.
Gen ini bersifat resesif dan dibawa oleh kromosom X.
Seorang wanita bisa membawa gen ini tetapi tidak menderita penyakitnya karena
kromosom X yang normal dapat mengkompensasi kelainan gen dari kromosom X yang
lainnya.
Setiap laki-laki yang menerima kromosom X yang cacat akan menderita penyakit ini.
Anak laki-laki yang menderita distrofi otot Duchenne mengalami kekurangan protein otot
yang penting, yaitu distrofin, yang diduga berperan dalam mempertahankan struktur sel-
sel otot.
20-30 diantara 100.000 bayi laki-laki yang lahir, menderita distrofi otot Duchenne.
Anak laki-laki yang menderita distrofi otot Becker menghasilkan distrofin tetapi
ukurannya terlalu besar dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Penyakit ini terjadi pada 3 dari setiap 100.000 anak laki-laki.
GEJALA
Distrofi Otot Duchenne
Biasanya pertama kali terjadi pada anak laki-laki berusia 3-7 tahun, berupa kelemahan
di dalam atau di sekitar pinggul.
Biasanya diikuti oleh kelemahan di otot bahu dan semakin parah.
Selain mengalami kelemahan, otot juga membesar, tetapi jaringan ototnya tidak kuat.
Pada sekitar 90% penderita juga terjadi pembesaran dan kelemahan otot jantung,
1
2. menyebabkan kelainan denyut jantung yang bisa terlihat pada pemeriksaan EKG.
Penderita berjalan seperti bebek, sering terjatuh, mengalami kesulitan dalam menaiki
tangga dan mengalami kesulitan ketika bangkit dari posisi duduk.
Otot-otot lengan dan tungkai biasanya mengkerut di sekitar sendi, sehingga sikut dan
lutut tidak dapat diluruskan sepenuhnya.
Pada akhirnya bisa terjadi kelainan lengkung tulang belakang (skoliosis).
Pada usia 10-12 tahun, sebagian besar penderita harus duduk di kursi roda.
Kelemahan yang semakin memburuk juga menyebabkan penderita mudah terserang
pneumonia dan penyakit lainnya, dan banyak yang meninggal pada usia 20 tahun.
Distrofi Otot Becker
Gejalanya menyerupai distrofi otot Duchenne, tetapi lebih ringan.
Gejala pertama kali muncul pada usia 10 tahun.
Ketika mencapai usia 16 tahun, sangat sedikit penderita yang harus duduk di kursi roda
dan lebih dari 90% yang bertahan hidup sampai usia 20 tahun.
DISTROFI OTOT LAINNYA
Distrofi Otot Landouzy-Dejerine diturunkan melalui gen autosomal dominan; karena itu
hanya 1 gen abnormal yang bisa menyebabkan penyakit dan bisa terjadi baik pada pria
maupun wanita.
Penyakit ini biasanya mulai timbul pada usia 7-20 tahun.
Yang selalu terkena adalah otot wajah dan bahu, sehingga penderita mengalami
kesulitan dalam mengangkat lengannya, bersiul atau menutup matanya rapat-rapat.
Beberapa penderita juga mengalami kelemahan pada tungkai bawahnya, sehingga sulit
menekuk kaki ke arah pergelangan kaki (footdrop, kaki terkulai).
Kelemahan yang terjadi biasanya tidak terlalu berat dan penderita memiliki harapan
hidup yang normal.
Distrofi Otot Limb-girdle menyebabkan kelemahan pada otot pinggul (distrofi otot
Leyden-M?bius) atau otot bahu (distrofi otot Erb).
Penyakit keturunan ini biasanya baru muncul pada masa dewasa dan jarang
menyebabkan kelemahan yang hebat.
Miopati mitokondrial merupakan penyakit otot turunan yang terjadi jika gen yang salah di
dalam mitokondria (sumber energi untuk sel) diturunkan melalui sitoplasma pada sel
telur ibu.
Mitokondria membawa gennya sendiri. Pada proses pembuahan sperma tidak
memberikan mitokondrianya, maka semua gen mitokondria berasal dari ibu. Karena itu
penyakit ini tidak pernah diturunkan dari bapak.
Penyakit ini kadang menyebabkan kelemahan pada sekelompok otot saja, misalnya
pada otot mata (oftalmoplegia).
2
3. DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan darah menunjukkan adanya peningkatan enzim kreatinin kinase yang
keluar dar sel-sel otot.
Tetapi peningkatan kadar enzim tersebut tidak selalu menunjukkan adanya distrofi otot
karena bisa juga disebabkan oleh penyakit otot lainnya.
Dilakukan biopsi otot untuk menyakinkan diagnosis.
Pemeriksaan mikroskopis menunjukkan jaringan yangmati dan serat-serat otot yang
lebar secara abnormal.
Pada stadium lanjut, jaringan otot yang mati digantikan oleh lemak dan jaringan lainnya.
Untuk memperkuat diagnosis distrofi otot Duchenne dilakukan elektromiografi dan
penilaian penghantaran saraf.
PENGOBATAN
Distrofi otot Duchenne dan Becker bisa disembuhkan.
Terapi fisik dan latihan akan membantu mencegah pengkerutan otot yang menetap di
sekitar sendi.
Kadang perlu dilakukan pembedahan untuk meringankan nyeri otot.
Pengobatan yang masih dalam taraf penelitian adalah:
- Prednison (kortikosteroid) yang untuk sementara waktu bisa meringankan kelemahan
otot
- Terapi genetik yang memungkinkan otot bisa menghasilkan distrofin.
PENCEGAHAN
Seseorang yang menderita distrofi otot Duchenne atau Becker dianjurkan untuk
melakukan konsultasi genetik untuk mengetahui kemungkinan mewariskan rantai
penyakit ini kepada anaknya.
3
4. KELAINAN PADA TULANG
Osteoporosis
Osteoporosis adalah hilangnya jaringan tulang yang mengakibatkan cacat dan rapuh tulang. Dalam
osteoporosis tulang limbah menjauh secara harfiah sebagai densitas mineral mereka secara
berangsur-angsur hilang, membuat mereka semakin lemah dan rapuh. Ini adalah penyebab umum
patah tulang pada manula. Penipisan tulang menyebabkan peningkatan risiko patah tulang, terutama
dari vertebra lumbalis, pergelangan tangan, pinggul, bahu dan tulang paha, atau tulang paha. Adalah
mungkin untuk mencegah dan mengobati osteoporosis. Namun, Anda harus mengambil tindakan.
Diperkirakan bahwa 1 dari 3 perempuan dan 1 dari 12 pria di atas usia 50 tahun di seluruh dunia
mengalami osteoporosis. Untuk menghargai siapa yang berisiko mengalami osteoporosis,
mempertimbangkan faktor-faktor berikut yang berkaitan dengan penyakit.
Usia yang lebih tua ras Kaukasia atau Asia tingkat rendah estrogen (bagi perempuan) kadar
testosteron yang rendah (untuk pria) Early menopause - sebelum 45 tahun (baik alami atau bedah)
Pada wanita muda, kemudian menstruasi dan menstruasi yang telah berhenti selama lebih dari enam
bulan riwayat keluarga penggantian pinggul berat badan rendah dan tipis untuk membangun kecil
Hilangnya tinggi badan atau postur bungkuk sakit punggung Unexplained Kurang olahraga sekarang
atau sebagai anak Penyandang Cacat jangka panjang istirahat Merokok Olahraga secara berlebihan
patah tulang Sebelumnya pengobatan jangka panjang, termasuk:
o kortikosteroid
o heparin
o tiroksin
o antasido antibiotik dan Antijamur
o aspirin
o obat penurun kolesterol
o obat maag
Asupan alkohol tinggi Diet yang rendah kalsium, seng, vitamin D dan magnesium Mengonsumsi
kafein tinggi gangguan penyakit kronis pada ginjal, paru-paru, lambung dan usus, khususnya terkait
malabsorpsi kondisi seperti penyakit celiac.
Apa yang dapat Anda lakukan untuk membantu mencegah atau mengobati osteoporosis?
Peningkatan asupan magnesium, kalsium dan seng dapat membantu mencegah dampak terburuk
osteoporosis. Ini dapat diambil sebagai bagian dari yang baik suplemen vitamin dan mineral serta
meningkatkan asupan makanan yang tinggi dalam mineral. Secara khusus adalah penting untuk
memiliki cukup seng.
Vitamin D sangat penting karena membantu tubuh menyerap kalsium. Anda mungkin mempunyai
kekurangan vitamin D, mungkin karena kurangnya paparan sinar matahari, dan hal ini harus
diperbaiki dengan membiarkan 10 sampai 15 menit dari matahari ke tangan, kaki atau kembali setiap
hari, meskipun persyaratan eksposur yang tepat melakukan beragam, tergantung pada lintang
geografis, kegelapan kulit dan bahkan kualitas udara. Anda harus berhati-hati untuk tidak pernah
terbakar. Jangan mengambil terlalu banyak vitamin D. Dengan dosis tinggi vitamin D (10.000 sampai
50.000 IU setiap hari) dapat membahayakan dan dosis 400 IU per hari sudah cukup untuk tinggal di
rumah orang tua.
Vitamin K adalah sama pentingnya dengan vitamin D untuk penyerapan kalsium. Banyak suplemen
yang dirancang untuk membantu mengobati osteoporosis gagal untuk memasukkan vitamin K
sedangkan yang lain termasuk bentuk yang tidak tepat atau hanya memberikan terlalu sedikit atau
jumlah seimbang yang tidak benar, dengan memperhatikan untuk total efek dari suplemen.
Makanan yang mengandung boron, yang mengurangi ekskresi tubuh kalsium dan magnesium, dan
meningkatkan produksi estrogen, harus dimakan. Makanan ini termasuk pir, plum, kismis dan apel.
4
5. Ambil banyak antioksidan seperti vitamin C, vitamin E dan vitamin A (sebagai beta karoten).
Antioksidan akan membantu untuk memperlambat degenerasi. Vitamin C juga penting untuk
penyerapan mineral seperti seng.
Ambil asam lemak esensial seperti Omega 3 minyak untuk memperlambat hilangnya kalsium dalam
urin.
Makan diet yang rendah atau telah menghilangkan produk susu dan telah mengurangi jumlah daging
(sekali atau dua kali per minggu untuk protein hewani). Protein hewani meningkatkan tingkat di mana
kalsium ditarik dari tulang.
Anda perlu membersihkan tubuh Anda dari bahan beracun sehingga segala sesuatu, termasuk tulang
dan sendi Anda dapat bekerja secara efektif.
Dapatkan sebanyak mungkin berat bantalan latihan yang Anda bisa. Menempatkan tuntutan pada
tulang dengan menggunakan otot-otot yang melekat pada mereka akan mendorong tubuh untuk
membangun tulang daripada kehilangan hal itu.
Melakukan semua hal di atas adalah penting. Kalah pentingnya adalah tidak melakukan hal-hal yang
akan merusak upaya-upaya positif Anda. Jadi penting untuk menghindari garam, gula dan karbohidrat
olahan, kopi dan alkohol.
Tentu saja, jika Anda merokok anda merusak kesehatan anda dalam banyak cara. Adalah penting
bahwa Anda berhenti merokok. Berhenti merokok bergabung dengan program seperti Growerz.com
dan mendapatkan dukungan dan bantuan untuk berhenti untuk selamanya.
Jika Anda memiliki kafein, alkohol, antasid, obat-obatan, gula, atau makanan olahan tidak akan peduli
seberapa baik sepanjang diet. Ketika keseimbangan pH tubuh menjadi asam, kalsium diambil dari
tulang untuk menyangga negara asam ini, sehingga melemahkan tulang. Sebuah studi di University
of California, San Diego School of Medicine di La Jolla laporan yang sesedikit dua gelas alkohol
dalam satu hari bisa memotong manfaat kalsium dalam diet seseorang.
Ini membawa kita pada kenyataan bahwa Anda perlu makan banyak makanan kaya kalsium seperti
collard, dan turnip green, buah ara kering, bayam, kale dan brokoli. Anda akan perhatikan bahwa
produk susu dan protein hewani bukan bagian dari daftar ini. Memang makan sejumlah besar susu
dan protein hewani lainnya dapat merusak semua usaha-usaha lain dan dapat meningkatkan
kehilangan kalsium dari tulang - tapi bagaimana hal ini terjadi adalah cerita lain.
Jika Anda mengalami osteoporosis atau berisiko mengalami osteoporosis ada banyak hal yang dapat
Anda lakukan untuk membalikkan kecenderungan keropos tulang - tetapi Anda perlu mengambil
tindakan. Semakin lama Anda menunda dalam membuat perubahan positif semakin sulit adalah
untuk meningkatkan kesehatan Anda nanti.
Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/1936569-
pencegahan-pengobatan-penyakit-osteoporosis/#ixzz1NGABrZjK
5
6. KELAINAN PADA DARAH
Penyakit Leukemia (Kanker Darah)
Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang
diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Sumsum tulang atau bone marrow ini dalam tubuh
manusia memproduksi tiga type sel darah diantaranya sel darah putih (berfungsi sebagai daya tahan
tubuh melawan infeksi), sel darah merah (berfungsi membawa oxygen kedalam tubuh) dan platelet
(bagian kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah).
Leukemia umumnya muncul pada diri seseorang sejak dimasa kecilnya, Sumsum tulang tanpa
diketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi sel darah putih yang berkembang tidak
normal atau abnormal. Normalnya, sel darah putih me-reproduksi ulang bila tubuh memerlukannya
atau ada tempat bagi sel darah itu sendiri. Tubuh manusia akan memberikan tanda/signal secara
teratur kapankah sel darah diharapkan be-reproduksi kembali.
Pada kasus Leukemia (kanker darah), sel darah putih tidak merespon kepada tanda/signal yang
diberikan. Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum
tulang dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih yang
abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya, Seseorang dengan kondisi
seperti ini (Leukemia) akan menunjukkan beberapa gejala seperti; mudah terkena penyakit infeksi,
anemia dan perdarahan.
Penyakit Leukemia Akut dan Kronis
Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan, dan
memburuk. Apabila hal ini tidak segera diobati, maka dapat menyebabkan kematian dalam hitungan
minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat
sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun.
Leukemia diklasifikasikan berdasarkan jenis sel
Ketika pada pemeriksaan diketahui bahwa leukemia mempengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka
disebut leukemia limfositik. Sedangkan leukemia yang mempengaruhi sel mieloid seperti neutrofil,
basofil, dan eosinofil, disebut leukemia mielositik.
Dari klasifikasi ini, maka Leukemia dibagi menjadi empat type sebutan;
1. Leukemia limfositik akut (LLA). Merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak.
Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih.
2. Leukemia mielositik akut (LMA). Ini lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak. Tipe ini
dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.
3. Leukemia limfositik kronis (LLK). Hal ini sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari
55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak.
4. Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-
anak, namun sangat sedikit.
Penyebab Penyakit Leukemia
Sampai saat ini penyebab penyakit leukemia belum diketahui secara pasti, akan tetapi ada beberapa
faktor yang diduga mempengaruhi frekuensi terjadinya leukemia.
1. Radiasi. Hal ini ditunjang dengan beberapa laporan dari beberapa riset yang menangani kasus
Leukemia bahwa Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia, Penerita dengan
radioterapi lebih sering menderita leukemia, Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom
6
7. atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.
2. Leukemogenik. Beberapa zat kimia dilaporkan telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi
leukemia, misalnya racun lingkungan seperti benzena, bahan kimia inustri seperti insektisida, obat-
obatan yang digunakan untuk kemoterapi.
3. Herediter. Penderita Down Syndrom memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang
normal.
4. Virus. Beberapa jenis virus dapat menyebabkan leukemia, seperti retrovirus, virus leukemia feline,
HTLV-1 pada dewasa.
Tanda dan Gejala Penyakit Leukemia
Gejala Leukemia yang ditimbulkan umumnya berbeda diantara penderita, namun demikian secara
umum dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Anemia. Penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel darah merah
dibawah normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya penderita bernafas cepat
sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam tubuh).
2. Perdarahan. Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar karena didominasi
oleh sel darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan dijaringan kulit (banyaknya jentik
merah lebar/kecil dijaringan kulit).
3. Terserang Infeksi. Sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh, terutama
melawan penyakit infeksi. Pada Penderita Leukemia, sel darah putih yang diterbentuk adalah tidak
normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya. Akibatnya tubuh si penderita rentan terkena
infeksi virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar
cairan putih dari hidung (meler) dan batuk.
4. Nyeri Tulang dan Persendian. Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone
marrow) mendesak padat oleh sel darah putih.
5. Nyeri Perut. Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel leukemia
dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ-
organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu makan penderita
leukemia.
6. Pembengkakan Kelenjar Lympa. Penderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada
kelenjar lympa, baik itu yang dibawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar lympa bertugas
menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul disini dan menyebabkan pembengkakan.
7. Kesulitan Bernafas (Dyspnea). Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan
nyeri dada, apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.
Diagnosa Penyakit Leukemia (Kanker Darah)
Penyakit Leukemia dapat dipastikan dengan beberapa pemeriksaan, diantaranya adalah ; Biopsy,
Pemeriksaan darah {complete blood count (CBC)}, CT or CAT scan, magnetic resonance imaging
(MRI), X-ray, Ultrasound, Spinal tap/lumbar puncture.
Penanganan dan Pengobatan Leukemia
Penanganan kasus penyakit Leukemia biasanya dimulai dari gejala yang muncul, seperti anemia,
perdarahan dan infeksi. Secara garis besar penanganan dan pengobatan Leukemia bisa dilakukan
7
8. dengan cara single ataupun gabungan dari beberapa metode dibawah ini:
1. Chemotherapy/intrathecal medications
2. Therapy Radiasi. Metode ini sangat jarang sekali digunakan
3. Transplantasi bone marrow (sumsum tulang)
4. Pemberian obat-obatan tablet dan suntik
5. Transfusi sel darah merah atau platelet.
Sistem Therapi yang sering digunakan dalam menangani penderita leukemia adalah kombinasi
antara Chemotherapy (kemoterapi) dan pemberian obat-obatan yang berfokus pada pemberhentian
produksi sel darah putih yang abnormal dalam bone marrow. Selanjutnya adalah penanganan
terhadap beberapa gejala dan tanda yang telah ditampakkan oleh tubuh penderita dengan monitor
yang komprehensive.
8
9. Serangan Jantung
Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung
(myocardium) akibat mendadak sangat berkurangnya pasokan darah ke bagian otot jantung.
Berkurangnya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu nadi koroner
terblokade selama beberapa saat, entah akibat spasme - mengencangnya nadi koroner - atau akibar
penggumpalan darah - thrombus. Bagian otot jantung yang biasanya dipasok oleh nadi yang
terblokade berhenti berfungsi dengan baik segera setelah splasme reda dengan sendirinya, gejala-
gejala hilang secara menyeluruh dan otot jantung berfungsi secara betul-betul normal lagi. Ini sering
disebut crescendo angina atau coronary insufficiency. Sebaliknya, apabila pasokan darah ke jantung
terhenti sama sekali, sel-sel yang bersangkutan mengalami perubahan yang permanen hanya dalam
beberapa jam saja dan bagian otot jantung termaksud mengalami penurunan mutu atau rusak secara
permanen. Otot yang mati ini disebut infark.
Gejala Serangan Jantung
Gejala-gejala ini untuk setiap orang biasa berbeda. Sebuah serangan jantung mungkin dimulai
dengan rasa sakit yang tidak jelas, rasa tidak nyaman yang samar, atau rasa sesak dibagian tengah
dada. Kadang, sebuah serangan jantung hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ringan sekali
sehingga sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan, atau bahkan lepas dari perhatian
sama sekali. Dalam hal ini, satu-satunya cara yang memungkinkan terdeteksinya sebuah serangan
jantung adalah ketika harus menjalani pemeriksaan ECG untuk alasan lain yang mungkin tidak
berkaitan. Dipihak lain, serangan jantung mungkin menghadirkan rasa nyeri paling buruk yang pernah
dialami - rasa sesak yang luar biasa atau rasa terjepit pada dada, tenggorokan atau perut. Bisa juga
mengucurkan keringat panas atau dingin, kaki terasa sakit sekali dan rasa ketakutan bahwa ajal
sudah mendekat. Juga mungkin merasa lebih nyaman bila duduk dibanding bila berbaring dan
mungkin napas begitu sesak sehingga tidak bisa santai. Rasa mual dan pusing bahkan sampai
muntah, bahkan yang lebih para yaitu ketika sampai kolaps dan pingsan.
Ada beberapa gejala yang lebih spesifik, antara lain:
* Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen
yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina
merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung
tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi
pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan
nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
* Sesak napas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat
dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema
pulmoner).
* Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama
melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini
seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara
bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
* Palpitasi (jantung berdebar-debar)
* Pusing & pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau
karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.
Tanda-tanda Peringatan Dini
Bagaimanapun, salah sekali pendapat bahwa sebuah serangan jantung datang seperti petir di siang
bolong. Serangan jantung adalah puncak bencana dari sebuah proses kerusakan yang berlangsung
lama, yang sering melibatkan kejutan-kejutan emosional, kekacauan fisiologis dan kelelahan mental.
Tanda-tanda peringatan dini begitu subyektif dan begitu tersamar, sehingga bahkan dokter yang
terlatih untuk mengukur segala sesuatu secara obyektif masih bisa mengabaikannya.
9
10. Diagnosis
Berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan, seorang dokter dapat membuat perkiraan yang nalar
tentang apakah gejala-gejala itu mengisyaratkan serangan jantung atau tidak. Kecurigaannya
mungkin diperkuat oleh penampilan si penderita, tingkat tekanan darah dan bunyi detak jantung.
Dokter mungkin akan mengirimnya ke pemeriksaan ECG dan uji darah, tetapi bila masih merasakan
nyeri, dokter barangkali akan memberi suntikan penghilangrasa nyeri sebelum pemeriksaan itu. Ini
karena nyeri yang menakutkan dapat membawa ke jurang yang lebih dalam, yang bisa menyebabkan
gejala jantung. Nyeri itu juga dapat menimbulkan dampak psikologis jangka panjang. ECG pertama
mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda serangan jantung dan mungkin pemeriksaan itu harus
diulang. Kadang-kadang uji yang kedua pun masih tidak menunjukkan perubahan, dan selama hal ini,
diagnosis akan bergantung pada pemeriksaan darah. Jantung, seperti semua sel tubuh lain,
mengandung bahan-bahan kimia khusus yang disebut enzim. Ketika sel-sel jantung mengalami
kerusakan, enzim-enzim yang dilepaskan beredar bersama aliran darah. Setelah sebuah serangan
jantung, kadar sebagian enzim ini langsung naik, tetapi selanjutnya enzim-enzim tersebut lekas
mengurai dan karena itu tidak terdeteksi lagi setelah sehari atau dua hari; ada enzim yang baru
dilepaskan beberapa jam atau bebera hari kemudian tetap tinggal dalam darah selama beberapa hari
atau bahkan beberapa minggu.
10
11. KELAINAN PAD PEMBULUH DARAH
Aborsi
Masalah Kebidanan komunitas yang akhir-akhir ini mencuat dan menjadi bahan perbincangan,
yaitu tentang Aborsi. Dari data yang diperoleh, remaja berusia 15-19 tahun melahirkan, 4 juta
melakukan aborsi.
Pengertian
• Gugur kandungan atau aborsi (bahasa Latin: abortus) adalah berhentinya kehamilan sebelum usia
kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian janin. Apabila janin lahir selamat (hidup)
sebelum 38 minggu namun setelah 20 minggu, maka istilahnya adalah kelahiran prematur.
• Istilah abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat
hidupdiluar kandungan.
• Abortus sebagai pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 gram atau usia
kehamilan 20 minggu (terakhir, WHO/FIGO 1998 :22 minggu)
Dalam ilmu kedokteran, istilah-istilah ini digunakan untuk membedakan aborsi:
1. Spontaneous abortion: gugur kandungan yang disebabkan oleh trauma kecelakaan atau sebab-
sebab alami
2. Induced abortion atau procured abortion: pengguguran kandungan yang disengaja. Termasuk di
dalamnya adalah:
Therapeutic abortion: pengguguran yang dilakukan karena kehamilan tersebut mengancam
kesehatan jasmani atau rohani sang ibu, terkadang dilakukan sesudah pemerkosaan.
Eugenic abortion: pengguguran yang dilakukan terhadap janin yang cacat.
Elective abortion: pengguguran yang dilakukan untuk alasan-alasan lain.
Dalam bahasa sehari-hari, istilah “keguguran” biasanya digunakan untuk spontaneous abortion,
sementara “aborsi” digunakan untuk induced abortion.
Klasifikasi Abortus
Beberapa jenis aborsi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Abortus spontanea
Abortus spontanea merupakan abortus yang berlangsung tanpa tindakan, dalam hal ini dibedakan
sebagai berikut:
11
12. • Abortus imminens, Peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20
minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi serviks
• Abortus insipiens, Peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan
adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus
• Abortus inkompletus, Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu
dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus
• Abortus kompletus, semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan.
2. Abortus provokatus
Abortus provokatus merupakan jenis abortus yang sengaja dibuat/dilakukan, yaitu dengan cara
menghentikan kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar tubuh ibu. Pada umumnya bayi dianggap
belum dapat hidup diluar kandungan apabila usia kehamilan belum mencapai 28 minggu, atau berat
badan bayi kurang dari 1000 gram, walaupun terdapat beberapa kasus bayi dengan berat dibawah
1000 gram dapat terus hidup. Pengelompokan Abortus provokatus secara lebih spesifik :
Abortus Provokatus Medisinalis/Artificialis/Therapeuticus, abortus yang dilakukan dengan
disertai indikasi medik. Di Indonesia yang dimaksud dengan indikasi medik adalah demi
menyelamatkan nyawa ibu.
Abortus Provokatus Kriminalis, aborsi yang sengaja dilakukan tanpa adanya indikasi medik
(ilegal). Biasanya pengguguran dilakukan dengan menggunakan alat-alat atau obat-obat tertentu.
3. Abortus Habitualis
Abortus habitualis adalah abortus spontan yang terjadi berturut-turut tiga kali atau lebih. Pada
umumnya penderita tidak sukar menjadi hamil, namun kehamilannya berakhir sebelum 28 minggu,
dan umumnya disebabkan karena kelainan anatomic uterus, atau kelainan factor imunologi.
4. Missed Abortion
Kematian janin dan nekrosis jaringan konsepsi tanpa ada pengeluaran selama lebih dari4 minggu
atau lebih (beberapa buku 8 minggu)
5. Abortus Septik
Tindakan pengakhiran kehamilan dikarenakan sepsis akibat tindakan abortus yang terinfeksi
(misalnya dilakukan oleh dukun, atau awam). Bahaya terbesar adalah kematuan ibu
Penyebab Abortus
- Penyebab dari segi Maternal
- Penyebab secara umum:
* Infeksi akut
1. virus, misalnya cacar, rubella, hepatitis.
12
13. 2. Infeksi bakteri, misalnya streptokokus.
3. Parasit, misalnya malaria.
* Infeksi kronis
1. Sifilis, biasanya menyebabkan abortus pada trimester kedua.
2. Tuberkulosis paru aktif.
3. Keracunan, misalnya keracunan tembaga, timah, air raksa, dll.
4. Penyakit kronis, misalnya :
• hipertensi
• nephritis
• diabetes
• anemia berat
• penyakit jantung
• toxemia gravidarum
5. Gangguan fisiologis, misalnya Syok, ketakutan, dll.
6. Trauma fisik.
Penyebab yang bersifat lokal:
1. Fibroid, inkompetensia serviks.
2. Radang pelvis kronis, endometrtis.
3. Retroversi kronis.
4. Hubungan seksual yang berlebihan sewaktu hamil, sehingga menyebabkan hiperemia dan abortus.
Penyebab dari segi Janin
* Kematian janin akibat kelainan bawaan.
* Mola hidatidosa.
* Penyakit plasenta dan desidua, misalnya inflamasi dan degenerasi.
Alasan untuk melakukan tindakan Aborsi
Abortus provokatus kriminalis sering terjadi pada kehamilan yang tidak dikehendaki. Ada beberapa
alasan wanita tidak menginginkan kehamilannya:
* Alasan kesehatan, di mana ibu tidak cukup sehat untuk hamil.
* Alasan psikososial, di mana ibu sendiri sudah enggan/tidak mau untuk punya anak lagi.
* Kehamilan di luar nikah.
* Masalah ekonomi, menambah anak berarti akan menambah beban ekonomi keluarga.
* Masalah sosial, misalnya khawatir adanya penyakit turunan, janin cacat.
* Kehamilan yang terjadi akibat perkosaan atau akibat incest (hubungan antar keluarga).
* Selain itu tidak bisa dilupakan juga bahwa kegagalan kontrasepsi juga termasuk tindakan kehamilan
yang tidak diinginkan.
13
14. Akibat Abortus Provokatus Kriminalis
Komplikasi medis yang dapat timbul pada ibu :
• Perforasi
• Luka pada serviks uteri
• Pelekatan pada kavum uteri
• Perdarahan
• Infeksi
• Lain-lain
Komplikasi yang dapat timbul dengan segera pada pemberian NaCl hipertonik adalah apabila larutan
garam masuk ke dalam rongga peritoneum atau ke dalam pembuluh darah dan menimbulkan gejala-
gejala konvulsi, penghentian kerja jantung, penghentian pernapasan, atau hipofibrinogenemia.
Sedangkan komplikasi yang dapat ditimbulkan pada pemberian prostaglandin antara lain panas, rasa
enek, muntah, dan diare.
Secara garis besar tindakan abortus sangat berbahaya bagi ibu dan juga janin yaitu bisa
menyebabkan kematian pada keduanya.
Cara – cara Abortus Provokatus Kriminalis Kekerasan Mekanik :
1. Umum
a. Latihan olahraga berlebihan
b. Naik kuda berlebihan
c. Mendaki gunung, berenang, naik turun tangga
d. Tekanan / trauma pada abdomen
2. Lokal
a. Memasukkan alat-alat yang dapat menusuk kedalam vagina : pensil, paku, jeruji sepeda
b. Alat merenda, kateter atau alat penyemprot untuk menusuk atau menyemprotkan cairan kedalam
uterus untuk melepas kantung amnion
c. Alat untuk memasang IUD
d. Alat yang dapat dilalui arus listrik
e. Aspirasi jarum suntik
Metode hisapan sering digunakan pada aborsi yang merupakan cara yang ilegal secara medis
walaupun dilakukan oleh tenaga medis. Tabung suntik yang besar dilekatkan pada ujung kateter yang
14
15. dapat dilakukan penghisapan yang berakibat ruptur dari chorionic sac dan mengakibatkan abortus.
Cara ini aman asalkan metode aseptic dijalankan, jika penghisapan tidak lengkap dan masih ada sisa
dari hasil konsepsi maka dapat mengakibatkan infeksi.
Tujuan dari merobek kantong kehamilan adalah jika kantong kehamilan sudah rusak maka secara
otomatis janin akan dikeluarkan oleh kontraksi uterus. Ini juga dapat mengakibatkan dilatasi saluran
cerviks, yang dapat mengakhiri kehamilan. Semua alat dapat digunakan dari pembuka operasi sampai
jari-jari dari ban sepeda. Paramedis yang melakukan abortus suka menggunakan kateter yang kaku.
Jika digunakan oleh dokter maupun suster, yang melakukan mempunyai pengetahuan anatomi dan
menggunakan alat yang steril maka resikonya semakin kecil. Akan tetapi orang awam tidak
mengetahui hubungan antara uterus dan vagina. Alat sering digunakan dengan cara didorong ke
belakang yang orang awam percayai bahwa keadaan cerviks di depan vagina.
Permukaan dari vagina dapat menjadi rusak dan alat mungkin masuk ke usus bahkan hepar.
Penetrasi dari bawah atau tengah vagina dapat juga terjadi perforasi. Jika cerviks dimasuki oleh alat,
maka cerviks dapat ruptur dan alat mungkin masuk lewat samping. Permukaan luar dapat cedera
dengan pengulangan, usaha yang ceroboh yang berusaha mengeluarkan benda yang terlalu tebal ke
saluran yang tidak membuka. Jika sukses melewati saluran dari uterus, mungkin langsung didorong
ke fundus, yang akan merusak peritoneal cavity. Bahaya dari penggunaan alat adalah pendarahan
dan infeksi. Perforasi dari dinding vagina atau uterus dapat menyebabkan pendarahan, yang mungkin
diakibatkan dari luar atau dalam.
Sepsis dapat terjadi akibat penggunaan alat yang tidak steril atau kuman berasal dari vagina dan
kulit. Bahaya yang lebih ringan(termasuk penggunaan jarum suntik) adalah cervical shock. Ini dapat
membuat dilatasi cerviks, dalam keadaaan pasien yang tidak dibius, alat mungkin menyebabkan vagal
refleks, yang melalui sistem saraf parasimpatis, yang dapat mengakibatkan cardiac arrest. Ini
merupakan mekanisme yang berpotensi menimbulkan ketakutan yang dapat terjadi pada orang yang
melakukan Abortus kriminalis.
Kekerasan Kimiawi / Obat-obatan atau Bahan-bahan yang Bekerja Pada Uterus Berbagai macam zat yang
digunakan baik secara lokal maupun melalui mulut telah banyak digunakan untuk menggugurkan kandungan.
Beberapa zat mempunyai efek yang baik sedangkan beberapa lainnya berbahaya.
Zat yang digunakan secara lokal contohnya fenol dan lysol, merkuri klorida, potassium permagnat, arsenik,
formaldehid, dan asam oxalat. Semua mempunyai bahaya sendiri, baik dari korosi lokal maupun efek sistemik
jika diserap. Pseudomembran yang nekrotik mungkin berasal dari vagina dan kerusakan cerviks mungkin terjadi.
Potasium permangat adalah zat yang muncul selama perang yang terakhir dan berlangsung beberapa tahun, 650
kasus dilaporkan hingga tahun 1959, yang parah hanya beberapa. Ini dapat menyebabkan nekrosis pada vagina
jika diserap yang dapat mempunyai efek sistemik yang fatal termasuk kerusakan ginjal. Permanganat dapat
menyebabkan pendarahan vagina dari nekrosis, yang mana dapat membahayakan janin.
Cara menggugurkan kandungan dengan indikasi medis
15
16. Jenis obat-obatan yang dipakai untuk menginduksi abortus antara lain :
a. Emmenagogum : obat untuk melancarkan haid Cara kerja : Indirect Congesti + engorgement mucosa ?
Bleeding ? Kontraksi Uterus ? Foetus dikeluarkan
Direct : Bekerja langsung pada uterus/saraf motorik uterus.
Misal : Aloe, Cantharides (racun irritant), Caulopylin, Borax, Apiol, Potassium permanganate, Santonin, Senega,
Mangan dioksida, dll.
b. Purgativa/Emetica : obat-obatan yang menimbulkan kontraksi GI tract
Misal :Colocynth : Aloe
Castor oil : Magnesim sulfate, Sodium sulfate.
c. Ecbolica : menimbulkan kontraksi uterus secara langsung.
Misal : Apiol, Ergot, Ergometrine, Extract secale, Extract pituatary, Pituitrine, Exytocin.
Cara kerja ergot : Merangsang alpha 1 receptor pada uterus mengakibatkan kontraksi uterus yang kuat dan
lama.
d. Garam dari logam : biasanya sebelum mengganggu kehamilannya sudah membahayakan keselamatan ibu.
Dengan tujuan menimbulkan tonik kontraksi pada uterus. Misal : Arsenicum, HgCl, Potassium bichromate, Ferro
sulfate, ferri chloride.
16
17. KELAINAN PADA SISTEM PENCERNAAN
Apendisitis (radang usus buntu)
Apendisitis merupakan peradangan pada usus buntu (apendiks).
Usus buntu merupakan penonjolan kecil yang berbentuk seperti jari, yang terdapat di usus besar,
tepatnya di daerah perbatasan dengan usus halus.
Usus buntu mungkin memiliki beberapa fungsi pertahanan tubuh, tapi bukan merupakan organ yang
penting. Apendisitis sering terjadi pada usia antara 10-30 tahun.
Penyebab
Penyebab apendisitis belum sepenuhnya dimengerti.
Pada kebanyakan kasus, peradangan dan infeksi usus buntu mungkin didahului oleh adanya
penyumbatan di dalam usus buntu. Bila peradangan berlanjut tanpa pengobatan, usus buntu bisa
pecah.
Usus buntu yang pecah bisa menyebabkan :
masuknya kuman usus ke dalam perut, menyebabkan peritonitis, yang bisa berakibat fatal
terbentuknya abses
pada wanita, indung telur dan salurannya bisa terinfeksi dan menyebabkan penyumbatan
pada saluran yang bisa menyebabkan kemandulan
masuknya kuman ke dalam pembuluh darah (septikemia), yang bisa berakibat fatal.
Gejala
Apendisitis memiliki gejala kombinasi yang khas, yang terdiri dari mual, muntah dan nyeri yang hebat
di perut kanan bagian bawah.
Nyeri bisa secara mendadak dimulai di perut sebelah atas atau di sekitar pusar, lalu timbul mual dan
muntah.
Setelah beberapa jam, rasa mual hilang dan nyeri berpindah ke perut kanan bagian bawah. Jika
dokter menekan daerah ini, penderita merasakan nyeri tumpul dan jika penekanan ini dilepaskan,
nyeri bisa bertambah tajam.
Demam bisa mencapai 37,8-38,8? Celsius.
Pada bayi dan anak-anak, nyerinya bersifat menyeluruh, di semua bagian perut. Pada orang tua dan
wanita hamil, nyerinya tidak terlalu berat dan di daerah ini nyeri tumpulnya tidak terlalu terasa.
Bila usus buntu pecah, nyeri dan demam bisa menjadi berat. Infeksi yang bertambah buruk bisa
menyebabkan syok.
Diagnosa
Pemeriksaan darah menunjukan jumlah sel darah putih agak meningkat, sebagai respon terhadap
infeksi.
Biasanya, pada stadium awal apendisitis, pemeriksaan-pemeeriksaan seperti foto rontgen, CT scan,
dan USG kurang bermanfaat.
Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan gejalanya.
Pengobatan
Pembedahan segera dilakukan, untuk mencegah terjadinya ruptur (peca), terbentuknya abses atau
peradangan pada selaput rongga perut (peritonitis).
17
18. Pada hampir 15% pembedahan usus buntu, usus buntunya ditemukan normal. Tetapi penundaan
pembedahan sampai ditemukan penyebab nyeri perutnya, dapat berakibat fatal. Usus buntu yang
terinfeksi bisa pecah dalam waktu kurang dari 24 jam setelah gejalanya timbul. Bahkan meskipun
apendisitis bukan penyebabnya, usus buntu tetap diangkat. Lalu dokter bedah akan memeriksa perut
dan mencoba menentukan penyebab nyeri yang sebenarnya.
Pembedahan yang segera dilakukan bisa mengurangi angka kematian pada apendisitis. Penderita
dapat pulang dari rumah sakit dalam waktu 2-3 hari dan penyembuhan biasanya cepat dan
sempurna.
Usus buntu yang pecah, prognosisnya lebih serius. 50 tahun yang lalu, kasus yang ruptur sering
berakhir fatal. Dengan pemberian antibiotik, angka kematian mendekati nol.
18
19. PENYAKIT PADA PERMAPASAN
Asma
Asma adalah keadaan saluran napas yang mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap
rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat sementara.
Penyebab pada penderita asma, penyempitan saluran pernapasan merupakan respon terhadap
rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan memengaruhi saluran pernapasan. Penyempitan
ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara
dingin dan olahraga.
Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi
saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan (inflamasi) dan pelepasan
lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut
bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya
dapat bernapas.
Sel-sel tertentu di dalam saluran udara, terutama mastosit diduga bertanggungjawab terhadap awal
mula terjadinya penyempitan ini. Mastosit di sepanjang bronki melepaskan bahan seperti histamin
dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya: - kontraksi otot polos - peningkatan pembentukan lendir
- perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki. Mastosit mengeluarkan bahan tersebut sebagai
respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai benda asing (alergen), seperti serbuk sari, debu
halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang.
Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama terjadi
jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca dingin. Stres dan kecemasan juga
bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien.
Sel lainnya yakni eosinofil yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma melepaskan
bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan penyempitan saluran udara.
Asma juga dapat disebabkan oleh tingginya rasio plasma bilirubin sebagai akibat dari stres oksidatif
yang dipicu oleh oksidan
Gejalanya adalah frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi. Beberapa penderita lebih sering
terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan serangan sesak napas yang singkat dan ringan,
yang terjadi sewaktu-waktu. Penderita lainnya hampir selalu mengalami batuk dan mengi (bengek)
serta mengalami serangan hebat setelah menderita suatu infeksi virus, olah raga atau setelah
terpapar oleh alergen maupun iritan. Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya
gejala.
Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan napas yang berbunyi (mengi,
bengek), batuk dan sesak napas. Bunyi mengi terutama terdengar ketika penderita menghembuskan
napasnya. Di lain waktu, suatu serangan asma terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara
bertahap semakin memburuk. Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali dirasakan oleh
seorang penderita asma adalah sesak napas, batuk atau rasa sesak di dada. Serangan bisa
berlangsung dalam beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama
beberapa hari.
Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk kering di malam hari
atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satu-satunya gejala.
Selama serangan asma, sesak napas bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul rasa cemas.
Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.
19
20. Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat
hebat. Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap,
tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak
kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu
segera dilakukan pengobatan. Meskipun telah mengalami serangan yang berat, biasanya penderita
akan sembuh sempurna,
Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan menyebabkan udara
terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini
akan memperburuk sesak yang dirasakan oleh penderita.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya yang khas.
Untuk memperkuat diagnosis bisa dilakukan pemeriksaan spirometri berulang. Spirometri juga
digunakan untuk menilai beratnya penyumbatan saluran udara dan untuk memantau pengobatan.
Menentukan faktor pemicu asma seringkali tidak mudah. Tes kulit alergi bisa membantu menentukan
alergen yang memicu timbulnya gejala asma. Jika diagnosisnya masih meragukan atau jika dirasa
sangat penting untuk mengetahui faktor pemicu terjadinya asma, maka bisa dilakukan bronchial
challenge test.
Obat-obatan bisa membuat penderita asma menjalani kehidupan normal. Pengobatan segera untuk
mengendalikan serangan asma berbeda dengan pengobatan rutin untuk mencegah serangan.
Agonis reseptor beta-adrenergik merupakan obat terbaik untuk mengurangi serangan asma yang
terjadi secara tiba-tiba dan untuk mencegah serangan yang mungkin dipicu oleh olahraga.
Bronkodilator ini merangsang pelebaran saluran udara oleh reseptor beta-adrenergik.
Bronkodilator yang yang bekerja pada semua reseptor beta-adrenergik (misalnya adrenalin),
menyebabkan efek samping berupa denyut jantung yang cepat, gelisah, sakit kepala dan tremor
(gemetar) otot. Bronkodilator yang hanya bekerja pada reseptor beta2-adrenergik (yang terutama
ditemukan di dalam sel-sel di paru-paru), hanya memiliki sedikit efek samping terhadap organ
lainnya. Bronkodilator ini (misalnya albuterol), menyebabkan lebih sedikit efek samping dibandingkan
dengan bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor beta-adrenergik.
Sebagian besar bronkodilator bekerja dalam beberapa menit, tetapi efeknya hanya berlangsung
selama 4-6 jam. Bronkodilator yang lebih baru memiliki efek yang lebih panjang, tetapi karena mula
kerjanya lebih lambat, maka obat ini lebih banyak digunakan untuk mencegah serangan.
Bronkodilator tersedia dalam bentuk tablet, suntikan atau inhaler (obat yang dihirup) dan sangat
efektif. Penghirupan bronkodilator akan mengendapkan obat langsung di dalam saluran udara,
sehingga mula kerjanya cepat, tetapi tidak dapat menjangkau saluran udara yang mengalami
penyumbatan berat. Bronkodilator per-oral (ditelan) dan suntikan dapat menjangkau daerah tersebut,
tetapi memiliki efek samping dan mula kerjanya cenderung lebih lambat.
Jenis bronkodilator lainnya adalah theophylline. Theophylline biasanya diberikan per-oral (ditelan);
tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet dan sirup short-acting sampai kapsul dan tablet
long-acting. Pada serangan asma yang berat, bisa diberikan secara intravena (melalui pembuluh
darah).
Jumlah theophylline di dalam darah bisa diukur di laboratorium dan harus dipantau secara ketat,
karena jumlah yang terlalu sedikit tidak akan memberikan efek, sedangkan jumlah yang terlalu
banyak bisa menyebabkan irama jantung abnormal atau kejang. Pada saat pertama kali
mengonsumsi theophylline, penderita bisa merasakan sedikit mual atau gelisah. Kedua efek samping
tersebut, biasanya hilang saat tubuh dapat menyesuaikan diri dengan obat. Pada dosis yang lebih
besar, penderita bisa merasakan denyut jantung yang cepat atau palpitasi (jantung berdebar). Juga
bisa terjadi insomnia (sulit tidur), agitasi (kecemasan, ketakuatan), muntah, dan kejang.
Corticosteroid menghalangi respon peradangan dan sangat efektif dalam mengurangi gejala asma.
Jika digunakan dalam jangka panjang, secara bertahap corticosteroid akan menyebabkan
20
21. berkurangnya kecenderungan terjadinya serangan asma dengan mengurangi kepekaan saluran
udara terhadap sejumlah rangsangan.
Tetapi penggunaan tablet atau suntikan corticosteroid jangka panjang bisa menyebabkan:
gangguan proses penyembuhan luka terhambatnya pertumbuhan anak-anak hilangnya kalsium dari
tulang perdarahan lambung katarak premature peningkatan kadar gula darah penambahan berat
badan kelaparan kelainan mental.
Tablet atau suntikan corticosteroid bisa digunakan selama 1-2 minggu untuk mengurangi serangan
asma yang berat. Untuk penggunaan jangka panjang biasanya diberikan inhaler corticosteroid karena
dengan inhaler, obat yang sampai di paru-paru 50 kali lebih banyak dibandingkan obat yang sampai
ke bagian tubuh lainnya. Corticosteroid per-oral (ditelan) diberikan untuk jangka panjang hanya jika
pengobatan lainnya tidak dapat mengendalikan gejala asma.
Cromolin dan nedocromil diduga menghalangi pelepasan bahan peradangan dari sel mast dan
menyebabkan berkurangnya kemungkinan pengkerutan saluran udara. Obat ini digunakan untuk
mencegah terjadinya serangan, bukan untuk mengobati serangan. Obat ini terutama efektif untuk
anak-anak dan untuk asma karena olah raga. Obat ini sangat aman, tetapi relatif mahal dan harus
diminum secara teratur meskipun penderita bebas gejala.
Obat antikolinergik (contohnya atropin dan ipratropium bromida) bekerja dengan menghalangi
kontraksi otot polos dan pembentukan lendir yang berlebihan di dalam bronkus oleh asetilkolin. Lebih
jauh lagi, obat ini akan menyebabkan pelebaran saluran udara pada penderita yang sebelumnya
telah mengonsumsi agonis reseptor beta2-adrenergik.
Pengubah leukotrien (contohnya montelucas, zafirlucas dan zileuton) merupakan obat terbaru untuk
membantu mengendalikan asma. Obat ini mencegah aksi atau pembentukan leukotrien (bahan kimia
yang dibuat oleh tubuh yang menyebabkan terjadinya gejala-gejala asma).
Pengobatan untuk serangan asma
Suatu serangan asma harus mendapatkan pengobatan sesegera mungkin untuk membuka saluran
pernapasan. Obat yang digunakan untuk mencegah juga digunakan untuk mengobati asma, tetapi
dalam dosis yang lebih tinggi atau dalam bentuk yang berbeda.
Agonis reseptor beta-adrenergik digunakan dalam bentuk inhaler (obat hirup) atau sebagai nebulizer
(untuk sesak napas yang sangat berat). Nebulizer mengarahkan udara atau oksigen dibawah tekanan
melalui suatu larutan obat, sehingga menghasilkan kabut untuk dihirup oleh penderita.
Pengobatan asma juga bisa dilakukan dengan memberikan suntikan epinephrine atau terbutaline di
bawah kulit dan aminophyllins theophylline) melalui infus intravena.
Penderita yang mengalami serangan hebat dan tidak menunjukkan perbaikan terhadap pengobatan
lainnya, bisa mendapatkan suntikan corticosteroid, biasanya secara intravena (melalui pembuluh
darah).
Pada serangan asma yang berat biasanya kadar oksigen darahnya rendah, sehingga diberikan
tambahan oksigen. Jika terjadi dehidrasi, mungkin perlu diberikan cairan intravena. Jika diduga terjadi
infeksi, diberikan antibiotik.
Selama suatu serangan asma yang berat, dilakukan:
pemeriksaan kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah
pemeriksaan fungsi paru-paru (biasanya dengan spirometer atau peak flow meter)
pemeriksaan rontgen dada.
Pengobatan Jangka Panjang
Salah satu pengobatan asma yang paling efektif adalah inhaler yang mengandung agonis reseptor
beta-adrenergik. Penggunaan inhaler yang berlebihan bisa menyebabkan terjadinya gangguan irama
jantung.
21
22. Jika pemakaian inhaler bronkodilator sebanyak 2-4 kali/hari selama 1 bulan tidak mampu mengurangi
gejala, bisa ditambahkan inhaler corticosteroid, cromolin atau pengubah leukotrien. Jika gejalanya
menetap, terutama pada malam hari, juga bisa ditambahkan theophylline per-oral.
Serangan asma dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang
dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.
22
23. Penyakit-Penyakit Pada hati:
I. IKTERUS
a. Definisi Ikterus
Apabila konsentrasi bilirubin dalam darah mengalami peningkatan yang abnormal, semua jaringan
tubuh mencakup sclera mata dan kulit akan berubah warna menjadi kuning atau kuning kehijauan.
Keadaan ini dinamakan ikterus. Ikterus paling awal dapat dilihat dari sclera mata, dan kalau ini terjadi
konsentrasi bilirubin sudah berkisar antara 2-2,5 mg/dl.
b. Jenis-jenis Ikterus
Terdapat beberapa jenis ikterus:
Ikterus Hemolitik
Ikterus hemolitik adalah ikterus yang terjadi akibat peningkatan destruksi sel darah merah yang
menyebabkan pengaliran bilirubin ke dalam darah yang sangat cepat sehingga hati yang sekalipun
fungsinya masih normal tidak mampu lagi mengekskresikan bilirubin secepat proses
pembentukannya.
Penderita ikterus hemolitik tidak mengalami gejala atau komplikasi sebagai akibat dari ikterus itu
sendiri, kecuali jika hiperbilirubinemia yang dideritanya sangat ekstrim.
Ikterus Obstruktif
Terdapat dua tipe ikterus obstruktif yaitu tipe ekstrahepatik dan ikterus tipe intrahepatik. Ikterus
obstruktif tipe ekstrahepatik ikterus yang dapat terjadi akibat penyumbatan saluran empedu oleh batu
empedu, proses inflamasi, tumor atau oleh tekanan dari sebuah organ yang membesar. Obstruksi
tersebut dapat pula melibatkan saluran empedu yang kecil di dalm hati. Sedangkan ikterus obstruktif
tipe intrahepatik disebabkan oleh stasis dan pengentalan empedu di dalam kanalikulus, dapat terjadi
karena keracunan obat, hepatitis, dan penyakit hati karena alkohol.
c. Manifestasi klinis Ikterus
Tidak jarang ikterus obstruktif tipe ekstrahepatik sukar dibedakan dengan ikterus obstruktif tipe
intrahepatik, padahal membedakan keduanya sangat penting. Gejala-gejalanya yaitu:
Gejala awalnya yaitu perubahan warna urin menjadi lebih kuning, gelap
Tinja pucat
Gatal-gatal
Dyspepsia dan intoleransi terhadap makanan yang berlemak
Adanya kandung empedu yang teraba (pada tipe ekstrahepatik)
Bila bilirubin telah mencapai konsentrasi yang lebih tinggi warna kuning sklera mata memberi
kesan kehijauan (pada tipe ekstrahepatik)
23
24. Bila bilirubin telah mencapai konsentrasi yang lebih tinggi warna kuning sklera mata memberi
kesan kekuningan (pada tipe intrahepatik)
d. Pengobatan pada Ikterus
Pengobatan ikterus sangat tergantung penyakit dasar penyebabnya. Sumbatan bilier ekstra hepatik
biasanya membutuhkan tindakan pembedahan, ekstrasi batu empedu di duktus dan drainase via
kateter. Papilotomi endoskopik dengan pengeluaran batu telah menggantikan laparatomi pada pasien
dengan batu di duktus koleodokus. Pemecahan batu di saluran empedu juga mungkin diperlukan
untuk membantu pengeluaran batu di saluran empedu.
24
25. PENYAKIT PADA KULIT
Kusta
Kusta atau Lepra atau disebut juga Penyakit Morbus Hansen, Penyakit Hansen adalah sebuah
penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini adalah tipe
penyakit granulomatosa pada saraf tepi dan mukosa dari saluran pernapasan atas; dan lesi pada kulit
adalah tanda yang bisa diamati dari luar. Bila tidak ditangani, kusta dapat sangat progresif,
menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf-saraf, anggota gerak, dan mata. Tidak seperti mitos yang
beredar di masyarakat, kusta tidak menyebabkan pelepasan anggota tubuh yang begitu mudah,
seperti pada penyakit tzaraath, yang digambarkan pada alkitab dan sering disamakan dengan kusta
Penyebab
Mycobacterium leprae adalah penyebab dari kusta. Sebuah bakteri yang tahan asam M. leprae juha
merupakan bakteri aerobik, gram positif, berbentuk batang, dan dikelilimgi oleh membran sel lilin
yang merupakan ciri dari spesies Mycobacterium. M. leprae belum dapat dikultur pada laboratorium.
Pengobatan
Sampai pengembangan dapson, rifampin, dan klofazimin pada 1940an, tidak ada pengobatan yang
efektif untuk kusta. Namun, dapson hanyalah obat bakterisidal (pembasmi bakteri) yang lemih
terhadap M. leprae. Penggunaan tunggal dapson menyebabkan populasi bakteri menjadi kebal. {ada
1960an, dapson tidak digunakan lagi.
Pencarian terhadap obat anti kusta yang lebih baik dari dapson, akhirnya menemukan klofazimin dan
rifampisin pada 1960an dan 1970an. Kemudian, Shantaram Yawalkar dan rekannya merumuskan
terapi kombinasi dengan rifampisin dan dapson, untuk mengakali kekebalan bakteri. Terapi multiobat
dan kombinasi tiga obat di atas pertama kali direkomendasi oleh Panitia Ahli WHO pada 1981. Cara
ini menjadi standar pengobatan multiobat. Tiga obat ini tidak digunakan sebagai obat tunggal untuk
mencegah kekebalan atau resistensi bakteri.
Terapi di atas lumayan mahal, maka dari itu cukup sulit untuk masuk ke negara yang endemik. Pada
1985, kusta masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di 122 negara. Pada Pertemuan
Kesehatan Dunia (WHA) ke-44 di Jenewa, 1991, menelurkan sebuah resolusi untuk menghapus
kusta sebagai masalah kesehatan masyarakat pada tahun 2000, dan berusaha untuk ditekan menjadi
1 kasus per 100.000. WHO diberikan mandat untuk mengembangkan strategi penghapusan kusta.
Kelompok Kerja WHO melaporkan Kemoterapi Kusta pada 1993 dan merekomendasikan dua tipe
terapi multiobat standar. Yang pertama adalah pengobatan selama 24 bulan untuk kusta lepromatosa
dengan rifampisin, klofazimin, dan dapson. Yang kedua adalah pengobatan 6 bulan untuk kusta
tuberkuloid dengan rifampisin dan dapso
25
26. PENYAKIT PADA GINJAL
Penyakit Gagal GinjalPenyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal
mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal
penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia
tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine.
Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau terluka
dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialamai
mereka yang berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia.
A. Penyebab Gagal Ginjal
Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang didedrita oleh
tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Adapun
beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal diantaranya :
•Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension)
• Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)
• Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur)
• Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik
• Menderita penyakit kanker (cancer)
• Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu
sendiri (polycystic kidney disease)
• Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau
dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai
glomerulonephritis.
Adapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal apabila
tidak cepat ditangani antara lain adalah ; Kehilangan carian banyak yang mendadak
( muntaber, perdarahan, luka bakar), serta penyakit lainnya seperti penyakit Paru (TBC),
Sifilis, Malaria, Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan dan Amiloidosis.
Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin buruk dimana
ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana funngsinya. Dalam dunia
kedokteran dikenal 2 macam jenis serangan gagal ginjal, akut dan kronik.
B. Tanda dan Gejala Penyakit Gagal Ginjal
Adapun tanda dan gejala terjadinya gagal ginjal yang dialami penderita secara akut antara
lain : Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing
sedikit, kencing merah /darah, sering kencing. Kelainan Urin: Protein, Darah / Eritrosit,
Sel Darah Putih / Lekosit, Bakteri.
Sedangkan tanda dan gejala yang mungkin timbul oleh adanya gagal ginjal kronik antara lain :
Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak
napas, pucat/anemi. Kelainan urin: Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil pemeriksaan Lab. lain:
Creatinine darah naik, Hb turun, Urin: protein selalu positif.
C. Penentuan Diagnosa Gagal Ginjal
Seorang Dokter setelah menanyakan riwayat kesehatan penderita dan tanda serta gejala
yang timbul, untuk menentukan adanya/terjadinya kegagalan fungsi ginjal maka Beliau
akan melakukan pemeriksaan fisik yang difokuskan pada kemungkinan pembesaran
organ ginjal atau pembengkakan sekitar ginjal. Apabila dicurigai terjadinya kerusakan
fungsi ginjal, maka penderita akan dikonsultasikan kepada seorang ahli ginjal
(Nephrologist).
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan laboratorium baik darah ataupun urine guna melihat
kadar elektrolit sodium dan potassium/kalium. Pada kasus-kasus tertentu tim medis
mungkin melakukan pemasangan selang kateter kedalam kantong urine (bladder) untuk
mengeluarkan urine. Bila diperlukan, Tim medis akan menyarankan pemeriksaan
pengambilan gambar struktur ginjal dengan metode Ultrasound, Computed tomography
(CT) scans atau dengan cara Magnetic Resonance Imaging (MRI) scans. Bahkan ada
26
27. kemungkinan dilakukannya tindakan biopsy, yaitu pengambilan contoh (sample) jaringan
ginjal.
D. Pengobatan dan Penanganan Gagal Ginjal
Penanganan serta pengobatan gagal ginjal tergantung dari penyebab terjadinya kegagalan
fungsi ginjal itu sendiri. Pada intinya, Tujuan pengobatan adalah untuk mengendalikan
gejala, meminimalkan komplikasi dan memperlambat perkembangan penyakit. Sebagai
contoh, Pasien mungkin perlu melakukan diet penurunan intake sodium, kalium, protein
dan cairan. Bila diketahui penyebabnya adalah dampak penyakit lain, maka dokter akan
memberikan obat-obatan atau therapy misalnya pemberian obat untuk pengobatan
hipertensi, anemia atau mungkin kolesterol yang tinggi.
Seseorang yang mengalami kegagalan fungsi ginjal sangat perlu dimonitor pemasukan
(intake) dan pengeluaran (output) cairan, sehingga tindakan dan pengobatan yang
diberikan dapat dilakukan secara baik. Dalam beberapa kasus serius, Pasien akan
disarankan atau diberikan tindakan pencucian darah {Haemodialisa (dialysis)}.
Kemungkinan lainnya adalah dengan tindakan pencangkokan ginjal atau transplantasi
ginjal.
E. Tindakan Pencegahan Terserang Penyakit Ginjal
Kita yang dalam kondisi "merasa sehat" setidaknya diharapkan dapat melakukan
pemeriksaan kedokter/kontrol/laboratorium. Sedangkan bagi mereka yang dinyatakan
mengalami gangguan Ginjal, baik ringan atau sedang diharapkan berhati-hati dalam
mengkonsumsi oabat-obatan seperti obat rematik, antibiotika tertentu dan apabila
terinfeksi segera diobati, Hindari kekurangan cairan (muntaber), Kontrol secara periodik
27
28. KELAINAN PADA OTAK
Alzheimer
Alzheimer atau sebutannya az-zhai-me, merupakan sejenis penyakit penurunan fungsi saraf otak
yang kompleks dan progresif. Penyakit Alzheimer bukannya sejenis penyakit menular.
Penyakit Alzheimer adalah keadaan di mana daya ingatan seseorang merosot dengan parahnya
sehingga pengidapnya tidak mampu mengurus diri sendiri. Penyakit Alzheimer bukannya „kekanak-
kanakan karena usia tua‟ yang sekadar suatu proses penuaan. Sebaliknya, adalah sejenis masalah
kesehatan yang amat menyiksa dan perlu diberikan perhatian.
Alzheimer digolongkan ke dalam salah satu dari jenis nyanyuk (dementia) yang dicirikan dengan
melemahnya percakapan, kewarasan, ingatan, pertimbangan, perubahan kepribadian dan tingkah
laku yang tidak terkendali. Keadaan ini amat membebani bukan saja kepada pengidapnya, malah
anggota keluarga yang menjaga. Penyakit Alzheimer yang menurunkan fungsi memori ini juga
menjejaskan fungsi intelektual dan sosial penghidapnya. Biasanya, anggota keluarga hanya datang
membawa orang yang sakit berjumpa dokter apabila mereka sudah tidak tahan dengan gejala orang
yang sakit.
Hingga kini, sumber sebenarnya penyakit ini tidak diketahui. Tetapi, ia bukanlah disebabkan
penuaan. Bagaimanapun, ilmuwan berpendapat, ia dikaitkan dengan pembentukan dan perubahan
pada sel-sel saraf yang normal menjadi serat.
Resiko untuk mengidap Alzheimer, penyakit yang sinonim dengan orang tua ini, meningkat seiring
dengan pertambahan usia. “Bermula pada usia 65 tahun, seseorang mempunyai resiko lima persen
mengidap penyakit ini dan resiko ini meningkat dua kali lipat setiap lima tahun,” kata Ahli
Psikogeriatrik, Kantor Pengobatan Psikologi, Fakultas Pusat Pengobatan Universitas Malaya
(PPUM), Dr. Esther Ebeenezer.
Tingkat Alzheimer
Lupa meletakkan kunci mobil, mengambil baki uang, tidak tahu membeli barang ke kedai, lupa nomor
telepon atau dos obat yang biasa dimakan ialah di antara sebagian gejala ringan.
Apabila orang yang sakit lupa mencampurkan gula dalam minuman, garam dalam masakan atau
cara-cara mengaduk air dikategorikan sebagai tingkat sederhana..
Apabila orang yang sakit sudah tidak mampu melakukan perkara asas seperti menguruskan diri
sendiri, keliru dengan keadaan sekitar rumah, tidak mengenali rekan-rekan atau anggota keluarga
terdekat, ia menandakan orang yang sakit berada di tingkat yang serius.
Tanda-tanda lain
Orang yang terkena penyakit ini dapat menjadi agresif, cepat marah dan kehilangan minat untuk
berinteraksi atau hobi yang pernah diminatinya. Diperkirakan bahwa pada sekitar 1950-an kira-kira
2,5 juta penduduk dunia mengidap penyakit ini. Pada tahun 2000, pengidap Alzheimer diperkirakan
mencapai enam milyar orang.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memperkirakan lebih dari satu milyar orang tua yang berusia
lebih dari 60 tahun atau 10 persen penduduk dunia menghidap Alzheimer (2003). Peningkatan ini,
ada kaitannya dengan semakin banyak penduduk dunia yang berusia lanjut , masa hidup wanita
meningkat hingga umur 80 tahun dan 75 tahun bagi lelaki. Selain itu, penjagaan kesehatan yang lebih
baik, tingkat perkawinan menurun, perceraian bertambah dan mereka yang kawin tetapi tidak banyak
anak.
Orang yang sakit yang berada di tahap sederhana dan parah akan menunjukkan tingkah laku yang
28
29. aneh. Di antaranya, seperti menjerit, terpekik dan mengikut perawat ke mana saja walaupun ke WC.
Selain itu, orang yang sakit juga mendengar suara atau bisikan halus dan melihat bayangan
menakutkan. Semua ini secara tidak langsung memberi tekanan mental kepada perawat sebab
mereka terpaksa menjaga orang yang sakit ‟36 jam‟ sehari.
Orang yang sakit juga kadangkala akan berjalan ke sana sini tanpa sebab dan pola tidur mereka juga
berubah. Orang yang sakit akan lebih banyak tidur pada waktu siang dan terbangun pada waktu
malam.
Secara umum, orang sakit yang didiagnosis mengidap penyakit ini meninggal dunia akibat radang
paru-paru atau pneumonia. Ini disebabkan, pada waktu itu orang yang sakit tidak dapat melakukan
sembarang aktivitas lain.
Yang menyedihkan, adalah orang yang sakit itu sendiri tidak memahami apa yang terjadi pada diri
mereka dan memerlukan bantuan orang lain. Berita buruknya penyakit Alzheimer ini, tidak dapat
disembuhkan. Tetapi, gejalanya masih dapat dikendalikan dengan obat-obatan.
Obat-obatan yang diberi pada tingkat awal, dapat membantu ingatan penderita seperti kognitif,
aktivitas harian dan tingkah laku.
Orang yang berisiko
* pengidap hipertensi yang mencapai usia 40 tahun ke atas
* Pengidap kencing manis| diabetes
* Kurang berolahraga
* Tingkat kolesterol yang tinggi
* Faktor keturunan – mempunyai keluarga yang mengidap penyakit ini pada usia 50-an.
29
30. KELAIANAN PADA SISTEM HORMON
PENYAKIT ADDISON
Definisi Penyakit Addison
Penyakit Addison adalah kelainan endokrin atau hormon yang terjadi pada semua kelompok umur
dan menimpa pria-pria dan wanita-wanita sama rata. Penyakit dikarakteristikan oleh kehilangan berat
badan, kelemahan otot, kelelahan, tekanan darah rendah, dan adakalanya penggelapan kulit pada
kedua-duanya yaitu bagian-bagian tubuh yang terbuka dan tidak terbuka.
Bagaimana Terjadinya Penyakit Addison ?
Penyakit Addison terjadi ketika kelenjar-kelenjar adrenal tidak menghasilkan cukup hormon kortisol
(cortisol) dan, pada beberapa kasus-kasus, hormon aldosterone. Penyakit juga disebut
ketidakcukupan adrenal (adrenal insufficiency), atauhypocortisolism.
Tanda-Tanda dan Gejala-Gejala Penyakit Addison
Gejala-gejala dari ketidakcukupan adrenal biasanya mulainya secara berangsur-angsur. Karakteristik-
karakteristik dari penyakit adalah:
kelelahan yang memburuk kronis
kelemahan otot
kehilangan nafsu makan
kehilangan berat badan
Kira-kira 50 persen dari waktunya, seseorang akan mencatat:
mual
muntah
diare
Gejala-gejala lain termasuk:
tekanan darah rendah yang jatuh lebih lanjut ketika berdiri, menyebabkan kepeningan atau
membuat pingsan
perubahan-perubahan kulit pada penyakit Addison, dengan area-area dari
hyperpigmentation, atau penggelapan, yang mencakup bagian-bagian tubuh yang tertutup
dan tidak tertutup; penggelapan kulit ini adalah paling terlihat pada luka-luka parut (scars);
lipatan-lipatan kulit; titik-titik penekanan seperti siku-siku, lutut-lutut, sendi-sendi engsel, dan
jari-jari kaki; bibir; dan selaput-selaput berlendir
Penyakit Addison dapat menyebabkan sifat lekas marah (mudah terangsang) dan depresi. Karena
kehilangan garam, permintaan untuk makanan-makanan bergaram juga adalah
umum. Hypoglycemia, atau glukosa darah yang rendah, adalah lebih berat/parah pada anak-anak
daripada pada dewasa-dewasa. Pada wanita-wanita, periode-periode menstrual mungkin menjadi
tidak teratur atau berhenti.
Karena gejala-gejala majunya secara perlahan, mereka umumnya diabaikan hingga kejadian yang
penuh stress seperti penyakit atau kecelakaan menyebabkan mereka menjadi lebih buruk. Ini
disebut krisis addisonian, atau ketidakcukupan adrenal yang akut. Pada kebanyakan kasus-kasus,
gejala-gejala cukup berat sehingga pasien-pasien mencari perawatan medis sebelum krisis terjadi.
Bagaimanapun, pada kira-kira 25 persen dari pasien-pasien, gejala-gejala pertama kali nampak
selama krisis addisonian.
Gejala-gejala dari krisis addisonian termasuk:
nyeri menembus yang tiba-tiba pada punggung bawah, perut, atau kaki-kaki
muntah dan diare yang berat
dehidrasi
30
31. tekanan darah rendah
kehlangan kesadaran
Ditinggalkan tidak dirawat, krisis addisonian dapat menjadi fatal.
Penyebab-Penyebab
Penyebab-penyebab yang lebih tidak umum dari ketidakcukupan adrenal primer adalah:
infeksi kronis, terutama infeksi-infeksi jamur
sel-se kanker yang menyebar dari bagian-bagian lain tubuh ke kelenjar-kelenjar adrenal
amyloidosis
pengangkatan kelenjar-kelenjar adrenal secara operasi
Mendiagnosis Penyakit Addison
Pada tingkatan-tingkatan awalnya, ketidakcukupan adrenal dapat menjadi sulit untuk didiagnose.
Peninjauan ulang sejarah medis pasien berdasarkan pada gejala-gejala, terutama penggelapan kulit,
akan menjurus seorang dokter pada kecurigaan penyakit Addison.
Diagnosis dari penyakit Addison dibuat oleh tes-tes laboratorium. Tujuan dari tes-tes ini adalah
pertama-tama menentukan apakah tingkatan-tingkatan cortisol adalah tidak cukup dan kemudian
menegakkan penyebabnya. Pemeriksaan-pemeriksaan x-ray dari kelenjar-kelenjar adrenal dan
pituitary juga bermanfaat dalam membantu untuk menegakkan penyebabnya.
Tes Stimulasi ACTH
Ini adalah tes yang paling spesifik untuk mendiagnose penyakit Addison. Pada tes ini, cortisol darah,
cortisol urin, atau kedua-duanya diukur sebelum dan setelah bentuk sintetik dari ACTH diberikan
dengan suntikan. Pada tes ACTH yang disebut pendek atau cepat, pengukuran cortisol dalam darah
diulang 30 sampai 60 menit setelah suntikan ACTH secara intravena. Respon normal setelah
suntikan ACTH adalah kenaikan tingkat-tingkat cortisol dalam darah dan urin. Pasien-pasien dengan
kedua bentuk dari ketidakcukupan adrenal merespon secara buruk atau tidak merespon sama sekali.
Tes Stimulasi CRH
Ketika respon pada tes pendek ACTH adalah abnormal, tes stimulasi CRH "panjang" diperlukan
untuk menentukan penyebab dari ketidakcukupan adrenal. Pada tes ini, CRH sintetik disuntikan
secara intravena dan cortisol darah diukur sebelum dan 30, 60, 90, dan 120 menit setelah suntikan.
Pasien-pasien dengan ketidakcukupan adrenal primer mempunyai ACTH-ACTH yang tinggi namun
tidak memproduksi cortisol. Pasien-pasien dengan ketidakcukupan adrenal sekunder mempunyai
respon-respon kekurangan cortisol namun tidak hadir atau penundaan respon-respon ACTH.
Ketidakhadiran respon-respon ACTH menunjuk pada pituitary sebagai penyebabnya; penundaan
respon ACTH menunjuk pada hypothalamus sebagai penyebabnya.
Pada pasien-pasien yang dicurigai mempunyai krisis addisonian, dokter harus memulai perawatan
segera dengan suntikan-suntikan dari garam, cairan-cairan, dan hormon-hormon glucocorticoid.
Meskipun diagnosis yang dapat dipercaya adalah tidak mungkin ketika pasien sedang dirawat untuk
krisis, pengukuran-pengukuran cortisol dan ACTH darah selama krisis dan sebelum glukokortikoid-
glukokortikoid (glucocorticoids) diberikan adalah cukup untuk membuat diagnosis. Sekali krisis
terkontrol dan obat-obat telah dihentikan, dokter akan menunda pengujian yang lebih jauh untuk
sampai satu bulan untuk memperoleh diagnosis yang akurat.
Tes-Tes lain
Sekali diagnosis dari ketidakcukupan adrenal primer telah dibuat, pemeriksaan-pemeriksaan x-ray
perut mungkin diambil untuk melihat apakah adrenal-adrenal mempunyai tanda-tanda apa saja dari
endapan-endapan kalsium. Endapan-endapan kalsium mungkin mengindikasikan TB. Tes kulit
tuberculin juga mungkin digunakan.
31
32. Jika ketidakcukupan adrenal sekunder adalah penyebabnya, dokter-dokter mungkin menggunakan
alat-alat imaging (pencitraan) yang berbeda untuk mengungkap ukuran dan bentuk dari kelenjar
pituitary. Yang paling umum adalah CT scan, yang memproduksi rentetan dari gambar-gambar x-ray
yang memberikan gambar (image) potongan melintang dari bagian tubuh. Fungsi dari pituitary dan
kemampuannya untuk memproduksi hormon-hormon lain juga diuji.
32
33. Anestesi dan pengaruhnya terhadap system saraf
Definisi
Adalah obat yang pada penggunaan lokal merintangi secara reversible penerusan impuls-impuls
saraf ke SSP dan dengan demikian menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri, gatal-gatal, rasa
panas, atau dingin. Bekerja pada tiap bagian susunan saraf yang diintervensi. Obat pertama kali :
kokain, alkaloida dlm daun Erythroxylonka coca.
Klasifikasi
Anastesi lokal dapat digolongkan secara kimiawi dalam beberapa kelompok sebagai berikut :
a. Senyawa ester (PABA): kokain, benzokain, prokain, oksibuprokain, dan tatrakain;
b. Senyawa amida: lidokain dan prilokain, mepivakain dan bupivakain, cinchokain, artikain, dan
pramokain;
c. Lainnya: fenol, benzilalkohol, cryofluoran, dan etilklorida.
Semua obat tersebut di atas adalah sintetis, kecuali kokain yang alamiah.
Catatan: anastesi lokal dianggap sebagai obat “doping”, sehingga dikenakan restriksi tertentu.
Misalnya, kokain merupakan obat doping yang merangsang.
Mekanisme kerja
Anastetika lokal mengakibatkan kehilangan rasa dengan jalan beberapa cara. Misalnya, dengan jalan
menghindarkan untuk sementara pembentukan dan transmisi impuls melalui sel-sel saraf dan
ujungnya.
Pusat mekanisme kerjanya terletak di membran sel. Seperti juga alkohol dan barbital, anastesi lokal
menghambat penerusan impuls dengan jalan menurunkan permebilitas membran sel saraf untuk
ion-natrium, yang perlu bagi fungsi saraf yang layak.
Diperkirakan bahwa pada proses stabilisasi membran, ion kalsium memegang peranan penting,
yakni molekul lpofil besar dan anastesi lokal mungkin mendesak sebagian ion kalsium di dalam
membran sel tanpa mengambil alih fungsinya.
Disamping itu, anastesi lokal mengganggu fungsi semua organ dimana terjadi konduksi / transmisi
dari beberapa impuls. Dengan demikian, anastesi lokal mempunyai efek yang penting terhadap SSP,
ganglia otonom, cabang-cabang neuromuskular, dan semua jaringan otot.
Absorbsi Anastesi Lokal
Oral
Semua anestesi lokal tidak baik diabsorpsi di saluran cerna setelah pemakaian secara oral, kecuali
untuk kokain. Hampir semua anestesi lokal mengalami first-pass effect di hepar sehingga obat
33
34. dimetabolisme menjadi metabolit inaktif. Pada tahun 1984, dibuatlah analogi lidokain yaitu
focainidin hidroklorid yang efektif secara oral.
Topikal
Anestesi lokal diabsorpsi dengan kecepatan yang berbeda pada membran mukosa yang berbeda.
Pada mukosa trakea, absorpsi yang terjadi hampir sama dengan pada pemberian secara intravena.
Pada mukosa faring, absorpsi lebih lambat dan pada mukosa esofagus dan kandung kemih, absorpsi
lebih lambat dari aplikasi topikal di faring.
Injeksi
Kecepatan absorpsi anestesi lokal pada pemberian secara parenteral (subkutan, intramuskuler atau
intravena) tergantung pada vaskularisasi tempat injeksi dan vasoaktivitas obat. Pemberian anestesi
lokal secara intravena merupakan cara pemberian yang memungkinkan kadar obat dalam darah
mempunyai level yang paling tinggi dalam waktu yang cepat. Cara ini digunakan secara klinis untuk
menajemen disritmia ventrikel. Cara pemberian IV dapat mengakibatkan reaksi toksisitas yang
serius.
Distribusi Anastesi dalam Tubuh
Ketika anestesi lokal masuk ke peredaran darah, mereka didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh.
Organ yang highly perfused: otak, kepala, hepar, ginjal, paru-paru, limpa.
Otot rangka meski tidak terlalu highly perfused mempunyai konsentrasi terbesar karena jumlahnya
paling banyak.
Persentase cardiac output pada beberapa sistem organ :
Ginjal 22 %
GIT, limpa 21 %
Otot rangka 15 %
Otak 14 %
Kulit 6 %
Hepar 6 %
Tulang 5 %
Otot jantung 3 %
Lain-lain 8 %
34
35. Pengaruh terhadap sistem saraf pusat (CNS)
- Depresi
- Pada konsentrai rendah (terapeutik, nontoksik) --> tidak ada efek pada CNS yang signifikan
- Konsentrasi tinggi ( toksik, oveerdosis) --> konvulsi tonic-klonik general
Sifat antikonvulsi
- Prokain, liidokain, mepivakain, prilokain dan mungkin kokain
- Anestesi lokal dapat menaikkan nilai ambang kejang dengan cara menurunkan eksitabilitas neuron
mencegah atau menghilangkan serangan
- Tanda dan gejala overdosis pertama kali secara klinis terlihat pada CNS
Efek samping
Efek sampingnya adalah akibat dari efek depresi terhadap SSP dan efek kardiodpresifnya (menekan
fungsi jantung) dengan gejala penghambatan pernapasan dan sirkulasi darah. Anastesi lokal dapat
pula mengakibatkan reaksi hipersensitasi, yang sering kali berupa exantema, urticaria, dan
bronchospasme alergis sampai adakalanya shock anafilaktisyang dapat mematikan. Hipersensitasi
tersebut diakibatkan oleh PABA (para-amino-benzoic-acid), yang terbentuk melalui hidrolisa. PACA
ini dapat meniadakan efek entibakteriil dari sulfonamida, yang berdasarkan antagonisme persaingan
dangan PABA. Oleh karena itu, terapi dengn sulfa tidak boleh dikombinasi dengan penggunaan ester-
ester tersebut.
Pengunaan
Anastesi lokal sering kali digunakan secara parenteral pada pembedahan kecil dimana anastesi
umum tidak diperlukan. Jenis anastesi lokal dalam bentuk parenteral yang paling banyak digunakan
adalah:
a. Anastesi infiltrasi, injeksi pada sekitar jaringan yang akan anasterisir.
b. Anastei konduksi (penyaluran syaraf), anastesi di tulang belakang, yaitu tempat
berkumpulnya banyak syaraf.
c. Anastesi spinal (intrathecal),disebut juga injeksi punggung (“ruggenprik”), obat disuntikkan
di tulang punggung yang berisi cairan otak.
d. Anastesi epidural, juga termasuk injeksi punggung, disuntikkan di ruang epidural (ruang
antara kedua duramater dari sum-sum tulang belakang.
e. Anastesi permukaan, sebagai suntikan untuk pembedahan kecil.
f. Anastesi lokal digunakan sebagai larutan untuk nyeri di mulut atau tablet isap
35
36. Pada sistem saraf pusat, penggunaan berulang dapat menyebabkan efek sebagai berikut:
a. Analgesik.
Sensasi nyeri terdiri dari input berbahaya ditambah reaksi organisme terhadap stimulus tersebut.
Analgesik pada opioids dapat mengubah persepsi .
b. Stimulasi
Dapat menstimulir sistem saraf simpatik sehingga organ yang dipengaruhi meningkat kerjanya.
Contoh : kafein, nikotin, amfetamin, kokain.
c. Depresi
Dapat mengurangi daya kinerja saraf.
Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang ditemukan
pada opium. Morfin bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk menghilangkan sakit. Efek
samping morfin antara lain adalah penurunan kesadaran.
Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman Erythroxylon coca, yang berasal dari
Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman ini biasanya dikunyah oleh penduduk setempat untuk
mendapatkan “efek stimulan”. Kelainan yang terjadi pada sistem saraf dan dampak pengaruh
narkoba terhadap susunan saraf atau alat indra. Kelainan yang terjadi pada sistem saraf dan dampak
pengaruh narkoba terhadap susunan saraf atau alat indra . Kokain digunakan karena secara
karakteristik menyebabkan elasi, euforia, peningkatan harga diri dan perasan perbaikan pada tugas
mental dan fisik. Kokain dalam dosis rendah dapat disertai dengan perbaikan kinerja pada beberapa
tugas kognitif.
Obat adalah suatu bahan yang berbentuk padat atau cair atau gas yang menyebabkan pengaruh
terjadinya perubahan fisik dan atau psykologik pada tubuh. Hampir semua obat berpengaruh
terhadap sistem saraf pusat. Obat tersebut bereaksi terhadap otak dan dapat diperoleh dari
ekstraksi tanaman, misalnya nikotin dalam tembakau, kofein dari kopi dan kokain dari tanaman
koka.
36
38. KELAINAN PADA ALAT INDERA
Kehilangan Penciuman (Anosmia)
Dipublikasikan pada 19 May 2010 oleh Wawan Lodro
Anosmia adalah keadaan kehilangan atau menurunnya penciuman yang disebabkan
oleh gangguan saluran hidung, cedera kepala dan tumor sulkus olfaktorius (misalnya meningioma, glioma
frontal). Anosmia sering hilang sendiri meskipun pada kasus-kasus tertentu terjadi secara permanen terutama
yang berkaitan dengan penuaan (usia 60 tahun) atau tumor otak. Hilang atau berkurangnya indra penciuman
dapat menyebabkan penderita kehilangan minat makan, menyebabkan penurunan berat badan, gizi buruk atau
bahkan depresi.
Gejalanya:
Kehilangan penciuman yang bersifat sementara atau permanen.
Cara Perawatannya:
Kehilangan penciuman dapat disembuhkan, tergantung dari penyebabnya. Dokter biasanya memberi antibiotik
untuk mengobati infeksi bakteri, atau menghapus penghalang yang menghalangi saluran hidung. Namun jika
kehilangan penciuman itu karena faktor usia, umumnya sulit untuk disembuhkan.
KELAINAN PADA ALAT REPRODUKSI PRIA
Sifilis
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Treponema pallidum bersifat kronis dan
menahun. Penyebabnya bakteri Treponema pallidum. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh manusia
melalui selaput lendir (misalnya di vagina atau mulut) atau melalui kulit.
Bakteri kemudian menyebar ke kelenjar getah bening terdekat. Selanjutnya menyebar ke seluruh
tubuh melalui aliran darah. Sifilis juga bisa menginfeksi janin selama dalam kandungan dan
menyebabkan cacat bawaan. Perlu diketahui, seseorang yang pernah terinfeksi sifilis tidak akan
menjadi kebal dan bisa terinfeksi kembali.
Gejala
Gejala biasanya mulai timbul dalam waktu 1-13 minggu setelah terinfeksi. Infeksi bisa menetap
selama bertahun-tahun dan jarang menyebabkan kerusakan jantung, kerusakan otak maupun
kematian. Gejala lainnya adalah merasa tidak enak badan (malaise), kehilangan nafsu makan, mual,
lelah, demam dan anemia. Sedangkan pada fase laten dimana tidak nampak gejala sama sekali.
Fase ini bisa berlangsung bertahun-tahun atau berpuluh-puluh tahun atau bahkan sepanjang hidup
penderita. Pada awal fase laten kadang luka yang infeksius kembali muncul.
38
39. Pengobatan
Menghindari hubungan seksual dengan penderita sifilis yang sedang dalam masa pengobatan. Jika
sifilis sudah memasuki tahap laten maka perlu mengonsumsi obat anti bodi atas petunjuk dokter.
Juga dianjurkan untuk tes darah.
Beberapa obat atau penyakit yang mungkin berhubungan adalah sebagai berikut: Kanker Vulva,
Kanker Indung Telur, Kanker Prostat, Frotteurisme, Amnesia,
KELAINAN REPRODUKSI PADA WANITA
Trikomoniasis
DEFINISI
Trikomoniasis adalah suatu penyakit menular
seksual pada vagina atau uretrayang
disebabkan oleh Trichomonas vaginalis.
PENYEBAB
Trichomonas vaginalis, organisme bersel
tunggal yang memiliki ekor seperti cambuk.
Meskipun organisme ini bisa menginfeksi
saluran kemih-kelamin pria dan wanita, tetapi
gejala-gejalanya lebih sering ditemukan pada
wanita.
Sekitar 20% wanita pernah mengalami
trikomoniasis vagina selama masa
reproduktifnya.
Pada pria, organisme ini menginfeksi uretra,
prostat dan kandung kemih, tetapi kasusnya
jarang menimbulkan gejala.
Organisme ini lebih sulit ditemukan pada pria.
GEJALA
Pada wanita, penyakit ini biasanya dimulai
dengan keluarnya cairan dari vagina yang
berbusa dan berwarna kuning kehijauan.
Vulva (alat kelamin wanita bagian luar) bisa
teriritasi dan luka, dan hubungan intim bisa
menyebabkan rasa nyeri. Pada kasus yang
berat, vulva dan kulit di sekitarnya bisa
meradang dan bibir kemaluan (labia)
membengkak. Timbul rasa nyeri ketika
berkemih dan frekuensi berkemih menjadi
sering, menyerupai gejala dari infeksi
kandung kemih.
39
40. Penderita pria sering tidak menunjukkan
gejala tetapi bisa menginfeksi mitra
seksualnya.
Beberapa diantaranya mengeluarkan cairan
berbusa atau cairan seperti nanah dari uretra,
mengalami nyeri saat berkemih dan desakan
berkemih yang lebih sering. Gejala-gejala ini
biasanya timbul di pagi hari.
Uretra bisa mengalami peradangan ringan, dan
kadang-kadang ujung penis tampak lembab.
Infeksi pada epididimismenyebabkan nyeri
pada buah zakar. Prostat juga bisa terinfeksi.
DIAGNOSA
Pada wanita, diagnosis biasanya ditegakkan
berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopik
terhadap contoh cairan vagina.
Pada pria dilakukan pemeriksaan mikroskopik
terhadap sekret dari ujung penis yang diambil
pada pagi hari sebelum penderita berkemih
dan sebagian dibiakkan di laboratorium.
Jika hasil pemeriksaan mikroskopik belum
meyakinkan, bisa dilakukan pembiakan air
kemih.
PENGOBATAN
Metronidazol dosis tunggal per-oral (melalui
mulut) bisa menyembuhkan sampai 95%
penderita.
Karena efektivitas dosis tunggal pada
penderita pria masih diragukan, maka kepada
penderita pria obat ini biasanya diberikan
selama 7 hari.
Bila diminum bersama
alkohol,metronidazol bisa menyebabkan mual
dan kemerahan di kulit. Obat ini juga bisa
menyebabkan penurunan jumlah sel darah
putih dan pada wanita meningkatkan
terjadinya infeksi jamur (kandidiasis
genitalis).
Metronidazol tidak boleh diberikan kepada
wanita hamil.
40
41. KELAINAN PADA SISTEM IMUNITAS
ANAFILAKSIS
DEFINISI
Anafilaksis adalah suatu reaksi alergi yang bersifat akut, menyeluruh dan bisa
menjadi berat. Anafilaksis terjadi pada seseorang yang sebelumnya telah
mengalami sensitisasi akibat pemaparan terhadap suatu alergen. Anafilaksis tidak
terjadi pada kontak pertama dengan alergen. Pada pemaparan kedua atau pada
pemaparan berikutnya, terjadi suatu reaksi alergi. Reaksi ini terjadi secara tiba-tiba,
berat dan melibatkan seluruh tubuh.
PENYEBAB
Anafilaksis bisa tejadi sebagai respon terhadap berbagai alergen.
Penyebab yang sering ditemukan adalah:
* Gigitan/sengatan serangga
* Serum kuda (digunakan pada beberapa jenis vaksin)
* Alergi makanan
* Alergi obat.
Serbuk sari dan alergen lainnya jarang menyebabkan anafilaksis. Anafilaksis mulai
terjadi ketika alergen masuk ke dalam aliran darah dan bereaksi dengan antibodi
IgE. Reaksi ini merangsang sel-sel untuk melepaskan histamin dan zat lainnya
yang terlibat dalam reaksi peradangan kekebalan.
Beberapa jenis obat-obatan (misalnya polymyxin, morfin, zat warna untuk
rontgen), pada pemaparan pertama bisa menyebabkan reaksi anafilaktoid (reaksi
yang menyerupai anafilaksis). Hal ini biasanya merupakan reaksi idiosinkratik atau
reaksi racun dan bukan merupakan mekanisme sistem kekebalan seperti yang
terjadi pada anafilaksis sesungguhnya.
GEJALA
Sistem kekebalan melepaskan antibodi. Jaringan melepaskan histamin dan zat
lainnya. Hal ini menyebabkan penyempitan saluran udara, sehingga terdengar
bunyi mengi (bengek), gangguan pernafasan; dan timbul gejala-gejala saluran
pencernaan berupa nyeri perut, kram, muntah dan diare.
41
42. Histamin menyebabkan pelebaran pembuluh darah (yang akan menyebabkan
penurunan tekanan darah) dan perembesan cairan dari pembuluh darah ke dalam
jaringan (yang akan menyebabkan penurunan volume darah), sehingga terjadi
syok. Cairan bisa merembes ke dalam kantung udara di paru-paru dan
menyebabkan edema pulmoner.
Seringkali terjadi kaligata (urtikaria) dan angioedema. Angioedema bisa cukup
berat sehingga menyebabkan penyumbatan saluran pernafasan. Anafilaksis yang
berlangsung lama bisa menyebabkan aritimia jantung.
Gejala-gejala yang bisa ditemui pada suatu anafilaksis adalah:
- kaligata
- gatal di seluruh tubuh
- hidung tersumbat
- kesulitan dalam bernafas
- batuk
- kulit kebiruan (sianosis), juga bibir dan kuku
- pusing, pingsan
- kecemasan
- berbicara tidak jelas
- denyut nadi yang cepat atau lemah
- jantung berdebar-debar (palpitasi)
- mual, muntah
- diare
- nyeri atau kram perut
- bengek
- kulit kemerahan.
DIAGNOSA
Pemeriksaan fisik menunjukkan:
- kaligata di kulit dan angioedema (pembengkakan mata atau wajah)
- kulit kebiruan karena kekurangan oksigen atau pucat karena syok.
- denyut nadi cepat
- tekanan darah rendah.
Pemeriksaan paru-paru dengan stetoskop akan terdengar bunyi mengi (bengek) dan
terdapat cairan di dalam paru-paru (edema pulmoner).
PENGOBATAN
Anafilaksis merupakan keadaan darurat yang memerlukan penanganan segera. Bila
perlu, segera lakukan resusitasi kardiopulmonal, intubasi endotrakeal (pemasangan
42
43. selang melalui hidung atau mulut ke saluran pernafasan) atau
trakeostomi/krikotirotomi (pembuatan lubang di trakea untuk membantu
pernafasan).
Epinefrin diberikan dalam bentuk suntikan atau obat hirup, untuk membuka
saluran pernafasan dan meningkatkan tekanan darah. Untuk mengatasi syok,
diberikan cairan melalui infus dan obat-obatan untuk menyokong fungsi jantung
dan peredaran darah. Antihistamin (contohnya diphenhydramine) dan
kortikosteroid (misalnya prednison) diberikan untuk meringankan gejala lainnya
(setelah dilakukan tindakan penyelamatan dan pemberian epinefrin).
43