1. Nama Kelompok :
1. Luk luk Salamah A220110001
2. Desi Mega Sari
A220110002
3. Niken Istiarni
A220110009
KELOMPOK 4D
Materi Pelatihan Kurikulum 2013
2. Pembelajaran Terpadu
Model pembelajaran tematik terpadu (PTP) atau
integrated thematic instruction (ITI)
dikembangkan pertama kali pada awal tahun
1970-an. Sebagai salah satu model pembelajaran
yang efektif (highly effective teaching model),
karena mampu mewadahi dan menyentuh secara
terpadu dimensi emosi, fisik, dan akademik di
dalam kelas atau di lingkungan sekolah.
3. Manfaat Pembelajaran Terpadu
1. Suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan.
2. Menggunakan kelompok untuk bekerja sama, berkolaborasi,
bekerja kelompok untuk mendorong siswa dalam
memecahkan suatu masalah dengan saling menghargai.
3. Mengoptimasi lingkungan belajar sebagai kunci dalam
menciptakan kelas yang ramah
4. Mampu memproses informasi dalam waktu cepat dan tepat.
5. Proses pembelajaran dikelas memungkinkan peserta didik
berada dalam format ramah otak.
6. Materi pembelajaran yang disampaikan langsung diaplikasikan
oleh peserta didik melalui konteks kehidupan sehari-hari.
7. Peserta didik relatif mengalami keterlambatan untuk
menuntaskan program belajar.
8. Program pembelajaran bersifat ramah otak.
5. Model pembelajaran Tematik
terpadu menurut Robin Fogarty 1991
1. Model penggalan
2. Model keterhubungan
3. Model Sarang
4. Model urutan/rangkaian
5. Model Berbagi
6. Model jaring laba-laba
7. Model galur
8. Model Celupan
9. Model jejaring
10. Model terpadu
6. Fungsi
Untuk memberikan kemudahan
bagi peserta didik dalam
memahami dan mendalami
konsep materi yang tergabung
dalam tema serta dapat
menambah semangat belajar,
karena materi yang dipelajari
merupakan materi yang nyata
(kontekstual) dan bermakna bagi
7. Ciri-Ciri Pembelajaran
1. Berpusat pada anak
2. Pemisahan antara mata pelajaran tidak
begitu jelas.
3. Menyajikan konsep berbagai mata
pelajaran dalam satu proses
pembelajaran.
4. Bersifat luwes
5. Hasil pembelajaran dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan anak.
8. Pendekatan scientific
Menurut Prof Sudarwan Proses pembelajaran disebut ilmiah jika memenuhi kriteria
seperti berikut ini.
1. Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan,
legenda, atau dongeng semata.
2. Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik
terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang
menyimpang dari alur berpikir logis.
3. Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat
dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan
substansi atau materi pembelajaran.
4. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik dalam melihat
perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari substansi atau materi
pembelajaran.
5. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan, dan
mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon substansi
atau materi pembelajaran.
6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung jawabkan.
7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem
penyajiannya.
9. Pengertian Pendekatan Scientific
Proses pembelajaran menggunaan pendekatan
scientific dimaksudkan untuk memberikan
pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal
dan memahami berbagai materi menggunakan
pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari
mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada
informasi searah dari guru. Kondisi pembelajaran
diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong
peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai
sumber observasi, bukan diberi tahu.
Kondisi pembelajaran pada saat ini diarahkan agar
peserta didik mampu merumuskan masalah (dengan
banyak menanya), bukan hanya menyelesaikan
masalah dengan menjawab saja. Pembelajaran
diharapkan untuk melatih berpikir analitis (peserta
didik diajarkan bagaimana mengambil keputusan)
bukan berpikir mekanistis (rutin dengan hanya
mendengarkan dan menghapal semata)