“Peradaban Islam Periode Makkah
(610 – 622 M)”
Nama Kelompok 2
Abdurrahman Hakim 19046068
Andi Ahmad 18136087
Arif Rahman 19046151
Dwi Purnomo 20042094
Febrina Angela 18136008
Fetra Rahmadhani 19042059
Fikhri Agsyka Putra 18042129
Rizka Putri 18046086
Zera Mei Fazira 19136048
Sejarah Kebudayaan Islam
Peradaban Arab Sebelum Islam
1. Geografi Simenanjung Arabia
BangsaArabbertempattinggaldanmendiamisimenanjungterbesardidunia,yaituSimenanjungArabia.SimenanjungArabiaterdiriatasduabagian.
Daerahpedalaman,merupakandaerahpadangpasiryangkeringkarenaku
rangditurunihujandansedikitpendudukkarenadaerahnyatandus.merek
ayangtinggaldidaerahpedalamandisebutpendudukpengembara(ahlal-
badwi).
Daerahpantaidipinggirlaut,
dibagiantengahdanselatan,hujanturunteratursehinggasuburditanami,
yaitudaerahHijaz,Yaman,Hadramaut, OmandanBahrain.
DiantaradaerahituYamanyang
palingsubur,sehinggadisebutnegeribarkah.Merekayangtinggaldidaer
ahpantaidisebutpendudukpenetap(alhal-
hadhar).Sudahtahupertanian,bercocoktanamdanberdagang
Peradaban Arab Sebelum Islam
2. Asal Usul Bangsa Arab
Bangsa Arab berasal dari ras Samiyah dan terbagi kepada dua suku
3. Watak Bangsa Arab
Watak Positif
- kedermawanan karena di kalangan masyarakat kedermawanan adalah bukti
kemuliaan.
- keberanian dan kepahlawanan menjadi syarat yang mutlak diperlukan agar dapat
mempertahankan hidup di padang pasir yang tandus dan gersang itu.
Watak Negatif
- gemar berperang, hidup di Jazirah Arab yang gersang dan tandus memerlukan
tambahan sumber menunjang kehidupan.
- angkuh dan sombong, darah di kalangan masyarakat Arab mempunyai harga yang
sangat tinggi.
- pemabuk dan penjudi, di kalangan masyarakat Arab yang kaya, minuman keras
dianggap sebagai barang mewah.
1
2
Peradaban Arab Sebelum Islam
1 Mayoritas penduduk Jazirah Arab di masa
Jahiliyah menyembah berhala, sedangkan
minoritas di antara mereka ada orang Yahudi di
Yatsrib, orang Kristen Najran di Arabia Selatan
dan sedikit yang beragama Hanif di Makkah.
Berhala terbesar adalah Hubal. Kemudian al-
Lãta terletak di Thaif, al-‘Uzza bertempat
Nakhlah sebelah timur Makkah, kedudukannya
terbesar kedua di bawah Hubal, dan al-Manãta
bertempat di Yatsrib.
2 Sebelum Islam datang ke negeri Arab, orang
Arab sudah mempercayai akan ke-Esaan Allah
sebagai tuhan. Kepercayaan ini diwariskan
oleh Nabi Ibrahim dan Ismail. Agama tersebut
dalam Al-Quran disebut agama Hanif.
Sebagaimana diterangkan dalam Al -Qur’an
Surah Az-Zumar : 3
Peradaban Arab Sebelum Islam
4. Agama Dan Kepercayaan
Artinya : “Ingatlah! Hanya milik Allah agama yang murni
(dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung
selain Dia (berkata), "Kami tidak menyembah mereka
melainkan (berharap) agar mereka mendekatkan kami
kepada Allah dengan sedekat-dekatnya." Sungguh, Allah
akan memberi putusan di antara mereka tentang apa yang
mereka perselisihkan. Sungguh, Allah tidak memberi
petunjuk kepada pendusta dan orang yang sangat ingkar”.
Peradaban Arab Sebelum Islam
5. Politik dan Pemerintahan
Masyarakat Arab sebelm datangnya Islam tidak mengenal pemerintahan
pusat. Masing-masing Kabilah mempunyai pemerintahan sendiri yang diketuai
oleh seorang syeikh. Di samping itu ada juga hakim yang bertugas mengadili
sesame kabilah apabila ada perselisihan. Kabilah yang paling disegani pada
saat tiu adalah kabilah Quraisyi dan mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Al-Hijabah, bertugas mengurusi ka’bah, seperti menjaga, membuka, dan
menutup serta menjaga keamanan dan ketertiban Ka’bah.
b. Dar al-Dakwah, adalah suatu majelis permusyawaratan rakyat , bertugas
mengurusi masalah perundang-undangan bidang politik, social dan budaya.
c. Diyat, adalah suatu majelis yang mengurusi masalah pengadilan, baik
pidana maupun perdata.
d. Al-Qiyadah, adalah majelis yang mengurusi angkatan perang negeri
Makkah, yang mempunyai angkatan bersenjata yang terdiri dari pasukan
perang dan penjaga keamanan, dan tugas yang lainnya.
Peradaban Arab Sebelum Islam
6. Ekonomi
Bangsa Arab termasuk bangsa yang gemar berdagang, dalam bidang ekonomi Makkah
telah menjadi jalur perdagangan dunia yang penting pada saat itu, karena posisinya
mnghubungkan antara utara (Syam), selatan (Yaman), timur (Persia), dan barat (Mesir dan
Abessinia). Keberhasilan Makkah menjadi pusat perdagangan internasional. Kegiatan peredaran
dagang mereka, dikisahkan atau dicatatkan dalam Qur’an, sebagaimana berbunyi :
Artinya : “Karena Tuhan telah membiasakan kaum Quraisy dalam perjalanan di musim
dingin dan musim panas, karena itu hendaklah menyembah Tuhan Ka’bah ini, yang memberi
makan di waktu kelaparan dan mengamankan mereka dari ketakutan”. (Quraisy: 1-4).
Peradaban Arab Sebelum Islam
7. Sosial Budaya
Wanita mempunyai posisi yang jelek pada masa itu
Memiliki hamba sahaya adalah ciri khas bangsa arab saat itu
Dalam bidang budaya, bangsa Arab terkenal dengan kefasihan lidahnya. Ciri
khas manusia ideal bangsa Arab, adalah “kefasihan lidah, pengetahuan tentang
senjata dan kemahiran menunggang kuda”.
Syair adalah salah satu seni yang paling indah dan sangat dimuliakan serta
dihargai oleh bangsa Arab. Mereka senang berkumpul mengelilingi para penyair
untuk mendengarkan syair-syair mereka. Sehingga ada beberapa pasar tempat
berkumpul para penyair, yaitu pasar ‘Ukaz, pasar Majinnah, dan pasar Zul
Majaz.
Dakwah Makkah Nabi Muhammad
1. Sebelum Diangkat Menjadi Rasul
Nabi Muhammad s.a.w lahir pada hari Senin tanggal 20 April 571 M tahun Gajah di suatu tempat yang
tidak jauh dari Ka’bah, ia berasal dari kalangan bangsawan Quraisy dari Bani Hasyim. Ayahnya Abdullah bin
Abdul Muththalib dan ibunya Aminah binti Wahab. Garis nasab ayah dan ibunya bertemu pada Kilab bin Murrah.
Apabila ditarik ke atas, silsilah keturunan beliau baik dari ayah maupun ibunya sampai kepada Nabi Isma’il AS dan
Nabi Ibrahim AS. Ketika ia masih tiga bulan dalam kandungan Ayahnya meninggal dunia pada saat pergi berniaga
ke Yatsrib, sementara ibunya Aminah wafat di Abwa sewaktu pulang dari menziarahi makam Abdullah, ketika itu
ia berusia 6 tahun. Kakeknya Abdul Muthalib mengasuhnya selama dua tahun, kemudian kakeknya itu pun
meninggal dunia pula dalam usianya 8 tahun, dan ia diasuh oleh pamannya Abu Thalib.
Ada dua jenis pekerjaan yang dilakukannya sebelum menjadi Rasul. Pertama, mengembala kambing
ketika ia bersama ibu susuannya Halimahtus Sa’diyah tinggal di desa. Kedua, berdagang ketika ia tinggal bersama
pamannya, ia mengikuti pemannya berdagang ke negeri Syam, sampai ia dewasa dan dapat berdiri sendiri.
Muhammad tumbuh dan berkembang menjdi pemuda yang baik kepribadian dan akhlaknya. Dia juga di kenal
senagai seorang yang memiliki perangai yang mempesona, sehingga maayarakat Makkah pada waktu itu member
gelar Al-Amin, gelar penghoramatan kepada Nabi Muhammad sebagai pemuda yang bisa dipercaya. Kemudia pada
usia sekitar 25 tahun, beliau menikah dengan Khadijah binti Khuwailid yang berusia 40 tahun. Perkawinan
membahagiakan itu dikaruniai 6 orang anak, 4 putri (Zainab, Ruqayyah, Ummu Kulstum, Fatimah), dan 2 putra
(Qasim dan Abdullah).
Dakwah Makkah Nabi Muhammad
2. Setelah Diangkat Menjadi Rasul
Ketika usianya 40 tahun, pada tanggal 17 Ramadhan 611 M, malaikat Jibril mendatanginya
menyampaikan wahyu Allah yang pertama surat al-Alaq (ayat 1-5). Berarti secara simbolis
Muhammad telah dilantik sebagai Nabi akhir zaman.
Artinya : “1. bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4.
yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya.”
Setelah 3 tahun kanabiannya beliau menerima wahyu yang ke2 yaitu Al Mudatsir ayat 1-7.
Artinya : “1.Hai orang yang berkemul (berselimut), 2. bangunlah, lalu berilah peringatan!
3. dan Tuhanmu agungkanlah! 4. dan pakaianmu bersihkanlah, 5. dan perbuatan dosa
tinggalkanlah, 6. dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan)
yang lebih banyak. 7. dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.”
Maka semenjak itulah Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul beliau berkewajiban
untuk menyeru kepada orang-orang yang hidup di sekitarnya.
Dakwah Makkah Nabi Muhammad
Tahap-tahap Dakwah
Metode yang digunakan Rasullah dalam berdakwah yaitu :
1 Tahapan Dakwah Secara Sembunyi-sembunyi (siriyyah)
Rasullah berdakwah secara sembunyi-sembunyi selama 3 tahun. Orang yang pertama kali masuk islam adalah istrinya
yaitu Khadijah kemudian Ali bin Abi Thalib. Dan Nabi mengajaknya masuk Islam. Zaid ben Harisah, seorang mantan
sahaya Nabi adalah orang ketiga yang masuk Islam.
Kemudian Nabi dakwah kepada keturunan Abdul Muthalib. Hal ini dilakukan setelah turunnya wahyu ketiga, Qur’an
Surah Asy-Syu’ara (ayat 214). Nabi mengumpulkan dan mengajak mereka supaya beriman.
Artinya : “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,” (Surah Asy-Syu’ara (ayat 214).
Kemudian diajaknya orang yang pertama kali masuk Islam dari luar keluarga, ia adalah teman akrab Rasulullah, Abu
Bakar ibn Abi Quhafah dari Kabilah Taim yang dikenalnya bersih dan jujur serta dapat dipercaya. Melalui Abu Bakar,
masuk Islam pula Utsman bin Affan, Zubeir bin Awwam, Saad bin Abi Waqqas, Abdurrahman bin Auf, Talhah bin
Ubaidillah, Abu Ubaidah bin Jarrah, dan beberapa budak dan fakir miskin. orang-orang yang pertama kali masuk islam ini
disebut Assabiqunal Awwalun.
2 Tahapan Dakwah Secara Terang-terangan
Rasullah berdakwah secara terang-terangan setelah mendapat wahyu surat al-Hijr ayat 94-95 :
Artinya : “Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya kami memelihara
kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu).”
Pada tahap ini dakwah ditujukan kepada semua lapisan masyarakat, tidak terbatas hanya kepada
penduduk Makkah saja, tetapi juga termasuk orangorang yang mengunjungi kota itu.
Tahap-tahap Dakwah
Tahap-tahap Dakwah
Tantangan Kaum Quraisy
Menurut Ahmad Syalabi ada lima faktor yang mendorong orang
Qurasy menantang dakwah Islam yang disampaikan Nabi itu.
Para pemimpin Quraisy tidak dapat menerima ajaran tentang
kebangkitan kembali dan pembalasan di akhirat.
Mereka tidak dapat membedakan antara kenabian dan
kekuasaan. Mereka mengira bahwa tunduk kepada seruan Nabi
Muhammad s.a.w. berarti tunduk kepada kepemimpinan Bani
Abdul Muthalib.
Takut kehilangan mata pencaharian karena pemahat dan penjual
patung memandang Islam sebagai penghalang rezeki mereka.
Nabi Muhammad s.a.w. menyerukan persamaan hak antara
hamba sahaya dan bangsawan. Hal ini tidak disetujui oleh kelas
bangsawan Quraisy.
Taklid kepada nenek moyang adalah kebiasaan yang berurat
berakar pada bangsa Arab.
3
Tahap-tahap Dakwah
Dengan tantangan yang terus diberikan kaum Quraisy dan siksaan demi siksaan yang mereka
lakukan kepada umat islam Nabi memerintahkan mereka hijrah ke Habasyah (Ethiopia). Rombongan
pertama, pada tahun kelima dari kerasulannya, di bawah pimpinan Usman bin Affan diikuti 15 orang
(10 pria dan 5 wanita) berangkat ke Habasyah, termasuk isteri Usman, Rukayah bintiMuhammad.
Rombongan kedua, di bawah pimpinan JA’far bin Abi Thalib diikuti 81 orang (80 pria dan 1 wanita,
yaitu Ummu Habibah, puteri Abu Sofyan). Mereka diterima raja Ethiopia, Negus. Mengetahui hal itu
Pimpinan Quraisy mengirim Amr bin Ash dan Abdullah bni Abi Rabi’ untuk membujuk raja Negus
agar menolak kehadiran umat Islam di sana, tetapi Raja menolak permintaan mereka . Di tengah
kekejaman pemimpin Quraisy terhadap umat Islam meningkat, dua orang kuat kaum Quraisy masuk
Islam, Hamzah dan Umar bin Khaththab yang membuat posisi umat Islam semakin kuat.
Untuk melumpuhkan kekuatan kaum muslimin, pemimpin Quraisy melakukan pemboikotan
terhadap seluruh keluarga Bani Hasyim. Tidak seorang pun penduduk Makkah diperkenankan
melakukan hubungan jual beli dengan Bani Hasyim. Akibatnya banyak di antara keluarga Bani Hasyim
yang menderita kelaparan. Hanya karena kasihan beberapa pemimpin Quraisy, pemboikotan ini
dihentikan. Tindakan pemboikotan ini dimulai pada tahun ke-7 dari kanabian hingga tahun ke-10
menjelang Abu Thalib dan Khadijah meninggal, hal itu berlangsung selama 3 tahun.
Abu Thalib dan Khadijah Wafat
Tidak lama setelah pembaikotan itu dihentikan, pada tahun ke-10
dari kenabian, Nabi Muhammad s.a.w. berganti menghadapi tiga
peristiwa yang menyedihkan pula sehingga tahun itu disebut
dengan tahun duka cita. Adapun tiga peristiwa tersebut :
pamannya, Abu Thalib, pelindung utamanya, meninggal dunia
dalam usia 87 tahun.
tiga hari setelah itu, meninggal dunia pula istrinya, Khadijah,
dalam usia 65 tahun.
ketika Nabi berdakwah di Thaif, beliau diejek, disoraki, dan
dilempari batu, bahkan sampai terluka di bagian kepala dan
badannya.
4
Tahap-tahap Dakwah
Tahun Duka Cita dan Isra’ Mi’raj
Dalam situasi berduka cita di tahun duka cita yang dialami Nabi secara beruntun tahun ke-10
dari kenabian tersebut di atas Allah mengisra’ mi’rajkan Nabi Muhammad s.a.w., pada tahun ke-10
itu juga, antara lain, tujuannya adalah untuk menghibur hati Nabi yang sedang berduka cita
tersebut. peristiwa itu di perjelas oleh ayat al-Qur’an surah al-Isra’ayat 1 :
Artinya : “Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al
Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami
perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah
Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”
5
Tahap-tahap Dakwah
Tahap-tahap Dakwah
Setelah peristiwa itu, dakwah Islam menemui kemajuan, sejumlah penduduk Yastrib datang ke
Mekkah untuk berhaji, mereka terdiri daru suku Aus dan Khazraj yang masuk Islam dalam tiga
golongan:
a. Pada tahun ke-10 kenabian. Hal ini berawal dari pertikaian antara suku Aus dan Khazraj, dimana
mereka mendambakan perdamaian.
b. Pada tahun ke 12 kenabian. Delegasi Yastrib (10 orang suku Khazraj, 2 orang Aus serta seorang
wanita) menemui nabi di sebuah tempat yang dinamakan Aqabah dan melakukan ikrar kesetiaan
yang dinamakan Aqabah pertama, yaitu yang berisi Mereka akan berjanji tidaj akan menyekutukan
Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anak, tidak akan
memfitnah dan tidak akan mendurhakai nabi Muhammad. Ketika mereka kembali ke Yastrib, Nabi
mengutus Mus’ab ibn Umair untuk mengajarkan Islam diatara mereka.
c. Pada tahun ke-13 (622), jama’ah haji Yastrib berjumlah 73 orang, atas nama penduduk Yastrib
mereka meminta Nabi untuk pindah ke Yastrib, mereka berjanji untuk membela Nabi. Kemudian
juga mengadakan perjanjian yang dinamakan perjanjian Bai’ah Aqabah II, yaitu mereka berjanji
akan membela Nabi baik dengan jiwa maupun raga, dan mengangkat sebagai pemimpinya.
Pemebentukan Sistem Sosial di Makkah
Sebelum islam
Kesukuan
Konflik
Tertutup
Sekuler
jumazi
Setelah islam
Persaudaraan umat
Persatuan dan kasih sayang
Terbuka
Dunia akhirat
Takziyatun nafz