SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  64
Denpasar
                                                                 Denpasar
                                                                 Denpasa                     IIIS S N
                                                                                                SSN
                                                                                                SSN
               V o lllu m e 0 4
               Vo ume 04
               Vo ume 04           H a llla m a n 1 --- 5 7
                                   Ha aman 1 57
                                   Ha aman 1 57               O k ttto b e rr 2 0 1 2
                                                              Ok ober 2012
                                                              Ok obe 2012               2 2 5 2 ---3 8 0 X
                                                                                        2252 380 X
                                                                                        2252 380 X




KERTHA PERTIWI
  RT   PE TI
J U R N A L IIL M IIA H M A G IIS T E R K E N O T A R IIA T A N U N IIV E R S IIT A S U D A Y A N A
JURNAL ILMIAH MAGISTER KENOTARIATAN UNIVERSITAS UDAYANA
JURNAL LM A MAG STER KENOTAR ATAN UN ERS TAS UDAYANA
                    AH




           PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN
           PROG AM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN
              GR
                                  UNIVERSITAS UDAYANA
                                  UN VERSITAS UDAYANA
                                   NI
                                                      2012
                                                      2012
KERTHA PERTIWI
                                      Jurnal Ilmiah Magister Kenotariatan
                                  (Scientific Journals of The Master of Notary)
                                                ISSN 2252 – 380 X
Volume 04                                                                                                               Periode Oktober 2012

                                                 Susunan Organisasi Pengelola

                                                    Penanggung Jawab
                                        Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH.,M.Hum.

                                                       Pimpinan Redaksi
                                                   I Made Tjatra Yasa, SH.,MH.

                                                      Dewan Redaksi
                                       Prof. Dr. Muhammad Yamin Tubis, SH.,LN
                                       Prof. Dr. R.A Retno Murni, SH.,MH.,Ph.D
                                              Dr. Tuni Cakabawa, SH.,MH.
                                                Dr. I Gede Yusa, SH.,MH.
                                               Dr. Ketut Westra, SH.,MH.

                                                 Penyunting Pelaksana
                                            I Ketut Wirtha Griadhi, SH.,MH.
                                            I Made Walesa Putra, SH.,M.Kn.
                                             Ngakan Ketut Dunia, SH.,MH.
                                      Nyoman Satyayudha Dananjaya, SH.,M.Kn.
                                                Drs. Yowono, SH.,M.Si.
                                                Kadek Sarna.,SH.,M.Kn.
                                     I Gusti Ngurah Alit Widana Putra, ST.,M.Eng.

                                           Petugas Administrasi dan Keuangan
                                              Ni Putu Purwanti, SH.,M.Hum.
                                                Wiwik Priswiyanti, A.Md.
                                                 I Putu Artha Kesumajaya
                                                   I Gde Chandra A. W.
                                          Luh Komang Srihappy Widyarthini, SH.
                                                      I Made Suparsa
                                                       I Ketut Wirasa

                                               Alamat Redaksi
                           Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Udayana
                                    Jl. Pulau Bali No. 1 Sanglah Denpasar
                                   Telp. : (0361)264812. Fax (0361)264812
                                     E-mail : notariat_unud@yahoo.com
                                  Website : http://www.fl.unud.ac.id/notariat/
                                      Gambar Cover : Keindahan Alam Indonesia

     K e r t h a P e r t iw i m e r u p a k a n j u r n a l i l m i a h y a n g d i t e r b i t k a n d u a k a l i s e t a h u n ( A p r i l
     dan Oktober) yang memuat informasi tentang berbagai aspek hukum Kenotariatan
                                                                                                                                                     i
     d a r i : ( 1 ) h a si l p e n e l i t i a n , ( 2 ) n a s k a h k o n s e p t u a l / o p i n i , ( 3 ) r e se n s i b u k u , d a n i n f o
     K e n o ta r ia t a n a c t u a l l a i n n y a
PENGANTAR REDAKSI


       Om, Swastyastu,
       Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang
Maha Esa oleh karena atas perkenan dan rahkmat-Nyalah Jurnal Ilmiah Program Studi
Magister Kenotariatan Program Pascasarjana Universitas Udayana Tahun 2012 dapat
diselesaikan. Disusunnya Jurnal Ilmiah Prodi M.Kn Unud ini dimaksudkan untuk dapat
sebagai referensi dan informasi terkait dengan berbagai persoalan dalam bidang Hukum
Kenotariatan bagi mahasiswa dan dosen dalam proses belajar mengajar pada Program Studi
Magister Kenotariatan Universitas Udayana.
       Jurnal Ilmiah ini memuat beberapa artikel pilihan dari Mahasiswa Program Magister
Kenotariatan Universitas Udayana seperti terkait dengan persoalan Perlindungan Hukum
terhadap Notaris dalam melaksanakan kewajiban rahasia jabatan di daerah hukumnya,
Pelaksanaan Perjanjian Kredit dengan jaminan fudisia, Analisis kewenangan dan Tanggung
Jawab Notaris dalam Pembuatan Akta Keterangan Waris untuk golongan Tionghoa dan
artikel lainnya. Artikel tersebut merupakan ringkasan hasil penelitian tesis mahasiswa yang
sudah diuji dan dapat dipertahankan oleh mahasiswa dalam sidang ujian dihadapan dewan
penguji dan Guru Besar.
       Dengan diterbitkannya Jurnal Ilmiah 2012 ini diharapkan        dapat sebagai bahan
evaluasi penyelenggaraan pendidikan didalam mewujudkan visi dan misi serta tujuan
pendidikan pada Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Udayana. Kami juga
memberikan kesempatan kepada semua pihak yang kompeten dan pemerhati bidang hukum
Kenotariatan baik didalam maupun diluar lingkungan Universitas Udayana untuk
berpartisipasi dalam menulis artikel ilmiah dengan tetap mentaati semua aturan atau
ketentuan yang tercantum dalam Jurnal Ilmiah ini. Akhirnya, semoga Jurnal Ilmiah ini
bermanfaat untuk semua pihak.
Om, Santih, Santih, Santih, Om.




                                                                      Oktober 2012


                                                                      Redaksi


                                                                                         ii
DAFTAR ISI


                                                                                Hlm
Susunan Organisasi Pengelola ………………………………………………………………                             i

Pengantar Redaksi …………………………………………………………………………..                                 ii

Daftar isi ………………………………………………………………................................              iii

Pendaftaran Jaminan Fidusia Dalam Memberikan Perlindungan Hukum Bagi Kreditor
I Gusti Ngurah Bagus Eka Putra………………………………………………………………………….                      1

Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Fidusia Yang Tidak Didaftarkan
(Studi Pada Bank Perkreditan Di Kabupaten Gianyar)
Dewa Putu Sastrawan……………………………………………………………………………………..                            8

Otentisitas Akta Standard Yang Dibuat Dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah
(Ppat) Sebagai Pejabat Umum
Hendra Suryadinata……………………………………………………………………………………….                             16

Kendala-Kendala Pembebanan Hak Tanggungan Bagi Tanah Yang Belum
Bersertipikat
Ni Luh Gede Purnamawati……………………………………………………………………………….                           26

Perampasan Benda Jaminan Fidusia Oleh Negara
Ridwan Sidharta…………………………………………………………………………………………..                              36

Kedudukan Akta Notaris Dalam Proses Perolehan Status Badan Hukum Koperasi
Ni Putu Eka Aprillya Dewi……………………………………………………………………………….                         43

Pertanggungjawaban Pidana Oleh Notaris Yang Menyalahgunakan Kewenangan
Dalam Pembuatan Akta Otentik Berdasarkan Pasal 15 Ayat (1) Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2004
Tri Hastuti Setyo Hartiningsih……………………………………………………………………………                      50

Petunjuk Penulisan Artikel




                                                                                       iii
PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN HUKUM
                                               BAGI KREDITOR

                                                        Ol e h

                I Gusti Ngurah Bagus Eka Putra*, Putu Tuni Cakabawa Landra**, Adiwati***
                                  Magister Kenotariatan Universitas Udayana
                                       E-mail : gung_exa@yahoo.com



                                                    ABSTRACT

          In the regulation number 42 of 1999 on fiduciary requiring the registration of objects that have a fiduciary.
Before the object registered in advance guarantees burdened with the fiduciary deed notarial called the imposition
of fiduciary deed. However in the regulation number 42 of 1999 on fiduciary not set a clear if the registration
without then use of notarizied deed, and there is no application deadline fiduciary after the object encumbered or
set forth in the deed notarized. Therefore, conducted research on Regsitration Fiduciary in Providing Legal
Protection for Creditor.
          This research is normative, that process is to find the rule of law, legal principles, as well as legal
doctrines to answer the legal issues are the problem. This research originally done by reaserching primary legal
materials by way of the reviewing all legislation relating the issues, supported by secondary legal materials form of
literature relating to issues, and tertiary legal materials and legal dictionary form document that can be explained
that the primary and the secondary legal materials.
The result showed that the registration fiduciary must use the notarized so called fiduciary deed, because without in
the creditor can not register a fiduciary so that the lender does not have legal protection, similarly the fiduciary
deadline must be determined, this will affect the legal certainly of the law.

Key words : Warranty registration, Legal protection, Notarial

* Mahasiswa Program Studi Magister Kenotariatan T.A. 2010/2011
** Pembimbing I
*** Pembimbing II

               I. PENDAHULUAN                                            Dengan lahirnya perjanjian utang piutang
                                                                 tersebut antara pihak kreditor dengan pihak debitur
        Dalam kehidupan perekonomian sehari-hari                 maka lahir pulalah hak dan kewajiban antara pihak
dana merupakan alat untuk melakukan kegiatan                     kreditor dengan pihak debitur. Kewajiban kreditor
perekonomian, dana sangat dibutuhkan untuk modal                 adalah menyerahkan sejumlah uang kepada debitur
yang akan digunakan nantinya sebagai penunjang                   sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati dan
kegiatan usaha. Seperti diketahui tidak semua                    mempunyai hak untuk mendapat kembali uang yang
masyarakat yang mempunyai dana/modal untuk                       telah diserahkan kepada debitur sebagai pelunasan.
melakukan kegiatan usaha. Disatu sisi ada kelompok               Hak dari debitur adalah menerima dana yang telah
masyarakat yang memiliki dana/modal akan tetapi                  dijanjikan oleh pihak kreditor sesuai dengan
tidak mempunyai keberanian untuk membuka usaha,                  kesepakatan       dan     mempunyai      kewajiban
di lain sisi ada kelompok masyarakat yang memiliki               mengembalikan dana tersebut kepada pihak kreditor
kemampuan dan keberanian membuat suatu usaha                     sesuai dengan jumlah yang diterima tepat pada
akan tetapi terbentur dengan ketidak adanya dana                 waktunya.
atau modal.                                                              Permasalahan akan timbul dikemudian hari,
        Disparitas keadaan tersebut menyebabkan                  apabila pihak debitur lalai melakukan kewajibannya
adanya hubungan antara masyarakat yang memiliki                  kepada pihak kreditor. Sebagaimana diketahui bahwa
dana/modal akan tetapi tidak memunyai kemampuan                  setiap usaha pasti akan pernah merasakan rugi, tidak
untuk membuka usaha dengan masyarakat yang                       ada usaha yang untung terus. Biasanya dalam
mempunyai kemampuan akan tatapi tidak                            keadaan rugilah pihak debitur tidak melakukan
mempunyai modal. Hubungan ini menyangkut                         kewajibannya untuk melakukan pembayaran kepada
kelebihan dari masing-masing pihak untuk mengelola               pihak kreditor.
suatu usaha, hubungan inilah sebagai awal mula                           Keadaan seperti itulah yang membuat rasa
terjadinya perjanjian khususnya perjanjian pinjam                tidak nyamannya pada pihak kreditor sebagai pemilik
meminjam antara pihak yang memiliki modal                        dana untuk mendapatkan kembali dana yang telah
(kreditor) dengan pihak yang meminjam modal                      dipinjamkan tersebut. Untuk mencegah hal tersebut
(debitur).                                                       maka biasanya pihak kreditor meminta jaminan
                                                                 kepada debitur terhadap pengembalian utangnya.

                   Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013                                     Page 1
Istilah jaminan merupakan terjemahan dari              sebagai jaminan utangnya dengan kesepakatan bahwa
istilah zakerheid atau cautie, yaitu kemampuan                 debitur tetap akan menguasai secara fisik benda
debitur      untuk    memenuhi      atau    melunasi           tersebut dan kreditor akan mengalihkan kembali
perutangannya kepada kreditor, yang dilakukan                  kepemilikan tersebut kepada debitur bilamana
dengan cara menahan benda tertentu yang bernilai               utangnya sudah dibayar lunas4.
ekonomis sebagai tanggungan atas pinjaman atau                         Fidusia, menurut asal katanya berasal dari kata
utang yang diterima debitur terhadap kreditornya1.             “fides” yang berarti kepercayaan. Sesuai dengan arti
        Menurut Undang-undang Nomor 7 Tahun                    kata ini, maka hubungan hukum antara kreditor
1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-                   (penerima fidusia) dan debitur (pemberi fidusia)
undang Nomor 10 Tahun 1998, diberi arti lain, yaitu            merupakan hubungan hukum yang berdasarkan
“keyakinan atas itikad dan kemampuan serta                     kepercayaan. Hubungan kepercayaan disini dapat
kesanggupan nasabah debitur untuk melunasi                     diterjemahkan bahwasannya pihak debitur (pemberi
utangnya atau mengembalikan pembiayaan dimaksud                fidusia) percaya bahwa penerima fidusia akan
sesuai dengan diperjanjikan”2.                                 mengembalikan hak milik barang yang telah
        Dalam sudut pandang hukum perbankan,                   diserahkannya setelah utangnya dilunasi, begitu pula
istilah jaminan ini dibedakan dengan agunan. Di                dengan pihak kreditor (penerima fidusia) percaya
bawah Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967                        bahwa pemberi fidusia tidak akan menyalahgunakan
tentang Pokok-pokok Perbankan, tidak dikenal                   barang jaminan (bentuk fisik) yang ada dalam
dengan istilah agunan, yang ada istilah jaminan.               penguasannya.
Sementara itu dalam undang-undang Nomor 7 Tahun                        Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999
1992 tentang Perbankan sebagaimana telah dirubah               tentang Jaminan Fidusia diundangkan pada tanggal
dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998,                      30 September 1999. Sejak diundangkannya Undang-
memberikan pengertian yang tidak sama dengan                   undang tersebut maka Indonesia secara resmi
istilah jaminan menurut Undang-undang Nomor 14                 mempunyai aturan tentang jaminan fidusia dalam
Tahun 1967.                                                    hukum positif nasional. Didalam kehidupan sehari-
        Adapun istilah “agunan”, menurut ketentuan             hari, lembaga jaminan fidusia dikenal dalam bentuk
Pasal 1 angka 23 Undang-undang Nomor 7 Tahun                   “fiduciaire eigendoms overdracht” yang disingkat
1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-                   dengan FEO. Kebiasaan tersebut lahir berdasarkan
undang Nomor 10 Tahun 1998, adalah jaminan                     yurisprudensi yang diberlakukan di Belanda, oleh
tambahan yang diserahkan nasabah debitur kepada                Arrest HOGE RAAD tanggal 25 Januari 1929, yang
bank dalam rangka pemberian fasilitas kredit atau              dikenal dengan nama “Beirbrouwerij-Arrest”. FEO
pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah.                        mempunyai maksud pengalihan hak milik secara
        Hal ini menunjukkan bahwa, istilah “agunan”            kepercayaan. Peraturan jaminan FEO timbul
merupakan terjemahan dari istilah collateral yang              berkenaan dengan ketentuan Pasal 1152 ayat (2)
merupakan bagian dari istilah “jaminan” pemberian              B.W. yang mengatur tentang gadai yang tidak dapat
kredit atau pembiayaan. Pengertian “jaminan” lebih             digunakan untuk lembaga fidusia, sehingga
luas daripada pengertian “agunan”, dimana                      penguasaan atas benda yang digadaikan tidak boleh
pengertian agunan berkaitan dengan barang,                     berada pada pemberi gadai. Ketentuan ini berakibat
sementara jaminan tidak hanya berkaitan dengan                 pemberi gadai tidak dapat memanfaatkan benda yang
barang, tetapi juga berkaitan dengan character,                dijaminkan untuk keperluan usahanya5.
capacity, capital dan condition of economy dari                        Keberadaan fidusia di Indonesia diakui oleh
nasabah debitur yang bersangkutan3.                            yurisprudensi berdasarkan keputusan Hooggerechtsh
        Untuk menampung kebutuhan masyarakat                   of (HGH) tanggal 18 Agustus 1932. Keberadaan
mengenai pengaturan jaminan fidusia sebagai salah              jaminan fidusia itu didasarkan atas kasus peminjaman
satu sarana untuk membantu kegiatan usaha dan                  uang oleh Pedro Clignett dari Bataafsche Petroleum
untuk memberikan kepastian hukum kepada para                   Maatschappij (BPM). Mengenai kasus tersebut
pihak yang berkepentingan, oleh pemerintah disusun             digambarkan oleh Gunawan Widjaja & Ahmad Yani
suatu peraturan mengenai fidusia dalam suatu                   adalah sebagai berikut:
undang-undang. Di Indonesia jaminan fidusia                            Pedro Clignett meminjam uang dari
sebenarnya telah dilaksanakan sejak zaman                      Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM) dengan
penjajahan Belanda sebagai bentuk jaminan yang                 jaminan hak milik atas sebuah mobil secara
lahir dari yurisprudensi, yang berasal dari jaman              kepercayaan. Clignett tetap menguasai mobil itu atas
Romawi. Di negeri asalnya jaminan fidusia ini selain           dasar perjanjian pinjam pakai yang akan berakhir jika
bentuk jaminan juga sebagai lembaga titipan.                   Clignett lalai membayar utangnya dan mobil tersebut
Didalam hukum Romawi lembaga fidusia ini dikenal               akan diambil oleh BPM. Ketika Clignett benar-benar
dengan nama fiducia cum creditore (artinya janji               tidak melunasi utangnya pada waktu yang ditentukan,
kepercayaan yang dibuat kreditor). Isi janji yang              BPM menuntut penyerahan mobil dari Clignett,
dibuat oleh debitur dengan kreditornya adalah debitur          namun ditolaknya dengan alasan bahwa perjanjian
akan mengalihkan kepemilikan atas suatu benda                  yang dibuat itu tidak sah. Menurut Clignett jaminan

    1                                                              4
       Racmadi Usman, 2009, Hukum Jaminan Keperdataan, Sinar         Ibid.
                                                                   5
Grafika, Jakarta, hal.66                                             Andi Prajitno, 2009, Hukum Fidusia (Problematika Yuridis
    2
       Ibid.                                                   Pemberlakuan Undang-undang No. 42 Tahun 1999), Bayumedia
    3
      Ibid.                                                    Publishing, Malang, hal. 3

                     Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013                                          Page 2
yang ada adalah gadai, tetapi barang gadai dibiarkan                              II. PEMBAHASAN
tetap berada dalam kekuasaan debitur maka gadai
tersebut tidak sah sesuai dengan pasal 1152 ayat (2)                   Arti penting lembaga jaminan dalam berbagai
Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Dalam                       kegiatan (perkreditan, pengangkutan, perindustrian,
putusan HGH menolak alasan Clignett karena                     penanaman modal dan lain-lain) yang menunjang
menurut HGH jaminan yang dibuat antara BPM dan                 peningkatan ekonomi dan pembangunan pada
Clignett bukanlah gadai, melainkan penyerahan hak              umumnya, dengan cara memecahkan permasalahan-
milik secara kepercayaan atau fidusia yang telah               permasalahan yang ada menuju terciptanya lembaga
diakui oleh Hoge Raad dalam Bierbrouwerij Arrest.              jaminan yang ampuh dan menimbukan kepastian
Clignett diwajibkan untuk menyerahkan jaminan                  hukum, kemantapan dan bermanfaat dengan proses
kepada BPM6.                                                   yang cepat, mudah, murah dan efisien7. Berdasarkan
       Ketentuan Pasal 11 ayat (1) Undang-undang               pemikiran tersebut dilakukan penelahan peraturan-
Nomor 42 Tahun 1999 tentang Undang-undang                      peraturan yang berlaku sekarang dalam hal ini
jaminan fidusia yang menyatakan bahwa : “benda-                Undang-undang Jaminan Fidusia untuk memecahkan
benda yang dibebani Jaminan Fidusia wajib                      permasalahan-permasalahan yang ada didalam
didaftarkan”. Pendaftaran fidusia ini dimaksudkan              Undang-udang          Jaminan       Fidusia     untuk
untuk memberi kepastian hukum kepada penerima                  menciptakan/penyempurnaan           peraturan    yang
fidusia (kreditor) untuk menerima pelunasan, apabila           nantinya dapat memberikan kepastian hukum.
pihak pemberi fidusia (debitur) lalai atau wanprestasi.                Pendaftaran     jaminan     fidusia   menjadi
Dengan didaftarkannya benda yang dijaminkan                    pertimbangan didalam konsideran Undang-undang
dengan fidusia juga dapat memenuhi asas publisitas,            Jaminan Fidusia. Jaminan fidusia perlu didaftarkan
dimana setelah didaftarkan berarti benda tersebut              pada Kantor Pendaftaran Fidusia untuk menjamin
dicatatkan di kantor pendaftaran fidusia. Hal ini akan         kepastian hukum dan serta mampu memberikan
berpengaruh pula kepada kedudukan pihak lembaga                perlindungan hukum bagi para pihak yang
bank dan lembaga pembiayaan (finance) sebagai                  berkepentingan khususnya kreditor. Pendaftaran
pihak penerima fidusia (kreditor), dalam hal pihak             jaminan fidusia menjadi pertimbangan didalam
debitur wanprestasi. Pihak kreditor memiliki hak               konsideran Undang-undang Jaminan Fidusia.
didahulukan      (preference)    untuk      mengambil          Jaminan fidusia perlu didaftarkan pada Kantor
pelunasan piutangnya dari hasil eksekusi benda yang            Pendaftaran Fidusia untuk menjamin kepastian
difidusiakan.                                                  hukum dan serta mampu memberikan perlindungan
       Dengan tidak diaturnya ketentuan mengenai               hukum bagi para pihak yang berkepentingan
daluarsa/batas waktu pendaftaran Jaminan Fidusia               khususnya kreditor. Kepastian hukum dalam
setelah diadakan pembebanan jaminan fidusia dengan             pendaftaran jaminan fidusia bagi kreditor sangatlah
akta notaris oleh Undang-undang tentang Jaminan                penting, sebab dengan adanya kepastian hukum yang
Fidusia, hal tersebut akan membuka peluang bagi                diatur dalam jaminan fidusia menjadi barometer oleh
lembaga finance dan lembaga bank untuk tidak                   kreditor untuk melakukan pendaftaran jaminan
mendaftarkan obyek         jaminan fidusia. Kantor             fidusia. Kepastian hukum itu sangat penting, menurut
Pendaftaran Fidusia tidak mempunyai alasan untuk               Direktur Analisa Peraturan Perundang – Undangan
menolak permohonan pendaftaran fidusia yang                    Bappenas, Arif Christiono, SH, MSi, pentingnya
perjanjian kreditnya sudah ditandatangani dalam                kepastian hukum sesuai dengan pasal 28D ayat 1
waktu yang lama (antara 2 -3 tahun sebelum                     Undang – Undang Dasar 1945 perubahan ketiga
didaftarkan).                                                  bahwa “setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan
       Berdasarkan pada apa yang telah diuraikan,              perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
maka apa yang dituangkan didalam konsideran                    perlakuan yang sama dihadapan hukum”8
Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999, yang                                Proses pendaftaran jaminan fidusia diawali
menyatakan bahwa dibentuknya Undang-undang ini                 terlebih dahulu dengan membebankan benda jaminan
untuk memenuhi kebutuhan hukum yang dapat lebih                fidusia tersebut yang dituangkan kedalam akta
memacu pembangunan nasional dan untuk menjamin                 notariil oleh notaris dan disebut dengan Akta Jaminan
kepastian hukum serta mampu memberikan                         Fidusia (AJF). Setelah itu pembebanan benda
perlindungan hukum bagi pihak yang berkepentingan              jaminan fidusia dilanjutkan dengan pendaftaran.
belum terwujud, sehingga perlu dibentuk ketentuan              Dalam Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999
yang lengkap mengenai batas waktu pendaftaran                  tentang jaminan fidusia tidak ada batas waktu antara
jaminan tersebut pada Kantor Pendaftaran Fidusia.              pembebanan benda jaminan fidusia dengan
       Dengan landasan pemikiran diatas, maka                  pendaftaran jaminan fidusia sehingga bisa memicu
melalui tulisan ini, melakukan pengkajian yang lebih           suatu bentuk perbuatan kesengajaan dari pihak-pihak
dalam tentang ketentuan bagaimanakah pengaturan                untuk menunda melakukan pendaftaran jaminan
batas waktu pendaftaran jaminan fidusia yang                   fidusia. Adanya batas waktu antara setelah objek
diharapkan dalam memberikan kepastian dan                      jaminan yang telah dibebani dengan pendaftaran
perlindungan hukum bagi kreditor?.                             jaminan fidusia sangat berpengaruh kepada kepastian

                                                                   7
                                                                       Sri Soedewi Masjchun Sofwan, 1982, Himpunan Karya
                                                               Tentang Hukum Jaminan, Liberty, Yogyakarta, hal. 53
   6                                                               8
      Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, 2000, Jaminan Fidusia,                http://www.bappenas.go.id/node/116/1945/pentingnya-
Raja Grafindo Persada, Bandung, hal. 126                       kepastian-hukum/, tanggal 16 Maret 2012

                     Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013                                          Page 3
hukum. Ketidaktegasan Undang-undang jaminan             Norma sosial merupakan konsep yang menata
fidusia tersebut menyebabkan adanya celah bagi          tindakan manusia dalam pergaulan dengan
penerima fidusia untuk tidak mendaftarkan jaminan       sesamanya. Norma susila merupakan konsep yang
fidusia baik terhadap benda yang sudah dibebani         menata tingkah laku manusia dalam pergaulan sosial
maupun belum dibebani jaminan fidusia dengan akta       dalam sehari-hari, seperti pergaulan antara pria dan
notariil. Perbuatan yang bisa dilakukan dengan tidak    wanita9.
adanya ketegasan batas waktu pendaftaran jaminan               Pembentuk           undang-undang          tidak
fidusia setelah benda jaminan fidusia dibebani dan      menyebutkan secara tegas asas-asas hukum jaminan
dituangkan dalam akta notariil adalah pihak penerima    fidusia yang menjadi fondasi bagi pembentukan
fidusia dapat menunda pendaftaran jaminan fidusia,      norma hukumnya. Menurut Tan Kamelo menjabarkan
dan bahkan baru didaftarkan apabila kredit yang telah   asas hukum jaminan fidusia dalam tiga belas asas
dikeluarkan bermasalah atau betul-betul sudah           sebagai berikut:
bermasalah (macet).                                        1. Asas preferensi, yaitu kreditor penerima
        Permasalahan tersebut sangatlah mendasar dan           fidusia berkedudukan sebagai kreditor yang
sangat pokok, mengingat ada kemungkinan                        diutamakan dari kreditor-kreditor lainnya,
kesengajaan dari kreditor untuk tidak mendaftarkan         2. Asas droit de suite, yaitu objek jaminan
jaminan fidusia pada saat setelah benda jaminan                fidusia tetap mengikuti benda yang menjadi
fidusia telah dibebani dengan jaminan fidusia.                 objek jaminan fidusia dalam tangan siapapun
Dikatakan sangat mendasar karena penerima fidusia              benda tersebut berada.
sangat lemah posisinya, apabila benda yang telah           3. Asas asesoritas, yaitu jaminan fidusia adalah
dibebani jaminan fidusia tidak dilakukan pendaftaran.          merupakan        perjanjian    ikutan,     yang
Selain memberikan perlindungan terhadap kreditor               mengandung arti bahwa perjanjian fidusia
pihak ketiga juga meski diberi perlindungan                    ditentukan oleh perjanjian lain yaitu perjanjian
manakala objek jaminan fidusia disewakan atau                  utama bagi jaminan fidusia atau perjanjian
dipinjampakaikan kepada pihak ketiga. Undang-                  prinsipal.
undang Jaminan fidusia memang dengan tegas                 4. Asas bahwa jaminan fidusia dapat diletakkan
mengatur mengenai pembenanan pendaftaran serta                 utang baru akan ada (kontinjen).
sanksi akibat adanya perbuatan yang tidak                  5. Asas bahwa jaminan fidusia dapat dibebankan
mendaftarkan jaminan fidsuis tersebut, namun                   terhadap benda yang akan ada.
Undang-undang tidak tegas mengatur batas waktu             6. Asas bahwa jaminan fidusia dapat dibebankan
pendaftaran jaminan fidusia setelah benda jaminan              terhadap bangunan yang terdapat diatas tanah
fidusia dibebani jaminan fidusia.                              milik orang lain.
        Bisa saja setelah benda yang dibebani jaminan      7. Asas bahwa jaminan fidusia berisikan uraian
fiduasia oleh notaris dalam bentuk notariil yang               secara detail terhadap subjek dan objek
disebut Akta Jaminan Fidusia tidak langsung                    jaminan fidusia.
didaftarkan oleh notaris atau bahkan akta tersebut         8. Asas bahwa pemberi jaminan fidusia harus
hanya dibuatkan salinan dan diberikan kepada pihak             orang yang memiliki kewenangan hukum atas
penerima fidusia tanpa ada pendaftaran. Sebagai                objek jaminan fidusia.
gambaran awal jikalau ada batas waktu sehingga             9. Asas bahwa jaminan fidusia harus didaftar ke
notaris setelah melakukan pembebanan benda                     kantor pendaftaran fidusia.
jaminan fidusia bisa langsung melakukan pendaftaran        10. Asas bahwa benda yang dijadikan objek
tanpa mengulur-ngulur waktu lagi, begitu pula pihak            jaminan fidusia tidak dapat dimiliki oleh
penerima fidusia sebagai kreditor tidak bisa                   kreditor penerima jaminan fidusia sekalipun
menunggu lagi setelah kreditnya bermasalah baru                hal itu diperjanjikan.
mendaftarkan jaminan fidusia. Ketidak-adanya               11. Asas bahwa jaminan fidusia memberikan hak
mengenai pengaturan batas waktu pendaftaran                    prioritas kepada kreditor penerima fidusia
jaminan fidusia menggambarkan adanya norma                     terlebih dahulu mendaftarkan ke kantor
kosong dalam Undang-undang jaminan fidusia                     pendaftaran fidusia.
megenai pengaturan batas waktu pendaftaran jaminan         12. Asas bahwa pember jaminan fidusia yang
fidusia.                                                       tetap menguasai benda jaminan harus
        Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang                mempunyai itikad baik (te goeder trouw, in
dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan dan                     good faith).
Kebudayaan, norma diartikan sebagai: pertama,              13. Asas bahwa jaminan fidusia mudah
peraturan atau ketentuan yang mengikat warga                   dieksekusi10.
kelompok dalam masyarakat dipakai sebagai                      Dengan hakekat asas hukum yang berifat
panduan, tatanan, dan kendali tingkah laku yang         abstrak, sementara norma hukum merupakan
sesuai dan diterima. Kedua, peraturan, ukuran, atau     konkretisasi asas hukum. Apabila tata cara
kaedah yang dipakai sebagai tolak ukur untuk menilai    penormaan       pembuatan      undang-undang      tidak
dan membandingkan sesuatu. Selain norma hukum,          didasarkan pada asas hukum, hal ini akan mempunyai
ada juga norma sosial dan norma agama dan norma            9
susila. Norma agama merupakan konsep yang menata               Anton M Muliono, et al, 1989, Kamus Besar Bahasa
                                                        Indonesia, Departemen, Pendidikan dan Kebudayaan, Balai
tingkah laku manusia dalam pergaulan dengan             Pustaka, Jakarta, hal. 617-618
sesamanya yang bersumber pada ajaran agamanya,              10
                                                                Tan Kamelo, 2006, Hukum Jaminan Fidusia Suatu
                                                        Kebutuhan Yang Didambakan, Alumni, Bandung, hal. 161-170

                  Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013                               Page 4
dampak yang berbahaya, hal tersebut bukannya akan                hukumnya tersebut tersedia beberapa metode
menciptakan      kepastian    hukum     tapi    akan             penemuan hukum. Didalam ketidak-lengkapan dan
menimbulkan permasalahan-permasalahan yang akan                  ketidak-jelasan peraturan perundang-undangan maka
mengganggu dan menjadi beban para pelaku usaha                   tersedialah metode interpretasi         atau metode
baik perbankan ataupun lembaga pembiayaan. Dalam                 penafsiran. Ada berbagai macam interpretasi.
hal ini permasalahan yang dapat dilihat adalah                   Bruggink mengelompokannya dalam 4 model yaitu:
masalah batas waktu dalam pendaftaran jaminan                         1. Interpretasi      bahasa   (de    taalkundige
fidusia yang tidak ditentukan dalam Undang-undang                          interpretatie)
jaminan fidusia atau disebut pula dengan norma                        2. Historis undang-undang (de wetshistorische
kosong/kekosongan hukum (leemten in het recht).                            interpretative)
        Mempelajari ilmu hukum hanya dengan                           3. Sistematis (de systematische interpretative)
mempelajari kaedah hukumnya saja tidaklah cukup,                      4. Kemasyarakatan        (de    maatschappelijke
mengerti kaedah hukum belumlah berarti menguasai                           interpretative)14.
hukumnya. Disamping kaedah hukumnya harus pula                           Disamping empat macam interpretasi tersebut
dipelajari sistem hukumnya. Sistem merupakan                     diatas, juga dikenal juga interpretasi komparatif dan
tatanan atau kesatuan yang utuh yang terdiri dari                interpretasi antisipatif. Selain interpretasi juga
bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling berkaitan             dikenal 3 (tiga) bentuk konstruksi hukum, yakni
erat satu sama lain yaitu kaedah atau pernyataan                 (argumentum Per Analogiam (analogi), Argumentum
tentang yang seharusnya, sehingga sistem hukum                   a Contrario (a contrario), Rechtsverfijning
merupakan sistem hukum normatif. Dengan kata lain                (penyempitan hukum). Kontstruksi hukum sangat
sistem hukum adalah suatu kumpulan unsur-unsur                   dibutuhkan dalam menghadapi kekosongan hukum
yang ada dalam interaksi satu sama lain yang                     (leemten).
merupakan satu kesatuan yang terorganisasi dan                           Undang-undang Jaminan Fidusia mempunyai
kerjasama kearah tujuan kesatuan11.                              sistem penormaan yang mengarah atau mengaplikasi
          Menurut Prof. DR. M. Solly Lubis, SH                   sistem dari Undang-undang Nomor 4 tahun 1996
sistem hukum adalah semua perangkat hukum yang                   tentang Hak Tanggungan. Apabila dilakukan
berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak                    perbandingan antara Undang-undang Nomor 42
tertulis, baik produk Pemerintah Pusat maupun                    tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia dengan Undang-
Produk Pemerintah Daerah12. Salah satu dari sistem               undang Nomor 4 tahun 1996 tentang Hak
hukum adalah sistem hukum bersifat lengkap, yaitu                Tanggungan (untuk selanjutnya cukup disebut
melengkapi kekosongan dan ketidak-jelasan hukum.                 Undang-undang Hak Tanggungan), maka tampak
Peraturan perundang-undangan itu sifatnya tidak                  perbedaan-perbedaan salah satunya adalah jangka
lengkap. Tidak ada dan tidak mungkin ada peraturan               waktu kadaluwarsa (batas waktu) pendaftaran, pada
perundang-undangan yang lengkap selengkap-                       Undang-undang Jaminan Fidusia tidak jelas,
lengkapnya sifatnya dan sejelas-jelasnya. Tidak ada              sedangkan dalam Undang-undang Hak Tanggungan
peraturan perundang-undangan yang dapat mengatur                 adalah 7 hari kerja.
seluruh kegiatan kehidupan manusia secara tuntas,                        Lebih jelas pendaftaran hak tanggungan yang
lengkap, dan jelas, karena kegiatan manusia sangat               termuat dalam Pasal 13 ayat (1) menyatakan bahwa
luas, baik jenis maupun jumlahnya. Ketidak-                      “pemberian hak tanggungan wajib didaftarkan pada
lengkapan, ketidak-jelasan atau kekosongan hukum                 Kantor Pertanahan”, dilanjutnya dalam Pasal 13 ayat
itu diatasi oleh sistem hukum itu sendiri dengan                 (2) menyatakan bahwa “selambat-lambatnya 7 (tujuh)
penemuan hukum13.                                                hari kerja setelah penendatangan akta pemberian hak
        Masalah kekosongan norma dalam undang-                   tanggungan sebagaiman dimaksud dalam Pasal 10
undang jaminan fidusai mengenai batas waktu                      ayat (2), PPAT wajib mengirimkan Akta Pemberian
pendaftaran jaminan fidusia merupakan permasalahan               Hak Tanggungan yang bersangkutan dan wakah lain
mendasar yang dapat menciptakan kepastian hukum.                 yang diperlukan kepada Kantor Pertanahan”. Dari
Menurut Friedman dalam teori sistem hukumnya                     ketentuan diatas diketahui, kewajiban pendaftaran
menyebutkan setiap sistem hukum terdapat tiga                    hak tanggungan ada ditangan Pejabat Pembuat Akta
unsur, yaitu struktur, substansi, dan kultur hukum.              Tanah (untuk selanjutnya cukup disebut PPAT).
Permasalahan kekosongan norma batas waktu                        PPAT dalam jangka waktu yang sudah ditentukan
pendaftaran jaminan fidusia merupakan permasalahan               diwajibkan untuk segera mendaftarkan Akta
pada norma hukum dan asas hukum dalam suatu                      Pembebanan Hak Tanggungan (untuk selanjutnya
perundang-undangan dalam hal ini adalah Undang-                  cukup disebut APHT) yang bersangkutan berserta
undang jaminan fidusia.                                          dengan warkah lainnya kepada Kantor Pertanahan.
        Setelah dikemukakan bahwa peraturan                              Ketentuan Pasal 13 ayat (2) Undang-undang
perundang-undang itu tidak jelas atau tidak lengkap,             Hak Tanggungan, juga ditentukan batas waktu
maka harus diketemukan hukumnya dengan                           pengiriman APHT dan warkah lainnya yang
menjelaskan, menafsirkan atau melengkapi peraturan               diperlukan dalam rangka pendaftaran Hak
perundang-undangannya,        untuk      menemukan               Tanggungan, ditentukan selambat-lambatnya 7
                                                                 (tujuh) hari kerja sudah APHT ditanda tangani para
   11
         Sudikno Mertokusumo, 2010, Penemuan Hukum,
Unoversitas Atmajaya, Yogyakarta, hal. 24 
   12                                                               14
       Solly Lubis, 2009, Ilmu Pengetahuan Perundang-undangan,           Philipus M. Hadjon, Tatiek Sri Djatmiati, 2009,
Mandar Maju, Bandung, hal.3                                      Argumentasi Hukum, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta,
   13
       Sudikno Mertokusumo, Op cit, hal. 33                      hal. 26

                      Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013                                        Page 5
pihak. Ketentuan batas waktu pengiriman berkas                 melaksanakan kewajibannya, yakni pendaftaran
permohonan pendaftaran Hak Tanggungan, yang                    jaminan fidusia sesuai yang diatur oleh Undang-
mewajibkan PPAT untuk mengirim berkas                          undang. Hal ini tidak saja bertujuan untuk
kelengkapannya kepada Kantor Pertanahan selambat-              memberikan perlindungan maupun kepastian hukum
lambatnya     7     (tujuh)   hari  kerja     setelah          bagi kreditor tetapi juga memberikan rasa keadilan.
penandatanganan APHT ini menurut Angka 7                               Berdasarkan hasil penalaran tersebut diatas,
Penjelasan Umum atas Undang-undang Hak                         diperlukan pasal tambahan mengenai pengaturan
Tanggungan dimaksudkan dalam rangka memperoleh                 batas waktu pendaftaran jaminan fidusia. Perumusan
kepastian hukum mengenai kedudukan yang                        dari pasal tambahan tersebut dapat memenuhi asas
diutamakan bagi kreditor pemegang Hak Tanggungan               peraturan perundang-undangan yakni asas ketertiban
tersebut”.                                                     dan kepastian hukum, yang dimaksud dengan asas
        Menemukan hukum baru untuk melengkapi                  ketertiban dan kepastian hukum adalah bahwa setiap
kekosongan hukum (recht vacuum) dari Undang-                   Materi Muatan Peraturan Perundang-undangan harus
undang Jaminan Fidusia mengenai permasalahan                   dapat menimbulkan ketertiban dalam masyarakat
batas waktu ini yang tepat adalah dengan cara                  melalui jaminan adanya kepastian hukum17.
mengkonstruksi hukum menggunakan metode                                Perumusan pengaturan pasal batas waktu
konstruksi hukum Argumentum Per Analogiam                      tersebut menggunakan teknik pengacuan. Teknik
(analogi). Ada kalanya peraturan perundang-                    pengacuan ini pada dasarnya setiap pasal merupakan
undangan terlalu sempit ruang lingkupnya, sehingga             suatu kebulatan pengertian tanpa mengacu ke pasal
untuk menerapkan undang-undang pada peristiwanya               atau ayat yang lain. Hal tersebut untuk menghindari
hakim akan memerluas dengan metode Argumentum                  pengulangan rumusan dapat digunakan teknik
Per Analogiam (analogi). Dengan demikian analogi               pengacuan. Teknik pengacuan dilakukan dengan
peristiwa yang serupa, sejenis atau mirip dengan               menunjuk pasal atau ayat dari Peraturan Perundang-
diatur dalam undang-undang diperlakukan sama15.                undangan yang bersangkutan atau Peraturan
Analogi merupakan metode penemuan hukum                        Perundang-undangan yang lain dengan menggunakan
dimana hakim mencari esensi yang lebih umum dari               frase sebagaimana dimaksud dalam pasal…. Atau
sebuah peristiwa hukum atau perbuatan hukum baik               sebagaimana dimaksud pada ayat…18. Jadi
yang telah diatur oleh undnag-undang manapun yang              mengenai pasal yang ditambahkan dapat dirumuskan
belum ada peraturannya16.                                      menjadi: “sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
        Dalam permasalahan diatas dilihat dalam                dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
Pasal 13 Undang-undang Hak Tanggungan, yang                    kerja setelah pendandatangan Akta Pembebanan
mengatur pemberi hak tanggungan wajib didaftarkan              Jaminan Fidusia, Notaris wajib mendaftarkan Akta
selambat-lambatnya 7 hari kerja. Kemudian apakah               Pembebanan Jaminan Fidusia pada Kantor
pemberi fidusia wajib didaftarkan selambat-                    Pendaftaran Fidusia”. Dengan penambahan pasal
lambatnya 7 hari kerja? Karena didalam undang-                 tersebut sehingga pasal yang mengatur mengenai
undang jaminan fidusia hanya mengatur tentang                  pendaftaran jaminan fidusia, yakni Pasal 11 berbunyi:
pendaftarannya saja tanpa ada batas waktu. Didalam                  (1) Benda yang dibebani dengan jaminan fidusia
melakukan      penemuan      hukum     pertama-tama                     wajib didaftarkan
dilakukan mencari esensi dari hak tanggungan, yaitu                 (2) Sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
jaminan utang. Kemudian dicari esensi dari fidusia,                     dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat
yaitu jaminan utang. Dengan demikian, ditemukan                         belas) hari kerja setelah pendandatangan
bahwa jaminan utang merupakan genus (peristiwa                          Akta Pembebanan Jaminan Fidusia, Notaris
umum), sedangkan hak tanggungan dan fidusia                             wajib mendaftarkan Akta Pembebanan
masing-masing adalah species (peristiwa khusus).                        Jaminan Fidusia pada Kantor Pendaftaran
Metode analogi ini menggunakan penalaran induksi,                       Fidusia.
yaitu berfikir dari peristiwa khusus ke peristiwa                   (3) Dalam hal benda yang dibebani dengan
umum. Jadi kesimpulannya Jaminan Fidusia juga                           Jaminan fidusia berada diluar wilayah
wajib didaftarkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari                     Negara republik Indonesia, kewajiban
kerja.                                                                  sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tetap
        Batas waktu 7 (tujuh) hari tersebut kalau                       berlaku.
ditinjau dari letak Kantor Pendaftaran Jaminan
Fidusia yakni Kantor Kementrian Hukum dan Hak                                      III. SIMPULAN
Asasi Manusia yang hanya ada di Wilayah Provinsi
sebagai tempat pendaftaran Jaminan Fidusia, maka                      Untuk mewujudkan kepastian hukum dalam
batas waktu 7 (tujuh) hari tersebut terlalu singkat.           pendaftaran jaminan fidusia, hendaknya notaris
Berdasarkan jarak tersebut, maka idealnya batas                segera melakukan pendaftaran benda yang telah
waktu ditetapkan 14 (empat belas) hari kerja. Hal ini          dibebani jaminan fidusia pada Kantor Pendaftaran
akan membantu kreditor yang akan mendaftarkan                  Jaminan Fidusia, dan Kantor Pendaftaran Jaminan
jaminan fidusia yang ada di kabupaten yang jauh dari           Fidusia mengenakan sanksi berupa denda apabila
Kantor Pendaftaran Jaminan Fidusia dapat
                                                                  17
                                                                     C.S.T. Kansil, Christine, S.T. Kansil, 2007, Memahami
   15
        Sudikno Mertokusumo, Op cit, hal 86                    Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Undang-undang
    16
        Ahmad Rifai, 2010, Penemuan Hukum Oleh Hakim Dalam     Nomor 10 Tahun 2004), Pradnya Paramitha, Jakarta, hal. 121.
                                                                  18
Perspektif Hukum Progresif, Sinar Grafika, Jakarta, hal. 75          Ibid, hal. 47

                     Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013                                        Page 6
notaris melakukan pendaftaran jaminan fidusia telah       pendaftaran jaminan fidusia dalam Undang-undang
melawati batas waktu pendaftaran jaminan fidusia.         Nomor 42 Tahun 1999 tentang jaminan fidusia ini
Untuk pemerintah sebagai lembaga eksekutif dan            sehingga dapat menjamin kepastian hukum terhadap
Dewan Perwakilan Rakyat sebagai anggota legeslatif        masyarakat.
dapat merubah atau merevisi tentang batas waktu

                                            DAFTAR BACAAN

Zainuddin Ali, 2009, Sosiologi Hukum, Sinar Grafika, Jakarta.
Racmadi Usman, 2009, Hukum Jaminan Keperdataan, Sinar Grafika, Jakarta.
Andi Prajitno, 2009, Hukum Fidusia (Problematika Yuridis Pemberlakuan Undang-undang No. 42 Tahun 1999),
        Bayumedia Publishing, Malang.
Anton M Muliono, et al, 1989, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen, Pendidikan dan Kebudayaan, Balai
        Pustaka, Jakarta.
Ahmad Rifai, 2010, Penemuan Hukum Oleh Hakim Dalam Perspektif Hukum Progresif, Sinar Grafika, Jakarta.
Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, 2000, Jaminan Fidusia, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Kansil C.S.T, Christine, S.T. Kansil, 2007, Memahami Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Undang-
        undang Nomor 10 Tahun 2004), Pradnya Paramitha, Jakarta.
Philipus M. Hadjon, Tatiek Sri Djatmiati, 2009, Argumentasi Hukum, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Solly Lubis, 2009, Ilmu Pengetahuan Perundang-undangan, Mandar Maju, Bandung.
Sudikno Mertokusumo, 2010, Penemuan Hukum, Unoversitas Atmajaya, Yogyakarta.
Sri Soedewi Masjchun Sofwan, 1982, Himpunan Karya Tentang Hukum Jaminan, Liberty, Yogyakarta.
Tan Kamelo, 2006, Hukum Jaminan Fidusia Suatu Kebutuhan Yang Didambakan, Alumni, Bandung.
http://www.bappenas.go.id/node/116/1945/pentingnya-kepastian-hukum/, tanggal 16 Maret 2012.




                  Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013                            Page 7
PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA
                                YANG TIDAK DIDAFTARKAN
                  (STUDI PADA BANK PERKREDITAN DI KABUPATEN GIANYAR)

                                                              Oleh

                          Dewa Putu Sastrawan*, Ni Nyoman Sukeni**, I Ketut Westra***
                                Program Magister Kenotariatan Universitas Udayana
                                        E-mail : dewaputusas@yahoo.co.id



                                                            ABSTRACT

         Today the role of rural banks (BPR) in extending credit to public sector businesses, especially for micro,
small and medium enterprises (SMEs) has grown rapidly and received appreciation from the community. BPR takes
the role of the SME sector weakness, especially in terms of collateral accepted for credit with a moving object is
perceived to be a motor vehicle less marketable.
         Article 11 paragraph (1) of Law No. 42 of 1999 concerning Guarantee Fiduciary determines that "it is
burdened with the fiduciary must be registered". Fiduciary Warranty registration in order to provide legal certainty
to stakeholders and fiduciary registration entitles the precedence (preferred) to the recipient of a fiduciary to the
other creditors. But in practice in BPR, the registration shall be made to the object that the object of such fiduciary
is not done well in accordance with, the various considerations and reasons.
         From the results of a study of 7 (seven) Respondents to the BPR in Gianyar regency showed that the factors
causing the object is not registered is a fiduciary with respect to bureaucratic problems regarding registration fees
and burdensome for SME customers.

Keywords: Fiduciary, Registration, and Settlement.

* Mahasiswa Program Studi Magister Kenotariatan T.A. 2010/2011
** Pembimbing I
*** Pembimbing II
               I. PENDAHULUAN                            (lacks of fund).20 Fungsi tersebut diwujudkan dalam
                                                         kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dalam
        Upaya untuk memperkuat fundamental               bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
industri perbankan serta memberikan arah dan             masyarakat dalam bentuk pinjaman atau disebut
strategi perbankan sebagai akibat dari krisis ekonomi    pemberian kredit. Bank disamping memperhatikan
tahun 1997 yang melanda Negara Indonesia, maka           prinsip kepercayaan juga harus memperhatikan
sejak awal tahun 2004 telah memiliki Arsitektur          prinsip kehati-hatian (prudential pinciple). Peran
Perbankan Indonesia (API) sebagai blueprint (cetak       bank dan orang-orang yang terlibat didalamnya,
biru) mengenai arah dan tatanan perbankan nasional       terutama dalam membuat kebijaksanaan dan
kedepan. Dikatakan sebagai blueprint karena              menjalankan kegiatan usahanya wajib menjalankan
Arsitektur Perbankan Indonesia (API) bukan hanya         tugas dan wewenangnya masing-masing secara
merupakan suatu policy recommendation bagi               cermat, teliti, dan profesional sehingga memperoleh
industri perbankan nasional dalam menghadapi             kepercayaan masyarakat.21
segala perubahan yang terjadi pada masa mendatang,                Ketentuan Pasal 5 Undang-Undang Republik
melainkan juga menjadi policy direction mengenai         Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan,
arah yang harus ditempuh oleh perbankan dalam            sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
kurun waktu yang cukup panjang.19                        Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998, dikenal 2
        Perbankan Indonesia dalam melakukan              (dua) jenis bank yaitu Bank Umum dan Bank
usahanya yang berasaskan atas demokrasi ekonomi          Perkreditan Rakyat. Pengertian Bank Perkreditan
dengan menggunakan prinsip kehati-hatian, fungsi         Rakyat sesuai dengan Pasal 1 angka 4 Undang-
utamanya mempunyai peran penting sebagai lembaga         Undang Perbankan tersebut dalam ketentuan umum
perantara (intermediary) antara pihak pemilik modal      menyebutkan, “Bank Perkreditan Rakyat adalah bank
dan pihak yang membutuhkan modal atau dengan             yang melaksanakan kegiatan usaha secara
kata lain sebagai perantara antara pihak-pihak yang      konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah
memiliki kelebihan dana (surplus of fund) dengan         yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa
pihak-pihak yang kekurangan dan memerlukan dana          dalam lalu lintas pembayaran.” Peraturan pelaksana
                                                         yang mengatur lebih lanjut tentang usaha Bank

                                                                                20
                                                                                    Hermansyah, 2009, Hukum Perbankan Nasional
                                                                     Indonesia, Edisi Revisi Cetakan V, Kencana Prenada Media
          19
             Daeng Naja H.R., 2005, Hukum Kredit dan Bank            Group, Jakarta, hal. 20.
                                                                         21
Garansi, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, hal. 15.                          Ibid., hal. 65-66.

                     Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013                                              Page 8
Perkreditan Rakyat ini diatur melalui Peraturan Bank           hak tanggungan sebagaimana ditentukan dalam
Indonesia (PBI) Nomor 8/26/PBI/2006 Tanggal 8                  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
Nopember 2006 Tentang Bank Perkreditan Rakyat.                 1996 Tentang Hak Tanggungan.23
Bank Perkreditan Rakyat sebagai bagian dari                            Undang-Undang Jaminan Fidusia mengatur
perbankan nasional mempunyai visi untuk                        tentang pembebanan jaminan fidusia. Untuk
mewujudkan industri yang sehat, dinamis, kuat,                 memberikan kepastian hukum, Pasal 5 ayat (1)
produktif dan berdaya saing agar mampu                         Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,                      Jaminan Fidusia menyatakan, “pembebanan benda
khususnya Usaha Mikro dan Kecil (UMK).                         dengan jaminan fidusia dibuat dengan Akta Notaris
       Sebagaimana dikenal dalam setiap pemberian              dalam Bahasa Indonesia dan merupakan akta jaminan
kredit yang menganut asas kehati-hatian (prudent               fidusia”. Akta Notaris tentang jaminan fidusia yang
banking), maka dikenal dengan Formula 5 C’s yaitu :            telah dibuat tersebut harus ditindak lanjuti dengan
Character          (watak/kepribadian)      Capacity           melakukan pendaftaran jaminan fidusia. Hal ini
(kemampuan), Capital (permodalan), Collateral                  merupakan suatu kewajiban sebagaimana yang diatur
(jaminan), Condition of economic (kondisi ekonomi).            dalam Undang-Undang Jaminan Fidusia Pasal 11
Dalam perkembangannya Formula 5 C’s tersebut                   ayat (1) yang menyatakan “benda yang dibebani
berkembang menjadi Formula 6 C’s dengan                        dengan jaminan fidusia wajib didaftarkan”. Dengan
menambahkan yang keenam yaitu “cash flow” (arus                pendaftaran akan menjadi tanda lahirnya jaminan
kas). Berkenaan dengan Formula 5 C’s dalam proses              fidusia sebagaimana yang diatur dalam Pasal 14 ayat
persetujuan pemberian kredit di atas, maka salah satu          (3), yang menyatakan “jaminan fidusia lahir pada
yang penting harus disediakan oleh calon debitor               tanggal yang sama dengan tanggal dicatatnya jaminan
adalah menyangkut jaminan (collateral). Pengajuan              fidusia dalam buku daftar fidusia”
jaminan ini akan menjadi pertimbangan dalam                            Melalui    pendaftaran     jaminan     fidusia
menentukan jumlah permohonan kredit yang akan                  merupakan salah satu wujud dari asas publisitas dan
disetujui nanti, karena faktor jaminan merupakan               melindungi kreditor dari debitor-debitor yang
security faktor bila terjadi permasalahan kredit               mempunyai keinginan tidak baik sehingga tercipta
dikemudian hari.                                               adanya suatu kepastian hukum bila mana dikemudian
       Antara pemberian kredit dengan jaminan                  hari terjadi permasalahan kredit sehingga diharapkan
mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan.                dapat dilakukan eksekusi dengan mudah dan cepat.
Jaminan hampir selalu dipersyaratkan dalam suatu               Dengan pendaftaran jaminan fidusia, maka kreditor
pemberian kredit. Sedangkan perjanjian pemberian               mempunyai kedudukan yang utama dalam kaitannya
jaminan tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya               dengan kreditor lainnya. Sebagai hak kebendaan,
perjanjian yang mendasari adanya utang piutang atau            jaminan fidusia mempunyai hak didahulukan
perjanjian kredit. Oleh karena itu kedudukan jaminan           terhadap kreditor lain (droit de preference) untuk
adalah sebagai perjanjian accessoir (ikutan) dari              mengambil pelunasan piutangnya atas hasil eksekusi
perjanjian pokok, yaitu perjanjian kredit.                     benda jaminan. Hak tersebut tidak hapus walaupun
       Jaminan yang lasim dipersyaratkan oleh Bank             terjadi kepailitan pada debitor. Pemegang fidusia
Perkreditan Rakyat dalam proses pengajuan kredit               merupakan kreditor separatis sebagaimana yang
adalah berupa jaminan benda bergerak yaitu berupa              dicantumkan dalam Pasal 56 Undang-Undang
kendaraan bermotor dan benda tidak bergerak dalam              Kepailitan. Pengakuan hak separatis akan
bentuk tanah dan/atau bangunan. Hak kebendaan                  memberikan perlindungan hukum bagi kreditor
yang dapat dikategorikan dalam objek jaminan                   pemegang fidusia.24
fidusia seperti; kendaraan bermotor, mesin pabrik,                     Namun dalam kenyataan Bank Perkreditan
bangunan diatas hak sewa, dan rumah susun.22                   Rakyat di Kabupaten Gianyar dalam pemberian
Terhadap pembebanan jaminan benda begerak ini                  kredit dengan jaminan fidusia tidak melakukan proses
dilakukan melalui lembaga jaminan fidusia                      pendaftaran jaminan fidusia tersebut sesuai dengan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor                   ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang
42 Tahun 1999 tentang Jiminan Fidusia yang                     Jaminan Fidusia Nomor 42 Tahun 1999. Dalam hal
sebelumnya dikenal dengan istilah Fiduciare                    ini dapat diasumsikan bahwa tidak semua debitor
Eigendoms Overdracht, atau disingkat dengan FEO..              akan melunasi pinjamannya dengan lancar dan tertib.
Sedangkan untuk pembebanan jaminan benda tidak                 Dengan tidak dilakukannya pendaftaran ini jelas
bergerak pembebananya mengikuti ketentuan                      merupakan suatu kelalaian dari pihak kreditor. Hal ini
sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang                    akan mengakibatkan adanya konsekuensi hukum
Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan.                     bilamana debitor atau pemberi fidusia terjadi
         Dalam penjelasan Undang-Undang Republik               permasalahan kredit dalam memenuhi perjanjian
Indonesia Nomor 42 Tahun 1999 tentang jaminan                  kredit yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan
fidusia menyebutkan, bahwa objek atau ruang                    tidak didaftarkannya akta jaminan fidusia itu, sudah
lingkup yang diatur dalam jaminan fidusia ini                  tentu tidak akan diterbitkanya sertifikat jaminan
diberikan pengertian yang lebih luas yaitu benda               fidusia yang mempunyai kekuatan titel eksekutorial
bergerak yang berwujud maupun tidak berwujud, dan
benda tak bergerak yang tidak dapat dibebani dengan                23
                                                                      Rachmadi Usman, 2009, Hukum Jaminan Keperdataan,
                                                               Sinar Grafika, Jakarta, hal. 178. 
              22                                                          24
                 Andreas Albertus Andi Prajitno, 2010, Hukum                 Tan Kamelo, 2006, Hukum Jaminan Fidusia Suatu
Fidusia, Selaras, Malang, hal. 57.                             Kebutuhan Yang Didambakan, Alumni, Bandung, hal. 29.  

                       Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013                                      Page 9
yang     didalamnya      berisi   irah-irah    “DEMI                    Lokasi penelitian ditentukan secara purposive
KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN                                 yaitu pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten
YANG MAHA ESA” yang merupakan hak dari                         Gianyar.
penerima fidusia untuk menjual benda yang menjadi              2.4. Jenis dan Sumber Data
objek jaminan fidusia atas kekuasaan sendiri bila                       Jenis dan sumber data yang digunakan dalam
terjadi cedera janji menjadi sulit dilaksanakan oleh           penelitian ini bersumber dari 2 jenis data yaitu data
pihak kreditor (bank).                                         primer (lapangan) dan data sukunder (kepustakaan).
        Berdasarkan uraian tersebut, maka menarik              Data primer atau lapangan diperoleh dari Bank
untuk dilakukan penelitian terhadap perjanjian kredit          Perkreditan Rakyat di Kabupaten Gianyar dan
dengan jaminan fidusia yang tidak didaftarkan                  sukunder atau kepustakaan diperoleh dari buku-buku
sebagai suatu studi pada Bank Perkreditan Rakyat di            literatur yang ada kaitannya dengan masalah yang
Kabupaten Gianyar.                                             diteliti.
        Adapun yang menjadi tujuan yang ingin                  2.5. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel
dicapai dari penelitian ini meliputi tujuan umum dan                    Populasi yang diambil dalam penelitian ini
tujuan khusus. Tujuan secara umum, untuk                       adalah Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten
mengetahui secara mendalam terhadap pendaftaran                Gianyar yang jumlahnya terdiri dari 28 Bank
jaminan fidusia yang objeknya terutama adalah benda            Perkreditan Rakyat.27 Sedangkan sampel yang diteliti
bergerak yang berwujud sebagai jaminan, yang                   dari 28 buah populasi tersebut akan diteliti sebanyak
banyak dijumpai dalam proses pemberian kredit di               7 Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Gianyar
perbankan pada umumnya. Sedangkan tujuan khusus,               dengan menggunakan sistem Random Sampling
untuk mengetahui :                                             (acak) melalui undian. Hal ini dilakukan karena sifat
      a. Faktor-faktor yang mempengaruhi tidak                 dan populasi adalah bersifat homogen, dalam arti
           didaftarkan jaminan fidusia dalam                   setiap populasi dapat mewakili dan tersedia daftar
           perjanjian kredit.                                  dari seluruh unit populasi.
      b. Akibat hukum dari jaminan fidusia yang                2.6. Tehnik Pengumpulan data
           tidak didaftarkan dalam perjanjian kredit.                   Untuk     mengumpulkan        data   lapangan
      c. Upaya-upaya penyelesaian permasalahan                 digunakan teknik wawancara dengan pedoman
           kredit dengan jaminan fidusia yang tidak            wawancara yang dibuat sebelumnya dengan informan
           didaftarkan pada Bank Perkreditan Rakyat            pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Gianyar.
           di Kabupaten Gianyar.                               Sedangkan mengumpulkan data kepustakaan
                                                               digunakan teknik membaca dan mencari buku-buku
            II.   METODE PENELITIAN                            literatur yang ada kaitannya dengan masalah.
                                                               2.7. Tehnik Analisa Data
2.1. Jenis Penelitian                                                   Setelah semua data terkumpul, baik data
        Jenis penelitian yang digunakan dalam                  lapangan maupun data kepustakaan kemudian
penelitian ini secara yuridis empiris, yaitu mendekati         diklasifikasi secara kualitatif sesuai dengan masalah.
masalah dari peraturan perundang-undangan yang                 Data tersebut dianalisa dengan teori-teori yang
berlaku dan penerapannya dalam kenyataan yang                  relevan, kemudian disimpulkan untuk menjawab
terjadi dalam masyarakat dalam hal ini pada Bank               permasalahan dan akhirnya data tersebut disajikan
Perkreditan Rakyat di Kabupaten Gianyar. Melalaui              secara deskriptif analitis.
penelitian secara yuridis empiris, maka pendekatan
yang dilakukan dengan cara menganalisis tentang                III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
sejauh manakah suatu peraturan perundang-undangan
atau hukum yang sedang berlaku secara efektif atau             3.1. Gambaran Umum Bank Perkreditan Rakyat
dengan kata lain untuk mengetahui sejauh mana                       di Kabupaten Gianyar
bekerjanya hukum di dalam masyarakat.25                               Berdasarkan data dari Bank Indonesia jumlah
2.2. Sifat Penelitian                                          seluruh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) per
        Sifat dalam penelitian ini adalah bersifat             Desember 2011 yang ada di Propinsi Bali adalah
deskriptif, yaitu menggambarkan kenyataan yang                 sebanyak 138 BPR. Dari jumlah BPR tersebut di atas,
terjadi, dalam hal ini pada Bank Perkreditan Rakyat            Kabupaten Gianyar menduduki peringkat ketiga
di Kabupaten Gianyar. Penelitian deskriptif                    terbanyak dengan jumlah 28 BPR setelah Kabupaten
merupakan penelitian yang bertujuan melukiskan                 Badung dan Kota Denpasar, dengan total aset
tentang sesuatu hal di daerah tertentu pada saat               mencapai lebih dari Rp.800.000.000.000,- (delapan
tertentu dan untuk menentukan ada tidaknya                     ratus miliar rupiah), dan dana yang dihimpun dari
hubungan antara suatu gejala dengan gejala lainnya             masyarakat baik dalam bentuk tabungan maupun
dalam masyarakat.26                                            deposito sebesar Rp.477.000.000.000,- (empat ratus
2.3. Lokasi Penelitian                                         tujuh puluh tujuh miliar rupiah), serta sebesar
                                                               Rp.633.000.000.000,- (enam ratus tiga puluh tiga
                                                               miliar rupiah) telah disalurkan kepada masyarakat

           25
              Bahder Johan Nasution, 2008, Metode Penelitian
                                                                    27
Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung, hal. 123.                           http://www.bi.go.id/biweb/Templates/Statistik/New_Laporan
    26
       Bambang Waluyo, 2008, Penelitian Hukum Dalam Praktek,   BPR.aspx?NRMODE=Published&NRNODEGUID. Diakses pada
Sinar Grafika, Jakarta, hal. 8.                                hari Sabtu, tanggal 24 Desember 2011.

                     Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013                                        Page 10
dalam bentuk kredit; seperti kredit modal kerja,                  pendaftaran ke Kantor Wilayah Kementerian
konsumtif dan investasi.                                          Hukum dan Hak Asasi Manusia Propinsi
        Berikut adalah 28 BPR yang ada di Kabupaten               Bali. Terhadap akta jaminan yang
Gianyar, yaitu PD. PBR. Werdhi Sedana, PT. BPR.                   didaftarkan didasarkan pada jumlah kredit
Mitra Bali Srisedana Mandiri, PT. BPR. Pertiwi, PT.               yang cukup besar dan terhadap kredit-kredit
BPR. Angsa Sedanayoga, PT. BPR. Arta Bali Jaya,                   yang telah berpotensi menimbulkan
PT. BPR. Aruna Nirmaladuta, PT. BPR. Ayudhana                     permasalahan.
Semesta, PT. BPR. Bali Dewata, PT. BPR. Bank             3.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi tidak
Kertiawan, PT. BPR. Baskara Dewata, PT. BPR.                   didaftarkan       jaminan       fidusia   dalam
Dewata Candradana, PT. BPR. Eka Ayu Artha                      perjanjian kredit
Bhuana, PT. BPR. Gianyar Parthasedana, PT. BPR.                  Beberapa alasan yang menjadi faktor
Hari Depan, PT. BPR. Krisna Yuna Dana, PT. BPR.          penyebab tidak didaftarkannya           jaminan fidusia
Mas Giri Wangi, PT. BPR. Mulia Wacana, PT. BPR.          dalam perjanjian kredit adalah menyangkut masalah
Nusamba Tegalalang, PT. BPR. Partha Kencana              sebagai berikut:
Tohpati, PT. BPR. Puskusa Balidwipa, PT. BPR.                a. Biaya
Raga Jayatama, PT. BPR. Sari Werdhi Sedana, PT.                   Pendaftaran jaminan fidusia oleh Bank
BPR. Suadana, PT. BPR. Sukawati Pancakanti, PT.                   Perkreditan Rakyat akan menjadi tambahan
BPR. Suryajaya Ubud, PT. BPR. Tish, PT. BPR.                      beban biaya yang harus ditanggung oleh
Ulatidana Rahayu, dan PT. BPR. Ukabima/Widhi                      debitor, karena disamping dalam pencairan
Prima Asih.28                                                     kredit oleh Bank Perkreditan Rakyat debitor
3.2. Tahapan proses pemberian kredit pada Bank                    dikenakan biaya provisi, biaya administrasi,
      Perkreditan Rakyat di Kabupaten Gianyar                     biaya survey, biaya asuransi kredit, dan
        Adapun tahapan dalam proses           kegiatan            biaya akta notaris, jika ditambah lagi dengan
perkreditan yang berlangsung pada Bank Perkreditan                biaya pendaftaran maka debitor merasa
Rakyat di Kabupaten Gianyar dapat dijelaskan                      terbebani dengan biaya-biaya yang harus
sebagai berikut :                                                 dipotong atau dikeluarkan untuk itu. Padahal
    1. Tahap Pengajuan Permohonan                                 Bank Perkreditan Rakyat dalam proses
    2. Tahap Analisa Dokumen                                      pemasaran kreditnya diperuntukkan untuk
    3. Tahap Survey ke Lapangan (On the spot)                     golongan ekonomi menengah ke bawah
    4. Tahap Analisa Kredit                                       dengan sektor usaha mikro yang jumlah
    5. Tahap Loan Komite Kredit                                   kreditnya relatif kecil.
    6. Tahap Keputusan Kredit                                b. Nilai jaminan objek fidusia yang relatif kecil
    7. Tahap Pengikatan Kredit dan Jaminan                        Selain masalah biaya juga pendaftaran
    8. Tahap Pemantauan/Pengawasan Kredit.                        jaminan fidusia tidak dilakukan oleh Bank
3.3. Pembebanan dan pendaftaran jaminan                           Perkreditan Rakyat karena nilai jaminan
      fidusia padaBank Perkreditan Rakyat di                      yang diserahkan oleh debitor terutama yang
      Kabupaten Gianyar                                           berjenis kendaraan roda dua (sepeda motor)
        Ketentuan Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang                  dinilai terlalu kecil dan kurang memadai bila
Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusi                        ditaksir dengan harga pasarnya.
menyatakan “pembebanan benda dengan jaminan                  c. Hambatan eksekusi jaminan fidusia jika
fidusia dibuat dengan akta notaris dalam bahasa                   objeknya hilang
Indonesia dan merupakan Akta Jaminan Fidusia”.                              Adanya anggapan bahwa walaupun
Sedangkan dalam Pasal 11 ayat (1) Undang-Undang                   dilakukan pendaftaran jaminan fidusia sesuai
Nomor 42 Tahun 1999 menyatakan: “benda yang                       dengan ketentuan yang berlaku dirasakan
dibebani dengan jaminan fidusia wajib didaftarkan”.               tidak ada artinya atau tidak akan membawa
Faktanya setelah dilakukan penelitian terhadap Bank               manfaat yang berarti sebagai dasar eksekusi
Perkreditan Rakyat di Kabupaten Gianyar tidak                     jika objek benda yang di jadikan jaminan
sepenuhnya melaksanakan ketentuan tersebut di atas.               fidusia tersebut tidak ada, baik dengan cara
Hal ini didasarkan pada hasil penelitian dimana                   digadaikan, dijual, hilang, rusak, atau tidak
kreteria pembebanan dan pendaftaran jaminan fidusia               dapat diketemukan pada saat terjadi eksekusi
yang dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat di                    objek jaminan fidusia akibat adanya
Kabupaten Gianyar adalah sebagai berikut :                        permasalahan kredit.
    1. Tidak semua pembebanan jaminan yang                   d. Tidak adanya batas waktu kedaluarsa akta
         objeknya jaminan fidusia dibuatkan Akta                  jaminan fidusia yang harus didaftarkan ke
         Jaminan Fidusia. Pembenanan jaminan yang                 Kantor Pendaftaran Fidusia
         dibuatkan akta jaminan fidusia secara                    Tidak adanya batas waktu akta jaminan
         notariil didasarkan pada jumlah kredit yang              fidusia yang harus didaftarkan, maka
         diberikan, yang diklasifikasikan menurut                 menimbulkan persepsi dikalangan Bank
         jenjang jumlah kreditnya setiap debitor.                 Perkreditan Rakyat di Kabupaten Gianyar
    2. Tidak semua objek jaminan fidusia yang                     untuk melakukan pendaftaran akta jaminan
         telah dibebankan dengan Akta Jaminan                     fidusia nanti saja pada saat adanya
         Fidusia yang dibuat oleh notaris dilakukan               permasalahan kredit dikemudian hari.
        28
             Ibid.

                     Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013                           Page 11
e.    Keberadaan Kantor Pendaftaran Fidusia               1.    Pelaksanaan titel eksekutorial oleh penerima
         yang hanya ada di wilayah Propinsi saja                   fidusia;
         Terhadap keberadaan Kantor Wilayah                   2. Penjualan benda yang menjadi obyek
         Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusi                    jaminan fidusia atas kekuasaan penerima
         sebagai Kantor Pendaftaran Fidusia yang                   fidusia sendiri melalui pelelangan umum
         hanya berada di wilayah Propinsi menjadi                  serta mengambil pelunasan piutangnya dari
         kendala dan hambatan dalam proses                         hasil penjualan; dan
         pendaftaran jaminan fidusia, karena                  3. Penjualan di bawah tangan yang dilakukan
         mengingat Bank Perkreditan Rakyat tidak                   berdasarkan kesepakatan pemberi dan
         semua beroperasi di daerah Propinsi tetapi                penerima fidusia jika dengan cara demikian
         ada juga di kabupaten, kecamatan, bahkan di               dapat diperoleh harga tertinggi yang
         pedesaan karena kebanyakan yang dilayani                  menguntungkan para pihak. Pelaksanaan
         adalah masyarakat menengah ke bawah.                      penjualan di bawah tangan dilakukan setelah
3.5. Akibat hukum jaminan fidusia yang tidak                       lewat waktu 1 (satu) bulan sejak
     didaftarkan dalam perjanjian kredit                           dibeitahukan secara tertulis oleh pemberi
       Kita ketahui bahwa maksud dan tujuan sistem                 dan atau penerima fidusia kepada pihak-
pendaftaran     jaminan    fidusia   adalah     untuk              pihak yang berkepentingan dan diumumkan
memberikan kepastian hukum, melahirkan ikatan                      sedikitnya 2 (dua) surat kabar yang beredar
jaminan fidusia bagi kreditor (penerima fidusia),                  di daerah yang bersangkutan.
memberikan hak yang didahulukan (preferen), dan                    Kendatipun dalam pelaksanaan pilihan
memenuhi asas publisitas.29                               eksekusi yang dijamin dengan Undang-Undang
       Akibat dari tidak didaftarkanya akta jaminan       tersebut tidak dapat terlaksana, namun perjanjian
fidusia yang menjadi cikal bakal lahirnya jaminan         kredit sebagai perjanjian pokok yang diadakan antara
fidusia, maka pihak Bank Perkreditan Rakyat hanya         kreditor dengan debitor tetap sah mengikat dan
berkedudukan sebagai kreditor konkuren bukan              berlaku untuk para pihak sepanjang perjanjian
sebagai kreditor preferen, sehingga apabila suatu         tersebut memenuhi ketentuan syarat sahnya suatu
saat debitor wanprestasi dan tidak dapat melunasi         perjanjian. Hal ini juga dapat dikaitkan dengan asas
hutangnya, maka Bank Perkreditan Rakyat tidak             pacta sun servanda dan asas kebebasan berkontrak,
mempunyai hak untuk didahulukan pembayaran atas           yang menyatakan bahwa setiap orang bebas
piutangnya tersebut dari hasil penjualan benda yang       melakukan perjanjian dan perjanjian yang dibuat
menjadi obyek jaminan, karena benda tersebut              dengan itikad baik tersebut akan berlaku sebagai
berstatus sebagai jaminan umum.                           undang-undang. Jelas bahwa perjanjian kredit yang
       Pasal 1131 KUH Perdata menyebutkan                 dibuat oleh para pihak dengan memenuhi ketentuan
”Segala kebendaan si berutang, baik yang bergerak         dan didasarkan atas itikad baik tersebut tetap
maupun yang tak bergerak, baik yang sudah ada             mengikat dan mempunyai kepastian hukum diantara
maupun yang baru akan ada di kemudian hari,               para pihak. Sedangkan perjanjian jaminan fidusia
menjadi tanggungan untuk segala perikatan                 yang merupakan perjanjian ikutan dari perjanjian
perseorangan”. Pasal ini menetapkan bahwa semua           pokok (accessoir) perjanjian itu tidak memberikan
benda milik seseorang dijadikan sebagai jaminan atas      adanya kepastian hukum karena tidak memenuhi
semua perikatannya.                                       ketentuan peraturan yang berlaku dalam hal ini
       Dalam Pasal selanjutnya yaitu Pasal 1132           Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang
KUH Perdata disebutkan         ”Kebendaan tersebut        Jaminan Fidusia. Oleh karena itulah dalam
menjadi jaminan bersama-sama bagi semua orang             pelaksanaan eksekusi terhadap barang yang
yang      mengutangkan      padanya;     pendapatan-      dibebankan sebagai jaminan dalam perjanjian kredit
pendapatan penjualan benda-benda itu dibagi-bagi          ditempuh melalui jalan gugatan ke pengadilan karena
menurut keseimbangan, yaitu menurut besar kecilnya        pihak penerima fidusia atau kreditor tidak
piutang masing-masing, kecuali apabila di antara para     mempunyai hak yang didahulukan (preferen) namun
berpiutang itu ada alasan-alasan yang sah untuk           penerima fidusia atau kreditor ini kedudukannya
didahulukan” Pasal tersebut di atas mengatur              sebagai kreditor biasa (konkuren).
mengenai jaminan umum. Hal inilah yang akan               3.6. Upaya penyelesaian permasalahan kredit
berlaku bagi pihak Bank Perkreditan Rakyat apabila              dengan jaminan fidusia yang tidak
suatu saat     debitor wanprestasi dan tidak bisa               didaftarkan pada Bank Perkreditan Rakyat
melunasi hutangnya.                                             di Kabupaten Gianyar
       Dengan tidak lahirnya jaminan fidusia, maka                Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,
apabila debitor wanprestasi dan tidak dapat melunasi      maka      upaya-upaya      yang    dilakukan    untuk
hutangnya, eksekusi terhadap benda jaminan tidak          menyelesaikan permasalahan kredit dengan jaminan
dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Pasal 29       fidusia yang tidak didaftar pada Bank Perkreditan
Undang-Undang Jaminan Fidusia. Menurut ketentuan          Rakyat di Kabupaten Gianyar dapat dijelaskan
Pasal 29 Undang-Undang Jaminan Fidusia,                   sebagai berikut :
pelaksanaan eksekusi jaminan fidusia dapat                    1. Upaya pembinaan dan pengawasan kredit
dilaksanakan dengan beberapa alternatif pilihan, yaitu             Yaitu dengan cara melakukan kontrol secara
:                                                                  kontinyu dan berkesinambungan mulai dari
                                                                   saat kredit dicairkan hingga kredit tersebut
        29
             Rachmadi Usman, Op., cit., hal,201.

                       Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013                        Page 12
jatuh tempo, dimana setiap debitor ditangani                        pembayaran               anggsuran
     oleh personil yang telah ditentukan, untuk                          keseluruhan.
     meminimalisir permasalahan pembayaran                         2. Reconditioning ( Persyaratan
     kredit.                                                             Kembali)
2.   Upaya kekeluargaan                                                  Yaitu menyangkut perubahan
     Yaitu suatu upaya yang dilakukan oleh Bank                          sebagian atau seluruh persyaratan
     Perkreditan     Rakyat     dalam      rangka                        perjanjian kredit, antara lain
     menyelesaian permasalahan kredit debitor                            perubahan jadwal pembayaran,
     yang mempunyai itikad baik dan bersifat                             jumlah angsuran, jangka waktu
     kooperatif untuk menyelesaikan seluruh                              dan/atau pemberian potongan
     pinjamannya yang dijamin dengan jaminan                             sepanjang tidak menambah sisa
     fidusia yang tidak didaftarkan dengan cara                          kewajiban debitor yang harus
     kekeluargaan. Cara kekeluargaan yang                                dibayarkan       kepada      Bank
     dimaksud antara lain yaitu :                                        Perkreditan Rakyat. Persyaratan
     a. Negosiasi       antara    pihak      Bank                        kembali ini dapat dilakukan denga
          Perkreditan Rakyat dengan debitor                              cara ; perubahan tingkat suku
          untuk segera melakukan pelunasan                               bunga atau pemberian keringan
          pinjaman tanpa melakukan penjualan                             denda.
          objek jaminan fidusia yang tidak                         3. Restructuring (Penataan Kembali)
          didaftar,    dengan     cara    debitor                        Yaitu perubahan persyaratan
          mengusahakan keuangannya secara                                perjanjian krdit yang tidak
          sendiri untuk dapat menepati komitmen                          terbatas pada rescheduling atau
          yang disepakati yaitu sebelum menjual                          reconditioning,     antara     lain
          objek jaminan fidusia. Cara ini                                meliputi ; penambahan fasilitas
          biasanya dengan memberikan Surat                               kredit,    pembaharuan      utang,
          Peringatan Pertama, Surat Peringatan                           subrogasi, dan cessie.30
          Kedua dan Surat Peringatan Ketiga              3. Upaya Menghapus bukukan atau menghapus
          yang mempunyai tenggang waktu                       tagih kredit
          diantara Surat Peringatan itu masing-                      Yaitu suatu upaya atau tindaka
          masing adalah 7 (tujuh) hari.                       terakhir yang dilakukan oleh Bank
     b. Dengan kesepakatan menjual objek                      Perkreditan Rakyat dengan melakukan
          jaminan fidusia secara di bawah tangan              penghapus buku atau hapus tagih kredit
          baik yang dilakukan oleh debitor atau               terhadap kerugian yang diderita oleh Bank
          atas bantuan Bank Perkreditan Rakyat,               Perkreditan Rakyat yang dijamin dengan
          tergantung mana yang lebih cepat                    jaminan fidusia yang tidak didaftarkan,
          mendapatkan calon pembeli dengan                    apabila debitor berikut jaminannya hilang
          harga yang paling menguntungkan.                    atau tidak diketahaui keberadaannya atau
     c. Melakukan pemblokiran pada Kantor                     kredit tersebut telah tergolong kredit macet
          Dinas Pendapatan Daerah (samsat)                    yang sudah tidak mungkin dapat dilakukan
          setempat atas objek jaminan fidusia                 penyelesaian lagi. Hal ini dimungkinkan
          yang tidak dilakukan pendaftaran                    untuk dilakukan oleh Bank Perkreditan
          dengan maksud untuk mengantisipasi                  Rakyat karena sesuai dengan ketentuan
          peralihan objek jaminan fidusia                     Pasal 25 PBI 8/19/PBI/2006, BPR dapat
          tersebut tanpa sepengetahuan bank.                  menghapus bukukan dan menghapus tagih
          Pemblokiran ini, maka debitor jika                  aktiva produktif yang mempunyai kualitas
          hendak melakukan perpanjangan masa                  macet yang tidak dapat diselesaikan.
          berlaku pajak kendaraan oleh kantor                Berdasarkan upaya-upaya yang dilakukan
          samsat akan mengharuskan untuk             tersebut di atas bahwa dalam menyelesaiakan
          mendapat surat keterangan persetujuan      permasalahan kredit dengan objek jaminan fidusia
          dari Bank Perkreditan Rakyat sebagai       yang tidak diaftarkan tidak pernah melakukan melalui
          dasar perpanjangannya.                     institusi hukum seperti dengan cara melakukan
     d. Melakukan restrukturisasi kredit; baik       pelelangan atau parate eksekusi, atau melalui gugatan
          dengan cara :                              ke pengadilan, atau dengan kata lain apabila terjadi
          1. Rescheduling           (Penjadwalan     sengketa antara Bank Perkreditan Rakyat dengan
               Kembali)                              debitor mengenai permasalahan kredit lebih banyak
               Yaitu       perubahan       jadwal    mendahulukan dengan melakukan cara penyelesaian
               pembayaran atau jangka waktu          secara non litigasi. Nampaknya hal ini sejalan
               kewajiban debitor yang dapat          dengan konsep lembaga alternatif penyelesaian
               dilakukan       dengan         cara   sengketa (APS) atau sering disebut dengan
               memperpanjang jangka waktu            Alternative Dispute Resolution (ADR) tersebut.
               pelunasan utang pokok dan/atau        Dalam hal ini yang sering digunakan             dalam
               bunga sehingga akan berpengaruh
               tarhadap      keringanan jumlah                 30
                                                                 Badriah Harun, 2010, Penyelesaian Sengketa Kredit
                                                     Bermasalah, Pustaka Yustisia, Yogyakarta, hal. 118 – 120. 

               Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013                                   Page 13
menyelesaikan permasalahan kredit (macet) adalah                   ruang dalam kewajiban pembebanan dan
dengan cara Negosiasi dan Mediasi.31                               pendaftaran objek jaminan fidusia.

          IV. SIMPULAN DAN SARAN                           Untuk menjamin adanya kekuatan dan kepastian
                                                           hukum terhadap jaminan fidusia, maka Bank
4.1. Simpulan                                              Perkreditan Rakyat di Kabupaten Gianyar dalam
       Berdasarkan pembahasan pada bab-bab                 membuat perjanjian kredit dengan jaminan fidusia
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai          haruslah dibuatkan dalam bentuk akta jaminan fidusia
berikut :                                                  yang diikuti dengan kewajiban melakukan
    1. Faktor         yang     mempengaruhi      Bank      pendaftaran akta jaminan fidusia tersebut pada
          Perkreditan Rakyat di Kabupaten Gianyar          Kantor Pendaftaran Fidusia (Kantor Wilayah
          tidak mendaftarkan benda jaminan fidusia         Kementerian Hukum dan Hak Asasi Propinsi Bali),
          dalam perjanjian kredit yakni biaya yang         agar      mempunyai       kedudukan        preferen.
          dirasa sangat membebani debitor terutama
          untuk pemberian kredit kepada golongan
          ekonomi lemah, faktor nilai jaminan fidusia
          yang relatif kecil, faktor hilangnya jaminan
          fidusia apabila dilakukan eksekusi, faktor
          tidak adanya jangka waktu kedaluarsa akta
          jaminan fidusia, dan faktor keberadaan
          Kantor Pendaftaran Fidusia yang ada di
          wilayah propinsi saja.
    2. Akibat hukum tidak didaftarkan jaminan
          fidusia, maka kedudukan Bank Perkreditan
          Rakyat selaku kreditor atau sebagai
          pemegang fidusia tidak lagi menjadi kreditor
          preferen atau hak yang didahulukan
          terhadap kreditor lainnya untuk mengambil
          pelunasan piutangnya atas hasil eksekusi
          benda yang menjadi objek jaminan fidusia
          bilamana debitor cedera janji. Sebaliknya
          Bank Perkreditan Rakyat hanya mempunyai
          kedudukan sebagai kreditor konkuren, hanya
          terikat terhadap hak-hak yang memberikan
          jaminan secara umum sebagaimana yang
          ditentukan dalam Pasal 1131 dan Pasal
          1132 KUH Perdata.
    3. Upaya-upaya yang ditempuh oleh Bank
          Perkredita Rakyat di Kabupaten Gianyar
          dalam penyelesaian permasalahan kredit
          dengan jaminan fidusia yang tidak
          didaftarkan lebih menekankan pada upaya
          pembinaan dan pengawasan kredit sedini
          mungkin, upaya kekeluargaan yaitu melalui
          negosiasi, mediasi dan restrukturasi kredit,
          serta upaya penghapus bukuan dan hapus
          tagih kredit.
4.2    Saran
    1. Pembentuk          Undang-Undang        Jaminan
          Fidusia       seharusnya       mengakomodir
          kepentingan dunia usaha mikro dalam
          menentukan          kemanfaatan kewajiban
          pendaftaran jaminan fidusia, yang selama ini
          dirasa hanya bermanfaat bagi kreditor besar
          dalam hal ini Bank Umum yang mempunyai
          skala operasional besar dengan nilai jaminan
          yang besar pula. Untuk itu disarankan
          terhadap ketentuan Pasal 11 ayat (1)
          Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999
          perlu ditinjau kembali khusus terhadap
          pelaku usaha mikro finance agar diberikan

         31
             Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, 2001, Hukum
Arbitrase, RajaGrafindo Persada, Jakarta, hal. 27. 

                     Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013                          Page 14
DAFTAR BACAAN

Andreas Albertus Andi Prajitno, 2010, Hukum Fidusia, Selaras, Malang.
Bambang Waluyo, 2008, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Sinar Grafika, Jakarta.
Badriah Harun, 2010, Penyelesaian Sengketa Kredit Bermasalah, Pustaka Yustisia, Yogyakarta.
Bahder Johan Nasution, 2008, Metode Penelitian Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung.
Daeng Naja H.R., 2005, Hukum Kredit dan Bank Garansi, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.
Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, 2001, Hukum Arbitrase, RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Hermansyah, 2009, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Edisi Revisi Cetakan V, Kencana Prenada Media
        Group, Jakarta.
Rachmadi Usman 2009, Hukum Jaminan Keperdataan, Sinar Grafika, Jakarta.
Tan Kamelo, 2006, Hukum Jaminan Fidusia Suatu Kebutuhan Yang Didambakan, Alumni, Bandung.
http://www.bi.go.id/biweb/Templates/Statistik/New_LaporanBPR.aspx?NRMODE=Published&NRNODEGUID.
        Diakses pada hari Sabtu, tanggal 24 Desember 2011.




                Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013                     Page 15
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA
PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA

Contenu connexe

En vedette

Animals power point
Animals power pointAnimals power point
Animals power pointrubond
 
12.106.115.budi.sunanda
12.106.115.budi.sunanda12.106.115.budi.sunanda
12.106.115.budi.sunandacalderaboys
 
Aparato de golgi
Aparato de golgiAparato de golgi
Aparato de golgiVortick
 
El núcleo
El núcleoEl núcleo
El núcleoVortick
 
Reticulo endoplasmático
Reticulo endoplasmáticoReticulo endoplasmático
Reticulo endoplasmáticoVortick
 
Contoh Berita Acara Serah Terima Tanah
Contoh Berita Acara Serah Terima TanahContoh Berita Acara Serah Terima Tanah
Contoh Berita Acara Serah Terima Tanahgatothp
 

En vedette (10)

Animals power point
Animals power pointAnimals power point
Animals power point
 
12.106.115.budi.sunanda
12.106.115.budi.sunanda12.106.115.budi.sunanda
12.106.115.budi.sunanda
 
Akta Usaha
Akta UsahaAkta Usaha
Akta Usaha
 
Jurnal Ilmiah MKn Unud April 2012
Jurnal Ilmiah MKn Unud April 2012Jurnal Ilmiah MKn Unud April 2012
Jurnal Ilmiah MKn Unud April 2012
 
Aparato de golgi
Aparato de golgiAparato de golgi
Aparato de golgi
 
Akta perjanjian sewa mobil
Akta perjanjian sewa mobilAkta perjanjian sewa mobil
Akta perjanjian sewa mobil
 
El núcleo
El núcleoEl núcleo
El núcleo
 
Reticulo endoplasmático
Reticulo endoplasmáticoReticulo endoplasmático
Reticulo endoplasmático
 
Contoh Berita Acara Serah Terima Tanah
Contoh Berita Acara Serah Terima TanahContoh Berita Acara Serah Terima Tanah
Contoh Berita Acara Serah Terima Tanah
 
SlideShare 101
SlideShare 101SlideShare 101
SlideShare 101
 

Similaire à PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA

Unud 410-439046392-cover +abstrak tesis
Unud 410-439046392-cover +abstrak tesisUnud 410-439046392-cover +abstrak tesis
Unud 410-439046392-cover +abstrak tesismaftuha
 
Unud 945-264823204-tesis pemungutan pajak hotel dengan sistem online stlh uji...
Unud 945-264823204-tesis pemungutan pajak hotel dengan sistem online stlh uji...Unud 945-264823204-tesis pemungutan pajak hotel dengan sistem online stlh uji...
Unud 945-264823204-tesis pemungutan pajak hotel dengan sistem online stlh uji...kerong
 
Pemikiran kritis guru_besar_bidang_sastra
Pemikiran kritis guru_besar_bidang_sastraPemikiran kritis guru_besar_bidang_sastra
Pemikiran kritis guru_besar_bidang_sastraDevi Dinanti
 
sekripsi
sekripsisekripsi
sekripsiboiys
 
Analisis pendapatan industri ayam potong
Analisis pendapatan industri ayam potongAnalisis pendapatan industri ayam potong
Analisis pendapatan industri ayam potongyogieardhensa
 
Proposal jalan sehat 2012
Proposal jalan sehat 2012Proposal jalan sehat 2012
Proposal jalan sehat 2012mikrandegan
 
Proposal jalan sehat 2012
Proposal jalan sehat 2012Proposal jalan sehat 2012
Proposal jalan sehat 2012mikrandegan
 
04520016 dwi-kameluh-agustina.ps
04520016 dwi-kameluh-agustina.ps04520016 dwi-kameluh-agustina.ps
04520016 dwi-kameluh-agustina.ps08552723782
 
Ai edisi 18
Ai edisi 18Ai edisi 18
Ai edisi 18i4d
 
Unud 441-399343039-identifikasi arah rembesan dan letak akumulasi lindi d...
Unud 441-399343039-identifikasi  arah  rembesan  dan letak akumulasi  lindi d...Unud 441-399343039-identifikasi  arah  rembesan  dan letak akumulasi  lindi d...
Unud 441-399343039-identifikasi arah rembesan dan letak akumulasi lindi d...achiii19
 
Perubahan Abnormal Return dan Traiding Volume Activity Sebelum dan Sesudah Be...
Perubahan Abnormal Return dan Traiding Volume Activity Sebelum dan Sesudah Be...Perubahan Abnormal Return dan Traiding Volume Activity Sebelum dan Sesudah Be...
Perubahan Abnormal Return dan Traiding Volume Activity Sebelum dan Sesudah Be...ewincokelat
 
Asuhan keperawatan ante partum pada ny t bab 1 5,kehamilan
Asuhan keperawatan ante partum pada ny t bab 1 5,kehamilanAsuhan keperawatan ante partum pada ny t bab 1 5,kehamilan
Asuhan keperawatan ante partum pada ny t bab 1 5,kehamilanheri damanik
 

Similaire à PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA (19)

Jurnal Ilmiah MKn Unud oktober 2011
Jurnal Ilmiah MKn Unud oktober 2011Jurnal Ilmiah MKn Unud oktober 2011
Jurnal Ilmiah MKn Unud oktober 2011
 
Unud 410-439046392-cover +abstrak tesis
Unud 410-439046392-cover +abstrak tesisUnud 410-439046392-cover +abstrak tesis
Unud 410-439046392-cover +abstrak tesis
 
Unud 945-264823204-tesis pemungutan pajak hotel dengan sistem online stlh uji...
Unud 945-264823204-tesis pemungutan pajak hotel dengan sistem online stlh uji...Unud 945-264823204-tesis pemungutan pajak hotel dengan sistem online stlh uji...
Unud 945-264823204-tesis pemungutan pajak hotel dengan sistem online stlh uji...
 
Pemikiran kritis guru_besar_bidang_sastra
Pemikiran kritis guru_besar_bidang_sastraPemikiran kritis guru_besar_bidang_sastra
Pemikiran kritis guru_besar_bidang_sastra
 
sekripsi
sekripsisekripsi
sekripsi
 
Selamat datang
Selamat datangSelamat datang
Selamat datang
 
Analisis pendapatan industri ayam potong
Analisis pendapatan industri ayam potongAnalisis pendapatan industri ayam potong
Analisis pendapatan industri ayam potong
 
Proposal jalan sehat 2012
Proposal jalan sehat 2012Proposal jalan sehat 2012
Proposal jalan sehat 2012
 
Proposal jalan sehat 2012
Proposal jalan sehat 2012Proposal jalan sehat 2012
Proposal jalan sehat 2012
 
04520016 dwi-kameluh-agustina.ps
04520016 dwi-kameluh-agustina.ps04520016 dwi-kameluh-agustina.ps
04520016 dwi-kameluh-agustina.ps
 
Ramadhan
RamadhanRamadhan
Ramadhan
 
doc
docdoc
doc
 
Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsi
 
Skripsi psikologi
Skripsi psikologiSkripsi psikologi
Skripsi psikologi
 
Ai edisi 18
Ai edisi 18Ai edisi 18
Ai edisi 18
 
Unud 441-399343039-identifikasi arah rembesan dan letak akumulasi lindi d...
Unud 441-399343039-identifikasi  arah  rembesan  dan letak akumulasi  lindi d...Unud 441-399343039-identifikasi  arah  rembesan  dan letak akumulasi  lindi d...
Unud 441-399343039-identifikasi arah rembesan dan letak akumulasi lindi d...
 
Ekologi Lingkungan
Ekologi LingkunganEkologi Lingkungan
Ekologi Lingkungan
 
Perubahan Abnormal Return dan Traiding Volume Activity Sebelum dan Sesudah Be...
Perubahan Abnormal Return dan Traiding Volume Activity Sebelum dan Sesudah Be...Perubahan Abnormal Return dan Traiding Volume Activity Sebelum dan Sesudah Be...
Perubahan Abnormal Return dan Traiding Volume Activity Sebelum dan Sesudah Be...
 
Asuhan keperawatan ante partum pada ny t bab 1 5,kehamilan
Asuhan keperawatan ante partum pada ny t bab 1 5,kehamilanAsuhan keperawatan ante partum pada ny t bab 1 5,kehamilan
Asuhan keperawatan ante partum pada ny t bab 1 5,kehamilan
 

Dernier

Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptx
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptxMateri pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptx
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptxoperatorsttmamasa
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptxMata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptxoperatorsttmamasa
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 

Dernier (20)

Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptx
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptxMateri pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptx
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptxMata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 

PERLINDUNGAN KREDITOR DENGAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA

  • 1. Denpasar Denpasar Denpasa IIIS S N SSN SSN V o lllu m e 0 4 Vo ume 04 Vo ume 04 H a llla m a n 1 --- 5 7 Ha aman 1 57 Ha aman 1 57 O k ttto b e rr 2 0 1 2 Ok ober 2012 Ok obe 2012 2 2 5 2 ---3 8 0 X 2252 380 X 2252 380 X KERTHA PERTIWI RT PE TI J U R N A L IIL M IIA H M A G IIS T E R K E N O T A R IIA T A N U N IIV E R S IIT A S U D A Y A N A JURNAL ILMIAH MAGISTER KENOTARIATAN UNIVERSITAS UDAYANA JURNAL LM A MAG STER KENOTAR ATAN UN ERS TAS UDAYANA AH PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN PROG AM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN GR UNIVERSITAS UDAYANA UN VERSITAS UDAYANA NI 2012 2012
  • 2.
  • 3. KERTHA PERTIWI Jurnal Ilmiah Magister Kenotariatan (Scientific Journals of The Master of Notary) ISSN 2252 – 380 X Volume 04 Periode Oktober 2012 Susunan Organisasi Pengelola Penanggung Jawab Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH.,M.Hum. Pimpinan Redaksi I Made Tjatra Yasa, SH.,MH. Dewan Redaksi Prof. Dr. Muhammad Yamin Tubis, SH.,LN Prof. Dr. R.A Retno Murni, SH.,MH.,Ph.D Dr. Tuni Cakabawa, SH.,MH. Dr. I Gede Yusa, SH.,MH. Dr. Ketut Westra, SH.,MH. Penyunting Pelaksana I Ketut Wirtha Griadhi, SH.,MH. I Made Walesa Putra, SH.,M.Kn. Ngakan Ketut Dunia, SH.,MH. Nyoman Satyayudha Dananjaya, SH.,M.Kn. Drs. Yowono, SH.,M.Si. Kadek Sarna.,SH.,M.Kn. I Gusti Ngurah Alit Widana Putra, ST.,M.Eng. Petugas Administrasi dan Keuangan Ni Putu Purwanti, SH.,M.Hum. Wiwik Priswiyanti, A.Md. I Putu Artha Kesumajaya I Gde Chandra A. W. Luh Komang Srihappy Widyarthini, SH. I Made Suparsa I Ketut Wirasa Alamat Redaksi Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Udayana Jl. Pulau Bali No. 1 Sanglah Denpasar Telp. : (0361)264812. Fax (0361)264812 E-mail : notariat_unud@yahoo.com Website : http://www.fl.unud.ac.id/notariat/ Gambar Cover : Keindahan Alam Indonesia K e r t h a P e r t iw i m e r u p a k a n j u r n a l i l m i a h y a n g d i t e r b i t k a n d u a k a l i s e t a h u n ( A p r i l dan Oktober) yang memuat informasi tentang berbagai aspek hukum Kenotariatan i d a r i : ( 1 ) h a si l p e n e l i t i a n , ( 2 ) n a s k a h k o n s e p t u a l / o p i n i , ( 3 ) r e se n s i b u k u , d a n i n f o K e n o ta r ia t a n a c t u a l l a i n n y a
  • 4. PENGANTAR REDAKSI Om, Swastyastu, Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa oleh karena atas perkenan dan rahkmat-Nyalah Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Kenotariatan Program Pascasarjana Universitas Udayana Tahun 2012 dapat diselesaikan. Disusunnya Jurnal Ilmiah Prodi M.Kn Unud ini dimaksudkan untuk dapat sebagai referensi dan informasi terkait dengan berbagai persoalan dalam bidang Hukum Kenotariatan bagi mahasiswa dan dosen dalam proses belajar mengajar pada Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Udayana. Jurnal Ilmiah ini memuat beberapa artikel pilihan dari Mahasiswa Program Magister Kenotariatan Universitas Udayana seperti terkait dengan persoalan Perlindungan Hukum terhadap Notaris dalam melaksanakan kewajiban rahasia jabatan di daerah hukumnya, Pelaksanaan Perjanjian Kredit dengan jaminan fudisia, Analisis kewenangan dan Tanggung Jawab Notaris dalam Pembuatan Akta Keterangan Waris untuk golongan Tionghoa dan artikel lainnya. Artikel tersebut merupakan ringkasan hasil penelitian tesis mahasiswa yang sudah diuji dan dapat dipertahankan oleh mahasiswa dalam sidang ujian dihadapan dewan penguji dan Guru Besar. Dengan diterbitkannya Jurnal Ilmiah 2012 ini diharapkan dapat sebagai bahan evaluasi penyelenggaraan pendidikan didalam mewujudkan visi dan misi serta tujuan pendidikan pada Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Udayana. Kami juga memberikan kesempatan kepada semua pihak yang kompeten dan pemerhati bidang hukum Kenotariatan baik didalam maupun diluar lingkungan Universitas Udayana untuk berpartisipasi dalam menulis artikel ilmiah dengan tetap mentaati semua aturan atau ketentuan yang tercantum dalam Jurnal Ilmiah ini. Akhirnya, semoga Jurnal Ilmiah ini bermanfaat untuk semua pihak. Om, Santih, Santih, Santih, Om. Oktober 2012 Redaksi ii
  • 5. DAFTAR ISI Hlm Susunan Organisasi Pengelola ……………………………………………………………… i Pengantar Redaksi ………………………………………………………………………….. ii Daftar isi ………………………………………………………………................................ iii Pendaftaran Jaminan Fidusia Dalam Memberikan Perlindungan Hukum Bagi Kreditor I Gusti Ngurah Bagus Eka Putra…………………………………………………………………………. 1 Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Fidusia Yang Tidak Didaftarkan (Studi Pada Bank Perkreditan Di Kabupaten Gianyar) Dewa Putu Sastrawan…………………………………………………………………………………….. 8 Otentisitas Akta Standard Yang Dibuat Dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (Ppat) Sebagai Pejabat Umum Hendra Suryadinata………………………………………………………………………………………. 16 Kendala-Kendala Pembebanan Hak Tanggungan Bagi Tanah Yang Belum Bersertipikat Ni Luh Gede Purnamawati………………………………………………………………………………. 26 Perampasan Benda Jaminan Fidusia Oleh Negara Ridwan Sidharta………………………………………………………………………………………….. 36 Kedudukan Akta Notaris Dalam Proses Perolehan Status Badan Hukum Koperasi Ni Putu Eka Aprillya Dewi………………………………………………………………………………. 43 Pertanggungjawaban Pidana Oleh Notaris Yang Menyalahgunakan Kewenangan Dalam Pembuatan Akta Otentik Berdasarkan Pasal 15 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tri Hastuti Setyo Hartiningsih…………………………………………………………………………… 50 Petunjuk Penulisan Artikel iii
  • 6. PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KREDITOR Ol e h I Gusti Ngurah Bagus Eka Putra*, Putu Tuni Cakabawa Landra**, Adiwati*** Magister Kenotariatan Universitas Udayana E-mail : gung_exa@yahoo.com ABSTRACT In the regulation number 42 of 1999 on fiduciary requiring the registration of objects that have a fiduciary. Before the object registered in advance guarantees burdened with the fiduciary deed notarial called the imposition of fiduciary deed. However in the regulation number 42 of 1999 on fiduciary not set a clear if the registration without then use of notarizied deed, and there is no application deadline fiduciary after the object encumbered or set forth in the deed notarized. Therefore, conducted research on Regsitration Fiduciary in Providing Legal Protection for Creditor. This research is normative, that process is to find the rule of law, legal principles, as well as legal doctrines to answer the legal issues are the problem. This research originally done by reaserching primary legal materials by way of the reviewing all legislation relating the issues, supported by secondary legal materials form of literature relating to issues, and tertiary legal materials and legal dictionary form document that can be explained that the primary and the secondary legal materials. The result showed that the registration fiduciary must use the notarized so called fiduciary deed, because without in the creditor can not register a fiduciary so that the lender does not have legal protection, similarly the fiduciary deadline must be determined, this will affect the legal certainly of the law. Key words : Warranty registration, Legal protection, Notarial * Mahasiswa Program Studi Magister Kenotariatan T.A. 2010/2011 ** Pembimbing I *** Pembimbing II I. PENDAHULUAN Dengan lahirnya perjanjian utang piutang tersebut antara pihak kreditor dengan pihak debitur Dalam kehidupan perekonomian sehari-hari maka lahir pulalah hak dan kewajiban antara pihak dana merupakan alat untuk melakukan kegiatan kreditor dengan pihak debitur. Kewajiban kreditor perekonomian, dana sangat dibutuhkan untuk modal adalah menyerahkan sejumlah uang kepada debitur yang akan digunakan nantinya sebagai penunjang sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati dan kegiatan usaha. Seperti diketahui tidak semua mempunyai hak untuk mendapat kembali uang yang masyarakat yang mempunyai dana/modal untuk telah diserahkan kepada debitur sebagai pelunasan. melakukan kegiatan usaha. Disatu sisi ada kelompok Hak dari debitur adalah menerima dana yang telah masyarakat yang memiliki dana/modal akan tetapi dijanjikan oleh pihak kreditor sesuai dengan tidak mempunyai keberanian untuk membuka usaha, kesepakatan dan mempunyai kewajiban di lain sisi ada kelompok masyarakat yang memiliki mengembalikan dana tersebut kepada pihak kreditor kemampuan dan keberanian membuat suatu usaha sesuai dengan jumlah yang diterima tepat pada akan tetapi terbentur dengan ketidak adanya dana waktunya. atau modal. Permasalahan akan timbul dikemudian hari, Disparitas keadaan tersebut menyebabkan apabila pihak debitur lalai melakukan kewajibannya adanya hubungan antara masyarakat yang memiliki kepada pihak kreditor. Sebagaimana diketahui bahwa dana/modal akan tetapi tidak memunyai kemampuan setiap usaha pasti akan pernah merasakan rugi, tidak untuk membuka usaha dengan masyarakat yang ada usaha yang untung terus. Biasanya dalam mempunyai kemampuan akan tatapi tidak keadaan rugilah pihak debitur tidak melakukan mempunyai modal. Hubungan ini menyangkut kewajibannya untuk melakukan pembayaran kepada kelebihan dari masing-masing pihak untuk mengelola pihak kreditor. suatu usaha, hubungan inilah sebagai awal mula Keadaan seperti itulah yang membuat rasa terjadinya perjanjian khususnya perjanjian pinjam tidak nyamannya pada pihak kreditor sebagai pemilik meminjam antara pihak yang memiliki modal dana untuk mendapatkan kembali dana yang telah (kreditor) dengan pihak yang meminjam modal dipinjamkan tersebut. Untuk mencegah hal tersebut (debitur). maka biasanya pihak kreditor meminta jaminan kepada debitur terhadap pengembalian utangnya. Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013 Page 1
  • 7. Istilah jaminan merupakan terjemahan dari sebagai jaminan utangnya dengan kesepakatan bahwa istilah zakerheid atau cautie, yaitu kemampuan debitur tetap akan menguasai secara fisik benda debitur untuk memenuhi atau melunasi tersebut dan kreditor akan mengalihkan kembali perutangannya kepada kreditor, yang dilakukan kepemilikan tersebut kepada debitur bilamana dengan cara menahan benda tertentu yang bernilai utangnya sudah dibayar lunas4. ekonomis sebagai tanggungan atas pinjaman atau Fidusia, menurut asal katanya berasal dari kata utang yang diterima debitur terhadap kreditornya1. “fides” yang berarti kepercayaan. Sesuai dengan arti Menurut Undang-undang Nomor 7 Tahun kata ini, maka hubungan hukum antara kreditor 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang- (penerima fidusia) dan debitur (pemberi fidusia) undang Nomor 10 Tahun 1998, diberi arti lain, yaitu merupakan hubungan hukum yang berdasarkan “keyakinan atas itikad dan kemampuan serta kepercayaan. Hubungan kepercayaan disini dapat kesanggupan nasabah debitur untuk melunasi diterjemahkan bahwasannya pihak debitur (pemberi utangnya atau mengembalikan pembiayaan dimaksud fidusia) percaya bahwa penerima fidusia akan sesuai dengan diperjanjikan”2. mengembalikan hak milik barang yang telah Dalam sudut pandang hukum perbankan, diserahkannya setelah utangnya dilunasi, begitu pula istilah jaminan ini dibedakan dengan agunan. Di dengan pihak kreditor (penerima fidusia) percaya bawah Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 bahwa pemberi fidusia tidak akan menyalahgunakan tentang Pokok-pokok Perbankan, tidak dikenal barang jaminan (bentuk fisik) yang ada dalam dengan istilah agunan, yang ada istilah jaminan. penguasannya. Sementara itu dalam undang-undang Nomor 7 Tahun Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah dirubah tentang Jaminan Fidusia diundangkan pada tanggal dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998, 30 September 1999. Sejak diundangkannya Undang- memberikan pengertian yang tidak sama dengan undang tersebut maka Indonesia secara resmi istilah jaminan menurut Undang-undang Nomor 14 mempunyai aturan tentang jaminan fidusia dalam Tahun 1967. hukum positif nasional. Didalam kehidupan sehari- Adapun istilah “agunan”, menurut ketentuan hari, lembaga jaminan fidusia dikenal dalam bentuk Pasal 1 angka 23 Undang-undang Nomor 7 Tahun “fiduciaire eigendoms overdracht” yang disingkat 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang- dengan FEO. Kebiasaan tersebut lahir berdasarkan undang Nomor 10 Tahun 1998, adalah jaminan yurisprudensi yang diberlakukan di Belanda, oleh tambahan yang diserahkan nasabah debitur kepada Arrest HOGE RAAD tanggal 25 Januari 1929, yang bank dalam rangka pemberian fasilitas kredit atau dikenal dengan nama “Beirbrouwerij-Arrest”. FEO pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah. mempunyai maksud pengalihan hak milik secara Hal ini menunjukkan bahwa, istilah “agunan” kepercayaan. Peraturan jaminan FEO timbul merupakan terjemahan dari istilah collateral yang berkenaan dengan ketentuan Pasal 1152 ayat (2) merupakan bagian dari istilah “jaminan” pemberian B.W. yang mengatur tentang gadai yang tidak dapat kredit atau pembiayaan. Pengertian “jaminan” lebih digunakan untuk lembaga fidusia, sehingga luas daripada pengertian “agunan”, dimana penguasaan atas benda yang digadaikan tidak boleh pengertian agunan berkaitan dengan barang, berada pada pemberi gadai. Ketentuan ini berakibat sementara jaminan tidak hanya berkaitan dengan pemberi gadai tidak dapat memanfaatkan benda yang barang, tetapi juga berkaitan dengan character, dijaminkan untuk keperluan usahanya5. capacity, capital dan condition of economy dari Keberadaan fidusia di Indonesia diakui oleh nasabah debitur yang bersangkutan3. yurisprudensi berdasarkan keputusan Hooggerechtsh Untuk menampung kebutuhan masyarakat of (HGH) tanggal 18 Agustus 1932. Keberadaan mengenai pengaturan jaminan fidusia sebagai salah jaminan fidusia itu didasarkan atas kasus peminjaman satu sarana untuk membantu kegiatan usaha dan uang oleh Pedro Clignett dari Bataafsche Petroleum untuk memberikan kepastian hukum kepada para Maatschappij (BPM). Mengenai kasus tersebut pihak yang berkepentingan, oleh pemerintah disusun digambarkan oleh Gunawan Widjaja & Ahmad Yani suatu peraturan mengenai fidusia dalam suatu adalah sebagai berikut: undang-undang. Di Indonesia jaminan fidusia Pedro Clignett meminjam uang dari sebenarnya telah dilaksanakan sejak zaman Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM) dengan penjajahan Belanda sebagai bentuk jaminan yang jaminan hak milik atas sebuah mobil secara lahir dari yurisprudensi, yang berasal dari jaman kepercayaan. Clignett tetap menguasai mobil itu atas Romawi. Di negeri asalnya jaminan fidusia ini selain dasar perjanjian pinjam pakai yang akan berakhir jika bentuk jaminan juga sebagai lembaga titipan. Clignett lalai membayar utangnya dan mobil tersebut Didalam hukum Romawi lembaga fidusia ini dikenal akan diambil oleh BPM. Ketika Clignett benar-benar dengan nama fiducia cum creditore (artinya janji tidak melunasi utangnya pada waktu yang ditentukan, kepercayaan yang dibuat kreditor). Isi janji yang BPM menuntut penyerahan mobil dari Clignett, dibuat oleh debitur dengan kreditornya adalah debitur namun ditolaknya dengan alasan bahwa perjanjian akan mengalihkan kepemilikan atas suatu benda yang dibuat itu tidak sah. Menurut Clignett jaminan 1 4  Racmadi Usman, 2009, Hukum Jaminan Keperdataan, Sinar  Ibid. 5 Grafika, Jakarta, hal.66   Andi Prajitno, 2009, Hukum Fidusia (Problematika Yuridis 2  Ibid. Pemberlakuan Undang-undang No. 42 Tahun 1999), Bayumedia 3  Ibid. Publishing, Malang, hal. 3 Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013 Page 2
  • 8. yang ada adalah gadai, tetapi barang gadai dibiarkan II. PEMBAHASAN tetap berada dalam kekuasaan debitur maka gadai tersebut tidak sah sesuai dengan pasal 1152 ayat (2) Arti penting lembaga jaminan dalam berbagai Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Dalam kegiatan (perkreditan, pengangkutan, perindustrian, putusan HGH menolak alasan Clignett karena penanaman modal dan lain-lain) yang menunjang menurut HGH jaminan yang dibuat antara BPM dan peningkatan ekonomi dan pembangunan pada Clignett bukanlah gadai, melainkan penyerahan hak umumnya, dengan cara memecahkan permasalahan- milik secara kepercayaan atau fidusia yang telah permasalahan yang ada menuju terciptanya lembaga diakui oleh Hoge Raad dalam Bierbrouwerij Arrest. jaminan yang ampuh dan menimbukan kepastian Clignett diwajibkan untuk menyerahkan jaminan hukum, kemantapan dan bermanfaat dengan proses kepada BPM6. yang cepat, mudah, murah dan efisien7. Berdasarkan Ketentuan Pasal 11 ayat (1) Undang-undang pemikiran tersebut dilakukan penelahan peraturan- Nomor 42 Tahun 1999 tentang Undang-undang peraturan yang berlaku sekarang dalam hal ini jaminan fidusia yang menyatakan bahwa : “benda- Undang-undang Jaminan Fidusia untuk memecahkan benda yang dibebani Jaminan Fidusia wajib permasalahan-permasalahan yang ada didalam didaftarkan”. Pendaftaran fidusia ini dimaksudkan Undang-udang Jaminan Fidusia untuk untuk memberi kepastian hukum kepada penerima menciptakan/penyempurnaan peraturan yang fidusia (kreditor) untuk menerima pelunasan, apabila nantinya dapat memberikan kepastian hukum. pihak pemberi fidusia (debitur) lalai atau wanprestasi. Pendaftaran jaminan fidusia menjadi Dengan didaftarkannya benda yang dijaminkan pertimbangan didalam konsideran Undang-undang dengan fidusia juga dapat memenuhi asas publisitas, Jaminan Fidusia. Jaminan fidusia perlu didaftarkan dimana setelah didaftarkan berarti benda tersebut pada Kantor Pendaftaran Fidusia untuk menjamin dicatatkan di kantor pendaftaran fidusia. Hal ini akan kepastian hukum dan serta mampu memberikan berpengaruh pula kepada kedudukan pihak lembaga perlindungan hukum bagi para pihak yang bank dan lembaga pembiayaan (finance) sebagai berkepentingan khususnya kreditor. Pendaftaran pihak penerima fidusia (kreditor), dalam hal pihak jaminan fidusia menjadi pertimbangan didalam debitur wanprestasi. Pihak kreditor memiliki hak konsideran Undang-undang Jaminan Fidusia. didahulukan (preference) untuk mengambil Jaminan fidusia perlu didaftarkan pada Kantor pelunasan piutangnya dari hasil eksekusi benda yang Pendaftaran Fidusia untuk menjamin kepastian difidusiakan. hukum dan serta mampu memberikan perlindungan Dengan tidak diaturnya ketentuan mengenai hukum bagi para pihak yang berkepentingan daluarsa/batas waktu pendaftaran Jaminan Fidusia khususnya kreditor. Kepastian hukum dalam setelah diadakan pembebanan jaminan fidusia dengan pendaftaran jaminan fidusia bagi kreditor sangatlah akta notaris oleh Undang-undang tentang Jaminan penting, sebab dengan adanya kepastian hukum yang Fidusia, hal tersebut akan membuka peluang bagi diatur dalam jaminan fidusia menjadi barometer oleh lembaga finance dan lembaga bank untuk tidak kreditor untuk melakukan pendaftaran jaminan mendaftarkan obyek jaminan fidusia. Kantor fidusia. Kepastian hukum itu sangat penting, menurut Pendaftaran Fidusia tidak mempunyai alasan untuk Direktur Analisa Peraturan Perundang – Undangan menolak permohonan pendaftaran fidusia yang Bappenas, Arif Christiono, SH, MSi, pentingnya perjanjian kreditnya sudah ditandatangani dalam kepastian hukum sesuai dengan pasal 28D ayat 1 waktu yang lama (antara 2 -3 tahun sebelum Undang – Undang Dasar 1945 perubahan ketiga didaftarkan). bahwa “setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan Berdasarkan pada apa yang telah diuraikan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta maka apa yang dituangkan didalam konsideran perlakuan yang sama dihadapan hukum”8 Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999, yang Proses pendaftaran jaminan fidusia diawali menyatakan bahwa dibentuknya Undang-undang ini terlebih dahulu dengan membebankan benda jaminan untuk memenuhi kebutuhan hukum yang dapat lebih fidusia tersebut yang dituangkan kedalam akta memacu pembangunan nasional dan untuk menjamin notariil oleh notaris dan disebut dengan Akta Jaminan kepastian hukum serta mampu memberikan Fidusia (AJF). Setelah itu pembebanan benda perlindungan hukum bagi pihak yang berkepentingan jaminan fidusia dilanjutkan dengan pendaftaran. belum terwujud, sehingga perlu dibentuk ketentuan Dalam Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999 yang lengkap mengenai batas waktu pendaftaran tentang jaminan fidusia tidak ada batas waktu antara jaminan tersebut pada Kantor Pendaftaran Fidusia. pembebanan benda jaminan fidusia dengan Dengan landasan pemikiran diatas, maka pendaftaran jaminan fidusia sehingga bisa memicu melalui tulisan ini, melakukan pengkajian yang lebih suatu bentuk perbuatan kesengajaan dari pihak-pihak dalam tentang ketentuan bagaimanakah pengaturan untuk menunda melakukan pendaftaran jaminan batas waktu pendaftaran jaminan fidusia yang fidusia. Adanya batas waktu antara setelah objek diharapkan dalam memberikan kepastian dan jaminan yang telah dibebani dengan pendaftaran perlindungan hukum bagi kreditor?. jaminan fidusia sangat berpengaruh kepada kepastian 7 Sri Soedewi Masjchun Sofwan, 1982, Himpunan Karya Tentang Hukum Jaminan, Liberty, Yogyakarta, hal. 53 6 8  Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, 2000, Jaminan Fidusia,   http://www.bappenas.go.id/node/116/1945/pentingnya- Raja Grafindo Persada, Bandung, hal. 126 kepastian-hukum/, tanggal 16 Maret 2012 Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013 Page 3
  • 9. hukum. Ketidaktegasan Undang-undang jaminan Norma sosial merupakan konsep yang menata fidusia tersebut menyebabkan adanya celah bagi tindakan manusia dalam pergaulan dengan penerima fidusia untuk tidak mendaftarkan jaminan sesamanya. Norma susila merupakan konsep yang fidusia baik terhadap benda yang sudah dibebani menata tingkah laku manusia dalam pergaulan sosial maupun belum dibebani jaminan fidusia dengan akta dalam sehari-hari, seperti pergaulan antara pria dan notariil. Perbuatan yang bisa dilakukan dengan tidak wanita9. adanya ketegasan batas waktu pendaftaran jaminan Pembentuk undang-undang tidak fidusia setelah benda jaminan fidusia dibebani dan menyebutkan secara tegas asas-asas hukum jaminan dituangkan dalam akta notariil adalah pihak penerima fidusia yang menjadi fondasi bagi pembentukan fidusia dapat menunda pendaftaran jaminan fidusia, norma hukumnya. Menurut Tan Kamelo menjabarkan dan bahkan baru didaftarkan apabila kredit yang telah asas hukum jaminan fidusia dalam tiga belas asas dikeluarkan bermasalah atau betul-betul sudah sebagai berikut: bermasalah (macet). 1. Asas preferensi, yaitu kreditor penerima Permasalahan tersebut sangatlah mendasar dan fidusia berkedudukan sebagai kreditor yang sangat pokok, mengingat ada kemungkinan diutamakan dari kreditor-kreditor lainnya, kesengajaan dari kreditor untuk tidak mendaftarkan 2. Asas droit de suite, yaitu objek jaminan jaminan fidusia pada saat setelah benda jaminan fidusia tetap mengikuti benda yang menjadi fidusia telah dibebani dengan jaminan fidusia. objek jaminan fidusia dalam tangan siapapun Dikatakan sangat mendasar karena penerima fidusia benda tersebut berada. sangat lemah posisinya, apabila benda yang telah 3. Asas asesoritas, yaitu jaminan fidusia adalah dibebani jaminan fidusia tidak dilakukan pendaftaran. merupakan perjanjian ikutan, yang Selain memberikan perlindungan terhadap kreditor mengandung arti bahwa perjanjian fidusia pihak ketiga juga meski diberi perlindungan ditentukan oleh perjanjian lain yaitu perjanjian manakala objek jaminan fidusia disewakan atau utama bagi jaminan fidusia atau perjanjian dipinjampakaikan kepada pihak ketiga. Undang- prinsipal. undang Jaminan fidusia memang dengan tegas 4. Asas bahwa jaminan fidusia dapat diletakkan mengatur mengenai pembenanan pendaftaran serta utang baru akan ada (kontinjen). sanksi akibat adanya perbuatan yang tidak 5. Asas bahwa jaminan fidusia dapat dibebankan mendaftarkan jaminan fidsuis tersebut, namun terhadap benda yang akan ada. Undang-undang tidak tegas mengatur batas waktu 6. Asas bahwa jaminan fidusia dapat dibebankan pendaftaran jaminan fidusia setelah benda jaminan terhadap bangunan yang terdapat diatas tanah fidusia dibebani jaminan fidusia. milik orang lain. Bisa saja setelah benda yang dibebani jaminan 7. Asas bahwa jaminan fidusia berisikan uraian fiduasia oleh notaris dalam bentuk notariil yang secara detail terhadap subjek dan objek disebut Akta Jaminan Fidusia tidak langsung jaminan fidusia. didaftarkan oleh notaris atau bahkan akta tersebut 8. Asas bahwa pemberi jaminan fidusia harus hanya dibuatkan salinan dan diberikan kepada pihak orang yang memiliki kewenangan hukum atas penerima fidusia tanpa ada pendaftaran. Sebagai objek jaminan fidusia. gambaran awal jikalau ada batas waktu sehingga 9. Asas bahwa jaminan fidusia harus didaftar ke notaris setelah melakukan pembebanan benda kantor pendaftaran fidusia. jaminan fidusia bisa langsung melakukan pendaftaran 10. Asas bahwa benda yang dijadikan objek tanpa mengulur-ngulur waktu lagi, begitu pula pihak jaminan fidusia tidak dapat dimiliki oleh penerima fidusia sebagai kreditor tidak bisa kreditor penerima jaminan fidusia sekalipun menunggu lagi setelah kreditnya bermasalah baru hal itu diperjanjikan. mendaftarkan jaminan fidusia. Ketidak-adanya 11. Asas bahwa jaminan fidusia memberikan hak mengenai pengaturan batas waktu pendaftaran prioritas kepada kreditor penerima fidusia jaminan fidusia menggambarkan adanya norma terlebih dahulu mendaftarkan ke kantor kosong dalam Undang-undang jaminan fidusia pendaftaran fidusia. megenai pengaturan batas waktu pendaftaran jaminan 12. Asas bahwa pember jaminan fidusia yang fidusia. tetap menguasai benda jaminan harus Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang mempunyai itikad baik (te goeder trouw, in dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan dan good faith). Kebudayaan, norma diartikan sebagai: pertama, 13. Asas bahwa jaminan fidusia mudah peraturan atau ketentuan yang mengikat warga dieksekusi10. kelompok dalam masyarakat dipakai sebagai Dengan hakekat asas hukum yang berifat panduan, tatanan, dan kendali tingkah laku yang abstrak, sementara norma hukum merupakan sesuai dan diterima. Kedua, peraturan, ukuran, atau konkretisasi asas hukum. Apabila tata cara kaedah yang dipakai sebagai tolak ukur untuk menilai penormaan pembuatan undang-undang tidak dan membandingkan sesuatu. Selain norma hukum, didasarkan pada asas hukum, hal ini akan mempunyai ada juga norma sosial dan norma agama dan norma 9 susila. Norma agama merupakan konsep yang menata   Anton M Muliono, et al, 1989, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen, Pendidikan dan Kebudayaan, Balai tingkah laku manusia dalam pergaulan dengan Pustaka, Jakarta, hal. 617-618 sesamanya yang bersumber pada ajaran agamanya, 10 Tan Kamelo, 2006, Hukum Jaminan Fidusia Suatu Kebutuhan Yang Didambakan, Alumni, Bandung, hal. 161-170 Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013 Page 4
  • 10. dampak yang berbahaya, hal tersebut bukannya akan hukumnya tersebut tersedia beberapa metode menciptakan kepastian hukum tapi akan penemuan hukum. Didalam ketidak-lengkapan dan menimbulkan permasalahan-permasalahan yang akan ketidak-jelasan peraturan perundang-undangan maka mengganggu dan menjadi beban para pelaku usaha tersedialah metode interpretasi atau metode baik perbankan ataupun lembaga pembiayaan. Dalam penafsiran. Ada berbagai macam interpretasi. hal ini permasalahan yang dapat dilihat adalah Bruggink mengelompokannya dalam 4 model yaitu: masalah batas waktu dalam pendaftaran jaminan 1. Interpretasi bahasa (de taalkundige fidusia yang tidak ditentukan dalam Undang-undang interpretatie) jaminan fidusia atau disebut pula dengan norma 2. Historis undang-undang (de wetshistorische kosong/kekosongan hukum (leemten in het recht). interpretative) Mempelajari ilmu hukum hanya dengan 3. Sistematis (de systematische interpretative) mempelajari kaedah hukumnya saja tidaklah cukup, 4. Kemasyarakatan (de maatschappelijke mengerti kaedah hukum belumlah berarti menguasai interpretative)14. hukumnya. Disamping kaedah hukumnya harus pula Disamping empat macam interpretasi tersebut dipelajari sistem hukumnya. Sistem merupakan diatas, juga dikenal juga interpretasi komparatif dan tatanan atau kesatuan yang utuh yang terdiri dari interpretasi antisipatif. Selain interpretasi juga bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling berkaitan dikenal 3 (tiga) bentuk konstruksi hukum, yakni erat satu sama lain yaitu kaedah atau pernyataan (argumentum Per Analogiam (analogi), Argumentum tentang yang seharusnya, sehingga sistem hukum a Contrario (a contrario), Rechtsverfijning merupakan sistem hukum normatif. Dengan kata lain (penyempitan hukum). Kontstruksi hukum sangat sistem hukum adalah suatu kumpulan unsur-unsur dibutuhkan dalam menghadapi kekosongan hukum yang ada dalam interaksi satu sama lain yang (leemten). merupakan satu kesatuan yang terorganisasi dan Undang-undang Jaminan Fidusia mempunyai kerjasama kearah tujuan kesatuan11. sistem penormaan yang mengarah atau mengaplikasi Menurut Prof. DR. M. Solly Lubis, SH sistem dari Undang-undang Nomor 4 tahun 1996 sistem hukum adalah semua perangkat hukum yang tentang Hak Tanggungan. Apabila dilakukan berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak perbandingan antara Undang-undang Nomor 42 tertulis, baik produk Pemerintah Pusat maupun tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia dengan Undang- Produk Pemerintah Daerah12. Salah satu dari sistem undang Nomor 4 tahun 1996 tentang Hak hukum adalah sistem hukum bersifat lengkap, yaitu Tanggungan (untuk selanjutnya cukup disebut melengkapi kekosongan dan ketidak-jelasan hukum. Undang-undang Hak Tanggungan), maka tampak Peraturan perundang-undangan itu sifatnya tidak perbedaan-perbedaan salah satunya adalah jangka lengkap. Tidak ada dan tidak mungkin ada peraturan waktu kadaluwarsa (batas waktu) pendaftaran, pada perundang-undangan yang lengkap selengkap- Undang-undang Jaminan Fidusia tidak jelas, lengkapnya sifatnya dan sejelas-jelasnya. Tidak ada sedangkan dalam Undang-undang Hak Tanggungan peraturan perundang-undangan yang dapat mengatur adalah 7 hari kerja. seluruh kegiatan kehidupan manusia secara tuntas, Lebih jelas pendaftaran hak tanggungan yang lengkap, dan jelas, karena kegiatan manusia sangat termuat dalam Pasal 13 ayat (1) menyatakan bahwa luas, baik jenis maupun jumlahnya. Ketidak- “pemberian hak tanggungan wajib didaftarkan pada lengkapan, ketidak-jelasan atau kekosongan hukum Kantor Pertanahan”, dilanjutnya dalam Pasal 13 ayat itu diatasi oleh sistem hukum itu sendiri dengan (2) menyatakan bahwa “selambat-lambatnya 7 (tujuh) penemuan hukum13. hari kerja setelah penendatangan akta pemberian hak Masalah kekosongan norma dalam undang- tanggungan sebagaiman dimaksud dalam Pasal 10 undang jaminan fidusai mengenai batas waktu ayat (2), PPAT wajib mengirimkan Akta Pemberian pendaftaran jaminan fidusia merupakan permasalahan Hak Tanggungan yang bersangkutan dan wakah lain mendasar yang dapat menciptakan kepastian hukum. yang diperlukan kepada Kantor Pertanahan”. Dari Menurut Friedman dalam teori sistem hukumnya ketentuan diatas diketahui, kewajiban pendaftaran menyebutkan setiap sistem hukum terdapat tiga hak tanggungan ada ditangan Pejabat Pembuat Akta unsur, yaitu struktur, substansi, dan kultur hukum. Tanah (untuk selanjutnya cukup disebut PPAT). Permasalahan kekosongan norma batas waktu PPAT dalam jangka waktu yang sudah ditentukan pendaftaran jaminan fidusia merupakan permasalahan diwajibkan untuk segera mendaftarkan Akta pada norma hukum dan asas hukum dalam suatu Pembebanan Hak Tanggungan (untuk selanjutnya perundang-undangan dalam hal ini adalah Undang- cukup disebut APHT) yang bersangkutan berserta undang jaminan fidusia. dengan warkah lainnya kepada Kantor Pertanahan. Setelah dikemukakan bahwa peraturan Ketentuan Pasal 13 ayat (2) Undang-undang perundang-undang itu tidak jelas atau tidak lengkap, Hak Tanggungan, juga ditentukan batas waktu maka harus diketemukan hukumnya dengan pengiriman APHT dan warkah lainnya yang menjelaskan, menafsirkan atau melengkapi peraturan diperlukan dalam rangka pendaftaran Hak perundang-undangannya, untuk menemukan Tanggungan, ditentukan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sudah APHT ditanda tangani para 11 Sudikno Mertokusumo, 2010, Penemuan Hukum, Unoversitas Atmajaya, Yogyakarta, hal. 24  12 14  Solly Lubis, 2009, Ilmu Pengetahuan Perundang-undangan,   Philipus M. Hadjon, Tatiek Sri Djatmiati, 2009, Mandar Maju, Bandung, hal.3 Argumentasi Hukum, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 13 Sudikno Mertokusumo, Op cit, hal. 33  hal. 26 Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013 Page 5
  • 11. pihak. Ketentuan batas waktu pengiriman berkas melaksanakan kewajibannya, yakni pendaftaran permohonan pendaftaran Hak Tanggungan, yang jaminan fidusia sesuai yang diatur oleh Undang- mewajibkan PPAT untuk mengirim berkas undang. Hal ini tidak saja bertujuan untuk kelengkapannya kepada Kantor Pertanahan selambat- memberikan perlindungan maupun kepastian hukum lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah bagi kreditor tetapi juga memberikan rasa keadilan. penandatanganan APHT ini menurut Angka 7 Berdasarkan hasil penalaran tersebut diatas, Penjelasan Umum atas Undang-undang Hak diperlukan pasal tambahan mengenai pengaturan Tanggungan dimaksudkan dalam rangka memperoleh batas waktu pendaftaran jaminan fidusia. Perumusan kepastian hukum mengenai kedudukan yang dari pasal tambahan tersebut dapat memenuhi asas diutamakan bagi kreditor pemegang Hak Tanggungan peraturan perundang-undangan yakni asas ketertiban tersebut”. dan kepastian hukum, yang dimaksud dengan asas Menemukan hukum baru untuk melengkapi ketertiban dan kepastian hukum adalah bahwa setiap kekosongan hukum (recht vacuum) dari Undang- Materi Muatan Peraturan Perundang-undangan harus undang Jaminan Fidusia mengenai permasalahan dapat menimbulkan ketertiban dalam masyarakat batas waktu ini yang tepat adalah dengan cara melalui jaminan adanya kepastian hukum17. mengkonstruksi hukum menggunakan metode Perumusan pengaturan pasal batas waktu konstruksi hukum Argumentum Per Analogiam tersebut menggunakan teknik pengacuan. Teknik (analogi). Ada kalanya peraturan perundang- pengacuan ini pada dasarnya setiap pasal merupakan undangan terlalu sempit ruang lingkupnya, sehingga suatu kebulatan pengertian tanpa mengacu ke pasal untuk menerapkan undang-undang pada peristiwanya atau ayat yang lain. Hal tersebut untuk menghindari hakim akan memerluas dengan metode Argumentum pengulangan rumusan dapat digunakan teknik Per Analogiam (analogi). Dengan demikian analogi pengacuan. Teknik pengacuan dilakukan dengan peristiwa yang serupa, sejenis atau mirip dengan menunjuk pasal atau ayat dari Peraturan Perundang- diatur dalam undang-undang diperlakukan sama15. undangan yang bersangkutan atau Peraturan Analogi merupakan metode penemuan hukum Perundang-undangan yang lain dengan menggunakan dimana hakim mencari esensi yang lebih umum dari frase sebagaimana dimaksud dalam pasal…. Atau sebuah peristiwa hukum atau perbuatan hukum baik sebagaimana dimaksud pada ayat…18. Jadi yang telah diatur oleh undnag-undang manapun yang mengenai pasal yang ditambahkan dapat dirumuskan belum ada peraturannya16. menjadi: “sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Dalam permasalahan diatas dilihat dalam dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari Pasal 13 Undang-undang Hak Tanggungan, yang kerja setelah pendandatangan Akta Pembebanan mengatur pemberi hak tanggungan wajib didaftarkan Jaminan Fidusia, Notaris wajib mendaftarkan Akta selambat-lambatnya 7 hari kerja. Kemudian apakah Pembebanan Jaminan Fidusia pada Kantor pemberi fidusia wajib didaftarkan selambat- Pendaftaran Fidusia”. Dengan penambahan pasal lambatnya 7 hari kerja? Karena didalam undang- tersebut sehingga pasal yang mengatur mengenai undang jaminan fidusia hanya mengatur tentang pendaftaran jaminan fidusia, yakni Pasal 11 berbunyi: pendaftarannya saja tanpa ada batas waktu. Didalam (1) Benda yang dibebani dengan jaminan fidusia melakukan penemuan hukum pertama-tama wajib didaftarkan dilakukan mencari esensi dari hak tanggungan, yaitu (2) Sebagaimana dimaksud pada ayat (1) jaminan utang. Kemudian dicari esensi dari fidusia, dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat yaitu jaminan utang. Dengan demikian, ditemukan belas) hari kerja setelah pendandatangan bahwa jaminan utang merupakan genus (peristiwa Akta Pembebanan Jaminan Fidusia, Notaris umum), sedangkan hak tanggungan dan fidusia wajib mendaftarkan Akta Pembebanan masing-masing adalah species (peristiwa khusus). Jaminan Fidusia pada Kantor Pendaftaran Metode analogi ini menggunakan penalaran induksi, Fidusia. yaitu berfikir dari peristiwa khusus ke peristiwa (3) Dalam hal benda yang dibebani dengan umum. Jadi kesimpulannya Jaminan Fidusia juga Jaminan fidusia berada diluar wilayah wajib didaftarkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari Negara republik Indonesia, kewajiban kerja. sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tetap Batas waktu 7 (tujuh) hari tersebut kalau berlaku. ditinjau dari letak Kantor Pendaftaran Jaminan Fidusia yakni Kantor Kementrian Hukum dan Hak III. SIMPULAN Asasi Manusia yang hanya ada di Wilayah Provinsi sebagai tempat pendaftaran Jaminan Fidusia, maka Untuk mewujudkan kepastian hukum dalam batas waktu 7 (tujuh) hari tersebut terlalu singkat. pendaftaran jaminan fidusia, hendaknya notaris Berdasarkan jarak tersebut, maka idealnya batas segera melakukan pendaftaran benda yang telah waktu ditetapkan 14 (empat belas) hari kerja. Hal ini dibebani jaminan fidusia pada Kantor Pendaftaran akan membantu kreditor yang akan mendaftarkan Jaminan Fidusia, dan Kantor Pendaftaran Jaminan jaminan fidusia yang ada di kabupaten yang jauh dari Fidusia mengenakan sanksi berupa denda apabila Kantor Pendaftaran Jaminan Fidusia dapat 17 C.S.T. Kansil, Christine, S.T. Kansil, 2007, Memahami 15  Sudikno Mertokusumo, Op cit, hal 86 Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Undang-undang 16 Ahmad Rifai, 2010, Penemuan Hukum Oleh Hakim Dalam Nomor 10 Tahun 2004), Pradnya Paramitha, Jakarta, hal. 121. 18 Perspektif Hukum Progresif, Sinar Grafika, Jakarta, hal. 75  Ibid, hal. 47 Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013 Page 6
  • 12. notaris melakukan pendaftaran jaminan fidusia telah pendaftaran jaminan fidusia dalam Undang-undang melawati batas waktu pendaftaran jaminan fidusia. Nomor 42 Tahun 1999 tentang jaminan fidusia ini Untuk pemerintah sebagai lembaga eksekutif dan sehingga dapat menjamin kepastian hukum terhadap Dewan Perwakilan Rakyat sebagai anggota legeslatif masyarakat. dapat merubah atau merevisi tentang batas waktu DAFTAR BACAAN Zainuddin Ali, 2009, Sosiologi Hukum, Sinar Grafika, Jakarta. Racmadi Usman, 2009, Hukum Jaminan Keperdataan, Sinar Grafika, Jakarta. Andi Prajitno, 2009, Hukum Fidusia (Problematika Yuridis Pemberlakuan Undang-undang No. 42 Tahun 1999), Bayumedia Publishing, Malang. Anton M Muliono, et al, 1989, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen, Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka, Jakarta. Ahmad Rifai, 2010, Penemuan Hukum Oleh Hakim Dalam Perspektif Hukum Progresif, Sinar Grafika, Jakarta. Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, 2000, Jaminan Fidusia, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Kansil C.S.T, Christine, S.T. Kansil, 2007, Memahami Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Undang- undang Nomor 10 Tahun 2004), Pradnya Paramitha, Jakarta. Philipus M. Hadjon, Tatiek Sri Djatmiati, 2009, Argumentasi Hukum, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Solly Lubis, 2009, Ilmu Pengetahuan Perundang-undangan, Mandar Maju, Bandung. Sudikno Mertokusumo, 2010, Penemuan Hukum, Unoversitas Atmajaya, Yogyakarta. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, 1982, Himpunan Karya Tentang Hukum Jaminan, Liberty, Yogyakarta. Tan Kamelo, 2006, Hukum Jaminan Fidusia Suatu Kebutuhan Yang Didambakan, Alumni, Bandung. http://www.bappenas.go.id/node/116/1945/pentingnya-kepastian-hukum/, tanggal 16 Maret 2012. Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013 Page 7
  • 13. PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA YANG TIDAK DIDAFTARKAN (STUDI PADA BANK PERKREDITAN DI KABUPATEN GIANYAR) Oleh Dewa Putu Sastrawan*, Ni Nyoman Sukeni**, I Ketut Westra*** Program Magister Kenotariatan Universitas Udayana E-mail : dewaputusas@yahoo.co.id ABSTRACT Today the role of rural banks (BPR) in extending credit to public sector businesses, especially for micro, small and medium enterprises (SMEs) has grown rapidly and received appreciation from the community. BPR takes the role of the SME sector weakness, especially in terms of collateral accepted for credit with a moving object is perceived to be a motor vehicle less marketable. Article 11 paragraph (1) of Law No. 42 of 1999 concerning Guarantee Fiduciary determines that "it is burdened with the fiduciary must be registered". Fiduciary Warranty registration in order to provide legal certainty to stakeholders and fiduciary registration entitles the precedence (preferred) to the recipient of a fiduciary to the other creditors. But in practice in BPR, the registration shall be made to the object that the object of such fiduciary is not done well in accordance with, the various considerations and reasons. From the results of a study of 7 (seven) Respondents to the BPR in Gianyar regency showed that the factors causing the object is not registered is a fiduciary with respect to bureaucratic problems regarding registration fees and burdensome for SME customers. Keywords: Fiduciary, Registration, and Settlement. * Mahasiswa Program Studi Magister Kenotariatan T.A. 2010/2011 ** Pembimbing I *** Pembimbing II I. PENDAHULUAN (lacks of fund).20 Fungsi tersebut diwujudkan dalam kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dalam Upaya untuk memperkuat fundamental bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada industri perbankan serta memberikan arah dan masyarakat dalam bentuk pinjaman atau disebut strategi perbankan sebagai akibat dari krisis ekonomi pemberian kredit. Bank disamping memperhatikan tahun 1997 yang melanda Negara Indonesia, maka prinsip kepercayaan juga harus memperhatikan sejak awal tahun 2004 telah memiliki Arsitektur prinsip kehati-hatian (prudential pinciple). Peran Perbankan Indonesia (API) sebagai blueprint (cetak bank dan orang-orang yang terlibat didalamnya, biru) mengenai arah dan tatanan perbankan nasional terutama dalam membuat kebijaksanaan dan kedepan. Dikatakan sebagai blueprint karena menjalankan kegiatan usahanya wajib menjalankan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) bukan hanya tugas dan wewenangnya masing-masing secara merupakan suatu policy recommendation bagi cermat, teliti, dan profesional sehingga memperoleh industri perbankan nasional dalam menghadapi kepercayaan masyarakat.21 segala perubahan yang terjadi pada masa mendatang, Ketentuan Pasal 5 Undang-Undang Republik melainkan juga menjadi policy direction mengenai Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, arah yang harus ditempuh oleh perbankan dalam sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang kurun waktu yang cukup panjang.19 Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998, dikenal 2 Perbankan Indonesia dalam melakukan (dua) jenis bank yaitu Bank Umum dan Bank usahanya yang berasaskan atas demokrasi ekonomi Perkreditan Rakyat. Pengertian Bank Perkreditan dengan menggunakan prinsip kehati-hatian, fungsi Rakyat sesuai dengan Pasal 1 angka 4 Undang- utamanya mempunyai peran penting sebagai lembaga Undang Perbankan tersebut dalam ketentuan umum perantara (intermediary) antara pihak pemilik modal menyebutkan, “Bank Perkreditan Rakyat adalah bank dan pihak yang membutuhkan modal atau dengan yang melaksanakan kegiatan usaha secara kata lain sebagai perantara antara pihak-pihak yang konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah memiliki kelebihan dana (surplus of fund) dengan yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa pihak-pihak yang kekurangan dan memerlukan dana dalam lalu lintas pembayaran.” Peraturan pelaksana yang mengatur lebih lanjut tentang usaha Bank 20   Hermansyah, 2009, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Edisi Revisi Cetakan V, Kencana Prenada Media 19 Daeng Naja H.R., 2005, Hukum Kredit dan Bank Group, Jakarta, hal. 20. 21 Garansi, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, hal. 15. Ibid., hal. 65-66. Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013 Page 8
  • 14. Perkreditan Rakyat ini diatur melalui Peraturan Bank hak tanggungan sebagaimana ditentukan dalam Indonesia (PBI) Nomor 8/26/PBI/2006 Tanggal 8 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun Nopember 2006 Tentang Bank Perkreditan Rakyat. 1996 Tentang Hak Tanggungan.23 Bank Perkreditan Rakyat sebagai bagian dari Undang-Undang Jaminan Fidusia mengatur perbankan nasional mempunyai visi untuk tentang pembebanan jaminan fidusia. Untuk mewujudkan industri yang sehat, dinamis, kuat, memberikan kepastian hukum, Pasal 5 ayat (1) produktif dan berdaya saing agar mampu Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, Jaminan Fidusia menyatakan, “pembebanan benda khususnya Usaha Mikro dan Kecil (UMK). dengan jaminan fidusia dibuat dengan Akta Notaris Sebagaimana dikenal dalam setiap pemberian dalam Bahasa Indonesia dan merupakan akta jaminan kredit yang menganut asas kehati-hatian (prudent fidusia”. Akta Notaris tentang jaminan fidusia yang banking), maka dikenal dengan Formula 5 C’s yaitu : telah dibuat tersebut harus ditindak lanjuti dengan Character (watak/kepribadian) Capacity melakukan pendaftaran jaminan fidusia. Hal ini (kemampuan), Capital (permodalan), Collateral merupakan suatu kewajiban sebagaimana yang diatur (jaminan), Condition of economic (kondisi ekonomi). dalam Undang-Undang Jaminan Fidusia Pasal 11 Dalam perkembangannya Formula 5 C’s tersebut ayat (1) yang menyatakan “benda yang dibebani berkembang menjadi Formula 6 C’s dengan dengan jaminan fidusia wajib didaftarkan”. Dengan menambahkan yang keenam yaitu “cash flow” (arus pendaftaran akan menjadi tanda lahirnya jaminan kas). Berkenaan dengan Formula 5 C’s dalam proses fidusia sebagaimana yang diatur dalam Pasal 14 ayat persetujuan pemberian kredit di atas, maka salah satu (3), yang menyatakan “jaminan fidusia lahir pada yang penting harus disediakan oleh calon debitor tanggal yang sama dengan tanggal dicatatnya jaminan adalah menyangkut jaminan (collateral). Pengajuan fidusia dalam buku daftar fidusia” jaminan ini akan menjadi pertimbangan dalam Melalui pendaftaran jaminan fidusia menentukan jumlah permohonan kredit yang akan merupakan salah satu wujud dari asas publisitas dan disetujui nanti, karena faktor jaminan merupakan melindungi kreditor dari debitor-debitor yang security faktor bila terjadi permasalahan kredit mempunyai keinginan tidak baik sehingga tercipta dikemudian hari. adanya suatu kepastian hukum bila mana dikemudian Antara pemberian kredit dengan jaminan hari terjadi permasalahan kredit sehingga diharapkan mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan. dapat dilakukan eksekusi dengan mudah dan cepat. Jaminan hampir selalu dipersyaratkan dalam suatu Dengan pendaftaran jaminan fidusia, maka kreditor pemberian kredit. Sedangkan perjanjian pemberian mempunyai kedudukan yang utama dalam kaitannya jaminan tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya dengan kreditor lainnya. Sebagai hak kebendaan, perjanjian yang mendasari adanya utang piutang atau jaminan fidusia mempunyai hak didahulukan perjanjian kredit. Oleh karena itu kedudukan jaminan terhadap kreditor lain (droit de preference) untuk adalah sebagai perjanjian accessoir (ikutan) dari mengambil pelunasan piutangnya atas hasil eksekusi perjanjian pokok, yaitu perjanjian kredit. benda jaminan. Hak tersebut tidak hapus walaupun Jaminan yang lasim dipersyaratkan oleh Bank terjadi kepailitan pada debitor. Pemegang fidusia Perkreditan Rakyat dalam proses pengajuan kredit merupakan kreditor separatis sebagaimana yang adalah berupa jaminan benda bergerak yaitu berupa dicantumkan dalam Pasal 56 Undang-Undang kendaraan bermotor dan benda tidak bergerak dalam Kepailitan. Pengakuan hak separatis akan bentuk tanah dan/atau bangunan. Hak kebendaan memberikan perlindungan hukum bagi kreditor yang dapat dikategorikan dalam objek jaminan pemegang fidusia.24 fidusia seperti; kendaraan bermotor, mesin pabrik, Namun dalam kenyataan Bank Perkreditan bangunan diatas hak sewa, dan rumah susun.22 Rakyat di Kabupaten Gianyar dalam pemberian Terhadap pembebanan jaminan benda begerak ini kredit dengan jaminan fidusia tidak melakukan proses dilakukan melalui lembaga jaminan fidusia pendaftaran jaminan fidusia tersebut sesuai dengan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang 42 Tahun 1999 tentang Jiminan Fidusia yang Jaminan Fidusia Nomor 42 Tahun 1999. Dalam hal sebelumnya dikenal dengan istilah Fiduciare ini dapat diasumsikan bahwa tidak semua debitor Eigendoms Overdracht, atau disingkat dengan FEO.. akan melunasi pinjamannya dengan lancar dan tertib. Sedangkan untuk pembebanan jaminan benda tidak Dengan tidak dilakukannya pendaftaran ini jelas bergerak pembebananya mengikuti ketentuan merupakan suatu kelalaian dari pihak kreditor. Hal ini sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang akan mengakibatkan adanya konsekuensi hukum Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan. bilamana debitor atau pemberi fidusia terjadi Dalam penjelasan Undang-Undang Republik permasalahan kredit dalam memenuhi perjanjian Indonesia Nomor 42 Tahun 1999 tentang jaminan kredit yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan fidusia menyebutkan, bahwa objek atau ruang tidak didaftarkannya akta jaminan fidusia itu, sudah lingkup yang diatur dalam jaminan fidusia ini tentu tidak akan diterbitkanya sertifikat jaminan diberikan pengertian yang lebih luas yaitu benda fidusia yang mempunyai kekuatan titel eksekutorial bergerak yang berwujud maupun tidak berwujud, dan benda tak bergerak yang tidak dapat dibebani dengan 23  Rachmadi Usman, 2009, Hukum Jaminan Keperdataan, Sinar Grafika, Jakarta, hal. 178.  22 24 Andreas Albertus Andi Prajitno, 2010, Hukum Tan Kamelo, 2006, Hukum Jaminan Fidusia Suatu Fidusia, Selaras, Malang, hal. 57. Kebutuhan Yang Didambakan, Alumni, Bandung, hal. 29.   Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013 Page 9
  • 15. yang didalamnya berisi irah-irah “DEMI Lokasi penelitian ditentukan secara purposive KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN yaitu pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten YANG MAHA ESA” yang merupakan hak dari Gianyar. penerima fidusia untuk menjual benda yang menjadi 2.4. Jenis dan Sumber Data objek jaminan fidusia atas kekuasaan sendiri bila Jenis dan sumber data yang digunakan dalam terjadi cedera janji menjadi sulit dilaksanakan oleh penelitian ini bersumber dari 2 jenis data yaitu data pihak kreditor (bank). primer (lapangan) dan data sukunder (kepustakaan). Berdasarkan uraian tersebut, maka menarik Data primer atau lapangan diperoleh dari Bank untuk dilakukan penelitian terhadap perjanjian kredit Perkreditan Rakyat di Kabupaten Gianyar dan dengan jaminan fidusia yang tidak didaftarkan sukunder atau kepustakaan diperoleh dari buku-buku sebagai suatu studi pada Bank Perkreditan Rakyat di literatur yang ada kaitannya dengan masalah yang Kabupaten Gianyar. diteliti. Adapun yang menjadi tujuan yang ingin 2.5. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel dicapai dari penelitian ini meliputi tujuan umum dan Populasi yang diambil dalam penelitian ini tujuan khusus. Tujuan secara umum, untuk adalah Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten mengetahui secara mendalam terhadap pendaftaran Gianyar yang jumlahnya terdiri dari 28 Bank jaminan fidusia yang objeknya terutama adalah benda Perkreditan Rakyat.27 Sedangkan sampel yang diteliti bergerak yang berwujud sebagai jaminan, yang dari 28 buah populasi tersebut akan diteliti sebanyak banyak dijumpai dalam proses pemberian kredit di 7 Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Gianyar perbankan pada umumnya. Sedangkan tujuan khusus, dengan menggunakan sistem Random Sampling untuk mengetahui : (acak) melalui undian. Hal ini dilakukan karena sifat a. Faktor-faktor yang mempengaruhi tidak dan populasi adalah bersifat homogen, dalam arti didaftarkan jaminan fidusia dalam setiap populasi dapat mewakili dan tersedia daftar perjanjian kredit. dari seluruh unit populasi. b. Akibat hukum dari jaminan fidusia yang 2.6. Tehnik Pengumpulan data tidak didaftarkan dalam perjanjian kredit. Untuk mengumpulkan data lapangan c. Upaya-upaya penyelesaian permasalahan digunakan teknik wawancara dengan pedoman kredit dengan jaminan fidusia yang tidak wawancara yang dibuat sebelumnya dengan informan didaftarkan pada Bank Perkreditan Rakyat pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Gianyar. di Kabupaten Gianyar. Sedangkan mengumpulkan data kepustakaan digunakan teknik membaca dan mencari buku-buku II. METODE PENELITIAN literatur yang ada kaitannya dengan masalah. 2.7. Tehnik Analisa Data 2.1. Jenis Penelitian Setelah semua data terkumpul, baik data Jenis penelitian yang digunakan dalam lapangan maupun data kepustakaan kemudian penelitian ini secara yuridis empiris, yaitu mendekati diklasifikasi secara kualitatif sesuai dengan masalah. masalah dari peraturan perundang-undangan yang Data tersebut dianalisa dengan teori-teori yang berlaku dan penerapannya dalam kenyataan yang relevan, kemudian disimpulkan untuk menjawab terjadi dalam masyarakat dalam hal ini pada Bank permasalahan dan akhirnya data tersebut disajikan Perkreditan Rakyat di Kabupaten Gianyar. Melalaui secara deskriptif analitis. penelitian secara yuridis empiris, maka pendekatan yang dilakukan dengan cara menganalisis tentang III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN sejauh manakah suatu peraturan perundang-undangan atau hukum yang sedang berlaku secara efektif atau 3.1. Gambaran Umum Bank Perkreditan Rakyat dengan kata lain untuk mengetahui sejauh mana di Kabupaten Gianyar bekerjanya hukum di dalam masyarakat.25 Berdasarkan data dari Bank Indonesia jumlah 2.2. Sifat Penelitian seluruh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) per Sifat dalam penelitian ini adalah bersifat Desember 2011 yang ada di Propinsi Bali adalah deskriptif, yaitu menggambarkan kenyataan yang sebanyak 138 BPR. Dari jumlah BPR tersebut di atas, terjadi, dalam hal ini pada Bank Perkreditan Rakyat Kabupaten Gianyar menduduki peringkat ketiga di Kabupaten Gianyar. Penelitian deskriptif terbanyak dengan jumlah 28 BPR setelah Kabupaten merupakan penelitian yang bertujuan melukiskan Badung dan Kota Denpasar, dengan total aset tentang sesuatu hal di daerah tertentu pada saat mencapai lebih dari Rp.800.000.000.000,- (delapan tertentu dan untuk menentukan ada tidaknya ratus miliar rupiah), dan dana yang dihimpun dari hubungan antara suatu gejala dengan gejala lainnya masyarakat baik dalam bentuk tabungan maupun dalam masyarakat.26 deposito sebesar Rp.477.000.000.000,- (empat ratus 2.3. Lokasi Penelitian tujuh puluh tujuh miliar rupiah), serta sebesar Rp.633.000.000.000,- (enam ratus tiga puluh tiga miliar rupiah) telah disalurkan kepada masyarakat 25 Bahder Johan Nasution, 2008, Metode Penelitian 27 Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung, hal. 123. http://www.bi.go.id/biweb/Templates/Statistik/New_Laporan 26 Bambang Waluyo, 2008, Penelitian Hukum Dalam Praktek, BPR.aspx?NRMODE=Published&NRNODEGUID. Diakses pada Sinar Grafika, Jakarta, hal. 8.    hari Sabtu, tanggal 24 Desember 2011. Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013 Page 10
  • 16. dalam bentuk kredit; seperti kredit modal kerja, pendaftaran ke Kantor Wilayah Kementerian konsumtif dan investasi. Hukum dan Hak Asasi Manusia Propinsi Berikut adalah 28 BPR yang ada di Kabupaten Bali. Terhadap akta jaminan yang Gianyar, yaitu PD. PBR. Werdhi Sedana, PT. BPR. didaftarkan didasarkan pada jumlah kredit Mitra Bali Srisedana Mandiri, PT. BPR. Pertiwi, PT. yang cukup besar dan terhadap kredit-kredit BPR. Angsa Sedanayoga, PT. BPR. Arta Bali Jaya, yang telah berpotensi menimbulkan PT. BPR. Aruna Nirmaladuta, PT. BPR. Ayudhana permasalahan. Semesta, PT. BPR. Bali Dewata, PT. BPR. Bank 3.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi tidak Kertiawan, PT. BPR. Baskara Dewata, PT. BPR. didaftarkan jaminan fidusia dalam Dewata Candradana, PT. BPR. Eka Ayu Artha perjanjian kredit Bhuana, PT. BPR. Gianyar Parthasedana, PT. BPR. Beberapa alasan yang menjadi faktor Hari Depan, PT. BPR. Krisna Yuna Dana, PT. BPR. penyebab tidak didaftarkannya jaminan fidusia Mas Giri Wangi, PT. BPR. Mulia Wacana, PT. BPR. dalam perjanjian kredit adalah menyangkut masalah Nusamba Tegalalang, PT. BPR. Partha Kencana sebagai berikut: Tohpati, PT. BPR. Puskusa Balidwipa, PT. BPR. a. Biaya Raga Jayatama, PT. BPR. Sari Werdhi Sedana, PT. Pendaftaran jaminan fidusia oleh Bank BPR. Suadana, PT. BPR. Sukawati Pancakanti, PT. Perkreditan Rakyat akan menjadi tambahan BPR. Suryajaya Ubud, PT. BPR. Tish, PT. BPR. beban biaya yang harus ditanggung oleh Ulatidana Rahayu, dan PT. BPR. Ukabima/Widhi debitor, karena disamping dalam pencairan Prima Asih.28 kredit oleh Bank Perkreditan Rakyat debitor 3.2. Tahapan proses pemberian kredit pada Bank dikenakan biaya provisi, biaya administrasi, Perkreditan Rakyat di Kabupaten Gianyar biaya survey, biaya asuransi kredit, dan Adapun tahapan dalam proses kegiatan biaya akta notaris, jika ditambah lagi dengan perkreditan yang berlangsung pada Bank Perkreditan biaya pendaftaran maka debitor merasa Rakyat di Kabupaten Gianyar dapat dijelaskan terbebani dengan biaya-biaya yang harus sebagai berikut : dipotong atau dikeluarkan untuk itu. Padahal 1. Tahap Pengajuan Permohonan Bank Perkreditan Rakyat dalam proses 2. Tahap Analisa Dokumen pemasaran kreditnya diperuntukkan untuk 3. Tahap Survey ke Lapangan (On the spot) golongan ekonomi menengah ke bawah 4. Tahap Analisa Kredit dengan sektor usaha mikro yang jumlah 5. Tahap Loan Komite Kredit kreditnya relatif kecil. 6. Tahap Keputusan Kredit b. Nilai jaminan objek fidusia yang relatif kecil 7. Tahap Pengikatan Kredit dan Jaminan Selain masalah biaya juga pendaftaran 8. Tahap Pemantauan/Pengawasan Kredit. jaminan fidusia tidak dilakukan oleh Bank 3.3. Pembebanan dan pendaftaran jaminan Perkreditan Rakyat karena nilai jaminan fidusia padaBank Perkreditan Rakyat di yang diserahkan oleh debitor terutama yang Kabupaten Gianyar berjenis kendaraan roda dua (sepeda motor) Ketentuan Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang dinilai terlalu kecil dan kurang memadai bila Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusi ditaksir dengan harga pasarnya. menyatakan “pembebanan benda dengan jaminan c. Hambatan eksekusi jaminan fidusia jika fidusia dibuat dengan akta notaris dalam bahasa objeknya hilang Indonesia dan merupakan Akta Jaminan Fidusia”. Adanya anggapan bahwa walaupun Sedangkan dalam Pasal 11 ayat (1) Undang-Undang dilakukan pendaftaran jaminan fidusia sesuai Nomor 42 Tahun 1999 menyatakan: “benda yang dengan ketentuan yang berlaku dirasakan dibebani dengan jaminan fidusia wajib didaftarkan”. tidak ada artinya atau tidak akan membawa Faktanya setelah dilakukan penelitian terhadap Bank manfaat yang berarti sebagai dasar eksekusi Perkreditan Rakyat di Kabupaten Gianyar tidak jika objek benda yang di jadikan jaminan sepenuhnya melaksanakan ketentuan tersebut di atas. fidusia tersebut tidak ada, baik dengan cara Hal ini didasarkan pada hasil penelitian dimana digadaikan, dijual, hilang, rusak, atau tidak kreteria pembebanan dan pendaftaran jaminan fidusia dapat diketemukan pada saat terjadi eksekusi yang dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat di objek jaminan fidusia akibat adanya Kabupaten Gianyar adalah sebagai berikut : permasalahan kredit. 1. Tidak semua pembebanan jaminan yang d. Tidak adanya batas waktu kedaluarsa akta objeknya jaminan fidusia dibuatkan Akta jaminan fidusia yang harus didaftarkan ke Jaminan Fidusia. Pembenanan jaminan yang Kantor Pendaftaran Fidusia dibuatkan akta jaminan fidusia secara Tidak adanya batas waktu akta jaminan notariil didasarkan pada jumlah kredit yang fidusia yang harus didaftarkan, maka diberikan, yang diklasifikasikan menurut menimbulkan persepsi dikalangan Bank jenjang jumlah kreditnya setiap debitor. Perkreditan Rakyat di Kabupaten Gianyar 2. Tidak semua objek jaminan fidusia yang untuk melakukan pendaftaran akta jaminan telah dibebankan dengan Akta Jaminan fidusia nanti saja pada saat adanya Fidusia yang dibuat oleh notaris dilakukan permasalahan kredit dikemudian hari. 28 Ibid. Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013 Page 11
  • 17. e. Keberadaan Kantor Pendaftaran Fidusia 1. Pelaksanaan titel eksekutorial oleh penerima yang hanya ada di wilayah Propinsi saja fidusia; Terhadap keberadaan Kantor Wilayah 2. Penjualan benda yang menjadi obyek Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusi jaminan fidusia atas kekuasaan penerima sebagai Kantor Pendaftaran Fidusia yang fidusia sendiri melalui pelelangan umum hanya berada di wilayah Propinsi menjadi serta mengambil pelunasan piutangnya dari kendala dan hambatan dalam proses hasil penjualan; dan pendaftaran jaminan fidusia, karena 3. Penjualan di bawah tangan yang dilakukan mengingat Bank Perkreditan Rakyat tidak berdasarkan kesepakatan pemberi dan semua beroperasi di daerah Propinsi tetapi penerima fidusia jika dengan cara demikian ada juga di kabupaten, kecamatan, bahkan di dapat diperoleh harga tertinggi yang pedesaan karena kebanyakan yang dilayani menguntungkan para pihak. Pelaksanaan adalah masyarakat menengah ke bawah. penjualan di bawah tangan dilakukan setelah 3.5. Akibat hukum jaminan fidusia yang tidak lewat waktu 1 (satu) bulan sejak didaftarkan dalam perjanjian kredit dibeitahukan secara tertulis oleh pemberi Kita ketahui bahwa maksud dan tujuan sistem dan atau penerima fidusia kepada pihak- pendaftaran jaminan fidusia adalah untuk pihak yang berkepentingan dan diumumkan memberikan kepastian hukum, melahirkan ikatan sedikitnya 2 (dua) surat kabar yang beredar jaminan fidusia bagi kreditor (penerima fidusia), di daerah yang bersangkutan. memberikan hak yang didahulukan (preferen), dan Kendatipun dalam pelaksanaan pilihan memenuhi asas publisitas.29 eksekusi yang dijamin dengan Undang-Undang Akibat dari tidak didaftarkanya akta jaminan tersebut tidak dapat terlaksana, namun perjanjian fidusia yang menjadi cikal bakal lahirnya jaminan kredit sebagai perjanjian pokok yang diadakan antara fidusia, maka pihak Bank Perkreditan Rakyat hanya kreditor dengan debitor tetap sah mengikat dan berkedudukan sebagai kreditor konkuren bukan berlaku untuk para pihak sepanjang perjanjian sebagai kreditor preferen, sehingga apabila suatu tersebut memenuhi ketentuan syarat sahnya suatu saat debitor wanprestasi dan tidak dapat melunasi perjanjian. Hal ini juga dapat dikaitkan dengan asas hutangnya, maka Bank Perkreditan Rakyat tidak pacta sun servanda dan asas kebebasan berkontrak, mempunyai hak untuk didahulukan pembayaran atas yang menyatakan bahwa setiap orang bebas piutangnya tersebut dari hasil penjualan benda yang melakukan perjanjian dan perjanjian yang dibuat menjadi obyek jaminan, karena benda tersebut dengan itikad baik tersebut akan berlaku sebagai berstatus sebagai jaminan umum. undang-undang. Jelas bahwa perjanjian kredit yang Pasal 1131 KUH Perdata menyebutkan dibuat oleh para pihak dengan memenuhi ketentuan ”Segala kebendaan si berutang, baik yang bergerak dan didasarkan atas itikad baik tersebut tetap maupun yang tak bergerak, baik yang sudah ada mengikat dan mempunyai kepastian hukum diantara maupun yang baru akan ada di kemudian hari, para pihak. Sedangkan perjanjian jaminan fidusia menjadi tanggungan untuk segala perikatan yang merupakan perjanjian ikutan dari perjanjian perseorangan”. Pasal ini menetapkan bahwa semua pokok (accessoir) perjanjian itu tidak memberikan benda milik seseorang dijadikan sebagai jaminan atas adanya kepastian hukum karena tidak memenuhi semua perikatannya. ketentuan peraturan yang berlaku dalam hal ini Dalam Pasal selanjutnya yaitu Pasal 1132 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang KUH Perdata disebutkan ”Kebendaan tersebut Jaminan Fidusia. Oleh karena itulah dalam menjadi jaminan bersama-sama bagi semua orang pelaksanaan eksekusi terhadap barang yang yang mengutangkan padanya; pendapatan- dibebankan sebagai jaminan dalam perjanjian kredit pendapatan penjualan benda-benda itu dibagi-bagi ditempuh melalui jalan gugatan ke pengadilan karena menurut keseimbangan, yaitu menurut besar kecilnya pihak penerima fidusia atau kreditor tidak piutang masing-masing, kecuali apabila di antara para mempunyai hak yang didahulukan (preferen) namun berpiutang itu ada alasan-alasan yang sah untuk penerima fidusia atau kreditor ini kedudukannya didahulukan” Pasal tersebut di atas mengatur sebagai kreditor biasa (konkuren). mengenai jaminan umum. Hal inilah yang akan 3.6. Upaya penyelesaian permasalahan kredit berlaku bagi pihak Bank Perkreditan Rakyat apabila dengan jaminan fidusia yang tidak suatu saat debitor wanprestasi dan tidak bisa didaftarkan pada Bank Perkreditan Rakyat melunasi hutangnya. di Kabupaten Gianyar Dengan tidak lahirnya jaminan fidusia, maka Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, apabila debitor wanprestasi dan tidak dapat melunasi maka upaya-upaya yang dilakukan untuk hutangnya, eksekusi terhadap benda jaminan tidak menyelesaikan permasalahan kredit dengan jaminan dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Pasal 29 fidusia yang tidak didaftar pada Bank Perkreditan Undang-Undang Jaminan Fidusia. Menurut ketentuan Rakyat di Kabupaten Gianyar dapat dijelaskan Pasal 29 Undang-Undang Jaminan Fidusia, sebagai berikut : pelaksanaan eksekusi jaminan fidusia dapat 1. Upaya pembinaan dan pengawasan kredit dilaksanakan dengan beberapa alternatif pilihan, yaitu Yaitu dengan cara melakukan kontrol secara : kontinyu dan berkesinambungan mulai dari saat kredit dicairkan hingga kredit tersebut 29 Rachmadi Usman, Op., cit., hal,201. Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013 Page 12
  • 18. jatuh tempo, dimana setiap debitor ditangani pembayaran anggsuran oleh personil yang telah ditentukan, untuk keseluruhan. meminimalisir permasalahan pembayaran 2. Reconditioning ( Persyaratan kredit. Kembali) 2. Upaya kekeluargaan Yaitu menyangkut perubahan Yaitu suatu upaya yang dilakukan oleh Bank sebagian atau seluruh persyaratan Perkreditan Rakyat dalam rangka perjanjian kredit, antara lain menyelesaian permasalahan kredit debitor perubahan jadwal pembayaran, yang mempunyai itikad baik dan bersifat jumlah angsuran, jangka waktu kooperatif untuk menyelesaikan seluruh dan/atau pemberian potongan pinjamannya yang dijamin dengan jaminan sepanjang tidak menambah sisa fidusia yang tidak didaftarkan dengan cara kewajiban debitor yang harus kekeluargaan. Cara kekeluargaan yang dibayarkan kepada Bank dimaksud antara lain yaitu : Perkreditan Rakyat. Persyaratan a. Negosiasi antara pihak Bank kembali ini dapat dilakukan denga Perkreditan Rakyat dengan debitor cara ; perubahan tingkat suku untuk segera melakukan pelunasan bunga atau pemberian keringan pinjaman tanpa melakukan penjualan denda. objek jaminan fidusia yang tidak 3. Restructuring (Penataan Kembali) didaftar, dengan cara debitor Yaitu perubahan persyaratan mengusahakan keuangannya secara perjanjian krdit yang tidak sendiri untuk dapat menepati komitmen terbatas pada rescheduling atau yang disepakati yaitu sebelum menjual reconditioning, antara lain objek jaminan fidusia. Cara ini meliputi ; penambahan fasilitas biasanya dengan memberikan Surat kredit, pembaharuan utang, Peringatan Pertama, Surat Peringatan subrogasi, dan cessie.30 Kedua dan Surat Peringatan Ketiga 3. Upaya Menghapus bukukan atau menghapus yang mempunyai tenggang waktu tagih kredit diantara Surat Peringatan itu masing- Yaitu suatu upaya atau tindaka masing adalah 7 (tujuh) hari. terakhir yang dilakukan oleh Bank b. Dengan kesepakatan menjual objek Perkreditan Rakyat dengan melakukan jaminan fidusia secara di bawah tangan penghapus buku atau hapus tagih kredit baik yang dilakukan oleh debitor atau terhadap kerugian yang diderita oleh Bank atas bantuan Bank Perkreditan Rakyat, Perkreditan Rakyat yang dijamin dengan tergantung mana yang lebih cepat jaminan fidusia yang tidak didaftarkan, mendapatkan calon pembeli dengan apabila debitor berikut jaminannya hilang harga yang paling menguntungkan. atau tidak diketahaui keberadaannya atau c. Melakukan pemblokiran pada Kantor kredit tersebut telah tergolong kredit macet Dinas Pendapatan Daerah (samsat) yang sudah tidak mungkin dapat dilakukan setempat atas objek jaminan fidusia penyelesaian lagi. Hal ini dimungkinkan yang tidak dilakukan pendaftaran untuk dilakukan oleh Bank Perkreditan dengan maksud untuk mengantisipasi Rakyat karena sesuai dengan ketentuan peralihan objek jaminan fidusia Pasal 25 PBI 8/19/PBI/2006, BPR dapat tersebut tanpa sepengetahuan bank. menghapus bukukan dan menghapus tagih Pemblokiran ini, maka debitor jika aktiva produktif yang mempunyai kualitas hendak melakukan perpanjangan masa macet yang tidak dapat diselesaikan. berlaku pajak kendaraan oleh kantor Berdasarkan upaya-upaya yang dilakukan samsat akan mengharuskan untuk tersebut di atas bahwa dalam menyelesaiakan mendapat surat keterangan persetujuan permasalahan kredit dengan objek jaminan fidusia dari Bank Perkreditan Rakyat sebagai yang tidak diaftarkan tidak pernah melakukan melalui dasar perpanjangannya. institusi hukum seperti dengan cara melakukan d. Melakukan restrukturisasi kredit; baik pelelangan atau parate eksekusi, atau melalui gugatan dengan cara : ke pengadilan, atau dengan kata lain apabila terjadi 1. Rescheduling (Penjadwalan sengketa antara Bank Perkreditan Rakyat dengan Kembali) debitor mengenai permasalahan kredit lebih banyak Yaitu perubahan jadwal mendahulukan dengan melakukan cara penyelesaian pembayaran atau jangka waktu secara non litigasi. Nampaknya hal ini sejalan kewajiban debitor yang dapat dengan konsep lembaga alternatif penyelesaian dilakukan dengan cara sengketa (APS) atau sering disebut dengan memperpanjang jangka waktu Alternative Dispute Resolution (ADR) tersebut. pelunasan utang pokok dan/atau Dalam hal ini yang sering digunakan dalam bunga sehingga akan berpengaruh tarhadap keringanan jumlah 30  Badriah Harun, 2010, Penyelesaian Sengketa Kredit Bermasalah, Pustaka Yustisia, Yogyakarta, hal. 118 – 120.  Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013 Page 13
  • 19. menyelesaikan permasalahan kredit (macet) adalah ruang dalam kewajiban pembebanan dan dengan cara Negosiasi dan Mediasi.31 pendaftaran objek jaminan fidusia. IV. SIMPULAN DAN SARAN Untuk menjamin adanya kekuatan dan kepastian hukum terhadap jaminan fidusia, maka Bank 4.1. Simpulan Perkreditan Rakyat di Kabupaten Gianyar dalam Berdasarkan pembahasan pada bab-bab membuat perjanjian kredit dengan jaminan fidusia sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai haruslah dibuatkan dalam bentuk akta jaminan fidusia berikut : yang diikuti dengan kewajiban melakukan 1. Faktor yang mempengaruhi Bank pendaftaran akta jaminan fidusia tersebut pada Perkreditan Rakyat di Kabupaten Gianyar Kantor Pendaftaran Fidusia (Kantor Wilayah tidak mendaftarkan benda jaminan fidusia Kementerian Hukum dan Hak Asasi Propinsi Bali), dalam perjanjian kredit yakni biaya yang agar mempunyai kedudukan preferen. dirasa sangat membebani debitor terutama untuk pemberian kredit kepada golongan ekonomi lemah, faktor nilai jaminan fidusia yang relatif kecil, faktor hilangnya jaminan fidusia apabila dilakukan eksekusi, faktor tidak adanya jangka waktu kedaluarsa akta jaminan fidusia, dan faktor keberadaan Kantor Pendaftaran Fidusia yang ada di wilayah propinsi saja. 2. Akibat hukum tidak didaftarkan jaminan fidusia, maka kedudukan Bank Perkreditan Rakyat selaku kreditor atau sebagai pemegang fidusia tidak lagi menjadi kreditor preferen atau hak yang didahulukan terhadap kreditor lainnya untuk mengambil pelunasan piutangnya atas hasil eksekusi benda yang menjadi objek jaminan fidusia bilamana debitor cedera janji. Sebaliknya Bank Perkreditan Rakyat hanya mempunyai kedudukan sebagai kreditor konkuren, hanya terikat terhadap hak-hak yang memberikan jaminan secara umum sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 1131 dan Pasal 1132 KUH Perdata. 3. Upaya-upaya yang ditempuh oleh Bank Perkredita Rakyat di Kabupaten Gianyar dalam penyelesaian permasalahan kredit dengan jaminan fidusia yang tidak didaftarkan lebih menekankan pada upaya pembinaan dan pengawasan kredit sedini mungkin, upaya kekeluargaan yaitu melalui negosiasi, mediasi dan restrukturasi kredit, serta upaya penghapus bukuan dan hapus tagih kredit. 4.2 Saran 1. Pembentuk Undang-Undang Jaminan Fidusia seharusnya mengakomodir kepentingan dunia usaha mikro dalam menentukan kemanfaatan kewajiban pendaftaran jaminan fidusia, yang selama ini dirasa hanya bermanfaat bagi kreditor besar dalam hal ini Bank Umum yang mempunyai skala operasional besar dengan nilai jaminan yang besar pula. Untuk itu disarankan terhadap ketentuan Pasal 11 ayat (1) Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 perlu ditinjau kembali khusus terhadap pelaku usaha mikro finance agar diberikan 31  Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, 2001, Hukum Arbitrase, RajaGrafindo Persada, Jakarta, hal. 27.  Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013 Page 14
  • 20. DAFTAR BACAAN Andreas Albertus Andi Prajitno, 2010, Hukum Fidusia, Selaras, Malang. Bambang Waluyo, 2008, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Sinar Grafika, Jakarta. Badriah Harun, 2010, Penyelesaian Sengketa Kredit Bermasalah, Pustaka Yustisia, Yogyakarta. Bahder Johan Nasution, 2008, Metode Penelitian Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung. Daeng Naja H.R., 2005, Hukum Kredit dan Bank Garansi, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung. Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, 2001, Hukum Arbitrase, RajaGrafindo Persada, Jakarta. Hermansyah, 2009, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Edisi Revisi Cetakan V, Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Rachmadi Usman 2009, Hukum Jaminan Keperdataan, Sinar Grafika, Jakarta. Tan Kamelo, 2006, Hukum Jaminan Fidusia Suatu Kebutuhan Yang Didambakan, Alumni, Bandung. http://www.bi.go.id/biweb/Templates/Statistik/New_LaporanBPR.aspx?NRMODE=Published&NRNODEGUID. Diakses pada hari Sabtu, tanggal 24 Desember 2011. Jurnal Ilm iah Prodi Magister Kenotariatan, 2012-2 013 Page 15