SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Sondir
Oleh : Nousseva Renna
(5415164015)
SONDIR BORING SPT
Uji Sondir/ Uji Penetrasi Kerucut Statis
SNI 2827 : 2008
Penyondiran adalah
pengujian penetrasi
menggunakan alat
penterasi konus (kerucut).
Dengan bantuan
manometer, kita dapat
membaca atau
mengetahui kekuatan
suatu tanah pada
kedalaman tertentu.
4
-Ujung konus bersudut 60°±
5°
-Ukuran diameter konus
35,7mm ± 0,4mm atau luas
proyeksi konus 10cm²
-Bagian runcing ujung konus
berjari-jari kurang dari 3mm.
-Ukuran diameter luar selimut
geser adalah 35,7 mm
-Proyeksi ujung alat ukur
penetrasi tidak boleh melebihi
diameter selumur geser.
-Luas permukaan selimut geser
adalah 150 cm² ± 3cm²
-Selimu geser pipa harus
mempunyai kekasaran 0,5 μ m
AA ± 50 %.
-Pipa terbuat dari bahan baja dengan
panjang 1 m
-Pipa harus menerus sampai konus ganda
agar penampang pipa tidak tertekuk jika
disondir/didorong
-Ukuran diameter luar pipa tidak boleh
lebih besar dari diameter dasar konus
ganda untuk jarak minimum 0,3m diatas
puncak selimut geser
-Setiap pipa sondir harus mempunyai
diameter dalam yang tetap
-Pipa-pipa tersambung satu dengan yang
5
- Batang dalam terbuat dari bahan baja dan terletak
didalam pipa dorong
- Batang dalam harus mempunyai diameter luar yang
konstan
- Panjang batang dalam sama dengan panjang pipa
dorong dengan perbedaan kira-kira 0,1mm
- Batang dalam mempunyai penampang melintang
yang dapat menyalurkan perlawanan konus tanpa
mengalami tekut atau kerusakan lain
- Jarak ruangan antara batang dalam dan pipa dorong
harus berkisar antara 0,5 mm dan 1,0 mm
- Pipa dorong dan batang dalam harus dilumasi dengan
minyak pelumas untuk mencegah korosi
- Rangka mesin pembebanan harus dijepit oleh 2 buah
batang penjepit yang diletakan pada masing-masing
jangkar helikoidal
- Rangka mesin pembebanan berfungsi sebagai dudukan
sistem penekan hidraulik yang dapat digerakkan
naik/turun
- Sistem penekan hidraulik terdiri atas engkol pemutar,
rantai, roda gigi, gerigi dorong dan penekan hidraulik
yang berfungsi untuk mendorong atau menarik batang
dalam dan pipa dorong;
- Pada penekan hidraulik terpasang 2 buah manometer
yang digunakan untuk membaca tekanan hidraulik yang
terjadi pada waktu penekanan batang dalam, Manometer
1.Konus dan bikonus
2.Manometer
3.Kunci T
4.Besi Sebagai Pengunci
5.Box Peralatan
6.Besi panjang 1m
7.Angkur
1
2
3
4
5
6
7
7
Pipa
dorong
Batang
Dalam
Gambar 4
1
2
3
1
2
Prinsip dasar menggunakan hukum Aksi Reaksi
Perlawanan konus (𝒒 𝑪)
Nilai (qc) dengan ujung konus saja yang terdorong,
Perlawanan geser (𝑓𝑠)
diperoleh bila ujung konus dan bidang geser terdorong bersamaan
Angka banding geser (𝑹 𝒇)
diperoleh dari hasil perbandingan antara nilai perlawanan
geser lokal (fs) dengan perlawanan konus (qs)
Geseran total (𝑻 𝒇)
diperoleh dengan menjumlahkan nilai perlawanan geser
lokal (fs) yang dikalikan dengan interval pembacaan
𝑃𝑘𝑜𝑛𝑢𝑠= 𝑃𝑝𝑖𝑠𝑡𝑜𝑛
𝑞 𝐶 x 𝐴 𝐶 = 𝐶 𝑊 𝑥 𝐴 𝑃𝐼
𝑞 𝐶 =
𝐶 𝑊 𝑥 𝐴 𝑃𝐼
𝐴 𝐶
𝐴 𝑃𝐼 =
1
4
𝜋 𝐷 𝑃𝐼
2
𝐴 𝐶 =
1
4
𝜋 𝐷 𝐶
2
𝑃𝑘𝑜𝑛𝑢𝑠 + 𝑃𝑔𝑒𝑠𝑒𝑟 = 𝑃𝑃𝑖𝑠𝑡𝑜𝑛
(𝑞 𝐶 x 𝐴 𝐶) + (𝑓𝑠 x 𝐴 𝑠) = 𝑇 𝑊 𝑥 𝐴 𝑃𝐼
(𝐶 𝑊 x 𝐴 𝑃𝐼) + 𝑓𝑠 x 𝐴 𝑠 = 𝑇 𝑊 𝑥 𝐴 𝑃𝐼
𝑓𝑠 =
𝐾 𝑊 𝑥𝐴 𝑃𝐼
𝐴 𝑠
𝐴 𝑠 = 𝜋 𝐷𝑆 𝐿 𝑆
𝐾 𝑊 = 𝑇 𝑊 − 𝐶 𝑊
𝑅𝑓 =
𝑓𝑠
𝑞 𝐶
𝑥 100 𝑇𝑓 = (𝑓𝑠 x interval pembacaan)
𝐶 𝑊 : pembacaan
manometer untuk
nilai perlawanan
konus
𝑇 𝑊 : pembacaan
manometer untuk
nilai perlawanan
konus dan geser
𝐴 𝑠 : luas selimut
geser
𝐿 𝑠 : panjang
selimut geser
Pembacaan
Manometer
Perlawanan
konus
Perlawanan
Geser
Total
Fraksi
Angka
Banding
Geser
Pelaksanaan pengujian Sondir dilakukan pada 1 (Satu) titik
pengujian yaitu S.01 hingga S.03
Pengujian Sondir ini dilakukan dengan menggunakan alat
Sondir ringan tipe Gouda, dengan kapasitas tekan
maksimum sebesar 2,5 ton. Dalam hal ini konus yang
dipakai adalah tipe Begemann, yang dilengkapi dengan
selimut (jaket) pengukur friksi. Data yang diperoleh dari
pengujian ini selain nilai ujung konus (qc) juga didapat
nilai friksi lokal (fs) serta friksi total (ft).
Adapun spesifikasi dari konus adalah sebagai berikut:
12 Pembacaan nilai
konus (qc) dan friksi
local (fs) dilakukan
pada setiap
kedalaman 20 cm,
dengan kecepatan
penetrasi diusahakan
konstan sebesar 2
cm/detik, sampai
pembacaan total
menunjukkan
kapasitas maksimum
alat.
 Berdasarkan hasil dari pengujian Sondir yang
telah dilakukan, dari lapisan tanah paling
atas/existing hingga kedalaman sekitar ±
20.60 m dari permukaan tanah/ existing,
dijumpai lapisan tanah yang mempunyai
kepadatan sangat lunak hingga sangat padat
dengan nilai qc = 150 kg/cm².
 Sondir 2.5 tonf berhenti/ refusal pada
kedalaman ± 20.60 m bawah permukaan
tanah setempat.
 Lapisan tanah bawah permukaan sampai
kedalaman ± 20.60 m diperkirakan berupa
lapisan tanah Lempungan/ Lanauan dengan
rata rata FR (Friction Ratio) ≥ 2.
ekonomis
2. Dapat diulang dengan waktu yang
relative cepat
3. Menghasilkan banyak parameter
4. Dapat menentukan daya dukung tanah
5. Gangguan tanah lunak kecil
6. Dapat menentukan lekat lapisan tanah
keras
7. Dapat digunakan pada lapisan berbutir
halus
Kekurangan Sondir
1. Jika terdapat batuan lepas
dapat memberi indikasi lapisan
keras yang salah
2. Tidak bisa menembus tanah
gravel, pasir padat, dan batuan
3. Tidak bisa ambil sampel

More Related Content

What's hot

Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
candrosipil
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Reski Aprilia
 
Sni 15-7064-2004 portland-composite-cement
Sni 15-7064-2004 portland-composite-cementSni 15-7064-2004 portland-composite-cement
Sni 15-7064-2004 portland-composite-cement
Dickdick Maulana
 
Eksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasiEksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasi
dwidam
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Ayu Fatimah Zahra
 

What's hot (20)

Soil Investigation - Uji Sondir
Soil Investigation - Uji SondirSoil Investigation - Uji Sondir
Soil Investigation - Uji Sondir
 
Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
 
KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
 
Pondasi sumuran
Pondasi sumuranPondasi sumuran
Pondasi sumuran
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
 
Pondasi cerucuk
Pondasi cerucukPondasi cerucuk
Pondasi cerucuk
 
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore PilePondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
 
Perencanaan bendung
Perencanaan bendungPerencanaan bendung
Perencanaan bendung
 
Sni 15-7064-2004 portland-composite-cement
Sni 15-7064-2004 portland-composite-cementSni 15-7064-2004 portland-composite-cement
Sni 15-7064-2004 portland-composite-cement
 
Spt test report
Spt test reportSpt test report
Spt test report
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 ok
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 okMekanika fluida 1 pertemuan 03 ok
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 ok
 
Eksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasiEksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasi
 
Soil study thesis
Soil study thesisSoil study thesis
Soil study thesis
 
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPTTeknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPT
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
Stabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapurStabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapur
 
Tiang Pancang I
Tiang Pancang ITiang Pancang I
Tiang Pancang I
 
9 contoh desain turap
9 contoh desain turap9 contoh desain turap
9 contoh desain turap
 
Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2
 

Similar to Teknik fondasi 1 - uji sondir

Penelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan pptPenelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan ppt
Ayu Fatimah Zahra
 
Agung Fathony - Alat Ukur (Dial Indikator)
Agung Fathony - Alat Ukur (Dial Indikator)Agung Fathony - Alat Ukur (Dial Indikator)
Agung Fathony - Alat Ukur (Dial Indikator)
gunksho
 
PRMM-T5-K2-PPT PENGUKURAN MEDAN TINGGI bagian 2.pptx
PRMM-T5-K2-PPT PENGUKURAN MEDAN TINGGI bagian 2.pptxPRMM-T5-K2-PPT PENGUKURAN MEDAN TINGGI bagian 2.pptx
PRMM-T5-K2-PPT PENGUKURAN MEDAN TINGGI bagian 2.pptx
Fatin899401
 
MEKANIKA TANAH (CIV -205).pdf
MEKANIKA TANAH (CIV -205).pdfMEKANIKA TANAH (CIV -205).pdf
MEKANIKA TANAH (CIV -205).pdf
JagadLangit1
 
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhanaLaporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
Dian Agatha
 
Pengukuran debit dan pengambilan
Pengukuran debit dan pengambilanPengukuran debit dan pengambilan
Pengukuran debit dan pengambilan
aditya
 

Similar to Teknik fondasi 1 - uji sondir (20)

72219130 sondir
72219130 sondir72219130 sondir
72219130 sondir
 
Penelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan pptPenelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan ppt
 
Dcp laporan
Dcp laporanDcp laporan
Dcp laporan
 
PENGENALAN ALAT UKUR TANAH DASAR
PENGENALAN ALAT UKUR TANAH DASARPENGENALAN ALAT UKUR TANAH DASAR
PENGENALAN ALAT UKUR TANAH DASAR
 
Agung Fathony - Alat Ukur (Dial Indikator)
Agung Fathony - Alat Ukur (Dial Indikator)Agung Fathony - Alat Ukur (Dial Indikator)
Agung Fathony - Alat Ukur (Dial Indikator)
 
LAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdf
LAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdfLAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdf
LAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdf
 
PRMM-T5-K2-PPT PENGUKURAN MEDAN TINGGI bagian 2.pptx
PRMM-T5-K2-PPT PENGUKURAN MEDAN TINGGI bagian 2.pptxPRMM-T5-K2-PPT PENGUKURAN MEDAN TINGGI bagian 2.pptx
PRMM-T5-K2-PPT PENGUKURAN MEDAN TINGGI bagian 2.pptx
 
MEKANIKA TANAH (CIV -205).pdf
MEKANIKA TANAH (CIV -205).pdfMEKANIKA TANAH (CIV -205).pdf
MEKANIKA TANAH (CIV -205).pdf
 
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhanaLaporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
 
Alat ukur tanah
Alat ukur tanahAlat ukur tanah
Alat ukur tanah
 
Windah Pratiwi Ahli-muda-geoteknik.pptx
Windah Pratiwi Ahli-muda-geoteknik.pptxWindah Pratiwi Ahli-muda-geoteknik.pptx
Windah Pratiwi Ahli-muda-geoteknik.pptx
 
Batang Tarik Baja.pptx
Batang Tarik Baja.pptxBatang Tarik Baja.pptx
Batang Tarik Baja.pptx
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
 
Test soil spt-ang-2009
Test soil spt-ang-2009Test soil spt-ang-2009
Test soil spt-ang-2009
 
Pengenalan alat ukur tanah sederhana
Pengenalan alat ukur tanah sederhanaPengenalan alat ukur tanah sederhana
Pengenalan alat ukur tanah sederhana
 
Pengukuran debit dan pengambilan
Pengukuran debit dan pengambilanPengukuran debit dan pengambilan
Pengukuran debit dan pengambilan
 
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastianUnit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
 
Klimatik
KlimatikKlimatik
Klimatik
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
 
eksperimen fisika 2
eksperimen fisika 2eksperimen fisika 2
eksperimen fisika 2
 

More from noussevarenna

More from noussevarenna (20)

Konstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - RangkumanKonstruksi Bangunan - Rangkuman
Konstruksi Bangunan - Rangkuman
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
Teknik Fondasi 2 - Tugas 5
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
Teknik Fondasi 2 - Tugas 4
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
Teknik Fondasi 2 - Tugas 3
 
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
Teknik Fondasi 2 - Tugas 2
 
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
 
Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4Statistika - Tugas 4
Statistika - Tugas 4
 
Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3Statistika - Tugas 3
Statistika - Tugas 3
 
Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2Statistika - Tugas 2
Statistika - Tugas 2
 
Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1Statistika - Tugas 1
Statistika - Tugas 1
 
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi DalamKompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
Kompetensi Pembelajaran - RPP Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam
 
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalamKompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
 
Struktur Kayu II
Struktur Kayu IIStruktur Kayu II
Struktur Kayu II
 
Struktur kayu ii hardwood and softwood
Struktur kayu ii   hardwood and softwoodStruktur kayu ii   hardwood and softwood
Struktur kayu ii hardwood and softwood
 
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain JembatanStruktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
Struktur Kayu II - Tugas Besar Desain Jembatan
 
Teknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji sptTeknik fondasi 1 - uji spt
Teknik fondasi 1 - uji spt
 
Teknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boringTeknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boring
 
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak GempaRekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
Rekayasa Gempa - Case 1 Gelombang Rambatan, Pengukuran, Sumber, dan Dampak Gempa
 
Rekayasa Gempa - UAS Analisa konstruksi tahan gempa rumah tradisional suku be...
Rekayasa Gempa - UAS Analisa konstruksi tahan gempa rumah tradisional suku be...Rekayasa Gempa - UAS Analisa konstruksi tahan gempa rumah tradisional suku be...
Rekayasa Gempa - UAS Analisa konstruksi tahan gempa rumah tradisional suku be...
 
Rekayasa gempa - case 4 sistem penahan gempa
Rekayasa gempa - case 4 sistem penahan gempaRekayasa gempa - case 4 sistem penahan gempa
Rekayasa gempa - case 4 sistem penahan gempa
 

Recently uploaded

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 

Teknik fondasi 1 - uji sondir

  • 1. Sondir Oleh : Nousseva Renna (5415164015)
  • 3. Uji Sondir/ Uji Penetrasi Kerucut Statis SNI 2827 : 2008 Penyondiran adalah pengujian penetrasi menggunakan alat penterasi konus (kerucut). Dengan bantuan manometer, kita dapat membaca atau mengetahui kekuatan suatu tanah pada kedalaman tertentu.
  • 4. 4 -Ujung konus bersudut 60°± 5° -Ukuran diameter konus 35,7mm ± 0,4mm atau luas proyeksi konus 10cm² -Bagian runcing ujung konus berjari-jari kurang dari 3mm. -Ukuran diameter luar selimut geser adalah 35,7 mm -Proyeksi ujung alat ukur penetrasi tidak boleh melebihi diameter selumur geser. -Luas permukaan selimut geser adalah 150 cm² ± 3cm² -Selimu geser pipa harus mempunyai kekasaran 0,5 μ m AA ± 50 %. -Pipa terbuat dari bahan baja dengan panjang 1 m -Pipa harus menerus sampai konus ganda agar penampang pipa tidak tertekuk jika disondir/didorong -Ukuran diameter luar pipa tidak boleh lebih besar dari diameter dasar konus ganda untuk jarak minimum 0,3m diatas puncak selimut geser -Setiap pipa sondir harus mempunyai diameter dalam yang tetap -Pipa-pipa tersambung satu dengan yang
  • 5. 5 - Batang dalam terbuat dari bahan baja dan terletak didalam pipa dorong - Batang dalam harus mempunyai diameter luar yang konstan - Panjang batang dalam sama dengan panjang pipa dorong dengan perbedaan kira-kira 0,1mm - Batang dalam mempunyai penampang melintang yang dapat menyalurkan perlawanan konus tanpa mengalami tekut atau kerusakan lain - Jarak ruangan antara batang dalam dan pipa dorong harus berkisar antara 0,5 mm dan 1,0 mm - Pipa dorong dan batang dalam harus dilumasi dengan minyak pelumas untuk mencegah korosi - Rangka mesin pembebanan harus dijepit oleh 2 buah batang penjepit yang diletakan pada masing-masing jangkar helikoidal - Rangka mesin pembebanan berfungsi sebagai dudukan sistem penekan hidraulik yang dapat digerakkan naik/turun - Sistem penekan hidraulik terdiri atas engkol pemutar, rantai, roda gigi, gerigi dorong dan penekan hidraulik yang berfungsi untuk mendorong atau menarik batang dalam dan pipa dorong; - Pada penekan hidraulik terpasang 2 buah manometer yang digunakan untuk membaca tekanan hidraulik yang terjadi pada waktu penekanan batang dalam, Manometer
  • 6. 1.Konus dan bikonus 2.Manometer 3.Kunci T 4.Besi Sebagai Pengunci 5.Box Peralatan 6.Besi panjang 1m 7.Angkur 1 2 3 4 5 6 7
  • 9. Prinsip dasar menggunakan hukum Aksi Reaksi Perlawanan konus (𝒒 𝑪) Nilai (qc) dengan ujung konus saja yang terdorong, Perlawanan geser (𝑓𝑠) diperoleh bila ujung konus dan bidang geser terdorong bersamaan Angka banding geser (𝑹 𝒇) diperoleh dari hasil perbandingan antara nilai perlawanan geser lokal (fs) dengan perlawanan konus (qs) Geseran total (𝑻 𝒇) diperoleh dengan menjumlahkan nilai perlawanan geser lokal (fs) yang dikalikan dengan interval pembacaan 𝑃𝑘𝑜𝑛𝑢𝑠= 𝑃𝑝𝑖𝑠𝑡𝑜𝑛 𝑞 𝐶 x 𝐴 𝐶 = 𝐶 𝑊 𝑥 𝐴 𝑃𝐼 𝑞 𝐶 = 𝐶 𝑊 𝑥 𝐴 𝑃𝐼 𝐴 𝐶 𝐴 𝑃𝐼 = 1 4 𝜋 𝐷 𝑃𝐼 2 𝐴 𝐶 = 1 4 𝜋 𝐷 𝐶 2 𝑃𝑘𝑜𝑛𝑢𝑠 + 𝑃𝑔𝑒𝑠𝑒𝑟 = 𝑃𝑃𝑖𝑠𝑡𝑜𝑛 (𝑞 𝐶 x 𝐴 𝐶) + (𝑓𝑠 x 𝐴 𝑠) = 𝑇 𝑊 𝑥 𝐴 𝑃𝐼 (𝐶 𝑊 x 𝐴 𝑃𝐼) + 𝑓𝑠 x 𝐴 𝑠 = 𝑇 𝑊 𝑥 𝐴 𝑃𝐼 𝑓𝑠 = 𝐾 𝑊 𝑥𝐴 𝑃𝐼 𝐴 𝑠 𝐴 𝑠 = 𝜋 𝐷𝑆 𝐿 𝑆 𝐾 𝑊 = 𝑇 𝑊 − 𝐶 𝑊 𝑅𝑓 = 𝑓𝑠 𝑞 𝐶 𝑥 100 𝑇𝑓 = (𝑓𝑠 x interval pembacaan) 𝐶 𝑊 : pembacaan manometer untuk nilai perlawanan konus 𝑇 𝑊 : pembacaan manometer untuk nilai perlawanan konus dan geser 𝐴 𝑠 : luas selimut geser 𝐿 𝑠 : panjang selimut geser
  • 11. Pelaksanaan pengujian Sondir dilakukan pada 1 (Satu) titik pengujian yaitu S.01 hingga S.03 Pengujian Sondir ini dilakukan dengan menggunakan alat Sondir ringan tipe Gouda, dengan kapasitas tekan maksimum sebesar 2,5 ton. Dalam hal ini konus yang dipakai adalah tipe Begemann, yang dilengkapi dengan selimut (jaket) pengukur friksi. Data yang diperoleh dari pengujian ini selain nilai ujung konus (qc) juga didapat nilai friksi lokal (fs) serta friksi total (ft). Adapun spesifikasi dari konus adalah sebagai berikut:
  • 12. 12 Pembacaan nilai konus (qc) dan friksi local (fs) dilakukan pada setiap kedalaman 20 cm, dengan kecepatan penetrasi diusahakan konstan sebesar 2 cm/detik, sampai pembacaan total menunjukkan kapasitas maksimum alat.
  • 13.  Berdasarkan hasil dari pengujian Sondir yang telah dilakukan, dari lapisan tanah paling atas/existing hingga kedalaman sekitar ± 20.60 m dari permukaan tanah/ existing, dijumpai lapisan tanah yang mempunyai kepadatan sangat lunak hingga sangat padat dengan nilai qc = 150 kg/cm².  Sondir 2.5 tonf berhenti/ refusal pada kedalaman ± 20.60 m bawah permukaan tanah setempat.  Lapisan tanah bawah permukaan sampai kedalaman ± 20.60 m diperkirakan berupa lapisan tanah Lempungan/ Lanauan dengan rata rata FR (Friction Ratio) ≥ 2.
  • 14. ekonomis 2. Dapat diulang dengan waktu yang relative cepat 3. Menghasilkan banyak parameter 4. Dapat menentukan daya dukung tanah 5. Gangguan tanah lunak kecil 6. Dapat menentukan lekat lapisan tanah keras 7. Dapat digunakan pada lapisan berbutir halus Kekurangan Sondir 1. Jika terdapat batuan lepas dapat memberi indikasi lapisan keras yang salah 2. Tidak bisa menembus tanah gravel, pasir padat, dan batuan 3. Tidak bisa ambil sampel

Editor's Notes

  1. Semua alat ukur dikalibrasi minimum 1x dalam 3tahun dan pada saat diperlukan sesuai persyaratan kalibrasi yang berlaku (SNI 2827:2008)
  2. penetrometer konus ganda:untuk mengukur komponen perlawanan ujung dan perlawanan geser lokal terhadap gerakan penetrasi. penetrometer konus tunggal : untuk mengukur komponen perlawanan ujung terhadap gerakan penetrasi.
  3. 1) Baca nilai qc pada penekan batang dalam sedalam kira kira 4 cm pertama (Cw) P = Gaya 2) Baca nilai perlawanan geser dan konus pada penekan batang sedalam kira-kira 4 cm yang ke-dua, (Tw). A = Luas Penampang Dc = Ds : diameter konus sama dengan diameter selimut geser (cm); D = Diameter
  4. 1 TON 1000 KG