Cpob 2012

husnul khotimah
husnul khotimahMenghadiri Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta à Tim Nusantara Sehat Kementrian Kesehatan RI
http://priyambodo71.wordpress.com 1
CPOB 2012
(Bagian : Manajemen Mutu & Personalia)
2
3
http://priyambodo71.wordpress.com 4
Pendahuluan
LANDASAN FILOSOFI
 Mutu obat tidak hanya sekedar lulus dari serangkaian pengujian,
tetapi yang sangat penting adalah bahwa mutu obat HARUS
DIBENTUK KE DALAM (built in) produk tersebut.
 Untuk menjamin mutu suatu obat TIDAK CUKUP HANYA
mengandalkan pada suatu pengujian tertentu saja (mis. Hanya
produk akhir). Namun SELURUH PROSES harus dikendalikan
dan dipantau secara cermat
 Mutu suatu Obat tergantung pada :
 Bahan awal dan Bahan Pengemas
 Proses Pembuatan dan Pengawasan Mutu
 Bangunan/sarana produksi
 Mesin dan Peralatan
 Personalia yg terlibat dalam pembuatan obat
 CPOB merupakan pedoman yang bertujuan untuk menjamin obat
dibuat secara konsisten, memenuhi syarat yg telah ditetapkan,
dan sesuai dgn tujuan penggunaannya.
 CPOB mencakup Produksi dan Pengendalian Mutu
http://priyambodo71.wordpress.com 5
Prinsip CPOB
 Pertama: jaminan konsistensi produksi yang
dapat menghasilkan produk dengan jaminan mutu
sepanjang ‘masa hidup’ produk tersebut,
 Kedua: adanya standar dan persyaratan
berdasarkan kajian risiko yang harus dipenuhi
mulai dari bahan awal, selama proses dan akhir
produksi serta sesudah dipasarkan, dan,
 Ketiga: adanya komitmen dan persamaan
persepsi dari semua pihak yang terkait, baik dari
sisi profesional dan pimpinan industri farmasi,
maupun dari sisi regulator.
Prinsip penerapan CPOB
7
Aspek CPOB : 2012
1. Manajemen Mutu
2. Personalia
3. Bangunan dan Fasilitas
4. Peralatan
5. Sanitasi dan Higiene
6. Produksi
7. Pengawasan Mutu
8. Inspeksi Diri, Audit Mutu Dan Audit &
Persetujuan Pemasok
9. Penanganan Keluhan terhadap Produk dan
Penarikan Kembali Produk
10. Dokumentasi
11. Pembuatan dan Analisis Berdasarkan Kontrak
12. Kualifikasi dan Validasi
http://priyambodo71.wordpress.com 8
Annexes
1. Pembuatan Produk Steril
2. Produksi Produk Biologi
3. Pembuatan Gas Medisinal
4. Pembuatan Inhalasi Dosis Terukur Bertekanan
(Aerosol)
5. Pembuatan Produk Darah
6. Pembuatan Obat Investigasi untuk Uji Klinis
7. Sistem Komputerisasi
8. Cara Pembuatan Bahan Baku Aktif Obat yang Baik
9. Pembuatan Radiofarmaka
10. Penggunaan Radiasi Pengion Dalam Pembuatan
Obat
11. Sampel Pembanding dan Sampel Pertinggal
http://priyambodo71.wordpress.com 9
Annexes
12. Cara Penyimpanan dan Pengiriman Obat yang Baik
13. Pelulusan Parametris
14. Manajemen Resiko mutu
http://priyambodo71.wordpress.com 10
Bab 1. Manajemen Mutu
http://priyambodo71.wordpress.com 11
Prinsip:
 Industri Farmasi  Memberikan Jaminan Khasiat,
Keamanan dan Mutu Produk yang dihasilkan agar sesuai
dengan tujuan penggunaannya.
 Diperlukan Manajemen Mutu yang didesain secara
menyeluruh dan diterapkan dengan benar.
 Manajemen Mutu merupakan suatu aspek fungsi
manajemen yg menentukan dan mengimplementasikan
Kebijakan Mutu,
 Kebijakan Mutu, adalah pernyataan formal dan tertulis
dari manajemen puncak suatu industri farmasi, yang
menyatakan arahan dan komitmen dalam hal mutu produk.
Quality Management
http://priyambodo71.wordpress.com
Contoh Kebijakan Mutu Perusahaan
Kebijakan Mutu PT. Berlico Mulia Farma
PT. Berlico Mulia Farma didirikan dengan sebuah misi kemanusiaan, guna
meningkatkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui
produk-produk yang berkualitas tinggi dengan harga ekonomis
Kami menyadari bahwa perusahaan mempunyai tanggung jawab terhadap para
pemakai produk kami, oleh sebab itu produk yang kami hasilkan harus
senantiasa memenuhi kualitas yang dipersyaratkan, aman bagi penggunanya
dan efektif sesuai dengan tujuan pemakaiannya.
Kami berkomitmen untuk membentuk kualitas pada tiap tahap, mulai dari
desain produk, melalui pemilihan dan pembelian bahan, pembuatan obat dan
pengawasan mutu dan penyimpanan dan distribusinya sesuai dengan
persyaratan CPOB Terkini.
Mutu produk dapat kami tegakkan dengan senantiasa menggunakan bahan
awal yang telah memenuhi spesifikasi, proses produksi dan pengawasan mutu
yang telah tervalidasi, bangunan dan sarana penunjang yang terkualifikasi,
mesin dan peralatan yang terkualifikasi serta karyawan dan operator yang
terlatih dengan terencana dan berkesinambungan.
Yogyakarta, 1 Januari 2007
Direktur Utama
http://priyambodo71.wordpress.com 13
Untuk dapat melaksanakan Kebijakan Mutu, dibutuhkan 2
Unsur Dasar, yaitu :
 Infrastruktur atau Sistem, mencakup struktur Organisasi,
Prosedur, Proses dan Sumber Daya
 Tindakan sistematis diperlukan untuk mendapat kepastian
dengan tingkat kepercayaan yang tinggi, sehingga produk
yang dihasilkan akan selalu memenuhi persyaratan yang
telah ditetapkan  Pemastian Mutu (Quality
Assurance/QA)
Quality Management
http://priyambodo71.wordpress.com 14
Konsep Quality Management
Manajemen Mutu Memberikan arahan kebijakan tentang mutu
Pemastian Mutu
Tindakan sistematis untuk melaksanakan
Sistem mutu
CPOB
Pengawasan Mutu
Menghindarkan atau meminimalkan resiko yg
tidak dapat dideteksi melalui serangkaian
tes, misalnya kontaminasi dan tercampurnya
produk (Cross contamination & Mix-up)
Bagian dari CPOB yg fokus pada
pelaksanaan pengujian lingkungan, fasilitas,
bahan, komponen dan produk sesuai dg
standar
http://priyambodo71.wordpress.com 15
Quality Assurance (QA)
 QA (Quality Assurance) adalah suatu konsep yang luas yang
mencakup semua aspek yang secara kolektif maupun individual
mempengaruhi mutu, dari konsep design hingga product
tersebut ditangan konsumen
(all aspect that collectively or individually influence product quality
from design concept to consumer use)
QA – TOTAL ASPECT – INCLUDES (e.g.) PRODUCT DESIGN & DEVELOPMENT
GMP – All Aspect of Manufacture, a.l :
PURCHASING
PRODUCTION
ENGINEERING
QC
QA
G.C.P.
G.D.P.
G.L.P.
Quality Assurance (QA)
 QA merupakan :
 Pola pikir (an attitude of mind)
 Kerja team (a team work)
 Tanggung jawab SETIAP ORANG dalam perusahaan
(everyone responsibility in the company)
 c-GMP mengamanatkan, Bagian/Departemen QA berperan
sebagai “polisi” yang mandiri untuk memantau keseluruhan
proses pembuatan obat mulai dari pembelian bahan hingga
distribusi obat jadi
http://priyambodo71.wordpress.com 17
Quality Management System
Pengelolaan menyeluruh seluruh komponen (sumber daya) dalam industri
agar tujuan mutu, yaitu jaminan terhadap khasiat, keamanan dan mutu
produk tercapai  Quality Management System
JAMINAN
 Khasiat
 Keamanan
 Mutu
Dalam organisasi industri farmasi, bagian Pemastian Mutu menggulirkan
Sistem Mutu dari perusahaan dan memastikan penerapan CPOB dalam
setiap langkah pembuatan obat
Tujuan
http://priyambodo71.wordpress.com 18
Quality Management System
 Ruang lingkup (scope) QMS
 Struktur organisasi mutu  pemisahan kewenangan/fungsi QA
(Pemastian Mutu) dengan QC (Pengawasan Mutu)
 Personalia  Kualifikasi dan Program Pelatihan termasuk program
Sanitasi & Hygiene
 Sistem Dokumentasi
 Sistem Pelulusan Batch
 Penanganan terhadap perubahan, penyimpangan dan prosedur
pengolahan ulang
 Kualifikasi dan Validasi  Rencana Induk Validasi, Protokol & Laporan
Validasi
 Program Inspeksi diri & Audit Mutu
 Penanganan Keluhan terhadap produk, Penarikan kembali produk,
dan Produk Kembalian
http://priyambodo71.wordpress.com 19
Pengkajian Mutu Produk
 Tujuan :
 Untuk membuktikan KONSISTENSI proses, kesesuaian dari
spesifikasi bhn awal, bhn pengemas dan obat jadi;
 Melihat TREN;
 Mengidentifikasi perbaikan yg diperlukan untuk produk dan
proses
 Pengkajian Mutu Produk dilakukan secara berkala 
Pengkajian Produk Tahunan (PPT)
 PPT dilakukan terhadap SEMUA produk/obat yg dibuat
dalam satu tahun lebih dari 3 batch/tahun
 PPT dilakukan oleh bagian Penjaminan Mutu (QA), dibantu
oleh Bagian Pengawasan Mutu dan Bagian Produksi
http://priyambodo71.wordpress.com 20
Pengkajian Mutu Produk
 Aspek-aspek yg harus diperhatikan :
 Jumlah bets yg dibuat dalam 1 tahun
 Jumlah dan prosentase (%) yg ditolak/diproses ulang dan bila
ada bets yg bermasalah
 Hasil dari pengujian analisa dan mikrobiologi dari produk akhir
dan/atau pemeriksaan selama proses serta pemantauan
lingkungan (terutama untuk produk steril)
 Status validasi proses
 Penyimpangan dan hasil dari penyelidikan terhadap
penyimpangan
 Keluhan produk yg diterima
 Teguran kritis dari Pemerintah (BPOM)/penarikan kembali obat
jadi
 Data Stabilitas (termasuk masalah stabilitas produk yang
potensial)
http://priyambodo71.wordpress.com 21
Manajemen Resiko Mutu
 Manajemen Resiko Mutu adalah Suatu proses sistematis
untuk melakukan penilaian, pengendalian dan pengkajian
resiko terhadap mutu suatu produk.
 Aplikasi : Proaktif atau Retrospektif
 Tujuan :
memastikan bahwa evaluasi terhadap mutu dilakukan
berdasarkan pengalaman secara ilmiah, pengalaman
dengan proses dan pada akhirnya terkait pada
perlindungan pasien
 Pelaksana : QA Manager
Manajemen Risiko Mutu (QRM)
 Sebuah proses sistematis untuk,
mengontrol, mengkomunikasi, menilai, dan
mengkaji resiko terhadap kualitas produk
obat selama siklus hidup produk.
 Manajemen risiko mutu adalah sebuah
proses yang mendukung pengambilan
keputusan berbasis ilmu pengetahuan dan
pengetahuan praktis yang diintegrasikan ke
dalam sistem mutu
http://priyambodo71.wordpress.com 23
Bab 2. Personalia
http://priyambodo71.wordpress.com 24
Personalia
 Syarat Personnel yg terlibat dalam pembuatan Obat:
 Sehat, dibuktikan dgn pemeriksaan kesehatan fisik dan mental
pada saat perekrutan dan dilakukan secara berkala, terutama
untuk personalia yg bekerja di bagian produksi, pengawasan
mutu (QC), petugas kebersihan, dan teknisi dari mulai
karyawan biasa hingga tingkat manajerial
 Kualified dan berpengalaman,
 Personnel Kunci :
 Kepala bagian Produksi
 Kepala bagian Pengawasan Mutu
 Kepala bagian Penjaminan Mutu
Masing-masing harus “independen” (tdk saling bertanggung jawab),
diberi kewenangan penuh dan sarana yg memadai untuk dpt
melaksanakan tugasnya secara efektif
 Jumlah personnel memadai
http://priyambodo71.wordpress.com 25
Personnel Kunci
Kepala Bagian Produksi
Kualifikasi
 Harus seorang Apoteker Terdaftar (Registered Pharmacist)
 Pengalaman praktis Min. 5 tahun bekerja di bagian Produksi
Obat
 Memiliki pengalaman dan pengetahuan mengenai peralatan
yang digunakan dalam pembuatan obat
 Menguasai CPOB
 Penguasaan Bahasa Inggris dengan baik
 Ketrampilan kepemimpinan (tersertifikasi)
Tugas Utama
Bertanggung-jawab atas pelaksanaan pembuatan obat agar obat
yang dibuat memenuhi spesifikasi kualitas yang telah ditetapkan
dan dibuat sesuai dengan peraturan CPOB dalam batas dan
biaya yang telah ditetapkan
http://priyambodo71.wordpress.com 26
Kepala Bagian Pengawasan Mutu (QC)
Kualifikasi
 Harus seorang saintis dalam IPA, diutamakan Apoteker
 Pengalaman praktis Min. 5 tahun bekerja dalam laboratorium
analisis kimiawi, pengujian mikrobiologi dan bahan pengemas.
 Memiliki pengalaman dalam menyiapkan peralatan
laboratorium dan menggunakan metode termutakhir
 Memiliki kemampuan dalam menyiapkan metode analisis.
 Memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam CPOB, In
Process Control (IPC), dan pengujian stabilitas.
 Penguasaan Bahasa Inggris dengan baik
 Ketrampilan kepemimpinan (tersertifikasi)
Tugas Utama
 Meluluskan atau menolak bahan awal, bahan pengemas dan
produk ruahan menurut spesifikasi yang telah ditetapkan
http://priyambodo71.wordpress.com 27
Kepala Bagian Pemastian Mutu (QA)
Kualifikasi
 Harus seorang Apoteker Terdaftar
 Pengalaman praktis Min. 5 tahun bekerja di industri farmasi.
 Memiliki pengalaman dan pengetahuan di bidang pembuatan obat serta
pengujian fisis dan analisa kimia
 Memiliki pengetahuan mengenai peralatan yang digunakan dalam
pembuatan obat dan laboratorium terkini.
 Memiliki pengetahuan mengenai CPOB baik nasional maupun internasional
 Penguasaan Bahasa Inggris dengan baik
 Ketrampilan kepemimpinan (tersertifikasi)
Tugas Utama
 Memantau kinerja sistem mutu dan prosedur serta menilai efektifitasnya dan
mendorong perbaikan
 Melakukan penilaian terhadap keluhan teknik farmasi dan mengambil
keputusan serta tindakan atas hasil penilaian, bila perlu bekerja sama dengan
pihak lain.
 Memastikan penyelenggaraan Program Validasi
 Memastikan pengelolaan penyimpangan, penerapan sistem pengendalian
dan perubahan
 Melakukan Pelulusan atau Penolakan akhir/obat jadi
http://priyambodo71.wordpress.com 28
Personalia
Tanggung Jawab QA Manager
 Merumuskan dan menetapkan Kebijakan Mutu (quality policy) perusahaan
 Merumuskan dan menetapkan Sistem Manajemen Mutu (Quality
Management System) perusahaan
 Melakukan overview (pengkajian) dan menyetujui seluruh sistem
dokumentasi perusahaan (Protap, spesifikasi, master batch, batch record,
protokol dan laporan validasi, program kalibrasi, audit lingkungan, dll)
 Melakukan evaluasi terhadap materi pelatihan karyawan, terutama yang
terkait dengan CPOB
 Bertanggung jawab terhadap program Inspeksi diri maupun external
inspection (thd pemasok, contract manufacture, etc)
 Melakukan pengkajian dan persetujuan terhadap perubahan proses, bahan
maupun metode serta menyetujui seluruh perubahan sebelum diterapkan
 Menyusun dan menetapkan sistem pelulusan bahan awal, produk antara, dan
obat jadi
 Memberikan persetujuan terhadap laporan penyimpangan.
http://priyambodo71.wordpress.com 29
Struktur Organisasi
Beberapa model struktur organisasi urusan mutu
Kepala Pabrik
Ka.Bag. Produksi Ka.Bag. Urusan
Mutu
Ka.Bag. PPIC Ka.Bag.
Teknik
Ka.Bag. Pemastian
Mutu
Ka.Bag. Pengawasan
Mutu
Model A
http://priyambodo71.wordpress.com 30
Kepala Bagian
Pemastian Mutu
Direktur Op. Teknis
Kepala Urusan
Mutu
Kepala Pabrik
Kepala Bagian
Pengawasan Mutu
Model B
Ka.Bag.
Produksi
Ka.Bag.
Teknik
Ka.Bag.
PPIC
http://priyambodo71.wordpress.com 31
Kepala Bagian
PPIC
Direktur Op. Teknis
Kepala Bagian
Operasional Mutu
Model C
Ka.Bag.
Produksi
Ka.Bag.
Teknik
Kepala Bagian
Pengawasan Mutu
Kepala Bagian
Pengawasan Mutu
http://priyambodo71.wordpress.com 32
Struktur Organisasi Industri Farmasi
President Director
HRD Manager Finance ManagerPlant Manager Marketing Manager
Production
Manager
Technical
Manager
R&D Manager QC/Lab
Manager
QA ManagerPPIC Manager
Production
Supervisor
Packaging
Supervisor
Validation Off.
Int. Auditor
Product dev.
Packaging dev.
Registration Off.
Lab. Supervisor
Microbiology
IPC Spv. Product Stability
Model D
http://priyambodo71.wordpress.com 33
Pelatihan
 Seluruh Personil yang oleh karena tugasnya harus berada di area Produksi,
Gudang dan Laboratorium HARUS mendapat pelatihan
 Program & materi Pelatihan disiapkan oleh masing-masing Kepala Bagian
dan dikoordinasikan oleh QA Manager
 Program Pelatihan mencakup :
 Materi umum
 CPOB Dasar (mikrobiologi dan higiene perorangan)
 CPOB Spesifik (terutama untuk yg bekerja di bagian produksi steril)
 Pemahaman semua PROTAP, Metode Analisa, dan prosedur lain
 Pengetahuan mengenai sifat bahan/produk, cara pengolahan dan pengemasan
 Harus dibuat “Catatan Pelatihan” untuk setiap karyawan
http://priyambodo71.wordpress.com 34
Materi Pelatihan
 Materi Umum:
 Pengenalan Perusahaan : Sejarah perusahaan, Struktur Organisasi,
Peraturan/Tata Tertib Pabrik, dll
 Pengenalan Produk
 Uraian Tugas Karyawan ybs.
 Pengenalan Pabrik/tempat kerja
 CPOB Dasar
 Kekhususan industri farmasi
 Higiene Perorangan : Pakaian kerja & kelengkapan (masker, tutup kepala,
sarung tangan, dsb.), Cuci tangan, Ketika sakit, dsb.
 Kebersihan secara umum
 Keselamatan & Kesehatan Kerja (K-3)
 P3K
 Penanganan Bahan Berbahaya
 Penanggulangan Kebakaran
 Pelatihan Khusus (misal penanganan produk steril, penisilin, dll)
 Pelatihan di Tempat
 Pelatihan Tambahan
35
1 sur 35

Recommandé

Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia) par
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Filania Kanja
68.5K vues84 diapositives
Pedoman farmakoekonomi par
Pedoman farmakoekonomiPedoman farmakoekonomi
Pedoman farmakoekonomiErie Gusnellyanti
75K vues96 diapositives
Uji Mutu Sediaan Suspensi par
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi'ekka' Siie Ceweggh Cancerr
67K vues29 diapositives
Gel par
GelGel
GelCaesalpinia Swartz
19.2K vues18 diapositives
Evaluasi Tablet par
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi TabletIndra Gunawan
107.7K vues18 diapositives
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE" par
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Sapan Nada
21.6K vues19 diapositives

Contenu connexe

Tendances

Farmasetika: Salep2 par
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2marwahhh
26.7K vues24 diapositives
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa par
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsaEka Selvina
40.2K vues3 diapositives
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi par
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiGuide_Consulting
50.8K vues57 diapositives
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak par
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakStandarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakGina Sakinah
32.6K vues2 diapositives
Evaluasi Granul par
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi GranulIndra Gunawan
49.7K vues14 diapositives
Laporan resmi emulsi iecoris aselli par
Laporan resmi emulsi iecoris aselliLaporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselliKezia Hani Novita
52.7K vues16 diapositives

Tendances(20)

Farmasetika: Salep2 par marwahhh
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
marwahhh26.7K vues
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa par Eka Selvina
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
Eka Selvina40.2K vues
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi par Guide_Consulting
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Guide_Consulting50.8K vues
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak par Gina Sakinah
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakStandarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Gina Sakinah32.6K vues
Uji mutu sediaan kapsul par DeLas Rac
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
DeLas Rac51.2K vues
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi par Surya Amal
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Surya Amal120K vues
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol par Novi Fachrunnisa
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Novi Fachrunnisa52.2K vues
Sediaan obat Kapsul par Sapan Nada
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat Kapsul
Sapan Nada57.3K vues
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa par wulannsftri
Teknologi formulasi iii infus dekstrosaTeknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
wulannsftri18.2K vues
Komunikasi dalam praktek farmasi par Nur Fadillah
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasi
Nur Fadillah48.1K vues
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL par Surya Amal
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
Surya Amal44.1K vues
Laporan resmi tablet pct granulasi basah par Kezia Hani Novita
Laporan resmi tablet pct   granulasi basahLaporan resmi tablet pct   granulasi basah
Laporan resmi tablet pct granulasi basah
Kezia Hani Novita33.4K vues

Similaire à Cpob 2012

Pertemuan 1 cpob (tek.solid) par
Pertemuan 1 cpob (tek.solid)Pertemuan 1 cpob (tek.solid)
Pertemuan 1 cpob (tek.solid)AhmadPurnawarmanFais
2.9K vues21 diapositives
Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdf par
Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdfBab 1 Sistem Mutu CPOB .pdf
Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdfSinta Lestari
76 vues12 diapositives
Apa itu cpkb par
Apa itu cpkbApa itu cpkb
Apa itu cpkbmuhammad erwin yamashita
11.4K vues29 diapositives
13. pengendalian mutu produk agroindustri par
13. pengendalian mutu produk agroindustri13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustriUniversity of Brawijaya
9.8K vues29 diapositives
cpob (1).ppt par
cpob (1).pptcpob (1).ppt
cpob (1).pptMartinusSupriyadiKri
237 vues80 diapositives
cpob.ppt par
cpob.pptcpob.ppt
cpob.pptRiyanUge
1 vue80 diapositives

Similaire à Cpob 2012(20)

9. C P K B Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx par sitiquraniati1
9. C P K B  Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx9. C P K B  Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx
9. C P K B Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx
sitiquraniati185 vues
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi par hanifael
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasicara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
hanifael66 vues
Teknologi Pangan.pdf par AlFajri60
Teknologi Pangan.pdfTeknologi Pangan.pdf
Teknologi Pangan.pdf
AlFajri6013 vues
Bab 2 Personalia CPOB di Industri Farmasi .pdf par Sinta Lestari
Bab 2 Personalia CPOB di Industri Farmasi .pdfBab 2 Personalia CPOB di Industri Farmasi .pdf
Bab 2 Personalia CPOB di Industri Farmasi .pdf
Sinta Lestari86 vues
Apa fungsi dari cpob par Nida244
Apa fungsi dari cpobApa fungsi dari cpob
Apa fungsi dari cpob
Nida2446.2K vues

Plus de husnul khotimah

Terapi iii kel 1 pak akrom par
Terapi iii kel 1 pak akromTerapi iii kel 1 pak akrom
Terapi iii kel 1 pak akromhusnul khotimah
619 vues19 diapositives
Paget's desease par
Paget's deseasePaget's desease
Paget's deseasehusnul khotimah
1.2K vues21 diapositives
Nikah siri par
Nikah siriNikah siri
Nikah sirihusnul khotimah
4.4K vues10 diapositives
Myastinea par
MyastineaMyastinea
Myastineahusnul khotimah
2.2K vues23 diapositives
Kelompok 12 par
Kelompok 12Kelompok 12
Kelompok 12husnul khotimah
1.2K vues24 diapositives
Kelompok 12(1) par
Kelompok 12(1)Kelompok 12(1)
Kelompok 12(1)husnul khotimah
11.6K vues28 diapositives

Plus de husnul khotimah(20)

Implementasi nilai ekonomi dalam program muhammadiyah par husnul khotimah
Implementasi nilai ekonomi dalam program muhammadiyahImplementasi nilai ekonomi dalam program muhammadiyah
Implementasi nilai ekonomi dalam program muhammadiyah
husnul khotimah6.3K vues
Pengelolaan limbah industri farmasi par husnul khotimah
Pengelolaan limbah industri farmasiPengelolaan limbah industri farmasi
Pengelolaan limbah industri farmasi
husnul khotimah27.8K vues

Dernier

Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGT par
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGTPemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGT
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Pemasangan NGTAstriYuliaSariLubis1
299 vues63 diapositives
Obat Untuk Penyakit Sistem Pernafasan.pptx par
Obat Untuk Penyakit Sistem Pernafasan.pptxObat Untuk Penyakit Sistem Pernafasan.pptx
Obat Untuk Penyakit Sistem Pernafasan.pptxFadhol Romdhoni
34 vues38 diapositives
OEPNING KLINIK DJOHAN.pptx par
OEPNING KLINIK DJOHAN.pptxOEPNING KLINIK DJOHAN.pptx
OEPNING KLINIK DJOHAN.pptxStevenSitumorang4
8 vues39 diapositives
Perdirjen No. 2626 Tahun 2023 Model_Kompetensi_Guru_.pdf par
Perdirjen No. 2626 Tahun 2023 Model_Kompetensi_Guru_.pdfPerdirjen No. 2626 Tahun 2023 Model_Kompetensi_Guru_.pdf
Perdirjen No. 2626 Tahun 2023 Model_Kompetensi_Guru_.pdfAgusTayMilanau
29 vues14 diapositives
Perencanaan Penanggulangan Bencana di Bidang Kesehatan.pptx par
Perencanaan Penanggulangan Bencana di Bidang Kesehatan.pptxPerencanaan Penanggulangan Bencana di Bidang Kesehatan.pptx
Perencanaan Penanggulangan Bencana di Bidang Kesehatan.pptxAlva Cherry Mustamu
7 vues12 diapositives
keseimbangan asam dan basa.pptx par
keseimbangan asam dan basa.pptxkeseimbangan asam dan basa.pptx
keseimbangan asam dan basa.pptxAlva Cherry Mustamu
23 vues21 diapositives

Cpob 2012

  • 2. 2
  • 3. 3
  • 4. http://priyambodo71.wordpress.com 4 Pendahuluan LANDASAN FILOSOFI  Mutu obat tidak hanya sekedar lulus dari serangkaian pengujian, tetapi yang sangat penting adalah bahwa mutu obat HARUS DIBENTUK KE DALAM (built in) produk tersebut.  Untuk menjamin mutu suatu obat TIDAK CUKUP HANYA mengandalkan pada suatu pengujian tertentu saja (mis. Hanya produk akhir). Namun SELURUH PROSES harus dikendalikan dan dipantau secara cermat  Mutu suatu Obat tergantung pada :  Bahan awal dan Bahan Pengemas  Proses Pembuatan dan Pengawasan Mutu  Bangunan/sarana produksi  Mesin dan Peralatan  Personalia yg terlibat dalam pembuatan obat  CPOB merupakan pedoman yang bertujuan untuk menjamin obat dibuat secara konsisten, memenuhi syarat yg telah ditetapkan, dan sesuai dgn tujuan penggunaannya.  CPOB mencakup Produksi dan Pengendalian Mutu
  • 6.  Pertama: jaminan konsistensi produksi yang dapat menghasilkan produk dengan jaminan mutu sepanjang ‘masa hidup’ produk tersebut,  Kedua: adanya standar dan persyaratan berdasarkan kajian risiko yang harus dipenuhi mulai dari bahan awal, selama proses dan akhir produksi serta sesudah dipasarkan, dan,  Ketiga: adanya komitmen dan persamaan persepsi dari semua pihak yang terkait, baik dari sisi profesional dan pimpinan industri farmasi, maupun dari sisi regulator. Prinsip penerapan CPOB
  • 7. 7 Aspek CPOB : 2012 1. Manajemen Mutu 2. Personalia 3. Bangunan dan Fasilitas 4. Peralatan 5. Sanitasi dan Higiene 6. Produksi 7. Pengawasan Mutu 8. Inspeksi Diri, Audit Mutu Dan Audit & Persetujuan Pemasok 9. Penanganan Keluhan terhadap Produk dan Penarikan Kembali Produk 10. Dokumentasi 11. Pembuatan dan Analisis Berdasarkan Kontrak 12. Kualifikasi dan Validasi
  • 8. http://priyambodo71.wordpress.com 8 Annexes 1. Pembuatan Produk Steril 2. Produksi Produk Biologi 3. Pembuatan Gas Medisinal 4. Pembuatan Inhalasi Dosis Terukur Bertekanan (Aerosol) 5. Pembuatan Produk Darah 6. Pembuatan Obat Investigasi untuk Uji Klinis 7. Sistem Komputerisasi 8. Cara Pembuatan Bahan Baku Aktif Obat yang Baik 9. Pembuatan Radiofarmaka 10. Penggunaan Radiasi Pengion Dalam Pembuatan Obat 11. Sampel Pembanding dan Sampel Pertinggal
  • 9. http://priyambodo71.wordpress.com 9 Annexes 12. Cara Penyimpanan dan Pengiriman Obat yang Baik 13. Pelulusan Parametris 14. Manajemen Resiko mutu
  • 11. http://priyambodo71.wordpress.com 11 Prinsip:  Industri Farmasi  Memberikan Jaminan Khasiat, Keamanan dan Mutu Produk yang dihasilkan agar sesuai dengan tujuan penggunaannya.  Diperlukan Manajemen Mutu yang didesain secara menyeluruh dan diterapkan dengan benar.  Manajemen Mutu merupakan suatu aspek fungsi manajemen yg menentukan dan mengimplementasikan Kebijakan Mutu,  Kebijakan Mutu, adalah pernyataan formal dan tertulis dari manajemen puncak suatu industri farmasi, yang menyatakan arahan dan komitmen dalam hal mutu produk. Quality Management
  • 12. http://priyambodo71.wordpress.com Contoh Kebijakan Mutu Perusahaan Kebijakan Mutu PT. Berlico Mulia Farma PT. Berlico Mulia Farma didirikan dengan sebuah misi kemanusiaan, guna meningkatkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui produk-produk yang berkualitas tinggi dengan harga ekonomis Kami menyadari bahwa perusahaan mempunyai tanggung jawab terhadap para pemakai produk kami, oleh sebab itu produk yang kami hasilkan harus senantiasa memenuhi kualitas yang dipersyaratkan, aman bagi penggunanya dan efektif sesuai dengan tujuan pemakaiannya. Kami berkomitmen untuk membentuk kualitas pada tiap tahap, mulai dari desain produk, melalui pemilihan dan pembelian bahan, pembuatan obat dan pengawasan mutu dan penyimpanan dan distribusinya sesuai dengan persyaratan CPOB Terkini. Mutu produk dapat kami tegakkan dengan senantiasa menggunakan bahan awal yang telah memenuhi spesifikasi, proses produksi dan pengawasan mutu yang telah tervalidasi, bangunan dan sarana penunjang yang terkualifikasi, mesin dan peralatan yang terkualifikasi serta karyawan dan operator yang terlatih dengan terencana dan berkesinambungan. Yogyakarta, 1 Januari 2007 Direktur Utama
  • 13. http://priyambodo71.wordpress.com 13 Untuk dapat melaksanakan Kebijakan Mutu, dibutuhkan 2 Unsur Dasar, yaitu :  Infrastruktur atau Sistem, mencakup struktur Organisasi, Prosedur, Proses dan Sumber Daya  Tindakan sistematis diperlukan untuk mendapat kepastian dengan tingkat kepercayaan yang tinggi, sehingga produk yang dihasilkan akan selalu memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan  Pemastian Mutu (Quality Assurance/QA) Quality Management
  • 14. http://priyambodo71.wordpress.com 14 Konsep Quality Management Manajemen Mutu Memberikan arahan kebijakan tentang mutu Pemastian Mutu Tindakan sistematis untuk melaksanakan Sistem mutu CPOB Pengawasan Mutu Menghindarkan atau meminimalkan resiko yg tidak dapat dideteksi melalui serangkaian tes, misalnya kontaminasi dan tercampurnya produk (Cross contamination & Mix-up) Bagian dari CPOB yg fokus pada pelaksanaan pengujian lingkungan, fasilitas, bahan, komponen dan produk sesuai dg standar
  • 15. http://priyambodo71.wordpress.com 15 Quality Assurance (QA)  QA (Quality Assurance) adalah suatu konsep yang luas yang mencakup semua aspek yang secara kolektif maupun individual mempengaruhi mutu, dari konsep design hingga product tersebut ditangan konsumen (all aspect that collectively or individually influence product quality from design concept to consumer use) QA – TOTAL ASPECT – INCLUDES (e.g.) PRODUCT DESIGN & DEVELOPMENT GMP – All Aspect of Manufacture, a.l : PURCHASING PRODUCTION ENGINEERING QC QA G.C.P. G.D.P. G.L.P.
  • 16. Quality Assurance (QA)  QA merupakan :  Pola pikir (an attitude of mind)  Kerja team (a team work)  Tanggung jawab SETIAP ORANG dalam perusahaan (everyone responsibility in the company)  c-GMP mengamanatkan, Bagian/Departemen QA berperan sebagai “polisi” yang mandiri untuk memantau keseluruhan proses pembuatan obat mulai dari pembelian bahan hingga distribusi obat jadi
  • 17. http://priyambodo71.wordpress.com 17 Quality Management System Pengelolaan menyeluruh seluruh komponen (sumber daya) dalam industri agar tujuan mutu, yaitu jaminan terhadap khasiat, keamanan dan mutu produk tercapai  Quality Management System JAMINAN  Khasiat  Keamanan  Mutu Dalam organisasi industri farmasi, bagian Pemastian Mutu menggulirkan Sistem Mutu dari perusahaan dan memastikan penerapan CPOB dalam setiap langkah pembuatan obat Tujuan
  • 18. http://priyambodo71.wordpress.com 18 Quality Management System  Ruang lingkup (scope) QMS  Struktur organisasi mutu  pemisahan kewenangan/fungsi QA (Pemastian Mutu) dengan QC (Pengawasan Mutu)  Personalia  Kualifikasi dan Program Pelatihan termasuk program Sanitasi & Hygiene  Sistem Dokumentasi  Sistem Pelulusan Batch  Penanganan terhadap perubahan, penyimpangan dan prosedur pengolahan ulang  Kualifikasi dan Validasi  Rencana Induk Validasi, Protokol & Laporan Validasi  Program Inspeksi diri & Audit Mutu  Penanganan Keluhan terhadap produk, Penarikan kembali produk, dan Produk Kembalian
  • 19. http://priyambodo71.wordpress.com 19 Pengkajian Mutu Produk  Tujuan :  Untuk membuktikan KONSISTENSI proses, kesesuaian dari spesifikasi bhn awal, bhn pengemas dan obat jadi;  Melihat TREN;  Mengidentifikasi perbaikan yg diperlukan untuk produk dan proses  Pengkajian Mutu Produk dilakukan secara berkala  Pengkajian Produk Tahunan (PPT)  PPT dilakukan terhadap SEMUA produk/obat yg dibuat dalam satu tahun lebih dari 3 batch/tahun  PPT dilakukan oleh bagian Penjaminan Mutu (QA), dibantu oleh Bagian Pengawasan Mutu dan Bagian Produksi
  • 20. http://priyambodo71.wordpress.com 20 Pengkajian Mutu Produk  Aspek-aspek yg harus diperhatikan :  Jumlah bets yg dibuat dalam 1 tahun  Jumlah dan prosentase (%) yg ditolak/diproses ulang dan bila ada bets yg bermasalah  Hasil dari pengujian analisa dan mikrobiologi dari produk akhir dan/atau pemeriksaan selama proses serta pemantauan lingkungan (terutama untuk produk steril)  Status validasi proses  Penyimpangan dan hasil dari penyelidikan terhadap penyimpangan  Keluhan produk yg diterima  Teguran kritis dari Pemerintah (BPOM)/penarikan kembali obat jadi  Data Stabilitas (termasuk masalah stabilitas produk yang potensial)
  • 21. http://priyambodo71.wordpress.com 21 Manajemen Resiko Mutu  Manajemen Resiko Mutu adalah Suatu proses sistematis untuk melakukan penilaian, pengendalian dan pengkajian resiko terhadap mutu suatu produk.  Aplikasi : Proaktif atau Retrospektif  Tujuan : memastikan bahwa evaluasi terhadap mutu dilakukan berdasarkan pengalaman secara ilmiah, pengalaman dengan proses dan pada akhirnya terkait pada perlindungan pasien  Pelaksana : QA Manager
  • 22. Manajemen Risiko Mutu (QRM)  Sebuah proses sistematis untuk, mengontrol, mengkomunikasi, menilai, dan mengkaji resiko terhadap kualitas produk obat selama siklus hidup produk.  Manajemen risiko mutu adalah sebuah proses yang mendukung pengambilan keputusan berbasis ilmu pengetahuan dan pengetahuan praktis yang diintegrasikan ke dalam sistem mutu
  • 24. http://priyambodo71.wordpress.com 24 Personalia  Syarat Personnel yg terlibat dalam pembuatan Obat:  Sehat, dibuktikan dgn pemeriksaan kesehatan fisik dan mental pada saat perekrutan dan dilakukan secara berkala, terutama untuk personalia yg bekerja di bagian produksi, pengawasan mutu (QC), petugas kebersihan, dan teknisi dari mulai karyawan biasa hingga tingkat manajerial  Kualified dan berpengalaman,  Personnel Kunci :  Kepala bagian Produksi  Kepala bagian Pengawasan Mutu  Kepala bagian Penjaminan Mutu Masing-masing harus “independen” (tdk saling bertanggung jawab), diberi kewenangan penuh dan sarana yg memadai untuk dpt melaksanakan tugasnya secara efektif  Jumlah personnel memadai
  • 25. http://priyambodo71.wordpress.com 25 Personnel Kunci Kepala Bagian Produksi Kualifikasi  Harus seorang Apoteker Terdaftar (Registered Pharmacist)  Pengalaman praktis Min. 5 tahun bekerja di bagian Produksi Obat  Memiliki pengalaman dan pengetahuan mengenai peralatan yang digunakan dalam pembuatan obat  Menguasai CPOB  Penguasaan Bahasa Inggris dengan baik  Ketrampilan kepemimpinan (tersertifikasi) Tugas Utama Bertanggung-jawab atas pelaksanaan pembuatan obat agar obat yang dibuat memenuhi spesifikasi kualitas yang telah ditetapkan dan dibuat sesuai dengan peraturan CPOB dalam batas dan biaya yang telah ditetapkan
  • 26. http://priyambodo71.wordpress.com 26 Kepala Bagian Pengawasan Mutu (QC) Kualifikasi  Harus seorang saintis dalam IPA, diutamakan Apoteker  Pengalaman praktis Min. 5 tahun bekerja dalam laboratorium analisis kimiawi, pengujian mikrobiologi dan bahan pengemas.  Memiliki pengalaman dalam menyiapkan peralatan laboratorium dan menggunakan metode termutakhir  Memiliki kemampuan dalam menyiapkan metode analisis.  Memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam CPOB, In Process Control (IPC), dan pengujian stabilitas.  Penguasaan Bahasa Inggris dengan baik  Ketrampilan kepemimpinan (tersertifikasi) Tugas Utama  Meluluskan atau menolak bahan awal, bahan pengemas dan produk ruahan menurut spesifikasi yang telah ditetapkan
  • 27. http://priyambodo71.wordpress.com 27 Kepala Bagian Pemastian Mutu (QA) Kualifikasi  Harus seorang Apoteker Terdaftar  Pengalaman praktis Min. 5 tahun bekerja di industri farmasi.  Memiliki pengalaman dan pengetahuan di bidang pembuatan obat serta pengujian fisis dan analisa kimia  Memiliki pengetahuan mengenai peralatan yang digunakan dalam pembuatan obat dan laboratorium terkini.  Memiliki pengetahuan mengenai CPOB baik nasional maupun internasional  Penguasaan Bahasa Inggris dengan baik  Ketrampilan kepemimpinan (tersertifikasi) Tugas Utama  Memantau kinerja sistem mutu dan prosedur serta menilai efektifitasnya dan mendorong perbaikan  Melakukan penilaian terhadap keluhan teknik farmasi dan mengambil keputusan serta tindakan atas hasil penilaian, bila perlu bekerja sama dengan pihak lain.  Memastikan penyelenggaraan Program Validasi  Memastikan pengelolaan penyimpangan, penerapan sistem pengendalian dan perubahan  Melakukan Pelulusan atau Penolakan akhir/obat jadi
  • 28. http://priyambodo71.wordpress.com 28 Personalia Tanggung Jawab QA Manager  Merumuskan dan menetapkan Kebijakan Mutu (quality policy) perusahaan  Merumuskan dan menetapkan Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System) perusahaan  Melakukan overview (pengkajian) dan menyetujui seluruh sistem dokumentasi perusahaan (Protap, spesifikasi, master batch, batch record, protokol dan laporan validasi, program kalibrasi, audit lingkungan, dll)  Melakukan evaluasi terhadap materi pelatihan karyawan, terutama yang terkait dengan CPOB  Bertanggung jawab terhadap program Inspeksi diri maupun external inspection (thd pemasok, contract manufacture, etc)  Melakukan pengkajian dan persetujuan terhadap perubahan proses, bahan maupun metode serta menyetujui seluruh perubahan sebelum diterapkan  Menyusun dan menetapkan sistem pelulusan bahan awal, produk antara, dan obat jadi  Memberikan persetujuan terhadap laporan penyimpangan.
  • 29. http://priyambodo71.wordpress.com 29 Struktur Organisasi Beberapa model struktur organisasi urusan mutu Kepala Pabrik Ka.Bag. Produksi Ka.Bag. Urusan Mutu Ka.Bag. PPIC Ka.Bag. Teknik Ka.Bag. Pemastian Mutu Ka.Bag. Pengawasan Mutu Model A
  • 30. http://priyambodo71.wordpress.com 30 Kepala Bagian Pemastian Mutu Direktur Op. Teknis Kepala Urusan Mutu Kepala Pabrik Kepala Bagian Pengawasan Mutu Model B Ka.Bag. Produksi Ka.Bag. Teknik Ka.Bag. PPIC
  • 31. http://priyambodo71.wordpress.com 31 Kepala Bagian PPIC Direktur Op. Teknis Kepala Bagian Operasional Mutu Model C Ka.Bag. Produksi Ka.Bag. Teknik Kepala Bagian Pengawasan Mutu Kepala Bagian Pengawasan Mutu
  • 32. http://priyambodo71.wordpress.com 32 Struktur Organisasi Industri Farmasi President Director HRD Manager Finance ManagerPlant Manager Marketing Manager Production Manager Technical Manager R&D Manager QC/Lab Manager QA ManagerPPIC Manager Production Supervisor Packaging Supervisor Validation Off. Int. Auditor Product dev. Packaging dev. Registration Off. Lab. Supervisor Microbiology IPC Spv. Product Stability Model D
  • 33. http://priyambodo71.wordpress.com 33 Pelatihan  Seluruh Personil yang oleh karena tugasnya harus berada di area Produksi, Gudang dan Laboratorium HARUS mendapat pelatihan  Program & materi Pelatihan disiapkan oleh masing-masing Kepala Bagian dan dikoordinasikan oleh QA Manager  Program Pelatihan mencakup :  Materi umum  CPOB Dasar (mikrobiologi dan higiene perorangan)  CPOB Spesifik (terutama untuk yg bekerja di bagian produksi steril)  Pemahaman semua PROTAP, Metode Analisa, dan prosedur lain  Pengetahuan mengenai sifat bahan/produk, cara pengolahan dan pengemasan  Harus dibuat “Catatan Pelatihan” untuk setiap karyawan
  • 34. http://priyambodo71.wordpress.com 34 Materi Pelatihan  Materi Umum:  Pengenalan Perusahaan : Sejarah perusahaan, Struktur Organisasi, Peraturan/Tata Tertib Pabrik, dll  Pengenalan Produk  Uraian Tugas Karyawan ybs.  Pengenalan Pabrik/tempat kerja  CPOB Dasar  Kekhususan industri farmasi  Higiene Perorangan : Pakaian kerja & kelengkapan (masker, tutup kepala, sarung tangan, dsb.), Cuci tangan, Ketika sakit, dsb.  Kebersihan secara umum  Keselamatan & Kesehatan Kerja (K-3)  P3K  Penanganan Bahan Berbahaya  Penanggulangan Kebakaran  Pelatihan Khusus (misal penanganan produk steril, penisilin, dll)  Pelatihan di Tempat  Pelatihan Tambahan
  • 35. 35

Notes de l'éditeur

  1. Drs. Bambang Priyambodo, Apt. - PT. Berlico Mulia Farma
  2. Drs. Bambang Priyambodo, Apt. - PT. Berlico Mulia Farma
  3. Drs. Bambang Priyambodo, Apt. - PT. Berlico Mulia Farma
  4. Drs. Bambang Priyambodo, Apt. - PT. Berlico Mulia Farma
  5. Drs. Bambang Priyambodo, Apt. - PT. Berlico Mulia Farma
  6. Drs. Bambang Priyambodo, Apt. - PT. Berlico Mulia Farma
  7. Drs. Bambang Priyambodo, Apt. - PT. Berlico Mulia Farma
  8. Drs. Bambang Priyambodo, Apt. - PT. Berlico Mulia Farma
  9. Drs. Bambang Priyambodo, Apt. - PT. Berlico Mulia Farma
  10. Drs. Bambang Priyambodo, Apt. - PT. Berlico Mulia Farma
  11. Drs. Bambang Priyambodo, Apt. - PT. Berlico Mulia Farma
  12. Drs. Bambang Priyambodo, Apt. - PT. Berlico Mulia Farma