Salam Entrepreneur UC Onliners! Continuing Studies Center (CSC) Universitas Ciputra menerbitkan Majalah UC Onliner sebagai media informasi dan publikasi bagi UC Onliners untuk belajar secara online, khususnya di bidang entrepreneurship. Program ini dalam rangka mewujudkan visi Pak Ciputra agar Indonesia menjadi negeri entrepreneur.
UCEO: www.ciputra-uceo.com
Twitter: @UCEO_ID
3. UC Onliner
Maret 2014
Editorial
Halo UC onliners,
Setiap entrepreneur pasti butuh
networking atau jaringan di setiap
aktivitas yang dilakukannya. Sebagai
contoh seseorang yang ingin memulai
berbisnis pasti membutuhkan
networking untuk menjalankan
bisnisnya yang bisa berupa supplier,
customer, ataupun marketing. Nah, di
edisi yang ketiga majalah UC Onliners
akan membahas tentang pentingnya
networking.
Disampingitukamijugamenambahkan
tips bagaimana memanfaatkan media
sosial, salah satunya adalah twitter
yang berguna bagi pengembangan
bisnis. Seperti yang kita tahu setiap
sosial media yang digunakan pasti
akan ada manfaatnya kalau UC
Onliners tahu cara yang tepat dalam
penggunaannya. Jadi jangan sia-
siakan network yang anda punya
dan teruslah bereksplorasi dalam
menggunakkan media sosial sebagai
salah satu alat dalam pengembangan
bisnis anda.
Pada edisi ini juga akan terdapat
berbagai liputan mengenai program
T100 (Tumbuh 100x), Pengantar
Entrepreneur Pariwisata (PEP),
dan Pengantar Entrepreneur
Kuliner (PEK). Selain itu terdapat
beberapa jurnal refleksi dari para
peserta T100 yang terbaik menurut
redaksi. Semangat UC Onliners
yang ikut berpartisipasi dalam
membangun program pembelajaran
entrepreneurship ini membuat UCEO
terus memberikan yang lebih baik di
setiap program yang ada. Dukungan
UC Onliners dengan mempunyai
usaha sendiri dan membuka lapangan
pekerjaan bagi orang lain sangat
berarti bagi Indonesia untuk menjadi
lebih baik lagi.
Selamat Membaca,
Salam Entrepreneur !
FROM THE EDITOR
Daftar Isi
Generally, social networking sites can be hugely promising and beneficial in opening new
friendships and vistas and knowledge of the world, but they are also fraught with peril,
when young people are reckless or headless.
- Richard Blumenthal -
The richest people in the world look for and build networks, everyone else looks for work.
- Robert T. Kiyosaki -
If you want to go fast, go alone. If you want to go far, go with others.
- African Proverb -
UC Onliner
Topik Utama
The Power of Networking
UCEO News 04
Pengantar Entrepreneur Kuliner - Batch 2
09
IDE/ Inspirasi
Strategi: Sebuah Nafas dalam Usaha
10
Oleh : Franky.Frank
Profil Peserta 11
Mengembangkan Bisnis dengan
Network
05
Tips
Memanfaatkan Twitter untuk Mengembangkan Bisnis
08
03
UC Onliner Chief Editor
Nur Agustinus - @nuragustinus
Managing Editor
Tiffany Oktoriana - @tiffoktoriana
Editor
Tiffany Oktoriana - @tiffoktoriana
Agitya Kristantoko - @agitya_totoko
Bernardinus Arisandi - @Nduzzt
Staff Accounting
Reny Pebriasari - @gindorrr
Redaksi menerima kritik, saran, dan komentar dari pembaca.
Silahkan kirim via e-mail ke dlearning@ciputra.ac.id
Majalah UC Onliner diterbitkan oleh Continuing Studies Center Universitas Ciputra.
Dilarang mengutip, memproduksi sebagian atau keseluruhan isi majalah ini dalam segala bentuk tanpa izin
tertulis dari redaksi.
Design & Artistic
Rachmat Wijanarko - @kokomin1878
Abraham Imanuel G. - @ciamsoy
Documentation
Samuel Leksono
Reporter
Tiffany Oktoriana - @tiffoktoriana
Agitya Kristantoko - @agitya_totoko
Bernardinus Arisandi - @Nduzzt
Foto : Koko
Kulit Luar : Koko
Pembaca UC Onliner dapat berkontribusi melalui tulisan, artikel dan opini yang dapat dikirimkan melalui email
dlearning@ciputra.ac.id
untuk pemasangan iklan dapat menghubungi kami melalui email : reny.pebriasari@ciputra.ac.id
Pengantar Entrepreneur Pariwisata
04
Jurnal Refleksi
Jurnal Refleksi T100
Oleh : Yuli Mabruroh
Resensi Buku 13
Testimoni 15
07
4. UC Onliner
Maret 2014
Pengantar Entrepreneur KulinerBatch 2
Karena semakin diminatinya
wisata kuliner dan dapat
memberikan peluang yang sangat
besar dalam bisnis ini, UCEO
membuka lagi program Pengantar
Entrepreneur Kuliner (PEK) untuk
batch 2 yang akan berjalan selama 12
minggu. Materi pembelajaran ini berisi
mengenai pengantar ke entrepreneur
kuliner. Ditujukan baik kepada para
praktisi yang ingin meningkatkan
pengetahuan dan kemampuannya
di bidang kuliner, maupun bagi
yang belum berpengalaman namun
memiliki ketertarikan dengan
bisnis kuliner. Program Pengantar
Entrepreneur Kuliner (PEK) batch 2
dimulai tanggal 17 Maret 2014.
Terdapat beberapa narasumber di
UCEO News
04
Pengantar Entrepreneur Pariwisata
UCEO mengadakan program
Pengantar Entrepreneur
Pariwisata (PEP). Program ini
bertujuan baik kepada para praktisi
yanginginmeningkatkanpengetahuan
dan kemampuannya di bidang
pariwisata, maupun bagi yang belum
berpengalaman namun memiliki
ketertarikan dengan bisnis pariwisata.
Fokus dari pembelajaran ini lebih
pada bagaimana mengantisipasi
masalah-masalah yang dihadapi di
bisnis pariwisata dan mengatasinya
berdasarkan teori, best practise
maupun pandangan entrepreneurial
para pakar di industri pariwisata. PEP
batch 1 diadakan selama 17 minggu,
dimulai dari tanggal 17 Februari 2014.
Narasumber dari program PEP
ini adalah praktisi-praktisi yang
berpengalaman di industri pariwisata
yaitu Dr. Yusak Anshori, M.M., Dr.
Bambang Hermanto, Ir. Freddy
Handoko Istanto, M.T.Ars., IAI, dan
Rizky Aditya, S.E. UC Onliner yang
mengikutiprogramPEPinidiajakuntuk
berdiskusi bersama mengenai materi
yang PEP maupun permasalahan
yang sedang dialami peserta di
industri pariwisata melalui edmodo
dan facebook grup. pembelajaran ini
tidak hanya secara teori namun juga
aplikasi untuk mengakomodasi yang
berminat belajar secara non formal.
Di akhir program PEP, para peserta
ditantang untuk mengerjakan proyek
akhir dengan menjalankan paket
perjalanan. (to)
http://www.ciputra-uceo.net/pep/
program PEK, yaitu Dr. Bambang
Hermanto dan Hendra Utomo. Di
proyek akhir, peserta ditantang untuk
membuat bisnis model canvas (BMC)
dari usaha yang akan dijalani oleh
peserta dengan harapan para peserta
mempunyai usaha di bidang kuliner
setelah mengikuti program ini. (to)
http://www.ciputra-uceo.net/pek/
5. UC Onliner
Maret 2014
05
Topik Utama
Memang tidak dapat dipungkiri,
bahwa setiap mahkluk di dunia
ini hidup memerlukan individu
yang lain untuk dapat berprestasi
dan hidup bahagia. Meskipun kita
berada di era modern, dimana segala
sesuatu dapat dikendalikan dengan
tehnologi mutakhir, tetapi kesuksesan
kita masih sangat bergantung
terhadap keberhasilan menciptakan
NETWORKING. Artikel kali ini akan
membahas tentang networking,
betapa pentingnya sebuah network
di semua sisi kehidupan kita dan
mengupas bagaimana menjaga
networking tersebut supaya tidak
hilang.
Tidak ada usaha yang dapat sukses
tanpa adanya sebuah network.
Dari penelitian diketahui bahwa
70-80% pekerjaan umumnya bisa
didapatkan dari networking, yaitu
dari rekomendasi teman, saudara,
ataupun kenalan. Selain itu, 90-
100% entrepreneur berupaya
mencari partner kerja dari referensi
kenalannya. Sehingga setiap orang
yang Anda temui adalah pintu yang
dapat membuka peluang sukses
yang Anda idamkan. Pengalaman
berteman dan terus memperluas
jaringan berteman jelas sangat
dibutuhkan untuk mengembangkan
usaha kita. Bukan berarti kita pamrih
dalam berteman. Namun, tanpa
berharap pun efek dari berkawan
dan menjaga hubungan baik akan
memberikan aura positif pada usaha
kita. Selama kita berbuat baik dan
berpikir positif dan tentunya dilandasi
niat mulia, kawan akan menjadi
sahabat sejati dalam suka dan duka.
Bahkan akan membantu kita lebih di
luar dugaan.
Lebih jauh tentang apa itu
networking?
Mari kita belajar arti networking
dari alam. Kita bisa melihat arti
networking melalui contoh hubungan
dari angsa liar pada kelompoknya.
Angsa liar selalu terbang
berkelompok, membentuk formasi
V saat bermigrasi. Dalam formasi
ini mereka dapat terbang lebih jauh
dan lebih cepat 70% daripada saat
sendiri. Angsa liar dapat menempuh
jarak ratusan kilometer bila terbang
bersama-sama, tapi bila terbang
sendiri, angsa liar tidak dapat terbang
sejauh itu. Mereka yang dibelakang
akan berteriak menyemangati yang di
depan, yaitu burung yang memimpin.
Yang menarik, bila seekor angsa liar
turun ataupun jatuh dan terpisah dari
kelompok, maka beberapa angsa liar
akan menemani, karena mereka tahu
kalau temannya sendirian mereka
tidak akan dapat terbang jauh. Jadi
teman-temannya akan menunggu
sampai si sakit itu sembuh atau
mati, lalu mereka akan menantikan
The Power of Networking
6. UC Onliner
Maret 2014
06
Topik Utama
rombongan lain tiba dan mereka akan
bergabung untuk terbang bersama.
Bila si pemimpin sudah lelah, maka
akan ada angsa liar lain yang akan
menggantikannya, dan kelompok
tetap mendukung si pemimpin baru
untuk melanjutkan perjalanan.
Rupanya di dalam kebersamaan itu,
ada hal lain yang terjadi yaitu mereka
saling menguatkan, saling memberi
semangat untuk dapat lebih maju dan
berhasil. Inilah makna Networking
yang dapat kita pelajari juga dalam
hidup kita.
Secara teori yang sederhana
networking diartikan sebagai
relasi atau hubungan kita kepada
orang lain. Filosof kuno Aristoteles
membedakan networking menjadi
dua, yaitu berdasar hubungan saling
menguntungkan dan hubungan
yang berdasar kesenangan. Namun
Aristoteles juga menambahkan
bahwa dasar paling kuat dalam
menjalin sebuah hubungan adalah
berdasar niat baik.
Dr. Frank Minirth mengungkapkan
bahwa networking adalah seni
berkomunikasi satu sama lain, berbagi
ide, informasi dan sumberdaya untuk
meraih kesuksesan individu ataupun
kelompok. Namun berkomunikasi
dan berbagi informasi saja masihlah
kurang menurut Henry Ford, ia berkata
“Coming together is a Beginning.
Keeping together is a Progress. But
working together is a Success”. Jadi
tidak semua perkumpulan itu akan
membuahkan hasil yang maksimal,
karena jika hanya sekedar berkumpul
tanpa memiliki nilai yang sama,
maka kecenderungan untuk saling
menonjolkan diri akan terlihat tinggi
sekali.
Bagaimana menjalin Networking?
Di masa lalu, pernahkah Anda salah
bicara sehingga membuat temanAnda
menjadi salah paham? Untuk memulai
sebuah networking, kita perlu belajar
cara berkomunikasi khususnya cara
menyampaikan pesan kita dengan
nada dan media yang tepat sehingga
mendapat pendapat dan respon
yang sesuai. Rachel Naomi Remen
memberi satu hal paling dasar dalam
berkomunikasi. Ia berkata “The most
basic and powerfull way to connect
to another person is to listen. Just
listen.” jadi ilmu paling penting yang
harus Anda dapat terapkan adalah
dengan mendengarkan.
Setelah Anda mendengar, coba
ulangi lagi. Setiap kali bertemu
dengan teman baru, sebaiknya
Anda mengulang namanya terus
untuk membantu kita ingat. Dalam
percakapan awal dan saat Anda
menyebut nama teman tersebut
berulang-ulang akan membuat
teman Anda merasa dihargai dan
ia akan mencoba mengingat Anda
juga seperti yang Anda lakukan. Jika
perlu lakukan kontak lanjutan setelah
bertemu. Tidak harus bertemu,
mengucapkan terimakasih sudah
diberi kartu nama melalui sms pun
adalah hal sederhana namun baik
untuk menjaga hubungan.
Hal yang tak kalah penting adalah
tersenyum. “Senyum saya sudah
betul pak?” tanya seorang Direktur
Utama BUMN kepada Bapak Dahlan
Iskan, Menteri BUMN. Dirut tersebut
prestasinya luar biasa hebat tetap
senyumnya juga luar biasa pelit.
Menurut pak Dahlan kalau Anda bisa
sering tersenyum maka Anda akan
jadi lebih hebat. Ada pepatah Cina
kuno yang mengatakan “Jangan buka
toko jika Anda tidak bisa tersenyum”
sedangkan dalam Islam, “Senyum
itu sedekah” dan orang Iran pun
berkata “Dengan wajah dan senyum
yang manis, kau bisa menyeret
Gajah dengan sehelai rambut”. Ilmu
inilah yang berikutnya wajib untuk
Anda lakukan, mulailah untuk dapat
tersenyum dengan penuh ikhlas.
Dan hal yang tidak boleh dilupakan
adalah untuk dapat saling berbagi.
Jangan bagikan ego Anda jika tidak
ingin mendapat yang sebaliknya,
bagikanlah kelebihan baik Anda
untuk membantu kekurangan
orang lain. Contoh, Oprah Winfrey
memperjuangkan Oprah Bill, suatu
Undang-Undang yang melindungi
kepentingan anak dan mendirikan
Oprah’s Angel Network untuk
membantu jutaan orang tak mampu
di Afrika. Lantas apakah kita harus
kaya dulu baru bisa berbagi? Tentu
saja jawabnya tidak. Walaupun tidak
memiliki harta Anda memiliki hal lain
yang dapat Anda bagikan kepada
relasiAnda, seperti kekayaan spiritual,
kekayaan motivasi, kekayaan waktu,
kekayaan emosional dan kekayaan
yang lain. Yang harus Anda lakukan
hanyalah mengenali kekayaan kita
dan membagikan secara sukarela
kepada orang lain. Itulah bentuk
networking yang paling baik, yaitu
hubungan saling melengkapi dan
menjadi ikatan kuat dalam jangka
waktu yang panjang. (ba)
7. UC Onliner
Maret 2014
07
Topik Utama
Bagaimana mendongkrak agar
bisnis bisa berkembang lebih
besar lagi? Ada berbagai cara, namun
umumnya saat ini disepakati bahwa
ada tiga faktor yang bisa secara efektif
meningkatkan usaha. Ketiga hal itu
adalah uang, teknologi dan network.
Kalau punya uang banyak, maka
mudah untuk mengembangkan
usaha. Bisa membuka cabang
dengan mudah dan memiliki modal
untuk memperlebar sayap. Selain itu,
faktor lain yang bisa mendongkrak
usaha adalah penggunaan teknologi.
Hal ini dikarenakan teknologi bisa
memudahkan pekerjaan dan juga
dapat membuat proses otomatisasi
sehingga kerja bisa lebih efisien. Hal
ketiga adalah network, karena dengan
memiliki jaringan yang luas, banyak
hal bisa dilakukan dengan mudah.
Masalah network ini juga dibahas
saat orang merancang model usaha.
Jika kita menyusun sebuah business
model canvas, salah satu bagian
adalah key partners atau partner
kunci. Seorang entrepreneur tidak
mungkin bisa sukses seorang diri. Dia
butuh relasi dan kerja sama dengan
orang lain.
Salah satu pembeda antara satu
entrepreneur dengan yang lainnya
adalah link atau jaringan/network.
Ini karena setiap orang berbeda
temannya, berbeda siapa yang
dikenalnya. Saras D. Sarasvathy yang
mengemukakan prinsip efektuasi,
menekankan bahwa prinsip utama
seorang entrepreneur adalah bird
in hand, yaitu siapa saya, apa yang
bisa saya lakukan dan siapa yang
saya kenal. Prinsip ini juga berkaitan
dengan prinsip efektuasi yang lain
yakni Crazy Quilt.
Crazy quilt adalah kumpulan dari
perca-perca kain yang dijahit
sehingga menghasilkan sebuah
selimut yang indah. Dalam pengertian
ini, entrepreneur membangun
jaringan, menjadi penghubung antara
satu dengan yang lainnya untuk
mengejar tujuan dan mewujudkan
kesuksesannya. Dia mampu melihat
peluang melalui orang-orang yang
dikenalnya. Namun yang lebih
penting adalah dia bisa menjalin
komitmen kerja sama yang erat dan
positif. Jadi, kenal saja tidak cukup.
Entrepreneur harus bisa menjalin
kerja sama dan komitmen saling
menguntungkan dengan kenalan
yang dimilikinya. (na)
p Utama
Mengembangkan Bisnis
dengan Network
dak
Dia
an
tu
ya
k.
a
g
g
i,
a
d
g
8. UC Onliner
Maret 2014
08
IDE/ Inspirasi
Saya yakin setiap dari kita tahu
mengenai Kodak. Sebuah
perusahaan yang menjadi pionir
sebuah produk fotografi dan telah
berjaya melahirkan produk-produk
inovatif yang kemudian bisa kita
rasakan dampaknya sekarang ini.
Bahkan Kodak adalah pionir dari
negatif film yang membuat dunia
gempar karena dapat membawa hasil
foto mereka kemana-mana.
Namunsayang,setelahberjuangmati-
matian untuk tetap bertahan hidup,
perusahaan Kodak telah dinyatakan
berakhir semenjak tahun 2012. Era
digital semakin merajalela dan sedikit
demi sedikit orang meninggalkan
negatif film yang mereka rasa tidak
mereka butuhkan lagi.
kuliah online yang saya ikuti, saya
diajarkan mengenai strategi dalam
berwirausaha. Begitu pentingnya
sebuah strategi dalam usaha agar kita
lantas tidak mengalami “kematian”
dalam berbisnis.
Setiap bisnis pasti akan mengalami
masa penurunan. Masa dimana
produknya tidak lagi menjadi
unggulan dan era yang berlangsung
sedikit demi sedikit menenggelamkan
produk yang kita jual. Oleh sebab itu
dibutuhkan strategi.
Banyak perusahaan yang menjadikan
strategi sebagai “jurus pamungkas”
dimana saat pelanggan mulai
menurun minatnya atas produk yang
dijual, barulah memutar otak untuk
memunculkan strategi untuk berubah.
Padahal, strategi seharusnya menjadi
nafas sebuah usaha.
Bukan hanya saat penjualan
menurun, namun di setiap saat
pebisnis harus memutar otak
untuk melancarkan strategi agar
tidak berakhir dengan “kematian”.
Sebagai seorang entrepreneur,
sudah seharusnya strategi menjadi
teman baik kita sepanjang perjalanan
menuju puncak kesuksesan. Tidak
hanya menjadi jurus yang keluar saat
keadaan menjadi tidak stabil, tapi
justru strategi menjadi nafas bagi kita
untuk terus maju dan bertumbuh.
Pak Sudhamek, seorang CEO
Garudafood dengan lantang
mengingatkan saya bahwa bisnis
jangan hanya mencari profit. Betul
bahwa kita butuh profit dalam usaha
yang kita bangun, namun jika kita
menjadikan profit sebagai satu-
satunya tujuan kita menjalankan
bisnis, itu sudah salah besar.
Di industri apapun kita berada,
sebenarnya yang kita jual bukanlah
barang atau jasa, melainkan sebuah
nilai tambah.
Setiap orang mencari nilai tambah
atas suatu produk atau jasa yang kita
sediakan. Artinya, poin pentingnya
bukan pada jasa atau barangnya, tapi
lebih kepada nilai yang diberikan atas
barang atau jasa tersebut. Kualitas
yang kita bangun seharusnya adalah
kualitasyangtidakbisatidakdilirikoleh
konsumen. Oleh sebab itu, sebuah
nilai tambahlah yang menjadikan
sebuah bisnis terus bertumbuh.
Namun, saya belajar bahwa nilai
tambah tidak dihasilkan begitu saja.
Perlu daya pikir luar biasa untuk
menentukan strategi bagaimana
sebuah nilai tambah itu dihasilkan.
Dan seorang pebisnis harus mampu
mengubah kendala menjadi sebuah
peluang strategi untuk berusaha
agar bisnis yang dikelolanya menjadi
lebih baik lagi dan tetap dilirik oleh
konsumen yang ada.
Belajar dari Kodak, janganlah lalai
untuk mengatur strategi. Layaknya tim
sepak bola, strategi menjadi langkah
Strategi:
Sebuah Nafas Dalam Usaha
Oleh : Franky.Frank
Kodak bukannya tidak melihat
perubahan tersebut, tapi ditengarai
Kodak amat ragu-ragu dan tidak
total untuk mengubah bisnis mereka
secara signifikan. Akhirnya, orang
mulai beralih dari produk Kodak ke
produk-produk lain yang dirasa lebih
canggih dan mengikuti tren masa kini.
Kodak bukanlah satu-satunya.
Lihatlah IBM sekarang ini, handphone
Nokia yang dulu pernah berjaya, social
media Facebook, kini telah diambang
“kematian”nya. Begitu banyak produk
yang dulu pernah berjaya kita telah
tergantikan oleh produk-produk baru
yang semakin canggih dan berkelas.
Saya belajar bahwa inovasi akan
terus ada, dan jika kita tidak berusaha
mengikuti kemampuan kita dengan
inovasi yang beredar di dunia,
bersiaplah tertinggal.
Dalam program T100 yang diadakan
UCEO (Universitas Ciputra
Entrepreneur Online), sebuah
awal sebuah tim bisa memenangkan
pertandingan.
Success always start from
execution, and a great execution
always start with great strategy.
So, let’s strategize!
http://noteofserendipity.blogspot.
com/2014/03/strategi-sebuah-nafas-
dalam-usaha.html
9. UC Onliner
Maret 2014
Tips
Memanfaatkan Twitter Untuk
Mengembangkan Bisnis
Twitter bukan sekadar aplikasi media sosial untuk berbagi, melainkan media yang tepat un-
tuk mengoptimalkan penjualan dalam mendapatkan keuntungan. Dengan cara yang tepat,
Twitter bisa digunakan sebagai ladang uang.
Salah satu bagian penting dalam bisnis adalah membangun brand supaya dikenal oleh calon pembeli. Kehadiran
Twitter adalah berkah bagi para entrepreneur karena bisa dijadikan sarana gratis untuk membangun brand. Dengan
memanfaatkan twitter tentu akan bisa menarik banyak konsumen dan memaksimalkan penjualan Anda.
Berikut ini beberapa kiat yang bisa Anda lakukan untuk memaksimalkan penggunaan Twitter dalam membangun brand
Anda di ranah online.
Perbanyak follower
Mengoptimalkan bisnis melalui twitter memang membutuhkan waktu yang cukup lama dan dibutuhkan kesabaran ekstra
karena akun baru biasanya tidak mudah untuk menggaet follower. Tapi Anda bisa melakukannya dengan cara mudah.
Caranya, cobalah untuk menulis hal-hal yang bermanfaat dan menarik di akun twitter Anda dengan begitu follower akan
datang sendirinya tanpa harus di follow. Atau Anda bisa menghubungi jasa penambah follower. Hanya dengan Rp 200
ribu hingga Rp 300 ribu Anda bisa mendapatkan 500 hingga 1000 follower dalam waktu singkat. Tetapi ingat, pastikan
follower yang Anda follow merupakan follower aktif.
Sering berkicau di twitter
Setelah follower didapat, langkah berikutnya adalah menjaga agar mereka tidak berkurang. Untuk itu Anda harus rajin
membagi twit yang bermanfaat bagi follower Anda. Jumlah twit yang disarankan dalam satu hari adalah 15 hingga 25
twit. Jika Anda pikir terlalu berat untuk nge-twit sebanyak itu, pergunakan aplikasi Twitter otomatis, seperti Hootsuite
atau Socialoomph. Anda tinggal membuat jadwal, aplikasi tersebut akan secara otomatis melakukan twit sesuai dengan
waktu yang Anda setting.
Arahkan ke website
Sesekali selipkan tautan ke website toko onlineAnda dalam twit. Jangan terlalu sering karena follower akan menganggap
akun Anda hanya untuk berjualan.
Membuat promo
Cobalah untuk membuat promo dalam bisnis Anda. Sapa tahu dengan cara begitu follower Anda akan tertarik untuk
membeli.
Sewa buzzer
Buzzer adalah sebutan untuk akun Twitter dan sering digunakan sebagai akun promo. Buzzer sangat berpengaruh dalam
bisnis Anda. Namun Anda harus bisa memilih Buzzer yang tepat, yang sesuai untuk usaha Anda. Sebab menggunakan
Buzzer bisa mahal dan tidak efisien jika hasilnya tidak ada.
Menjalin kerjasama dengan akun twitter lain
Tidak ada salahnya bila Anda mencoba menjalin pertemanan dengan akun Twitter yang Anda anggap cocok dengan
bisnis Anda. Jangan sungkan untuk mengajak mereka bekerja sama dengan saling promo akun.
(dbs)
09
UC Onliner
Maret 2014
Tips
10. UC Onliner
Maret 2014
10
Jurnal Refleksi
Salam Entrepreneur....
Bagi saya tahun 2013 yang lalu
adalah tahun keberuntungan
saya, sekitar bulan juni 2013 saya
ikut kelas Mandiri Sahabatku yang
diselenggarakan Bank Mandiri
kerjasama dengan Universitas
Ciputra. Materi yang diajarkan
tentang entrepreneurship benar-
benar merubah mindset saya.
Virus entrepreneur telah mengubah
mindset saya yang dulunya saya
selalu punya pikiran nggak mungkin
aku untuk jadi pengusaha karena
saya nggak punya jiwa dagang,
pendiam dan pemalu. Tetapi sejak
ikut kelas dasar Mandiri Sahabatku,
terasa menggebu keinginan saya
untuk bisa berentrepreneur. Kita pasti
bisa jadi pengusaha.
Saya mulai tertantang dengan tugas
dari dosen untuk melakukan pecah
telur atau melakukan usaha yang
menghasilkan. Saya punya ide,
awalnya cuma upload foto jilbab di
facebook sebagai sarana promosi.
Alhamdulillah saya dapat pelanggan
dari Singapore dan Taiwan, mereka
order baju-baju muslim, dress china,
sandal, dan tas. Sampai saat ini
mereka masih order dan alhamdulillah
menambah pendapatan saya.
Dan yang paling penting adalah
bertambahnya ilmu saya.
Saya mengikuti kuliah online secara
gratis yang diadakan Universitas
Ciputra melalui website www.ciputra-
uceo.com. Kegiatan belajar selama
6 minggu sungguh banyak sekali
ilmu yang bisa saya dapatkan dan
setelah ECW juga ada program T100
( tumbuh 100x).
Pada T100 di minggu pertama
diajarkan tentang “Growth Mindset”.
resiko lebih besar. Namun sebagai
entrepreneur kita harus bisa
bertumbuh, harus bisa focus dan
bersungguh-sungguh. Jangan takut
gagal, kita harus bisa mengambil
resiko yang tentunya sudah terukur.
Semua pengusaha awalnya juga
dari kecil dan pernah mengalami
kegagalan, tapi mereka pantang
menyerah. Mereka menganggap
kegagalan mereka sebagai
pembelanjaran untuk bisa maju dan
Jurnal Refleksi T100
Oleh : Yuli Mabruroh
Secara garis besar tema week 1
tentang mindset bertumbuh dan
pentingnya fokus dalam usaha.
Mindset adalah kunci keinginan,
gerak dan arah langkah kita. Banyak
pengusaha mikro hanya jalan di
tempat. Ada yang merasa nyaman,
ada juga yang tidak ingin menghadapi
lebih berhati-hati untuk melangkah
ke depannya dan mengembangkan
usaha kita atau scale up.
Salam Entrepreneur...!
http://www.yumazayank23.blogspot.
hk/
11. UC Onliner
Maret 2014
11
Belajar di kelas online tentang entrepreneur dan manajemen
ritel Misi Giardi membuat sebuah perubahan pada dirinya.
Menurutnya,dimanapun kita berada, kita bisa jumpai banyak sekali
kesempatan-kesempatan yang sebelum ikut belajar entrepreneur
belum tentu bisa membaca semua peluang-peluang yang ada. “Yup
pembelajaran entrepreneur yang telah di galakkan Bapak Ir. Ciputra
telah merubah mindset kami untuk terus tidak berhenti, maju,kreatif
Dan berinovasi tanpa menggantungkan diri pada orang lain.”
“Dulu saya cuek dengan keadaan sekeliling/terhadap tempat-
tempat perbelanjaan yang saya jumpai dan kunjungi. Namun
sekarang, semenjak ikut kelas ritel dan mengenal retail is detail.
saya berubah jadi pengamat. Seolah saya adalah entrepreneurnya,
saya mengamati pusat perbelanjaan/toko tersebut dan
memperhatikannya. Mulai bagaimana dia memberi pelayanan
pelanggan, bagaimana meletakan barang-barangnya baik yang
slow moving ataupun yang fast moving item, bagaimana mereka
melakukan penawaran yang bisa menarik pembeli untuk datang dan
datang lagi,” ulas Misi Giardi dalam blog pembelajarannya di http://
misigiardi.blogspot.com
Saat belajar di kelas online PER batch 2, Misi menjadi ketua
kelompok Smart Wonder, kelompok yang terdiri dari 5 orang, yakni
Zee, Puji Ilun, Parti Eka Sari, Sofyala Comel dan dirinya sendiri.
Dari semua yang dipelajari, bagi Misi Giardi, yang terpenting adalah
bagaimana semua itu bisa diwujudkannya dalam usahanya nanti.
Dia saat ini masih bekerja sebagai BMI di Hong Kong. Baginya,
bukan nilai dari tugas-tugas yang utama,,meski itu juga perlu untuk
memotivasi mempelajari materi yang ada. “Tapi mewujudkannya
dengan action nyata, saya kira jauh lebih perlu untuk mengubah
masa depan yang lebih baik. GO TO THE NEXT LEVEL, “
tambahnya. (na)
Misi Giardi
Profil Peserta
Dari kiri ke kanan: Puji Ilun, Zee, Antonius Tanan, Harun Hajadi (Managing Director Ciputra Group), Dharma Kusuma, Misi Giardi, dan Sofyala Comel
12. UC Onliner
Maret 2014
Profil Peserta
12
Devi Linda ini awalnya mengikuti UCEO karena
dia mempunyai usaha percetakan yang masih
mulai dirintisnya dan belum tahu bagaimana cara
mengembangkan usaha tersebut, hingga kemudian
dia melihat video-video pembelajaran di ECW dan
menjadi semakin bersemangat dan terus mencoba
untuk menjadi seorang entrepreneur yang sukses.
“Untuk kawan-kawan seperti mahasiswa atau
yang lainnya jika mau berentreprenur, lebih baik
saya usulkan untuk mengikuti program UCEO
ini”, demikian pengakuannya ketika tim UCEO
menemuinya di Ciputra World Jakarta. UC Onliner
yang berasal dari Bintaro, Jakarta ini juga terlihat
antusias dan bersemangat ketika mengikuti
launching T100 bersama UC Onliner yang lain. (ak)
Devi Linda
Yogi Prayoga adalah salah seorang peserta Entrepreneurship
Ciputra Way (ECW) yang berasal dari kota Bandung. Yogi
memiliki usaha yang dirintis sejak tahun 2002 di bidang kuliner
berupa kue kering yang diberi nama Nituty Cookies. Memulai
usaha dari bangku kuliah, dia bersama partnernya yang saat
ini menjadi istrinya, kini memiliki 80 mitra kerja yang tersebar di
seluruh Indonesia untuk memasarkan produknya.
“Saya kenal UCEO online ini pada saat browsing-browsing di
internet, ternyata di situ saya sedang mencari materi-materi
tentang bisnis, saya dapat apa yang dinamakan UCEO online
ini. Saya pikir ini bagus sekali. Ini sebuah program kuliah tetapi
secara online. Apa lagi yang ditawarkan sistem perkuliahan ini
gratis. Itu sangat menarik sekali untuk saya”, ungkap Yogi saat
ditanya mengenai cerita awal mula dia mengenal dan masuk di
UCEO. “Materi yang disediakan sangat langsung tertuju pada
kebutuhan saya sebagai pebisnis. Seakan-akan Pak Ciputra
sendiri yang sedang berbicara kepada saya”, tambahnya.
Selain mengikuti pembelajaran online di UCEO,Yogi juga bersedia
untuk berbagi ilmunya dengan UCEO untuk mensharingkan
pengalamannya di bisnis kuliner bagi para peserta UCEO yang
lain. Di akhir perbincangan dengan tim UCEO, dia berharap agar
entreprenurship di Indonesia semakin bertambah dan UCEO
menjadi lebih baik lagi agar menjadi sarana untuk menyebarkan
virus entrepreneur di Indonesia. (ak)
Yogi Prayoga
13. UC Onliner
Maret 2014
13
Resensi Buku
Penulis : Prof. Dr. H.A.R. Tilaar, M.Sc.Ed.
Penerbit : Kompas, 2012
Prof. Dr. H.A.R Tilaar, MSc.Ed, pakar pendidikan yang juga anggota Akademi Ilmu
Pengetahuan Indonesia (AIPI) mengemukakan bahwa masalah pendidikan harus
diatasi dengan mengubah kurikulum dengan berbasis pada nilai-nilai yang positif
yang dimiliki bangsa yang beragam suku, termasuk penanaman etika dan moral yang
baik. Di era globalisasi ini, konsep entrepreneurship telah menjadi topik pembicaraan
utama di negara berkembang dan menarik komunitas pendidikan yang lebih tinggi
seperti di Indonesia. Untuk itu pendidikan nasional sebagai sarana strategis dalam
pengembangan kreativitas dan enterpreneurship harus dipersiapkan supaya bisa menghadapi tantangan tersebut.
Menurut Prof Tilaar, pendidikan kita adalah peninggalan kolonial, manusia entrepreneur tidak muncul di perguruan tinggi,
tapi harus dimulai sejak pendidikan dasar. Pendidikan nasional memerlukan arah yang jelas. Adanya arah pendidikan
nasional yang jelas ini akan membuat pendidikan sebagai hak asasi manusia dan proses berkembang secara maksimal.
Ada tiga bagian utama dalam buku ini, yang pertama membahas soal pengaruh globalisasi dalam pendidikan nasional,
kemudian membahas tentang berpikir kreatif, inovatif dan entrepreneurship. Di bagian akhir, Prof Tilaar membahas
mengenai kreativitas dan entrepreneurship dalam pedagogik kritis transformatif. Ini berbicara soal kurikulum, metodologi
pembelajaran yang kreatif dan bagaimana mengembangkan budaya kritis-kreatif di pendidikan tinggi kita. (na)
Marketing Tourism 3.0
Penulis : Hermawan Kertajaya, Sapta Nirwandar
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, 2013
Buku Tourism Marketing 3.0 yang ditulis oleh Hermawan Kertajaya dan Sapta
Nirwandar ini terbit alhasil karena terinspirasi dari buku Marketing 3.0 yang ditulis
oleh Philip Kotler, Hermawan Kertajaya, dan Iwan Setyawan. Buku Tourism 3.0 ini
disajikan dengan riset-riset di dunia pariwisata.
Diceritakan bagaimana sejarah dari pariwisata, perkembangan pariwisata
sampai dengan pemberian solusi mengenai problem solving yang ada di industri
pariwisata, dan contoh-contoh dari pariwisata dalam negeri maupun luar negeri
disertai dengan foto-foto yang mendukung.
Dahulu pariwisata hanya mengandalkan produk bagus dan harga yang terjangkau
agar konsumen bisa menikmati pariwisata tersebut. Lalu perubahan jaman,
pariwisata mengandalkan emotional intelligent yaitu pariwisata dapat menyentuh
hati dari penikmatnya. Tourism Marketing 3.0 merupakan pariwisata yang
berdasarkan pada spiritual intelligent yang diyakini jika suatu usaha pariwisata didasarkan pada nilai ketulusan maka
akan mendatangkan profit atau dengan kata lain konsumen akan diakui keberadaannya ketika konsumen tersebut
melakukan aktivitas pariwisata tersebut.
Buku Tourism Marketing 3.0 yang kata pengantarnya ditulis oleh Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono ini
telah diterjemahkan dalam 23 bahasa. Buku ini ingin diterapkan ke pariwisata yang ada di Indonesia dan buku ini sangat
direkomendasikan bagi pengusaha yang bermain di bidang pariwisata. (to)
Pengembangan kreativitas
dan entrepreneurship dalam
Pendidikan Nasional
14. UC Onliner
Maret 2014
14
Resensi Buku
Screw Business As Usual
Penulis : Sir Richard Branson
Penerbit : Portfolio (8 Desember 2011)
ISBN : 978-1591844341
Richard Branson, pemilik kerajaan bisnis Virgin Group, berusaha merubah paradigma
lama dalam dunia bisnis yang menyatakan bahwa keuntungan dan modal adalah
segala-galanya. Branson menyerukan bahwa saatnya telah tiba untuk menyeleraskan
pentingnya kapital dalam bisnis dengan kepedulian terhadap sesama dan lingkungan.
Bagi Branson saat ini, Business as usual is not working!
Pesan Branson sangat jelas, bisnis yang mendewakan keuntungan justru lebih banyak
membawa bencana. Solusi yang ditawarkan oleh Branson juga tidak jauh-jauh dari
dunia bisnis yang digelutinya selama ini. Solusi tersebut adalah dengan menjalankan
bisnis yang baik dan beretika sehingga mampu membawa kemakmuran bagi banyak
orang. Satu hal yang selama ini dipercaya Branson dalam menjalankan bisnisnya adalah bahwa bisnis ditakdirkan
untuk membawa kebaikan dan karena itu dia selalu berkata, do good, have fun, and the money will come.
Branson beralasan bahwa pebisnis merupakan aktor yang tepat dalam melakukan pemberdayaan sosial karena
siapa lagi yang paling jeli melihat peluang selain kaum entrepreneur? Menyadari vitalnya peran entrepreneur dalam
pemberdayaan global, maka Branson turun langsung mendirikan beberapa pusat pelatihan entrepreneur di berbagai
tempat. Melalui pusat-pusat pelatihan inilah Branson melakukan berbagai business pitching, menjaring pengusaha-
pengusaha muda setempat yang memiliki komitmen tinggi dalam mengembangkan masyarakat lokal disekitarnya.
Di bagian terakhir buku ini, Branson banyak mengulas tentang pentingnya kekuatan komunitas. Perubahan paradigma
dalam dunia bisnis yang ingin diupayakan oleh Branson mustahil tercapai tanpa peran komunitas. Sepanjang sejarah
manusia, komunitas yang terdiri dari kelompok-kelompok kecil masyarakat yang memiliki kesamaan visi merupakan
bahan bakar perubahan dimanapun di seluruh dunia. Sebuah kata-kata yang cukup bijak dari Branson di buku ini,
people are basically good, and if you can give the opportunity to do the right thing, they will. (na)
The Amazing Winner
Penulis: Erni Julia Kok
Penerbit: Gramedia, 2013
ISBN: 6020302199
Buku ini berisi cerita yang menginspirasi bagi yang ingin meraih kesuksesan.
Erni Julia Kok, penulis The Amazing Winner mengemukakan bahwa semua
kejadian yang kita alami adalah rangkaian cerita. Pikiran kita lebih efektif bila
diberi kesempatan berimajinasi sambil menikmati cerita. Buku ini merangkum
banyak cerita dari pengalaman nyata orang-orang yang berlomba menuju puncak
kesuksesan, jatuh, dan bangkit lagi. Mereka mungkin bukan juara, tapi mereka
konsisten mencapai setiap garis finish.
Teknik bercerita buku ini menyajikan cara-cara praktis untuk memenangkan setiap
perlombaan dan mencapai garis finis. Berisi sepuluh petunjuk praktis yang mudah
dicerna, disertai contoh nyata cara menyiapkan diri naik ke kelas yang lebih tinggi;
menetapkan tujuan hidup; mencapai keseimbangan materi, emosi, dan spiritual;
menjaga mentalitas pemenang; membangun jejaring; serta mengelola waktu untuk menjalankan aktivitas.
Pesan utama dalam buku ini adalah dalam menjalani hidup, kita harus memiliki mindset untuk selalu bertumbuh dan
naik kelas. Go to the next level. Tentu hal ini bukan berarti dengan serta merta bisa dilakukan. Kalau mudah, barangkali
semua orang bisa melakukannya. Erni memberikan uraiannya secara gamblang tentang bagaimana mencapai
kesuksesan tanpa batas. Kalau secara singkat, untuk bisa naik kelas harus siap dengan segala perubahan. Karena
proses pencapaian kesuksesan itu adalah sebuah perjalanan, maka sangat penting untuk fokus, selalu bersemangat
dan menjaga stamina. (na)
15. UC Onliner
Maret 2014
15
Testimoni
UC Onliner
Maret 2014
Ubahlah mindset! Itu kata kuncinya. Untuk menjadi seorang entrepreneur kita harus berani
merubah mindset kita. Kebanyakan kita terjebak didalam comfort zone yang membuat cara
berpikir yang sempit, kurang berani mengambik resiko, terjebak dalam rutinitas dan membiarkan
waktu yang merubah kita. Pembelajaran di Batch-2 dari Universitas Ciputra Entrepreneurship
Online sudah tuntas saya jalani dan sekarang sedang belajar mengenai T100 atau “Tumbuh
100 kali lipat. Mindset saya sekarang sudah berubah, keinginan untuk mulai terjun kedunia
entrepreneur mulai muncul, tetapi belum sepenuhnya siap. “Punya mata tetapi tidak melihat,
walaupun melihat, tetapi tidak berkesan, walaupun berkesan tetapi tidak ada action”...., seperti
yang dikatakan dalam pantun Pak Ciputra. Nah, “action”, inilah yang sekarang saya perlukan:
“ACTION!”
Herdis Ibnu Hidayat, peserta T100
http://uceoaction.blogspot.com/
Dengan adanya PEK Online saya jadi lebih banyak mengetahu
cara-cara dalam menjalankan bisnis kuliner yang baik, detail, dan
benar. Padahal setahu saya dulu, usaha warung asal bisa jualan saja,
yang penting gampang. Ternyata usaha bisnis itu ada taktik dalam
pengembangan sehingga bisa berjalan sukses. Alangkah baiknya bila
pembelajaran PEK ini bisa berlanjut ke level selanjutnya. UC sangat luar
biasa, I love UC, sukses selalu.
Lilis Widayanti, alumni PEK batch 1
Setelah saya mengikuti PEP, saya baru menyadari bahwa begitu
banyak peluang bisnis di bidang pariwisata. Dari mulai hotel, restoran,
transportasi, cinderamata, dll. Bali menjadi salah satu contoh daerah yang
sukses menjual potensi wisata yang mereka punya. Jika Bali bisa dikenal
dunia karena pariwisatanya, mengapa daerah lain tidak? Setiap daerah
punya keunikan tersendiri yang bisa ditonjolkan. Dunia pariwisata tidak
melulu menjual keindahan alam. Wisata sejarah, wisata kuliner, agrowisata,
dan lainnya juga tak kalah menggiurkan jika dikelola dengan benar.
Rihanu Alifa, Peserta PEP batch 1
http://rihanualifa.wordpress.com/2014/03/19/my-dream-for-indonesian-
tourism/
16. UC Onliner
Maret 2014
Sebagian peserta kelas online PER (Ritel) dan PEK (Kuliner), saat libur kerja mereka
datang ada yang dari Hong Kong, Malaysia dan juga daerah-daerah lain seperti Blitar,
Malang, Jombang, Kediri, Bojonegoro, Jember, Yogyakarta, untuk mengikuti sebuah
program Innovative Kitchen Lab yang diselenggarakan oleh Universitas Ciputra pada
pertengahan tahun 2013.
Innovative Kitchen Lab Program pelatihan bagaimana menghasilkan inovasi di bidang
kuliner ini rencananya akan diselenggarakan kembali di pertengahan tahun 2014.
Ayo berbisnis kuliner secara entrepreneurial
Menyambut banyaknya peminat untuk mengikuti kelas online Pengantar Entrepreneur Kuliner
(PEK), Universitas Ciputra membuka pendaftaran PEK batch 2. Kini dengan materi-materi yang
telah dilengkapi, PEK memberikan pembelajaran yang lebih terpadu bagi yang ingin berbeisnis
di bidang kuliner. Kami tidak mengajari cara memasak, tapi bagaimana merencanakan usaha
serta mengelola bisnis kuliner.
Di akhir pembelajaran, Universitas Ciputra akan menyelenggarakan Innovative Kitchen Lab
yang diselenggarakan di Surabaya, dan peserta PEK batch 2 dapat ikut belajar langsung di
tempat atau jika tidak memungkinkan akan bisa melihat secara online (via youtube). Program
ini merupakan agenda rutin dari Universitas Ciputra tiap tahun, yang dilaksanakan beberapa
hari setelah Hari raya Idul Fitri. Peserta diajarkan bagaimana melakukan inovasi dalam hal menu
masakan, melakukan tes pasar dan juga belajar langsung dari pengusaha kuliner dan chef
professional.
Kelas online PEK batch 2 akan dimulai di pertengahan bulan Maret 2014 dan
berlangsung selama 4 bulan dengan biaya hanya Rp 1.500.000,- per orang
Tunggu apa lagi? Untuk informasi pendaftaran, silahkan kontak dengan
AgiTia Totoko via FB atau email: akristantoko@ciputra.ac.id