6. Awal mula adanya Psikologi Perilaku atau
Psikologi Behaviorisme yaitu pada abad ke-20
di Amerika. Gerakan ini secara formal diawali
oleh seorang psikolog Amerika bernama John
Broadus Watson (1878-1958) dengan
makalahnya berjudul “Psychology as the
Behaviorist Views It” dan dipublikasikan pada
tahun 1913.
7. Watson mengusulkan peralihan dari pemikiran radikal yang
membahas perkembangan psikologi bedasarkan kesadaran dan
proses mental. Watson mendukung perilaku tampak yang dapat
diamati sebagai satu-satunya subjek pembahasan yang masuk akal
bagi ilmu pengetahuan psikologi. Sistem Watson yang memfokuskan
pada kemampuan adaptasi perilaku terhadap stimuli lingkungan,
menawarkan ilmu psikologi yang positif dan objektif dan pada tahun
1930 behaviorisme menjadi sistem dominan dalam psikologi Amerika.
Inti utama behaviorisme adalah bahwa organisme mempelajari
adaptasi perilaku dan pembelajaran tersebut dikendalikan oleh
prinsip-prinsip asosiasi.
8. Psikologi kognitif merupakan cabang ilmu psikologi yang
mempelajari proses mental yang terjadi pada saat
penyimpanan kembali dari ingatan (moryan, 1975).
Sejarah dari psikologi kognitif berawal pada saat Plato (428-
348 SM) dan muridnya Aristotle (384-322SM)
memperdebatkan mengenai cara manusia memahami
pengetahuan maupun dunia serta alamnya. Plato
berpendapat bahwa manusia memperoleh pengetahuan
dengan cara menalar secara logis, aliran ini disebut sebagai
rasionalis. Lain halnya dengan Aristotle yang menganut paham
empiris dan mempercayai bahwa manusia memperoleh
pengetahuannya melalui bukti-bukti empiris
9. Di psikologi kognitif terdapat pemrosesan manusia yag merupakan bagian dari
perspektif kognitif dalam membahas cara manusia berfikir. Dimana pemrosesan
manusia berasal dari informasi dapat diperoleh melalui panca indera yang
kemudian diolah (input) serta disimpan dalam storage dan dipanggil kembali
(output).
Proses pembentukan ingatan bermula ketika kita memperoleh informasi melalui
panca indera (sensory register) yang kemudian diteruskan, diolah dan masuk
kedalam short term memory, dalam short term memory terdapat proses rehearsal
(pemanggilan kembali secara spontan) dan elaborative (secara bertahap tersusun
atau detail dari objek yang mempunyai kesamaan dengan objek yang disimpan di
dalam long term memory), setelah informasi atau objek di simpan di STM maka
akan akan muncul rehearsal (bercampur dengan pengalaman atau kesamaan yang
akan menghasilkan output) di LTM.
Otak komputasional (computational brain), untuk mempersepsikan informasi
mengenai lingkungannya, memahami dunianya, dan memproses informasi. Otak
adalah pusat dari seluruh proses tersebut, karena otak mengolah, dan memakai
informasi yang diterima dari sitem syaraf perifer. Sistem tersebut tersusun dari
saraf-saraf yang terletak di luar sumsung tulang belakang atau otak dan terlibat
dalam sensasi dan persepsi
10. Psikologi humanistik merupakan salah satu aliran
dalam psikologi yang muncul pada tahun 1950-an,
dengan akar pemikiran dari kalangan eksistensialisme
yang berkembang pada abad pertengahan. Pada akhir
tahun 1950-an, para ahli psikologi, seperti : Abraham
Maslow, Carl Rogers dan Clark Moustakas mendirikan
sebuah asosiasi profesional yang berupaya mengkaji
secara khusus tentang berbagai keunikan manusia,
seperti tentang : self (diri), aktualisasi diri, kesehatan,
harapan, cinta, kreativitas, hakikat, individualitas dan
sejenisnya.
11. Dalam hal ini, James Bugental (1964) mengemukakan
tentang 5 (lima) dalil utama dari psikologi humanistik,
yaitu:
(1)keberadaan manusia tidak dapat direduksi ke dalam
komponen-komponen;
(2)manusia memiliki keunikan tersendiri dalam berhubungan
dengan manusia lainnya;
(3)manusia memiliki kesadaran akan dirinya dalam
mengadakan hubungan dengan orang lain;
(4)manusia memiliki pilihan-pilihan dan dapat bertanggung
jawab atas pilihan-pilihanya; dan
(5)manusia memiliki kesadaran dan sengaja untuk mencari
makna, nilai dan kreativitas.
12. Dalam mengembangkan teorinya, psikologi
humanistik sangat memperhatikan tentang
dimensi manusia dalam berhubungan dengan
lingkungannya secara manusiawi dengan menitik-
beratkan pada kebebasan individu untuk
mengungkapkan pendapat dan menentukan
pilihannya, nilai-nilai, tanggung jawab personal,
otonomi, tujuan dan pemaknaan