Siklus menstruasi wanita terdiri dari 3 fase: fase menstruasi (2-8 hari), fase proliferasi (hari ke-14), dan fase sekresi (setelah hari ke-14). Fase menstruasi melibatkan pelepasan lapisan endometrium. Fase proliferasi melibatkan pertumbuhan kembali endometrium. Fase sekresi mempersiapkan endometrium untuk kehamilan.
2. SIKLUS MENSTRUASI TDD 3 FASE :
FASE MENSTRUASI :
Selama 2 – 8 hari
Lapisan stratum kompakta dan spongiosa dilepaskan
Tertinggal lapisan strAtum basalais 0,5 mm
Jumlah perdarahan 50 cc, tanpa terjadi bekuan darah
karena mengandung banyak fermen
Bila terdapat gumpalan darah menunjukkan perdarahan
menstruasi banyak
3. FASE PROLIFERASI :
Sampai
hari ke – 14
Endometrium mengadakan proliferasi
Luka bekas menstruasi tertututp kembali oleh
epitel selaput lendir endometrium, tebal 0,5
mm
Sel basalis mulai berkembang
tebal endometrium 3,5 cm
Hari ke 12 – 14 dapat terjadi pelepasan ovum
dari ovarium yang disebut ovulasi
4. SIKLUS HAID :
• FSH (Follicle Stimulating Hormone)
menimbulkan folikel primer yang
kemudian berkembang menjadi folikel de
Graaf. Foilkel ini menghasilkan estrogen
• Estrogen menekan produksi FSH sehingga
menyebabkan hipofisis mengeluarkan
hormon LH (Luteinizing Hormone)
• Di bawah LH, folikel de Graaf menjadi
lebih matang dan mendekati ovarium
sehingga terjadi ovulasi
5. Setelah ovulasi terbentuklah corpus rubrum yang
akan menjadi corpus luteum di bawah pengaruh
hormon LH & LTH (Luteo Trophic Hormone)
Corpus
luteum
menghasilkan
hormon
progesteron sehingga endometrium yang telah
berproliferasi
menjadi
berkeluk-keluk
dan
bersekresi
Bila
tidak terjdi fertilisasi, corpus luteum
berdegenerasi sehingga menyebabkan produksi
hormon estrogen & progesteron menurun yang
mengakibatkan efek pada arteri yg berkeluk-keluk,
tampak dilatasi & statis dengan hiperemia yd
diikuti oleh spasme & iskemia. Sehingga terjadi
degenerasi,
perdarahan
dan
pelepasan
endometrium yang nekrotik yg disebut HAID.
6. FASE SEKRESI :
Setelah hari ke 14
Endometrium yang tumbuh berkeluk-keluk
mulai bersekresi dan mengeluarkan getah
yang mengandung glikogen + lemak (pengaruh
hormon progesteron)
endometrium siap menerima implantasi dan
memberikan nutrisi pada zygot
Pada akhir masa ini, stroma emdometrium
berubah ke arah sel-sel desidua, hal ini
memudahkan adanya nidasi.
7. Bila terjadi fertilisasi pada masa ovulasi,
corpus luteum akan dipertahankan
sehingga berkembang menjadi corpus
luteum graviditatis.