SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
SIKLUS MENSTRUASI

NURUL HIDAYATUN JALAILAH,
S.Si.T
SIKLUS MENSTRUASI TDD 3 FASE :
 FASE MENSTRUASI :
 Selama 2 – 8 hari
 Lapisan stratum kompakta dan spongiosa dilepaskan
 Tertinggal lapisan strAtum basalais 0,5 mm
 Jumlah perdarahan 50 cc, tanpa terjadi bekuan darah

karena mengandung banyak fermen
 Bila terdapat gumpalan darah menunjukkan perdarahan
menstruasi banyak
FASE PROLIFERASI :
 Sampai

hari ke – 14
 Endometrium mengadakan proliferasi
 Luka bekas menstruasi tertututp kembali oleh
epitel selaput lendir endometrium, tebal 0,5
mm
 Sel basalis mulai berkembang
 tebal endometrium 3,5 cm
 Hari ke 12 – 14 dapat terjadi pelepasan ovum
dari ovarium yang disebut ovulasi
SIKLUS HAID :
• FSH (Follicle Stimulating Hormone)
menimbulkan folikel primer yang
kemudian berkembang menjadi folikel de
Graaf. Foilkel ini menghasilkan estrogen
• Estrogen menekan produksi FSH sehingga
menyebabkan hipofisis mengeluarkan
hormon LH (Luteinizing Hormone)
• Di bawah LH, folikel de Graaf menjadi
lebih matang dan mendekati ovarium
sehingga terjadi ovulasi
Setelah ovulasi terbentuklah corpus rubrum yang

akan menjadi corpus luteum di bawah pengaruh
hormon LH & LTH (Luteo Trophic Hormone)

Corpus

luteum
menghasilkan
hormon
progesteron sehingga endometrium yang telah
berproliferasi
menjadi
berkeluk-keluk
dan
bersekresi

Bila

tidak terjdi fertilisasi, corpus luteum
berdegenerasi sehingga menyebabkan produksi
hormon estrogen & progesteron menurun yang
mengakibatkan efek pada arteri yg berkeluk-keluk,
tampak dilatasi & statis dengan hiperemia yd
diikuti oleh spasme & iskemia. Sehingga terjadi
degenerasi,
perdarahan
dan
pelepasan
endometrium yang nekrotik yg disebut HAID.
FASE SEKRESI :







Setelah hari ke 14
Endometrium yang tumbuh berkeluk-keluk
mulai bersekresi dan mengeluarkan getah
yang mengandung glikogen + lemak (pengaruh
hormon progesteron)
endometrium siap menerima implantasi dan
memberikan nutrisi pada zygot
Pada akhir masa ini, stroma emdometrium
berubah ke arah sel-sel desidua, hal ini
memudahkan adanya nidasi.
 Bila terjadi fertilisasi pada masa ovulasi,

corpus luteum akan dipertahankan
sehingga berkembang menjadi corpus
luteum graviditatis.
Siklus menstruasi
Siklus menstruasi
Siklus menstruasi

More Related Content

What's hot

SIKLUS MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASISIKLUS MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASI
shelviaa
 
Hormon dan mekanisme menstruasi
Hormon dan mekanisme menstruasiHormon dan mekanisme menstruasi
Hormon dan mekanisme menstruasi
Fitri Meliani
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
Febrian Dini
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV Persalinan
Indah Widi
 

What's hot (20)

Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
 
SISTEM REPRODUKSI WANITA
SISTEM REPRODUKSI WANITASISTEM REPRODUKSI WANITA
SISTEM REPRODUKSI WANITA
 
Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi WanitaAnatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
 
SIKLUS MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASISIKLUS MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASI
 
Hormon dan mekanisme menstruasi
Hormon dan mekanisme menstruasiHormon dan mekanisme menstruasi
Hormon dan mekanisme menstruasi
 
Ppt plasenta previa
Ppt plasenta previaPpt plasenta previa
Ppt plasenta previa
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Presentasi muka
Presentasi mukaPresentasi muka
Presentasi muka
 
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPTKEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
 
Gangguan menstruasi dan perdarahan
Gangguan menstruasi dan perdarahanGangguan menstruasi dan perdarahan
Gangguan menstruasi dan perdarahan
 
06 partograf
06 partograf06 partograf
06 partograf
 
PROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILANPROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILAN
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
 
CTG
CTGCTG
CTG
 
Solusio placenta
Solusio placentaSolusio placenta
Solusio placenta
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV Persalinan
 
SISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIASISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIA
 
Perdarahan ante partum
Perdarahan ante partumPerdarahan ante partum
Perdarahan ante partum
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
 

Similar to Siklus menstruasi

Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
Reedha Williams
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
haruna_06
 
KB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanKB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilan
Uwes Chaeruman
 

Similar to Siklus menstruasi (20)

Reproduksi perempuan
Reproduksi perempuanReproduksi perempuan
Reproduksi perempuan
 
Ovulasi
OvulasiOvulasi
Ovulasi
 
siklusmenstruasi-160922151539.pdf
siklusmenstruasi-160922151539.pdfsiklusmenstruasi-160922151539.pdf
siklusmenstruasi-160922151539.pdf
 
Siklus menstruasi
Siklus menstruasi Siklus menstruasi
Siklus menstruasi
 
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
 
Siklus reproduksi
Siklus reproduksiSiklus reproduksi
Siklus reproduksi
 
Rangkuman menstruasi
Rangkuman menstruasiRangkuman menstruasi
Rangkuman menstruasi
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
 
9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi
 
9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi
 
Reproduksi kelas 11
Reproduksi kelas 11Reproduksi kelas 11
Reproduksi kelas 11
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilan
 
KB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanKB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilan
 
9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi
 
1 siklus menstruasi.pptx
1 siklus menstruasi.pptx1 siklus menstruasi.pptx
1 siklus menstruasi.pptx
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 
Siklus menstruasi
Siklus menstruasiSiklus menstruasi
Siklus menstruasi
 
Menstruasi (Materi Biologi)
Menstruasi (Materi Biologi)Menstruasi (Materi Biologi)
Menstruasi (Materi Biologi)
 
BAB 1_pengantar asuhan full.pdf
BAB 1_pengantar asuhan full.pdfBAB 1_pengantar asuhan full.pdf
BAB 1_pengantar asuhan full.pdf
 

Recently uploaded

PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptxPPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
SalwaAplikasi
 
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
Jual obat penggugur 08561234742 Cara menggugurkan kandungan 08561234742
 

Recently uploaded (11)

Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docx
Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docxBukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docx
Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docx
 
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptxKonsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
 
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptxPPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
 
pelayanan ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptx
pelayanan  ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptxpelayanan  ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptx
pelayanan ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptx
 
Pertussis (Whooping Cough) Health Education
Pertussis  (Whooping Cough) Health EducationPertussis  (Whooping Cough) Health Education
Pertussis (Whooping Cough) Health Education
 
PPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptx
PPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptxPPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptx
PPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptx
 
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
 
Case Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App PerforasiCase Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
 
ppt-mpasi pada balita umur 6 - 24 bulan.pptx
ppt-mpasi pada balita umur 6 - 24 bulan.pptxppt-mpasi pada balita umur 6 - 24 bulan.pptx
ppt-mpasi pada balita umur 6 - 24 bulan.pptx
 
jenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.ppt
jenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.pptjenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.ppt
jenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.ppt
 
PPT_KESELAMATAN_PASIEN [patient safety).pptx
PPT_KESELAMATAN_PASIEN [patient safety).pptxPPT_KESELAMATAN_PASIEN [patient safety).pptx
PPT_KESELAMATAN_PASIEN [patient safety).pptx
 

Siklus menstruasi

  • 2. SIKLUS MENSTRUASI TDD 3 FASE :  FASE MENSTRUASI :  Selama 2 – 8 hari  Lapisan stratum kompakta dan spongiosa dilepaskan  Tertinggal lapisan strAtum basalais 0,5 mm  Jumlah perdarahan 50 cc, tanpa terjadi bekuan darah karena mengandung banyak fermen  Bila terdapat gumpalan darah menunjukkan perdarahan menstruasi banyak
  • 3. FASE PROLIFERASI :  Sampai hari ke – 14  Endometrium mengadakan proliferasi  Luka bekas menstruasi tertututp kembali oleh epitel selaput lendir endometrium, tebal 0,5 mm  Sel basalis mulai berkembang  tebal endometrium 3,5 cm  Hari ke 12 – 14 dapat terjadi pelepasan ovum dari ovarium yang disebut ovulasi
  • 4. SIKLUS HAID : • FSH (Follicle Stimulating Hormone) menimbulkan folikel primer yang kemudian berkembang menjadi folikel de Graaf. Foilkel ini menghasilkan estrogen • Estrogen menekan produksi FSH sehingga menyebabkan hipofisis mengeluarkan hormon LH (Luteinizing Hormone) • Di bawah LH, folikel de Graaf menjadi lebih matang dan mendekati ovarium sehingga terjadi ovulasi
  • 5. Setelah ovulasi terbentuklah corpus rubrum yang akan menjadi corpus luteum di bawah pengaruh hormon LH & LTH (Luteo Trophic Hormone) Corpus luteum menghasilkan hormon progesteron sehingga endometrium yang telah berproliferasi menjadi berkeluk-keluk dan bersekresi Bila tidak terjdi fertilisasi, corpus luteum berdegenerasi sehingga menyebabkan produksi hormon estrogen & progesteron menurun yang mengakibatkan efek pada arteri yg berkeluk-keluk, tampak dilatasi & statis dengan hiperemia yd diikuti oleh spasme & iskemia. Sehingga terjadi degenerasi, perdarahan dan pelepasan endometrium yang nekrotik yg disebut HAID.
  • 6. FASE SEKRESI :     Setelah hari ke 14 Endometrium yang tumbuh berkeluk-keluk mulai bersekresi dan mengeluarkan getah yang mengandung glikogen + lemak (pengaruh hormon progesteron) endometrium siap menerima implantasi dan memberikan nutrisi pada zygot Pada akhir masa ini, stroma emdometrium berubah ke arah sel-sel desidua, hal ini memudahkan adanya nidasi.
  • 7.  Bila terjadi fertilisasi pada masa ovulasi, corpus luteum akan dipertahankan sehingga berkembang menjadi corpus luteum graviditatis.

Editor's Notes

  1. {}