Dokumen tersebut membahas tentang metode pembelajaran yang digunakan di Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Beberapa metode yang disebutkan antara lain metode ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas, dan eksperimen. Dokumen ini juga membahas peran dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran dengan pendekatan teacher centred dan student centred.
1. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Menurut Para Ahli
B. Metode pembelajaran di PGMI
B.1. Metode Ceramah
B.2. Metode Tanya Jawab
B.3. Metode Diskusi
B.4. Metode Pemberian Tugas
B.5. Metode Eksperimen
C. Metode yang Menyenangkan di PGMI
D. Peran Dosen dan Mahasiswa dalam Proses Pembelajaran
D.1. Teacher Centries
D.2. Student Centries
BAB III
3.1.Kesimpulan
3.2.Saran
Daftar Pustaka
BAB I
A. Latar Belakang Masalah
Terdapat banyak fakultas di Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatullah Jakarta.
Salah satunya adalah FITK (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan). FITK UIN Jakarta
memiliki beberapa jurusan. Satu diantaranya adalah Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI). PGMI adalah salah satu jurusan yang dibentuk untuk menyediakan
karakteristik seorang guru MI/SD yang profesional dan kreatif. Untuk mencapai tujuan
2. tersebut para pengajar harus menggunakan metode yang sesuai dengan mata kuliah yang
akan diajarkan.
Pada makalah kali ini, penulis akan mencoba menjelaskan metode apa saja yang telah
dipergunakan oleh para pengajar atau dosen di PGMI pada semester satu sampai tiga.
Karena metode pembelajaran itu sangat penting dalam proses pencapaian suatu tujuan
dalam pembelajaran itu sendiri.
BAB II
A. Pengertian Metode Menurut Para Ahli
Secara etimologis, metode berasal dari kata 'met' dan 'hodes' yang berarti melalui.
Sedangkan istilah metode adalah jalan atau cara yang harus ditempuh untuk mencapai
suatu tujuan. Sehingga dua hal penting yang terdapat dalam sebuah metode adalah : cara
melakukan sesuatu dan rencana dalam pelaksanaan.1
Menurut para ahli pengertian metode yaitu sebagai berikut :
a. Menurut Djamaluddin dan Abdullah Aly dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam,
(1999:114) berasal dari kata meta berarti melalui, dan hodos jalan. Jadi metode
adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
b. Menurut Depag RI dalam buku Metodologi Pendidikan Agama Islam (2001:19)
Metode berarti cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
c. Menurut WJS. Poerwadarminta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, (1999:767)
Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu
maksud.
Jadi, dari pengertian tentang metode diatas, penulis dapat mengambil kesimpulan
bahwa metode adalah suatu cara yang disusun secara teratur untuk mencapai suatu tujuan
yang telah ditentukan dalam suatu kegiatan.
B. Metode pembelajaran di PGMI
Dalam psikologi pendidikan banyak metode-metode yang dapat digunakan dalam
proses pembelajaran. Pada makalah kali ini, penulis hanya ingin menuliskan metode
yang digunakan dalam pembelajaran di PGMI tahun 2011 semester satu dan dua.
1
Djamarah Syaiful Bahri, Drs. dkk. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta.
3. Perlu diketahui, bahwasanya tidak semua metode yang digunakan oleh dosen dalam
kegiatan pembelajaran selama ini dianggap menyenangkan oleh mahasiswa. Kadang
metode yang dipergunakan itu sangat membosankan. Adapun pengaruh yang
ditimbulkan ketika metode yang dipergunakan dianggap membosankan oleh mahasiswa
adalah sebagai berikut :
a. Mahasiswa akan lebih cepat bosan memperhatikan materi yang diberikan.
b. Mahasiswa akan lebih cepat mengantuk.
c. Antusias mahasiswa dalam proses pembelajaran berkurang.
d. Mahasiswa cenderung lebih senang bermain daripada belajar.
Pada dasarnya, tugas mahasiswa memang tidak sama dengan tugas seorang siswa
baik tingkat dasar, menengah maupun atas. Tugas seorang siswa itu hanyalah menerima
apa yang diberikan oleh gurunya tanpa mencari sumber lain yang berhubungan dengan
materi yang dipelajari. Semua materi itu sudah diberikan oleh guru ketika proses
pembelajaran di kelas. Namun, berbeda halnya dengan seorang mahasiswa. Dosen tidak
memberikan materi secara keseluruhan dan disinilah muncul tugas mahasiswa, yaitu
mencari lebih banyak informasi yang dibutuhkan untuk pembelajaran dalam bidang studi
tersebut baik dari buku-buku maupun website yang terpercaya.
Adapun metode yang pernah digunakan di PGMI antara lain sbagai berikut :
B.1. Metode Ceramah
Metode ini adalah metode yang paling dominan dosen gunakan ketika
mengajar. Beliau hanya memberikan materi layaknya orang yang sedang bercerita.
Salah satu kekurangan dalam metode ceramah adalah guru hanya menyampaikan
materi secara verbalitas padahal kemampuan auditif mahasiswa itu berbeda-beda.
2
Dapat diambil kesimpulan, bahwa mahasiswa yang dapat menerima materi dengan
baik itu hanyalah mahasiswa yang memiliki daya auditif yang tinggi. Sedangkan
mahasiswa yang lain lebih memilih untuk mengobrol, bermain atau terlihat seperti
memperhatikan tetapi pikirannya tidak tertuju pada materi yang diberikan oleh
dosen.
Metode ceramah memang penting dalam proses pembelajaran. Tetapi
alangkah baiknya jika dibarengi dengan tindakan. Karena dalam psikologi
pendidikan disebutkan bahwasanya keadaan kelas mempengaruhi keadaan
psikologis seorang anak. Jika mereka menganggap keadaan kelas (baik dosen,
2
Bahan Ajar Pendidikan dan Latihan Profesi Guru– UHAMKA 2009
4. teman, ataupun dirinya sendiri) tidak nyaman atau menyenangkan, maka keinginan
anak untuk belajar pun akan berkurang.
B.2. Metode Tanya Jawab
Metode pembelajaran ini juga sering digunakan dalam proses pembelajaran.
Dosen mengajukan pertanyaan dan mahasiswa menjawabnya atau siswa bertanya
dan guru yang menjawab. Dalam metode ini pun terlihat adanya hubungan timbal
balik antara dosen dengan mahasiswa. Metode seperti ini biasanya digunakan dalam
mata kuliah yang bersifat umum, seperti IPS contohnya. Sebelum memulai materi,
doesen akan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada materi yang
akan diberikan. Begitu pula, dosen memberikan pertanyaan pada siswa tentang
materi sebelumnya dan memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan sesuatu
yang belum jelas.
B.3. Metode Diskusi
Metode yang ketiga ini juga sering dipergunakan dalam berbagai bidang studi.
Dalam proses pembelajaran yang menggunakan metode ini, biasanya akan membuat
mahasiswa berani mengeluarkan pendapat. Metode ini akan berjalan baik apabila
ada beberapa hal, yaitu pemimpin diskusi, bahan diskusi, dan peserta diskusi. Jadi,
dengan metode ini, mahasiswa berusaha memecahkan masalah yang timbul dari
topik yang menjadi bahan diskusi tersebut.
B.4. Metode Pemberian Tugas
Metode ini juga sering dipergunakan oleh dosen. Pemberian tugas ini ada dua
macam, yaitu individu dan berkelompok. Pemberian tugas individu biasanya
dipergunakan dalam mata kuliah yang berkaitan dengan sejarah, seperti Sejarah
Peradaban Islam, Pengantar Studi Islam, dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Jadi, sebelum
memulai pelajaran, sedikit banyak siswa sudah memiliki pengetahuan tentang materi
yang akan didiskusikan pada saat itu. Sedangkan pemberian tugas kelompok hampir
setiap mata kuliah mempergunakannya dan akan menyajikan hasil dari penugasan
itu melalui kegiatan presentasi.
B.5. Metode Eksperimen
Metode ini biasanya dilakukan supaya mahasiswa membuktikan langsung
kebenaran dari materi atau teori-teori yang mereka terima di ruang kelas. Metode
eksperimen dapat dilakukan dengan cara uji pecobaan dalam mata kuliah Ilmu
pengetahuan Alam, dan dengan melihat obyek secara langsung atau biasa disebut
5. dengan observasi. Jadi, mahasiswa dapat benar-benar memahami materi yang telah
diberikan oleh dosen.
C. Metode yang Menyenangkan di PGMI
Jika kita melihat penjelasan di atas, ada beberapa metode yang sering digunakan
dalam proses pembelajaran di PGMI. Namun semua itu tidak akan berjalan
menyenangkan jika tidak dibarengi dnegan strategi yang menyenangkan pula.
DePorter dan Hernacki, 1966 mengatakan “ Jika anda bekerja di lingkungan yang
ditata dengan baik, maka lebih mudahlah untuk mengembangkan dan mempertahankan
sikap juara. Dan sikap juara akan menghasilkan pelajar yang lebih berhasil”3
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwasanya sebagian dari
ketidakdisiplinan mahasiswa di dalam kelas desebabkan karena mereka para mahasiswa
bosan dengan suasana kaku dan terlalu serius tanpa ada ruang untuk tertawa bersama.
D. Peran Dosen dan Mahasiswa dalam Proses Pembelajaran
Dalam setiap proses pembelajaran, peran serta dosen dan mahasiswa sangat
dibutuhkan. Karena tidak mungkin akan terjadi suatu proses pembelajaran jika hanya ada
murid saja atau guru saja.
Bapak Syamsul, dosen pengganti mata kuliah pengantar kurikulum dalam suatu
kesempatan mengatakan “ Dalam suatu proses pembelajaran itu terdapat dua acuan, yang
pertama adalah Teacher Centries dan yang kedua adalah Student Centries.”
D.1. Teacher Centries
Teacher Centries atau berpusat pada dosen. Jadi, dosen itu dianggap sebagai gudang
ilmu oleh mahasiswa. Mahasiswa hanya mendengarkan penjelasan dosen dan tidak ikut
serta dalam proses pembelajaran itu. Hal seperti ini dapat dikatakan memindahkan ilmu
dari buku dosen ke buku murid.
Hal seperti inilah yang harusnya diubah. Karena hal ini sudah sering kali terjadi di
sekolah-sekolah Dasar, Menengah maupun Atas. Guru menjelaskan materi itu panjang
lebar di depan kelas, sedangkan muridnya hanya duduk manis mendengarkan dan
menulis penjelasan dari gurunya tersebut.
D.2. Student Centries
Student Centries atau berpusat pada mahasiswa. Inilah yang seharusnya jadi acuan
dalam proses pembelajaran. Jadi, dosen itu tidak semata-mata berbicara di depan kelas
dari awal hingga akhir. Tetapi mahasiswalah yang mengelola itu semua. Sedangkan
3
Darmansyah, S.T., M.Pd. Strategi Pembelaaran dengan Humor. Jakarta : Bumi Aksara. 2010.
6. dosen itu tugasnya adalah sebagai organisator, fasilitator, motivator. Organisator yang
harus dapat menciptakan situasi, memimpin, merangsang, menggerakkan, dan
mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan rencana, di mana ia bertindak
sebagai orang sumber (resource person) selama proses berlangsung (during teaching
problems).4 Jadi, ketika suatu masalah benar-benar tidak dapat diselesaikan oleh
mahasiswa, barulah dosen yang menengahkannya.
BAB III
A. Kesimpulan
Metode dalam proses pembelajaran itu sangat penting untuk diperhatikan. Supaya
tujuan yang telah dibuat dalam suatu mata kuliah dapat tercapai secara keseluruhan
dengan mudah. Dalam penggunakan metode kita tidak boleh lupa untuk memperhatikan
bagaimana kekurangan dan kelebihan yang dihasilkan dengan menggunakan metode
yang kita pilih. Jadi, seharusnya dosen itu memilih dan menggunakan metode dengan
lebih baik lagi. Agar mahasiswa merasa nyaman dan mnyenangkan dalam menerima
materi yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah Syaiful Bahri, Drs. dkk. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta.
Bahan Ajar Pendidikan dan Latihan Profesi Guru– UHAMKA 2009
Darmansyah, S.T., M.Pd. Strategi Pembelaaran dengan Humor. Jakarta : Bumi Aksara.
2010.
Mursell, J. , Prof.DR.S.Nasution. Mengajar Dengan Sukses. Jemars.
http:/profesipend/PerananGuruDalamPendidikan.htm
4
Mursell, J. , Prof.DR.S.Nasution. Mengajar Dengan Sukses. Jemars.