4. Pengkondisian
Periksa ulang nomor kode klien
Perkenalan
Perkenalan dan berilah arahan dengan jelas
tentang diri konselor.
“Selamat siang, nama saya Susanti, konselor di
klinik ini.
Senang dapat bertemu dengan anda.
Nama anda...atau ingin dipanggil dengan
nama.....?
Mari, silahkan duduk...”
6. Pengkondisian
Periksa ulang nomor kode klien
Perkenalan
Jelaskan makna dan arti konfidensialitas
Jelaskan kerangka proses KTS dan
Pemeriksaan pemahaman HIV-AIDS
Jelaskan kerangka proses KTS,
waktu yang dibutuhkan dan prosedur tes.
“Proses ini akan kita laksanakan selama 30-45 menit.
Setelah konseling ini akan ada prosedur pengambilan
darah
dan hasilnya akan disampaikan melalui proses konseling
setelah
pemeriksaan darah selesai dilakukan.”
7. Pengkondisian
Periksa ulang nomor kode klien
Perkenalan
Jelaskan makna dan arti konfidensialitas
Jelaskan kerangka proses KTS dan
Pemeriksaan pemahaman HIV-AIDS
Penjelasan pencatatan.
Katakan kepada klien bahwa konselor perlu melakukan
pencatatan.
“Selama proses konseling, mungkin ada banyak hal-hal penting
yang harus saya ingat. Oleh karena itu, saya minta ijin untuk
membuat beberapa catatan terkait diskusi kita. Catatan ini
semata-mata digunakan untuk kepentingan pelayanan pada diri
anda.
8. Pengkondisian
Periksa ulang nomor kode klien
Perkenalan
Jelaskan makna dan arti konfidensialitas
Jelaskan kerangka proses KTS dan
Pemeriksaan pemahaman HIV-AIDS
Penjelasan pencatatan.
Contoh data terkait:
•Data demografi dan Informasi layanan, Latar
belakang kunjungan, Pengetahuan dan pemahaman
klien tentang HIV AIDS, IMS, TB dan penyakit terkait
HIV
Catat data yang penting dan diperlukan ke dalam
formulir VCT. Kombinasikan informasi tentang risiko
dan penilaian risiko diri sendiri.
9. Penilaian Risiko Klinis menjadi komponen utama dalam
konseling pra tes. Konselor melakukan penilaian faktor
risiko klien seperti perilaku seksual, penggunaan napza
suntik, aktivitas okupasional dan penerimaan produk
darah dan organ.
Pengkondisian
Periksa ulang nomor kode klien
Perkenalan
Jelaskan makna dan arti konfidensialitas
Jelaskan kerangka proses KTS dan
Pemeriksaan pemahaman HIV-AIDS
Penjelasan pencatatan.
Penilaian Risiko Klinis
10. Pengkondisian
Periksa ulang nomor kode klien
Perkenalan
Jelaskan makna dan arti konfidensialitas
Jelaskan kerangka proses KTS dan
Pemeriksaan pemahaman HIV-AIDS
Penjelasan pencatatan.
Penilaian Risiko Klinis
Pembahasan tentang Masa Jendela
11. Pengkondisian
Periksa ulang nomor kode klien
Perkenalan
Jelaskan makna dan arti konfidensialitas
Jelaskan kerangka proses KTS dan
Pemeriksaan pemahaman HIV-AIDS
Penjelasan pencatatan.
Penilaian Risiko Klinis
Pembahasan tentang Masa Jendela
Penjelasan tes HIV dan Makna Hasil Tes
12. Pengkondisian
Periksa ulang nomor kode klien
Perkenalan
Jelaskan makna dan arti konfidensialitas
Jelaskan kerangka proses KTS dan
Pemeriksaan pemahaman HIV-AIDS
Penjelasan pencatatan.
Penilaian Risiko Klinis
Pembahasan tentang Masa Jendela
Penjelasan tes HIV dan Makna Hasil Tes
Penjelasan tes HIV (pemeriksaan darah) dalam proses
konseling pra tes HIV. Isi penjelasan antara lain mengenai
manfaat, prosedur dan waktu yang diperlukan untuk tes HIV
serta terangkan makna Hasil Tes.
”Pemeriksaan darah anda akan dilakukan dengan mengambil
darah dari vena di lipat siku sejumlah kurang lebih 10ml.
Setelah itu darah akan diperiksa di laboratorium selama
sekitar 1 jam. Hasil pemeriksaan darah adalah reaktif dan
non reaktif. Hasil reaktif artinya sudah ditemukan infeksi HIV
pada tubuh anda. Sebaliknya, hasil non reaktif artinya belum
ditemukan infeksi HIV pada tubuh anda“.
13. Pengkondisian
Periksa ulang nomor kode klien
Perkenalan
Jelaskan makna dan arti konfidensialitas
Jelaskan kerangka proses KTS dan
Pemeriksaan pemahaman HIV-AIDS
Penjelasan pencatatan.
Penilaian Risiko Klinis
Pembahasan tentang Masa Jendela
Penjelasan tes HIV dan Makna Hasil Tes
Persiapan diri menghadapi tes dan hasil
Konselor bisa menanyakan kesiapan klien, misal :" jika nanti
hasilnya positif, bagaimana ?"
14. Penjajagan keinginan bunuh diri
Konselor bisa menjajagi keinginan klien untuk bunuh
diri setelah menjajagi kesiapan diri klien untuk
menghadapi hasil tes. Misal klien menjawab, "Jika
positif.. waahh saya gak mau hidup lagi". Hal seperti
contoh tersebut harus menjadi perhatian konselor.
15. Penjajagan keinginan bunuh diri
rencana pembukaan status HIV
Konselor dapat menanyakan, kalau seandainya
positif, kepada siapa klien berencana membuka
statusnya.
17. Penjajagan keinginan bunuh diri
rencana pembukaan status HIV
perubahan perilaku
informasi penting lainnya
Jelaskan informasi penting lainnya, antara lain:
•Ketersediaan terapi antiretroviral
•Dukungan layanan manajemen kasus
•Dukungan kelompok sebaya
•Terjaga informasi hasil tes (konfidensialitas)
•Informasikan bahwa pasien mempunyai hak untuk
menolak menjalani tes-HIV
•Informasikan bahwa penolakan untuk menjalani tes-
HIV tidak akan mempengaruhi akses pasien terhadap
layanan kesehatan lainnya
•Menilai sistem dukungan yang dimiliki klien
18. Penjajagan keinginan bunuh diri
rencana pembukaan status HIV
perubahan perilaku
informasi penting lainnya
informed consent
Persetujuan untuk melakukan tes HIV (informed
consent) harus selalu diberikan secara individual, pribadi
antara konselor dengan klien. Konselor perlu
mempersiapkan formulir ‘persetujuan tes’, ‘rujukan
permintaan tes’ dan ‘pengambilan hasil tes’.
19. Penjajagan keinginan bunuh diri
rencana pembukaan status HIV
perubahan perilaku
informasi penting lainnya
informed consent
Persetujuan untuk melakukan tes HIV (informed
consent) harus selalu diberikan secara individual, pribadi
antara konselor dengan klien. Konselor perlu
mempersiapkan formulir ‘persetujuan tes’, ‘rujukan
permintaan tes’ dan ‘pengambilan hasil tes’.
END