Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Percobaan bertujuan menentukan konstanta Joule melalui pengukuran perubahan suhu air akibat aliran listrik di dalamnya.
2) Terjadi kesalahan dalam pengukuran karena faktor pengadukan air, ketepatan alat, dan pembacaan termometer.
3) Konstanta Joule yang diperoleh berbeda dari nilai sebenarnya akibat kesalahan tersebut.
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Kelompok fisika dasar (1)
1. KELOMPOK IX
“KONSTANTA JOULE”
Ade Melianah
Dewi Astuti
Oktavia Intan
Siti Fahriyah Nur
“KONSTANTA JOULE”
PENDIDIKAN KIMIA BILINGUAL FMIPA UNJ 2011
2. TEORI DASAR
Konstanta joule merupakan
angka kesetaraan antara kerja
dan kalor.
Konstant Joule diperoleh
berdasatkan percobaan yang
dilakukan oleh James Precolt
Jou 1847.
sekon.
7. PROSEDUR PERCOBAAN
Memasang rangkaian listrik sesuai dengan gambar 1.
Menghubungkan rangkaian dengan sumber arus AC; menutup pemutus arus dan
mengatur tahanan geser sehingga terbaca arus yang cukup besar, setelah itu
pemutus dibuka lagi.
Menimbang calorimeter kosong. Mengisi air secukupnya kedalam calorimeter yang
telah ditimbang, sampai lilitan pemanas tercelup semuanya. Menimbang
calorimeter yang telah diisi, untuk menghitung massa air.
Mendinginkan calorimeter didalam lemari es atau termos es, sampai suhunya
turun beberapa derajat dibawah suhu ruangan,
Memasang calorimeter pada tempatnya, mengaduk pelan – pelan sampai suhu
awal yang diinginkan terapai.
Menutup pemutus arus saat suhu awal yang diinginkan tercapai. Mencatat beda
potensial V dan arus I setiap 30 detik.
Membuka pemutus arus setelah suhu akhir yang diinginkan tercapai dan mencatat
suhu akhirnya.
8. TABEL PENGAMATAN
no Massa air Beda Kuat arus Tm (°c) Ta (°c)
(g) potensial (ampere)
(v)
9. PENGOLAHAN DATA
Ma = 200 gr
No Beda potensial I (Ampere) Ta (°C) Tm (°C)
(V)
1. 0,04 1,20 28 30,3
2. 1,89 1,51 29,9 31,4
3. 1,30 0,16 30 30,3
10. Ma = 250 gr
No Beda I (Ampere) Ta (°C) Tm(°C)
Potensial (V)
1. 2,20 1,46 28 28,3
2. 1,90 0,84 29 29,8
3. 1,83 1,48 28,8 29,1
Ma = 300 gr
No Beda I (Ampere) Ta (°C) Tm (°C)
Potensial (V)
1. 1,18 1,57 29,7 29,9
2. 1,55 1,61 29,1 29,6
3. 2,05 1,61 29,7 29,9
15. ANALISA DATA
Percobaan kali ini bertujuan untuk menentukan konstanta joule. Sebelum percobaan
dilakukan, terlebih dahulu merangkai alat yang akan digunakan. Pada saat percobaan,
rangkaian tersebut terdiri dari calorimeter, voltmeter, amperemeter, transformator, pemutus
arus dan tahanan geser.
Pada percobaan ini kami menetukan tiga massa air yaitu 200gram, 250 gram dan 300 gram.
Setiap percobaan terjadi tiga kali pengulangan. Kemudian mengukur suhu sebelum dan
sesudah pada tiap kali percobaan. Pada percobaan akan terjadi perbedaan suhu sebelum
dan sesudah. Perubahan suhu terjadi karena adanya perpindahan kalor hal itu dapat
diketahui saat memegang busa yang ada pada calorimeter yang basah padahal seharusnya
busa itu tidak boleh basah.
Calorimeter terbuat dari bahan stainless yang serupa besi dengan kalor jenis besi sebesar
0,11 kal/g°c. Massa calorimeter kosong 70 g.
Pengukuran yang teliti menunjukan bahwa panas jenis air berubah sedikit dengan
temperature, namun variasi ini hanya sekitar 1% dari sejumlah jangkauan temperature dari 0-
100%. Biasanya perubahan yang kecil ini diabaikan dan panas jenis air diambil sebagai
1kkal/kg K=4,18 KJ/kgK.
Namun pada percobaan kali ini terjadi kesalahan karena KSR yang didapat cukup besar. Hal
ini dikarenakan pengadukan air yang kurang rata, alat yang sudah tua dan ketidak tepatan
membaca arus dan volt.
16. KESIMPULAN
Percobaan ini dilakukan untuk membuktikan konstanta
joule.
Konstanta Joule yng diperoleh dari tiga kali pengukuran
:
Pengukuran I Pengukuran III
Q = 497,58 kal Q = 109,2 kal
W = 15,66 J W = 76,22 J
J = 0,24 joule J = 0,658 J
• Pengukuran II
• Q = 169,9 kal
• W = 74,72 J
• J = 0,031
17. Angka yang didapatkan dari praktikum berbeda dari
konstanta joule sebenarnya, ini disebabkan oleh
faktor-faktor sebagai berikut
Kesalahan praktikan pada saat menimbang massa
air dan kalorimeter.
Alat-alat seperti ampremeter dan voltmeter yang
tidak berfungsi dengan baik.
Skala termometer yang tidak tertulis jelas, sehingga
menyulitkan kami saat membaca perubahan suhu
yang terjadi.
18. Panas yang terjadi pada percobaan ini ketika kawat
atau lilitan pemanas terendam dalam zat cair