SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  24
Ma’rifatul Islam (Bagian ke-2): 
Keuniversalan Islam
Sifat Jahiliyah 
Abu Dzar al-Ghifari, shahabat yang agung itu sempat 
mendapat teguran keras dari Rasulullah saw. dan disebut 
sebagai orang yang di dalam dirinya terdapat sifat jahiliyah. 
Hal itu terjadi karena ia masih memiliki persepsi yang salah 
tentang manusia yang bernama Bilal bin Rabab, sahabat Rasul 
yang suara sandalnya sudah terdengar di surga saat ia masih 
tinggal di dunia. Masalahanya adalah karena Abu Dzar 
memanggil Bilal ra sebagai anak perempuan hitam. Bukankah 
Allah tidak melihat wajah dan warna kulit? Bukankah orang 
yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling 
bertakwa? Mendapat teguran keras dari Rasulullah saw. Abu 
Dzar menyesali perbuatannya dan minta agar Bilal membalas 
dengan menginjak kepalanya.
Rantai Sekularisme 
• Sekularisme menurut An-Nabhani (1953) adalah 
pemisahan agama dari kehidupan (Fashl addin an 
alhayah). 
• Menurut Nasiwan (2003), Sekularisme di bidang politik 
ditandai dengan 3 hal yaitu: 
1. Pemisahan pemerintahan dari ideology keagamaan dan 
struktur eklesiatik; 
2. Ekspansi pemerintah untuk mengambil fungsi 
pengaturan dalam bidang social dan ekonomi, yang 
semula ditangani oleh struktur keagamaan; 
3. Penilaian atas budaya politik ditekankan pada alasan dan 
tujuan keduniaan yang tidak transeden.
Rantai Sekularisme 
• Tahun yang dianggap sebagai benih kemunculan sekularisme adalah 
1648. Pada tahun itu telah tercapai perjanjian Westphalia. 
Perjanjian itu mengakhiri perang Tiga Puluh Tahun antara Katolik 
dan Protestan di Eropah. Perjanjian tersebut juga telah menetapkan 
sistem negara merdeka yang didasarkan pada konsep kedaulatan 
dan menolak ketundukan pada otoriti politik Paus dan Gereja 
Katolik Rome(Pappe 1988). 
• Inilah awal munculnya sekularisme. Sejak itulah aturan sendi 
kehidupan dilepaskan dari gereja yang dianggap sebgai wakil tuhan. 
Anggapannya adalah Negara itu sendirilah yang paling tahu 
keperluan dan kepentingan warganya sehingga negaralah yang layak 
membuat aturan kehidupannya. Sementara itu, tuhan atau agama 
hanya diakui keberadaannya di gereja-gereja sahaja.
Rantai Sekularisme 
• Awalnya sekularisme memang hanya 
berbicara hubungan antara agama dan 
Negara. Namun dalam perkembangannya, 
semangat sekularisme tumbuh dan berbiak ke 
segala aliran pemikiran
Ibnu Qayyim ra. menuturkan bahwa 
1. yang pertama kali muncul adalah lintasan-lintasan pemikiran, 
2. bila lintasan itu dibiarkan maka ia akan berkembang menjadi 
fikrah. 
3. Bila fikrah dibiarkan maka akan berkembang menjadi niat. 
4. Niat akan berkembang menjadi tekad, 
5. tekad akan menjelma menjadi perbuatan. 
6. Bila dibiarkan maka perbuatan itu akan menjadi kebiasaan. 
7. Kebiasaan, lama-lama akan menjadi karakter. 
8. Pada akhirnya karakter itulah yang menjadi budaya. 
Orang yang kuat lagi arif adalah orang yang dapat mengendalikan diri. 
Mengendalikan lintasan fikiran lebih ringan daripada mengubah 
kebiasaan.
Islam merupakan pedoman hidup yang 
universal, yang mencakup segala aspek 
kehidupan manusia dalam semua dimensi 
waktu, tempat dan sisi kehidupan manusia.
• 1. Mencakup seluruh dimensi waktu 
• Artinya bahwa Islam bukanlah suatu agama yang 
diperuntukkan untuk umat manusia pada masa 
waktu tertentu, sebagaimana syariat para nabi 
dan rasul yang terdahulu. Namun Islam 
merupakan pedoman hidup yang abadi, hingga 
akhir zaman. Allah SWT berfirman dalam Al- 
Qur’an (QS. 21:107): 
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ • 
• “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan 
untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”
• Rahmat bagi semesta alam artinya bagi seluruh 
makhluk Allah di muka bumi ini sepanjang masa. 
Rasulullah SAW sendiri pun diutus sebagai nabi dan 
rasul terakhir yang ada di muka bumi, yang 
menyempurnakan syariat nabi-nabi terdahulu. Allah 
berfirman (QS. 33: 40) 
مَا كَانَ مُحَمَّد أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَ سُولَ اللََِّّ وَخَاتَمَ النَّبِيِِّينَ وَ كَانَ اللََُّّ • 
بِكُلِِّ شَيْءٍ عَلِيمًا 
• “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari 
seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah 
Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah 
Maha Mengetahui segala sesuatu.”
• Sebagai nabi dan rasul terakhir berarti tidak 
akan ada lagi nabi dan rasul yang lain yang 
akan menasakh (menghapus) syariat yang 
dibawa oleh Rasulullah SAW, sebagaimana 
yang Rasulullah SAW lakukan terhadap syariat 
para nabi dan rasul yang lain. Hal ini juga 
menunjukkan bahwa risalah nabi Muhammad 
merupakan risalah abadi hingga akhir zaman.
• 2. Mencakup seluruh dimensi ruang 
• Maknanya adalah bahwa Islam merupakan pedoman hidup yang 
tidak dibatasi oleh batasan-batasan geografis tertentu, seperti 
hanya disyariatkan untuk suku atau bangsa tertentu. Namun Islam 
merupakan agama yang disyariatkan untuk seluruh umat manusia, 
dengan berbagai bangsa dan sukunya yang berbeda-beda. Allah 
SWT berfirman (QS. 34:28) 
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِ نَّ أَكْ رَََ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ • 
• “Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia 
seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi 
peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.” 
• Dari ayat di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Al-Qur’an 
tidak hanya diturunkan untuk orang Arab secara khusus, namun 
juga untuk orang Eropa, Rusia, Asia, Cina dan lain sebagainya.
• 3. Mencakup semua sisi kehidupan manusia. 
• Maknanya adalah bahwa Islam merupakan 
pedoman hidup manusia yang mencakup seluruh 
aspek kehidupan manusia, dan tidak hanya 
agama yang mengatur peribadahan saja 
sebagaimana yang banyak dipahami oleh 
kebanyakan manusia pada saat ini. Sesungguhnya 
Islam mencakup seluruh aspek dan dimensi 
kehidupan manusia, di antaranya adalah:
• a. Peribadahan 
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْ بُدُونِ • 
• “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia 
melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” 
(QS. 51: 56)
Semangat sekularisme ternyata telah mendorong munculnya liberalisme 
dalam berfikir di segala bidang. Kaum intelektual barat ternyata ingin 
sepenuhnya membuang segala yang berbau doktrin agama (Altwajri 1997). 
Mereka sepenuhnya ingin mengembalikan segala sesuatu pada kekuatan 
aqal manusia; termasuk melakukan reorentasi terhadap segala sesuatu yang 
berkaitan dengan hakikat manusia, hidup dan keberadaan alam semesta ini 
(Persoalan aqidah). Altwajri memberikan contoh penentangan para pemikir 
barat terhadap pemahaman keagamaan yang paling fundamental di bidang 
aqidah iaitu munculnya pelbagai aliran pemikiran seperti pemikiran 
marxisme, eksistensalisme, Darwinisme, freudalisme dan sebagainya. 
Pandangan pemikiran inilah akhirnya membentuk pemahaman baru berkaitan 
dengan hakikat manusia, alam semesta dan kehidupan ini, yang berbeza 
secara diameter dengan pemahaman keagamaan yang ada. Mereka 
mengingkari adanya pencipta sekaligus menafikan misi utama pencipta 
menciptakan manusia, alam semesta dan kehidupan ini. Mereka lebih suka 
menggunakan logiknya sendiri dan kemudian menjadi kaedah-kaedah falsafah 
yang disusun dengan rapi.
• b. Akhlak (Etika/ Tata krama/ Budi Pekerti) 
• Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW 
bersabda: 
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللََِّّ صَ لَّى اللََُّّ عَلَيْهِ وَسَ لَّمَ إِنَّمَا • 
بُعِ تَُْ لأتَُمِِّمَ صَالِحَ الأَخْلاَقِ 
• “Bahwasanya aku diutus adalah untuk 
menyempurnakan kebaikan akhlak/ moral.”
• Prinsip sekular yang terkenal dalam bidang ini iaitu 
pluralisme agama yang memimliki tiga sendi utama 
(audi, 2002) iaitu (1) prinsip kebebasan, iaitu Negara 
wajib membenarkan pengamalan agama apapun 
(dalam batas-batas tertentu) (2) prinsip kesetaraan 
iaitu Negara tidak boleh memberikan pilihan suatu 
agama tertentu atas pihak lain (3) Prinsip neutraliti 
iaitu Negara tidak boleh suka atau tidak suka pada 
agama. Dari ketiga-tiga prinsip ini munculah pandangan 
bahawa semua agama harus dipandang sama, 
memilikimkedudukan yang sama namun hanya dalam 
lingkungan individu-individu sahaja.
• c. Ekonomi 
كَيْ لاَ يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الأَغْنِيَاءِ مِ نكُمْ • 
• “Supaya harta itu jangan hanya beredar di 
antara orang-orang kaya saja di antara 
kamu.” (QS. 59: 7)
• Adam Smith merupakan tokoh sekular tersohor dalam 
bidang ekonomi, dia menyusun pandangan ekonominya 
berangkat dari pandangan terhadap hakikat manusia. Smith 
memandang bahawa manusia memiliki sifat serakah, egois 
dan mementingkan diri sendiri. Smith menganggap bahawa 
sifat-sifat manusia ini tidak negatif tetapi justeru teramat 
positif kerana dapat memacu pertumbuhan ekonomi 
Negara secara keseluruhan. Smith berpendapat sifat egois 
manusia ini tidak akan mendatangkan kerugian dan 
merosakkan masyarakat sepanjang persaingan bebas. 
Setiap orang yang menginginkan laba dalam jangka panjang 
(ertinya serakah), tidak akan menaikkan harga di atas 
tingkat harga pasar (Deliarnov, 1997)
• d. Politik 
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْ ليَاءُ • 
بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ 
إِنَّ اللَََّّ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ 
• “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu 
mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi 
pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah 
pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di 
antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, 
maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan 
mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk 
kepada orang-orang yang zhalim.” (QS. 5: 51)
Bidang ini Niccola Machiavelli dianggap sebagai pelopor pemikiran moden, 
Dia beranggapan bahawa nilai-nilai tertinggi adalah berhubungan dengan 
kehidupan dunia yang dikecilkan menjadi nilai kemasyuran, kemegahan dan 
kekuasaan. Agama hanya diperlukan sebagai alat kepatuhan, bukan kerana 
nilai-nilai agama itu sendiri (Nasiwan, 2003). Disamping itu muncul pula para 
pemikir demokrasi seperti John Locke, Montesquieu dan lain-lain yang 
mempunyai pandangan bahawa pemerintahan yang baik adalah 
pemerintahan konstitusional yang mampu membahagi dan membatasi 
kekuasaan sementara dari majoriti, yang melindungi kebebasan segenap 
individu-individu rakyatnya. Pandangan ini kemudian melahirkan tradisi 
pemikiran politik liberal iaitu sistem politik yang melindungi kebebasan 
individu dan kelompok yang didalamnya terdapat ruang bagi masyarakat sivil 
dan ruang persendirian yang bebas dan terlepas dari kawalan Negara 
(Widodo 2004). Konsep demokrasi itu kemudian dirumuskan dengan sangat 
sederhana dan mudah oleh Presiden Amerika Syarikat Abraham Lincoln 
dalam pidatonya tahun 1863 sebagai “pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat 
dan untuk rakyat” (Roberts & Lovecy, 1984).
• e. Sosial 
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُوا عَلَى الإِ مَِْ وَالْعُدْ وَانِ • 
• “Dan tolong menolonglah kalian dalam 
kebaikan dan ketaqwaan, dan janganlah 
kalian tolong menolong dalam perbuatan 
dosa dan permusuhan.” (QS. 5: 2)
• Di bidang ini muncul pemikir besarnya seperti Auguste 
Comte, Herbert Spencer, Emile Durkheim dan 
sebagainya. Sosiologi ingin memahami bagaimana 
masyarakat dapat berfungsi dan mengapa orang-orang 
mahu mengawal masyarakat. Sosiologi juga harus 
dapat menjelaskanperubahan sosial dan tempat 
individu di dalamnya (Osborne & Loon 1999). Dari 
Sosiologi inilah diharapkan peranan manusia dalam 
melakukan cubaan sosial dapat lebih mudah dan 
berleluasa untuk dilakukan diantara seharusnya pasrah 
dengan apa yang dianggap oleh agamawan sebagai 
ketentuan-ketentuan Tuhan.
• f. Pendidikan 
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لإِبْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَابُنَيَّ لاَ تشُْرِكْ بِاللََِّّ إِنَّ الشِِّرْكَ • 
لَظُلْمٌ عَظِيمٌ 
• “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada 
anaknya, di waktu ia memberi pelajaran 
kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu 
mempersekutukan (Allah) sesungguhnya 
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar 
kezhaliman yang besar”. (QS. 31: 13)
• Dalam bidang ini kerangka keilmuan yang berkembang di Barat mengacu 
sepenuhnya pada prinsip-prinsip sekularisme. Hal itu paling tidak dapat dilihat dari 
kategori falsafah yang mereka kembangkan yang mencakupi tiga asas utama 
perbahasan (Suriasumantri, 1987):Falsafah ilmu iaitu perbahasan falsafah yang 
mengkaji persoalan benar dan salah; falsafah etika, perbahasan falsafah yang 
mengkaji persoalan baik dan buruk; Falsafah estetika, perbahasan falsafah yang 
mengkaji persoalan indah dan hodoh .Berasaskan 3 prinsip ini pendidikan 
mengacu kepada prinsip falsafah barat adalah memandang bahawa sumber ilmu 
pengetahuan hanya diperolehi daripada aqal manusia semata. Sementara agama 
hanya berada dalam perbahasan lingkungan moral dan hanya layak untuk 
berbicara baik atau buruk(etika) dan bukan perbahasan ilmiah iaitu salah dan 
benar. Dengan prinsip ini pandangan dasar sekular berkembang dan kukuh dalam 
diri setiap individu sehingga tidak terbantah di dalam masyarakat. Justeru umat 
islam memiliki standard junjungan yang baru dalam berfikir berbanding standard-standard 
yang bersumber al-quran dan as-sunnah. Umat islam lebih mengukur 
segala kebaikan berdasarkan prinsip demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM), pasar 
bebas, pluralisme, kesetaraan dan lain-lain pandangan yang bertentangan dengan 
Islam.

Contenu connexe

Tendances

Syariah islam
Syariah islamSyariah islam
Syariah islamel-hafiy
 
Mengenal syariah islam 2
Mengenal syariah islam 2Mengenal syariah islam 2
Mengenal syariah islam 2el-hafiy
 
Pengertian islam (bahasa)
Pengertian islam (bahasa)Pengertian islam (bahasa)
Pengertian islam (bahasa)Amirah Naidin
 
Urgensi dakwah
Urgensi dakwahUrgensi dakwah
Urgensi dakwahel-hafiy
 
Tugas agama "Tujuan Islam"
Tugas agama "Tujuan Islam" Tugas agama "Tujuan Islam"
Tugas agama "Tujuan Islam" adofadhoil
 
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)Mush'ab Abdurrahman
 
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهاَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهDian Qonita
 
ruang lingkup ajaran agama Islam
ruang lingkup ajaran agama Islamruang lingkup ajaran agama Islam
ruang lingkup ajaran agama IslamTeguh Prasetyo
 
konsep akidah ketuhanan
konsep akidah ketuhanankonsep akidah ketuhanan
konsep akidah ketuhananmkazree
 
Asy Syumul (Universal) Fixed
Asy Syumul (Universal) FixedAsy Syumul (Universal) Fixed
Asy Syumul (Universal) Fixedatiyu
 
Syariah dan khilafah mewujudkan rahmatan lil alamin (Edisi 1)
Syariah dan khilafah mewujudkan rahmatan lil alamin (Edisi 1)Syariah dan khilafah mewujudkan rahmatan lil alamin (Edisi 1)
Syariah dan khilafah mewujudkan rahmatan lil alamin (Edisi 1)Mush'ab Abdurrahman
 
5.2 islam wa sunnatullah
5.2 islam wa sunnatullah5.2 islam wa sunnatullah
5.2 islam wa sunnatullahIsalzone Faisal
 
kerangka dasar ajaran islam
kerangka dasar ajaran islamkerangka dasar ajaran islam
kerangka dasar ajaran islamCitra yulia
 
MPW1143 - Bab 1 konsep asas islam
MPW1143 - Bab 1  konsep asas islamMPW1143 - Bab 1  konsep asas islam
MPW1143 - Bab 1 konsep asas islamMimi Mokhtar
 

Tendances (20)

5.3 syumuliyyatul islam
5.3 syumuliyyatul islam5.3 syumuliyyatul islam
5.3 syumuliyyatul islam
 
Syariah islam
Syariah islamSyariah islam
Syariah islam
 
Mengenal syariah islam 2
Mengenal syariah islam 2Mengenal syariah islam 2
Mengenal syariah islam 2
 
5.4.1 islam akhlaqan
5.4.1 islam akhlaqan5.4.1 islam akhlaqan
5.4.1 islam akhlaqan
 
Pengertian islam (bahasa)
Pengertian islam (bahasa)Pengertian islam (bahasa)
Pengertian islam (bahasa)
 
Dinul Islam
Dinul IslamDinul Islam
Dinul Islam
 
Urgensi dakwah
Urgensi dakwahUrgensi dakwah
Urgensi dakwah
 
Tugas agama "Tujuan Islam"
Tugas agama "Tujuan Islam" Tugas agama "Tujuan Islam"
Tugas agama "Tujuan Islam"
 
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
 
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهاَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
 
ruang lingkup ajaran agama Islam
ruang lingkup ajaran agama Islamruang lingkup ajaran agama Islam
ruang lingkup ajaran agama Islam
 
Problematika Umat
Problematika UmatProblematika Umat
Problematika Umat
 
konsep akidah ketuhanan
konsep akidah ketuhanankonsep akidah ketuhanan
konsep akidah ketuhanan
 
PDF Hijrah, saaatnya berubah
 PDF Hijrah, saaatnya berubah PDF Hijrah, saaatnya berubah
PDF Hijrah, saaatnya berubah
 
Asy Syumul (Universal) Fixed
Asy Syumul (Universal) FixedAsy Syumul (Universal) Fixed
Asy Syumul (Universal) Fixed
 
Syariah dan khilafah mewujudkan rahmatan lil alamin (Edisi 1)
Syariah dan khilafah mewujudkan rahmatan lil alamin (Edisi 1)Syariah dan khilafah mewujudkan rahmatan lil alamin (Edisi 1)
Syariah dan khilafah mewujudkan rahmatan lil alamin (Edisi 1)
 
6.12 risalatul insan
6.12 risalatul insan6.12 risalatul insan
6.12 risalatul insan
 
5.2 islam wa sunnatullah
5.2 islam wa sunnatullah5.2 islam wa sunnatullah
5.2 islam wa sunnatullah
 
kerangka dasar ajaran islam
kerangka dasar ajaran islamkerangka dasar ajaran islam
kerangka dasar ajaran islam
 
MPW1143 - Bab 1 konsep asas islam
MPW1143 - Bab 1  konsep asas islamMPW1143 - Bab 1  konsep asas islam
MPW1143 - Bab 1 konsep asas islam
 

En vedette

Ma’rifatul islam
Ma’rifatul islamMa’rifatul islam
Ma’rifatul islamRohma Yuli
 
Ma'rifatul insan
Ma'rifatul insanMa'rifatul insan
Ma'rifatul insanbieroe
 
Dasar dasar islam - abul a'la al-maududi
Dasar dasar islam - abul a'la al-maududiDasar dasar islam - abul a'la al-maududi
Dasar dasar islam - abul a'la al-maududiRahmat Hidayat
 
Pemikiran Politik Abu A’la Al-Maududi
Pemikiran Politik Abu A’la Al-MaududiPemikiran Politik Abu A’la Al-Maududi
Pemikiran Politik Abu A’la Al-MaududiAr Rayyan
 
47. belajar berpikir
47.  belajar berpikir47.  belajar berpikir
47. belajar berpikirAhmad Harmoko
 
Sejarah Ekonomi Islam -Al maududi
Sejarah Ekonomi Islam -Al maududiSejarah Ekonomi Islam -Al maududi
Sejarah Ekonomi Islam -Al maududiMayar_ni
 
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidup
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia HidupMengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidup
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidupandrew gromiko
 
Bidikmisi ilvi sobarunnisa
Bidikmisi ilvi sobarunnisaBidikmisi ilvi sobarunnisa
Bidikmisi ilvi sobarunnisaAhmad Sae
 
Subjunctive in My Grammar 3
Subjunctive in My Grammar 3Subjunctive in My Grammar 3
Subjunctive in My Grammar 3Vanda Eva
 
Tarbiyah - membina diri dengan islam
Tarbiyah - membina diri dengan islamTarbiyah - membina diri dengan islam
Tarbiyah - membina diri dengan islamEpik Taopik
 
Selamatkan Indonesia dari Virus Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme.
Selamatkan Indonesia dari Virus Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme.Selamatkan Indonesia dari Virus Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme.
Selamatkan Indonesia dari Virus Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme.Imad IbnuHisyam
 
Obsesi#31 dekonstruksi islam
Obsesi#31 dekonstruksi islamObsesi#31 dekonstruksi islam
Obsesi#31 dekonstruksi islamAMIR HAMZAH
 
2. fitrah manusia
2. fitrah manusia2. fitrah manusia
2. fitrah manusiaDya Imani
 

En vedette (20)

4 ma'rifatul islam
4 ma'rifatul islam4 ma'rifatul islam
4 ma'rifatul islam
 
Ma’rifatul islam
Ma’rifatul islamMa’rifatul islam
Ma’rifatul islam
 
Ma’rifatul insan
Ma’rifatul insan Ma’rifatul insan
Ma’rifatul insan
 
Ma'rifatul insan
Ma'rifatul insanMa'rifatul insan
Ma'rifatul insan
 
Dasar dasar islam - abul a'la al-maududi
Dasar dasar islam - abul a'la al-maududiDasar dasar islam - abul a'la al-maududi
Dasar dasar islam - abul a'la al-maududi
 
Al insan
Al insanAl insan
Al insan
 
Marifatul insan bag-1
Marifatul insan bag-1Marifatul insan bag-1
Marifatul insan bag-1
 
Pemikiran Politik Abu A’la Al-Maududi
Pemikiran Politik Abu A’la Al-MaududiPemikiran Politik Abu A’la Al-Maududi
Pemikiran Politik Abu A’la Al-Maududi
 
47. belajar berpikir
47.  belajar berpikir47.  belajar berpikir
47. belajar berpikir
 
Sejarah Ekonomi Islam -Al maududi
Sejarah Ekonomi Islam -Al maududiSejarah Ekonomi Islam -Al maududi
Sejarah Ekonomi Islam -Al maududi
 
3 marifatullah
3 marifatullah3 marifatullah
3 marifatullah
 
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidup
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia HidupMengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidup
Mengenal Diri Mengenal Pencipta Terbukalah Rahasia Hidup
 
Bidikmisi ilvi sobarunnisa
Bidikmisi ilvi sobarunnisaBidikmisi ilvi sobarunnisa
Bidikmisi ilvi sobarunnisa
 
Subjunctive in My Grammar 3
Subjunctive in My Grammar 3Subjunctive in My Grammar 3
Subjunctive in My Grammar 3
 
Urgensi Menuntut Ilmu
Urgensi Menuntut IlmuUrgensi Menuntut Ilmu
Urgensi Menuntut Ilmu
 
Tarbiyah - membina diri dengan islam
Tarbiyah - membina diri dengan islamTarbiyah - membina diri dengan islam
Tarbiyah - membina diri dengan islam
 
Urgensi membaca
Urgensi membacaUrgensi membaca
Urgensi membaca
 
Selamatkan Indonesia dari Virus Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme.
Selamatkan Indonesia dari Virus Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme.Selamatkan Indonesia dari Virus Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme.
Selamatkan Indonesia dari Virus Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme.
 
Obsesi#31 dekonstruksi islam
Obsesi#31 dekonstruksi islamObsesi#31 dekonstruksi islam
Obsesi#31 dekonstruksi islam
 
2. fitrah manusia
2. fitrah manusia2. fitrah manusia
2. fitrah manusia
 

Similaire à Ma’rifatul islam (bagian ke 2)

Superior Ideologi Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu
Superior Ideologi Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah MelayuSuperior Ideologi Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu
Superior Ideologi Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayuapdim
 
11. Memahami islam sebagai sumber ajaran.ppt
11. Memahami islam sebagai sumber ajaran.ppt11. Memahami islam sebagai sumber ajaran.ppt
11. Memahami islam sebagai sumber ajaran.pptmiduwidang
 
IDE SESAT SEKULARISME.docx
IDE SESAT SEKULARISME.docxIDE SESAT SEKULARISME.docx
IDE SESAT SEKULARISME.docxMohd Lokman
 
Materi Pra Murakkazah.pdf
Materi Pra Murakkazah.pdfMateri Pra Murakkazah.pdf
Materi Pra Murakkazah.pdfBudiNugraha38
 
Sekularisme
SekularismeSekularisme
Sekularismedr2200s
 
Islam bukan hanya agama tetapi al din
Islam bukan hanya agama tetapi al dinIslam bukan hanya agama tetapi al din
Islam bukan hanya agama tetapi al dinSyahirah Suhalim
 
Agama dan manusia
Agama dan manusiaAgama dan manusia
Agama dan manusiaahmadt2000
 
kepelbagaian agama
kepelbagaian agamakepelbagaian agama
kepelbagaian agamaCt Muna
 
Masyarakat islami
Masyarakat islamiMasyarakat islami
Masyarakat islamiFajar Salim
 
kesempurnaan ajaran islam
kesempurnaan ajaran islamkesempurnaan ajaran islam
kesempurnaan ajaran islamArib Herzi
 
kepelbagaian agama: mencari titi pertemuan
kepelbagaian agama: mencari titi pertemuankepelbagaian agama: mencari titi pertemuan
kepelbagaian agama: mencari titi pertemuanCt Muna
 
Agama islam kel.1
Agama islam kel.1Agama islam kel.1
Agama islam kel.1elhamidi
 

Similaire à Ma’rifatul islam (bagian ke 2) (20)

Inilah hidupku
Inilah hidupkuInilah hidupku
Inilah hidupku
 
Superior Ideologi Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu
Superior Ideologi Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah MelayuSuperior Ideologi Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu
Superior Ideologi Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu
 
11. Memahami islam sebagai sumber ajaran.ppt
11. Memahami islam sebagai sumber ajaran.ppt11. Memahami islam sebagai sumber ajaran.ppt
11. Memahami islam sebagai sumber ajaran.ppt
 
islam kaffah
islam kaffahislam kaffah
islam kaffah
 
IDE SESAT SEKULARISME.docx
IDE SESAT SEKULARISME.docxIDE SESAT SEKULARISME.docx
IDE SESAT SEKULARISME.docx
 
Ideologi islam
Ideologi islamIdeologi islam
Ideologi islam
 
Materi Pra Murakkazah.pdf
Materi Pra Murakkazah.pdfMateri Pra Murakkazah.pdf
Materi Pra Murakkazah.pdf
 
Sekularisme
SekularismeSekularisme
Sekularisme
 
Islam bukan hanya agama tetapi al din
Islam bukan hanya agama tetapi al dinIslam bukan hanya agama tetapi al din
Islam bukan hanya agama tetapi al din
 
Agama dan manusia
Agama dan manusiaAgama dan manusia
Agama dan manusia
 
kepelbagaian agama
kepelbagaian agamakepelbagaian agama
kepelbagaian agama
 
Dinul islam
Dinul islamDinul islam
Dinul islam
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Masyarakat islami
Masyarakat islamiMasyarakat islami
Masyarakat islami
 
kesempurnaan ajaran islam
kesempurnaan ajaran islamkesempurnaan ajaran islam
kesempurnaan ajaran islam
 
kepelbagaian agama: mencari titi pertemuan
kepelbagaian agama: mencari titi pertemuankepelbagaian agama: mencari titi pertemuan
kepelbagaian agama: mencari titi pertemuan
 
5. dakwah
5. dakwah5. dakwah
5. dakwah
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Agama islam kel.1
Agama islam kel.1Agama islam kel.1
Agama islam kel.1
 
Sekularism 2010
Sekularism 2010Sekularism 2010
Sekularism 2010
 

Ma’rifatul islam (bagian ke 2)

  • 1. Ma’rifatul Islam (Bagian ke-2): Keuniversalan Islam
  • 2. Sifat Jahiliyah Abu Dzar al-Ghifari, shahabat yang agung itu sempat mendapat teguran keras dari Rasulullah saw. dan disebut sebagai orang yang di dalam dirinya terdapat sifat jahiliyah. Hal itu terjadi karena ia masih memiliki persepsi yang salah tentang manusia yang bernama Bilal bin Rabab, sahabat Rasul yang suara sandalnya sudah terdengar di surga saat ia masih tinggal di dunia. Masalahanya adalah karena Abu Dzar memanggil Bilal ra sebagai anak perempuan hitam. Bukankah Allah tidak melihat wajah dan warna kulit? Bukankah orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa? Mendapat teguran keras dari Rasulullah saw. Abu Dzar menyesali perbuatannya dan minta agar Bilal membalas dengan menginjak kepalanya.
  • 3. Rantai Sekularisme • Sekularisme menurut An-Nabhani (1953) adalah pemisahan agama dari kehidupan (Fashl addin an alhayah). • Menurut Nasiwan (2003), Sekularisme di bidang politik ditandai dengan 3 hal yaitu: 1. Pemisahan pemerintahan dari ideology keagamaan dan struktur eklesiatik; 2. Ekspansi pemerintah untuk mengambil fungsi pengaturan dalam bidang social dan ekonomi, yang semula ditangani oleh struktur keagamaan; 3. Penilaian atas budaya politik ditekankan pada alasan dan tujuan keduniaan yang tidak transeden.
  • 4. Rantai Sekularisme • Tahun yang dianggap sebagai benih kemunculan sekularisme adalah 1648. Pada tahun itu telah tercapai perjanjian Westphalia. Perjanjian itu mengakhiri perang Tiga Puluh Tahun antara Katolik dan Protestan di Eropah. Perjanjian tersebut juga telah menetapkan sistem negara merdeka yang didasarkan pada konsep kedaulatan dan menolak ketundukan pada otoriti politik Paus dan Gereja Katolik Rome(Pappe 1988). • Inilah awal munculnya sekularisme. Sejak itulah aturan sendi kehidupan dilepaskan dari gereja yang dianggap sebgai wakil tuhan. Anggapannya adalah Negara itu sendirilah yang paling tahu keperluan dan kepentingan warganya sehingga negaralah yang layak membuat aturan kehidupannya. Sementara itu, tuhan atau agama hanya diakui keberadaannya di gereja-gereja sahaja.
  • 5. Rantai Sekularisme • Awalnya sekularisme memang hanya berbicara hubungan antara agama dan Negara. Namun dalam perkembangannya, semangat sekularisme tumbuh dan berbiak ke segala aliran pemikiran
  • 6. Ibnu Qayyim ra. menuturkan bahwa 1. yang pertama kali muncul adalah lintasan-lintasan pemikiran, 2. bila lintasan itu dibiarkan maka ia akan berkembang menjadi fikrah. 3. Bila fikrah dibiarkan maka akan berkembang menjadi niat. 4. Niat akan berkembang menjadi tekad, 5. tekad akan menjelma menjadi perbuatan. 6. Bila dibiarkan maka perbuatan itu akan menjadi kebiasaan. 7. Kebiasaan, lama-lama akan menjadi karakter. 8. Pada akhirnya karakter itulah yang menjadi budaya. Orang yang kuat lagi arif adalah orang yang dapat mengendalikan diri. Mengendalikan lintasan fikiran lebih ringan daripada mengubah kebiasaan.
  • 7. Islam merupakan pedoman hidup yang universal, yang mencakup segala aspek kehidupan manusia dalam semua dimensi waktu, tempat dan sisi kehidupan manusia.
  • 8. • 1. Mencakup seluruh dimensi waktu • Artinya bahwa Islam bukanlah suatu agama yang diperuntukkan untuk umat manusia pada masa waktu tertentu, sebagaimana syariat para nabi dan rasul yang terdahulu. Namun Islam merupakan pedoman hidup yang abadi, hingga akhir zaman. Allah SWT berfirman dalam Al- Qur’an (QS. 21:107): وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ • • “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”
  • 9. • Rahmat bagi semesta alam artinya bagi seluruh makhluk Allah di muka bumi ini sepanjang masa. Rasulullah SAW sendiri pun diutus sebagai nabi dan rasul terakhir yang ada di muka bumi, yang menyempurnakan syariat nabi-nabi terdahulu. Allah berfirman (QS. 33: 40) مَا كَانَ مُحَمَّد أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَ سُولَ اللََِّّ وَخَاتَمَ النَّبِيِِّينَ وَ كَانَ اللََُّّ • بِكُلِِّ شَيْءٍ عَلِيمًا • “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
  • 10. • Sebagai nabi dan rasul terakhir berarti tidak akan ada lagi nabi dan rasul yang lain yang akan menasakh (menghapus) syariat yang dibawa oleh Rasulullah SAW, sebagaimana yang Rasulullah SAW lakukan terhadap syariat para nabi dan rasul yang lain. Hal ini juga menunjukkan bahwa risalah nabi Muhammad merupakan risalah abadi hingga akhir zaman.
  • 11. • 2. Mencakup seluruh dimensi ruang • Maknanya adalah bahwa Islam merupakan pedoman hidup yang tidak dibatasi oleh batasan-batasan geografis tertentu, seperti hanya disyariatkan untuk suku atau bangsa tertentu. Namun Islam merupakan agama yang disyariatkan untuk seluruh umat manusia, dengan berbagai bangsa dan sukunya yang berbeda-beda. Allah SWT berfirman (QS. 34:28) وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِ نَّ أَكْ رَََ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ • • “Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.” • Dari ayat di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Al-Qur’an tidak hanya diturunkan untuk orang Arab secara khusus, namun juga untuk orang Eropa, Rusia, Asia, Cina dan lain sebagainya.
  • 12. • 3. Mencakup semua sisi kehidupan manusia. • Maknanya adalah bahwa Islam merupakan pedoman hidup manusia yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, dan tidak hanya agama yang mengatur peribadahan saja sebagaimana yang banyak dipahami oleh kebanyakan manusia pada saat ini. Sesungguhnya Islam mencakup seluruh aspek dan dimensi kehidupan manusia, di antaranya adalah:
  • 13. • a. Peribadahan وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْ بُدُونِ • • “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS. 51: 56)
  • 14. Semangat sekularisme ternyata telah mendorong munculnya liberalisme dalam berfikir di segala bidang. Kaum intelektual barat ternyata ingin sepenuhnya membuang segala yang berbau doktrin agama (Altwajri 1997). Mereka sepenuhnya ingin mengembalikan segala sesuatu pada kekuatan aqal manusia; termasuk melakukan reorentasi terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan hakikat manusia, hidup dan keberadaan alam semesta ini (Persoalan aqidah). Altwajri memberikan contoh penentangan para pemikir barat terhadap pemahaman keagamaan yang paling fundamental di bidang aqidah iaitu munculnya pelbagai aliran pemikiran seperti pemikiran marxisme, eksistensalisme, Darwinisme, freudalisme dan sebagainya. Pandangan pemikiran inilah akhirnya membentuk pemahaman baru berkaitan dengan hakikat manusia, alam semesta dan kehidupan ini, yang berbeza secara diameter dengan pemahaman keagamaan yang ada. Mereka mengingkari adanya pencipta sekaligus menafikan misi utama pencipta menciptakan manusia, alam semesta dan kehidupan ini. Mereka lebih suka menggunakan logiknya sendiri dan kemudian menjadi kaedah-kaedah falsafah yang disusun dengan rapi.
  • 15. • b. Akhlak (Etika/ Tata krama/ Budi Pekerti) • Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللََِّّ صَ لَّى اللََُّّ عَلَيْهِ وَسَ لَّمَ إِنَّمَا • بُعِ تَُْ لأتَُمِِّمَ صَالِحَ الأَخْلاَقِ • “Bahwasanya aku diutus adalah untuk menyempurnakan kebaikan akhlak/ moral.”
  • 16. • Prinsip sekular yang terkenal dalam bidang ini iaitu pluralisme agama yang memimliki tiga sendi utama (audi, 2002) iaitu (1) prinsip kebebasan, iaitu Negara wajib membenarkan pengamalan agama apapun (dalam batas-batas tertentu) (2) prinsip kesetaraan iaitu Negara tidak boleh memberikan pilihan suatu agama tertentu atas pihak lain (3) Prinsip neutraliti iaitu Negara tidak boleh suka atau tidak suka pada agama. Dari ketiga-tiga prinsip ini munculah pandangan bahawa semua agama harus dipandang sama, memilikimkedudukan yang sama namun hanya dalam lingkungan individu-individu sahaja.
  • 17. • c. Ekonomi كَيْ لاَ يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الأَغْنِيَاءِ مِ نكُمْ • • “Supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu.” (QS. 59: 7)
  • 18. • Adam Smith merupakan tokoh sekular tersohor dalam bidang ekonomi, dia menyusun pandangan ekonominya berangkat dari pandangan terhadap hakikat manusia. Smith memandang bahawa manusia memiliki sifat serakah, egois dan mementingkan diri sendiri. Smith menganggap bahawa sifat-sifat manusia ini tidak negatif tetapi justeru teramat positif kerana dapat memacu pertumbuhan ekonomi Negara secara keseluruhan. Smith berpendapat sifat egois manusia ini tidak akan mendatangkan kerugian dan merosakkan masyarakat sepanjang persaingan bebas. Setiap orang yang menginginkan laba dalam jangka panjang (ertinya serakah), tidak akan menaikkan harga di atas tingkat harga pasar (Deliarnov, 1997)
  • 19. • d. Politik يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْ ليَاءُ • بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَََّّ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ • “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim.” (QS. 5: 51)
  • 20. Bidang ini Niccola Machiavelli dianggap sebagai pelopor pemikiran moden, Dia beranggapan bahawa nilai-nilai tertinggi adalah berhubungan dengan kehidupan dunia yang dikecilkan menjadi nilai kemasyuran, kemegahan dan kekuasaan. Agama hanya diperlukan sebagai alat kepatuhan, bukan kerana nilai-nilai agama itu sendiri (Nasiwan, 2003). Disamping itu muncul pula para pemikir demokrasi seperti John Locke, Montesquieu dan lain-lain yang mempunyai pandangan bahawa pemerintahan yang baik adalah pemerintahan konstitusional yang mampu membahagi dan membatasi kekuasaan sementara dari majoriti, yang melindungi kebebasan segenap individu-individu rakyatnya. Pandangan ini kemudian melahirkan tradisi pemikiran politik liberal iaitu sistem politik yang melindungi kebebasan individu dan kelompok yang didalamnya terdapat ruang bagi masyarakat sivil dan ruang persendirian yang bebas dan terlepas dari kawalan Negara (Widodo 2004). Konsep demokrasi itu kemudian dirumuskan dengan sangat sederhana dan mudah oleh Presiden Amerika Syarikat Abraham Lincoln dalam pidatonya tahun 1863 sebagai “pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat” (Roberts & Lovecy, 1984).
  • 21. • e. Sosial وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُوا عَلَى الإِ مَِْ وَالْعُدْ وَانِ • • “Dan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketaqwaan, dan janganlah kalian tolong menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan.” (QS. 5: 2)
  • 22. • Di bidang ini muncul pemikir besarnya seperti Auguste Comte, Herbert Spencer, Emile Durkheim dan sebagainya. Sosiologi ingin memahami bagaimana masyarakat dapat berfungsi dan mengapa orang-orang mahu mengawal masyarakat. Sosiologi juga harus dapat menjelaskanperubahan sosial dan tempat individu di dalamnya (Osborne & Loon 1999). Dari Sosiologi inilah diharapkan peranan manusia dalam melakukan cubaan sosial dapat lebih mudah dan berleluasa untuk dilakukan diantara seharusnya pasrah dengan apa yang dianggap oleh agamawan sebagai ketentuan-ketentuan Tuhan.
  • 23. • f. Pendidikan وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لإِبْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَابُنَيَّ لاَ تشُْرِكْ بِاللََِّّ إِنَّ الشِِّرْكَ • لَظُلْمٌ عَظِيمٌ • “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar”. (QS. 31: 13)
  • 24. • Dalam bidang ini kerangka keilmuan yang berkembang di Barat mengacu sepenuhnya pada prinsip-prinsip sekularisme. Hal itu paling tidak dapat dilihat dari kategori falsafah yang mereka kembangkan yang mencakupi tiga asas utama perbahasan (Suriasumantri, 1987):Falsafah ilmu iaitu perbahasan falsafah yang mengkaji persoalan benar dan salah; falsafah etika, perbahasan falsafah yang mengkaji persoalan baik dan buruk; Falsafah estetika, perbahasan falsafah yang mengkaji persoalan indah dan hodoh .Berasaskan 3 prinsip ini pendidikan mengacu kepada prinsip falsafah barat adalah memandang bahawa sumber ilmu pengetahuan hanya diperolehi daripada aqal manusia semata. Sementara agama hanya berada dalam perbahasan lingkungan moral dan hanya layak untuk berbicara baik atau buruk(etika) dan bukan perbahasan ilmiah iaitu salah dan benar. Dengan prinsip ini pandangan dasar sekular berkembang dan kukuh dalam diri setiap individu sehingga tidak terbantah di dalam masyarakat. Justeru umat islam memiliki standard junjungan yang baru dalam berfikir berbanding standard-standard yang bersumber al-quran dan as-sunnah. Umat islam lebih mengukur segala kebaikan berdasarkan prinsip demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM), pasar bebas, pluralisme, kesetaraan dan lain-lain pandangan yang bertentangan dengan Islam.