Proses keimanan terhadap Allah dimulai dengan memperhatikan ciptaan-Nya seperti unta, langit, gunung dan bumi. Pemecahan masalah asal, tujuan dan akhir kehidupan manusia membutuhkan jawaban dari sang Pencipta yaitu Allah. Keimanan terhadap Rasul dan al-Quran sebagai wahyu Allah diperoleh dengan mempertimbangkan asal muasal kedua hal tersebut secara akal. Dengan memahami konsep Allah, Rasul dan al
1. PROSES KEIMANAN Apakah mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana ia diciptakan? Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung, bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi, bagaimana ia dihamparkan? (QS Ghasyiyah: 17-20) MATERI 2
4. Akan kemana manusia dan kehidupan setelah ini?Bila pertanyaan ini terjawab dengan benar maka seseorang akan memiliki landasan kehidupan sekaligus tuntunan dan tujuan kehidupan yang benar
5. Seseorang yang menyelesaikan uqdatul kubro dengan jawaban : kehidupan dunia ada dengan sendirinya, manusia berasal dari tanah/materi dan kelak akan kembali kepada materi maka mereka akan hidup dengan aturan yang dibuatnya sendiri, dengan standar baik buruk yang ia kehendaki 3
6. Seseorang yang menyelesaikan uqdatul kubro dengan jawaban : kehidupan dunia ada karena sang Pencipta yang mengadakan seluruh alam termasuk manusia, memberi tugas/amanah kehidupan kepada manusia dan kelak ada kehidupan lain setelah dunia, maka mereka akan hidup dengan aturan sang Pencipta, dengan standar baik buruk berdasarkan aturan sang Pencipta 4
7. Pemecahan Shohih Uqdatul Kubro Obyek yang dijadikan media untuk berpikir adalah alam semesta, manusia dan kehidupan karena ketiga hal tersebut yang dapat dijangkau akal manusia Serta hubungan ketiganya dengan kehidupan sebelum dan sesudah kehidupan ini Islam telah memberi jawaban melalui proses berfikir yang jernih, menyeluruh, benar, sesuai dengan akal, menentramkan jiwa dan sesuai dengan fitrah manusia 5
9. Keimanan Kepada Al Kholiq ( Sang Pencipta) Dalam menentukan sifat Al Kholiq ada 3 kemungkinan : Ia diciptakan oleh yang lain ( Kemungkinan ini adalah bathil (tidak dapat diterima akal) sebab apabila ia diciptakan oleh yang lain maka ia adalah mahkluk dan bersifat terbatas, yaitu butuh kepada yang lain Ia menciptakan diri-Nya sendiri (Kemungkinan ini juga bathil, karena dengan demikian ia akan menjadi mahkluk dan Khaliq pada saat bersamaan) Ia bersifat azali dan wajibul wujud dan mutlak keberadaanya (Maka hanya tinggal satu kemungkinan lagi dan hanya kemungkinan ketigalah inilah yang shohih, yakni Al Kholiq itu bersifat azali dan wajibul wujud serta mutlak adanya. Dialah Allah SWT 7
10. Dengan mengamati benda-benda dan segala apa yang ada di sekelilingnya dan apa yang berhubungan dengannya akan memberikan suatu pemahaman yang meyakinkan terhadap adanya Allah yang Maha Pencipta dan Pengatur secara pasti tanpa ada keraguan 8
11.
12. NEBULA & GALAKSI Diameter galaksi 50.000 tahuncahayadandidalamnyaterdapat100 milyarbenda-bendasebesarmatahari.Kecepatancahayaadalah 300.000 km/detik Nebula adalahkumpulan 100 milyargalaksi yang berbentuksepertibungamawar Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya) menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya meyakini pertemuan dengan Tuhanmu. Q.S. 13 ArRa’d : 2
13. Dengan memahami ketiga objek berfikir akal (alam semesta, kehidupan & manusia) orang dapat memahami adanya Al Khaliq , namun tidak mungkin baginya untuk memahami apa yang ada di luar jangkauan indra dan akalnya dalam memahami Dzat-Nya Oleh karena itu maka wajib bagi setiap muslim untuk menjadikan imannya betul-betul muncul dari proses berfikir, penelitian, memperhatikan serta bertahkim pada akalnya dalam beriman kepada Allah secara mutlak 11
15. Keimanan Kepada Al Quran Kalamullah Dalam upaya menentukan dari mana asal Al Quran, dapat di lihat dari 3 kemungkinan : Ia merupakan karangan bangsa Arab (merupakan kemungkinan yang bathil sebab Al Quran sendiri menantang mereka (bangsa Arab) untuk membuat karya yang serupa namun tidak juga berhasil) Ia merupakan karangan Muhammad SAW (merupakan kemungkinan yang bathil pula, sebab Muhammad adalah orang Arab juga, diperkuat juga dengan banyaknya hadist-hadist shahih dan mutawatir yang apabila dibandingkan dengan Al Quran tidak dijumpai adanya kemiripan dari segi gaya bahasa (uslub) Ia berasal dari Allah semata (kemungkinan inilah yang shahih sekaligus membuktikan bahwa Muhammad adalah Rosullullah. 13
16. Konsekwensi Iman Kepad Allah, Rasulullah dan Al Quran Jika kita telah beriman kepada Allah SWT, maka wajib pula untuk beriman kepada apa saja yang dikabarkan oleh-Nya, baik hal tersebut dapat dicerna oleh akal maupun tidak (ghaib) Wajib pula untuk berjalan dalam kehidupan ini sesuai dengan peraturan Allah dan wajib beri’tiqad bahwa ia diciptakan oleh Allah dan akan dihisab di hari kiamat atas segala perbuatanya di dunia Dengan demikian telah terbentuklah pemikiran yang jernih tentang apa yang ada di balik kehidupan, alam semesta dan manusia serta alam sebelum dan sesudah dunia. Dan bahwasanya terdapat tali penghubung antara dunia dengan kedua alam tersebut. Dengan demikian telah terurailah uqdatun kubro itu secara pasti kebenaranya dengan Aqidah Islamiyah. 7/26/2010 14
17. Aturan Allah Hisab Allah Akan kemana setelah hidupnya? Darimana asal manusia? Apa tujuan hidupnya? Pencipta Allah Beribadah Kepada Allah
18. Apabila manusia telah berhasil memecahkan hal tadi ia dapat beralih untuk memikirkan kehidupan dunia serta mewujudkan mafahim yang benar (terhadap dunia). Pemecahan itu pula yang menjadi dasar bagi berdirinya suatu prinsip ideologis kehidupan (mabda) yang membentuk jalan menuju kebangkitan suatu kaum Mabda itu pula yang akan menjadi dasar bagi tumbuh kembangnya peradaban (hadloroh) suatu kaum Juga menjadi dasar bagi peraturan-peraturan hidupnya, dan juga menjadi dasar untuk mendirikan negara Dengan demikian dasar bagi berdirinya Islam, baik secara fikrah (ide dasar) maupun thoriqoh (metode pelaksanaan) adalah Aqidah Islam 16
19. Kesimpulan Apabila semua ini (iman kepada Allah, malaikat, kitabullah, Nabi & Rosul, Hari Kiamat serta Takdir baik buruk dari Allah) telah terbukti kebenaranya, maka wajib pula beriman kepada syariat Islam (sebagaimana terhadap Aqidah Islam) Bangkitnya manusia tergantung dari landasan kehidupan (aqidah)nya, yang merupakan jawaban dari pertanyaan mendasar tentang kehidupan 17