4. Analisa SWOT:
Strength (Kekuatan)
- Bahan baku Klappertaart mudah didapat
- Bajan baku relatif murah
- Proses pembuatannya mudah.
Weakness (Kelemahan)
- Tidak tahan lama karena tidak menggunakan bahan pengawet
- Porsi tidak terlalu besar karena menggunakan bahan-bahan
berkualitas
- Proses penyimpanannya membutuhkan suhu yang dingin agar
tidak mudah basi. Hasilnya pun tergantung dari ketelitian dan
ketelatenan saat mengaduk bahan isian agar tidak berkerak
dan gosong.
5. Opportunity (Kesempatan)
- Dapat melayani pesanan snack box atau katering.
- Dapat membuka gerai toko kue yang menjual
Klappertaart sendiri
Threat (Ancaman)
- Adanya pesaing yang muncul jika Klappertaart laris
- Penyimpanan yang salah dapat menyebabkan
Klappertaart mudah basi dan tidak dapat
dikonsumsi
6. 1. Nama Perusahaan
2. Lokasi Perusahaan
3. Jenis Usaha
4. Perizinan Usaha
5. Sumber Daya Manusia
6. Aspek Produksi
7. Aspek Pemasaran
7. Setiap perusahaan harus memiliki nama dan
pendiri sebagai identitas perusahaan.
Contoh: Nama perusahaan adalah Nerro
Pattiserie, dengan pendiri perusahaan terdiri
dari 2 orang.
8.
9. Lokasi usaha ditentukan di daerah yang dekat
dengan bahan baku, tidak jauh dari lokasi
pengelola, dan tidak terlalu jauh dari
jangkauan pasar atau tempat membeli bahan
yang akan dituju.
Tahap awal ini bisa menggunakan salah satu
ruangan di rumah atau menyewa rumah di
sekitar tempat tinggal.
10. Izin usaha yang diperlukan:
- NPWP dari kantor pajak
- Akte Notaris dari kantor notaris
- SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)/TDP
(Tanda Daftar Perusahaan) dari Dinas
Perindustrian Kota/Kabupaten
- Izin PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga)
dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten
11. Sumber Daya Manusia terdiri dari 3 orang
pendiri yang mempunyai tugas sebagai
berikut:
1. Penanggung Jawab Produksi
2. Penanggung jawab Pemasaran
3. Penanggung Jawab Administrasi Keuangan
12. Dalam usaha produk Klappertaart, selain
menggunakan Kelapa Muda sebagai bahan
utamanya, juga diperlukan alat-alat dalam
proses pembuatannya. Berikut adalah biaya
yang diperlukan dalam proses pembuatan
Kalppertaart dengan asumsi Kelapa Muda
yang digunakan sebanyak 3 buah per
produksinya.
13. No Jenis Alat Jumlat (Unit) Harga (Rp.) Jumlah (Rp)
1. Timbangan 1 0 0
2. Baskom 2 0 0
3. Sendok 4 0 0
4. Whisker 1 0 0
5. Panci 1 0 0
6. Kompor 1 0 0
7. Saringan 1 0 0
Jumlah 0
14. No Bahan Baku Jumlah Harga (Rp)
1. Tepung Terigu 75 gr 1000
2. Teoung Custard 25 gr 3500
3. Telur 6 buah 8750
4. Air ½ gelas 0
5. Susu cair 1 Liter 12000
6. Butter atau Margarin 150 gr 6000
7. Gula Pasir 150 gr 2400
8. Kelapa Muda 3 buah 20000
53560
15. Jumlah Tenaga Kerja
Administrasi 1
Produksi 1
Pemasaran 1
4. Harga hasil produksi
No Satuan Harga (Rp)
1. Kemasan 1 cup alumunium foil 5000
16. Diasumsikan dalam satu kali proses produksi digunakan 1 Liter susu
yang akan menghasilkan sekitar 40 cup Klappertaart. Perhitungan
biaya produksi dan keuntungannya adalah sebagai berikut:
1. Biaya Variabel
No Bahan Jumlah Harga
1. Tepung Terigu 75 gr 1000
2. Teoung Custard 25 gr 3500
3. Telur 6 buah 8750
4. Air ½ gelas 0
5. Susu cair 1 Liter 12000
6. Butter atau Margarin 150 gr 6000
7. Gula Pasir 150 gr 2400
8. Kelapa Muda 3 buah 20000
9. Alumunium Foil cup 40 buah 28000
10. Kemasan 40 buah 30000
Jumlah 111560
17. 2. Biaya Tetap
Rp.
Tenaga Kerja (3 orang) 30000
Penyusunan Alat 10000
Total 40000
3. Total Biaya
-Total biaya = Biaya variabel + Biaya tetap
= Rp. 111560 + 40000
= Rp. 151560
4. Penerimaan Kotor:
-Penerimaan kotor = Jumlah produksi x Harga Produksi
Jumlah (bungkus) Satuan (Rp.) Total (Rp.)
40 5000 200000
18. 5. Pendapatan Bersih (Laba)
- Pendapatan= Penerimaan kotor – Total biaya bersih
= Rp. 200000 – 151560
= 48440
Jadi, perkiraan pendapatan untuk satu kali
produksi, yaitu sebanyak 1 L susu, akan
mendapatkan laba/keuntungan sebesar
Rp. 48440
19. Gunakan strategi promosi yang sudah
dijelakan oleh guru pada pertemuan
sebelumnya ditambahn dengan penjelasan
dari buku di halaman 163.
20. BEP digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian
modal atau investasi suatu kegiatan usaha atau sebagai
penentu batas pengembalian modal.
BEP adalah suatu keadaan dimana usaha tidak memperoleh
laba dan tidak menderita kerugian.
BEP adalah alat analisis untuk mengetahui batas nilai
produksi suatu usaha untuk mencapai nilai impas yang
artinya tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan.
Suatu usaha dikatakan layak jika nilai BEP produksi lebih
besar daripada jumlah unit yang sedang diproduksi saat ini
dan BEP harga harus lebih rendah daripada harga yang
berlaku saat ini.
21. BEP Produksi = Total Biaya
Harga Penjualan
BEP Harga = Total Biaya
Total Produksi
Jika biaya produksi yang dikeluarkan untuk pembuatan
Klappertaart sebesar Rp. 151560,-/sekali pembuatan,
sedangkan total produksi menghasilkan 40 bungkus per
produksi, dan jika harga Klappertaart dihargai Rp. 5000 per
cup maka:
BEP Produksi = Rp. 151560 = 30 bungkus
Rp. 5000
BEP Harga = Rp. 151560 = Rp. 3789
Rp. 40 bks
22. Buatlah Bussiness Plan tentang produk Makanan
Khas Daerah yang akan kalian produksi untuk
kegiatan Bazaar pada tanggal 5 November sesuai
dengan langkah-langkah yang sudah dijelaskan.
Laporkan bussiness plan produkmu dalam sebuah
presentasi Produk yang akan disajikan pada
tanggal 14 Oktober 2016