2. PENGERTIAN SISTEM EPS
Sistem EPS (Elektronik Power Stering) adalah sistem
yang membantu pengoperasian stering waktu
dibelokkan dengan menggunakan motor listrik,
dipakai pada kendaraan sedang dan kecil.
Fungsinya untuk meringankan tenaga untuk
memutar steering wheel
4. 1. Kontrol Unit/Control Module
Fungsi utamanya sebagai pengontrol tenaga dan
arah putaran motor.
Dilengkapi dengan Onboard Diagnostic System.
5. 2. Sensor Kecepatan / VSS
Fungsinya untuk mendeteksi kecepatan kendaraan.
Biasanya dipasang pada transmisi.
VSS akan membangkitkan sinyal secara proposional
tergantung kecepatan kendaraan yang selanjutnya
sinyal tersebut akan dikirim ke speedometer dan
control modul.
6. 3. Sensor Torque
Fungsinya untuk mendeteksi besarnya gaya yang
dibutuhkan serta arah gerakan steering wheel, yang
dikonversikan menjadi sinyal tegangan listrik untuk
dikirim ke control modul.
10. 7. Sinyal putaran / Noise Suppressor
Sinyal putaran yang diambilkan dari ignation coil
melalui noise suppresor memberikan informasi ke
kontrol modul mesin berputar atau tidak
11. Cara Kerja Sistem EPS
Saat kunci diputar ke posisi ON, Control Module memperoleh arus
listrik untuk kondisi stand-by bersamaan dengan itu indikator EPS
pada panel instrumen menyala.
Saat mesin hidup, Noise Suppressor segera menginformasikan pada
Control Module untuk mengaktifkan motor listrik dan clutch pun
langsung menghubungkan motor dengan batang setir.
Salah satu sensor yang terletak pada steering rack bertugas
memberi informasi pada Control Module ketika setir mulai diputar.
Disebut Torque Sensor.
Torque sensor akan mengirimkan informasi sejauh apa setir diputar
& seberapa cepat putarannya. Dengan dua informasi tersebut,
Control Module segera mengirim arus listrik sesuai yang
dibutuhkan ke motor listrik untuk memutar gigi kemudi. Dengan
begitu proses memutar setir menjadi ringan.
Vehicle Speed Sensor bertugas begitu mobil mulai melaju. Sensor
ini menyediakan informasi bagi control module tentang kecepatan
kendaraan. Pada kecepatan tinggi, umumnya dimulai sejak 80
km/jam, motor elektrik akan dinonaktifkan oleh Control Module.
12. Cara Kerja Sensor Torque
Masih ingat fungsi sensor Torque ???
1). Saat posisi stir lurus
Tidak terjadi puntiran pada torque bar sehingga
tidak terjadi penyimpangan putaran antara input
shaft dengan output shaft maka slider diam dan steel
ball ditengah dan tidak menyebabkan lever
potensiometer bergerak
13.
14.
15. 2. Saat stir diputar kekanan/kekiri
Apabila stir diputar akan menyebabkan puntiran
pada torque bar sehingga terjadi penyimpangan
antara input shaft dan output shaft maka slider
bergerak keatas atau ke bawah, arah gerakan ini
menyebabkan lever potensiometer bergerak dan
akan merubah nilai resistansi yang akan dikirimkan
ke kontrol modul.
16.
17. Diagnosa dan Perbaikan Kerusakan EPS
Bila terjadi kerusakan pada sistem kelistrikan atau
pada komponen elektronik atau sensor dapat
dideteksi dengan kedipan lampu indikator “EPS”
yang terdapat pada instrumen panel.
18. Prosedur untuk diagnosa
Mencari monitor coupler
Menghubungkan kabel terminal A dan B pada monitor
coupler
Memutar steering kekanan dan kekiri dan tarik rem
parkir.
Menghidupkan mesin
Bila terjadi kerusakan akan ditunjukkan oleh kedipan
lampu indikator pada dashboard.
Setelah tahu jumlah kedipan lihat kode kedipan pada
buku manual, maka kerusakan pada sistem EPS akan
nampak.
20. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam diagnosa:
Kode kerusakan akan ditampilkan dari yang terkecil.
Kode kerusakan akan tersimpan di memori control
module, sehingga setelah perbaikan pastikan direset
dengan cara melepas baterai.
Kode kerusakan 22 akan ditunjukkan pada saat
ignation swicth ON
21. Contoh fully electric : Toyota Yaris dan Vios, Honda
Jazz, Suzuki Karimun dan Swift
Contoh semi electric : Chevrolet Zafira dan Mercedes
Benz A-Class.