Buku ini membahas strategi untuk mencapai kemenangan dakwah di kampus, termasuk membentuk masyarakat kampus berbasis nilai-nilai Islam dan pemerintahan kampus yang menerapkan syariat Islam. Enam kerangka strategis yang diusulkan adalah dakwah prestasi, kader yang kreatif dan banyak, dakwah yang kaya ruang lingkup, pemimpin yang kuat, memaksimalkan peran organisasi kemahasiswaan Islam, dan perbaikan internal organisasi.
2. Intisari Buku Menuju Kemenangan Dakwah Kampus
Menuju Kemenangan Dakwah Kampus
Judul Buku : Menuju Kemenangan Dakwah Kampus
Penulis : Ahmad Atian
Penerbit : Era Adicitra Intermedia, Solo
Cetakan Ke : 1
Tahun Terbit : Jumadil Ula 1431 H/Mei 2010
Tebal Buku : xxii + 202 halaman
Menjelang Pemilu Legislatif 2009 lalu, sebuah televisi swasta
menggelar acara Uji Kandidat. Malam itu, hadir Tifatul
Sembiring sebagai peserta. Pada sesi awal setiap peserta diuji
dengan kata berkait. Presenter membacakan kata/istilah, dan
peserta harus menjawabnya dengan kata/istilah yang terkait
erat. Salah satu kata yang dibacakan presenter acara itu
adalah: "Dakwah". Dengan cepat, hampir tanpa jeda waktu
Tifatul langsung menjawab: "Kampus!".
Itu hanya sebuah contoh betapa dakwah dan kampus adalah
hal yang sangat erat dalam dunia Islam modern, termasuk di
Indonesia. Sama seperti Tifatul, banyak diantara kita yang
juga akan mengucapkan "kampus" untuk meneruskan kata
"dakwah".
Dakwah kampus memang memiliki kekhasannya sendiri dari
dakwah-dakwah pada segmen lainnya. Ia identik dengan
idealisme, semangat, dan jiwa muda. Dakwah kampus juga
menjadi basis penyuplai kader. Dari dakwah kampus lahirlah
kader-kader yang kemudian menjadi tulang punggung
dakwah. Banyak qiyadah yang dihasilkan dari sana. Tidak
Bersama Dakwah
3. Intisari Buku Menuju Kemenangan Dakwah Kampus
salah jika kemudian dakwah kampus disebut sebagai
primadona.
Kesuksesan mengelola dakwah kampus ini, dengan demikian,
akan menjadi kontribusi sangat besar bagi kesuksesan
dakwah secara makro. Kemenangan dakwah kampus ini,
dengan demikian, adalah kemenangan awal bagi dakwah
seluruhnya; di segala lini dan bidang kehidupan. Tentu saja,
kemenangan dakwah kampus tidak hanya sekedar diukur dari
keberhasilan mendudukkan kader dakwah sebagai presiden
BEM. Tidak hanya diukur dengan maraknya masjid oleh
kegiatan keislaman. Bukan hanya itu.
Buku Menuju Kemenangan Dakwah Kampus karya Ahmad
Atian ini mengajak para Aktifis Dakwah Kampus (ADK)
untuk menggapai kemenangan dakwah kampus dalam
maknanya yang lebih luas. Yakni kemenangan dakwah
kampus yang secara fisik terwujud dalam dua hal besar, yaitu
terwujudnya masyarakat kampus madani sejahtera dan
terciptanya pemerintahan kampus yang adil dan berdaulat.
Masyarakat kampus madani yang dimaksud di sini adalah
masyarakat kampus yang hidup dalam nilai-nilai Islam.
Sementara pemerintahan kampus yang berdaulat berarti
pemerintahan kampus yang menerapkan nilai-nilai Islam
dengan identitas demokratis-aspiratif, kreatif dan berdaya,
yang melekat padanya. Pemerintahan kampus di sini bukan
sebatas pemerintahan mahasiswa, tetapi juga birokrasi
kampusnya.
Untuk mencapai kemenangan dakwah kampus ini, diperlukan
enam kerangka strategis yang merupakan format dakwah
Bersama Dakwah
4. Intisari Buku Menuju Kemenangan Dakwah Kampus
kampus masa depan: dakwah prestatif, creative majority,
dakwah kaya, ketokohan sosial, kepemimpinan sejati, dan
maskimalisasi peran mujahidah dakwah kampus.
Dakwah prestatif artinya dakwah kampus harus menjadi
rahim bagi karya-karya besar. Dakwah kampus harus menjadi
basis prestasi. Creative Majority berarti dakwah kampus
harus memiliki kapabilitas dalam dua hal sekaligus; kualitas
dan kuantitas. Kadernya banyak dan tangguh. Berawal dari
kader-kader yang kreatif, inovatif, dan pandai berstrategi.
Dengan demikian pos-pos strategis dalam kampus telah diisi
oleh ADK dan berada dalam koordinasi DK.
Dakwah Kaya maksudnya dakwah kampus menjadi benar-
benar kaya dalam 10 hal: kaya hati, kaya akhlak, kaya ilmu,
kaya materi, kaya kader, kaya visi dan cita-cita, kaya ide dan
gagasan, kaya strategi dan rekayasa, kaya hubungan dan
jaringan, serta kaya amal.
Ketokohan sosial dalam konteks menuju kemenangan
dakwah kampus berarti menabur kiprah terbaik (KT) di
tengah-tengah umat sekaligus membangun kepercayaan atau
pengakuan umat terhadap kapasitas DK (Kp). Ketokohan
Sosial (KS) menjadi semakin besar saat KT dan Kp
meningkat nilainya.
Kepemimpinan Sejati artinya DK harus melahirkan para
pemimpin sejak di dunia kampus yang efektif dan kuat.
Meskipun dalam Bab 3 buku ini hanya dibatasi dalam
kepemimpinan di LDK, kepemimpinan tangguh juga
diperlukan di BEM dan berbagai pos strategis lainnya,
Bersama Dakwah
5. Intisari Buku Menuju Kemenangan Dakwah Kampus
termasuk birokrasi kampus. Dalam kaitan ini (juga semua
langkah menuju kemenangan dakwah kampus) terlihat begitu
pentingnya peran ADK Permanen.
Maksimalisasi Kiprah Mujahidah DK. Hampir semua LDK
telah memiliki departemen keputrian atau sejenisnya. Yang
diperlukan adalah bagaimana memaksimalkan para
mujahidah dakwah kampus ini sehingga dakwah kepada
muslimah yang jumlahnya lebih besar menjadi efektif.
Enam kerangka strategis dakwah kampus ini bisa dicapai
dengan terlebih dahulu melakukan perbaikan internal dakwah
kampus melalui dua tahap. Tahap I bersifat umum yang harus
dilaksanakan pada sluruh cakupan dan tataran. Yakni
meliputi: kembali kepada ashalah dakwah kampus,
menghapus trauma persepsi, dan berkomitmen dengan sikap
terbaik. Lalu tahap II berada pada tataran kebijakan, bersifat
khusus, dan dilaksanakan oleh qiyadah. Ia terdiri atas;
membuka kran komunikasi dan informasi serta memunculkan
kepemimpinan baru.
Lebih jelas dan lengkapnya tentu Antum, khususnya para
aktifis dakwah kampus harus membaca sendiri buku Menuju
Kemenangan Dakwah Kampus ini secara lengkap. Buku
ketujuh dari 100 buku pengokohan tarbiyah ini memang
spesial untuk para mujahid kampus, para ADK, agar seperti
judulnya, dengan panduan ini dakwah kampus akan mencapai
kemenangannya.
Bersama Dakwah