1. Cara Mengetahui komponen Baik Atau Tidak
1) Cara Menguji Kondensator (Capasitor)
Caranya adalah dengan langkah- langkah berikut di bawah ini:
1) Mula- mula saklar multimeter diputar ke atas. Tanda panah ke atas tepatnya R x Ohm
2) Kalibrasi sampai jarum multimeter menunjukkan angka nol tepat saat dua colok (+) dan colok () dihubungkan. Putar adjusment untuk menyesuaikan.
3) Hubungkan colok (-) dengan kaki berkutub negatif kondensator, sedangkan colok (+) dengan
kaki positif kondensator. Lihat jarum. Apabila bergerrak dan tidak kembali berarti komponen
tersebut masih baik. Jika bergerak dan kembali tetapi tidak seperti posisi semula berarti
komponen rusak. Dan apabila jarum tidak bergerak sama sekali dipastikan putus.
2) Cara Menguji Resistor
Walaupun komponen ini tidak memiliki kutub negatif dan positif tetapi dengan multimeter
kita akan menguji kualitasnya. Tidak menutup kemungkinan adanya kerusakan yang disebabkan
oleh beberapa faktor, salah satu diantaranya karena terbakar/korsleting karena tidak tahan
menahan arus yang lebih besar dari nilainya.
Untuk mengujinya dengan multimeter kita boleh membolak-balik kaki resistor ataupun
sebaliknya membolak-balik colok (+) dan colok (-).
Langkah- langkah pemeriksaan resistor:
1. Memutar saklar sampai pada posisi R x Ohm.
2. Kalibrasi dengan menghubungkan colok (+) dan colok (-). Kemudian memutar penyetel sampai
jarum menunjuk pada angka nol (0). Atau putar control adjusment untuk menyesuaikan.
3. Setelah itu kita hubungkan pencolok (+) pada salah satu kaki resistor, begitu pula colok (-) pada
kaki yang lain.
4.
Perhatikan jarum penunjuk. Apakah ia bergerak penuh atau sebaliknya jika bergerak dan tak
kembali berarti komponen masih baik. Bila sebaliknya jarum penunjuk skala tidak bergerak
berarti resistor rusak.
2. 5. Komponen resistor yang masih baik juga bisa dinilai dengan sama atau tidak nilai komponen
resistor yang tertera pada gelang-gelang warnanya dengan pengukuran melalui multimeter.
3) Cara Menguji Transformator (Trafo)
Transformator saat kita beli harus dan wajib untuk kita check apakah masih baik dan
berfungsi. Karena untuk trafo biasanya tidak diberi garansi apabila rusak setelah dibeli. Hal ini
dimungkinkan adanya pemutusan hubungan di gulungan/lilitan sekunder atau primer.
Langkah- langkah:
1. Putar multimeter saklar pada posisi Ohm 1x.
2. Kalibrasi.
3. Hubungkan colok (-) dengan salah satu kaki di gulungan primer, colok (+) pada kaki yang lain di
gulungan primer. Bila jarum bergerak maka trafo dalam keadaan baik.
4. Pada gulungan sekunder lakukan hal yang sama. Apabila jarum multimeter bergerak-gerak maka
trafo dalam keadaan baik. Selisih nilai sama dengan selisih tegangan yang tertera pada trafo.
5. Letakkan colok (-) atau colok (+) ke salah satu kaki di gulungan primer kemudian colok yang
lain ke gulungan sekunder. Apabila jarum tidak bergerak maka trafo dalam keadaan baik,
menandakan tidak adanya korsleting gulungan primer dengan sekunder dengan body trafo.
Lakukan hal sebaliknya.
6. Langkah terakhir, letakkan colok (-) atau colok (+) ke salah satu kaki di gulungan primer atau
sekunder kemudian colok yang lain ke plat pengikat gulungan yang berada di tengah. Apabila
jarum tidak bergerak maka trafo dalam keadaan baik, menandakan tidak adanya korsleting
gulungan dengan body trafo.
4) Cara Menguji Dioda
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog/digital. Multitester
atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) , dimana jenis
ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri, dimana secara konstruksi polaritas batere
yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya.
3. Atau dengan perkataan lain, terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip
batere, sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere.
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah
sebagai berikut :
1. Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah
2. Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut
3. Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest
sedangkan terminal – (negatip) meter dengan Katoda dioda. (hubungan ini adalah
reverse).
4. Dalam posisi semacam ini, jika dioda masih baik, maka jarum meter tidak akan bergerak.
Namun jika dalam posisi ini jarum bergerak, maka dapat dikatakan dioda terhubung
singkat (rusak).
5. Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya, dimana Anoda dihubungkan dengan
negatip meter dan Katoda dengan positip meter. (hubungan ini adalah forward),
6. Dalam posisi semacam ini, jika dioda masih baik, maka jarum meter akan bergerak.
Namun jika dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak, maka dapat dikatakan dioda
putus (rusak).
5) Cara Menguji Silicon Controlled Rectifier (SCR)
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda,
namun dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate
dengan pulsa positip. Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate, kemudian
diberikan sumber positip dari meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya, maka
akan tampak gerakan jarum ohmmeter yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi
ini menyatakan SCR masih layak digunakan. Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada
nilai resistansi yang tinggi, maka dikatakan kondisi SCR menyumbat atau rusak.
6) Cara Menguji Light Emitting Diode (LED)
4. LED adalah singkatan dari light emiting diode atau dalam bahasa indonesia biasa d iartikan
sebagai dioda yang dapat memancarkan cahaya. Seperti dioda, LED memiliki kutub anoda (+)
dan kutub katoda (-) dan bekerja pada tegangan 1,6 Volt. Seperti yang terlihat pada gambar 1.
Cahaya yang dipancarkan bervariasi jenisnya deradasarkan bahan pembentuknya. LED yang
banyak beredar dipasaran adalah LED cahaya tampak.
Pengujian LED
Pengujian LED bertujuan untuk menentukan kelayakan LED dan menetukan jenis kutubnya.
1. Dari pengujian di peroleh data sebagai berikut: Ketika probe positif multimeter
dihubungkan ke kutub yang panjang (anoda) dan probe negatif multimeter dihubungkan
ke kutub yang pendek (katoda), LED tidak menyala.
2. Ketika probe positif multimeter dihubungkan ke kutub yang pendek (katoda) dan probe
negatif multimeter dihubungkan ke kutub yang panjang (anoda), LED menyala.
Analisa Data
Dari data yang diperoleh, diketahui bahwa ketika probe positif multimeter dihubungkan ke
kutub yang pendek (katoda) dan probe negatif multimeter dihubungkan ke kutub yang panjang
(anoda), LED menyala. Sedangkan kutub katoda itu sendiri merupakan kutub negatif.
Seharusnya, jika kita lihat dari prinsipnya bahwa bias forward (dioda menyala) terjadi jika kutub
anoda led dihubungkan ke kutub positif sumber tegangan. Dari analisa di atas dapat kita pahami
bahwa probe positif multimeter mewakili kutub negatif sumber tegangannya.
7) Cara Menguji Transistor
Transistor ekivalen dengan dua buah dioda yang digabung, sehingga prinsip pengujian dioda
diterapkan pada pengujian transistor. Untuk transistor jenis NPN, pengujian dengan jangkah
pada x100, penyidik hitam ditempel pada Basis dan merah pada Kolektor, jarum harus
meyimpang ke kanan. Bila penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum harus ke kanan lagi.
Kemudian penyidik merah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus tidak
menyimpang dan bila penyidik hitam dipindah ke Emitor jarum juga harus tidak menyimpang.
5. Selanjutnya dengan jangkah pada 1 k penyidik hitam ditempel pada kolektor dan merah, pada
emitor, jarum harus sedikit menyimpang ke kanan dan bila dibalik jarum harus tidak
menyimpang. Bila salah satu peristiwa tersebut tidak terjadi, maka kemungkinan transistor rusak.
Untuk transitor jenis PNP, pengujian dilakukan dengan penyidik merah pada Basis dan hitam
pada Kolektor, jarum harus meyimpang ke kanan. Demikian pula bila penyidik merah dipindah
ke Emitor, jarum arus menyimpang ke kanan lagi. Selanjutnya analog dengan pangujian NPN.
Kita dapat menggunakan cara tersebut untuk mengetahui mana Basis, mana Kolektor dan
mana Emitor suatu transistor dan juga apakah jenis transistor PNP atau NPN. Beberapa jenis
multimeter dilengkapi pula fasilitas pengukur hFE, ialah salah parameter penting suatu transistor.
Dengan circuit seperti pada gambar, dapat diperkirakan bahan transistor. Pengujian cukup
dilakukan antara Basis dan Emitor, bila voltage 0.2 V germanium dan bila 0.6 V maka
kemungkinan silicon