SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  13
Nama Kelompok :
1. Rosmayanti (16416248201067) FM16C
2. Rodiah Empon (16416248201049) FM16B
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN ILMU
KOMPUTER
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN
KARAWANG
2016/2017
PENGERTIAN PASTA
Sediaan semi padat yang
mengandung satu atau lebih
bahan obat yang digunakan untuk
pemakaian topikal. (Menurut FI
Edisi IV)
KARAKTERISIK
SEDIAAN PASTA
1. Daya absorbsi pasta lebih besar
2. Sering digunakan untuk mengabsorbsi
sekresi cairan serosal pada tempat
pemakaian.
3. Tidak sesuai dengan bagian tubuh yang
berbulu.
4. Mengandung satu atau lebih bahan obat
yang ditujukan untuk pemakaian
luar/topikal.
5. Konsistensi lebih kenyal dari unguentum.
6. Tidak memberikan rasa berminyak seperti
unguentum.
7. Memiliki persentase bahan padat lebih
besar daripada salep yaitu mengandung
PENGGOLONGAN PASTA
1. Pasta Berlemak
Pasta berlemak merupakan suatu salep yang
mengandung lebih dari 50% zat padat (serbuk).
Contoh pasta berlemak adalah
AcidiSalicyliciZinciOxydi Pasta (F.N. 1978), Zinci
Pasta (F.N. 1978) dan ResorcinoliSulfurici Pasta (F.N.
1978).
2. Pasta Kering
Mengandung ± 60% zat padat (serbuk).
3. Pasta Pendingin
Merupakan campuran serbuk minyak lemak dan
cairan berair dikenal dengan salep 3 dara
4. Pasta Dentifriciae (Pasta Gigi)
Pasta Dentifriciae (pasta gigi) adalah suatu
campuran kental terdiri dari serbuk dan Glycerinum
yang digunakan untuk pembersih gigi. Pasta gigi
digunakan untuk pelekatan pada selaput lendir untuk
memperoleh efek lokal. Misalnya, pasta gigi
METODE PEMBUATAN
PASTA1. Pencampuran
Komponen dari pasta dicampur bersama-
sama dengan segala cara sampai sediaan
yang rata tercapai.
2. Peleburan
Semua atau beberapa komponen dari pasta
dicampurkan dengan meleburkannya secara
bersamaan, kemudian didinginkan dengan
pengadukan yang konstan sampai
mengental. Komponen-komponen yang
tidak dicairkan biasanya ditambahkan pada
campuran yang sedang mengental setelah
didinginkan dan diaduk.
FORMULA STANDAR
Formula Umum / Standard
R/ Zat Aktif
Basis
Zat aktif yang sering digunakan misalnya zink okside,
sulfur dan zat aktif lain yang tentunya dapat dibuat
dalam bentuk semisolid.
Basis atau Pembawanya
Pada dasarnya basis yang digunakan dalam formulasi
sediaan pasta tidak jauh berbeda dengan basis yang
digunakan dalam formulasi sediaan salep, yaitu:
1. Basis Hidrokarbon. Eks : Vaselin untuk pasta zinc,
Parafin cair untuk pasta alluminium
2. Basis Absorpsi. Eks : Lanolin
3. Basis air – misibel. Eks : salep beremulsi.
4. Basis Larut air. Eks : PEG (polyethylene Glycol)
Zat Tambahan (pengawet, antioksidan, emolien,
emulsifier, surfaktan, zat penstabil, peningkat penetrasi,
dan lainnya)
CONTOH FORMULA
STANDARR/ Zinci pastae 20
m.f. pastae
S.u.e
Dalam resep standar
Tiap 100 gram mengandung
1. ZnO 2,5 gram
2. Amylum tritici 2,5 gram
3. Vaselin flavum hingga 10 gram
Perhitungan bahan
• 𝑍𝑛𝑂 =
2,5 𝑔
100 𝑔
× 20 𝑔 = 0,5 𝑔 = 500 𝑚𝑔
• 𝐴𝑚𝑦𝑙𝑢𝑚 𝑡𝑟𝑖𝑡𝑖𝑐𝑖 =
2,5 𝑔
100 𝑔
× 20 𝑔 = 0,5 𝑔 = 500 𝑚𝑔
• 𝑉𝑎𝑠𝑒𝑙𝑖𝑛 𝑓𝑙𝑎𝑣𝑢𝑚 =
10 𝑔
100 𝑔
× 20 𝑔 = 2 𝑔 = 2000 𝑚𝑔
CONTOH FORMULA
STANDARPenimbangan Bahan
1. ZnO 500 mg
2. Amylum tritici 500 mg
3. Vaselin flavum 2000 mg
Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Kalibrasi timbangan
3. Ayak ZnO menggunakan ayakan no 100 mesh
4. Masukkan Amylum tritici kedalam mortir, gerus
5. Tambahkan sebagian vaselin flavum gerus
hingga homogen
6. Tambahkan ZnO yang sudah diayak gerus hingga
homogen
7. Tambahkan sisa vaselin flavum gerus hingga
homogen
8. Keluarkan sediaan dari dalam mortir, masukkan
PERBEDAAN SEDIAAN
PASTA DENGAN SALEP
1. Persentase bahan padat lebih besar, sehingga
menjadi kental dan kaku dibanding salep.
2. Daya absorbsi pasta lebih besar (karena
persentase bahan padatnya lbh tinggi)
3. Lebih sering digunakan untuk mengabsorbsi
sekresi cairan serosal pada tempat pemakaian.
4. Cocok untuk luka akut.
KEUNTUNGAN
SEDIAAN PASTA1. Mengikat cairan sekret (eksudat)
2. Tidak mempunyai daya penetrasi gatal dan
terbuka, sehingga mengurangi rasa gatal lokal.
3. Lebih melekat pada kulit sehingga kontaknya
dengan jaringan lebih lama.
4. Konsentrasi lebih kental dari salep
5. Daya adsorpsi sediaan pasta lebih besar dan
kurang berlemak dibandingkan dengan sediaan
salep.
KERUGIAN SEDIAAN
PASTA
1. Karena sifat pasta yang kaku dan tidak dapat
ditembus, pasta pada umumnya tidak sesuai untuk
pemakaian pada bagian tubuh yang berbulu
2. Dapat mengeringkan kulit dan merusak lapisan
KESIMPULAN
Kelebihan Pasta
1. Pasta mengikat cairan secret, pasta lebih baik
dari unguentum untuk luka akut dengan tendensi
mengeluarkan cairan
2. Bahan obat dalam pasta lebih melekat pada
kulit sehingga meningkatkan daya kerjalocal
3. Konsentrasi lebih kental dari salep
4. Daya adsorpsi sediaan pasta lebih besar dan
kurang berlemak dibandingkan dengansediaan salep.
Kekurangan Pasta
1. Karena sifat pasta yang kaku dan tidak dapat
ditembus, pasta pada umumnya tidak sesuai untuk
pemakaian pada bagian tubuh yang berbulu.
2. Dapat mengeringkan kulit dan merusak lapisan
kulit epidermis
3. Dapat menyebabkan iritasi kulit
DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh. 1988. Ilmu Meracik Obat Teori dan
Praktek. Yogyakarta : Universitas GajahMada
Anonim. 1979. Farmakope Indonesi edisi III . Jakarta:
Depkes RI
Anonim. 1995.Farmakope Indonesi edisi IV . Jakarta:
Depkes RI
http://id.scribd.com/doc/89209345/Pasta

Contenu connexe

Tendances

Tendances (20)

Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
 
Gel
GelGel
Gel
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1
 
Suppo
SuppoSuppo
Suppo
 
Pill
PillPill
Pill
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
 
Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2
 
ppt gel
ppt gelppt gel
ppt gel
 
Tablet sublingual dan bukal
Tablet sublingual dan bukalTablet sublingual dan bukal
Tablet sublingual dan bukal
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
 

Similaire à Ppt bu anggun (20)

ppt teori kel 4 tehno.pptx
ppt teori kel 4 tehno.pptxppt teori kel 4 tehno.pptx
ppt teori kel 4 tehno.pptx
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
Bentuk Sediaan.pptx
Bentuk Sediaan.pptxBentuk Sediaan.pptx
Bentuk Sediaan.pptx
 
Ppt fts
Ppt ftsPpt fts
Ppt fts
 
Bentuk dan cara pemberian obat
Bentuk dan cara pemberian  obatBentuk dan cara pemberian  obat
Bentuk dan cara pemberian obat
 
Laporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentumLaporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentum
 
Makalah componding
Makalah compondingMakalah componding
Makalah componding
 
Laporan Teknologi Farmasi
Laporan Teknologi FarmasiLaporan Teknologi Farmasi
Laporan Teknologi Farmasi
 
Kelompok salep
Kelompok salepKelompok salep
Kelompok salep
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat
 
Farmasetika dasara.pptx
Farmasetika dasara.pptxFarmasetika dasara.pptx
Farmasetika dasara.pptx
 
Aku titip
Aku titipAku titip
Aku titip
 
Sediaan Suspensi
Sediaan SuspensiSediaan Suspensi
Sediaan Suspensi
 
keuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasikeuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasi
 
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zr
 
tablet ( compressi)
tablet ( compressi)tablet ( compressi)
tablet ( compressi)
 
Kelompok 6 (injeksi & spray)
Kelompok 6 (injeksi & spray)Kelompok 6 (injeksi & spray)
Kelompok 6 (injeksi & spray)
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakope
 
19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.
 
Salep
SalepSalep
Salep
 

Plus de Dokter Tekno

Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKStrategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKDokter Tekno
 
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Dokter Tekno
 
User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2Dokter Tekno
 
Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1Dokter Tekno
 
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 20188. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018Dokter Tekno
 
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-127. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12Dokter Tekno
 
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalid
6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalidDokter Tekno
 
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 20185. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018Dokter Tekno
 
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018
4. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 20184. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 2018
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018Dokter Tekno
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018revDokter Tekno
 
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsakDokter Tekno
 
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasiDokter Tekno
 
Konsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan KelengkapannyaKonsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan KelengkapannyaDokter Tekno
 
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5Dokter Tekno
 
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaimPenatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaimDokter Tekno
 

Plus de Dokter Tekno (20)

Buku Saku Pasien
Buku Saku PasienBuku Saku Pasien
Buku Saku Pasien
 
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKStrategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
 
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
 
User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2
 
Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1
 
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 20188. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
 
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-127. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
 
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalid
6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalid
 
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 20185. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
 
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018
4. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 20184. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 2018
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
 
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsak
 
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
 
Skm 2018
Skm 2018Skm 2018
Skm 2018
 
Skm andi
Skm andiSkm andi
Skm andi
 
Contoh kuisioner
Contoh kuisionerContoh kuisioner
Contoh kuisioner
 
Konsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan KelengkapannyaKonsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
 
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
 
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaimPenatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
 
Overview inacbg
Overview inacbgOverview inacbg
Overview inacbg
 

Dernier

HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFRisaFatmasari
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxUswaTulFajri
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfSuryani549935
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...WulanNovianti7
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptRaniNarti
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 

Dernier (17)

HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 

Ppt bu anggun

  • 1.
  • 2. Nama Kelompok : 1. Rosmayanti (16416248201067) FM16C 2. Rodiah Empon (16416248201049) FM16B PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS TEKNOLOGI DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG 2016/2017
  • 3. PENGERTIAN PASTA Sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang digunakan untuk pemakaian topikal. (Menurut FI Edisi IV)
  • 4. KARAKTERISIK SEDIAAN PASTA 1. Daya absorbsi pasta lebih besar 2. Sering digunakan untuk mengabsorbsi sekresi cairan serosal pada tempat pemakaian. 3. Tidak sesuai dengan bagian tubuh yang berbulu. 4. Mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian luar/topikal. 5. Konsistensi lebih kenyal dari unguentum. 6. Tidak memberikan rasa berminyak seperti unguentum. 7. Memiliki persentase bahan padat lebih besar daripada salep yaitu mengandung
  • 5. PENGGOLONGAN PASTA 1. Pasta Berlemak Pasta berlemak merupakan suatu salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat (serbuk). Contoh pasta berlemak adalah AcidiSalicyliciZinciOxydi Pasta (F.N. 1978), Zinci Pasta (F.N. 1978) dan ResorcinoliSulfurici Pasta (F.N. 1978). 2. Pasta Kering Mengandung ± 60% zat padat (serbuk). 3. Pasta Pendingin Merupakan campuran serbuk minyak lemak dan cairan berair dikenal dengan salep 3 dara 4. Pasta Dentifriciae (Pasta Gigi) Pasta Dentifriciae (pasta gigi) adalah suatu campuran kental terdiri dari serbuk dan Glycerinum yang digunakan untuk pembersih gigi. Pasta gigi digunakan untuk pelekatan pada selaput lendir untuk memperoleh efek lokal. Misalnya, pasta gigi
  • 6. METODE PEMBUATAN PASTA1. Pencampuran Komponen dari pasta dicampur bersama- sama dengan segala cara sampai sediaan yang rata tercapai. 2. Peleburan Semua atau beberapa komponen dari pasta dicampurkan dengan meleburkannya secara bersamaan, kemudian didinginkan dengan pengadukan yang konstan sampai mengental. Komponen-komponen yang tidak dicairkan biasanya ditambahkan pada campuran yang sedang mengental setelah didinginkan dan diaduk.
  • 7. FORMULA STANDAR Formula Umum / Standard R/ Zat Aktif Basis Zat aktif yang sering digunakan misalnya zink okside, sulfur dan zat aktif lain yang tentunya dapat dibuat dalam bentuk semisolid. Basis atau Pembawanya Pada dasarnya basis yang digunakan dalam formulasi sediaan pasta tidak jauh berbeda dengan basis yang digunakan dalam formulasi sediaan salep, yaitu: 1. Basis Hidrokarbon. Eks : Vaselin untuk pasta zinc, Parafin cair untuk pasta alluminium 2. Basis Absorpsi. Eks : Lanolin 3. Basis air – misibel. Eks : salep beremulsi. 4. Basis Larut air. Eks : PEG (polyethylene Glycol) Zat Tambahan (pengawet, antioksidan, emolien, emulsifier, surfaktan, zat penstabil, peningkat penetrasi, dan lainnya)
  • 8. CONTOH FORMULA STANDARR/ Zinci pastae 20 m.f. pastae S.u.e Dalam resep standar Tiap 100 gram mengandung 1. ZnO 2,5 gram 2. Amylum tritici 2,5 gram 3. Vaselin flavum hingga 10 gram Perhitungan bahan • 𝑍𝑛𝑂 = 2,5 𝑔 100 𝑔 × 20 𝑔 = 0,5 𝑔 = 500 𝑚𝑔 • 𝐴𝑚𝑦𝑙𝑢𝑚 𝑡𝑟𝑖𝑡𝑖𝑐𝑖 = 2,5 𝑔 100 𝑔 × 20 𝑔 = 0,5 𝑔 = 500 𝑚𝑔 • 𝑉𝑎𝑠𝑒𝑙𝑖𝑛 𝑓𝑙𝑎𝑣𝑢𝑚 = 10 𝑔 100 𝑔 × 20 𝑔 = 2 𝑔 = 2000 𝑚𝑔
  • 9. CONTOH FORMULA STANDARPenimbangan Bahan 1. ZnO 500 mg 2. Amylum tritici 500 mg 3. Vaselin flavum 2000 mg Cara Kerja 1. Siapkan alat dan bahan 2. Kalibrasi timbangan 3. Ayak ZnO menggunakan ayakan no 100 mesh 4. Masukkan Amylum tritici kedalam mortir, gerus 5. Tambahkan sebagian vaselin flavum gerus hingga homogen 6. Tambahkan ZnO yang sudah diayak gerus hingga homogen 7. Tambahkan sisa vaselin flavum gerus hingga homogen 8. Keluarkan sediaan dari dalam mortir, masukkan
  • 10. PERBEDAAN SEDIAAN PASTA DENGAN SALEP 1. Persentase bahan padat lebih besar, sehingga menjadi kental dan kaku dibanding salep. 2. Daya absorbsi pasta lebih besar (karena persentase bahan padatnya lbh tinggi) 3. Lebih sering digunakan untuk mengabsorbsi sekresi cairan serosal pada tempat pemakaian. 4. Cocok untuk luka akut.
  • 11. KEUNTUNGAN SEDIAAN PASTA1. Mengikat cairan sekret (eksudat) 2. Tidak mempunyai daya penetrasi gatal dan terbuka, sehingga mengurangi rasa gatal lokal. 3. Lebih melekat pada kulit sehingga kontaknya dengan jaringan lebih lama. 4. Konsentrasi lebih kental dari salep 5. Daya adsorpsi sediaan pasta lebih besar dan kurang berlemak dibandingkan dengan sediaan salep. KERUGIAN SEDIAAN PASTA 1. Karena sifat pasta yang kaku dan tidak dapat ditembus, pasta pada umumnya tidak sesuai untuk pemakaian pada bagian tubuh yang berbulu 2. Dapat mengeringkan kulit dan merusak lapisan
  • 12. KESIMPULAN Kelebihan Pasta 1. Pasta mengikat cairan secret, pasta lebih baik dari unguentum untuk luka akut dengan tendensi mengeluarkan cairan 2. Bahan obat dalam pasta lebih melekat pada kulit sehingga meningkatkan daya kerjalocal 3. Konsentrasi lebih kental dari salep 4. Daya adsorpsi sediaan pasta lebih besar dan kurang berlemak dibandingkan dengansediaan salep. Kekurangan Pasta 1. Karena sifat pasta yang kaku dan tidak dapat ditembus, pasta pada umumnya tidak sesuai untuk pemakaian pada bagian tubuh yang berbulu. 2. Dapat mengeringkan kulit dan merusak lapisan kulit epidermis 3. Dapat menyebabkan iritasi kulit
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Anief, Moh. 1988. Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktek. Yogyakarta : Universitas GajahMada Anonim. 1979. Farmakope Indonesi edisi III . Jakarta: Depkes RI Anonim. 1995.Farmakope Indonesi edisi IV . Jakarta: Depkes RI http://id.scribd.com/doc/89209345/Pasta