SlideShare a Scribd company logo
1 of 141
Download to read offline
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA
PEGAWAI DI KECAMATAN ASTANAANYAR
BANDUNG
TUGAS AKHIR
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Kelulusan Ujian Akhir Program Diploma III
Program Studi Administrasi dan Keuangan
Disusun Oleh :
MUTIARA BUNDA ULIL ALBAB
NPM 11.301.309
POLITEKNIK
PIKSI GANESHA BANDUNG
2014
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP
KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN
ASTANAANYAR BANDUNG
Penulis / NPM : MUTIARA BUNDA ULIL ALBAB / 11.301.309
Program : Diploma III
Program Studi : Administrasi dan Keuangan
Lulus Ujian : 16 Juli 2014
Ketua Program Studi, Pembimbing,
Resanti Lestari S.Pd.,M.M. Widwi Handari Adji, Dra., M.M.
NIDN 04-150283-01 NIDN 04-291168-02
Mengetahui dan Disahkan Oleh
Direktur
Politektik Piksi Ganesha
DR. H. K.Prihartono AH., Drs., S,Sos., MM.
NIDN 04-100568-01
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul : PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP
KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN
ASTANAANYAR BANDUNG
Penulis / NPM : MUTIARA BUNDA ULIL ALBAB / 11.301.309
Program : Diploma III
Program Studi : Administrasi dan Keuangan
Diterima dan Disetujui Dipertahankan
Dalam Ujian Sidang
Pembimbing, Pembimbing Lapangan,
Widwi Handari Adji, Dra.,M.M. Drs. Endang Jaya
NIDN 04-291168-02 NIP 19591030.199203.1.001
LEMBAR TIM PENGUJI
Judul : PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP
KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN
ASTANAANYAR BANDUNG
Penulis / NPM : MUTIARA BUNDA ULIL ALBAB / 11.301.309
Program : Diploma III
Program Studi : Administrasi dan Keuangan
Telah Dinyatakan Lulus Dalam Ujian Sidang
Pada Tanggal 16 Juli 2014 di Bandung
Ketua Merangkap Anggota,
DR. H. K. Prihartono AH., Drs., S.Sos., MM.
NIDN 04-100568-01
Sekretaris Merangkap Anggota,
Resanti Lestari S.Pd.,M.M.
NIDN 04-150283-01
Anggota,
Widwi Handari Adji, Dra.,M.M
NIDN 04-291168-02
PERNYATAAN PENULIS
Judul Tugas Akhir
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI
KECAMATAN ANSTANAANYAR BANDUNG
Dengan ini saya menyatakan bahwa
1. Tugas Akhir saya ini adalah asli dan belum pernah dipakai untuk memperoleh
gelar profesional Ahli Madya (A.Md) baik di Politeknik Piksi Ganesha
maupun perguruan tinggi lainnya.
2. Tugas Akhir saya ini adalah karya ilmiah yang murni dan bukan hasil plagiat
atau jiplakan serta asli dari ide dan gagasan saya sendiri tanpa bantuan pihak
lain kecuali arahan dari pembimbing.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila di
kemudian hari terdapat penyimpangan yang tidak etis, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang saya peroleh serta
sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi.
Bandung, 16 Juli 2014
Yang Membuat Pernyataan
Mutiara Bunda Ulil Albab
NPM 11.301.309
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.
Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh
berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu)
orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan
menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan
kembali kepada-Nya”. (Al-Baqarah: 45-46)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan
Astanaanyar Bandung.
Adapun maksud dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi
salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Diploma III pada program
diploma jurusan Administrasi dan Keuangan di Politeknik Piksi Ganesha
Bandung.
Mengingat keterbatasan pengetahuan, kemampuan serta pengalaman yang
penulis miliki, penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan. Dengan segala upaya dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya
Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.
Penyelesaian Tugas Akhir ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesempatan
dan nikmat yang diberikan-Nya, penulis juga ingin menyampaikan terima kasih
dan penghargaan kepada:
1. Bapak DR. H. K. Prihartono AH., Drs., S.Sos., MM. selaku Direktur
Politeknik Piksi Ganesha Bandung
2. Ibu Resanti Lestari S.Pd.,M.M. selaku ketua Program Studi
Administrasi Keuangan
3. Ibu Widwi Handari Adji, Dra.,M.M. Selaku Dosen Pembimbing yang
telah memberikan bimbingan serta pengarahan dalam penulisan Tugas
Akhir ini
4. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar yang telah memberikan Ilmu
Pengetahuan yang berguna dan tidak ternilai harganya selama penulis
menjalani pendidikan akademik di Politeknik Piksi Ganesha Bandung
5. Bapak H.Dadang Iriana, SH, M.Si. selaku Camat Kecamatan
Astanaanyar Bandung
6. Drs.Syukur Sabar selaku Sekretaris Camat Kecamatan Astanaanyar
Bandung
7. Drs. Endang Jaya selaku pembimbing lapangan yang selalu membantu,
memberikan arahan dan motivasi selama penulis melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan di Kecamatan Aastanaanyar Bandung
8. Seluruh staf pegawai Kecamatan Astananyar Bandung yang telah
bersedia memberikan waktu dan kesempatan dalam pengumpulan data
sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan
9. Orang tua dan keluarga tercinta untuk setiap dukungan cinta kasih dan
doa yang diberikan. Semoga ini bisa menjadi persembahan yang
terbaik
10. Teman-teman seperjuangan dan teman-teman Administrasi dan
Keuangan angkatan 2011 atas semangat, dukungan, bantuan dan
sharing selama Praktek Kerja Lapangan hingga penulisan Tugas
Akhir, serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
terima kasih.
Penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat,khususnya bagi penulis
dan umumnya bagi pihak yang berkepentingan. Penulis juga mengharapkan saran
dan kritik yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Bandung, Juli 2014
Penulis
ABSTRAK
MUTIARA BUNDA ULIL ALBAB
11.301.309
ADMINISTRASI DAN KEUANGAN
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI
KECAMATAN ASTANAANYAR BANDUNG
Tugas Akhir : 113 halaman
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap
kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung, metode yang digunakan
penulis adalah metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan
adalah observasi,wawancara, dan penyebaran kuesioner.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan pengaruh disiplin kerja terhadap
kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung adalah sebesar 94,09%,
selain itu juga dipengaruhi faktor lain diluar penelitian sebesar 5,91%.
Permasalahan : (1) Kurangnya sikap saling menghargai antar pegawai
dalam melakukan pekerjaan (2) Waktu pulang tidak tepat.
Saran : (1) Lebih meningkatkan sikap dan etika kerja agar terjalin
hubungan kerja yang baik dan menunjang kedisiplinan dan kinerja pegawai (2)
Pemimpin harus lebih tegas dalam mengambil tindakan dan berani menghukum
setiap pegawai yang indisipliner.
Kata Kunci: Disiplin Kerja, Kinerja Pegawai
ABSTRACT
MUTIARA BUNDA ULIL ALBAB
11.301.309
ADMINISTRATION AND FINANCE
THE INFLUENCE OF WORK DISCIPLINE TO THE EMPLOYEE
PERFORMANCE AT KECAMATAN ASTANAANYAR BANDUNG
Final Report: 113 pages
This research has aimed to determine the influence of work discipline to
the employee performance at Kecamatan Astanaanyar Bandung, the method used
by the author is a quantitative method. Data collection techniques that writers do
is observation, interviews, and questionnaires.
Based on the results of the research show the influence of employee
discipline on the performance of employees in the Kecamatan Astanaanyar
Bandung amounted to 94,09%, but it is also influenced by other factors based on
the research of 5,91%.
Problems: (1) Less respect among employees to do the job (2) There is not
on time home.
Suggestions: (1) Improve the attitude and work ethic that established a
good working relationship and support the discipline and performance of
employees (2) Leaders must be more assertive in taking action and give
punishment to the indiscipline employee.
Keyword: Work Discipline, Employee Performance
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR TIM PENGUJI
PERNYATAAN PENULIS
MOTTO
KATA PENGANTAR......................................................................................i
ABSTRAK .....................................................................................................iii
ABSTRACT ...................................................................................................iv
DAFTAR ISI................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Pokok Permasalahan ...................................................................... 4
1.3 Pertanyaan Penelitian..................................................................... 4
1.4 Tujuan dan Manfaat Laporan ......................................................... 5
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN DAN METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Kajian Ilmiah................................................................................ 7
A. Manajemen.............................................................................. 7
B. Manajemen Sumber Daya Manusia .......................................... 8
C. Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia................... 9
D. Pengertian Disiplin Kerja....................................................... 13
E. Indikator-Indikator Disiplin Kerja .......................................... 13
F. Bentuk-Bentuk Disiplin Kerja ................................................ 17
G. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan ................... 18
H. Hambatan Disiplin Kerja ....................................................... 18
I. Kinerja Pegawai ..................................................................... 19
J. Penilaian Kinerja .................................................................... 20
K. Tujuan Penilaian Kinerja ....................................................... 21
L. Manfaat Penilaian Kinerja .................................................... 21
M. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ........................ 22
N. Standar Pelaksanaan Disiplin Pegawai Negeri Sipil............... 23
a. Kewajiban ....................................................................... 24
b. Larangan ......................................................................... 25
c. Jenis Hukuman Disiplin PNS........................................... 29
2.2 Metodologi Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ................ 30
A. Metodologi Penelitian ........................................................... 30
B. Definisi Operasional Variabel ............................................... 30
C. Populasi dan Sample Penelitian ............................................. 34
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 35
E. Teknik Pengolahan Data ........................................................ 36
BAB III PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA
PEGAWAI DI KECAMATAN ASTANAANYAR BANDUNG
3.1 Kondisi Topografi Kecamatan Astanaanyar Bandung ............... 40
3.2 Visi Misi Kecamatan Astanaanyar Bandung ............................. 42
3.3 Struktur Organisasi Kecamatan Astanaanyar Bandung .............. 43
3.4 Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Astanaanyar Bandung ...... 44
A. Camat ................................................................................. 44
B. Sekretaris Camat ................................................................. 44
C. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.................................. 45
D. Sub Bagian Program dan Keuangan .................................... 46
E. Seksi Pemerintahan ............................................................. 47
F. Seksi Ketentraman dan Ketertiban....................................... 47
G. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan................................ 48
H. Seksi Ekonomi Pembangunan dan Lingkungan Hidup ......... 49
I. Seksi Pelayanan................................................................... 50
3.5 Disiplin Kerja di Kecamatan Astanaanyar Bandung ................. 51
3.6 Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung ............. 52
3.7 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di
Kecamatan Astanaanyar Bandung ........................................... 53
A. Disiplin Kerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar
Bandung ............................................................................. 54
B. Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung......... 78
C. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Di Kecamatan Astanaanyar Bandung ................................ 102
C.1 Analisis Korelasi Rank Spearman ............................... 102
C.2 Analisis Korelasi Determinasi..................................... 107
D. Permasalahan yang Timbul Dalam Disiplin Kerja Dalam
Kaitannya Dengan Kinerja Pegawai di Kecamatan
Astanaanyar Bandung ...................................................... 107
E. Upaya Pemecahan Masalah yang Dilakukan Untuk Menghadapi
Permasalahan yang Timbul Dalam Disiplin Kerja Dalam
Kaitannya Dengan Kinerja Pegawai di Kecamatan
Astanaanyar Bandung ...................................................... 108
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan............................................................................. 110
4.2 Saran....................................................................................... 112
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 114
LAMPIRAN................................................................................................ 116
RIWAYAT HIDUP PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Instansi Pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan
orang-orang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas Negara
sebagai bentuk pelayanan kepada orang banyak. Tujuan instansi pemerintah
dapat dicapai apabila mampu mengolah, menggerakkan dan menggunakan
sumber daya manusia yang dimiliki secara efektif dan efisien. Peran manusia
dalam organisasi sebagai pegawai memegang peranan yang menentukan
karena hidup matinya suatu organisasi pemerintah semata-mata tergantung
pada manusia. Pegawai merupakan faktor penting dalam setiap organisasi
pemerintahan. Pegawai merupakan faktor penentu dalam pencapaian tujuan
instansi pemerintah secara efektif dan efisien. Pegawai yang menjadi
penggerak dan penentu jalannya organisasi.
Faktor sumber daya manusia ini merupakan elemen yang harus
diperhatikan oleh setiap instansi, terutama bila mengingat bahwa instansi
pemerintah yang berhubungan dengan pelayanan publik. Hal ini memaksa
setiap instansi harus dapat bekerja dengan lebih efektif, efisien dan produktif.
Dalam memberikan pelayanan publik tentunya ini akan memacu instansi
pemerintah untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hal ini
instansi pemerintah harus memperhatikan pada aspek sumber daya manusia.
Jadi manusia dapat dipandang sebagai faktor penentu, karena ditangan
manusialah segala inovasi akan direalisasi dalam upaya mewujudkan tujuan
instansi pemerintah.
Pegawai merupakan penggerak kegiatan dalam suatu instansi. Dalam
melakukan kegiatan, pegawai memerlukan petunjuk kerja dari instansi agar
pelaksanaanya sesuai dengan perencanaan dan harus didukung dengan
peraturan kerja instansi sehingga menciptakan disiplin kerja. Pelaksanaan
disiplin kerja itu sendiri harus dikelola dengan baik oleh para pegawainya
karena dengan kurangnya kedisiplinan para pegawai akan bekerja kurang
baik, kurang maksimal yang mengakibatkan kinerja instansi menjadi turun.
Pada dasarnya instansi pemerintah harus mengedepankan pelayanan publik.
Dalam hal ini ada juga yang harus diperhatikan oleh instansi, yaitu mengenai
kinerja pegawai.
Kinerja pegawai sangatlah harus diperhatikan karena merupakan salah
satu kunci keberhasilan, Apabila suatu instansi melakukan aktivitas instansi
pemerintah dengan kinerja yang kurang baik maka citra instansi akan kurang
baik. Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian yang kemudian diubah menjadi Undang-Undang Nomor 43
Tahun 1999 memberikan pengertian bahwa Pegawai Negeri adalah setiap
warga Negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang
ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas negara
lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sebagai aparatur negara, tentunya pegawai negeri sipil mempunyai tugas
yaitu tugas pemerintahan dan pembangunan. Atas dasar tersebut setiap
pegawai negeri sipil dituntut untuk dapat memberikan pelayanan dengan
sebaik-baiknya kepada masyarakat. Untuk menyelenggarakan tugas
pemerintahan dan pembangunan dengan baik maka dibutuhkan pegawai
negeri sipil yang profesional, jujur, adil dan bertanggung jawab.
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) Pegawai Negeri Sipil
adalah laporan hasil kinerja pegawai selama satu tahun yang di dalamnya
terdapat unsur-unsur yang dinilai dalam pelaksanaan pekerjaaan seorang PNS
merupakan salah satu aspek/faktor pendukung dalam rangka mewujudkan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP) atau akuntabilitas publik.
Untuk memberikan penilaian terhadap akuntabilitas tingkah laku baik
seseorang (spiritual) dapat di lihat dari unsur-unsur yang dinilai di DP3
seseorang. Unsur-unsur yang dinilai ini dapat dijadikan indikator pengukuran
kinerja seseorang selain kriteria tupoksi, yang antara lain kesetiaan, prestasi
kerja, ketaatan, tanggung jawab, kejujuran, kerjasama, prakarsa,
kepemimpinan. Pada kenyataannya, DP3 PNS yang notabene adalah daftar
penilaian yang dalam penilaiannya menggunakan azas tertutup sering
dipertanyakan objektivitasnya, karena penilaiannya yang bersifat rahasia dan
si penilai mempunyai otoritas yang mutlak dalam menilai kinerja seseorang
dengan penilaian yang bersifat rahasia.
Kecamatan Astanaanyar Bandung adalah badan pemerintahan yang
bergerak di bidang pelayanan publik yang meliputi kegiatan pengawasan,
pengendalian, dan penertiban terhadap segala sesuatu mengenai pelayanan
publik dilingkungan Kecamatan Astanaanyar Bandung. Pegawai Kecamatan
Astanaanyar Bandung merupakan instansi pemerintah yang bertugas
memberikan pelayanan kepada publik secara efektif, efisien, transparan dan
akuntabel dalam menyelenggarakan tugas negara, pemerintah dan
pembangunan. Kedudukan dan peranannya yang penting menyebabkan
pegawai-pegawainya senantiasa dituntut supaya memiliki kesetiaan dan
ketaatan penuh secara maksimal dalam menjalankan tugas-tugasnya. Oleh
sebab itu pada diri masing-masing pegawai harus ditanamkan rasa akuntabel
dalam mengemban tupoksi yang diberikan.
Sehingga berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil judul
dalam penyusunan tugas akhir ini adalah “ Pengaruh Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung ”
1.2 Pokok Permasalahan
Berdasarkan uraian latar belakang diatas serta untuk memberi batasan
terhadap permasalahan yang akan di bahas, maka yang menjadi masalah
pokok dalam tugas akhir ini, yaitu “Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja
pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung”
1.3 Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana disiplin kerja di Kecamatan Astanaanyar Bandung ?
2. Bagaimana kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung ?
3. Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Kecamatan
Astanaanyar Bandung ?
4. Permasalahan apa saja yang dihadapi dalam disiplin kerja dalam kaitannya
dengan kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung ?
5. Upaya-upaya apa saja yang dilakukan dalam menghadapi permasalahan
yang timbul dalam disiplin kerja dalam kaitannya dengan kinerja pegawai
di Kecamatan Astanaanyar Bandung ?
1.4 Tujuan dan Manfaat Laporan
A. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana disiplin kerja di Kecamatan
Astanaanyar Bandung.
2. Untuk mengetahui kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar
Bandung dalam menerapkan disiplin kerja.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja
pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung.
4. Untuk mengetahui permasalahan apa saja yang dihadapi dalam
disiplin kerja pegawai dalam kaitannya dengan kinerja pegawai di
Kecamatan Astanaanyar Bandung.
5. Untuk mengetahui upaya-upaya apa saja yang dilakukan dalam
mengatasi permasalahan yang timbul dalam peranan disiplin kerja
terhadap kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung.
B. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam
menambah ilmu praktik di lapangan dengan ilmu yang telah
ditekuni selama kuliah di program Diploma III Jurusan
Administrasi dan Keuangan.
b. Menambah pengalaman penulis agar dapat lebih baik lagi dalam
melakukan pekerjaan dan siap dalam menghadapi dunia kerja
yang sebenarnya.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan bagi para karyawan dalam mengelola
kedisiplinan di dalam perusahaan. Serta sebagai salah satu usaha
untuk meningkatkan kinerja perusahaan di masa yang akan
datang.
3. Bagi Akademis
a. Menambah pengetahuan dan menjadi bahan referensi bagi pihak-
pihak yang mengkaji topik yang berkaitan dengan masalah
bahasan dalam Tugas Akhir ini.
b. Sebagai tambahan bahan pustaka serta acuan bagi peneliti
selanjutnya dalam penyusunan Tugas Akhir mengenai Pengaruh
Disipin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai.
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN DAN METODOLOGI
PENELITIAN
2.1 Kajian Ilmiah
A. Manajemen
Manajemen dalam Bahasa Inggrisnya adalah management yang
berasal dari kata “to manage” yang mempunyai arti mengendalikan atau
mengurus. Sehingga manajemen dapat berarti bagaimana kita memimpin,
membimbing, dan mengatur semua orang menjadi karyawan (bawahan)
agar usaha yang sedang dilakukan mencapai suatu tujuan yang telah
direncanakan sebelumnya. Menurut Manullang (2001:3) Istilah
manajemen mengandung 3 (tiga) pengertian :
1. Manajemen sebagai suatu proses
2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas orang-orang yang
melaksanakan manajemen
3. Manajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu
Berangkat dari definisi diatas dapat diketahui konsep kunci dari
manajemen adalah bekerja melalui tangan orang lain, walaupun demikian
pengertiannya, pemimpin bukan berarti pasif sementara orang lain yang
digerakkan bersifat aktif, tetapi manajemen itu memiliki pengertian
fungsional, dalam arti fungsional tersebut pegawai baru dapat
dilaksanakan apabila ada kerjasama untuk mengarahkan dan mengelola
berbagai sumber daya yang ada dalam organisasi dalam rangka
mendukung tercapainya tujuan yang diinginkan, dalam hal ini simpul kerja
sama, pengaturan dan kendali yang menggerakkan orang-orang untuk
bekerja tersebut ada di tangan pimpinan, Pimpinan dapat dikatakan dinilai
berhasil, apabila dalam mencapai tujuan tidak bekerja sendirian melainkan
mampu menggerakkan orang lain dan mengelola sumber-sumber daya
lainnya yang ada dalam organisasi sehingga mampu mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
B. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari
manajemen keorganisasian yang memusatkan perhatian pada unsur
manusia. Unsur manusia (Man) ini berkembang menjadi suatu bidang ilmu
khusus untuk mempelajari bagaimana mengatur suatu bidang ilmu khusus
untuk mempelajari bagaimana mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu dan
dapat memberikan kepuasan bagi semua pihak. MSDM adalah suatu
bidang manajemen yang mempelajari hubungan dan peranan manusia
dalam organisasi atau perusahaan. Fokus yang dipelajari dalam MSDM
adalah masalah yang terkait dengan tenaga kerja manusia. MSDM adalah
suatu pendekatan dalam mengelola masalah-masalah manusia.
Ada beberapa definisi manajemen sumber daya manusia yaitu:
Menurut Hasibuan (2012:10) berpendapat bahwa :
“ MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga
kerja agar efektif membantu terwujudnya perusahaan, karyawan, dan
masyarakat.”
Menurut Handoko (2001 :4) menjelaskan :
“ Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi,
pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia
untuk mencapai baik tujuan individu maupun organisasi ”.
Dari definisi di atas dapat dilihat pentingnya peranan manajemen
dalam mengelola sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
C. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Fungsi manajemen sumber daya manusia menurut Hasibuan
(2012 :21-22-23)
1. Perencanaan
Perencanaan adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif
dan efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam
membantu terwujudnya tujuan. Perencanaan dilakukan dengan
menetapkan program kepegawaian. Program kepegawaian
meliputi pengorganisasian, pengarahan, pengendalian,
pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan.
Program kepegawaian yang baik akan membantu tercapainya
tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua
karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan
kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam
bagan organisasi. Organisasi hanya merupakan alat untuk
mencapai tujuan. Dengan organisasi yang baik akan membantu
terwujudnya tujuan secara efektif.
3. Pengarahan
Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan,
agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam
membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan
masyarakat. Pengarahan dilakukan pimpinan dengan
menugaskan bawahan agar mengerjakan semua tugasnya
dengan baik.
4. Pengendalian
Pengendalian adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan,
agar menaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja
sesuai dengan rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau
kesalahan, diadakan tindakan perbaikan dan penyempurnaan
rencana. Pengendalian karyawan meliputi kehadiran,
kedisiplinan, perilaku, kerja sama, pelaksanaan pekerjaan, dan
menjaga situasi lingkungan pekerjaan.
5. Pengadaan
Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan,
orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang
sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pengadaan yang baik
akan membantu terwujudnya tujuan.
6. Pengembangan
Pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis,
teoretis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan
dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa
depan.
7. Kompensasi
Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak
langsung, uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan
jasa yang diberikan kepada perusahaan. Prinsip kompensasi
adalah adil dan layak. Adil diartikan sesuai dengan prestasi
kerjanya, layak diartikan dapat memenuhi kebutuhan
primernya serta berpedoman pada batas upah minimum
pemerintah dan berdasarkan internal dan eksternal konsistensi.
8. Pengintegrasian
Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan
kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta
kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan. Perusahaan
memperoleh laba, karyawan dapat memenuhi kebutuhan dari
hasil pekerjaannya. Pengintegrasian merupakan hal yang
penting dan sulit dalam MSDM, karena mempersatukan dua
kepentingan yang bertolak belakang.
9. Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau
meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan,
agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun.
Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program
kesejahteraan yang berdasarkan kebutuhan sebagian besar
karyawan serta berpedoman kepada internal dan eksternal
konsistensi.
10. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan
kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit
terwujud tujuan yang maksimal. Kedisiplian adalah keinginan
dan kesadaran untuk menaati peraturan-peraturan perusahaan
dan norma-norma sosial.
11. Pemberhentian
Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari
suatu perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh
keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja
berakhir, pensiun, dan sebab-sebab lainnya.
D. Pengertian Disiplin Kerja
Secara etimologis disiplin berasal dari bahasa inggris “disciple”
yang berarti pengikut atau penganut pengajaran. Latihan dan sebagainya.
Dispilin merupakan suatu keadaan tertentu dimana orang-orang yang
tergabung dalam organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang ada
dengan rasa senang hati. Sedangkan kerja adalah segala aktivitas manusia
yang dilakukan untuk menggapai tujuan yang telah ditetapkannya.
Menurut Hasibuan (2012:193) berpendapat bahwa:
“Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati
semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi perusahaan.
Tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, sulit bagi perusahaan
untuk mewujudkan tujuannya. Jadi, kedisiplinan adalah kunci
keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.”
E. Indikator-Indikator Disiplin Kerja
Menurut Hasibuan (2012:194) pada dasarnya banyak indikator
yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan seorang pegawai, di antaranya:
1. Tujuan dan kemampuan
Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat
kedisiplinan karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas
dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi
kemampuan karyawan. Hal ini berarti bahwa tujuan (pekerjaan)
yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan
kemampuan karyawan bersangkutan, agar dia bekerja dengan
sungguh-sungguh dan disiplin dalam mengerjakannya.
2. Teladan pimpinan
Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan
kedisiplinan karyawan, karena pimpinan dijadikan teladan dan
panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus memberi
contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil, serta sesuai kata
dengan perbuatan. Dengan teladan pimpinan yang baik,
kedisiplinan bawahan pun akan baik. Jika teladan pimpinan
kurang baik (kurang berdisiplin), para bawahan pun akan
kurang disiplin.
3. Balas jasa
Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi
kedisiplinan karyawan karena balas jasa akan memberikan
kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan
pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan semakin baik terhadap
pekerjaan, kedisiplinan mereka akan semakin baik pula. Balas
jasa berperan penting untuk menciptakan kedisiplinan
karyawan. Artinya semakin besar balas jasa, semakin baik
kedisiplinan karyawan. Sebaliknya, apabila balas jasa kecil,
kedisiplinan karyawan menjadi rendah. Karyawan sulit untuk
berdisiplin baik selama kebutuhan-kebutuhan primernya tidak
terpenuhi dengan baik.
4. Keadilan
Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan,
karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya
penting, dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya.
Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian
balas jasa (pengakuan) atau hukuman, akan merangsang
terciptanya kedisiplinan karyawan yang baik. Manajer yang
cakap dalam memimpin selalu berusaha bersikap adil terhadap
semua bawahannya. Dengan keadilan yang baik, akan
menciptakan kedisiplinan yang baik pula. Jadi, keadilan harus
diterapkan dengan baik pada setiap perusahaan agar kedisiplinan
karyawan perusahaan baik pula.
5. Waskat
Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan paling
efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan.
Dengan waskat berarti atasan harus aktif dan langsung
mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan prestasi
kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan harus selau hadir di
tempat kerja agar dapat mengawasi dan memberikan petunjuk
jika ada bawahannya yang mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Waskat efektif merangsang
kedisiplinan dan moral kerja karyawan. Karyawan merasa
mendapat perhatian, bimbingan, petunjuk, pengarahan dan
pengawasan dari atasannya.
6. Sanksi hukuman
Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara
kedisiplinan karyawan. Dengan sanksi hukuman yang semakin
berat, karyawan akan semakin takut melanggar peraturan
perusahaan, sikap, dan perilaku indisipliner karyawan akan
berkurang.
7. Ketegasan
Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan
mempengaruhi kedisiplinan karyawan perusahaan. Pimpinan
harus berani dan tegas bertindak untuk menghukum setiap
karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang
telah ditetapkan. Pimpinan yang berani menindak tegas
menerapkan hukuman bagi karyawan yang indisipliner akan
disegani dan diakui kepemimpinannya oleh bawahannya.
Dengan demikian, pimpinan akan memelihara kedisiplinan
karyawan perusahaan.
8. Hubungan kemanusiaan
Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara sesama
karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu
perusahaan. Hubungan-hubungan baik bersifat vertikal maupun
horizontal yang terdiri dari Direct Single Relationship, Direct
Group Relationship, dan Cross Relationship hendaknya berjalan
harmonis. Manajer harus berusaha menciptakan suasana
kemanusiaan yang serasi serta memikat, baik secara vertikal
maupun horizontal diantara semua karyawannya.
Terciptanya Human Relationship yang serasi akan mewujudkan
lingkungan dan suasana kerja yang nyaman. Hal ini akan
memotivasi kedisiplinan yang baik pada perusahaan. Jadi,
kedisiplinan karyawan akan tercipta apabila hubungan
kemanusiaan dalam organisasi tersebut baik.
F. Bentuk-Bentuk Disiplin Kerja
Disiplin kerja menurut Handoko (2001:208) mengemukakan
bahwa terdapat dua tipe kegiatan pendisiplinan, yaitu :
1. Disiplin preventif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk
mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standar dan
aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah.
Sasaran pokoknya adalah untuk mendorong disiplin diri di antara
para karyawan. Dengan cara ini para karyawan menjaga disiplin
diri mereka bukan semata-mata karena dipaksa oleh pihak
manajemen.
2. Disiplin korektif adalah kegiatan yang diambil untuk menangani
pelanggaran-pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba
untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut. Kegiatan
korektif sering berupa suatu bentuk hukuman dan disebut sebagai
tindakan pendisiplinan (disciplinary action). Sebagai contoh bisa
berupa peringatan atau skorsing.
G. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tegak tidaknya suatu
disiplin kerja dalam suatu Instansi Pemerintah. Menurut Saydam
(2000:202), faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Besar kecilnya pemberian kompensasi
2. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan
3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan
4. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan
5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan
6. Ada tidaknya perhatian kepada pegawai
7. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya
disiplin.
H. Hambatan Disiplin Kerja
Peraturan disiplin dibuat untuk mengatur tata hubungan yang
berlaku tidak saja dalam perusahaan-perusahaan besar atau kecil, tetapi
juga pada seluruh organisasi atau badan-badan yang memperkerjakan
banyak sumber daya manusia untuk melaksanakan pekerjaan. Pembuatan
suatu peraturan disiplin dimaksudkan agar para karyawan dapat
melakukan pekerjaan tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan. Tetapi
penerapan peraturan disiplin itu banyak menemui hambatan dalam
pelaksanaannya.
Menurut Saydam (2000:286) bahwa hambatan pendisiplinan karyawan
akan terlihat dalam suasana kerja berikut yaitu:
1. Tingginya angka kemangkiran (absensi) karyawan
2. Sering terlambatnya karyawan masuk kantor atau pulang lebih
cepat dari jam yang sudah ditentukan
3. Menurunnya semangat dan gairah kerja
4. Berkembangnya rasa tidak puas, saling curiga dan saling melempar
tanggung jawab
5. Penyelesaian pekerjaan yang lambat, karena karyawan lebih sering
ngobrol daripada bekerja
6. Tidak terlaksananya supervise dan waksat (pengawasan yang
melekat dari atasan) yang baik
7. Sering terjadinya konflik antar karyawan dan pimpinan perusahaan
F. Kinerja Pegawai
Kinerja bagian dari produktivitas kerja, produktivitas berasal dari
kata “produktif” artinya sesuatu yang mengandung potensi yang digali,
sehingga produktivitas dapatlah dikatakan suatu proses kegiatan yang
terstruktur guna menggali potensi yang ada dalam sebuah komoditi atau
objek. Filosofi produktivitas sebenarnya dapat mengandung arti keinginan
dan usaha dari setiap manusia maupun kelompok untuk selalu
meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupannya. Menurut
Mangkuprawira (2007:6) “ Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dari tanggung jawab yang diberikannya”.
Dengan demikian kinerja merupakan sebuah proses untuk
menetapkan apa yang harus dicapai, dan pendekatannya untuk mengelola
dan pengembangan manusia melalui suatu cara yang dapat meningkatkan
kemungkinan bahwa sasaran akan dapat dicapai dalam jangka waktu
tertentu baik pendek maupun panjang.
G. Penilaian Kinerja
Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan
dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat
pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban
suatu instansi pemerintah serta mengetahui dampak positif dan negatif.
Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan faktor kunci guna
mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya
kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang
ada dalam organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi
dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian
tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana
kinerja pegawai.
Menurut Sugiyono (2009:29) “ Penilaian Kinerja adalah sebuah
gambaran atau deskripsi yang sistematis tentang kekuatan dan kelemahan
yang terkait dari seseorang atau suatu kelompok”
H. Tujuan Penilaian Kinerja
Menurut Dharma (2001:150) tujuan diadakannya penilaian kinerja
bagi para pegawai dapat kita ketahui dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Tujuan Evaluasi, dimana seorang manajer atau atasan menilai
kinerja dari masa lalu seorang pegawai atau bawahannya dengan
menggunakan rating deskriptif untuk menilai kinerja dan dengan
data tersebut berguna dalam keputusan-keputusan promosi,
demosi, terminasi dan kompensasi.
2. Tujuan Pengembangan, dimana seorang manajer mencoba untuk
meningkatkan kinerja seorang pegawai dimasa yang akan datang.
Sedangkan tujuan pokok dari system penilaian kinerja pegawai
adalah, sesuatu yang menghasilkan informasi yang akurat dan valid
yang berkenaan dengan perilaku dan kinerja anggota instansi
pemerintah.
I. Manfaat Penilain Kinerja
Pada umumnya orang-orang yang berkecimpung dalam dunia kerja
menilai bahwa penilaian ini merupakan bagian penting dari seluruh proses
kekaryaan dimana pegawai tersebut bekerja. Bagi pegawai, penilaian
tersebut berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti
kemampuan, kelebihan, kekurangan, dan potensi yang pada gilirannya
bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan
karir bagi instansi pemerintah, hasil penilaian tersebut sangat penting
artinya dan peranaanya dalam pengambilan keputusan. Adapun secara
terperinci menurut Handoko (2001:69) manfaat penilaian kinerja bagi
instansi pemerintah adalah sebagai berikut :
1. Perbaikan kinerja, umpan balik pelaksanaan kerja karyawan
2. Penyesuaian-penyesuaian gaji
3. Keputusan-keputusan penempatan, promosi dan mutasi
4. Perencanaan kebutuhan latihan dan pengembangan
5. Perencanaan dan pengembangan karier, umpan balik prestasi
mengarahkan keputusan-keputusan karier
6. Penyimpangan-penyimpangan proses staffing, kinerja yang baik atau
buruk mencerminkan kekuatan atau kelemahan prosedur staffing
departemen personalia.
7. Melihat ketidak akuratan informasional
8. Mendeteksi kesalahan-kesalahan desain pekerjaan
9. Menjamin kesempatan yang adil, menjamin keputusan-keputusan
penempatan internal diambil tanpa deskriminasi.
10. Melihat tantangan-tantangan eksternal
J. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Kinerja merupakan suatu konstruksi multidimensi yang mencakup banyak
faktor yang mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor tersebut terdiri dari
faktor intrinsik pegawai personal dan individu atau SDM.
Menurut L.Mathis dan H. Jackson (2006:82) faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja pegawai yaitu:
1. Kemampuan mereka
2. Motivasi
3. Dukungan yang diterima
4. Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan
5. Hubungan mereka dengan organisasi
K. Standar Pelaksanaan Disiplin Pegawai Negeri Sipil
Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai suatu tujuan
ditentukan dari mutu profesionalitas ditentukan oleh disiplin para
pegawainya. Bagi aparatur Pemerintah disiplin tersebut mencangkup
unsur-unsur ketaatan, kesetiaan, kesungguhan dalam menjalankan tugas
dan kesanggupan berkorban dalam arti mengorbankan kepentingan pribadi
dan golongannya untuk kepentingan negara dan masyarakat.
Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri
Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan
dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang
apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin. Sedangkan
Pelanggaran Disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS
yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan
disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.
Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang “Disiplin Pegawai Negeri
Sipil” Dalam Peraturan Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil diatur
ketentuan-ketentuan mengenai:
a. Kewajiban
Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980
mengatur kewajiban-kewajiban yang harus ditaati oleh setiap
Pegawai Negeri Sipil, sebagai berikut Setiap Pegawai Negeri
Sipil wajib:
1) Mengucapkan sumpah/janji PNS;
2) Mengucapkan sumpah/janji jabatan;
3) Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-
undang Dasar Negara Republik Indonesia, dan
Pemerintah;
4) Menaati segala ketentuan peraturan perundang-
undangan;
5) Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan
kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan
tanggung jawab;
6) Menjunjung tinggi kehormatan Negara, Pemerintah dan
martabat PNS;
7) Mengutamakan kepentingan Negara dari pada
kepentingan sendiri, seseorang dan/atau golongan;
8) Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau
menurut pemerintah harus dirahasiakan;
9) Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat
untuk kepentingan Negara;
10) Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila
mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau
merugikan Negara atau Pemerintah terutama di bidang
keamanan, keuangan, dan materil;
11) Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
12) Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
13) Menggunakan dan memelihara barang-barang milik
Negara dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
14) Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada
masyarakat;
15) Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
16) Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengembangkan karier; dan
17) Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang.
b. Larangan
Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980
mengatur larangan yang harus dihindari oleh setiap Pegawai
Negeri Sipil, sebagai berikut Setiap Pegawai Negeri Sipil
dilarang:
1) Menyalah gunakan wewenang;
2) Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan
pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan
kewenangan yang lain;
3) Tanpa izin pemerintah menjadi pegawai atau bekerja
untuk Negara lain dan/atau lembaga atau organisasi
international;
4) Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau
lembaga swadaya masyarakat asing;
5) Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan,
menyewakan, atau meminjamkan barang-barang baik
bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat
berharga milik Negara secara tidak sah;
6) Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman
sejawat, bawahan, atau orang lain didalam maupun
diluar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk
keuntungan pribadi, golongan atau pihak lainnya, yang
secara langsung atau tidak langsung merugikan Negara;
7) Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu
kepada siapapun baik secara langsung atau tidak
langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat
dalam jabatan;
8) Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari
siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan
dan/atau pekerjaannya;
9) Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;
10) Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu
tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit
salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan
kerugian bagi yang dilayani;
11) Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
12) Memberikan dukungan kepada calon presiden/wakil
Presiden, DPR, DPD, DPRD dengan cara:
a. Ikut serta sebagai pelaksana kampanye
b. Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan
atribut PNS.
c. Sebagai peserta kampanye dengan menyerahkan
PNS lain
d. Sebagai peserta kampanye dengan menyerahkan
PNS lain
e. Sebagai peserta kampanye dengan menggunakan
fasilitas Negara
13) Memberikan dukungan kepada calon presiden/wakil
presiden dengan cara:
a. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang
menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan
calon selama masa kampanye; dan/atau
b. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada
keberpihakan terhadap pasangan calon yang
menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan
sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan
himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada
PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota
keluarga, dan masyarakat;
14) Memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan
Perwakilan Daerah atau calon Kepala Daerah/Wakil
Keptala Daerah dengan cara memberikan surat
dukungan disertai foto copy Kartu Tanda Penduduk
atau Surat Keterangan tanda penduduk sesuai peraturan
perundang-undangan; dan
15) Memberikan dukungan kepada calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan cara :
a. Terlibat dalam kegiatan kampanye untuk
mendukung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah;
b. Menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan
dalam kegiatan kampanye;
c. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang
menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan
calon sesama masa kampanye; dan/atau
d. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada
keberpihakan terhadap pasangan calon yang
menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan
sesudah masa kampanye meliputi pertemuan,
ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang
kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya,
anggota keluarga, dan masyarakat.
c. Jenis Hukuman Disiplin PNS
1. Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari:
a. Teguran lisan;
b. Teguran tertulis;
c. Pernyataan tidak puas secara tertulis;
2. Jenis hukuman disiplin sedang terdiri dari:
a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun;
b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun;
c. Penurunan pangkat selama 1 tahun;
3. Jenis hukuman disiplin berat terdiri dari:
a. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3
tahun;
b. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan
setingkat lebih rendah;
c. Pembebasan dari jabatan;
d. Pemberhentiaan dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri sebagai PNS;
e. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.
2.2 Metodologi Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
A. Metodologi Penelitian
Menurut Sugiyono (2009:1) metode penelitian adalah “Suatu proses
berpikir dari penentuan masalah, melakukan pengumpulan data, baik
buku-buku maupun melalui observasi, melakukan pengolahan berdasarkan
data yang ada sampai dengan penarikan kesimpulan dari masalah
penelitian”.
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini
adalah jenis penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2009:15) metode kuantitatif adalah “metode yang
menganalisis data dalam bentuk angka dan perhitungannya dengan
menggunakan metode statistik, sehingga memudahkan penafsiran data
mentah yang diperoleh”.
B. Definisi Operasional Variabel
Operasional variabel adalah definisi yang menjadikan variabel-
variabel yang diteliti menjadi operasional dalam kaitannya dengan proses
pengukuran variabel-variabel tersebut. Menurut hubungan satu variabel
dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam penelitian
dibedakan menjadi 2, yaitu sebagai berikut (Sugiyono 2009:39)
1. Variabel Independent, disebut juga variabel bebas yang merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu variabel X
(Disiplin Kerja).
2. Variabel Dependent, disebut juga variabel terikat yang merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Dalam hal ini yang menjadi variabel Y (Kinerja
Pegawai)
Operasional variabel akan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan
secara tertutup akan memerlukan skala pengukuran, adapun skala
pengukuran yang digunakan adalah :
a. Skala Ordinal
Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang didasarkan pada
jenjang / ranking sehingga data hanya menunjukan yang lebih
tinggi atau yang lebih rendah.
b. Skala Likert
Skala likert merupakan skala pengukuran yang mengatur sikap dan
pendapat seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Sikap terhadap fenomena sosial dalam skala likert ini dapat
diungkapkan mulai dari yang paling negative, netral sampai yang
paling positif. Maka dalam penelitian ini, fenomena sosial tersebut
telah dirumukan secara spesifik yang selanjutnya disebut sebagai
variabel penelitian. Dengan skala likert, variabel penelitian yang
akan diukur tersebut dijabarkan menjadi indikator variabel, dimana
indikator tersebut akan dijadikan sebagai titik tolak dalam
penyusunan item-item instrument berupa pertanyaan yang diajukan
peneliti dalam kuesioner
Setiap respon yang terpilih diberikan kewenangan untuk memilih
salah satu jawaban yang dianggap sesuai atau relevan dengan pertanyaan
yang diajukan oleh peneliti dalam kuesioner.
Responden diminta untuk menjawab salah satu dari lima kategori
jawaban yang telah disediakan. Dan setiap jawaban responden diberi skor
sebagai berikut :
Sangat Setuju (SS) Skor 5
Setuju (S) Skor 4
Cukup Setuju (CS) Skor 3
Kurang Setuju (KS) Skor 2
Sangat Tidak Setuju (STS) Skor 1
Untuk operasional penelitian, variabel-variabel diatas dan sumber
perolehan datanya disusun pada table berikut :
Tabel 2.1
OPERASIONALISASI VARIABEL
VARIABEL DEFINISI
VARIABEL
INDIKATOR SKALA
Disiplin
Kerja (X)
kesadaran dan
kesediaan seseorang
menaati semua
peraturan
perusahaan dan
norma-norma sosial
yang berlaku.
Hasibuan (2012:193)
1. Tujuan dan
Kemampuan
2. Teladan Pimpinan
3. Balas Jasa
4. Keadilan
5. Pengawasan
Melekat
6. Sanksi Hukuman
7. Ketegasan
8. Hubungan
Kemanusiaan
O
R
D
I
N
A
L
Kinerja
Pegawai (Y)
kerja secara kualitas
dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang
pegawai dalam
melaksanakan
tugasnya sesuai dari
tanggung jawab
yang diberikannya.
Mangkuprawira
(2007:6)
1. Kesetiaan
2. Prestasi Kerja
3. Tanggung Jawab
4. Ketaatan
5. Kejujuran
6. Kerjasama
7. Prakarsa
8. Kepemimpinan
O
R
D
I
N
A
L
Sumber : Hasil olahan penulis
Populasi dan Sample Penelitian
1. Pengertian Populasi
Menurut Sugiyono (2009:49) Populasi merupakan “wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya”.
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda
alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
subjek/objek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat
yang dimiliki oleh subjek atau objek yang diteliti. Kuesioner ini
disebarkan kepada 20 responden yang mana respondennya adalah
pegawai Kecamatan Astanaanyar Bandung. Penulis memberikan
kuesioner sebanyak 20 pertanyaan terdapat 10 pertanyaan untuk
variabel X dan 10 pertanyaan untuk variabel Y.
2. Pengertian Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penulis tidak
mungkin meneliti semua yang ada pada populasi, maka penulis dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang
dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk
populasi itu. Untuk sampel yang diambil dari populasi harus benar-
benar representative atau mewakili (Sugiyono 2009:118). Bila sampel
tidak representative, maka resiko yang dihadapi penulis ialah tidak
dapat menyimpulkan sesuai dengan kenyataan atau membuat
kesimpulan yang salah. Namun, apabila subjek kurang dari 100 maka
lebih baik diambil seluruhnya, tetapi apabila jumlah subjek lebih dari
100 dapat diambil antara 20%-25% atau lebih (Arikunto 2006:106).
Berdasarkan pernyataan Arikunto, Penulis mengambil semua sampel
yaitu sebanyak 20 responden dikarenakan jumlah subjek kurang dari
100 maka diambil seluruhnya.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data yang penulis gunakan pada Tugas Akhir
ini adalah :
1. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara
langsung kepada objek penelitian untuk mengetahui secara jelas
kondisi objek penelitian serta memperoleh data yang diperlukan.
2. Kuesioner
Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, dimana
peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden.
Kuesioner atau angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angket tertutup, yaitu pertanyaan yang dibuat tidak memerlukan
penjelasan lebih lanjut sehingga responden hanya memilih
alternative jawaban dengan membubuhkan tanda () pada setiap
jawaban.
3. Studi Kepustakaan
Teknik pengumpulan data ini yaitu dengan cara membaca,
mempelajari, mengutip beberapa pendapat dari berbagai sumber
buku, internet dan dari sumber lainnya yang digunakan sebagai
bahan teori.
4. Studi Dokumentasi
Teknik pengumpulan data ini yaitu dengan cara mengumpulkan
data-data yang diperlukan pada saat penelitian berlangsung. Mulai
dari yang tertulis tentang data perusahaan.
5. Wawancara
Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara bertanya
langsung terhadap beberapa pegawai yang bekerja di tempat
tersebut guna memperoleh data yang dibutuhkan. Sehingga
mengetahui secara langsung masalah-masalah yang dialami
pegawai selama bekerja di tempat tersebut serta menjadi salah satu
cara dalam memberikan saran serta masukan yang diberikan
terhadap pewawancara.
D. Teknik Pengolahan Data
Untuk mengetahui uji statistik antara variabel X dan variabel Y
digunakan analisi korelasi. Sedangkan metode atau teknik dalam korelasi
yang popular digunakan adalah korelasi Rank-Spearman atau variabel
berskala ordinal
1. Skala Pengukuran
Dalam penelitian ini penulis menggunakan skala likert. Skala likert
merupakan skala pengukuran yang mengatur sikap dan pendapat
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Fenomena sosial tersebut merupakan suatu variabel penelitian yang
akan diukur. Sebelum diukur, variabel tersebut dijabarkan menjadi
indikator variabel yang kemudian indikator variabel tersebut
digunakan sebagai tolak ukur menyusun item-item instrument yang
berupa pertanyaan dan pernyataan.
Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala
likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat
negative dan untuk keperluaan analisis kuantitatif, maka jawaban
ini diberi skor yaitu :
Tabel 2.2
Bobot atau Nilai Kuesioner
No Keterangan Skor/Nilai
1 Sangat Baik 5
2 Baik 4
3 Cukup Baik 3
4 Kurang Baik 2
5 Tidak Baik 1
Sumber : Sugiyono (2010:132)
2. Analisis Korelasi
Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui uji determinasi
terhadap peningkatan kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar
Bandung dengan menggunakan koefisien Rank-Spearman.
Menurut Sugiyono (2007:245) analisis koefisien rank spearman
adalah “Suatu ukuran yang mendeskripsikan hubungan antara
variabel yang didukung secara substansi atau teoritis”.
Korelasi Rank-Spearman dinyatakan dalam rumus :
a. Rumus untuk data yang tidak memiliki data kembar :
    
)1(
6
1 2
2




nn
YiRXiR
rs
)1(
6
1 2
2



nn
d
rs
i
b. Rumus untuk data yang memiliki data kembar :

 

22
222
2 YX
dYX
rs
i
Dimana :
rs = Koefisien Korelasi Rank-Spearman
di = Selisih ranking variabel X dan variable Y
n = Banyak data
Untuk mengetahui seberapa besar hubungan variabel X dan variabel Y
diperlukan suatu tafsiran yang dijelaskan dalam batasan-batasan
seperti kriteria berikut ini :
Tabel 2.3
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Hubungannya Sangat Rendah
Hubungannya Rendah
Hubungannya Sedang
Hubungannya Kuat
Hubungannya Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2009:214)
Kemudian análisis korelasi dilanjutkan dengan menghitung koefisien
determinasi
3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan ukuran atau besaran untuk
menyatukan tingkat kekuatan hubungan dalam bentuk persen
dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan
Rumus untuk menghitung koefisien determinasi adalah :
Kd = Rxy2
x 100%
Dimana : Kd = Koefisien Determinasi
Rxy2
= Koefisien Pearson Produk Momen
100% = Persentase
BAB III
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA
PEGAWAI DI KECAMATAN ASTANAANYAR
BANDUNG
3.1 Kondisi Topografi Kecamatan Astanaanyar Bandung
Kecamatan Astanaanyar terletak di wilayah kota Bandung sebagai
ibu kota provinsi Jawa Barat. Secara topografi Kecamatan Astanaanyar
terletak pada ketinggian 700 meter dpl (di atas permukaan laut). Iklim
asli Kota Bandung termasuk Astanaanyar dipengaruhi oleh pegunungan
di sekitarnya sehingga cuaca yang terbentuk sejuk dan
lembab.temperatur rata-rata yaitu 23.4 c dan mencapai suhu tertinggi
pada bulan september, yaitu 30.9 c. Hal tersebut diduga sebagai dampak
polusi udara kendaraan bermotor dan dampak dari pemanasan global.
Walaupun demikian curah hujan di kota Bandung masih cukup tinggi,
yaitu rata-rata 18 hari per bulan. secara geografis wilayah Kecamatan
Astanaanyar terletak di pusat kota Bandung, dengan luas wilayah
279,40 ha. Kecamatan Astanaanyar Bandung berbatasan dengan :
- Bagian Utara : Kec. Andir,
- Bagian Selatan : Kec. Bandung Kidul
- Bagian Timur : Kec. Regol
- Bagian Barat : Kec. Bojongloa Kidul dan kec.Bojongloa Kaler
(sumber : kcda astana anyar 2012 luas wilayah dan iklim kota bandung tahun 2012).
Kecamatan Astanaanyar terdiri dari 6 (enam) kelurahan, yaitu :
1. Kelurahan Karasak
2. Kelurahan Pelindung Hewan
3. Kelurahan Nyengseret
4. Kelurahan Panjunan
5. Kelurahan Cibadak
6. Kelurahan Karanganyar
Berdasarkan luas wilayahnya, kelurahan Pelindung Hewan
merupakan kelurahan dengan wilayah terluas, yaitu 59.50 ha atau
sebesar 21% dari total luas kecamatan. sementara Kelurahan Panjunan
merupakan kelurahan terkecil dengan luas wilayah 36.50 ha atau sebesar
13% total luas kecamatan. Kecamatan Astanaanyar merupakan daerah
yang sebagian besar adalah pemukiman penduduk dan sebagian kecil
terdapat kawasan perdagangan dan sektor jasa. Kecamatan Astanaanyar
berjarak 4 km dari kantor pemerintahan kota Bandung. Lokasi kantor
Kecamatan Astanaanyar berada pada wilayah Kelurahan Panjunan,
kantor kelurahan yang terjauh dari kantor Kecamatan adalah Kelurahan
Karasak, yaitu berjarak sekitar 3 km.
3.2 Visi Misi Kecamatan Astanaanyar Bandung
VISI :
“KERAMAT” (Kreatif, Responsif, Agamis, Amanah, Tertib) dalam
mewujudkan Pelayanan Publik yang Prima.
DEFINISI OPERASIONAL DARI VISI
- Kreatif : Mampu menciptakan gagasan baru dalam melaksanakan
tupoksi dan pelayanan
- Responsif : Cepat menanggapi dan bertindak dalam memberikan
pelayanan publik
- Agamis : Terciptanya situasi yang religius dalam setiap pola prilaku
dan kehidupan
- Amanah : Dapat di percaya dalam mengemban tupoksi yang
diberikan
- Tertib : Dapat bekerja sesuai aturan yang berlaku
MISI :
- Mewujudkan Pelayanan Pubik yang Prima :
Untuk mewujudkan visi masih perlu ditingkatkan kinerja
pemerintahan kecamatan dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat
- Mewujudkan akuntabilitas kinerja pemerintahan kecamatan :
Meningkatkan kinerja pemerintahan kecamatan agar lebih efektif,
efisien, transparan dan akuntabel.
3.3 Struktur Organisasi Kecamatan Astanaanyar Bandung
Gambar 2.1 :Struktur Organisasi Kecamatan Astanaanyar Bandung
( Sumber : Kecamatan Astanaanyar Bandung, Maret 2014 )
Camat
Sekretaris
Camat
Kelompok
Jabatan
Sub Bagian
Keuangan dan
Program
Kelurahan
Sub Bagian
Umum dan
Kepegawaian
Seksi
Trantib
Seksi
Pelayanan
Seksi Ekbang
dan LH
Seksi
Dikmas
Seksi
Pemerintahan
n
3.4 Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Astanaanyar Bandung
A. Camat
1. Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
kewenangan pemerintah yang dilimpahkan Walikota kepada
camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud pada ayat (1) pasal
ini, Camat mempunyai fungsi:
a. Mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat
b. Mengkoordinasikan ketenteraman dan ketertiban umum
c. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan
perundang-undangan
d. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas
pelayanan umum
e. Membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya
B. Sekretaris Camat
1. Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas kecamatan di bidang kesekertariatan.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan penyusunan rencana program kegiatan
kecamatan
b. Pelaksanaan pelayanan administrasi kesekertariatan
kecamatan dan kelurahan
c. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan rencana,
program, evaluasi dan pelaporan kegiatan kecamatan dan
kelurahan
d. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas seksi
e. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan kecamatan dengan
instansi terkait dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
kecamatan
f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan dan
pengendalian administratif kegiatan kesekretariatan dan
kecamatan
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh camat sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya
C. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas sekrertariat kecamatan di bidang
umum dan kepegawaian
2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai fungsi:
a. Penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan
lingkup administrasi umum dan kepegawaian
b. Pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian yang
meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan kearsipan
kecamatan, penyelenggaraan kerumah-tanggaan
kecamatan,pengelolaan perlengkapan dan administrasi
perjalanan dinas, serta pelaksanaan administrasi
kepegawaian
c. Pelaporan kegiatan lingkup administrasi umum dan
kepegawaian
D. Sub Bagian Program dan Keuangan
1. Sub bagian program dan keuangan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Kecamatan di bidang
program dan keuangan.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi
program dan keuangan kecamatan.
b. Pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan
penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan kecamatan,
koordinasi penyusunan rencana dan program serta
penyusunan laporan akuntabilitas kinerja kecamatan.
c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi
kegiatan penyiapan bahan penyusun rencana anggaran,
koordinasi penyusuan anggaran, koordinasi pengelola dan
pengendalian
keuangan dan menyusun laporan keuangan Kecamatan.
d. Pengkoordinasian pelaporan lingkup kegiatan pengelolaan
administrasi program dan keuangan Kecamatan.
E. Seksi Pemerintahan
1. Seksi Pemerintahan mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Kecamatan di bidang pemerintahan.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi pemerintahan mempunyai fungsi:
a. Penyusunan data dan materi bahan lingkup pemerintahan
b. Pembinaan Rukun Warga dan Rukun Tetangga
c. Pelayanan administrasi pertanahan
d. Pembinaan administrasi pemerintaha Kelurahan
e. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pemerintahan
dengan Instansi terkait
f. Pelaporan pelaksanaan lingkup pemerintahan
F. Seksi Ketentraman dan Ketertiban
1. Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang ketentraman
dan ketertiban.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai fungsi:
a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup ketentraman
dan ketertiban
b. Pembinaan ketentraman dan ketertiban
c. Pembinaan potensi perlindungan masyarakat
d. Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan
penanggulangan bencana
e. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ketentraman dan
ketertiban dengan Instansi terkait
f. Pelaporan pelaksanaan lingkup ketentraman dan ketertiban
G. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan
1. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang pendidikan
dan kemasyarakatan
2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai
fungsi:
a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup pendidikan dan
kemasyarakatan.
b. Inventarisasi dan fasilitasi masalah sosial kemasyarakatan.
c. Inventarisasi potensi bidang pendidikan formal dan informal.
d. Pembinaan terhadap lembaga kemasyarakatan di tingkat
Kecamatan dan Kelurahan.
e. Fasilitasi pembinaan bidang keagamaan, ketahanan keluarga
partisipasi dan pemberdayaan perempuan serta generasi
muda.
f. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan bidang pendidikan
dan kemasyarakatan dengan instansi terkait.
g. Pelaporan pelaksanaan lingkup bidang pendidikan dan
kemasyarakatan.
H. Seksi Ekonomi Pembangunan dan Lingkungan Hidup
1) Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Kecamatan di bidang ekonomi,pembangunan dan lingkungan
hidup.
2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup
mempunyai fungsi:
a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup
ekonomi,pembangunan dan lingkungan hidup.
b. Fasilitasi pembinaan bidang koperasi, usaha kecil dan
menengah.
c. Inventarisasi potensi ekonomi masyarakat dan
pembangunan.
d. Fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana fisik fasilitas
umum dan fasilitas sosial.
e. Fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam upaya
pelestarian lingkungan hidup.
f. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ekonomi dan
ketahanan pangan, pembangunan, serta lingkungan hidup
dengan instansi terkait.
g. Pelaporan pelaksanaan lingkup ekonomi, pembangunan dan
lingkungan hidup.
I. Seksi Pelayanan
1. Seksi Pelayanan mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Camat dibidang pelayanan
2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Pelayanan mempunyai fungsi:
a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup pelayanan
b. Pelayanan data dan informasi Kecamatan
c. Pelayanan administrasi kependudukan
d. Pelayanan administrasi umum lainnya
e. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan dengan
Instansi Terkait Pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan
3.5 Disiplin Kerja di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Kedisiplinan merupakan salah satu hal yang penting dalam suatu
instansi, karena bila tingkat kedisiplinan pegawai semakin baik maka,
akan semakin tinggi kinerja pegawai dan pekerjaan tanpa kedisiplinan
dari pegawai maka akan sangat sulit bagi instansi untuk mencapai hasil
yang optimal. Disiplin kerja sangat dibutuhkan oleh setiap pegawai.
Disiplin menjadi persyaratan bagi pembentukan sikap, perilaku dan tata
kehidupan berdisiplin yang akan membuat para pegawai mendapat
kemudahan dalam bekerja, dengan begitu akan menciptakan suasana
kerja yang kondusif dan mendukung usaha pencapaian tujuan.
Para pegawai Kecamatan Astanaanyar Bandung harus mentaati
prosedur kerja dan disiplin kerja positif yang sudah ditentukan , dan
harus ditaati oleh seluruh pegawai diantaranya:
1) Setiap pegawai wajib mengenakan pakaian seragam dinas dengan
segala kelengkapannya pada waktu melaksanakan tugas sehari-
hari, sesuai dengan peraturan yang ada
2) Jam dinas atau kerja dimulai hari Senin s/d Jumat pukul 08.00 s/d
16.00 WIB
3) Penyelenggaraan apel pagi
4) Absensi
a. Menggunakan kartu pegawai kemudian menggunakan absen
elektronik yang secara otomatis akan terdeteksi langsung jam
datang dan jam pulang
b. Daftar hadir diatur menurut bagian kerja di tiap-tiap bidang
c. Bagi pegawai yang melaksanakan tugas diluar lingkungan
Kecamatan Astanaanyar Bandung menggunakan surat izin
dinas luar
3.6 Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pada hakikatnya kinerja pegawai merupakan salah satu faktor
penting tercapainya tujuan suatu instansi pemerintah. Sedangkan kinerja
pegawai akan tercapai apabila adanya disiplin kerja dari diri sendiri.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di Kecamatan
Astanaanyar Bandung melakukan berbagai langkah-langkah dalam
upaya peningkatan kinerja pegawai diantaranya:
1. Instansi memberikan tunjangan perbaikan pegawai,
diharapkan dengan diberikannya tunjangan perbaikan pegawai
ini mampu meningkatkan kinerja pegawai untuk lebih
bersungguh-sungguh dan selalu semangat dalam melakukan
pekerjaannya.
2. Instansi selalu mengadakan acara atau event berupa sharing,
outbound, olahraga ceria pada waktu-waktu tertentu yang
tujuannya guna meningkatkan kebersamaan dan silaturahmi
antar pegawai dan pimpinan. Dengan demikian pegawai akan
semakin dekat dan bisa menjalin kerja sama yang baik guna
memajukan instansi.
3.7 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan
Astanaanyar Bandung
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis akan membahas
bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai. Dalam
teknik pengumpulan data, penulis memberikan kuesioner sebanyak 20
pertanyaan terdapat 10 pertanyaan untuk variabel X dan 10 pertanyaan
untuk variabel Y dan disebarkan kepada 20 orang responden.
Kuesioner ini disebarkan kepada 20 responden yang mana
respondennya adalah pegawai Kecamatan Astanaanyar Bandung.
Kuesioner ini disebarkan dalam bentuk rating scale dengan
menggunakan skala ordinal yang memiliki 5 jenjang sebagai berikut:
5 berarti sangat baik = Sangat Setuju
4 berarti baik = Setuju
3 berarti cukup baik = Cukup Setuju
2 berarti kurang baik = Kurang Setuju
1 berarti sangat tidak baik = Sangat Tidak Setuju
A. Disiplin Kerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Disiplin kerja sangat dibutuhkan oleh setiap pegawai. Tata
kehidupan berdisiplin akan membuat para pegawai mendapat
kemudahan dalam bekerja, dengan begitu akan menciptakan suasana
kerja yang kondusif dan mendukung usaha pencapaian tujuan. Para
pegawai Kecamatan Astanaanyar Bandung harus mentaati prosedur
kerja dan disiplin kerja positif yang sudah ditentukan , dan harus
ditaati oleh seluruh pegawai. Untuk lebih jelasnya hasil dari
pengolahan data kuesioner mengenai disiplin kerja di Kecamatan
Astanaanyar Bandung dapat dilihat di (Tabel Tabulasi Data Hasil
Kuesioner Disiplin Kerja sebagai Variabel X di Kecamatan
Astanaanyar Bandung).
Tabel 3.1
Tabel Rekapitulasi Disiplin Kerja (X)
NO PERNYATAAN
JAWABAN
JUMLAH
SS S CS KS STS
1
Pegawai
melaksanakan tugas
sesuai dengan tugas
pokok
4 16 0 0 0 84
2
Pimpinan selalu
memberikan contoh
teladan yang baik pada
bawahan
1 12 7 0 0 74
NO PERNYATAAN
JAWABAN
JUMLAH
SS S CS KS STS
3
Kesesuaian balas jasa
yang diterima pegawai
dengan lama kerja
4 15 1 0 0 83
4
Promosi naik jabatan
pegawai
4 15 1 0 0 83
5
Pengawasan pegawai
oleh pimpinan
2 16 2 0 0 80
6
Sanksi hukuman yang
diberikan kepada
pegawai sudah sesuai
dengan tingkat
kesalahan yang
dilanggar
2 18 0 0 0 82
7
Sanksi hukuman
diberikan kepada para
pegawai yang
melanggar aturan
5 13 2 0 0 83
8
Ketegasan pegawai
dalam mengambil
keputusan berkaitan
dengan pekerjaan
0 14 6 0 0 74
9
Sikap saling
menghormati antara
pimpinan dan para
pegawai di Kecamatan
Astanaanyar Bandung
3 8 8 1 0 73
NO PERNYATAAN
JAWABAN
JUMLAH
SS S CS KS STS
10
Sikap saling
menghargai antar
pegawai dalam
melakukan pekerjaan
di Kecamatan
Astanaanyar Bandung
2 8 10 0 0 72
Sumber : Hasil Olahan Penulis
1. Pegawai Melaksanakan Tugas Sesuai Dengan Tugas Pokok
Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada
responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari
responden dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok di
Kecamatan Astanaanyar Bandung.
Tabel 3.2
Pegawai Melaksanakan Tugas Sesuai Dengan Tugas Pokok
No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden
1 Sangat Setuju 4
2 Setuju 16
3 Cukup Setuju 0
4 Kurang Setuju 0
5 Sangat Tidak Setuju 0
Jumlah 20
Sumber : Hasil Olahan Penulis
Skor yang diperoleh:
Jumlah skor : 4 responden menjawab SS = 5x4 = 20
Jumlah skor : 16 responden menjawab S = 4x16 = 64
Jumlah skor : 0 responden menjawab CS = 3x0 = 0
Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0
Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +
Total skor = 84
Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)
Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)
Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 84.
Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan
terhadap indikator pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai tugas
pokok adalah sebesar 84 secara kontinum dapat digambarkan
sebagai berikut :
STB KB CB B SB
20 36 52 68 84 100
84
Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden
terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden
menilai pegawai melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok
tergolong baik.
2. Pimpinan Selalu Memberikan Teladan Yang Baik Pada
Bawahan
Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada
responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari
responden pimpinan selalu memberikan yang teladan baik pada
bawahan di Kecamatan Astanaanyar Bandung.
Tabel 3.3
Pimpinan Memberikan Teladan Yang Baik Pada Bawahan
No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden
1 Sangat Setuju 1
2 Setuju 12
3 Cukup Setuju 7
4 Kurang Setuju 0
5 Sangat Tidak Setuju 0
Jumlah 20
Sumber : Hasil Olahan Penulis
Skor yang diperoleh:
Jumlah skor : 1 responden menjawab SS = 5x1 = 5
Jumlah skor : 12 responden menjawab S = 4x12 = 48
Jumlah skor : 7 responden menjawab CS = 3x7 = 21
Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0
Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +
Total skor = 74
Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)
Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)
Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 74.
Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan
terhadap indikator pimpinan selalu memberikan teladan baik pada
bawahan adalah sebesar 74 secara kontinum dapat digambarkan
sebagai berikut :
STB KB CB B SB
20 36 52 68 84 100
74
Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden
terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden
menilai pimpinan selalu memberikan teladan baik pada bawahan
tergolong baik.
3. Kesesuaian Balas Jasa Yang Diterima Pegawai
Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada
responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari
responden terhadap kesesuaian balas jasa di Kecamatan
Astanaanyar Bandung.
Tabel 3.4
Kesesuaian Balas Jasa Yang Diterima Pegawai
No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden
1 Sangat Setuju 4
2 Setuju 15
3 Cukup Setuju 1
4 Kurang Setuju 0
5 Sangat Tidak Setuju 0
Jumlah 20
Sumber : Hasil Olahan Penulis
Skor yang diperoleh:
Jumlah skor : 4 responden menjawab SS = 5x4 = 20
Jumlah skor : 15 responden menjawab S = 4x15 = 60
Jumlah skor : 1 responden menjawab CS = 3x1 = 3
Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0
Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +
Total skor = 83
Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)
Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)
Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 83.
Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan
terhadap indikator tingkat kesesuaian balas jasa yang diterima
pegawai dengan lama kerja adalah sebesar 83 secara kontinum
dapat digambarkan sebagai berikut :
STB KB CB B SB
20 36 52 68 84 100
83
Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden
terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden
menilai tingkat kesesuaian balas jasa yang diterima pegawai
dengan lama kerja tergolong baik.
4. Promosi Naik Jabatan Pegawai
Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada
responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari
responden terhadap promosi naik jabatan pegawai di Kecamatan
Astanaanyar Bandung.
Tabel 3.5
Promosi Naik Jabatan Pegawai
No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden
1 Sangat Setuju 4
2 Setuju 15
3 Cukup Setuju 1
4 Kurang Setuju 0
5 Sangat Tidak Setuju 0
Jumlah 20
Sumber : Hasil Olahan Penulis
Skor yang diperoleh:
Jumlah skor : 4 responden menjawab SS = 5x4 = 20
Jumlah skor : 15 responden menjawab S = 4x15 = 60
Jumlah skor : 1 responden menjawab CS = 3x1 = 3
Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0
Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +
Total skor = 83
Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)
Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)
Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 83.
Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan
terhadap indikator tingkat kesesuaian balas jasa yang diterima
pegawai dengan lama kerja adalah sebesar 83 secara kontinum
dapat digambarkan sebagai berikut :
STB KB CB B SB
20 36 52 68 84 100
83
Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden
terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden
menilai tingkat kesesuaian balas jasa yang diterima pegawai
dengan lama kerja tergolong baik.
5. Pengawasan Pegawai Oleh Pimpinan
Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada
responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan terhadap
pengawasan pegawai oleh pimpinan di Kecamatan Astanaanyar
Bandung.
Tabel 3.6
Pengawasan Pegawai Oleh Pimpinan
No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden
1 Sangat Setuju 2
2 Setuju 16
3 Cukup Setuju 2
4 Kurang Setuju 0
5 Sangat Tidak Setuju 0
Jumlah 20
Skor yang diperoleh:
Jumlah skor : 2 responden menjawab SS = 5x2 = 10
Jumlah skor : 16 responden menjawab S = 4x16 = 64
Jumlah skor : 2 responden menjawab CS = 3x2 = 6
Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0
Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +
Total skor = 80
Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)
Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)
Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 80.
Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan
terhadap indikator tingkat pengawasan pegawai oleh pimpinan
adalah sebesar 80 secara kontinum dapat digambarkan sebagai
berikut :
STB KB CB B SB
20 36 52 68 84 100
80
Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden rata-
rata 80 terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para
responden menilai tingkat pengawasan pegawai oleh pimpinan
tergolong baik.
6. Sanksi Hukuman Yang Diberikan Kepada Pegawai Sudah
Sesuai Dengan Tingkat Kesalahan Yang Dilanggar
Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada
responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari
responden terhadap sanksi hukuman yang diberikan kepada
pegawai sudah sesuai dengan tingkat kesalahan yang dilanggar di
Kecamatan Astanaanyar Bandung.
Tabel 3.7
Sanksi Hukuman Yang Diberikan Kepada Pegawai Sudah
Sesuai Dengan Tingkat Kesalahan Yang Dilanggar
No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden
1 Sangat Setuju 2
2 Setuju 18
3 Cukup Setuju 0
4 Kurang Setuju 0
5 Sangat Tidak Setuju 0
Jumlah 20
Sumber : Hasil Olahan Penulis
Skor yang diperoleh:
Jumlah skor : 2 responden menjawab SS = 5x2 = 10
Jumlah skor : 18 responden menjawab S = 4x18 = 72
Jumlah skor : 0 responden menjawab CS = 3x0 = 0
Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0
Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +
Total skor = 82
Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)
Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)
Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 82.
Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan
terhadap indikator sanksi hukuman yang diberikan kepada pegawai
sudah sesuai dengan tingkat kesalahan yang dilanggar adalah
sebesar 82% secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut :
STB KB CB B SB
20 36 52 68 84 100
82
Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden
terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden
menilai tingkat sanksi hukuman yang diberikan kepada pegawai
sudah sesuai dengan tingkat kesalahan yang dilanggar tergolong
baik.
7. Sanksi Hukuman Diberikan Kepada Para Pegawai Yang
Melanggar Aturan
Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada
responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari
responden terhadap sanksi hukuman diberikan kepada para
pegawai yang melanggar aturan di Kecamatan Astanaanyar
Bandung.
Tabel 3.8
Sanksi Hukuman Diberikan Kepada Para Pegawai Yang
Melanggar Aturan
No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 13
3 Cukup Setuju 2
4 Kurang Setuju 0
5 Sangat Tidak Setuju 0
Jumlah 20
Sumber : Hasil Olahan Penulis
Skor yang diperoleh:
Jumlah skor : 5 responden menjawab SS = 5x5 = 25
Jumlah skor : 13 responden menjawab S = 4x13 = 52
Jumlah skor : 2 responden menjawab CS = 3x2 = 6
Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0
Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +
Total skor = 83
Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)
Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)
Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 83.
Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan
terhadap indikator sanksi hukuman diberikan kepada para pegawai
yang melanggar aturan adalah sebesar 83 secara kontinum dapat
digambarkan sebagai berikut :
STB KB CB B SB
20 36 52 68 84 100
83
Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden
terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden
menilai tingkat sanksi hukuman diberikan kepada para pegawai
yang melanggar aturan tergolong baik.
8. Ketegasan Pegawai Dalam Mengambil Keputusan Berkaitan
Dengan Pekerjaan
Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada
responden penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari
responden terhadap ketegasan pegawai dalam mengambil
keputusan berkaitan dengan pekerjaan di Kecamatan Astanaanyar
Bandung.
Tabel 3.9
Ketegasan Pegawai Dalam Mengambil Keputusan Berkaitan
Dengan Pekerjaan
No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden
1 Sangat Setuju 0
2 Setuju 14
3 Cukup Setuju 6
4 Kurang Setuju 0
5 Sangat Tidak Setuju 0
Jumlah 20
Sumber : Hasil Olahan Penulis
Skor yang diperoleh:
Jumlah skor : 0 responden menjawab SS = 5x0 = 0
Jumlah skor : 14 responden menjawab S = 4x14 = 56
Jumlah skor : 6 responden menjawab CS = 3x6 = 18
Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0
Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +
Total skor = 74
Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)
Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)
Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 74.
Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan
terhadap indikator tingkat ketegasan pegawai dalam mengambil
keputusan berkaitan dengan pekerjaan adalah sebesar 74 secara
kontinum dapat digambarkan sebagai berikut :
STB KB CB B SB
20 36 52 68 84 100
74
Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden
terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden
menilai tingkat ketegasan pegawai dalam mengambil keputusan
berkaitan dengan pekerjaan tergolong baik.
9. Sikap Saling Menghormati Antara Pimpinan dan Para
Pegawai
Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada
responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari
responden terhadap sikap saling menghormati antara pimpinan dan
para pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung.
Tabel 3.10
Sikap Saling Menghormati Antara Pimpinan dan Para Pegawai
No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden
1 Sangat Setuju 3
2 Setuju 8
3 Cukup Setuju 8
4 Kurang Setuju 1
5 Sangat Tidak Setuju 0
Jumlah 20
Sumber : Hasil Olahan Penulis
Skor yang diperoleh:
Jumlah skor : 3 responden menjawab SS = 5x3 = 15
Jumlah skor : 8 responden menjawab S = 4x8 = 32
Jumlah skor : 8 responden menjawab CS = 3x8 = 24
Jumlah skor : 1 responden menjawab KS = 2x1 = 2
Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +
Total skor = 73
Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)
Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)
Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 73.
Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan
terhadap indikator tingkat sikap saling menghormati antara
pimpinan dan para pegawai adalah sebesar 73 secara kontinum
dapat digambarkan sebagai berikut :
STB KB CB B SB
20 36 52 68 84 100
73
Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden
terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden
menilai tingkat sikap saling menghormati antara pimpinan dan para
pegawai tergolong baik.
10. Sikap Saling Menghargai Antar Pegawai Dalam Melakukan
Pekerjaan
Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada
responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari
responden terhadap sikap saling menghargai antar pegawai dalam
melakukan pekerjaan di Kecamatan Astanaanyar Bandung.
Tabel 3.11
Sikap Saling Menghargai Antar Pegawai Dalam Melakukan
Pekerjaan
No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden
1 Sangat Setuju 2
2 Setuju 8
3 Cukup Setuju 10
4 Kurang Setuju 0
5 Sangat Tidak Setuju 0
Jumlah 20
Sumber : Hasil Olahan Penulis
Skor yang diperoleh:
Jumlah skor : 2 responden menjawab SS = 5x2 = 10
Jumlah skor : 8 responden menjawab S = 4x8 = 32
Jumlah skor : 10 responden menjawab CS = 3x10 = 30
Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0
Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +
Total skor = 72
Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)
Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)
Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 72.
Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan
terhadap indikator sikap saling menghargai antar pegawai dalam
melakukan pekerjaan adalah sebesar 72 secara kontinum dapat
digambarkan sebagai berikut :
STB KB CB B SB
20 36 52 68 84 100
72
Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden
terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden
menilai sikap saling menghargai antar pegawai dalam melakukan
pekerjaan tergolong baik.
Berdasarkan hasil rekapitulasi variabel X diatas dapat dilihat
bahwa pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok
memiliki nilai tertinggi dibanding dengan yang lain yaitu sebesar 84,
sedangkan kesesuaian balas jasa yang diterima pegawai, promosi naik
jabatan, dan sanksi hukuman diberikan kepada para pegawai yang
melanggar aturan memiliki nilai sebesar 83. Pada tingkat ketiga
sebesar 82 yaitu pemberian sanksi hukuman yang diberikan kepada
pegawai sudah sesuai dengan tingkat kesalahan yang dilanggar.
Pengawasan pegawai oleh pimpinan memiliki nilaik baik sebesar 80.
Begitupun dalam hal pimpinan selalu memberikan contoh teladan
yang baik pada bawahan dan ketegasan pegawai dalam mengambil
keputusan memiliki nilai sebesar 74. Pada posisi terendah kedua sikap
saling menghormati antara pimpinan dan para pegawai sebesar 73.
Secara keseluruhan variabel X tergolong pada daerah baik akan tetapi
yang menjadi posisi terendah berada pada sikap saling menghargai
antar pegawai dalam melakukan pekerjaan sebesar 72, hal ini yang
menjadi suatu permasalahan yang timbul dalam disiplin kerja.
Tabel 3.12
Tabel Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel (X) Disiplin Kerja
R
Item Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 3 4 5 4 4 4 3 3 3 37
2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 37
3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 43
4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 42
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
6 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 37
7 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3 39
8 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 36
9 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38
10 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 46
11 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38
12 4 4 4 5 4 4 4 3 3 3 38
13 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38
14 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 39
15 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39
16 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 39
17 4 3 4 4 5 5 5 4 5 5 40
18 5 3 4 4 4 4 3 3 3 3 32
19 4 4 5 5 5 5 4 3 4 4 43
20 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 39
84 74 83 88 80 82 83 74 71 72 780
Rata-
Rata 4,2 3,7 4,15 4,4 4 4,1 4,15 3,7 3,55 3,6 39
Sumber : Hasil Olahan Penulis
Skor yang diperoleh:
Jumlah skor : 27 responden menjawab SS = 5x27 = 135
Jumlah skor :135 responden menjawab S = 4x135 = 540
Jumlah skor : 37 responden menjawab CS = 3x37 = 111
Jumlah skor : 1 responden menjawab KS = 2x1 = 2
Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +
Total skor = 788
Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 788
Skor Ideal 5x20x10 = 1000. Maka jumlah skor yang diperoleh
melalui pengumpulan data adalah sebesar (788:1000) x 100 = 78,8
secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut :
STB KB CB B SB
20 36 52 68 84 100
78,8
Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa data yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai disiplin
kerja para pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung ialah
sebesar 78,8% dan terletak pada daerah baik, hal ini membuktikan
bahwa pelaksanaan disiplin kerja para pegawai sudah tergolong
baik.
B. Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Kinerja pegawai merupakan salah satu faktor penting
tercapainya tujuan suatu instansi pemerintah. Sedangkan kinerja
pegawai akan tercapai apabila adanya disiplin kerja dari diri sendiri.
Di Kecamatan Astanaanyar Bandung melakukan berbagai dalam
upaya peningkatan kinerja pegawai diantaranya:
1. Instansi memberikan tunjangan perbaikan pegawai,
diharapkan dengan diberikannya tunjangan perbaikan pegawai
ini mampu meningkatkan kinerja pegawai.
2. Instansi selalu mengadakan acara atau event berupa sharing,
outbound, olahraga ceria pada waktu-waktu tertentu yang
tujuannya guna meningkatkan kebersamaan dan silaturahmi
antar pegawai dan pimpinan.
Untuk lebih jelasnya hasil dari pengolahan data kuesioner mengenai
kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung dapat dilihat di
(Tabel Tabulasi Data Hasil Kuesioner Kinerja Pegawai sebagai
Variabel Y di Kecamatan Astanaanyar Bandung).
Tabel 3.13
Tabel Rekapitulasi Kinerja Pegawai (Y)
NO PERNYATAAN
JAWABAN
JUMLAH
SS S CS KS STS
1
Pegawai setia terhadap
visi dan misi instansi
3 16 1 0 0 82
2
Pegawai menghasilkan
hasil kerja yang
memuaskan
4 12 3 1 0 79
3
Pegawai bekerja
dengan baik walaupun
tidak diawasi oleh
pimpinan
0 18 2 0 0 78
4
Pegawai mematuhi
seluruh peraturan
yang telah di tetapkan
2 12 6 0 0 76
5
Pegawai datang tepat
waktu
1 10 9 0 0 72
NO PERNYATAAN
JAWABAN
JUMLAH
SS S CS KS STS
6
Pegawai pulang tepat
waktu
0 4 10 6 0 58
7
Pegawai selalu
menjaga hubungan
yang baik dengan
sesama pegawai
6 10 4 0 0 82
8
Pegawai mampu
mengambil inisiatif
dalam bekerja
1 11 7 1 0 72
9
Pimpinan lebih
mengutamakan
kerjasama dalam
usaha mencapai tujuan
5 14 1 0 0 84
10
Pimpinan senang
menerima saran,
pendapat,
dan kritikan-kritikan
dari bawahan.
6 12 2 0 0 84
Sumber : Hasil Olahan Penulis
1. Pegawai Setia Terhadap Visi Dan Misi Instansi
Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada
responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari
responden mengenai kesetiaan terhadap visi dan misi instansi di
Kecamatan Astanaanyar Bandung.
Tabel 3.14
Kesetiaan Pegawai Terhadap Visi dan Misi Instansi
No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden
1 Sangat Setuju 3
2 Setuju 16
3 Cukup Setuju 1
4 Kurang Setuju 0
5 Sangat Tidak Setuju 0
Jumlah 20
Sumber : Hasil Olahan Penulis
Skor yang diperoleh:
Jumlah skor : 3 responden menjawab SS = 5x3 = 15
Jumlah skor : 16 responden menjawab S = 4x16 = 64
Jumlah skor : 1 responden menjawab CS = 3x1 = 3
Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0
Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +
Total skor = 82
Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)
Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)
Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 82.
Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan
terhadap indikator kesetian terhadap visi dan misi instansi adalah
sebesar 82 secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut :
STB KB CB B SB
20 36 52 68 84 100
82
Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden
terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden
menilai kesetiaan pegawai terhadap visi dan misi instansi tergolong
baik.
2. Pegawai Menghasilkan Hasil Kerja Yang Memuaskan
Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada
responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari
responden pegawai menghasilkan hasil kerja yang memuaskan di
Kecamatan Astanaanyar Bandung.
Tabel 3.15
Pegawai Menghasilkan Hasil Kerja Yang Memuaskan
No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden
1 Sangat Setuju 4
2 Setuju 12
3 Cukup Setuju 3
4 Kurang Setuju 1
5 Sangat Tidak Setuju 0
Jumlah 20
Sumber : Hasil Olahan Penulis
Skor yang diperoleh:
Jumlah skor : 4 responden menjawab SS = 5x4 = 20
Jumlah skor : 12 responden menjawab S = 4x12 = 48
Jumlah skor : 3 responden menjawab CS = 3x3 = 9
Jumlah skor : 1 responden menjawab KS = 2x1 = 2
Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +
Total skor = 79
Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)
Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)
Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 79.
Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan
terhadap indikator pegawai menghasilkan hasil kerja yang
memuaskan sebesar 79% secara kontinum dapat digambarkan
sebagai berikut :
STB KB CB B SB
20 36 52 68 84 100
79
Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden
terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden
menilai pegawai menghasilkan hasil kerja yang memuaskan
tergolong baik.
3. Pegawai Bekerja Dengan Baik Walaupun Tidak Diawasi
Pimpinan
Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada
responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari
responden pegawai bekerja dengan baik walaupun tidak diawasi
oleh pimpinan di Kecamatan Astanaanyar Bandung.
Tabel 3.16
Pegawai Bekerja Dengan Baik Walaupun Tidak Diawasi
Pimpinan
No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden
1 Sangat Setuju 0
2 Setuju 18
3 Cukup Setuju 2
4 Kurang Setuju 0
5 Sangat Tidak Setuju 0
Jumlah 20
Sumber : Hasil Olahan Penulis
Skor yang diperoleh:
Jumlah skor : 0 responden menjawab SS = 5x0 = 0
Jumlah skor : 18 responden menjawab S = 4x18 = 72
Jumlah skor : 2 responden menjawab CS = 3x2 = 6
Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0
Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +
Total skor = 78
Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)
Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)
Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 78.
Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan
terhadap indicator pegawai bekerja dengan baik walaupun tidak
diawasi oleh pimpinan adalah sebesar 78 secara kontinum dapat
digambarkan sebagai berikut :
STB KB CB B SB
20 36 52 68 84 100
78
Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden
terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden
menilai pegawai bekerja dengan baik walaupun tidak diawasi oleh
pimpinan tergolong baik.
4. Pegawai Mematuhi Seluruh Peraturan Yang Telah Di
Tetapkan
Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada
responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari
responden terhadap promosi naik jabatan pegawai di Kecamatan
Astanaanyar Bandung.
Tabel 3.17
Pegawai Mematuhi Seluruh Peraturan Yang Telah Di
Tetapkan
No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden
1 Sangat Setuju 2
2 Setuju 12
3 Cukup Setuju 6
4 Kurang Setuju 0
5 Sangat Tidak Setuju 0
Jumlah 20
Sumber : Hasil Olahan Penulis
Skor yang diperoleh:
Jumlah skor : 2 responden menjawab SS = 5x2 = 10
Jumlah skor : 12 responden menjawab S = 4x12 = 48
Jumlah skor : 6 responden menjawab CS = 3x6 = 18
Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0
Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +
Total skor = 76
Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)
Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)
Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 76.
Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan
terhadap indikator mematuhi seluruh peraturan yang telah di
tetapkan adalah sebesar 76% secara kontinum dapat digambarkan
sebagai berikut :
STB KB CB B SB
20 36 52 68 84 100
76
Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden
terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden
menilai mematuhi seluruh peraturan yang telah di tetapkan
tergolong baik.
5. Pegawai Datang Tepat Waktu
Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada
responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan terhadap
ketepatan pegawai datang tepat waktu di Kecamatan Astanaanyar
Bandung.
Tabel 3.18
Pegawai Datang Tepat Waktu
No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden
1 Sangat Setuju 1
2 Setuju 10
3 Cukup Setuju 9
4 Kurang Setuju 0
5 Sangat Tidak Setuju 0
Jumlah 20
Sumber : Hasil Olahan Penulis
Skor yang diperoleh:
Jumlah skor : 1 responden menjawab SS = 5x1 = 5
Jumlah skor : 10 responden menjawab S = 4x10 = 40
Jumlah skor : 9 responden menjawab CS = 3x9 = 27
Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0
Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 +
Total skor = 72
Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik)
Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik)
Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 72. Dari
pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan
terhadap indikator pegawai datang tepat waktu adalah sebesar 72
secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut :
STB KB CB B SB
20 36 52 68 84 100
72
Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data
yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden terletak pada
daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden menilai
tingkat pegawai datang tepat waktu tergolong baik.
6. Pegawai Pulang Tepat Waktu
Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada
responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari
responden terhadap ketepatan pegawai pulang tepat waktu di
Kecamatan Astanaanyar Bandung.
Tabel 3.19
Pegawai Pulang Tepat Waktu
No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden
1 Sangat Setuju 0
2 Setuju 4
3 Cukup Setuju 10
4 Kurang Setuju 6
5 Sangat Tidak Setuju 0
Jumlah 20
Sumber : Hasil Olahan Penulis
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung

More Related Content

What's hot

Strategi intervensi pengembangan organisasi
Strategi intervensi pengembangan organisasi Strategi intervensi pengembangan organisasi
Strategi intervensi pengembangan organisasi Frans Dione
 
UTS Evaluasi Kinerja dan Kompensasi | Wulan Sari Nur Awalia 11150377
UTS Evaluasi Kinerja dan Kompensasi | Wulan Sari Nur Awalia 11150377UTS Evaluasi Kinerja dan Kompensasi | Wulan Sari Nur Awalia 11150377
UTS Evaluasi Kinerja dan Kompensasi | Wulan Sari Nur Awalia 11150377Wulan Sari Nur Awalia
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMReza Aprianti
 
Proses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenProses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenUni Azza Aunillah
 
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)Ratna Kusuma Wardhany
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalAgus Martha
 
Penulisan Laporan Bisnis Formal
Penulisan Laporan Bisnis FormalPenulisan Laporan Bisnis Formal
Penulisan Laporan Bisnis FormalKamal Lazuardi
 
Review jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifReview jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifRuyung Movia
 
Perkembangan Ilmu Manajemen (Pengantar Manajemen)
Perkembangan Ilmu Manajemen (Pengantar Manajemen)Perkembangan Ilmu Manajemen (Pengantar Manajemen)
Perkembangan Ilmu Manajemen (Pengantar Manajemen)Ninnasi Muttaqiin
 

What's hot (20)

Strategi intervensi pengembangan organisasi
Strategi intervensi pengembangan organisasi Strategi intervensi pengembangan organisasi
Strategi intervensi pengembangan organisasi
 
STAFFING (MANAJEMEN)
STAFFING (MANAJEMEN)STAFFING (MANAJEMEN)
STAFFING (MANAJEMEN)
 
Sejarah perkembangan ilmu manajemen
Sejarah perkembangan ilmu manajemenSejarah perkembangan ilmu manajemen
Sejarah perkembangan ilmu manajemen
 
UTS Evaluasi Kinerja dan Kompensasi | Wulan Sari Nur Awalia 11150377
UTS Evaluasi Kinerja dan Kompensasi | Wulan Sari Nur Awalia 11150377UTS Evaluasi Kinerja dan Kompensasi | Wulan Sari Nur Awalia 11150377
UTS Evaluasi Kinerja dan Kompensasi | Wulan Sari Nur Awalia 11150377
 
kompensasi dalam sdm
kompensasi dalam sdmkompensasi dalam sdm
kompensasi dalam sdm
 
MSDM - kompensasi
MSDM - kompensasiMSDM - kompensasi
MSDM - kompensasi
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDM
 
Proses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenProses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemen
 
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)
 
ppt MSDM
ppt MSDMppt MSDM
ppt MSDM
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnal
 
Penulisan Laporan Bisnis Formal
Penulisan Laporan Bisnis FormalPenulisan Laporan Bisnis Formal
Penulisan Laporan Bisnis Formal
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
Perencanaan SDM
Perencanaan SDMPerencanaan SDM
Perencanaan SDM
 
Cover Makalah
Cover Makalah Cover Makalah
Cover Makalah
 
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAAN
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAANCONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAAN
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAAN
 
Review jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifReview jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatif
 
Makalah konsep dasar manajemen
Makalah konsep dasar manajemenMakalah konsep dasar manajemen
Makalah konsep dasar manajemen
 
Perkembangan Ilmu Manajemen (Pengantar Manajemen)
Perkembangan Ilmu Manajemen (Pengantar Manajemen)Perkembangan Ilmu Manajemen (Pengantar Manajemen)
Perkembangan Ilmu Manajemen (Pengantar Manajemen)
 

Similar to Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung

pengaruh pemberian insentif terhadap motivasi karyawan 100 bk-ta-2013(2)
pengaruh pemberian insentif terhadap motivasi karyawan 100 bk-ta-2013(2)pengaruh pemberian insentif terhadap motivasi karyawan 100 bk-ta-2013(2)
pengaruh pemberian insentif terhadap motivasi karyawan 100 bk-ta-2013(2)Nanang Setiawan
 
Laporan penelitian ahmad irfansyah
Laporan penelitian ahmad irfansyahLaporan penelitian ahmad irfansyah
Laporan penelitian ahmad irfansyahAhmad Irfansyah
 
Laporan Monitoring HASIL DIKLAT.pdf
Laporan Monitoring  HASIL DIKLAT.pdfLaporan Monitoring  HASIL DIKLAT.pdf
Laporan Monitoring HASIL DIKLAT.pdfaeuni
 
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandung
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandungTinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandung
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandungMutiara Bunda Ulil Albab
 
COVER LAPORAN-BAB I INDIVIDU
COVER LAPORAN-BAB I INDIVIDUCOVER LAPORAN-BAB I INDIVIDU
COVER LAPORAN-BAB I INDIVIDUGhian Velina
 
Draft kerjasama FKIP Unhalu
Draft kerjasama FKIP UnhaluDraft kerjasama FKIP Unhalu
Draft kerjasama FKIP UnhaluFKIP UHO
 
LA AYU NURAINI.pptx
LA AYU NURAINI.pptxLA AYU NURAINI.pptx
LA AYU NURAINI.pptxayunuraini16
 
ANALISIS OPINI BADAN PEMERIKSA KEUANGAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAER...
ANALISIS OPINI BADAN PEMERIKSA KEUANGAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAER...ANALISIS OPINI BADAN PEMERIKSA KEUANGAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAER...
ANALISIS OPINI BADAN PEMERIKSA KEUANGAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAER...Krisnä Nurzämän
 
Resensi artikel jurnal tugas semester 3 matakuliah Metodologi Pendidikan
Resensi artikel jurnal tugas semester 3 matakuliah Metodologi PendidikanResensi artikel jurnal tugas semester 3 matakuliah Metodologi Pendidikan
Resensi artikel jurnal tugas semester 3 matakuliah Metodologi Pendidikanyusrildail
 
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawaiTesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawaisuryaloe
 
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT.GRAHA STELLA MANDIR...
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT.GRAHA STELLA MANDIR...ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT.GRAHA STELLA MANDIR...
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT.GRAHA STELLA MANDIR...Uofa_Unsada
 
PENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. HADJI KALLA DIKOTA PALU
PENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. HADJI KALLA DIKOTA PALUPENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. HADJI KALLA DIKOTA PALU
PENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. HADJI KALLA DIKOTA PALUtriapriyonosayuti
 

Similar to Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung (20)

pengaruh pemberian insentif terhadap motivasi karyawan 100 bk-ta-2013(2)
pengaruh pemberian insentif terhadap motivasi karyawan 100 bk-ta-2013(2)pengaruh pemberian insentif terhadap motivasi karyawan 100 bk-ta-2013(2)
pengaruh pemberian insentif terhadap motivasi karyawan 100 bk-ta-2013(2)
 
Skripsi..
Skripsi..Skripsi..
Skripsi..
 
Laporan penelitian ahmad irfansyah
Laporan penelitian ahmad irfansyahLaporan penelitian ahmad irfansyah
Laporan penelitian ahmad irfansyah
 
Laporan Monitoring HASIL DIKLAT.pdf
Laporan Monitoring  HASIL DIKLAT.pdfLaporan Monitoring  HASIL DIKLAT.pdf
Laporan Monitoring HASIL DIKLAT.pdf
 
Laporan pkb
Laporan pkbLaporan pkb
Laporan pkb
 
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Laporan Pemantapan Kemampuan ProfesionalLaporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
 
Tesis 2 oye
Tesis 2 oyeTesis 2 oye
Tesis 2 oye
 
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandung
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandungTinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandung
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandung
 
han 2
han 2han 2
han 2
 
COVER LAPORAN-BAB I INDIVIDU
COVER LAPORAN-BAB I INDIVIDUCOVER LAPORAN-BAB I INDIVIDU
COVER LAPORAN-BAB I INDIVIDU
 
Draft kerjasama FKIP Unhalu
Draft kerjasama FKIP UnhaluDraft kerjasama FKIP Unhalu
Draft kerjasama FKIP Unhalu
 
LA AYU NURAINI.pptx
LA AYU NURAINI.pptxLA AYU NURAINI.pptx
LA AYU NURAINI.pptx
 
ANALISIS OPINI BADAN PEMERIKSA KEUANGAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAER...
ANALISIS OPINI BADAN PEMERIKSA KEUANGAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAER...ANALISIS OPINI BADAN PEMERIKSA KEUANGAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAER...
ANALISIS OPINI BADAN PEMERIKSA KEUANGAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAER...
 
pts-sumarso.pdf
pts-sumarso.pdfpts-sumarso.pdf
pts-sumarso.pdf
 
Kti febby laras pamella
Kti febby laras pamellaKti febby laras pamella
Kti febby laras pamella
 
Resensi artikel jurnal tugas semester 3 matakuliah Metodologi Pendidikan
Resensi artikel jurnal tugas semester 3 matakuliah Metodologi PendidikanResensi artikel jurnal tugas semester 3 matakuliah Metodologi Pendidikan
Resensi artikel jurnal tugas semester 3 matakuliah Metodologi Pendidikan
 
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawaiTesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
Tesis hubungan kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
 
Cover daftar isi
Cover   daftar isiCover   daftar isi
Cover daftar isi
 
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT.GRAHA STELLA MANDIR...
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT.GRAHA STELLA MANDIR...ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT.GRAHA STELLA MANDIR...
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT.GRAHA STELLA MANDIR...
 
PENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. HADJI KALLA DIKOTA PALU
PENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. HADJI KALLA DIKOTA PALUPENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. HADJI KALLA DIKOTA PALU
PENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. HADJI KALLA DIKOTA PALU
 

Recently uploaded

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 

Recently uploaded (20)

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 

Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung

  • 1. PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN ASTANAANYAR BANDUNG TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kelulusan Ujian Akhir Program Diploma III Program Studi Administrasi dan Keuangan Disusun Oleh : MUTIARA BUNDA ULIL ALBAB NPM 11.301.309 POLITEKNIK PIKSI GANESHA BANDUNG 2014
  • 2. LEMBAR PENGESAHAN Judul : PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN ASTANAANYAR BANDUNG Penulis / NPM : MUTIARA BUNDA ULIL ALBAB / 11.301.309 Program : Diploma III Program Studi : Administrasi dan Keuangan Lulus Ujian : 16 Juli 2014 Ketua Program Studi, Pembimbing, Resanti Lestari S.Pd.,M.M. Widwi Handari Adji, Dra., M.M. NIDN 04-150283-01 NIDN 04-291168-02 Mengetahui dan Disahkan Oleh Direktur Politektik Piksi Ganesha DR. H. K.Prihartono AH., Drs., S,Sos., MM. NIDN 04-100568-01
  • 3. LEMBAR PERSETUJUAN Judul : PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN ASTANAANYAR BANDUNG Penulis / NPM : MUTIARA BUNDA ULIL ALBAB / 11.301.309 Program : Diploma III Program Studi : Administrasi dan Keuangan Diterima dan Disetujui Dipertahankan Dalam Ujian Sidang Pembimbing, Pembimbing Lapangan, Widwi Handari Adji, Dra.,M.M. Drs. Endang Jaya NIDN 04-291168-02 NIP 19591030.199203.1.001
  • 4. LEMBAR TIM PENGUJI Judul : PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN ASTANAANYAR BANDUNG Penulis / NPM : MUTIARA BUNDA ULIL ALBAB / 11.301.309 Program : Diploma III Program Studi : Administrasi dan Keuangan Telah Dinyatakan Lulus Dalam Ujian Sidang Pada Tanggal 16 Juli 2014 di Bandung Ketua Merangkap Anggota, DR. H. K. Prihartono AH., Drs., S.Sos., MM. NIDN 04-100568-01 Sekretaris Merangkap Anggota, Resanti Lestari S.Pd.,M.M. NIDN 04-150283-01 Anggota, Widwi Handari Adji, Dra.,M.M NIDN 04-291168-02
  • 5. PERNYATAAN PENULIS Judul Tugas Akhir PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN ANSTANAANYAR BANDUNG Dengan ini saya menyatakan bahwa 1. Tugas Akhir saya ini adalah asli dan belum pernah dipakai untuk memperoleh gelar profesional Ahli Madya (A.Md) baik di Politeknik Piksi Ganesha maupun perguruan tinggi lainnya. 2. Tugas Akhir saya ini adalah karya ilmiah yang murni dan bukan hasil plagiat atau jiplakan serta asli dari ide dan gagasan saya sendiri tanpa bantuan pihak lain kecuali arahan dari pembimbing. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan yang tidak etis, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang saya peroleh serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi. Bandung, 16 Juli 2014 Yang Membuat Pernyataan Mutiara Bunda Ulil Albab NPM 11.301.309
  • 6. “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”. (Al-Baqarah: 45-46)
  • 7. KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung. Adapun maksud dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Diploma III pada program diploma jurusan Administrasi dan Keuangan di Politeknik Piksi Ganesha Bandung. Mengingat keterbatasan pengetahuan, kemampuan serta pengalaman yang penulis miliki, penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan segala upaya dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Penyelesaian Tugas Akhir ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesempatan dan nikmat yang diberikan-Nya, penulis juga ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada: 1. Bapak DR. H. K. Prihartono AH., Drs., S.Sos., MM. selaku Direktur Politeknik Piksi Ganesha Bandung 2. Ibu Resanti Lestari S.Pd.,M.M. selaku ketua Program Studi Administrasi Keuangan 3. Ibu Widwi Handari Adji, Dra.,M.M. Selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan dalam penulisan Tugas Akhir ini 4. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar yang telah memberikan Ilmu Pengetahuan yang berguna dan tidak ternilai harganya selama penulis menjalani pendidikan akademik di Politeknik Piksi Ganesha Bandung 5. Bapak H.Dadang Iriana, SH, M.Si. selaku Camat Kecamatan Astanaanyar Bandung
  • 8. 6. Drs.Syukur Sabar selaku Sekretaris Camat Kecamatan Astanaanyar Bandung 7. Drs. Endang Jaya selaku pembimbing lapangan yang selalu membantu, memberikan arahan dan motivasi selama penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Kecamatan Aastanaanyar Bandung 8. Seluruh staf pegawai Kecamatan Astananyar Bandung yang telah bersedia memberikan waktu dan kesempatan dalam pengumpulan data sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan 9. Orang tua dan keluarga tercinta untuk setiap dukungan cinta kasih dan doa yang diberikan. Semoga ini bisa menjadi persembahan yang terbaik 10. Teman-teman seperjuangan dan teman-teman Administrasi dan Keuangan angkatan 2011 atas semangat, dukungan, bantuan dan sharing selama Praktek Kerja Lapangan hingga penulisan Tugas Akhir, serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih. Penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat,khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pihak yang berkepentingan. Penulis juga mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Bandung, Juli 2014 Penulis
  • 9. ABSTRAK MUTIARA BUNDA ULIL ALBAB 11.301.309 ADMINISTRASI DAN KEUANGAN PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN ASTANAANYAR BANDUNG Tugas Akhir : 113 halaman Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung, metode yang digunakan penulis adalah metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah observasi,wawancara, dan penyebaran kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung adalah sebesar 94,09%, selain itu juga dipengaruhi faktor lain diluar penelitian sebesar 5,91%. Permasalahan : (1) Kurangnya sikap saling menghargai antar pegawai dalam melakukan pekerjaan (2) Waktu pulang tidak tepat. Saran : (1) Lebih meningkatkan sikap dan etika kerja agar terjalin hubungan kerja yang baik dan menunjang kedisiplinan dan kinerja pegawai (2) Pemimpin harus lebih tegas dalam mengambil tindakan dan berani menghukum setiap pegawai yang indisipliner. Kata Kunci: Disiplin Kerja, Kinerja Pegawai
  • 10. ABSTRACT MUTIARA BUNDA ULIL ALBAB 11.301.309 ADMINISTRATION AND FINANCE THE INFLUENCE OF WORK DISCIPLINE TO THE EMPLOYEE PERFORMANCE AT KECAMATAN ASTANAANYAR BANDUNG Final Report: 113 pages This research has aimed to determine the influence of work discipline to the employee performance at Kecamatan Astanaanyar Bandung, the method used by the author is a quantitative method. Data collection techniques that writers do is observation, interviews, and questionnaires. Based on the results of the research show the influence of employee discipline on the performance of employees in the Kecamatan Astanaanyar Bandung amounted to 94,09%, but it is also influenced by other factors based on the research of 5,91%. Problems: (1) Less respect among employees to do the job (2) There is not on time home. Suggestions: (1) Improve the attitude and work ethic that established a good working relationship and support the discipline and performance of employees (2) Leaders must be more assertive in taking action and give punishment to the indiscipline employee. Keyword: Work Discipline, Employee Performance
  • 11. DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR TIM PENGUJI PERNYATAAN PENULIS MOTTO KATA PENGANTAR......................................................................................i ABSTRAK .....................................................................................................iii ABSTRACT ...................................................................................................iv DAFTAR ISI................................................................................................... v BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang............................................................................... 1 1.2 Pokok Permasalahan ...................................................................... 4 1.3 Pertanyaan Penelitian..................................................................... 4 1.4 Tujuan dan Manfaat Laporan ......................................................... 5 BAB II KERANGKA PEMIKIRAN DAN METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Kajian Ilmiah................................................................................ 7 A. Manajemen.............................................................................. 7 B. Manajemen Sumber Daya Manusia .......................................... 8 C. Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia................... 9 D. Pengertian Disiplin Kerja....................................................... 13 E. Indikator-Indikator Disiplin Kerja .......................................... 13 F. Bentuk-Bentuk Disiplin Kerja ................................................ 17 G. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan ................... 18 H. Hambatan Disiplin Kerja ....................................................... 18 I. Kinerja Pegawai ..................................................................... 19 J. Penilaian Kinerja .................................................................... 20 K. Tujuan Penilaian Kinerja ....................................................... 21
  • 12. L. Manfaat Penilaian Kinerja .................................................... 21 M. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ........................ 22 N. Standar Pelaksanaan Disiplin Pegawai Negeri Sipil............... 23 a. Kewajiban ....................................................................... 24 b. Larangan ......................................................................... 25 c. Jenis Hukuman Disiplin PNS........................................... 29 2.2 Metodologi Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ................ 30 A. Metodologi Penelitian ........................................................... 30 B. Definisi Operasional Variabel ............................................... 30 C. Populasi dan Sample Penelitian ............................................. 34 D. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 35 E. Teknik Pengolahan Data ........................................................ 36 BAB III PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN ASTANAANYAR BANDUNG 3.1 Kondisi Topografi Kecamatan Astanaanyar Bandung ............... 40 3.2 Visi Misi Kecamatan Astanaanyar Bandung ............................. 42 3.3 Struktur Organisasi Kecamatan Astanaanyar Bandung .............. 43 3.4 Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Astanaanyar Bandung ...... 44 A. Camat ................................................................................. 44 B. Sekretaris Camat ................................................................. 44 C. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.................................. 45 D. Sub Bagian Program dan Keuangan .................................... 46 E. Seksi Pemerintahan ............................................................. 47 F. Seksi Ketentraman dan Ketertiban....................................... 47 G. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan................................ 48 H. Seksi Ekonomi Pembangunan dan Lingkungan Hidup ......... 49 I. Seksi Pelayanan................................................................... 50 3.5 Disiplin Kerja di Kecamatan Astanaanyar Bandung ................. 51 3.6 Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung ............. 52
  • 13. 3.7 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung ........................................... 53 A. Disiplin Kerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung ............................................................................. 54 B. Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung......... 78 C. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Kecamatan Astanaanyar Bandung ................................ 102 C.1 Analisis Korelasi Rank Spearman ............................... 102 C.2 Analisis Korelasi Determinasi..................................... 107 D. Permasalahan yang Timbul Dalam Disiplin Kerja Dalam Kaitannya Dengan Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung ...................................................... 107 E. Upaya Pemecahan Masalah yang Dilakukan Untuk Menghadapi Permasalahan yang Timbul Dalam Disiplin Kerja Dalam Kaitannya Dengan Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung ...................................................... 108 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan............................................................................. 110 4.2 Saran....................................................................................... 112 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 114 LAMPIRAN................................................................................................ 116 RIWAYAT HIDUP PENULIS
  • 14. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Instansi Pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan orang-orang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas Negara sebagai bentuk pelayanan kepada orang banyak. Tujuan instansi pemerintah dapat dicapai apabila mampu mengolah, menggerakkan dan menggunakan sumber daya manusia yang dimiliki secara efektif dan efisien. Peran manusia dalam organisasi sebagai pegawai memegang peranan yang menentukan karena hidup matinya suatu organisasi pemerintah semata-mata tergantung pada manusia. Pegawai merupakan faktor penting dalam setiap organisasi pemerintahan. Pegawai merupakan faktor penentu dalam pencapaian tujuan instansi pemerintah secara efektif dan efisien. Pegawai yang menjadi penggerak dan penentu jalannya organisasi. Faktor sumber daya manusia ini merupakan elemen yang harus diperhatikan oleh setiap instansi, terutama bila mengingat bahwa instansi pemerintah yang berhubungan dengan pelayanan publik. Hal ini memaksa setiap instansi harus dapat bekerja dengan lebih efektif, efisien dan produktif. Dalam memberikan pelayanan publik tentunya ini akan memacu instansi pemerintah untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hal ini instansi pemerintah harus memperhatikan pada aspek sumber daya manusia. Jadi manusia dapat dipandang sebagai faktor penentu, karena ditangan
  • 15. manusialah segala inovasi akan direalisasi dalam upaya mewujudkan tujuan instansi pemerintah. Pegawai merupakan penggerak kegiatan dalam suatu instansi. Dalam melakukan kegiatan, pegawai memerlukan petunjuk kerja dari instansi agar pelaksanaanya sesuai dengan perencanaan dan harus didukung dengan peraturan kerja instansi sehingga menciptakan disiplin kerja. Pelaksanaan disiplin kerja itu sendiri harus dikelola dengan baik oleh para pegawainya karena dengan kurangnya kedisiplinan para pegawai akan bekerja kurang baik, kurang maksimal yang mengakibatkan kinerja instansi menjadi turun. Pada dasarnya instansi pemerintah harus mengedepankan pelayanan publik. Dalam hal ini ada juga yang harus diperhatikan oleh instansi, yaitu mengenai kinerja pegawai. Kinerja pegawai sangatlah harus diperhatikan karena merupakan salah satu kunci keberhasilan, Apabila suatu instansi melakukan aktivitas instansi pemerintah dengan kinerja yang kurang baik maka citra instansi akan kurang baik. Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian yang kemudian diubah menjadi Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 memberikan pengertian bahwa Pegawai Negeri adalah setiap warga Negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai aparatur negara, tentunya pegawai negeri sipil mempunyai tugas yaitu tugas pemerintahan dan pembangunan. Atas dasar tersebut setiap
  • 16. pegawai negeri sipil dituntut untuk dapat memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat. Untuk menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan dengan baik maka dibutuhkan pegawai negeri sipil yang profesional, jujur, adil dan bertanggung jawab. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) Pegawai Negeri Sipil adalah laporan hasil kinerja pegawai selama satu tahun yang di dalamnya terdapat unsur-unsur yang dinilai dalam pelaksanaan pekerjaaan seorang PNS merupakan salah satu aspek/faktor pendukung dalam rangka mewujudkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP) atau akuntabilitas publik. Untuk memberikan penilaian terhadap akuntabilitas tingkah laku baik seseorang (spiritual) dapat di lihat dari unsur-unsur yang dinilai di DP3 seseorang. Unsur-unsur yang dinilai ini dapat dijadikan indikator pengukuran kinerja seseorang selain kriteria tupoksi, yang antara lain kesetiaan, prestasi kerja, ketaatan, tanggung jawab, kejujuran, kerjasama, prakarsa, kepemimpinan. Pada kenyataannya, DP3 PNS yang notabene adalah daftar penilaian yang dalam penilaiannya menggunakan azas tertutup sering dipertanyakan objektivitasnya, karena penilaiannya yang bersifat rahasia dan si penilai mempunyai otoritas yang mutlak dalam menilai kinerja seseorang dengan penilaian yang bersifat rahasia. Kecamatan Astanaanyar Bandung adalah badan pemerintahan yang bergerak di bidang pelayanan publik yang meliputi kegiatan pengawasan, pengendalian, dan penertiban terhadap segala sesuatu mengenai pelayanan publik dilingkungan Kecamatan Astanaanyar Bandung. Pegawai Kecamatan
  • 17. Astanaanyar Bandung merupakan instansi pemerintah yang bertugas memberikan pelayanan kepada publik secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel dalam menyelenggarakan tugas negara, pemerintah dan pembangunan. Kedudukan dan peranannya yang penting menyebabkan pegawai-pegawainya senantiasa dituntut supaya memiliki kesetiaan dan ketaatan penuh secara maksimal dalam menjalankan tugas-tugasnya. Oleh sebab itu pada diri masing-masing pegawai harus ditanamkan rasa akuntabel dalam mengemban tupoksi yang diberikan. Sehingga berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil judul dalam penyusunan tugas akhir ini adalah “ Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung ” 1.2 Pokok Permasalahan Berdasarkan uraian latar belakang diatas serta untuk memberi batasan terhadap permasalahan yang akan di bahas, maka yang menjadi masalah pokok dalam tugas akhir ini, yaitu “Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung” 1.3 Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana disiplin kerja di Kecamatan Astanaanyar Bandung ? 2. Bagaimana kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung ? 3. Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung ?
  • 18. 4. Permasalahan apa saja yang dihadapi dalam disiplin kerja dalam kaitannya dengan kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung ? 5. Upaya-upaya apa saja yang dilakukan dalam menghadapi permasalahan yang timbul dalam disiplin kerja dalam kaitannya dengan kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung ? 1.4 Tujuan dan Manfaat Laporan A. Tujuan penulisan 1. Untuk mengetahui bagaimana disiplin kerja di Kecamatan Astanaanyar Bandung. 2. Untuk mengetahui kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung dalam menerapkan disiplin kerja. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung. 4. Untuk mengetahui permasalahan apa saja yang dihadapi dalam disiplin kerja pegawai dalam kaitannya dengan kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung. 5. Untuk mengetahui upaya-upaya apa saja yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan yang timbul dalam peranan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung.
  • 19. B. Manfaat Penulisan 1. Bagi Penulis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam menambah ilmu praktik di lapangan dengan ilmu yang telah ditekuni selama kuliah di program Diploma III Jurusan Administrasi dan Keuangan. b. Menambah pengalaman penulis agar dapat lebih baik lagi dalam melakukan pekerjaan dan siap dalam menghadapi dunia kerja yang sebenarnya. 2. Bagi Perusahaan Sebagai bahan masukan bagi para karyawan dalam mengelola kedisiplinan di dalam perusahaan. Serta sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan kinerja perusahaan di masa yang akan datang. 3. Bagi Akademis a. Menambah pengetahuan dan menjadi bahan referensi bagi pihak- pihak yang mengkaji topik yang berkaitan dengan masalah bahasan dalam Tugas Akhir ini. b. Sebagai tambahan bahan pustaka serta acuan bagi peneliti selanjutnya dalam penyusunan Tugas Akhir mengenai Pengaruh Disipin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai.
  • 20. BAB II KERANGKA PEMIKIRAN DAN METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Kajian Ilmiah A. Manajemen Manajemen dalam Bahasa Inggrisnya adalah management yang berasal dari kata “to manage” yang mempunyai arti mengendalikan atau mengurus. Sehingga manajemen dapat berarti bagaimana kita memimpin, membimbing, dan mengatur semua orang menjadi karyawan (bawahan) agar usaha yang sedang dilakukan mencapai suatu tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Menurut Manullang (2001:3) Istilah manajemen mengandung 3 (tiga) pengertian : 1. Manajemen sebagai suatu proses 2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas orang-orang yang melaksanakan manajemen 3. Manajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu Berangkat dari definisi diatas dapat diketahui konsep kunci dari manajemen adalah bekerja melalui tangan orang lain, walaupun demikian pengertiannya, pemimpin bukan berarti pasif sementara orang lain yang digerakkan bersifat aktif, tetapi manajemen itu memiliki pengertian fungsional, dalam arti fungsional tersebut pegawai baru dapat
  • 21. dilaksanakan apabila ada kerjasama untuk mengarahkan dan mengelola berbagai sumber daya yang ada dalam organisasi dalam rangka mendukung tercapainya tujuan yang diinginkan, dalam hal ini simpul kerja sama, pengaturan dan kendali yang menggerakkan orang-orang untuk bekerja tersebut ada di tangan pimpinan, Pimpinan dapat dikatakan dinilai berhasil, apabila dalam mencapai tujuan tidak bekerja sendirian melainkan mampu menggerakkan orang lain dan mengelola sumber-sumber daya lainnya yang ada dalam organisasi sehingga mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. B. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memusatkan perhatian pada unsur manusia. Unsur manusia (Man) ini berkembang menjadi suatu bidang ilmu khusus untuk mempelajari bagaimana mengatur suatu bidang ilmu khusus untuk mempelajari bagaimana mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu dan dapat memberikan kepuasan bagi semua pihak. MSDM adalah suatu bidang manajemen yang mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi atau perusahaan. Fokus yang dipelajari dalam MSDM adalah masalah yang terkait dengan tenaga kerja manusia. MSDM adalah suatu pendekatan dalam mengelola masalah-masalah manusia.
  • 22. Ada beberapa definisi manajemen sumber daya manusia yaitu: Menurut Hasibuan (2012:10) berpendapat bahwa : “ MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif membantu terwujudnya perusahaan, karyawan, dan masyarakat.” Menurut Handoko (2001 :4) menjelaskan : “ Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan individu maupun organisasi ”. Dari definisi di atas dapat dilihat pentingnya peranan manajemen dalam mengelola sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. C. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Fungsi manajemen sumber daya manusia menurut Hasibuan (2012 :21-22-23) 1. Perencanaan Perencanaan adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif dan efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan. Perencanaan dilakukan dengan menetapkan program kepegawaian. Program kepegawaian meliputi pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan.
  • 23. Program kepegawaian yang baik akan membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. 2. Pengorganisasian Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi. Organisasi hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dengan organisasi yang baik akan membantu terwujudnya tujuan secara efektif. 3. Pengarahan Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Pengarahan dilakukan pimpinan dengan menugaskan bawahan agar mengerjakan semua tugasnya dengan baik. 4. Pengendalian Pengendalian adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan, agar menaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan, diadakan tindakan perbaikan dan penyempurnaan rencana. Pengendalian karyawan meliputi kehadiran,
  • 24. kedisiplinan, perilaku, kerja sama, pelaksanaan pekerjaan, dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan. 5. Pengadaan Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pengadaan yang baik akan membantu terwujudnya tujuan. 6. Pengembangan Pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoretis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan. 7. Kompensasi Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung, uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil diartikan sesuai dengan prestasi kerjanya, layak diartikan dapat memenuhi kebutuhan primernya serta berpedoman pada batas upah minimum pemerintah dan berdasarkan internal dan eksternal konsistensi.
  • 25. 8. Pengintegrasian Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan. Perusahaan memperoleh laba, karyawan dapat memenuhi kebutuhan dari hasil pekerjaannya. Pengintegrasian merupakan hal yang penting dan sulit dalam MSDM, karena mempersatukan dua kepentingan yang bertolak belakang. 9. Pemeliharaan Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program kesejahteraan yang berdasarkan kebutuhan sebagian besar karyawan serta berpedoman kepada internal dan eksternal konsistensi. 10. Kedisiplinan Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang maksimal. Kedisiplian adalah keinginan dan kesadaran untuk menaati peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma sosial.
  • 26. 11. Pemberhentian Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun, dan sebab-sebab lainnya. D. Pengertian Disiplin Kerja Secara etimologis disiplin berasal dari bahasa inggris “disciple” yang berarti pengikut atau penganut pengajaran. Latihan dan sebagainya. Dispilin merupakan suatu keadaan tertentu dimana orang-orang yang tergabung dalam organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan rasa senang hati. Sedangkan kerja adalah segala aktivitas manusia yang dilakukan untuk menggapai tujuan yang telah ditetapkannya. Menurut Hasibuan (2012:193) berpendapat bahwa: “Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi perusahaan. Tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, sulit bagi perusahaan untuk mewujudkan tujuannya. Jadi, kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.” E. Indikator-Indikator Disiplin Kerja Menurut Hasibuan (2012:194) pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan seorang pegawai, di antaranya: 1. Tujuan dan kemampuan Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi
  • 27. kemampuan karyawan. Hal ini berarti bahwa tujuan (pekerjaan) yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan bersangkutan, agar dia bekerja dengan sungguh-sungguh dan disiplin dalam mengerjakannya. 2. Teladan pimpinan Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan, karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus memberi contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil, serta sesuai kata dengan perbuatan. Dengan teladan pimpinan yang baik, kedisiplinan bawahan pun akan baik. Jika teladan pimpinan kurang baik (kurang berdisiplin), para bawahan pun akan kurang disiplin. 3. Balas jasa Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan semakin baik terhadap pekerjaan, kedisiplinan mereka akan semakin baik pula. Balas jasa berperan penting untuk menciptakan kedisiplinan karyawan. Artinya semakin besar balas jasa, semakin baik kedisiplinan karyawan. Sebaliknya, apabila balas jasa kecil, kedisiplinan karyawan menjadi rendah. Karyawan sulit untuk
  • 28. berdisiplin baik selama kebutuhan-kebutuhan primernya tidak terpenuhi dengan baik. 4. Keadilan Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan, karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting, dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya. Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa (pengakuan) atau hukuman, akan merangsang terciptanya kedisiplinan karyawan yang baik. Manajer yang cakap dalam memimpin selalu berusaha bersikap adil terhadap semua bawahannya. Dengan keadilan yang baik, akan menciptakan kedisiplinan yang baik pula. Jadi, keadilan harus diterapkan dengan baik pada setiap perusahaan agar kedisiplinan karyawan perusahaan baik pula. 5. Waskat Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan. Dengan waskat berarti atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan harus selau hadir di tempat kerja agar dapat mengawasi dan memberikan petunjuk jika ada bawahannya yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Waskat efektif merangsang
  • 29. kedisiplinan dan moral kerja karyawan. Karyawan merasa mendapat perhatian, bimbingan, petunjuk, pengarahan dan pengawasan dari atasannya. 6. Sanksi hukuman Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan. Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin takut melanggar peraturan perusahaan, sikap, dan perilaku indisipliner karyawan akan berkurang. 7. Ketegasan Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan karyawan perusahaan. Pimpinan harus berani dan tegas bertindak untuk menghukum setiap karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan. Pimpinan yang berani menindak tegas menerapkan hukuman bagi karyawan yang indisipliner akan disegani dan diakui kepemimpinannya oleh bawahannya. Dengan demikian, pimpinan akan memelihara kedisiplinan karyawan perusahaan. 8. Hubungan kemanusiaan Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara sesama karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan. Hubungan-hubungan baik bersifat vertikal maupun
  • 30. horizontal yang terdiri dari Direct Single Relationship, Direct Group Relationship, dan Cross Relationship hendaknya berjalan harmonis. Manajer harus berusaha menciptakan suasana kemanusiaan yang serasi serta memikat, baik secara vertikal maupun horizontal diantara semua karyawannya. Terciptanya Human Relationship yang serasi akan mewujudkan lingkungan dan suasana kerja yang nyaman. Hal ini akan memotivasi kedisiplinan yang baik pada perusahaan. Jadi, kedisiplinan karyawan akan tercipta apabila hubungan kemanusiaan dalam organisasi tersebut baik. F. Bentuk-Bentuk Disiplin Kerja Disiplin kerja menurut Handoko (2001:208) mengemukakan bahwa terdapat dua tipe kegiatan pendisiplinan, yaitu : 1. Disiplin preventif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah. Sasaran pokoknya adalah untuk mendorong disiplin diri di antara para karyawan. Dengan cara ini para karyawan menjaga disiplin diri mereka bukan semata-mata karena dipaksa oleh pihak manajemen. 2. Disiplin korektif adalah kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran-pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut. Kegiatan
  • 31. korektif sering berupa suatu bentuk hukuman dan disebut sebagai tindakan pendisiplinan (disciplinary action). Sebagai contoh bisa berupa peringatan atau skorsing. G. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tegak tidaknya suatu disiplin kerja dalam suatu Instansi Pemerintah. Menurut Saydam (2000:202), faktor-faktor tersebut antara lain: 1. Besar kecilnya pemberian kompensasi 2. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan 3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan 4. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan 5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan 6. Ada tidaknya perhatian kepada pegawai 7. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin. H. Hambatan Disiplin Kerja Peraturan disiplin dibuat untuk mengatur tata hubungan yang berlaku tidak saja dalam perusahaan-perusahaan besar atau kecil, tetapi juga pada seluruh organisasi atau badan-badan yang memperkerjakan banyak sumber daya manusia untuk melaksanakan pekerjaan. Pembuatan suatu peraturan disiplin dimaksudkan agar para karyawan dapat melakukan pekerjaan tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan. Tetapi
  • 32. penerapan peraturan disiplin itu banyak menemui hambatan dalam pelaksanaannya. Menurut Saydam (2000:286) bahwa hambatan pendisiplinan karyawan akan terlihat dalam suasana kerja berikut yaitu: 1. Tingginya angka kemangkiran (absensi) karyawan 2. Sering terlambatnya karyawan masuk kantor atau pulang lebih cepat dari jam yang sudah ditentukan 3. Menurunnya semangat dan gairah kerja 4. Berkembangnya rasa tidak puas, saling curiga dan saling melempar tanggung jawab 5. Penyelesaian pekerjaan yang lambat, karena karyawan lebih sering ngobrol daripada bekerja 6. Tidak terlaksananya supervise dan waksat (pengawasan yang melekat dari atasan) yang baik 7. Sering terjadinya konflik antar karyawan dan pimpinan perusahaan F. Kinerja Pegawai Kinerja bagian dari produktivitas kerja, produktivitas berasal dari kata “produktif” artinya sesuatu yang mengandung potensi yang digali, sehingga produktivitas dapatlah dikatakan suatu proses kegiatan yang terstruktur guna menggali potensi yang ada dalam sebuah komoditi atau objek. Filosofi produktivitas sebenarnya dapat mengandung arti keinginan dan usaha dari setiap manusia maupun kelompok untuk selalu meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupannya. Menurut
  • 33. Mangkuprawira (2007:6) “ Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dari tanggung jawab yang diberikannya”. Dengan demikian kinerja merupakan sebuah proses untuk menetapkan apa yang harus dicapai, dan pendekatannya untuk mengelola dan pengembangan manusia melalui suatu cara yang dapat meningkatkan kemungkinan bahwa sasaran akan dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu baik pendek maupun panjang. G. Penilaian Kinerja Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu instansi pemerintah serta mengetahui dampak positif dan negatif. Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja pegawai. Menurut Sugiyono (2009:29) “ Penilaian Kinerja adalah sebuah gambaran atau deskripsi yang sistematis tentang kekuatan dan kelemahan yang terkait dari seseorang atau suatu kelompok”
  • 34. H. Tujuan Penilaian Kinerja Menurut Dharma (2001:150) tujuan diadakannya penilaian kinerja bagi para pegawai dapat kita ketahui dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Tujuan Evaluasi, dimana seorang manajer atau atasan menilai kinerja dari masa lalu seorang pegawai atau bawahannya dengan menggunakan rating deskriptif untuk menilai kinerja dan dengan data tersebut berguna dalam keputusan-keputusan promosi, demosi, terminasi dan kompensasi. 2. Tujuan Pengembangan, dimana seorang manajer mencoba untuk meningkatkan kinerja seorang pegawai dimasa yang akan datang. Sedangkan tujuan pokok dari system penilaian kinerja pegawai adalah, sesuatu yang menghasilkan informasi yang akurat dan valid yang berkenaan dengan perilaku dan kinerja anggota instansi pemerintah. I. Manfaat Penilain Kinerja Pada umumnya orang-orang yang berkecimpung dalam dunia kerja menilai bahwa penilaian ini merupakan bagian penting dari seluruh proses kekaryaan dimana pegawai tersebut bekerja. Bagi pegawai, penilaian tersebut berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan, kelebihan, kekurangan, dan potensi yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan karir bagi instansi pemerintah, hasil penilaian tersebut sangat penting artinya dan peranaanya dalam pengambilan keputusan. Adapun secara
  • 35. terperinci menurut Handoko (2001:69) manfaat penilaian kinerja bagi instansi pemerintah adalah sebagai berikut : 1. Perbaikan kinerja, umpan balik pelaksanaan kerja karyawan 2. Penyesuaian-penyesuaian gaji 3. Keputusan-keputusan penempatan, promosi dan mutasi 4. Perencanaan kebutuhan latihan dan pengembangan 5. Perencanaan dan pengembangan karier, umpan balik prestasi mengarahkan keputusan-keputusan karier 6. Penyimpangan-penyimpangan proses staffing, kinerja yang baik atau buruk mencerminkan kekuatan atau kelemahan prosedur staffing departemen personalia. 7. Melihat ketidak akuratan informasional 8. Mendeteksi kesalahan-kesalahan desain pekerjaan 9. Menjamin kesempatan yang adil, menjamin keputusan-keputusan penempatan internal diambil tanpa deskriminasi. 10. Melihat tantangan-tantangan eksternal J. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Kinerja merupakan suatu konstruksi multidimensi yang mencakup banyak faktor yang mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor intrinsik pegawai personal dan individu atau SDM. Menurut L.Mathis dan H. Jackson (2006:82) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai yaitu: 1. Kemampuan mereka
  • 36. 2. Motivasi 3. Dukungan yang diterima 4. Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan 5. Hubungan mereka dengan organisasi K. Standar Pelaksanaan Disiplin Pegawai Negeri Sipil Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai suatu tujuan ditentukan dari mutu profesionalitas ditentukan oleh disiplin para pegawainya. Bagi aparatur Pemerintah disiplin tersebut mencangkup unsur-unsur ketaatan, kesetiaan, kesungguhan dalam menjalankan tugas dan kesanggupan berkorban dalam arti mengorbankan kepentingan pribadi dan golongannya untuk kepentingan negara dan masyarakat. Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin. Sedangkan Pelanggaran Disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja. Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang “Disiplin Pegawai Negeri Sipil” Dalam Peraturan Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil diatur ketentuan-ketentuan mengenai:
  • 37. a. Kewajiban Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 mengatur kewajiban-kewajiban yang harus ditaati oleh setiap Pegawai Negeri Sipil, sebagai berikut Setiap Pegawai Negeri Sipil wajib: 1) Mengucapkan sumpah/janji PNS; 2) Mengucapkan sumpah/janji jabatan; 3) Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang- undang Dasar Negara Republik Indonesia, dan Pemerintah; 4) Menaati segala ketentuan peraturan perundang- undangan; 5) Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab; 6) Menjunjung tinggi kehormatan Negara, Pemerintah dan martabat PNS; 7) Mengutamakan kepentingan Negara dari pada kepentingan sendiri, seseorang dan/atau golongan; 8) Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut pemerintah harus dirahasiakan; 9) Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan Negara;
  • 38. 10) Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan Negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materil; 11) Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja; 12) Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan; 13) Menggunakan dan memelihara barang-barang milik Negara dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat; 14) Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat; 15) Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas; 16) Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier; dan 17) Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang. b. Larangan Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 mengatur larangan yang harus dihindari oleh setiap Pegawai Negeri Sipil, sebagai berikut Setiap Pegawai Negeri Sipil dilarang: 1) Menyalah gunakan wewenang;
  • 39. 2) Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan yang lain; 3) Tanpa izin pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk Negara lain dan/atau lembaga atau organisasi international; 4) Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing; 5) Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik Negara secara tidak sah; 6) Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain didalam maupun diluar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak lainnya, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan Negara; 7) Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan;
  • 40. 8) Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya; 9) Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya; 10) Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani; 11) Menghalangi berjalannya tugas kedinasan; 12) Memberikan dukungan kepada calon presiden/wakil Presiden, DPR, DPD, DPRD dengan cara: a. Ikut serta sebagai pelaksana kampanye b. Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut PNS. c. Sebagai peserta kampanye dengan menyerahkan PNS lain d. Sebagai peserta kampanye dengan menyerahkan PNS lain e. Sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas Negara
  • 41. 13) Memberikan dukungan kepada calon presiden/wakil presiden dengan cara: a. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau b. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat; 14) Memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah atau calon Kepala Daerah/Wakil Keptala Daerah dengan cara memberikan surat dukungan disertai foto copy Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan tanda penduduk sesuai peraturan perundang-undangan; dan 15) Memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan cara : a. Terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah;
  • 42. b. Menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye; c. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon sesama masa kampanye; dan/atau d. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat. c. Jenis Hukuman Disiplin PNS 1. Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari: a. Teguran lisan; b. Teguran tertulis; c. Pernyataan tidak puas secara tertulis; 2. Jenis hukuman disiplin sedang terdiri dari: a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun; b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun; c. Penurunan pangkat selama 1 tahun;
  • 43. 3. Jenis hukuman disiplin berat terdiri dari: a. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun; b. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah; c. Pembebasan dari jabatan; d. Pemberhentiaan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS; e. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS. 2.2 Metodologi Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data A. Metodologi Penelitian Menurut Sugiyono (2009:1) metode penelitian adalah “Suatu proses berpikir dari penentuan masalah, melakukan pengumpulan data, baik buku-buku maupun melalui observasi, melakukan pengolahan berdasarkan data yang ada sampai dengan penarikan kesimpulan dari masalah penelitian”. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah jenis penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif. Menurut Sugiyono (2009:15) metode kuantitatif adalah “metode yang menganalisis data dalam bentuk angka dan perhitungannya dengan menggunakan metode statistik, sehingga memudahkan penafsiran data mentah yang diperoleh”. B. Definisi Operasional Variabel Operasional variabel adalah definisi yang menjadikan variabel- variabel yang diteliti menjadi operasional dalam kaitannya dengan proses pengukuran variabel-variabel tersebut. Menurut hubungan satu variabel
  • 44. dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam penelitian dibedakan menjadi 2, yaitu sebagai berikut (Sugiyono 2009:39) 1. Variabel Independent, disebut juga variabel bebas yang merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu variabel X (Disiplin Kerja). 2. Variabel Dependent, disebut juga variabel terikat yang merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam hal ini yang menjadi variabel Y (Kinerja Pegawai) Operasional variabel akan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan secara tertutup akan memerlukan skala pengukuran, adapun skala pengukuran yang digunakan adalah : a. Skala Ordinal Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang didasarkan pada jenjang / ranking sehingga data hanya menunjukan yang lebih tinggi atau yang lebih rendah. b. Skala Likert Skala likert merupakan skala pengukuran yang mengatur sikap dan pendapat seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Sikap terhadap fenomena sosial dalam skala likert ini dapat diungkapkan mulai dari yang paling negative, netral sampai yang
  • 45. paling positif. Maka dalam penelitian ini, fenomena sosial tersebut telah dirumukan secara spesifik yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala likert, variabel penelitian yang akan diukur tersebut dijabarkan menjadi indikator variabel, dimana indikator tersebut akan dijadikan sebagai titik tolak dalam penyusunan item-item instrument berupa pertanyaan yang diajukan peneliti dalam kuesioner Setiap respon yang terpilih diberikan kewenangan untuk memilih salah satu jawaban yang dianggap sesuai atau relevan dengan pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dalam kuesioner. Responden diminta untuk menjawab salah satu dari lima kategori jawaban yang telah disediakan. Dan setiap jawaban responden diberi skor sebagai berikut : Sangat Setuju (SS) Skor 5 Setuju (S) Skor 4 Cukup Setuju (CS) Skor 3 Kurang Setuju (KS) Skor 2 Sangat Tidak Setuju (STS) Skor 1
  • 46. Untuk operasional penelitian, variabel-variabel diatas dan sumber perolehan datanya disusun pada table berikut : Tabel 2.1 OPERASIONALISASI VARIABEL VARIABEL DEFINISI VARIABEL INDIKATOR SKALA Disiplin Kerja (X) kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Hasibuan (2012:193) 1. Tujuan dan Kemampuan 2. Teladan Pimpinan 3. Balas Jasa 4. Keadilan 5. Pengawasan Melekat 6. Sanksi Hukuman 7. Ketegasan 8. Hubungan Kemanusiaan O R D I N A L Kinerja Pegawai (Y) kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dari tanggung jawab yang diberikannya. Mangkuprawira (2007:6) 1. Kesetiaan 2. Prestasi Kerja 3. Tanggung Jawab 4. Ketaatan 5. Kejujuran 6. Kerjasama 7. Prakarsa 8. Kepemimpinan O R D I N A L Sumber : Hasil olahan penulis
  • 47. Populasi dan Sample Penelitian 1. Pengertian Populasi Menurut Sugiyono (2009:49) Populasi merupakan “wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada subjek/objek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek yang diteliti. Kuesioner ini disebarkan kepada 20 responden yang mana respondennya adalah pegawai Kecamatan Astanaanyar Bandung. Penulis memberikan kuesioner sebanyak 20 pertanyaan terdapat 10 pertanyaan untuk variabel X dan 10 pertanyaan untuk variabel Y. 2. Pengertian Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penulis tidak mungkin meneliti semua yang ada pada populasi, maka penulis dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi itu. Untuk sampel yang diambil dari populasi harus benar- benar representative atau mewakili (Sugiyono 2009:118). Bila sampel tidak representative, maka resiko yang dihadapi penulis ialah tidak
  • 48. dapat menyimpulkan sesuai dengan kenyataan atau membuat kesimpulan yang salah. Namun, apabila subjek kurang dari 100 maka lebih baik diambil seluruhnya, tetapi apabila jumlah subjek lebih dari 100 dapat diambil antara 20%-25% atau lebih (Arikunto 2006:106). Berdasarkan pernyataan Arikunto, Penulis mengambil semua sampel yaitu sebanyak 20 responden dikarenakan jumlah subjek kurang dari 100 maka diambil seluruhnya. C. Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan data yang penulis gunakan pada Tugas Akhir ini adalah : 1. Observasi Teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung kepada objek penelitian untuk mengetahui secara jelas kondisi objek penelitian serta memperoleh data yang diperlukan. 2. Kuesioner Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, dimana peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden. Kuesioner atau angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu pertanyaan yang dibuat tidak memerlukan penjelasan lebih lanjut sehingga responden hanya memilih
  • 49. alternative jawaban dengan membubuhkan tanda () pada setiap jawaban. 3. Studi Kepustakaan Teknik pengumpulan data ini yaitu dengan cara membaca, mempelajari, mengutip beberapa pendapat dari berbagai sumber buku, internet dan dari sumber lainnya yang digunakan sebagai bahan teori. 4. Studi Dokumentasi Teknik pengumpulan data ini yaitu dengan cara mengumpulkan data-data yang diperlukan pada saat penelitian berlangsung. Mulai dari yang tertulis tentang data perusahaan. 5. Wawancara Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara bertanya langsung terhadap beberapa pegawai yang bekerja di tempat tersebut guna memperoleh data yang dibutuhkan. Sehingga mengetahui secara langsung masalah-masalah yang dialami pegawai selama bekerja di tempat tersebut serta menjadi salah satu cara dalam memberikan saran serta masukan yang diberikan terhadap pewawancara. D. Teknik Pengolahan Data Untuk mengetahui uji statistik antara variabel X dan variabel Y digunakan analisi korelasi. Sedangkan metode atau teknik dalam korelasi
  • 50. yang popular digunakan adalah korelasi Rank-Spearman atau variabel berskala ordinal 1. Skala Pengukuran Dalam penelitian ini penulis menggunakan skala likert. Skala likert merupakan skala pengukuran yang mengatur sikap dan pendapat seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Fenomena sosial tersebut merupakan suatu variabel penelitian yang akan diukur. Sebelum diukur, variabel tersebut dijabarkan menjadi indikator variabel yang kemudian indikator variabel tersebut digunakan sebagai tolak ukur menyusun item-item instrument yang berupa pertanyaan dan pernyataan. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative dan untuk keperluaan analisis kuantitatif, maka jawaban ini diberi skor yaitu : Tabel 2.2 Bobot atau Nilai Kuesioner No Keterangan Skor/Nilai 1 Sangat Baik 5 2 Baik 4 3 Cukup Baik 3 4 Kurang Baik 2 5 Tidak Baik 1 Sumber : Sugiyono (2010:132)
  • 51. 2. Analisis Korelasi Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui uji determinasi terhadap peningkatan kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung dengan menggunakan koefisien Rank-Spearman. Menurut Sugiyono (2007:245) analisis koefisien rank spearman adalah “Suatu ukuran yang mendeskripsikan hubungan antara variabel yang didukung secara substansi atau teoritis”. Korelasi Rank-Spearman dinyatakan dalam rumus : a. Rumus untuk data yang tidak memiliki data kembar :      )1( 6 1 2 2     nn YiRXiR rs )1( 6 1 2 2    nn d rs i b. Rumus untuk data yang memiliki data kembar :     22 222 2 YX dYX rs i Dimana : rs = Koefisien Korelasi Rank-Spearman di = Selisih ranking variabel X dan variable Y n = Banyak data
  • 52. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan variabel X dan variabel Y diperlukan suatu tafsiran yang dijelaskan dalam batasan-batasan seperti kriteria berikut ini : Tabel 2.3 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Hubungannya Sangat Rendah Hubungannya Rendah Hubungannya Sedang Hubungannya Kuat Hubungannya Sangat Kuat Sumber: Sugiyono (2009:214) Kemudian análisis korelasi dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi 3. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi merupakan ukuran atau besaran untuk menyatukan tingkat kekuatan hubungan dalam bentuk persen dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan Rumus untuk menghitung koefisien determinasi adalah : Kd = Rxy2 x 100% Dimana : Kd = Koefisien Determinasi Rxy2 = Koefisien Pearson Produk Momen 100% = Persentase
  • 53. BAB III PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN ASTANAANYAR BANDUNG 3.1 Kondisi Topografi Kecamatan Astanaanyar Bandung Kecamatan Astanaanyar terletak di wilayah kota Bandung sebagai ibu kota provinsi Jawa Barat. Secara topografi Kecamatan Astanaanyar terletak pada ketinggian 700 meter dpl (di atas permukaan laut). Iklim asli Kota Bandung termasuk Astanaanyar dipengaruhi oleh pegunungan di sekitarnya sehingga cuaca yang terbentuk sejuk dan lembab.temperatur rata-rata yaitu 23.4 c dan mencapai suhu tertinggi pada bulan september, yaitu 30.9 c. Hal tersebut diduga sebagai dampak polusi udara kendaraan bermotor dan dampak dari pemanasan global. Walaupun demikian curah hujan di kota Bandung masih cukup tinggi, yaitu rata-rata 18 hari per bulan. secara geografis wilayah Kecamatan Astanaanyar terletak di pusat kota Bandung, dengan luas wilayah 279,40 ha. Kecamatan Astanaanyar Bandung berbatasan dengan : - Bagian Utara : Kec. Andir, - Bagian Selatan : Kec. Bandung Kidul
  • 54. - Bagian Timur : Kec. Regol - Bagian Barat : Kec. Bojongloa Kidul dan kec.Bojongloa Kaler (sumber : kcda astana anyar 2012 luas wilayah dan iklim kota bandung tahun 2012). Kecamatan Astanaanyar terdiri dari 6 (enam) kelurahan, yaitu : 1. Kelurahan Karasak 2. Kelurahan Pelindung Hewan 3. Kelurahan Nyengseret 4. Kelurahan Panjunan 5. Kelurahan Cibadak 6. Kelurahan Karanganyar Berdasarkan luas wilayahnya, kelurahan Pelindung Hewan merupakan kelurahan dengan wilayah terluas, yaitu 59.50 ha atau sebesar 21% dari total luas kecamatan. sementara Kelurahan Panjunan merupakan kelurahan terkecil dengan luas wilayah 36.50 ha atau sebesar 13% total luas kecamatan. Kecamatan Astanaanyar merupakan daerah yang sebagian besar adalah pemukiman penduduk dan sebagian kecil terdapat kawasan perdagangan dan sektor jasa. Kecamatan Astanaanyar berjarak 4 km dari kantor pemerintahan kota Bandung. Lokasi kantor Kecamatan Astanaanyar berada pada wilayah Kelurahan Panjunan, kantor kelurahan yang terjauh dari kantor Kecamatan adalah Kelurahan Karasak, yaitu berjarak sekitar 3 km.
  • 55. 3.2 Visi Misi Kecamatan Astanaanyar Bandung VISI : “KERAMAT” (Kreatif, Responsif, Agamis, Amanah, Tertib) dalam mewujudkan Pelayanan Publik yang Prima. DEFINISI OPERASIONAL DARI VISI - Kreatif : Mampu menciptakan gagasan baru dalam melaksanakan tupoksi dan pelayanan - Responsif : Cepat menanggapi dan bertindak dalam memberikan pelayanan publik - Agamis : Terciptanya situasi yang religius dalam setiap pola prilaku dan kehidupan - Amanah : Dapat di percaya dalam mengemban tupoksi yang diberikan - Tertib : Dapat bekerja sesuai aturan yang berlaku MISI : - Mewujudkan Pelayanan Pubik yang Prima : Untuk mewujudkan visi masih perlu ditingkatkan kinerja pemerintahan kecamatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
  • 56. - Mewujudkan akuntabilitas kinerja pemerintahan kecamatan : Meningkatkan kinerja pemerintahan kecamatan agar lebih efektif, efisien, transparan dan akuntabel. 3.3 Struktur Organisasi Kecamatan Astanaanyar Bandung Gambar 2.1 :Struktur Organisasi Kecamatan Astanaanyar Bandung ( Sumber : Kecamatan Astanaanyar Bandung, Maret 2014 ) Camat Sekretaris Camat Kelompok Jabatan Sub Bagian Keuangan dan Program Kelurahan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Seksi Trantib Seksi Pelayanan Seksi Ekbang dan LH Seksi Dikmas Seksi Pemerintahan n
  • 57. 3.4 Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Astanaanyar Bandung A. Camat 1. Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintah yang dilimpahkan Walikota kepada camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Camat mempunyai fungsi: a. Mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat b. Mengkoordinasikan ketenteraman dan ketertiban umum c. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan d. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum e. Membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya B. Sekretaris Camat 1. Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas kecamatan di bidang kesekertariatan. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan penyusunan rencana program kegiatan kecamatan
  • 58. b. Pelaksanaan pelayanan administrasi kesekertariatan kecamatan dan kelurahan c. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan rencana, program, evaluasi dan pelaporan kegiatan kecamatan dan kelurahan d. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas seksi e. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan kecamatan dengan instansi terkait dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kecamatan f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan dan pengendalian administratif kegiatan kesekretariatan dan kecamatan g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh camat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya C. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas sekrertariat kecamatan di bidang umum dan kepegawaian 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai fungsi: a. Penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan lingkup administrasi umum dan kepegawaian
  • 59. b. Pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian yang meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan kearsipan kecamatan, penyelenggaraan kerumah-tanggaan kecamatan,pengelolaan perlengkapan dan administrasi perjalanan dinas, serta pelaksanaan administrasi kepegawaian c. Pelaporan kegiatan lingkup administrasi umum dan kepegawaian D. Sub Bagian Program dan Keuangan 1. Sub bagian program dan keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Kecamatan di bidang program dan keuangan. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai fungsi: a. Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi program dan keuangan kecamatan. b. Pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan kecamatan, koordinasi penyusunan rencana dan program serta penyusunan laporan akuntabilitas kinerja kecamatan. c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusun rencana anggaran,
  • 60. koordinasi penyusuan anggaran, koordinasi pengelola dan pengendalian keuangan dan menyusun laporan keuangan Kecamatan. d. Pengkoordinasian pelaporan lingkup kegiatan pengelolaan administrasi program dan keuangan Kecamatan. E. Seksi Pemerintahan 1. Seksi Pemerintahan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang pemerintahan. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi pemerintahan mempunyai fungsi: a. Penyusunan data dan materi bahan lingkup pemerintahan b. Pembinaan Rukun Warga dan Rukun Tetangga c. Pelayanan administrasi pertanahan d. Pembinaan administrasi pemerintaha Kelurahan e. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pemerintahan dengan Instansi terkait f. Pelaporan pelaksanaan lingkup pemerintahan F. Seksi Ketentraman dan Ketertiban 1. Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang ketentraman dan ketertiban. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai fungsi:
  • 61. a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup ketentraman dan ketertiban b. Pembinaan ketentraman dan ketertiban c. Pembinaan potensi perlindungan masyarakat d. Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan bencana e. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ketentraman dan ketertiban dengan Instansi terkait f. Pelaporan pelaksanaan lingkup ketentraman dan ketertiban G. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan 1. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang pendidikan dan kemasyarakatan 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai fungsi: a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup pendidikan dan kemasyarakatan. b. Inventarisasi dan fasilitasi masalah sosial kemasyarakatan. c. Inventarisasi potensi bidang pendidikan formal dan informal.
  • 62. d. Pembinaan terhadap lembaga kemasyarakatan di tingkat Kecamatan dan Kelurahan. e. Fasilitasi pembinaan bidang keagamaan, ketahanan keluarga partisipasi dan pemberdayaan perempuan serta generasi muda. f. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan bidang pendidikan dan kemasyarakatan dengan instansi terkait. g. Pelaporan pelaksanaan lingkup bidang pendidikan dan kemasyarakatan. H. Seksi Ekonomi Pembangunan dan Lingkungan Hidup 1) Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang ekonomi,pembangunan dan lingkungan hidup. 2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi: a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup ekonomi,pembangunan dan lingkungan hidup. b. Fasilitasi pembinaan bidang koperasi, usaha kecil dan menengah. c. Inventarisasi potensi ekonomi masyarakat dan pembangunan.
  • 63. d. Fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana fisik fasilitas umum dan fasilitas sosial. e. Fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. f. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ekonomi dan ketahanan pangan, pembangunan, serta lingkungan hidup dengan instansi terkait. g. Pelaporan pelaksanaan lingkup ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup. I. Seksi Pelayanan 1. Seksi Pelayanan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Camat dibidang pelayanan 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pelayanan mempunyai fungsi: a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup pelayanan b. Pelayanan data dan informasi Kecamatan c. Pelayanan administrasi kependudukan d. Pelayanan administrasi umum lainnya e. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan dengan Instansi Terkait Pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan
  • 64. 3.5 Disiplin Kerja di Kecamatan Astanaanyar Bandung Kedisiplinan merupakan salah satu hal yang penting dalam suatu instansi, karena bila tingkat kedisiplinan pegawai semakin baik maka, akan semakin tinggi kinerja pegawai dan pekerjaan tanpa kedisiplinan dari pegawai maka akan sangat sulit bagi instansi untuk mencapai hasil yang optimal. Disiplin kerja sangat dibutuhkan oleh setiap pegawai. Disiplin menjadi persyaratan bagi pembentukan sikap, perilaku dan tata kehidupan berdisiplin yang akan membuat para pegawai mendapat kemudahan dalam bekerja, dengan begitu akan menciptakan suasana kerja yang kondusif dan mendukung usaha pencapaian tujuan. Para pegawai Kecamatan Astanaanyar Bandung harus mentaati prosedur kerja dan disiplin kerja positif yang sudah ditentukan , dan harus ditaati oleh seluruh pegawai diantaranya: 1) Setiap pegawai wajib mengenakan pakaian seragam dinas dengan segala kelengkapannya pada waktu melaksanakan tugas sehari- hari, sesuai dengan peraturan yang ada 2) Jam dinas atau kerja dimulai hari Senin s/d Jumat pukul 08.00 s/d 16.00 WIB 3) Penyelenggaraan apel pagi
  • 65. 4) Absensi a. Menggunakan kartu pegawai kemudian menggunakan absen elektronik yang secara otomatis akan terdeteksi langsung jam datang dan jam pulang b. Daftar hadir diatur menurut bagian kerja di tiap-tiap bidang c. Bagi pegawai yang melaksanakan tugas diluar lingkungan Kecamatan Astanaanyar Bandung menggunakan surat izin dinas luar 3.6 Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung Pada hakikatnya kinerja pegawai merupakan salah satu faktor penting tercapainya tujuan suatu instansi pemerintah. Sedangkan kinerja pegawai akan tercapai apabila adanya disiplin kerja dari diri sendiri. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di Kecamatan Astanaanyar Bandung melakukan berbagai langkah-langkah dalam upaya peningkatan kinerja pegawai diantaranya: 1. Instansi memberikan tunjangan perbaikan pegawai, diharapkan dengan diberikannya tunjangan perbaikan pegawai ini mampu meningkatkan kinerja pegawai untuk lebih bersungguh-sungguh dan selalu semangat dalam melakukan pekerjaannya. 2. Instansi selalu mengadakan acara atau event berupa sharing, outbound, olahraga ceria pada waktu-waktu tertentu yang tujuannya guna meningkatkan kebersamaan dan silaturahmi
  • 66. antar pegawai dan pimpinan. Dengan demikian pegawai akan semakin dekat dan bisa menjalin kerja sama yang baik guna memajukan instansi. 3.7 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis akan membahas bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai. Dalam teknik pengumpulan data, penulis memberikan kuesioner sebanyak 20 pertanyaan terdapat 10 pertanyaan untuk variabel X dan 10 pertanyaan untuk variabel Y dan disebarkan kepada 20 orang responden. Kuesioner ini disebarkan kepada 20 responden yang mana respondennya adalah pegawai Kecamatan Astanaanyar Bandung. Kuesioner ini disebarkan dalam bentuk rating scale dengan menggunakan skala ordinal yang memiliki 5 jenjang sebagai berikut: 5 berarti sangat baik = Sangat Setuju 4 berarti baik = Setuju 3 berarti cukup baik = Cukup Setuju 2 berarti kurang baik = Kurang Setuju 1 berarti sangat tidak baik = Sangat Tidak Setuju
  • 67. A. Disiplin Kerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung Disiplin kerja sangat dibutuhkan oleh setiap pegawai. Tata kehidupan berdisiplin akan membuat para pegawai mendapat kemudahan dalam bekerja, dengan begitu akan menciptakan suasana kerja yang kondusif dan mendukung usaha pencapaian tujuan. Para pegawai Kecamatan Astanaanyar Bandung harus mentaati prosedur kerja dan disiplin kerja positif yang sudah ditentukan , dan harus ditaati oleh seluruh pegawai. Untuk lebih jelasnya hasil dari pengolahan data kuesioner mengenai disiplin kerja di Kecamatan Astanaanyar Bandung dapat dilihat di (Tabel Tabulasi Data Hasil Kuesioner Disiplin Kerja sebagai Variabel X di Kecamatan Astanaanyar Bandung). Tabel 3.1 Tabel Rekapitulasi Disiplin Kerja (X) NO PERNYATAAN JAWABAN JUMLAH SS S CS KS STS 1 Pegawai melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok 4 16 0 0 0 84 2 Pimpinan selalu memberikan contoh teladan yang baik pada bawahan 1 12 7 0 0 74
  • 68. NO PERNYATAAN JAWABAN JUMLAH SS S CS KS STS 3 Kesesuaian balas jasa yang diterima pegawai dengan lama kerja 4 15 1 0 0 83 4 Promosi naik jabatan pegawai 4 15 1 0 0 83 5 Pengawasan pegawai oleh pimpinan 2 16 2 0 0 80 6 Sanksi hukuman yang diberikan kepada pegawai sudah sesuai dengan tingkat kesalahan yang dilanggar 2 18 0 0 0 82 7 Sanksi hukuman diberikan kepada para pegawai yang melanggar aturan 5 13 2 0 0 83 8 Ketegasan pegawai dalam mengambil keputusan berkaitan dengan pekerjaan 0 14 6 0 0 74 9 Sikap saling menghormati antara pimpinan dan para pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung 3 8 8 1 0 73
  • 69. NO PERNYATAAN JAWABAN JUMLAH SS S CS KS STS 10 Sikap saling menghargai antar pegawai dalam melakukan pekerjaan di Kecamatan Astanaanyar Bandung 2 8 10 0 0 72 Sumber : Hasil Olahan Penulis 1. Pegawai Melaksanakan Tugas Sesuai Dengan Tugas Pokok Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari responden dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok di Kecamatan Astanaanyar Bandung. Tabel 3.2 Pegawai Melaksanakan Tugas Sesuai Dengan Tugas Pokok No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden 1 Sangat Setuju 4 2 Setuju 16 3 Cukup Setuju 0 4 Kurang Setuju 0 5 Sangat Tidak Setuju 0 Jumlah 20 Sumber : Hasil Olahan Penulis
  • 70. Skor yang diperoleh: Jumlah skor : 4 responden menjawab SS = 5x4 = 20 Jumlah skor : 16 responden menjawab S = 4x16 = 64 Jumlah skor : 0 responden menjawab CS = 3x0 = 0 Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0 Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 + Total skor = 84 Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik) Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik) Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 84. Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan terhadap indikator pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai tugas pokok adalah sebesar 84 secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut : STB KB CB B SB 20 36 52 68 84 100 84 Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden
  • 71. menilai pegawai melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok tergolong baik. 2. Pimpinan Selalu Memberikan Teladan Yang Baik Pada Bawahan Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari responden pimpinan selalu memberikan yang teladan baik pada bawahan di Kecamatan Astanaanyar Bandung. Tabel 3.3 Pimpinan Memberikan Teladan Yang Baik Pada Bawahan No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden 1 Sangat Setuju 1 2 Setuju 12 3 Cukup Setuju 7 4 Kurang Setuju 0 5 Sangat Tidak Setuju 0 Jumlah 20 Sumber : Hasil Olahan Penulis Skor yang diperoleh: Jumlah skor : 1 responden menjawab SS = 5x1 = 5 Jumlah skor : 12 responden menjawab S = 4x12 = 48 Jumlah skor : 7 responden menjawab CS = 3x7 = 21
  • 72. Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0 Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 + Total skor = 74 Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik) Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik) Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 74. Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan terhadap indikator pimpinan selalu memberikan teladan baik pada bawahan adalah sebesar 74 secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut : STB KB CB B SB 20 36 52 68 84 100 74 Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden menilai pimpinan selalu memberikan teladan baik pada bawahan tergolong baik.
  • 73. 3. Kesesuaian Balas Jasa Yang Diterima Pegawai Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari responden terhadap kesesuaian balas jasa di Kecamatan Astanaanyar Bandung. Tabel 3.4 Kesesuaian Balas Jasa Yang Diterima Pegawai No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden 1 Sangat Setuju 4 2 Setuju 15 3 Cukup Setuju 1 4 Kurang Setuju 0 5 Sangat Tidak Setuju 0 Jumlah 20 Sumber : Hasil Olahan Penulis Skor yang diperoleh: Jumlah skor : 4 responden menjawab SS = 5x4 = 20 Jumlah skor : 15 responden menjawab S = 4x15 = 60 Jumlah skor : 1 responden menjawab CS = 3x1 = 3 Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0 Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 + Total skor = 83
  • 74. Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik) Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik) Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 83. Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan terhadap indikator tingkat kesesuaian balas jasa yang diterima pegawai dengan lama kerja adalah sebesar 83 secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut : STB KB CB B SB 20 36 52 68 84 100 83 Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden menilai tingkat kesesuaian balas jasa yang diterima pegawai dengan lama kerja tergolong baik. 4. Promosi Naik Jabatan Pegawai Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari responden terhadap promosi naik jabatan pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung.
  • 75. Tabel 3.5 Promosi Naik Jabatan Pegawai No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden 1 Sangat Setuju 4 2 Setuju 15 3 Cukup Setuju 1 4 Kurang Setuju 0 5 Sangat Tidak Setuju 0 Jumlah 20 Sumber : Hasil Olahan Penulis Skor yang diperoleh: Jumlah skor : 4 responden menjawab SS = 5x4 = 20 Jumlah skor : 15 responden menjawab S = 4x15 = 60 Jumlah skor : 1 responden menjawab CS = 3x1 = 3 Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0 Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 + Total skor = 83 Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik) Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik) Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 83. Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan terhadap indikator tingkat kesesuaian balas jasa yang diterima
  • 76. pegawai dengan lama kerja adalah sebesar 83 secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut : STB KB CB B SB 20 36 52 68 84 100 83 Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden menilai tingkat kesesuaian balas jasa yang diterima pegawai dengan lama kerja tergolong baik. 5. Pengawasan Pegawai Oleh Pimpinan Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan terhadap pengawasan pegawai oleh pimpinan di Kecamatan Astanaanyar Bandung. Tabel 3.6 Pengawasan Pegawai Oleh Pimpinan No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden 1 Sangat Setuju 2 2 Setuju 16
  • 77. 3 Cukup Setuju 2 4 Kurang Setuju 0 5 Sangat Tidak Setuju 0 Jumlah 20 Skor yang diperoleh: Jumlah skor : 2 responden menjawab SS = 5x2 = 10 Jumlah skor : 16 responden menjawab S = 4x16 = 64 Jumlah skor : 2 responden menjawab CS = 3x2 = 6 Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0 Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 + Total skor = 80 Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik) Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik) Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 80. Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan terhadap indikator tingkat pengawasan pegawai oleh pimpinan adalah sebesar 80 secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut : STB KB CB B SB 20 36 52 68 84 100 80
  • 78. Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden rata- rata 80 terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden menilai tingkat pengawasan pegawai oleh pimpinan tergolong baik. 6. Sanksi Hukuman Yang Diberikan Kepada Pegawai Sudah Sesuai Dengan Tingkat Kesalahan Yang Dilanggar Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari responden terhadap sanksi hukuman yang diberikan kepada pegawai sudah sesuai dengan tingkat kesalahan yang dilanggar di Kecamatan Astanaanyar Bandung. Tabel 3.7 Sanksi Hukuman Yang Diberikan Kepada Pegawai Sudah Sesuai Dengan Tingkat Kesalahan Yang Dilanggar No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden 1 Sangat Setuju 2 2 Setuju 18 3 Cukup Setuju 0 4 Kurang Setuju 0 5 Sangat Tidak Setuju 0 Jumlah 20 Sumber : Hasil Olahan Penulis
  • 79. Skor yang diperoleh: Jumlah skor : 2 responden menjawab SS = 5x2 = 10 Jumlah skor : 18 responden menjawab S = 4x18 = 72 Jumlah skor : 0 responden menjawab CS = 3x0 = 0 Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0 Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 + Total skor = 82 Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik) Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik) Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 82. Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan terhadap indikator sanksi hukuman yang diberikan kepada pegawai sudah sesuai dengan tingkat kesalahan yang dilanggar adalah sebesar 82% secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut : STB KB CB B SB 20 36 52 68 84 100 82 Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden
  • 80. terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden menilai tingkat sanksi hukuman yang diberikan kepada pegawai sudah sesuai dengan tingkat kesalahan yang dilanggar tergolong baik. 7. Sanksi Hukuman Diberikan Kepada Para Pegawai Yang Melanggar Aturan Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari responden terhadap sanksi hukuman diberikan kepada para pegawai yang melanggar aturan di Kecamatan Astanaanyar Bandung. Tabel 3.8 Sanksi Hukuman Diberikan Kepada Para Pegawai Yang Melanggar Aturan No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden 1 Sangat Setuju 5 2 Setuju 13 3 Cukup Setuju 2 4 Kurang Setuju 0 5 Sangat Tidak Setuju 0 Jumlah 20 Sumber : Hasil Olahan Penulis
  • 81. Skor yang diperoleh: Jumlah skor : 5 responden menjawab SS = 5x5 = 25 Jumlah skor : 13 responden menjawab S = 4x13 = 52 Jumlah skor : 2 responden menjawab CS = 3x2 = 6 Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0 Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 + Total skor = 83 Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik) Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik) Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 83. Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan terhadap indikator sanksi hukuman diberikan kepada para pegawai yang melanggar aturan adalah sebesar 83 secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut : STB KB CB B SB 20 36 52 68 84 100 83 Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden
  • 82. menilai tingkat sanksi hukuman diberikan kepada para pegawai yang melanggar aturan tergolong baik. 8. Ketegasan Pegawai Dalam Mengambil Keputusan Berkaitan Dengan Pekerjaan Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari responden terhadap ketegasan pegawai dalam mengambil keputusan berkaitan dengan pekerjaan di Kecamatan Astanaanyar Bandung. Tabel 3.9 Ketegasan Pegawai Dalam Mengambil Keputusan Berkaitan Dengan Pekerjaan No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden 1 Sangat Setuju 0 2 Setuju 14 3 Cukup Setuju 6 4 Kurang Setuju 0 5 Sangat Tidak Setuju 0 Jumlah 20 Sumber : Hasil Olahan Penulis Skor yang diperoleh: Jumlah skor : 0 responden menjawab SS = 5x0 = 0 Jumlah skor : 14 responden menjawab S = 4x14 = 56 Jumlah skor : 6 responden menjawab CS = 3x6 = 18
  • 83. Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0 Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 + Total skor = 74 Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik) Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik) Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 74. Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan terhadap indikator tingkat ketegasan pegawai dalam mengambil keputusan berkaitan dengan pekerjaan adalah sebesar 74 secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut : STB KB CB B SB 20 36 52 68 84 100 74 Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden menilai tingkat ketegasan pegawai dalam mengambil keputusan berkaitan dengan pekerjaan tergolong baik.
  • 84. 9. Sikap Saling Menghormati Antara Pimpinan dan Para Pegawai Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari responden terhadap sikap saling menghormati antara pimpinan dan para pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung. Tabel 3.10 Sikap Saling Menghormati Antara Pimpinan dan Para Pegawai No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden 1 Sangat Setuju 3 2 Setuju 8 3 Cukup Setuju 8 4 Kurang Setuju 1 5 Sangat Tidak Setuju 0 Jumlah 20 Sumber : Hasil Olahan Penulis Skor yang diperoleh: Jumlah skor : 3 responden menjawab SS = 5x3 = 15 Jumlah skor : 8 responden menjawab S = 4x8 = 32 Jumlah skor : 8 responden menjawab CS = 3x8 = 24 Jumlah skor : 1 responden menjawab KS = 2x1 = 2 Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 + Total skor = 73
  • 85. Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik) Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik) Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 73. Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan terhadap indikator tingkat sikap saling menghormati antara pimpinan dan para pegawai adalah sebesar 73 secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut : STB KB CB B SB 20 36 52 68 84 100 73 Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden menilai tingkat sikap saling menghormati antara pimpinan dan para pegawai tergolong baik. 10. Sikap Saling Menghargai Antar Pegawai Dalam Melakukan Pekerjaan Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari responden terhadap sikap saling menghargai antar pegawai dalam melakukan pekerjaan di Kecamatan Astanaanyar Bandung.
  • 86. Tabel 3.11 Sikap Saling Menghargai Antar Pegawai Dalam Melakukan Pekerjaan No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden 1 Sangat Setuju 2 2 Setuju 8 3 Cukup Setuju 10 4 Kurang Setuju 0 5 Sangat Tidak Setuju 0 Jumlah 20 Sumber : Hasil Olahan Penulis Skor yang diperoleh: Jumlah skor : 2 responden menjawab SS = 5x2 = 10 Jumlah skor : 8 responden menjawab S = 4x8 = 32 Jumlah skor : 10 responden menjawab CS = 3x10 = 30 Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0 Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 + Total skor = 72 Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik) Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik) Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 72. Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan terhadap indikator sikap saling menghargai antar pegawai dalam
  • 87. melakukan pekerjaan adalah sebesar 72 secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut : STB KB CB B SB 20 36 52 68 84 100 72 Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden menilai sikap saling menghargai antar pegawai dalam melakukan pekerjaan tergolong baik.
  • 88. Berdasarkan hasil rekapitulasi variabel X diatas dapat dilihat bahwa pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok memiliki nilai tertinggi dibanding dengan yang lain yaitu sebesar 84, sedangkan kesesuaian balas jasa yang diterima pegawai, promosi naik jabatan, dan sanksi hukuman diberikan kepada para pegawai yang melanggar aturan memiliki nilai sebesar 83. Pada tingkat ketiga sebesar 82 yaitu pemberian sanksi hukuman yang diberikan kepada pegawai sudah sesuai dengan tingkat kesalahan yang dilanggar. Pengawasan pegawai oleh pimpinan memiliki nilaik baik sebesar 80. Begitupun dalam hal pimpinan selalu memberikan contoh teladan yang baik pada bawahan dan ketegasan pegawai dalam mengambil keputusan memiliki nilai sebesar 74. Pada posisi terendah kedua sikap saling menghormati antara pimpinan dan para pegawai sebesar 73. Secara keseluruhan variabel X tergolong pada daerah baik akan tetapi yang menjadi posisi terendah berada pada sikap saling menghargai antar pegawai dalam melakukan pekerjaan sebesar 72, hal ini yang menjadi suatu permasalahan yang timbul dalam disiplin kerja.
  • 89. Tabel 3.12 Tabel Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel (X) Disiplin Kerja R Item Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 4 3 4 5 4 4 4 3 3 3 37 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 37 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 43 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 42 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 6 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 37 7 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3 39 8 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 36 9 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38 10 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 46 11 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38 12 4 4 4 5 4 4 4 3 3 3 38 13 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38 14 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 39
  • 90. 15 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39 16 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 39 17 4 3 4 4 5 5 5 4 5 5 40 18 5 3 4 4 4 4 3 3 3 3 32 19 4 4 5 5 5 5 4 3 4 4 43 20 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 39 84 74 83 88 80 82 83 74 71 72 780 Rata- Rata 4,2 3,7 4,15 4,4 4 4,1 4,15 3,7 3,55 3,6 39 Sumber : Hasil Olahan Penulis Skor yang diperoleh: Jumlah skor : 27 responden menjawab SS = 5x27 = 135 Jumlah skor :135 responden menjawab S = 4x135 = 540 Jumlah skor : 37 responden menjawab CS = 3x37 = 111 Jumlah skor : 1 responden menjawab KS = 2x1 = 2 Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 + Total skor = 788 Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 788 Skor Ideal 5x20x10 = 1000. Maka jumlah skor yang diperoleh
  • 91. melalui pengumpulan data adalah sebesar (788:1000) x 100 = 78,8 secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut : STB KB CB B SB 20 36 52 68 84 100 78,8 Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai disiplin kerja para pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung ialah sebesar 78,8% dan terletak pada daerah baik, hal ini membuktikan bahwa pelaksanaan disiplin kerja para pegawai sudah tergolong baik. B. Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung Kinerja pegawai merupakan salah satu faktor penting tercapainya tujuan suatu instansi pemerintah. Sedangkan kinerja pegawai akan tercapai apabila adanya disiplin kerja dari diri sendiri. Di Kecamatan Astanaanyar Bandung melakukan berbagai dalam upaya peningkatan kinerja pegawai diantaranya: 1. Instansi memberikan tunjangan perbaikan pegawai, diharapkan dengan diberikannya tunjangan perbaikan pegawai ini mampu meningkatkan kinerja pegawai.
  • 92. 2. Instansi selalu mengadakan acara atau event berupa sharing, outbound, olahraga ceria pada waktu-waktu tertentu yang tujuannya guna meningkatkan kebersamaan dan silaturahmi antar pegawai dan pimpinan. Untuk lebih jelasnya hasil dari pengolahan data kuesioner mengenai kinerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung dapat dilihat di (Tabel Tabulasi Data Hasil Kuesioner Kinerja Pegawai sebagai Variabel Y di Kecamatan Astanaanyar Bandung). Tabel 3.13 Tabel Rekapitulasi Kinerja Pegawai (Y) NO PERNYATAAN JAWABAN JUMLAH SS S CS KS STS 1 Pegawai setia terhadap visi dan misi instansi 3 16 1 0 0 82 2 Pegawai menghasilkan hasil kerja yang memuaskan 4 12 3 1 0 79 3 Pegawai bekerja dengan baik walaupun tidak diawasi oleh pimpinan 0 18 2 0 0 78 4 Pegawai mematuhi seluruh peraturan yang telah di tetapkan 2 12 6 0 0 76 5 Pegawai datang tepat waktu 1 10 9 0 0 72
  • 93. NO PERNYATAAN JAWABAN JUMLAH SS S CS KS STS 6 Pegawai pulang tepat waktu 0 4 10 6 0 58 7 Pegawai selalu menjaga hubungan yang baik dengan sesama pegawai 6 10 4 0 0 82 8 Pegawai mampu mengambil inisiatif dalam bekerja 1 11 7 1 0 72 9 Pimpinan lebih mengutamakan kerjasama dalam usaha mencapai tujuan 5 14 1 0 0 84 10 Pimpinan senang menerima saran, pendapat, dan kritikan-kritikan dari bawahan. 6 12 2 0 0 84 Sumber : Hasil Olahan Penulis 1. Pegawai Setia Terhadap Visi Dan Misi Instansi Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari responden mengenai kesetiaan terhadap visi dan misi instansi di Kecamatan Astanaanyar Bandung.
  • 94. Tabel 3.14 Kesetiaan Pegawai Terhadap Visi dan Misi Instansi No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden 1 Sangat Setuju 3 2 Setuju 16 3 Cukup Setuju 1 4 Kurang Setuju 0 5 Sangat Tidak Setuju 0 Jumlah 20 Sumber : Hasil Olahan Penulis Skor yang diperoleh: Jumlah skor : 3 responden menjawab SS = 5x3 = 15 Jumlah skor : 16 responden menjawab S = 4x16 = 64 Jumlah skor : 1 responden menjawab CS = 3x1 = 3 Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0 Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 + Total skor = 82 Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik) Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik) Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 82. Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan terhadap indikator kesetian terhadap visi dan misi instansi adalah sebesar 82 secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut :
  • 95. STB KB CB B SB 20 36 52 68 84 100 82 Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden menilai kesetiaan pegawai terhadap visi dan misi instansi tergolong baik. 2. Pegawai Menghasilkan Hasil Kerja Yang Memuaskan Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari responden pegawai menghasilkan hasil kerja yang memuaskan di Kecamatan Astanaanyar Bandung. Tabel 3.15 Pegawai Menghasilkan Hasil Kerja Yang Memuaskan No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden 1 Sangat Setuju 4 2 Setuju 12 3 Cukup Setuju 3 4 Kurang Setuju 1 5 Sangat Tidak Setuju 0 Jumlah 20 Sumber : Hasil Olahan Penulis
  • 96. Skor yang diperoleh: Jumlah skor : 4 responden menjawab SS = 5x4 = 20 Jumlah skor : 12 responden menjawab S = 4x12 = 48 Jumlah skor : 3 responden menjawab CS = 3x3 = 9 Jumlah skor : 1 responden menjawab KS = 2x1 = 2 Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 + Total skor = 79 Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik) Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik) Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 79. Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan terhadap indikator pegawai menghasilkan hasil kerja yang memuaskan sebesar 79% secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut : STB KB CB B SB 20 36 52 68 84 100 79 Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden
  • 97. menilai pegawai menghasilkan hasil kerja yang memuaskan tergolong baik. 3. Pegawai Bekerja Dengan Baik Walaupun Tidak Diawasi Pimpinan Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari responden pegawai bekerja dengan baik walaupun tidak diawasi oleh pimpinan di Kecamatan Astanaanyar Bandung. Tabel 3.16 Pegawai Bekerja Dengan Baik Walaupun Tidak Diawasi Pimpinan No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden 1 Sangat Setuju 0 2 Setuju 18 3 Cukup Setuju 2 4 Kurang Setuju 0 5 Sangat Tidak Setuju 0 Jumlah 20 Sumber : Hasil Olahan Penulis Skor yang diperoleh: Jumlah skor : 0 responden menjawab SS = 5x0 = 0 Jumlah skor : 18 responden menjawab S = 4x18 = 72 Jumlah skor : 2 responden menjawab CS = 3x2 = 6
  • 98. Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0 Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 + Total skor = 78 Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik) Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik) Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 78. Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan terhadap indicator pegawai bekerja dengan baik walaupun tidak diawasi oleh pimpinan adalah sebesar 78 secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut : STB KB CB B SB 20 36 52 68 84 100 78 Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden menilai pegawai bekerja dengan baik walaupun tidak diawasi oleh pimpinan tergolong baik.
  • 99. 4. Pegawai Mematuhi Seluruh Peraturan Yang Telah Di Tetapkan Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari responden terhadap promosi naik jabatan pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung. Tabel 3.17 Pegawai Mematuhi Seluruh Peraturan Yang Telah Di Tetapkan No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden 1 Sangat Setuju 2 2 Setuju 12 3 Cukup Setuju 6 4 Kurang Setuju 0 5 Sangat Tidak Setuju 0 Jumlah 20 Sumber : Hasil Olahan Penulis Skor yang diperoleh: Jumlah skor : 2 responden menjawab SS = 5x2 = 10 Jumlah skor : 12 responden menjawab S = 4x12 = 48 Jumlah skor : 6 responden menjawab CS = 3x6 = 18 Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0 Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 + Total skor = 76
  • 100. Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik) Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik) Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 76. Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan terhadap indikator mematuhi seluruh peraturan yang telah di tetapkan adalah sebesar 76% secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut : STB KB CB B SB 20 36 52 68 84 100 76 Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden menilai mematuhi seluruh peraturan yang telah di tetapkan tergolong baik. 5. Pegawai Datang Tepat Waktu Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan terhadap ketepatan pegawai datang tepat waktu di Kecamatan Astanaanyar Bandung.
  • 101. Tabel 3.18 Pegawai Datang Tepat Waktu No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden 1 Sangat Setuju 1 2 Setuju 10 3 Cukup Setuju 9 4 Kurang Setuju 0 5 Sangat Tidak Setuju 0 Jumlah 20 Sumber : Hasil Olahan Penulis Skor yang diperoleh: Jumlah skor : 1 responden menjawab SS = 5x1 = 5 Jumlah skor : 10 responden menjawab S = 4x10 = 40 Jumlah skor : 9 responden menjawab CS = 3x9 = 27 Jumlah skor : 0 responden menjawab KS = 2x0 = 0 Jumlah skor : 0 responden menjawab STS = 1x0 = 0 + Total skor = 72 Skor ideal (skor tertinggi) = 5x20 = 100 (Sangat Baik) Skor ideal (skor terendah) = 1x20 = 20 (Tidak Baik) Jumlah skor yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 72. Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa tingkat persetujuan terhadap indikator pegawai datang tepat waktu adalah sebesar 72 secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut :
  • 102. STB KB CB B SB 20 36 52 68 84 100 72 Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan bahwa data yang diperoleh dari hasil penilaian 20 responden terletak pada daerah baik. Sehingga pada umumnya para responden menilai tingkat pegawai datang tepat waktu tergolong baik. 6. Pegawai Pulang Tepat Waktu Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, penulis mendapatkan penilaian tanggapan dari responden terhadap ketepatan pegawai pulang tepat waktu di Kecamatan Astanaanyar Bandung. Tabel 3.19 Pegawai Pulang Tepat Waktu No Alternatif Jawaban/Penilaian Jumlah Responden 1 Sangat Setuju 0 2 Setuju 4 3 Cukup Setuju 10 4 Kurang Setuju 6 5 Sangat Tidak Setuju 0 Jumlah 20 Sumber : Hasil Olahan Penulis