SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Pertemuan 2
PPh Pasal 4 Ayat
2
               1
Lingkup PPh ps 4 Ayat 2

 1. Pajak Bunga Deposito, Tabungan &
 Diskonto SBI
 2. Pajak Transaksi saham di Bursa
 3. Pajak Bunga Obligasi
 4. Pajak Bunga Reksadana
 5. Pajak Undian
 6. Pajak Sewa Tanah & Bangunan

                                       2
Lingkup PPh ps 4 Ayat 2 (lanjut)

 7. BPHTB
 8. Pajak Usaha Jasa Konstruksi
 9. Pajak Modal Ventura




                                   3
PPh ATAS BUNGA DEPOSITO/TABUNGAN, DISKONTO SBI DAN J AS


Dasar Hukum
• Undang-Undang No 36 Tahun 2008
• PP No. 131 Tahun 2000
• PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA
  DEPOSITO DAN TABUNGAN SERTA
  DISKONTO SERTIFIKAT BANK
  INDONESIA
KMK No. 51/KMK.04/2001
  PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN ATAS
  BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN SERTA
  DISKONTO SERTIFIKAT BANK INDONESIA            4
• SIFAT PPh Deposito, Tabungan: Final
• Pemotong Pajak
• Bank termasuk Bank Indonesia yang membayarkan bunga
  deposito dan tabungan serta diskonto SBI
• Bank dan Dana Pensiun yang pendiriannya telah disyahkan
  oleh Menteri Keuangan
• Kantor Pusat Bank yang didirikan di Indonesia atas bunga
  deposito dan tabungan yang ditempatkan diluar negeri
• Cabang Bank luar negeri di Indonesia atas bunga deposito
  dan tabungan yang ditempatkan di luar negeri melalui
  cabang luar negeri tersebut di Indonesia.

                                                             5
• Objek Pajak
• Bunga yang berasal dari deposito dan tabungan,
• Diskonto Serifikat Bank Indonesia (SBI),
• Tarif dan Sifat Pemotongan Pajak
  PPh final sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah bruto,
  terhadap Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap;
• PPh final sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah bruto
  atau dengan tarif berdasarkan Perjanjian Penghindaran
  Pajak Berganda yang berlaku, terhadap Wajib Pajak luar
  negeri.


                                                            6
Pengecualian

• Penghasilan Yang Dikecualikan
• jumlah deposito dan tabungan serta Sertifikat Bank Indonesia
  tersebut tidak melebihi Rp 7.500.000,-
• bunga dan diskonto yang diterima atau diperoleh bank yang
  didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di
  Indonesia;
• bunga deposito dan tabungan serta diskonto Sertifikat Bank
  Indonesia yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang
  pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan
• bunga tabungan pada bank yang ditunjuk Pemerintah dalam
  rangka pemilikan rumah sederhana dan sangat sederhana,
  kaveling siap bangun
                                                            7
Contoh Perhitungan

• Tuan Budi menyimpan uang di Bank A berbentuk deposito
  sebesar 100.000.000 dengan tingkat suku bunga 12 % per
  tahun sehingga menerima bunga setiap bulan sebesar
   1.000.000.
• Atas bunga sebesar 1.000.000 dipotong PPh Pasal 4 (2)
  sebesar : 1.000.000 x 20 % = 200.000
• Uang yang diterima tuan budi dari bunga deposito per bulan
  sebesar :1.000.000-200.000 = 800.000




                                                           8
Pajak Penghasilan atas Transaksi Penjualan
Saham di Bursa Efek

• (Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1997 jo
  Keputusan Menteri Keuangan No.
  282/KMK.04/1997 jo SE - 06/PJ.04/1997)


• Tarif Pemotongan
• Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dari transaksi
  penjualan saham di bursa efek dikenakan pajak bersifat
  final.
• 0.1% (nol koma satu persen) dari jumlah bruto nilai transaksi
  penjualan.


                                                              9
• Penyelenggara bursa efek wajib :
• Memotong PPh yang terutang melalui perantara
  perdagangan efek pada saat pelunasan transaksi penjualan
  saham = 0,1% x harga jual.
• Menyetor PPh ke bank persepsi atau Kantor Pos selambat-
  lambatnya tanggal 20 bulan berikutnya setelah transaksi
  penjualan saham.
• Melaporkan pemotongan dan penyetoran PPh ke KPP
  setempat selambat-lambatnya tanggal 25 bulan yang sama
  dengan bulan penyetoran.


                                                         10
Pajak Bunga Obligasi

• Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun  2009 Tentang Pajak
  Penghasilan Atas Penghasilan Berupa Bunga Obligasi,
  tanggal 9 Februari 2009
• Sifat Pemotongan atas penghasilan yang diterima
  dan/atau diperoleh Wajib Pajak berupa Bunga Obligasi
  dikenai pemotongan Pajak Penghasilan yang bersifat final.
• Pengecualian
• Wajib Pajak dana pensiun yang pendirian atau
  pembentukannya telah disahkan oleh Menteri
• Wajib Pajak bank yang didirikan di Indonesia atau cabang
  bank luar negeri di Indonesia.

                                                         11
Tarif Final Bunga Obligasi

• Tarif PPh Final
• Bunga dari Obligasi dengan kupon sebesar:
• 15% (lima belas persen) bagi Wajib Pajak dalam negeri dan
  bentuk usaha tetap; dan
• 20% (dua puluh persen) atau sesuai dengan tarif
  berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda
• diskonto dari 0bligasi dengan kupon sebesar:
• 15% (lima belas persen) bagi Wajib Pajak dalam negeri dan
  bentuk usaha tetap; dan
• 20% (dua puluh persen) atau sesuai dengan tarif
  berdasarkan persetujuan penghindaran pajak
                                                          12
• diskonto dari Obligasi tanpa bunga sebesar:
• 15% (lima belas persen) bagi Wajib Pajak dalam negeri dan
  bentuk usaha tetap; dan
• 20% (dua puluh persen) atau sesuai dengan tarif
  berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi
  Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap,
• bunga dan/atau diskonto dari Obligasi yang diterima dan/atau
  diperoleh Wajib Pajak reksadana yang terdaftar pada
  Bapepam LK (nanti OJK)
• 0% (nol persen) untuk tahun 2009 -2010;
• 5% (lima persen) untuk tahun 2011-2013; dan
• 15% (lima belas persen) untuk tahun 2014 dan seterusnya.
                                                           13
Pemotong PPh Final


• penerbit Obligasi atau kustodian selaku agen pembayaran
  yang ditunjuk, atas bunga dan/ atau diskonto yang diterima
  pemegang Obligasi dengan kupon pada saat jatuh tempo
• perusahaan efek, dealer, atau bank, selaku pedagang
  perantara dan/atau pembeli, atas bunga dan diskonto yang
  diterima penjual Obligasi pada saat tralisaksi.




                                                               14
Pajak Penghasilan Atas Hadiah Undian

• PPh atas hadiah undian adalah PPh yang dikenakan
  terhadap orang pribadi atau badan yang menerima atau
  memperoleh penghasilan berupa hadiah undian baik dalam
  bentuk uang, barang maupun kenikmatan


•   Pemotong/Pemungut PPh atas hadiah undian
•   Orang Pribadi ;
•   Badan ;
•   Kepanitiaan ;
•   Organisasi ;
•   Pengusaha.
                                                       15
• Penyelenggara undian wajib membuat dan memberikan Bukti
  Pemotongan PPh atas Hadiah Undian untuk setiap
  pembayaran atau penyerahan hadiah undian yang bernilai
  Rp 5.000.000,- atau lebih, dalam rangkap 3 :
• Atas hadiah undian yang bernilai kurang dari Rp 5.000.000,-
  harus dibuatkan daftar nominatif tersendiri yang berisikan
  nama pemenang dan besarnya nilai hadiah undian




                                                          16
PPh atas Return Reksadana

• Dalam Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 2009
• Pengenaan PPh tersebut diterapkan secara bertahap, agar
  memberi kelonggaran waktu sekaligus kesiapan transisi bagi
  para nasabah reksa dana. Untuk 2009-2010, masih
  dikenakan tarif 0%, mulai awal 2011 hingga 2013 dikenakan
  tarif 5%, dan untuk tahun 2014 dan selanjutnya dikenakan
  pajak 15%




                                                          17
PPh atas penghasilan Modal ventura

• Atas penghasilan perusahaan modal ventura dari transaksi
  penjualan saham atau pengalihan
• penyertaan modal pada perusahaan pasangan usahanya
  dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final.


• Besarnya Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam
  ayat (1) adalah 0,1% (satu perseribu) dari jumlah bruto nilai
  transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan
  modal.



                                                              18
PPh atas Sewa Tanah & Bangunan

• Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
  120/KMK.03/2002 Tentang Perubahan Keputusan Menteri
  Keuangan Nomor 394/KMK.04/1996Keputusan Direktur
  Jenderal Pajak Nomor Kep – 227/PJ./2002 Tentang Tata
  Cara Pemotongan Dan Pembayaran, Serta Pelaporan Pajak
  Penghasilan Dari Persewaan Tanah Dan Atau Bangunan. 




                                                     19
PPh atas Sewa Tanah & Bangunan

• Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
  120/KMK.03/2002 Tentang Perubahan Keputusan Menteri
  Keuangan Nomor 394/KMK.04/1996Keputusan Direktur
  Jenderal Pajak Nomor Kep – 227/PJ./2002 Tentang Tata
  Cara Pemotongan Dan Pembayaran, Serta Pelaporan Pajak
  Penghasilan Dari Persewaan Tanah Dan Atau Bangunan. 




                                                     20
Ruang Lingkup Sewa Tanah & Bangunan

• Penghasilan berupa sewa atas tanah dan atau
  bangunan berupa tanah, rumah, rumah susun,
  apartemen, kondominium, gedung perkantoran,
  gedung pertokoan, atau gedung pertemuan
  termasuk bagiannya, rumah kantor, toko, rumah
  toko, gudang dan bangunan industri, dikenakan
  Pajak Penghasilan yang bersifat final;
 



                                                  21
Objek dan Tarif

• Atas penghasilan dari persewaan tanah dan atau
  bangunan dikenakan PPh final sebesar 10%
  (sepuluh persen) dari jumlah bruto. Yang dimaksud
  dengan jumlah bruto adalah semua jumlah yang
  dibayarkan atau terutang oleh penyewa dengan
  nama dan dalam bentuk apapun jug yang berkaitan
  dengan tanah dan/atau bangunan yang disewakan
  termasuk biaya perawatan, biaya pemeliharaan,
  biaya keamanan, biaya fasilitas lainnya dan “service
  charge”

                                                    22
Ruang Lingkup Sewa Tanah & Bangunan

• Penghasilan berupa sewa atas tanah dan atau
  bangunan berupa tanah, rumah, rumah susun,
  apartemen, kondominium, gedung perkantoran,
  gedung pertokoan, atau gedung pertemuan
  termasuk bagiannya, rumah kantor, toko, rumah
  toko, gudang dan bangunan industri, dikenakan
  Pajak Penghasilan yang bersifat final;
 



                                                  23
Pajak Penghasilan Atas J asa Konstruksi

• Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi
  perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa
  pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa
  konsultansi pengawasan konstruksi;
• Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian
  rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau pelaksanaan
  beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural,
  sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan
• Perencanaan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang
  pribadi atau badan yang dinyatakan ahli yang profesional di
  bidang perencanaan jasa konstruksi

                                                           24
Ruang Lingkup Sewa Tanah & Bangunan

• Pelaksanaan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang
  pribadi atau badan yang dinyatakan ahli yang profesional di
  bidang pelaksanaan jasa konstruksi termasuk di dalamnya
  pekerjaan konstruksi terintegrasi yaitu penggabungan fungsi
  layanan dalam model penggabungan perencanaan,
  pengadaan, dan pembangunan (engineering, procurement
  and construction) serta model penggabungan perencanaan
  dan pembangunan (design and build).
• Pengawasan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang
  pribadi atau badan yang dinyatakan ahli yang profesional di
  bidang pengawasan jasa konstruksi,


                                                          25
TARIF Pajak Konstruksi

•   MEMILIKI KLASIF
•   Bentuk Pekerjaan                 Usaha           Tarif
    Sifat
•   Pelaksanaan Konstruk    Kecil            2%              Final
                            MB               3%              Final
•   Perencanaan dan Pengawasan KMB           4%              Final


•   TIDAK MEMILIKI KLASIF
•   Bentuk Pekerjaan                         Tarif           Sifat
•   Pelaksanaan Konstruk             4%              Final
•   Perencanaan dan Pengawasan       6%              Final



                                                                     26

More Related Content

What's hot

Perubahan dan contoh pengisian formulir 1770 ss tahun pajak 2013
Perubahan dan contoh pengisian formulir 1770 ss tahun pajak 2013Perubahan dan contoh pengisian formulir 1770 ss tahun pajak 2013
Perubahan dan contoh pengisian formulir 1770 ss tahun pajak 2013
Tobagus Makmun
 

What's hot (20)

Tabel PPh Pasal 22
Tabel PPh Pasal 22Tabel PPh Pasal 22
Tabel PPh Pasal 22
 
Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20
 
Pajak jasa konstruksi
Pajak jasa konstruksiPajak jasa konstruksi
Pajak jasa konstruksi
 
pph pasal 24 25 dan 26
pph pasal 24 25 dan 26pph pasal 24 25 dan 26
pph pasal 24 25 dan 26
 
Makalah pph 24 isi
Makalah pph 24 isiMakalah pph 24 isi
Makalah pph 24 isi
 
Penjelasan Pasal 4 ayat (2) UU PPh
Penjelasan Pasal 4 ayat (2) UU PPhPenjelasan Pasal 4 ayat (2) UU PPh
Penjelasan Pasal 4 ayat (2) UU PPh
 
PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
PPh Final Pasal 4 Ayat (2)PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
 
Sosialisasi Pengisian SPT untuk Karyawan
Sosialisasi Pengisian SPT untuk KaryawanSosialisasi Pengisian SPT untuk Karyawan
Sosialisasi Pengisian SPT untuk Karyawan
 
Norma penghitungan khusus
Norma penghitungan khususNorma penghitungan khusus
Norma penghitungan khusus
 
Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...
Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...
Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...
 
pph pasal 24
pph pasal 24pph pasal 24
pph pasal 24
 
PPN Fasilitas
PPN   FasilitasPPN   Fasilitas
PPN Fasilitas
 
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,STIAMI PPh23PPh4(2)
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,STIAMI PPh23PPh4(2) AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,STIAMI PPh23PPh4(2)
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,STIAMI PPh23PPh4(2)
 
Mengenal pph pasal 23
Mengenal pph pasal 23Mengenal pph pasal 23
Mengenal pph pasal 23
 
makalah pajak (pph 24)
makalah pajak (pph 24)makalah pajak (pph 24)
makalah pajak (pph 24)
 
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
 
Slide pph orang pribadi
Slide pph orang pribadiSlide pph orang pribadi
Slide pph orang pribadi
 
Pph orang pribadi brevet c
Pph orang pribadi brevet cPph orang pribadi brevet c
Pph orang pribadi brevet c
 
Perubahan dan contoh pengisian formulir 1770 ss tahun pajak 2013
Perubahan dan contoh pengisian formulir 1770 ss tahun pajak 2013Perubahan dan contoh pengisian formulir 1770 ss tahun pajak 2013
Perubahan dan contoh pengisian formulir 1770 ss tahun pajak 2013
 
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung PajakDasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
 

Similar to Pertemuan 2 p ph ps 4 ayat2

PPh - Penghasilan final
PPh - Penghasilan finalPPh - Penghasilan final
PPh - Penghasilan final
Rinni TeAztyie
 
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptx
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptxSlide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptx
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptx
EviDewigc
 

Similar to Pertemuan 2 p ph ps 4 ayat2 (20)

Ppt p ph final
Ppt p ph finalPpt p ph final
Ppt p ph final
 
PPh pasal 4 ayat 2
PPh pasal 4 ayat 2PPh pasal 4 ayat 2
PPh pasal 4 ayat 2
 
Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20
 
PPh - Penghasilan final
PPh - Penghasilan finalPPh - Penghasilan final
PPh - Penghasilan final
 
Objek PPh.pdf
Objek PPh.pdfObjek PPh.pdf
Objek PPh.pdf
 
Pajak-1-Pajak-Final-240912.pptx
Pajak-1-Pajak-Final-240912.pptxPajak-1-Pajak-Final-240912.pptx
Pajak-1-Pajak-Final-240912.pptx
 
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah)
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah) PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah)
PPh Pasal 24 (Umiatul Azizah)
 
Pelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
Pelunasan Pajak Dalam Tahun BerjalanPelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
Pelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
 
PPh Final.pptx
PPh Final.pptxPPh Final.pptx
PPh Final.pptx
 
3.3. penghasilan final
3.3. penghasilan final3.3. penghasilan final
3.3. penghasilan final
 
Rek onsiliasi lk_komersial_ke_lk_fiskal
Rek onsiliasi lk_komersial_ke_lk_fiskalRek onsiliasi lk_komersial_ke_lk_fiskal
Rek onsiliasi lk_komersial_ke_lk_fiskal
 
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptx
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptxSlide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptx
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptx
 
13. PPh 4(2) final.pptx
13. PPh 4(2) final.pptx13. PPh 4(2) final.pptx
13. PPh 4(2) final.pptx
 
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptx
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptxRevisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptx
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptx
 
PP 55 Tahun -2022-Penyesuaian-PPh-1.pptx
PP 55 Tahun -2022-Penyesuaian-PPh-1.pptxPP 55 Tahun -2022-Penyesuaian-PPh-1.pptx
PP 55 Tahun -2022-Penyesuaian-PPh-1.pptx
 
PPh Pasal 26 - Pengertian, Subjek, Objek, Tarif dan Perhitungannya - Riki Ardoni
PPh Pasal 26 - Pengertian, Subjek, Objek, Tarif dan Perhitungannya - Riki ArdoniPPh Pasal 26 - Pengertian, Subjek, Objek, Tarif dan Perhitungannya - Riki Ardoni
PPh Pasal 26 - Pengertian, Subjek, Objek, Tarif dan Perhitungannya - Riki Ardoni
 
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMI
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMIakutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMI
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMI
 
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMIAkuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMI
 
pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 accounting
pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 accountingpajak penghasilan pasal 4 ayat 2 accounting
pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 accounting
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
 

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Recently uploaded (20)

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 

Pertemuan 2 p ph ps 4 ayat2

  • 2. Lingkup PPh ps 4 Ayat 2 1. Pajak Bunga Deposito, Tabungan & Diskonto SBI 2. Pajak Transaksi saham di Bursa 3. Pajak Bunga Obligasi 4. Pajak Bunga Reksadana 5. Pajak Undian 6. Pajak Sewa Tanah & Bangunan 2
  • 3. Lingkup PPh ps 4 Ayat 2 (lanjut) 7. BPHTB 8. Pajak Usaha Jasa Konstruksi 9. Pajak Modal Ventura 3
  • 4. PPh ATAS BUNGA DEPOSITO/TABUNGAN, DISKONTO SBI DAN J AS Dasar Hukum • Undang-Undang No 36 Tahun 2008 • PP No. 131 Tahun 2000 • PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN SERTA DISKONTO SERTIFIKAT BANK INDONESIA KMK No. 51/KMK.04/2001 PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN SERTA DISKONTO SERTIFIKAT BANK INDONESIA 4
  • 5. • SIFAT PPh Deposito, Tabungan: Final • Pemotong Pajak • Bank termasuk Bank Indonesia yang membayarkan bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI • Bank dan Dana Pensiun yang pendiriannya telah disyahkan oleh Menteri Keuangan • Kantor Pusat Bank yang didirikan di Indonesia atas bunga deposito dan tabungan yang ditempatkan diluar negeri • Cabang Bank luar negeri di Indonesia atas bunga deposito dan tabungan yang ditempatkan di luar negeri melalui cabang luar negeri tersebut di Indonesia. 5
  • 6. • Objek Pajak • Bunga yang berasal dari deposito dan tabungan, • Diskonto Serifikat Bank Indonesia (SBI), • Tarif dan Sifat Pemotongan Pajak PPh final sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah bruto, terhadap Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap; • PPh final sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah bruto atau dengan tarif berdasarkan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda yang berlaku, terhadap Wajib Pajak luar negeri. 6
  • 7. Pengecualian • Penghasilan Yang Dikecualikan • jumlah deposito dan tabungan serta Sertifikat Bank Indonesia tersebut tidak melebihi Rp 7.500.000,- • bunga dan diskonto yang diterima atau diperoleh bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia; • bunga deposito dan tabungan serta diskonto Sertifikat Bank Indonesia yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan • bunga tabungan pada bank yang ditunjuk Pemerintah dalam rangka pemilikan rumah sederhana dan sangat sederhana, kaveling siap bangun 7
  • 8. Contoh Perhitungan • Tuan Budi menyimpan uang di Bank A berbentuk deposito sebesar 100.000.000 dengan tingkat suku bunga 12 % per tahun sehingga menerima bunga setiap bulan sebesar  1.000.000. • Atas bunga sebesar 1.000.000 dipotong PPh Pasal 4 (2) sebesar : 1.000.000 x 20 % = 200.000 • Uang yang diterima tuan budi dari bunga deposito per bulan sebesar :1.000.000-200.000 = 800.000 8
  • 9. Pajak Penghasilan atas Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek • (Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1997 jo Keputusan Menteri Keuangan No. 282/KMK.04/1997 jo SE - 06/PJ.04/1997) • Tarif Pemotongan • Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dari transaksi penjualan saham di bursa efek dikenakan pajak bersifat final. • 0.1% (nol koma satu persen) dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan. 9
  • 10. • Penyelenggara bursa efek wajib : • Memotong PPh yang terutang melalui perantara perdagangan efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham = 0,1% x harga jual. • Menyetor PPh ke bank persepsi atau Kantor Pos selambat- lambatnya tanggal 20 bulan berikutnya setelah transaksi penjualan saham. • Melaporkan pemotongan dan penyetoran PPh ke KPP setempat selambat-lambatnya tanggal 25 bulan yang sama dengan bulan penyetoran. 10
  • 11. Pajak Bunga Obligasi • Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun  2009 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Berupa Bunga Obligasi, tanggal 9 Februari 2009 • Sifat Pemotongan atas penghasilan yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak berupa Bunga Obligasi dikenai pemotongan Pajak Penghasilan yang bersifat final. • Pengecualian • Wajib Pajak dana pensiun yang pendirian atau pembentukannya telah disahkan oleh Menteri • Wajib Pajak bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia. 11
  • 12. Tarif Final Bunga Obligasi • Tarif PPh Final • Bunga dari Obligasi dengan kupon sebesar: • 15% (lima belas persen) bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap; dan • 20% (dua puluh persen) atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda • diskonto dari 0bligasi dengan kupon sebesar: • 15% (lima belas persen) bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap; dan • 20% (dua puluh persen) atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak 12
  • 13. • diskonto dari Obligasi tanpa bunga sebesar: • 15% (lima belas persen) bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap; dan • 20% (dua puluh persen) atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap, • bunga dan/atau diskonto dari Obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak reksadana yang terdaftar pada Bapepam LK (nanti OJK) • 0% (nol persen) untuk tahun 2009 -2010; • 5% (lima persen) untuk tahun 2011-2013; dan • 15% (lima belas persen) untuk tahun 2014 dan seterusnya. 13
  • 14. Pemotong PPh Final • penerbit Obligasi atau kustodian selaku agen pembayaran yang ditunjuk, atas bunga dan/ atau diskonto yang diterima pemegang Obligasi dengan kupon pada saat jatuh tempo • perusahaan efek, dealer, atau bank, selaku pedagang perantara dan/atau pembeli, atas bunga dan diskonto yang diterima penjual Obligasi pada saat tralisaksi. 14
  • 15. Pajak Penghasilan Atas Hadiah Undian • PPh atas hadiah undian adalah PPh yang dikenakan terhadap orang pribadi atau badan yang menerima atau memperoleh penghasilan berupa hadiah undian baik dalam bentuk uang, barang maupun kenikmatan • Pemotong/Pemungut PPh atas hadiah undian • Orang Pribadi ; • Badan ; • Kepanitiaan ; • Organisasi ; • Pengusaha. 15
  • 16. • Penyelenggara undian wajib membuat dan memberikan Bukti Pemotongan PPh atas Hadiah Undian untuk setiap pembayaran atau penyerahan hadiah undian yang bernilai Rp 5.000.000,- atau lebih, dalam rangkap 3 : • Atas hadiah undian yang bernilai kurang dari Rp 5.000.000,- harus dibuatkan daftar nominatif tersendiri yang berisikan nama pemenang dan besarnya nilai hadiah undian 16
  • 17. PPh atas Return Reksadana • Dalam Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 2009 • Pengenaan PPh tersebut diterapkan secara bertahap, agar memberi kelonggaran waktu sekaligus kesiapan transisi bagi para nasabah reksa dana. Untuk 2009-2010, masih dikenakan tarif 0%, mulai awal 2011 hingga 2013 dikenakan tarif 5%, dan untuk tahun 2014 dan selanjutnya dikenakan pajak 15% 17
  • 18. PPh atas penghasilan Modal ventura • Atas penghasilan perusahaan modal ventura dari transaksi penjualan saham atau pengalihan • penyertaan modal pada perusahaan pasangan usahanya dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final. • Besarnya Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah 0,1% (satu perseribu) dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal. 18
  • 19. PPh atas Sewa Tanah & Bangunan • Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 120/KMK.03/2002 Tentang Perubahan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 394/KMK.04/1996Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep – 227/PJ./2002 Tentang Tata Cara Pemotongan Dan Pembayaran, Serta Pelaporan Pajak Penghasilan Dari Persewaan Tanah Dan Atau Bangunan.  19
  • 20. PPh atas Sewa Tanah & Bangunan • Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 120/KMK.03/2002 Tentang Perubahan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 394/KMK.04/1996Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep – 227/PJ./2002 Tentang Tata Cara Pemotongan Dan Pembayaran, Serta Pelaporan Pajak Penghasilan Dari Persewaan Tanah Dan Atau Bangunan.  20
  • 21. Ruang Lingkup Sewa Tanah & Bangunan • Penghasilan berupa sewa atas tanah dan atau bangunan berupa tanah, rumah, rumah susun, apartemen, kondominium, gedung perkantoran, gedung pertokoan, atau gedung pertemuan termasuk bagiannya, rumah kantor, toko, rumah toko, gudang dan bangunan industri, dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final;   21
  • 22. Objek dan Tarif • Atas penghasilan dari persewaan tanah dan atau bangunan dikenakan PPh final sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah bruto. Yang dimaksud dengan jumlah bruto adalah semua jumlah yang dibayarkan atau terutang oleh penyewa dengan nama dan dalam bentuk apapun jug yang berkaitan dengan tanah dan/atau bangunan yang disewakan termasuk biaya perawatan, biaya pemeliharaan, biaya keamanan, biaya fasilitas lainnya dan “service charge” 22
  • 23. Ruang Lingkup Sewa Tanah & Bangunan • Penghasilan berupa sewa atas tanah dan atau bangunan berupa tanah, rumah, rumah susun, apartemen, kondominium, gedung perkantoran, gedung pertokoan, atau gedung pertemuan termasuk bagiannya, rumah kantor, toko, rumah toko, gudang dan bangunan industri, dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final;   23
  • 24. Pajak Penghasilan Atas J asa Konstruksi • Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa konsultansi pengawasan konstruksi; • Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan • Perencanaan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang pribadi atau badan yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang perencanaan jasa konstruksi 24
  • 25. Ruang Lingkup Sewa Tanah & Bangunan • Pelaksanaan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang pribadi atau badan yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang pelaksanaan jasa konstruksi termasuk di dalamnya pekerjaan konstruksi terintegrasi yaitu penggabungan fungsi layanan dalam model penggabungan perencanaan, pengadaan, dan pembangunan (engineering, procurement and construction) serta model penggabungan perencanaan dan pembangunan (design and build). • Pengawasan Konstruksi adalah pemberian jasa oleh orang pribadi atau badan yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang pengawasan jasa konstruksi, 25
  • 26. TARIF Pajak Konstruksi • MEMILIKI KLASIF • Bentuk Pekerjaan Usaha Tarif Sifat • Pelaksanaan Konstruk Kecil 2% Final MB 3% Final • Perencanaan dan Pengawasan KMB 4% Final • TIDAK MEMILIKI KLASIF • Bentuk Pekerjaan Tarif Sifat • Pelaksanaan Konstruk 4% Final • Perencanaan dan Pengawasan 6% Final 26