SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
A-Mala Hafsah

Fitri Rah-Ayu

Novi-a Istiqomah
Nyimas Novi-an Nis-a
Screening: Penemuan penyakit secara aktif pada
orang-orang yang tampak sehat dan tidak
menunjukkan adanya gejala.
·Uji screening tidak dimaksudkan sebagai
diagnostik, akan tetapi seringkali digunakan
sebagai tes diagnosis.
Diagnosis menyangkut konfirmasi mengenai ada
atau tidaknya suatu penyakit pada individu yang
dicurigai atau menderita suatu penyakit tertentu.
strategi yang digunakan dalam suatu
populasi untuk mendeteksi penyakit pada
individu tanpa tanda-tanda atau gejala
penyakit itu,
   usaha secara aktif untuk mendetesi atau
mencari penderita penyakit tertentu yang
tampak gejala atau tidak tampak dalam suatu
masyarakat
   Screening tidak dimaksudkan untuk
mendiagnosis
1.  Penyakit yang dipilih merupakan masalah kesehatan
    prioritas
2. Tersedia obat potensial untuk terapi nya
3. Tersedia fasilitas dan biaya untuk diagnosis dan
    terapinya nya
4. Penyakit lama dan dapat dideteksi dengan test khusus
5. Screeningnya memenuhi syarat sensitivitas dan
    spesivisitas
6. Teknik dan cara screening harus dapat diterima oleh
    masyarakat
7. Sifat perjalanan penyakit dapat diketahui dengan pasti
8. Ada SOP tentang penyakit tersebut
9. Biaya screening harus seimbang (lebih rendah) dengan
    resiko biaya bila tanpa screening
10. Penemuan kasus terus menerus
1. Penyaringan masal (mass screening)
   Penyaringan yang melibatkan populasi
   secara keseluruhan.
   Contoh: screening pra kanker leher rahim
   dengan metode IVA pada 22.000 wanita.
2. Penyaringan Multiple
  Penyaringan yang dilakukan dengan
  menggunakan beberapa teknik uji
  penyaringan pada saat yang sama.
3. Penyaringan yang ditargetkan
Penyaringan yang dilakukan peda kelompok-
kelompok yang terkena paparan yang spesifik.
Contoh screening pada pekerja pabrik yang
terkena bahan timbal.

4. Penyaringan oportunistik
Penyaringan yang dilakukan hanya terbatas
pada penderita penderita yang berkonsultasi
kepada praktisi kesehatan
Contoh: screening pada klien yang
berkonsultasi kepada seorang dokter.
1.   Deteksi dini penyakit tanpa gejala atau dengan
     gejala
2.   Dengan ditemukannya penderita tanpa gejala
     dapat dilakukan pengobatan secara tuntas
3.   Mengetahui diagnosis sedini mungkin agar cepat
     terapinya
4.   Mencegah meluasnya penyakit
5.   Mendidik masyarakat melakukan general check
     up
6.   Memberikan gambaran kepada tenaga
     kesehatan tentang suatu penyakit(waspada mulai
     dini)
7.   Memperoleh data epidemiologis, untuk peneliti
     dan klinisi
Tahap 1
Tahap pertama melakukan pemeriksaan
terhadap kelompok penduduk yang
dianggap mempunyai resiko tinggi menderita
penyakit
-Bila hasil test negatif maka dianggap orang
tersebut tidak menderita penyakit
- Bila hasil test positif maka dilakukan
pemeriksaan tahap kedua
Tahap 2
Yaitu pemeriksaan diagnostik yang bila
hasilnya positif maka dianggap sakit dan
mendapat pengobatan, tetapi bila hasilnya
negatif maka dianggap tidak sakit.

Bagi  tahap kedua yang hasilnya negatif
dilakukan pemeriksaan ulang secara periodik.
Ini berarti bahwa proses screening adalah
pemeriksaan pada tahap pertama.
1.   Pada sekelompok individu yang tampak sehat
     dilakukan pemeriksaan (test) dan hasil test
     dapat positif dan negatif
2.   Individu dengan hasil test negatif, pada suatu
     saat dapat dilakukan test ulang
3.   Pada individu dengan hasil test positif
     dilakukan pemeriksaan diagnostik yang lebih
     spesifik dan bila hasilnya positif dilakukan
     pengobatan secara intensif
4.   Individu dengan hasil test negatif dapat
     dilakukan test ulang dan seterusnya sampai
     semua penderita terjaring.
Kelompok orang yang
                          tampak sehat



Hasil tes negatif                       Hasil test positif


 Bisa test ulang                            Pemeriksaan
                                             diagnostik




               Hasil test positif                       Bisa test negatif

                    Pengobatan
                      intensif
• Mamografi dan Termografi untuk mendeteksi Ca. Mamae
• Papanicolaou Test & IVA > untuk mendeteksi Ca. Serviks
• Sphygmomanometer dan Stetoscope > Hipertensi
• Photometer > Diabetes > kadar gula darah melalui darah
• Plano test > kehamilan > kadar HCG dalam darah
• EKG (Elektrokardiogram) > jantung koroner
• Pita ukur lila > status gizi bumul
• X-Ray > TBC > pemeriksaan Sputun BTA
• Head to toe > abnormal pada tubuh
• Rectal Toucher > Ca. Prostat
• Pervasive Developmental Disorders Screening Test-II
    (PDDST-II) > autis > gangguan prilaku usia 12-18 bulan
•   CHAT (Checklist Autism in Toddlers) > autis > gangguan
    perilaku usia >18 bulan
•   Audio gram dan typanogram > gangguan
    pendengaran
•   MRI (Magnetic Resonance Imaging) dan CAT Scans
    (Computer Assited Axial Tomography) > kelainan struktur
    otak
•   Optalmoskop > gangguan syaraf optic
•   Tonometer > gangguan tekanan mata
•   Screening premarital > status kesehatan pra nikah
    [hematologi rutin, GD, RH, Torch, Hepatitis B, VDRL/RPR]
1
Program screening “see & and treat” yang
dilaksanakan oleh female cancer program
yang di 4 Puskesmas (Puskesmas Kampung
Melayu, Cipinang Besar Utara, Bidara Cina,
dan Rawa Bunga) , dengan kurun waktu dari
April 2009-Mei 2009.
Skrining dan uji diagnostik menggunakan
metode IVA dan Pap Smear untuk deteksi dini
lesi prakanker serviks, dengan pemeriksaan
biopsi untuk deteksi lanjut.
Syarat penerimaan sampel adalah
1. pasien bersedia mengikuti prosedur penelitian
2. Sudah menikah
3. Pasien dengan salah satu faktor risiko sebagai
   berikut:
   - Umur Saat Menikah <20 Tahun,
   - Penderita Umur >30 Tahun,
   - Riwayat/Akseptor Kontrasepsi Hormonal,
   - Mempunyai Keluhan Keputihan/Perdarahan
     Kontak,
   - Multiparitas,
   - Pekerjaseks Komersial,
   - Perokok.
Sampel ditolak bila:
1.   Pasien sudah didiagnosis keganasan serviks
     secara histopatologi
2.   Pasien terdiagnosis hamil,
3.   Riwayat pemakaian obat intravagina dalam
     1 minggu terakhir
4.   Menstruasi atau
5.   Terjadi perdarahan pada saat pemeriksaan,
Didapatkan 600 orang          yang menjadi
subjek screening yang sesuai dengan target
kriteria screening.
Pemeriksaan terhadap kelompok penduduk
yang dianggap mempunyai resiko tinggi
menderita penyakit dengan pemeriksaan IVA
didapati dari 600 orang dicurigai Ca.serviks
sebanyak   10 orang.
setelah didapati 10 orang yang dicurigai Ca.serviks
maka dilakukan uji diagnostik dengan pap
smear untuk mendapatkan sample kemudian
dikirim ke laboratorium untuk dilakukan histologi.
Setelah itu akan didapatkan hasil dysplasia (tanda-
tanda mengarah ke kanker) sebanyak 7 orang dan
3 orang yang lain tidak mengalami tanda-
tanda keganasan kanker. 7 orang yang terdeteksi
tersebut dianjurkan untuk melakukan
pengobatan intensif berdasarkan stadium
yang di derita
Kelompok orang yaang
                       beresiko : 600 orang



Hasil tes negatif :                      Hasil test positif :
   590 orang                                10 orang


 Bisa test ulang                              Pemeriksaan
                                               diagnostik



                Hasil test positif :                        Hasil negatif :
                    7 orang                                   3 orang

                   Pengobatan
                     intensif
Jazakumullah…

More Related Content

What's hot

Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...gex'z windha suardika
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananIrfa Kartini
 
Perencanaan promosi kesehatan
Perencanaan promosi kesehatanPerencanaan promosi kesehatan
Perencanaan promosi kesehatanUFDK
 
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATANPENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATANLindarti Marsiyah
 
Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent pjj_kemenkes
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Rahayu Pratiwi
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahrickygunawan84
 
Supervisi dan monitoring
Supervisi dan monitoring Supervisi dan monitoring
Supervisi dan monitoring muhammad hamdi
 
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa-Yusie Aprilia-
 
KB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan Medis
KB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan MedisKB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan Medis
KB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan Medispjj_kemenkes
 
Skrining epidemiologi 2
Skrining epidemiologi 2Skrining epidemiologi 2
Skrining epidemiologi 2HMRojali
 
Pemeriksaan Fisik pada Ibu Bersalin
Pemeriksaan Fisik pada Ibu BersalinPemeriksaan Fisik pada Ibu Bersalin
Pemeriksaan Fisik pada Ibu Bersalinpjj_kemenkes
 
Model dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatanModel dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatanom_wiez
 

What's hot (20)

Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidanan
 
Persiapan persalinan
Persiapan persalinanPersiapan persalinan
Persiapan persalinan
 
Perencanaan promosi kesehatan
Perencanaan promosi kesehatanPerencanaan promosi kesehatan
Perencanaan promosi kesehatan
 
Patient Safety 3
Patient Safety 3Patient Safety 3
Patient Safety 3
 
Gangguan haid
Gangguan  haidGangguan  haid
Gangguan haid
 
pemenuhan Kebutuhan nutrisi
pemenuhan Kebutuhan nutrisipemenuhan Kebutuhan nutrisi
pemenuhan Kebutuhan nutrisi
 
Standar praktik kebidanan
Standar praktik kebidananStandar praktik kebidanan
Standar praktik kebidanan
 
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATANPENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
 
Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabah
 
Supervisi dan monitoring
Supervisi dan monitoring Supervisi dan monitoring
Supervisi dan monitoring
 
Konsep penyelidikan KLB
Konsep penyelidikan KLBKonsep penyelidikan KLB
Konsep penyelidikan KLB
 
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
 
Sistem rujukan
Sistem rujukanSistem rujukan
Sistem rujukan
 
KB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan Medis
KB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan MedisKB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan Medis
KB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan Medis
 
Skrining epidemiologi 2
Skrining epidemiologi 2Skrining epidemiologi 2
Skrining epidemiologi 2
 
Pemeriksaan Fisik pada Ibu Bersalin
Pemeriksaan Fisik pada Ibu BersalinPemeriksaan Fisik pada Ibu Bersalin
Pemeriksaan Fisik pada Ibu Bersalin
 
Model dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatanModel dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatan
 

Similar to Penemuan Penyakit Secara Screening

materi skrining ppt.pdf
materi skrining ppt.pdfmateri skrining ppt.pdf
materi skrining ppt.pdfemiinayah
 
skrining D4 Gizi.ppt
skrining D4 Gizi.pptskrining D4 Gizi.ppt
skrining D4 Gizi.pptssuser418e7a
 
materi skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologimateri skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologiZulAzhri
 
PEMERIKSAAN ANTI-HIV
PEMERIKSAAN ANTI-HIVPEMERIKSAAN ANTI-HIV
PEMERIKSAAN ANTI-HIVDiniAgustini5
 
Maria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptx
Maria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptxMaria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptx
Maria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptxMariaMia15
 
Tatalaksana HIV AIDS.pptx
Tatalaksana HIV AIDS.pptxTatalaksana HIV AIDS.pptx
Tatalaksana HIV AIDS.pptxbismillah41
 
12. deteksi dini kanker
12. deteksi dini kanker12. deteksi dini kanker
12. deteksi dini kankerfikri asyura
 
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologiBab v  skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologiNajMah Usman
 
Placenta Previa (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Placenta Previa  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Placenta Previa  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Placenta Previa (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Adeline Dlin
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxnurfitrilandu
 
Algoritme Serviks .pdf
Algoritme Serviks .pdfAlgoritme Serviks .pdf
Algoritme Serviks .pdficha995908
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxBahirahHabibah
 

Similar to Penemuan Penyakit Secara Screening (20)

Skrining
SkriningSkrining
Skrining
 
Skrinning.ppt
Skrinning.pptSkrinning.ppt
Skrinning.ppt
 
materi skrining ppt.pdf
materi skrining ppt.pdfmateri skrining ppt.pdf
materi skrining ppt.pdf
 
skrining D4 Gizi.ppt
skrining D4 Gizi.pptskrining D4 Gizi.ppt
skrining D4 Gizi.ppt
 
Jurnalimun
JurnalimunJurnalimun
Jurnalimun
 
materi skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologimateri skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologi
 
Screening EPIDEMIOLOGI
Screening EPIDEMIOLOGIScreening EPIDEMIOLOGI
Screening EPIDEMIOLOGI
 
PEMERIKSAAN ANTI-HIV
PEMERIKSAAN ANTI-HIVPEMERIKSAAN ANTI-HIV
PEMERIKSAAN ANTI-HIV
 
Maria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptx
Maria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptxMaria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptx
Maria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptx
 
Tatalaksana HIV AIDS.pptx
Tatalaksana HIV AIDS.pptxTatalaksana HIV AIDS.pptx
Tatalaksana HIV AIDS.pptx
 
SCREENING.ppt
SCREENING.pptSCREENING.ppt
SCREENING.ppt
 
Askep infertilitas
Askep infertilitasAskep infertilitas
Askep infertilitas
 
12. deteksi dini kanker
12. deteksi dini kanker12. deteksi dini kanker
12. deteksi dini kanker
 
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.comTerapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
 
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologiBab v  skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
 
Placenta Previa (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Placenta Previa  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Placenta Previa  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Placenta Previa (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
 
Hiv dan aids
Hiv dan aidsHiv dan aids
Hiv dan aids
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Algoritme Serviks .pdf
Algoritme Serviks .pdfAlgoritme Serviks .pdf
Algoritme Serviks .pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 

Recently uploaded

[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ][ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]moratmaret503
 
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxPPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxDianLestariDian
 
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandungan
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandunganKimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandungan
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandunganCara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.pptKEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.pptUmiIstiqomah4
 
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandunganKimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandunganCara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogor
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogor0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogor
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogorjualobat34
 
Obat Cytotec Denpasar Bali • obat penggugur kandungan Denpasar Bali 087776558899
Obat Cytotec Denpasar Bali • obat penggugur kandungan Denpasar Bali 087776558899Obat Cytotec Denpasar Bali • obat penggugur kandungan Denpasar Bali 087776558899
Obat Cytotec Denpasar Bali • obat penggugur kandungan Denpasar Bali 087776558899Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Case Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App PerforasiCase Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App PerforasiAbigailMadeline1
 

Recently uploaded (20)

Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandunganKimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
 
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ][ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
 
Farmasi jakarta obat penggugur kandungan
Farmasi jakarta obat penggugur kandunganFarmasi jakarta obat penggugur kandungan
Farmasi jakarta obat penggugur kandungan
 
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxPPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
 
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandungan
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandunganKimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandungan
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandungan
 
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.pptKEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
 
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
 
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janinKimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
 
OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899
OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899
OBAT ABORSI DI KIMIA FARMA SEMARANG 087776558899
 
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandunganKimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogor
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogor0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogor
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogor
 
Obat Cytotec Denpasar Bali • obat penggugur kandungan Denpasar Bali 087776558899
Obat Cytotec Denpasar Bali • obat penggugur kandungan Denpasar Bali 087776558899Obat Cytotec Denpasar Bali • obat penggugur kandungan Denpasar Bali 087776558899
Obat Cytotec Denpasar Bali • obat penggugur kandungan Denpasar Bali 087776558899
 
Farmasi obat cara Menggugurkan Kandungan
Farmasi obat cara Menggugurkan KandunganFarmasi obat cara Menggugurkan Kandungan
Farmasi obat cara Menggugurkan Kandungan
 
Obat Cytotec Medan ~ obat penggugur kandungan Medan 087776558899
Obat Cytotec Medan ~ obat penggugur kandungan Medan 087776558899Obat Cytotec Medan ~ obat penggugur kandungan Medan 087776558899
Obat Cytotec Medan ~ obat penggugur kandungan Medan 087776558899
 
Farmasi tersedia obat penggugur kandungan
Farmasi tersedia obat penggugur kandunganFarmasi tersedia obat penggugur kandungan
Farmasi tersedia obat penggugur kandungan
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
 
cari obat penggugur kandungan asli 0877~7655~8899
cari obat penggugur kandungan asli 0877~7655~8899cari obat penggugur kandungan asli 0877~7655~8899
cari obat penggugur kandungan asli 0877~7655~8899
 
Kimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandunganKimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandungan
 
Case Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App PerforasiCase Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
 
Kimia Farma Bekasi obat penggugur kandungan 087776558899
Kimia Farma Bekasi obat penggugur kandungan 087776558899Kimia Farma Bekasi obat penggugur kandungan 087776558899
Kimia Farma Bekasi obat penggugur kandungan 087776558899
 

Penemuan Penyakit Secara Screening

  • 1.
  • 2. A-Mala Hafsah Fitri Rah-Ayu Novi-a Istiqomah Nyimas Novi-an Nis-a
  • 3. Screening: Penemuan penyakit secara aktif pada orang-orang yang tampak sehat dan tidak menunjukkan adanya gejala. ·Uji screening tidak dimaksudkan sebagai diagnostik, akan tetapi seringkali digunakan sebagai tes diagnosis. Diagnosis menyangkut konfirmasi mengenai ada atau tidaknya suatu penyakit pada individu yang dicurigai atau menderita suatu penyakit tertentu.
  • 4. strategi yang digunakan dalam suatu populasi untuk mendeteksi penyakit pada individu tanpa tanda-tanda atau gejala penyakit itu, usaha secara aktif untuk mendetesi atau mencari penderita penyakit tertentu yang tampak gejala atau tidak tampak dalam suatu masyarakat Screening tidak dimaksudkan untuk mendiagnosis
  • 5. 1. Penyakit yang dipilih merupakan masalah kesehatan prioritas 2. Tersedia obat potensial untuk terapi nya 3. Tersedia fasilitas dan biaya untuk diagnosis dan terapinya nya 4. Penyakit lama dan dapat dideteksi dengan test khusus 5. Screeningnya memenuhi syarat sensitivitas dan spesivisitas 6. Teknik dan cara screening harus dapat diterima oleh masyarakat 7. Sifat perjalanan penyakit dapat diketahui dengan pasti 8. Ada SOP tentang penyakit tersebut 9. Biaya screening harus seimbang (lebih rendah) dengan resiko biaya bila tanpa screening 10. Penemuan kasus terus menerus
  • 6. 1. Penyaringan masal (mass screening) Penyaringan yang melibatkan populasi secara keseluruhan. Contoh: screening pra kanker leher rahim dengan metode IVA pada 22.000 wanita. 2. Penyaringan Multiple Penyaringan yang dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik uji penyaringan pada saat yang sama.
  • 7. 3. Penyaringan yang ditargetkan Penyaringan yang dilakukan peda kelompok- kelompok yang terkena paparan yang spesifik. Contoh screening pada pekerja pabrik yang terkena bahan timbal. 4. Penyaringan oportunistik Penyaringan yang dilakukan hanya terbatas pada penderita penderita yang berkonsultasi kepada praktisi kesehatan Contoh: screening pada klien yang berkonsultasi kepada seorang dokter.
  • 8. 1. Deteksi dini penyakit tanpa gejala atau dengan gejala 2. Dengan ditemukannya penderita tanpa gejala dapat dilakukan pengobatan secara tuntas 3. Mengetahui diagnosis sedini mungkin agar cepat terapinya 4. Mencegah meluasnya penyakit 5. Mendidik masyarakat melakukan general check up 6. Memberikan gambaran kepada tenaga kesehatan tentang suatu penyakit(waspada mulai dini) 7. Memperoleh data epidemiologis, untuk peneliti dan klinisi
  • 9. Tahap 1 Tahap pertama melakukan pemeriksaan terhadap kelompok penduduk yang dianggap mempunyai resiko tinggi menderita penyakit -Bila hasil test negatif maka dianggap orang tersebut tidak menderita penyakit - Bila hasil test positif maka dilakukan pemeriksaan tahap kedua
  • 10. Tahap 2 Yaitu pemeriksaan diagnostik yang bila hasilnya positif maka dianggap sakit dan mendapat pengobatan, tetapi bila hasilnya negatif maka dianggap tidak sakit. Bagi tahap kedua yang hasilnya negatif dilakukan pemeriksaan ulang secara periodik. Ini berarti bahwa proses screening adalah pemeriksaan pada tahap pertama.
  • 11. 1. Pada sekelompok individu yang tampak sehat dilakukan pemeriksaan (test) dan hasil test dapat positif dan negatif 2. Individu dengan hasil test negatif, pada suatu saat dapat dilakukan test ulang 3. Pada individu dengan hasil test positif dilakukan pemeriksaan diagnostik yang lebih spesifik dan bila hasilnya positif dilakukan pengobatan secara intensif 4. Individu dengan hasil test negatif dapat dilakukan test ulang dan seterusnya sampai semua penderita terjaring.
  • 12. Kelompok orang yang tampak sehat Hasil tes negatif Hasil test positif Bisa test ulang Pemeriksaan diagnostik Hasil test positif Bisa test negatif Pengobatan intensif
  • 13. • Mamografi dan Termografi untuk mendeteksi Ca. Mamae • Papanicolaou Test & IVA > untuk mendeteksi Ca. Serviks • Sphygmomanometer dan Stetoscope > Hipertensi • Photometer > Diabetes > kadar gula darah melalui darah • Plano test > kehamilan > kadar HCG dalam darah • EKG (Elektrokardiogram) > jantung koroner • Pita ukur lila > status gizi bumul • X-Ray > TBC > pemeriksaan Sputun BTA • Head to toe > abnormal pada tubuh
  • 14. • Rectal Toucher > Ca. Prostat • Pervasive Developmental Disorders Screening Test-II (PDDST-II) > autis > gangguan prilaku usia 12-18 bulan • CHAT (Checklist Autism in Toddlers) > autis > gangguan perilaku usia >18 bulan • Audio gram dan typanogram > gangguan pendengaran • MRI (Magnetic Resonance Imaging) dan CAT Scans (Computer Assited Axial Tomography) > kelainan struktur otak • Optalmoskop > gangguan syaraf optic • Tonometer > gangguan tekanan mata • Screening premarital > status kesehatan pra nikah [hematologi rutin, GD, RH, Torch, Hepatitis B, VDRL/RPR]
  • 15.
  • 16. 1 Program screening “see & and treat” yang dilaksanakan oleh female cancer program yang di 4 Puskesmas (Puskesmas Kampung Melayu, Cipinang Besar Utara, Bidara Cina, dan Rawa Bunga) , dengan kurun waktu dari April 2009-Mei 2009.
  • 17. Skrining dan uji diagnostik menggunakan metode IVA dan Pap Smear untuk deteksi dini lesi prakanker serviks, dengan pemeriksaan biopsi untuk deteksi lanjut.
  • 18.
  • 19.
  • 20. Syarat penerimaan sampel adalah 1. pasien bersedia mengikuti prosedur penelitian 2. Sudah menikah 3. Pasien dengan salah satu faktor risiko sebagai berikut: - Umur Saat Menikah <20 Tahun, - Penderita Umur >30 Tahun, - Riwayat/Akseptor Kontrasepsi Hormonal, - Mempunyai Keluhan Keputihan/Perdarahan Kontak, - Multiparitas, - Pekerjaseks Komersial, - Perokok.
  • 21. Sampel ditolak bila: 1. Pasien sudah didiagnosis keganasan serviks secara histopatologi 2. Pasien terdiagnosis hamil, 3. Riwayat pemakaian obat intravagina dalam 1 minggu terakhir 4. Menstruasi atau 5. Terjadi perdarahan pada saat pemeriksaan,
  • 22. Didapatkan 600 orang yang menjadi subjek screening yang sesuai dengan target kriteria screening.
  • 23. Pemeriksaan terhadap kelompok penduduk yang dianggap mempunyai resiko tinggi menderita penyakit dengan pemeriksaan IVA didapati dari 600 orang dicurigai Ca.serviks sebanyak 10 orang.
  • 24. setelah didapati 10 orang yang dicurigai Ca.serviks maka dilakukan uji diagnostik dengan pap smear untuk mendapatkan sample kemudian dikirim ke laboratorium untuk dilakukan histologi. Setelah itu akan didapatkan hasil dysplasia (tanda- tanda mengarah ke kanker) sebanyak 7 orang dan 3 orang yang lain tidak mengalami tanda- tanda keganasan kanker. 7 orang yang terdeteksi tersebut dianjurkan untuk melakukan pengobatan intensif berdasarkan stadium yang di derita
  • 25. Kelompok orang yaang beresiko : 600 orang Hasil tes negatif : Hasil test positif : 590 orang 10 orang Bisa test ulang Pemeriksaan diagnostik Hasil test positif : Hasil negatif : 7 orang 3 orang Pengobatan intensif