Teks tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan manfaat klasifikasi hewan serta sejarah perkembangan sistem klasifikasi hewan. Beberapa sistem klasifikasi yang dijelaskan meliputi sistem Linnaeus, Whittaker, dan klasifikasi invertebrata.
5. • Manfaat klasifikasi :
• Klasifikasi memudahkan kita
dalam mmpelajari makhluk hidup
yang sangat beraneka ragam
• Klasifikasi membuat kita
mengetahui hubungan
kekerabatan antarjenis makhluk
hidup
• Klasifikasi memudahkan
komunikasi
6. Ciri Yang Dapat Menjadi Dasar
Klasifikasi Hewan
–Symetri
–Segmentasi
–Appendix
–Skeleton
–Sex
–Perkembangan embrional
–Larvae
9. PERKEMBANGAN KLASIFIKASI
Sistem Klasifikasi
Pra-Linnaeus
Sistem klasifikasi ini
dilakukan dengan
melihat kesamaan
bentuk luar dari
tubuh makhluk
hidup (morfologi)
Proses-proses ini
dilakukan tanpa
kesadaran dan
berlangsung dalam
waktu yang sangat
cepat. Pada masa
pra-Linnaeus juga
belum ada publikasi
tentang klasifikasi
hewan.
10. • Sistem Klasifikasi 2 Kingdom
• Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
• Kingdom Plantae (Dunia
Tumbuhan)
• Sistem ini dikembangkan
ilmuwan Swedia C. Linnaeus
tahun 1735. Kelemahannya
adalah masih terlalu umum dan
kurang spesifik sehingga
terdapat beberapa makhluk
hidup yang tidak dapat
digolongkan dalam kedua
kingdom ini.
11. • Sistem Klasifikasi 3 Kingdom
• Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
• Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
• Kingdom Protista (Organisme bersel satu dan
organisme multiseluler sederhana)
• Kelemahan sistem ini yaitu bakteri tidak dapat
digolongkan ke dalam kingdom protista,
karena bakteri adalah organisme mikroskopis
yang tidak memiliki inti sel. Sehingga
pengelompokan kingdom ini kurang
sempurna
• Kelebihan sistem ini adalah organisme
mikroskopis bersel satu atau multiseluler
sederhana dikelompokan kedalam kingdom
12. • Sistem Klasifikasi 4 Kingdom
• Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
• Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
• Kingdom Protista
• Kingdom Monera·Kingdom Fungi (Dunia
Jamur)
• Ada 2 tokoh yang mengklasifikasikan
makhluk hidup menjadi sistem 4 kingdom
yaitu Copeland dan Whittaker
13. • Copeland membagi
menjadi empat Kingdom
yaitu Monera, Protoctista,
Metaphyta dan Metazoa.
• Metaphyta dan Metazoa
adalah tumbuhan yang
mengalami masa
perkembangan embrio
• Sedangkan Whittakers
membagi hewan menjadi
beberapa
kingdom: Animalia,
Plantae, Fungi dan
Protista.
• dijadikan kingdom
tersendiri karena Fungi
memiliki perbedaan dari
14. • Sistem Klasifikasi 5 Kingdom
• Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi
Amerika Robert H. Whittaker tahun 1969
dengan mencirikan masing-masing kingdom
sebagai berikut :
• § Monera : Prokariot, Autotrof dan Heterotrof,
Uniseluler dan Multiseluler
• § Protista : Eukariot, Autotrof dan Heterotrof,
Uniseluler dan Multiseluler
• § Fungi : Eukariot, Heterotrof, Uniseluler dan
Multiseluler
• § Plantae : Eukariot, Autotrof, Multiseluler
• § Animalia : Eukariot, Heterotrof, Multiseluler
19. John ray
Mengemukakan
suatu sistem
klasifikasi yang
mempunyai
konsepsi baru
tentang jenis atau
spesies yaitu :
Suatu jenis ilaah
sekelompok
individu yang
serupa yang
mempunyai
nenek moyang
yang sama.
Suatu jenis tidak
dihasilkan oleh
jenis lain.
Organisme-
organisme yang
memperlihatkan
perbedaan yang
kecil dapat
berupa satu jenis
asal mereka
berasal dari
nenek moyang
ynag sama
20. Carelouslinnaeus
Mengembangkan klasifikasi Johnray yaitu bahwa suatu jenis makhluk hidup tidak akan pernah berubah sejak ia diciptakan. Linnaeus
meletakandasarklasifikasimodernsertamencetuskantatanamahewandenganbahasalatin.
Cuvier
Membagihewankedalamempatgolongan
Vertebrata(mamalia,ikan)
Mollusca(hewanbertubuhlunakdanbasah)
Articulata(annelida,crustacea,insecta,laba-laba)
Radiata(echinodermata,nematoda,coelenterata, rotifera)
21. Lamark
• Mengubah klasifikasi Linnaeus yaitu :
• Hewan yang bertulang belakang
harus diklasifikasikan berdasarkan
organ-organ respirasi, sirkulasi, serta
sistem sarafnya.
22. Dasar-Dasar Klasifikasi
Klasifikasi Sistem Alami (Aristoteles, 350M)
klasifikasi sistem alami merupakan terbentuknya
suatu kelompok-kelompok makhluk hidup secara
alami. Aristoteles membagi makhluk hidup
menjadi dua dunia (kingdom), yaitu hewan dan
tumbuhan. Dunia hewan ini dibagi menjadi
beberapa kelompok berdasarkan habitat dan
perilakunya, sedangkan tumbuhan
dikelompokkan berdasarkan ukuran dan
strukturnya.
23.
24. Tingkatan klasifikasi yang digunakan oleh
Linnaeus >>>>>>
• Kingdom/Regnum : dunia/kerajaan
• Filum/Divisio : bagian/keluarga besar
• Klassis : kelas
• Ordo : bangsa
• Familia : suku
• Genus : marga
• Species : jenis
- Kingdom untuk hewan dan Regnum untuk tumbuhan
- Filum untuk hewan dan Divisio untuk tumbuhan
25. • Tiap tingkatan kelompok inilah yang disebut
takson. Takson disusun dari tingkat tinggi ke
tingkat rendah :
26. 1. Kingdom/Regnum (Kerajaan/Dunia)
Semua hewan dimasukkan dalam kingdom
Animalia dan semua tumbuhan
dimasukkan dalam kingdom Plantae.
2. Filum atau Divisio (Keluarga Besar)
melihat persamaan ciri-cirinya akan
dimasukkan ke dalam suatu keluarga besar.
Keluarga besar tersebut dimasukkan dalam
filum untuk jenis hewan dan dimasukkan ke
dalam divisio untuk jenis tumbuhan
3. Kelas
apabila kelompok makhluk hidup dalam
27. 4. Ordo (Bangsa)
Pada tumbuhan, nama ordo pada umumnya
diberi akhiran ales, sedangkan pada hewan
tidak memiliki akhiran.
5. Famili (Suku atau Keluarga)
Pada tingkatan famili ini terdapat suatu
kelompok yang berkerabat dekat dan memiliki
banyak persamaan ciri
6. Genus (Marga)
Nama genus terdiri atas satu kata yang diambil
dari kata apa saja, bisa dari nama hewan atau
tumbuhan, zat kandungan, dan sebagainya
7. Species (Jenis)
Species merupakan tingkatan takson paling
28. Klasifikasi Sistem Filogenik
-Sistem klasifikasi ini dikelompokkan
berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan
antarorganisme atau kelompok dengan
melihat keturunan dan hubungan
kekerabatan.
-Cara mengelompokkan makhluk hidup
dilakukan dengan mengamati ciri-ciri secara
morfologi, anatomi, fisiologi, dan perilaku.
29. 1. Pencanderaan /
Identifikasi
Ada beberapa macam cara
untuk mengidentifikasi
makhluk hidup, diantaranya
melalui pengamatan ciri-ciri,
struktur tubuh, morfologi,
anatomi, dan sebagainya.
Cara yang lebih umum
digunakan adalah dengan
kunci determinasi atau kunci
dikotomis.
E. Proses Klasifikasi
30.
31. Tingkata
n
Anjing Belalang Manusia Pisang
Kingdo
m Hewan Hewan Hewan Tumbuhan
Filum Chordata Arthropoda Chordata
Spermatophy
ta
Subfilum Vertebrata Invertebrata Vertebrata
Angiosperma
e
Kelas Mamalia Insecta Mamalia
Dicotyledona
e
Ordo Carnivora Orthoptera Primata Malvales
Famili Canidae Locutidae Hominidae Malvaceae
Genus Canis Schistocerca Homo Musa
Spesies
Canis
familiaris
Schistocerca
americana
Homo
sapiens
Musa
paradisiacaContoh Klasifikasi
34. Jika nama species tumbuhan terdiri atas
lebih dari dua kata, kata kedua dan
berikutnya harus digabung atau diberi
tanda penghubung.
Jika nama species hewan terdiri atas tiga
kata, kata ke tiga tersebut bukan nama
species, melainkan nama subspecies (anak
jenis), yaitu nama takson di bawah species
Nama species juga mencantumkan inisial
pemberi nama tersebut, misalnya jagung
(Zea Mays L.). huruf L tersebut merupakan
inisial Linnaeus.
35. Identifikasi Makhluk Hidup
• Pada prinsipnya identifikasi
makhluk hidup adalah upaya
mencocokkan suatu jenis makhluk
hidup dengan kategori tertentu
yang telah diklasifikasikan dan
diberi nama secara ilmiah oleh para
ahli.
• Sarana identifikasi berupa kunci
identifikasi (kunci dikotomis),
pertelaan, atau buku-buku
identifikasi.
36. Contoh Determinasi pada Hewan
1. a. Hewan tidak bertulang belakang
b. Hewan bertulang belakang
2 a . Alat gerak berupa sirip
b. Alat gerak bukan berupa
sirip
3. a. Tubuh uniseluler
b. Tubuh multiseluler
4. a. Menyusui anaknya
b. Tidak menyusui anaknya
5. a. Memiliki alat gerak
b. Tidak memiliki alat gerak
6. a. Tubuh berbuku-buku
b. Tubuh tidak berbuku-buku
37. 7. a. Mengalamimetamorfosis
b. Tidak mengalami metamorfosis
8. a. Alat gerak berupa bulu cambuk
b. Alat gerak berupa rambut getar
9. a. Tubuh terbagi menjadi 2 bagian dengan
jelas
b. Tubuh terbagi menjadi 3 bagian dengan
jelas
10. a. Tubuh ditutupi bulu
b. Tubuh tidak ditutupi bulu
11. a. Memiliki 4 pasang kaki
39. G.Klasifikasi Inverterbrata Dan
Sejarahnya
Latar Belakang dan Sejarah Invertebrata
1. Lenneaus (1758)
Membagi Invertebrata dalam 2 classis
Insecta (semua serangga
Vermes (Cacing-cacingan / semua jenis cacing),
classis ini dibagi lagi dalam eberapa ordo : a.
Intestina b.Testaceae c. Zoophyta d. Mollusca e.
Lytophyta
40. 2. Lammarck (1809)
Membagi Invertebrata ke dalam :
Mollusca, Cirripedia, Annelida, Crustaceae,
Arahnida, Insecta, Vermes, Radiata, Polypes,
Infusoria. Kemudian menambahkan 2
kelompok lagi yaitu Tunicata dan Conchifera.
3. Haeckel (1874)
Membagi Invertebrata ke dalam 2 kelompok :
1. Protozoa untuk hewan-hewan uniseluler
2. Metazoa untuk hewan-hewan multiseluler.
41.
42.
43.
44. • Fila mayor dibagi lagi menjadi Invertebrata
rendah dan Invertebrata tinggi berdasarkan
beberapa perbedaan karakter dari kedua
kelompok tersebut.
• Ciri-ciri atau karakter pembeda tersebut antara
lain dilihat dari ukuran tubuh (kecil/besar), Organ
tubuh (sederhana/kompleks), simetri tubuh
(radial, biradial, tidak bersimetri/asimetri dan
bilateral), Struktur embryo pada fase gastrula,
ada tidaknya coelom, Sistem otot, Peredaran
darah, letak mulut dan anus.
45.
46. • Intan
• Aturan pemberian nama pada spesies
• Salah satu anak jenis harus memiliki nama
yang sama dengan anak jenis yang lain
• Citra
• kunci determinasi