KB 3 Asuhan Kebidanan pada Gangguan Sistem Reproduksi
1. KESEHATAN REPRODUKSI
& KB
MODUL
Kesehatan Reproduksi 2
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
Ida Prijatni
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
SEMESTER 4
KEGIATAN BELAJAR 3
Asuhan Kebidanan pada Gangguan
System Reproduksi
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Daftar Isi
Cover
Daftar Isi i
Daftar Istilah ii
Pendahuluan 1
Kegiatan Belajar 3: Asuhan Kebidanan Pada
Gangguan System Reproduksi 3
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3. ii
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
ISTILAH KETERANGAN
TORCH Rubella,Cytomegalo virus, Herpes
KIE Komunikasi, informasi dan edukasi
KIEM
Unwanted Pregnancy Kehamilan yang tidak diharapkan
Dyfungsional Uterine Bleeding
Perdarahan dari rahim yang disebabkan
rahim tidak berfungsi baik
PID Pelvic Inflamatory desease
Incest Zinah dengan saudara kandung
Homeless Tidak punya rumah/ gelandangan
Drugs Abuse Pemakaian obat/ zat terlarang
Daftar Istilah
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
1
Pendahuluan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Salam Hangat dan Sukses Selalu,
Pada Modul 2 ini saudara akan mempelajari Masalah – Masalah Kesehatan Repro-
duksi yang sering terjadi pada siklus Kehidupan Perempuan. Hambatan sosial, budaya
dan ekonomi yang dihadapi sepanjang hidup perempuan merupakan akar masalah bu-
ruknya kesehatan perempuan. Dengan menggunakan pendekatan siklus hidup diketa-
hui bahwa masalah mendasar kesehatan perempuan terjadi jauh sebelum memasuki
masa reproduksi. Status kesehatan perempuan dimasa kanak-kanak dan remaja mem-
pengaruhi kondisi kesehatanya saat hamil dan bersalin, juga jenis gizi, pendidikan, nilai,
sisitem kesehatan yang dapat diakses perempuan dalam menjalankan masa-masa repro-
duksinya.
A. Deskripsi Singkat
Dengan satu tahap kehidupan menggunakan siklus hidup dapat mengantisipasi
kebutuhan perempuan sepanjang hidupnya. Pendekatan ini menekankan pada penting-
nya perilaku pencapaian pelayanan kesehatan yang memenuhi kebutuhan perempuan
karena perempuan mempunyai kebutuhan khusus. Sistem Kesehatan harus mengenali
dan memperhatikan masalah kesehatan perempuan karena kondisi dan upaya pada satu
tahap akan mempengaruhi sepanjang hidupnya.
Modul 2 ini dikemas dalam tiga Kegiatan Belajar, dengan alokasi waktu 180 menit, adapun
tiga kegiatan belajar tersebut disusun sebagai berikut :
Kegiatan Belajar 1: Masalah-masalah Kesehatan Reproduksi yang sering terjadi pada
siklus kehidupan perempuan
Kegiatan Belajar 2 : Deteksi Dini gangguan Kesehatan reproduksi
Kegiatan Belajar 3 : Asuhan Kebidanan pada gangguan system reproduksi
Setelah mempelajari Modul 2 ini diharapkan peserta didik dapat :
1) Memahami - Masalah – yang sering terjadi pada siklus kehidupan perempuan
2) Memahami Deteksi dini gangguan system Kesehatan Reproduksi
3) Asuhan Kebidanan pada gangguan system reproduksi. Dengan pemahaman ini
diharapkan peserta didik mampu mempergunakan pengetahuan dan kemam-
puanya untuk mengidentifikasi kelainan masa reproduksi dan mampu melak-
sanakan Asuhan kebidanan kepada perempuan ataupun laki-laki yang mencari
atau membutuhkan pelayanan Kesehatan Reproduksi. Perlu diketahui untuk
dapat memahami isi modul ini diperlukan kemampuan peserta didik untuk me-
mahami dari setiap tahap kegiatan belajar.
B. Relevansi
Selama siklus kehidupanya perempuan akan sering mengalamimgangguan sehu-
bungan dengan kesehatan reproduksinya. Untuk itu akses terhadap pelayanan keseha-
tan reproduksi harus dapat dijangkau. Asuhan Kebidanan terhadap klien dengan ganggu-
an system reproduksi ini adalah asuhan yang diberikan oleh bidan pada perempuan yang
sedang mengalami gangguan system reproduksi. Bidan diharapkan dapat memberikan
KIE ( Konseling, informasi dan Edukasi ) terhadap gangguan reproduksi yang dirasakan.
Penjelasan atau informasi yang diberikan adalah kemungkinan penyebab, deteksi dini,
informasi tentang layanan kesehatan, membantu didalam pengambilan keputusan dan
pemberian support mental.
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
2
C. Prasyarat
Sebagai prasyarat atau bekal dasar agar saudara bisa mempelajari modul ini den-
gan baik, dan saudara akan lebih mudah memahami, maka saudara diharapkan terlebih
dahulu sudah mempelajari Modul 1 atau Konsep Kebidanan
D. Petunjuk Penggunaan Modul
Proses pembelajaran Materi mengenai Masalah- masalah yang sering terjadi pada
kesehatan reproduksi perempuan sepanjang siklus kehidupan , agar dapat dipahami den-
gan baik dan kegiatan belajar dapat berjalan dengan lancar, diharapkan saudara mengi-
kuti langkah langkah belajar sebagai berikut :
a. Perhatikan dan pahami terlebih dahulu materi yang disajikan dengan cara memba-
canya dengan secara teliti
b. Apabila setelah membaca saudara belum memahami materi ini, coba lagi dibaca
dengan konsentrasi dan berulang-ulang
c. Jika ada evaluasi, kerjakan evaluasi tersebut sebagai sarana untuk latihan dan re-
fleksi kemampuan saudara didalam memahami materi dari modul ini
d. Jawablah tes formatif dengan memilih jawaban yang paling benar , dan kerjakan tes
tersebut sesuai dengan kemampuan saudara
e. Bila terdapat penugasan, kerjakan penugasan dengan baik, jika perlu konsultasikan
hasilnya kepada dosen/ intruktur
f. Catatlah setiap kesulitan yang saudara dapatkan dalam mempelajari ModuI ini dan
segera tanyakan kepada dosen/ intruktur pada saat bertatap muka
g. Bacalah referensi yang lain yang berkaitan dengan materi modul ini, agar saudara
dapat tambahan pengetahuan yang lebih luas.
h. Keberhasilan proses pembelajaran saudara sangat tergantung pada kesungguhan
saudara dalam mempelajari dan mengerjakan latihan. Untuk itu berlatihlah dengan
tekun, baik secara mandiri maupun berkelompok setiap ada waktu.
Selamat belajar, semoga saudara sukses dalam mempelajari modul ini dan penge-
tahuan serta pemahaman saudara dapat dipergunakan sebagai modal awal untuk mem-
berikan Asuhan kebidanan Dalam Kesehatan Reproduksi.
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
3
Kegiatan
Belajar 3
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pokok - Pokok Materi
Setelah mempelajari kegiatan Belajar 3 dengan seksama saudara diharapkan
mampu memberikan Asuhan Kebidanan pada perempuan yang berkaitan dengan
sistem reproduksi berspektif gender.
1. Menjelaskan tentang konsep Asuhan Kebidanan
2. Mendeskripsikan standar asuhan kebidanan
3. Menguraikan pendokumentasian Asuhan Kebidanan Reproduksi
1. Asuhan Kebidanan yang meliputi pengkajian, menetapkan diagnosa / masalah, mem-
buat perencanaan, melakukan tindakan, dan evaluasi dan pencatatan asuhan.
2. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan.
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan Yang
Berkaitan Dengan System Reproduksi
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
4
Uraian
Materi
Bidan mempunyai per-
an penting dan merupakan
tenaga kesehatan yang bekerja
diujung tombak didalam mem-
berikan pelayanan kebidanan
kepada klien. Pelayanan yang
diberikan berupa Asuhan ke-
bidanan yang dalam pelaksa-
naanya adalah untuk mem-
berikan upaya pencegahan,
termasuk upaya peningkatan
kesehatan secara lengkap dan
menyeluruh, yang terdiri dari
pemberian informasi yang rel-
evan dan obyektif juga konsel-
ing kepada klien yang menjadi
tanggung jawabnya. Dengan dukungan dan perhatian, perempuan dapat melahirkan
dengan aman dan selamat. Oleh karena itu Asuhan Kebidanan harus aman, memuaskan,
menghormati, dan memberdayakan perempuan dan keluarganya
Asuhan Kebidanan ini tidak hanya terkait dengan Asuhan persalinan saja, bidan
juga memberikan juga memberikan asuhan bagi perempuan semua kelompok umur atau
juga yang tidak punya anak, penggunaan frase ini ditujukan untuk memenuhi pelayanan
Kesehatan Reproduksi dan gynekologi perempuan.
Untuk lebih jelas dan terperinci, perhatikan seksama materi dibawah ini …..
Tetapi sebelum memberikan pelayanan kebidanan yang men-
jadi tanggung jawab saudara nantinya, apakah saudara sudah
memahami apa yang dimasud dengan Asuhan Kebidanan
? siapakah pemberi asuhan ? siapa penerima asuhan dan
bagaimana proses asuhan itu dilakukan ?
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
5
1. KONSEP ASUHAN KEBIDANAN
Apa yang dimaksud dengan Asuhan Kebidanan ?
Asuhan Kebidanan adalah penerapan fungsi, fungsi dan tanggung jawab bidan
dalam meberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan dan/ atau mas-
alah kebidanan. Asuhan kebidanan diberikan kepada perempuan sepanjang siklus ke-
hidupanya lebih dari sekedar asuhan persalinan saja, tetapi juga mencakup masalah kes-
ehatan reproduksi.
Bidan didalam memberikan asuhan kebidanan harus profesional, bertanggung
jawab, bermitra dengan perempuan dalam memberikan dukungan, informasi berdasar-
kan bukti, asuhan dan nasehat yang diperlukan selama masa kehamilan, persalinan dan
nifas, memfasilitasi kelahiran atas tanggung jawabnya sendiri serta memberikan asuhan
kepada bayi baru lahir dan anak serta memberikan asuhan kesehatan reproduksi.
Asuhan tersebut mencakup upaya pencegahan, mendeteksi adanya komplikasi
pada ibu dan anak, memperoleh akses bantuan medis dan melakukan tindakan kega-
watdaruratan. Bidan mempunyai peran penting didalam memberikan konseling dan pen-
didikan kesehatan, tidak saja untuk perempuan yang bersangkutan, tetapi juga untuk
keluarga dan komunitasnya. Tugasnya juga mencakup pendidikan antenatal, dan persia-
pan menjadi orang tua serta permasalahan tertentu dari kesehatan reproduksi perem-
puan, Keluarga brencana dan asuhan pada anak. Bidan dapat berpraktek di berbagai
tempat, meliputi rumah, masyarakat, pondok bersalin, klinik dan rumah sakit atau dipe-
layanan lainya.
Siapakah “ pemberi asuhan “ tersebut ?
Bidan sebagai Pemberi Asuhan adalah seseorang yang dinyatakan lulus dari
pendidikan bidan yang terakreditasi, memenuhi kualifikasi untuk didaftarkan, disertifi-
kasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk praktek kebidanan. Selain itu menurut
The International Confederation of Midwives ( ICM, 1993 ) bahwa bidan sebagai pemberi
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
6
asuhan harus secara rutin diperbaruhi dan diperluas pengetahuan dan ketrampilan yang
menjadi dasar kompetensi praktik kebidanan.
Siapakah “ penerima asuhan “ ?
Perempuan sebagai penerima asuhan, bahwa perempuan sebagai penerima
asuhan dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan untuk beradaptasi, mengolah informasi
dan konseling yang diterimanya, serta tingkat otonomi untuk membuat keputusan ber-
dasarkan pilihan ( informed choice ).
Sebagai penerima asuhan, bidan harus yakin bahwa perempuan mempunyai
kepribadian yang unik, dan ia harus mempunyai hak untuk mengendalikan kebutuhan
dirinya sendiri dan dia patut dihormati. Kepribadian yang unik disini berarti setiap perem-
puan mempunyai fisik, emosi, mental, sosial dan budaya yang berbeda. Dan perempuan
sebagai klien mempunyai hak untuk memilih dan memutuskan siapa penolongnya dan
dimana ia akan ditolong. Perempuan harus dihormati sebagai “ manusia “ bukan sebagai
obyek. Bidan harus menghargai pilihan klien dan bahwa keputusan itu merupakan hasil
dari tanggung jawab bersama antara klien ( perempuan ), keluarga dan bidan itu sendiri.
Bagaimana “ proses asuhan “ itu dilaksanakan ?
Proses Asuhan, menggambarkan bidan adalah sebuah profesi yang didasari kemi-
traan antara perempuan sebagai penerima asuhan dan bidan sebagai penyedia asuhan.
Misalnya : bidan bersama – sama perempuan dan keluarganya, bekerja untuk member-
dayakan diri mereka sendiri dan orang lain.
Proses asuhan dipengaruhi oleh dua aspek :
a. Standar praktek : praktek kebidanan yang baik berdasarkan fakta yang tersedia,
pemikiran kritis, pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, menghindari in-
tervensi yang tidak perlu dan menghormati perbedaan budaya lokal dan etik, dan
nasehat yang benar bagi perempuan dalam membuat pilihan berdasarkan infor-
masi ( informed choice )
b. Strategi : memperlakukan perempuan dengan pendekatan holistik dan berpusat
pada perempuan, secara berkesinambungan, meningkatkan kompetensi dalam
memenuhi kebutuhan klien pad kondisi apapun, melakukan intervensi dan ruju-
kan yang tepat, memelihara kepercayaan dan saling menghargai antara bidan dan
klien, menyediakan panduan dan menfasilitasi klien untuk membuat keputusan,
serta kreatif dalam memberikan asuhan. Memberikan dukungan bagi seluruh per-
empuan agar tercapai hak-hak asasi manusia dan hak untuk memperoleh“ Asuhan
Kebidanan yang berkualitas “
Dengan penjelasan diatas, diharapkan saudara sudah memahami
tentang Asuhan Kebidanan, namun bila belum dibawah ini ada
Kerangka Konsep Asuhan Kebidanan yang dapat memberikan
gambaran lebih jelas lagi.
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
7
Kerangka Konsep Asuhan Kebidanan Indonesia, 2003
( Sumber, PP IBI : Dasar- dasar Asuhan kebidanan )
Didalam Kerangka Konsep Kebidanan Indonesia dijelaskan bahwa Proses Asuhan
Kebidanan dipengaruhi oleh pemberi asuhan (Bidan), penerima asuhan (perempuan/
klien) dan filosofi Asuhan kebidanan yang sudah menjadi jiwa bagi seorang bidan, sehing-
ga dengan demikian diharapkan tercapai Asuhan kebidanan yang berkualitas.
Betul, itu pertanyaan atau pemikiran yang sangat bagus sekali, saudara sangat kri-
tis mengikuti materi ini, untuk itu mari kita lanjutkan …
Untuk mempertahan asuhan kebidanan agar bidan dapat melaksanakan dengan
dengan penuh tanggung jawab dan berkualitas dan juga dapat dilakukan evaluasi terha-
dap kinerja bidan, maka pelasanaka Asuhan kebidanan harus berpedoman pada
Standar Asuhan Kebidanan yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI NO. 938/
Setelah jelas dengan Konsep Asuhan ke-
bidanan, mungkin akan timbul pertanyaan
pada diri saudara ? Bagaimana mempetah-
ankan kualitas asuhan, sedangkan Asuhan
Kebidanan dilaksanakan sepanjang siklus ke-
hidupan perempuan ?.
Bidan
Pemberi Asuhan
Perempuan
Penerima Asuhan
Proses :
Asuhan Kebidanan
Determinan :
Filosofi Asuhan
Kebidanan
kepuasan dan
Keamanan
Ibu dan Bayi
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
8
MENKES/SK/VIII/2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan.
Marilah, kita lanjutkan lagi materi ini dengan topik, Standar Asuhan Kebidanan seperti
ketetapan Menkes NO. 938/MENKES/SK/VIII/2007
2. STANDAR ASUHAN KEBIDANAN
Standar Asuhan Kebidanan ?
Standar Asuhan Kebidanan adalah acuan dalam proses pengambilan keputusan
dan tindakan yang dilakukan oleh bidansesuai dengan kewenanganya dan ruang lingkup
praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan. Mulai dari pengkajian, perumusan diag-
nosa dan atau masalah kebidanan, perencanaan, implementasi, evaluasi dan pencatatan
asuhan kebidanan.
Apa tujuan adanya Standar Asuhan ?
Tujuanyaadalahadanyastandarsebagaiacuandanlandasandalammelaksanakan
tindakan/ kegiatan dalam lingkup tanggung jawab bidan, mendukung terlaksananya Asu-
han Kebidanan yang berkualitas, merupakan parameter tingkat kualitas dan keberhasilan
asuhan kebidanan yang diberikan, perlindungan hukum bagi bidan dan klien/ pasen
Bagaimana dengan langkah- langkah Standar Asuhan Kebidanan ?
Langkah – langkah pada Standar Asuhan Kebidanan meliputi : Pengkajian, Diagnosa atau
masalah, Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi dan pencatatan asuhan, adalah sebagai
berikut :
Sekarang pasti saudara bertanya, apa itu standar
Asuhan Kebidanan ? apa tujuan adanya standar Asu-
han Kebidanan ? juga bagaimana langkah – langkah
standar Asuhan Kebidanan ?
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
9
Standar I : Pengkajian
Pernyataan standar, bidan mengumpulkan semua informasi yang ak-
urat, relevan dan lengkap dari semua sumberyang berkaitan dengan kondi-
si klien.
Sedangkan kriteria pengkajian, data harus tepat, akurat dan lengkap.
Terdiri dari data Subyektif dan subyektif ( hasil anamnese, biodata, keluhan
utama, riwayat obstetri, riwayat kesehatan, dan latar belakang sosial bu-
daya. Untuk data Obyektif merupakan hasil pemeriksaan fisik, psikologis
dan pemeriksaan penunjang.
Standar II : Perumusan Diagnosa dan atau Masalah
Menganalisa data yang diperoleh saat pengkajian, menginterpresta-
sikannya secara akurat dan logis untuk menegakan diagnosa.
Kriteria, dignosa harus sesuai dengan nomenklatur kebidanan, masalah
dirumuskan sesuai dengan kondisi klien, dan dapat diselesaikan dengan
Asuhan Kebidanan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan
Standar III : Perencanaan
Pernyataan standar bidan merencanakan asuhan kebidanan ber-
dasarkan diagnosa dan masalah yang ditegakan
Kriteria perencanaan, rencana tindakan harus disusun berdasarkan
prioritas masalah dan kondisi klien, tindakan segera, tindakan antisipa-
si, dan asuhan secara komprehensif. Harus melibatkan klien / pasen dan
keluarga serta mempertimbangkan kondisi psikologi, sosial budaya klien/
pasen.memilih tindakan yang aman sesuai dengn kondisi dan kebutuhan
klien berdasarkan evidence based dn memastikan bahwa asuhan yang
diberikan bermanfaat untuk klien. Juga harus mempertimbangkan kebija-
kan dan peraturan yang berlaku, sumberdaya dan fasilitas yang ada.
Standar IV : Implementasi
Pernyataan standar, bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan
secara komprehensif, efektif, efisien, dan aman berdasarkan evidence
based kepada klien/ pasen dalam bentuk promotif, preventif, kurtif dan re-
habilitatif. Dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan
Kriteria memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-so-
sial-spiritual dan kultural, setiap tindakan asuhan harus mendapat per-
setujuan dari klien atau keluarganya ( dengan membuat inform consent ),
melaksanakn tindakan asuhan berdasarkan evidence based, menjaga pri-
vacy klien, melaksanakan prinsip pencegahan infeksi, mengikuti perkem-
bangan kondisi klien secara berkesinambungan, menggunakan sumber
daya, sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai, melakukan tindakan sesuai
dengan standar. Dan mencatat semua tindakan yang telah dilakukan.
Standar V : Evaluasi
Pernyataan Standar, bidan melakuan evaluasi secara sistematis dan
berkesinambungan untuk melihat keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan, sesuai dengan perubahan perkembangan kondisi klien
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
10
Kriteria evaluasi, penilaian dilakukan segera setelah selesai melak-
sanakan asuhan sesuai kondisi klien, hasil evaluasi segera dicatat dan diko-
munikasikan pada klien/ keluarga, evaluasi harus sesuai standar dan hasil
evaluasi ditindak lanjuti sesui dengan kondisi klien/ keluarga.
Standar VI : Pencatatan Asuhan kebidanan
Pernyataan standar bidan melakukan pencatatan secara lengkap, ak-
urat, singkat dan jelas mengenai keadaan/ kejadian yang diketemukan dan
dilakukan dalam memberikan asuhan kebidanan.
Kriteria Pencatatan, pencatatan dilakukan segera setelah melak-
sanakan asuhan pada formulir yang tersedia, ditulis dalam bentuk SOAP ,
S : adalah data subyektif, mencatat hasil anamnese, O : adalah data obyek-
tif, mencatat hasil pemeriksaan, A : analisa mencatat diagnosa dan masalah
kebidanan dan P : adalah pelaksanakan, mencatat seluruh perencanaan
dan penatalaksanakan yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif,
tindakan segera, tindakan secara komprehensif, penyuluhan, dukungan,
kolaborasi, evaluasi, follow-up dan rujukan ).
Demikian diatas telah dijelaskan langkah – langkah secara
sistematis dalam membuat Asuhan Kebidanan, dimana lang-
kah – langkah tersebut harus secara berurutan, tidak boleh di-
bolak-balik, karena kita dapat menentukan diagnose/ masalah
di langkah 2, bila pengkajian ( langkah 1 ) sudah dilaksanakan,
demikian juga membuat rencana / langkah 3 bisa dibuat bila
diagnosa ( langkah 2 ) sudah ditetapkan demikian seterusn-
ya. Untuk memberi gambaran lebih jelas perhatikan diagram
dibawah ini ...
LATIHAN !
Nn. A. datang ke klinik saudara dengan keluhan 1 minggu ini bila kencing sakit
sekali, terasa panas dan nyeri, Fluor albus banyak putih kental. Kulit sekitar va-
gina kemerahan, daerah pinggul terasa sakit. Setelah dilakukan pemeriksaan
ternyaata Nn. terkena penyakit menular seksual.
Pertanyaan :
1. Identifikasi dari kasus diatas manakah data S, O, dan diagnosa!
2. Bila sudah teridentifikasi data S,O, dan diagnosa, coba lanjutkan, saudara
membuat perencanaan dan intervensi dari kasus diatas!
3. Yang terakhir saudara evaluasi hasil dari intervensi yang saudara lakukan
terhadap Nn. A.
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
11
Untuk mengenal lebih jauh lagi, sebaiknya saudara mengikuti materi dibawah ini yang
akan menjelaskan tentang dokumentasi Asuhan Kebidanan.
3. PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN REPRODUKSI
Setelah melakukan asuhan kebidanan setiap bidan dituntut untuk mendokumen-
tasikan dalam catatan pasien atau rekam medik. Dokumentasi ini sebagai pertanggung
jawaban dan pertanggung-gugatan bidan terhadap yang telah dilakukan dalam pelayanan
kebidanan. Setelah melakukan asuhan kebidanan setiap bidan dituntut untuk mendoku-
mentasikan dalam catatan pasien atau rekam medik. Dokumentasi ini sebagai pertang-
gung jawaban dan pertanggung-gugatan bidan terhadap apa yang telah dilakukan dalam
kebidanan.
Saudara tadi telah mempelajari apa itu asuhan
kebidanan, pemberi asuhan, penerima asuhan,
proses asuhan dan standar asuhan termasuk
didalamnya adalah langkah- langkah asuhan. Jan-
gan bosan, pelajari lagi sampai saudara
memahami.
Sekarang apakah saudara mengetahui bahwa
Asuhan Kebidanan tidak ada artinya bila tidak
didokumentasikan ?
Apa itu dokumentasi Kebidanan ? Bagaimana
cara mendokumentasikan ?
apa fungsi, manfaat, yang harus diperhatikan
dan prinsip – prinsip dokumentasi ?
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
12
Apa yang dimaksud dengan Dokumentasi Asuhan Kebidanan ?
Dokumentasi dalam asuhan kebidanan adalah suatu pencatatan yang lengkap dan
akurat terhadap keadaan/kejadian yang dilihat dalam pelaksanaan asuhan kebidanan
(proses asuhan kebidanan)
Apa Fungsi dari Dokumentasi Asuhan kebidanan ?
Sebagai dokumen yang sah atau sebagai bukti atas asuhan yang telah di berikan,
sarana komunikasi dalam tim kesehatan yang memberikan asuhan, sumber data yang
memberikan atau gambaran tentang kronologis kejadian kondisi yang terobservasi un-
tuk mengikuti perkembangan dan evaluasi respon pasien terhadap asuhan yang telah di
berikan dan juga sebagai sumber data penting untuk pendidikan dan penelitian
Apa Manfaat Dan Pentingnya Dokumentasi Asuhan kebidanan ?
1. Nilai hukum - catatan informasi tentang klien / pasien merupakan dokumentasi re-
smi dan mempunyai nilai hukum jika terjadi suatu masalah yang berkaitan dengan
pelanggaran etika & moral profesi , dokumentasi dapat merupakan barang bukti
tentang tindakan yang telah dilakukan bidan sekaligus sebagai bahan pertimban-
gan dalam memberikan sanksi.
2. Jaminan mutu ( quality control ) – pencatatan yang lengkap & akurat dapat menjadi
tolak - ukur dalam menilai asuhan yang telah diberikan dan menentukan tindak
lanjut berikutnya
3. Alat komunikasi – merupakan alat “ perekam “ terhadap masalah yang terkait den-
gan klien / pasien atau tenaga kesehatan lain. Dapat dilihat apa yang telah terjadi
/ dilakukan terhadap pasien / klien , terutama pada keadaan dimana pasien perlu
dirujuk atau dikonsultasikan ke dokter /ahli gizi dsb.
4. Nilai administrasi termasuk salah satunya adalah biaya/dana – dapat dipergunakan
sebagai pertimbangan / acuan dalam menentukan biaya yang telah dibutuhkan /
dikeluarkan untuk asuhan.
5. Nilai pendidikan – dapat di pergunakan sebagai bahan pembelajaran bagi peserta
didik kebidanan maupun tenaga bidan muda , karena menyangkut secara kronol-
ogis proses asuhan kebidanan serta tindakan yang dilakukan (sistematika pelaksa-
naan).
6. Bahan penelitian – dokumentasi yang rangkap & akurat dapat mempunyai nilai bagi
penelitian dalam pengembangan pelayanan kebidanan selanjutnya (objek riset).
7. Akreditasi / audit – digunakan sebagai kesimpulan keberhasilan asuhan yang diber-
ikan serta menentukan / memperlihatkan peran dan fungsi bidan dalam masalah
kebidanan.
Yang perlu diperhatikan dalam dokumentasi ?
1. Jangan mencoret - coret tulisan yang salah , karena akan terlihat seperti bidan men-
coba menutupi sesuatu / informasi atau merusak catatan. Jika ada kesalahan dalam
mencatat lebih baik diberi garis pada tulisan yang salah dengan diberi catatan “
salah “ dan diberi paraf dan kemudian ditulis catatan yang benar.
2. Jangan memberi komentar / menulis hal yang bersifat mengkritik klien atau tena-
ga kesehatan lain. Ditulis hanya uraian obyektif perilaku klien atau tindakan yang
dilakukan.
3. Koreksi terhadap kesalahan dibuat dengan segera mungkin , karena kesalahan
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
13
mencatat dapat diikuti dengan kesalahan tindakan.
4. Catat hanya fakta , jangan membuat spekulasi atau perkiraan dari situasi yang ada.
5. Semua catatan harus ditulis dengan tinta dan menggunakan bahasa yang lugas dan
jelas ( hindari istilah-istilah yang tidak dimengerti). Karena tulisan yang tidak dimen-
gerti dapat disalah tafsirkan dan menimbulkan persepsi yang salah (jangan pakai
pensil karena mudah terhapus)
6. Hindari catatan yang bersifat umum , karena informasi yang specific tentang klien
atau tentang keadaannya akan hilang.
7. Ingat bahwa bidan bertanggung jawab atas informasi yang dicatatnya / ditulisn-
ya. Asuhan kebidanan komprehensif membutuhkan data informasi yang lengkap,
obyektif , dapat dipercaya , karena hal tersebut.dapat menjadi bumerang bagi bidan
jika dilaksanakan secara tidak sesuai ketentuan yang ada.
Bagaimana Prinsip- prinsip Tehnik Pencatatan Dokumentasi ?
1. Mencantumkan nama jelas pasien pada setiap lembaran observasi atau pemerik-
saan
2. Menulis dengan tinta hitam (tidak boleh pakai pensil), supaya tidak terhapus dan
bila perlu foto copy akan lebih jelas.
3. Menuliskan tanggal, jam, pemeriksaan, tindakan atau observasi yang dilakukan se-
suai dengan temuan yang obyektif (kenyataan) dan bukan interpretasi (hindari kata
penilaian seperti tampaknya, rupanya).
4. Tuliskan nama jelas pada setiap pesanan, hasil observasi dan pemeriksaan oleh
orang yang melakukan.
5. Hasil temuan digambarkan secara jelas termasuk posisi, kondisi, tanda, gejala, war-
na, jumlah dan besar dengan ukuran yang lazim dipakai. Memakai singkatan atau
simbol yang sudah di sepakati, misalnya KU, Ket +, KPD, Let kep, Let Su, S/N, T dan
lain-lain.
6. Interpretasi data objektif harus di dukung oleh observasi.
7. Kolom tidak dibiarkan kosong tetapi dibuat tanda penutup. Misalnya dengan garis
atau tanda silang.
Bila ada kesalahan menulis, tidak diperkenankan menghapus, (ditutup, atau
ditip’ex), tetapi dicoret dengan garis dan membubuhkan paraf disampingnya.
17. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
14
Bagaimana kita mendokumentasikannya ?
Model dokumentasi yang digunakan adalah dalam bentuk catatan perkemban-
gan, karena bentuk asuhan yang diberikan berkesinambungan dan menggunakan proses
yang terus menerus (Progress Notes). Bentuk dokumentasi ini sangat cocok digunakan
oleh tenaga kesehatan yang memberikan asuhan secara berkesinambungan, sehingga
perkembangan klien dapat dilihat dari awal sampai akhir.
Catatan perkembangan : menggunakan SOAP
S : Data informasi yang subjektif (mencatat hasil anamnesa)
O : Data informasi Objektif (Hasil pemeriksaan, observasi)
A : Mencatat hasil Analisa (diagnosa dan masalah Kebidanan)
P : Mencatat seluruh penatalaksanaan yang dilakukan (tindakan antisipasi, tinda-
kan segera, tindakan rutin, penyuluhan , support, kolaborasi, rujukan dan evalu-
asi/follow up)
Dokumentasi SOAP ini di catat pada lembar catatan perkembangan yang ada dalam
rekam medik pasien.
Saudara harus selalu ingat ! Dokumentasi Asuhan Ke-
bidanan, sangat PENTING bagi seorang bidan, lakukan se-
suai dengan STANDART Asuhan Kebidanan, karena doku-
mentasi yang baik akan melindungi bidan maupun klien
Dibawah ini adalah contoh pendukementasian Asu-
han Kebidanan, biasanya setiap tempat pelayanan
mempunyai form yang berbeda tetapi secara garis
besar data yang dikaji adalah sama. Bila saudara me-
lihat contoh form dibawah pasti saudara sudah tidak
asing lagi dengan data – data yang ada.
Data yang dikaji tergantung
kasus yang akan diberi Asuhan kebidanan.
Perhatikan contoh dokumentasi dibawah ini.
18. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
15
Nama Rumah sakit
RSUD dr. Subandi Jember
Nomer RM : 23.09.111
Nama : Ny. RK
Umur : 23 tahun
Jenis Kelamin :Perempuan
PENGKAJIAN ASUHAN KEBIDANAN
DAN KANDUNGAN
Tanggal masuk dirawat : 5 Juli 2013
Tanggal pengkajian : 5 Juli 2013
Dokter yang merawat :
Bidan :
Cara masuk :
IRJ Unit emergenci
dr. pribadi Langsung kamar bersalin
A
1.
DATA SUBYEKTIF
KELUHAN UTAMA : mules - mules sejak 6 jam yang lalu, pervaginam lendir darah,
gerak janin (+)
2. Riwayat haid
Umur menarche : 13 th, lamanya haid : 5 hr, jumlah darah haid : 4 kali ganti pem-
balut setiap hari
Haid terakhir : 2 April 2013 Perkiraan persalinan : -
Dismenoorrhae Spoting Menoragi Metroragia
Pre menstrual syndrome
3. Riwayat perkawinan : ya kawin : 1 kali
Kawin 1 umur : 19 th lama kawin : 3 th
4 Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
Gr. I Pr. 0 A.0
Contoh Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada
Ibu dengan in-partu, fase aktif delatasi maksimal
19. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
16
No Tgl.
Tahun
partus
Tempat
partus
U m u r
hamil
Jenis per-
salinan
Penolong
persalinan
Penyulit Anak
ke/ BB
Keadaan
anak
seka-
rang
1. - - 3 bln Hamil ini
5. Riwayat hamil ini :
Hamil muda mual muntah perdarahan lain2 : TT1
Hamil tua pusing sakit kepla persarahan lain2: TT II
6. Riwayat penyakit yang lalu/ Operasi
- Pernah dirawat……..kapan………..dimana………….
- Pernah dioperasi ……kapan……….dimana………….
7. Riwayat penyakit keluarga (ayah,ibu,adik paman, bibi .
kanker penyakithati hipertensi DM
penyakit ginjal penyakit jiwa Epilepsi Alergi
kelainan bawaan hamil kembar TB
8. Riwayat Gynecologi.
infertilitas infeksi virus PMS
cervisitis cronis endometriosis myoma polip servix
kanker kandungaan operasi kandungan perkosaan
9. Riwayat Keluarga Berencana
Metode KB yang pernh dipakai - lama -
Komplikasi KB perdarahan PID
20. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
17
10. Pola makan/ minum/eliminasi/istirahat/psikososial
Pola makan : 3 kali/hari
Pola minum : 500 cc/hr, alcohol obat/jamu kopi
Pola eleminasi : BAK : 200 cc/hr, warna : BAK terakhir
BAB : X/hr, karakteristik : BAB terakhir
Pol istirahat : tidur : jam/hr Tidur terakhir jam
Psikososial : Penerimaan klien terhadap kehamiln ini…
Sosial support dari suami orang tua mertua
B
1.
DATA OBYECTIF
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan umum.
Keadaan umum : baik kesadaran : compos mentis BB/TB :35/155
TD : 110/70 mmhg N : 80x/mnt S. 36.5 C Pernafasan 16x/mnt
2. Pemeriksaan fisik
Mata : pandangan kabur pandangan dua
skeral/ekteric cunjuctiva pucat
Dada : mammae simtris areola hyperpigmentasi
putting susu menonjol Tumor Kolostrum
Ekstrimitas : tungkai symetris edema reflek +/-
21. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
18
3. Pemeriksaan Khusus
Abdomen :
Inspeksi : Pembesaran (+)dengan arah memanjang, hiperpig-
mentasi linea alba (+) striae gravidarum (+) bekas
luka operasi (-)
Palpasi : tinggi fundus uteri 3 jari bawah px ( 30 cm ), puki, preskep kepala
sudah masuk 1/3 bagian. Tafsiran berat janin 3000 gr
Auskultasi : DJJ (+) 12.11.12
Pervaginam : lendir darah sedikit
Pemeriksaan dalam :
Portio tipis lunak, Pembukaan 8 cm, ketuban positif, kepala HIII, ubun-
ubun kecil jam 11.
4. Pemeriksaan penunjang : Hb. 10,6 gr
5. Diagnosa :
Gr.1 Pr.1 Hamil 39-40 minggu in partu kala II aktif
Janin tunggal hidup presentasi kepala
6. Pentalaksanaanya :
- Mengiformasikan proses dan kemjuan persalinan
- Mengobservasi TTV, his, DJJ setiap ½ jam
- Mengajarkan tehnis relaksasi
- Menganjurkan mengosongkan kandung kencing
- Memberikan support fisik dan mental serta informasi proses persalinan
dan kemajuan persalinan
22. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
19
Jember, 14 Juli 2013
Bidan
Bd. Luna
Catatan perkembangan :
Dibawah ini ada contoh untuk mendokumentasikan catatan perkembangan klien
yang dilakukan Asuhan Kebidanan. Pada Kolom tanggal/jam ditulis saat saudara melaku-
kan evaluasi tindakan, kolom berikutnya adalah catatan perkembangan saudara dapat
menuliskan data klien yaitu data Subyektif ( S ) data Obyektif ( O ) kemudian Analisa (
A ) dan Pelaksanaan ( P ), setelah menuliskan SOAP pada kolom berikutnya bidan yang
melaksanakan asuhan harus membubuhkan paraf.
Semoga saudara dapat memahami cara membuat Asuhan Kebidanan dan cara
pendokumentasianya. Bila saudara sudah pernah praktek klinik diPuskesmas/ RS pasti
saudara sudah pernah mengenalnya.
Contoh : Catatan perkembangan Ny. RK inpartu fase aktif
Nama : Ny.RK No. Rm PAV
Umur : 23 tahun Tanggal: 14 Juli 2013 Kelas
Tanggal/jam Catata perkembangan
( SOAP )
Nama &
paraf
Jam 12.00 S : mules sering ibu ingin meneran
O :His kuat 4x10”55”, BJJ 158 x/menit
Anus/vulva membuka, perineum menonjol, lendir dar-
ah bertambah banyak. VT : pembukaan lengkap, ketuban
utuh menunjul, kepala HIII sudh masuk 2/3 bagian
A : Partus kala II
P : 1. Menganjurkan keluarga/ suami untuk mendampingi
2.melmelakukan pemecahan ketuban warna jernih
3. mempimpin persalinan, bayi lahir spontan jam 12.00
jenis perempuan menangis keras, tali pusat diklem
dan dipotong, byi dipertahankan suhu badanya
4. melakukan IMD
Bd. Luna
23. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
20
Jam 12.25 S : ibu merasa lelah, perut terasa mules
O ; TD 110/80, N 88x/mnt, kontraksi uterus baik, tampak
tali pusat di vagina, perdarahan pervginam sedikit
A : Partus kala III
P : 1. Memberikan ositosin 10 UI/IM
2. Melakukan peregangan tali pusat terkendali, placen-
ta lahir spontan lengkap
3.melakukan masase uterus
Jam 12.45 S : ibu merasa lelah tetapi senang
O : TD 110/70 mmhg, N 88x?mnt kontraksi uterus baik,
TFU 2 jari bawah pusat, perineum utuh, perdarahan da-
lam batas normal. Perineum utuh
A : Partus kala IV
P : 1. Mengobservasi TTV, S.36,5 C N.84
Kontraksi uterus baik, tfu 2 jari bawah pusat
2.memberikan nutrisi yang cukup
24. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
21
Rangkuman
Saudara telah mempelajari Kegiatan Belajar 3 ini dengan seksama
setelah itu coba buat kesimpulan dari materi tadi kemudian bandingkan
dengan kesimpulan dibawah ini.
1. Asuhan kebidanan reproduksi sesuai dengan Keputusan menteri Kes-
ehatan RI No. 938/MENKES/SK/VIII/2007 harus dilaksanakan didalam
mengatasi masalah kesehatan reproduksi untuk mewujutkan pe-
layanan kesehatan yang berkualitas.
2. Asuhan Kebidanan pada masa reproduksi ini dilaksanan dengan lang-
kah – langkah sebagai berikut : pertama pengkajian, kemudian peru-
musan diagnosa dan masalah kebidanan, perencanaan, implementa-
si dan evaluasi serta dilanjutkan dengan pendokumentasian secara
SOAP.
25. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
22
Evaluasi
Formatif
Saudara sudah selesai mempelajari Kegiatan belajar 3. Untuk melihat bagaimana
penguasaan saudara terhadap materi yang telah dipelajari, dibawah ini ada latihan soal.
Petunjuk mengerjakan soal :
1. Sebelum mengerjakan bacalah soal dengan seksama
2. Kerjakan soal yang saudara merasa bisa terlebih dahulu
3. Kerjakan soal sesuai dengan kemampun saudara
4. Bila belum jelas baca sekali lagi materi Modul 2 Kegiatan Belajar 3
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Soal :
1. Langkah pertama didalam membuat asuhan adalah dengan melakukan pengkajian.
Manakah dibawah ini yang merupakan data subyektif ?
a. Pembukaan 3 cm, portio lunak
b. Ibu senang , karena hasil pemeriksaan baik
c. Ubun-ubun kecil jam 12
d. Palpasi terdapat presentasi kepala
2. Sesuai dengan pertanyaan No. 1, pilihlah mana dari beberapa data yang ada, yang
menunjukan data obyektif
a. Ibu lelah karena lama mengedan
b. Timbul rasa cemas karena proses persalinanya
c. Melalui vagina perdarahan 400 cc
d. Tidak ada nafsu makan selama di RS
3. Bila dalam satu siklus Asuhan tidak dapat memecahkan masalah, maka :
a. Perlu dikaji kembali faktor penyebabnya
b. Karena sudah satu siklus berarti sudah selesai
c. Diulang satu siklus dengan cara tetap
d. Dibiarkan masalah tidak teratasi
4. Rencana tindakan harus disusun berdasarkan prioritas, selain itu ...
a. Membuat keputusan bersama
b. Melakukan pencegahan infeksi
c. Mencatat semua tindakan yang salah
d. Melibatkan klien dan keluarga
26. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
23
5. Catatan perkembangan menurut PP No. 938/tahun 2007 adalah dengan memakai
pedoman dari :
a. Varney
b. SOAP
c. SOAPIE
d. Catatan asuhan kebidanan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
27. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
24
Kunci jawaban Kegiatan Belajar 3
1. B
2. C
3. A
4. D
5. B
Umpan Balik
Jika saudara menjawab 5 pertanyaan dengan benar, berarti saudara memahami ma-
teri dengan baik
Kunci Jawaban Evaluasi Formatif
28. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
25
Tugas
Mandiri
Tugas :
Untuk Tugas akhir mandiri, saudara diharapkan dapat membuat Asuhan Ke-
bidanan, carilah kasus disekitar tempat tinggalmu, dan buatlah asuhan !!
Carilah kasus gangguan Kesehatan reproduksi yang sering terjadi di daerahmu ( as-
pek biologis/ social ), kemudian buat satu saja Asuhan Kebidanan secara lengkap ! ( mulai
pengkajian, diagnose, perencanaan, implementasi dan evaluasi ).
Selamat mencoba !
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
29. Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015