SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Uraian Materi 
Tahukah Anda, apa yang disebut nilai 
dan norma? 
Coba perhatikan gambar di bawah ini! 
Gambar 1 
Gambar 2 
Apa yang telintas di benak Anda meli-hat 
Gambar 1 ? Ceritakan padakolom 
di bawah ini ! 
.............................................................................. 
.............................................................................. 
.............................................................................. 
.............................................................................. 
.............................................................................. 
.............................................................................. 
.............................................................................. 
.............................................................................. 
.............................................................................. 
.............................................................................. 
............................................. 
Lalu bagaimana pendapat Anda setelah 
melihat Gambar 2 ? Ceritakan pada ko-lom 
di bawah ini ! 
.............................................................................. 
.............................................................................. 
.............................................................................. 
.............................................................................. 
.............................................................................. 
.............................................................................. 
....................... 
1. Konsep Dasar Nilai dan Moral 
A. Nilai 
Pembahasan tentang nilai 
pada dasarnya merupakan kajian 
filsafat, khususnya bidang aksi-ologi. 
Sebelum ke pembahasan 
nilai, sebaiknya perhatikan dulu 
beberapa pengertian nilai berikut 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 2
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
ini : 
1) Nilai (value) adalah kemam-puan 
yang dipercayai yang 
ada pada suatu benda un-tuk 
memuaskan manusia. 
Sifat dari suatu benda yang 
menyebabkan menarik minat 
seseorang atau kelompok. 
Jadi nilai itu pada hakikatnya 
adalah sifat dan kualitas yang 
melekat pada suatu obyekn-ya. 
Dengan demikian, maka 
nilai itu adalah suatu kenyata-an 
yang tersembunyi dibalik 
kenyataan-kenyataan lainnya. 
2) Menilai berarti menimbang, 
suatu kegiatan manusia un-tuk 
menghubungkan ses-uatu 
dengan sesuatu yang 
lain kemudian untuk selan-jutnya 
diambil keputusan. 
Keputusan itu adalah suatu 
nilai yang dapat menyatakan 
berguna atau tidak berguna, 
benar atau tidak benar, baik 
atau tidak baik, dan seterusn-ya. 
Penilaian itu pastilah ber-hubungan 
dengan unsur in-drawi 
manusia sebagai subjek 
penilai, yaitu unsur jasmani, 
rohani, akal, rasa, karsa dan 
kepercayaan. 
3) Nilai adalah sesuatu yang ber-harga, 
berguna, memperkaya 
bathin dan menyadarkan ma-nusia 
akan harkat dan marta-batnya. 
Nilai bersumber pada 
budi yang berfungsi men-dorong 
dan mengarahkan 
(motivator) sikap dan perilaku 
manusia. Nilai sebagai suatu 
sistem merupakan salah satu 
wujud kebudayaan di samp-ing 
sistem sosial dan karya. 
Alport mengidentifikasikan 
nilai-nilai yang terdapat dalam 
kehidupan masyarakat pada 
enam macam, yaitu : nilai teori, 
nilai ekonomi, nilai estetika, nilai 
sosial, nilai politik dan nilai religi. 
Hierarkhi nilai sangat tergan-tung 
pada titik tolak dan sudut 
pandang individu – masyarakat 
terhadap sesuatu obyek. Max 
Scheler menyatakan bahwa nilai-nilai 
yang ada tidak sama ting-ginya 
dan luhurnya. Menurutnya 
nilai-nilai dapat dikelompokan 
dalam empat tingkatan yaitu : 
1. nilai kenikmatan adalah nilai 
yang berkaitan dengan in-dra 
yang memunculkan rasa 
senang, menderita atau tidak 
enak, 
2. nilai kehidupan yaitu nilai pent-ing 
bagi kehidupan yakni : jas-mani, 
kesehatan serta kese-jahteraan 
umum, 
3. nilai kejiwaan adalah nilai yang 
berkaitan dengan kebenaran, 
keindahan dan pengetahuan 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
murni, 
4. nilai kerohanian yaitu tingka-tan 
ini terdapatlah modalitas 
nilai dari yang suci. 
Sementara itu, Notonagoro 
membedakan nilai menjadi tiga, 
yaitu : 
1. nilai material yaitu segala se-suatu 
yang berguna bagi jas-mani 
manusia, 
2. nilai vital yaitu segala sesuatu 
yang berguna bagi manusia 
untuk mengadakan suatu akti-vitas 
atau kegiatan, 
3. nilai kerohanian yaitu segala 
sesuatu yang bersifat rohani 
manusia yang dibedakan da-lam 
empat tingkat : 
a. nilai kebenaran yaitu nilai 
yang bersumber pada rasio, 
budi, akal atau cipta manu-sia. 
b. nilai keindahan/estetis yaitu 
nilai yang bersumber pada 
perasaan manusia 
c. nilai kebaikan atau nilai 
moral yaitu nilai yang ber-sumber 
pada unsur kehen-dak 
manusia 
d. nilai religius yaitu nilai kero-khanian 
tertinggi dan bersi-fat 
mutlak 
Dalam pelaksanaanya, nilai-nilai 
ini diwujudkan dalam norma, uku-ran 
dan kriteria. Nilai ini berperan se-bagai 
pedoman yang menentukan ke-hidupan 
setiap manusia 
Setiap nilai memiliki nilai dasar 
yaitu berupa hakikat, esensi, intisari 
atau makna yang dalam dari nilai-nilai 
tersebut. Nilai dasar itu bersifat uni-versal 
karena menyangkut kenyata-an 
obyektif dari segala sesuatu. Con-tohnya 
: hakikat Tuhan, manusia, atau 
mahluk lainnya. Apabila nilai dasar itu 
berkaitan dengan hakikat Tuhan maka 
nilai dasar itu bersifat mutlak karena 
Tuhan adalah kausa prima (penyebab 
pertama). Segala sesuatu yang dicip-takan 
berasal dari kehendak Tuhan. Bila 
nilai dasar itu berkaitan dengan haki-kat 
manusia maka nilai-nilai itu harus 
bersumber pada hakikat kemanusiaan 
yang dijabarkan dalam norma hukum 
yang diistilahkan dengan hak dasar 
(hak asasi manusia). Apabila nilai dasar 
itu berdasarkan kepada hakikat suatu 
benda (kuantitas, aksi, ruang dan wak-tu) 
maka nilai dasar itu dapat juga dise-but 
sebagai norma yang direalisasikan 
dalam kehidupan yang praksis, namun 
nilai yang bersumber dari kebendaan 
tidak boleh bertentangan dengan nilai 
dasar yang merupakan sumber penja-baran 
norma itu. 
Nilai juga memiliki nilai instru-mental 
yaitu nilai yang menjadi pe- 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
doman pelaksanaan dari nilai dasar. 
Nilai dasar belum dapat bermakna 
sepenuhnya apabila belum memiliki 
formulasi serta parameter atau ukuran 
yang jelas dan konkrit. Apabila nilai in-strumental 
itu berkaitan dengan ting-kah 
laku manusia dalam kehidupan 
sehari-hari maka nilai itu akan menjadi 
norma moral. Namun jika nilai instru-mental 
itu berkaitan dengan suatu or-ganisasi 
atau negara, maka nilai instru-mental 
itu merupakan suatu arahan, 
kebijakan, atau strategi yang bersum-ber 
pada nilai dasar sehingga dapat 
juga dikatakan bahwa nilai instrumen-tal 
itu merupakan suatu eksplisita-si 
dari nilai dasar. Selain itu, ada juga 
nilai praktis yang merupakan penjaba-ran 
lebih lanjut dari nilai instrumental. 
Oleh karena itu, nilai praktis dijiwai 
kedua nilai tersebut diatas dan tidak 
bertentangan dengannya. 
B. Moral 
1. Pengertian 
Setelah mempelajari tentang nilai, 
mari kita lihat pembahasan men-genai 
moral. Sebelumnya perha-tikan 
beberapa pengertian moral 
berikut ini : 
1) Moral berasal dari kata mos 
(mores) yang sinonim den-gan 
kesusilaan, tabiat atau 
kelakuan, yang berarti ajaran 
tentang hal yang baik dan bu-ruk, 
yang menyangkut tingkah 
laku dan perbuatan manusia. 
Seorang pribadi yang taat ke-pada 
aturan-aturan, kaidah-kaidah 
dan norma yang ber-laku 
dalam masyarakatnya, 
dianggap sesuai dan bertindak 
benar secara moral. Jika seba-liknya 
yang terjadi maka priba-di 
itu dianggap tidak bermoral. 
2) Moral adalah nilai dan nor-ma 
yang menjadi pegangan 
seseorang atau suatu kelom-pok 
dalam mengatur tingkah 
lakunya. Moral juga memiliki 
arti mengenai apa yang diang-gap 
baik atau buruk di mas-yarakat. 
3) Moral dalam arti yang luas 
telah mencakup bagaima-na 
hubungan dengan Tuhan, 
hubungan sesama manusia 
dan hubungan dengan alam 
semesta. Menurut Syahrin 
(2005: 45) orang yang memiliki 
moral yang baik adalah yang 
mampu menyeimbangkan ke-tiga 
hubungan di atas pada se-tiap 
tempat dan waktu. 
4) Moral dipandang sebagai 
suatu yang memiliki nilai oto-nom 
dan universal sehingga ia 
dapat berlaku pada lintas wak-tu, 
lintas aktivitas dan lintas 
tempat. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Moral dalam perwujudan-nya 
dapat berupa peraturan dan 
atau prinsip-prinsip yang benar, 
baik terpuji dan mulia. Moral 
dapat berupa kesetiaan, kepatu-han 
terhadap nilai dan norma 
yang mengikat kehidupan mas-yarakat, 
bangsa dan negara. Ci-ri- 
ciri moral : 
a. Berkaitan dengan tanggung 
jawab manusia. Manusia ber-tanggung 
jawab karena ia be-bas 
memilih. 
b. Berkaitan dengan hati nura-ni. 
Nilai selalu mengandung 
himbauan untuk diwujudkan. 
Mewujudkan nilai-nilai moral 
merupakan himbauan suara 
hati nurani. 
c. Mewajibkan secara absolut ti-dak 
bisa ditawar 
d. Bersifat formal. Nilai moral ti-dak 
terpisah dengan nilai-nilai 
yang lain. 
2. Nilai Moral 
Nilai moral biasanya bergan-tung 
pada nilai yang lainnya, misal-nya 
nilai ekonomis. Keterkaitan nilai, 
norma dan moral merupakan suatu 
kenyataan yang seharusnya tetap 
terpelihara di setiap waktu pada 
hidup dan kehidupan manusia. Ket-erkaitan 
itu mutlak digarisbawahi 
bila seorang individu, masyarakat, 
bangsa dan negara menghenda-ki 
fondasi yang kuat tumbuh dan 
berkembang. Sebagaimana terse-but 
di atas maka nilai akan berguna 
menuntun sikap dan tingkah laku 
manusia bila dikongkritkan dan di-formulakan 
menjadi lebih obyektif 
sehingga memudahkan manusia 
untuk menjabarkannya dalam ak-tivitas 
sehari-hari. Dalam kaitan-nya 
dengan moral maka aktivitas 
turunan dari nilai dan norma akan 
memperoleh integritas dan marta-bat 
manusia. Derajat kepribadian 
itu amat ditentukan oleh moralitas 
yang mengawalnya. Sementara itu, 
hubungan antara moral dan eti-ka 
kadang-kadang atau seringkali 
disejajarkan arti dan maknanya. Na-mun 
demikian, etika dalam penger-tiannya 
tidak berwenang menentu-kan 
apa yang boleh dan tidak boleh 
dilakukan seseorang. Wewenang itu 
dipandang berada di tangan pihak 
yang memberikan ajaran moral. 
3. Norma Moral 
Norma moral berkaitan den-gan 
tingkah laku manusia yang 
dapat diukur dari sudut baik mau-pun 
buruk, sopan atau tidak sopan, 
susila atau tidak susila. Norma mor-al 
adalah aturan atau kaidah yang 
dipakai sebagai tolok ukur menilai 
sesuatu. Norma umum ada 3 yaitu 
norma kesopanan, norma hukum 
dan norma moral. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Norma moral adalah norma 
tertinggi, tidak bisa ditaklukkan nor-ma 
lain, justru noram moral menilai 
norma-norma lain. Jika ada etiket 
atau sopan santun yang melanggar 
norma moral maka etiket tersebut 
harus ditinjau kembali. Jika ada hu-kum 
yang dianggap tidak etis, maka 
hukum atau undang-undang itu 
harus diubah atau dihapus. Norma 
moral bersifat objektif dan universal 
(pada dasarnya norma moral bersi-fat 
absolut) 
Norma moral mengarahkan 
diri pada subjek, maka unsur sub-jektif 
tetap ada. Norma itu bermak-na 
karena ada subjek moral (ma-nusia). 
Tetapi bukan berarti subjek 
dapat sesuka hati memilih apa yang 
baik atau buruk baginya. Norma 
moral itu universal, harus berlaku 
selalu dan di mana-mana. Misalnya 
norma kejujuran diterima di mana-pun. 
Perkosaan tidak pernah dapat 
diterima di manapun Eksperimen 
kedokteran yang menggunakan 
manusia (manusia coba) tanpa per-setujuan 
yang bersangkutan berarti 
melanggar norma moral. Tindakan 
terorisme tidak pernah dapat dibe-narkan. 
Tidak ada etika kalau tidak 
ada norma moral universal. Ada 
kasus kongkrit tetapi apakah norma 
moral harus diterapkan untuk kasus 
tersebut? Misalnya: bidan terpak-sa 
menolong persalinan sungsang 
karena jauh dari pusat rujukan. Ada 
dilema moral untuk kasus tertentu 
(konflik dua norma). Misalnya: Seo-rang 
bidan harus menolong persali-nan 
disaat anaknya harus menjalani 
operasi. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 7

Contenu connexe

Tendances

Run test satu sampel
Run test satu sampelRun test satu sampel
Run test satu sampelIpin Rahma
 
Angket gaya belajar
Angket gaya belajarAngket gaya belajar
Angket gaya belajarthearif1971
 
uji mann whitney dan uji fisher
uji mann whitney dan uji fisheruji mann whitney dan uji fisher
uji mann whitney dan uji fisherkacangtom
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifStevany Sinaga
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
 
Perbedaan Statistika parametrik& statistika nonparametrik
Perbedaan Statistika parametrik& statistika nonparametrikPerbedaan Statistika parametrik& statistika nonparametrik
Perbedaan Statistika parametrik& statistika nonparametrikDarnah Andi Nohe
 
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal pptDistribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal pptAisyah Turidho
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungRatih Aini
 
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Aisyah Turidho
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaFair Nurfachrizi
 
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...atone_lotus
 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasGina Safitri
 
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalMakalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalAisyah Turidho
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theorymankoma2012
 
Estimasi Parameter (Teori Estimasi)
Estimasi Parameter (Teori Estimasi)Estimasi Parameter (Teori Estimasi)
Estimasi Parameter (Teori Estimasi)miaakmt
 

Tendances (20)

Ukuran pemusatan data
Ukuran pemusatan dataUkuran pemusatan data
Ukuran pemusatan data
 
Run test satu sampel
Run test satu sampelRun test satu sampel
Run test satu sampel
 
Angket gaya belajar
Angket gaya belajarAngket gaya belajar
Angket gaya belajar
 
uji mann whitney dan uji fisher
uji mann whitney dan uji fisheruji mann whitney dan uji fisher
uji mann whitney dan uji fisher
 
Pendugaan Parameter
Pendugaan ParameterPendugaan Parameter
Pendugaan Parameter
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
Perbedaan Statistika parametrik& statistika nonparametrik
Perbedaan Statistika parametrik& statistika nonparametrikPerbedaan Statistika parametrik& statistika nonparametrik
Perbedaan Statistika parametrik& statistika nonparametrik
 
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal pptDistribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
 
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...
 
Tes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitifTes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitif
 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
 
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalMakalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
 
PPT UJI NORMALITAS
PPT UJI NORMALITASPPT UJI NORMALITAS
PPT UJI NORMALITAS
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
 
Estimasi Parameter (Teori Estimasi)
Estimasi Parameter (Teori Estimasi)Estimasi Parameter (Teori Estimasi)
Estimasi Parameter (Teori Estimasi)
 
Pengukuran variabilitas
Pengukuran variabilitasPengukuran variabilitas
Pengukuran variabilitas
 

En vedette

hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negara
hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negarahubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negara
hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negaraendang zr
 
Konsep nilai dalam PKn
Konsep nilai dalam PKnKonsep nilai dalam PKn
Konsep nilai dalam PKnOwner Fashion
 
Nilai dan Norma
Nilai dan NormaNilai dan Norma
Nilai dan NormaWestprog
 
Norma dan Praktik Budaya Pernikahan Dini di Indonesia
Norma dan Praktik Budaya Pernikahan Dini di Indonesia Norma dan Praktik Budaya Pernikahan Dini di Indonesia
Norma dan Praktik Budaya Pernikahan Dini di Indonesia pjj_kemenkes
 
Penerapan Nilai Moral
Penerapan Nilai MoralPenerapan Nilai Moral
Penerapan Nilai Moralevhi susanti
 
Konsep nilai
Konsep nilaiKonsep nilai
Konsep nilaiodaxboy
 
Nilai 14 hormat dan taat kepada anggota keluarga
Nilai 14 hormat dan taat kepada anggota keluargaNilai 14 hormat dan taat kepada anggota keluarga
Nilai 14 hormat dan taat kepada anggota keluargaChuaHK
 
Quizzz ke 2 pkn sd
Quizzz ke 2 pkn sdQuizzz ke 2 pkn sd
Quizzz ke 2 pkn sdputri eneliz
 
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralPertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralEka Zay
 
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia ModernMakalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia ModernFajar Jabrik
 
Makalah Moral/Akhlaq
Makalah Moral/AkhlaqMakalah Moral/Akhlaq
Makalah Moral/AkhlaqErna Mariana
 
Pengertian karya sastra
Pengertian karya sastraPengertian karya sastra
Pengertian karya sastraNanda Ananda
 
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)Nanang Galing
 
Modul 3 pembelajaran p kn di sd
Modul 3 pembelajaran p kn di sdModul 3 pembelajaran p kn di sd
Modul 3 pembelajaran p kn di sdYoni Mahardhika
 
2.2 Hormat dan Taat kepada Anggota Keluarga
2.2 Hormat dan Taat kepada Anggota Keluarga2.2 Hormat dan Taat kepada Anggota Keluarga
2.2 Hormat dan Taat kepada Anggota Keluargaadrisya90
 
Pendidikan Moral nilai dan definisi
Pendidikan Moral nilai dan definisiPendidikan Moral nilai dan definisi
Pendidikan Moral nilai dan definisiTiffany Cheah
 
Nilai moral dan definisi
Nilai moral dan definisiNilai moral dan definisi
Nilai moral dan definisiChen Wei Jiang
 

En vedette (20)

hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negara
hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negarahubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negara
hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negara
 
Konsep nilai dalam PKn
Konsep nilai dalam PKnKonsep nilai dalam PKn
Konsep nilai dalam PKn
 
Nilai dan Norma
Nilai dan NormaNilai dan Norma
Nilai dan Norma
 
Modul PKN 2012
Modul PKN 2012Modul PKN 2012
Modul PKN 2012
 
Norma dan Praktik Budaya Pernikahan Dini di Indonesia
Norma dan Praktik Budaya Pernikahan Dini di Indonesia Norma dan Praktik Budaya Pernikahan Dini di Indonesia
Norma dan Praktik Budaya Pernikahan Dini di Indonesia
 
Penerapan Nilai Moral
Penerapan Nilai MoralPenerapan Nilai Moral
Penerapan Nilai Moral
 
Konsep nilai
Konsep nilaiKonsep nilai
Konsep nilai
 
Tugas pkn siap tempur
Tugas pkn siap tempurTugas pkn siap tempur
Tugas pkn siap tempur
 
Nilai 14 hormat dan taat kepada anggota keluarga
Nilai 14 hormat dan taat kepada anggota keluargaNilai 14 hormat dan taat kepada anggota keluarga
Nilai 14 hormat dan taat kepada anggota keluarga
 
Quizzz ke 2 pkn sd
Quizzz ke 2 pkn sdQuizzz ke 2 pkn sd
Quizzz ke 2 pkn sd
 
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralPertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
 
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia ModernMakalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
 
Makalah Moral/Akhlaq
Makalah Moral/AkhlaqMakalah Moral/Akhlaq
Makalah Moral/Akhlaq
 
Pengertian karya sastra
Pengertian karya sastraPengertian karya sastra
Pengertian karya sastra
 
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
 
Modul 3 pembelajaran p kn di sd
Modul 3 pembelajaran p kn di sdModul 3 pembelajaran p kn di sd
Modul 3 pembelajaran p kn di sd
 
2.2 Hormat dan Taat kepada Anggota Keluarga
2.2 Hormat dan Taat kepada Anggota Keluarga2.2 Hormat dan Taat kepada Anggota Keluarga
2.2 Hormat dan Taat kepada Anggota Keluarga
 
Pengantar
Pengantar Pengantar
Pengantar
 
Pendidikan Moral nilai dan definisi
Pendidikan Moral nilai dan definisiPendidikan Moral nilai dan definisi
Pendidikan Moral nilai dan definisi
 
Nilai moral dan definisi
Nilai moral dan definisiNilai moral dan definisi
Nilai moral dan definisi
 

Similaire à Nilai dan Moral

Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaZarevi1
 
Manusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukumManusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukumPotpotya Fitri
 
Pancasila sebagai etika
Pancasila sebagai etikaPancasila sebagai etika
Pancasila sebagai etikaadekdewa
 
Etika keperawatan 3 rd meeeting
Etika keperawatan 3 rd meeetingEtika keperawatan 3 rd meeeting
Etika keperawatan 3 rd meeetingAde Rahman
 
Pancasila Sistem Etika.docx
Pancasila Sistem Etika.docxPancasila Sistem Etika.docx
Pancasila Sistem Etika.docxFahadAraby
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananLatifah Safriana
 
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)ahmad sururi
 
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7rayn mboeik
 
20150319110359 kuliah 3 konsep asas di pendidikan moral
20150319110359 kuliah 3 konsep asas di pendidikan moral20150319110359 kuliah 3 konsep asas di pendidikan moral
20150319110359 kuliah 3 konsep asas di pendidikan moralmizahzulkefli
 
Konsep asas moral
Konsep asas moralKonsep asas moral
Konsep asas moralSucram Suna
 
Perkembangan nilai,-moral,-dan-sikap
Perkembangan nilai,-moral,-dan-sikapPerkembangan nilai,-moral,-dan-sikap
Perkembangan nilai,-moral,-dan-sikapodaxboy
 
MAKALAH KELOMPOK 1 WSB3.docx
MAKALAH KELOMPOK 1 WSB3.docxMAKALAH KELOMPOK 1 WSB3.docx
MAKALAH KELOMPOK 1 WSB3.docxIppang4
 
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptxFika753292
 

Similaire à Nilai dan Moral (20)

Bab iii
Bab  iiiBab  iii
Bab iii
 
Pkn 1 nilai norma dam moral
Pkn  1 nilai norma dam moralPkn  1 nilai norma dam moral
Pkn 1 nilai norma dam moral
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika
 
Manusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukumManusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukum
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Pancasila sebagai etika politik
Pancasila sebagai etika politikPancasila sebagai etika politik
Pancasila sebagai etika politik
 
Pancasila sebagai etika
Pancasila sebagai etikaPancasila sebagai etika
Pancasila sebagai etika
 
Etika keperawatan 3 rd meeeting
Etika keperawatan 3 rd meeetingEtika keperawatan 3 rd meeeting
Etika keperawatan 3 rd meeeting
 
Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3
 
Pancasila Sistem Etika.docx
Pancasila Sistem Etika.docxPancasila Sistem Etika.docx
Pancasila Sistem Etika.docx
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
 
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
 
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
 
20150319110359 kuliah 3 konsep asas di pendidikan moral
20150319110359 kuliah 3 konsep asas di pendidikan moral20150319110359 kuliah 3 konsep asas di pendidikan moral
20150319110359 kuliah 3 konsep asas di pendidikan moral
 
Konsep asas moral
Konsep asas moralKonsep asas moral
Konsep asas moral
 
Perkembangan nilai,-moral,-dan-sikap
Perkembangan nilai,-moral,-dan-sikapPerkembangan nilai,-moral,-dan-sikap
Perkembangan nilai,-moral,-dan-sikap
 
MAKALAH KELOMPOK 1 WSB3.docx
MAKALAH KELOMPOK 1 WSB3.docxMAKALAH KELOMPOK 1 WSB3.docx
MAKALAH KELOMPOK 1 WSB3.docx
 
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx
 
Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5
 

Plus de pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

Plus de pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Dernier

modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 

Dernier (20)

modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 

Nilai dan Moral

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Uraian Materi Tahukah Anda, apa yang disebut nilai dan norma? Coba perhatikan gambar di bawah ini! Gambar 1 Gambar 2 Apa yang telintas di benak Anda meli-hat Gambar 1 ? Ceritakan padakolom di bawah ini ! .............................................................................. .............................................................................. .............................................................................. .............................................................................. .............................................................................. .............................................................................. .............................................................................. .............................................................................. .............................................................................. .............................................................................. ............................................. Lalu bagaimana pendapat Anda setelah melihat Gambar 2 ? Ceritakan pada ko-lom di bawah ini ! .............................................................................. .............................................................................. .............................................................................. .............................................................................. .............................................................................. .............................................................................. ....................... 1. Konsep Dasar Nilai dan Moral A. Nilai Pembahasan tentang nilai pada dasarnya merupakan kajian filsafat, khususnya bidang aksi-ologi. Sebelum ke pembahasan nilai, sebaiknya perhatikan dulu beberapa pengertian nilai berikut Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 2
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan ini : 1) Nilai (value) adalah kemam-puan yang dipercayai yang ada pada suatu benda un-tuk memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau kelompok. Jadi nilai itu pada hakikatnya adalah sifat dan kualitas yang melekat pada suatu obyekn-ya. Dengan demikian, maka nilai itu adalah suatu kenyata-an yang tersembunyi dibalik kenyataan-kenyataan lainnya. 2) Menilai berarti menimbang, suatu kegiatan manusia un-tuk menghubungkan ses-uatu dengan sesuatu yang lain kemudian untuk selan-jutnya diambil keputusan. Keputusan itu adalah suatu nilai yang dapat menyatakan berguna atau tidak berguna, benar atau tidak benar, baik atau tidak baik, dan seterusn-ya. Penilaian itu pastilah ber-hubungan dengan unsur in-drawi manusia sebagai subjek penilai, yaitu unsur jasmani, rohani, akal, rasa, karsa dan kepercayaan. 3) Nilai adalah sesuatu yang ber-harga, berguna, memperkaya bathin dan menyadarkan ma-nusia akan harkat dan marta-batnya. Nilai bersumber pada budi yang berfungsi men-dorong dan mengarahkan (motivator) sikap dan perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem merupakan salah satu wujud kebudayaan di samp-ing sistem sosial dan karya. Alport mengidentifikasikan nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan masyarakat pada enam macam, yaitu : nilai teori, nilai ekonomi, nilai estetika, nilai sosial, nilai politik dan nilai religi. Hierarkhi nilai sangat tergan-tung pada titik tolak dan sudut pandang individu – masyarakat terhadap sesuatu obyek. Max Scheler menyatakan bahwa nilai-nilai yang ada tidak sama ting-ginya dan luhurnya. Menurutnya nilai-nilai dapat dikelompokan dalam empat tingkatan yaitu : 1. nilai kenikmatan adalah nilai yang berkaitan dengan in-dra yang memunculkan rasa senang, menderita atau tidak enak, 2. nilai kehidupan yaitu nilai pent-ing bagi kehidupan yakni : jas-mani, kesehatan serta kese-jahteraan umum, 3. nilai kejiwaan adalah nilai yang berkaitan dengan kebenaran, keindahan dan pengetahuan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 3
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan murni, 4. nilai kerohanian yaitu tingka-tan ini terdapatlah modalitas nilai dari yang suci. Sementara itu, Notonagoro membedakan nilai menjadi tiga, yaitu : 1. nilai material yaitu segala se-suatu yang berguna bagi jas-mani manusia, 2. nilai vital yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan suatu akti-vitas atau kegiatan, 3. nilai kerohanian yaitu segala sesuatu yang bersifat rohani manusia yang dibedakan da-lam empat tingkat : a. nilai kebenaran yaitu nilai yang bersumber pada rasio, budi, akal atau cipta manu-sia. b. nilai keindahan/estetis yaitu nilai yang bersumber pada perasaan manusia c. nilai kebaikan atau nilai moral yaitu nilai yang ber-sumber pada unsur kehen-dak manusia d. nilai religius yaitu nilai kero-khanian tertinggi dan bersi-fat mutlak Dalam pelaksanaanya, nilai-nilai ini diwujudkan dalam norma, uku-ran dan kriteria. Nilai ini berperan se-bagai pedoman yang menentukan ke-hidupan setiap manusia Setiap nilai memiliki nilai dasar yaitu berupa hakikat, esensi, intisari atau makna yang dalam dari nilai-nilai tersebut. Nilai dasar itu bersifat uni-versal karena menyangkut kenyata-an obyektif dari segala sesuatu. Con-tohnya : hakikat Tuhan, manusia, atau mahluk lainnya. Apabila nilai dasar itu berkaitan dengan hakikat Tuhan maka nilai dasar itu bersifat mutlak karena Tuhan adalah kausa prima (penyebab pertama). Segala sesuatu yang dicip-takan berasal dari kehendak Tuhan. Bila nilai dasar itu berkaitan dengan haki-kat manusia maka nilai-nilai itu harus bersumber pada hakikat kemanusiaan yang dijabarkan dalam norma hukum yang diistilahkan dengan hak dasar (hak asasi manusia). Apabila nilai dasar itu berdasarkan kepada hakikat suatu benda (kuantitas, aksi, ruang dan wak-tu) maka nilai dasar itu dapat juga dise-but sebagai norma yang direalisasikan dalam kehidupan yang praksis, namun nilai yang bersumber dari kebendaan tidak boleh bertentangan dengan nilai dasar yang merupakan sumber penja-baran norma itu. Nilai juga memiliki nilai instru-mental yaitu nilai yang menjadi pe- Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 4
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan doman pelaksanaan dari nilai dasar. Nilai dasar belum dapat bermakna sepenuhnya apabila belum memiliki formulasi serta parameter atau ukuran yang jelas dan konkrit. Apabila nilai in-strumental itu berkaitan dengan ting-kah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari maka nilai itu akan menjadi norma moral. Namun jika nilai instru-mental itu berkaitan dengan suatu or-ganisasi atau negara, maka nilai instru-mental itu merupakan suatu arahan, kebijakan, atau strategi yang bersum-ber pada nilai dasar sehingga dapat juga dikatakan bahwa nilai instrumen-tal itu merupakan suatu eksplisita-si dari nilai dasar. Selain itu, ada juga nilai praktis yang merupakan penjaba-ran lebih lanjut dari nilai instrumental. Oleh karena itu, nilai praktis dijiwai kedua nilai tersebut diatas dan tidak bertentangan dengannya. B. Moral 1. Pengertian Setelah mempelajari tentang nilai, mari kita lihat pembahasan men-genai moral. Sebelumnya perha-tikan beberapa pengertian moral berikut ini : 1) Moral berasal dari kata mos (mores) yang sinonim den-gan kesusilaan, tabiat atau kelakuan, yang berarti ajaran tentang hal yang baik dan bu-ruk, yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia. Seorang pribadi yang taat ke-pada aturan-aturan, kaidah-kaidah dan norma yang ber-laku dalam masyarakatnya, dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral. Jika seba-liknya yang terjadi maka priba-di itu dianggap tidak bermoral. 2) Moral adalah nilai dan nor-ma yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelom-pok dalam mengatur tingkah lakunya. Moral juga memiliki arti mengenai apa yang diang-gap baik atau buruk di mas-yarakat. 3) Moral dalam arti yang luas telah mencakup bagaima-na hubungan dengan Tuhan, hubungan sesama manusia dan hubungan dengan alam semesta. Menurut Syahrin (2005: 45) orang yang memiliki moral yang baik adalah yang mampu menyeimbangkan ke-tiga hubungan di atas pada se-tiap tempat dan waktu. 4) Moral dipandang sebagai suatu yang memiliki nilai oto-nom dan universal sehingga ia dapat berlaku pada lintas wak-tu, lintas aktivitas dan lintas tempat. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 5
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Moral dalam perwujudan-nya dapat berupa peraturan dan atau prinsip-prinsip yang benar, baik terpuji dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan, kepatu-han terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan mas-yarakat, bangsa dan negara. Ci-ri- ciri moral : a. Berkaitan dengan tanggung jawab manusia. Manusia ber-tanggung jawab karena ia be-bas memilih. b. Berkaitan dengan hati nura-ni. Nilai selalu mengandung himbauan untuk diwujudkan. Mewujudkan nilai-nilai moral merupakan himbauan suara hati nurani. c. Mewajibkan secara absolut ti-dak bisa ditawar d. Bersifat formal. Nilai moral ti-dak terpisah dengan nilai-nilai yang lain. 2. Nilai Moral Nilai moral biasanya bergan-tung pada nilai yang lainnya, misal-nya nilai ekonomis. Keterkaitan nilai, norma dan moral merupakan suatu kenyataan yang seharusnya tetap terpelihara di setiap waktu pada hidup dan kehidupan manusia. Ket-erkaitan itu mutlak digarisbawahi bila seorang individu, masyarakat, bangsa dan negara menghenda-ki fondasi yang kuat tumbuh dan berkembang. Sebagaimana terse-but di atas maka nilai akan berguna menuntun sikap dan tingkah laku manusia bila dikongkritkan dan di-formulakan menjadi lebih obyektif sehingga memudahkan manusia untuk menjabarkannya dalam ak-tivitas sehari-hari. Dalam kaitan-nya dengan moral maka aktivitas turunan dari nilai dan norma akan memperoleh integritas dan marta-bat manusia. Derajat kepribadian itu amat ditentukan oleh moralitas yang mengawalnya. Sementara itu, hubungan antara moral dan eti-ka kadang-kadang atau seringkali disejajarkan arti dan maknanya. Na-mun demikian, etika dalam penger-tiannya tidak berwenang menentu-kan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan seseorang. Wewenang itu dipandang berada di tangan pihak yang memberikan ajaran moral. 3. Norma Moral Norma moral berkaitan den-gan tingkah laku manusia yang dapat diukur dari sudut baik mau-pun buruk, sopan atau tidak sopan, susila atau tidak susila. Norma mor-al adalah aturan atau kaidah yang dipakai sebagai tolok ukur menilai sesuatu. Norma umum ada 3 yaitu norma kesopanan, norma hukum dan norma moral. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 6
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Norma moral adalah norma tertinggi, tidak bisa ditaklukkan nor-ma lain, justru noram moral menilai norma-norma lain. Jika ada etiket atau sopan santun yang melanggar norma moral maka etiket tersebut harus ditinjau kembali. Jika ada hu-kum yang dianggap tidak etis, maka hukum atau undang-undang itu harus diubah atau dihapus. Norma moral bersifat objektif dan universal (pada dasarnya norma moral bersi-fat absolut) Norma moral mengarahkan diri pada subjek, maka unsur sub-jektif tetap ada. Norma itu bermak-na karena ada subjek moral (ma-nusia). Tetapi bukan berarti subjek dapat sesuka hati memilih apa yang baik atau buruk baginya. Norma moral itu universal, harus berlaku selalu dan di mana-mana. Misalnya norma kejujuran diterima di mana-pun. Perkosaan tidak pernah dapat diterima di manapun Eksperimen kedokteran yang menggunakan manusia (manusia coba) tanpa per-setujuan yang bersangkutan berarti melanggar norma moral. Tindakan terorisme tidak pernah dapat dibe-narkan. Tidak ada etika kalau tidak ada norma moral universal. Ada kasus kongkrit tetapi apakah norma moral harus diterapkan untuk kasus tersebut? Misalnya: bidan terpak-sa menolong persalinan sungsang karena jauh dari pusat rujukan. Ada dilema moral untuk kasus tertentu (konflik dua norma). Misalnya: Seo-rang bidan harus menolong persali-nan disaat anaknya harus menjalani operasi. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 7