Modul ini membahas tentang konsep dasar nilai dan moral. Nilai didefinisikan sebagai kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia, sedangkan moral adalah nilai dan norma yang menjadi pegangan seseorang dalam mengatur tingkah lakunya. Modul ini juga membedah pengertian, jenis-jenis, dan hubungan antara nilai, moral, dan norma serta menjelaskan bahwa norma moral merupakan ped
1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Uraian Materi
Tahukah Anda, apa yang disebut nilai
dan norma?
Coba perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar 1
Gambar 2
Apa yang telintas di benak Anda meli-hat
Gambar 1 ? Ceritakan padakolom
di bawah ini !
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
.............................................
Lalu bagaimana pendapat Anda setelah
melihat Gambar 2 ? Ceritakan pada ko-lom
di bawah ini !
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
.......................
1. Konsep Dasar Nilai dan Moral
A. Nilai
Pembahasan tentang nilai
pada dasarnya merupakan kajian
filsafat, khususnya bidang aksi-ologi.
Sebelum ke pembahasan
nilai, sebaiknya perhatikan dulu
beberapa pengertian nilai berikut
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 2
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
ini :
1) Nilai (value) adalah kemam-puan
yang dipercayai yang
ada pada suatu benda un-tuk
memuaskan manusia.
Sifat dari suatu benda yang
menyebabkan menarik minat
seseorang atau kelompok.
Jadi nilai itu pada hakikatnya
adalah sifat dan kualitas yang
melekat pada suatu obyekn-ya.
Dengan demikian, maka
nilai itu adalah suatu kenyata-an
yang tersembunyi dibalik
kenyataan-kenyataan lainnya.
2) Menilai berarti menimbang,
suatu kegiatan manusia un-tuk
menghubungkan ses-uatu
dengan sesuatu yang
lain kemudian untuk selan-jutnya
diambil keputusan.
Keputusan itu adalah suatu
nilai yang dapat menyatakan
berguna atau tidak berguna,
benar atau tidak benar, baik
atau tidak baik, dan seterusn-ya.
Penilaian itu pastilah ber-hubungan
dengan unsur in-drawi
manusia sebagai subjek
penilai, yaitu unsur jasmani,
rohani, akal, rasa, karsa dan
kepercayaan.
3) Nilai adalah sesuatu yang ber-harga,
berguna, memperkaya
bathin dan menyadarkan ma-nusia
akan harkat dan marta-batnya.
Nilai bersumber pada
budi yang berfungsi men-dorong
dan mengarahkan
(motivator) sikap dan perilaku
manusia. Nilai sebagai suatu
sistem merupakan salah satu
wujud kebudayaan di samp-ing
sistem sosial dan karya.
Alport mengidentifikasikan
nilai-nilai yang terdapat dalam
kehidupan masyarakat pada
enam macam, yaitu : nilai teori,
nilai ekonomi, nilai estetika, nilai
sosial, nilai politik dan nilai religi.
Hierarkhi nilai sangat tergan-tung
pada titik tolak dan sudut
pandang individu – masyarakat
terhadap sesuatu obyek. Max
Scheler menyatakan bahwa nilai-nilai
yang ada tidak sama ting-ginya
dan luhurnya. Menurutnya
nilai-nilai dapat dikelompokan
dalam empat tingkatan yaitu :
1. nilai kenikmatan adalah nilai
yang berkaitan dengan in-dra
yang memunculkan rasa
senang, menderita atau tidak
enak,
2. nilai kehidupan yaitu nilai pent-ing
bagi kehidupan yakni : jas-mani,
kesehatan serta kese-jahteraan
umum,
3. nilai kejiwaan adalah nilai yang
berkaitan dengan kebenaran,
keindahan dan pengetahuan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 3
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
murni,
4. nilai kerohanian yaitu tingka-tan
ini terdapatlah modalitas
nilai dari yang suci.
Sementara itu, Notonagoro
membedakan nilai menjadi tiga,
yaitu :
1. nilai material yaitu segala se-suatu
yang berguna bagi jas-mani
manusia,
2. nilai vital yaitu segala sesuatu
yang berguna bagi manusia
untuk mengadakan suatu akti-vitas
atau kegiatan,
3. nilai kerohanian yaitu segala
sesuatu yang bersifat rohani
manusia yang dibedakan da-lam
empat tingkat :
a. nilai kebenaran yaitu nilai
yang bersumber pada rasio,
budi, akal atau cipta manu-sia.
b. nilai keindahan/estetis yaitu
nilai yang bersumber pada
perasaan manusia
c. nilai kebaikan atau nilai
moral yaitu nilai yang ber-sumber
pada unsur kehen-dak
manusia
d. nilai religius yaitu nilai kero-khanian
tertinggi dan bersi-fat
mutlak
Dalam pelaksanaanya, nilai-nilai
ini diwujudkan dalam norma, uku-ran
dan kriteria. Nilai ini berperan se-bagai
pedoman yang menentukan ke-hidupan
setiap manusia
Setiap nilai memiliki nilai dasar
yaitu berupa hakikat, esensi, intisari
atau makna yang dalam dari nilai-nilai
tersebut. Nilai dasar itu bersifat uni-versal
karena menyangkut kenyata-an
obyektif dari segala sesuatu. Con-tohnya
: hakikat Tuhan, manusia, atau
mahluk lainnya. Apabila nilai dasar itu
berkaitan dengan hakikat Tuhan maka
nilai dasar itu bersifat mutlak karena
Tuhan adalah kausa prima (penyebab
pertama). Segala sesuatu yang dicip-takan
berasal dari kehendak Tuhan. Bila
nilai dasar itu berkaitan dengan haki-kat
manusia maka nilai-nilai itu harus
bersumber pada hakikat kemanusiaan
yang dijabarkan dalam norma hukum
yang diistilahkan dengan hak dasar
(hak asasi manusia). Apabila nilai dasar
itu berdasarkan kepada hakikat suatu
benda (kuantitas, aksi, ruang dan wak-tu)
maka nilai dasar itu dapat juga dise-but
sebagai norma yang direalisasikan
dalam kehidupan yang praksis, namun
nilai yang bersumber dari kebendaan
tidak boleh bertentangan dengan nilai
dasar yang merupakan sumber penja-baran
norma itu.
Nilai juga memiliki nilai instru-mental
yaitu nilai yang menjadi pe-
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 4
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
doman pelaksanaan dari nilai dasar.
Nilai dasar belum dapat bermakna
sepenuhnya apabila belum memiliki
formulasi serta parameter atau ukuran
yang jelas dan konkrit. Apabila nilai in-strumental
itu berkaitan dengan ting-kah
laku manusia dalam kehidupan
sehari-hari maka nilai itu akan menjadi
norma moral. Namun jika nilai instru-mental
itu berkaitan dengan suatu or-ganisasi
atau negara, maka nilai instru-mental
itu merupakan suatu arahan,
kebijakan, atau strategi yang bersum-ber
pada nilai dasar sehingga dapat
juga dikatakan bahwa nilai instrumen-tal
itu merupakan suatu eksplisita-si
dari nilai dasar. Selain itu, ada juga
nilai praktis yang merupakan penjaba-ran
lebih lanjut dari nilai instrumental.
Oleh karena itu, nilai praktis dijiwai
kedua nilai tersebut diatas dan tidak
bertentangan dengannya.
B. Moral
1. Pengertian
Setelah mempelajari tentang nilai,
mari kita lihat pembahasan men-genai
moral. Sebelumnya perha-tikan
beberapa pengertian moral
berikut ini :
1) Moral berasal dari kata mos
(mores) yang sinonim den-gan
kesusilaan, tabiat atau
kelakuan, yang berarti ajaran
tentang hal yang baik dan bu-ruk,
yang menyangkut tingkah
laku dan perbuatan manusia.
Seorang pribadi yang taat ke-pada
aturan-aturan, kaidah-kaidah
dan norma yang ber-laku
dalam masyarakatnya,
dianggap sesuai dan bertindak
benar secara moral. Jika seba-liknya
yang terjadi maka priba-di
itu dianggap tidak bermoral.
2) Moral adalah nilai dan nor-ma
yang menjadi pegangan
seseorang atau suatu kelom-pok
dalam mengatur tingkah
lakunya. Moral juga memiliki
arti mengenai apa yang diang-gap
baik atau buruk di mas-yarakat.
3) Moral dalam arti yang luas
telah mencakup bagaima-na
hubungan dengan Tuhan,
hubungan sesama manusia
dan hubungan dengan alam
semesta. Menurut Syahrin
(2005: 45) orang yang memiliki
moral yang baik adalah yang
mampu menyeimbangkan ke-tiga
hubungan di atas pada se-tiap
tempat dan waktu.
4) Moral dipandang sebagai
suatu yang memiliki nilai oto-nom
dan universal sehingga ia
dapat berlaku pada lintas wak-tu,
lintas aktivitas dan lintas
tempat.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 5
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Moral dalam perwujudan-nya
dapat berupa peraturan dan
atau prinsip-prinsip yang benar,
baik terpuji dan mulia. Moral
dapat berupa kesetiaan, kepatu-han
terhadap nilai dan norma
yang mengikat kehidupan mas-yarakat,
bangsa dan negara. Ci-ri-
ciri moral :
a. Berkaitan dengan tanggung
jawab manusia. Manusia ber-tanggung
jawab karena ia be-bas
memilih.
b. Berkaitan dengan hati nura-ni.
Nilai selalu mengandung
himbauan untuk diwujudkan.
Mewujudkan nilai-nilai moral
merupakan himbauan suara
hati nurani.
c. Mewajibkan secara absolut ti-dak
bisa ditawar
d. Bersifat formal. Nilai moral ti-dak
terpisah dengan nilai-nilai
yang lain.
2. Nilai Moral
Nilai moral biasanya bergan-tung
pada nilai yang lainnya, misal-nya
nilai ekonomis. Keterkaitan nilai,
norma dan moral merupakan suatu
kenyataan yang seharusnya tetap
terpelihara di setiap waktu pada
hidup dan kehidupan manusia. Ket-erkaitan
itu mutlak digarisbawahi
bila seorang individu, masyarakat,
bangsa dan negara menghenda-ki
fondasi yang kuat tumbuh dan
berkembang. Sebagaimana terse-but
di atas maka nilai akan berguna
menuntun sikap dan tingkah laku
manusia bila dikongkritkan dan di-formulakan
menjadi lebih obyektif
sehingga memudahkan manusia
untuk menjabarkannya dalam ak-tivitas
sehari-hari. Dalam kaitan-nya
dengan moral maka aktivitas
turunan dari nilai dan norma akan
memperoleh integritas dan marta-bat
manusia. Derajat kepribadian
itu amat ditentukan oleh moralitas
yang mengawalnya. Sementara itu,
hubungan antara moral dan eti-ka
kadang-kadang atau seringkali
disejajarkan arti dan maknanya. Na-mun
demikian, etika dalam penger-tiannya
tidak berwenang menentu-kan
apa yang boleh dan tidak boleh
dilakukan seseorang. Wewenang itu
dipandang berada di tangan pihak
yang memberikan ajaran moral.
3. Norma Moral
Norma moral berkaitan den-gan
tingkah laku manusia yang
dapat diukur dari sudut baik mau-pun
buruk, sopan atau tidak sopan,
susila atau tidak susila. Norma mor-al
adalah aturan atau kaidah yang
dipakai sebagai tolok ukur menilai
sesuatu. Norma umum ada 3 yaitu
norma kesopanan, norma hukum
dan norma moral.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 6
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Norma moral adalah norma
tertinggi, tidak bisa ditaklukkan nor-ma
lain, justru noram moral menilai
norma-norma lain. Jika ada etiket
atau sopan santun yang melanggar
norma moral maka etiket tersebut
harus ditinjau kembali. Jika ada hu-kum
yang dianggap tidak etis, maka
hukum atau undang-undang itu
harus diubah atau dihapus. Norma
moral bersifat objektif dan universal
(pada dasarnya norma moral bersi-fat
absolut)
Norma moral mengarahkan
diri pada subjek, maka unsur sub-jektif
tetap ada. Norma itu bermak-na
karena ada subjek moral (ma-nusia).
Tetapi bukan berarti subjek
dapat sesuka hati memilih apa yang
baik atau buruk baginya. Norma
moral itu universal, harus berlaku
selalu dan di mana-mana. Misalnya
norma kejujuran diterima di mana-pun.
Perkosaan tidak pernah dapat
diterima di manapun Eksperimen
kedokteran yang menggunakan
manusia (manusia coba) tanpa per-setujuan
yang bersangkutan berarti
melanggar norma moral. Tindakan
terorisme tidak pernah dapat dibe-narkan.
Tidak ada etika kalau tidak
ada norma moral universal. Ada
kasus kongkrit tetapi apakah norma
moral harus diterapkan untuk kasus
tersebut? Misalnya: bidan terpak-sa
menolong persalinan sungsang
karena jauh dari pusat rujukan. Ada
dilema moral untuk kasus tertentu
(konflik dua norma). Misalnya: Seo-rang
bidan harus menolong persali-nan
disaat anaknya harus menjalani
operasi.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 7