SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  52
Télécharger pour lire hors ligne
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
1
Manajemen Terpadu
Balita Sakit
MODUL
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
DWI ESTUNING RAHAYU
SUGIJATI
Australia Indonesia Partnership for
Health System Strengthening
(AIPHSS)
SEMESTER 7
KONSELING BAGI IBU DAN PEMBERIAN
PELAYANAN TINDAK LANJUT
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
	 Segala puji bagi Alloh,Tuhan
Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan hidayahNya sehingga penyusunan
modul 3 ini dapat terseleseikan dengan
baik.
	 Modul 3 berjudul “KONSELING
BAGI IBU DAN PEMBERIAN PELAYANAN
TINDAK LANJUT” disusun dengan tujuan
untuk media pembelajaran program
studi D III kebidanan khususnya bagi
mahasiswapendidikanjarakjauhdengan
latar belakang DI kebidanan pada daerah
perbatasan atau kepulauan.
	 Modul 3 ini dapat terseleseikan
dengan baik berkat dukungan dari
berbagai pihak,untuk itu pada
kesempatan ini ,kami mengucapkan
terima kasih kepada yang terhormat:
1.	 Ibu menteri kesehatan republik
Indonesia	
2.	 Kabadan ppsdm kemnkes Republik
Indonesia
3.	 Kepala Pusdiklatnakes Kemenkes
Republik Indonesia
4.	 AUSAID
5.	 Fasilitator
6.	 Berbagai pihak yang mendukung
modul ini.
	 Kamimengharapkanmasukandan
saran demi perbaikan modul 3 sehingga
dapat membantu saudara-saudara kita
di perbatasan dan kepulauan, untuk itu
kami mengucapkan terima kasih.
Kata
Pengantar
Tim Penyusun
Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan
ii
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
Daftar Isi
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Kata Pengantar									i
Dafta Isi										ii
Kegiatan Belajar 1
Konseling Bagi Ibu								4
Kegiatan Belajar 2
Pemberian Pelayanan Tindak Lanjut					27
Evaluasi AKhir									39
Daftar Gambar									48
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
1
Pendahuluan
Modul 3 mempelajari tentang konseling
dan pemberian tindak lanjut pada MTBS yang
berkaitan dengan modul l dan 2, sehingga
hendaknyaAnda memahamimodulsebelumnya.
Padamodul3akanmenjelaskandanmemberi
kesempatan kepada Anda untuk Manajemen
Terpadu Bayi Sakit (MTBS) perlu diberikan
konseling pada ibu karena dapat dimaknakan
sebagai pemberian penerangan,informasi atau
nasehat pada pihak lain yang dimaksud disini
adalah tenaga kesehatan khususnya bidan
dapat memberikan konseling pada ibu karena
dapat membantu mengatasi konflik, hambatan
dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan
balita sakit,juga pemberian tindak lanjut
	 Konseling bagi ibu akan membahas tentang
persiapan penerapan konseling MTBS &
penerapan konseling MTBS yang membahas
tentang ketrampilan komunikasi, mengajari
ibu tentang memberikan obat oral dirumah,
infeksi lokal dirumah, pemberian cairan serta
penilaian terhadap ASI dan makanan anak juga
menasehati ibu tentang menggunakan kartu
sehat,pemberian cairan selama anak sakit juga
kembali ke petugas kesehatan sebagai alat
kesehatan.
Pemberian tindak lanjut merupakan pemberian
layanan kelanjutan dari penilaian ,klasifikasi
serta pengobatan pada umur 2bulan sampai
5 tahun
Pada modul ini terdapat 2 kegiatan belajar
disusun dengan urutan sebagai berikut:
Kegiatan mengajar l: Persiapan dan penerapan
konseling MTBS
Kegiatan mengajar 2:Pemberian pelayanan tidak
lanjut
Setelah Andamempelajarimodul3ini,diharapkan
mampu melakukan konseling setelah dilakukan
tindakan/pengobatan pada modul l,2 serta
mampu melaksanakan pemberian tindak lanjut
pada bayi 2 bulan sampai 5 tahun.
Modul ini akan menjelaskan
dan memberi kesempatan
kepada Anda bagaimana
memberikan konseling
pada ibu untuk membantu
mengatasi konflik, hambatan
dan kesulitan dalam
memenuhi kebutuhan balita
sakit,juga pemberian tindak
lanjut
“
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
Relevansi
	 Tujuan dari manajemen terpadu balita sakit dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian
yang terkait dengan penyebab utama penyakit balita untuk itu anda harus mampu memberikan
konseling MTBS pada ibu dengan menggunakan ketrampilan komunikasi yang baik sehingga
informasi tentang balita sakit bisa dimengerti oleh ibu balita sakit selanjutnya dapat melaksanakan
pemberian pelayanan tindak lanjut secara benar.saya percaya anda dapat melaksanakan dengan
baik.
	 Konseling MTBS pada ibu terkait pada mata kuliah BD 304 Asuhan Kebidanan Neonatus,Bayi
Balita dan Anak pra sekolah. Selain itu juga Bd 202 mata kuliah komunikasi dalam praktik
kebidanan pada pokok bahasan komunikasi inter personal dan konseling dalam lingkup praktik
kebidanan
	 Untuk memudahkan Saudara mengikuti proses pembelajaran dalam modul 3 ini,maka akan
lebih mudah anda mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut :
1.	 Saudara Pelajari secara berurutan kegiatan belajar l dan 2
2.	 Baca dengan seksama materi yang disampaikan dalam modul ini
3.	 Saudara kerjakan latihan-latihan/tugas-tugas terkait dengan materi yang dibahas dan
diskusikan dengan fasilitator/ tutor pada saat kegiatan tatap muka.
4.	 Buat ringkasan dari materi yang dibahas untuk memudahkan anda dalam mengingat.
5.	 Kerjakan evaluasi proses pembelajaran untuk setiap materi yang dibahas dan cocokkan
jawaban anda dengan teori yang sudah dipelajari.
6.	 Jika Saudara mengalami kesulitan diskusikan dengan teman dan konsultasikan pada
fasilitator.
7.	 Keberhasilan Anda dalam proses pembelajaran tergantung dari kesungguhan Anda
mengikuti modul ini .Untuk itu belajarlah dan berlatih secara mandiri/kelompok dengan
teman sejawat Anda.
Besar harapan kami pada Anda untuk dapat mengikuti seluruh kegiatan mengajar dengan baik.
Selamat belajar Semoga mendapat kemudahan dari Tuhan Yang Maha Esa dalam memahami
Petunjuk Belajar
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
3
modul ini untuk bekal di masyarakat. amin
PETUNJUK BAGI DOSEN/FASILITATOR
1.	 Pahami capaian dalam modul 3 ini
2.	 Beri motivasi pada peserta didik untuk membaca secara seksama materi yang disampaikan
dan berikan penjelasan dalam hal-hal yang dianggap sulit.
3.	 Identifikasi kesulitan pada peserta didik dan mintalah berdiskusi dalam kelompok serta
berikan kesimpulan.
4.	 Berikan motivasi pada peserta didik untuk melakukan evaluasi pembelajaran,dibahas dan
mendiskusikan dengan teman sejawat.
5.	 Bersama-sama dengan peserta didik lakukan penilaian terhadap yang dicapai.
Gambar : Konsultasi dengan bidan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
Diharapkan selesai pembelajaran anda dapat melaksanakan konseling bagi ibu
Saudara dapat melaksanakan konseling bagi ibu :
1.	 Menggunakan ketrampilan komunikasi yang baik.
2.	 Mengajari ibu cara memberikan makanan.
3.	 Melakukan penilaianpemberian cairan.
4.	 Melakukan konseling kapan harus kembali
5.	 Menasehati ibu tentang kesehatanya sendiri
6.	 Menasehati ibu tentang penggunaan kelambu untuk pencegahan malaria
Konseling bagi ibu dalam manajemen terpadu balita sakit :
1.	 Ketrampilan komunikasi
2.	 Cara memberikan makanan
3.	 Cara penilaian pemberian cairan
4.	 Kapan harus kembali
5.	 Menasehati ibu tentang kesehatannya sendiri
6.	 Menasehati ibu tentang penggunaan kelambu untuk pencegahan malaria.’
Kegiatan
Belajar 1 Konseling Bagi Ibu
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Khusus
Pokok - Pokok Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
5
Uraian
Materi
	 Kali ini Anda akan kami ajak mempelajari
suatu manajemen untuk balita sakit yang datang
dipelayanan kesehatan,dilaksanakan secara
terpadu setelah dilakukan penilaian,klasifikasi
danpengobatansehinggapelaksanaankonseling
dan pemberian pelayanan tindak lanjut tepat
pada sasaran sehingga balita sembuh.
	 Harus Anda pahami terlebih dahulu bahwa
konseling merupakan sebuah upaya pemberian
bantuan dari seorang konselor kepada klien,
bantuan di sini dalam pengertian sebagai
upaya membantu orang lain agar ia mampu
tumbuh ke arah yang dipilihnya sendiri, mampu
memecahkan masalah yang dihadapinya dan
mampu menghadapi krisis-krisis yang dialami
dalam kehidupannya
	 Pengertian konseling tidak dapat dipisahkan
denganbimbingankarenakeduanyamerupakan
sebuah keterkaitan. Muhamad Surya
mengungkapkan bahwa konseling merupakan
bagian inti dari kegiatan bimbingan secara
keseluruhan dan lebih berkenaan dengan
masalah individu secara Pribadi. Pemberian
konseling menjadi unggulan dan sekaligus
pembeda dari alur pelayanan sebelum MTBS.
	 Keunggulan pada Materi yang Anda
pelajari ini meliputi menilai cara pemberian
makan pada anak,anjuran makan untuk anak
sehat maupun sakit, menasehati ibu tentang
masalah pemberian makan,meningkatkan
pemberian cairan selama anak sakit,kapan balita
harus kembali dan menasehati ibu tentang
kesehatannya sendiri,penggunaan kelambu
untuk pencegahan malaria.
	 Dengan pemberian konseling diharapkan
pengantar atau ibu pasien mengerti penyakit
yang diderita,cara penanganan anak di rumah,
Magister Kebijakan dan Manajemen Pelayanan
Kesehatan memperhatikan perkembangan
penyakit anaknya sehingga mampu mengenali
kapan harus segera membawa anaknya
ke petugas kesehatan serta diharapkan
memperhatikan tumbuh kembang anak dengan
cara memberikan makanan sesuai umurnya.
Kali ini Anda akan kami ajak
mempelajari suatu manajemen
untuk balita sakit yang datang
dipelayanan kesehatan,dilaksanakan
secara terpadu setelah dilakukan
penilaian,klasifikasi dan pengobatan
sehingga pelaksanaan konseling dan
pemberian pelayanan tindak lanjut
tepat pada sasaran sehingga balita
sembuh.
“
“
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
	 Semua pesan tersebut tercermin dalam Kartu Nasihat Ibu (KNI) yang biasanya diberikan
setelah ibu atau pengantar balita sakit mendapatkan konseling. Para petugas di pelayanan primer
berada pada posisi yang unik yang dihadapkan pada kompleksnya perawatan anak dan perlunya
fasilitasi komunikasi secara individual yang melibatkan kasus mereka. Perlu Saudara pahami
bahwa melayani anak bagi para petugas adalah merupakan anugerah sekaligus tantangan yang
unik karena dihadapkan keterkaitan antara pengaruh lingkungan dan faktor intrinsik pada diri
anak untuk ditelaah faktanya dari aspek kesehatan dan tumbuh-kembangannya.
	 Salah satu metode yang dikembangkan untuk perawatan anak yaitu Integrated Management
of Childhood Illness (IMCI) atau di Indonesia dikenal dengan MTBS, adalah program intervensi
dalam penanganan anak terutama balita yang menggunakan suatu algoritme, sehingga dapat
mengklasifikasikan penyakit yang dialami oleh balita, melakukan rujukan secara cepat apabila
diperlukan, melakukan penilaian status gizi dan memberikan imunisasi kepada balita yang
membutuhkan. Selain itu ibu balita juga diberi konseling tatacara memberi obat di rumah,
pemberian nasihat mengenai makanan yang seharusnya diberikan dan memberitahu kapan
harus kembali (kunjungan ulang) atau segera kembali untuk mendapatkan pelayanan tindak
lanjut.
Petugas kesehatan akan mempraktikkan tugas konseling ini antara lain :
a. Menggunakan keterampilan komunikasi yang baik
1.	 Mengajari ibu cara memberikan obat oral dirumah
2.	 Mengajari ibu cara mengobati infeksi lokal di rumah
3.	 Mengajari ibu cara pemberian cairan di rumah
4.	 Melakukan penilaian pemberian ASI dan makanan anak
5.	 Menentukan masalah pemberian ASI dan makanan anak
6.	 Konseling bagi ibu tentang masalah pemberian ASI dan makanan
b. Menasehati ibu tentang :
1.	 Kapan kembali untuk kunjungan ulang
2.	 Kapan kembali segera untuk perawatan lebih lanjut
3.	 Kapan kembali untuk imunisasi dan pemberian vitamin A
4.	 Kesehatannya sendiri
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
7
	 Menentukan prioritas nasehat. Pada tiap akhir kunjungan, petugas akan menjelaskan kapan
harus kunjungan ulang. Kadang seorang anak membutuhkan tindak lanjut untuk lebih dari satu
masalah. Pada kasus seperti ini, ibu diberitahu kapan waktu terpendek dan pasti ibu harus
kembali. Dan dijelaskan juga kemungkinan anak harus kembali lebih awal jika masalah seperti
demam menetap. Dibawah ini akan disampaikan jenis konseling apa saja yang ada dalam
MTBS,coba Anda pelajari tentang:
A.	 MENGGUNAKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI YANG BAIK
Ketrampilan komunikasi sangat dibutuhkan oleh Anda,untuk itu tugas Anda mempersiapkan
bahan konseling yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan pembelajaran.Selamat berlatih.
Pengobatan di klinik, perlu dilanjutkan di rumah. Keberhasilan pengobatan di rumah tergantung
keterampilan komunikasi saudara dengan ibu penderita. Ibu perlu mengetahui cara memberi
obat dan mengerti tentang pentingnya pengobatan bagi anak.
Komunikasi yang baik sangat penting ketika saudara mengajari ibu cara memberi obat di
rumah.
Tanya dan dengar à
Ajukan pertanyaan dan dengarkan jawaban
ibu dengan seksama. Saudara akan
mengetahui apa saja yang telah dilakukan
dengan benar dan apa yang masih perlu
diubah.
Puji à Jika ibu telah bertindak benar.
Nasihati à
Batasi nasihat kepada ibu untuk hal yang
benar-benar tepat. Gunakan bahasa yang
dimengerti ibu.
Cek pemahaman à
Ajukan pertanyaan untuk mengetahui apa
yang telah
dipahami ibu dan apa yang perlu dijelaskan
lebih lanjut.
Hindari pertanyaan yang jawabannya “ya”
atau “tidak”
1.	 MENASIHATI IBU CARA PENGOBATAN DI RUMAH
Saudara memberikan nasihat kepada ibu cara melakukan pengobatan di rumah. Pada
waktu Saudara mengajari ibu cara mengobati anak, gunakan 3 langkah dasar mengajar :
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
1.	 Memberi penjelasan
2.	 Memberi contoh
3.	 Memberi kesempatan praktek
a.	 MEMBERI PENJELASAN.
Jelaskan cara melakukan suatu tugas, seperti :
1).	Memberi salep mata.
2).	Mengeringkan telinga.
3).	Mengobati luka di mulut.
4).	Menyiapkan larutan oralit atau.
5).	Melegakan tenggorokan.
b.	 MEMBERI CONTOH :
	 Beri contoh untuk melakukan tugas tertentu, seperti:
1).	Cara memegang anak pada waktu akan diberi salep mata.
2).	·Cara menyiapkan sumbu untuk mengeringkan telinga.
3).	·Cara mencampur satu bungkus oralit dengan air dalam jumlah yang benar.
4).	·Cara membubuhi gentian violet di mulut anak.
5).	·Cara melegakan tenggorokan dengan bahan/obat yang aman dan dapat dibuat sendiri
di rumah.
c.	 MEMBERI KESEMPATAN IBU PRAKTEK :
	 Ibu diminta mengerjakan suatu tugas di hadapan Saudara, seperti :
1).	Membubuhkan salep pada mata anak.
2).	Mencampur/melarutkan oralit.
3).	Memberikan dosis pertama antibiotik.
d.	 WAKTU MENGAJARI IBU:
1).	 Gunakan bahasa dan kata-kata yang dimengerti ibu.
2).	 Saat peragaan, gunakan alat bantu yang sudah dikenal, misalnya gelas untuk melarutkan
oralit.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
9
3).	Beri umpan-balik pada waktu praktek. Puji ibu bila mengerjakan tugas dengan baik
dan perbaiki saat itu juga jika ibu membuat kesalahan.
4).	 Perbanyak praktek bila keadaan memungkinkan.
5).	Ciptakan suasana yang menyenangkan sehingga ibu mau bertanya.
6).	Jawab semua pertanyaan yang diajukan.
2.	 MENGECEK PEMAHAMAN IBU
	Setelah Saudara mengajari ibu cara pengobatan di rumah, tentu Saudara ingin mengetahui
pemahaman ibu tentang cara pengobatan yang benar. Bagian terpenting dari komunikasi
adalah pertanyaan untuk mengecek pemahaman ibu. Pertanyaan tersebut harus
sedemikian rupa sehingga jawabannya tidak hanya “ya” atau “tidak”. Pertanyaan yang
baik harus dapat mencakup: apa, mengapa, bagaimana, kapan atau berapa banyak
ibu memberi obat.
	Dari jawaban ibu, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ibu paham tentang pengobatan.
Jika ibu tak dapat menjawab dengan benar, Saudara menerangkannya sekali lagi dengan
lebih jelas.
Contoh : Saudara mengajari ibu cara memberi antibiotik. Kemudian tanyakan: “Tahukah
ibu cara memberi obat pada anak ibu?”
Jawaban ibu mungkin “ya”, walaupun ibu tidak mengerti. Ibu mungkin malu mengakui
bahwa ia tidak mengerti. Contoh pertanyaan yang baik seperti :
“Kapan ibu memberi obat pada anak ibu?”
“Berapa banyak obat/tablet yang akan ibu berikan?”
“Untuk berapa lama (hari) obat itu diberikan?”
Setelah mengajukan pertanyaan, beri ibu waktu untuk berpikir dan menyiapkan
jawabannya. Jangan saudara jawab sendiri. Jangan mengajukan beberapa pertanyaan
sekaligus.
Berikut ini contoh pertanyaan untuk mengecek pemahaman ibu.
PERTANYAAN YANG BAIK PERTANYAAN YANG KURANG BAIK
Bagaimana cara ibu
menyiapkan larutan oralit?
Dapatkah membuat larutan oralit?
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
Bantu ibu memecahkan masalahnya dan berikan tanggapan Saudara tentang keberatan
ibu. Sebagai contoh :
Jika Saudara bertanya	 : “Kapan ibu membubuhkan salep pada mata anak ibu?”
Ibu mungkin menjawab : Bahwa ia tidak berada di rumah pada waktu siang hari. Ibu hanya
bisa memberi pengobatan pada waktu sore dan malam hari.
Jika Saudara bertanya: “Bagaimana cara ibu melegakan tenggorokan anak di rumah?”
Ibu mungkin menjawab : Ia tidak menyukai cara melegakan tenggorokan seperti yang
Saudara anjurkan. Ibu lebih senang anaknya mendapat suntikan atau mendapat tablet.
Yakinkan ibu bahwa bahan-bahan pelega tenggorokan lebih baik dibanding
obat. Jelaskan dengan sebaik-baiknya. Ibu diminta menerangkan alasan
penggunaan bahan pelega tenggorokan kepada anggota keluarga lainnya.
PADA SAAT MENGECEK PEMAHAMAN IBU :
•	 Gunakan pertanyaan yang mengharuskan ibu menerangkan apa, bagaimana, seberapa
banyak, berapa jumlahnya, kapan atau mengapa.
•	 Jangan gunakan pertanyaan yang memungkinkan ibu menjawab “ya” atau “tidak”
•	 Beri waktu bagi ibu menyiapkan jawaban.
•	 Puji ibu bila jawabannya benar.
•	 Bila perlu, beri tambahan penjelasan, contoh dan praktek.
3.	 Menasihati Ibu Cara pemberian pengobatan Di Rumah
Pada waktu Saudara mengajari ibu mengobati anak, gunakan 3 langkah dasar mengajar :
1.	 Memberi penjelasan
2.	 Memberi contoh
3.	 Memberi kesempatan praktek
B.	 CARA PENILAIAN MAKANAN ANAK
1.	 Menilai cara pemberian makan anak
Tanyakan tentang cara pemberian makan anak.Bandingkan jawaban ibu dengan
ANJURAN MAKAN UNTUK ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT.
Tanyakan:
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
11
1).	Apakah ibu menyusui anak ini? Berapa kali sehari dan bagaimana malam hari?
2).	Apakah anak selain ASI mendapatkan makanan/minuman lain? Berapa kali sehari,jenis,alat
yang digunakan?
JIKA ANAK KURUS:
1).	Berapa banyak makanan/minuman diberikan,porsi makanan,siapa yang memberi makan
dan bagaimana caranya.
2).	Selama anak makan sakit,apakah pemberian makan anak dirubah? Bila ya,bagaimana.
2.	 ANJURAN MAKAN UNTUK ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT
	 Anjuran pemberian makan ini sesuai untuk keadaan anak sakit maupun sehat. Selama
sakit, biasanya anak sulit makan, tapi mereka harus makan sesuai umur dan frekwensi yang
dianjurkan. Saudara ketahui bahwa walaupun tiap kali makan anak tidak menghabiskan
porsinya. Setelah sembuh, makanan yang baik akan membantu pemilihan kehilangan berat
badan dan mencegah kurang gizi. Pada anak sehat, makanan yang baik akan mencegah
timbulnya penyakit,dibawah ini konseling anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit
a.	 Anjuran Untuk Bayi Baru Lahir sampai 6 Bulan
•	 Makanan terbaik untuk bayi sejak lahir sampai umur 4 bulan adalah ASI.
•	 Meneteki secara eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI, tidak diberi tambahan makanan
atau cara lain.
•	 Jika mungkin beri ASI eksklusif sampai anak berumur 6 bulan.
b.	 Anjuran Untuk Bayi Umur 6 samapai 9 Bulan
	 Untuk kelompok umur ini, ASI tetap merupakan makanan terpenting bagi bayi, tetapi ibu
	 harus sudah mulai memberi makanan tambahan disamping ASI
•	 Pada kelompok umur ini, bayi mulai dikenakan sedikit demi sedikit dengan berbagai
jenis makanan padat yang dilumatkan.
•	 Semua bayi pada umur 6 bulan, harus buah mendapat makanan yang lebih padat
dan bergizi.
•	 Lanjutkan pemberian ASI sesering yang dikehendaki bayi pagi, siang dan malam.
•	 Makanan pendamping ASI (MP ASI) adalah makanan (padat, semi-padat mapun cairan)
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
yang diberikan pada bayi/anak selama bayi/anak masih minum ASI. Pengganti ASI (PASI)
berupa susu non-ASI bukanlah MP ASI dalam bentuk bubur susu,pisang,pepaya,air
jeruk, air tomat saring secara bertahap berikan bubur tim lumat ditambah kuning
telur/tempe/tahu/ayam/daging sapi/wortel. Setiap hari berikan makan: 6 bulan – 2 x
6 sdm peres, 7 bulan – 2/3 sdm peres,8 bulan – 3 x 8 sdm peres.
c.	 Anjuran Untuk Bayi Umur 9 – 12 Bulan
•	 Ibu tetap melanjutkan pemberian ASI sesering yang dikehendaki bayi. Setelah umur
6 bulan, ASI saja tidak dapat memenuhi kebutuhan kalori bayi, oleh karena itu secara
bertahap naikkan jumlah makanan pendamping ASI.
•	 Memberikan makan anak secara aktif sangat penting. Memberikan makan secara aktif
berarti mendorong anak untuk mau makan. Anak tidak berbagi 1 porsi makanan dengan
saudaranya. Anak harus mendapat 1 porsi yang cukup untuk dirinya sendiri. Ibu atau
pengasuh anak (kakak, ayah, atau nenek) harus duduk bersama anak sewaktu makan
dan membantu anak memasukkan sendok ke mulutnya sampai anak bisa makan sendiri.
•	 “porsi yang cukup” berarti anak sudah tidak mau makan lagi meskipun dengan pemberian
makan secara aktif. Dengan takaran sbb: 9 bulan- 3 x 9 sdm peres, l0 bulan – 3 x l0
sdm peres, ll bulan -3 x ll sdm peres dan dapat diberikan makanan tambahan 2 kali
sehari(buah,biskuit,kue)
d.	 Anjuran Untuk Anak Umur 12 Bulan – 2 Tahun
•	 Ibu tetap melanjutkan meneteki sesering yang dikehendaki anak dan juga memberi
makanan pendamping yang bergizi tinggi.
•	 	 Variasi jenis dan jumlah makanan harus ditingkatkan. Makanan keluarga menjadi
bagian utama makanan anak dan diberikan harus dalam bentuk yang lebih halus/lembik
agar mudah dicerna anak.
•	 Porsi yang cukup dan pemberian makan secara aktif tetap merupakan hal penting.
e.	 Anjuran Untuk Anak Umur 24 bulan Atau Lebih
•	 Pada umur ini anak harus mendapat makanan keluarga yang bervariasi sebanyak 3 kali
sehari. J
•	 Juga harus diberi makanan selingan 2 kali sehari yang bergizi tinggi, diberikan diantara
waktu makan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
13
3.	 CARA MENASEHATI PEMBERIAN MAKANAN ANAK
	 Sebelum memberi nasihat tentang pemberian makanan, saudara harus melengkapi
penilaian pemberian makan dengan menentukan masalahnya.
	 Berdasarkan jawaban ibu, tentukan perbedaan antara yang sebenarnya dilakukan dengan
yang dianjurkan. Contoh: masalah pemberian makan tercantum dalam kotak dibawah ini.
Masukkan contoh masalah pemberian makan setempat dan tulis anjuran yang sesuai untuk
masalah tersebut di kotak-kotak kosong dibawah ini.
PRAKTEK PEMBERIAN MAKAN ANAK YANG
DILAKUKAN IBU
ANJURAN PEMBERIAN MAKAN
Bayi umur 3 bulan diberi larutan gula dan ASI
Bayi 3 bulan hanya diberi ASI tanpa
tambahan makanan atau cairan lain
Anak umur 2 tahun diberi makan hanya 3 kali
sehari
Anak umur 2 tahun harus mendapat 2
kali makanan selingan selain makanan
pokok 3 kali
Selain perbedaan antara yang sebenarnya dilakukan dengan anjuran makan, beberapa
masalah lain mungkin timbul berdasarkan jawaban ibu. Contoh:
a.	 Kesulitan menetek
b.	 Menggunakan botol susu
c.	 Tidak memberi makan secara aktif
d.	 Tidak diberi makan yang baik selama sakit
e.	 Terlalu dini memberi makanan tambahan
4.	 KONSELING BAGI IBU MASALAH PEMBERIAN MAKANAN ANAK
Saudara telah menentukan masalah pemberian makan, maka saudara harus mampu
membatasi nasihat kepada ibu untuk masalah yang paling relevan.
a.	 Memberi nasihat yang sesuai0
Jika tidak ada masalah pemberian makan, beri ibu pujian karena telah melakukan
pemberian makan secara baik. Beri dorongan agar ibu tetap memberi makan seperti yang
telah dilakukannya selama anak sakit dan sehat. Jika umur anak berasa dalam perbatasan
kelompok umur, jelaskan anjuran bagi kelompok umur yang baru kepada ibu. Sebagai
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
contoh, jika anak hampir berumur 6 bulan, jelaskan makanan pendamping yang sesuai
untuk anak umur 6 bulan, kapan memulainya dan berapa banyak.
b.	 Jika anjuran pemberian makan anak tidak diikuti,
Jelaskan sekali lagi anjuran tersebut. Jika ibu mengeluh kesulitan dalam pemberian ASI,
lakukan penilaian pemberian ASI (Lihat Bagan BAYI MUDA). Jika perlu, tunjukkan kepada ibu
posisi meneteki dan cara melekat yang benar. Saudara akan mempelajari cara meneteki
yang benar pada modul BAYI MUDA.
c.	 Jika bayi umur kurang dari 4 bulan dan menerima susu no-ASI atau makanan lain:
•	 Bangkitkan rasa percaya diri ibu bahwa ia dapat memproduksi ASI sesuai kebutuhan
anak.
•	 Anjurkan ibu untuk memberi ASI lebih sering, pagi, siang, malam & secara bertahap
mengurangi pemberian susu non-ASI atau makanan lainnya.
d.	 Jika susu non ASI terpaksa harus dilanjutkan, nasihati ibu agar:
•	 Memberi ASI sesering mungkin, termasuk pada malam hari.
•	 Memastikan bahwa susu non ASI tersebut tepat dan mudah diperoleh.
•	 Memastikan bahwa susu no ASI tersebut disiapkan dengan benar dan higienis serta
diberikan dalam jumlah yang cukup.
•	 Membuat susu non ASI hanya sejumlah yang dapat dihabiskan anak dalam waktu1 jam
untuk menghindarkan kerusakan. Jika masih ada sisa, buang.
e.	 Jika ibu memberi susu kepada bayi menggunakan botol.
•	 Nasihati ibu mengganti botol dengan cangkir/mangkuk/gelas.
•	 Peragakan cara mamberi susu dengan cangkir/ mangkuk/ gelas. Gelas lebih baik
daripada botol, karena lebih mudah dibersihkan. Gelas tidak manganggu pemberian
ASI karena tidak menimbulkan bingung putting.
f.	 Jika anak tidak diberi makan secara aktif, nasihati ibu untuk:
•	 Duduk di samping anak dan membujuk anak untuk makan
•	 Memberi makan anak dengan porsi cukup dalam piring atau mangkuk sendiri
•	 Mengamati makanan yang disukai anak dan mempertimbangkan hal ini pada waktu
menyiapkan makanan anak.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
15
g.	 Jika anak tidak diberi makan dengan baik selama sakit, nasihati ibu agar:
•	 Memberi ASI lebih sering dan lebih lama jika mungkin.
•	 Memberi makan yang lembek, bervariasi, menarik dan disukai anak, agar anak mau
makan sebanyak mungkin. Berikan dalam porsi yang kecil tapi sering. Tetap membujuk
anak untuk makan, karena nafsu makan akan lebih baik setelah keadaan anak membaik.
C.	 MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH
1.	 Menentukan jenis dan dosis obat yang sesuai untuk umur atau berat badan anak
2.	 Memberitahukan ibu alasan pemberian obat kepada anak
3.	 Memperagakan cara mengukur satu dosis
4.	 Mengamati cara ibu menyiapkan obat satu dosis
5.	 Ibu memberi dosis pertama pada anak
6.	 Menjelaskan cara memberi obat, kemudian beri tanda dan pembungkus
7.	 Bila anak mendapat lebih dari satu jenis obat: pilih, hitung dan kemas tiap jenis obat
secara terpisah
8.	 Menjelaskan bahwa obat yang diberikan harus diminum sampai habis sesuai jadwal
pengobatan, walaupun keadaan anak sudah membaik
9.	 Mengecek pemahaman ibu sebelum meninggalkan klink
D.	 MENGAJARI IBU CARA MENGGOBATI INFEKSI LOKAL DI RUMAH
1.	 Jelaskan kepada ibu tentang pengobatan yang diberikan dan alasannya
2.	 Uraikan langkah-langkah pengobatan infeksi lokal
3.	 Amati cara ibu melakukan pengobatan ini di klinik
4.	 Jelaskan berapa kali ibu harus mengerjakannya di rumah
5.	 Jika dibutuhkan pengobatan di rumah, beri ibu salep mata tetrasiklin / kloramfenikol atau
1 botol kecil berisi gentian violet.
6.	 Cek pemahaman ibu sebelum meninggalkan klinik
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
16
g.	 Mengobati Infeksi Mata Dengan Salep Mata Tetrasiklin / Kloramfenikol
Langkah-langkahnya:
1).	Bersihkan kedua mata 3 kali sehari
2).	Kemudian oleskan salep mata tetrasiklin pada kedua matanya, 3 kali sehari
3).	Obati kedua mata sampai kemerahan hilang
4).	Jangan menggunakan obat salep mata atau obat tetes mata yang lain atau memberi
sesuatu di mata.
b.	 Mengeringkan Telinga
1).	Mengeringkan telinga dengan kain / kertas penyerap
2).	Keringkan telinga sekurang-kurangnya 3 kali sehari
3).	Gulung selembar kain penyerap bersih dan lunak atau kertas tissue yang kuat, menjadi
sebuah sumbu
4).	Jangan menggunakan lidi kapas
5).	Masukkan sumbu tersebut kedalam telinga anak
6).	Keluarkan sumbu jika sudah basah
7).	Ganti sumbu dengan yang baru dan ulangi langkah-langkah diatas sampai telinga anak
kering
8).	 Jaga agar telinga yang sakit tidak kemasukan air pada waktu mandi
c.	 Mengobati Luka Mulut Dengan Gentian Violet
Mengobati luka di mulut akan mencegah infeksi dan membantu anak agar dapat makan.
Ajari ibu mengobati luka mulut dengan Gentian Violet dengan cara:
Obati luka di mulut 2 kali sehari, pagi dan sore selama 5 hari
1).	Cuci tangan ibu dulu
2).	Basuh mulut anak dengan jari yang dibungkus kain bersih yang dibasahi dengan larutan
garam
3).	Oleskan gentian violet 0,25% pada mulut anak dengan menggunakan lidi kapas
4).	Cuci tangan ibu kembali
d.	 Meredakan Batuk, Melegakan Tenggorokan Dengan Bahan Yang Aman
Gunakan bahan yang aman untuk meredakan batuk dan melegakan tenggorokan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
17
•	 Bahan aman yang dianjurkan :
1).	ASI Eksklusif untuk bayi samapi umur 4 bulan
2).	Kecap manis atau madu dicampur dengan air jeruk nipis dengan perbandingan yang sama
•	 Obat yang tidak dianjurkan :
1).	Semua jenis obat batuk yang dijual bebas yang mengandung codein
2).	Obat-obatan dekongestan oral dan nasal
E.	 MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN CAIRAN DI RUMAH
1.	 Mengajari Ibu Cara Mencampur Dan Memberi Oralit
Aturan pertama perawatan di rumah : BERI CAIRAN TAMBAHAN. Jika seorang anak Diare
tanpa dehidrasi diperbolehkan pulang, ibu perlu dinasihati tentang cara memberi cairan
tambahan di rumah (Rencana Terapi A) Cairan tambahan anatara lain: ASI lebih seiring
dan lebih lama, air matang, cairan rumah tangga yang lain seperti : larutan gula garam,
cairan makan (kuah sayur, air tajin) dan oralit.
	Pada keadaan tersebut, inbu perlu diajari cara mencampur dan memberikan oralit
kepada anak. Peragakan cara mencampur dan meminumkan pada anak. Ibu diminta
untuk mengerjekan sendiri, sementara saudara mengamati.
Langkah-langkah membuat oralit :
1).	Cuci tangan dengan sabun
2).	Ukur 200mL air matang (gunakan elas belimbing atau gelas ukur bila ada).
3).	Gunakan air yang sudah direbus kemudian dinginkan. Bila tidak mungkin gunakan air
minum yang paling bersih yang tersedia,
4).	Tuangkan seluruh bubuk oralit (200mL) kedalam berisi air matang tersebut
5).	Aduk sampai seluruh bubuk oralit larut
6).	Cicipi rasa oralit, agar saudara tahu rasa oralit
7).	Terangkan bahwa larutan oralit harus dibuat dan digunakan pada hari yang sama.
Buanglah sisa oralit yang dibuat sehari sebelumnya.
8).	Beri 6 bungkus oralit (200mL) untuk digunakan di rumah.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
18
2.	 Menunjukkan Kepada Ibu Berapa Banyak Cairan Tambahan Termasuk Oralit
Yang Harus Diberikan Sehari-Hari
Jelaskan kepada ibu bahwa anak harus tetap minum cairan yang biasa diminumnya sehari-
hari dan minum cairan tambahan
Jelaskan kepada ibu bahwa diare akan segera berhenti. Oralit tidak akan menghentikan
diare. Keuntungan pemberian oralit adalah mengganti cairan dan garam yang hilang
bersama diare serta mencegah menjadi lebih parah
•	 Memberi cairan demi sedikit tapi sering dengan menggunakan gelas atau mangkuk.
Gunakan sendok untuk anak yang masih kecil
•	 Bila anak muntah, tunggu kurang lebih 10 menit, kemudian minumkan lagidengan
lebih lambat
•	 Melanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti
Contoh :
à Umur sampai 1 tahun	1 sendok teh per menit (1jam : 60 * 5mL = 300mL)
à Umur 1 – 5 tahun		 2 sendok teh per menit (1jam : 60 * 10mL = 600mL)
3.	 Menggunakan Kartu Nasihat Ibu Dan Mengecek Pemahaman Ibu
	 Kartu nasihat ibu diberikan kepada ibu, untuk membantu ibu mengingat keterangan
penting, termasuk jenis cairan dan makanan yang harus yang diberikan pada anak.
Perlihatkan kartu nasihat ibu dan tunjukkan jenis cairan yang dapat diberikan. Beri tanda
ceklis. Dengan pencil pada kotak “pencairan cairan” , sehingga nasihat dapat diganti bilamana
perlu pada kunjungan berikut.
•	 Beri tanda ceklis pada kotak oralit bila saudara memberi oralit
•	 Beri tanda ceklis pada kotak makanan cair bila saudara menasihati ibu untuk memberi
makanan cair di rumah tangaa seperti kuah sop/bakso, kuah sayur, air tajin dan lain-lain
•	 Beri tanda ceklis pada kotak air matang bila saudara menasihati ibu memberi air matang
Bayi yang mendapat ASI eklusif, harus disusui sesering mungkin dan diberi air matang
atau oralit, jangan beri cairan rumah tangga seperti diatas.
	 Di halaman berikut terdapat contoh cara memberi tanda pada bagian PEMBERIAN CAIRAN
di Kartu Nasihat Ibu untuk anak yang akan diberi oralit sesuai Rencana Terapi A.S
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
19
F.	 MENASEHATI IBU
1.	 Menggunakan Kartu Nasihat Ibu
Kartu Nasehat ibu diberikan kepada setiap ibu untuk membantu ibu mengingat makanan
dan cairan yang benar untuk anak dan kapan harus kembali segera ke petugas kesehatan.
Dalam Kartu Nasihat Ibu terdapat kata-kata dan gambargambar yang menjelaskan nasihat-
nasihat pokok. Selain itu juga ada kotak untuk menandai cairan yang tepat untuk diare.
Beberapa Kegunaan Kartu Nasihat Ibu:
1).	Untuk mengingat saudara mengenai nasihat penting yang harus disampaikan kepada
ibu tentang makanan, cairan dan kapan harus segera kembali.
2).	Untuk mengingat ibu tentang nasihat dari petugas kesehatan mengenai apa yang
harus dilakukan ibu dirumah.
3).	Ibu mungkin akan menunjukkan kartu ini pada anggauta keluarga lainnya dan dengan
demikian lebih banyak orang akan belajar pesan-pesan yang terdapat di dalamnya.
4).	Ibu akan senang bila diberi sesuatu pada waktu kunjungan ke klinik.
2.	 Menasehati Ibu Tentang Pemberian Cairan Selama Anak Sakit
	Pada waktu sakit, anak kehilangan cairan karena demam, napas cepat, diare atau oleh
penyakit itu sendiri seperti Demam Berdarah Dengue. Anak akan merasa lebih baik dan
tetap kuat apabila ia minum cairan tambahan untuk mencegah dehidrasi. Cairan tambahan
terutama diperlukan oleh anak-anak yang menderita diare; sehingga harus diberi cairan
menurut Rencana Terapi A atau B sesuai yang dijelaskan pada bagan PENGOBATAN. 	
Ringkasan nasihat tentang cairan terdapat pada bagan di bawah ini. Berikan nasihat ini
kepada setiap ibu yang membawa pulang anaknya sesuai dengan keadaannya KECUALI
kalau ibu sudah terlalu banyak menerima petunjuk dan mungkin menjadi bingung karena
terlalu banyak nasihat, atau sudah diajari Rencana Terapi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
20
MENASEHATI IBU UNTUK MENINGKATKAN PEMBERIAN CAIRAN SELAMA
ANAK SAKIT.
UNTUK SETIAP ANAK SAKIT:
•	 Beri ASI lebih sering dan lebih lama setiap kali meneteki.
•	 Tingkatkan pemberian cairan. Contoh: beri kuah sayur, air tajin, atau air
matang.
UNTUK ANAK DIARE:
•	 Pemberian cairan tambahan dapat menyelamatkan nyawa anak. Beri cairan
sesuai Rencana Terapi A atau B pada Bagan PENGOBATAN.
UNTUK ANAK DENGAN MUNGKIN DBD:
•	 Pemberian cairan tambahan sangat penting
•	 Beri cairan tambahan (cairan apa saja atau oralit).
G.	 KONSELING IBU KAPAN HARUS KEMBALI
Setiap ibu yang membawa pulang anaknya perlu diberitahu kapan harus kembali ke petugas
kesehatan. Anak mungkin perlu kembali:
•	 KUNJUNGI ULANG setelah waktu tertentu (misalnya, untuk mengecek kemajuan
pengobatan dengan antibiotik).
•	 SEGERA, jika timbul tanda-tanda penyakitnya bertambah parah, sebelum waktu kunjungan
ulang yang telah ditentukan.
•	 KUNJUNGAN ANAK SEHAT - misalnya untuk pemberian imunisasi.
•	 Mengajari ibu tanda-tanda untuk kembali segera adalah sangat penting.
1.	 Kunjungan Ulang
Pada setiap akhir kunjungan, jelaskan kapan ibu harus kembali untuk kunjungan ulang.
Kadang-kadang seorang anak membutuhkan tindak lanjut untuk lebih dari satu masalah.
Pada kasus seperti ini, beritahu ibu kapan waktu yang terpendek dan pasti ibu harus
kembali. Juga jelaskan bahwa anak mungkin memerlukan kunjungan ulang lebih awal jika
suatu masalah seperti demam menetap.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
21
Anak dengan: Kunjungan ulang:
Pneumonia
Disentri
Malaria, Jika Masih Demam
Demam-Mungkin Bukan Malaria, Jika Masih
Demam
Demam-Bukan Malaria, Jika Masih Demam
Campak Dengan Komplikasi Pada Mata Atau Mulut
Mungkin Dbd, Jika Masih Demam
Demam-Mungkin Bukan Demam Berdarah, Jika
Masih Demam
2 HARI
Diare Persisten
Infeksi Telinga Akut
Infeksi Telinga Kronis
Masalah Pemberian Makan
Penyakit Lain, Jika Tidak Ada Perbaikan
5 HARI
Anemia 4 Minggu/1 Bulan
Berat Badan Menurut Umur Sangat Rendah (Bgm) 4 Mgg/1 Bln
2.	 Kapan Harus Kembali Segera
Bagian ini merupakan bagian terpenting dari KAPAN HARUS KEMBALI. Gunakan Kartu
Nasihat ibu pada waktu menasihati ibu tanda kapan untuk kembali segera. Gunakan
istilah-istilah yang dimengerti ibu. Kartu Nasihat Ibu menampilkan tanda-tanda tersebut
dalam bentuk kalimat maupun dalam gambar. Lingkari tanda-tanda yang harus diingat
ibu. Cek pemahaman ibu sebelum ibu meninggalkan klinik.
KAPAN HARUS KEMBALI SEGERA
Nasihat ibu agar kembali segera bila ditemukan tanda-tanda sbb:
Setiap anak sakit
• Tidak bisa minum atau menetk.
• Bertambah parah.
• Timbul demam.
Anak dengan Batuk: Bukan Pneumonia
juga kembali jika:
• Napas cepat.
• Sukar bernapas.
Jika anak DIARE, juga kembali jika:
• Berak campur darah.
• Malas minum
Jika anak: Mungkin DBD atau Demam-
Mungkin bukan DBD, juga harus
kembali jika:
Ada tanda-tanda perdarahan.
Ujung ekstremitas dingin.
Nyeri ulu hati atau gelisah.
Sering muntah.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
22
3.	 Kunjungan anak sehat berikutnya
Nasehati ibu kapan harus kembali ke klinik untuk pemberian imunisasi dan suplemen
vitamin A kecuali jika telah terlalu banyak hal yang harus diingat ibu dan ibu memang
akan segera kembali.
H.	 MENASEHATI IBU TENTANG KESEHATANNYA SENDIRI
Pada kunjungan sewaktu anak sakit, tanyakan apakah ibu sendiri mempunyai masalah. Ibu
mungkin membutuhkan pengobatan atau rujukan untuk masalah kesehatannya sendiri.
MENASEHATI IBU TENTANG KESEHATAN DIRINYA
•	 Jika ibu sakit, berikan perawatan untuk ibu, atau dirujuk.
•	 Jika ibu mempunyai masalah pada payudaranya (misalnya pembengkakan,
nyeri pada puting susu, infeksi payudara), berikan perawatan atau rujuk
untuk pertolongan lebih lanjut.
•	 Nasihati ibu agar makan dengan baik demi menjaga kekuatan dan kesehatan
dirinya.
•	 Periksa status iminisasi ibu dan jika dibutuhkan beri imunisasi Tetanus
Toksoid (TT).
•	 Pastikan bahwa ibu memperoleh informasi dan pelayanan terhadap:
»» Program Keluarga Berencana
»» Konseling perihal penyakit Menular Seksual dan Pencegahan AIDS
I.	 MENASEHATI TENTANG PENGGUNAAN KELAMBU UNTUK PENCEGAHAN MALARIA
1.	 Ibu dan anak tidur menggunakan kelambu
2.	 Kelambu mengandung obat anti nyamuk aman untuk manusia
3.	 Gunakan kelambu pada malam hari
4.	 Ujung kelambu harus ditemoatkan dibawah kasur/ tikar,gunakan paku untuk menggantung
kelambu
5.	 Cuci kelambu bila kotor dan perhatikan : jangan menggantungkan pakaian dikamar
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
23
Rangkuman
tidur,semprot kamar dengan anti nyamuk,SEGERA BEROBAT BILA ANAK DEMAM.
	 Selamat anda telah menyelesaikan satu kegiatan belajar dari modul ini mengenai perlunya
melakukan konseling dan pemberian pelayan tindak lanjut. Dengan demikian anda sudah
memahami modul 3 ini diharapkan dapat menguasai materi ini dengan baik.
	 Konseling salah satu upaya untuk membantu mengatasi konflik, hambatan dan kesulitan
dalam memenuhi kebutuhan kita. Hubungan konseling adalah hubungan terapi yang sekaligus
mengandung makna bahwa klien melakukan proses belajar dan memecahkan masalahnya.
	 Dalam modul MTBS ini diharapkan konseling pada ibu mempunyai hubungan terapi sehingga
ibu yang memiliki balita muda tidak mengalami kecemasan yang tinggi dengan adanya konseling
yang diberikan oleh bidan tentang bagaimana memberikan obat oral dirumah, mengobati infeksi
lokaal, masalah ASI, makanan serta menggunakan kartu sehat juga memikirkan kesehatan ibu
sendiri
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
24
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang paling
benar.
1.	 Upaya untuk membantu mengatasi konflik, hambatan dan kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan kita disebut:
a.	Konselor
b.	Konseling
c.	Advokad
d.	Penyuluh
e.	Edukasi
2.	 Dalam memenuhi penjelasan, contoh dan memberi kesempatan praktek merupakan 3
langkah dasar dalam:
a.	Ketrampilan komunikasi
b.	Mengajari ibu pemberian obat
c.	Penilaian terhadap ASI & Makanan
d.	Konseling bagi ibu
e.	Pelayanan tindak lanjut
3.	 Jika Anak tidak diberi makan dengan baik selama sakit, nasihati ibu agar:
a.	Membujuk anak untuk makan
b.	Memberi makan dengan porsi cukup
c.	Memberi makan yang lembek
d.	Tingkatkan pemberian cairan
e.	Berikan makanan selingan
4.	 Catatan yang diberikan ibu untuk membentuk ibu mengingat makanan & cairan yang benar
serta kapan harus kembali kontrol, dinamakan:
a.	Buku KIA
b.	Kartu Nasihat
Evaluasi
Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
25
c.	Kartu Kunjungan ulang
d.	Buku konseling
e.	Kartu rawat lanjut
5.	 Makanan yang baik dan aman adalah:
a.	Makanan segar
b.	Bumbu tidak terlalu tajam
c.	Menggunakan penyedap
d.	Makanan tidak mudah basi
e.	Susu Botol manis
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
26
Tugas
Mandiri
Bagaimana konseling pada anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit dapat dikelompokan
dengan berbagai umur.Tugas anda kelompokkan cara pemberian makan sesuai umur.selamat
mengerjakan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
27
Setelah selesai pembelajaran diharapkan anda dapat menjelaskan tentang pemberian pelayanan
tindak lanjut
Pada akhir pembelajaran anda dapat menjelaskan tentang pemberian pelayanan tindak lanjut
mencakup:
1.	 Pnemonia
2.	 Diare persisten
3.	 Disentri 4.Malaria
4.	 Campak dengan komplikasi pada mata dan atau mulut
5.	 Infeksi telinga
6.	 Masalah pemberian makan
7.	 Anak kurus
8.	 Anemia
1.	 Pnemonia
2.	 Diare persisten
3.	 Disentri
4.	 Malaria
5.	 Campak dengan komplikasi pada mata dan/atau mulut
6.	 Infeksi telinga
7.	 Masalah pemberian makan
8.	 Anak kurus
9.	 Anemia
Kegiatan
Belajar 2 Pemberian Pelayanan Tindak Lanjut
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Khusus
Pokok - Pokok Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
28
	 Pada pemberian pelayanan tindak lanjut anda akan mempelajari tentang pnemonia
,disentri,diare persisten,malaria,campak dengan komplikasi pada mata dan atau mulut,masalah
pemberian makan,anak kurus dan anemia,selamat membaca,kemudian direnungkan dan
dilaksanakan,semoga berhasil.
A.	 KUNJUNGAN ULANG UNTUK PNEUMONIA
Setiap anak dengan PNEUMONIA harus kembali ke petugas kesehatan setelah 2 hari untuk
kunjungan ulang. Ikuti petunjuk dalam Buku Bagan.
PNEUMONIA
Sesudah 2 hari:
Tanyakan :
•	 Apakah nafsu makan anak membaik?
•	 Apakah napas lebih lambat?
Periksa :
•	 Tanda bahaya umum.
•	 Lakukan penilaian untuk batuk atau sukar bernapas
Tindakan :
•	 Jika ada tanda bahaya umum atau tarikan dinding dada kedalam beri
1 dosis antibiotik pra rujukan. Selanjutnya RUJUK SEGERA.
•	 Jika frekuensi napas atau nafsu makan anak tidak
menunjukkanperbaikan, gantilah dengan antibiotik pilihan kedua dan
anjurkan ibu untuk kembali 2 hari, atau RUJUK jika anak menderita
campak dalam 3 bulan terakhir.
•	 Jika napas melambat dan nafsu makan membaik ,lanjutkan
pemberian antibiotik hingga seluruhnya 3 hari.
1.	 Jika frekuensi napas, atau nafsu makan tidak membaik, beri antibiotik pilihan kedua
untuk pneumonia. Sebelum anda memberi antibiotik pilihan kedua, tanya ibu apakah
anak minum antibiotiknya selama 2 hari terakhir.
a.	 Jika anak tidak minum antibiotik, atau dosis yang diberikan terlalu rendah atau terlalu
jarang, obati lagi dengan antibiotik yang sama. Beri satu dosis di depan petugas kesehatan
dan cek apakah ibu tahu cara memberi obat di rumah. Bantu ibu untuk mengatasi
masalahnya seperti membujuk anak untuk minum obat jika anak menolak.
Uraian
Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
29
b.	 Jika anak telah mendapat antibiotik dengan benar namun tidak membaik, ganti dengan
antibiotik pilihan kedua untuk pneumonia. Beri untuk 3 hari. Misalnya:
•	 Bila anak sudah mendapat kotrimoksazol, ganti dengan amoksisilin.
•	 Bila anak sudah mendapat amoksisilin, ganti dengan kotrimoksazol. Beri dosis pertama
antibiotik di klinik. Ajari ibu cara memberi obat di rumah. Ibu diminta untuk membawa
anak kembali dalam waktu 2 hari.
c.	 Jika anak telah mendapat antibiotik dan saudara tidak punya antibiotik lain yang sesuai,
rujuk anak ke rumah sakit. Jika anak dengan pneumonia, juga menderita campak dalam
3 bulan terakhir, rujuk anak ke rumah sakit.
2.	 Jika anak harus melanjutkan pengobatan antibiotik hingga seluruhnya 3 hari, pastikan ibu
mengerti pentingnya menghabiskan obat tersebut walaupun keadaan anak membaik.
B.	 KUNJUNGAN ULANG DIARE PERSISTEN
Jika anak dengan DIARE PERSISTEN kembali untuk kunjungan ulang setelah 5 hari, ikuti
petunjuk-petunjuk berikut ini:
DIARE PERSISTEN
Sesudah 5 hari:
Tanyakan:
•	 Apakah diare sudah berhenti?
Tindakan:
•	 Jika diare belum berhenti, lakukan penilaian ulang lengkap.
Beripengobatan yang sesuai, selanjutnya RUJUK. Jika diare persisten
berkelanjutan, pikirkan penyebab lain, misalnya: HIV/AIDS.
•	 Jika diare sudah berhenti, nasihati Ibu untuk menerapkan anjuran
makan untuk anak sehat maupun sakit sesuai dengan kelompok
umur.
C.	 KUNJUNGAN ULANG DISENTERI
	 Setiap anak yang diklasifikasikan sebagai DISENTERI kembali ke petugas kesehatan untuk
kunjungan ulang setelah 2 hari, ikuti petunjuk berikut ini:
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
30
DIARE PERSISTEN
Sesudah 2 hari :
Tanyakan :
•	 Apakah beraknya berkurang?
•	 Apakah jumlah darah dalam tinja berkurang?
•	 Apakah nafsu makan anak membaik?
Periksa : untuk diare (lihat bagan Penilaian dan Klasifikasi)
Tindakan :
•	 Jika anak mengalami dehidrasi, atasi dehidrasi.
•	 Jika frekuensi berak, jumlah darah dalam tinja atau nafsu makan
tetap atau memburuk: Ganti dengan antibiotik oral pilihan
kedua untuk Shigela.
•	 Beri untuk 5 hari. Anjurkan ibu untuk kembali dalam 2 hari.
•	 Jika 2 hari pemberian antibiotika pilihan ke 2 tidak membaik,
ganti metronidazol, tanpa pemeriksaan laboratorium
sebelumnya.
Jika anak:
•	 Berumur kurang dari 12 bulan atau
•	 Mengalami dehidrasi pada kunjungan pertama atau
•	 Menderita campak dalam 3 bulan terakhir RUJUK
•	 Jika beraknya berkurang, jumlah darah dalam tinja berkurang
dan nafsu makan membaik, lanjutkan pemberian antibiotik yang
sama hingga selesai.
Jika anak dengan disenteri belum menunjukkan perbaikan setelah diobati dengan antibiotik
pilihan kedua selama 2 hari, mungkin anak menderita amubiasis, obati dengan metronidazol
(jika tersedia) atau rujuk. Kepastian diagnosis amubiasis hanya bisa dilakukan apabila trophozoite
dari E. histolytica yang berisi sel-sel darah merah terlihat dalam sediaan tinja segar.
D.	 MALARIA (Daerah Risiko Tinggi atau Resiko Rendah)
Jika tetap demam setelah minum obat anti malaria 3 hari berturut-Periksa:lakukan penilaian
ulang untuk malaria dan cari penyebab .lain dari demam
Tindakan: * jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan sebagai PENYAKIT BERAT
			 DENGAN DEMAM
*Jika ada PENYEBAB LAIN DARI DEMAM selain malaria,beri pengobatan.Bila satu-
	 satunya penyebab demam periksa sediaan darah.
RUJUK
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
31
*Jika positip falsifarum,vivax atau ada infeksi campuran (mixed),beri obat anti
	 malaria oral pilihan obat kedua.Jika tetap demam dng pengobatan,RUJUK.
*Jika anak tetap demam > 7hari,RUJUK untuk pemeriksaan lebih lanjut.
1.	 KUNJUNGAN ULANG UNTUK DEMAM: BUKAN MALARIA (Daerah Tanpa Risiko Malaria
dan Tidak ada kunjungan kedaerah dengan Risiko Malaria)
DEMAM : BUKAN MALARIA
(Daerah Tanpa Risiko Malaria dan tidak ada kunjungan ke
daerah dengan risiko malaria)
Setelah 2 hari :
Periksa :
•	 Lakukan penilaian untuk demam
•	 Cari penyebab lain dari demam.
Tindakan :
•	 Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan sebagai
PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM.
•	 Jika ada penyebab lain dari demam, beri pengobatan.
•	 Jika tidak diketahui penyebab demam, anjurkan ibu kembali dalam
2 hari jika tetap demam.
•	 Pastikan anak mendapat tambahan cairan dan mau makan
•	 Jika anak tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan
E.	 KUNJUNGAN ULANG CAMPAK DENGAN KOMPLIKASi PADA MATA ATAU MULUT
Jika anak mempunyai klasifikasi CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN/ATAU
MULUT kembali untuk kunjungan ulang setelah 2 hari, ikuti petunjuk berikut:
CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN / ATAU MULUT
Setelah 2 hari :
Periksa :
•	 Apakah matanya merah dan bernanah.
•	 Apakah ada luka di mulut. Cium bau mulutnya.
Tindakan :
•	 Pengobatan infeksi mata
»» Jika mata masih bernanah, ibu diminta untuk menjelaskan cara
mengobati
»» infeksi mata anaknya. Jika sudah betul, rujuk. Jika belum betul ajari
ibu cara mengobati dengan benar.
»» Jika mata tidak bernanah tapi masih tampak merah, lanjutkan
pengobatan.
»» Jika mata tidak bernanah dan tidak merah, hentikan pengobatan,
puji ibu.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
32
»» Pengobatan luka di mulut
»» Jika luka di mulut makin memburuk atau tercium bau busuk dari
mulutnya, RUJUK.
»» Jika luka di mulut tetap atau membaik, lanjutkan pengobatan
dengan gentian violet 0,25 % hingga seluruhnya 5 hari.
1.	 Minta penjelasan dari ibu tentang cara ia mengobati infeksi mata anak. Tanyakan dan
lihat (jika ibu membawa salep mata), apakah salep tersebut telah dipakai. Mungkin ada
masalah dalam pemberian salep, sehingga ia tidak memberikan pengobatan dengan tepat.
Sebagai contoh, ia tidak mengobati mata 3 kali sehari atau ia tidak membersihkan mata
terlebih dahulu sebelum memberi salep atau anak tidak mau matanya diberi salep. Jika
ibu telah mengobati infeksi mata dengan benar selama 2 hari dan mata masih bernanah,
rujuk anak. Beritahu ibu untuk kembali lagi jika mata tidak membaik. Tetapi jika saudara
tidak yakin ibu dapat mengobati mata dengan baik, usahakan agar anak dapat diobati
oleh petugas kesehatan setiap hari atau rujuk anak.
2.	 Jika luka di mulut makin memburuk atau tercium bau busuk dari mulutnya, rujuk anak.
Masalah pada mulut mengakibatkan anak tidak dapat makan dan minum dan keadaannya
semakin buruk. Bau yang sangat busuk dari mulut berarti ada infeksi yang serius. Masalah
pada mulut penderita campak dapat menimbulkan komplikasi berupa luka atau bercak
putih di mulut (thrush) atau herpes.
3.	 Ibu harus melanjutkan pemberian makan yang sesuai untuk memperbaiki kehilangan
berat badan anak selama sakit dan mencegah kekurangan gizi. Bicarakan dengan ibu
kapan mencari pertolongan dan cara memberi makan anak seperti yang dijelaskan pada
bagan KARTU NASIHAT IBU dan BUKU KIA. Beritahu ibu bahwa perhatian pada pemberian
makan sangat penting untuk anak yang menderita campak sebab mereka mempunyai
risiko tinggi kekurangan gizi. Penderita campak mengalami penurunan kekebalan selama
beberapa bulan, sehingga mempunyai risiko untuk mendapat komplikasi atau masalah
baru. Oleh karena itu, ibu perlu mewaspadai timbulnya tandatanda komplikasi/ masalah
baru dan mengetahui kapan harus kembali ke petugas kesehatan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
33
F.	 KUNJUNGAN ULANG UNTUK MUNGKIN DEMAM BERDARAH DENGUE DAN DEMAM
:MUNGKIN BUKAN DEMAM BERDARAH DENGUE
	 Jika anak yang diklasifikasikan sebagai: Mungkin Demam Berdarah Dengue atau Demam:
Mungkin bukan Demam Berdarah Dengue kembali untuk tindak lanjut karena tetap demam,
ikuti petunjuk berikut ini.
MUNGKIN DEMAM BERDARAH DENGUE
DEMAM:MUNGKIN BUKAN DEMAM BERDARAH DENGUE
Sesudah 1 hari (untuk klasifikasi Mungkin DBD), atau
Sesudah 2 hari (untuk klasifikasi Demam: Mungkin Bukan DBD)
Periksa :
•	 Lakukan penilaian ulang untuk demam, jika tetap demam.
•	 Cari penyebab lain dari demam.
Tindakan :
•	 Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk perlakukan
sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM.
•	 Jika ada penyebab lain dari demam selain DBD, beri pengobatan
•	 Jika ada tanda-tanda DBD, perlakukan sebagai DBD
•	 Jika tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan.
G.	 CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN ATAU MULUT
CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN ATAU MULUT
Sesudah 2 hari
Periksa :
•	 Lakukan penilaian
•	 Periksa mata, apakah bernanah, apakah nanah
bertambah banyak?
•	 Periksa pusar, apakah merah/ keluar nanah? Apakah
merah meluas?
•	 Periksa apakah ada luka di mulut?.
Tindakan :
•	 Jika menetap atau bertambah parah, RUJUK SEGERA.
•	 Jika membaik,
»» Untuk luka dimulut tetap atau membaik lanjutkan pengobatan
dengan 0,25% gentian violet hingga seluruhnya 5 hari..
»» Untuk mata bernanah, lanjutkan obat tetes/salep mata
sampai nanah hilang,jika tidak bernanah dan tidak merah
hentikan pengobatan dan pujilah ibu.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
34
H.	INFEKSI TELINGA
CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN ATAU MULUT
Sesudah 2 hari untuk infeksi telinga akut atau
sesudah 5 hari untuk infeksi telinga kronis.
Periksa :
•	 Lakukan penilaian ulang masalah telinga
•	 Ukur suhu tubuh anak
Tindakan :
•	 Jika ada pembengkakan yang nyeri dibelakang telinga atau demam
tingg(suhu.>38,5 C)rujuk segera
•	 Infeksi telinga akut: jika masih ada nyeri atau keluar nanah,obati
antibiotik selama 5 hari lanjutkan dengan mengeringkan telinga.
kunjungan ulang 5 hari lagi.
•	 Infeksi telinga kronis: perhatikan cara ibumengeringkan dengan
benar dan anjurkan dilanjutkan.
•	 Jika tidak ada lagi nyeri telinga atau tidak keluar nanah,pujilah ibu;
infeksi telinga akut-teruskan antibiotik oral sampai 5 hari sedangkan
infeksi telinga kronis lanjutkan tetes telinga sampai l4 hari
•	 Jika infeksi telinga berulang(3x dalam 6 bulan),RUJUK untuk penilaian
fungsi pendengaran
I.	 ANAK KURUS
ANAK KURUS
Sesudah 14
Periksa :
•	 lakukan penilaian lengkap.
•	 Tetapkan apakah berat badan menurut umur masih rendah?
•	 Lakukan penilaian cara menyusui.
•	 Lakukan penilaian ulang cara pemberian makan
Tindakan :
•	 Lakukan tindakan / pengobatan sesuai klasifikasi yang ditemukan,jika
berat badan menurut panjang/tinggi badan sudah berada>-2SD
pujilah ibu dan bangkitkan semangatnya untuk pemberian makan.
•	 .Jika berat badan menurut panjang/tinggi badan masih berada antara
– 3 SD dan -2SD: nasehati ibu untuk setiap masalah pemberian
makan yang dijumpai dan anjurkan anak kembali setiap bulan sampai
makannya membaik dan berat badan menurut tinggi/panjang badan
> - 2SD.
•	 Perhatian: Jika Anda tidak yakin akan ada perbaikan dalam cara
pemberian makan,atau berat anak terus turun,RUJUK (pikirkanTBC
atau HIV)
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
35
J.	 MASALAH PEMBERIAN MAKAN
CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN ATAU MULUT
Sesudah 5 hari untuk infeksi telinga kronis.
Tanya:
•	 Nasalah pemberian makan yang ditemukan saat kunjungan pertama
Periksa :
•	 lakukan penilaian ulang cara pemberian makan.
Tindakan :
•	 Nasehati ibu tentang pemberian makan,Jika anda menginginkan ada
perubahan maka ibu disuruh kembali 5 hari lagi.dan mendapatkan
konseling gizi.
•	 Jika anak masih kurus,kembali 4 minggu sesudah kunjungan pertama
untuk mengetahui penambahan berat badan
K.	 ANEMIA
ANEMIA
Sesudah 4 Minggu
Tindakan :
•	 Beri zat besi untuk 4 minggu berikutnya. Nasehati untuk kembali
4 minggu kemudian.
•	 Jika anak masih agak pucat sesudah 8 minggu.RUJUK untuk
pemeriksaan lebih lanjut.
•	 Jika sesudah 8 minggu,telapak tangan tidak pucat,tidak ada
pengobatan tambahan.thrush menetap dan/atau bayi tidak
mau menyusu dengan baik, kunjungan ulang 2 hari.
=
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
36
Rangkuman
	 Terimakasih anda sudah sampai rangkuman,semoga tetap semangat dalam memahami
modul ini,banyak sekali yang dibahas dan ini membutuhkan kecermatan dalam berfikir karena
banyak menyangkut penyakit balita sakit,saya yakin anda mempunyai bekal pengalaman yang
cukup beragam sehingga memudahkan anda dalam mempelajari modul ini.
Pelayanan tindak lanjut diberikan bila kunjungan pertama atau kunjungan ulang dilakukan
penilaian, klasifikasi dan pengambilan belum / tidak ada kemajuan dalam penyembuhan balita
sakit dengan waktu tertentu
	 Pelayanan tindak lanjut dibutuhkan pengawasan yang cermat dan perawatan yang baik
karena merupakan rujukan dari balita sakit yang sebelumnya sudah mendapatkan perawatan
Tenaga kesehatan khususnya bidan hendaknya menguasai pelayanan tindaklanjut secara naksimal
yang meliputi infeksi bakteri lokal, ikterus, diare dehidrasi ringan /sedang, diare tanpa dehidrasi,
berat badan rendah menurut umur, masalah pemberian ASI dan luka atau bercak dimulut.
Pesan untuk saudara jika masih diperlukan kunjungan ulang berdasarkan kunjungan pertama
atau kunjungan saat ini nasihati ibu untuk kunjungan berikutnya,nasehati ibu tentang kapan
harus kembali segera.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
37
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang paling
benar.
1.	 Bila ada tanda rubar, dalar, kalar, functio lalsa merupakan tanda:
a.	Infeksi
b.	Infeksi bakteri lahal
c.	 Kejang demam
d.	Diare dehidrasi sedang
e.	Mastitis
2.	 Menggil, kadar billirubin didalam jaringan ekstra vaskuler sehingga kulit konjungtiva,
mukosa dan alat tubuh lainnya berwarna kuning disebut:
a.	Ikterus
b.	Ikterus Neonatus
c.	 Ikterus Fisiologis
d.	Ikterus Patologis
e.	Penyakit hati
3.	 Karena frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada
anak, konsistensi encer pada fesesnya disebut:
a.	 Malabsorbsi
b.	 Diare
c.	 Dehidrasi
d.	 Renjatan
e.	 Hypoglikemik
4.	 Tanda-tanda bayi kurang ASI adalah:
a.	BB dan Panjang bayi menunjukkan perkembangan sesuai usia bayi
b.	Bayi murung, rewel-menangis
c.	 Bayi mengompol sampai 6 kali/hari
d.	Pertumbuhan motorik sesuai usia bayi
e.	BB Stabil atau naik secara bertahap
Evaluasi
Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
38
5.	 Tindakan yang dapat dilakukan agar bayi dalam minum ASI-nya lebih banyak adalah:
a.	 Puting susu kersis
b.	 Pijat bayi
c.	 Suplement bayi
d.	 Teknik & posisi menyusu benar
Buat bagan tentang 1 x pelayanan tindak lanjut sampai dengan rujuk segera. Tugas dikumpulkan
1 minggu setelah akhir pembelajaran
Tugas
Mandiri
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
39
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih satu jawabanyang saudara anggap
paling benar.
1.	 Tiga langkah dasar saat mengajari ibu cara mengobati anak adalah
a.	 Memberi penjelasan, contoh, tanpa memberi kesempatan praktek
b.	 Memberi penjelasan, contoh, serta memberi kesempatan praktek
c.	 Memberi penjelasan, tanpa contoh, serta tanpa memberi kesempatan praktek
d.	 Memberi penjelasan, tanpa contoh, menyuruh ibu mempraktekkan
2.	 Berikut praktek pemberian makan anak umur 2 tahun diberi makan hanya 3 kali sehari oleh
ibu, sebaiknya dianjurkan
a.	 Anak umur 2 tahun harus mendapat 2 kali makanan selingan selain makanan pokok 3
kali MPASI
b.	 Makan 2 kali sehari, disertai makanan selingan
c.	 Menambah pola makan lebih dari 3 kali sehari
d.	 Lebih banyak makanan selingan daripada makanan pokok
3.	 Jika ibu memberi susu kepada bayi menggunakan botol, maka tindakan yang dilakukan adalah
a.	Nasihati ibu mengganti botol dengan cangkir/mangkuk/gelas
b.	Dukung ibu untuk tetap menggunakan botol
c.	Motivasi ibu untuk menggunakan susu formula
d.	Anjurkan ibu untuk membersihkan botol secara rutin
4.	 Ketentuan dalam mengobati infeksi mata dengan salep tetrasiklin adalah
a.	Diperbolehkan untuk menggunakan salep mata yang lain
b.	Membersihkan kedua mata cukup 2 kali sehari
c.	Obati kedua mata sampai kemerahan hilang
d.	Diperbolehkan untuk member sesuatu di mata
Evaluasi
Akhir
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
40
5.	 Penatalaksanaan pada diare tanpa dehidrasi adalah
a.	 Anak diperbolehkan pulang, ibu perlu dinasihati tentang cara memberi cairan tambahan
di rumah (Rencana Terapi A)
b.	 Anak dirawat di rumah sakit
c.	 Menggunakan rencana terapi B
d.	 Menggunakan rencana terapi C
6.	 Kunjungan ulang pada anak dengan pneumonia adalah
a.	 7 hari
b.	3 hari
c.	5 hari
d.	2 hari
7.	 Nasihat yang diberikan kepada ibu jika anak batuk, bukan pneumonia kembali jika muncul
tanda/ gejala
a.	Nafas cepat
b.	Mengeluarkan lendir
c.	Nyeri ulu hati
d.	demam
8.	 Nasihat yang diberikan kepada ibu jika anak diare, kembali jika muncul tanda/ gejala
a.	Perdarahan
b.	Malas minum
c.	Sukar bernafas
d.	Nyeri ulu hati
9.	 Kunjungan ulang pada anak dengan masalah pemberian makan adalah
a.	3 hari
b.	2 hari
c.	5 hari
d.	7 hari
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
41
10.	Anjuran makan untuk bayi sehat maupun sakit usia 9-12 bulan adalah
a.	Porsi cukup, dengan takaran sbb: 9 bulan- 3 x 9 sdm peres
b.	Porsi cukup, dengan takaran sbb: 10 bulan- 2 x 9 sdm peres
c.	Porsi cukup, dengan takaran sbb: 9 bulan- 2 x 9 sdm peres
d.	Porsi cukup, dengan takaran sbb: 11 bulan- 3 x 9 sdm peres
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
42
	 SELAMAT Saudara telah menyeleseikan modul 3 dengan baik semoga Saudara telah memiliki
pemahaman tentang konseling dan pemberian tindak lanjut pada MTBS umur 2 bulan sampai
5 tahun.
	 Kami berharap Saudara termotivasi secara maksimal dalam mengembangkan kemampuan
Saudara dalam memberikan pelayanan balita sakit dengan menggunakan pendekatan MTBS
di pelayanan tingkat dasar,Ingatlah selalu dalam pemberian konseling dan pemberian tindak
lanjut dapat mengakibatkan resiko sakit dan harus segera dirujuk.
Sebagai bidan tugas untuk Saudara sangatlah mulia, pengalaman dan konsep ilmu yang Saudara
miliki dapat mengembangkan modul ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu mengiringi
keberhasilan Saudara. Amin
Penutup
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
43
Daftar
Pustaka
Asuh Kerjasama Depkes RI-Path-IDAI-Usaid 2003, Manajemen Terpadu Bayi Muda, Buku 2
Depkes RI, 2006. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
Depkes RI, 2003. Pemantauan Pertumbuhan Balita
Depkes RI, 2007. Manajemen BBLR untuk Bidan
Depkes RI, 2008. Manajemen Terpad Balita Sakit
Depkes RI, 2008. Manajemen Terpad Balita Muda
http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1keperawatan/206312038/bab2.pdf
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
44
Kunci Jawaban
Kegiatan Belajar 1
NOMOR SOAL JAWABAN
1. B
2.
3. C
4. C
5. A
Kunci Jawaban
Kegiatan Belajar 2
NOMOR SOAL JAWABAN
1. A
2. A
3. B
4. B
5. B
Tugas Mandiri
1.	 Infeksi Bakteri Lokal
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
45
2. Ikterus
3. Diare
4. Berat badan renda
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
46
5. Masalah pemberian ASI
6. Luka atau bercak putih
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
47
Kunci Jawaban
Evaluasi Akhir
NOMOR SOAL JAWABAN
1. B
2. A
3. A
4. C
5. A
6 D
7 A
8 B
9 C
10 A
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
48
Daftar
Gambar
Cover
h t t p : / / w w w . s t i k e s - a i s y i y a h -
j o g j a . a c . i d / r e s o u r c e / d o c / p a g e /
image/148225052012-0605431633.jpg
Konsultasi dengan bidan http://www.polibara.ac.id/wp-content/
uploads/2014/02/f.jpg
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
49
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS)
2015

Contenu connexe

Tendances

Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...
Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...
Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...pjj_kemenkes
 
Perawatan luka dalam praktek kebidanan
Perawatan luka dalam praktek kebidananPerawatan luka dalam praktek kebidanan
Perawatan luka dalam praktek kebidananGita Kostania
 
presentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaspresentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaswayan suarni Quetz
 
Kb 2 resiko dini komplikasi kebidanan
Kb 2 resiko dini komplikasi kebidananKb 2 resiko dini komplikasi kebidanan
Kb 2 resiko dini komplikasi kebidananpjj_kemenkes
 
Filosofi Kebidanan
Filosofi KebidananFilosofi Kebidanan
Filosofi Kebidananbettycan33
 
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam KebidananTeknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidananpjj_kemenkes
 
etika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamil
etika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamiletika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamil
etika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamilLudse Intan
 
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...pjj_kemenkes
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIpjj_kemenkes
 
Kebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iii
Kebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iiiKebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iii
Kebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iiihesti kusdianingrum
 
Powerpoint Perawatan Perineum Pada Ibu Nifas-Rosita (Stikes Muhammadiyah Kudus)
Powerpoint Perawatan Perineum Pada Ibu Nifas-Rosita (Stikes Muhammadiyah Kudus)Powerpoint Perawatan Perineum Pada Ibu Nifas-Rosita (Stikes Muhammadiyah Kudus)
Powerpoint Perawatan Perineum Pada Ibu Nifas-Rosita (Stikes Muhammadiyah Kudus)rosita
 
Komunikasi & konseling dalam praktik kebidanan
Komunikasi & konseling dalam praktik kebidananKomunikasi & konseling dalam praktik kebidanan
Komunikasi & konseling dalam praktik kebidananeQhy
 
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasAsuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasintan kurniawati
 
Menentukan Diagnosa Kebidanan
Menentukan Diagnosa KebidananMenentukan Diagnosa Kebidanan
Menentukan Diagnosa Kebidananpjj_kemenkes
 
KB 3 Identifikasi Gangguan Psikologis dalam Kebidanan dan Penatalaksanaannya
KB 3 Identifikasi Gangguan Psikologis dalam Kebidanan dan PenatalaksanaannyaKB 3 Identifikasi Gangguan Psikologis dalam Kebidanan dan Penatalaksanaannya
KB 3 Identifikasi Gangguan Psikologis dalam Kebidanan dan Penatalaksanaannyapjj_kemenkes
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1AjEn9
 
Manajemen kala I
Manajemen kala IManajemen kala I
Manajemen kala Icahyatoshi
 
RUANG LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN
RUANG LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN RUANG LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN
RUANG LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN Erlina Wati
 
Promosi Kesehatan (Upaya Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan (Promosi...
Promosi Kesehatan (Upaya Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan (Promosi...Promosi Kesehatan (Upaya Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan (Promosi...
Promosi Kesehatan (Upaya Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan (Promosi...Febrian Dini
 

Tendances (20)

Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...
Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...
Modul 1 kb 3 asuhan antenatal, intranatal, postnatal, kontrasepsi, lansia di ...
 
Perawatan luka dalam praktek kebidanan
Perawatan luka dalam praktek kebidananPerawatan luka dalam praktek kebidanan
Perawatan luka dalam praktek kebidanan
 
presentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaspresentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifas
 
Kb 2 resiko dini komplikasi kebidanan
Kb 2 resiko dini komplikasi kebidananKb 2 resiko dini komplikasi kebidanan
Kb 2 resiko dini komplikasi kebidanan
 
Filosofi Kebidanan
Filosofi KebidananFilosofi Kebidanan
Filosofi Kebidanan
 
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam KebidananTeknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
 
etika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamil
etika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamiletika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamil
etika bidan dalam melakukuna asuhan pada ibu hamil
 
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
 
kebutuhan ibu kala III
kebutuhan ibu kala IIIkebutuhan ibu kala III
kebutuhan ibu kala III
 
Kebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iii
Kebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iiiKebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iii
Kebutuhan psikologi ibu hamil pada trimester i,ii,dan iii
 
Powerpoint Perawatan Perineum Pada Ibu Nifas-Rosita (Stikes Muhammadiyah Kudus)
Powerpoint Perawatan Perineum Pada Ibu Nifas-Rosita (Stikes Muhammadiyah Kudus)Powerpoint Perawatan Perineum Pada Ibu Nifas-Rosita (Stikes Muhammadiyah Kudus)
Powerpoint Perawatan Perineum Pada Ibu Nifas-Rosita (Stikes Muhammadiyah Kudus)
 
Komunikasi & konseling dalam praktik kebidanan
Komunikasi & konseling dalam praktik kebidananKomunikasi & konseling dalam praktik kebidanan
Komunikasi & konseling dalam praktik kebidanan
 
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasAsuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
 
Menentukan Diagnosa Kebidanan
Menentukan Diagnosa KebidananMenentukan Diagnosa Kebidanan
Menentukan Diagnosa Kebidanan
 
KB 3 Identifikasi Gangguan Psikologis dalam Kebidanan dan Penatalaksanaannya
KB 3 Identifikasi Gangguan Psikologis dalam Kebidanan dan PenatalaksanaannyaKB 3 Identifikasi Gangguan Psikologis dalam Kebidanan dan Penatalaksanaannya
KB 3 Identifikasi Gangguan Psikologis dalam Kebidanan dan Penatalaksanaannya
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
 
Manajemen kala I
Manajemen kala IManajemen kala I
Manajemen kala I
 
RUANG LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN
RUANG LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN RUANG LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN
RUANG LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN
 
Promosi Kesehatan (Upaya Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan (Promosi...
Promosi Kesehatan (Upaya Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan (Promosi...Promosi Kesehatan (Upaya Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan (Promosi...
Promosi Kesehatan (Upaya Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan (Promosi...
 

En vedette

Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 

En vedette (8)

Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Mtbs
MtbsMtbs
Mtbs
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 

Similaire à Berikut beberapa poin penting dari uraian materi konseling bagi ibu dalam manajemen terpadu balita sakit:1. Konseling merupakan upaya pemberian bantuan dari konselor kepada klien untuk membantu tumbuh ke arah yang diinginkan, memecahkan masalah, dan menghadapi krisis. 2. Konseling tidak dapat dipisahkan dari bimbingan karena keduanya saling terkait. Konseling lebih berfokus pada masalah

Kb 1 konseling bagi ibu
Kb 1 konseling bagi ibuKb 1 konseling bagi ibu
Kb 1 konseling bagi ibupjj_kemenkes
 
KB 3 Asuhan Kebidanan pada Gangguan Sistem Reproduksi
KB 3 Asuhan Kebidanan pada Gangguan Sistem ReproduksiKB 3 Asuhan Kebidanan pada Gangguan Sistem Reproduksi
KB 3 Asuhan Kebidanan pada Gangguan Sistem Reproduksipjj_kemenkes
 
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbmModul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbmpjj_kemenkes
 
3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitas3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitaspjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahunKb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahunpjj_kemenkes
 
Modul 4 kb 4 dokumentasi
Modul 4 kb 4 dokumentasiModul 4 kb 4 dokumentasi
Modul 4 kb 4 dokumentasipjj_kemenkes
 
Kb 3 family centered care
Kb 3 family centered careKb 3 family centered care
Kb 3 family centered carepjj_kemenkes
 
Kb 1 masalah yang dihadapi dan tanda bahaya umum
Kb 1 masalah yang dihadapi dan tanda bahaya umumKb 1 masalah yang dihadapi dan tanda bahaya umum
Kb 1 masalah yang dihadapi dan tanda bahaya umumpjj_kemenkes
 
Kb3 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb3 konsep dasar asuhan kehamilanKb3 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb3 konsep dasar asuhan kehamilanpjj_kemenkes
 
M4 konsep dasar asuhan kehamilan kb3
M4 konsep dasar asuhan kehamilan   kb3M4 konsep dasar asuhan kehamilan   kb3
M4 konsep dasar asuhan kehamilan kb3pjj_kemenkes
 
Kb 2 mtbs praktik 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 2 mtbs praktik 2 bulan sampai 5 tahunKb 2 mtbs praktik 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 2 mtbs praktik 2 bulan sampai 5 tahunpjj_kemenkes
 
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)pjj_kemenkes
 
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus RemajaKB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remajapjj_kemenkes
 
Modul 4 kb 2 kelas ibu, buku kia dan stiker p4 k
Modul 4 kb 2 kelas ibu, buku kia dan stiker p4 kModul 4 kb 2 kelas ibu, buku kia dan stiker p4 k
Modul 4 kb 2 kelas ibu, buku kia dan stiker p4 kpjj_kemenkes
 
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatal
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatalKb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatal
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatalpjj_kemenkes
 
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan ReproduksiKB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksipjj_kemenkes
 
Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...
Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...
Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...pjj_kemenkes
 
Kb 1 perspektif keperawatan anak
Kb 1 perspektif keperawatan anakKb 1 perspektif keperawatan anak
Kb 1 perspektif keperawatan anakpjj_kemenkes
 

Similaire à Berikut beberapa poin penting dari uraian materi konseling bagi ibu dalam manajemen terpadu balita sakit:1. Konseling merupakan upaya pemberian bantuan dari konselor kepada klien untuk membantu tumbuh ke arah yang diinginkan, memecahkan masalah, dan menghadapi krisis. 2. Konseling tidak dapat dipisahkan dari bimbingan karena keduanya saling terkait. Konseling lebih berfokus pada masalah (20)

Kb 1 konseling bagi ibu
Kb 1 konseling bagi ibuKb 1 konseling bagi ibu
Kb 1 konseling bagi ibu
 
KB 3 Asuhan Kebidanan pada Gangguan Sistem Reproduksi
KB 3 Asuhan Kebidanan pada Gangguan Sistem ReproduksiKB 3 Asuhan Kebidanan pada Gangguan Sistem Reproduksi
KB 3 Asuhan Kebidanan pada Gangguan Sistem Reproduksi
 
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbmModul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
 
3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitas3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitas
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahunKb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
 
Modul 4 kb 4 dokumentasi
Modul 4 kb 4 dokumentasiModul 4 kb 4 dokumentasi
Modul 4 kb 4 dokumentasi
 
Kb 3 family centered care
Kb 3 family centered careKb 3 family centered care
Kb 3 family centered care
 
Modul 4 kb 2
Modul 4   kb 2Modul 4   kb 2
Modul 4 kb 2
 
Kb 1 masalah yang dihadapi dan tanda bahaya umum
Kb 1 masalah yang dihadapi dan tanda bahaya umumKb 1 masalah yang dihadapi dan tanda bahaya umum
Kb 1 masalah yang dihadapi dan tanda bahaya umum
 
Kb3 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb3 konsep dasar asuhan kehamilanKb3 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb3 konsep dasar asuhan kehamilan
 
M4 konsep dasar asuhan kehamilan kb3
M4 konsep dasar asuhan kehamilan   kb3M4 konsep dasar asuhan kehamilan   kb3
M4 konsep dasar asuhan kehamilan kb3
 
Kb 2 mtbs praktik 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 2 mtbs praktik 2 bulan sampai 5 tahunKb 2 mtbs praktik 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 2 mtbs praktik 2 bulan sampai 5 tahun
 
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
 
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus RemajaKB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
 
Modul 4 kb 2 kelas ibu, buku kia dan stiker p4 k
Modul 4 kb 2 kelas ibu, buku kia dan stiker p4 kModul 4 kb 2 kelas ibu, buku kia dan stiker p4 k
Modul 4 kb 2 kelas ibu, buku kia dan stiker p4 k
 
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatal
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatalKb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatal
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatal
 
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan ReproduksiKB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
 
Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...
Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...
Modul 2 kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan dan tanda bahaya...
 
Kb 1 perspektif keperawatan anak
Kb 1 perspektif keperawatan anakKb 1 perspektif keperawatan anak
Kb 1 perspektif keperawatan anak
 

Plus de pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakpjj_kemenkes
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiiKeperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiipjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan iiKeperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan iipjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan ivKeperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan ivpjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan iKeperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan ipjj_kemenkes
 
Modul 3 pengelolaan usaha ii
Modul 3 pengelolaan usaha iiModul 3 pengelolaan usaha ii
Modul 3 pengelolaan usaha iipjj_kemenkes
 
Modul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha iModul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha ipjj_kemenkes
 
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iiiModul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iiipjj_kemenkes
 
Modul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahanModul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahanpjj_kemenkes
 

Plus de pjj_kemenkes (20)

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatan
 
Keperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiiKeperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iii
 
Keperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan iiKeperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan ii
 
Keperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan ivKeperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan iv
 
Keperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan iKeperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan i
 
Modul 3 pengelolaan usaha ii
Modul 3 pengelolaan usaha iiModul 3 pengelolaan usaha ii
Modul 3 pengelolaan usaha ii
 
Modul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha iModul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha i
 
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iiiModul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
 
Modul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahanModul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahan
 

Dernier

KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxghinaalmiranurdiani
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptRaniNarti
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatan
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatanReferat kanker kolorektal farmakologi kesehatan
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatanFATIM77
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptPPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptTriUmiana1
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxUswaTulFajri
 
Jenis ubat batuk kahak dan batuk kering di Farmasi.pdf
Jenis ubat batuk kahak dan batuk kering di Farmasi.pdfJenis ubat batuk kahak dan batuk kering di Farmasi.pdf
Jenis ubat batuk kahak dan batuk kering di Farmasi.pdfnuralieza
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFRisaFatmasari
 
ALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptx
ALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptxALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptx
ALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptxMelianaFatmawati
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 

Dernier (14)

KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatan
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatanReferat kanker kolorektal farmakologi kesehatan
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatan
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptPPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
 
Jenis ubat batuk kahak dan batuk kering di Farmasi.pdf
Jenis ubat batuk kahak dan batuk kering di Farmasi.pdfJenis ubat batuk kahak dan batuk kering di Farmasi.pdf
Jenis ubat batuk kahak dan batuk kering di Farmasi.pdf
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
 
ALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptx
ALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptxALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptx
ALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptx
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 

Berikut beberapa poin penting dari uraian materi konseling bagi ibu dalam manajemen terpadu balita sakit:1. Konseling merupakan upaya pemberian bantuan dari konselor kepada klien untuk membantu tumbuh ke arah yang diinginkan, memecahkan masalah, dan menghadapi krisis. 2. Konseling tidak dapat dipisahkan dari bimbingan karena keduanya saling terkait. Konseling lebih berfokus pada masalah

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 1 Manajemen Terpadu Balita Sakit MODUL Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 DWI ESTUNING RAHAYU SUGIJATI Australia Indonesia Partnership for Health System Strengthening (AIPHSS) SEMESTER 7 KONSELING BAGI IBU DAN PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan i Segala puji bagi Alloh,Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga penyusunan modul 3 ini dapat terseleseikan dengan baik. Modul 3 berjudul “KONSELING BAGI IBU DAN PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT” disusun dengan tujuan untuk media pembelajaran program studi D III kebidanan khususnya bagi mahasiswapendidikanjarakjauhdengan latar belakang DI kebidanan pada daerah perbatasan atau kepulauan. Modul 3 ini dapat terseleseikan dengan baik berkat dukungan dari berbagai pihak,untuk itu pada kesempatan ini ,kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat: 1. Ibu menteri kesehatan republik Indonesia 2. Kabadan ppsdm kemnkes Republik Indonesia 3. Kepala Pusdiklatnakes Kemenkes Republik Indonesia 4. AUSAID 5. Fasilitator 6. Berbagai pihak yang mendukung modul ini. Kamimengharapkanmasukandan saran demi perbaikan modul 3 sehingga dapat membantu saudara-saudara kita di perbatasan dan kepulauan, untuk itu kami mengucapkan terima kasih. Kata Pengantar Tim Penyusun Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan
  • 3. ii Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Kata Pengantar i Dafta Isi ii Kegiatan Belajar 1 Konseling Bagi Ibu 4 Kegiatan Belajar 2 Pemberian Pelayanan Tindak Lanjut 27 Evaluasi AKhir 39 Daftar Gambar 48
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 1 Pendahuluan Modul 3 mempelajari tentang konseling dan pemberian tindak lanjut pada MTBS yang berkaitan dengan modul l dan 2, sehingga hendaknyaAnda memahamimodulsebelumnya. Padamodul3akanmenjelaskandanmemberi kesempatan kepada Anda untuk Manajemen Terpadu Bayi Sakit (MTBS) perlu diberikan konseling pada ibu karena dapat dimaknakan sebagai pemberian penerangan,informasi atau nasehat pada pihak lain yang dimaksud disini adalah tenaga kesehatan khususnya bidan dapat memberikan konseling pada ibu karena dapat membantu mengatasi konflik, hambatan dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan balita sakit,juga pemberian tindak lanjut Konseling bagi ibu akan membahas tentang persiapan penerapan konseling MTBS & penerapan konseling MTBS yang membahas tentang ketrampilan komunikasi, mengajari ibu tentang memberikan obat oral dirumah, infeksi lokal dirumah, pemberian cairan serta penilaian terhadap ASI dan makanan anak juga menasehati ibu tentang menggunakan kartu sehat,pemberian cairan selama anak sakit juga kembali ke petugas kesehatan sebagai alat kesehatan. Pemberian tindak lanjut merupakan pemberian layanan kelanjutan dari penilaian ,klasifikasi serta pengobatan pada umur 2bulan sampai 5 tahun Pada modul ini terdapat 2 kegiatan belajar disusun dengan urutan sebagai berikut: Kegiatan mengajar l: Persiapan dan penerapan konseling MTBS Kegiatan mengajar 2:Pemberian pelayanan tidak lanjut Setelah Andamempelajarimodul3ini,diharapkan mampu melakukan konseling setelah dilakukan tindakan/pengobatan pada modul l,2 serta mampu melaksanakan pemberian tindak lanjut pada bayi 2 bulan sampai 5 tahun. Modul ini akan menjelaskan dan memberi kesempatan kepada Anda bagaimana memberikan konseling pada ibu untuk membantu mengatasi konflik, hambatan dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan balita sakit,juga pemberian tindak lanjut “
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 2 Relevansi Tujuan dari manajemen terpadu balita sakit dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian yang terkait dengan penyebab utama penyakit balita untuk itu anda harus mampu memberikan konseling MTBS pada ibu dengan menggunakan ketrampilan komunikasi yang baik sehingga informasi tentang balita sakit bisa dimengerti oleh ibu balita sakit selanjutnya dapat melaksanakan pemberian pelayanan tindak lanjut secara benar.saya percaya anda dapat melaksanakan dengan baik. Konseling MTBS pada ibu terkait pada mata kuliah BD 304 Asuhan Kebidanan Neonatus,Bayi Balita dan Anak pra sekolah. Selain itu juga Bd 202 mata kuliah komunikasi dalam praktik kebidanan pada pokok bahasan komunikasi inter personal dan konseling dalam lingkup praktik kebidanan Untuk memudahkan Saudara mengikuti proses pembelajaran dalam modul 3 ini,maka akan lebih mudah anda mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut : 1. Saudara Pelajari secara berurutan kegiatan belajar l dan 2 2. Baca dengan seksama materi yang disampaikan dalam modul ini 3. Saudara kerjakan latihan-latihan/tugas-tugas terkait dengan materi yang dibahas dan diskusikan dengan fasilitator/ tutor pada saat kegiatan tatap muka. 4. Buat ringkasan dari materi yang dibahas untuk memudahkan anda dalam mengingat. 5. Kerjakan evaluasi proses pembelajaran untuk setiap materi yang dibahas dan cocokkan jawaban anda dengan teori yang sudah dipelajari. 6. Jika Saudara mengalami kesulitan diskusikan dengan teman dan konsultasikan pada fasilitator. 7. Keberhasilan Anda dalam proses pembelajaran tergantung dari kesungguhan Anda mengikuti modul ini .Untuk itu belajarlah dan berlatih secara mandiri/kelompok dengan teman sejawat Anda. Besar harapan kami pada Anda untuk dapat mengikuti seluruh kegiatan mengajar dengan baik. Selamat belajar Semoga mendapat kemudahan dari Tuhan Yang Maha Esa dalam memahami Petunjuk Belajar
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 3 modul ini untuk bekal di masyarakat. amin PETUNJUK BAGI DOSEN/FASILITATOR 1. Pahami capaian dalam modul 3 ini 2. Beri motivasi pada peserta didik untuk membaca secara seksama materi yang disampaikan dan berikan penjelasan dalam hal-hal yang dianggap sulit. 3. Identifikasi kesulitan pada peserta didik dan mintalah berdiskusi dalam kelompok serta berikan kesimpulan. 4. Berikan motivasi pada peserta didik untuk melakukan evaluasi pembelajaran,dibahas dan mendiskusikan dengan teman sejawat. 5. Bersama-sama dengan peserta didik lakukan penilaian terhadap yang dicapai. Gambar : Konsultasi dengan bidan
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 4 Diharapkan selesai pembelajaran anda dapat melaksanakan konseling bagi ibu Saudara dapat melaksanakan konseling bagi ibu : 1. Menggunakan ketrampilan komunikasi yang baik. 2. Mengajari ibu cara memberikan makanan. 3. Melakukan penilaianpemberian cairan. 4. Melakukan konseling kapan harus kembali 5. Menasehati ibu tentang kesehatanya sendiri 6. Menasehati ibu tentang penggunaan kelambu untuk pencegahan malaria Konseling bagi ibu dalam manajemen terpadu balita sakit : 1. Ketrampilan komunikasi 2. Cara memberikan makanan 3. Cara penilaian pemberian cairan 4. Kapan harus kembali 5. Menasehati ibu tentang kesehatannya sendiri 6. Menasehati ibu tentang penggunaan kelambu untuk pencegahan malaria.’ Kegiatan Belajar 1 Konseling Bagi Ibu Tujuan Pembelajaran Tujuan Khusus Pokok - Pokok Materi
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 5 Uraian Materi Kali ini Anda akan kami ajak mempelajari suatu manajemen untuk balita sakit yang datang dipelayanan kesehatan,dilaksanakan secara terpadu setelah dilakukan penilaian,klasifikasi danpengobatansehinggapelaksanaankonseling dan pemberian pelayanan tindak lanjut tepat pada sasaran sehingga balita sembuh. Harus Anda pahami terlebih dahulu bahwa konseling merupakan sebuah upaya pemberian bantuan dari seorang konselor kepada klien, bantuan di sini dalam pengertian sebagai upaya membantu orang lain agar ia mampu tumbuh ke arah yang dipilihnya sendiri, mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dan mampu menghadapi krisis-krisis yang dialami dalam kehidupannya Pengertian konseling tidak dapat dipisahkan denganbimbingankarenakeduanyamerupakan sebuah keterkaitan. Muhamad Surya mengungkapkan bahwa konseling merupakan bagian inti dari kegiatan bimbingan secara keseluruhan dan lebih berkenaan dengan masalah individu secara Pribadi. Pemberian konseling menjadi unggulan dan sekaligus pembeda dari alur pelayanan sebelum MTBS. Keunggulan pada Materi yang Anda pelajari ini meliputi menilai cara pemberian makan pada anak,anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit, menasehati ibu tentang masalah pemberian makan,meningkatkan pemberian cairan selama anak sakit,kapan balita harus kembali dan menasehati ibu tentang kesehatannya sendiri,penggunaan kelambu untuk pencegahan malaria. Dengan pemberian konseling diharapkan pengantar atau ibu pasien mengerti penyakit yang diderita,cara penanganan anak di rumah, Magister Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan memperhatikan perkembangan penyakit anaknya sehingga mampu mengenali kapan harus segera membawa anaknya ke petugas kesehatan serta diharapkan memperhatikan tumbuh kembang anak dengan cara memberikan makanan sesuai umurnya. Kali ini Anda akan kami ajak mempelajari suatu manajemen untuk balita sakit yang datang dipelayanan kesehatan,dilaksanakan secara terpadu setelah dilakukan penilaian,klasifikasi dan pengobatan sehingga pelaksanaan konseling dan pemberian pelayanan tindak lanjut tepat pada sasaran sehingga balita sembuh. “ “
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 6 Semua pesan tersebut tercermin dalam Kartu Nasihat Ibu (KNI) yang biasanya diberikan setelah ibu atau pengantar balita sakit mendapatkan konseling. Para petugas di pelayanan primer berada pada posisi yang unik yang dihadapkan pada kompleksnya perawatan anak dan perlunya fasilitasi komunikasi secara individual yang melibatkan kasus mereka. Perlu Saudara pahami bahwa melayani anak bagi para petugas adalah merupakan anugerah sekaligus tantangan yang unik karena dihadapkan keterkaitan antara pengaruh lingkungan dan faktor intrinsik pada diri anak untuk ditelaah faktanya dari aspek kesehatan dan tumbuh-kembangannya. Salah satu metode yang dikembangkan untuk perawatan anak yaitu Integrated Management of Childhood Illness (IMCI) atau di Indonesia dikenal dengan MTBS, adalah program intervensi dalam penanganan anak terutama balita yang menggunakan suatu algoritme, sehingga dapat mengklasifikasikan penyakit yang dialami oleh balita, melakukan rujukan secara cepat apabila diperlukan, melakukan penilaian status gizi dan memberikan imunisasi kepada balita yang membutuhkan. Selain itu ibu balita juga diberi konseling tatacara memberi obat di rumah, pemberian nasihat mengenai makanan yang seharusnya diberikan dan memberitahu kapan harus kembali (kunjungan ulang) atau segera kembali untuk mendapatkan pelayanan tindak lanjut. Petugas kesehatan akan mempraktikkan tugas konseling ini antara lain : a. Menggunakan keterampilan komunikasi yang baik 1. Mengajari ibu cara memberikan obat oral dirumah 2. Mengajari ibu cara mengobati infeksi lokal di rumah 3. Mengajari ibu cara pemberian cairan di rumah 4. Melakukan penilaian pemberian ASI dan makanan anak 5. Menentukan masalah pemberian ASI dan makanan anak 6. Konseling bagi ibu tentang masalah pemberian ASI dan makanan b. Menasehati ibu tentang : 1. Kapan kembali untuk kunjungan ulang 2. Kapan kembali segera untuk perawatan lebih lanjut 3. Kapan kembali untuk imunisasi dan pemberian vitamin A 4. Kesehatannya sendiri
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 7 Menentukan prioritas nasehat. Pada tiap akhir kunjungan, petugas akan menjelaskan kapan harus kunjungan ulang. Kadang seorang anak membutuhkan tindak lanjut untuk lebih dari satu masalah. Pada kasus seperti ini, ibu diberitahu kapan waktu terpendek dan pasti ibu harus kembali. Dan dijelaskan juga kemungkinan anak harus kembali lebih awal jika masalah seperti demam menetap. Dibawah ini akan disampaikan jenis konseling apa saja yang ada dalam MTBS,coba Anda pelajari tentang: A. MENGGUNAKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI YANG BAIK Ketrampilan komunikasi sangat dibutuhkan oleh Anda,untuk itu tugas Anda mempersiapkan bahan konseling yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan pembelajaran.Selamat berlatih. Pengobatan di klinik, perlu dilanjutkan di rumah. Keberhasilan pengobatan di rumah tergantung keterampilan komunikasi saudara dengan ibu penderita. Ibu perlu mengetahui cara memberi obat dan mengerti tentang pentingnya pengobatan bagi anak. Komunikasi yang baik sangat penting ketika saudara mengajari ibu cara memberi obat di rumah. Tanya dan dengar à Ajukan pertanyaan dan dengarkan jawaban ibu dengan seksama. Saudara akan mengetahui apa saja yang telah dilakukan dengan benar dan apa yang masih perlu diubah. Puji à Jika ibu telah bertindak benar. Nasihati à Batasi nasihat kepada ibu untuk hal yang benar-benar tepat. Gunakan bahasa yang dimengerti ibu. Cek pemahaman à Ajukan pertanyaan untuk mengetahui apa yang telah dipahami ibu dan apa yang perlu dijelaskan lebih lanjut. Hindari pertanyaan yang jawabannya “ya” atau “tidak” 1. MENASIHATI IBU CARA PENGOBATAN DI RUMAH Saudara memberikan nasihat kepada ibu cara melakukan pengobatan di rumah. Pada waktu Saudara mengajari ibu cara mengobati anak, gunakan 3 langkah dasar mengajar :
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 8 1. Memberi penjelasan 2. Memberi contoh 3. Memberi kesempatan praktek a. MEMBERI PENJELASAN. Jelaskan cara melakukan suatu tugas, seperti : 1). Memberi salep mata. 2). Mengeringkan telinga. 3). Mengobati luka di mulut. 4). Menyiapkan larutan oralit atau. 5). Melegakan tenggorokan. b. MEMBERI CONTOH : Beri contoh untuk melakukan tugas tertentu, seperti: 1). Cara memegang anak pada waktu akan diberi salep mata. 2). ·Cara menyiapkan sumbu untuk mengeringkan telinga. 3). ·Cara mencampur satu bungkus oralit dengan air dalam jumlah yang benar. 4). ·Cara membubuhi gentian violet di mulut anak. 5). ·Cara melegakan tenggorokan dengan bahan/obat yang aman dan dapat dibuat sendiri di rumah. c. MEMBERI KESEMPATAN IBU PRAKTEK : Ibu diminta mengerjakan suatu tugas di hadapan Saudara, seperti : 1). Membubuhkan salep pada mata anak. 2). Mencampur/melarutkan oralit. 3). Memberikan dosis pertama antibiotik. d. WAKTU MENGAJARI IBU: 1). Gunakan bahasa dan kata-kata yang dimengerti ibu. 2). Saat peragaan, gunakan alat bantu yang sudah dikenal, misalnya gelas untuk melarutkan oralit.
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 9 3). Beri umpan-balik pada waktu praktek. Puji ibu bila mengerjakan tugas dengan baik dan perbaiki saat itu juga jika ibu membuat kesalahan. 4). Perbanyak praktek bila keadaan memungkinkan. 5). Ciptakan suasana yang menyenangkan sehingga ibu mau bertanya. 6). Jawab semua pertanyaan yang diajukan. 2. MENGECEK PEMAHAMAN IBU Setelah Saudara mengajari ibu cara pengobatan di rumah, tentu Saudara ingin mengetahui pemahaman ibu tentang cara pengobatan yang benar. Bagian terpenting dari komunikasi adalah pertanyaan untuk mengecek pemahaman ibu. Pertanyaan tersebut harus sedemikian rupa sehingga jawabannya tidak hanya “ya” atau “tidak”. Pertanyaan yang baik harus dapat mencakup: apa, mengapa, bagaimana, kapan atau berapa banyak ibu memberi obat. Dari jawaban ibu, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ibu paham tentang pengobatan. Jika ibu tak dapat menjawab dengan benar, Saudara menerangkannya sekali lagi dengan lebih jelas. Contoh : Saudara mengajari ibu cara memberi antibiotik. Kemudian tanyakan: “Tahukah ibu cara memberi obat pada anak ibu?” Jawaban ibu mungkin “ya”, walaupun ibu tidak mengerti. Ibu mungkin malu mengakui bahwa ia tidak mengerti. Contoh pertanyaan yang baik seperti : “Kapan ibu memberi obat pada anak ibu?” “Berapa banyak obat/tablet yang akan ibu berikan?” “Untuk berapa lama (hari) obat itu diberikan?” Setelah mengajukan pertanyaan, beri ibu waktu untuk berpikir dan menyiapkan jawabannya. Jangan saudara jawab sendiri. Jangan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Berikut ini contoh pertanyaan untuk mengecek pemahaman ibu. PERTANYAAN YANG BAIK PERTANYAAN YANG KURANG BAIK Bagaimana cara ibu menyiapkan larutan oralit? Dapatkah membuat larutan oralit?
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 10 Bantu ibu memecahkan masalahnya dan berikan tanggapan Saudara tentang keberatan ibu. Sebagai contoh : Jika Saudara bertanya : “Kapan ibu membubuhkan salep pada mata anak ibu?” Ibu mungkin menjawab : Bahwa ia tidak berada di rumah pada waktu siang hari. Ibu hanya bisa memberi pengobatan pada waktu sore dan malam hari. Jika Saudara bertanya: “Bagaimana cara ibu melegakan tenggorokan anak di rumah?” Ibu mungkin menjawab : Ia tidak menyukai cara melegakan tenggorokan seperti yang Saudara anjurkan. Ibu lebih senang anaknya mendapat suntikan atau mendapat tablet. Yakinkan ibu bahwa bahan-bahan pelega tenggorokan lebih baik dibanding obat. Jelaskan dengan sebaik-baiknya. Ibu diminta menerangkan alasan penggunaan bahan pelega tenggorokan kepada anggota keluarga lainnya. PADA SAAT MENGECEK PEMAHAMAN IBU : • Gunakan pertanyaan yang mengharuskan ibu menerangkan apa, bagaimana, seberapa banyak, berapa jumlahnya, kapan atau mengapa. • Jangan gunakan pertanyaan yang memungkinkan ibu menjawab “ya” atau “tidak” • Beri waktu bagi ibu menyiapkan jawaban. • Puji ibu bila jawabannya benar. • Bila perlu, beri tambahan penjelasan, contoh dan praktek. 3. Menasihati Ibu Cara pemberian pengobatan Di Rumah Pada waktu Saudara mengajari ibu mengobati anak, gunakan 3 langkah dasar mengajar : 1. Memberi penjelasan 2. Memberi contoh 3. Memberi kesempatan praktek B. CARA PENILAIAN MAKANAN ANAK 1. Menilai cara pemberian makan anak Tanyakan tentang cara pemberian makan anak.Bandingkan jawaban ibu dengan ANJURAN MAKAN UNTUK ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT. Tanyakan:
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 11 1). Apakah ibu menyusui anak ini? Berapa kali sehari dan bagaimana malam hari? 2). Apakah anak selain ASI mendapatkan makanan/minuman lain? Berapa kali sehari,jenis,alat yang digunakan? JIKA ANAK KURUS: 1). Berapa banyak makanan/minuman diberikan,porsi makanan,siapa yang memberi makan dan bagaimana caranya. 2). Selama anak makan sakit,apakah pemberian makan anak dirubah? Bila ya,bagaimana. 2. ANJURAN MAKAN UNTUK ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT Anjuran pemberian makan ini sesuai untuk keadaan anak sakit maupun sehat. Selama sakit, biasanya anak sulit makan, tapi mereka harus makan sesuai umur dan frekwensi yang dianjurkan. Saudara ketahui bahwa walaupun tiap kali makan anak tidak menghabiskan porsinya. Setelah sembuh, makanan yang baik akan membantu pemilihan kehilangan berat badan dan mencegah kurang gizi. Pada anak sehat, makanan yang baik akan mencegah timbulnya penyakit,dibawah ini konseling anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit a. Anjuran Untuk Bayi Baru Lahir sampai 6 Bulan • Makanan terbaik untuk bayi sejak lahir sampai umur 4 bulan adalah ASI. • Meneteki secara eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI, tidak diberi tambahan makanan atau cara lain. • Jika mungkin beri ASI eksklusif sampai anak berumur 6 bulan. b. Anjuran Untuk Bayi Umur 6 samapai 9 Bulan Untuk kelompok umur ini, ASI tetap merupakan makanan terpenting bagi bayi, tetapi ibu harus sudah mulai memberi makanan tambahan disamping ASI • Pada kelompok umur ini, bayi mulai dikenakan sedikit demi sedikit dengan berbagai jenis makanan padat yang dilumatkan. • Semua bayi pada umur 6 bulan, harus buah mendapat makanan yang lebih padat dan bergizi. • Lanjutkan pemberian ASI sesering yang dikehendaki bayi pagi, siang dan malam. • Makanan pendamping ASI (MP ASI) adalah makanan (padat, semi-padat mapun cairan)
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 12 yang diberikan pada bayi/anak selama bayi/anak masih minum ASI. Pengganti ASI (PASI) berupa susu non-ASI bukanlah MP ASI dalam bentuk bubur susu,pisang,pepaya,air jeruk, air tomat saring secara bertahap berikan bubur tim lumat ditambah kuning telur/tempe/tahu/ayam/daging sapi/wortel. Setiap hari berikan makan: 6 bulan – 2 x 6 sdm peres, 7 bulan – 2/3 sdm peres,8 bulan – 3 x 8 sdm peres. c. Anjuran Untuk Bayi Umur 9 – 12 Bulan • Ibu tetap melanjutkan pemberian ASI sesering yang dikehendaki bayi. Setelah umur 6 bulan, ASI saja tidak dapat memenuhi kebutuhan kalori bayi, oleh karena itu secara bertahap naikkan jumlah makanan pendamping ASI. • Memberikan makan anak secara aktif sangat penting. Memberikan makan secara aktif berarti mendorong anak untuk mau makan. Anak tidak berbagi 1 porsi makanan dengan saudaranya. Anak harus mendapat 1 porsi yang cukup untuk dirinya sendiri. Ibu atau pengasuh anak (kakak, ayah, atau nenek) harus duduk bersama anak sewaktu makan dan membantu anak memasukkan sendok ke mulutnya sampai anak bisa makan sendiri. • “porsi yang cukup” berarti anak sudah tidak mau makan lagi meskipun dengan pemberian makan secara aktif. Dengan takaran sbb: 9 bulan- 3 x 9 sdm peres, l0 bulan – 3 x l0 sdm peres, ll bulan -3 x ll sdm peres dan dapat diberikan makanan tambahan 2 kali sehari(buah,biskuit,kue) d. Anjuran Untuk Anak Umur 12 Bulan – 2 Tahun • Ibu tetap melanjutkan meneteki sesering yang dikehendaki anak dan juga memberi makanan pendamping yang bergizi tinggi. • Variasi jenis dan jumlah makanan harus ditingkatkan. Makanan keluarga menjadi bagian utama makanan anak dan diberikan harus dalam bentuk yang lebih halus/lembik agar mudah dicerna anak. • Porsi yang cukup dan pemberian makan secara aktif tetap merupakan hal penting. e. Anjuran Untuk Anak Umur 24 bulan Atau Lebih • Pada umur ini anak harus mendapat makanan keluarga yang bervariasi sebanyak 3 kali sehari. J • Juga harus diberi makanan selingan 2 kali sehari yang bergizi tinggi, diberikan diantara waktu makan.
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 13 3. CARA MENASEHATI PEMBERIAN MAKANAN ANAK Sebelum memberi nasihat tentang pemberian makanan, saudara harus melengkapi penilaian pemberian makan dengan menentukan masalahnya. Berdasarkan jawaban ibu, tentukan perbedaan antara yang sebenarnya dilakukan dengan yang dianjurkan. Contoh: masalah pemberian makan tercantum dalam kotak dibawah ini. Masukkan contoh masalah pemberian makan setempat dan tulis anjuran yang sesuai untuk masalah tersebut di kotak-kotak kosong dibawah ini. PRAKTEK PEMBERIAN MAKAN ANAK YANG DILAKUKAN IBU ANJURAN PEMBERIAN MAKAN Bayi umur 3 bulan diberi larutan gula dan ASI Bayi 3 bulan hanya diberi ASI tanpa tambahan makanan atau cairan lain Anak umur 2 tahun diberi makan hanya 3 kali sehari Anak umur 2 tahun harus mendapat 2 kali makanan selingan selain makanan pokok 3 kali Selain perbedaan antara yang sebenarnya dilakukan dengan anjuran makan, beberapa masalah lain mungkin timbul berdasarkan jawaban ibu. Contoh: a. Kesulitan menetek b. Menggunakan botol susu c. Tidak memberi makan secara aktif d. Tidak diberi makan yang baik selama sakit e. Terlalu dini memberi makanan tambahan 4. KONSELING BAGI IBU MASALAH PEMBERIAN MAKANAN ANAK Saudara telah menentukan masalah pemberian makan, maka saudara harus mampu membatasi nasihat kepada ibu untuk masalah yang paling relevan. a. Memberi nasihat yang sesuai0 Jika tidak ada masalah pemberian makan, beri ibu pujian karena telah melakukan pemberian makan secara baik. Beri dorongan agar ibu tetap memberi makan seperti yang telah dilakukannya selama anak sakit dan sehat. Jika umur anak berasa dalam perbatasan kelompok umur, jelaskan anjuran bagi kelompok umur yang baru kepada ibu. Sebagai
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 14 contoh, jika anak hampir berumur 6 bulan, jelaskan makanan pendamping yang sesuai untuk anak umur 6 bulan, kapan memulainya dan berapa banyak. b. Jika anjuran pemberian makan anak tidak diikuti, Jelaskan sekali lagi anjuran tersebut. Jika ibu mengeluh kesulitan dalam pemberian ASI, lakukan penilaian pemberian ASI (Lihat Bagan BAYI MUDA). Jika perlu, tunjukkan kepada ibu posisi meneteki dan cara melekat yang benar. Saudara akan mempelajari cara meneteki yang benar pada modul BAYI MUDA. c. Jika bayi umur kurang dari 4 bulan dan menerima susu no-ASI atau makanan lain: • Bangkitkan rasa percaya diri ibu bahwa ia dapat memproduksi ASI sesuai kebutuhan anak. • Anjurkan ibu untuk memberi ASI lebih sering, pagi, siang, malam & secara bertahap mengurangi pemberian susu non-ASI atau makanan lainnya. d. Jika susu non ASI terpaksa harus dilanjutkan, nasihati ibu agar: • Memberi ASI sesering mungkin, termasuk pada malam hari. • Memastikan bahwa susu non ASI tersebut tepat dan mudah diperoleh. • Memastikan bahwa susu no ASI tersebut disiapkan dengan benar dan higienis serta diberikan dalam jumlah yang cukup. • Membuat susu non ASI hanya sejumlah yang dapat dihabiskan anak dalam waktu1 jam untuk menghindarkan kerusakan. Jika masih ada sisa, buang. e. Jika ibu memberi susu kepada bayi menggunakan botol. • Nasihati ibu mengganti botol dengan cangkir/mangkuk/gelas. • Peragakan cara mamberi susu dengan cangkir/ mangkuk/ gelas. Gelas lebih baik daripada botol, karena lebih mudah dibersihkan. Gelas tidak manganggu pemberian ASI karena tidak menimbulkan bingung putting. f. Jika anak tidak diberi makan secara aktif, nasihati ibu untuk: • Duduk di samping anak dan membujuk anak untuk makan • Memberi makan anak dengan porsi cukup dalam piring atau mangkuk sendiri • Mengamati makanan yang disukai anak dan mempertimbangkan hal ini pada waktu menyiapkan makanan anak.
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 15 g. Jika anak tidak diberi makan dengan baik selama sakit, nasihati ibu agar: • Memberi ASI lebih sering dan lebih lama jika mungkin. • Memberi makan yang lembek, bervariasi, menarik dan disukai anak, agar anak mau makan sebanyak mungkin. Berikan dalam porsi yang kecil tapi sering. Tetap membujuk anak untuk makan, karena nafsu makan akan lebih baik setelah keadaan anak membaik. C. MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH 1. Menentukan jenis dan dosis obat yang sesuai untuk umur atau berat badan anak 2. Memberitahukan ibu alasan pemberian obat kepada anak 3. Memperagakan cara mengukur satu dosis 4. Mengamati cara ibu menyiapkan obat satu dosis 5. Ibu memberi dosis pertama pada anak 6. Menjelaskan cara memberi obat, kemudian beri tanda dan pembungkus 7. Bila anak mendapat lebih dari satu jenis obat: pilih, hitung dan kemas tiap jenis obat secara terpisah 8. Menjelaskan bahwa obat yang diberikan harus diminum sampai habis sesuai jadwal pengobatan, walaupun keadaan anak sudah membaik 9. Mengecek pemahaman ibu sebelum meninggalkan klink D. MENGAJARI IBU CARA MENGGOBATI INFEKSI LOKAL DI RUMAH 1. Jelaskan kepada ibu tentang pengobatan yang diberikan dan alasannya 2. Uraikan langkah-langkah pengobatan infeksi lokal 3. Amati cara ibu melakukan pengobatan ini di klinik 4. Jelaskan berapa kali ibu harus mengerjakannya di rumah 5. Jika dibutuhkan pengobatan di rumah, beri ibu salep mata tetrasiklin / kloramfenikol atau 1 botol kecil berisi gentian violet. 6. Cek pemahaman ibu sebelum meninggalkan klinik
  • 19. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 16 g. Mengobati Infeksi Mata Dengan Salep Mata Tetrasiklin / Kloramfenikol Langkah-langkahnya: 1). Bersihkan kedua mata 3 kali sehari 2). Kemudian oleskan salep mata tetrasiklin pada kedua matanya, 3 kali sehari 3). Obati kedua mata sampai kemerahan hilang 4). Jangan menggunakan obat salep mata atau obat tetes mata yang lain atau memberi sesuatu di mata. b. Mengeringkan Telinga 1). Mengeringkan telinga dengan kain / kertas penyerap 2). Keringkan telinga sekurang-kurangnya 3 kali sehari 3). Gulung selembar kain penyerap bersih dan lunak atau kertas tissue yang kuat, menjadi sebuah sumbu 4). Jangan menggunakan lidi kapas 5). Masukkan sumbu tersebut kedalam telinga anak 6). Keluarkan sumbu jika sudah basah 7). Ganti sumbu dengan yang baru dan ulangi langkah-langkah diatas sampai telinga anak kering 8). Jaga agar telinga yang sakit tidak kemasukan air pada waktu mandi c. Mengobati Luka Mulut Dengan Gentian Violet Mengobati luka di mulut akan mencegah infeksi dan membantu anak agar dapat makan. Ajari ibu mengobati luka mulut dengan Gentian Violet dengan cara: Obati luka di mulut 2 kali sehari, pagi dan sore selama 5 hari 1). Cuci tangan ibu dulu 2). Basuh mulut anak dengan jari yang dibungkus kain bersih yang dibasahi dengan larutan garam 3). Oleskan gentian violet 0,25% pada mulut anak dengan menggunakan lidi kapas 4). Cuci tangan ibu kembali d. Meredakan Batuk, Melegakan Tenggorokan Dengan Bahan Yang Aman Gunakan bahan yang aman untuk meredakan batuk dan melegakan tenggorokan
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 17 • Bahan aman yang dianjurkan : 1). ASI Eksklusif untuk bayi samapi umur 4 bulan 2). Kecap manis atau madu dicampur dengan air jeruk nipis dengan perbandingan yang sama • Obat yang tidak dianjurkan : 1). Semua jenis obat batuk yang dijual bebas yang mengandung codein 2). Obat-obatan dekongestan oral dan nasal E. MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN CAIRAN DI RUMAH 1. Mengajari Ibu Cara Mencampur Dan Memberi Oralit Aturan pertama perawatan di rumah : BERI CAIRAN TAMBAHAN. Jika seorang anak Diare tanpa dehidrasi diperbolehkan pulang, ibu perlu dinasihati tentang cara memberi cairan tambahan di rumah (Rencana Terapi A) Cairan tambahan anatara lain: ASI lebih seiring dan lebih lama, air matang, cairan rumah tangga yang lain seperti : larutan gula garam, cairan makan (kuah sayur, air tajin) dan oralit. Pada keadaan tersebut, inbu perlu diajari cara mencampur dan memberikan oralit kepada anak. Peragakan cara mencampur dan meminumkan pada anak. Ibu diminta untuk mengerjekan sendiri, sementara saudara mengamati. Langkah-langkah membuat oralit : 1). Cuci tangan dengan sabun 2). Ukur 200mL air matang (gunakan elas belimbing atau gelas ukur bila ada). 3). Gunakan air yang sudah direbus kemudian dinginkan. Bila tidak mungkin gunakan air minum yang paling bersih yang tersedia, 4). Tuangkan seluruh bubuk oralit (200mL) kedalam berisi air matang tersebut 5). Aduk sampai seluruh bubuk oralit larut 6). Cicipi rasa oralit, agar saudara tahu rasa oralit 7). Terangkan bahwa larutan oralit harus dibuat dan digunakan pada hari yang sama. Buanglah sisa oralit yang dibuat sehari sebelumnya. 8). Beri 6 bungkus oralit (200mL) untuk digunakan di rumah.
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 18 2. Menunjukkan Kepada Ibu Berapa Banyak Cairan Tambahan Termasuk Oralit Yang Harus Diberikan Sehari-Hari Jelaskan kepada ibu bahwa anak harus tetap minum cairan yang biasa diminumnya sehari- hari dan minum cairan tambahan Jelaskan kepada ibu bahwa diare akan segera berhenti. Oralit tidak akan menghentikan diare. Keuntungan pemberian oralit adalah mengganti cairan dan garam yang hilang bersama diare serta mencegah menjadi lebih parah • Memberi cairan demi sedikit tapi sering dengan menggunakan gelas atau mangkuk. Gunakan sendok untuk anak yang masih kecil • Bila anak muntah, tunggu kurang lebih 10 menit, kemudian minumkan lagidengan lebih lambat • Melanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti Contoh : à Umur sampai 1 tahun 1 sendok teh per menit (1jam : 60 * 5mL = 300mL) à Umur 1 – 5 tahun 2 sendok teh per menit (1jam : 60 * 10mL = 600mL) 3. Menggunakan Kartu Nasihat Ibu Dan Mengecek Pemahaman Ibu Kartu nasihat ibu diberikan kepada ibu, untuk membantu ibu mengingat keterangan penting, termasuk jenis cairan dan makanan yang harus yang diberikan pada anak. Perlihatkan kartu nasihat ibu dan tunjukkan jenis cairan yang dapat diberikan. Beri tanda ceklis. Dengan pencil pada kotak “pencairan cairan” , sehingga nasihat dapat diganti bilamana perlu pada kunjungan berikut. • Beri tanda ceklis pada kotak oralit bila saudara memberi oralit • Beri tanda ceklis pada kotak makanan cair bila saudara menasihati ibu untuk memberi makanan cair di rumah tangaa seperti kuah sop/bakso, kuah sayur, air tajin dan lain-lain • Beri tanda ceklis pada kotak air matang bila saudara menasihati ibu memberi air matang Bayi yang mendapat ASI eklusif, harus disusui sesering mungkin dan diberi air matang atau oralit, jangan beri cairan rumah tangga seperti diatas. Di halaman berikut terdapat contoh cara memberi tanda pada bagian PEMBERIAN CAIRAN di Kartu Nasihat Ibu untuk anak yang akan diberi oralit sesuai Rencana Terapi A.S
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 19 F. MENASEHATI IBU 1. Menggunakan Kartu Nasihat Ibu Kartu Nasehat ibu diberikan kepada setiap ibu untuk membantu ibu mengingat makanan dan cairan yang benar untuk anak dan kapan harus kembali segera ke petugas kesehatan. Dalam Kartu Nasihat Ibu terdapat kata-kata dan gambargambar yang menjelaskan nasihat- nasihat pokok. Selain itu juga ada kotak untuk menandai cairan yang tepat untuk diare. Beberapa Kegunaan Kartu Nasihat Ibu: 1). Untuk mengingat saudara mengenai nasihat penting yang harus disampaikan kepada ibu tentang makanan, cairan dan kapan harus segera kembali. 2). Untuk mengingat ibu tentang nasihat dari petugas kesehatan mengenai apa yang harus dilakukan ibu dirumah. 3). Ibu mungkin akan menunjukkan kartu ini pada anggauta keluarga lainnya dan dengan demikian lebih banyak orang akan belajar pesan-pesan yang terdapat di dalamnya. 4). Ibu akan senang bila diberi sesuatu pada waktu kunjungan ke klinik. 2. Menasehati Ibu Tentang Pemberian Cairan Selama Anak Sakit Pada waktu sakit, anak kehilangan cairan karena demam, napas cepat, diare atau oleh penyakit itu sendiri seperti Demam Berdarah Dengue. Anak akan merasa lebih baik dan tetap kuat apabila ia minum cairan tambahan untuk mencegah dehidrasi. Cairan tambahan terutama diperlukan oleh anak-anak yang menderita diare; sehingga harus diberi cairan menurut Rencana Terapi A atau B sesuai yang dijelaskan pada bagan PENGOBATAN. Ringkasan nasihat tentang cairan terdapat pada bagan di bawah ini. Berikan nasihat ini kepada setiap ibu yang membawa pulang anaknya sesuai dengan keadaannya KECUALI kalau ibu sudah terlalu banyak menerima petunjuk dan mungkin menjadi bingung karena terlalu banyak nasihat, atau sudah diajari Rencana Terapi
  • 23. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 20 MENASEHATI IBU UNTUK MENINGKATKAN PEMBERIAN CAIRAN SELAMA ANAK SAKIT. UNTUK SETIAP ANAK SAKIT: • Beri ASI lebih sering dan lebih lama setiap kali meneteki. • Tingkatkan pemberian cairan. Contoh: beri kuah sayur, air tajin, atau air matang. UNTUK ANAK DIARE: • Pemberian cairan tambahan dapat menyelamatkan nyawa anak. Beri cairan sesuai Rencana Terapi A atau B pada Bagan PENGOBATAN. UNTUK ANAK DENGAN MUNGKIN DBD: • Pemberian cairan tambahan sangat penting • Beri cairan tambahan (cairan apa saja atau oralit). G. KONSELING IBU KAPAN HARUS KEMBALI Setiap ibu yang membawa pulang anaknya perlu diberitahu kapan harus kembali ke petugas kesehatan. Anak mungkin perlu kembali: • KUNJUNGI ULANG setelah waktu tertentu (misalnya, untuk mengecek kemajuan pengobatan dengan antibiotik). • SEGERA, jika timbul tanda-tanda penyakitnya bertambah parah, sebelum waktu kunjungan ulang yang telah ditentukan. • KUNJUNGAN ANAK SEHAT - misalnya untuk pemberian imunisasi. • Mengajari ibu tanda-tanda untuk kembali segera adalah sangat penting. 1. Kunjungan Ulang Pada setiap akhir kunjungan, jelaskan kapan ibu harus kembali untuk kunjungan ulang. Kadang-kadang seorang anak membutuhkan tindak lanjut untuk lebih dari satu masalah. Pada kasus seperti ini, beritahu ibu kapan waktu yang terpendek dan pasti ibu harus kembali. Juga jelaskan bahwa anak mungkin memerlukan kunjungan ulang lebih awal jika suatu masalah seperti demam menetap.
  • 24. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 21 Anak dengan: Kunjungan ulang: Pneumonia Disentri Malaria, Jika Masih Demam Demam-Mungkin Bukan Malaria, Jika Masih Demam Demam-Bukan Malaria, Jika Masih Demam Campak Dengan Komplikasi Pada Mata Atau Mulut Mungkin Dbd, Jika Masih Demam Demam-Mungkin Bukan Demam Berdarah, Jika Masih Demam 2 HARI Diare Persisten Infeksi Telinga Akut Infeksi Telinga Kronis Masalah Pemberian Makan Penyakit Lain, Jika Tidak Ada Perbaikan 5 HARI Anemia 4 Minggu/1 Bulan Berat Badan Menurut Umur Sangat Rendah (Bgm) 4 Mgg/1 Bln 2. Kapan Harus Kembali Segera Bagian ini merupakan bagian terpenting dari KAPAN HARUS KEMBALI. Gunakan Kartu Nasihat ibu pada waktu menasihati ibu tanda kapan untuk kembali segera. Gunakan istilah-istilah yang dimengerti ibu. Kartu Nasihat Ibu menampilkan tanda-tanda tersebut dalam bentuk kalimat maupun dalam gambar. Lingkari tanda-tanda yang harus diingat ibu. Cek pemahaman ibu sebelum ibu meninggalkan klinik. KAPAN HARUS KEMBALI SEGERA Nasihat ibu agar kembali segera bila ditemukan tanda-tanda sbb: Setiap anak sakit • Tidak bisa minum atau menetk. • Bertambah parah. • Timbul demam. Anak dengan Batuk: Bukan Pneumonia juga kembali jika: • Napas cepat. • Sukar bernapas. Jika anak DIARE, juga kembali jika: • Berak campur darah. • Malas minum Jika anak: Mungkin DBD atau Demam- Mungkin bukan DBD, juga harus kembali jika: Ada tanda-tanda perdarahan. Ujung ekstremitas dingin. Nyeri ulu hati atau gelisah. Sering muntah.
  • 25. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 22 3. Kunjungan anak sehat berikutnya Nasehati ibu kapan harus kembali ke klinik untuk pemberian imunisasi dan suplemen vitamin A kecuali jika telah terlalu banyak hal yang harus diingat ibu dan ibu memang akan segera kembali. H. MENASEHATI IBU TENTANG KESEHATANNYA SENDIRI Pada kunjungan sewaktu anak sakit, tanyakan apakah ibu sendiri mempunyai masalah. Ibu mungkin membutuhkan pengobatan atau rujukan untuk masalah kesehatannya sendiri. MENASEHATI IBU TENTANG KESEHATAN DIRINYA • Jika ibu sakit, berikan perawatan untuk ibu, atau dirujuk. • Jika ibu mempunyai masalah pada payudaranya (misalnya pembengkakan, nyeri pada puting susu, infeksi payudara), berikan perawatan atau rujuk untuk pertolongan lebih lanjut. • Nasihati ibu agar makan dengan baik demi menjaga kekuatan dan kesehatan dirinya. • Periksa status iminisasi ibu dan jika dibutuhkan beri imunisasi Tetanus Toksoid (TT). • Pastikan bahwa ibu memperoleh informasi dan pelayanan terhadap: »» Program Keluarga Berencana »» Konseling perihal penyakit Menular Seksual dan Pencegahan AIDS I. MENASEHATI TENTANG PENGGUNAAN KELAMBU UNTUK PENCEGAHAN MALARIA 1. Ibu dan anak tidur menggunakan kelambu 2. Kelambu mengandung obat anti nyamuk aman untuk manusia 3. Gunakan kelambu pada malam hari 4. Ujung kelambu harus ditemoatkan dibawah kasur/ tikar,gunakan paku untuk menggantung kelambu 5. Cuci kelambu bila kotor dan perhatikan : jangan menggantungkan pakaian dikamar
  • 26. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 23 Rangkuman tidur,semprot kamar dengan anti nyamuk,SEGERA BEROBAT BILA ANAK DEMAM. Selamat anda telah menyelesaikan satu kegiatan belajar dari modul ini mengenai perlunya melakukan konseling dan pemberian pelayan tindak lanjut. Dengan demikian anda sudah memahami modul 3 ini diharapkan dapat menguasai materi ini dengan baik. Konseling salah satu upaya untuk membantu mengatasi konflik, hambatan dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan kita. Hubungan konseling adalah hubungan terapi yang sekaligus mengandung makna bahwa klien melakukan proses belajar dan memecahkan masalahnya. Dalam modul MTBS ini diharapkan konseling pada ibu mempunyai hubungan terapi sehingga ibu yang memiliki balita muda tidak mengalami kecemasan yang tinggi dengan adanya konseling yang diberikan oleh bidan tentang bagaimana memberikan obat oral dirumah, mengobati infeksi lokaal, masalah ASI, makanan serta menggunakan kartu sehat juga memikirkan kesehatan ibu sendiri
  • 27. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 24 Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang paling benar. 1. Upaya untuk membantu mengatasi konflik, hambatan dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan kita disebut: a. Konselor b. Konseling c. Advokad d. Penyuluh e. Edukasi 2. Dalam memenuhi penjelasan, contoh dan memberi kesempatan praktek merupakan 3 langkah dasar dalam: a. Ketrampilan komunikasi b. Mengajari ibu pemberian obat c. Penilaian terhadap ASI & Makanan d. Konseling bagi ibu e. Pelayanan tindak lanjut 3. Jika Anak tidak diberi makan dengan baik selama sakit, nasihati ibu agar: a. Membujuk anak untuk makan b. Memberi makan dengan porsi cukup c. Memberi makan yang lembek d. Tingkatkan pemberian cairan e. Berikan makanan selingan 4. Catatan yang diberikan ibu untuk membentuk ibu mengingat makanan & cairan yang benar serta kapan harus kembali kontrol, dinamakan: a. Buku KIA b. Kartu Nasihat Evaluasi Formatif
  • 28. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 25 c. Kartu Kunjungan ulang d. Buku konseling e. Kartu rawat lanjut 5. Makanan yang baik dan aman adalah: a. Makanan segar b. Bumbu tidak terlalu tajam c. Menggunakan penyedap d. Makanan tidak mudah basi e. Susu Botol manis
  • 29. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 26 Tugas Mandiri Bagaimana konseling pada anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit dapat dikelompokan dengan berbagai umur.Tugas anda kelompokkan cara pemberian makan sesuai umur.selamat mengerjakan
  • 30. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 27 Setelah selesai pembelajaran diharapkan anda dapat menjelaskan tentang pemberian pelayanan tindak lanjut Pada akhir pembelajaran anda dapat menjelaskan tentang pemberian pelayanan tindak lanjut mencakup: 1. Pnemonia 2. Diare persisten 3. Disentri 4.Malaria 4. Campak dengan komplikasi pada mata dan atau mulut 5. Infeksi telinga 6. Masalah pemberian makan 7. Anak kurus 8. Anemia 1. Pnemonia 2. Diare persisten 3. Disentri 4. Malaria 5. Campak dengan komplikasi pada mata dan/atau mulut 6. Infeksi telinga 7. Masalah pemberian makan 8. Anak kurus 9. Anemia Kegiatan Belajar 2 Pemberian Pelayanan Tindak Lanjut Tujuan Pembelajaran Tujuan Khusus Pokok - Pokok Materi
  • 31. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 28 Pada pemberian pelayanan tindak lanjut anda akan mempelajari tentang pnemonia ,disentri,diare persisten,malaria,campak dengan komplikasi pada mata dan atau mulut,masalah pemberian makan,anak kurus dan anemia,selamat membaca,kemudian direnungkan dan dilaksanakan,semoga berhasil. A. KUNJUNGAN ULANG UNTUK PNEUMONIA Setiap anak dengan PNEUMONIA harus kembali ke petugas kesehatan setelah 2 hari untuk kunjungan ulang. Ikuti petunjuk dalam Buku Bagan. PNEUMONIA Sesudah 2 hari: Tanyakan : • Apakah nafsu makan anak membaik? • Apakah napas lebih lambat? Periksa : • Tanda bahaya umum. • Lakukan penilaian untuk batuk atau sukar bernapas Tindakan : • Jika ada tanda bahaya umum atau tarikan dinding dada kedalam beri 1 dosis antibiotik pra rujukan. Selanjutnya RUJUK SEGERA. • Jika frekuensi napas atau nafsu makan anak tidak menunjukkanperbaikan, gantilah dengan antibiotik pilihan kedua dan anjurkan ibu untuk kembali 2 hari, atau RUJUK jika anak menderita campak dalam 3 bulan terakhir. • Jika napas melambat dan nafsu makan membaik ,lanjutkan pemberian antibiotik hingga seluruhnya 3 hari. 1. Jika frekuensi napas, atau nafsu makan tidak membaik, beri antibiotik pilihan kedua untuk pneumonia. Sebelum anda memberi antibiotik pilihan kedua, tanya ibu apakah anak minum antibiotiknya selama 2 hari terakhir. a. Jika anak tidak minum antibiotik, atau dosis yang diberikan terlalu rendah atau terlalu jarang, obati lagi dengan antibiotik yang sama. Beri satu dosis di depan petugas kesehatan dan cek apakah ibu tahu cara memberi obat di rumah. Bantu ibu untuk mengatasi masalahnya seperti membujuk anak untuk minum obat jika anak menolak. Uraian Materi
  • 32. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 29 b. Jika anak telah mendapat antibiotik dengan benar namun tidak membaik, ganti dengan antibiotik pilihan kedua untuk pneumonia. Beri untuk 3 hari. Misalnya: • Bila anak sudah mendapat kotrimoksazol, ganti dengan amoksisilin. • Bila anak sudah mendapat amoksisilin, ganti dengan kotrimoksazol. Beri dosis pertama antibiotik di klinik. Ajari ibu cara memberi obat di rumah. Ibu diminta untuk membawa anak kembali dalam waktu 2 hari. c. Jika anak telah mendapat antibiotik dan saudara tidak punya antibiotik lain yang sesuai, rujuk anak ke rumah sakit. Jika anak dengan pneumonia, juga menderita campak dalam 3 bulan terakhir, rujuk anak ke rumah sakit. 2. Jika anak harus melanjutkan pengobatan antibiotik hingga seluruhnya 3 hari, pastikan ibu mengerti pentingnya menghabiskan obat tersebut walaupun keadaan anak membaik. B. KUNJUNGAN ULANG DIARE PERSISTEN Jika anak dengan DIARE PERSISTEN kembali untuk kunjungan ulang setelah 5 hari, ikuti petunjuk-petunjuk berikut ini: DIARE PERSISTEN Sesudah 5 hari: Tanyakan: • Apakah diare sudah berhenti? Tindakan: • Jika diare belum berhenti, lakukan penilaian ulang lengkap. Beripengobatan yang sesuai, selanjutnya RUJUK. Jika diare persisten berkelanjutan, pikirkan penyebab lain, misalnya: HIV/AIDS. • Jika diare sudah berhenti, nasihati Ibu untuk menerapkan anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit sesuai dengan kelompok umur. C. KUNJUNGAN ULANG DISENTERI Setiap anak yang diklasifikasikan sebagai DISENTERI kembali ke petugas kesehatan untuk kunjungan ulang setelah 2 hari, ikuti petunjuk berikut ini:
  • 33. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 30 DIARE PERSISTEN Sesudah 2 hari : Tanyakan : • Apakah beraknya berkurang? • Apakah jumlah darah dalam tinja berkurang? • Apakah nafsu makan anak membaik? Periksa : untuk diare (lihat bagan Penilaian dan Klasifikasi) Tindakan : • Jika anak mengalami dehidrasi, atasi dehidrasi. • Jika frekuensi berak, jumlah darah dalam tinja atau nafsu makan tetap atau memburuk: Ganti dengan antibiotik oral pilihan kedua untuk Shigela. • Beri untuk 5 hari. Anjurkan ibu untuk kembali dalam 2 hari. • Jika 2 hari pemberian antibiotika pilihan ke 2 tidak membaik, ganti metronidazol, tanpa pemeriksaan laboratorium sebelumnya. Jika anak: • Berumur kurang dari 12 bulan atau • Mengalami dehidrasi pada kunjungan pertama atau • Menderita campak dalam 3 bulan terakhir RUJUK • Jika beraknya berkurang, jumlah darah dalam tinja berkurang dan nafsu makan membaik, lanjutkan pemberian antibiotik yang sama hingga selesai. Jika anak dengan disenteri belum menunjukkan perbaikan setelah diobati dengan antibiotik pilihan kedua selama 2 hari, mungkin anak menderita amubiasis, obati dengan metronidazol (jika tersedia) atau rujuk. Kepastian diagnosis amubiasis hanya bisa dilakukan apabila trophozoite dari E. histolytica yang berisi sel-sel darah merah terlihat dalam sediaan tinja segar. D. MALARIA (Daerah Risiko Tinggi atau Resiko Rendah) Jika tetap demam setelah minum obat anti malaria 3 hari berturut-Periksa:lakukan penilaian ulang untuk malaria dan cari penyebab .lain dari demam Tindakan: * jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM *Jika ada PENYEBAB LAIN DARI DEMAM selain malaria,beri pengobatan.Bila satu- satunya penyebab demam periksa sediaan darah. RUJUK
  • 34. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 31 *Jika positip falsifarum,vivax atau ada infeksi campuran (mixed),beri obat anti malaria oral pilihan obat kedua.Jika tetap demam dng pengobatan,RUJUK. *Jika anak tetap demam > 7hari,RUJUK untuk pemeriksaan lebih lanjut. 1. KUNJUNGAN ULANG UNTUK DEMAM: BUKAN MALARIA (Daerah Tanpa Risiko Malaria dan Tidak ada kunjungan kedaerah dengan Risiko Malaria) DEMAM : BUKAN MALARIA (Daerah Tanpa Risiko Malaria dan tidak ada kunjungan ke daerah dengan risiko malaria) Setelah 2 hari : Periksa : • Lakukan penilaian untuk demam • Cari penyebab lain dari demam. Tindakan : • Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM. • Jika ada penyebab lain dari demam, beri pengobatan. • Jika tidak diketahui penyebab demam, anjurkan ibu kembali dalam 2 hari jika tetap demam. • Pastikan anak mendapat tambahan cairan dan mau makan • Jika anak tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan E. KUNJUNGAN ULANG CAMPAK DENGAN KOMPLIKASi PADA MATA ATAU MULUT Jika anak mempunyai klasifikasi CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN/ATAU MULUT kembali untuk kunjungan ulang setelah 2 hari, ikuti petunjuk berikut: CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN / ATAU MULUT Setelah 2 hari : Periksa : • Apakah matanya merah dan bernanah. • Apakah ada luka di mulut. Cium bau mulutnya. Tindakan : • Pengobatan infeksi mata »» Jika mata masih bernanah, ibu diminta untuk menjelaskan cara mengobati »» infeksi mata anaknya. Jika sudah betul, rujuk. Jika belum betul ajari ibu cara mengobati dengan benar. »» Jika mata tidak bernanah tapi masih tampak merah, lanjutkan pengobatan. »» Jika mata tidak bernanah dan tidak merah, hentikan pengobatan, puji ibu.
  • 35. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 32 »» Pengobatan luka di mulut »» Jika luka di mulut makin memburuk atau tercium bau busuk dari mulutnya, RUJUK. »» Jika luka di mulut tetap atau membaik, lanjutkan pengobatan dengan gentian violet 0,25 % hingga seluruhnya 5 hari. 1. Minta penjelasan dari ibu tentang cara ia mengobati infeksi mata anak. Tanyakan dan lihat (jika ibu membawa salep mata), apakah salep tersebut telah dipakai. Mungkin ada masalah dalam pemberian salep, sehingga ia tidak memberikan pengobatan dengan tepat. Sebagai contoh, ia tidak mengobati mata 3 kali sehari atau ia tidak membersihkan mata terlebih dahulu sebelum memberi salep atau anak tidak mau matanya diberi salep. Jika ibu telah mengobati infeksi mata dengan benar selama 2 hari dan mata masih bernanah, rujuk anak. Beritahu ibu untuk kembali lagi jika mata tidak membaik. Tetapi jika saudara tidak yakin ibu dapat mengobati mata dengan baik, usahakan agar anak dapat diobati oleh petugas kesehatan setiap hari atau rujuk anak. 2. Jika luka di mulut makin memburuk atau tercium bau busuk dari mulutnya, rujuk anak. Masalah pada mulut mengakibatkan anak tidak dapat makan dan minum dan keadaannya semakin buruk. Bau yang sangat busuk dari mulut berarti ada infeksi yang serius. Masalah pada mulut penderita campak dapat menimbulkan komplikasi berupa luka atau bercak putih di mulut (thrush) atau herpes. 3. Ibu harus melanjutkan pemberian makan yang sesuai untuk memperbaiki kehilangan berat badan anak selama sakit dan mencegah kekurangan gizi. Bicarakan dengan ibu kapan mencari pertolongan dan cara memberi makan anak seperti yang dijelaskan pada bagan KARTU NASIHAT IBU dan BUKU KIA. Beritahu ibu bahwa perhatian pada pemberian makan sangat penting untuk anak yang menderita campak sebab mereka mempunyai risiko tinggi kekurangan gizi. Penderita campak mengalami penurunan kekebalan selama beberapa bulan, sehingga mempunyai risiko untuk mendapat komplikasi atau masalah baru. Oleh karena itu, ibu perlu mewaspadai timbulnya tandatanda komplikasi/ masalah baru dan mengetahui kapan harus kembali ke petugas kesehatan.
  • 36. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 33 F. KUNJUNGAN ULANG UNTUK MUNGKIN DEMAM BERDARAH DENGUE DAN DEMAM :MUNGKIN BUKAN DEMAM BERDARAH DENGUE Jika anak yang diklasifikasikan sebagai: Mungkin Demam Berdarah Dengue atau Demam: Mungkin bukan Demam Berdarah Dengue kembali untuk tindak lanjut karena tetap demam, ikuti petunjuk berikut ini. MUNGKIN DEMAM BERDARAH DENGUE DEMAM:MUNGKIN BUKAN DEMAM BERDARAH DENGUE Sesudah 1 hari (untuk klasifikasi Mungkin DBD), atau Sesudah 2 hari (untuk klasifikasi Demam: Mungkin Bukan DBD) Periksa : • Lakukan penilaian ulang untuk demam, jika tetap demam. • Cari penyebab lain dari demam. Tindakan : • Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk perlakukan sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM. • Jika ada penyebab lain dari demam selain DBD, beri pengobatan • Jika ada tanda-tanda DBD, perlakukan sebagai DBD • Jika tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan. G. CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN ATAU MULUT CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN ATAU MULUT Sesudah 2 hari Periksa : • Lakukan penilaian • Periksa mata, apakah bernanah, apakah nanah bertambah banyak? • Periksa pusar, apakah merah/ keluar nanah? Apakah merah meluas? • Periksa apakah ada luka di mulut?. Tindakan : • Jika menetap atau bertambah parah, RUJUK SEGERA. • Jika membaik, »» Untuk luka dimulut tetap atau membaik lanjutkan pengobatan dengan 0,25% gentian violet hingga seluruhnya 5 hari.. »» Untuk mata bernanah, lanjutkan obat tetes/salep mata sampai nanah hilang,jika tidak bernanah dan tidak merah hentikan pengobatan dan pujilah ibu.
  • 37. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 34 H. INFEKSI TELINGA CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN ATAU MULUT Sesudah 2 hari untuk infeksi telinga akut atau sesudah 5 hari untuk infeksi telinga kronis. Periksa : • Lakukan penilaian ulang masalah telinga • Ukur suhu tubuh anak Tindakan : • Jika ada pembengkakan yang nyeri dibelakang telinga atau demam tingg(suhu.>38,5 C)rujuk segera • Infeksi telinga akut: jika masih ada nyeri atau keluar nanah,obati antibiotik selama 5 hari lanjutkan dengan mengeringkan telinga. kunjungan ulang 5 hari lagi. • Infeksi telinga kronis: perhatikan cara ibumengeringkan dengan benar dan anjurkan dilanjutkan. • Jika tidak ada lagi nyeri telinga atau tidak keluar nanah,pujilah ibu; infeksi telinga akut-teruskan antibiotik oral sampai 5 hari sedangkan infeksi telinga kronis lanjutkan tetes telinga sampai l4 hari • Jika infeksi telinga berulang(3x dalam 6 bulan),RUJUK untuk penilaian fungsi pendengaran I. ANAK KURUS ANAK KURUS Sesudah 14 Periksa : • lakukan penilaian lengkap. • Tetapkan apakah berat badan menurut umur masih rendah? • Lakukan penilaian cara menyusui. • Lakukan penilaian ulang cara pemberian makan Tindakan : • Lakukan tindakan / pengobatan sesuai klasifikasi yang ditemukan,jika berat badan menurut panjang/tinggi badan sudah berada>-2SD pujilah ibu dan bangkitkan semangatnya untuk pemberian makan. • .Jika berat badan menurut panjang/tinggi badan masih berada antara – 3 SD dan -2SD: nasehati ibu untuk setiap masalah pemberian makan yang dijumpai dan anjurkan anak kembali setiap bulan sampai makannya membaik dan berat badan menurut tinggi/panjang badan > - 2SD. • Perhatian: Jika Anda tidak yakin akan ada perbaikan dalam cara pemberian makan,atau berat anak terus turun,RUJUK (pikirkanTBC atau HIV)
  • 38. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 35 J. MASALAH PEMBERIAN MAKAN CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN ATAU MULUT Sesudah 5 hari untuk infeksi telinga kronis. Tanya: • Nasalah pemberian makan yang ditemukan saat kunjungan pertama Periksa : • lakukan penilaian ulang cara pemberian makan. Tindakan : • Nasehati ibu tentang pemberian makan,Jika anda menginginkan ada perubahan maka ibu disuruh kembali 5 hari lagi.dan mendapatkan konseling gizi. • Jika anak masih kurus,kembali 4 minggu sesudah kunjungan pertama untuk mengetahui penambahan berat badan K. ANEMIA ANEMIA Sesudah 4 Minggu Tindakan : • Beri zat besi untuk 4 minggu berikutnya. Nasehati untuk kembali 4 minggu kemudian. • Jika anak masih agak pucat sesudah 8 minggu.RUJUK untuk pemeriksaan lebih lanjut. • Jika sesudah 8 minggu,telapak tangan tidak pucat,tidak ada pengobatan tambahan.thrush menetap dan/atau bayi tidak mau menyusu dengan baik, kunjungan ulang 2 hari. =
  • 39. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 36 Rangkuman Terimakasih anda sudah sampai rangkuman,semoga tetap semangat dalam memahami modul ini,banyak sekali yang dibahas dan ini membutuhkan kecermatan dalam berfikir karena banyak menyangkut penyakit balita sakit,saya yakin anda mempunyai bekal pengalaman yang cukup beragam sehingga memudahkan anda dalam mempelajari modul ini. Pelayanan tindak lanjut diberikan bila kunjungan pertama atau kunjungan ulang dilakukan penilaian, klasifikasi dan pengambilan belum / tidak ada kemajuan dalam penyembuhan balita sakit dengan waktu tertentu Pelayanan tindak lanjut dibutuhkan pengawasan yang cermat dan perawatan yang baik karena merupakan rujukan dari balita sakit yang sebelumnya sudah mendapatkan perawatan Tenaga kesehatan khususnya bidan hendaknya menguasai pelayanan tindaklanjut secara naksimal yang meliputi infeksi bakteri lokal, ikterus, diare dehidrasi ringan /sedang, diare tanpa dehidrasi, berat badan rendah menurut umur, masalah pemberian ASI dan luka atau bercak dimulut. Pesan untuk saudara jika masih diperlukan kunjungan ulang berdasarkan kunjungan pertama atau kunjungan saat ini nasihati ibu untuk kunjungan berikutnya,nasehati ibu tentang kapan harus kembali segera.
  • 40. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 37 Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang paling benar. 1. Bila ada tanda rubar, dalar, kalar, functio lalsa merupakan tanda: a. Infeksi b. Infeksi bakteri lahal c. Kejang demam d. Diare dehidrasi sedang e. Mastitis 2. Menggil, kadar billirubin didalam jaringan ekstra vaskuler sehingga kulit konjungtiva, mukosa dan alat tubuh lainnya berwarna kuning disebut: a. Ikterus b. Ikterus Neonatus c. Ikterus Fisiologis d. Ikterus Patologis e. Penyakit hati 3. Karena frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi encer pada fesesnya disebut: a. Malabsorbsi b. Diare c. Dehidrasi d. Renjatan e. Hypoglikemik 4. Tanda-tanda bayi kurang ASI adalah: a. BB dan Panjang bayi menunjukkan perkembangan sesuai usia bayi b. Bayi murung, rewel-menangis c. Bayi mengompol sampai 6 kali/hari d. Pertumbuhan motorik sesuai usia bayi e. BB Stabil atau naik secara bertahap Evaluasi Formatif
  • 41. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 38 5. Tindakan yang dapat dilakukan agar bayi dalam minum ASI-nya lebih banyak adalah: a. Puting susu kersis b. Pijat bayi c. Suplement bayi d. Teknik & posisi menyusu benar Buat bagan tentang 1 x pelayanan tindak lanjut sampai dengan rujuk segera. Tugas dikumpulkan 1 minggu setelah akhir pembelajaran Tugas Mandiri
  • 42. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 39 Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih satu jawabanyang saudara anggap paling benar. 1. Tiga langkah dasar saat mengajari ibu cara mengobati anak adalah a. Memberi penjelasan, contoh, tanpa memberi kesempatan praktek b. Memberi penjelasan, contoh, serta memberi kesempatan praktek c. Memberi penjelasan, tanpa contoh, serta tanpa memberi kesempatan praktek d. Memberi penjelasan, tanpa contoh, menyuruh ibu mempraktekkan 2. Berikut praktek pemberian makan anak umur 2 tahun diberi makan hanya 3 kali sehari oleh ibu, sebaiknya dianjurkan a. Anak umur 2 tahun harus mendapat 2 kali makanan selingan selain makanan pokok 3 kali MPASI b. Makan 2 kali sehari, disertai makanan selingan c. Menambah pola makan lebih dari 3 kali sehari d. Lebih banyak makanan selingan daripada makanan pokok 3. Jika ibu memberi susu kepada bayi menggunakan botol, maka tindakan yang dilakukan adalah a. Nasihati ibu mengganti botol dengan cangkir/mangkuk/gelas b. Dukung ibu untuk tetap menggunakan botol c. Motivasi ibu untuk menggunakan susu formula d. Anjurkan ibu untuk membersihkan botol secara rutin 4. Ketentuan dalam mengobati infeksi mata dengan salep tetrasiklin adalah a. Diperbolehkan untuk menggunakan salep mata yang lain b. Membersihkan kedua mata cukup 2 kali sehari c. Obati kedua mata sampai kemerahan hilang d. Diperbolehkan untuk member sesuatu di mata Evaluasi Akhir
  • 43. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 40 5. Penatalaksanaan pada diare tanpa dehidrasi adalah a. Anak diperbolehkan pulang, ibu perlu dinasihati tentang cara memberi cairan tambahan di rumah (Rencana Terapi A) b. Anak dirawat di rumah sakit c. Menggunakan rencana terapi B d. Menggunakan rencana terapi C 6. Kunjungan ulang pada anak dengan pneumonia adalah a. 7 hari b. 3 hari c. 5 hari d. 2 hari 7. Nasihat yang diberikan kepada ibu jika anak batuk, bukan pneumonia kembali jika muncul tanda/ gejala a. Nafas cepat b. Mengeluarkan lendir c. Nyeri ulu hati d. demam 8. Nasihat yang diberikan kepada ibu jika anak diare, kembali jika muncul tanda/ gejala a. Perdarahan b. Malas minum c. Sukar bernafas d. Nyeri ulu hati 9. Kunjungan ulang pada anak dengan masalah pemberian makan adalah a. 3 hari b. 2 hari c. 5 hari d. 7 hari
  • 44. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 41 10. Anjuran makan untuk bayi sehat maupun sakit usia 9-12 bulan adalah a. Porsi cukup, dengan takaran sbb: 9 bulan- 3 x 9 sdm peres b. Porsi cukup, dengan takaran sbb: 10 bulan- 2 x 9 sdm peres c. Porsi cukup, dengan takaran sbb: 9 bulan- 2 x 9 sdm peres d. Porsi cukup, dengan takaran sbb: 11 bulan- 3 x 9 sdm peres
  • 45. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 42 SELAMAT Saudara telah menyeleseikan modul 3 dengan baik semoga Saudara telah memiliki pemahaman tentang konseling dan pemberian tindak lanjut pada MTBS umur 2 bulan sampai 5 tahun. Kami berharap Saudara termotivasi secara maksimal dalam mengembangkan kemampuan Saudara dalam memberikan pelayanan balita sakit dengan menggunakan pendekatan MTBS di pelayanan tingkat dasar,Ingatlah selalu dalam pemberian konseling dan pemberian tindak lanjut dapat mengakibatkan resiko sakit dan harus segera dirujuk. Sebagai bidan tugas untuk Saudara sangatlah mulia, pengalaman dan konsep ilmu yang Saudara miliki dapat mengembangkan modul ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu mengiringi keberhasilan Saudara. Amin Penutup
  • 46. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 43 Daftar Pustaka Asuh Kerjasama Depkes RI-Path-IDAI-Usaid 2003, Manajemen Terpadu Bayi Muda, Buku 2 Depkes RI, 2006. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Depkes RI, 2003. Pemantauan Pertumbuhan Balita Depkes RI, 2007. Manajemen BBLR untuk Bidan Depkes RI, 2008. Manajemen Terpad Balita Sakit Depkes RI, 2008. Manajemen Terpad Balita Muda http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1keperawatan/206312038/bab2.pdf
  • 47. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 44 Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 1 NOMOR SOAL JAWABAN 1. B 2. 3. C 4. C 5. A Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 2 NOMOR SOAL JAWABAN 1. A 2. A 3. B 4. B 5. B Tugas Mandiri 1. Infeksi Bakteri Lokal
  • 48. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 45 2. Ikterus 3. Diare 4. Berat badan renda
  • 49. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 46 5. Masalah pemberian ASI 6. Luka atau bercak putih
  • 50. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 47 Kunci Jawaban Evaluasi Akhir NOMOR SOAL JAWABAN 1. B 2. A 3. A 4. C 5. A 6 D 7 A 8 B 9 C 10 A
  • 51. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 48 Daftar Gambar Cover h t t p : / / w w w . s t i k e s - a i s y i y a h - j o g j a . a c . i d / r e s o u r c e / d o c / p a g e / image/148225052012-0605431633.jpg Konsultasi dengan bidan http://www.polibara.ac.id/wp-content/ uploads/2014/02/f.jpg
  • 52. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 49 Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS) 2015