2. Pokok Bahasan
PROSES KOGNISI SOSIAL
SKEMA
HEURISTIK & PEMROSESAN SOSIAL
SUMBER KESALAHAN DALAM KOGNISI
SOSIAL
AFEK & KOGNISI
3. Definisi
Menurut Baron & Byrne
(2000) kognisi sosial
merupakan cara individu
untuk menganalisa,
mengingat dan
menggunakan informasi
mengenai kejadian atau
peristiwa-peristiwa sosial.
4. PROSES TERJADINYA
KOGNISI SOSIAL
I attention
proses pertama kali terjadi dimana individu
memperhatikan gejala-gejala sosial yang ada
disekelilingnya;
II encoding
memasukkan apa yang diperhatikan ke dalam
memorinya dan menyimpannya;
III retrieval
apabila kita menemukan gejala yang mirip
kita akan mengeluarkan ingatan kita dan
membandingkan apabila ternyata sama maka
kita bisa mengatakan sesuatu mengenai gejala
tersebut atau bisa juga individu mengeluarkan
ingatannya ketika akan menceritakan
peristiwa yang dialami.
5. Dalam kognisi sosial dikenal
istilah skema yang merupakan
semacam kerangka atau
gambaran yang membantu
individu dalam
mengorganisasikan informasi-
informasi suatu fenomena yang
diperhatikan individu.
6. Jenis SkemaPerson
susunan sifat kepribadian yang
digunakan untuk mengkatagori
orang dan membuat kesimpulan
tentang perilaku seseorang
Roles
gambaran mengenai tugas dan
peranan individu-individu di
masyarakat
Events
gambaran mengenai peristiwa-
peristiwa sosial yang dialami atau
urutan kejadian kegiatan individu
sehari hari
7. Yaitu aturan sederhana untuk
membuat keputusan kompleks
atau untuk menarik kesimpulan
secara cepat dan seakan tanpa
usaha yang berarti
8. 1. STIMULI KETERWAKILAN
strategi membuat penilaian berdasarkan
sejauh mana stimuli atau peristiwa mpy
kemiripan dg stimuli atau kategori lain.
2. HEURISTIK KETERSEDIAAN:
strategi membuat keputusan bdsrk seberapa
mudah suatu Informasi dpt dimunculkan dlm
pikiran kita
Cth: kita mengenal Ratna sebagai pribadi yang teratur, lramah, rapi, memiliki
perpustakaan di rumahnya dan sedikit pemalu. Namun kita tidak mengetahui
pekerjaannya. Mungkin kita langsung menilainya sebagai pustakawan.
Cth: banyak orang merasa lebih takut tewas dalam kecelakaan
pesawat daripada kecelakaan di darat. Hal ini karena fakta bahwa
kecelakaan pesawat jauh lebih dramatis dan menyedot lebih banyak
perhatian media.
10. KESALAHAN DALAM KOGNISI SOSIAL
1.Bias negativistik: kita lebih sensitif terhadap informasi
negatif daripada informasi positif
2.Bias optimistik: predisposisi kita untuk mengharapkan
agar segala sesuatu berjalan dengan baik.
3.Menekan fikiran: usaha untuk mencegah fikiran-fikiran
tertentu untuk memasuki alam kesadaran
4.Berpikir konterfaktual: kecenderungan untuk
membayangkan hasil lain daripda yg sesungguhnya
terjadi dalam suatu situasi.
5.Pemikiran magis: berpikir dg melibatkan asumsi yg tdk
berdasarkan alasan yg rasional.
11. Afek merupakan peristiwa psikis dapat
diartikan sebagai rasa ketegangan hebat
dan kuat, yang timbul dengan tiba-tiba
dalam waktu singkat, tidak disadari dan
disertai dengan gejala-gejala jasmaniah
yang hebat pula.
Afek ini pada umumnya tidak pernah
berlangsung lama, karena sifatnya yang
terlalu kuat. Misalnya, ketakutan,
kemurkaan, kemuakan, ledakan dendam
kesumat, kebencian yang menyala-nyala,
cinta birahi, kestase (kehanyutan jiwa)
dan lain-lain.
12. • Ternyata, walaupun berbeda tapI berhubungan erat!
Berdasarkan penelitian : kognisi mempengaruhi afeksi, dan
sebaliknya.
• Dalam menilai dan memahami suatu gejala sosial, tanpa kita
sadari ternyata dipengaruhi oleh perasaan kita pada saat itu →
kognisi mempengaruhi afeksi.
• Apabila kita berpikir hal-hal buruk maka kita akan menjadi
cemas dan takut, namun apabila kita menanggapi sebaliknya
maka kita akan tenang → afeksi mempengaruhi kognisi.
13. bahwa seringkali kita tidak mengetahui
perasaan atau sikap kita sendiri.
Sehingga, kita menyimpulkannya dari
lingkungan dari situasi di mana kita
mengalami reaksi- reaksi internal ini.
Contohnya: ketika kita mengalami
perasaan tertentu atas kehadiran
seseorang yang menarik, kita
menyimpulkan bahwa kita sedang jatuh
cinta.
Pengaruh afek
pada kognisi :
14. Pengaruh Kognisi Pada
Afek
pikiran bisa mempengaruhi afeksi
melibatkan usaha kita dalam
mengatur emosi kita. Contohnya,
kemarahan yang kita rasakan bisa
berkurang ketika kita menerima
permintaan maaf atau penjelasan
mengapa orang lain berbuat
sesuatu yang memicu kemarahan
kita itu