SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
Kesetimbangan Benda Tegar




  Drs. Agus Purnomo
  aguspurnomosite.blogspot.com
KESEIMBANGAN PARTIKEL
Partikel
Adalah benda yang ukurannya dapat
            diabaikan
Syarat partikel seimbang
  Resultan gaya yang bekerja pada
 partikel adalah nol (Hukum pertama
               Newton)


          ΣF = 0
Untuk satu dimensi
Σ Fx = 0

Untuk dua dimensi
Σ Fx = 0          Σ Fy = 0


Untuk tiga dimensi
Σ Fx = 0       Σ Fy = 0      Σ Fz = 0
Contoh untuk satu dimensi



                             T



                                    ΣF   =    0
       25 N                 25 N
                                   T-w   =    0
                                     T   =    w
                                     T   = 25 N
                             w
Contoh untuk dua dimensi




          370           530




                400 N
Kesetimbangan Partikel

                 T2                           T2
                                  T2y



                       T1
T1                                T1y


     370   530        T1x   370         530   T2x


                                    w
Untuk sumbu x
                    Σ Fx   = 0
               T2x – T1x   = 0
 T2 cos 530 – T1 cos 370   = 0
          0.6 T2 – 0.8T1   = 0
                  0.75T2   = T1   Dengan memasukan T2
                                           0.75T2 = T1
Untuk sumbu y                           0.75(320) = T1
                  Σ Fy =   0                  240 = T1
         T1y + T2y - w =   0
T1 sin 370 + T2 sin 530 =  w
        0.6 T1 + 0.8T2 = 400
   0.6(0.75T2) + 0.8T2 = 400
              400/1.25 = T2
                   320 = T2
Dengan Persamaan Sinus
                                F2




F1


                ά3

           ά2
                     ά1    F1             F2           F3
                                     =            =
                          sin ά1         sin ά2       sin ά3
                F3
KESEIMBANGAN BENDA
       TEGAR
Benda Tegar
Adalah benda yang tidak berubah
 bentuknya bila diberi gaya luar
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR


 “Benda tegar dikatakan berada
 dalam kesetimbangan statik jika
 jumlah gaya yang bekerja pada
 benda itu sama dengan nol dan
jumlah torsi terhadap sembarang
  titik pada benda tegar itu sama
            dengan nol.”
Benda tegar yaitu benda yang jika
 dikenai gaya dan kemudian gayanya
  dihilangkan bentuk dan ukurannya
 tidak berubah. Tentu saja gaya yang
bekerja pada benda tersebut besarnya
   dalam batas kewajaran sehingga
     pengaruh gaya tersebut tidak
mengakibatkan kerusakan pada benda
   yang dikenainya, dan perlu untuk
    diingat bahwa benda itu sendiri
 tersusun atas partikel-partikel kecil.
Partikel yaitu ukuran atau bentuk
 kecil dari benda, misalkan saja
partikel itu kita gambarkan berupa
             benda titik.
Partikel dikatakan setimbang jika
 jumlah gaya yang bekerja pada
partikel sama dengan nol, dan jika
 ditulis dalam bentuk persamaan
  akan didapat seperti di bawah.
         F   0
               ( Hkm I Newton )
Jika jumlah gaya yang bekerja pada
partikel sama dengan nol maka
partikel itu kemungkinan yaitu :
1. Benda dalam keadaan diam.
2. Benda bergerak lurus beraturan
(glb)
Kesetimbangan statik dapat
 dibedakan menjadi tiga, yatu sebagai
 berikut.

• Kesetimbangan Stabil
  Kesetimbangan stabil ditandai
  dengan naiknya letak titik berat
  benda jika dberi gaya pengganggu.
  Setelah gaya pengganggunya hilang,
  benda akan kembali pada keadaan
  semula. Contoh benda yang memiliki
  ketimbangan stabil itu adalah kursi
• Kesetimbangan Labil
Kesetimbangan labil ditandai dengan
turunnya letak titik berat benda jika
dberi gaya pengganggu. Biasanya,
setelah gaya pengganggunya hilang,
benda tidak kembali pada kedudukan
semula. Contoh benda yang memiliki
ketimbangan labil adalah sebuah
batang kayu yang berdiri tegak.
• Kesetimbangan Indiferen (Netral)
Kesetimbangan netral ditandai dengan
tidak berubahnya posisi titik berat
benda sebelum dan sesudah diberi
gaya pengganggu. Biasanya, setelah
gaya pengganggunya hilang, benda
tidak kembali pada kedudukan semula.
Contoh benda yang memiliki
ketimbangan netral adalah sebuah
silinder yang diletakkan di lanta datar.
Syarat benda tegar
     seimbang

   ΣF = 0
   Σ = 0
Contoh Soal
1. Tentukan tegangan tali pengikat beban di bawah

       300                  600
        T2                 T1




                    8 kg
Jawab.
Nilai tegangan tali T1 = ?        Nilai tegangan tali T2 =
?
         W cos                     W cos
T1                           T2
        sin (       )             sin (        )
        8.10 cos 30                 80 cos 60
T1                           T2
       sin ( 30   60 )            sin (30    60 )
             1                         1
       80 .     3                 80.
T1           2               T2        2
            1                       1
T1     40       3            T2   40 N
2. Tentukan besar gaya F agar sistem setimbang


                300
                         600



                  F                              60 kg
Sumbu x                           Sumbu y.

       F x             0                  F y             0

T2 x     – T1x =           0      T1 y + T2 y – F              = 0

T2 sin 60 = T1 sin 30                          T1 cos 30 + T2 cos 60 =
F
         3                            3
T2 . ½               = T1 ½       ½           T1 + ½ T 2 = F
                 3                            3
T1 =     600           N   …..1                F = ½          T1 + ½ T 2
             3                            3          3
T1 = T2                           F =             . 600       + 600

                                  F = 3. 600 + 600

                                  F = 2400           N
Contoh:


                    300
 A                          B



                           8N



Pada ujung batang AB digantungkan sebuah beban 8
N. Bila massa batang AB diabaikan hitung tegangan
tali?
T sin 300
                    T


                        300
A                              B
    T cos 300
                L

                              8N


            Σ A = 0
L 8 – L T sin 300 = 0
            8 L = L T sin 300
               8 = 0.5 T
               T = 16 N
Contoh :
Batang BC bersandar pada dinding licin dan bertumpu
pada lantai kasar. Hitung koefisien gesekan di B pada saat
batang tepat akan bergeser?

C




4m           5m




A
A                    B
Fx = 0
C            Nc
                                Nc - f = 0
                                     Nc = f

4m           5m                          Σ    A = 0
                       4 NC + 1.5 w – 3 NB    = 0
     w
                  NB      4 NC + 1.5 w – 3 w = 0
                                           4 NC = 1.5 w
                                            NC = 0.375 w
         f
A                  B


                                 NC = f
                         0.375 w = w
                           0.375 =
Contoh:



       10 N       O                  40 N
   A                                        B
          X=…




  Batang AB panjangnya 1 m. Agar batang AB
  horisontal , hitunglah jarak x.?
Σ O = 0
40 (1 –x) - 10 x = 0
40 – 40 x – 10 x = 0
             40 = 50 x
              x = 0.8 m
Latihan 1

Dua orang bersaudara hendak memikul sebuah beban dengan
menggunakan tongkat pemikul. Keduanya memikul pada ujung-
ujung tongkat yang berlawanan. Kakak harus memikul 50%
lebih berat benda dari adiknya. Jika panjang tongkat pemikul
panjang 2 meter, dimanakah benda tersebut digantungkan?


Latihan 2
                                      Batang homogen beratnya 50
                                      N, seperti tampak pada
                 37
                                      Gambar, berada dalam
                                      keadaan seimbang. Hitunglah
            100 cm    40 cm           tegangan kabel pendukung
                                      dan komponen-komponen gaya
                              100 N
                                      yang dikerjakan oleh engsel
                                      pada batang.
TITIK BERAT
MENENTUKAN TITIK BERAT DENGAN
         PERCOBAAN


                    Buat tiga lubang




 Titik berat …….?     C           A




                          B
8
                             JAWAB:
                                                                                                                  Z   3


Perhatikan bentuk              y                                                   Z1
bangun                                                                                      4
yang dibuat dari kawat                                                 y1
                                                                                                          Z   2                              y
seperti gambar berikut                                                                                                                       3
                                    Z1       .                                                                                      y
                                                                                                                                    2

                        y1                       Z2                         4           x         x                       6     8
    8
                                                 .         .
                                                           Z   3
                                                                                        1         2
                                                                                                      x
        8
                4
                    y2=y3
                                                                   x                                  3


4                                  x1                 .Z   4
                4                                                                  No.     Luas(A)                                  x            y
                                        x2                                         A.x   A.y
            2   2
                                         x3=
                                                                                    1   4x8 = 32                                        -2           4
                                          x4
                                                                                    -64 6x4 128
                                                                                    2       = 24                                         3           2
                                                                                    72
                                                                                    3    4x8 48 32
                                                                                              =                                          4           6
                                                                                    128     192
 No. Panjang (l)        x          y                                                              88
 l.x   l.y                                                                          136     368
   1      8                    4                 4
   32   1232
   2                           6                 4                                              ( A.x )                          136
   72
   3      48
          8                   12                 4                              xo =                                            = 1,55
                                                                                                                                =
   96
   4      32
          4                   12                 0
   48       0                                                                                     A                       88
         32
   248    112                                                                                   ( A.y )                   368
                                                                                yo =                              =             = 4,18
                                                                                                  A                       88
                             Z = ( 7,75,3,5)
                                                                                       Z = ( 1,55,4,18)
LETAK TITIK BERAT BENDA


                                                                              Z
                                                                                   Z = (Xo , Yo)
                               Benda terdiri dari       Yo
                               sekumpulan partikel
Titik berat
   benda                       masing-masing memiliki
                               titik berat dan gaya                  Xo
                               berat
                   W = gaya berat benda                 A. BENDA BERBENTUK GARIS
                           Masing-masing gaya                          ( l .x )           ( l .y )
                           berat partikel jika                Xo =                Yo =
                   W1
                           dijumlah menjadi gaya                          l                  l
                           berat benda dan titik
                           tangkap gaya beratnya
                           merupakan titik berat        B. BENDA BERBENTUK BIDANG
                           benda (Z)
                       W4
              W2                                                      ( A .x )             ( A .y )
                   W3               Titik tangkap            Xo =                 Yo =
                                    Resultan =
                                    Titik berat
                                                                          A                      A
                                    benda (Z)
               W1                                       C. BENDA BERBENTUK RUANG

              W2    W3   W4                                            ( V .x )             ( V .y )
                                                              Xo =                 Yo =
                                                                          V                      V

                     W =      W1 + W 2 + W 3 + W 4
Dengan perhitungan :
y
                           (x3,y3
    (x1,y1                   )
      )       (x0,y0
                )    (x2,y2 w3
     w1                )
                      w2

                w                   x
0

                          x1w1 + x2w2 + x3w3 + …
             x0 =
                          w1 + w2 + w3 + …

                          y1w1 + y2w2 + y3w3 + …
             y0 =
                          w1 + w2 + w3 + …
Menghitung titik berat dari massa partikel

                        x1m1g+x2m2g+x3m3g+ …
w = mg        x0 =
                        m1g+m2g+m3g + …


                        x1m1+x2m2+x3m3+ …
               x0 =
                          m1+m2+m3 + …

                        y1m1 + y2m2 + y3m3 + …
               y0 =
                         m1 + m2 + m3 + …
Menghitung titik berat benda homogen
berdimensi tiga

                       x1V1 +x2V2 +x3V3 + …
m= V          x0 =
                        V1 +V2 +V3 + …


                        x1V1+x2V2+x3V3+ …
               x0 =
                         V1+V2+V3+ …

                       y1V1 + y2V2 + y3V3 + …
               y0 =
                        V1 + V2 + V3 + …
Menghitung titik berat benda homogen
berdimensi dua

                      x1A1t+x2A2t+x3A3t+ …
V = At        x0 =
                        A1t+A2t+A3t+ …


                      x1A1+x2A2+x3A3+ …
               x0 =
                         A1+A2+A3+ …

                       y1A1 + y2A2 + y3A3 + …
               y0 =
                        A1 + A2 + A3 + …
Menghitung titik berat benda homogen
berdimensi dua

                      x1pl1+x2pl2+x3pl3+ …
A=pl          x0 =
                         pl1+pl2+pl3+ …


                      x1l1+x2l2+x3l3+ …
               x0 =
                         l1+l2+l3+ …

                       y1l1 + y2l2 + y3l3 + …
               y0 =
                        l1 + l2 + l 3 + …
aguspurnomosite.blogspot.com

     SEKIAN
DAN TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda
Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda
Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda
Ilham A
 
Bab 4 usaha dan momentum
Bab 4 usaha dan momentumBab 4 usaha dan momentum
Bab 4 usaha dan momentum
Fauzan Ghifari
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
Kira R. Yamato
 
04 deret-fourier-gt
04 deret-fourier-gt04 deret-fourier-gt
04 deret-fourier-gt
Lukman Hakim
 
gaya sentripetal dan sentripugal
gaya sentripetal dan sentripugalgaya sentripetal dan sentripugal
gaya sentripetal dan sentripugal
Endang Manik
 
Gerak Menggelinding
Gerak MenggelindingGerak Menggelinding
Gerak Menggelinding
Eni Dahlia
 
Bab 5 sistem kerangka non inersia
Bab 5 sistem kerangka non inersiaBab 5 sistem kerangka non inersia
Bab 5 sistem kerangka non inersia
SyaRi EL-nahLy
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi sma
ririsarum
 
1.struktur kristal (hand_out)
1.struktur kristal (hand_out)1.struktur kristal (hand_out)
1.struktur kristal (hand_out)
Putu Adi Susanta
 

What's hot (20)

Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda
Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda
Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda
 
Bab 4 usaha dan momentum
Bab 4 usaha dan momentumBab 4 usaha dan momentum
Bab 4 usaha dan momentum
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
 
04 deret-fourier-gt
04 deret-fourier-gt04 deret-fourier-gt
04 deret-fourier-gt
 
Teori Kinetik Gas
Teori Kinetik GasTeori Kinetik Gas
Teori Kinetik Gas
 
gaya sentripetal dan sentripugal
gaya sentripetal dan sentripugalgaya sentripetal dan sentripugal
gaya sentripetal dan sentripugal
 
rumus fisika sma lengkap
rumus fisika sma lengkaprumus fisika sma lengkap
rumus fisika sma lengkap
 
Gerak Menggelinding
Gerak MenggelindingGerak Menggelinding
Gerak Menggelinding
 
pusat massa
pusat massapusat massa
pusat massa
 
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika RotasiPPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
 
Ppt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkarPpt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkar
 
Bab 5 sistem kerangka non inersia
Bab 5 sistem kerangka non inersiaBab 5 sistem kerangka non inersia
Bab 5 sistem kerangka non inersia
 
8 Kapasitansi
8 Kapasitansi8 Kapasitansi
8 Kapasitansi
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi sma
 
Gerak harmonik-sederhana dan soal
Gerak harmonik-sederhana dan soalGerak harmonik-sederhana dan soal
Gerak harmonik-sederhana dan soal
 
Handout listrik-magnet-i
Handout listrik-magnet-iHandout listrik-magnet-i
Handout listrik-magnet-i
 
1.struktur kristal (hand_out)
1.struktur kristal (hand_out)1.struktur kristal (hand_out)
1.struktur kristal (hand_out)
 
Partikel Elementer
Partikel ElementerPartikel Elementer
Partikel Elementer
 
Menghitung dan Menentukan Nilai Konstanta Pegas
Menghitung dan Menentukan Nilai Konstanta PegasMenghitung dan Menentukan Nilai Konstanta Pegas
Menghitung dan Menentukan Nilai Konstanta Pegas
 
Powerpoint proses termo
Powerpoint proses termoPowerpoint proses termo
Powerpoint proses termo
 

Similar to Kesetimbangan Benda Tegar

Latihan Soal Dinamika, Usaha, Impuls.pptx
Latihan Soal Dinamika, Usaha, Impuls.pptxLatihan Soal Dinamika, Usaha, Impuls.pptx
Latihan Soal Dinamika, Usaha, Impuls.pptx
Oktaviani363839
 
Soal fisika dio puja altha
Soal fisika dio puja althaSoal fisika dio puja altha
Soal fisika dio puja altha
Dio Altha
 

Similar to Kesetimbangan Benda Tegar (20)

Keseimbangan benda tegar
Keseimbangan benda tegarKeseimbangan benda tegar
Keseimbangan benda tegar
 
FISIKA : Kesetimbangan Benda Tegar
FISIKA : Kesetimbangan Benda TegarFISIKA : Kesetimbangan Benda Tegar
FISIKA : Kesetimbangan Benda Tegar
 
Materi torsi
Materi torsiMateri torsi
Materi torsi
 
Keseimbangan tegar
Keseimbangan tegarKeseimbangan tegar
Keseimbangan tegar
 
Mekanika3
Mekanika3Mekanika3
Mekanika3
 
momen inersia.ppt
momen inersia.pptmomen inersia.ppt
momen inersia.ppt
 
FISIKA bab Kesetimbangan
FISIKA bab KesetimbanganFISIKA bab Kesetimbangan
FISIKA bab Kesetimbangan
 
Soal hukum 1,2,3 newton
Soal hukum 1,2,3 newtonSoal hukum 1,2,3 newton
Soal hukum 1,2,3 newton
 
3)d inamika edit
3)d inamika edit3)d inamika edit
3)d inamika edit
 
Latihan Soal Dinamika, Usaha, Impuls.pptx
Latihan Soal Dinamika, Usaha, Impuls.pptxLatihan Soal Dinamika, Usaha, Impuls.pptx
Latihan Soal Dinamika, Usaha, Impuls.pptx
 
Soal fisika dio puja altha
Soal fisika dio puja althaSoal fisika dio puja altha
Soal fisika dio puja altha
 
Dinamika Gerak
Dinamika GerakDinamika Gerak
Dinamika Gerak
 
elastisitas dan patahan
elastisitas dan patahanelastisitas dan patahan
elastisitas dan patahan
 
Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)
 
hukum-newton.pptx
hukum-newton.pptxhukum-newton.pptx
hukum-newton.pptx
 
Hukum newton
Hukum newtonHukum newton
Hukum newton
 
Dinamika Rotasi-Keseimbangan-benda-tegar.ppt
Dinamika Rotasi-Keseimbangan-benda-tegar.pptDinamika Rotasi-Keseimbangan-benda-tegar.ppt
Dinamika Rotasi-Keseimbangan-benda-tegar.ppt
 
DSM1021-SAINS-1-TOPIK-2-DAYA-KESEIMBANGAN-PANDUAN-DAYA
DSM1021-SAINS-1-TOPIK-2-DAYA-KESEIMBANGAN-PANDUAN-DAYADSM1021-SAINS-1-TOPIK-2-DAYA-KESEIMBANGAN-PANDUAN-DAYA
DSM1021-SAINS-1-TOPIK-2-DAYA-KESEIMBANGAN-PANDUAN-DAYA
 
SAINS 1-DAYA (KESEIMBANGAN DAYA & PADUAN DAYA)
SAINS 1-DAYA (KESEIMBANGAN DAYA & PADUAN DAYA)SAINS 1-DAYA (KESEIMBANGAN DAYA & PADUAN DAYA)
SAINS 1-DAYA (KESEIMBANGAN DAYA & PADUAN DAYA)
 
Dinamika Partikel
Dinamika PartikelDinamika Partikel
Dinamika Partikel
 

More from SMPN 3 TAMAN SIDOARJO

More from SMPN 3 TAMAN SIDOARJO (20)

Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewanSistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
 
Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12
 
Soal un matematika smp 2014 paket 1
Soal un matematika smp 2014 paket 1Soal un matematika smp 2014 paket 1
Soal un matematika smp 2014 paket 1
 
Soal un matematika smp 2014 paket 19
Soal un matematika smp 2014 paket 19Soal un matematika smp 2014 paket 19
Soal un matematika smp 2014 paket 19
 
Soal un matematika smp 2014 paket 18
Soal un matematika smp 2014 paket 18Soal un matematika smp 2014 paket 18
Soal un matematika smp 2014 paket 18
 
Soal un matematika smp 2014 paket 17
Soal un matematika smp 2014 paket 17Soal un matematika smp 2014 paket 17
Soal un matematika smp 2014 paket 17
 
Soal un matematika smp 2014 paket 16
Soal un matematika smp 2014 paket 16Soal un matematika smp 2014 paket 16
Soal un matematika smp 2014 paket 16
 
Soal un matematika smp 2014 paket 15
Soal un matematika smp 2014 paket 15Soal un matematika smp 2014 paket 15
Soal un matematika smp 2014 paket 15
 
Soal un matematika smp 2014 paket 14
Soal un matematika smp 2014 paket 14Soal un matematika smp 2014 paket 14
Soal un matematika smp 2014 paket 14
 
Soal un matematika smp 2014 paket 13
Soal un matematika smp 2014 paket 13Soal un matematika smp 2014 paket 13
Soal un matematika smp 2014 paket 13
 
Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12
 
Soal un matematika smp 2014 paket 11
Soal un matematika smp 2014 paket 11Soal un matematika smp 2014 paket 11
Soal un matematika smp 2014 paket 11
 
Soal un matematika smp 2014 paket 10
Soal un matematika smp 2014 paket 10Soal un matematika smp 2014 paket 10
Soal un matematika smp 2014 paket 10
 
Soal un matematika smp 2014 paket 9
Soal un matematika smp 2014 paket 9Soal un matematika smp 2014 paket 9
Soal un matematika smp 2014 paket 9
 
Soal un matematika smp 2014 paket 8
Soal un matematika smp 2014 paket 8Soal un matematika smp 2014 paket 8
Soal un matematika smp 2014 paket 8
 
Soal un matematika smp 2014 paket 7
Soal un matematika smp 2014 paket 7Soal un matematika smp 2014 paket 7
Soal un matematika smp 2014 paket 7
 
Soal un matematika smp 2014 paket 6
Soal un matematika smp 2014 paket 6Soal un matematika smp 2014 paket 6
Soal un matematika smp 2014 paket 6
 
Soal un matematika smp 2014 paket 5
Soal un matematika smp 2014 paket 5Soal un matematika smp 2014 paket 5
Soal un matematika smp 2014 paket 5
 
Soal un matematika smp 2014 paket 4
Soal un matematika smp 2014 paket 4Soal un matematika smp 2014 paket 4
Soal un matematika smp 2014 paket 4
 
Soal un matematika smp 2014 paket 3
Soal un matematika smp 2014 paket 3Soal un matematika smp 2014 paket 3
Soal un matematika smp 2014 paket 3
 

Recently uploaded

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 

Kesetimbangan Benda Tegar

  • 1. Kesetimbangan Benda Tegar Drs. Agus Purnomo aguspurnomosite.blogspot.com
  • 2.
  • 4. Partikel Adalah benda yang ukurannya dapat diabaikan
  • 5. Syarat partikel seimbang Resultan gaya yang bekerja pada partikel adalah nol (Hukum pertama Newton) ΣF = 0
  • 6. Untuk satu dimensi Σ Fx = 0 Untuk dua dimensi Σ Fx = 0 Σ Fy = 0 Untuk tiga dimensi Σ Fx = 0 Σ Fy = 0 Σ Fz = 0
  • 7. Contoh untuk satu dimensi T ΣF = 0 25 N 25 N T-w = 0 T = w T = 25 N w
  • 8. Contoh untuk dua dimensi 370 530 400 N
  • 9. Kesetimbangan Partikel T2 T2 T2y T1 T1 T1y 370 530 T1x 370 530 T2x w
  • 10. Untuk sumbu x Σ Fx = 0 T2x – T1x = 0 T2 cos 530 – T1 cos 370 = 0 0.6 T2 – 0.8T1 = 0 0.75T2 = T1 Dengan memasukan T2 0.75T2 = T1 Untuk sumbu y 0.75(320) = T1 Σ Fy = 0 240 = T1 T1y + T2y - w = 0 T1 sin 370 + T2 sin 530 = w 0.6 T1 + 0.8T2 = 400 0.6(0.75T2) + 0.8T2 = 400 400/1.25 = T2 320 = T2
  • 11. Dengan Persamaan Sinus F2 F1 ά3 ά2 ά1 F1 F2 F3 = = sin ά1 sin ά2 sin ά3 F3
  • 13. Benda Tegar Adalah benda yang tidak berubah bentuknya bila diberi gaya luar
  • 14. KESETIMBANGAN BENDA TEGAR “Benda tegar dikatakan berada dalam kesetimbangan statik jika jumlah gaya yang bekerja pada benda itu sama dengan nol dan jumlah torsi terhadap sembarang titik pada benda tegar itu sama dengan nol.”
  • 15. Benda tegar yaitu benda yang jika dikenai gaya dan kemudian gayanya dihilangkan bentuk dan ukurannya tidak berubah. Tentu saja gaya yang bekerja pada benda tersebut besarnya dalam batas kewajaran sehingga pengaruh gaya tersebut tidak mengakibatkan kerusakan pada benda yang dikenainya, dan perlu untuk diingat bahwa benda itu sendiri tersusun atas partikel-partikel kecil.
  • 16. Partikel yaitu ukuran atau bentuk kecil dari benda, misalkan saja partikel itu kita gambarkan berupa benda titik. Partikel dikatakan setimbang jika jumlah gaya yang bekerja pada partikel sama dengan nol, dan jika ditulis dalam bentuk persamaan akan didapat seperti di bawah. F 0 ( Hkm I Newton )
  • 17. Jika jumlah gaya yang bekerja pada partikel sama dengan nol maka partikel itu kemungkinan yaitu : 1. Benda dalam keadaan diam. 2. Benda bergerak lurus beraturan (glb)
  • 18. Kesetimbangan statik dapat dibedakan menjadi tiga, yatu sebagai berikut. • Kesetimbangan Stabil Kesetimbangan stabil ditandai dengan naiknya letak titik berat benda jika dberi gaya pengganggu. Setelah gaya pengganggunya hilang, benda akan kembali pada keadaan semula. Contoh benda yang memiliki ketimbangan stabil itu adalah kursi
  • 19. • Kesetimbangan Labil Kesetimbangan labil ditandai dengan turunnya letak titik berat benda jika dberi gaya pengganggu. Biasanya, setelah gaya pengganggunya hilang, benda tidak kembali pada kedudukan semula. Contoh benda yang memiliki ketimbangan labil adalah sebuah batang kayu yang berdiri tegak.
  • 20. • Kesetimbangan Indiferen (Netral) Kesetimbangan netral ditandai dengan tidak berubahnya posisi titik berat benda sebelum dan sesudah diberi gaya pengganggu. Biasanya, setelah gaya pengganggunya hilang, benda tidak kembali pada kedudukan semula. Contoh benda yang memiliki ketimbangan netral adalah sebuah silinder yang diletakkan di lanta datar.
  • 21. Syarat benda tegar seimbang ΣF = 0 Σ = 0
  • 22. Contoh Soal 1. Tentukan tegangan tali pengikat beban di bawah 300 600 T2 T1 8 kg
  • 23. Jawab. Nilai tegangan tali T1 = ? Nilai tegangan tali T2 = ? W cos W cos T1 T2 sin ( ) sin ( ) 8.10 cos 30 80 cos 60 T1 T2 sin ( 30 60 ) sin (30 60 ) 1 1 80 . 3 80. T1 2 T2 2 1 1 T1 40 3 T2 40 N
  • 24. 2. Tentukan besar gaya F agar sistem setimbang 300 600 F 60 kg
  • 25. Sumbu x Sumbu y. F x 0 F y 0 T2 x – T1x = 0 T1 y + T2 y – F = 0 T2 sin 60 = T1 sin 30 T1 cos 30 + T2 cos 60 = F 3 3 T2 . ½ = T1 ½ ½ T1 + ½ T 2 = F 3 3 T1 = 600 N …..1 F = ½ T1 + ½ T 2 3 3 3 T1 = T2 F = . 600 + 600 F = 3. 600 + 600 F = 2400 N
  • 26. Contoh: 300 A B 8N Pada ujung batang AB digantungkan sebuah beban 8 N. Bila massa batang AB diabaikan hitung tegangan tali?
  • 27. T sin 300 T 300 A B T cos 300 L 8N Σ A = 0 L 8 – L T sin 300 = 0 8 L = L T sin 300 8 = 0.5 T T = 16 N
  • 28. Contoh : Batang BC bersandar pada dinding licin dan bertumpu pada lantai kasar. Hitung koefisien gesekan di B pada saat batang tepat akan bergeser? C 4m 5m A A B
  • 29. Fx = 0 C Nc Nc - f = 0 Nc = f 4m 5m Σ A = 0 4 NC + 1.5 w – 3 NB = 0 w NB 4 NC + 1.5 w – 3 w = 0 4 NC = 1.5 w NC = 0.375 w f A B NC = f 0.375 w = w 0.375 =
  • 30. Contoh: 10 N O 40 N A B X=… Batang AB panjangnya 1 m. Agar batang AB horisontal , hitunglah jarak x.?
  • 31. Σ O = 0 40 (1 –x) - 10 x = 0 40 – 40 x – 10 x = 0 40 = 50 x x = 0.8 m
  • 32. Latihan 1 Dua orang bersaudara hendak memikul sebuah beban dengan menggunakan tongkat pemikul. Keduanya memikul pada ujung- ujung tongkat yang berlawanan. Kakak harus memikul 50% lebih berat benda dari adiknya. Jika panjang tongkat pemikul panjang 2 meter, dimanakah benda tersebut digantungkan? Latihan 2 Batang homogen beratnya 50 N, seperti tampak pada 37 Gambar, berada dalam keadaan seimbang. Hitunglah 100 cm 40 cm tegangan kabel pendukung dan komponen-komponen gaya 100 N yang dikerjakan oleh engsel pada batang.
  • 34. MENENTUKAN TITIK BERAT DENGAN PERCOBAAN Buat tiga lubang Titik berat …….? C A B
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38. 8 JAWAB: Z 3 Perhatikan bentuk y Z1 bangun 4 yang dibuat dari kawat y1 Z 2 y seperti gambar berikut 3 Z1 . y 2 y1 Z2 4 x x 6 8 8 . . Z 3 1 2 x 8 4 y2=y3 x 3 4 x1 .Z 4 4 No. Luas(A) x y x2 A.x A.y 2 2 x3= 1 4x8 = 32 -2 4 x4 -64 6x4 128 2 = 24 3 2 72 3 4x8 48 32 = 4 6 128 192 No. Panjang (l) x y 88 l.x l.y 136 368 1 8 4 4 32 1232 2 6 4 ( A.x ) 136 72 3 48 8 12 4 xo = = 1,55 = 96 4 32 4 12 0 48 0 A 88 32 248 112 ( A.y ) 368 yo = = = 4,18 A 88 Z = ( 7,75,3,5) Z = ( 1,55,4,18)
  • 39. LETAK TITIK BERAT BENDA Z Z = (Xo , Yo) Benda terdiri dari Yo sekumpulan partikel Titik berat benda masing-masing memiliki titik berat dan gaya Xo berat W = gaya berat benda A. BENDA BERBENTUK GARIS Masing-masing gaya ( l .x ) ( l .y ) berat partikel jika Xo = Yo = W1 dijumlah menjadi gaya l l berat benda dan titik tangkap gaya beratnya merupakan titik berat B. BENDA BERBENTUK BIDANG benda (Z) W4 W2 ( A .x ) ( A .y ) W3 Titik tangkap Xo = Yo = Resultan = Titik berat A A benda (Z) W1 C. BENDA BERBENTUK RUANG W2 W3 W4 ( V .x ) ( V .y ) Xo = Yo = V V W = W1 + W 2 + W 3 + W 4
  • 40. Dengan perhitungan : y (x3,y3 (x1,y1 ) ) (x0,y0 ) (x2,y2 w3 w1 ) w2 w x 0 x1w1 + x2w2 + x3w3 + … x0 = w1 + w2 + w3 + … y1w1 + y2w2 + y3w3 + … y0 = w1 + w2 + w3 + …
  • 41. Menghitung titik berat dari massa partikel x1m1g+x2m2g+x3m3g+ … w = mg x0 = m1g+m2g+m3g + … x1m1+x2m2+x3m3+ … x0 = m1+m2+m3 + … y1m1 + y2m2 + y3m3 + … y0 = m1 + m2 + m3 + …
  • 42. Menghitung titik berat benda homogen berdimensi tiga x1V1 +x2V2 +x3V3 + … m= V x0 = V1 +V2 +V3 + … x1V1+x2V2+x3V3+ … x0 = V1+V2+V3+ … y1V1 + y2V2 + y3V3 + … y0 = V1 + V2 + V3 + …
  • 43. Menghitung titik berat benda homogen berdimensi dua x1A1t+x2A2t+x3A3t+ … V = At x0 = A1t+A2t+A3t+ … x1A1+x2A2+x3A3+ … x0 = A1+A2+A3+ … y1A1 + y2A2 + y3A3 + … y0 = A1 + A2 + A3 + …
  • 44. Menghitung titik berat benda homogen berdimensi dua x1pl1+x2pl2+x3pl3+ … A=pl x0 = pl1+pl2+pl3+ … x1l1+x2l2+x3l3+ … x0 = l1+l2+l3+ … y1l1 + y2l2 + y3l3 + … y0 = l1 + l2 + l 3 + …
  • 45. aguspurnomosite.blogspot.com SEKIAN DAN TERIMA KASIH