Defibrilator digunakan untuk memberikan kejutan listrik ke jantung pasien yang mengalami fibrilasi atau gagal jantung. Alat ini mengirimkan energi listrik melalui elektroda yang ditempelkan di dada untuk mengembalikan ritme jantung normal. Pemeliharaan rutin dan perbaikan cepat diperlukan untuk menjaga keakuratan dan keamanan defibrilator.
4. Teori Dasar
Peralatan yang mengirimkan kejutan listrik
ke otot jantung yang sedang mengalami
fibrilasi (kekacauan ritme). Dengan
menggunakan pedal / elektroda yang
dipasang pada tubuh untuk mengetahui
keadaan dari pasien.
5. Selain itu adanya proses pengejutan
terhadap tubuh pasien:
fibrilasi (kekacauan ritme pada jantung) adalah
memberikan energi saat proses synchronized maksudnya
memberikan energi saat sinyal janutng lemah kemudian
aliran darah yang masuk pada jantung dikuatkan
sehingga darah dapat mengalir dan jantung dapat
berkontraksi lebih keras.
Cardiac care ( gagal jantung ) adalah memberikan
energi saat proses Asynchronized maksudnya
memberikan energi saat sinyal janutng berhenti dengan
menggunakan energi penuh yaitu 360 joule.
7. Tegangan dari PLN masuk pada power unit yang berfumgsi sebagai
supply seluruh rangkaian.serta dimonitor oleh CPU host. Selain itu
juga mengisi baterai dengan metode pengisian berputar atau arus kecil.
Setelah semua board tersupply unit utamanya adalah CPU BD karena
sebagai control serta pengatur proses sinyal ECG. Untuk recorder unit
berfungsi sebagai perekam saat CPU host mengirim data serial ke head
thermal untuk mencetak karakter dan waveform dan CRTDRIVE
menghasilkan sinyal-sinyal control untuk menampilkan karakter dan
waveform. Sedangkan HV BD berfungsi sebagai energi control
sehingga saat terjadi pengisian pada capasitor di HV BLOK maka
enerci akan dikontrol sesuai setingan. Dan untuk paddle digunakan
untuk outputan yang dikeluarkan pada apek dan sternum dan juga
sebagai elektroda pada ECG selain itu saat pengeluaran terhadap load
test, CPU akan mengenali apakah keluaran test telah selesai secara
normal atau tidak melalui sirkuit deteksi test.
8. Cara Pengoperasian
Operator mengatur energi yang dibutuhkan
Capasitor diisi sampai dengan setingan pada Defibrilator
Operator meletakkan kedua elektroda di dada pasien dan
tidak lupa diberi jel sebagai penghantar yang baik sehingga
tahu kapan saat penekanan tombol
Operator menekan tombol pembuangan muatan setelah
melihat monitor dari alat
Capasitor C membuang muatan / energi kedada pasien lewat
inductor L, resistor R dan dua elektroda.
9. Cara Pemeliharaan Alat
Membersihkan alat dari jel atau kotoran
Mengecek kerja alat dengan discharge test 50 joule
Pengecekan baterai
Tiap 6 bulan di kalibrasi
12. Troubleshooting
Mencoba terlebih dahulu
Kemudian setelah tahu kemungkinan permasalahan,
cassing alat dibuka
Pengecekan pada board switching control
Pengecekan pada R pengaman
Pengecekan pada kapasitor
Penggantian bagian yang rusak terutama pada board
switcing control yang sering mengalami masalah
Dicoba kembali