SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  34
Hemophilia
MUHAMMAD NAZARUDIN
Definisi
 Hemophilia adalah penyakit
perdarahan akibat
kekurangan faktor
pembekuan darah yang
herediter secara sex-linked
ressesive pada kromosom
X.
Epidemiologi
 Bermanifest pada laki-laki
 Angka Kejadian
 Hemofilia A 1 : 100.000
 Hemofilia B 1 : 25.000-30.000
 Mutasi gen spontan mencapai 20-
30% pada pasien tanpa Riwayat
keluarga
Epidemiologi
 2 macam hemofilia sex-linked ressecive
 Hemofilia A = defisiensi / disfungsi factor VIII
(F VIIIc)
 Hemofilia B (Christmas Disease) = defisiensi /
disfungsi factor IX (factor Christmas)
 Hemofilia C = kekurangan factor XI yang
diturunkan secara autosomal ressecive
kromosom 4q32q35
Hemop
hilia A
Hemophilia A
Hemophilia B
 F IX tidak terbentuk atau
disfungsi
 Tergantung dengan vitamin K
 F IX distimulai membentuk D VII
dan Xia  CoF IXa
Hemophilia B
 F IXa terbentuk  aktivasi F X dengan
bantuan F VIIIa, fosfolipid dan kalsium
 FVIIIa penting untuk CoF dari aktivasi FIXa
 Def FVIII dan FIX  defek aktiv F X 
perubahan prothrombin menjadi thrombin
terhambat  pendarahan
Gejala dan Tanda Klinis
 Hemartosis
 Pendarahan sendi  bengkak dan nyeri
jika ditegakkan (70-80% dengan
pendarahan akut)
 Hematom subkutan/intramuscular
 10-20% kasus
Gejala dan Tanda Klinis
 Pendarahan mukosa
 Pendarahan intracranial
 Muntah, penurunan kesadaran dan kejang
 Epitaksis
 Hematuria
 Pendarahan GIT
 Pendarahan berkelanjutan pasca operasi
kecil (sirkumsisi, ekstraksi gigi)
Gejala d a n
Tanda Klinis
 Riwayat kelainan sama
 Carier obligat  1 atau lebih anak
dengan hemofilia
 Pastikan diagnosis ibu dengan
pemeriksaan F VIII dan antigen F VIII
Gejala d a n
Tanda Klinis
Bayi dicurigai
hemofilia jika ada
bengkak saat
merangkak 
hemartrosis di
persendian
P E M E R I K S A A N F I S I S
 Tergantung letak
 Sendi  bengkak nyeri
 Intrakranial  peningkatan tekanan
intracranial
 Berat  pucat, syok hemoragik,
penurunan kesadaran
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan darah tepi
 Penurunan kadar Hb jika terjadi
pendarahan
 Terdapat pemanjangan masa beku, masa
tromboplastin dan masa prothrombin
 Diagnosis pasti : kadar F VIII / IX di bawah
normal
KRITERIA DIAGNOSIS
 Pendarahan sukar berhenti atau ada
hematoma atau hematrosis spontan setelah
trauma ringan
 Riwayat keluarga
 Masa beku memanjang
 Masa tromboplastin parsial memanjang
 Diagnosis pasti : kadar aktivitas F VIII/IX di
bawah normal
$A$A BAKSACA
 Pencegahan pendarahan
 Jika terjadi pendarahan tangani < 2 jam
 Pendarahan berat ke rumah sakit dengan
fasilitas hemofilia yang baik
 Memberi suntikan intra muscular sebisa
mungkin dihindari
 Obat-obatan mengganggu trombosit
dan anti inflamasi non steroid sebisa
mungkin dihindari
 Sebelum prosedur invasive harus
diberikan F VIII/IX
Pendarahan Akut pada
sendi/otot
 Pertolongan pertama : RICE (Rest, Ice,
Compression, Elevation)
 < jam berikan replacement therapy FVIII/IX
 Dosis disesuaikan dengan organ yang
mengalami pendarahan dan derajat
hemofilia
 Pendarahan ancaman jiwa  RT
sebelum pemeriksaan lebih lanjut
 Periksa kadar inhibitor jika RT
belum membaik
 Sumber FVIII adalah konsentrat FVIII
dan kriopresipitat
 FIX adalah konsentrat FIX dan Fresh
Frozen Plasma
 RT menggunakan FVIII/IX jika tidak
tersedia beri kriopresipitat atau FFP
 Dosis
 FVIII (unit) = BB (kg) x % (target kadar
plasma – kadar FVIII pasien) x 0,5
 FIX (unit) = BB (kg) x % (target kadar
plasma – kadar FIX pasien)
 Selain RT dapat diberikan terapi
adjuvant
 Desmopresin  meningkatkan FVIII
 Hemofilia ringan –sedang
 Prosedur minor
 Von Willebrand
 Asam Traneksamat
 Pendarahan mukosa
EVALUASI DAN PEMANTAUAN
KOMPLIKASI
 Evaluasi tiap 6-12 bulan
 Status muskoskeletal
 Transfusion related infection
 Kesehatan gigi dan mulut
 Vaksin
 Ada inhibitor
Inhibitor
 Penetral FVIII
 Hemofilia A  30 %
 Hemofilia B  1-3 %
 Abnormalitas molekul spesifik seperti
delesi gen dan mutase kodon
 Inhibitor  tidak dapat diatasi
dengan RT
 Diagnosis pasti : Plasma inhibitor
FVIII/IX
 Jika kurang dari 5 BU  inhibitor titer
rendah
 Jika lebih dari 5 BU  titer tinggi
 Titer rendah  naikkan dosis FVIII
hingga 3 kli
 Titer tinggi  FVIII porcine,
konsentrat kompleks F IX, F VIII
rekombinan, konsenrat kompleks
prothrombin teraktivasi atau F VIIa
rekombinan
TERIMAKASIH

Contenu connexe

Similaire à Hemopilia dan Pendarahan

Similaire à Hemopilia dan Pendarahan (10)

MANAJEMEN PENDERITA HEMOFILIA PADA ANAK YANG MENGALAMI PROSEDUR PEMBEDAHAN
MANAJEMEN PENDERITA HEMOFILIA PADA ANAK YANG MENGALAMI PROSEDUR PEMBEDAHANMANAJEMEN PENDERITA HEMOFILIA PADA ANAK YANG MENGALAMI PROSEDUR PEMBEDAHAN
MANAJEMEN PENDERITA HEMOFILIA PADA ANAK YANG MENGALAMI PROSEDUR PEMBEDAHAN
 
Hemophilia
HemophiliaHemophilia
Hemophilia
 
Rh3
Rh3Rh3
Rh3
 
Hemofilia
HemofiliaHemofilia
Hemofilia
 
Kmb kelainan pendarahan
Kmb kelainan pendarahanKmb kelainan pendarahan
Kmb kelainan pendarahan
 
Ppt hemofilia
Ppt hemofiliaPpt hemofilia
Ppt hemofilia
 
Hemofilia slide
Hemofilia slideHemofilia slide
Hemofilia slide
 
Antiphospholipid Syndrome.pptx
Antiphospholipid Syndrome.pptxAntiphospholipid Syndrome.pptx
Antiphospholipid Syndrome.pptx
 
Tatalaksana Perdarahan Pada Anak
Tatalaksana Perdarahan Pada AnakTatalaksana Perdarahan Pada Anak
Tatalaksana Perdarahan Pada Anak
 
Materi DVT.pdf
Materi DVT.pdfMateri DVT.pdf
Materi DVT.pdf
 

Hemopilia dan Pendarahan

  • 2. Definisi  Hemophilia adalah penyakit perdarahan akibat kekurangan faktor pembekuan darah yang herediter secara sex-linked ressesive pada kromosom X.
  • 3. Epidemiologi  Bermanifest pada laki-laki  Angka Kejadian  Hemofilia A 1 : 100.000  Hemofilia B 1 : 25.000-30.000  Mutasi gen spontan mencapai 20- 30% pada pasien tanpa Riwayat keluarga
  • 4. Epidemiologi  2 macam hemofilia sex-linked ressecive  Hemofilia A = defisiensi / disfungsi factor VIII (F VIIIc)  Hemofilia B (Christmas Disease) = defisiensi / disfungsi factor IX (factor Christmas)  Hemofilia C = kekurangan factor XI yang diturunkan secara autosomal ressecive kromosom 4q32q35
  • 5.
  • 6.
  • 9. Hemophilia B  F IX tidak terbentuk atau disfungsi  Tergantung dengan vitamin K  F IX distimulai membentuk D VII dan Xia  CoF IXa
  • 10. Hemophilia B  F IXa terbentuk  aktivasi F X dengan bantuan F VIIIa, fosfolipid dan kalsium  FVIIIa penting untuk CoF dari aktivasi FIXa  Def FVIII dan FIX  defek aktiv F X  perubahan prothrombin menjadi thrombin terhambat  pendarahan
  • 11. Gejala dan Tanda Klinis  Hemartosis  Pendarahan sendi  bengkak dan nyeri jika ditegakkan (70-80% dengan pendarahan akut)  Hematom subkutan/intramuscular  10-20% kasus
  • 12. Gejala dan Tanda Klinis  Pendarahan mukosa  Pendarahan intracranial  Muntah, penurunan kesadaran dan kejang  Epitaksis  Hematuria  Pendarahan GIT  Pendarahan berkelanjutan pasca operasi kecil (sirkumsisi, ekstraksi gigi)
  • 13. Gejala d a n Tanda Klinis
  • 14.  Riwayat kelainan sama  Carier obligat  1 atau lebih anak dengan hemofilia  Pastikan diagnosis ibu dengan pemeriksaan F VIII dan antigen F VIII
  • 15. Gejala d a n Tanda Klinis Bayi dicurigai hemofilia jika ada bengkak saat merangkak  hemartrosis di persendian
  • 16.
  • 17.
  • 18. P E M E R I K S A A N F I S I S  Tergantung letak  Sendi  bengkak nyeri  Intrakranial  peningkatan tekanan intracranial  Berat  pucat, syok hemoragik, penurunan kesadaran
  • 19. PEMERIKSAAN PENUNJANG  Pemeriksaan darah tepi  Penurunan kadar Hb jika terjadi pendarahan  Terdapat pemanjangan masa beku, masa tromboplastin dan masa prothrombin  Diagnosis pasti : kadar F VIII / IX di bawah normal
  • 20. KRITERIA DIAGNOSIS  Pendarahan sukar berhenti atau ada hematoma atau hematrosis spontan setelah trauma ringan  Riwayat keluarga  Masa beku memanjang  Masa tromboplastin parsial memanjang  Diagnosis pasti : kadar aktivitas F VIII/IX di bawah normal
  • 21.
  • 22. $A$A BAKSACA  Pencegahan pendarahan  Jika terjadi pendarahan tangani < 2 jam  Pendarahan berat ke rumah sakit dengan fasilitas hemofilia yang baik  Memberi suntikan intra muscular sebisa mungkin dihindari
  • 23.  Obat-obatan mengganggu trombosit dan anti inflamasi non steroid sebisa mungkin dihindari  Sebelum prosedur invasive harus diberikan F VIII/IX
  • 24. Pendarahan Akut pada sendi/otot  Pertolongan pertama : RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation)  < jam berikan replacement therapy FVIII/IX  Dosis disesuaikan dengan organ yang mengalami pendarahan dan derajat hemofilia
  • 25.  Pendarahan ancaman jiwa  RT sebelum pemeriksaan lebih lanjut  Periksa kadar inhibitor jika RT belum membaik
  • 26.  Sumber FVIII adalah konsentrat FVIII dan kriopresipitat  FIX adalah konsentrat FIX dan Fresh Frozen Plasma  RT menggunakan FVIII/IX jika tidak tersedia beri kriopresipitat atau FFP
  • 27.  Dosis  FVIII (unit) = BB (kg) x % (target kadar plasma – kadar FVIII pasien) x 0,5  FIX (unit) = BB (kg) x % (target kadar plasma – kadar FIX pasien)
  • 28.
  • 29.  Selain RT dapat diberikan terapi adjuvant  Desmopresin  meningkatkan FVIII  Hemofilia ringan –sedang  Prosedur minor  Von Willebrand  Asam Traneksamat  Pendarahan mukosa
  • 30. EVALUASI DAN PEMANTAUAN KOMPLIKASI  Evaluasi tiap 6-12 bulan  Status muskoskeletal  Transfusion related infection  Kesehatan gigi dan mulut  Vaksin  Ada inhibitor
  • 31. Inhibitor  Penetral FVIII  Hemofilia A  30 %  Hemofilia B  1-3 %  Abnormalitas molekul spesifik seperti delesi gen dan mutase kodon
  • 32.  Inhibitor  tidak dapat diatasi dengan RT  Diagnosis pasti : Plasma inhibitor FVIII/IX  Jika kurang dari 5 BU  inhibitor titer rendah  Jika lebih dari 5 BU  titer tinggi
  • 33.  Titer rendah  naikkan dosis FVIII hingga 3 kli  Titer tinggi  FVIII porcine, konsentrat kompleks F IX, F VIII rekombinan, konsenrat kompleks prothrombin teraktivasi atau F VIIa rekombinan