2. Definisi
Hemophilia adalah penyakit
perdarahan akibat
kekurangan faktor
pembekuan darah yang
herediter secara sex-linked
ressesive pada kromosom
X.
3. Epidemiologi
Bermanifest pada laki-laki
Angka Kejadian
Hemofilia A 1 : 100.000
Hemofilia B 1 : 25.000-30.000
Mutasi gen spontan mencapai 20-
30% pada pasien tanpa Riwayat
keluarga
4. Epidemiologi
2 macam hemofilia sex-linked ressecive
Hemofilia A = defisiensi / disfungsi factor VIII
(F VIIIc)
Hemofilia B (Christmas Disease) = defisiensi /
disfungsi factor IX (factor Christmas)
Hemofilia C = kekurangan factor XI yang
diturunkan secara autosomal ressecive
kromosom 4q32q35
9. Hemophilia B
F IX tidak terbentuk atau
disfungsi
Tergantung dengan vitamin K
F IX distimulai membentuk D VII
dan Xia CoF IXa
10. Hemophilia B
F IXa terbentuk aktivasi F X dengan
bantuan F VIIIa, fosfolipid dan kalsium
FVIIIa penting untuk CoF dari aktivasi FIXa
Def FVIII dan FIX defek aktiv F X
perubahan prothrombin menjadi thrombin
terhambat pendarahan
11. Gejala dan Tanda Klinis
Hemartosis
Pendarahan sendi bengkak dan nyeri
jika ditegakkan (70-80% dengan
pendarahan akut)
Hematom subkutan/intramuscular
10-20% kasus
12. Gejala dan Tanda Klinis
Pendarahan mukosa
Pendarahan intracranial
Muntah, penurunan kesadaran dan kejang
Epitaksis
Hematuria
Pendarahan GIT
Pendarahan berkelanjutan pasca operasi
kecil (sirkumsisi, ekstraksi gigi)
14. Riwayat kelainan sama
Carier obligat 1 atau lebih anak
dengan hemofilia
Pastikan diagnosis ibu dengan
pemeriksaan F VIII dan antigen F VIII
15. Gejala d a n
Tanda Klinis
Bayi dicurigai
hemofilia jika ada
bengkak saat
merangkak
hemartrosis di
persendian
16.
17.
18. P E M E R I K S A A N F I S I S
Tergantung letak
Sendi bengkak nyeri
Intrakranial peningkatan tekanan
intracranial
Berat pucat, syok hemoragik,
penurunan kesadaran
19. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah tepi
Penurunan kadar Hb jika terjadi
pendarahan
Terdapat pemanjangan masa beku, masa
tromboplastin dan masa prothrombin
Diagnosis pasti : kadar F VIII / IX di bawah
normal
20. KRITERIA DIAGNOSIS
Pendarahan sukar berhenti atau ada
hematoma atau hematrosis spontan setelah
trauma ringan
Riwayat keluarga
Masa beku memanjang
Masa tromboplastin parsial memanjang
Diagnosis pasti : kadar aktivitas F VIII/IX di
bawah normal
21.
22. $A$A BAKSACA
Pencegahan pendarahan
Jika terjadi pendarahan tangani < 2 jam
Pendarahan berat ke rumah sakit dengan
fasilitas hemofilia yang baik
Memberi suntikan intra muscular sebisa
mungkin dihindari
23. Obat-obatan mengganggu trombosit
dan anti inflamasi non steroid sebisa
mungkin dihindari
Sebelum prosedur invasive harus
diberikan F VIII/IX
24. Pendarahan Akut pada
sendi/otot
Pertolongan pertama : RICE (Rest, Ice,
Compression, Elevation)
< jam berikan replacement therapy FVIII/IX
Dosis disesuaikan dengan organ yang
mengalami pendarahan dan derajat
hemofilia
25. Pendarahan ancaman jiwa RT
sebelum pemeriksaan lebih lanjut
Periksa kadar inhibitor jika RT
belum membaik
26. Sumber FVIII adalah konsentrat FVIII
dan kriopresipitat
FIX adalah konsentrat FIX dan Fresh
Frozen Plasma
RT menggunakan FVIII/IX jika tidak
tersedia beri kriopresipitat atau FFP
27. Dosis
FVIII (unit) = BB (kg) x % (target kadar
plasma – kadar FVIII pasien) x 0,5
FIX (unit) = BB (kg) x % (target kadar
plasma – kadar FIX pasien)
28.
29. Selain RT dapat diberikan terapi
adjuvant
Desmopresin meningkatkan FVIII
Hemofilia ringan –sedang
Prosedur minor
Von Willebrand
Asam Traneksamat
Pendarahan mukosa
30. EVALUASI DAN PEMANTAUAN
KOMPLIKASI
Evaluasi tiap 6-12 bulan
Status muskoskeletal
Transfusion related infection
Kesehatan gigi dan mulut
Vaksin
Ada inhibitor
31. Inhibitor
Penetral FVIII
Hemofilia A 30 %
Hemofilia B 1-3 %
Abnormalitas molekul spesifik seperti
delesi gen dan mutase kodon
32. Inhibitor tidak dapat diatasi
dengan RT
Diagnosis pasti : Plasma inhibitor
FVIII/IX
Jika kurang dari 5 BU inhibitor titer
rendah
Jika lebih dari 5 BU titer tinggi
33. Titer rendah naikkan dosis FVIII
hingga 3 kli
Titer tinggi FVIII porcine,
konsentrat kompleks F IX, F VIII
rekombinan, konsenrat kompleks
prothrombin teraktivasi atau F VIIa
rekombinan