SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
TUGAS BIOLOGI PERIKANAN DAN KELAUTAN
                               TENTANG
                     ADAPTASI BIOTA LAUT DALAM




                                   Putu adnyana




                FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
                        UNIVERSITAS SAMAWA ( UNSA )
                                      TAHUN
                                       2011




                               KATA PENGANTAR


          Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan,
Universitas Samawa
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Biologi Perikanan dan

Kelautan yang berjudul “Adaptasi Biota Laut Dalam”. Semoga makalah ini dapat

menambah pengetahuan dan wawasan ilmu bagi para pembaca sekalian. Dalam

kesempatan kali ini penulis sadar sebagai manusia yang menyandang relativitas

dalam kebenaran, sehingga penulis mmengharapkan kritik dan saran dari pembaca

yang membangun.

         Tak lupa pula penulis mengucapkan terimakasih kepada para dosen pengajar

mata     kuliah   Biologi   Perikanan   dan   Kelautan   yang   telah   memberi   ilmu

pengetahuannya sehingga penulis mendapat wawasan ilmu dan menyelesaikan

makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih atas perhatian dari segala

pihak.




                                                 Sumbawa Besar, 24 November 2011




                                               Kelompok Laut Sumbawa




                                        DAFTAR ISI


          Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan,
Universitas Samawa
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
      1.1 Latar Belakang
      1.2 Tujuan

BAB II PEMBHASAN
      2.1.   Pengertian
      2.2.   Ciri – Ciri Lingkungan Hidup Laut Dalam
      2.3.   Adaptasi Biota Laut Dalam
      2.3.1. Adaptasi Morfologi
      2.3.2. Adaptasi Fisiologi
      2.3.3. Adaptasi Tingkah Laku

BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN
      3.1 Kesimpulan
      3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA




                                       BAB I

          Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan,
Universitas Samawa
PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang

         Ekosistem laut dalam merupakan kesatuan interaksi antara makhluk hidup

   (komponen biotik) dengan lingkungannya (komponen abiotik) yang terjadi di laut

   dalam (deep sea) yang memiliki kedalaman > 300 meter.

         Sumberdaya alam laut dalam lebih banyak daripada laut dangkal. Hal ini

   dikarenakan :


         Ruang gerak laut dalam lebih luas dari pada ruang gerak laut dangkal

         Akses manusia untuk mengeksploitasi sumber daya alam laut dalam lebih

         sulit

         Dengan sifat air sebagai pelarut atau pengencer, sehingga efek limbah tidak

         sampai ke laut dalam


         Dengan kedalam 300 meter maka cahaya matahari tidak akan dapat

   menembus daerah laut dalam dan tidak akan terjadi proses fotosintesis sehingga

   tidak terdapat organisme autotrof sebagai produsen yang menjadi dasar proses

   rantai makanan. Selain tidak tersedianya produsen dalam ekosistem laut dalam,

   keadaan tanpa cahaya tersebut dan kedalamannya membuat organisme atau biota

   laut dalam melakukan adaptasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan

   juga dapat bereproduksi.



1.2.Tujuan

   Adapun tujuan dari mempelajari adaptasi biota laut dalam ini adalah


         Memperdalam ilmu pengetahuan mengenai ekosistem laut dalam dan

         bagaimana bentuk adaptasi biota laut dalam.

             Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan,
   Universitas Samawa
Memperluas wawasan keilmuan tentang ekosistem laut dalam dan cara

      adaptasi biota tersebut




                                      BAB II

                                  PEMBAHASAN

          Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan,
Universitas Samawa
2.1.Pengertian

          Laut dalam adalah lapisan terbawah dari lautan, berada dibawah lapisan
   thermocline pada kedalaman lebih dari 1828 m. Sangat sedikit atau bahkan tidak
   ada cahaya yang dapat masuk ke area ini, dan sebagian besar organisme
   bergantung pada material organik yang jatuh dari zona fotik. Karena alasan inilah
   para saintis mengira bahwa kehidupan di tempat ini akan sangat sedikit, namun
   dengan adanya peralatan yang dapat menyelam ke kedalaman, ditemukan bahwa
   ditemukan cukup banyak kehidupan di arena ini.
          Di tahun 1960, Bathyscaphe Trieste menuju ke dasar dari Palung Mariana
   dekat Guam, pada kedalaman 35.798 kaki (10.911 m), titik terdalam di bumi. Jika
   Gunung Everest ditenggelamkan, maka puncaknya akan berada lebih dari satu mil
   dari   permukaan.    Pada   kedalaman    ini,   ikan   kecil   mirip   flounder   terlihat.
   Kapal selam penelitian Jepang, Kaiko, adalah satu-satunya yang dapat menjangkau
   kedalaman ini, dan lalu hilang di tahun 2003.
          Hingga tahun 1970, hanya sedikit yang diketahui tentang kemungkinan
   adanya kehidupan pada laut dalam. Namun penemuan koloni udang dan organisme
   lainnya di sekitar hydrothermal vents mengubah pandangan itu. Organisme-
   organisme tersebut hidup dalam keadaan anaerobik dan tanpa cahaya pada
   keadaan kadar garam yang tinggi dan temperatur 149 oC. Mereka menggantungkan
   hidup mereka pada hidrogen sulfida, yang sangat beracun pada kehidupan di
   daratan. Penemuan revolusioner tentang kehidupan tanpa cahaya dan oksigen ini
   meningkatkan kemungkinan akan adanya kehidupan di tempat lain di alam semesta
   ini.
          Ekosistem air laut luasnya lebih dari 2/3 permukaan bumi ( + 70 % ), karena
   luasnya dan potensinya sangW at besar, ekosistem laut menjadi perhatian orang
   banyak, khususnya yang berkaitan dengan Revolusi Biru.
          Ekosistem laut dalam merupakan ekosistem laut yang tidak terjangkau oleh

   sinar matahari. Oleh sebab itu, pada ekosistem ini tidak mungkin hidup produsen

   yang fotoautotraf.

          Komunitas yang ada pada ekosistem laut dalam kemungkinan adalah hewan-

   hewan saprovora, karnivora, dan detritivora. Karena terbatasnya sumber materi dan



             Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan,
   Universitas Samawa
energi, maka keanekaragaman jenis makhluk hidup pada ekosistem laut dalam

   paling rendah dibandingkan ekosistem laut lainnya.



2.2. Ciri – ciri lingkungan hidup laut dalam

          Ekosistem laut dalam memiliki perbedaan yang sangat besar dibandingkan

   ekosistem laut dangkal. Keadaan tersebut juga mempengaruhi individu – individu

   biota laut dalam tersebut. Adapun ciri – ciri lingkungan hidup laut dalam tersebut

   adalah


          Cahaya matahari hampir dikatakan tidak menembus laut dalam sehingga

          kondisi laut dalam tersebut gelap gulita dan tidak terjadi proses fotosintesis

          pada ekosistem ini

          Tekanan hidrostatik yang tinggi karena semakin turun sejauh 10 meter dari

          permukaan laut maka tekanan akan bertambah sebesar 1 atm.

          Pengaruh salinitas yang tinggi. Salinitas juga di pengaruhi oleh meningkatnya

          suhu karena semakin tinggi suhu maka semakin tinggi prnguapan sehingga

          terjadi pemekatan yang mengakibatkan salinitas meningkat. Curah hujan dan

          masuknya air tawar dari aliran sungai juga mempengaruhi salinitas karena

          semakin banyak suplay air tawar yang masuk maka akan terjadi pengenceran

          sehingga salinitas menururn.

          Suhu, semakin dalam laut maka suhu semakin rendah karena ketidak

          mampuan penetrasi cahaya matahari hingga ke laut dalam.

          Kadar Oksigen rendah karena oksigen yang masuk ke laut dalam digunakan

          terus – menerus oleh organisme laut dalam tanpa adanya organisme

          penghasil oksigen.




             Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan,
   Universitas Samawa
Pakan yang sedikit, pakan pada ekosistem laut dalam berasal dari sisa – sisa

          makanan dari ekosistem laut dangkal. Selain itu pakan bagi organisme –

          organisme ialah organisme yang telah mati dan lain – lain.




2.3.Adaptasi biota laut dalam

          Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan

   sekitarnya untuk bertahan hidup. Dengan keadaan tanpa adanya cahaya matahari,

   tekanan tinggi, salinitas tinggi dan faktor – faktor yang terdapat di dalam ekosistem

   laut dalam ini membuat biota laut dalam tersebut melakukan adaptasi, yakni :

  2.3.1. Adapasi morfologi

          Adaptasi morfologi adalah penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan

   dengan kebutuhan organisme hidup. Pada biota laut dalam, adaptasi morfologi

   dapat dilihat dari bentuk tubuh biota laut dalam yang kecil dan pada umumnya

   bertubuh   transparan karena     tubuhnya    tidak mengandung pigmen.          Secara

   morfologis, senjata pembunuh seperti rahang, tengkorak dan dimensi mulut

   mengalami perubahan pada organisme laut dalam. Ciri umum mereka adalah mulut

   yang melebar, rahang yang kuat dan gigi-gigi tajam. Mereka harus seoptimal

   mungkin mencari mangsa yang jarang di laut dalam. Praktek kanibalisme juga sering

   terjadi di beberapa spesies.

          Bentuk spesies non ikan seperti moluska dan sebangsanya akan adaptif

   untuk memakan mikroorganisme yang ada. Mereka sulit bersaing dengan ikan yang

   ganas. Untuk senjata mempertahankan diri, mereka biasanya mampu berkamuflase

   dengan kondisi sekitar.Satu persamaan dari mereka adalah, evolusi morfologis

   mengubah bentuk mereka menjadi kecil. Jarang ada organisme yang berdimensi

   panjang lebih dari 25 cm. Contoh dari hewan-hewan laut yang mampu hidup pada

             Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan,
   Universitas Samawa
zona ini adalah Phronima, Cumi-cumi, Amoeba, Comb Jelly, Cope pod, dan ikan

 Hatchet.

2.3.2. Adaptasi fisiologi

        Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan

 sekitar yang menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk

 mempertahankan hidup dengan baik. Di ekosistemlaut dalam dapat dikatakan tidak

 terdapat produsen karena tidak adanya sinar matahari yang menyebabkan tidak

 adanya proses fotosintesis pada ekosistem tersebut, sehingga biota laut dalam

 melakukan adaptasi fisiologi. Bentuk adaptasi fisiologi biota laut dalam adalah

 adalah organisme laut dalam mempunyai kapasitas untuk mengolah energi yang

 jauh lebih efektif dari makhluk hidup di darat dan zona laut atas. Mereka bisa

 mendaur energinya sendiri dan menentukan seberapa banyak energi yang akan

 terpakai dengan stok makanan yang didapat.



2.3.3. Adaptasi tingkah laku

        Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian mahkluk hidup pada tingkah laku /

 perilaku terhadap lingkungannya. Beberapa organisme yang mengalami siklus

 reproduksi, akan mempunyai perilaku yang unik untuk menarik pasangannya di

 tengah kegelapan. Mereka akan memendarkan cahaya yang tampak kontras

 dengan kondisi sekitar yang serba gelap. Dalam ekosistem dasar laut sebisa

 mungkin mereka dapat memperoleh sumber energi atau makanan agar dapat

 bertahan hidup, oleh karena itu beberapa ikan yang hidup di ekosistem ini dilengkapi

 keahlian khusus agar dapat memperbesar kemungkinan mendapatkan mangsa,

 seperti Ikan Fang Tooth yang memiliki tingkat agresifitas yang tinggi sehingga ketika

 ada mangsa yang lewat didepannya ia langsung dapat dengan cepat memakannya,


           Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan,
 Universitas Samawa
karena memang tidak banyak hewan laut yang mampu hidup dalam ekosistem ini.

   Kemudian contoh lainnya adalah Ikan Hairyangler yang tubuhnya dipenuhi dengan

   atena sensitif, antena tersebut sangat sensitif sekali terhadap setiap gerakan,

   fungsinya untuk mendeteksi mangsa yang ada didekatnya. Di laut dalam sering

   terlihat cahaya yang berkedip-kedip, cahaya tersebut adalah Bioluminescence.

         Bioluminescence adalah cahaya yang dapat dihasilkan oleh beberapa hewan

   laut, cahaya tersebut berasal dari bakteri yang hidup secara permanen didalam

   sebuah perangkap. Bioluminescence digunakan oleh hewan laut dalam sebagai alat

   perangkap atau alat untuk menarik mangsa, kurang lebih bioluminescence berfungsi

   sebagai umpan. Pada umumnya bioluminescence dimiliki oleh setiap hewan laut

   dalam, baik betina maupun jantan. Namun beberapa diantaranya ada yang hanya

   dimiliki oleh hewan laut betina. Cahaya bioluminescence yang dihasilkan biasa

   berwarna biru atau kehijauan, putih, dan merah. Walau sebagian besar

   bioluminescence digunakan untuk mekanisme bertahan hidup, namun beberapa

   diantara hewan laut dalam tersebut menggunakan bioluminescence untuk menarik

   lawan jenisnya.




                                         BAB III

                                       PENUTUP

3.1.Kesimpulan


             Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan,
   Universitas Samawa
Laut dalam merupakan bagian dari laut yang memiliki kedalaman > 300

      meter. Kedalaman 300 meter yang ada pada laut merupakan daerah yang tidak

      tertembus cahaya matahari sehingga suasana pada kedalaman tersebut adalah

      gelap sehingga tidak terdapat proses fotosintesis, tekanan bertambah, dan suhu

      airpun menurun. Dengan kondisi yang demikian maka organisme laut dalam pun

      melakukan adaptasi yakni memiliki tubuh yang transparan dan berukuran kecil dapat

      menghasilkan cahaya sendiri atau bersimbiosis dengan mikroorganisme penghasil

      cahaya dan memiliki sistem fisiologi tubuh yang dapat memanfaatkan makanan yang

      sedikit dan meenghasilkan energi untuk berkehidupan.



   3.2.Saran

               Pada penyajian dalam makalah ini mungkin tidak menamilkan penjelasan –

      penjelasan secara mendalam. Selain itu juga penuis meminta kritik dan saran yang

      membangun dari pembaca sehingga penulis dapat meng-upgrade diri lebih baik

      dalam pembuatan makalah.




                                      DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia, 2011. Adaptasi. http://id.wikipedia.org/wiki/Adaptasi. Diakses tanggal 11 Maret

      2011


                Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan,
      Universitas Samawa
Blogspot,     2011.     Interaksi     Organisme      Laut      Dalam.      http://rumengan

      irman.blogspot.com/2010/10/interaksi-organisme-laut-dalam-dengan_10.html.

      Diakses 10 Maret 2011

Blogspot,                                                      2011.EkosistemLautDalam.

      http://rumenganirman.blogspot.com/2010/10/interaksi-organisme-laut-dalam

      dengan_10.html. Diakses tanggal 9 Maret 2011

BlogFriendster. 2011. Ekosistem Laut.http://safarila.blog.friendster.com/2009/07/ekosistem-

      laut/. Diakses tanggal 9 Maret 2011




                Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan,
      Universitas Samawa

Contenu connexe

Tendances

Manajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikanManajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikandadangsopian05
 
Teknik Pembenihan Ikan
Teknik Pembenihan IkanTeknik Pembenihan Ikan
Teknik Pembenihan IkanlombkTBK
 
zat gizi dengan imunitas
zat gizi dengan imunitaszat gizi dengan imunitas
zat gizi dengan imunitasNurul Annisa
 
Proposal usaha budidaya ikan lele
Proposal usaha budidaya ikan leleProposal usaha budidaya ikan lele
Proposal usaha budidaya ikan leleYawan Azmy
 
Leaflet diet Kolesterol
Leaflet diet KolesterolLeaflet diet Kolesterol
Leaflet diet Kolesterolzalfianasyania
 
Sosialisasi gemarikan upload
Sosialisasi gemarikan uploadSosialisasi gemarikan upload
Sosialisasi gemarikan uploadsrilinda
 
budidaya-ikan-sistem-akuaponik
budidaya-ikan-sistem-akuaponikbudidaya-ikan-sistem-akuaponik
budidaya-ikan-sistem-akuaponikDody Supriyadi
 
Tujuan pemberian nutrisi bayi
Tujuan pemberian nutrisi bayiTujuan pemberian nutrisi bayi
Tujuan pemberian nutrisi bayifadzan
 
Makalah pencemaran perairan dan terumbu karang di wilayah pesisir kota bandar...
Makalah pencemaran perairan dan terumbu karang di wilayah pesisir kota bandar...Makalah pencemaran perairan dan terumbu karang di wilayah pesisir kota bandar...
Makalah pencemaran perairan dan terumbu karang di wilayah pesisir kota bandar...Bona Rotiona Br Saragi
 
Sumber daya alam dan lingkungan hidup
Sumber daya alam dan lingkungan hidupSumber daya alam dan lingkungan hidup
Sumber daya alam dan lingkungan hidupNurul Sholehuddin
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganrayyanqisya
 
Penanganan ikan-segar
Penanganan ikan-segarPenanganan ikan-segar
Penanganan ikan-segarPT. SASA
 
Pencemaran lingkungan akibat limbah batik dan solusinya di
Pencemaran lingkungan akibat limbah batik dan solusinya diPencemaran lingkungan akibat limbah batik dan solusinya di
Pencemaran lingkungan akibat limbah batik dan solusinya dihallotugas
 

Tendances (20)

Manajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikanManajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikan
 
Teknik Pembenihan Ikan
Teknik Pembenihan IkanTeknik Pembenihan Ikan
Teknik Pembenihan Ikan
 
zat gizi dengan imunitas
zat gizi dengan imunitaszat gizi dengan imunitas
zat gizi dengan imunitas
 
Probiotik
ProbiotikProbiotik
Probiotik
 
ppt stunting.pptx
ppt stunting.pptxppt stunting.pptx
ppt stunting.pptx
 
Makalah ipa
Makalah ipaMakalah ipa
Makalah ipa
 
Proposal usaha budidaya ikan lele
Proposal usaha budidaya ikan leleProposal usaha budidaya ikan lele
Proposal usaha budidaya ikan lele
 
Leaflet diet Kolesterol
Leaflet diet KolesterolLeaflet diet Kolesterol
Leaflet diet Kolesterol
 
Sosialisasi gemarikan upload
Sosialisasi gemarikan uploadSosialisasi gemarikan upload
Sosialisasi gemarikan upload
 
budidaya-ikan-sistem-akuaponik
budidaya-ikan-sistem-akuaponikbudidaya-ikan-sistem-akuaponik
budidaya-ikan-sistem-akuaponik
 
Gizi untuk remaja
Gizi untuk remajaGizi untuk remaja
Gizi untuk remaja
 
Tujuan pemberian nutrisi bayi
Tujuan pemberian nutrisi bayiTujuan pemberian nutrisi bayi
Tujuan pemberian nutrisi bayi
 
Makalah pencemaran perairan dan terumbu karang di wilayah pesisir kota bandar...
Makalah pencemaran perairan dan terumbu karang di wilayah pesisir kota bandar...Makalah pencemaran perairan dan terumbu karang di wilayah pesisir kota bandar...
Makalah pencemaran perairan dan terumbu karang di wilayah pesisir kota bandar...
 
Makalah pencemaran air
Makalah pencemaran airMakalah pencemaran air
Makalah pencemaran air
 
Sumber daya alam dan lingkungan hidup
Sumber daya alam dan lingkungan hidupSumber daya alam dan lingkungan hidup
Sumber daya alam dan lingkungan hidup
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Penanganan ikan-segar
Penanganan ikan-segarPenanganan ikan-segar
Penanganan ikan-segar
 
Pencemaran lingkungan akibat limbah batik dan solusinya di
Pencemaran lingkungan akibat limbah batik dan solusinya diPencemaran lingkungan akibat limbah batik dan solusinya di
Pencemaran lingkungan akibat limbah batik dan solusinya di
 
Leaflet imunisasi
Leaflet imunisasiLeaflet imunisasi
Leaflet imunisasi
 

En vedette

Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.Rahmadani Dani
 
buku tentang materi mutasi
buku tentang materi mutasibuku tentang materi mutasi
buku tentang materi mutasiEdo Gmh
 
Makalah pemasaran hasil perikanan bab 13
Makalah pemasaran hasil perikanan bab 13Makalah pemasaran hasil perikanan bab 13
Makalah pemasaran hasil perikanan bab 13ajie prayoga
 
Makalah Kelembagaan Pemasaran Komoditi Perikanan
Makalah Kelembagaan Pemasaran Komoditi PerikananMakalah Kelembagaan Pemasaran Komoditi Perikanan
Makalah Kelembagaan Pemasaran Komoditi PerikananAji Sanjaya
 
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...Abida Muttaqiena
 
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...SMPN 4 Kerinci
 
Ekosistem darat & ekosistem akuatik ppt
Ekosistem darat & ekosistem akuatik pptEkosistem darat & ekosistem akuatik ppt
Ekosistem darat & ekosistem akuatik pptsunaryono
 

En vedette (9)

Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
 
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan IkanBiologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
 
buku tentang materi mutasi
buku tentang materi mutasibuku tentang materi mutasi
buku tentang materi mutasi
 
Makalah pemasaran hasil perikanan bab 13
Makalah pemasaran hasil perikanan bab 13Makalah pemasaran hasil perikanan bab 13
Makalah pemasaran hasil perikanan bab 13
 
Makalah Kelembagaan Pemasaran Komoditi Perikanan
Makalah Kelembagaan Pemasaran Komoditi PerikananMakalah Kelembagaan Pemasaran Komoditi Perikanan
Makalah Kelembagaan Pemasaran Komoditi Perikanan
 
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
 
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
 
Ekosistem darat & ekosistem akuatik ppt
Ekosistem darat & ekosistem akuatik pptEkosistem darat & ekosistem akuatik ppt
Ekosistem darat & ekosistem akuatik ppt
 
Bioteknologi
Bioteknologi Bioteknologi
Bioteknologi
 

Similaire à makalah biologi laut dan perikanan

Biologi laut.pptx
Biologi laut.pptxBiologi laut.pptx
Biologi laut.pptxCianjurRudy
 
Pikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawarPikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawarYosie Andre Victora
 
Ekosistem laut Power Point
Ekosistem laut Power PointEkosistem laut Power Point
Ekosistem laut Power Pointiswant mas
 
Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2aswar hamzah
 
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docxBAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docxAbdullahFaqih26
 
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangroveHubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangrovehar tati
 
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdfPersebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdfMukarobinspdMukarobi
 
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan DuniaGeografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan DuniaSyifa Sahaliya
 
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...Mujiyanto -
 
Artikel (amrullah) terumbu karang
Artikel (amrullah) terumbu karangArtikel (amrullah) terumbu karang
Artikel (amrullah) terumbu karangSMPN 4 Kerinci
 
BIODIVERSITAS BIOTA LAUT INDONESIA.doc
BIODIVERSITAS BIOTA LAUT INDONESIA.docBIODIVERSITAS BIOTA LAUT INDONESIA.doc
BIODIVERSITAS BIOTA LAUT INDONESIA.docBudiartoHeruSayogo1
 
ekosistem biola.ppt
ekosistem biola.pptekosistem biola.ppt
ekosistem biola.pptssuser7a746c
 
Belajar tentang danau yang telah mengalami masalah kesuburan perairan atau eu...
Belajar tentang danau yang telah mengalami masalah kesuburan perairan atau eu...Belajar tentang danau yang telah mengalami masalah kesuburan perairan atau eu...
Belajar tentang danau yang telah mengalami masalah kesuburan perairan atau eu...helmut simamora
 

Similaire à makalah biologi laut dan perikanan (20)

Biologi laut.pptx
Biologi laut.pptxBiologi laut.pptx
Biologi laut.pptx
 
EKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUTEKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUT
 
Pikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawarPikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawar
 
Ekosistem laut Power Point
Ekosistem laut Power PointEkosistem laut Power Point
Ekosistem laut Power Point
 
Analisis jurnal
Analisis jurnalAnalisis jurnal
Analisis jurnal
 
Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2
 
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docxBAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
 
Biota laut dalam
Biota laut dalamBiota laut dalam
Biota laut dalam
 
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangroveHubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
 
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdfPersebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
 
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan DuniaGeografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
 
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Artikel (amrullah) terumbu karang
Artikel (amrullah) terumbu karangArtikel (amrullah) terumbu karang
Artikel (amrullah) terumbu karang
 
BIODIVERSITAS BIOTA LAUT INDONESIA.doc
BIODIVERSITAS BIOTA LAUT INDONESIA.docBIODIVERSITAS BIOTA LAUT INDONESIA.doc
BIODIVERSITAS BIOTA LAUT INDONESIA.doc
 
Nugroho, galih adi
Nugroho, galih adiNugroho, galih adi
Nugroho, galih adi
 
ekosistem biola.ppt
ekosistem biola.pptekosistem biola.ppt
ekosistem biola.ppt
 
Makalah mangrove by Tri
Makalah mangrove by Tri Makalah mangrove by Tri
Makalah mangrove by Tri
 
Belajar tentang danau yang telah mengalami masalah kesuburan perairan atau eu...
Belajar tentang danau yang telah mengalami masalah kesuburan perairan atau eu...Belajar tentang danau yang telah mengalami masalah kesuburan perairan atau eu...
Belajar tentang danau yang telah mengalami masalah kesuburan perairan atau eu...
 
Kepiting Bakau
Kepiting BakauKepiting Bakau
Kepiting Bakau
 

Plus de universitas samawa

soal ujian sekolas smp mata pelajaran IPA kelas 9 ala putu adnyana
soal ujian sekolas smp mata pelajaran IPA kelas 9 ala putu adnyanasoal ujian sekolas smp mata pelajaran IPA kelas 9 ala putu adnyana
soal ujian sekolas smp mata pelajaran IPA kelas 9 ala putu adnyanauniversitas samawa
 
Praktikum Pengujian asam, basa dan garam
Praktikum Pengujian asam, basa dan garamPraktikum Pengujian asam, basa dan garam
Praktikum Pengujian asam, basa dan garamuniversitas samawa
 
praktikum Menggunakan mikroskop
praktikum Menggunakan mikroskoppraktikum Menggunakan mikroskop
praktikum Menggunakan mikroskopuniversitas samawa
 
Surat Pindah Rayon ala putu adnyana
Surat Pindah Rayon ala putu adnyanaSurat Pindah Rayon ala putu adnyana
Surat Pindah Rayon ala putu adnyanauniversitas samawa
 
Soal ipa kelas viii bab 1 pertumbuhan dan perkembangan
Soal ipa kelas viii bab 1 pertumbuhan dan perkembanganSoal ipa kelas viii bab 1 pertumbuhan dan perkembangan
Soal ipa kelas viii bab 1 pertumbuhan dan perkembanganuniversitas samawa
 
Proposal kkl ( kuliah kerja lapangan )
Proposal kkl ( kuliah kerja lapangan )Proposal kkl ( kuliah kerja lapangan )
Proposal kkl ( kuliah kerja lapangan )universitas samawa
 
Rencana pelaksanaan pembelajara kelas iii bangun datar
Rencana pelaksanaan pembelajara kelas iii bangun datarRencana pelaksanaan pembelajara kelas iii bangun datar
Rencana pelaksanaan pembelajara kelas iii bangun dataruniversitas samawa
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran jenis hewan dan tumbuhan langka
Rencana pelaksanaan pembelajaran jenis hewan dan tumbuhan langkaRencana pelaksanaan pembelajaran jenis hewan dan tumbuhan langka
Rencana pelaksanaan pembelajaran jenis hewan dan tumbuhan langkauniversitas samawa
 
Rpp ipa untuk kelas vi semester ii
Rpp ipa untuk kelas vi semester iiRpp ipa untuk kelas vi semester ii
Rpp ipa untuk kelas vi semester iiuniversitas samawa
 
kelainan dan Penyakit pada kulit
kelainan dan Penyakit pada kulitkelainan dan Penyakit pada kulit
kelainan dan Penyakit pada kulituniversitas samawa
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran sel
Rencana pelaksanaan pembelajaran selRencana pelaksanaan pembelajaran sel
Rencana pelaksanaan pembelajaran seluniversitas samawa
 
Ciri perkembangan fisik laki laki dan perempuan
Ciri perkembangan fisik laki   laki dan perempuanCiri perkembangan fisik laki   laki dan perempuan
Ciri perkembangan fisik laki laki dan perempuanuniversitas samawa
 
Powerpoint pertambangan peti labaong
Powerpoint pertambangan peti labaongPowerpoint pertambangan peti labaong
Powerpoint pertambangan peti labaonguniversitas samawa
 

Plus de universitas samawa (20)

soal ujian sekolas smp mata pelajaran IPA kelas 9 ala putu adnyana
soal ujian sekolas smp mata pelajaran IPA kelas 9 ala putu adnyanasoal ujian sekolas smp mata pelajaran IPA kelas 9 ala putu adnyana
soal ujian sekolas smp mata pelajaran IPA kelas 9 ala putu adnyana
 
Praktikum Pengujian asam, basa dan garam
Praktikum Pengujian asam, basa dan garamPraktikum Pengujian asam, basa dan garam
Praktikum Pengujian asam, basa dan garam
 
praktikum Menggunakan mikroskop
praktikum Menggunakan mikroskoppraktikum Menggunakan mikroskop
praktikum Menggunakan mikroskop
 
Soal semester kls 9
Soal semester kls 9Soal semester kls 9
Soal semester kls 9
 
Surat Pindah Rayon ala putu adnyana
Surat Pindah Rayon ala putu adnyanaSurat Pindah Rayon ala putu adnyana
Surat Pindah Rayon ala putu adnyana
 
Soal ipa kelas viii bab 1 pertumbuhan dan perkembangan
Soal ipa kelas viii bab 1 pertumbuhan dan perkembanganSoal ipa kelas viii bab 1 pertumbuhan dan perkembangan
Soal ipa kelas viii bab 1 pertumbuhan dan perkembangan
 
Kumpulan soal cpns
Kumpulan soal cpnsKumpulan soal cpns
Kumpulan soal cpns
 
Makalah protein
Makalah proteinMakalah protein
Makalah protein
 
Logo warna unsa
Logo warna unsaLogo warna unsa
Logo warna unsa
 
Proposal kkl ( kuliah kerja lapangan )
Proposal kkl ( kuliah kerja lapangan )Proposal kkl ( kuliah kerja lapangan )
Proposal kkl ( kuliah kerja lapangan )
 
Rpp kelas iv bilangan
Rpp kelas iv bilanganRpp kelas iv bilangan
Rpp kelas iv bilangan
 
Rpp kelas iii bangun datar
Rpp kelas iii bangun datarRpp kelas iii bangun datar
Rpp kelas iii bangun datar
 
Rencana pelaksanaan pembelajara kelas iii bangun datar
Rencana pelaksanaan pembelajara kelas iii bangun datarRencana pelaksanaan pembelajara kelas iii bangun datar
Rencana pelaksanaan pembelajara kelas iii bangun datar
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran jenis hewan dan tumbuhan langka
Rencana pelaksanaan pembelajaran jenis hewan dan tumbuhan langkaRencana pelaksanaan pembelajaran jenis hewan dan tumbuhan langka
Rencana pelaksanaan pembelajaran jenis hewan dan tumbuhan langka
 
Rpp ipa untuk kelas vi semester ii
Rpp ipa untuk kelas vi semester iiRpp ipa untuk kelas vi semester ii
Rpp ipa untuk kelas vi semester ii
 
kelainan dan Penyakit pada kulit
kelainan dan Penyakit pada kulitkelainan dan Penyakit pada kulit
kelainan dan Penyakit pada kulit
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran sel
Rencana pelaksanaan pembelajaran selRencana pelaksanaan pembelajaran sel
Rencana pelaksanaan pembelajaran sel
 
Ciri ciri mahluk hidup
Ciri   ciri mahluk hidupCiri   ciri mahluk hidup
Ciri ciri mahluk hidup
 
Ciri perkembangan fisik laki laki dan perempuan
Ciri perkembangan fisik laki   laki dan perempuanCiri perkembangan fisik laki   laki dan perempuan
Ciri perkembangan fisik laki laki dan perempuan
 
Powerpoint pertambangan peti labaong
Powerpoint pertambangan peti labaongPowerpoint pertambangan peti labaong
Powerpoint pertambangan peti labaong
 

makalah biologi laut dan perikanan

  • 1. TUGAS BIOLOGI PERIKANAN DAN KELAUTAN TENTANG ADAPTASI BIOTA LAUT DALAM Putu adnyana FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SAMAWA ( UNSA ) TAHUN 2011 KATA PENGANTAR Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan, Universitas Samawa
  • 2. Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Biologi Perikanan dan Kelautan yang berjudul “Adaptasi Biota Laut Dalam”. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan ilmu bagi para pembaca sekalian. Dalam kesempatan kali ini penulis sadar sebagai manusia yang menyandang relativitas dalam kebenaran, sehingga penulis mmengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Tak lupa pula penulis mengucapkan terimakasih kepada para dosen pengajar mata kuliah Biologi Perikanan dan Kelautan yang telah memberi ilmu pengetahuannya sehingga penulis mendapat wawasan ilmu dan menyelesaikan makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih atas perhatian dari segala pihak. Sumbawa Besar, 24 November 2011 Kelompok Laut Sumbawa DAFTAR ISI Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan, Universitas Samawa
  • 3. KATA PENGANTAR BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan BAB II PEMBHASAN 2.1. Pengertian 2.2. Ciri – Ciri Lingkungan Hidup Laut Dalam 2.3. Adaptasi Biota Laut Dalam 2.3.1. Adaptasi Morfologi 2.3.2. Adaptasi Fisiologi 2.3.3. Adaptasi Tingkah Laku BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran DAFTAR PUSTAKA BAB I Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan, Universitas Samawa
  • 4. PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Ekosistem laut dalam merupakan kesatuan interaksi antara makhluk hidup (komponen biotik) dengan lingkungannya (komponen abiotik) yang terjadi di laut dalam (deep sea) yang memiliki kedalaman > 300 meter. Sumberdaya alam laut dalam lebih banyak daripada laut dangkal. Hal ini dikarenakan : Ruang gerak laut dalam lebih luas dari pada ruang gerak laut dangkal Akses manusia untuk mengeksploitasi sumber daya alam laut dalam lebih sulit Dengan sifat air sebagai pelarut atau pengencer, sehingga efek limbah tidak sampai ke laut dalam Dengan kedalam 300 meter maka cahaya matahari tidak akan dapat menembus daerah laut dalam dan tidak akan terjadi proses fotosintesis sehingga tidak terdapat organisme autotrof sebagai produsen yang menjadi dasar proses rantai makanan. Selain tidak tersedianya produsen dalam ekosistem laut dalam, keadaan tanpa cahaya tersebut dan kedalamannya membuat organisme atau biota laut dalam melakukan adaptasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan juga dapat bereproduksi. 1.2.Tujuan Adapun tujuan dari mempelajari adaptasi biota laut dalam ini adalah Memperdalam ilmu pengetahuan mengenai ekosistem laut dalam dan bagaimana bentuk adaptasi biota laut dalam. Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan, Universitas Samawa
  • 5. Memperluas wawasan keilmuan tentang ekosistem laut dalam dan cara adaptasi biota tersebut BAB II PEMBAHASAN Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan, Universitas Samawa
  • 6. 2.1.Pengertian Laut dalam adalah lapisan terbawah dari lautan, berada dibawah lapisan thermocline pada kedalaman lebih dari 1828 m. Sangat sedikit atau bahkan tidak ada cahaya yang dapat masuk ke area ini, dan sebagian besar organisme bergantung pada material organik yang jatuh dari zona fotik. Karena alasan inilah para saintis mengira bahwa kehidupan di tempat ini akan sangat sedikit, namun dengan adanya peralatan yang dapat menyelam ke kedalaman, ditemukan bahwa ditemukan cukup banyak kehidupan di arena ini. Di tahun 1960, Bathyscaphe Trieste menuju ke dasar dari Palung Mariana dekat Guam, pada kedalaman 35.798 kaki (10.911 m), titik terdalam di bumi. Jika Gunung Everest ditenggelamkan, maka puncaknya akan berada lebih dari satu mil dari permukaan. Pada kedalaman ini, ikan kecil mirip flounder terlihat. Kapal selam penelitian Jepang, Kaiko, adalah satu-satunya yang dapat menjangkau kedalaman ini, dan lalu hilang di tahun 2003. Hingga tahun 1970, hanya sedikit yang diketahui tentang kemungkinan adanya kehidupan pada laut dalam. Namun penemuan koloni udang dan organisme lainnya di sekitar hydrothermal vents mengubah pandangan itu. Organisme- organisme tersebut hidup dalam keadaan anaerobik dan tanpa cahaya pada keadaan kadar garam yang tinggi dan temperatur 149 oC. Mereka menggantungkan hidup mereka pada hidrogen sulfida, yang sangat beracun pada kehidupan di daratan. Penemuan revolusioner tentang kehidupan tanpa cahaya dan oksigen ini meningkatkan kemungkinan akan adanya kehidupan di tempat lain di alam semesta ini. Ekosistem air laut luasnya lebih dari 2/3 permukaan bumi ( + 70 % ), karena luasnya dan potensinya sangW at besar, ekosistem laut menjadi perhatian orang banyak, khususnya yang berkaitan dengan Revolusi Biru. Ekosistem laut dalam merupakan ekosistem laut yang tidak terjangkau oleh sinar matahari. Oleh sebab itu, pada ekosistem ini tidak mungkin hidup produsen yang fotoautotraf. Komunitas yang ada pada ekosistem laut dalam kemungkinan adalah hewan- hewan saprovora, karnivora, dan detritivora. Karena terbatasnya sumber materi dan Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan, Universitas Samawa
  • 7. energi, maka keanekaragaman jenis makhluk hidup pada ekosistem laut dalam paling rendah dibandingkan ekosistem laut lainnya. 2.2. Ciri – ciri lingkungan hidup laut dalam Ekosistem laut dalam memiliki perbedaan yang sangat besar dibandingkan ekosistem laut dangkal. Keadaan tersebut juga mempengaruhi individu – individu biota laut dalam tersebut. Adapun ciri – ciri lingkungan hidup laut dalam tersebut adalah Cahaya matahari hampir dikatakan tidak menembus laut dalam sehingga kondisi laut dalam tersebut gelap gulita dan tidak terjadi proses fotosintesis pada ekosistem ini Tekanan hidrostatik yang tinggi karena semakin turun sejauh 10 meter dari permukaan laut maka tekanan akan bertambah sebesar 1 atm. Pengaruh salinitas yang tinggi. Salinitas juga di pengaruhi oleh meningkatnya suhu karena semakin tinggi suhu maka semakin tinggi prnguapan sehingga terjadi pemekatan yang mengakibatkan salinitas meningkat. Curah hujan dan masuknya air tawar dari aliran sungai juga mempengaruhi salinitas karena semakin banyak suplay air tawar yang masuk maka akan terjadi pengenceran sehingga salinitas menururn. Suhu, semakin dalam laut maka suhu semakin rendah karena ketidak mampuan penetrasi cahaya matahari hingga ke laut dalam. Kadar Oksigen rendah karena oksigen yang masuk ke laut dalam digunakan terus – menerus oleh organisme laut dalam tanpa adanya organisme penghasil oksigen. Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan, Universitas Samawa
  • 8. Pakan yang sedikit, pakan pada ekosistem laut dalam berasal dari sisa – sisa makanan dari ekosistem laut dangkal. Selain itu pakan bagi organisme – organisme ialah organisme yang telah mati dan lain – lain. 2.3.Adaptasi biota laut dalam Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Dengan keadaan tanpa adanya cahaya matahari, tekanan tinggi, salinitas tinggi dan faktor – faktor yang terdapat di dalam ekosistem laut dalam ini membuat biota laut dalam tersebut melakukan adaptasi, yakni : 2.3.1. Adapasi morfologi Adaptasi morfologi adalah penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan dengan kebutuhan organisme hidup. Pada biota laut dalam, adaptasi morfologi dapat dilihat dari bentuk tubuh biota laut dalam yang kecil dan pada umumnya bertubuh transparan karena tubuhnya tidak mengandung pigmen. Secara morfologis, senjata pembunuh seperti rahang, tengkorak dan dimensi mulut mengalami perubahan pada organisme laut dalam. Ciri umum mereka adalah mulut yang melebar, rahang yang kuat dan gigi-gigi tajam. Mereka harus seoptimal mungkin mencari mangsa yang jarang di laut dalam. Praktek kanibalisme juga sering terjadi di beberapa spesies. Bentuk spesies non ikan seperti moluska dan sebangsanya akan adaptif untuk memakan mikroorganisme yang ada. Mereka sulit bersaing dengan ikan yang ganas. Untuk senjata mempertahankan diri, mereka biasanya mampu berkamuflase dengan kondisi sekitar.Satu persamaan dari mereka adalah, evolusi morfologis mengubah bentuk mereka menjadi kecil. Jarang ada organisme yang berdimensi panjang lebih dari 25 cm. Contoh dari hewan-hewan laut yang mampu hidup pada Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan, Universitas Samawa
  • 9. zona ini adalah Phronima, Cumi-cumi, Amoeba, Comb Jelly, Cope pod, dan ikan Hatchet. 2.3.2. Adaptasi fisiologi Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan hidup dengan baik. Di ekosistemlaut dalam dapat dikatakan tidak terdapat produsen karena tidak adanya sinar matahari yang menyebabkan tidak adanya proses fotosintesis pada ekosistem tersebut, sehingga biota laut dalam melakukan adaptasi fisiologi. Bentuk adaptasi fisiologi biota laut dalam adalah adalah organisme laut dalam mempunyai kapasitas untuk mengolah energi yang jauh lebih efektif dari makhluk hidup di darat dan zona laut atas. Mereka bisa mendaur energinya sendiri dan menentukan seberapa banyak energi yang akan terpakai dengan stok makanan yang didapat. 2.3.3. Adaptasi tingkah laku Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian mahkluk hidup pada tingkah laku / perilaku terhadap lingkungannya. Beberapa organisme yang mengalami siklus reproduksi, akan mempunyai perilaku yang unik untuk menarik pasangannya di tengah kegelapan. Mereka akan memendarkan cahaya yang tampak kontras dengan kondisi sekitar yang serba gelap. Dalam ekosistem dasar laut sebisa mungkin mereka dapat memperoleh sumber energi atau makanan agar dapat bertahan hidup, oleh karena itu beberapa ikan yang hidup di ekosistem ini dilengkapi keahlian khusus agar dapat memperbesar kemungkinan mendapatkan mangsa, seperti Ikan Fang Tooth yang memiliki tingkat agresifitas yang tinggi sehingga ketika ada mangsa yang lewat didepannya ia langsung dapat dengan cepat memakannya, Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan, Universitas Samawa
  • 10. karena memang tidak banyak hewan laut yang mampu hidup dalam ekosistem ini. Kemudian contoh lainnya adalah Ikan Hairyangler yang tubuhnya dipenuhi dengan atena sensitif, antena tersebut sangat sensitif sekali terhadap setiap gerakan, fungsinya untuk mendeteksi mangsa yang ada didekatnya. Di laut dalam sering terlihat cahaya yang berkedip-kedip, cahaya tersebut adalah Bioluminescence. Bioluminescence adalah cahaya yang dapat dihasilkan oleh beberapa hewan laut, cahaya tersebut berasal dari bakteri yang hidup secara permanen didalam sebuah perangkap. Bioluminescence digunakan oleh hewan laut dalam sebagai alat perangkap atau alat untuk menarik mangsa, kurang lebih bioluminescence berfungsi sebagai umpan. Pada umumnya bioluminescence dimiliki oleh setiap hewan laut dalam, baik betina maupun jantan. Namun beberapa diantaranya ada yang hanya dimiliki oleh hewan laut betina. Cahaya bioluminescence yang dihasilkan biasa berwarna biru atau kehijauan, putih, dan merah. Walau sebagian besar bioluminescence digunakan untuk mekanisme bertahan hidup, namun beberapa diantara hewan laut dalam tersebut menggunakan bioluminescence untuk menarik lawan jenisnya. BAB III PENUTUP 3.1.Kesimpulan Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan, Universitas Samawa
  • 11. Laut dalam merupakan bagian dari laut yang memiliki kedalaman > 300 meter. Kedalaman 300 meter yang ada pada laut merupakan daerah yang tidak tertembus cahaya matahari sehingga suasana pada kedalaman tersebut adalah gelap sehingga tidak terdapat proses fotosintesis, tekanan bertambah, dan suhu airpun menurun. Dengan kondisi yang demikian maka organisme laut dalam pun melakukan adaptasi yakni memiliki tubuh yang transparan dan berukuran kecil dapat menghasilkan cahaya sendiri atau bersimbiosis dengan mikroorganisme penghasil cahaya dan memiliki sistem fisiologi tubuh yang dapat memanfaatkan makanan yang sedikit dan meenghasilkan energi untuk berkehidupan. 3.2.Saran Pada penyajian dalam makalah ini mungkin tidak menamilkan penjelasan – penjelasan secara mendalam. Selain itu juga penuis meminta kritik dan saran yang membangun dari pembaca sehingga penulis dapat meng-upgrade diri lebih baik dalam pembuatan makalah. DAFTAR PUSTAKA Wikipedia, 2011. Adaptasi. http://id.wikipedia.org/wiki/Adaptasi. Diakses tanggal 11 Maret 2011 Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan, Universitas Samawa
  • 12. Blogspot, 2011. Interaksi Organisme Laut Dalam. http://rumengan irman.blogspot.com/2010/10/interaksi-organisme-laut-dalam-dengan_10.html. Diakses 10 Maret 2011 Blogspot, 2011.EkosistemLautDalam. http://rumenganirman.blogspot.com/2010/10/interaksi-organisme-laut-dalam dengan_10.html. Diakses tanggal 9 Maret 2011 BlogFriendster. 2011. Ekosistem Laut.http://safarila.blog.friendster.com/2009/07/ekosistem- laut/. Diakses tanggal 9 Maret 2011 Makalah Kelompok Laut Sumbawa, Mata Kuliah Biologi Perikanan Dan Kelautan, Universitas Samawa