Dokumen ini memberikan penjelasan tentang berbagai macam tanda baca dan penggunaannya dalam bahasa Indonesia, seperti titik, koma, tanda tanya, dan lainnya.
3. MACAM-MACAM
TITIK
PUNGTUASI ((
(.) KURUNG ))
KOMA (,) KURUNG SIKU ([ ])
TITIK KOMA (;) PENYINGKAT (’…)
TITIK DUA (:)
TANDA HUBUNG (-)
TANDA PISAH (-)
TANDA ELIPSIS (…)
TANDA TANYA (?)
TANDA SERU (!)
TANDA PETIK (“…”)
TANDA PETIK TUNGGAL (‘…’)
TANDA GARIS MIRING (/)
4. TITIK (.)
1. Dipakai pada akhir kalimat yang bukan
pertanyaan atau seruan.
Contoh: -Aku menyukai apel.
-Mereka bermain bola tadi pagi.
2. Digunakan untuk memisahkan angka jam,
menit, dan detik.
Contoh: - 13.15.20.
(Pukul 13 lewat 15 menit 20 detik)
5. 3. Digunakan dalam penulisan daftar pustaka
buku, di antara nama, tahun, judul, dan
bagian akhir.
Contoh:
Agus ,Rahmat. 2012. Penulisan Ilmiah. Jakarta:
Gramedia.
6. 4. Menandai singkatan nama orang dan
singkatan titel.
Contoh:
- Mila Mutiara Ayu (Mila M.A.)
- Juan Maharani Master of Art ( Juan
Maharani, M.A.)
5. Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan
dan kelipatannya.
Contoh: 1.000, 60.000, 300.000, 7.000.000.
7. TANDA KOMA (,)
1. Memisahkan bagian kalimat yang satu
dengan bagian kalimat yang lain.
Contoh: Kita harus tetap semangat belajar,
meskipun badan sedang sakit.
2. Memisahkan nama orang dengan titel
dibelakangnya.
Contoh: Tanti Abeng, S.S
Juan Satria, M.Hum.
8. 3. Memisahkan unsur-unsur dalam suatu
perincian.
Contoh: Lina makan apel, anggur, jeruk, dan
pisang.
4. Dipakai di belakang ungkapan penghubung
antarkalimat yang terdapat di awal kalimat.
Contoh:
Oleh karena itu, Jadi, Meskipun begitu, Akan
tetapi, Lagi pula,
9. TITIK KOMA (;)
1. Memisahkan bagian-bagian yang sejenis atau
setara.
Contoh:
-Malam makin larut; pekerjaan belum selesai
juga.
- Kelapa memiliki banyak manfaat. Kulit
sabutnya untuk keset, permadani, dan bahan
bakar; batangnya untuk jembatan, bahan
bangunan, dan kerajinan; batoknya untuk
gayung .
10. TITIK DUA (:)
1. Menunjukkan suatu rincian.
Contoh:
Makanan empat sehat lima sempurna terdiri
dari: nasi, lauk-pauk, sayur, susu, dan buah.
2. Menunjukkan pembagian dalam matematis.
Contoh:
500: 5 = 100
11. TANDA HUBUNG (-)
1. Menyambungkan unsur-unsur kata ulang.
Contoh: makan-makan, minum-minum.
2. Menyatakan huruf atau kata yang dieja satu-
satu.
Contoh: p-a-n-i-t-i-a 03-07-1886
3. Menyambung suku kata dasar yang terpissah
oleh pergantian baris.
Contoh: Adik makan roti di rumah tadi ma-
lam.
12. 4. Digunakan untuk memperjelas atau
menegaskan maksud.
Contoh:
ber-evolusi, dua puluh lima-ribuan.
13. TANDA PISAH (-)
Digunakan di antara dua bilangan, tempat, dan
tanggal dengan arti “sampai ke” atau “sampai
dengan”
Contoh:
1910-1945
Jakarta- Bandung
12 Juli 2012-15 Juli 2012
14. TANDA ELIPSIS (…)
1. Dipakai dalam kalimat yang tidak terputus-
putus.
Contoh:
Kalau begitu…ya, marilah kita berjalan.
2. Dalam suatu kalimat atau teks atau naskah
ada bagian yang dihilangkan.
Contoh:
Dia adalah anak yang baik…Aku jalan-jalan
bersamanya.
15. TANDA TANYA (?)
1. Mengakhiri kalimat tanya.
Contoh: Apakah anda lapar?
2. Tanda tanya dalam kurung dipakai untuk
menunjukan bagian kalimat yang disangsikan
atau tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh: Ia dilahirkan pada tahun 1987 (?)
16. TANDA SERU (!)
1. Menyatakan seruan atau perintah,
Contoh:
Alangkah baiknya orang itu!
Tolong pergi!
Merdeka!
17. TANDA KURUNG (( ) )
1. Mengapit keterangan tambahan.
Contoh: Dia membuat SIM (Surat Ijin
Mengemudi).
2. Mengapit huruf atau kata yang
kehadirannya dalam teks dapat
dihindarkan.
Contoh: Pak Udiin berasal dari (kota)
Surabaya.
18. KURUNG SIKU ([ ])
1. Membentuk huruf, kata, atau kelompok kata
sebagai hasil koreksi.
Contoh: Asih me[m]baca koran di teras
rumah.
Hujan tur[un] sangan derat tadi malam.
2. Mengapit keterangan dalam kalimat yang
telah ditulis dengan tanda kurung.
Contoh: Dia berasal dari NTT (Nusa Tenggara
Timur [ lihat halaman 20 tentang NTT]).
19. TANDA PETIK (“…”)
1. Mengapit petikan langsung.
Contoh:
Dia berkata, “Bagaimana kabar kamu?”
2. Mengapit judul yang dipakai dalam kalimat.
Contoh:
Bacalah sajak “Berdiri Aku” dalam buku ini.
3. Untuk kata yang memiliki makna khusus.
Contoh:
Dia disebut “pahlawan kesiangan”.
Marissa memakai celana “cutbrai”.
20. TANDA PETIK TUNGGAL
(‘…’)
1. Mengapit petikan yang tersusun dalam
petikan lain.
Contoh: Tanya Tiara, “Kau dengar bunyi ‘kring-
kring’ tadi?”
2. Tanda petik tunggal mengapit makna,
terjemahan, atau penjelasan kata atau
ungkapan asing.
Contoh: feed back ‘balikan’ – try out’uji coba’
21. TANDA GARIS MIRING (/)
1. Dipakai dalam nomor surat.
Contoh: N0. 7/PK/1998
2. Pengganti kata atau dan tiap
Contoh:
a. Dikirimkan lewat darat/laut.
b. Pilih apel/anggur?
22. TANDA
PENYINGKAT/APOSTROF
(’)
Menunjukan penghilangan bagian kata atau
bagian angka tahun.
Biasanya dipakai untuk kalimat yang tidak
resmi atau pada syair (puisi atau lagu).
Contoh:
Ali ‘kan (akan) segera datang .
Malam ‘lah (telah) tiba.
1 Januari ’88 (1988).
23. KERJAKANLAH DENGAN
KREATIF DAN SEMANGAT!
Buatlah dalam satu kalimat dengan
menggunakan tanda baca berikut ini:
1.Pisah, koma, dan tanda seru.
2.Garis miring, tanda hubung, dan titik.
3.Tanda pisah, tanda tanya, garis miring.
4.Tanda petik dan tanda seru.
5.Tanda apostrof, tanda hubung, dan tanda
titik.