Ce diaporama a bien été signalé.
Le téléchargement de votre SlideShare est en cours. ×

MAKALAH ASSESMENT Kelompok 7.docx

Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
1
MAKALAH
PENILAIAN PORTOPOLIO
Diajukan untuk mmenuhi salah satu tugas perkuliahan
Mata Kuliah Assesmen Pembelajaran
Dosen...
2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum WR WB
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahka...
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………...
Daftar Isi…………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN…………………...
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Chargement dans…3
×

Consultez-les par la suite

1 sur 26 Publicité

Plus De Contenu Connexe

Similaire à MAKALAH ASSESMENT Kelompok 7.docx (20)

Plus récents (20)

Publicité

MAKALAH ASSESMENT Kelompok 7.docx

  1. 1. 1 MAKALAH PENILAIAN PORTOPOLIO Diajukan untuk mmenuhi salah satu tugas perkuliahan Mata Kuliah Assesmen Pembelajaran Dosen Pengampu: Dede Supendi, M.Pd Disusun Oleh: Elan Ilyas Sidiq (0101.2001.123) Dede Irma Septiana (0101.2001.122) Semester/Kelas: 4 (empat) E PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) STAI DR KHEZ MUTTAQIEN PURWAKARTA 2022
  2. 2. 2 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum WR WB Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul “Penilaian Portofolio” ini disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu tugas perkuliahan mata kuliah Assesmen Pembelajaran. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dede Supendi, M. Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah Assesmen Pembelajaran yang telah memberikan kesempatan untuk menambah wawasan saya melalui tugas ini. Besar harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan dalam pembelajaran. Saya menyadari makalah yang saya tulis masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran saya saya butuhkan demi kesempurnaan makalah ini. Wassalamu’alaikum WR WB Purwakarta, Mei 2022 Penyusun
  3. 3. 3 DAFTAR ISI Kata Pengantar……………………………………………………………………... Daftar Isi……………………………………………………………………………. BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….. 1.Latar Belakang Masalah………………………………………………………….. 2. Identifikasi Masalah……………………………………………………………... 3. Runusan Masalah………………………………………………………………... 4. Tujuan Penulisan Makalah………………………………………………………. BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………... 1.Pengertian Portofolio…………………………………………………………….. 2. Konsep Dasar Penilaian Portofolio……………………………………………… 3. Bentuk Intrumen Penilaian Portofolio…………………………………………... 4. Komponen Penilaian Portofolio…………………………………………………. 5. Merancang Instrumen Penilaian Portofolio……………………………………... BAB III PENUTUP………………………………………………………………… A.Kesimpulan………………………………………………………………………. DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………
  4. 4. 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penilaian adalah proses dan pengolahan imformasi agar bisa mengukur pencapaian hasil dari belajar peserta didik. Ada beberapa penilaian dalam pembelajaran seperti dilakukannya penilaian portofolio. Hasil dari suatu proses pembelajaran dapat mencakup tidak hanya penilaian kognitif, tapi ada juga aspek afaktif dan psikomotorik, sehingga hasil dari proses pembelajaran dapat berupa pengetahuan teoritis, keterampilan dan sikap. Pengetahuan teoritis dapat diukur dengan menggunakan teknik tes. Keterampilan dapat diukur dengan menggunakan tes perbuatan. Sedangkan hasil belajar berupa perubahan sikap hanya bisa diukur dengan teknik non-tes. Instrumen evaluasi jenis non-tes dapat digunakan jika kita ingin menegtahui kualitas proses dan produk dari suatu pembelajaran yang berkenaan dengan domain afektif, seperti sikap, minat, bakat, motivasi, dan yang lainnya. Termasuk jenis instrument evaluasi jenis non-tes adalah obsevasi, wawancara, skala, sikap, dan lain-lain. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan Latar Belakang Masalah, maka dapat diperoleh beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1.3 Rumusan Masalah 1. Konsep dasar penilaian portofolio 2. Bentuk instrument penilaian-penilaian portofolio 3. komponen penilaian portofolio 4. Merancang instrument penilaian portofolio
  5. 5. 5 1.4 Tujuan Penulisan Makalah 1. Dapat memahami konsep dasar penialian portofolio 2. Mengetahui bentuk instrument penilaian portofolio 3. Mengetahui komponen penilaian potofolio 4. Bisa merancang instrument penilaian portofolio
  6. 6. 6 BAB II PEMBAHASAN A. 1. Pengertian Portofolio Portofolio yang berasal dari portofolio sering disebut juga istilah rubrics. Dalam asesmen portofolio termasuk asesmen alternatif dimana bahannya dapat bervariasi bergantung kepada fungsi dan konteks asesmen. Umumnya pada penilaian portofolio ialah berbentuk dokumen seperti tulisan, gambar, karangan dan lain-lain. Portofolio juga melibatkan komunikasi yang inovatif, hasil dari penilaian portofolio perorangan maupun kelompok seringkali di diskusikan, di seminarkan ataupun di pamerkan. Portofolio diartikan sebagai sekumpulan upaya kemajuan atau prestasi peserta didik yang bertujuan pada area tertentu. Portofolio juga diartikan sebagai koleksi yang dihususkan dari pekerjaan peserta didik yang mengalami perkembangan yang memungkinkan peserta didik dan pendidik menentukan kemajuan yang sudah dicapai oleh peserta didik. Peserta didik mengalami perkembangan, karena mereka dapat merevisi pekerjaannya berdasarkan hasil penilaian dirinya. Penilaian diri ini penting dikembangkan kepada diri peserta didik, khususnya kepada orang dewasa yang dikatakan belajar dengan sendiri dengan mengembangkan kemampuannya. Mereka perlu menilai kemampuan dan kemajuan mereka sendiri. Konteks asesmen berkenaan dengan portofolio  Tujuan: Dokumen peningkatan peserta didik selama satu satuan waktu  Hakikat hasil belajar: Pengetahuan, penalaran, keterampilan, produk, dan afektif perlu dinyatakan dalam portofolio yang mengarahkan peserta didik untuk mengunpulkan sampel pekerjaannya.  Fokus bukti: Menunjukan perubahan kinerja peserta didik dari waktu ke waktu  Rentang waktu: Apabila kemajuan peserta didik menjadi fokus perlu ada pembatasan waktu (satu bulan, satu semester)
  7. 7. 7  Hakikat bukti: Jenis bukti apa yang akan digunakan untuk menunjukan kemampuan peserta didik (tes, sampel pekerjaan, hasil pbsevasi) Penilaian portofolio merupakan karya terpilih dari seorang peserta didik, ada juga berupa karya terpilih dari satu kelas secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif membuat kebijakan untuk memecahkan masalah. Istilah “karya terpilih” merupakan kata kunci dari portofolio. Maknanya adalah bahwa yang harus menjadi akumulasi dari segala sesuatu yang di temukan peserta didik dari topik mereka harus membuat bahan-bahan yang menggambarkan usaha terbaik peserta didik dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya, serta mencakup pertimbangan terbaiknya tentang bahan-bahan yang asal comot dari sana-sini, tidak ada relevansinya satu sama lain, ataupun bahan yang tidak memperlihatkan signifikansi sama sekali. Model penilaian berbasis portofolio mengacu pada sejumlah prinsip dasar penilaian. Prinsip-prinsip dasar penilaian dimaksud adalah penilaian proses dan hasil, pernilaian berkala dan bersinambung, penilaian yang adil, dan penilaian implikasi sosial belajar. Sedangkan indikator penilaian portofolio, yaitu tes pormatif dan sumatif, tugas-tugas terstruktur, catatan perilaku harian, laporan aktivitas diluar sekolah. Dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) proses pengujian atau penilaian merupakan suatu komponen yang tidak kalah penting dibandingkan dengan proses lainnnya. Penilaian atau atau pengujuan sering juga disebut asesemen memiliki banyak model, seperti penilaian berbasis kelas, benchmarking dan portofolio. Portofolio pada mulanya hanya sebagai wujud benda fisik, artinya sebagai kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan pada suatu bendel misalnya hasil tes akhir. Sebagai proses sosial pedagogis, portofolio merupakan kumpulan dari pengalaman belajar dan ini dapat berupa pengetahuan, keterampilan, nilai atau sikap yang terdapat dalam pikiran peserta didik (Budimansyah, Dasim: 2002). Dasim menjelaskan bahwa portofolio sebagai
  8. 8. 8 konsep pembelajaran dan konsep penilaian, yang dikenal dengan istilah pembelajaran berbasis portofolio. Pembelajaran berbasis portofolio memposisikan peserta didik sebagai titik sentralny. Dalam proswes pembelajaran peserta didik harus dimotivasi unuk mau dan mampu melakukan sesuatu untuk memperkarya pengalaman bekerjanya dengan lebih mengintensifkan interaksi dengan lingkungannya. Dengan interaksi ini diharapkan mampu membangun pemahaman terhadap dunia sekitar, kepercayaan diri dan kepribadian peserta didik yang paham akan keanekaragaman yang ada gilirannya dapat tumbuh sikap positif dan perilaku toleran terhadap kebinekaan dan perbedaan pola kehidupan. Penilaian portofolio digunakan untuk menilai kemampuan berpikir dan bertindak secara bertahap dan berkelanjutan sehingga diperoleh informasi perkembangan atau peningkatan kemampuan tersebut. Beberapa kompetensi mata pelajaran, seperti Bahasa Indonesia, PJOK, prakarya, dan kewirausahawan, atau mata pelajaran lain dapat menggunakan penilaian portofolio sesuai dengan kompetensi yang bertahap dan berkelanjutan. Dengan demikian pembelajaran penilaian portofolio merupakan model pembelajaran partisipatorik, yaitu belajar sambil menjalankan dengan proses sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi masalah 2. Memilih masalah sebagai bahan kajian kelas 3. Mengumpulkan informasi masalah yang akan dikaji 4. Mengembangkan portofolio kelas 5. Menyajikan portofolio 6. Merefleksikan pengalaman belajar Model portofolio cocok digunakan untuk mata pelajaran yang bersifat menuntut output pembelajaran siswa dari segi pengetahuan, keteranpilan dan sikap. Penilaian ini berupa penilaian terhadap sekumpulan karya peserta didik
  9. 9. 9 yang tersusun secara sistematis dan terorganisir yang diambil selama proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. Menurut Suderajat dan Sumerna (Tsaur, Sufyan: 2009), alasan mengapa menggunakan penilaian portofolio karena: a. Dapat menghargai proses pembelajaran hasil belajar peserta didik b. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung c. Memeberi perhatian pada prestasi peserta didik yang memang memiliki prestasi d. Bertukar informasi dengan orang tua/wali peserta didik dan guru e. Meningkatkan efektivitas proses pembelajaran f. Dapat merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan eksperimen g. Dapat membina dan mempercepat pertumbuhan konsep dari pada peserta didik h. Peserta didik memandang lebih objektif dan terbuka dibandingkan dengan penilaian tradisional karena peserta didik menilai hasil kinerja sendiri i. Membantu peserta didik dalam merumuskan tujuan Menurut Djahirji, A.K (2001) dalam proses pembelajaran prinsip utamanya adalah keterlibatannya sebagian besar proses potensi diri peserta didik (fisik dan non fisik) da kebermaknaannya bagi diri dan kehidupannya saat ini dan dimasa yang akan dating. Dalam pembelajaran berbasis portofolio ada 7 prinsip, yaitu cooperative group learning, student based, demokratis munanistik dan transparan, factual based (materi belajar dikaitkan dengan kehidupan), multi dimensional, yakni multi domain, multi gatra, multi media/sumber dan multi penilaian. Guru berfungsi sebagai fasilitas dan tempat kelas, sekolah dan luar kelas.
  10. 10. 10 Adapun menurut Budimansyah, Dasim (2002) secara garis besarnya menyatakan bahwa prinsip pembelajaran porofolio pada intinya adalah: a. Empat pilar pendidikan Empat pilar pendidikan sebagai landasan model pembelajaran berbasis portofolio adalah learning to do, learning to know, learmimg to be and learning to live together, yang dicanangkan UNESCO. Hal ini mengandung arti bahwa dalam pembelajaran kita tidak boleh memperlakukan peserta didik seperti bak kosong yang selalu di isi berbagai informasi melalui ceramah. b. Pandangan Konstruktivisme Konstruktivisme mengajarkan tentang sifat dasar manusia belajar. Menurut konstruktivisme belajar adalah constructing understanding atau nowledge, yaitu dengan cara mencocokan fenomena, ide atau aktivitas yang baru dengan pengetahuan yanf telah ada dan percaya bahwa sudah dipelajari. Dalam hal ini kata kuncinya adalah construct. Konsekuensinya peserta didik dalam proses pembelajaran seharusnya bersungguh-sungguh membangun ini atau makna dalam sudut pandang pembelajaran bermakna bukan sekedar hafalan atau tiruan. c. Ajaran Demokrasi Melalui pembelajaran berbasis portofolio peserta didik dilatih dan dibiasakan untuk hidup berdemokrasi. Proses demokrasi dimulai dari perumusan permasalahan kelas sampai pada penyajian portofolio. Hal ini Nampak pada aktivitas dan kreativitas siswa yang begitu bebas untuk mengekspresikan berbagai pengalman belajarnya, hal ini tentu merupakan upaya positif dalam mewujudkan kehidupan demokrasi termasuk di negara Indonesia. d. Prinsip Belajar Siswa Aktif Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis portofolio nempak sekali. Hal ini dapat dilihat dari
  11. 11. 11 tahap-tahap atau langkah-langkah kegiatan, dimana hamper semua langkah kegiatan melibatkan seluruh aktivitas siwa. e. Kelompok Belajar Kooperatif Proses pembelajaran dengan pendekatan berbasis potofolio secara jelas dan menerapkan system belajar kooperatif, yaitu proses pembelajaran yang berbasis kerja sama. Kerja sama antar siswa dan antar komponen- komponen lain di sekolah, termasuk kerja sama sekolah dengan orang tua siswa dan lembaga terkait. f. Pembelajaran Partisipatrik Proses pembelajaran dengan pendekatan berbasis portofolio juga menganut prinsip dasar pembelajaran partisipatorik, sebab melalui model ini siswa belajar sambil menjelaskan. Salah satu bentuk perjalanan hidup berdemokrasi, sebab dalam tiap langkah dalam model ini memiliki makna yang ada hubungannya dengan praktek hidup berdemokrasi. g. Pengajaran Reaktif Dalam prosres pembelajaran berbasis portofolio, guru harus menciptakan strategi yang tepat agar peserta didik mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Motivasi yang seperti itu akan dapat tercipta kalau guru dapat meyakinkan peserta didik akan kegunaan materi pelajaran bagi kehidupan nyata. Dengan begitu guru harus menciptakan situasi sehingga materi pelajaran selalu menarik tidak membosankan. Guru harus punya sensitivitas yang tinggi untuk segera mengetahui kegiatan pembelajaran sudah membosankan siswa. Jika hal ini terjadi guru harus segera mencari cara untuk menanggulanginya. Inilah tipe guru yang kreatif itu. Ciri guru kreatif diantaranya adalah: 1. Menjadikan siswa sebagai pusat kegiatan belajar 2. Pembelajaran dimulai dengan hal-hal yang sudah diketahui dan dipahami peserta didik
  12. 12. 12 3. Selalu berupaya membangkitkan motivasi belajar peserta didik dengan membuat materi pelajaran sebagai sesuatu hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan peserta didik 4. Segera mengenali materi atau metode pembelajaran yang membuat peserta didik bosan, bila kebosanan ditemui guru segera menanggulanginya. 2. Konsep Dasar Penilaian Portofolio Pada dasarnya menilai karya-karya siswa secara individu pada suatu periode untuk suatu mata pelajaran. Dari akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan portofolio disekolah, antara lain : - Saling percaya antara guru dan peserta didik Dalam proses peniliaian guru dan peserta didik harus memiliki rasa saling percaya, saling memerlukan dan saaling membantu sehingga terjadi proses pendidikan berlangsung dengan baik. - Kerahasiaan bersama antara guru dan peserta didik Kerahasiaan hasil pengumpulan informasi perkembangan peserta didik perlu dijaga dengan baik dan tidak disampaikan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan sehingga memberi dampak negatif proses pendidikan. - Milik bersama antara peserta didik dab guru Antara guru dan peserta didik harus mempunyai rasa memiliki berkas portofolio sehingga peserta didik akan merasa memiliki karya yang dikumpulkan dan akhirnya akan berupaya terus meningkatkan kemampuannya. - Kepuasan
  13. 13. 13 Hasil kerja portopolio sebaiknya berisi keterangan dan bukti yang memberikan dorongan peserta didik untuk lebih meningkatkan diri. - Kesesuaian Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang sesuai dengan kompetensi yang tercantum dalam kurikulum. - Penilaian proses dan hasil Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan guru tentang kinerja dan karya peserta didik. - Penilaian dan pembelajaran Penilaian portofolio merupakan hal yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Manfaat utama penilaian ini sebagai diagnostik yang sangat berarti bagi guru untuk melihat kelebihan dan kekurangan peserta didik. 3. Bentuk Instrumen Penilaian Portofolio Teknik penilaian potofolio didalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut : - Menjelaskan kepada peserta didik maksud penilaian portofolio, yaitu tidak semata-mata merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta didik itu sendiri. Peserta didik dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya dengan portofolionya dan terjadi proses tidak akan secara spontan, tetapi akan membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk belajar meyakini hasil penilaian mereka sendiri. - Menentukan sampel-sampel portofolio apa saja bersama peserta didik. Portofolio antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya bisa sama bisa juga berbeda. Misalnya untuk kemampuan menulis peserta didik mengumpulkan karangan-karangannya, sedangkan untuk kemampuan menggambar peserta didik mengumpulkan gambar-gambar buatannya.
  14. 14. 14 - Kunpulkan dan simpanlah karya-karya setiap peserta didik dalam satu map atau folder - Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu. - Menentukan kriteria penilaian peserta sampel-sampel poertofolio peserta didik beserta pembobotannya bersama para peserta didik agar mencapai kesepakatan. Diskusikan dengan peserta didik bagaimana cara menilai kualitas karya mereka. Contoh; untuk kemampuan menulis karangan, kriteria penilaiannya misalnya: penggunaan tata bahasa, pemilihan kosa kata, kelengkapan gagasan, dan sistematika penulisan. Sebaiknya kriteria penilaian suatu karya dibahas dan disepakati bersama peserta didik sebelum peserta didik membuat karya tersebut. Dengan begitu peserta didik mengetahui harapan guru dan berusaha mencapai harapan atau standar itu. - Mintalah peserta didik menilai karyanya secara berkelanjutan. Guru harus membimbing peserta didik tentang bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan tentang kelebihan atau kekurangan karya tersebut dan bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio. - Setelah suatu karya dinilai dan ternyata nilainya belum memuaskan maka peserta didik dapat diberi kesempatan untuk memperbaiki lagi. Namun antara peserta didik dan guru perlu dibuat “kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan, setelah melakukan perbaikan maka karya harus diserahkan kepada guru. - Jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio jika dianggap perlu undanglah orang tua peserta didik untuk diberi penjelasan tentang maksud dan tujuan portofolio sehingga orang tua dapat membantu dan memotivasi anaknya.
  15. 15. 15 No Jenis Tagihan/Tanggal Nilai Keterangan Indikator yang Dinilai 4. Komponen Penilaian Portofolio Data peserta didik dalam penilaian portofolio didasarkan dari hasil kumpulan informasi yang telah dilakukan oleh peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Komponen penilaian portofolio meliputi: 1. Catatan guru 2. Hasil pekerjaan peserta didik 3. Perofil perkembangan peserta didik Dari hasil catatan guru mampu memberi penilaian terhadap sikap pesrta didik dalam melakukan kegiatan portofolio. Hasil dari pekerjaan peserta didik mampu memberikan skor berdasarkan kriteria (1) rangkuman isi portofolio (2) dukumentasi atau data dalam folder (3) perkembangan dokumen (4) ringkasan setiap dokumen (5) presentasi dan (6) penampilan. Profil perkembangan peserta didik mampu memebrikan hasil skor berdasarkan gambaran perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik pada selang waktu tertentu. Ketiga komponen ini dijadikan suatu informasi tentang tingkat kemajuan atau penguasaan kompetensi peserta didik sebagai hasil dari proses pembelajaran. Berdasarkan ketiga komponen penilaian tersebut, guru menilai peserta didik dengan menggunakan acuan patokan kriteria yang artinya apakah peserta didik teleah mencapai kompetensi yang diharapkan dalam bentuk presentase (%) pencapaian atau dengan menggunakan skala 0-100.
  16. 16. 16 Penskoran dilakukan berdasarkan kegiatan untuk kerja, dengan kriteria penskoran portofolio yang telah ditetapkan. Skor pencapaian peserta didik dapat diubah kedalam skor yang bersekala 0-10 atau 0-100 dengan patokan jumlah skor pencapaian dibagi skor maksimum yang dapat dicapai, dikali dengan 10 atau 100. Dengan demikian akan diperoleh skor peserta didik berdasarkan portofolio masing-masing. Adapun bahan portofolio meliputi: a. Penghargaan tertulis b. Penghargaan lisan yang tertulis c. Hasil kerja biasa dan hasil pelaksanaan tugas-tugas oleh siswa d. Daftar ringkasan hasil pekerjaan e. Catatan sebagai peserta dalam suatu kerja kelompok f. Contoh hasil pekerjaan g. Laporan hasil pekerjaan h. Catatan/laporan dari pihak lain yang relevan i. Kopi absen/daftar kehadiran j. Presentasi dari tugas-tugas yang selesai dikerjakan k. Catatan-catatan negative (misalnya: peringatan) tentang siswa Bentuk-bentuk hasil portofolio Portofolio dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk. Bentuk-bentuk penilaian portofolio meliputi hal-hal berikut: a. Catatan anekdot b. Tulisan refleksi c. Review d. Laporan e. Rekaman video tapes f. Gambar/Foto g. Cuplikan tulisan h. Grafik dan chart i. Hasil print out computer
  17. 17. 17 j. Diagram k. Uisi l. Catatan diskusi m. Rekaman sesuatu n. Draft o. Ilustrasi p. Karya berupa benda q. Model r. Kliping s. Lagu 5. Merancang Instrumen Penilaian portofolio Penyusunan instrumen penilaian portofolio melewati 5 tahap sesuai model pengembangan ADDIE, yaitu tahap analisis, tahap perencanaan, tahap pengembangan, tahap implementasi, dan tahap evaluasi. Pada tahap analisis dilakukan kebutuhan dengan observasi, wawancara, serta studi leatur. Pada tahapan perencanaan ditentukan spesifikasi produk yang akan dikembangkan, tujuan, subjek, lokasi penelitian, serta membuat rancangan produk yang dirumuskan dalam rencana kegiatan penilaian portofolio. Pada tahap pengembangan dilakukan dengan membuat draf produk berupa draf instrument I, kemudian dilakukan uji ahli sehingga dapat diketahui kriteria validitasnya serta dilakukan penyempurnaan draf instrumen penilaian portofolio berdasarkan koleksi dan saran dari validator. Pada tahap implementasi dilakukan dengan menerapkan instrument penilaian portofolio didalam kelas, yaitu dengan uji coba awal dan uji coba lapangan. Tahap akhir adalah tahap evaluasi yang dilakukan dengan dua kali uji coba, yaitu uji coba awal dan uji coba lapangan. Dari hasil uji coba lapangan dilakukan analisis kuantitatif untuk mengetahui koefisien reliabilitas serta analisis kualitatif untuk mengetahui kelengkapan komponen dalam instrumen penilaian portofolio.
  18. 18. 18 Instrumen penilaian portofolio yang disusun untuk menilai tugas-tugas siswa ini meliputi: (a) penilaian keterampilan yang dilaksanakan pada saat siswa melakukan kegiatan diskusi kelompok (b) penilaian sikap yang dilakukan melalui pengamatan untuk menilai sikap siswa pada saat melakukan kegiatan diskusi dan (c) penilaian kognitif untuk menilai komponen kignitif siswa seperti pekerjaan rumah. Setiap instrument penilaian dalam penilaian portofolio diuji kevalidannya pada aspek format, konstruksi, dan bahasa. Kevalidan instrument penilaian portofolio yang meliputi instrument penilaian keterampilan, penilaian sikap, da penilaian kognitif secara keseluruhan termasuk pada kriteria sangat baik. Manfaat yang dapat diperoleh dalam penerapan penilaian portofolio: 1. Guru dapat menilai perkembangan dan kemajuan siswa 2. Guru dan wali murid dapat berkomunikasi tentang pekerjaan siswanya 3. Siswa menjadi partner dengan gurunya dalam hal proses penilaian 4. Siswa dapat mereflesikan dirinya sesuai bakat dan kemampuannya 5. Penilaian tersebut mampu menilai secara obyektif terhadap individu 6. Meningkatkan interaksi antara siswa dengan guru untuk mencapai suatu tujuan 7. Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar, kebanggan, kepemilikan, dan menumbuhkan kepercayaan diri 8. Mencapai ketuntasan belajar bukan sekedar tuntas materi 9. Guru bersama pengawas dapat mengevaluasi program pengajaran 10. Meningkatkan profesionalisme guru Keunggulan Dan Kelemahan Penilaian Portofolio Penilaian portofolio memiliki keunggulan dan tentunya kelemahan dalam pelaksanannya. Keunggulan dari penilaian portofolio dapat dilihat dari kondisi- kondisi dibawah ini: 1. Perubahan Paradigma Penilaian Perubahan paradigma dari membandingkan kedudukan kemampuan peserta didik menjadi pengembangan kemampuan peserta didik melalui
  19. 19. 19 umpan balik dan refleksi dir. Penilaian portofolio dapat menolong guru melakukan dan mengevaluasi kemampuan peserta didik sesuai dengan harapan tanpa mengurangi kreativitas peserta didik dikelas. Penilaian portofolio juga dapat menolong peserta didik untuk bertanggung jawab terhadap apa yang mereka kerjakan dikelas dan meningkatkan peran serta mereka dalam kegiatan pembelajaran. 2. Akuntabilitas Penilaian portofolio menekankan pada keadaan yang dapat dipertanggung jawabkan. Hal ini dapat dilihat dari adanya kerja sama antara guru, siswa dan orang tua. Jadi bukan semata-mata guru yang memberikan penilaian, tetapi atas sepengetahuan siswa dan orang tua. 3. Peserta Didik Sebagai Individu yang Peran Aktif Peserta Didik Ciri khas dari penilaian portofolio adalah memungkinkan guru untuk melihat peserta didik sebagai individu yang masing-masing memiliki karakteristik, kebutuhan, dan kelebihan sendiri. Ini sangat berguna manakala program evaluasi sangat fleksibel dan lebih menekankan pada tujuan individual sehingga memungkinkan peran aktif dalam proses penilaian, dan memberikan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan mereka. 4. Identifikasi Penilaian portofolio dapat mengklasifikasi dan mengidentifikasi program pengajaran dan memungkinkan untuk mendokumentasi “pemikiran” disamping pengembangan program, sehingga kriteria portofolio akan berpengaruh terhadap penentuan tujuan pembelajaran (indikator pencapaian hasil belajar). 5. Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat Penilaian portofolio melibatkan orang tua dan masyarakat untuk berperan serta dalam melibatkan pencapaian kemampuan peserta didik yang berkaitan dengan konteks kurikulum dibandingkan dengan hanya melihat angka-angka tes yang selama ini dihasilkan.
  20. 20. 20 6. Penilaian Diri Portofolio memungkinkan peserta didik melakukan penilaian dir, refleksi, dan pemikiran yang kritis. Penilaian diri adalah penilaian yang digunakan oleh peserta didik untuk menilai mereka. Peserta didik harus memiliki kemampuan, pengetahuan, dan keyakinan diri untuk mengevaluasi proses yang mereka sedang kerjakan dan pengembangan hasil kerjanya, ketika mereka belajar sebagai pelajar yang mandiri. Penelitian diri berguna untuk melihat keterlibatan peserta didik sepenuhnya dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung. 7. Penilaian yang Fleksibel Penilaian portofolio memungkinkan penilaian yang fleksibel yang bergantung kepada indikator pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan. 8. Tanggung Jawab Bersama Penilaian portofolio memungkinkan guru dan peserta didik secara bersama-sama bertanggung jawab untuk merancang proses pembelajaran dan untuk mengevaluasi kemajuan belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. 9. Keadilan Portofolio adalah salah satu alat penilaian yang ideal untuk kelas yang heterogen yang sangat terbuka bagi guru untuk menggambarkan kelebihan dan kekurangan peserta didik membantu perkembangan merka. 10. Kriteria penilaian Hasil pekerjaan peserta didik akan dinilai berdasarkan penilaian yang relevan dengan penampilan mereka. Peserta didik yang kurang akan tetap mendapat penghargaan, sedangkan pencapian keberhasilan yang optimal menjadi tujuan dari penilaian portofolio ini. Dari keberhasilan yang telah diuraikan di atas, terdapat juga beberapa kelemahan yang dialami saat dilaksanakannya penilain portofolio antara lain sebagai berikut:
  21. 21. 21 1. Waktu Ekstra Penilaian portofolio memerlukan kerja ekstra dibandingkan dengan penilaian lain yang biasa guru lakukan. Tetapi usaha guru yang menggunakan penilaian portofolio akan sangat dihargai dan terutama dikenang baik oleh peserta didik. Sebab melalui penilaian portofolio peserta didik dapat meningkatkan motivasi, partisifasi aktif dalam proses pembelajran, bahkan meningkatkan kemampuan mereka. 2. Reliabilitas Penilaian portofolio nampak kurang reliabel dan kurang fair dibandingkan dengan penilain lain yang menggunakan angka seperti ulangan harian, ulangan umum, maupun ujian akhir nasional yang menggunakan tes. Penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik maupun oleh kelompok peserta didik agak kurang reliabel oleh karena itu latihan penilaian yang dilakukan oleh peserta didik maupun kelompok peserta didik sangat diperlukan. 3. Pencapaian akhir Guru memiliki kecendrungan memperhatikan hanya untuk pencapaina akhir. Jika hal ini terjadi, berarti proses penilain portofolio tidak mendapatkan perhatian sewajarnya. 4. Top down Guru dan peserta didik biasanya terjebak dalam suasananya hubungan top down, yaitu guru menganggap tahu segalanya dan peserta didik selalu dianggap sebagai obyek yang harus dididik dan diberi tahu. Dengan demikian proses pembelajaran menjadi satu arah. Apalagi kondisi ini terwujud, maka inisiatif dan kreatifitas peserta didik yang menjadi ciri khas portofolio akan hilang. 5. Spektisme Masyarakat, khususnya orang tua peserta didik selama ini hanya mengenal keberhasilan anaknya hanya pada angka-angka hasil tes akhir, peringkat dan hal-hal yang bersifat kuantitatif. Sebaliknya, portofolio pada hakikatnya tidak mengenal angak-angka yang dimaksud. Akibatnya orang
  22. 22. 22 tua terkadang bersikap skeptic dan lebih percaya pada tes daripada penilaian portofolio. Untuk mengatasi hal tersebeut format penilaian dapat menggunakan kriteria penilaian yang bervariasi, mulai dari tidak menggunkan angka sampai dengan menggunkan angka. 6. Hal yang baru Penilaian portofolio adalah sesuatu yang baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu bukan tidak mungkin kebanyakan guru kurang mengenal penilaian portofolio, mereka lebih mengenal bentuk penilaian yang biasa dilakukan. 7. Penerapan di Sekolah Penilaian portofolio terkadang sulit diterapkan di sekolah yang lebih mengenal perbandingan peserta didik melalui skor teks, peringkat dan yang lebih sering menggunakan tes yang sudah baku seperti Ujian Nasional. 8. Format Penilaian yang Lengkap dan Diteal Penyediaan format yang digunakan secara lengkap dan detail, dapat juga menjebak. Peserta didik akan terjerumus kedalam suasananya yang kaku dan mematikan yang akhirnya akan mematikan inisiatif dan kreativitas. 9. Tempat penyimpanan Penilaian portofolio memerlukan tempat penyimpanan yang memadai, apalagi bila jumlah peserta didik cukup banyak. Oleh karena itu , guru perlu mewaspadai hal tersebut.
  23. 23. 23 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Secara umum portofolio merupakan kumpulan dokumen seseorang, kelompok, lembaga, organisasi, perusahaan atau sejenisnya yang bertujuan untuk mendokumentasikan perkembangan suatu proses dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Portofolio juga dapat digunakan untuk mendokumentasikan perkembangan siswa, karena menyadari proses belajar sangat penting untuk keberhasilan hidup, portofolio dapat digunakan oleh siswa untuk melihat kemajuan mereka sendiri terutama dalam hal perkembangan, sikap keterampilan dan ekspresinya terhadap sesuatu. Model penilaian berbasis portofolio mengacu pada sejumlah prinsip dasar penilaian. Prinsip-prinsip dasar penilaian dimaksud adalah penilaian proses dan hasil, penilaian berkala dan bersinambung, penilaian yang adail, dan penilaian implikasi sosial belajar. Sedangkan indikator penilaian porofolio, yaitu tes pormatif dan sumatif, tugas-tugas terstruktur, catatan perilaku harian, laporan aktivitas diluar sekolah. Dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) proses pengujian atau penilaian merupakan suatu komponen yang tidak kalah penting dibandingkan dengan proses lainnya. Penilaian atau pengujian sering juga disebut asesmen, asesmen memiliki banyak model, seperti penilaian berbasis kelas, benchmarking, dan portofolio. Pembelajaran berbasis portofolio memposisikan peserta didik sebagai titik sentralnya. Dalam proses pembelajaran peserta didik harus dimotivasi untuk mau dan mampu melakukan sesuatu untuk memperkaya pengalaman bekerjanya dengan lebih mengintensifkan interaksi dengan lingkungannya. Dengan ineraksi ini diharapkan mampu membangun pemahaman terhadap dunia sekitar, kepercayaan diri dan kepribadian peserta didik yang paham akan
  24. 24. 24 keanekaragaman yang ada gilirannyadapat tumbuh sikap positif dan perilaku toleran terhadap kebinekaan dab perbedaan pola kehidupan. Konsep dasar penilaian portofolio menilai karya-karya siswa secara individu pada suatu periode untuk suatu mata pelajaran. Ada hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan portofolio antara lain: saling percaya antara guru dan peserta didik, kerahasiaan bersama antara guru dan peserta didik, milik bersam antara peserta didik dan guru, kepuasaan, kesesuaian, penilaian proses dan hasil, penilain dan pembelajaran. Bentuk instrument penilaian portofolio memerlukan langkah-langkah segabai berikut: 1) Menjelaskan kepada peserta didik maksud penilaian portofolio, 2) Menentukan sampel-sampel apa saja bersama peserta didik, 3) Kumpulkan dan simpanlah karya peserta didik, 4) Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan, 5) Menentukan kriteria penilaian peserta didik, 6) Mintalah peserta didik menilai karyanya secara berkelanjutan, 7) Ketika nilai tidak memuaskan berilah kesempatan unruk memperbaiki, 8) Jadwalkan pertemuan untuk membahas porofolio. Komponen penilaian portofolio meliputi: 1) catatan guru 2) hasil pekerjaan peserta didik 3) profil perkembangan peserta didik. Dari hasil catatan guru mempu memberi penilaian terhadap peserta didik dalam melakukan kegiatan portofolio Penyusunan instrument penilaian potofolio melewati 5 tahap yang sesuai dengan pengembangan ADDIE, yaitu tahap analisis, tahap perencanaan, tahap pengembangan, tahap implementasi, dan tahap evaluasi. Dalam penilaian yang berbasis portofolio memiliki keunggulan dan kelemahan. Keunggulan dari penilaian portofolio diantaranya: perubahan paradigma penilaian, Akuntabilitas, peserta didik sebagai individu peran aktif, identifikasi, keterlibatan orang tua dan masyarakat, penilaian diri, penilaian yang fleksibel, tanggung jawab bersama, keadilan, kriteria penilaian. Adapun kelemahan dari penilaian portofolio adalah: waktu ekstra, reliabilitas,
  25. 25. 25 pencapaian akhir, top down, spektisme, hal yang baru, penerapan disekolah, format penilaian yang lengkap dan diteal, tempat penyimpanan. Model penilaian portofolio ini cocok digunakan untuk mata pelajaran yang bersifat menuntut output pembelajaran siswa dari segi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Penilaian ini berupa penilaian terhadap sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisir yang diambil selama proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.
  26. 26. 26 DAFTAR PUSTAKA Budimansyah, Dasim. (2002). Model Penilaian dan Penilaian Portofolio. Bandung: PT Ganesindo Djahirji, A. K (2000). Model Pembelajaran Portofolio Terpadu dan Utuh. Bandung: PPKnH dan CICED Gronlund, N. E, dan Linn, R, L (1990). Measurement and Evalution in Teaching. New York: Allyn & Bacon- A Simon & Schuster Company Uzer Usman, Mohd, (2002). Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta: PT Remaja Rosdakarya Winataputra, U. S, (1999). Rancangan Perintisan Model Pembelajaran Portofolio Di Delapan Provinsi. Bandung: UT dan CICED Faichney, B. (1996). Assesmen and Evaluation. Makalah Seminar di PPS IKIP Bandung. Moss, P. A. et al. (1992). Portofolio, Accountability, and an interpretive Apporoach to Validity. Fall Tierney, RJ, Catter, M. A& Desai, L. E, (1991). Portpfolio Assesment in the Rearding Writing Classroom. Norwood: Christopher Publishers. Inc .

×