SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
By

STRUMA   Sri Endah A (Eteh)
         Dadang AN(Aom)
          Yoyoh R (yoyoh)
           Nurhayati (uni)
           Tatuh H (ema)
DEFINISI

           truma adalah pembesaran kelenjar gondok yang disebabkan oleh penambahan jaringan kelenjar
           gondok yang menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah banyak sehingga menimbulkan keluhan
           seperti berdebar - debar, keringat, gemetaran, bicara jadi gagap, mencret, berat badan menurun,
           mata membesar, penyakit ini dinamakan hipertiroid (graves’ disease).


           truma nodosa non toksik adalah pembesaran kelenjar tyroid yang secara klinik teraba nodul satu
           atau lebih tanpa disertai tanda-tanda hypertiroidisme.


           truma Diffusa toxica adalah salah satu jenis struma yang disebabkan oleh sekresi hormon-
           hormon thyroid yang terlalu banyak. Histologik keadaan ini adalah sebagai suatu hipertrofi dan
           hyperplasi dari parenkhym kelenjar.


           truma endemik adalah pembesaran kelenjar tyroid yang disebabkan oleh asupan mineral yodium
           yang kurang dalam waktu yang lama
12/15/12
ANATOMI TIROID




Kelenjar tiroid terletak di leher, regio koli anterior antara fasia colli media dan fasia prevertebralis.


Berat kelenjar tiroid normal adalah 10-20 gram.


Terdiri dari 2 lobus yaitu kanan dan kiri.
Kelenjar tiroid terdiri dari nodul-nodul yang
tersusun dari folikel-folikel.


     Epitel folikel merupakan tempat sintesis
hormon dan mengaktifkan pelepasannya ke sirkulasi.


       Hormon utamanya adalahT4 (Tiroksin) yang
banyak memproduksi, T3 (Tiriyodotirotin) yang lebih
aktif.
BATAS KELENJAR
            TIROID :

bagian kranial  tepi rahang bawah, bagian kaudal 
kedua tulang selangka dan tepi kranial sternum,


bagian lateral  pinggir depan m.trapezius kiri dan kanan,
m.sternocleidomastoid.


garis tengah dari kranial ke kaudal  tulang hioid, kartilago
tiroid, kartilago krikoid, dan trakea.
Fisiologi Hormon Tyroid




           elenjar tyroid menghasilkan hormon tyroid utama yaitu Tiroksin (T4).
           Bentuk aktif hormon ini adalah Triodotironin (T3), yang sebagian
           besar berasal dari konversi hormon T4 di perifer, dan sebagian kecil
           langsung dibentuk oleh kelenjar tyroid. Iodida inorganik yang diserap
           dari saluran cerna merupakan bahan baku hormon tyroid




12/15/12
ETIOLOGI 
           •   Defisiensi iodium.



           Kelainan metabolik kongenital yang menghambat sintesa hormon tyroid.


           enghambatan sintesa hormon oleh zat kimia Phenolic dan phthalate ester derivative
           dan resorcinol berasal dari tambang batu dan batu bara.


           enghambatan sintesa hormon oleh obat-obatan (misalnya : thiocarbamide,
           sulfonylurea dan litium).


           iwayat radiasi kepala dan leher : Riwayat radiasi selama masa kanak-kanak
           mengakibatkan nodul benigna dan maligna (Lee, 2004)
12/15/12
KLASIFIKASI
            Menurut American society for Study of Goiter membagi :



           truma Non Toxic Diffusa


           truma Non Toxic Nodusa


           tuma Toxic Diffusa


           truma Toxic Nodusa


           stilah Toksik dan Non Toksik dipakai karena adanya perubahan dari segi fungsi
           fisiologis kelenjar tiroid seperti hipertiroid dan hipotyroid, sedangkan istilah nodusa
12/15/12
           dan diffusa lebih kepada perubahan bentuk anatomi
PATOFISIOLOGI
           Iodium merupakan semua bahan utama yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan hormon
           tyroid. Bahan yang mengandung iodium diserap usus, masuk ke dalam sirkulasi darah dan
           ditangkap paling banyak oleh kelenjar tyroid. Dalam kelenjar, iodium dioksida menjadi bentuk
           yang aktif yang distimuler oleh Tiroid Stimulating Hormon kemudian disatukan menjadi molekul
           tiroksin yang terjadi pada fase sel koloid. Senyawa yang terbentuk dalam molekul diyodotironin
           membentuk tiroksin (T4) dan molekul yoditironin (T3). Tiroksin (T4) menunjukkan pengaturan
           umpan balik negatif dari sekresi Tiroid Stimulating Hormon dan bekerja langsung pada
           tirotropihypofisis, sedang tyrodotironin (T3) merupakan hormon metabolik tidak aktif. Beberapa
           obat dan keadaan dapat mempengaruhi sintesis, pelepasan dan metabolisme tyroid sekaligus
           menghambat sintesis tiroksin (T4) dan melalui rangsangan umpan balik negatif meningkatkan
           pelepasan TSH oleh kelenjar hypofisis. Keadaan ini menyebabkan pembesaran kelenjar tyroid.




12/15/12
MANIFESTASI KLINIS




           ada umumnya pasien struma nodosa datang berobat karena keluhan
           kosmetik atau ketakutan akan keganasan. Jika struma cukup besar,
           akan menekan area trakea yang dapat mengakibatkan gangguan pada
           respirasi dan juga esofhagus tertekan sehingga terjadi gangguan
           menelan. Peningkatan simaptis seperti ; jantung menjadi berdebar-
           debar, gelisah, berkeringat, tidak tahan cuaca dingin, diare, gemetar,
           dan kelelahan


12/15/12
PENATALAKSANAAN
           primer
           Memberikan edukasi kepada masyarakat dalam hal merubah pola perilaku makan dan
           memasyarakatkan pemakaian garam yodium
           Mengkonsumsi makanan yang merupakan sumber yodium seperti ikan laut
           Mengkonsumsi yodium dengan cara memberikan garam beryodium setelah dimasak, tidak
           dianjurkan memberikan garam sebelum memasak untuk menghindari hilangnya yodium dari
           makanan
           Iodisai air minum untuk wilayah tertentu dengan resiko tinggi..
           Memberikan kapsul minyak beryodium (lipiodol) pada penduduk di daerah endemik berat dan
           endemik sedang.
           Memberikan suntikan yodium dalam minyak (lipiodol 40%).


12/15/12
PEMERIKSAAN

nspeksi warna kulit dan gerakan menelan,


alpasi saat duduk atau berbaring meliputi ukuran, konsistensi
dan nyeri tekan. Prinsipnya, kepala fleksi ringan supaya
regangan otot pita leher tidak mengganggu palpasi. Saat
menelan, trakea bergerak turun naik dan kelenjar tiroid
mengikuti gerakan menelan karena menempel dengan trakea.
USULAN PEMERIKSAAN

ine Needle Aspiration Biopsy (dapat diulang maksimal 4 kali):
kirim ke sitologi untuk mencari sel atipik yang menunjukkan
keganasan.


Gambaran aspirat merah coklat  kista yang dapat berulang
kembali.
emeriksaan sidik tiroid : bila nodul menangkap yodium lebih
sedikit dari jaringan tiroid yang normal disebut nodul dingin
(cold nodule), bila sama afinitasnya maka disebut nodul
hangat (warm nodule) dan bila afinitasnya lebih maka disebut
nodul panas (hot nodule).


iopsi jaringan tumor : dianggap sebagai Gold Standar untuk
diagnosis secara histopatologis, sehingga dapat diketahui
secara pasti apakah tumor tersebut termasuk jinak atau
DASAR PENGOBATAN

engobatan konservatif


ekanisme kerja obat antitiroid  prevensi pada sintesis
dan akhir dari thyroxid golongan thiouracil
(propilthiouracyl) 100 mg 3x/hari. Jika menjadi euthiroid
maka lanjutkan obat maintainance 5mg 2x/hari selama 12-
18 bulan.
ndikasi konservatif:
   • Toleransi operasi tidak baik
   • Struma yang residif
   • Pasien lanjut usia
ndikasi Pembedahan


uspek keganasan


ultinodular berat


iwayat radiasi pada kepala & leher


ejala-gejala penekanan pada laring leher dan struktur
Jenis Pembedahan        Contoh indikasi
Biopsi insisi           Struma difusa pradiagnosis
Ismolobektomi
Biopsi eksisi           Tumor     (nodul)       terbatas
Ismolobektomi             pradiagnosis
Tiroidektomi subtotal   Hipertiroid (graves)
                        Struma nodusa benigna
Hemitiroidektomi        Kelainan unilateral (adenoma)
  (Ismolobektomi)
Tiroidektomi total      Keganasan     terbatas    tanpa
                          kelainan kelenjar limfe
Tiroidektomi radikal    Keganasan      tiroid   dengan
                          kemungkinan metastase ke
                          kelenjar limfe regional
ollow Up


ost operasi:


uka Operasi


ematuria


esak nafas
ASUAHAN KEPERAWATAN
                        PADA PASIEN STRUMA
           ENGKAJIAN


           engumpulan data


           dentifikasi klien.


           eluhan utama klien.Pada klien post operasi thyroidectomy keluhan yang dirasakan pada umumnya adalah
           nyeri akibat luka operasi.


           iwayat penyakit sekarangBiasanya didahului oleh adanya pembesaran nodul pada leher yang semakin
           membesar sehingga mengakibatkan terganggunya pernafasan karena penekanan trakhea eusofagus
           sehingga perlu dilakukan operasi.


           iwayat penyakit dahulu Perlu ditanyakan riwayat penyakit dahulu yang berhubungan dengan penyakit
           gondok, misalnya pernah menderita gondok lebih dari satu kali, tetangga atau penduduk sekitar
           berpenyakit gondok.


           iwayat kesehatan keluarga Dimaksudkan barangkali ada anggota keluarga yang menderita sama dengan
12/15/12   klien saat ini.
PEMERIKSAAN FISIK
           eadaan umum


           ada umumnya keadaan penderita lemah dan kesadarannya composmentis dengan tanda-tanda vital yang meliputi
           tensi, nadi, pernafasan dan suhu yang berubah.


           epala dan leher: Pada klien dengan post operasi thyroidectomy biasanya didapatkan adanya luka operasi yang
           sudah ditutup dengan kasa steril yang direkatkan dengan hypafik serta terpasang drain. Drain perlu diobservasi
           dalam dua sampai tiga hari.


           istem pernafasan: Biasanya pernafasan lebih sesak akibat dari penumpukan sekret efek dari anestesi, atau karena
           adanya darah dalam jalan nafas.


           istim Neurologi: Pada pemeriksaan reflek hasilnya positif tetapi dari nyeri akan didapatkan ekspresi wajah yang
           tegang dan gelisah karena menahan sakit.


           istim gastrointestinal:Komplikasi yang paling sering adalah mual akibat peningkatan asam lambung akibat anestesi
           umum, dan pada akhirnya akan:hilang sejalan dengan efek anestesi yang hilang.


           ktivitas/istirahat :Insomnia, otot lemah, gangguan koordinasi, kelelahan berat, atrofi otot.
12/15/12
akanan/cairan


           ehilangan berat badan yang mendadak, nafsu makan meningkat, makan banyak,
           makannya sering, kehausan, mual dan muntah, pembesaran tyroid.


           asa nyeri/kenyamanan Nyeri orbital, fotofobia.


           eamanan


           idak toleransi terhadap panas, keringat yang berlebihan, alergi terhadap iodium
           (mungkin digunakan pada pemeriksaan), suhu meningkat di atas 37,4 0C, diaforesis, kulit
           halus, hangat dan kemerahan, rambut tipis, mengkilat dan lurus, eksoptamus : retraksi,
12/15/12
           iritasi pada konjungtiva dan berair, pruritus, lesi eritema (sering terjadi pada pretibial)
PEMERIKSAAN PENUNJANG



           Human thyrologlobulin( untuk keganasan thyroid)
           Kadar T3, T4
           Nilai normal T3=0,6-2,0 , T4= 4,6-11
           Darah rutin
           Endo Crinologiie minimal tiga hari berturut turut (BMR) nilai normal antara –
           10s/d +15
           Kadar calsitoxin (hanya pada pebnderita tg dicurigai carsinoma meduler).




12/15/12
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS



           ilakukan foto thorak posterior anterior


           oto polos leher antero posterior dan lateral dengan metode soft tissu
           technig .


           sofagogram bila dicurigai adanya infiltrasi ke osofagus.




12/15/12
DIAGNOSA KEPERAWATAN

           dapun diagnosa yang sering timbul pada penderita post operasi theroidectomy adalah :


           angguan jalan nafas yang berhubungan dengan obstruksi trakhea secunder terhadap
           perdarahan, spasme laring yang ditandai dengan sesak nafas, pernafasan cuping hidung
           sampai dengan sianosis.


           angguan komunikasi verbal sehubungan dengan nyeri, kerusakan nervus laringeal yang
           ditandai dengan klien sulit berbicara dan hilang suara.


           angguan rasa nyaman (nyeri) sehubungan dengan dampak pembedahan, odema otot,
           terputusnya jaringan syaraf, yang ditandai ekspresi wajah tampak tegang.


12/15/12   urangnya pengetahuan yang berhubungan dengan salah interprestasi yang ditandai
EVIDANCE BASE

           truma berulang adalah pertumbuhan kembali jaringan tiroid setelah
           tiroidektomi. Sebuah operasi pengangkatan tidak memadai


           elenjar tiroid, kurangnya terapi substitusi dan stimulasi patologis dari
           pertumbuhan tiroid semua dapat mempromosikan kambuh.


           ujuan dari evidance base ini adalah untuk mengetahui hubungan
           antara temuan histopatologi selama pertama dan kedua operasi dan
           terulangnya struma. Kelompok studi terdiri dari 29 wanita dan 1 laki-
12/15/12
           laki
Sementara itu untuk kekambuhan adalah 15 tahun. Temuan
           histopatologi yang paling sering selama operasi pertama dan kedua
           adalah struma nodosa.


           Menurut Beberapa penyelidikan genetik menunjukkan bahwa nodul
           struma berulang tidak berasal dari nodul kiri selama pertama operasi
           tetapi dari sekelompok sel yang memiliki potensi pertumbuhan yang
           tinggi. Dengan demikian, tidak hanya teknik operasi dan Substitution
           setelah operasi merupakan faktor kunci keberhasilan terapi gondok,
           tetapi juga faktor-faktor lain yang merangsang pertumbuhan kembali
12/15/12
           jaringan tiroid.
1.   PENGKAJIAN
                  1. Pengumpulan Data
                     a. Data Biografi
                        1) Identitas klien
                            Nama                : Ny. D
                           Umur                 : 27 tahun
                           Jenis kelamin        : Perempuan
                           Agama                : Islam
                           Pendidikan           : SMP
                           Pekerjaan            : RT
                           Suku/Bangsa          : Sunda/Indonesia
                           Status marital       : Nikah
                           Tanggal Masuk RS     :12 Oktober 2012
                           Tanggal pengkajian   : 12 Oktober 2012
                           Tanggal Operasi      : 12 Oktober 2012
                           No.Medrek            : 34.48.74
                           Diagnosa Medik       : Post op Ishmus Lubectomy e.c SNNT
                           Alamat               : Kampung Cilopang RT 07 RW 07 Loa




12/15/12
a. Riwayat Kesehatan
              a) Riwayat kesehatan sekarang
                 (1) Keluhan Utama saat masuk RS
                            Pada tanggal 3 oktober 2012 klien kepoli bedah untuk
                      memeriksakan ada benjolan dileher kanan sejak satu tahun yang
                      lalu. klien merasakan benjolan semakin membesar. Tanggal 12
                      oktober klien ke poli bedah dan diputuskan untuk dilakukan
                      tindakan operasi.


                 (2) Keluhan utama saat masuk rumah sakit

                            Pada saat dikaji tanggal 12 oktober 2012 6 jam post op
                     ishmus lubectomy klien mengeluh nyeri pada luka operasi di leher,
                     nyeri bertambah jika menggerakan leher atau menelan makanan
                     atau minuman, nyeri berkurang jika diberi obat nyeri lewat infuse,
                     skala nyeri klien 4 ( 0 – 5 ) nyeri dirasakan sepanjang waktu .




12/15/12
a. Data Penunjang
                   a) Hasil laboratorium
                      Tgl 12/10/2012
                      - Hemoglobin         : 13,1g/dl
                      - Lekosit            : 6700sel/ul
                      - Hematokrit         : 38.2%
                      - Trobosit           : 196000sel/ul
                      - BT                 :1`-50”
                      - CT                 : 7`-45`
                      - Golongan darah     :B
                      - TsHs               : 0,924
                      - T3                 : 1,14
           T4                : 7,75




12/15/12
Diagnosa Keperawatan berdasarkan proritas
           1. Tidak efektif jalan nafas berhubungan dengan akumulasi secret.

           2. Nyeri berhubungan dengan inkontinuitas jaringan.

           3. Intake nutrisi tidak adekuat b.d. nyeri menelan

           4. Resiko infeksi berhubungan luka operasi yang basa




12/15/12
INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI



           anajement nyeri


           irway manajemen


           erawatan luka


           dukasi perawatan luka dan penyakit


12/15/12
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Handout morfologi dan terminologi penyakit kulit(1)
Handout morfologi dan terminologi penyakit kulit(1)Handout morfologi dan terminologi penyakit kulit(1)
Handout morfologi dan terminologi penyakit kulit(1)Iva Maria
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismeKANDA IZUL
 
Pendekatan diagnosis limfadenopati
Pendekatan diagnosis limfadenopatiPendekatan diagnosis limfadenopati
Pendekatan diagnosis limfadenopatiMerdy Prianda
 
Rbd fraktur edit
Rbd fraktur editRbd fraktur edit
Rbd fraktur editzxrickyjack
 
Apendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronikApendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronikAnna Lestari
 
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan TenggorokanPemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokanpjj_kemenkes
 
Sistem limfatik
Sistem limfatikSistem limfatik
Sistem limfatikSurya Aldy
 
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. bPresus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. bWoro Nugroho
 
Patologi urinaria
Patologi urinariaPatologi urinaria
Patologi urinariaNur Luciana
 

What's hot (20)

Handout morfologi dan terminologi penyakit kulit(1)
Handout morfologi dan terminologi penyakit kulit(1)Handout morfologi dan terminologi penyakit kulit(1)
Handout morfologi dan terminologi penyakit kulit(1)
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidisme
 
Prolaps hemoroid
Prolaps hemoroidProlaps hemoroid
Prolaps hemoroid
 
Pendekatan diagnosis limfadenopati
Pendekatan diagnosis limfadenopatiPendekatan diagnosis limfadenopati
Pendekatan diagnosis limfadenopati
 
Patofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anakPatofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anak
 
Dispepsia
DispepsiaDispepsia
Dispepsia
 
Ppt fraktur
Ppt frakturPpt fraktur
Ppt fraktur
 
Rbd fraktur edit
Rbd fraktur editRbd fraktur edit
Rbd fraktur edit
 
Apendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronikApendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronik
 
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan TenggorokanPemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
 
Abses hati
Abses hatiAbses hati
Abses hati
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
 
Sistem limfatik
Sistem limfatikSistem limfatik
Sistem limfatik
 
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. bPresus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
 
Rupture uteri
Rupture uteriRupture uteri
Rupture uteri
 
Hipertiroid dan Hipotiroid
Hipertiroid dan Hipotiroid Hipertiroid dan Hipotiroid
Hipertiroid dan Hipotiroid
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
 
Patologi urinaria
Patologi urinariaPatologi urinaria
Patologi urinaria
 
Dermatitis seboroik
Dermatitis seboroikDermatitis seboroik
Dermatitis seboroik
 
Hernia pada anak
Hernia pada anakHernia pada anak
Hernia pada anak
 

Similar to Struma 2

Asuhan keperawatan hipotiroid AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan hipotiroid AKPER PEMKAB MUNAAsuhan keperawatan hipotiroid AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan hipotiroid AKPER PEMKAB MUNAOperator Warnet Vast Raha
 
Askep klien hipertiroidisme
Askep klien hipertiroidisme Askep klien hipertiroidisme
Askep klien hipertiroidisme Imam Rizki
 
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma stikes amanah makassar
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma stikes amanah makassarAsuhan keperawatan dengan diagnosa struma stikes amanah makassar
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma stikes amanah makassarOperator Warnet Vast Raha
 
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan hipertiroid
Asuhan keperawatan hipertiroidAsuhan keperawatan hipertiroid
Asuhan keperawatan hipertiroidyudi petrucci
 
Asuhan keperawatan hipertiroid
Asuhan keperawatan hipertiroidAsuhan keperawatan hipertiroid
Asuhan keperawatan hipertiroidyudi petrucci
 
anatomi dan fisiologis tiroid
anatomi dan fisiologis tiroidanatomi dan fisiologis tiroid
anatomi dan fisiologis tiroidKampus-Sakinah
 

Similar to Struma 2 (20)

Struma
StrumaStruma
Struma
 
Askep goiter
Askep goiterAskep goiter
Askep goiter
 
Askep goiter
Askep goiterAskep goiter
Askep goiter
 
Makalah struma endimik
Makalah struma endimikMakalah struma endimik
Makalah struma endimik
 
Asuhan keperawatan hipotiroid AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan hipotiroid AKPER PEMKAB MUNAAsuhan keperawatan hipotiroid AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan hipotiroid AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan hipotiroid
Asuhan keperawatan hipotiroidAsuhan keperawatan hipotiroid
Asuhan keperawatan hipotiroid
 
Askep klien hipertiroidisme
Askep klien hipertiroidisme Askep klien hipertiroidisme
Askep klien hipertiroidisme
 
325375268 tiroid
325375268 tiroid325375268 tiroid
325375268 tiroid
 
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma stikes amanah makassar
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma stikes amanah makassarAsuhan keperawatan dengan diagnosa struma stikes amanah makassar
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma stikes amanah makassar
 
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma
Asuhan keperawatan dengan diagnosa strumaAsuhan keperawatan dengan diagnosa struma
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
 
132046829 tiroid
132046829 tiroid132046829 tiroid
132046829 tiroid
 
132046829 tiroid-2
132046829 tiroid-2132046829 tiroid-2
132046829 tiroid-2
 
Asuhan keperawatan hipertiroid
Asuhan keperawatan hipertiroidAsuhan keperawatan hipertiroid
Asuhan keperawatan hipertiroid
 
Asuhan keperawatan hipertiroid
Asuhan keperawatan hipertiroidAsuhan keperawatan hipertiroid
Asuhan keperawatan hipertiroid
 
anatomi dan fisiologis tiroid
anatomi dan fisiologis tiroidanatomi dan fisiologis tiroid
anatomi dan fisiologis tiroid
 
Struma endemik
Struma endemikStruma endemik
Struma endemik
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 

More from rakkas

Seksualitas
SeksualitasSeksualitas
Seksualitasrakkas
 
Maternitas
MaternitasMaternitas
Maternitasrakkas
 
Aborsi dari berbagai perspektif
Aborsi  dari berbagai perspektifAborsi  dari berbagai perspektif
Aborsi dari berbagai perspektifrakkas
 
Kemoterapi
KemoterapiKemoterapi
Kemoterapirakkas
 
Mercury
MercuryMercury
Mercuryrakkas
 
Prenatal presentation
Prenatal presentationPrenatal presentation
Prenatal presentationrakkas
 
An introduction kelompok i pnc copy
An introduction kelompok i pnc   copyAn introduction kelompok i pnc   copy
An introduction kelompok i pnc copyrakkas
 
Infeksi pada klien dengan immunocompromised
Infeksi pada klien dengan immunocompromisedInfeksi pada klien dengan immunocompromised
Infeksi pada klien dengan immunocompromisedrakkas
 
Antifungals
AntifungalsAntifungals
Antifungalsrakkas
 
Resusitasi
ResusitasiResusitasi
Resusitasirakkas
 
Soal ileus
Soal ileusSoal ileus
Soal ileusrakkas
 
Infark miokardium
Infark miokardiumInfark miokardium
Infark miokardiumrakkas
 

More from rakkas (14)

Seksualitas
SeksualitasSeksualitas
Seksualitas
 
Maternitas
MaternitasMaternitas
Maternitas
 
Aborsi dari berbagai perspektif
Aborsi  dari berbagai perspektifAborsi  dari berbagai perspektif
Aborsi dari berbagai perspektif
 
Kemoterapi
KemoterapiKemoterapi
Kemoterapi
 
Mercury
MercuryMercury
Mercury
 
Prenatal presentation
Prenatal presentationPrenatal presentation
Prenatal presentation
 
An introduction kelompok i pnc copy
An introduction kelompok i pnc   copyAn introduction kelompok i pnc   copy
An introduction kelompok i pnc copy
 
Infeksi pada klien dengan immunocompromised
Infeksi pada klien dengan immunocompromisedInfeksi pada klien dengan immunocompromised
Infeksi pada klien dengan immunocompromised
 
Antifungals
AntifungalsAntifungals
Antifungals
 
Resusitasi
ResusitasiResusitasi
Resusitasi
 
Oray
OrayOray
Oray
 
Ileus
IleusIleus
Ileus
 
Soal ileus
Soal ileusSoal ileus
Soal ileus
 
Infark miokardium
Infark miokardiumInfark miokardium
Infark miokardium
 

Recently uploaded

PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxKEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxFATMAWATIMADYA
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaYosuaNatanael1
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxssuser981dcb
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptssuserbb0b09
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTRiskaViandini1
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxLintangDwiCandra1
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptAnisyahHariadi
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...nadyahermawan
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatZuheri
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 

Recently uploaded (20)

PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxKEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 

Struma 2

  • 1. By STRUMA Sri Endah A (Eteh) Dadang AN(Aom) Yoyoh R (yoyoh) Nurhayati (uni) Tatuh H (ema)
  • 2. DEFINISI truma adalah pembesaran kelenjar gondok yang disebabkan oleh penambahan jaringan kelenjar gondok yang menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah banyak sehingga menimbulkan keluhan seperti berdebar - debar, keringat, gemetaran, bicara jadi gagap, mencret, berat badan menurun, mata membesar, penyakit ini dinamakan hipertiroid (graves’ disease). truma nodosa non toksik adalah pembesaran kelenjar tyroid yang secara klinik teraba nodul satu atau lebih tanpa disertai tanda-tanda hypertiroidisme. truma Diffusa toxica adalah salah satu jenis struma yang disebabkan oleh sekresi hormon- hormon thyroid yang terlalu banyak. Histologik keadaan ini adalah sebagai suatu hipertrofi dan hyperplasi dari parenkhym kelenjar. truma endemik adalah pembesaran kelenjar tyroid yang disebabkan oleh asupan mineral yodium yang kurang dalam waktu yang lama 12/15/12
  • 3. ANATOMI TIROID Kelenjar tiroid terletak di leher, regio koli anterior antara fasia colli media dan fasia prevertebralis. Berat kelenjar tiroid normal adalah 10-20 gram. Terdiri dari 2 lobus yaitu kanan dan kiri.
  • 4. Kelenjar tiroid terdiri dari nodul-nodul yang tersusun dari folikel-folikel. Epitel folikel merupakan tempat sintesis hormon dan mengaktifkan pelepasannya ke sirkulasi. Hormon utamanya adalahT4 (Tiroksin) yang banyak memproduksi, T3 (Tiriyodotirotin) yang lebih aktif.
  • 5. BATAS KELENJAR TIROID : bagian kranial  tepi rahang bawah, bagian kaudal  kedua tulang selangka dan tepi kranial sternum, bagian lateral  pinggir depan m.trapezius kiri dan kanan, m.sternocleidomastoid. garis tengah dari kranial ke kaudal  tulang hioid, kartilago tiroid, kartilago krikoid, dan trakea.
  • 6. Fisiologi Hormon Tyroid elenjar tyroid menghasilkan hormon tyroid utama yaitu Tiroksin (T4). Bentuk aktif hormon ini adalah Triodotironin (T3), yang sebagian besar berasal dari konversi hormon T4 di perifer, dan sebagian kecil langsung dibentuk oleh kelenjar tyroid. Iodida inorganik yang diserap dari saluran cerna merupakan bahan baku hormon tyroid 12/15/12
  • 7. ETIOLOGI  • Defisiensi iodium. Kelainan metabolik kongenital yang menghambat sintesa hormon tyroid. enghambatan sintesa hormon oleh zat kimia Phenolic dan phthalate ester derivative dan resorcinol berasal dari tambang batu dan batu bara. enghambatan sintesa hormon oleh obat-obatan (misalnya : thiocarbamide, sulfonylurea dan litium). iwayat radiasi kepala dan leher : Riwayat radiasi selama masa kanak-kanak mengakibatkan nodul benigna dan maligna (Lee, 2004) 12/15/12
  • 8. KLASIFIKASI Menurut American society for Study of Goiter membagi : truma Non Toxic Diffusa truma Non Toxic Nodusa tuma Toxic Diffusa truma Toxic Nodusa stilah Toksik dan Non Toksik dipakai karena adanya perubahan dari segi fungsi fisiologis kelenjar tiroid seperti hipertiroid dan hipotyroid, sedangkan istilah nodusa 12/15/12 dan diffusa lebih kepada perubahan bentuk anatomi
  • 9. PATOFISIOLOGI Iodium merupakan semua bahan utama yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan hormon tyroid. Bahan yang mengandung iodium diserap usus, masuk ke dalam sirkulasi darah dan ditangkap paling banyak oleh kelenjar tyroid. Dalam kelenjar, iodium dioksida menjadi bentuk yang aktif yang distimuler oleh Tiroid Stimulating Hormon kemudian disatukan menjadi molekul tiroksin yang terjadi pada fase sel koloid. Senyawa yang terbentuk dalam molekul diyodotironin membentuk tiroksin (T4) dan molekul yoditironin (T3). Tiroksin (T4) menunjukkan pengaturan umpan balik negatif dari sekresi Tiroid Stimulating Hormon dan bekerja langsung pada tirotropihypofisis, sedang tyrodotironin (T3) merupakan hormon metabolik tidak aktif. Beberapa obat dan keadaan dapat mempengaruhi sintesis, pelepasan dan metabolisme tyroid sekaligus menghambat sintesis tiroksin (T4) dan melalui rangsangan umpan balik negatif meningkatkan pelepasan TSH oleh kelenjar hypofisis. Keadaan ini menyebabkan pembesaran kelenjar tyroid. 12/15/12
  • 10. MANIFESTASI KLINIS ada umumnya pasien struma nodosa datang berobat karena keluhan kosmetik atau ketakutan akan keganasan. Jika struma cukup besar, akan menekan area trakea yang dapat mengakibatkan gangguan pada respirasi dan juga esofhagus tertekan sehingga terjadi gangguan menelan. Peningkatan simaptis seperti ; jantung menjadi berdebar- debar, gelisah, berkeringat, tidak tahan cuaca dingin, diare, gemetar, dan kelelahan 12/15/12
  • 11.
  • 12.
  • 13. PENATALAKSANAAN primer Memberikan edukasi kepada masyarakat dalam hal merubah pola perilaku makan dan memasyarakatkan pemakaian garam yodium Mengkonsumsi makanan yang merupakan sumber yodium seperti ikan laut Mengkonsumsi yodium dengan cara memberikan garam beryodium setelah dimasak, tidak dianjurkan memberikan garam sebelum memasak untuk menghindari hilangnya yodium dari makanan Iodisai air minum untuk wilayah tertentu dengan resiko tinggi.. Memberikan kapsul minyak beryodium (lipiodol) pada penduduk di daerah endemik berat dan endemik sedang. Memberikan suntikan yodium dalam minyak (lipiodol 40%). 12/15/12
  • 14. PEMERIKSAAN nspeksi warna kulit dan gerakan menelan, alpasi saat duduk atau berbaring meliputi ukuran, konsistensi dan nyeri tekan. Prinsipnya, kepala fleksi ringan supaya regangan otot pita leher tidak mengganggu palpasi. Saat menelan, trakea bergerak turun naik dan kelenjar tiroid mengikuti gerakan menelan karena menempel dengan trakea.
  • 15. USULAN PEMERIKSAAN ine Needle Aspiration Biopsy (dapat diulang maksimal 4 kali): kirim ke sitologi untuk mencari sel atipik yang menunjukkan keganasan. Gambaran aspirat merah coklat  kista yang dapat berulang kembali.
  • 16. emeriksaan sidik tiroid : bila nodul menangkap yodium lebih sedikit dari jaringan tiroid yang normal disebut nodul dingin (cold nodule), bila sama afinitasnya maka disebut nodul hangat (warm nodule) dan bila afinitasnya lebih maka disebut nodul panas (hot nodule). iopsi jaringan tumor : dianggap sebagai Gold Standar untuk diagnosis secara histopatologis, sehingga dapat diketahui secara pasti apakah tumor tersebut termasuk jinak atau
  • 17. DASAR PENGOBATAN engobatan konservatif ekanisme kerja obat antitiroid  prevensi pada sintesis dan akhir dari thyroxid golongan thiouracil (propilthiouracyl) 100 mg 3x/hari. Jika menjadi euthiroid maka lanjutkan obat maintainance 5mg 2x/hari selama 12- 18 bulan.
  • 18. ndikasi konservatif: • Toleransi operasi tidak baik • Struma yang residif • Pasien lanjut usia
  • 19. ndikasi Pembedahan uspek keganasan ultinodular berat iwayat radiasi pada kepala & leher ejala-gejala penekanan pada laring leher dan struktur
  • 20. Jenis Pembedahan Contoh indikasi Biopsi insisi Struma difusa pradiagnosis Ismolobektomi Biopsi eksisi Tumor (nodul) terbatas Ismolobektomi pradiagnosis Tiroidektomi subtotal Hipertiroid (graves) Struma nodusa benigna Hemitiroidektomi Kelainan unilateral (adenoma) (Ismolobektomi) Tiroidektomi total Keganasan terbatas tanpa kelainan kelenjar limfe Tiroidektomi radikal Keganasan tiroid dengan kemungkinan metastase ke kelenjar limfe regional
  • 21. ollow Up ost operasi: uka Operasi ematuria esak nafas
  • 22. ASUAHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN STRUMA ENGKAJIAN engumpulan data dentifikasi klien. eluhan utama klien.Pada klien post operasi thyroidectomy keluhan yang dirasakan pada umumnya adalah nyeri akibat luka operasi. iwayat penyakit sekarangBiasanya didahului oleh adanya pembesaran nodul pada leher yang semakin membesar sehingga mengakibatkan terganggunya pernafasan karena penekanan trakhea eusofagus sehingga perlu dilakukan operasi. iwayat penyakit dahulu Perlu ditanyakan riwayat penyakit dahulu yang berhubungan dengan penyakit gondok, misalnya pernah menderita gondok lebih dari satu kali, tetangga atau penduduk sekitar berpenyakit gondok. iwayat kesehatan keluarga Dimaksudkan barangkali ada anggota keluarga yang menderita sama dengan 12/15/12 klien saat ini.
  • 23. PEMERIKSAAN FISIK eadaan umum ada umumnya keadaan penderita lemah dan kesadarannya composmentis dengan tanda-tanda vital yang meliputi tensi, nadi, pernafasan dan suhu yang berubah. epala dan leher: Pada klien dengan post operasi thyroidectomy biasanya didapatkan adanya luka operasi yang sudah ditutup dengan kasa steril yang direkatkan dengan hypafik serta terpasang drain. Drain perlu diobservasi dalam dua sampai tiga hari. istem pernafasan: Biasanya pernafasan lebih sesak akibat dari penumpukan sekret efek dari anestesi, atau karena adanya darah dalam jalan nafas. istim Neurologi: Pada pemeriksaan reflek hasilnya positif tetapi dari nyeri akan didapatkan ekspresi wajah yang tegang dan gelisah karena menahan sakit. istim gastrointestinal:Komplikasi yang paling sering adalah mual akibat peningkatan asam lambung akibat anestesi umum, dan pada akhirnya akan:hilang sejalan dengan efek anestesi yang hilang. ktivitas/istirahat :Insomnia, otot lemah, gangguan koordinasi, kelelahan berat, atrofi otot. 12/15/12
  • 24. akanan/cairan ehilangan berat badan yang mendadak, nafsu makan meningkat, makan banyak, makannya sering, kehausan, mual dan muntah, pembesaran tyroid. asa nyeri/kenyamanan Nyeri orbital, fotofobia. eamanan idak toleransi terhadap panas, keringat yang berlebihan, alergi terhadap iodium (mungkin digunakan pada pemeriksaan), suhu meningkat di atas 37,4 0C, diaforesis, kulit halus, hangat dan kemerahan, rambut tipis, mengkilat dan lurus, eksoptamus : retraksi, 12/15/12 iritasi pada konjungtiva dan berair, pruritus, lesi eritema (sering terjadi pada pretibial)
  • 25. PEMERIKSAAN PENUNJANG Human thyrologlobulin( untuk keganasan thyroid) Kadar T3, T4 Nilai normal T3=0,6-2,0 , T4= 4,6-11 Darah rutin Endo Crinologiie minimal tiga hari berturut turut (BMR) nilai normal antara – 10s/d +15 Kadar calsitoxin (hanya pada pebnderita tg dicurigai carsinoma meduler). 12/15/12
  • 26. PEMERIKSAAN RADIOLOGIS ilakukan foto thorak posterior anterior oto polos leher antero posterior dan lateral dengan metode soft tissu technig . sofagogram bila dicurigai adanya infiltrasi ke osofagus. 12/15/12
  • 27. DIAGNOSA KEPERAWATAN dapun diagnosa yang sering timbul pada penderita post operasi theroidectomy adalah : angguan jalan nafas yang berhubungan dengan obstruksi trakhea secunder terhadap perdarahan, spasme laring yang ditandai dengan sesak nafas, pernafasan cuping hidung sampai dengan sianosis. angguan komunikasi verbal sehubungan dengan nyeri, kerusakan nervus laringeal yang ditandai dengan klien sulit berbicara dan hilang suara. angguan rasa nyaman (nyeri) sehubungan dengan dampak pembedahan, odema otot, terputusnya jaringan syaraf, yang ditandai ekspresi wajah tampak tegang. 12/15/12 urangnya pengetahuan yang berhubungan dengan salah interprestasi yang ditandai
  • 28. EVIDANCE BASE truma berulang adalah pertumbuhan kembali jaringan tiroid setelah tiroidektomi. Sebuah operasi pengangkatan tidak memadai elenjar tiroid, kurangnya terapi substitusi dan stimulasi patologis dari pertumbuhan tiroid semua dapat mempromosikan kambuh. ujuan dari evidance base ini adalah untuk mengetahui hubungan antara temuan histopatologi selama pertama dan kedua operasi dan terulangnya struma. Kelompok studi terdiri dari 29 wanita dan 1 laki- 12/15/12 laki
  • 29. Sementara itu untuk kekambuhan adalah 15 tahun. Temuan histopatologi yang paling sering selama operasi pertama dan kedua adalah struma nodosa. Menurut Beberapa penyelidikan genetik menunjukkan bahwa nodul struma berulang tidak berasal dari nodul kiri selama pertama operasi tetapi dari sekelompok sel yang memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi. Dengan demikian, tidak hanya teknik operasi dan Substitution setelah operasi merupakan faktor kunci keberhasilan terapi gondok, tetapi juga faktor-faktor lain yang merangsang pertumbuhan kembali 12/15/12 jaringan tiroid.
  • 30. 1. PENGKAJIAN 1. Pengumpulan Data a. Data Biografi 1) Identitas klien Nama : Ny. D Umur : 27 tahun Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan : RT Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia Status marital : Nikah Tanggal Masuk RS :12 Oktober 2012 Tanggal pengkajian : 12 Oktober 2012 Tanggal Operasi : 12 Oktober 2012 No.Medrek : 34.48.74 Diagnosa Medik : Post op Ishmus Lubectomy e.c SNNT Alamat : Kampung Cilopang RT 07 RW 07 Loa 12/15/12
  • 31. a. Riwayat Kesehatan a) Riwayat kesehatan sekarang (1) Keluhan Utama saat masuk RS Pada tanggal 3 oktober 2012 klien kepoli bedah untuk memeriksakan ada benjolan dileher kanan sejak satu tahun yang lalu. klien merasakan benjolan semakin membesar. Tanggal 12 oktober klien ke poli bedah dan diputuskan untuk dilakukan tindakan operasi. (2) Keluhan utama saat masuk rumah sakit Pada saat dikaji tanggal 12 oktober 2012 6 jam post op ishmus lubectomy klien mengeluh nyeri pada luka operasi di leher, nyeri bertambah jika menggerakan leher atau menelan makanan atau minuman, nyeri berkurang jika diberi obat nyeri lewat infuse, skala nyeri klien 4 ( 0 – 5 ) nyeri dirasakan sepanjang waktu . 12/15/12
  • 32. a. Data Penunjang a) Hasil laboratorium Tgl 12/10/2012 - Hemoglobin : 13,1g/dl - Lekosit : 6700sel/ul - Hematokrit : 38.2% - Trobosit : 196000sel/ul - BT :1`-50” - CT : 7`-45` - Golongan darah :B - TsHs : 0,924 - T3 : 1,14 T4 : 7,75 12/15/12
  • 33. Diagnosa Keperawatan berdasarkan proritas 1. Tidak efektif jalan nafas berhubungan dengan akumulasi secret. 2. Nyeri berhubungan dengan inkontinuitas jaringan. 3. Intake nutrisi tidak adekuat b.d. nyeri menelan 4. Resiko infeksi berhubungan luka operasi yang basa 12/15/12
  • 34. INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI anajement nyeri irway manajemen erawatan luka dukasi perawatan luka dan penyakit 12/15/12

Editor's Notes

  1. * 07/16/96 * ##