ISLAMIC LEGAL FRAMEWORK
THE QUR’AN & SUNNAH
Twin Sources
USUL FIQIH
Methodology
FIQIH
Out Put
QAWAID FIQHIYAH
Guidelines & Milestones
Source of Believe,
Law & Values
(Aqidah, Syariah, Akhlaq)
Arabic Grammar
And Lexicon
Innovation of Products to
Suit Modern Demand.
Basic Principle: Contracts
& Condition are Permissible
Science of Qur’an
Science of Sunnah
History of Islamic
Legal Development
Comparative Study
Of Fiqh Schools
Classic & Contemporary
Understanding and Reasoning
Exercise of Esteemed Jurists
Towards the Twin Sources
Al-Quran and As-Sunnah
PEMENUHAN HUMAN NEEDS YANG ALAMIAH
Disajikan alam jagat raya
yang “tidak terbatas”
(Space Conscious)
Diberikan waktu
yang sangat terbatas
(Time Conscious)
WAHYU
والسنة القران
IQRA
Science & Technology
Proses Ekonomi
Proses Produksi
Strive & Dynamic
Energetic, Innovative
Hard Worker
Proses Konsumsi
Moderate
Self Restraint
______________________________________
ARB/ANA/ANU/MUAMALAT INSTITUTE/0901
يـدل حتى اإلبـاحــة األشـيآء فى األصـل
التحريم على الـدلـيل
(
األشباه
1/33
)
Artinya: “Menurut ketentuan asal bahwa segala
sesuatu itu dibolehkan selagi belum ada dalil
yang mengharamkannya.”
(Imam Suyuthi, Al Asybah Wa an Nazair, 1/33)
DIVISION OF MASLAHAH
Protection of Basic Five Principles
الخـمـس الضـروريات
Faith Life Intellect Lineage Property
PERSPECTIVE OF SYARIAH
FOUR BASIC PRINCIPLES
(APPLICATION)
PERSPECTIVE LEGAL FORCE
PERSPECTIVE ITS SCOPE
PERSPECTIVE
CONSTANT & VARIABLE
FUNCTION OF MASLAHAH
1
2
3
4
5
6
AKAD
menurut TUJUAN
Tijari تـجـاري
Dimasudkan untuk
Mencari dan Mendapatkan
Keuntungan dimana
Rukun dan Syarat
telah terpenuhi
AKAD
menurut KEABSAHANNYA
Sahih صحيح
(Valid)
Memenuhi semua
RUKUN & SYARAT
Bathal باطل
(Void)
Salah satu RUKUN tidak
Terpenuhi, otomatis
SYARAT-nya juga
Tidak terpenuhi
Fasid فاسـد
(Voidable)
Semua RUKUN
terpenuhi, namun
ada SYARAT yang
Tidak dipenuhi
Tabarru’ تـبـرع
Dimasudkan untuk
menolong dan murni
semata-mata mengharap
Ridha dan Pahala
dari Allah Ta’ala
AKAD
Dari sisi: PELAKSANAANYA
AKAD
Dari sisi: KEKUATANNYA
AKAD NAFIZ
نـافـذ عـقـد
Lengkap Rukun & Syarat dapat
Langsung dieksekusi
AKAD MAUWQUF
موقـوف عـقـد
Lengkap Rukunnya, namun
Ada Syaraat yang terganggu
Seperti: tdk memenuhi legal capacity,
Tdk memiki otoritas,
Ada hak orang lain pada objek
AKAD LAZIM
الزم عـقـد
Salah seorang dari kedua pihak
Tidak Memiliki hak fasakh tanpa
Persetujuan pihak lain
Con: Jual-beli, Ijarah, Muzaraah dst
AKAD GHAYR LAZIM
الزم غيـر عـقـد
Salah seorang dari kedua
Belah pihak boleh memfasakh
Akad tanpa persetujuan
Pihak lainnya.
Con: Wakalah, Wadiah, Ariyah dll
RUKUN AKAD العـقـد أركـان
Ma’qud ‘Alayh
(Subject Matters)
Barang (Goods)
dan Harga (Price)
•Aqil (Sound Mind)
•Baligh (Mature)
•Mengerti konsekuensi
akad yang sedang
dilaksanakannya
•Niat (Intention)menurut
sebagian Ulama
•Jelas (Clarity)
•Ijab & Qabul bersesuaian
(Corresponding)
•Ijab & Qabul bersambung
(Connection)/Ittihad al-Majlis
•Halal (Lawful)
•Jelas Jenisnya (Quality)
•Jumlah (Quantity)
•Waktu Penyerahannya
(Time of Delivery)
•Berharga (Valuable)
•Dapat diserahterimakan
SYARAT RUKUN األركـان شـروط
‘Aqidan
(Two Contracting Parties)
Sighat (Ijab & Qabul)
(Offer and Acceptance)
BERAKHIRNYA
KONTRAK
Terpenuhi Isi Kontrak
(Tahqiq al-Gharadh)
Tidak Adanya Izin dari
Yang berwenang (adam
al-Ijazah liman lahu al-
wilayah)
Hak Memilih (Khiyar)
Pemutusan Kontrak
(Faskh)
Akad Fasad (Sifat rusak)
Kematian (al-Maut)
Kesepakatan pembatalan
karena penyesalan (Iqalah)
Tidak Terpenuhinya Kontrak
(Adam al-Tanfidh)
Kesepakatan kedua belah
pihak (Ittifaqy)
Keputusan Pengadilan
(Qadhai)
Pustus dg sendirinya
(Infisakh)
Isi Kontrak Mustahil Terlaksana
(Istihalah al-tanfidh)
MAJELIS (Hak Pilih Ketika Masih
Dalam Satu Majkis)
RU’YAH (hak pilih untuk melihat
obyek yang ketika terjadinya kontrak
pembeli belum bisa melihat )
‘AIB (hak pilih ketika ditemukan
adanya cacat)
SYARTH (hak pilih yang
digantungkan pada syarat)
TA’YIN (hak menentukan barang
yang menjadi obyek jual-beli )
KHIYAR
JENIS-JENIS AKAD
PERTUKARAN TITIPAN PERCAMPURAN
MEMBERI
KEPERCAYAAN
MEMBERI
IZIN
YAD AMANAH
JUAL BELI
YAD DHAMANAH
Perbandingan Harga
Jual & Harga Beli
Musawamah
Tauliyah
Murabahah
Muwadhaah
Berdasarkan Barang
Pengganti
Muqayadhah
Mutlaq
Sharf
Ijarah (Usufruct)
Waktu Penyerahan
Barang/Dana
Bai’ Bi Thaman Ajil
Bai’ Salam
Bai’ Isthisna
Bai’ Istijrar
Syarikah Amlak
Amlak Jabr
Amlak Ikhtiar
Syarikah Uqud
Inan
Mufawadah
Wujuh
Abdan
MUSYARAKAH
MUDHARABAH
MUZARA’AH
(Hasil Panen)
KAFALAH
(GUARANTEE)
HIWALAH
(Anjak Piutang)
JU’ALAH
(Imbalan)
Mutlaqah
Muqayyadah
WADIAH WAKALAH
MUSAQAAT
(Hasil Panen)
Maysir Tanpa akad/melalui permainan
Gharar Memakai akad namun tidak jelas
Riba Tambahan yang men-zhalim-i
Bathil Usaha-usaha maksiat
Najash Permainan harga melalui berpura-pura menawar
Ihtikar Permainan harga dengan cara menimbun
Ghish Menyembunyikan informasi tentang barang/jasa
Tadlis Mengambil keuntungan dg cara mencampur aduk
Bai’ al Mudhthar Harga dimainkan akibat emergency (eksploitasi)
Ikrah Harga dimainkan dg tekanan/paksaan
Ghabn Over Pricing
Wahyu Allah SWT :
“Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu” ( QS. Ar Rahmaan : 09)
Falsafah : Imam Ghazali dalam Al Arba’in fi Ushuluddin menegaskan wajibnya mengikuti Sunnah Nabi
secara menyeluruh demi merealisasikan Law of Balance (At-Tawaazun)
MAYSIR الميسر
Semua bentuk perpidahan harta ataupun barang
dari satu pihak kepada pihak lain tanpa melalui
jalur akad yang telah digariskan Syariah, namun
perpindahan itu terjadi melalui permainan, seperti
taruhan uang pada permainan kartu,
pertandingan sepak bola, pacuan kuda, pacuan
greyhound dan seumpamanya.
Mengapa dilarang? Karena (1) permainan bukan
cara untuk mendapatkan harta/keuntungan (2)
menghilangkan keredhaan dan menimbulkan
kebencian/dendam (3) tidak sesuai dengan fitrah
insani yang berakal dan disuruh bekerja untuk
dunia dan akhirat.
GHARAR الغــرر
Sesuatu yang tidak jelas dan tidak dapat dijamin atau
dipastikan kewujudannya secara matematis dan rasional
baik itu menyangkut barang (goods), harga (price) ataupun
waktu pembayaran uang/penyerahan barang (time of
delivery).
Contohnya: jual beli mangga yang masih pentil dan berada di
pohonnya, karena pihak pembeli tidak dapat memastikan
berapa banyak buah mangga masak yang nanti berhasil di
panennya dan kapan buah-buah tersebut dapat di panen.
Juga: masuk ke kolam pancing dengan membayar sejumlah
uang tertentu yang tidak jelas peruntukannya, apakah
bayaran atas servis tempat atau juga untuk ikan yang
berhasil ditangkap si pemancing.
Kecuali bila hal itu semua dijelaskan secara rinci di muka.
RIBA الربــا
Riba: Pertukaran sesama barang ribawi dengan
kadar yang berbeda. Perbedaan itulah yang
disebut riba.
Akad pinjam meminjam dimana si pemilik dana
memberi syarat kepada si peminjam untuk
membayar lebih dari jumlah uang yang
dipinjamkan, sehingga dengan cara ini si pemilik
dana dapat menangguk tambahan uang atas dana
yang dipinjamkan tanpa harus bersusah payah
berniaga untuk mendapat keuntungan atau
bekerja untuk mendapatkan upah.
Unsur pemerasan dan ketidak adilan sangat jelas
dapat dilihat dan dirasakan dalam akad pinjam
meminjam ribawi ini.
BATHIL الباطـل
Akad jual beli ataupun kemitraan untuk
mendapatkan keuntungan ataupun penghasilan,
namun barang yang diperdagangkan ataupun
projek yang dikerjakan adalah jenis barang atau
kegiatan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip
Syariah seperti kemitraan untuk memproduksi
narkotika yang dipasarkan untuk umum ataupun
mendirikan usaha casino atau cabaret tempat
dansa-dansi.
Meski transaksinya melengkapi semua rukun dan
syarat, namun tetap dinyatakan tidak sah secara
hukum dan agama (diyanatan wa Qadaan).
وقـضـاء ديـانـة
GHABN الغـبن
Ghabn: adalah dimana si penjual memberikan
tawaran harga diatas rata-rata harga pasar
(market price) tanpa disadari olehpihak pembeli.
Ghabn ada dua jenis yakni: Ghabn Qalil
(Negligible) dan Ghabn Fahish (Excessive). Ghabn
Qalil: adalah jenis perbedaan harga barang yang
tidak terlalu jauh antara harga pasar dan harga
penawaran dan masih dalam kategori yang dapat
dimaklumi oleh pihak pembeli. Ghabn Fahish
adalah perbedaan harga penawaran dan harga
pasar yang cukup jauh bedanya.
Dr. Anas az Zarqa mengatakan: 5% untuk barang
keperluan harian, 10% untuk harga hewan ternak
dan 20% untuk harga property (rumah dan
bangunan).
NAJASH النـجـش
Dimana sekelompok orang bersepakat dan
bertindak secara berpura-pura menawar barang
dipasar dengan tujuan untuk menjebak orang lain
agar ikut dalam proses tawar menawar tersebut
sehingga orang ketiga ini akhirnya membeli
barang dengan harga yang jauh lebih mahal dari
harga sebenarnya.
Larangan Rasul saw: “..Janganlah kamu meminang
seorang gadis yang telah dipinang saudaramu,
dan jangan menawar barang yang sedang dalam
penawaran saudaramu; dan janganlah kamu
bertindak berpura-pura menawar untuk
menaikkan harga..”
IKRAH اإلكـراه
Segala bentuk tekanan dan pemaksaan dari salah satu pihak
untuk melakukan suatu akad tertentu sehingga menghapus
komponen mutual free consent. Jenis pemaksaan dapat
berupa acaman fisik atau memanfaatkan keadaan
seseorang yang sedang butuh atau the state of emergency.
Imam Ibnu Taimiyah ra mengatakan bahwa dalam keadaan
darurat (state of emergency) seseorang yang memilik stock
barang yang dibutuhkan orang banyak harus diperintahkan
untuk menjualnya dengan harga pasar, jika dia enggan
melakukannya pihak berkuasa dapat memaksanya untuk
melakukan hal tersebut demi menyelamatkan nyawa orang
banyak. (Majmu al Fatawa, vol. 29 hal.300).
IHTIKAR اإلحـتـكـار
Adalah menumpuk-numpuk barang ataupun jasa
yang diperlukan masyarakat dan kemudian si
pelaku mengeluarkannya sedikit-sedikit dengan
harga jual yang lebih mahal dari harga biasanya
dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan
lebih cepat dan banyak. Para ulama tidak
membatasi jenis barang dan jasa yang ditumpuk
tersebut asalkan itu termasuk dalam kebutuhan
essential, maka Ihtikar adalah dilarang.
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang
menimbun (barang & jasa kebutuhan pokok)
maka telah melakukan suatu kesalahan.”
GHISH الغـش
Withholding Relevant Information. Menyembunyikan fakta-
fakta yang seharusnya diketahui oleh pihak yang terkait
dalam akad sehingga mereka dapat melakukan kehati-
hatian (prudent) dalam melindungi kepentingannya
sebelum terjadi transaksi yang mengikat.
Dalam Common Law akad seperti ini dikenal dengan
sebutan Akad Uberrime Fidae Contract dimana semua
jenis informasi yang seharusnya diketahui oleh pelanggan
sama sekali tidak boleh disembunyikan. Jika ada salah
satu informasi berkenaan dengan subject matter akad
tidak disampaikan, maka pihak pembeli dapat memilih
opsi membatalkan transaksi tersebut.
BAY’ AL MUDTARR المـضـطـر بـيـع
Adalah jual beli dan pertukaran dimana salah satu pihak
dalam keadaan sangat memerlukan (in the state of
emergency) sehingga sangat mungkin terjadi eksploitasi
oleh pihak yang kuat sehingga terjadi transaksi yang hanya
menguntungkan sebelah pihak dan merugikan pihak
lainnya.
Jual butuh: adalah merupakan contoh klasik yang sering
terjadi di tengah-tengah masyarakat sehingga pihak penjual
– karena sangat memerlukan uang cash – terpaksa harus
menjual asetnya dengan harga yang jauh dari harga pasar.
Sangat dikuatirkan bahwa unsur kerelaan dalam transaksi
seperti ini tidak wujud pada pihak penjual sehingga tidak
mencerminkan transaksi ‘An Taradin Minkum’ ننا نتنع
منكم yang sesuai dengan prinsip Syariah.
TADLIS التدليس
Tadlis: adalah tindakan seorang peniaga yang sengaja
mencampur barang yang berkualitas baik dengan
barang yang sama berkualitas buruk demi untuk
memberatkan timbangan dan mendapat keuntungan
lebih banyak
Tindakan “oplos” yang hari ini banyak dilakukan
termasuk kedalam kategori tindakan tadlis ini.
Rasullah saw sering melakukan ‘inspeksi mendadak’
ke pasar-pasar untuk memastikan kejujuran para
pelaku pasar dan menghindari konsumen dari
kerugian.