Publicité
Publicité

Contenu connexe

Publicité

4. Konsep Akad dalam Islam.pptx

  1. ‫اإلسالمي‬ ‫الفقـه‬ ‫فى‬ ‫العـقـد‬ ‫نظـرية‬ ‫عن‬ ‫نبذة‬ Falsafah Akad Dalam Fiqih Islam
  2. DIENUL ISLAM ‫اإلسالمي‬ ‫الدين‬ Risalah : •Ahkam •Qudwah Tauhid : •Rububiyah •Uluhiyah •Asma’ wa Sifat Ibadah Munakahah Jinayah Muamalah Transaksi AQAD •Hablumminallah •Hablumminannas •Hablumminal’alam Amaliyah Aqidah Syariah QUR’AN & SUNNAH Akhlaq Fiqh
  3. ISLAMIC LEGAL FRAMEWORK THE QUR’AN & SUNNAH Twin Sources USUL FIQIH Methodology FIQIH Out Put QAWAID FIQHIYAH Guidelines & Milestones Source of Believe, Law & Values (Aqidah, Syariah, Akhlaq) Arabic Grammar And Lexicon Innovation of Products to Suit Modern Demand. Basic Principle: Contracts & Condition are Permissible Science of Qur’an Science of Sunnah History of Islamic Legal Development Comparative Study Of Fiqh Schools Classic & Contemporary Understanding and Reasoning Exercise of Esteemed Jurists Towards the Twin Sources Al-Quran and As-Sunnah
  4. PEMENUHAN HUMAN NEEDS YANG ALAMIAH Disajikan alam jagat raya yang “tidak terbatas” (Space Conscious) Diberikan waktu yang sangat terbatas (Time Conscious) WAHYU ‫والسنة‬ ‫القران‬ IQRA Science & Technology Proses Ekonomi Proses Produksi Strive & Dynamic Energetic, Innovative Hard Worker Proses Konsumsi Moderate Self Restraint ______________________________________ ARB/ANA/ANU/MUAMALAT INSTITUTE/0901
  5. ALLAH TA’ALA PEMILIK MUTLAK SEMUA HARTA 1 HALAL-HARAM DALAM KEPEMILIKAN (OWNERSHIP) 2 AL-INFAQ (SPENDING) DAN AL-KASB (EARNING) 3 AL-MASALIH DAN AL-MAFASID ( ‫الرسول‬ ‫قال‬ : ‫ضرار‬ ‫وال‬ ‫ضرر‬ ‫ال‬ ) 4 MUTUAL FREE CONSENT ‫منكم‬ ‫تراض‬ ‫عن‬ ( ‫النساء‬ 4/4 ) 5 MABRUR TRANSACTION (BAI’ MABRUR) 6 PRINSIP MUAMALAH MALIYAH ‫المالية‬ ‫المعاملة‬ ‫مبادئ‬
  6. ‫يـدل‬ ‫حتى‬ ‫اإلبـاحــة‬ ‫األشـيآء‬ ‫فى‬ ‫األصـل‬ ‫التحريم‬ ‫على‬ ‫الـدلـيل‬ ( ‫األشباه‬ 1/33 ) Artinya: “Menurut ketentuan asal bahwa segala sesuatu itu dibolehkan selagi belum ada dalil yang mengharamkannya.” (Imam Suyuthi, Al Asybah Wa an Nazair, 1/33)
  7. ‫األصـل‬ ‫فى‬ ‫العـقود‬ ‫والشروط‬ : ‫الجواز‬ ‫والصـحة‬ ، ‫وال‬ ‫يحرم‬ ‫منها‬ ‫ويـبطـل‬ ‫إال‬ ‫ما‬ ‫دل‬ ‫الشـرع‬ ‫على‬ ‫تحريـمه‬ ‫وإبـطاله‬ ( ‫ابن‬ ‫التيمية‬ ‫القواعد‬، ‫النورانية‬ ‫الفقهية‬ ، ‫ص‬ 131 ) Artinya: Menurut ketentuan asal bahwa akad- akad dan syarat-syarat adalah dibolehkan dan sahih; tidak ada yang diharamkan atau dianggap batal kecuali apa-apa yang dinyatakan haram dan batal oleh Syariah.” (Ibnu Taymiyah, Qaidah Nuranniyah, 131)
  8. DIVISION OF MASLAHAH Protection of Basic Five Principles ‫الخـمـس‬ ‫الضـروريات‬ Faith Life Intellect Lineage Property PERSPECTIVE OF SYARIAH FOUR BASIC PRINCIPLES (APPLICATION) PERSPECTIVE LEGAL FORCE PERSPECTIVE ITS SCOPE PERSPECTIVE CONSTANT & VARIABLE FUNCTION OF MASLAHAH 1 2 3 4 5 6
  9. AKAD menurut TUJUAN Tijari ‫تـجـاري‬ Dimasudkan untuk Mencari dan Mendapatkan Keuntungan dimana Rukun dan Syarat telah terpenuhi AKAD menurut KEABSAHANNYA Sahih ‫صحيح‬ (Valid) Memenuhi semua RUKUN & SYARAT Bathal ‫باطل‬ (Void) Salah satu RUKUN tidak Terpenuhi, otomatis SYARAT-nya juga Tidak terpenuhi Fasid ‫فاسـد‬ (Voidable) Semua RUKUN terpenuhi, namun ada SYARAT yang Tidak dipenuhi Tabarru’ ‫تـبـرع‬ Dimasudkan untuk menolong dan murni semata-mata mengharap Ridha dan Pahala dari Allah Ta’ala
  10. AKAD Dari sisi: PELAKSANAANYA AKAD Dari sisi: KEKUATANNYA AKAD NAFIZ ‫نـافـذ‬ ‫عـقـد‬ Lengkap Rukun & Syarat dapat Langsung dieksekusi AKAD MAUWQUF ‫موقـوف‬ ‫عـقـد‬ Lengkap Rukunnya, namun Ada Syaraat yang terganggu Seperti: tdk memenuhi legal capacity, Tdk memiki otoritas, Ada hak orang lain pada objek AKAD LAZIM ‫الزم‬ ‫عـقـد‬ Salah seorang dari kedua pihak Tidak Memiliki hak fasakh tanpa Persetujuan pihak lain Con: Jual-beli, Ijarah, Muzaraah dst AKAD GHAYR LAZIM ‫الزم‬ ‫غيـر‬ ‫عـقـد‬ Salah seorang dari kedua Belah pihak boleh memfasakh Akad tanpa persetujuan Pihak lainnya. Con: Wakalah, Wadiah, Ariyah dll
  11. RUKUN AKAD ‫العـقـد‬ ‫أركـان‬ Ma’qud ‘Alayh (Subject Matters) Barang (Goods) dan Harga (Price) •Aqil (Sound Mind) •Baligh (Mature) •Mengerti konsekuensi akad yang sedang dilaksanakannya •Niat (Intention)menurut sebagian Ulama •Jelas (Clarity) •Ijab & Qabul bersesuaian (Corresponding) •Ijab & Qabul bersambung (Connection)/Ittihad al-Majlis •Halal (Lawful) •Jelas Jenisnya (Quality) •Jumlah (Quantity) •Waktu Penyerahannya (Time of Delivery) •Berharga (Valuable) •Dapat diserahterimakan SYARAT RUKUN ‫األركـان‬ ‫شـروط‬ ‘Aqidan (Two Contracting Parties) Sighat (Ijab & Qabul) (Offer and Acceptance)
  12. BERAKHIRNYA KONTRAK Terpenuhi Isi Kontrak (Tahqiq al-Gharadh) Tidak Adanya Izin dari Yang berwenang (adam al-Ijazah liman lahu al- wilayah) Hak Memilih (Khiyar) Pemutusan Kontrak (Faskh) Akad Fasad (Sifat rusak) Kematian (al-Maut) Kesepakatan pembatalan karena penyesalan (Iqalah) Tidak Terpenuhinya Kontrak (Adam al-Tanfidh) Kesepakatan kedua belah pihak (Ittifaqy) Keputusan Pengadilan (Qadhai) Pustus dg sendirinya (Infisakh) Isi Kontrak Mustahil Terlaksana (Istihalah al-tanfidh)
  13. MAJELIS (Hak Pilih Ketika Masih Dalam Satu Majkis) RU’YAH (hak pilih untuk melihat obyek yang ketika terjadinya kontrak pembeli belum bisa melihat ) ‘AIB (hak pilih ketika ditemukan adanya cacat) SYARTH (hak pilih yang digantungkan pada syarat) TA’YIN (hak menentukan barang yang menjadi obyek jual-beli ) KHIYAR
  14. JENIS-JENIS AKAD PERTUKARAN TITIPAN PERCAMPURAN MEMBERI KEPERCAYAAN MEMBERI IZIN YAD AMANAH JUAL BELI YAD DHAMANAH Perbandingan Harga Jual & Harga Beli Musawamah Tauliyah Murabahah Muwadhaah Berdasarkan Barang Pengganti Muqayadhah Mutlaq Sharf Ijarah (Usufruct) Waktu Penyerahan Barang/Dana Bai’ Bi Thaman Ajil Bai’ Salam Bai’ Isthisna Bai’ Istijrar Syarikah Amlak Amlak Jabr Amlak Ikhtiar Syarikah Uqud Inan Mufawadah Wujuh Abdan MUSYARAKAH MUDHARABAH MUZARA’AH (Hasil Panen) KAFALAH (GUARANTEE) HIWALAH (Anjak Piutang) JU’ALAH (Imbalan) Mutlaqah Muqayyadah WADIAH WAKALAH MUSAQAAT (Hasil Panen)
  15. AQAD-AQAD MUAMALAH MALIYAH ‫المالية‬ ‫المعاملة‬ ‫عـقـود‬ TIJARI (Komersil) TABARRU’ (Tolong menolong) Syirkah (Bagi Hasil) Bai’ (Jual Beli) Ijarah (Sewa) Ju’alah (Imbalan) Ijarah Jasa Ijarah wa Iqtina Benda Salam Murabahah/BBA Isthisna Sharf Bai’ Mutlaq Dhamanah Amanah Wakalah Kafalah Hawalah Rahn Qard Wadiah Mudharabah Muqayyadah Musyarakah Mutlaqah Muzara’ah Musaqot
  16. Maysir Tanpa akad/melalui permainan Gharar Memakai akad namun tidak jelas Riba Tambahan yang men-zhalim-i Bathil Usaha-usaha maksiat Najash Permainan harga melalui berpura-pura menawar Ihtikar Permainan harga dengan cara menimbun Ghish Menyembunyikan informasi tentang barang/jasa Tadlis Mengambil keuntungan dg cara mencampur aduk Bai’ al Mudhthar Harga dimainkan akibat emergency (eksploitasi) Ikrah Harga dimainkan dg tekanan/paksaan Ghabn Over Pricing Wahyu Allah SWT : “Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu” ( QS. Ar Rahmaan : 09) Falsafah : Imam Ghazali dalam Al Arba’in fi Ushuluddin menegaskan wajibnya mengikuti Sunnah Nabi secara menyeluruh demi merealisasikan Law of Balance (At-Tawaazun)
  17. MAYSIR ‫الميسر‬ Semua bentuk perpidahan harta ataupun barang dari satu pihak kepada pihak lain tanpa melalui jalur akad yang telah digariskan Syariah, namun perpindahan itu terjadi melalui permainan, seperti taruhan uang pada permainan kartu, pertandingan sepak bola, pacuan kuda, pacuan greyhound dan seumpamanya. Mengapa dilarang? Karena (1) permainan bukan cara untuk mendapatkan harta/keuntungan (2) menghilangkan keredhaan dan menimbulkan kebencian/dendam (3) tidak sesuai dengan fitrah insani yang berakal dan disuruh bekerja untuk dunia dan akhirat.
  18. GHARAR ‫الغــرر‬ Sesuatu yang tidak jelas dan tidak dapat dijamin atau dipastikan kewujudannya secara matematis dan rasional baik itu menyangkut barang (goods), harga (price) ataupun waktu pembayaran uang/penyerahan barang (time of delivery). Contohnya: jual beli mangga yang masih pentil dan berada di pohonnya, karena pihak pembeli tidak dapat memastikan berapa banyak buah mangga masak yang nanti berhasil di panennya dan kapan buah-buah tersebut dapat di panen. Juga: masuk ke kolam pancing dengan membayar sejumlah uang tertentu yang tidak jelas peruntukannya, apakah bayaran atas servis tempat atau juga untuk ikan yang berhasil ditangkap si pemancing. Kecuali bila hal itu semua dijelaskan secara rinci di muka.
  19. RIBA ‫الربــا‬ Riba: Pertukaran sesama barang ribawi dengan kadar yang berbeda. Perbedaan itulah yang disebut riba. Akad pinjam meminjam dimana si pemilik dana memberi syarat kepada si peminjam untuk membayar lebih dari jumlah uang yang dipinjamkan, sehingga dengan cara ini si pemilik dana dapat menangguk tambahan uang atas dana yang dipinjamkan tanpa harus bersusah payah berniaga untuk mendapat keuntungan atau bekerja untuk mendapatkan upah. Unsur pemerasan dan ketidak adilan sangat jelas dapat dilihat dan dirasakan dalam akad pinjam meminjam ribawi ini.
  20. BATHIL ‫الباطـل‬ Akad jual beli ataupun kemitraan untuk mendapatkan keuntungan ataupun penghasilan, namun barang yang diperdagangkan ataupun projek yang dikerjakan adalah jenis barang atau kegiatan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah seperti kemitraan untuk memproduksi narkotika yang dipasarkan untuk umum ataupun mendirikan usaha casino atau cabaret tempat dansa-dansi. Meski transaksinya melengkapi semua rukun dan syarat, namun tetap dinyatakan tidak sah secara hukum dan agama (diyanatan wa Qadaan). ‫وقـضـاء‬ ‫ديـانـة‬
  21. GHABN ‫الغـبن‬ Ghabn: adalah dimana si penjual memberikan tawaran harga diatas rata-rata harga pasar (market price) tanpa disadari olehpihak pembeli. Ghabn ada dua jenis yakni: Ghabn Qalil (Negligible) dan Ghabn Fahish (Excessive). Ghabn Qalil: adalah jenis perbedaan harga barang yang tidak terlalu jauh antara harga pasar dan harga penawaran dan masih dalam kategori yang dapat dimaklumi oleh pihak pembeli. Ghabn Fahish adalah perbedaan harga penawaran dan harga pasar yang cukup jauh bedanya. Dr. Anas az Zarqa mengatakan: 5% untuk barang keperluan harian, 10% untuk harga hewan ternak dan 20% untuk harga property (rumah dan bangunan).
  22. NAJASH ‫النـجـش‬ Dimana sekelompok orang bersepakat dan bertindak secara berpura-pura menawar barang dipasar dengan tujuan untuk menjebak orang lain agar ikut dalam proses tawar menawar tersebut sehingga orang ketiga ini akhirnya membeli barang dengan harga yang jauh lebih mahal dari harga sebenarnya. Larangan Rasul saw: “..Janganlah kamu meminang seorang gadis yang telah dipinang saudaramu, dan jangan menawar barang yang sedang dalam penawaran saudaramu; dan janganlah kamu bertindak berpura-pura menawar untuk menaikkan harga..”
  23. IKRAH ‫اإلكـراه‬ Segala bentuk tekanan dan pemaksaan dari salah satu pihak untuk melakukan suatu akad tertentu sehingga menghapus komponen mutual free consent. Jenis pemaksaan dapat berupa acaman fisik atau memanfaatkan keadaan seseorang yang sedang butuh atau the state of emergency. Imam Ibnu Taimiyah ra mengatakan bahwa dalam keadaan darurat (state of emergency) seseorang yang memilik stock barang yang dibutuhkan orang banyak harus diperintahkan untuk menjualnya dengan harga pasar, jika dia enggan melakukannya pihak berkuasa dapat memaksanya untuk melakukan hal tersebut demi menyelamatkan nyawa orang banyak. (Majmu al Fatawa, vol. 29 hal.300).
  24. IHTIKAR ‫اإلحـتـكـار‬ Adalah menumpuk-numpuk barang ataupun jasa yang diperlukan masyarakat dan kemudian si pelaku mengeluarkannya sedikit-sedikit dengan harga jual yang lebih mahal dari harga biasanya dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan lebih cepat dan banyak. Para ulama tidak membatasi jenis barang dan jasa yang ditumpuk tersebut asalkan itu termasuk dalam kebutuhan essential, maka Ihtikar adalah dilarang. Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang menimbun (barang & jasa kebutuhan pokok) maka telah melakukan suatu kesalahan.”
  25. GHISH ‫الغـش‬ Withholding Relevant Information. Menyembunyikan fakta- fakta yang seharusnya diketahui oleh pihak yang terkait dalam akad sehingga mereka dapat melakukan kehati- hatian (prudent) dalam melindungi kepentingannya sebelum terjadi transaksi yang mengikat. Dalam Common Law akad seperti ini dikenal dengan sebutan Akad Uberrime Fidae Contract dimana semua jenis informasi yang seharusnya diketahui oleh pelanggan sama sekali tidak boleh disembunyikan. Jika ada salah satu informasi berkenaan dengan subject matter akad tidak disampaikan, maka pihak pembeli dapat memilih opsi membatalkan transaksi tersebut.
  26. BAY’ AL MUDTARR ‫المـضـطـر‬ ‫بـيـع‬ Adalah jual beli dan pertukaran dimana salah satu pihak dalam keadaan sangat memerlukan (in the state of emergency) sehingga sangat mungkin terjadi eksploitasi oleh pihak yang kuat sehingga terjadi transaksi yang hanya menguntungkan sebelah pihak dan merugikan pihak lainnya. Jual butuh: adalah merupakan contoh klasik yang sering terjadi di tengah-tengah masyarakat sehingga pihak penjual – karena sangat memerlukan uang cash – terpaksa harus menjual asetnya dengan harga yang jauh dari harga pasar. Sangat dikuatirkan bahwa unsur kerelaan dalam transaksi seperti ini tidak wujud pada pihak penjual sehingga tidak mencerminkan transaksi ‘An Taradin Minkum’ ‫ن‬‫ن‬‫ا‬ ‫نت‬‫ن‬‫ع‬ ‫منكم‬ yang sesuai dengan prinsip Syariah.
  27. TADLIS ‫التدليس‬ Tadlis: adalah tindakan seorang peniaga yang sengaja mencampur barang yang berkualitas baik dengan barang yang sama berkualitas buruk demi untuk memberatkan timbangan dan mendapat keuntungan lebih banyak Tindakan “oplos” yang hari ini banyak dilakukan termasuk kedalam kategori tindakan tadlis ini. Rasullah saw sering melakukan ‘inspeksi mendadak’ ke pasar-pasar untuk memastikan kejujuran para pelaku pasar dan menghindari konsumen dari kerugian.
  28. Terima Kasih Thank You Syukria ‫جـزيـال‬ ‫شـكـرا‬
Publicité