2. Sistem Komunikasi Kelompok ??????
Sistem sendiri bermakna “Sekelompok bagian – bagian alat dan
sebagainya yang bekerja bersama – sama untuk melakukan suatu magsud;
sekelompok dari pendapat peristiwa, kepercayaan dan sebagainya yang
disusun dan diatur baik – baik; cara, metode yang teratur untuk melakukan
sesuatu
Komunikasi sendiri berasal dari kata Latin communis yang berarti
“sama”, “communico”, “communicatio”, atau “comunicare” yang berarti
“membuat sama” (to make common)”
Menurut buku komunikasi internasional yang ditulis oleh Drs. M.
Shoelhi komunikasi adalah proses pengekspresian pikiran dan perasaan
dari komunikator kepada komunikan dengan tujuan untuk mengubah sikap
pada diri komunikan dengan menggunakan lambang- lambang.
Kelompok sendiri menurut kamus bahasa indonesia bermakna
“Kumpulan beberapa orang, binatang, benda dan sebagainya menjadi
satu”.
“The group as a number of person who communicate with one
another often over a span of time, and who are few enogh so that each
person is able to communicate with all the others, not at secondhand,
through other people, but face to face” (ahli psikolog Howman 1950 dalam
buku klasiknya “The human Group” )
3. Pengaruh kelompok dengan kelompok
lainnya?
Phillip George
Zimbardo
Profesor Psikologi
Stanford University
Tahun 1973 melakukan penelitian
kontroversi dengan melakukan
eksperimen penjara yang hasilnya
disimpulkan bahwa perilaku sadistis
tpara penjaga penjara, dan perilaku
pasif para tahanan, bukan
disebabkan pembawaan mereka,
melainkan karena pengaruh
kelompok rujukan yang diidentifikasi
mereka
Maka kelompok menentukan cara anda
berkata, bersikap, mengatur emosi
seseorang, bekerja, dan berpakaian.
Contoh lain
!!
5. Klasifikasi kelompok
(primer-sekunder, ingroup – outgroup, anggota – rujukan, deskriptif
– preskriptif)
1. Primer – Sekunder
Primer = menurut Charles Horton Cooley 1909 “By primary group I
mean those characterized by intimate face to face assosiation and
cooperation” (bukunya sosial organization)
Sekunder = Hubungan kita dengannya tidak akrab, tidak personal dan
tidak menyentuh hati.
6. Perbedaan utama antara kedua
kelompok ini
a. Kualitas Komunikasinya
• Primer = bersifat dalam dan meluas, dalam berarti
menembus kepribadian yang paling tersembunyi, sedangan
meluas ialah sedikit sekali kendala yang menentukan
rentangan dan cara berkomunikasi
• Sekunder = bersifat dangkal dan terbatas. Dangkal
berartinya hanya menyentuh tepi bagian luar dari
kepribadian kita, sedangkan terbatas hanya berkenaan
dengan hal – hal tertentu saja.
b. Personal dan Impersona
• Primer = bersifat personal artinya tidak memandang
apakah dia namun memandang siapa dia, bersifat unik dan
tidak dapat dipindahkan.
• Sekunder = bersifat impersona artinya yang penting apakah
dia bukanlah siapa dia.
7. 2. Ingroup dan Outgroup
Kelompok
kita
Kelompok mereka
Primer =
c/Keluarg
a
Sekunder
=
Fakultas
Perasaan
diungkapkan
dengan
kesetiaan,
solidaritas,
kesenangan,
kerjasama
Dan membedakannya
dengan membuat batas
(boundaries), yang
menentukan siapa
orang dalam dan siapa
orang luar, batasan
berupa geografis
(indonesia), suku
(sunda, jawa) dll
8. 3. Kelompok keanggotaan -
rujukan
Thedore Newcomb 1930
Dalam penelitiannya tentang keadaan bennington college yang
mayoritas berubah menjadi liberal.
Yang ikut
menjadi liberal
menjadikan
College
(keanggotaan
mereka) menjadi
rujukan yang
positif
Yang tidak ikut
menjadi liberal
menjadika
College
sebagai
rujukan yang
negatif
9. Pengaruh kelompok pada perilaku sosial
Contoh kasus “orang linglung” dan singa podium merupakan bentukan
dari pengaruh kelompok
Perubahan perilaku lazimnya disebut pengaruh sosial (sosial influence).
“Social influence occurs whenever our behaviour, feeling, or attitudes
are altered by what others say or do (Baron dan Byrne 1979:253)
10. 3 Macam pengaruh kelompok
Fasilitasi Sosial Polarisasi
konformitas menurut
Kiesler dan Kiesler
(1969) ialah perubahan
perilaku atau
kepercayaan menuju
(norma) kelompok
sebagai akibat tekanan
kelompok yang riil atau
yang dibayangkan
Konformitas
fasilitasi sosial
berasal dari kata
francis facile artinya
mudah menunjukan
kelancaran atau
peningkatan
kualitas kerja
karena ditonton
olehkelompok
Polarisasi adalah
pembuatan atau
proses penyinaran,
magnetisasi,
pembagian atas dua
bagian atas dua
bagian (kelompok
yang berkepentingan)
berlawanan.
11. A Faktor situsional: Karakteristik Kelompok
1 Ukuran Kelompok
Hubungan antara ukuran kelompok dengan prestasi kerja kelompok (performance)
bergantung pada jenis tugas yang harus diselesaikan oleh kelompok. Tugas
kelompok dapat dibedakan menjadi:
a tugas koaktif
Tugas koaktif adalah masing-masing dari anggota kelompok saling bekerja
sejajar dengan anggota lain, tetapi tidak ada interaksi didalamnya
b tugas interaktif
Tugas interaktif adalah anggota-anggota kelompok berinteraksi secara
terorganisasi untuk menghasilkan produk, keputusan atau penilaian tunggal
Sedangkan ukuran dari sebuah kelompok dapat dibedakan menjadi :
a kelompok kecil
Kelompok kecil adalah kelompok yang terdiri dari satu atau dua komunikan
yang dalam situasi komunikasi memiliki kesempatan untuk memberikan tanggapan
secara verbal
12. b kelompok besar
Kelompok besar adalah komunikasi dengan sekelompok komunikan yang
jumlah pesertanya besar, situasi komunikasinya pun tidak memungkinkan
terjadinya umpan balik verbal.
2 Jaringan Komunikasi
Jaringan komunikasi adalah suatu sistem yang saling berhubungan satu
sama lain dan terkoordinir. Macam jaringan komunikasi:
a Roda b Rantai c Y d Lingkaran e Bintang
13. 3 Kohesi Kelompok (Group Cohesiveness)
Kohesi kelompok didefinisikan sebagai kekuatan yang mendorong anggota kelompok
untuk tetap tinggal dalam kelompok, dan mencegahnya meninggalkan kelompok. Jadi kohesi
kelompok dapat diartikan sebagai motivasi yang diberikan dalam kelompok.
4 Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah komunikasi yang secara positif mempengaruhi kelompok untuk
bergerak ke arah tujuan kelompok. Tugas dari seorang pemimpin adalah memfasilitasi dan
mengoordinasikan ulasan yang berhubungan dengan tugas serta mengarahkan energi supaya
tugas selesai. Klasifikasi gaya kepemimpinan yang klasik yang dilakukan oleh White dan Lippit
tahun 1960 adalah :
a kepemimpinan otoriter
Kepemimpinan otoriter ditandai dengan adanya keputusan dan kebijakan diambil oleh
pemimpin.
b kepemimpinan demokratis
Kepemimpinan demokratis menampilkan pemimpin untuk mendorong anggotannya untuk
mengambil keputusan.
c kepemimpinan laissez faire
Kepemimpinan laissez faire ditandai dengan kebebasan bagi kelompok untuk mengambil
keputusan individual dengan partisipasi pemimpin yang minimal.
14. B Faktor Personal: Karakteristik
Anggota Kelompok
Cragon dan Wright menyebutkan dua dimensi interpersonal yang
mempengaruhi keefektifan kelompok yaitu: kebutuhan
interpesonal dan proses interpesonal. Disamping perbedaan
individual seperti usia, suku bangsa, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan, pendapatan, kepribadian, dan homogenitas atau
heterogenitas kelompok. Proses interpersonal meliputi
keterbukaan (disclosure), percaya dan empati.
1 Kebutuhan Interpersonal
Kebutuhan interpersonal ini, pada diri seseorang mungkin
berkekurangan, berlebihan, atau ideal.
15. Inklusi : Ketika kita pertama kali memasuki kelompok,
biasanya kita cemas, bagaimana seharusnya
kita menyesuaikan diri
Kontrol : Pembagian kerja yang harus dilakukan agar
kelompok tugas produktif menimbulkan
perlunya kontrol
Afeksi : Kebutuhan akan kasih sayang adalah dimensi
emosiaonal kelompok
16. Tindak komunikasi
Bila kelompok bertemu, terjadilah pertukaran informasi. Setiap
anggota berusaha menyampaikan atau menerima informasi secara verbal atau
nonverbal.
Peranan
Seperti tindak komunikasi, peranan yang dimainkan oleh anggota
kelompok dapat membantu penyelesain tugas kelompok, memelihara suasana
emosional yang baik, atau hanya menampilkan kepentingan individu saja (yang
tidak jarang menghambat kemajuan kelompok).
17. 1 Peranan tugas kelompok
Tugas kelompok ialah memecahkan masalah atau
melahirkan gagasan-gagasan baru. Peranan tugas berhubungan
dengan upaya memudahkan dan mengkoordinasi kegiatan yang
menunjang tercapainya tujuan kelompok. Setiap anggota boleh
menjalankan lebih dari satu peranan dalam komunikasi kelompok.
a Initiator contributor
b Information seeker
(pencari informasi)
C Opinion seeker
(pencari pendapat)
d Information giver
(pemberi informasi)
e Opinion giver
(pemberi pendapat)
f Elaborator
(penjabar)
g Summarizer
(penyimpul)
h Coordinator –
integrator
i Orienter
(pengarah)
j Disagreer
(pembantah)
k Evaluator – critic
(evaluator kritikus)
l Energizer
(pendorong)
m Procedural –
technician
(petugas teknik)
n Recorder (pencatat)
18. 2 Peranan pemeliharaan kelompok
Peranan untuk memelihara hubungan emosional
diantara anggota-anggota kelompok:
a Encourager
(penggalak)
b Harmonizer
(wasit)
e Standard setter
or ego ideal
(pembuat aturan)
d Gatekeeper an
expediter
(penjaga
gawang)
c Compromiser
(kompromis)
f Group observer
and commentator
(pengamat
kelompok)
g Follower
(pengikut)
19. Contoh: solidaritas antar anggota
genk remaja
Kekuatan genk dapat muncul dalam berbagai kegiatan.
Anggota genk yang dipukul atau disakiti oleh pelajar lain di luar
anggota genknya akan menyulut kemarahan anggota yang lain.
Pemukulnya salah satu anggota berarti juga pemukulan seluruh
anggota genk. Solidaritas ditunjukkan dengan pembalasan. Tidak
jarang perkara kecil akan meledak perkara yang jauh lebih besar.
Akibatnya: tawuran antar genk, misalnya. Ada juga genk yang
solidaritasnya muncul menjelang ujian. Mungkin mereka akan
belajar bersama, di waktu dan tempat yang sama. Tapi, pada saat
yang memungkinkan, sesama mereka akan saling membantu dalam
mengatasi kesulitan dalam menghadapi ujian. Caran ya? Bisa lewat
contekan yang beredar, sms yang di-forward, atau bahkan langsug
menunjukkan lembar jawaban dari teman lain yang sudah selesai
mengerjakan.
20. 3 Peranan individu
Usaha anggota kelompok untuk memuaskan kebutuhan individual
yang tidak relevan dengan tugas kelompok, yang “ berpusat pada individu”
disebut peranan individu.
a Aggressor
b Blocker (penghambat)
c Recognition seeker
(pencari muka)
d Self confessor
(pengungkap diri)
e Playboy
f Dominator
g Help seker
h Special interest pleader
(sponsor kepentingan
khusus)
21. Bentuk – Bentuk Komnikasi
Kelompok
Komunikasi Kelompok Deskriptif
Ialah kelompok yang menunjukan klasifikasi kelompok
dengan melihat proses pembentukan secara alamiah.
Para ahli komunikasi kelompok menunjukkan tiga
kategori kelompok yang besar yaitu
a) kelompok tugas
b) kelompok pertemuan
c) kelompok penyadar
22. Kelompok tugas : Model Fisher
a) Aubrey Fisher meneliti tindak komunikasi kelompok
tugas, dan menemukan bahwa kelompok melewati
empat tahap:
A. Orientasi : Pada tahap pertama, setiap anggota
berusaha saling mengenal, saling menangkap
perasaan yang lain, mencoba menemukan peranan
dan status.
B. Konflik : pada tahap kedua konflik terjadi
peningkatan perbedaan diantara anggota
masing – masing berusaha mempertahankan
posisinya. Terjadi polarisasi dan kontroversi
diantara anggota kelompok.
23. C. Pemunculan : Tahap ketiga kemunculan. Orang
mengurangi tingkat polarisasi dan perbedaan pendapat.
D. Peneguhan : Pada tahap keempat peneguhan. Para
anggota memperteguh konsensus kelompok. Mereka mulai
memberikan komentar tentang kerja sama yang baik dalam
kelompok.
24. Kelompok Pertemuan : Model Bennis dan Shepherd
Tahap satu : Kebergantungan pada otoritas.
“Bila dua belas orang berkumpul melingkar dan saling melihat secara
kaku selama beberapa menit, seorang anggota segera memecahkan
ketegangan dengan humor. Tidak lama kemudian seseorang muali
terganggu, Ia marah karena pemimpinyya (yang sudah terlatih
sebelumnya) menolak memberikan pengarahan dan menyusun acara
dan muncul pemimpin baru. Subfase satu ditandai dengan harapan
bahwa pelatih akan segera mengambil alih pimpinan. Ketika tenyata
ini tidak terjadi, subfase kedua dimulai dengan terbentuknya
koalisidiantara beberapa orang anggota, dan menyerang pelatih
karena tidak mau memimpin. Koalisi lainnya segera terbentuk dan
mempertahankan hak pemimpin untuk tidak memimpin. Pemberontak
mulai menang. Akhirnya, anggota kelompok “menemukan bahwa
mereka bebas membentuk struktur mereka sendiri dan pengalaman
mereka sendiri yang unik.”
25. Tahap dua : Kebergantungan satu sama lain
“Setelah kelompok menyadari bahwa mereka mandiri, mereka
sebenarnya terpesona satu sama lain dan menjalani “bulan madu yang
palsu”. Mereka yakin bahwa mereka telah menyelesaikan konflik dan
menyingkirkan “wajah palsu” mereka, mereka bergiliran menunjukkan
betapa lucunya keadaan mereka ketika kelompok itu dimulai, dan
sekarang merasa betapa mereka jujurdan terbuka diantara sesama
mereka. Bulan madu yang palsu itu berlangsung singkat, dan anggota
segera meninggalkan fase kepuasan menuju fase kedua, kekecewaan.
Subfase kedua ditandai dengan usaha sungguh sungguh untuk
menemukan identias yang sebenarnya dari setiap anggota kelompok.
Ketikasebagian anggota mengungkapkan pribadinyadan yang lain
menolak bersikap terbuka yang sama, kelompok terpecah menjadi dua
koalisi. Yang satu mendukung lebih banyak keterbukaan interpersonal,
dan yang lain menentangnya. Pada subfase inilah keahlian instruktur
diperlukan, terutama orang yang mempunyai keahlian psikologi klinis.
Intensi emosional ini akhirnya menimbulkan katarsis, dan kelompok
pada umumnya merasakan keakraban dan kebergantungan satu sama
lain.”
26. Kelompok Penyadar : Model Chesebro, Cragan, dan
McCullough.
Tahap satu : Kesadaran diri akan identitas baru.
Untuk menimbulkan kesadaran diri, orang – orang yang berkumpul
di dalam kelompok harus terdiri atas orang – orang yang
mempunyai karakteristik yang menjadi dasar pembentukan
kelompok.
Tahap dua : Identitas kelompok melalui polarisasi.
Suasana riang pada tahap pertama segera memudar ketika
kelompok secara intensif membicarakan tabiat musuh. Mereka
mulai membagi dunia pada kelompok “kita” dan kelompok
“mereka”.
Tahap ketiga : Menegakkan nilai– nilai baru bagi kelompok
Pada tahap ini, anggota mempertentangkan nilai – nilai kelompok
mereka dengan nilai – nilai kaum penindas.
27. Tahap keempat : Menghubungkan diri dengan kelompok
revolusioner lainnya.
bahwa tahap terakhir kelompok penyadar menjelaskan
bagaimana hubungan merekan dengan kelompok tertindas
lainnya yang sedang melancarkan revolusi kebudayaan lainnya.
Beberapa kelompok penyadar menggabungkan interaksi sosial
total dengan ancaman hukuman.
28. Komunukasi Kelompok Preskriptif
Preskriptif ialah kelompok yang membagi segala kegiatan
menurut langkah – langkah rasional yang harus dilewati oleh
anggota kelompok untuk mencapai tujuannya.
Komunikasi kelompok, dapat dipergunakan untuk
menyelesaikan tugas. Berbagai komunikasi kelompok ini
menurut formatnya dapat diklasifikasikan pada dua kelompok
besar : privat dan publik (terbatas dan terbuka). Kelompok
pertemuan (kelompok terapi), kelompok belajar, panitia
konferensi (rapat) adalah kelompok privat. Panel, wawancara
terbuka (public interview), forum, simposium termasuk
kelompok publik.
29. Format diskusi
Pengertian diskusi sendiri ialah pembicaraan yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih yang bertujuan untuk mendapatkan
suatu pengertian, kesepakatan atau keputusan bersama
mengenai suatu masalah.
Bentuk- bentuk Diskusi Kelompok :
Panitia
Bentuk panitia ini terdiri dari beberapa orang antara 3-10 orang,
yang ditunjuk atau dipilih oleh suatu organisasi induknya atau
suatu lembaga, panitia di beri tugas melakukan sesuatu yang
tertentu.
Konferensi
Dalam pengertian diskusi istilah konferensi dimaksudkan
pertemuan antara beberapa perwakilan kelompok atau organisasi
untuk merundingkan suatu masalah tertentu. Waktu yang
tersediakan atau terpakai dalam konferensi itu tergantung besar-
kecil serta mudah-rumitnya persoalan.
30. Meja bundar
Meja bundar merupakan salah satu bentuk diskusi kelompok
dengan anggota beberapa orang saja dan berjalan tidak terlalu
resmi, sehingga diskusi berjalan tidak terlalu kaku.
Panel
Bentuk diskusi panel agak umum dipakai dalam diskusi ilmiah.
Dalam diskusi panel ini berbicara beberapa panelis, tiga orang
atau lebih. Panel dipimpin oleh seorang moderator.
Simposium
Berbeda dengan diskusi panel pada simposium tidak terdapat
interaksi antara seorang pembicara dengan pembicara yang lain.
Diskusi bentuk simposium ini berjalan secara formal dan
peraturan tata tertib di pegang secara keras oleh moderator.
31. Colloquium (kolokium)
Bentuk diskusi ini juga sering disebut colloquy. Kekhususan dari
diskusi bentuk ini adalah hadirnya orang atau orang-orang ahli
dalam diskusi.
Prosedur parlementer
Prosedur parlementer adalah format diskusi yang secara ketat
mengatur peserta diskusi yang besar pada periode waktu tertentu
ketika sejumlah keputusan harus dibuat. Para peserta harus
mengikuti peraturan tata tertib yang telah ditetapkan secara
eksplisit.
Panel-Forum
Diskusi bentuk panel-forum pada dasarnya sama dengan diskusi
panel, hanya saja terdapat perbedaan bahwa para peserta
diskusi diberi kesempatan berpartisipasi dalam bentuk bertanya
atau mengutarakan pendapatnya selama diskusi berlangsung.
32. Forum
Forum adalah waktu tanya jawab yang terjadi setelah diskusi
terbuka, misalnya simposium. Jadi, khalayak mempunyai
kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau memberikan
tanggapan.
lima macam forum :
Forum ceramah
Forum ceramah adalah format diskusi yang dilakukan terutama
sekali untuk saling berbagi informasi.
Forum debat
Forum debat dimaksudkan untuk menyajikan pro dan kontra
terhadap proposisi yang kontroversial.
Forum dialog
Forum dialog menggunakan kombinasi antara dukungan dan
pertanyaan sehingga menjadi struktur diadik atau triadik yang
melahirkan dialog
33. Forum panel
Diskusi bentuk panel-forum pada dasarnya sama dengan diskusi
panel, hanya saja terdapat perbedaan bahwa para peserta
diskusi diberi kesempatan berpartisipasi dalam bentuk bertanya
atau mengutarakan pendapatnya selama diskusi berlangsung.
Forum simposium
Berbeda dengan diskusi panel pada simposium tidak terdapat
interaksi antara seorang pembicara dengan pembicara yang lain.
Diskusi bentuk simposium ini berjalan secara formal dan
peraturan tata tertib di pegang secara keras oleh moderator.